A. Latar Belakang
Pendekatan Science,Technology and Society (STS) atau pendekatan Sains,Tek
nologi dan Masyarakat (STM) merupakan gabungan antara pendekatan konsep, keter
ampilan proses, CBSA, Inkuiri dan discoveri serta pendekatan lingkungan. (Susilo,19
99). Istilah Sains Teknologi Masyarakat (STM) dalam bahasa Inggris disebut Sains Te
chnology Society (STS), Science Technology Society and Environtment (STSE) atau
Sains Teknologi Lingkungan dan Masyarakat. Meskipun istilahnya banyak namun seb
enarnya intinya sama yaitu Environtment,yang dalam berbagai kegiatan perlu ditonjol
kan. Sains Teknologi Masyarakat (STM) merupakan pendekatan terpadu antara sains,t
eknologi,dan isu yang ada di masyarakat. Adapun tujuan dari pendekatan STM ini ada
lah menghasilkan peserta didik yang cukup memiliki bekal pengetahuan,sehingga ma
mpu mengambil keputusan penting tentang masalah-masalah dalam masyarakat serta
mengambil tindakan sehubungan dengan keputusan yang telah diambilnya.
Filosofi yang mendasari pendekatan STM adalah pendekatan konstruktivisme,
yaitu peserta didik menyusun sendiri konsep-konsep di dalam struktur kognitifnya ber
dasarkan apa yang telah mereka ketahui.
Pembelajaran STM berarti menggunakan teknologi sebagai penghubung antar
a sains dan masyarakat, sehingga seorang guru perlu memiliki suatu strategi pembelaj
aran yang memadukan pemahaman dan pemanfaatan sains, teknologi dan masyarakat
dengan tujuan agar konsep sains dapat diaplikasikan melalui keterampilan yang berma
nfaat bagi peserta didik dan masyarakat [3].
Pendekatan STM adalah suatu perubahan di dalam pengajaran sains atau IPA,
oleh para pendidik sains mengatakan sebagai pendekatan yang mempersiapkan siswa
untuk menghadapi abad 21, sebab pendekatan ini merupakan pembelajaran dalam kon
teks pengalaman manusia. Teori kontruktivisme menekankan bahwa siswa membangu
n sendiri konsep di dalam struktur kognitif siswa.
E. Tahapan-Tahapan
Berikut ini tahap-tahap pembelajaran menggunakan pendekatan STM:
1. Tahap apersepsi/inisiasi/invitasi/eksplorasi. Apersepsi yaitu mengaitkan peristiw
a yang telah diketahui siswa dengan materi yang akan dibahas. Dengan demikian
tampak adanya kesinambungan pengetahuan, karena diawali dengan hal-hal yan
g telah diketahui siswa sebelumnya dan ditekankan pada keadaan yang ditemui d
alam kehidupan sehari-hari. Guru mengemukakan isu-isu atau masalah aktual ya
ng ada di masyarakat dan dapat diamati siswa. Isu-isu atau masalah ini juga dapa
t digali dari pendapat siswa sendiri dan dikaitkan dengan konsep-konsep yang ak
an dibahas. Guru dapat memberi tugas kelompok yang relevan sebelum melaksa
nakan pemahaman konsep.
2. Tahap pembentukan konsep. Melaksanakan pembelajaran dengan menggunakan
strategi belajar tertentu yang dapat dipilih guru sesuai dengan materi subyek atau
pedagogi materi pelajaran. Dalam hal ini pedagogi berarti ilmu dan seni mengaja
r;
3. Tahap aplikasi konsep. Konsep yang telah dipahami siswa selanjutnya digunakan
untuk menyelesaikan masalah atau menganalisis isu-isu atau masalah yang telah
dilontarkan pada awal pembelajaran. Tujuannya adalah untuk menganalisis feno
mena atau menyelesaikan masalah. Dalam tahap ini siswa juga dapat melaksanak
an tindakan-tindakan yang konkrit yang didasari oleh kepeduliannya terhadap lin
gkungan
4. Tahap pemantapan konsep. Pada tahap ini guru memberikan konsep-konsep agar
tidak terjadi miskonsepsi kepada siswa.Diharapkan agar tahap ini siswa yang me
ngalami miskonsepsi dapat merekonstruksi atau merestrukturisasi konsep yang s
alah. Pada tahap ini bisa dilakukan bersamaan dengan tahap 2 dan 3, misalnya si
swa melaksanakan diskusikelompok sambil mengobservasi pelaksanaan diskusi,
guru dapat melakukan intervensi kalau ditemukan ada kesalahan konsep diantara
siswa;
5. Tahap evaluasi. Tahap ini seyogyanya dilakukan secara berkelanjutan dan menca
kup berbagai aspek. Penggunaan portofolio atau data pribadi peserta didik sangat
disarankan karena data pribadi amat membantu evaluasi terhadap siswa yang me
ncakup ranah kognitif, afektif dan psikomotor, termasuk kepedulian dan tindaka
n siswa [4].
Tahap Eksplorasi, siswa diberi kesempatan untuk menyelidiki dan menemukan kons
ep melalui pengumpulan, pengorganisasian, penginterpretasian data dalam suatu keg
iatan yang telah dirancang guru. Secar berkelompok atau individu siswa melakukan
kegiatan. Secara keseluruhan, tahap ini akan memenuhi rasa keingintahuan siswa ten
tang fenomena alam sekelilingnya. Tahap Penjelasan dan Solusi, Siswa melakukan d
iskusi bersama-sama guru yang di dasarkan pada hasil observasinya di tambah denga
n penguatan guru, maka siswa dapat menyampaikan gagasan, membuat model, mem
buat rangkuman dan kesimpulan. Tahap Pengambilan Tindakan, Siswa dapat memb
uat keputusan menggunakan pengetahuan dan keterampilan berbagai informasi dan
gagasan, mengajukan pertanyaan lanjutan, mengajukan saran baik bagi individu mau
pun masyarakat yang berhubungan dengan pemecahan masalah (Margaretha, 2004 :
32)
F. Inovasi Pendekatan
Pendekatan STS adalah pendektana yang menggunakan sains, teknologi dan
masyarakat dimana pendekatan ini berangkat dari isu2 yang berkembang dari