Anda di halaman 1dari 3

 

Pendekatan Science, Environment, Technology, Society (SETS) yang dalam Pendidikan di


Indonesia lebih dikenal sebagai pendekatan “Sains, Lingkungan, Teknologi dan
Masyarakat (Salingtemas)”. Definisi SETS menurut the NSTA Position Statement 1990 (dalam
Kuswati, 2004:11) adalah memusatkan permasalahan dari dunia nyata yang memiliki komponen
Sains dan Teknologi dari perspektif siswa, yang di dalamnya terdapat konsep-konsep dan proses,
selanjutnya siswa diajak untuk menginvestigasi, menganalisis, dan menerapkan konsep dan
proses itu pada situasi yang nyata. Pendekatan SETS/ Salingtemas diambil dari konsep
pendidikan STM  (Sains, Teknologi, dan Masyarakat, Pendidikan Lingkungan (Environmental
Education/EE), dan STL (Science, Technology, Literacy). Dalam pendekatan Salingtemas atau
SETS (Science, Environmental, Technology and Society) konsep pendidikan STM atau STL dan
EE dipandang sebagai satu kesatuan yang tidak bisa dipisahkan (Depdiknas, 2002:5).
SETS adalah akronim dari sains, lingkungan, teknologi, dan masyarakat. Dasar pendekatan ini,
adalah siswa akan memiliki kemampuan memandang suatu materi dengan cara mengintegrasikan
terhadap keempat unsur, sehingga dapat diperoleh pemahaman yang lebih mendalam tentang
materi sains. Urutan ringkasan pendekatan ini membawa pesan bahwa untuk menggunakan sains
(S-pertama) ke bentuk teknologi (T) dalam memenuhi kebutuhan masyarakat (S-kedua)
diperukan pemikiran tentang berbagai implikasinya pada lingkungan (E) secara fisik maupun
mental. Secara tidak langsung, hal ini menggambarkan arah pendekatan SETS yang relatif
memiliki kepedulian terhadap lingkungan kehidupan atau sistem kehidupan manusia.

Jadi, pendidikan SETS (Science, Environment, Technology, and Society), bukan pendidikan


angan-angan atau di atas kertas saja, melainkan benar-benar membahas sesuatu yang nyata yaitu,
bisa dipahami, dapat dilihat dan dibahas dan bisa dipecahkan jalan keluarnya. Dengan kata lain,
pendekatan ini didefinisikan sebagai belajar dan mengajar mengenai sains dan teknologi dalam
konteks pengalaman manusia. Ini berarti bahwa peserta didik dalam pembelajarannya selain
mempelajari teori tentang sains (ilmu pengetahuan alam) mereka juga menengok kehidupan
nyata mereka yang berhubungan dengan teori yang dipelajari, sehingga akan berdampak positif
dalam pemahaman peserta didik. Maka, dengan pendekatan SETS (Science, Environment,
Technology, and Society), hasil pembelajaran diharapkan mampu memberikan bekal kemampuan
dasar kepada siswa dalam mengembangkan kehidupan sebagai manusia pribadi, anggota
masyarakat, warga negara, sehingga siap untuk mengikuti pendidikan selanjutnya. Adapun teori
belajar yang digunakan dalam pendekatan SETS adalah konstruktivisme, behaviorisme, cognitive
development, dan social cognitive.

Gambar 1. Skema Pembelajaran SETS Approach


Kelebihan diterapkan pendekatan SETS:
1. Siswa memiliki kemampuan memandang sesuatu secara terintegrasi dengan
memperhatikan keempat unsur SETS, sehingga dapat memperoleh pemahaman yang
lebih mendalam tentang pengetahuan yang telah dimiliki.

2. Melatih siswa untuk peka terhadap masalah yang sedang berkembang di lingkungan
mereka/ mengaitkan dengan kehidupan sehari-hari.

3. Siswa memiliki kepedulian terhadap lingkungan kehidupan sekitar atau sistem


kehidupan dengan mengetahui sains, perkembangannya dan bagaimana perkembangan
sains dapat mempengaruhi lingkungan, teknologi dan masyarakat secara timbal balik.

4. Siswa menjadi lebih aktif dan kreatif dalam pembelajaran

Kelemahan diterapkan pendekatan SETS:


1. Siswa mengalami kesulitan dalam menghubungkan atau mengkaitkan antar unsur-unsur
SETS dalam pembelajaran.

2. Membutuhkan waktu yang lebih banyak dalam pembelajaran.

3. Pendekatan SETS hanya dapat diterapkan dikelas atas.


4. Bagi guru yang tidak berwawasan luas akan kesulitan kesulitan dalam mengajarkan

Pada pembelajaran menggunakan pendekatan SETS siswa diminta menghubungkan antara


keempat unsur SETS, sehingga kemungkinan siswa memperoleh gambaran yang lebih jelas
tentang keterkaitan konsep tersebut dengan unsur lain dalam SETS, baik dalam bentuk kelebihan
maupun kekurangannya. (Nono Sutanto,2007:30). Penerapan pendekatan SETS pada
pembelajaran sains, mempunyai ciri-ciri sebagai berikut:

1. Siswa diminta untuk menjelaskan keterhubungkaitan antara unsur sains yang dibahas
dalam SETS yang mempengarui berbagai keterkaitan antara unsur-unsur tersebut.

2. Siswa dibawa untuk mempertimbangkan manfaat atau kerugian menggunakan konsep


sains tersebut bila diubah dalam bentuk teknologi, lingkungan dan masyarakat

3. Siswa dapat diajak berpikir kontruktivisme tentang SETS dari berbagai macam arah
tergantung pengetahuan dasar yang dimiliki oleh siswa yang bersangkutan.

Gambar 2. Keterkaitan Antar Unsur SETS Pada Pembelajaran Sains

Anda mungkin juga menyukai