Anda di halaman 1dari 251

 Acitya: ilmu pengetahuan

BAHASA SANSKERTA – BAHASA INDONESIA


 Ada: gagasan, prakarsa;
A
 Ada-ada: memprakarsai, mempelopori
 Aba: perintah;
 Adaka: banteng
 Aba-aba: memberi perintah
 Adamar: lampu, pelita, dian
 Abah: alat, perkakas;
 Adang: menanak nasi
 Abah-abah, abahan: perkakas, alat-alat
 Adanu: sinar, cahaya
 Abang: merah
 Adara: penghormatan, pujian
 Abi: lebih, bagus, baik;
 Adarma: mengabdi, berjuang
 Abicara: santet;
 Adas: nama tumbuhan obat;
 Abicaraka: santet;
 Adas pula waras: jenis tumbuhan untuk jamu
 Abilasa: hawa nafsu;
 Adeg: berdiri, tegak;
 Abimana: congkak, sombong;
o Ngadeg: berdiri;
 Abimantrana: restu, berkah;
 Adeg-adeg: 1 tongkat yang ditancapkan sebagai
 Abimata: 1 hormat; 2 bijaksana; tanda; 2 tanda alinea dalam tulisan Jawa

 Abinawa:mengagumkan, terpuji;  Adha: tangga

 Abipraya: cita-cita;  Adhah: tempat, wadah

 Abirama: selaras, serasi;  Adhang: menunggu;

 Abirawa: repot, menyusahkan; o Ngadhang: menunggu, menghadang

 Abirupa: cantik, indah;  Adhep: hadap, menghadap;

 Abisatya: teman setia, sahabat karib; o Ngadhep, madhep: menghadap ke;

 Abiséka: wisuda, penobatan; o Madhep mantep: menghadap dengan


mantap, niat yang kuat
 Abiwada: penghargaan;
 Adhi: adik
 Abiwara: pelajaran;
 Adhi-adhi: ketuban
 Abiyasa: pandai, bijak
 Adhik: adik
 Abra: berkilauan, gemerlapan
 Adhum: teduh, rindang
 Abur: terbang, melayang
 Adi: cantik, indah;
 Acala: bukit, gunung
o Ngadi-adi: rewel, nakal, banyak tingkah;
 Acara: acara;
 Adibusana: pakaian yang indah;
o Ngacarani: menyusun acara, menyambut
 Adidaya: lebih berkuasa;  Adyaksa: jaksa

 Adigang: menyombongkan kekuatan;  Adyapi: berkuasa, berwenang

 Adiguna: menyombongkan kepandaian;  Agama: pedoman, jalan, tuntunan hidup

 Adigung: menyombongkan kebesaran;  Agar: pusar

 Adikara: berwibawa, berkuasa;  Agel: tali

 Adilaga: perang;  Agem: 1 ikatan padi; 2 pakai;

 Adiluhung: agung, anggun, bernilai lebih; o Ngagem: memakai;

 Adiluwih: lebih; o Ngugemi: memegang, mempedomani;

 Adimuka: penguasa, pembesar;  Ageman: pakaian, busana

 Adinegara: negara yang lebih baik;  Ageng: besar, agung;

 Adipati: bupati, vatsal; o Ki ageng: pembesar, penguasa

 Adiraga: bersolek, berhias;  Aglis: cepat, lekas

 Adiraja: pemaaf, pemurah;  Agni: api

 Adiwarna: jenis yang lebih baik;  Agnya: perintah;

 Adiwignya: orang pandai  Agnyana: pikiran

 Adil: imbang, rata;  Agra: pucuk, puncak

o Pengadilan: tempat pengadilan  Agrang: disandarkan;

 Aditya: matahari o Magrang, mlagrang: melintang,


mengganggu jalan
 Adnyana: akal, pikiran
 Agreng: lebat, deras, meriah
 Ados: bungkuk, buah yang kecil
 Agul-agul: kebanggaan, pahlawan
 Adpada: sembah, bakti
 Aguna: berguna, bemanfaat;
 Adreng: ingin sekali
 Aguna kaya: kekayaan, harta benda
 Adres: hujan deras
 Agung: 1 besar; 2 penuh
 Adri: gunung
 Agus: bagus, tampan
 Adu: adu
 Aguyu: tertawa
 Adus: mandi;
 Agya: cepat, segera
 Adus jamas: mandi besar, keramas;
 Agyat: 1 giat, rajin; 2 gemebyar
 Adus getih: mandi darah, penuh luka;
 Ahengkara: nafsu jahat, durhaka
o Ngadusi: memandikan
 Ahingani: mumpuni, terpercaya
 Ahwaya: nama, asma  Akal bakal: asal gagasan

 Ajag: liar  Akalpa: barang indah, hiasan

 Ajang: piring  Akar: akar

 Ajap: harapan, cita-cita;  Akara: wujud, rupa

o Ngajab: berharap  Akasa: langit, angkasa

 Ajar: 1 belajar; 2 brahmana;  Akèh: banyak

 Ajaran: 1 ajaran, ilmu yang diajarkan; 2 aliran;  Akep: dekap;

o Diajar: 1 diberi pelajaran; 2 dipukuli, o Ngakep: memeluk, mendekap


diberi peringatan;
 Aki: kakek
o Ki ajar: guru, orang yang mengajar;
 Akik: batu permata
o Kurang ajar: nakal, kurang ajar;
 Aking: kurus kering
o Ngajari: mengajari, mendidik;
 Akral: hebat, kuat
o Pelajaran: pelajaran, bahan yang diajarkan
 Akram: berkilauan, bercahaya
 Ajeg: tetap, sama
 Aksa: mata, penglihatan
 Ajeng: 1 mau; 2 ayu;
 Aksama: ampunan, memaafkan;
o Majeng: maju
o Pangaksama: ampunan
 Ajèr: melebur, mencair
 Aksamala: tasbih, tanda kesucian
 Aji: 1 raja; 2 ilmu, nilai, harga;
 Aksara: abjad, huruf
 Aji-aji: ilmu kedigjayaan;
 Aksatriya: kesatria
 Aji jaya kawijayan: ilmu perang;
 Aksi: 1 mata, penglihatan; 2 tindakan
 Aji panglimunan: ilmu menghilang;
 Aku: aku, saya;
 Aji pengasihan: ilmu agar dicintai seseorang;
o Ngaku: mengakui
o Ora aji: tidak berharga, tidak laku
 Akum: rendam, terendam
 Ajil: jajan
 Akur: rukun, cocok, sesuai
 Ajir: 1 hancur; 2 patokan
 Akwan: menyuruh, memerintahkan
 Ajrih: takut, cemas
 Akwayan: kawan, teman
 Aju: cepat, maju;
 Akyan: mata, penglihatan
 Ajur: hancur, remuk;
 Almanak: almanak, takwin
 Ajur mumur: hancur lebur
 Ala: jelek, buruk;
 Akal: akal, pikiran;
 Alan-alan: segala hal yang buruk  Alembana: pujian

 Alab: tergenang air;  Aleng: remak

o Ngalab: mengambil;  Alep: indah, bagus

o Ngalab berkah: mengambil/ mencari  Aleran: alir, aliran


berkah;
 Ali: biasa, sudah sering;
o Ngalab nyaur: hutang dan membayar
hutang  Ali-ali: cincin

 Alad: nyalad, nyala api;  Alih: pindah;

o Ngalad-alad: menyala-nyala o Malih: berubah

 Alah: kalah;  Alimerut: jimat, pusaka

 Alah déné: walaupun begitu;  Aling: tirai, pembatas;

 Alah nganggur: daripada tidak bekerja;  Aling-aling: pembatas, penutup;

 Alah ora: daripada tidak;  Aling-alingan: bersembunyi

 Alah silih: daripada menukar;  Aliran: 1 saluran; 2 versi, faham

o Ngalah: mengalah  Alis: alis mata;

 Alang: halangan, rintangan;  Alis-alis: tanda yang menyerupai kening

 Alangan: halangan, rintangan;  Alit: kecil, mungil

o Ngalang: melintang, malang;  Aliwawar: topan, angin ribut

 Alang ujur: malang mujur, malang melintang  Alon: pelan, tenang;

 Alang-alang: jenis rumput, ilalang  Alon-alon: pelan-pelan

 Alangen: bersenang-senang  Alpa: cacat, cela

 Alap-alap: burung sejenis bangau  Alpaprana: huruf biasa

 Alas: hutan;  Alpita: cacat, cela

 Alas greng: hutan belantara;  Alu: antan, alat penumbuk padi

 Alas gung liwang-liwung: hutan belantara  Alub: direbus, dimasak

 Alasan, alesan: alasan, dalih  Aluk: remak, lebih baik

 Alawan: melawan  Alum: layu

 Aldaka: gunung, bukit  Alun: ombak besar, gelombang

 Alem: puji;  Alun-alun: 1 alun-alun, lapangan besar


depan/belakang kraton/kabupaten; 2 pelan-pelan
 Aleman: suka dipuji
 Alung: lebih baik, lumayan
 Alup: melolong, meraung  Ambek adil paramarta: penuh dengan rasa adil dan
bijaksana;
 Alur: alur, silsilah;
 Ambek darma: dermawan;
 Alur waris: hubungan persaudaraan
 Ambek pati: berani mati;
 Alus: halus
 Ambek siya: menyia-nyiakan, suka menganiaya;
 Aluwung: lebih baik
 Ambek sura: pemberani, sombong;
 Ama: hama, penyakit tanaman
 Ambek wani: pemberani, pahlawan;
 Amah: sangat marah, suka makan
 Ambek welas: pemurah, belas kasihan
 Aman: aman, selamat
 Amben: 1 ikat, pengikat perut untuk bayi; 2 tiap,
 Amang: diacu setiap

 Amara: dewa, Tuhan  Ambengan: nasi kenduri;

 Amarah: amarah  Ambeng-ambeng: duduk melingkari nasi kenduri

 Amarga: sebab, karena;  Ambèr: meluap, tertumpah airnya

 Amargi: sebab, karena  Ambet: bau

 Amba: 1 lebar; 2 hamba; 3 saya  Ambetan: durian

o Diambah: dijamah, dilalui;  Ambles: ambles, tenggelam dalam tanah

o Ngambah: melalui, melewati  Ambo: digelar, dibentangkan

 Ambak: meskipun demikian  Amboja: menjamu makanan;

 Ambal: 1 berulang kali; 2 permadani;  Amboja krama: pesta makan-makan

 Ambal-ambalan: berkali-kali;  Ambra: membesar, merajalela

 Ambal warsa: ulang tahun  Ambrah: diratakan supaya tempatnya penuh

 Amban: lamban, pelan  Ambral: admiral, jendral

 Ambar: wangi, semerbak;  Ambrastha: memberantas

 Ambarukma: semerbak harum mewangi  Ambrih: agar, supaya

 Ambara: udara, angkasa  Ambrik: wangi, semerbak

o Diambat: ditarik, dipegang telinga  Ambring: sunyi, senyap

 Ambaudhendha nyakrawati: adil bijaksana dalam  Ambruk: ambruk, runtuh


memerintah dunia
 Ambrung: suara menggelegar
 Ambawang: jenis buah mangga
 Ambu: bau;
 Ambawani: memulai
o Mambu: berbau
 Ambek: hati, perasaan;
 Ambung: cium;  Ampal: tawon, lebah

o Ngambung: mencium  Ampang: ringan

 Ambur: hambur, tabur  Ampar: sambar;

 Ambus: mencium untuk bau-bauan  Amparan: dampar, tempat duduk raja

 Ambuwaha: mendung, awan  Ampas: 1 ampas, sisa; 2 sayur (bukan kuah)

 Ambyah: ada di mana-mana;  Ampeg: berat

o Ngambyah-ambyah: tidak ringkas, terlalu  Ampeh: ditahan


melebar persoalannya
 Ampèh: tidak terlalu tajam menurun/meninggi
 Amerga: karena, sebab
 Ampèk: hingga, sampai
 Amèt: mengambil, mencari;
 Ampel: jejal, sesak
 Amèt ati: mengambil hati
 Amperu: empedu
 Amlas asih: berbelas kasih
 Ampet: ditahan;
 Amogasidi, amogasakti: sakti sekali
o Ngampet: menahan
 Amoh: rusak, robek
 Ampik-ampik: dinding penutup yang terletak di
 Among: mengasuh, memelihara; bubungan rumah

 Among dagang: menjaga dagangan, berjualan;  Ampil: selir;

 Among hyun: menjaga cita-cita, meraih idaman; o Ngampil, nyuwun ngampil: meminjam

 Among karsa: menjaga gagasan, idealisme;  Amping: tirai;

 Among kisma: menjaga rumah, menunggu; o Nyamping: kain

 Among praja: pegawai pemerintahan;  Ampir: mampir, singgah

 Among raga: olah raga;  Ampu: menghina, memaksa

 Among slira: menjaga diri, berdandan;  Ampuh: hebat, manjur;

 Among tani: bertani, bercocok tanam;  Ampuhan: 1 andalan; 2 prahara

 Among tuwuh: bercocok tanam  Amput: berbeda jauh

 Amor: bergaul, bercampur  Amrat: berat, muat

 Amot: memuat, mengandung  Amreta: air kehidupan

 Ampad: rata;  Amrik: wangi, semerbak

 Ampadan: daun tembakau yang bawah  Amril: ampelas, kertas penghalus

 Ampah: tahan, cegah  Amud: mengulum, mengunyah

 Ampak-ampak: kabut  Amung: hanya, cuma


 Amur: salin rupa  Ancer-ancer: patokan

 Ana: ada  Ancik: naik, tumpang;

 Anak: anak, putra;  Ancik-ancik: menginjak

 Anak angkat: anak pungut;  Anco: cangkul kecil

 Anak bojo: anak istri, keluarga;  Andaka: banteng

 Anak haram: anak yang lahir akibat  Andakara: matahari, surya


perselingkuhan;
 Andam: pakis, pohon paku
 Anak mas: anak yang terkasih;
 Andamar: sebagai pelita
 Anak pupon: anak pungut;
 Andana warih: darah biru, bangsawan
 Anak putu: anak cucu
 Andanu: 1 panah; 2 mendung; 3 kerbau
 Anala: api
 Andaru: wahyu, kebahagiaan
 Anam: anyam, ditata rapi;
 Andasih: mengabdi
o Nganam: menganyam
 Andel-andel: andalan, pusaka;
 Anana: mulut, lesan
o Ngandel: percaya, yakin;
 Anang: kasmaran, jatuh cinta
o Diandelaké: dipercaya
 Ananta: bermacam-macam;
 Ander: penuh, meluap
 Ananta kusuma: bunga berwarna-warni
 Anderpati: pemberani
 Anapi: tetapi, namun
 Andèwi: nama tumbuh-tumbuhan
 Anapun: adapun
 Andhah: rendah, bawah;
 Anarawata: selalu, senantiasa
 Andhahan: bawahan, anak buah
 Ancak: menyerang, menyerbu
 Andhan-andhan: ikal mayang (rambut)
 Ancal: bunga talas
 Andhang: sandaran, tempat bergantung
 Ancala: gunung, bukit
 Andhap: rendah, bawah;
 Ancang: ancang-ancang, membuat jarak lompat
 Andhapan: 1 bawahan, rendahan; 2 babi hutan;
 Ancar: menohok
 Andhap asor: rendah hati, sopan santun
 Ancara: menyambut, ucapan selamat
 Andhar: uraian, penjelasan
 Ancas: tujuan, maksud;
 Andhé: umpama, misal
o Ngancas: memintas jalan
 Andheg: henti;
 Anceng: menyediakan, menjamin
o Mandheg: berhenti
 Ancer: kira-kira, dugaan;
 Andhèk ngendi: ada di mana;  Andum gawé: berbagi kerja;

 Andhèkane: padahal hanya begitu  Andum laku: berpisah untuk meneruskan


perjalanan;
 Andheman: lekukan di dada binatang
 Andum slamet: saling mendoakan selamat
 Andhéné: padahal cuma begitu
 Anduta: mengutus duta
 Andheng-andheng: tahi lalat
 Anéka: bermacam-macam, beraneka;
 Andhèr: meluber, meluap
 Anéka rasa: bermacam-macam rasa;
 Andhesthi: mengerjakan, membuat
 Anéka rupa: bermacam-macam rupa;
 Andhih: bergeser, dikalahkan
 Anéka warna: bermacam-macam warna
 Andhingané: kemarin, yang lalu
 Anem: enam
 Andhong: dokar, kereta kuda
 Anèm: muda, taruna
 Andhuk: handuk
 Anèng: berada di
 Andik: mata melotot, penglihatan tajam
 Angeb: berteduh
 Andika: 1 berkata; 2 anda;
 Angen-angen: pikiran, gagasan
o Jengandika: anda;
 Angga: badan
o Ngandika: berkata
 Angga-angga: laba-laba
 Andon: olah, laku;
 Anggada: gelang
 Andon asmara: bermain cinta;
 Anggah, anggeh: tepat, kokoh
 Andon gawé: berbagi kerja;
 Anggakara: berani, pahlawan
 Andon laku: melakukan perjalanan;
 Anggal: tidak penuh, kurang berisi
 Andon lulut: bermain cinta;
 Anggana: 1 perempuan; 2 sendiri;
 Andon nyerèt: menghisap ganja;
 Anggana raras: sangat cantik, indah
 Andon tuwa: menikmati hari tua;
 Anggang-anggang: labah-labah air
 Andon-andon: sering kunjung
 Angganjar: memberi ganjaran
 Andong: andung, nama tumbuhan
 Anggar: pusaka, sejenis pedang
 Andrawina: jamuan, hidangan
 Anggara: hari Selasa;
 Andrepati: tak takut mati, nekad
 Anggara Kasih: Selasa Kliwon
 Andu: sumur
 Anggarbini: hamil, mengandung
 Andulur: mengiring, berderet-deret
 Anggé: memakai, menggunakan;
 Andum: bagi, membagi;
o Panggènan: tempat tinggal;
 Anggé-anggé: pakaian, busana  Anging: tetapi, namun

 Anggeng: langgeng, tetap  Angka: angka;

 Anggep: anggap, menganggap  Angkawijaya: nama tokoh wayang (Abimanyu)

 Angger: setiap, kalau;  Angkah: cita-cita, gagasan

 Angger-angger: pedoman, undang-undang,  Angkalan: halangan


peraturan
 Angkara: jahat, tamak;
 Anggèr: panggilan untuk anak
 Angkara murka: kejahatan yang berkobar
 Anggi-anggi: rempah-rempah
 Angkat: angkat, junjung
 Anggit: gagasan, pikiran;
 Angker: keramat, wingit;
o Nganggit: mengarang
 Angker kepati-pati: sangat angker
 Angglang: tampak jelas, nyata
 Angkil: uang perjanjian, uang kontrak
 Angglong: menyurut, surut
 Angkin: ikat pinggang
 Anggo: pakai, guna;
 Angklah: terasa sakit, nyeri
o Nganggo: memakai;
 Angkuh: sombong, angkuh
 Anggon: pakaian, busana
 Angkus: udara, langit, angkasa
 Anggota: anggota, peserta
 Anglaksa: melepasi
 Anggotong: menggotong, membawa secara
bersama-sama  Anglek: 1 sedih sekali, 2 manis sekali

 Anggrah-anggrah: berserakan, barang tak berguna  Anglep: elok, indah, molek

 Anggrèk: nama bunga, jenis kembang  Angling: bersabda, berkata;

 Angguk: mengangguk, tunduk  Angling darma: sabda yang baik

 Anggung: selalu, senantiasa  Anglir: seperti, mirip

 Anggur: 1 menganggur; 2 buah anggur  Anglo: anglo, dapur yang dibuat dari tanah liat
yang bahan bakarnya dari arang
 Anggya: pakai, memakai
 Anglocita: mengutarakan isi hati
 Angi: mengipasi nasi panas
 Anglung: pucuk daun muda
 Angik: melepas biji padi dari tangkainya dengan
digilas  Anglur selur: berjalan terus, hilir mudik tiada henti

 Angin: udara yang bergerak;  Angok: surut, berkurang, susut;

 Angin darat: angin yang berasal dari daratan;  Angok-angok: melihat-lihat

 Angin laut: angin yang berasal dari lautan;  Angon: menggembala, menjaga ternak;

 Angin-anginan: tidak punya pendirian  Angon ulat: memperhatikan tingkah orang lain
 Angrèh: menyuruh, memerintah  Anila: angin, udara

 Angrem: mengeram  Anindha: kebaikan, kebajikan

 Angsa: loba, tamak, ambisius;  Anindita: sempurna, paripurna

o Ngangsa: ambisius  Anindya: cantik jelita;

 Angsab: sebanding, sepadan  Anindyaguna: kecantikan yang berguna;

 Angsah: asah;  Anindyamantri: patih, wakil;

 Angsah jurit: perang  Anindyawati: tercantik di dunia

 Angsaka: 1 musuh; 2 bunga angsoka  Aning, aningna: tetapi, namun

 Angsal: mendapat, memperoleh;  Anis: pergi, hilang

 Angsal-angsal: oleh-oleh  Anitya: tidak langgeng, tidak kekal

 Angsana: bunga angsana;  Anja: berhasil, sukses, tercapai

 Angsana singa: dampar, tampat duduk raja  Anjaba: kecuali, di samping itu

 Angsang: ingsang  Anjali: menyembah, berbakti

 Angsar: khasiat benda keramat yang dapat  Anjana: 1 gajah; 2 muda; 3 berbakti;
mendatangkan nasib mujur
 Anjani: 1 berbakti; 2 mudi
 Angsoka: bunga angsoka
 Anjang-anjang: sandaran untuk penguat tumbuhan
 Angsring: sering, kerap kali
 Anjap: para-para
 Angsu: mencari, mengambil;
 Anjasmara: pandai bercinta, pintar
o Ngangsu kawruh: mencari ilmu
pengetahuan  Anjaya: jaya, menang

 Angsung: memberi  Anji: jera, kapok, bosan

 Angsup: berlindung, berteduh  Anjrah: semerbak, meliputi, merasuk ke berbagai


tempat
 Angsur: terengah-engah;
 Anjrak: terus bertempat tinggal
o Ngangsur: mengangsur
 Anjum: berjabat, mencium;
 Angus: 1 hangus, terbakar; 2 arang
 Anjum asta: berjabat tangan;
 Anguswa: mencium
 Anjum tangan: berjabat tangan
 Ani-ani: mengetam, panen
 Anjun: tukang membuat gerabah, bahan dari tanah
 Aniaya: aniaya, kejam liat

 Anih: malas, tak suka bekerja  Anol: ikut, mengikuti, menurut

 Anik, anikna: tetapi, akan tetapi  Anom: muda, taruna;


 Anoman: nama tokoh wayang o Ngantih: memintal benang;

 Anon: melihat, mengetahui o Prawan ngantih: perawan memintal

 Anor raga: sopan, santun  Antihanta, antiyanta: lebih, sangat

 Anrang: menyerbu, menyerang  Anting: tas, keranjang rotan;

 Anta: 1 lebih; 2 terakhir;  Anting-anting: anting-anting;

 Antaboga: nama toko wayang, naga penjaga bumi;  Antingan: anting-anting

 Antakara: matahari;  Antrah: perbuatan, tingkah laku

 Antakusuma: 1 berbagai macam bunga; 2 kutang  Antrakusuma: 1 berbagai macam bunga; 2 nama
yang membuat bisa terbang tanpa sayap (milik Gathutkaca, kutang milik Gathutkaca (wayang)
pewayangan);
 Antru: sangga, disangga;
 Antapura: istana, kerajaan;
o Ngantru: menyangga
 Antareja: nama tokoh wayang yang bisa masuk ke
dalam bumi;  Antu: tunggu, menanti

 Antasura: ular;  Antuk: mendapat;

 Antawacana: dialog, percakapan o Mantuk: pulang, kembali;

 Antah: tawar; o Ngantuk: mengantuk

 Antah berantah: antah berantah, sekedar sebut  Antya, antyanta: sangat berlebihan;

 Antaka: 1 meninggal dunia, wafat; 2 mayat  Antya-basa: bahasa yang berlebihan

 Antanu: tinta  Anubawa: pahala, anugerah;

 Antar: panjang, lebar;  Anugraha: anugerah, karunia;

 Antariksa: angkasa, dirgantara;  Anukara: menyamai;

 Antarlina: musnah, hilang  Anukarta: 1 menurut, ikut; 2 mengarang,


menggubah;
 Antara: antara, jarak
 Anumata: ijin, kerelaan;
 Antelu: telur
 Anumerta: almarhum;
 Antem: hantam, pukul;
 Anuraga: sopan, tata krama;
 Antem krama: pukul rata, ngawur
 Anusasana: perintah, tugas;
 Anteng: tenang, tidak banyak tingkah
 Anuswara: suara hidung, sengau
 Anthuk: angguk, tanda setuju;
 Anung: terpuji, terpilih
o Manthuk: mengangguk
 Anunga: kuasa, utama
 Anti: 1 tunggu, menanti; 2 lawan
 Anut: menurut, ikut;
 Antiga: telur
o Manut: menurut  Apèl: apel, berbaris

 Anyam: mengayam;  Api: 1 pura-pura; 2 jenis awalan;

 Anyama: muda, taruna  Apirowang: pura-pura menjadi kawan;

 Anyang: menawar harga;  Apitambuh: pura-pura tidak kenal;

 Anyang-anyengen: 1 ragu-ragu; 2 sakit kandung  Apituwin: lagi pula, dan lagi


kemih
 Apik: baik, bagus, indah, molek
 Anyar: baru
 Apitara: gelar
 Anyawar: nama tumbuhan
 Apyu: api
 Anyeb: dingin, sejuk
 Apyun: opium
 Anyeng: dihela, ditarik
 Aplala: terlebih-lebih
 Anyep: dingin, sejuk, tawar;
 Apsara: dewa
 Anyep njekut: dingin sekali
 Apsari, apsekar: bidadari
 Anyer: berdiri tak sopan
 Apti: maksud, cita-cita;
 Anyes: dingin sekali, sangat sejuk;
o Kapti: cita-cita
 Anyles: dingin sekali
 Apu: kapur lunak yang dikunyah bersama sirih
 Apa: apa;
 Apura: maaf, ampun;
 Apa-apa: 1 sesuatu hal; 2 kayu apa-apa
o Pangapura: ampunan;
 Apadgata: seketika
 Apunten: maaf, ampun;
 Apah: air
o Pangapunten: 1 ampunan; 2 tidak tahu
 Apajeng: songsong, payung menahu;

 Apak, apang: akan, hendak o Punten dalem sewu: maaf tidak mengerti

 Apaka: kabut  Apuran: selokan, saluran air

 Apal: hafal, terekam di pikiran  Apus: bohong, tipu, muslihat;

 Apan: sebab, karena;  Apus krama: kebohongan, tipu daya

 Apan-apan: palang garu, bagian dari bajak  Apuwa, apruwa: mari, silahkan, ayo

 Apapa: aniaya, dzalim  Ara-ara: padang ilalang, gurun

 Aparan: apa, bagaimana  Arah: arah, tujuan;

 Apariminta: lebih, kelebihan, kebaikan  Arah-arah: hati-hati;

 Apekan: mendung, mega  Arahan: arahan, petunjuk, saran

 Apel: buah apel  Arak: 1 arak, minuman keras; 2 mau;


 Arak-arakan: konvoi, pawai;  Areng watu: arang batu

o Ngarak: beranak-pinak, berkembang biak  Arep: mau, akan, hendak;

 Aran: nama, sebutan o Ngarep: depan;

 Arang: jarang; o Ngarep-arep: berharap

 Arang kadhing: jarang sekali;  Arga: gunung, bukit

o Jati ngarang: padat sekali;  Argya: hormat, mulia, menghargai

o Ngarang: mengarang, berkarya  Ari: 1 adik; 2 hari; 3 matahari;

 Aras: 1 pipi; 2 cium;  Ari-ari: ari-ari, ketuban;

 Aras-arasen: malas-malasan;  Ariaya, ariyaya: hari raya;

 Aras kembang: terkasih, tersayang  Aribawana: nama kahyangan;

 Arca: arca, patung;  Ariwara: berita harian;

 Arcapada: dunia, jagat semesta  Ariwarti: surat kabar harian

 Arcana: hormat;  Arik: kacau-balau, porak-poranda

o Mangharcana: menghormati  Arima, arimong: harimau

 Arda: nafsu, serakah;  Arina: 1 kijang; 2 siang

 Ardacandra: bulan tanggal muda;  Aring: senang, lahab;

 Ardana: harta, uang;  Aring-aring: jarang-jarang

 Ardani: harta, uang;  Aris: laras, serasi;

 Ardawalépa: kurang ajar, bedebah, ditanya malah  Arista: laras, serasi


balik bertanya;
 Arja: makmur, selamat;
 Ardawalika: naga, peralatan untuk upacara
 Arjan: keramaian;
 Ardaya: hati, nurani
 Arjana: maksud, gagasan;
 Ardhana: ingin, bermaksud;
 Arjasa: campuran timah;
 Ardhanarèswari: wanita yang dianggap memiliki
praba yang bis menurunkan raja-raja  Arjaya: makmur;

 Ardi: gunung, bukit;  Arjwa: utama, baik

 Arditi: gunung, bukit  Arju: sepakat, setuju

 Are: satuan luas tanah;  Arjuna: 1 air; 2 putih cemerlang; 3 penengah


pandawa;
o Hekto are: hektar, satuan luas tanah
 Arjuni: 1 air; 2 lembu
 Areng: arang, hangus;
 Arka: matahari, surga;
 Arkamaya: sinar, cahaya, praba  Asah-asah: bersih-bersih, mencuci, membasuh

 Arkara: menyala  Asal: asal;

 Arnawa: laut, samudra  Asal-usul: asal-usul, asal mula

 Arohara: huru-hara, geger, keributan  Asana: tempat duduk, kursi, tahta

 Arok: 1 campur; 2 tempuh, menempuh  Asari, asantun: ingin cepat selesai, lekas purna

 Aron: mentah, setengah matang  Asasta: selamat, sejahtera

 Arsa: karsa, kehendak;  Ascarya: heran, terkejut

 Arsaya, arsana: senang, gembira;  Asdhrah: pekerjaan, perbuatan

 Arsi: karsa, kehendak, kemauan, akan  Asep: tuah

 Arta: arta, uang, duit, harta;  Asih: kasih, sayang, suka

 Artaka: uang, bendahara;  Asin: asin

 Artati: manis, gula;  Asir: mencium

 Artawan: orang berharta, kaya  Asiran: durian

 Arti: makna, maksud;  Askara: sinar, cahaya

 Artos: arti, makna, maksud  Asli: asli, murni, tulen

 Artikel: tulisan untuk majalah atau koran  Aslup: masuk

 Arubiru: haru-biru, prahara;  Asmara: cinta, asmara;

 Aruhara: huru-hara, geger, keributan  Asmaradahana, asmaradana, asmarandana:


tembang asmaradana;
 Aruh: sapa, tegur, tanya
 Asmaranala: pesona, terpesona;
 Arum: harum, wangi
 Asmaralaya: surga
 Aruman: tembuni
 Asmu: semu
 Aruna: matahari, Sang Surya
 Asnapun: beda-beda
 Arungan: kerja sama
 Asor: rendah, hina
 Arus: 1 amis, anyir, busuk; 2 aliran air
 Asrah: pasrah, menyerah, takhluk;
 Arutala: rembulan
 Asrah bongkokan: menyerah total
 Arya: gelar bangsawan, ningrat
 Asrama: asrama, tempat tinggal
 Asa: 1 tujuan, cita-cita; 2 susah, sedih
 Asri: indah, elok, permai
 Asab: tidak malu, tebal muka
 Asru: keras, tegang, cepat
 Asah: 1 asah, mengasah; 2 mencuci, membasuh;
 Asta: tangan;
o Jawat asta: bersalaman;  Atas angin: benua Asia, daerah asal angin

o Tapak asta: tanda tangan  Atbuta: besar, raksasa

 Astama: bahagia, suka ria  Até: mau, akan

 Astana: 1 istana; 2 kuburan  Ater: luka, nanah;

 Astha: delapan;  Ater-ater: imbuhan;

 Asthabrata: delapan ajaran kebajikan;  Ater banyu: memberi air;

 Asthagina: delapan kegunaan o Ngateri: memberi, mengantarkan

 Asthi: gajah;  Athung: minta, tangan menengadah;

 Asti: gajah  Athung-athung: selalu mengemis

 Astra: senjata, panah;  Ati: hati, perasaan;

 Astra lungiyan: berumah tangga, suami istri; o Ngati-ati: hati-hati;

 Astrawara: panah  Atibagya: suka, bahagia;

 Astu: 1 sungguh; 2 memuji;  Atibara: sangat berat;

 Astungkara: memuji, berdoa;  Atibisana: buas;

 Astuti: memuji, berdoa, terpuji  Atidaya: malah, bahkan;

 Asuh, asoh: berhenti, mengasuh, merawat  Atiharsa: sangat bahagia;

 Asuma: prihatin  Atimoha: congkak, sombong;

 Asukaya: penghasilan, pendapatan  Atindriya: kepribadian;

 Asung: memberi, mempersembahkan  Atirodra: dahsyat, hebat;

 Asura: raksasa  Atisaya: sangat, lebih;

 Aswa: 1 kapal, 2 kuda;  Atisomya: elok, cantik;

 Aswatama: kuda yang utama  Atiwéga: sangat cepat

 Aswana: tempat  Atita: berhenti, berlalu

 Aswi: marah sekali, geram  Atiti: bertamu, berkunjung

 Atahiktri: kebajikan, nilai  Atika: yaitu, yakni

 Akatara: cahaya, sinar  Atiyanta: kebal, perkasa

 Atanapi: kemudian, dan  Atiyasa: terlebih

 Atanaya: berputra, beranak  Atma: jiwa, ruh;

 Atas: atas, terang;  Atmaja: anak, putra;


 Atmaka: nyawa  Aworsih: bercinta

 Atos: keras, kenyal  Awra: tersiar ke mana-mana

 Atur: kata, mengatur  Awud, awut: kacau-balau, berserakan;

 Atut: rukun;  Awut-awutan: tidak karuan, kacau balau

 Atut runtut: rukun, mesra  Awuh: bersuara, berteriak

 Atyanta: sangat, kuat  Awya: jangan, larangan

 Atyasa: kebal, kuat  Aya: serba sulit, dilematis

 Awang-awang: langit, angkasa;  Ayah: 1 ayah; 2 kerja;

 Awang-uwung: angkasa, langit  Ayahan: pekerjaan, tugas

 Awar-awar: pohon awar-awar  Ayak: saring, saringan

 Awas: awas, waspada  Ayam: ayam;

 Awat: pandang, lihat;  Ayam alas: ayam hutan

o Ngawat-awati: mengawasi, menjaga  Ayaskara: batu bintang

 Awé: lambai;  Ayem: tenang, tentram

o Ngawé-awé: melambaikan tangan  Ayer: mandor, orang yang mengawasi orang lain
bekerja
 Awèh: memberi
 Ayo: ayo, mari, silakan
 Awer-awer: tanda, simbol
 Ayom: ayom, teduh, terlindungi;
 Awi: ayo, silakan;
o Pengayoman: perlindungan
 Awicarita: pandai bercerita
 Ayu: 1 cantik, jelita, molek; 2 selamat;
 Awig: pandai, ahli, sarjana;
o Hayu: selamat
 Awignya: pintar, trampil, banyak pengetahuan
o Rahayu: selamat, sejahtera; aman, sehat
 Awin: bawa, pegang
B
 Awit: sebab, karena;
 Babad: 1 cerita sejarah; 2 membabat
o Ngawiti: memulai
 Babah: terserah;
 Awiyat: langit, angkasa
o Dibabahi: dimulai pelan-pelan;
 Awon: buruk, jelek;
 Babahan: 1 permulaan; 2 lubang;
 Awon-awon: meskipun jelek
 Babahan hawa sanga: sembilan lubang pada tubuh
manusia (dua mata, dua telinga, dua lubang hidung, mulut,
 Awor: bercampur, berkumpul;
anus dan kelamin)
 Aworjiwa: bercinta;
 Babanten: korban
 Babar: 1 beber, urai; 2 lahir, melahirkan;  Bagaspati: matahari

 Babaran: melahirkan;  Bagawan: resi, pendita

 Babarji: tidak sama sekali;  Bagé: selamat, salam;

 Babar pisan, babar blas: tidak sama sekali o Atur pambagé: ucapan sambutan

 Babasan: peribahasa  Bagel: lempar, tendang

 Babo: kata-kata tantangan  Bagong: nama wayang punakawan;

 Babrag: puber;  Bagongan: jenis bahasa di Kraton Yogyakarta

 Babragan: dipan besar  Bagowong: gerhana total

 Babrak: 1 tambah lebar; 2 menular ke mana-mana  Bagus: tampan, ganteng, baik

 Babu: pengasuh, pembantu  Bagya: bahagia, suka

 Babut: permadani, karpet;  Baha: sungai, kali

o Kasur babut: kasur yang empuk  Bahak: perampok, penjahat

 Bacira: tanah lapang  Bahan: bahan, asal

 Badal: wakil, ganti  Bahar: laut, samudra

 Badan: 1 tubuh, raga; 2 lembaga;  Baharu: baru, sedang

 Badan alus: badan halus, jiwa;  Bahas: bahas, runding

 Badaniah: bersifat badan  Bahasa: bahasa

 Badha: sama, seimbang  Bahni: api;

 Badhama: golok, parang  Bahning: api

 Badhar: terbongkar, ketahuan  Baita: perahu, kapal

 Badhaya: bedaya, tari  Bajag: perampok, pembajak

 Badhik: keris kecil  Bajang: kerdil, kecil;

 Badhong: mahkota  Bajang kèrèk: jenis belalang kecil;

 Badhut: pelawak  Bajang ratu: gapura belah dua

 Badra: 1 bahagia, budi; 2 bulan  Bajing: tupai;

 Baga: rahim, kandungan  Bajing loncat: tupai loncat;

 Bagas: sehat, kuat;  Bajingan: penjahat, kurang ajar

 Bagaskara: matahari;  Bajo: perampok, pembajak;

 Bagas waras: sehat, kuat;  Bajobarat: pasukan raksasa yang jahat


 Bajra: halilintar, guntur, petir  Balapecah: barang pecah-belah;

 Bajug: nakal, kurang ajar  Bala srèwu: jenis ilmu kadigjayan, ajian

 Bajul: buaya;  Balabag: papan, jenis tembang

o Dibajul: digoda;  Balabak: jenis tembang

o Mbajul: menggoda wanita;  Balabar: banjir, menggenang

 Bajul pethak: buaya putih  Balad: kerja bakti, gotong royong, gugur gunung

 Bak: bak, tempat air;  Balak: tolak, tampik

o Mbak, mbak ayu: kakak perempuan  Balap: pacu, lomba

 Bakal: bibit, akan;  Balawan: kokoh, sentosa

o Cikal bakal: awal mula, pemula  Balé: balai, rumah;

 Baksya: banyak akal, kreatif  Balé désa: balai desa;

 Bakta: bawa  Balé kambang: rumah di tengah kolam;

 Bakti: bakti, patuh  Balé omah: rumah tangga;

 Baku: baku, pokok;  Balé pomahan: perumahan

 Baku karang: pemilik pekarangan, lahan;  Baléla: memberontak, membangkang

 Baku omah: berumah tangga;  Baleman: bale apa, nyala api

 Baku tembak: saling menembak  Balik: kembali, sebaliknya

 Bakuh: kuat, gagah, perkasa  Balila: mogok, berontak

 Bakul: penjual, pedagang  Balitar: tembaga

 Bakung: bunga bakung  Balo: mentah, belum matang

 Bal: bola;  Baloh: alat mencari ikan

 Bal-balan: sepak bola  Balung: tulang;

 Bala: teman, pengikut;  Balung pisah: persaudaraan yang telah tercerai-


berai
 Baladewa: 1 nama tokoh wayang raja Mandura; 2
daun pohon randu;  Balwana: akar

 Baladika: komandan, kepala pasukan;  Bam: gigi geraham

 Baladupak: anak buah;  Bamata: gajah

 Balakosawa: pasukan darat;  Bamba: bara

 Balakrama: para priyayi;  Bamban: dimulai lagi, diulang

 Balakuswa: pakaian;  Bambang: satria, jejaka


 Bambet: bambu  Bandhang: cepat, besar;

 Bambon: rumah madat  Banjir bandhang: banjir besar

 Bambu: bambu, nama pohon  Bandhawa: saudara

 Ban: ban  Bandhem: melempar dengan batu atau benda yang


cukup besar;
 Bana: 1 panah; 2 hutan;
 Bandhem po: capung
 Bebana: permintaan, permohonan;
 Bandhit: penjahat, perampok, durhaka
 Bana rawa: sawah rendah
 Bandhol: nakal
 Banar: luas, lapang, lebar
 Bandhosa: keranda, peti mayat
 Banata: perahu, baita
 Bandhu: saudara, teman kerabat
 Banawi: sungai, bengawan
 Bandhul: ayunan
 Bancak: tempat nasi;
 Bandhung: 1 besar; 2 menandingi
 Bancakan: kenduri
 Bandhusa: keranda, peti mati
 Bancana: bencana, halangan
 Bandreng: berkelanjutan, terus-menerus
 Bancang: dua pekerjaan dilaksanakan sekaligus
 Bandring: bandil
 Bancar: lancar
 Bané: suara, bunyi
 Banda: ikat, borgol;
 Banèh: lain, beda
 Bandakala: pemberani, pilih tanding;
o Abang: merah;
 Bandawasa: kuat, perkasa, kekuatan;
o Ngebang: adzan
 Bandawora: nama kalung;
 Bangah: jenis bunga
 Bandayuda: perang, tempur
 Bangal: tak mau dinasehati
 Bandana: tali, halangan
 Bangala: bertunas, bertaruk
 Bandar: pelabuhan laut
 Bangawan: bengawan, sungai besar
 Bandara: 1 majikan; 2 gelar bangsawan
 Bangga: memberontak, melawan, membangkang
 Bandéra: bendera
 Banget: sangat, amat, terlalu
 Bandha: harta, kekayaan;
 Banggèl: membalik, kembali dengan cepat
 Bandha bandhu: kaya harta dan banyak teman;
 Banggi: beaya, ongkos
 Bandha bau: modal tenaga;
 Bangir: hidung mancung
 Bandha béya: ongkos hidup
 Bangka: 1 mati, meninggal, 2 setengah matang
 Bandhan: berkoalisi, bersekutu
 Bangkang: membangkang, memberontak, melawan
 Bangké: bangkai, jenazah, mayat  Banthèng: banteng;

 Bangsa: bangsa, golongan;  Banthèng ketaton: banteng terluka

 Bangsawan: 1 bangsawan, ningrat, berdarah biru; 2  Banting: banting, lempar


negarawan
 Bantu: bantu
 Bangsal: ruangan, tempat, gedung
 Banu: air
 Bangsat: ungkapan marah, makian
 Banyak: angsa;
 Bangun: 1 membangun, memperbaiki; 2 berdiri; 3
terjaga;  Banyak angrem: nama rasi bintang;

 Bangunan: rumah, gedung, pesanggrahan, dsb.  Banyak dhalang: perlengkapan upacara yang
berupa angsa tiruan
 Bani: keturunan, trah
 Banyar: jenis ikan
 Banija: pedagang, saudagar
 Banyol: lucu, lawak
 Baning: kura-kura
 Banyon: air untuk mengjerang gigi
 Banjang: ke lautan untuk mencari ikan
 Banyu: air;
 Banjar: deret, jajar;
 Banyu gégé: air mantra;
 Banjaran: urut-urutan, kronologis
 Banyu landa: air sada;
 Banjel: distansi, sementara
 Banyu mili: suguhannya mengalir terus bermacam-
 Banjeng: kelihatan barisan panjang bergandengan macam;

 Banjir: banjir, air bah;  Banyu rasa: air rasa;

 Banjir bandang: banjir besar;  Banyu tangi: air untuk memandikan anak;

 Banjir getih: banjir darah, perang, kerusuhan  Banyu tawa: air tawar, air mentah;

 Banjur: lanjut, terus;  Banyu tuli: air untuk obat;

o Kebanjur: terlanjur  Banyu wara: bertapa dengan menghindari air;

 Banon: bata, batu merah  Banyu windu: air basi;

 Bantal: alas kepala  Banyu wulu: air untuk wudhu;

 Bantala: tanah, bumi o Tunggal banyu: saudara seperguruan

 Bantaran: jeram  Bapa: bapak, ayah;

 Bantas: nyaring, merdu  Bapa babu: ayah ibu;

 Banten: kurban, tumbal  Bapa biyung: ayah ibu;

 Banthak: kokoh, kuat  Bapa paman: paman, adiknya bapak;

 Banthan: berpangkalan  Bapak: bapak, ayah


 Bapang: mendepang  Barkat: berkah, rahmat

 Bapra: gapura, pintu gerbang  Baro-baro: bubur putih dengan bubur merah di
tengahnya
 Bar: bubar, selesai;
 Baron: hal yang baru
o Wis bar: sudah selesai;
 Barongan: barongsai, singo barong
 Bar-ji: habis, sekaligus, bubar siji;
 Baros: barus
 Bar-ji barbeh, bubar siji bubar kabeh: bubar satu
bubar semua, tekad bersatu padu  Bartis: jenis bakal baju

 Bara: sabuk, mengadu nasib  Baru: baru

 Barah: kusta  Baruna: barat, dewa laut, air

 Barak: tempat tinggal sementara  Barung: bersama, beriringan

 Barakan: sebaya, seusia  Barus: jenis kapur pewangi

 Barang: benda;  Barya: putri, wanita, perempuan

 Barang-barang: anak kadal  Basa: bahasa;

 Barat: angin kencang  Basagita: kata-kata indah, puisi;

 Barata: tapa, laku;  Basa krama: bahasa halus;

 Baratayuda: perang tanding keluarga Barata  Basa krama inggil: bahasa tinggi;

 Baratan: sawah milik bersama  Basa ngoko: bahasa rendah;

 Bareng: bersama  Basarudita: syair pelipur lara

 Barèng: canang  Basah: 1 busuk, bau tak sedap; 2 gelar pahlawan,


tanda jasa; 3 basah, berair;
 Barès: terus terang, terbuka, jujur;
 Basahan: kain penutup tubuh untuk mandi
 Barès kurès: terus terang sekali, jujur
 Basama: janji
 Bargawa: panah yang kuat
 Basang: memasang, menggunakan, memakai
 Baribin: 1 gaduh, ramai; 2 penuh air, menggelegak
 Basanta: bulan, candra
 Barih: tambah keras
 Basar: Maha Tahu, Tuhan
 Barikan: bersama-sama
 Basir: bijak bestari
 Barinan: bersama-sama dengan, serempak
 Baskara: matahari, surya
 Baring: gila, edan
 Basma: hangus, terbakar;
 Baris: baris, jajar, deret;
 Basmara, kabasmaran: cinta, tertarik;
 Baris pendhem: barisan tersembunyi
 Basmi: musnah, basmi;
 Barkah: berkah, rahmat, doa restu
 Basmi buta: punah, hilang tak berbekas  Batuk kering, batuk asma: jenis sakit batuk

 Basonta: 1 rembulan; 2 nama tembang gedhe  Batur: teman, pelayan;

 Basu: 1 golongan dewa; 2 kera  Batur tukon: budak belian

 Basuki: selamat, sejahtera  Bau: bahu;

 Basundara-basundari: tanah, bumi  Baudhanyang: rangka rumah;

 Baswara: bersinar, bercahaya  Baudhendha: berhak menghukum, mengadili;

 Bata: batu bata;  Baukapiné: berat sebelah, tidak adil;

 Batako: batu bata yang besar  Bau lawéyan: cacat di pangkal lengan;

 Batal: gagal, tidak jadi  Baureksa: menguasai, menjaga;

 Batang: terka, tebak  Bausastra: kamus;

 Bathang: bangkai  Bausuku: pekerja, kekuatan, tenaga;

 Bathara: dewa, dewata;  Bauwéda: segala pengetahuan, ilmu;

 Batharagana: mega, mendung;  Baon: sawah ladang yang sedang dikerjakan

 Bathari: dewi, bidadari  Baul: batal, urung

 Bathik: kain batik  Baut: pintar, terampil

 Bathil: gunting, potong  Bawa: 1 kharisma, perbawa; 2 mulai;

 Bathok: tempurung kelapa;  Bawa laksana: bijaksana;

 Bathok bolu: tempurung kelapa yang kecil  Bawa rasa: berembug, musyawarah

 Bathon: sekawan, sekutu  Bawah: bawah;

 Batih: anggota keluarga;  Bawahan: takhlukan, jajahan

 Batihan/bebatiyan: menggalang persaudaraan  Bawana: dunia, alam raya

 Batin: batin, jiwa, ruhani;  Bawang: bawang putih

 Batiniah: bersifat batin;  Bawat: payung agung

 Batos: batin;  Bawéra: luas, terbentang

o Mbatin: berkata dalam hati  Bawinipun: oleh karena itu

 Batir: teman, kawan  Bawur: penglihatan suram

 Batu: baterai;  Baya: 1 buaya; 2 bahaya

 Batu kandha: batu undak-undakan  Bayan: kabayan, aparat desa bagian penerangan

 Batuk: sakit batuk;  Bayang: tempat tidur;


 Bayangkara: prajurit pengawal raja/presiden  Bedhawangan: hantu-hantuan

 Bayi: bayi, anak  Bedhaya: tari

 Bayu: angin, udara;  Bedhé: terka, tebak, duga;

 Bayu bajra: angin bercampur petir, nama ilmu  Bedhèk: terka, tebak
kadigjayan;
 Bèdhèngan: pematang, petak
 Bayu putra: putra Sang Angin;
 Bedhès: 1 jenis kera; 2 umpatan kasar
 Bayu suta: anak Sang Angin
 Bedhidhing: musim dingin, keringat sukar keluar
 Bé: urutan tahun Jawa keenam
 Bedhil: bedil, senapan;
 Bebada: bayi yang menendang-nendang mau lahir
 Bedhil angin: senapan angin
 Bebana: hadiah, ganjaran, anugrah
 Bedhiyang: menghangatkan badan dengan api
 Bebandan: tawanan, orang yang diikat unggun

 Bebara: merantau, pergi mengadu nasib  Bedho: permainan sama, tak ada yang unggul

 Bebasan: peribahasa, perumpamaan  Bedhol: cabut, bongkar;

 Bebed: pakaian yang dilipat pada badan  Bedhol desa: pindahan orang sedesa;

 Bebeg: berhenti mengalir karena terbendung  Bedhol gendéra: maju perang, berangkat
bertempur;
 Bebeh: malas bekerja
 Bedhol jangkar: membongkar sauh
 Bebel: bebal, keras kepala
 Bédhor: tangkai panah
 Bèbèr: bentang, urai
 Bedhug: gendang besar, alat bunyi tabuh di masjid
 Becik: baik, bagus, terhormat
 Bégal: perampok, penyamun
 Becus: mampu, kuasa, dapat
 Béganandha: nama sebutan Indrajit
 Bedaringan: tempat menyimpan beras
 Begar: gembira, suka ria
 Bedhag: berburu, mencari binatang;
 Begawan: pendita
 Bedhag pikat: berburu burung dengan pelekat
 Begeblug: bencana, musibah
 Bedhah: sobek, robek;
 Begegeg: berdiri tegap;
 Bedhah bumi: menggali tanah
 Begegeg mutho waton: berdiri kaku, ketakutan
 Bedhama: senjata, alat perang
 Begja: beruntung, bernasib baik;
 Bédhang: pacar, kekasih
 Begja kemayangan: untung besar, bahagia berlipat;
 Bedhat: bebas, lepas
 Begjan: keberuntungan
 Bedhati: pedati, kereta yang ditarik sapi
 Beja: beruntung
 Bedhawang: labi-labi
 Béja: untung, bahagia;  Bèncèng: penceng, miring;

 Beja kemayangan: untung besar;  Bèncèng cèwèng: hal ikhwal, seluk beluk

 Bejan-bejan: untung-untungan  Bencil: tipu muslihat

 Bekakak: tumbal, sesaji utnuk kurban  Bendana: tabiat buruk

 Bekakas: perkakas, benda, alat  Bendara: tuan, gelar kebangsawanan

 Bekasakan: jenis hantu, lelembut  Bendéra: bendera

 Bekel: bekel, pamong desa, pembantu pendheta  Bendha: kluwih, buah kluwih

 Beksa: joget, tari;  Bendhé: gong kecil

 Beksan: jogetan, tarian  Bendhéga: teman melarikan diri

 Bekta: bawa;  Bendho: pisau besar

 Bektan: barang bawaan, oleh-oleh  Bendhosa: keranda, peti mayat

 Bekti: bakti  Bendhuk: celeng

 Béla: bela, juang;  Bèndi: dokar, pedati

 Béla pati: membela kematian orang lain;  Béndra: terkagum-kagum, bersenang-senang

 Béla sungkawa: melayat, berduka cita;  Bendu: hukuman, kutukan

 Béla tampa: ikut menerima  Bendung: bendung, cegah

 Belah: belah, pecah;  Béné: biar saja, baru saja

 Belah banten: baju belah dada;  Bènèh: mengerti, tahu, pintar

 Belah kedaton: gigi renggang  Bener: benar, betul, tepat

 Belang: loreng, coreng;  Bening: bening, bersih

 Belang buntal: coreng-moreng, rupa tak karuan  Bénjing: besok, nanti, kelak

 Belèh: sembelih, potong  Bénjo: bengkak, membesar

 Belèk: 1 retas, sembelih; 2 tembelek, tahi ayam  Bentar: panas

 Beluk: 1 panggil, memanggil; 2 jenis hama padi  Bentayangan: melayang-layang, ke sana ke mari

 Benang: benang;  Benthak: luas, lapang

 Benang kelos: jenis benang yang sudah di plintir;  Benthang: mencari jalan pintas, menerobos

 Benang mas: benang berwarna emas  Bentheng: sabuk

 Benawi: bengawan, sungai besar  Benthik: jenis mainan anak tradisional

 Béncak: garu yang tidak ditarik lembu, sapi  Benthong: kayu pemukul dalam permainan benthik
 Bentil: kecil, bakal buah yang masih kecil  Bergagah: bersikap gagah, perwira

 Benting: sabuk  Bergandang: menarik, menggelandang

 Bencah: membelah, mengupas  Bergas: sehat, tangkas

 Bèr: penuh, kaya  Beri: burung garuda

 Bèr budi bawa leksana: penuh kearifan dan  Bèri: jenis gong
kebijaksanaan
 Berik: menyeruduk dengan tanduk
 Bérag: tuntas, mumpuni, menguasai
 Berit: jenis tikus
 Berah: buruh, budak, pelayan
 Beritan: bagian belakang
 Berak: rumah penyaringan orang sakit
 Berkah: berkat, rahma, anugrah
 Bérak: buang air besar;
 Berkakas: perkakas
 Berak-berèk: berteriak-teriak
 Berkasakan: hantu, lelembut
 Bérama: indah, mengagumkan
 Berkat: berkah
 Bérang: parang besar, pisau yang tebal dan besar
 Bèrlin: besi putih seperti perak
 Beras: beras, kupasan padi;
 Berod: meronta, mengeluh
 Beras kencur: jenis minuman beras tumbuk halus
dicampur kencur;  Bersat: kacau, berceceran

 Beras kuning: beras berwarna kuning;  Bersih: bersih, baik;

 Beras melik: beras hitam  Bersihan: tempat menyimpan barang kecantikan;

 Berat: berat, sulit  Bersih désa: upacara selamatan bersih desa

 Bérat: dibersihkan, dihilangkan  Beruh: entah, tidak tahu

 Bérawa: gagah perkasa, menakutkan  Beruk: 1 tempurung untuk takaran; 2 sejenis kera

 Bercak: bercak-bercak, noda  Besa: tari-tari

 Berci: kain yang halus agak temerawang  Besaja: sederhana, bersahaja

 Bercuh: campur baur, jorok  Besalèn: bengkel, tukang besi

 Berduwin: anggur asli  Besan: tari-tarian, jogetan

 Béré: terlantur-lantur  Bésan: besan, orang tua menantu

 Berem: lunak dalamnya  Besaos: sederhana, bersahaja

 Bèrèng: jenis penyakit kulit  Besar: 1 besar, raya, agung, unggul; 2 nama bulan
Jawa ke-12;
 Bèrès: beres, selesai
 Besaran: 1 pohon murbei; 2 hari raya idul kurban
 Bergada: satuan pasukan (bulan Besar)
 Bèsèk: jenis wadah yang terbuat dari anyaman  Betutu: ingkung ayam
bambu
 Betuwah: pusaka, azimat
 Besem: bakar
 Bewah: menyumbang, membantu
 Besi: 1 besi; 2 pohon besi
 Béya: beaya, ongkos
 Besik: membersihkan rumput, menyiangi
 Bibi: bibi, istri paman
 Beskap: jenis pakaian
 Bibis: 1 jenis tanaman; 2 jenis hewan anjing
 Beslit: piagam, surat keputusan
 Bibisan: jenis tumbuhan
 Besmi: basmi, bakar, musnah
 Bibisana: bijaksana
 Besta: borgol, ikat
 Bibit: benih, bibit
 Bestru: jenis pohon
 Bicara: wicara, bicara;
 Bestu: sudah pasti, tentu, nyata
 Bicanten: berbicara, berkata
 Bésuk: 1 besok, nanti; 2 bersih, rapi;
 Bidhawa: triwikrama
 Bésuk-bésuk: nanti-nanti, suatu saat;
 Bidho: jenis burung elang
 Bésuk manèh: besok lagi
 Bidhung: godha, sik
 Besung: tak bersedia, tak sanggup
 Bijaksana: bijaksana, arif
 Besur: keras kepala, tekad
 Bijig: menanduk, menyeruduk
 Besura: bosan, jenuh
 Bijil: buta sebelah mata
 Besus: suka dandan, selalu rapi
 Biksa: hukum
 Besusu: mengkuwang
 Biksama: paksa
 Besut: halus, rapi
 Biksma: kopiah
 Bet: logo di saku
 Biksu: pertapa
 Beta: bawa
 Biku: biksu, pendita
 Betah: tahan, betah
 Bikut: sibuk, repot
 Betamal: nyata, bukti
 Bilahi, bilai: celaka, halangan
 Betèk: bekas tapak kaki
 Bilawani: melawan, memusuhi
 Bètèng: benteng
 Biler: tidur
 Bethara-bethari: dewa-dewi
 Bilih: bila, apabila
 Bethat: bersisir
 Bilulung: saling mencari pertolongan
 Beton: 1 biji buah nangka, biji kluwih; 2 struktur
bangunan dengan rangka semen, pasir, besi dan bebatuan  Bima: 1 nama wayang pandawa; 2 seram, dahsyat;
 Bima sekti: jenis gugusan bintang;  Biséka: penobatan, penghormatan, gelar

 Bimana: congkak, sombong;  Bisik: nama, gelar, julukan;

 Bimantra: puja mantra  Bisikan: penanaman, julukan, sebutan

 Bimata: bijaksana  Bisit: bisa, dapat, boleh

 Bimba: arca, patung, lukisan  Bisu: bisu, tidak dapat bicara

 Bina: bangun, indah  Bisuwa: sesaji

 Bincil: 1 ramai; 2 anak katak  Bita: takut, kuatir, cemas

 Bindi: gada, alat pemukul;  Bithi: tonjok, tinju, pukul

 Bindiwala: jenis tombak  Biting: tusuk lidi

 Bingar: berseri-seri, suka cita  Biwada: hormat, mulia

 Binggel: gelang kaki  Biwara: laporan, berita, kabar

 Bingkas: selesai, rampung  Biya: beaya, ongkos, upah

 Bingung: bingung, pikiran goyah  Biyada: abdi perempuan di kerajaan, pelayan


perempuan
 Bini: istri
o Dibiyak: dibuka
 Bintang: bintang
 Biyang: ibu, induk
 Binting: benteng, pagar pelindung
 Biyasa: biasa
 Bintit: balut, kain penutup yang diikat
 Biyèn: dahulu, lampau, silam
 Bintu: biru, nila
 Biyet: lebat sekali buahnya
 Bintulu: poleng, ceplok
 Biyung: ibu, induk
 Birahi: gejolak asmara
 Blaba: pemurah, dermawan, suka membantu
 Birama: indah, berirama
 Blabak: papan kayu
 Birat: musnah, hilang
 Blabar: gelanggang, tempat, medan;
 Birawa: dahsyat, mengagumkan
 Blabar kawat: tempat bertanding, medan laga
 Biring: jenis tombak
 Blacan: jenis harimau
 Biru: biru, nila
 Blaka: terus terang;
 Bisa: bisa
 Blaka suta: terus terang, jujur
 Bisala: lebar
 Blalak-blalak: mata yang lincah
 Bisana: susah, gundah
 Blandar: tiang penyangga atap;
 Bisatya: amat, sangat
 Blandaran: pacuan, perlombaan, permainan
 Blandhong: tukang menebang kayu  Bobot: 1 berat, beban; 2 kualitas;

 Blarak: daun kelapa  Bobot timbang: persamaan mutu, perbandingan


kualitas
 Blarat: pergi cepat-cepat, keluar lari
 Bobrok: remuk, hancur, berantakan, rusak
 Blathok: beliung
 Bocah: anak-anak
 Blawu: kelabu kebiruan
 Bocor: bocor, pecah
 Bledhèg: halilintar, petir, guruh, guntur
 Bodhag: bakul yang besar
 Bledug: 1 debu, asap; 2 anak gajah
 Bodho: bodoh, tolol, dungu;
 Bleketépé: dinding dari anyaman daun kelapa
o Cara bodhon: secara gampang, dibikin
 Bleketupuk: jenis burung mudah

 Blekok: jenis burung bangau  Bodhol: pecah, bedah, bocor

 Bléncong: lampu untuk pergelaran wayang  Boga: makanan

 Bleret: redup  Bogang: tidak utuh, banyak jarak, jarang-jarang

 Bléro: tidak nyaring  Bogol: tipu muslihat, perdaya, rayuan gombal

 Blibar: manggis muda  Bogor: pohon siwalan

 Bligo: jenis buah labu  Boja: suguhan, hidangan, makanan, menu;

 Bligon: keturunan dari dua jenis yang berbeda  Boja krama: pesta, bersenang-senang dengan
makan-minum;
 Blilu: bebal, bodoh
 Bojana: pesta, bergembira ria dengan makan
minum
 Blimbing: buah belimbing;

 Bojo: suami istri


 Blimbing wuluh: buah blimbing yang rasanya kecut
o (m)bok: ibu;
 Blinger: tersesat, keliru
o (m)bok ajeng: panggilan untuk perempuan
 Blondhot: ingkar janji, tidak tertib
yang berderajat;

 Blonyo: alas, usap; o (m)bok ayu, bakyu: kakak perempuan;

o Lara blonyo: patung tiruan pengantin


o (m)bok bèn: biarkan saja;

 Blonyoh: labur, ulas o (m)bok bilih: mungkin, barang kali;

 Blorok: bulu ayam yang berwarna hitam dan putih o (m)bok bok: mungkin saja, boleh jadi;

 Bludru: jenis kain


o (m)bok cilik: bibi, adik perempuan ibu;

 Blumbang: empang, kolam


o (m)bok gedhè: uwa, kakak perempuan ibu;

 Bobokan: tetabuhan, gamelan


o (m)bok mas: panggilan untuk perempuan
yang berderajat rendah;
 Bobol: jebol, bedah
o (m)bok menawa: jikalau, kalau, jika, bila,  Brabak: mau menangis, muka merah
apabila;
 Brabas: meresap, merembas
o (m)bok nom: istri muda;
 Brabat: melintas dengan cepat, berjalan lintas
o (m)boktuwa: istri tua
 Brahala: patung
 Bokong: pantat
 Brahat: hajat, perhelatan, kenduri
 Bokor: bokor
 Brahma: dewa brahma;
 Bol: bul, tempayan, jenis gerabah
 Brahmacari: calon pendita, brahmana;
 Bolong: lubang
 Brahman: pendita, resi, biksu;
 Bolot: kotoran kulit;
 Brahmana: pendita, resi, biksu;
o Kokot bolot: kotoran pada leher, daki
 Brahmani: pendita wanita, resi putri;
 Boma: gagah, dahsyat;
 Brahmarsi: dewa
 Bomantara: angkasa, dirgantara
 Brahwa: bara api
 Bombang: tirai, penghalang, sekat
 Braja: angin topan, angin ribut;
 Bombong: membesarkan hati;
 Brajamuka: gajah
 Bombong ati: berbesar hati, semangat
 Brakatha: laron, jenis hewan beterbangan;
 Bombrong: seadanya, tidak berhias
 Brakithi: semut
 Bonang: bagian dari gamelan
 Brama: api, nyala
 Bondhan: menari, berjoget
 Bramacorah: pencoleng, penjahat
 Bonggan: salah sendiri, tak berpikir panjang
 Bramantya: marah, semangat, gigih
 Bongsor: subur, gemuk, gendut
 Bramara: lebah, kumbang
 Boros: suka menghabiskan uang, suka belanja
 Brambang: bawang merah
 Bot: berat, beban;
 Braminta: sedih, gundah
 Bot répot: beban hidup, kesulitan
 Bramita: sedih, gundah
 Boten: tidak
 Brana: harta, kekayaan
 Botrawi: balumbang, air dalam telaga
 Brandhal: perampok, pengacau
 Boya: tidak, jangan
 Branggah: besar, dhasyat
 Bra: 1 sinar, cahaya; 2 raja
 Brangsang: gerah, panas
 Brabadan: berjualan kebutuhan sehari-hari,
pedagang kelontong  Brangta: asmara, cinta

 Brabah: ramai, gegap gempita  Branjangan: jenis burung


 Branta: asmara, cinta;  Bribin: 1 brisik, gaduh; 2 ramai, menggelegak

 Branta mara: asmara  Bricik: dengki, iri

 Branyak: genit, gesit  Brintik: rambut keriting

 Brasak: kasar, keras  Bris: bulu kuda

 Brasat: lari, bebas, lepas  Brokoh: kenduri untuk anak

 Brastha: basmi, berantas  Brongsong: 1 bungkus, tutup; 2 penutup mulut sapi


agar tidak bisa makan sewaktu dipakai membajak sawah
 Brata: bertapa, semedi, setia;
 Brongta: sedih, susah
 Bratastuti: sembah, penyembahan;
 Brosot: keluar, lepas
 Bratawali: jenis tumbuhan yang pahit sekali
berguna untuk obat keluarga;  Brubuh: pertempuran dahsyat, perang amuk-
amukan
 Bratayuda: perang keluarga Barata
 Brungut: muncul, timbul, tampak lagi
 Brati: keturunan itik dan angsa
 Brunjung: atap joglo yang bagian atas
 Brawala: berselisih, bertengkar, cekcok
 Brutu: anus
 Brawuk: mendaku barang milik orang lain
 Bruwet: ruwet, berbelit-belit
 Brayan: berumah tangga, suami istri
 Bubak: muka, mulai;
 Brayat: keluarga, satu rumah
 Bubak kawah: peralatan untuk upacara pengantin
 Bregada: regu, satuan pasukan
 Bubar: selesai, rampung;
 Bregas: sehat, trengginas
 Bubar lahan: sia-sia, mubadzir
 Brèh: pemurah, suka memberi
 Bubat: rambut kuda
 Brekasakan: jenis makhluk halus
 Bubuk: serbuk
 Bremana-bremani: pendita, resi, biksu
 Bubur: bubur, nasi yang lembut
 Bremantya: marah, semangat, gigih
 Bubut: 1 cabut, tarik; 2 jenis burung
 Bremara: lebah, kumbang
 Bucal: buang, lempar
 Brengga rowa: kaya harta dan saudara
 Bucik: luka di kulit
 Bresih: bersih, tidak ada sampah;
 Buda: 1 agama Budha; 2 hari Rabu;
 Bresihan: tempat menyimpan alat kecantikan;
 Buda cemengan: hari Rabu Wage
 Bresih désa: hajat orang sedesa membersihkan desa
dan syukuran  Budaya: budaya, budi daya, buah akal budi, adat

 Bretya: prajurit, tentara  Budhal: berangkat pergi

 Brèwu: kaya raya, banyak harta  Budheg: tuli, pekak


 Budhug: 1 jenis penyakit kusta; 2 lempar, buang  Bukti: 1 bukti, nyata; 2 makanan

 Budhur: bengkak karena keracunan  Bukung: ekor terpenggal, terpotong

 Budi: akal budi;  Bukur: kerang, siput, bekicot

 Budi arda: hasrat, nafsu;  Bul: gerabah, jembangan

 Budi daya: usaha, upaya, ikhtiar;  Bulan: bulan, candra

 Budiman: berbudi luhur;  Bulu: jenis pohon;

 Budya: norma, hukum  Bulu bekti: upeti, persembahan;

 Buhaya: buaya  Bulu-bulu: jenis jambu

 Buja: bahu, tangan;  Bulus: kura-kura, labi-labi

 Bujakrama: perjamuan, pesta makan;  Bumandhala: jagat, bumi, dunia, alam

 Bujana: makan-makan, pesta pora  Bumbu: bumbu, rempah-rempah, penyedap

 Bujaga: ular  Bumbung: potongan bambu seruas, tabung

 Bujangga: 1 pujangga, ahli sastra, pengarang ulung;  Bumi: tanah, alam, dunia;
2 ular
 Bumintara: negara, kerajaan;
 Bujanggapuspa: nagasari
 Bumitala: dasar bumi, alas tanah
 Bujangkara: gelang
 Bumpet: mampet, buntu, tidak tembus
 Bujel: tumpul, tidak lancip
 Bun: embun, bintik-bintik air
 Bujeng: kejar, buru
 Buncang: lempar, hempas
 Bujil: kecil terus, tidak dapat tambah besar
 Buncis: jenis sayur, buncis
 Bujuk: rayu, tipu muslihat
 Buncit: bontot, bungsu
 Bujul: bajak, mengolah tanah
 Bunder: bundar, bulat
 Bujung: kejar, buru
 Bundhet: kusut, luyuh
 Buka: 1 buka, membuka; 2 makan untuk buka
puasa; 3 mengawali gamelan;  Bungah: senang, bahagia, gembira, suka cita

 Bukak: buka, membuka;  Bunggan: salah sendiri, tidak perduli

 Bukak klambu: buka kelambu, upacara pada  Bungis: moncong babi hutan
pernikahan;
 Bungkuk: bungkuk, mencekung
 Bukak kunci: uang muka;
 Bungkus: bungkus
 Bukakundha: mahkota;
 Bunglon: bunglon, hewan yang bisa berubah-rubah
 Bukakundur, bukasari: mahkota; warna kulit

 Bukasri: kopiah  Buntala: bumi, tanah, jagat


 Buntar: 1 alas batang tombak; 2 paling ujung  Buyar: cerai-berai, kacau

 Buntas: selesai, tamat  Buyuk: pohon nipah

 Buntat: belakang  Buyung: tempayan, jambangan

 Buntel: bungkus, sampul  Buyut: piut, cicit

 Buntu: buntu, tertutup C

 Buntung: 1 tidak beruntung, rugi; 2 terpotong  Cabar: urung, gagal, kandas, tak berhasil

 Buntut: ekor;  Cablaka: terus terang

 Buntut urang: rambut di tengkuk, leher belakang  Cabol: pendek kecil

 Bupati: bupati, penguasa daerah  Caca: cacat

 Buri: belakang, nanti  Cacad: 1 cacat, difabel; 2 cela;

 Buritan: belakang o Nyacat: mencela

 Buru: kejar, tangkap  Cacah: hitung, jumlah;

 Buruh: buruh, pegawai, kuli;  Cacah-cucah: kacau, berantakan;

 Buruh sawah: buruh penggarap sawah;  Cacah eri: jumlah banyaknya ikan;

 Buruh tani: buruh penggarap sawah  Cacah jiwa: penghitungan jumlah penduduk;

 Busana: pakaian, busana  Cacah molo: penghitungan jumlah rumah;

 Busu: jun yang tertutup  Cacah sawah: penghitungan luas sawah;

 Busuk: 1 bisu, dungu, tuli; 2 orang miskin, jembel,  Cacah sirah: penghitungan jumlah penduduk
bodoh
 Cacakan: alat peracik tembakau
 Busung lapar: sejenis sakit kurang vitamin yang
ditimbulkan akibat kelaparan yang berkepanjangan  Cacala: pemberitahuan, pemberitaan

 Buta: raksasa  Cacing: cacing, jenis hewan tanah

 Buteng: nafsu, marah  Cadama: rendah, hina

 Buthek: keruh  Cadhong: 1 terima; 2 minta, mohon; 3 ransum

 Butuh: butuh, perlu  Cagak: tiang, pilar

 Buwana: dunia  Cahya: cahaya, sinar

 Buwara: mengembara, merantau  Caja: cipta, reka

 Buwaya: buaya  Cakar: kaki ayam/burung

 Buwuh: buwuh, menyumbang  Cakarwa: jenis burung belibis

 Buya: kejar, buru  Cakep: 1 cakap; 2 dekap; 3 syair


 Caket: dekat, mesra  Camara: 1 pohon cemara; 2 sambungan rambut
palsu
 Cakil: 1 nama wayang; 2 lintah
 Camari: anjing
 Cakot: gigit, kunyah
 Cambah: kecambah
 Cakra: roda;
 Camben: obat bius, candu
 Cakrabawa: mengira, menduga;
 Cambor: aduk, campur
 Cakradhara: penguasa daerah, bupati;
 Cambuk: cambuk, cemeti, pecut
 Cakra manggilingan: roda berputar;
 Cambur: aduk, campur
 Cakrawala: batas angkasa dengan daratan, horizon;
 Campah: hambar, tawar
 Cakrawarti: menguasai dunia;
 Campaka: bunga cempaka
 Cakrawati: menguasai dunia
 Campuh: bertempur, berperang
 Caksana: bijak bestari
 Campur: campur, gaul;
 Caksuh: mata, netra
 Campur aduk: bercampur aduk;
 Caksusrawa: ular
 Campur bawur: bercampur aduk, acak-acakan;
 Cakul: jenis ikan
 Campur sari: jenis musik kolaborasi tradisional dan
 Cakup: mencakup, memuat modern

 Cala: pelita, penerang;  Camra: anjing

 Calabéka: menjadi penghalang;  Cancala: gerak, getar

 Cala-culu: seenaknya, semaunya;  Cancing: trengginas, terampil

 Calaina: buta, tak bisa melihat;  Cancut: menyingsingkan baju;

 Calawadi: syak wasangka;  Cancut taliwanda: bersegera berangkat


mengerjakan tugas
 Cala wenthah: seenaknya, tidak sopan
 Canda: syair, puisi
 Calathu: bicara
 Candaka: duta, utusan
 Calita: geger, gempar
 Candha: marah, geram;
 Calon: calon, bakal
 Candha birawa: merah yang dahsyat
 Caluk: buah asam muda
 Candhak: pegang, genggam
 Calung: alat musik sejenis angklung
 Candhala: tabiat kasar;
 Cam: renungan, pikiran
 Candhala gati: kejam, keji, tabiat kasar
 Camah: hina, rendah
 Candhana: kayu cendana
 Camana: bersuci, membersihkan
 Candhang: menadah, telapak terbuka
 Candhi: candi, tempat pemujaan;  Cangkring: jenis pohon

 Candhik ala: senjakala, gurat merah di langit senja  Cangkul: cangkul

 Candhuk: temu, jumpa  Canik: tipe wajah kecil

 Candra, condra: 1 bulan, rembulan; 2 pelukisan,  Canthaka: kurang ajar


pujian;
 Canthas: keras, gesit, lincah
 Candrakanta, condra kanta: warna-warni, bulan
 Canthèl: 1 jenis tanaman palawija; 2 menyangkut
 Candrama: bulan;
 Canthik: ujung perahu depan/belakang
 Candramawa: kucing yang hitam pekat;
 Canthing: canting, alat untuk membatik
 Candrasari: bulan;
 Canthol: cantol, gantung, gandul
 Candrasasi: bulan;
 Canthuka: kodok
 Candrasengkala, condra sengkala: 1 tahun yang
didasarkan pada peredaran bulan; 2 sengkalan (sandi  Canthula: kurang ajar, tidak punya sopan santun
rahasia) tahun bulan;
 Cantrik: siswa, santri di padepokan
 Candrasa: jenis senjata, pedang
 Cantya: mukti, mulia
 Candu: candu, madat
 Caos: memberi, persembahan
 Canéla: sandal, alas kaki
 Cap: cap;
 Cangak: jenis burung bangau
 Cap-capan: tiruan dengan cap, cetakan;
 Canggah: neneknya nenek
 Cap dumuk: cap jempol;
 Canggal: pohon yang telah mati
 Cap jempol: cap ibu jari
 Canggèh: tangan usil, suka mengusik
 Capa: busur
 Cangkah: 1 sandaran kaki; 2 bercabang
 Capah: tumit, kaki, alat jalan
 Cangkang: 1 bungkus buah; 2 kulit telur
 Capang: panjang kumis
 Cangkèl: keras kepala, kepala batu
 Capar: cambah, akar
 Cangkem: mulut, lesan
 Caparu: cerana
 Cangket: indah, elok, enak dipandang
 Capeng: bertolak pinggang
 Cangking: tenteng, jinjing
 Capet-capet: lupa-lupa ingat, tahu sedikit
 Cangkir: cangkir
 Caping: penutup kepala
 Cangklèk: jenis gendhing
 Capit: menjepit, mengapit
 Cangkleng: menunggu lama
 Caplok: telan, makan;
 Cangkrama: bercengkerama
o Nyaplok: menelan
 Cangkrang: 1 jenis cacar air; 2 semut merah
 Capuri: tembok, pagar dari batu  Catha: kreatif, banyak akal

 Cara: cara. Metode;  Cathak: 1 lalat kuda; 2 seenaknya, semaunya

 Cara balèn: jenis gendhing  Cathèk: gigit, pagut;

 Carak: alat untuk mencuci mulut kuda  Cathèk gawèl: gigit, pagut

 Caraka: utusan, duta, suruhan, wakil  Cathet: catat

 Carakan: bibit, calon, bakal  Cathil: ambil, jinjing

 Carana: perhiasan, pemandangan, pengayoman  Catho: belum mengerti

 Carang: ranting bambu yang berduri;  Cathok: 1 tangkap; 2 sambungan;

 Carangan: sempalan, tambahan  Cathok cawèl: suka mencela;

 Carat: ujung kendi, ceret;  Cathok pélas: sekali pakai

 Carat warsa: cleret tahun, petir angin  Cathuk: benturan dua benda kecil tapi keras

 Carek: dekat  Cathut: cabut, memalsu

 Carem: bermain cinta  Cato: luka, babak belur

 Cari: cari, usaha  Caton: tempurung yang berlubang

 Caring: terang, panas  Catra: pengayoman, payung

 Carita: cerita, kisah;  Catratra: cakra, payung, songsong

 Cariyos: cerita, kisah  Catu: luka, lecet

 Carma: kulit, belulang  Catur: 1 tutur kata, sabda, bicara, cakap; 2 empat; 3
permainan catur;
 Carmin: cermin, kaca
 Catur muka: empat muka, empat wajah;
 Caru: sesaji, suguhan;
 Caturan: pembicaraan, percakapan
 Carumuka: musuh
 Cawad: aib, cacat
 Carub: campur;
 Cawak: suka bicara keras
 Carub wor: campur baur, satu padu
 Cawan: cawan, alas gelas
 Caruk: ambil;
 Cawang: cabang, bibit
o Nyaruk: mengambil
 Cawar: gagal, kandas
 Carya: teman, sahabat
 Cawèl: gigit, pagut
 Caryan: terpesona
 Caweni: kain mori warna putih
 Cata: hati, perasaan
 Cawet: cawat, celana dalam
 Catar: payung
 Cawil: gigit, pagut
 Cawiri: ukiran sulur-suluran  Cegah: cegah, hindar

 Cawis: sedia, siap  Cegat: hadang

 Cawu: catur wulan, empat bulanan  Cegèh: sesak nafas

 Cawuh: berulang-ulang, campur-baur  Cégoh: lahap, rakus

 Cawuk: menciduk  Cegot: potong, putus, patah

 Caya: 1 cahaya, perangai; 2 pelindung, pengayom;  Ceguk: reguk, minum air

 Caya murcaya: penghormatan  Cegur: mencebur, masuk dalam air

 Cebak: bersenggukan menangis  Cekak: pendek, singkat;

 Cebelèh: kurang cerah  Cekak aos: padat berisi

 Ceblaka: terus terang, jujur  Cekap: cukup, selesai, rampung

 Cébol: kerdil, kecil pendek;  Cékas: memberi wasiat, pesan

 Cébol kepalang: tidak kecil dan tidak besar  Cekel: pegang, jabat, kendali;

 Cébong: berudu, anak katak  Cekel gawé: mempunyai pekerjaan

 Cebuk: hama tanaman kacang  Cékoh: meludah;

 Cebur: masuk ke dalam air  Cékoh régoh: lahap

 Cecak: cicak  Cela: cela, cacat

 Cecaya: cahaya, sinar  Celari: sutra celari

 Cécébucé: babak belur;  Celak: 1 dekat; 2 penebal alis

 Cécémuwé: sendau gurau  Celaka: celaka, musibah, halangan

 Ceced: cacad, cela  Celathu: omong, bicara, berkata

 Cècèg: sesuai, serasi  Celeb: celub, benam

 Cecek: sesuai  Celek: dekat, rapat

 Cècèkan: mudah dijalani  Cèlèng: babi hutan

 Cecel: hancur, remuk  Cemani: hitam legam

 Cecep: sedot, hisap  Cemara: 1 pohon cemara; 2 rambut palsu

 Cècèr: cecer, berjatuhan  Cembuk: babi

 Cécok: bertengkar, konflik  Cemburu: cemburu, curiga

 Céda: cela, cacat  Cemèk: anak kambing

 Cedhak: dekat, mesra  Cemeng: 1 hitam; 2 perasa, gampang menangis


 Cemer: cemar, kotor, rusuh  Cendhana: cendana, gaharu

 Cemera: anjing  Cendhani: bambu kecil;

 Cemet: tarik, seret  Cendhani raras: balai tempat istirahat

 Cemethi: cemeti, senjata  Cendhèk: pendek

 Cemirik: anak anjing  Cendhéla: jendela

 Cemok: sentuh, pegang, senggol  Céndhol: cendol

 Cemol: ambil, sentuh  Cené: cela, cacat, aib

 Cempa: pendek, singkat  Cenéla: alas kaki, sandal

 Cempaka: bunga cempaka  Ceneng: sejenis bokor

 Cempala: pemukul kotak untuk wayang  Cènèng: kaitan, hubungan

 Cempaluk: buah asam muda  Cenggama, cenggami: takut, kuatir

 Cempé: anak kambing, gibas kecil  Cènggèr: hiasan pada kepala ayam

 Cempèd: pipih, gepeng  Cengkah: berbeda, berlawanan

 Cempedhak: cempedak, sejenis nangka  Cengkal: kayu penyangga

 Cèmpèh: bakul kecil bundar wadah nasi  Cengkalangan: kayu pembalut roda (pedati)

 Cempluk: 1 buncit, gendut, bundar; 2 wadah  Cengkang: ukuran selebar ibu jari dan jari telunjuk
yang dibentang
 Cemplung: cebur, benam
 Cengkar: 1 cerai-berai, pisah; 2 makar; 3 tanah
 Cempol: sabut kelapa gersang

 Cempuri: pagar tembok  Cengkaruk: bunga pohon randu

 Cempurit: tangkai wayang  Cengkèh: cengkeh

 Cempurung: anyaman bambu untuk menutup  Cengkir: degan muda, buah kelapa yang masih
jenazah sangat muda

 Cemung: kaleng  Cengkok: tempat merajang tembakau

 Cemuru: kijang  Céngkok: gaya

 Cencang: ikat, belenggu  Cengkorongan: rancangan

 Cencem: rendam, benam  Centhang: memanggul, mengangkat, memikul

 Cendeng: sanak saudara, famili  Cénthang: memberi tanda

 Cendhak: pendek, singkat;  Centhé: saron, jenis gamelan

 Cendhak umur: cepat mati, pendek umur  Cènthèl: cantel, bergantung

 Cendhala: jahat, kejam  Centhèng: suara melengking


 Centhuka: katak, kodok  Cihna: tanda, lambang

 Centhula: semaunya, tidak sopan  Cikal: sisa parutan kelapa;

 Centhung: cabang rambut  Cikal bakal: pelopor, perintis

 Cepak: 1 dekat, hampir, nyaris; 2 sedia;  Cikar: gerobak, pedati

 Cepak rejeki: mudah mencari rizki  Cikrak: keranjang sampah, alat mengambil sampah

 Cepaka: bunga cempaka  Cikrukan: bungkuk, merunduk, tua bangka

 Cepaplak: terbentang, terbaring  Cilaka: celaka, malang

 Cepedhak: sejenis buah nangka  Cili guthi: kecil

 Cepeng: tangkap, pegang  Cilik: kecil

 Cepet: cepat, lekas  Cilum: menyelam

 Cepuri: tembok, pagar batu  Cimplik: lampu kecil, pelita

 Cerak: dekat  Cincin: cincin, perhiasan jari

 Cerdik: pandai, cermat  Cindhé: cindai, kain pengikat pinggang perempuan

 Céré: 1 asli, tulus; 2 kecoa;  Cindhil: anak tikus

 Céré gancèt: jenis rumah tradisional  Cintaka: pemikiran, angan-angan

 Ceret: tanda baca dalam huruf Jawa  Cintantya: cantik, indah

 Cerma: kulit, belulang  Cinthaka: bilahi, azab

 Cermin: cermin, kaca, pengilon  Cintra: cela, celaka

 Cèt bang: peluru api  Cintraka: celaka, musibah

 Cetha: jelas, terang  Cintya: indah, cantik

 Cethak: lanjut  Cipta: cipta, buat;

 Cèthèk: dangkal  Cipta ripta: ciptaan, buatan

 Cethèn: cambuk, cemeti, pecut  Cirak: jenis permainan anak tradisional

 Cèthi: pembantu wanita  Ciri: 1 ciri-ciri, identitas; 2 cela;

 Cethik: menyalakan, menghidupkan  Ciri wanci: hal mengenai keburukan, titik celanya

 Cething: bakul yang kecil, tumbu, tempat nasi  Cis: tombak kecil

 Cétho: buta, tak bisa melihat  Cita: cita-cita

 Cibuk: gayung, alat berenang  Cithak: cetak

 Cidra: kianat, bohong, tipu  Citho: buta, tak melihat


 Citra: 1 citra; 2 gambar, tulisan, lukisan; o Dicongok: dilubang dan diberi tali kekang
pada hidung sapi dan kerbau agar bisa dikendalikan
 Citrakara: tukang lukis;
 Conthang: dicuntang, dicentang
 Citraléka: lukisan, gambaran
 Conthèng: centang
 Ciyu: minuman keras
 Conthok: lengan baju (keprabon) yang besar
 Ciyut: sempit, kecil, rapat
 Conthong: 1 mulut; 2 wadah berbentuk kerucut
 Clunthang: jenis gending
 Conti: dihalang-halangi
 Coba: coba;
 Conto: contoh, teladan, misal
 Cobi: coba, permisi
 Copot: copot, lepas, tanggal
 Cobèk: cobek, alat untuk menggilas sambal dan
bumbu  Cora: penjahat, pencuri, orang jahil

 Cocak: burung cucak;  Corah: sela, renggang, senggang

 Cocak rawa: burung cucak rawa  Corak: corak, gaya, model

 Cocok: sesuai  Cora-pracoré: orang jahat, durhaka

 Cocoméyo: tidak memahami tata krama  Coré: penjahat, orang hina, berperilaku buruk

 Codaka: cundaka, utusan  Corèk: coret, gores

 Codhot: jenis binatang pemakan buah  Coro: kecoa, coro

 Codya: cacat, cela  Cotha: berkain separu untuk sabuk

 Cohung: burung merak  Cothé: sisip, sarung

 Cokèkan: jenis seni tradisional  Cotho: buntung, tak beruntung, tidak kebagian

 Coklat: 1 warna coklat; 2 jenis buah  Cowèk: cobek

 Colong: curi, maling;  Cowong: pucat, lesu

 Colong jupuk: hal ambil mengambil, pencurian  Crah: cerai, berkelahi

 Condré: jenis keris, senjata  Craki: penjual bahan jamu, pedagang bahan obat;

 Congat: menjorok, muncul  Crakèn: bahan jamu, bahan obat-obatan

 Conggah: mampu, sanggup  Crancang: tampar, tali

 Congkrah: berselisih, bersitegang  Crigan: wadah keris di pinggang

 Congkrang: sesak, kurang panjang  Cripu: alas kaki, sandal

 Conglok: juru sandi, pengintai  Crita: cerita;

 Congok: penyerta, pengiring, perantara;  Criyos: kata, cerita

 Criwis: banyak bicara, cerewet


 Cubung: kecubung, jenis bunga  Cumi: cuma, hanya, semata-mata

 Cucah: menjemukan, membosankan  Cumleng: sakit kepala

 Cucak: jenis burung;  Cumpèn: terbatas

 Cucak rawa: burung cucakrawa  Cumpet: tutup, sumbat

 Cucal: kulit, belulang  Cumpi: terbatas, tertentu

 Cuci: cuci, membersihkan  Cumpleng: memekakkan telinga

 Cucud: lucu, humor, jenaka  Cundaka: utusan, suruhan

 Cucuh: 1 caci; 2 bertempur  Cundha: ujung, hilir;

 Cucuk: paruh;  Cundhamani: panah api

 Cucuk besi: 1 jenis burung; 2 catut yang besar;  Cundhang: kalah

 Cucuk dhandhang: alat untuk membelah batu, kayu  Cundhit: alat untuk mencari ikan

 Cucul: 1 melepas; 2 membayar  Cundhuk: cocok, setuju, ketemu;

 Cucup: hisap, sedot  Cundhuk laris: pelaris, memotong harga;

 Cucur: 1 jenis kue; 2 burung kedasih  Cundhuk mentul: perhiasan untuk pengantin

 Cudaka: duta, utusan  Cundrik: keris kecil

 Cugar: gagal, batal  Cunéya: perahu, kapal kecil

 Cuget: cepat marah, putus asa;  Cungkup: rumah nisan di kuburan

 Cugetan: mudah putus asa, kecil hati  Cunthang: jenis takaran beras

 Cukil: cukil, jungkil;  Cunthel: putus, patah

 Cukit dulit: anak tiga laki-laki semua  Cupak: tampar, pukul, tendang

 Cukup: cukup, terpenuhi  Cupar: lancang, campur tangan

 Cukur: cukur, pangkas rambut  Cupet: pendek, kurang panjang;

 Cula: jorok, buruk  Cupet ati: mudah marah;

 Culik: 1 diambil sebelum matang; 2 culik, curi  Cupet budi: tidak mau mengejar nilai-nilai
kebajikan;
 Culika: licik
 Cupet lelakon: cita-citanya tidak tercapai;
 Culub: masuk ke dalam air
 Cupet nalar: pendek akal, kecil hati;
 Cumanthaka: lancang, sok berani
 Cupet pengandel: tidak mudah percaya
 Cumbana: bercinta
 Cuplak: 1 cabut; 2 penyakit kulit
 Cumbu: 1 mengoceh; 2 cumbu rayu
 Cupu: cupu, kotak
 Curak: tahi telinga  Cahya: cahaya, sinar

 Curang: licik, culas  Caja: cipta, reka

 Curiga: keris, pusaka  Cakar: kaki ayam/burung

 Curing: sabit, pisau  Cakarwa: jenis burung belibis

 Curma: sirna, hancur  Cakep: 1 cakap; 2 dekap; 3 syair

 Curnita: lebur, hancur  Caket: dekat, mesra

 Curung: setandan pisang, serangkai pisang  Cakil: 1 nama wayang; 2 lintah

 Curut: jenis tikus  Cakot: gigit, kunyah

 Cuthak: punggawa, wedana  Cakra: roda;

 Cuwa: kecewa, menyesal  Cakrabawa: mengira, menduga;

 Cabar: urung, gagal, kandas, tak berhasil  Cakradhara: penguasa daerah, bupati;

 Cablaka: terus terang  Cakra manggilingan: roda berputar;

 Cabol: pendek kecil  Cakrawala: batas angkasa dengan daratan, horizon;

 Caca: cacat  Cakrawarti: menguasai dunia;

 Cacad: 1 cacat, difabel; 2 cela;  Cakrawati: menguasai dunia

o Nyacat: mencela  Caksana: bijak bestari

 Cacah: hitung, jumlah;  Caksuh: mata, netra

 Cacah-cucah: kacau, berantakan;  Caksusrawa: ular

 Cacah eri: jumlah banyaknya ikan;  Cakul: jenis ikan

 Cacah jiwa: penghitungan jumlah penduduk;  Cakup: mencakup, memuat

 Cacah molo: penghitungan jumlah rumah;  Cala: pelita, penerang;

 Cacah sawah: penghitungan luas sawah;  Calabéka: menjadi penghalang;

 Cacah sirah: penghitungan jumlah penduduk  Cala-culu: seenaknya, semaunya;

 Cacakan: alat peracik tembakau  Calaina: buta, tak bisa melihat;

 Cacala: pemberitahuan, pemberitaan  Calawadi: syak wasangka;

 Cacing: cacing, jenis hewan tanah  Cala wenthah: seenaknya, tidak sopan

 Cadama: rendah, hina  Calathu: bicara

 Cadhong: 1 terima; 2 minta, mohon; 3 ransum  Calita: geger, gempar

 Cagak: tiang, pilar  Calon: calon, bakal


 Caluk: buah asam muda  Candhak: pegang, genggam

 Calung: alat musik sejenis angklung  Candhala: tabiat kasar;

 Cam: renungan, pikiran  Candhala gati: kejam, keji, tabiat kasar

 Camah: hina, rendah  Candhana: kayu cendana

 Camana: bersuci, membersihkan  Candhang: menadah, telapak terbuka

 Camara: 1 pohon cemara; 2 sambungan rambut  Candhi: candi, tempat pemujaan;


palsu
 Candhik ala: senjakala, gurat merah di langit senja
 Camari: anjing
 Candhuk: temu, jumpa
 Cambah: kecambah
 Candra: 1 bulan; 2 pelukisan, pujian;
 Camben: obat bius, candu
 Candrama: bulan;
 Cambor: aduk, campur
 Candramawa: kucing yang hitam pekat;
 Cambuk: cambuk, cemeti, pecut
 Candrasari: bulan;
 Cambur: aduk, campur
 Candrasasi: bulan;
 Campah: hambar, tawar
 Candrasengkala: tahun yang didasarkan pada
 Campaka: bunga cempaka peredaran bulan;

 Campuh: bertempur, berperang  Candrasa: jenis senjata, pedang

 Campur: campur, gaul;  Candu: candu, madat

 Campur aduk: bercampur aduk;  Canéla: sandal, alas kaki

 Campur bawur: bercampur aduk, acak-acakan;  Cangak: jenis burung bangau

 Campur sari: jenis musik kolaborasi tradisional dan  Canggah: neneknya nenek
modern
 Canggal: pohon yang telah mati
 Camra: anjing
 Canggèh: tangan usil, suka mengusik
 Cancala: gerak, getar
 Cangkah: 1 sandaran kaki; 2 bercabang
 Cancing: trengginas, terampil
 Cangkang: 1 bungkus buah; 2 kulit telur
 Cancut: menyingsingkan baju;
 Cangkèl: keras kepala, kepala batu
 Cancut taliwanda: bersegera berangkat
mengerjakan tugas  Cangkem: mulut, lesan

 Canda: syair, puisi  Cangket: indah, elok, enak dipandang

 Candaka: duta, utusan  Cangking: tenteng, jinjing

 Candha: marah, geram;  Cangkir: cangkir

 Candha birawa: merah yang dahsyat  Cangklèk: jenis gendhing


 Cangkleng: menunggu lama  Capit: menjepit, mengapit

 Cangkrama: bercengkerama  Caplok: telan, makan;

 Cangkrang: 1 jenis cacar air; 2 semut merah o Nyaplok: menelan

 Cangkring: jenis pohon  Capuri: tembok, pagar dari batu

 Cangkul: cangkul  Cara: cara. Metode;

 Canik: tipe wajah kecil  Cara balèn: jenis gendhing

 Canthaka: kurang ajar  Carak: alat untuk mencuci mulut kuda

 Canthas: keras, gesit, lincah  Caraka: utusan, duta, suruhan, wakil

 Canthèl: 1 jenis tanaman palawija; 2 menyangkut  Carakan: bibit, calon, bakal

 Canthik: ujung perahu depan/belakang  Carana: perhiasan, pemandangan, pengayoman

 Canthing: canting, alat untuk membatik  Carang: ranting bambu yang berduri;

 Canthol: cantol, gantung, gandul  Carangan: sempalan, tambahan

 Canthuka: kodok  Carat: ujung kendi, ceret;

 Canthula: kurang ajar, tidak punya sopan santun  Carat warsa: cleret tahun, petir angin

 Cantrik: siswa, santri di padepokan  Carek: dekat

 Cantya: mukti, mulia  Carem: bermain cinta

 Caos: memberi, persembahan  Cari: cari, usaha

 Cap: cap;  Caring: terang, panas

 Cap-capan: tiruan dengan cap, cetakan;  Carita: cerita, kisah;

 Cap dumuk: cap jempol;  Cariyos: cerita, kisah

 Cap jempol: cap ibu jari  Carma: kulit, belulang

 Capa: busur  Carmin: cermin, kaca

 Capah: tumit, kaki, alat jalan  Caru: sesaji, suguhan;

 Capang: panjang kumis  Carumuka: musuh

 Capar: cambah, akar  Carub: campur;

 Caparu: cerana  Carub wor: campur baur, satu padu

 Capeng: bertolak pinggang  Caruk: ambil;

 Capet-capet: lupa-lupa ingat, tahu sedikit o Nyaruk: mengambil

 Caping: penutup kepala  Carya: teman, sahabat


 Caryan: terpesona  Caweni: kain mori warna putih

 Cata: hati, perasaan  Cawet: cawat, celana dalam

 Catar: payung  Cawil: gigit, pagut

 Catha: kreatif, banyak akal  Cawiri: ukiran sulur-suluran

 Cathak: 1 lalat kuda; 2 seenaknya, semaunya  Cawis: sedia, siap

 Cathèk: gigit, pagut;  Cawu: catur wulan, empat bulanan

 Cathèk gawèl: gigit, pagut  Cawuh: berulang-ulang, campur-baur

 Cathet: catat  Cawuk: menciduk

 Cathil: ambil, jinjing  Caya: 1 cahaya, perangai; 2 pelindung, pengayom;

 Catho: belum mengerti  Caya murcaya: penghormatan

 Cathok: 1 tangkap; 2 sambungan;  Cebak: bersenggukan menangis

 Cathok cawèl: suka mencela;  Cebelèh: kurang cerah

 Cathok pélas: sekali pakai  Ceblaka: terus terang, jujur

 Cathuk: benturan dua benda kecil tapi keras  Cébol: kerdil, kecil pendek;

 Cathut: cabut, memalsu  Cébol kepalang: tidak kecil dan tidak besar

 Cato: luka, babak belur  Cébong: berudu, anak katak

 Caton: tempurung yang berlubang  Cebuk: hama tanaman kacang

 Catra: pengayoman, payung  Cebur: masuk ke dalam air

 Catratra: cakra, payung, songsong  Cecak: cicak

 Catu: luka, lecet  Cecaya: cahaya, sinar

 Catur: 1 tutur kata, sabda, bicara, cakap; 2 empat; 3  Cécébucé: babak belur;
permainan catur;
 Cécémuwé: sendau gurau
 Catur muka: empat muka, empat wajah;
 Ceced: cacad, cela
 Caturan: pembicaraan, percakapan
 Cècèg: sesuai, serasi
 Cawad: aib, cacat
 Cecek: sesuai
 Cawak: suka bicara keras
 Cècèkan: mudah dijalani
 Cawan: cawan, alas gelas
 Cecel: hancur, remuk
 Cawang: cabang, bibit
 Cecep: sedot, hisap
 Cawar: gagal, kandas
 Cècèr: cecer, berjatuhan
 Cawèl: gigit, pagut
 Cécok: bertengkar, konflik  Cemburu: cemburu, curiga

 Céda: cela, cacat  Cemèk: anak kambing

 Cedhak: dekat, mesra  Cemeng: 1 hitam; 2 perasa, gampang menangis

 Cegah: cegah, hindar  Cemer: cemar, kotor, rusuh

 Cegat: hadang  Cemera: anjing

 Cegèh: sesak nafas  Cemet: tarik, seret

 Cégoh: lahap, rakus  Cemethi: cemeti, senjata

 Cegot: potong, putus, patah  Cemirik: anak anjing

 Ceguk: reguk, minum air  Cemok: sentuh, pegang, senggol

 Cegur: mencebur, masuk dalam air  Cemol: ambil, sentuh

 Cekak: pendek, singkat;  Cempa: pendek, singkat

 Cekak aos: padat berisi  Cempaka: bunga cempaka

 Cekap: cukup, selesai, rampung  Cempala: pemukul kotak untuk wayang

 Cékas: memberi wasiat, pesan  Cempaluk: buah asam muda

 Cekel: pegang, jabat, kendali;  Cempé: anak kambing, gibas kecil

 Cekel gawé: mempunyai pekerjaan  Cempèd: pipih, gepeng

 Cékoh: meludah;  Cempedhak: cempedak, sejenis nangka

 Cékoh régoh: lahap  Cèmpèh: bakul kecil bundar wadah nasi

 Cela: cela, cacat  Cempluk: 1 buncit, gendut, bundar; 2 wadah

 Celari: sutra celari  Cemplung: cebur, benam

 Celak: 1 dekat; 2 penebal alis  Cempol: sabut kelapa

 Celaka: celaka, musibah, halangan  Cempuri: pagar tembok

 Celathu: omong, bicara, berkata  Cempurit: tangkai wayang

 Celeb: celub, benam  Cempurung: anyaman bambu untuk menutup


jenazah
 Celek: dekat, rapat
 Cemung: kaleng
 Cèlèng: babi hutan
 Cemuru: kijang
 Cemani: hitam legam
 Cencang: ikat, belenggu
 Cemara: 1 pohon cemara; 2 rambut palsu
 Cencem: rendam, benam
 Cembuk: babi
 Cendeng: sanak saudara, famili
 Cendhak: pendek, singkat;  Centhé: saron, jenis gamelan

 Cendhak umur: cepat mati, pendek umur  Cènthèl: cantel, bergantung

 Cendhala: jahat, kejam  Centhèng: suara melengking

 Cendhana: cendana, gaharu  Centhuka: katak, kodok

 Cendhani: bambu kecil;  Centhula: semaunya, tidak sopan

 Cendhani raras: balai tempat istirahat  Centhung: cabang rambut

 Cendhèk: pendek  Cepak: 1 dekat, hampir, nyaris; 2 sedia;

 Cendhéla: jendela  Cepak rejeki: mudah mencari rizki

 Céndhol: cendol  Cepaka: bunga cempaka

 Cené: cela, cacat, aib  Cepaplak: terbentang, terbaring

 Cenéla: alas kaki, sandal  Cepedhak: sejenis buah nangka

 Ceneng: sejenis bokor  Cepeng: tangkap, pegang

 Cènèng: kaitan, hubungan  Cepet: cepat, lekas

 Cenggama, cenggami: takut, kuatir  Cepuri: tembok, pagar batu

 Cènggèr: hiasan pada kepala ayam  Cerak: dekat

 Cengkah: berbeda, berlawanan  Cerdik: pandai, cermat

 Cengkal: kayu penyangga  Céré: 1 asli, tulus; 2 kecoa;

 Cengkalangan: kayu pembalut roda (pedati)  Céré gancèt: jenis rumah tradisional

 Cengkang: ukuran selebar ibu jari dan jari telunjuk  Ceret: tanda baca dalam huruf Jawa
yang dibentang
 Cerma: kulit, belulang
 Cengkar: 1 cerai-berai, pisah; 2 makar; 3 tanah
gersang  Cermin: cermin, kaca, pengilon

 Cengkaruk: bunga pohon randu  Cèt bang: peluru api

 Cengkèh: cengkeh  Cetha: jelas, terang

 Cengkir: degan muda, buah kelapa yang masih  Cethak: lanjut


sangat muda
 Cèthèk: dangkal
 Cengkok: tempat merajang tembakau
 Cethèn: cambuk, cemeti, pecut
 Céngkok: gaya
 Cèthi: pembantu wanita
 Cengkorongan: rancangan
 Cethik: menyalakan, menghidupkan
 Centhang: memanggul, mengangkat, memikul
 Cething: bakul yang kecil, tumbu, tempat nasi
 Cénthang: memberi tanda
 Cétho: buta, tak bisa melihat  Cita: cita-cita

 Cibuk: gayung, alat berenang  Cithak: cetak

 Cidra: kianat, bohong, tipu  Citho: buta, tak melihat

 Cihna: tanda, lambang  Citra: 1 citra; 2 gambar, tulisan, lukisan;

 Cikal: sisa parutan kelapa;  Citrakara: tukang lukis;

 Cikal bakal: pelopor, perintis  Citraléka: lukisan, gambaran

 Cikar: gerobak, pedati  Ciyu: minuman keras

 Cikrak: keranjang sampah, alat mengambil sampah  Ciyut: sempit, kecil, rapat

 Cikrukan: bungkuk, merunduk, tua bangka  Clunthang: jenis gending

 Cilaka: celaka, malang  Coba: coba;

 Cili guthi: kecil  Cobi: coba, permisi

 Cilik: kecil  Cobèk: cobek, alat untuk menggilas sambal dan


bumbu
 Cilum: menyelam
 Cocak: burung cucak;
 Cimplik: lampu kecil, pelita
 Cocak rawa: burung cucak rawa
 Cincin: cincin, perhiasan jari
 Cocok: sesuai
 Cindhé: cindai, kain pengikat pinggang perempuan
 Cocoméyo: tidak memahami tata krama
 Cindhil: anak tikus
 Codaka: cundaka, utusan
 Cintaka: pemikiran, angan-angan
 Codhot: jenis binatang pemakan buah
 Cintantya: cantik, indah
 Codya: cacat, cela
 Cinthaka: bilahi, azab
 Cohung: burung merak
 Cintra: cela, celaka
 Cokèkan: jenis seni tradisional
 Cintraka: celaka, musibah
 Coklat: 1 warna coklat; 2 jenis buah
 Cintya: indah, cantik
 Colong: curi, maling;
 Cipta: cipta, buat;
 Colong jupuk: hal ambil mengambil, pencurian
 Cipta ripta: ciptaan, buatan
 Condré: jenis keris, senjata
 Cirak: jenis permainan anak tradisional
 Congat: menjorok, muncul
 Ciri: 1 ciri-ciri, identitas; 2 cela;
 Conggah: mampu, sanggup
 Ciri wanci: hal mengenai keburukan, titik celanya
 Congkrah: berselisih, bersitegang
 Cis: tombak kecil
 Congkrang: sesak, kurang panjang
 Conglok: juru sandi, pengintai  Criyos: kata, cerita

 Congok: penyerta, pengiring, perantara;  Criwis: banyak bicara, cerewet

o Dicongok: dilubang dan diberi tali kekang  Cubung: kecubung, jenis bunga
pada hidung sapi dan kerbau agar bisa dikendalikan
 Cucah: menjemukan, membosankan
 Conthang: dicuntang, dicentang
 Cucak: jenis burung;
 Conthèng: centang
 Cucak rawa: burung cucakrawa
 Conthok: lengan baju (keprabon) yang besar
 Cucal: kulit, belulang
 Conthong: 1 mulut; 2 wadah berbentuk kerucut
 Cuci: cuci, membersihkan
 Conti: dihalang-halangi
 Cucud: lucu, humor, jenaka
 Conto: contoh, teladan, misal
 Cucuh: 1 caci; 2 bertempur
 Copot: copot, lepas, tanggal
 Cucuk: paruh;
 Cora: penjahat, pencuri, orang jahil
 Cucuk besi: 1 jenis burung; 2 catut yang besar;
 Corah: sela, renggang, senggang
 Cucuk dhandhang: alat untuk membelah batu, kayu
 Corak: corak, gaya, model
 Cucul: 1 melepas; 2 membayar
 Cora-pracoré: orang jahat, durhaka
 Cucup: hisap, sedot
 Coré: penjahat, orang hina, berperilaku buruk
 Cucur: 1 jenis kue; 2 burung kedasih
 Corèk: coret, gores
 Cudaka: duta, utusan
 Coro: kecoa, coro
 Cugar: gagal, batal
 Cotha: berkain separu untuk sabuk
 Cuget: cepat marah, putus asa;
 Cothé: sisip, sarung
 Cugetan: mudah putus asa, kecil hati
 Cotho: buntung, tak beruntung, tidak kebagian
 Cukil: cukil, jungkil;
 Cowèk: cobek
 Cukit dulit: anak tiga laki-laki semua
 Cowong: pucat, lesu
 Cukup: cukup, terpenuhi
 Crah: cerai, berkelahi
 Cukur: cukur, pangkas rambut
 Craki: penjual bahan jamu, pedagang bahan obat;
 Cula: jorok, buruk
 Crakèn: bahan jamu, bahan obat-obatan
 Culik: 1 diambil sebelum matang; 2 culik, curi
 Crancang: tampar, tali
 Culika: licik
 Crigan: wadah keris di pinggang
 Culub: masuk ke dalam air
 Cripu: alas kaki, sandal
 Cumanthaka: lancang, sok berani
 Crita: cerita;
 Cumbana: bercinta  Cuplak: 1 cabut; 2 penyakit kulit

 Cumbu: 1 mengoceh; 2 cumbu rayu  Cupu: cupu, kotak

 Cumi: cuma, hanya, semata-mata  Curak: tahi telinga

 Cumleng: sakit kepala  Curang: licik, culas

 Cumpèn: terbatas  Curiga: keris, pusaka

 Cumpet: tutup, sumbat  Curing: sabit, pisau

 Cumpi: terbatas, tertentu  Curma: sirna, hancur

 Cumpleng: memekakkan telinga  Curnita: lebur, hancur

 Cundaka: utusan, suruhan  Curung: setandan pisang, serangkai pisang

 Cundha: ujung, hilir;  Curut: jenis tikus

 Cundhamani: panah api  Cuthak: punggawa, wedana

 Cundhang: kalah  Cuwa: kecewa, menyesal

 Cundhit: alat untuk mencari ikan D

 Cundhuk: cocok, setuju, ketemu;  Dadali: burung dadali, walet

 Cundhuk laris: pelaris, memotong harga;  Dadar: goreng;

 Cundhuk mentul: perhiasan untuk pengantin  Dadar lèlèr: anugerah, piagam;

 Cundrik: keris kecil o Ndadari: purnama;

 Cunéya: perahu, kapal kecil o Wulandari, wulan ndadari: bulan purnama

 Cungkup: rumah nisan di kuburan  Dadhi: air susu;

 Cunthang: jenis takaran beras o Lawana udadhi: lautan susu

 Cunthel: putus, patah  Dadi: menjadi;

 Cupak: tampar, pukul, tendang  Dados: menjadi;

 Cupar: lancang, campur tangan  Dadra: menjadi-jadi;

 Cupet: pendek, kurang panjang;  Dadya: menjadi;

 Cupet ati: mudah marah; o Ndadi: menjadi-jadi, berkembang biak

 Cupet budi: tidak mau mengejar nilai-nilai  Dadu: 1 dadu; 2 warna merah muda
kebajikan;
 Daerah: daerah, wilayah
 Cupet lelakon: cita-citanya tidak tercapai;
 Daga: membandel, memberontak
 Cupet nalar: pendek akal, kecil hati;
 Dagan: batu lompatan, dagan
 Cupet pengandel: tidak mudah percaya
 Dagang: jual beli; o Pradaksina: mengelilingi candi dari arah
kanan ke kiri
 Dagangan: barang yang diperjualbelikan
 Dakwa: tuduh, dakwa
 Dagda: pandai, ahli;
 Dalah: serta, dan
o Widagda: pandai, banyak pengetahuan
 Dalan: jalan, tempat lewat
 Dagel: 1 setengah matang; 2 lucu;
 Dalaran: sebab, karena
 Dagelan: lelucon
 Dalasan: serta, dan
 Daging: daging
 Dalèh: duga, kira
 Dah: jahat, buruk;
 Dalem: 1 dalam; 2 saya, hamba;
 Dahwèn: campur tangan, intervensi;
o Ndalem: 1 rumah; 2 saya, hamba;
 Dak-dir: sombong, congkak;
 Dalemipun bapak: rumah bapak;
 Dak menang: sewenang-wenang;
o Kagungan ndalem: milik paduka, anda;
 Daksiya: sia-sia
o Panjenengan ndalem, sampeyan ndalem:
 Daha: matang, terbakar paduka, anda;

 Dahana: api; o Punten ndalem sewu: mohon maaf


sebesar-besarnya
o Asmaradahana: api asmara
 Dalima: buah delima
 Dahat: sangat, amat;
 Dalon: babi hutan
 Dahat sinudarsana: sangat terhormat
 Dalu: malam
 Dahuru: geger, huru-hara
 Daluwang: kertas
 Dajal: dajal, iblis;
 Dama: rendah, hina;
 Dajal laknat: iblis, setan
 Didama-dama: disayang-sayang
 Dak-: 1 saya -, ku-; 2 jahat;
 Damar: dian, pelita, lampu
 Daktulisi: kutulisi
 Damba: akal, kecerdikan
 Daktonton: kutonton;
 Damel: buat, kerja;
 Dak-dir: sombong, congkak;
o Pedamelan: pekerjaan
 Dak menang: sewenang-wenang;
 Damèn: batang atau daun padi
 Daksiya: sia-sia
 Dami: 1 tangkai padi; 2 otot daging buah nangka;
 Daksa: mahir, ahli
 Damèn: batang padi
 Daksina: 1 hadiah; 2 selatan; 3 kanan;
 Didamu: ditiup;
 Daksinarga: Gunungkidul;
o Ndamu: meniup
 Dana: dana, uang;  Danumaya: memancur, menyala;

 Danabau: sedekah dengan bekerja;  Danurdara: satria, sakti;

 Danaiswara: kaya-raya;  Danuraja: mahkota;

 Danakrama: tahu sopan santun;  Danurwéda: ilmu kesempurnaan, ajaran


kebijaksanaan hidup
 Danarta: harta, arta;
 Dara: burung dara, merpati;
 Danawira: dermawan, suka bersedekah
 Danten: burung dara (ing.);
 Danar: kuning langsat
 Dara dasih: seperti apa yang diimpikan;
 Danas: buah nanas
 Dara gepak: jenis rumah tradisional
 Danastri: bidadari
 Darah: darah, alur keturunan;
 Danawa: raksasa
 Darah biru: keturunan bangsawan, ningrat
 Dandan: 1 berdandan, berhias; 2 memperbaiki;
 Darak: kira-kira, persangkaan
 Dandan omah: memperbaiki rumah
 Daraka: kokoh, kuat, sabar
 Dandang: alat tempat menanak nasi
 Darana: sabar, lapang dada;
 Dangan: berkenan, mengerti;
o Sabar darana: sabar sekali
 Danganan: mudah mengerti, mudah paham
 Darani: bumi
 Dangu: lama;
 Darapon: supaya, agar
 Didangu: dipanggil, disapa, ditegur;
 Darba: rumput
o Kedangon: terlalu lama;
 Darbé: punya, milik
 Dangu-dangu: semakin lama
 Daridra: melarat, miskin
 Dangur: ketela, ubi kayu
 Darma: pengabdian, perjuangan, pengorbanan;
 Dangus: marah, dzalim
 Darmabakti: pengabdian;
 Dani: baik, bagus
 Darmaja: keturunan orang utama;
 Daning: kata seru tanda heran
 Darmajeng: selamat, sejahtera;
 Danirmala: sangat suci, zuhud
 Darmakusala: perbuatan utama;
 Daniswara: pandai, kaya raya
 Darmalaksana: berbuat adil, kebajikan;
 Danta: 1 gading; 2 perlahan-lahan
 Darmasastra: kitab yang berisi tentang hukum;
 Danti: gajah
 Darmasunya: ilmu kesempurnaan hidup;
 Danu: busur panah;
 Darmasunyata: ilmu kesempurnaan hidup;
 Danuja: raksasa, termasyhur;
 Darmawanita: pengabdian para wanita;
 Darmi: pengabdian  Datapitana: diam, hening;

 Darpa: berani, cakap;  Datapitara: diam, hening;

 Darpana: cermin;  Datatita: diam, hening;

 Darpaya: berani, cakap;  Datatitaya: diam, hening

 Darpita: berani, cakap  Dati: lebih baik, bagus

 Darsa: tauladan, contoh;  Datitan: diam, hening

 Darsana: contoh, tauladan;  Daulat: kuasa, kekuasaan

 Darsari: contoh, tauladan;  Dauru: geger, huru-hara

 Darsih: contoh, tauladan  Dawa: panjang;

 Darti: mahkota  Dawa tangane: suka mencuri;

 Daru: pulung, wahyu;  Dawa ususé: sangat sabar;

 Darubeksi: guna-guna, pesona o Kacang dawa: kacang panjang;

 Daruna: keperluan, kepentingan  Dawi: panjang sekali

o Ndarung: terus-menerus  Dawala: putih

 Daruti: murka  Dawata: dewata, kedewataan

 Darya: tumbuh, kuasa  Daweg: sangat paham;

 Dasa: sepuluh;  Dawegan: degan, kelapa muda

 Dasamuka: bermuka sepuluh;  Dawi: mentang-mentang

 Dasanama: nama lain, sinonim;  Daya: daya, tenaga;

 Dasasila: sepuluh sila;  Daya-daya: mumpung-mumpung

 Dasawarsa: sepuluh tahun;  Dayaka: orang yang memberi/ menaruh belas


kasihan
 Dasendriya: sepuluh indera, ilmu kadigjayan
saripati sepuluh kekuatan  Dayinta: putri, permaisuri

 Dasi: hamba  Debog: batang pisang

 Dasih: 1 hamba; 2 kekasih  Dedah: hujan terus-menerus

 Dastha: rusak, hancur  Dedaman: barang yang dihemat-hemat

 Datan: tidak;  Dedamel: pekerjaan, tugas

 Datanpa: tanpa  Dédé: bukan, lain

 Data: nyala, terus-menerus;  Dedeg: tinggi badan;

 Datapati: matahari;
 Dedeg pangawé: setinggi badan dan tangan  Delik: 1 sembunyi, bersembunyi 2 mendelik:
diacungkan; tercekik, melotot

 Dedeg piadeg: tinggi badan saat berdiri  Deling: bambu

 Dedeng: dodot, kain serikat pinggang  Demang: lurah

 Dedel: rapat, padat;  Dembaga: tembaga

o Ndedel: melambung, berkembang  Démblo: tebal berlapis-lapis

 Deg: tegak, berdiri;  Demek: sentuh, raba

 Degrès: gila, majenun;  Demèk: sentuh, raba

 Degsura: keji, aniaya  Demen: senang;

 Degan: degan, kelapa muda  Demenakaké: memperhatikan dengan serius karena


senang;
 Dekep: dekap, peluk
 Demenan: selingkuh
 Deksina: 1 selatan; 2 kanan
 Demeng: hitam
 Dekung: bengkok, kelok
 Demung: jenis alat musik gamelan
o Ndelah: pasrah;
 Dèn: 1 di-; 2 raden, gelar bangsawan;
 Delahan: besok, akhirnya;
 Dènta: olehnya;
 Delalah: kebetulan
 Dènya: olehnya;
 Dèlan: trasi
 Dèn ajeng: gelar bangsawan putri;
 Delancang: 1 kertas; 2 kopiah
 Dèn ayu: gelar kebangsawanan putri;
 Delap: suka meminta tak mau memberi
 Dèn bagus: gelar kebangsawanan putra;
 Delapon: supaya
 Dèn bèi: gelar kebangsawanan putra
 Delasan: serta, dengan
 Denang: mengetahui;
 Deleg: jenis ikan air tawar
o Kadenangan: ketahuan
 Dèlèh: taruh, letak;
 Denaya: baik, bagus
 Didèlèh: ditaruh
 Denawa: raksasa
 Deleng: lihat, pandang;
 Déné: oleh;
o Pandelengan: penglihatan
o Ndéné: ke sini
 Dèlèp: benam, celup
 Dengak: mendongak, menengadah
 Dèlèr: teler, mabuk
 Dengangak: menengadah, mendongak
 Deles: betul, benar
 Dengap: ingin, hendak minum-minum
 Deli: coba saya lihat
 Dengarèn: kebetulan sekali, tak terduga  Désa: desa, dusun;

 Dengkèk: sakit pinggang o Ndésit: kedesa-desaan, anak desa

 Dengki: dengki, iri  Dési: cantik, rupawan

 Déning: oleh;  Détya: raksasa

 Dènira: olehnya  Déwa: dewa;

 Denta: gading, putih seperti gading  Déwaji: raja yang arif bijaksana;

 Depara: mustahil, tak mungkin terjadi  Déwana: cahaya, termashur;

 Déra: oleh  Déwata: dewa;

 Dérah: daerah, uraian  Déwati: dewi, bidadari;

 Derana: sabar, lapang dada  Dèwi: dewi, bidadari;

 Derap: berlari, mendua  Déwangga: sutra diwangga;

 Derapon: supaya, agar, biar  Déwangkara: matahari

 Derbala: kaya raya, banyak pengikut  Déwasa: dewasa

 Derdah: wabah menular, kerusuhan yang menjalar  Déyan: diam, lampu, pelita

 Derdasih: terus  Dibya: pandai, cerdik;

 Dereng: dorongan, keinginan kuat  Dibyana: kelebihan

 Dèrèng: belum  Dig: lebih, mumpuni;

 Derep: kerja menuai padi  Digdaya: sakti, mandraguna;

 Deres: deras, lebat;  Digsura: sombong, kejam;

 Deres pathes: deras sekali  Digwijaya: kebal, sakti

 Dèrès: mengambil getah karet  Dika: paduka, engkau;

 Dering: tepi benda yang tipis lebar o Jengandika: kamu, engkau

 Derkuku: jenis burung  Dikara: pangkat

 Derma: derma, sedekah;  Dilah: lampu, pelita

 Dermawan: suka memberi  Dimar: lampu, pelita

 Dersa: keras  Dimer: kepala batu

 Dersana: 1 utusan; 2 jenis buah jambu  Dina: hari;

 Derta: mahkota  Dinakara: matahari;

 Derwolo: keras hati  Dinten: hari (ing.)


 Dipa: gunung, bukit, benteng  Dlamé, dlaméh: meracau, mengigau

 Dipangga: gajah  Dlancang: kertas

 Dipati: adipati, bupati, raja kecil, vatsal  Dlanggu: jalan, pematang sawah

 Dipaya: dian  Dlangkup: perangkap harimau

 Dipta: sinar, cahaya  Dlapakan: telapak kaki

 Dir: angkuh, congkak  Dlapé: meracau, mengigau

 Dira: kokoh, berani  Dlarèh: berlumuran

 Dirada: gajah;  Dlarung: menurut kehendak sendiri;

 Diradameta: taktik perang seperti gajah mengamuk o Kedlarung-dlarung: terlunta-lunta

 Diraya: kokoh, berani  Dliring: daun enau muda

 Dirèn: selisih tentang pembagian pekerjaan  Dlondong: anak

 Dirga: panjang, selamat, sentausa;  Dluwang: kertas

 Dirgahayu: semoga berumur panjang aman  Dobol: ambeien, wazir


sentausa;
 Dodol: jualan, berdagang
 Dirgamaya: singgasana;
 Dodosan: pesakitan, narapidana
 Dirganca: berselisih pendapat;
 Dodot: kain dodot
 Dirgantara: angkasa;
 Doh: jauh, jarak renggang
 Dirgasana: tempat duduk raja
 Dohitra: cucu
 Dité: hari Ahad, Minggu
o Adol: jual;
 Ditya: raksasa
 Didol: dijual;
 Diwangkara: matahari, surya
 Dodolan: berjualan;
 Diwangsa: akrab
o Ngadol: menjual
 Diwasa: dewasa, akil baligh
 Dolan: main, jalan-jalan
 Diwasasri: matahari
 Dolèk: mencari, berupaya
 Diya: saling menuduh dalam pertengkaran
 Doloh: letak, taruh
 Diyat: denda
 Dom: jarum;
 Diyon: pertengkaran soal pekerjaan
 Dondom: merajut, menjahit dengan jarum tanpa
 Diyu: raksasa mesin

 Dlajah: menjelajahi, merambah  Domba: domba, jenis kambing

 Dlamakan: telapak kaki  Domblèh: bibirnya terbuka


 Don: tujuan, cita-cita  Drata: keras, cepat

 Dondom: merajut, menjahit  Drawa: meleleh, luluh, air;

 Dondon: biasa mengerjakan  Drawana: mengalir, meleleh;

 Donga: doa;  Drawaya: meleleh, meluluh

o Ndedonga: berdoa  Drawas: bahaya, celaka;

 Dongèng: dongeng, cerita, kisah; o Ndrawasi: membuat malang,


mencelakakan
 Dongeng bocah: cerita anak-anak
 Drawata: musibah, halangan
 Dongong: 1 bunga nipah; 2 bengong
 Drawi: minum, makan
 Donya: dunia, jagat, alam
 Drawili: berkata tiada henti
 Dora: bohong, menipu;
o Andrawina: makan bersama, pesta makan
 Doracara: bohong, menipu;
 Drawya: punya, empunya
 Doradasih: seperti apa yang diinginkan, terjadi
seperti mimpi;  Drebya: punya, empunya

 Doraka: durhaka;  Dredah: bertengkar, berkelahi, berselisih

 Dorapala: penjaga pintu;  Drèdès: bercucuran, menetes

 Dorasembada: berdusta karena terpaksa  Dredheg: gemetar, was-was, kuatir, takut

 Doran: tangkai cangkul  Drejeg: kelihatan tajam

 Dosa: dosa;  Drema: derma, sekedar;

 Dosa pati: berdosa karena telah membunuh  Dremawan: sikap dermawan, murah hati

 Dota: penerangan, kilat  Dremba: doyan makan, suka mangsa

 Dowa: doa;  Drèngès: bunga sirih

o Kirim dowa: mengirimkan doa  Drengki: dengki, iri

 Dowèr: bibir tebal  Drenjet: maksud pergi mencari

 Doyan: doyan, mau  Dresana: 1 tauladan; 2 jenis jambu

 Drabya: punya, empunya, kepunyaan  Drestanta: tauladan contoh

 Dragen: kuda perang  Drestha: mahkota

 Drajag: datang dengan tiba-tiba  Dresthi: alis mata

 Drana: sabar, lapang dada  Drigama: pengacau, ranjau;

 Drastha: mahkota, gelar  Drigamabasa: bahasa yang menjebak, ambigu,


mendua makna;
 Drasthi: pandangan mata
 Driganca: berselisih, bertengkar  Duga rumeksa: perkiraan;

 Driji: jari  Duga-duga: hati-hati, waspada;

 Driya: batin, indera;  Duga prayoga: sopan santun, tata krama;

o Pancadriya: panca indera  Duga wetara: duga kira, perkiraan

 Driyah: derma, sedekah, indera  Dugang: depak, tendang;

 Drona: 1 biyung; 2 Begawan Durna, nama wayang  Dugang miruwang: mula-mula membantu
kemudian menjadi musuh
 Drondus: kata untuk memaki
 Dugi: sampai, tiba
 Dronjong: menurun, jalan menurun
 Duh: aduh, ungkapan kesedihan;
 Dru: jahat, ingkar;
 Duhita: susah, duka;
 Drubiksa: setan;
 Duhka: duka, sedih;
 Druhaka: durhaka, jahat, ingkar
 Duhkahita: duka, susah;
 Drumas: kuningan
 Duhkata, duhkita: kesusahan, kesedihan;
 Druna: 1 jembangan; 2 pendita Durna (wayang)
 Duhkitawara: kata-kata atau syair tentang duka cita
 Druni: hemat, kikir
 Duk: saat, ketika, sewaktu
 Dubang: kata majemuk dari idu abang, ludah
berwarna merah karena bercampur kinang  Duka: 1 marah; 2 entahlah;

 Dubug: bengkak kakinya  Duka sampéyan: entah;

 Dubur: anus  Duka dalem: entah

 Duding: telunjuk;  Duksina: 1 selatan; 2 kanan

o Nduding, nuding: menunjuk  Dukut: 1 nama wuku; 2 jenis rumput

 Dudu: bukan, tidak  Dulang: suap, memberi makan

 Duduh: 1 kuah; 2 petunjuk;  Duli: lutut, duli

 Duduh jangan: kuah sayur;  Dulu: lihat, pandang

o Nduduhi: memberi tahu;  Dulur: saudara, famili

o Pituduh: petunjuk, pedoman  Dum: bagi, beri

 Duduk: laju, pulang pergi;  Dumadi: kejadian, yang terjadi;

 Duduken: bisul di leher  Dumadakan: kejadian yang mendadak

 Dudur: jelujur, rangka bangunan rumah  Dumahan: berkemas, bersedia

 Dudut: tarik  Dumaya: asap, awan, mega

 Duga: duga, kira;  Dumèh: mentang-mentang


 Dumilah: bercahaya;  Durdah: berselisih

o Harga dumilah: bukit yang bercahaya  Durèn: buah durian

 Dumuh, dumoh: buta  Durga: Sang Durga;

 Dumung: 1 jenis perangkat gamelan; 2 jenis ular  Durgama: bahaya, halangan

 Dumuwé: sok punya, bergaya mewah  Durma: jenis tembang macapat

 Duna dungkap: kekeliruan, meragukan  Durta: licik, jahat

 Dundum: membagi-bagikan  Durung: belum

 Dunga: doa, memuji, bermunajat  Dusa: dosa, kutukan

 Dungik: abdi pendita  Dusana: kejahatan, hina

 Dungkap: tiba, waktunya  Duskarta: perbuatan jahat

 Dunung: tempat, tinggal, letak;  Dustama: pekerjaan buruk

 Dumunung: terletak;  Dustha: bohong, jahat, buruk

o Ora dunung: tidak paham posisi  Duta: duta, utusan;

 Dupa: dupa, kemenyan  Duta cara: memata-matai;

 Dupara: mustahil, tak kan terjadi  Duta mangkara: kilat, petir;

 Dur: buruk, jahat;  Duta panglawung: alamat/firasat akan adanya


musibah
 Durantara: mustahil, tak akan terjadi;
 Duwa: topang, antisipasi;
 Duratmaka: maling, penjahat;
 Diduwa: ditopang
 Durbaga: celaka, hina;
 Duwaja: 1 cela, cacat; 2 bendera
 Durbala: lemah, ketakutan;
 Duwana: pecah, tercerai
 Durbiksa: setan, iblis;
 Duwara: pintu gerbang, gapura
 Durjana: perampok, penjahat;
 Duwé: punya, hak milik
 Durlaba: sial, rugi;
 Duwung: keris
 Durlaksana: berbuat jahat;
 Dwa: dwi, dua;
 Durlaksmi: celaka, jelek;
 Dwadasa: dua puluh
 Durmata: buruk tabiatnya;
 Dwaja: 1 guru; 2 bendera
 Durniti: salah, musuh;
 Dwani: suara
 Dursila: tingkah laku melanggar tata susila;
 Dwara: pintu gapura, gerbang;
 Duryasa: mendapat malu
 Dwarala: pintu gapura, gerbang;
 Dwarapala, dwarapati: (patung) penjaga pintu  Dhadhung: tali, ikat, tampar

 Dwaya: dua  Dhagu: dagu

 Dwésa: benci, bermusuhan  Dhaham: mendehem

 Dwi: dua;  Dhahina: siang

 Dwidasa: dua puluh;  Dhahar: makan

 Dwi lingga: kata ulang;  Dhahas: kersang, gersang

 Dwi lingga salin swara: kata ulang berubah bunyi,  Dhahat: sangat, amat
misalnya wolak-walik;
 Dhahga: dahaga, haus
 Dwi purwa: kata ulang sebagian awal, misalnya
gegelang;  Dhahina: siang hari

 Dwi wasana: kata ulang sebagian akhir  Dhakah: serakah, loba, tamak

 Dwija: guru, pengajar;  Dhaken: daku, diakui

 Dwijawara: maha guru  Dhakon: nama permainan anak

 Dwipa: pulau;  Dhaku: diaku, diakui

o Jawa dwipa: Pulau Jawa;  Dhakwa: mendakwa, menuduh, menuding

o Swarna dwipa: Pulau Sumatra  Dhalang: dalang, pencerita wayang

 Dwipangga: gajah;  Dhalung: periuk besar

 Dwirada: gajah;  Dham: bendungan, dam

 Dwiradameta: taktik perang seperti gajah  Dhama: rendah, hina


mengamuk
 Dhamarga: jalan besar
 Dyah: 1 gelar kebangsawanan bagi wanita; 2
cantik, ayu; 3 gadis
 Dhambul: permainan anak
Dh
 Dhami: damai
 Dhadha: dada;
 Dhamis: rapat, rapi
 Dhadha mentok: dada binatang yang disembelih
 Dhampa: nama penyakit kulit
 Dhadhali: jenis burung dadali
 Dhampak: dampak, resiko, akibat
 Dhadhap: jenis pohon;
 Dhampar: tempat, papan, kursi
 Dhadhap srep: jenis pohon dadap yang berkhasiat
menurunkan panas (tanaman obat)  Dhamping: tepi jurang

 Dhadhar: terbit (bulan);  Dhampit: kembar laki-perempuan

 Dhadharan: nama makanan  Dhamplak: besar lagi panjang

 Dhadhu: dadu, jenis judi  Dhana: dana, uang;


 Dhana-dhini: anak bersaudara pria wanita  Dhara: 1 sedang; 2 dara, gadis

 Dhandha: bayaran mengganti hukuman  Dharah: darah keturunan

 Dhandhaka: syair, puisi  Dharaka: sabar, suka memaafkan

 Dhandhan: berdandan, berhias  Dharani: bumi, tanah

 Dhandhang: burung gagak;  Dharat: darat, tanah

 Dhandhang gendhis, dhandhang gula: jenis  Dhari: perempuan, wanita


tembang macapat
 Dharik-dharik: berderet-deret, berbaris rapi
 Dhandher: ketela, ubi kayu
 Dharma: bagus, utama, kebaikan;
 Dhandhing: langsing, ramping
 Dharmabakti: pengabdian, darma bakti;
 Dhangak: menengadah, menghadap ke atas
 Dharmamigena: kemampuan, keahlian;
 Dhangan: berkenan, sadar, maklum
o Sudharma: ayah, orang tua
 Dhanghyang: junjungan, pepunden
 Dhateng: tiba, datang;
 Dhangir: mencangkul, menggemburkan tanah
 Dhatengan: tamu, orang yang berkunjung
 Dhangka: asal, tempat, wilayah, letak
 Dhatu, dhatuk: raja, yang dipertuan, junjungan;
 Dhangkak: lehernya pendek lagi sempit
 Dhatulaya: kerajaan, kraton, istana
 Dhangkal: dangkal, tidak dalam
 Dhaulu: dahulu, lampau
 Dhangkèl: akar umbi
 Dhaun: daun
 Dhangsul: kedelai
 Dhaup: menikah, kawin, berumah tangga
 Dhani: baik, bagus
 Dhaut: berangkat, tentara
 Dhanu: telaga, danau
 Dhawah: jatuh, perintah, nasehat;
 Dhanyang: makhluk halus penguasa desa atau
tempat tertentu  Dhawahan: bendungan, empang

 Dhaon: daun  Dhawak: sendirian, tak berteman

 Dhaos: dacin, timbangan  Dhawet: jenis minuman bercendol

o Pendhapa: rumah serambi muka  Dhawoh: jatuh, perintah

 Dhapet: rapat  Dhawuh: sabda, kata, perintah;

 Dhaplang: merentangkan tangan  Dhawuhan: perintah, anugerah

 Dhaplok: tua renta  Dhawuk: hitam bercampur putih;

 Dhapuk: berperan, menjadi, bertindak o Jaran dhawuk: kuda yang bulunya campur
hitam putih
 Dhapur: rupa, wajah, keadaan
 Dhaya: bedaya, tari
 Dhayang: pepunden, junjungan, yang dipertuan;  Dhékor: hiasan, dekor

 Dhayang buruh: dayang-dayang, pelayan  Dhekos: tinggal di rumah kos-kosan

 Dhayita: perempuan, istri  Dheku: merunduk, menunduk

 Dhayoh: tamu, pendatang  Dhelé: kedelai

 Dhayuh: tamu, pendatang  Dhelik: bersembunyi

 Dhayung: dayung, kayuh perahu  Dhélik: singkatan dari gedhe dan cilik, besar kecil

 Dhècol: tidak rata, tidak seimbang, berat sebelah  Dhelog: kukali, belanga;

 Dhedhak: katul, sisa padi digiling  Dhelog-dhelog: duduk diam termenung

 Dhedhali: burung dadali, burung layang-layang  Dheluk: merunduk, menunduk

 Dhedheg: martil, pukul, palu  Dhemen: suka, senang, hobi;

 Dhedhek: dedak, katul, sisa beras digiling  Dhemennyar: suka barang baru

 Dhedhep: sepi, senyap, tenang  Dhemit: hantu, lelembut, makhluk halus

 Dhedhepa: rentangan tangan  Dhempil: cuwil

 Dhedher: tanam, ditumbuhkan  Dhemping: tepi jurang

 Dhedhes: mencari dengan cermat  Dhendha: denda, hukuman

 Dhèdhès: dedes, kesturi  Dheng: saat yang tepat, waktu yang pas

 Dhedhet: gelap gulita, muram;  Dhéngah: segala, semua, sekalian;

 Dhedhet erawati: gemuruh topan o Sadhéngah: sembarang

 Dheg: gemetar, trataban, terkejut;  Dhengkul: lutut

 Dheg-dhegan: gemetar, kuatir, was-was, sumelang  Dhènok: panggilan buat anak perempuan

 Dhèhèm: bersuara hanya dengan menggerakkan  Dhèrèk: ikut, numpang, menyertai


tenggorokan
 Dhestha: dusta, bohong, ingkar
 Dhèk: ketika, suatu saat, sewaktu;
 Dhestar: baju destar
 Dhèkwur: singkatan dari cendhek dan dhuwur,
tinggi rendah, tidak rata  Dhesthi: dusta, bohong, ingkar

 Dhekah: pedukuhan, dusun, desa  Dhéwé: sendiri;

 Dhekeh: letak, tempat, tinggal  Dhèwèk: sendiri, tanpa kawan;

 Dhekeman: kedelai  Dhèwèkan: sendiri, tanpa kawan;

 Dhekok: cekung, menjorok ke dalam  Dhèwèké: dia, mereka;

 Dhekong: lekuk, berlubang  Dhèwèkné, dhèwèknèn: dia, mereka


 Dhidhal: lecet, terkelupas  Dhuwak: sobek, robek

 Dhik: adik;  Dhuwok: mangkok

 Dhik-é, dhikné: adiknya  Dhuwung: keris, pusaka

 Dhikara: penghinaan, kemarahan  Dhuwur: tinggi;

 Dhinakara: matahari  Dhuwuran: bagian yang tinggi

 Dhiné: dinasnya, mestinya, adiknya E

 Dhingin: dahulu  Ebun: embun

 Dhipan: tempat tidur dari kayu  Eduk: ijuk

 Dhiri: diri, badan, tubuh  Edum: membagi

 Dhis: batas waktu  Edus: mandi, memandikan

 Dhisik: dulu, dahulu, lewat, lampau  Egah: enggan, malas

 Dhisin: mayat, jisim  Elak: haus, dahaga

 Dhodhok: duduk  Elar: bulu, sayap;

 Dhodhos: 1 tukang dodos, mengambili buah kelapa o Ngelar: memperluas


sawit; 2 menerobos, menjojoh
 Elo: pohon ara
 Dhokar: dokar, andong, pedati
 Eloh: subur, gembur
 Dholog: kayu jati
 Elok: indah, bagus
 Dhomas: domas, putri-putri pengiring pengantin
 Emar: capek, payah
 Dhudhah: bedah, bongkar, ungkit
 Emas: emas, logam mulia
 Dhudhak: banyak sekali
 Emat: tamat, cermat
 Dhudhuh: menyiangi rumput
 Embag: lunak, becek
 Dhudhuk: duduk;
 Embah: nenek, kakek;
 Dhudhuk lumpur: uang pengganti kerja rodi;
 Embah buyut: buyut, piut;
 Dhudhuk wuluh: jenis tembang macapat
 Embah kakung: kakek;
 Dhuk: ketika, pada suatu ketika
 Embah putri: nenek
 Dhumateng: kepada, terhadap
 Embak: kakak perempuan
 Dhupak: depak, terjang, sepak
 Emban: 1 emban, gendong; 2 pelayan wanita di
 Dhuskarta: celaka, kena musibah istana

 Dhustha: dusta, menipu, mengakali  Embèn: nanti, lusa, besok;

 Dhusun: dusun, dukuh, bagian desa  Embèn buri: hari besoknya besok
 Embok: ibu, mama  Endhak-endhak cacing: obat cacing

 Embun: embun  Endheg: berhenti;

 Emoh: menolak, tidak mau o Ngendheg: menghentikan

 Emong: asuh, bimbing  Endhog: telur

 Emor: campur, bergaul  Endhut: lumpur, tanah liat

 Emot: memuat, mengisi  Enèm: muda, taruna

 Empal: daging  Enem: enam

 Empan: 1 mempan; 2 kesempatan, waktu, peluang  Eneng: hening, sunyi

 Empet: tahan, mengendalikan  Engga: 1 silakan; 2 hingga, sampai;

 Empon-empon: tanaman obat sejenis lengkuas, o Mangga: silakan


kunir, dll.
 Enggèr: anak laki-laki
 Emprak: jenis kesenian tradisional
 Enggih: iya, tanda setuju;
 Emprit: jenis burung;
 Enggih beton: menjawab ya tapi tak dikerjakan
 Emprit gantil: burung kedasih
 Enggo: memakai, mamanfaatkan, menggunakan
 Empu: empu, tukang membuat keris
 Enggon: tempat, letak
 Empuk: empuk, lunak;
 Engon: menggembala, mengasuh
 Empuk rembugé: enak bicaranya
 Engrem: mengeram
 Empun: selesai, jangan
 Ening: hening, sunyi, senyap, sepi
 Emput: nama makanan
 Enjet: kapur yang sudah lunak
 Empyak: penyangga genting
 Enom: muda, taruna
 Emud: kulum
 Entas: entas, angkat, baru saja
 Emum: makmum, pengikut
 Entèk: habis, tuntas, tamat;
 Emung: hanya, cuma
 Entèk atiné: habis kesabaran, khawatir;
 Emur: 1 umur; 2 sutra bersulam emas
 Entèk enting: habis sama sekali
 Emut: mengulum
 Entes: 1 menetas; 2 padat berisi
 Enam: anyam, menata
 Enthok: melulu, belaka, semata-mata;
 Encik: injak, tumpang, tindih
 Enthok-enthing: besar kepala kecil badan
 Endah: indah, cantik
 Enti: tunggu, nantikan
 Endang: segera
 Entul: bergoyang, berayun
 Endhak: rendah;
 Entun: titip sementara o Sewu: seribu;

 Entup: sengat o Rong ewu: dua ribu;

 Entut: kentut o Nyuwun sewu: minta maaf

 Enu: air  Ewuh: 1 repot; 2 punya hajat;

 Enut: menurut, mengikuti o Ngewuhi: merepotkan;

 Enya: silahkan, ambillah o Pakewuh: tidak enak perasaan

 Enyang: 1 berangkat; 2 tawar, tarik G

 Epuh: bingung;  Gabah: buah padi yang belum dikelupas kulitnya;

o Nyepuh: melapisi emas  Gegabah: tanpa pertimbangan matang

 Eri: duri  Gabug: 1 mandul; 2 tak berisi

 Erik: gatal di tenggorokan;  Gabung: bergabung

o Ngerik: mengerik (jangkerik)  Gada: gada, senjata pemukul;

 Erti: arti, makna  Gada gitik: tongkat pemukul

 Eru: sakit hati, panah  Gadhah: punya, memiliki

 Eruh: tahu, melihat, mengerti  Gadhing: 1 gading gajah; 2 bunga kembang kantil

 Esa: tunggal, satu  Gadho-gadho: 1 campuran; 2 jenis makanan

 Esat: kering, tidak ada air  Gadhu: sawah yang ditanami padi pada musim
kemarau
 Esot: kutukan
 Gadhug: pembesar, tokoh, pemimpin
 Esuh: simpan, asuh, dirawat
 Gadhuh: gaduh, ribut, geger;
 Esuk: dorong
o Nggadhuh: memeliharakan ternak orang
o Ésuk: pagi, besok lain dengan cara bagi hasil

 Esung: mempersembahkan, memberi  Gadhung: gadung, jenis tanaman merambat

 Eter: antar, mengiringi, menyertai  Gaga: 1 mencari, berupaya; 2 jenis padi

 Etir: tir, sejenis minyak untuk mengecat  Gagah: gagah, perwira, kuat

 Etoh: 1 petaruh, taruhan; 2 tahi lalat  Gagak: burung gagak

 Etut: ikut, menurut;  Gagal: gagal, kandas

 Etut buri: mengikuti dari belakang;  Gagana: langit;

 Etut wuri handayani: di belakang mendorong  Gaganantara: angkasa, langit

 Ewu: seribu;  Gagang: pegangan, tangkai

 Gagap: gagap, tidak terampil;


 Gagap-gugupen: gagap, demam panggung  Galih: 1 pikir; 2 inti batang pohon

 Gagar: gagal, kandas;  Galondhong pangareng-areng: upeti

 Gagaran: pedoman, pegangan;  Galuga: kesumba merah, pemerah bibir

 Gagar mayang: hiasan dari janur;  Galuh: 1 gadis; 2 galih, pikiran

 Gagar otak: kecelakaan pada otak  Gama: jalan, berjalan

 Gagas: pikir;  Gamam: bimbang, ragu

 Gagasan: pikiran, harapan, pendapat  Gaman: alat, senjata

 Gagat: menjelang pagi, dini hari;  Gamar: khawatir, was-was

 Gagat rahina: pagi hari  Gambak: sampai, supaya sampai

 Gagé: segera  Gambang: jenis alat musik gamelan

 Gagra kusika: kera yang bulunya lebat  Gambar: gambar, lukisan;

 Gagrak: model;  Gambaran: rancangan, perkiraan

 Gagrak anyar: model baru;  Gambir: gambir

 Gagrak lawas: model lama  Gambira: gembira;

 Gagrayan: kekuasaan  Gambiralaya: palung laut;

 Gahana: jurang  Gambiraloka: taman untuk bergembira ria

 Gaja: gajah  Gamblang: jelas, terang

 Gajah: gajah;  Gamblik: duduk di tepi sekali

 Gajah ngoling: jenis pamor keris;  Gambuh: jenis tembang macapat

 Gajah oya: nama lain negeri Astina (pewayangan);  Gamel: 1 gamelan; 2 gembala kuda

 Gajah mada: gajah mengamuk (perang)  Gamoh: lunak, empuk (daging)

 Gajeg: ragu-ragu, lupa-lupa ingat  Gampang: gampang, mudah

 Gala: gala-gala;  Gampar: terompah kayu, bakiak

 Gala ganjur: nama gamelan  Gampil: gampang sekali, sangat mudah

 Galak: buas, kejam, keji;  Gamping: 1 gampang sekali, sangat mudah; 2


kapur
 Galak gathung: untung-untungan
 Gana: anak lebah;
 Galangan: tempat membuat perahu
 Gana-gini: harta milik suami istri;
 Galap: salah ucap, khilaf dan keliru;
 Gegana: langit
 Galap gangsul: keliru
 Ganan: ukiran berbentuk hewan
 Ganas: ganas, dahsyat  Ganggu: ganggu, goda;

 Gancang: cepat, lancar  Ganggu gawé: mengganggu, menggoda

 Gancar: lancar, mulus;  Gangsa: gamelan

 Gancaran: tulisan berupa prosa  Gangsal: lima

 Ganda: bau;  Gangsar: lancar, mulus, mudah

 Gandakusuma: berbau harum kembang;  Gangsingan: gasing

 Gandamaru: sambungan papan;  Gangsir: jenis jangkrik yang besar

 Gandapura: jenis tumbuhan yang daunnya wangi;  Gangsul: keliru

 Gandareja: nama daun;  Gangsur: merangkak

 Gandariya: gandaria, sejenis pohon;  Ganita: bilangan hitungan

 Gandarukem: jenis batu bertuah;  Ganitrikundha: tasbih

 Gandarusa: nama pohon;  Ganjar: memberi ganjaran, pahala, imbalan;

 Gandasuli: nama batikan, nama bunga;  Ganjaran: pahala

 Gandawida: kasturi, boreh  Gantal: gulungan daun sirih

 Gandar: sarung keris  Gantang: takaran beras

 Gandarwa: gandarwa, makhluk halus;  Gantar: galah

 Gandarwi: peri, kuntilanak;  Gantas: keras, nyaring

 Gandarwara: agung  Gantèn: laut, samudra

 Gandem: marem, mantab  Gantha: kehendak, niat, kemauan

 Gandhang: nyaring, keras  Gantheng: ganteng, tampan, gagah, bagus

 Gandhèng: gandeng, berhubungan  Gantung: gantung;

 Gandes: luwes;  Gantung kawin: peresmian kawin yang ditunda;

 Gandes luwes: sangat luwes, pantas  Gantung kepuh: pakaian cuma satu potong;

 Gandhéwa: busur panah  Gantung laku: masih menjalankan tugas;

 Gandhi: palu, martil  Gantung siwur: nenek moyang ke-8

 Gandhik: batu giling  Gantya: berganti;

 Gandra: rupa, wajah  Gantyan: bergantian

 Gandrung: gandrung, kasmaran, jatuh cinta  Ganung: hati nangka, hati nanas

 Ganep: genap  Ganyang: dimakan langsung


 Ganyong: sejenis umbi-umbian  Garèk: ketinggalan, tinggal

 Gaota: berkerja;  Garem: garam

o Panggaotan: pekerjaan  Garèng: salah satu punakawan dalam wayang

 Gapah: tak menghiraukan, menghina  Garènggati: laba-laba pohon

 Gapit: jepit, penjepit;  Garep: akan

 Gapit-rempah: gapit/penjepit wayang  Gares: tulang kaki

 Gaplah: tiada berguna  Garet: kerat, ringgit, takik

 Gapura: pintu gerbang;  Garini: istri, bini

 Gapunten: (ing.) Pintu gerbang  Garis: garis

 Gara: istri, suami;  Garit: garis, gores

 Gara-gara: 1 adegan gara-gara dalam pentas  Garjito: senang sekali, kagum


wayang; 2 huru-hara, kerusuhan;
 Garoh: tidak jadi, tidak sah
 Garagati, garanggati: laba-laba pohon;
 Garok: geruk, parau
o Anggara: Selasa;
 Garon: telah digaru, penggaru
o Anggara kasih: Selasa Kliwon
 Garong: garong, perampok, penjahat
 Garanggati: laba-laba pohon
 Garot: menggigit
 Garap: garap, kerja;
 Garpu: garpu
 Garapan: pekerjaan;
 Garu: alat perata tanah setelah dibajak
 Garap banyu: datang bulan, menstruasi;
 Garudha: burung garuda;
 Garap gawé: bekerja;
 Garudha mungkur: jenis strategi perang;
 Garap sari: haids
 Garudha nglayang: jenis strategi perang;
 Garba: rahim, kandungan;
 Garudha pancasila: garuda pancasila
 Garbini: hamil, mengandung
 Garuh: penggaru, penyisir tanah
 Garbis: sebangsa semangka
 Garuk: garuk
 Garda: garda
 Garung: saluran yang tidak berfungsi lagi
 Gardaba: kedelai
 Garut: garut sejenis umbi
 Gardajita: keinginan
 Garwa: istri, suami;
 Gardaka: mengamuk
 Garwa ampéyan: selir;
 Gardhu: gardu, pos, ruang penjagaan
 Garwa ampilan: selir;
 Garebeg: garebek, pesta sekatenan
 Garwa padmi: permaisuri  Gedhah-gedhih: tak ada apa-apa

 Garwita: marah, lekas marah  Gedhana-gedhini: dua bersaudara pria wanita

 Gas: gas  Gedhang: pisang;

 Gas-gasan: 1 serakah, urakan, ugal-ugalan; 2 balap  Gedhang ayu: pisang yang masih untuk kenduri;
motor dengan menarik gas kuat-kuat
 Gedhang salirang: pisang selirang
 Gasab: milik yang tidak sah
 Gedhé: besar, agung;
 Gasang: pegang
 Gedhé atiné: mantab;
 Gataka: sengsara
 Gedhé endhasé: sombong;
o Digathok: digandol;
 Gedhé tekadé: mantab;
 Gathok-lèh: buka kartu, ditunjukkan kesalahannya;
o Penggedhé: pembesar, pemuka;
 Gathuk: cocok, sesuai, ketemu;
o Tembang gedhé: jenis tembang
 Gumathok: pasti, tentu
 Gedheg: tempat menyimpan padi
 Gati: penting;
 Gedhèg: dinding dari anyaman bambu
 Gatos: (ing.) Penting
 Gedhig: pukul, tindas;
 Gatra: 1 larikan; 2 rupa, wajah
 Gedhig manggala: pembesar pasukan
 Gawa: bawa;
 Gedhog: ketuk
 Gawan: bawaan, oleh-oleh
 Gedhoh: daun telinga
 Gawang: gawang
 Gedhokan: kandang kuda
 Gawar: tanda peringatan
 Gedhong: gedung
 Gawat: gawat, bahaya, keramat
 Gega: dipercaya, digugu, diturut
 Gawé: 1 pekerjaan; 2 hajat; 3 buat, membuat
 Gegaman: pusaka, senjata, peralatan
 Gayatri: cantik, anggun, berwibawa
 Gegana: langit, angkasa, dirgantara
o Nggayel: selalu makan
 Gégé: cepat, lekas
 Gayor: gantungan gong
 Gegeh: kokoh, kuat
 Gayuh: tercapai, mencapai;
 Gègèn: cepat
 Gegayuhan: cita-cita
 Geger: punggung
 Gebyah: campur, padu;
 Gègèr: geger, huru-hara, kekacauan
 Gebyah uyah: campur aduk
 Gègrèk: rontok, berjatuhan, berguguran
 Gebyog: dinding kayu
 Gégroh: tua renta, jompo
 Gedhah: kaca;
 Gèl: lekas, lalu, barangkali  Gèndhèl: seikat, seuntai

 Gela: kecewa, sakit hati  Gendhela: capung

 Gelang: gelang  Gendhèwa: busur panah

 Gelap: petir, halilintar;  Gendhi: kendi, wadah air dari gerabah

 Gelap nyawang: berandal, perampok;  Gendhil: kendil

 Gelap paju: halilintar yang bila menyambar pecah  Gendhila: idiot, kurang ajar
terbelah;
 Gendhing: gending, lagu
 Gelap wédang: halilintar yang bila menyambar
pohon akan mengelupas atau terbakar  Gendhis: gula

 Gelar: 1 menggelar, membentang; 2 siasat perang;  Gendhon: ulat tanah;


3 nama kebesaran;
 Gendhon rukon: seiya sekata
 Gelaran: tikar, bentangan
 Gendhu: jenis tupai
 Gelas: gelas
 Gendhuk: panggilan untuk anak putri
 Gelis: cepat, lekas
 Gendruwo: gandarwa, makhluk halus
 Gelok: kerekan burung
 Gendug: terantuk
 Gelung: gelung, ikatan rambut
 Genduk: panggilan untuk anak putri
 Gelur: mendengkur
 Gendul: botol
 Gelut: berkelahi, bergulat
 Gendut: gendut, gemuk, besar perut
 Gemah: subur, makmur;
 Geni: api;
 Gemah ripah loh jinawi: subur makmur, ramai,
semarak
 Geniwara: bertapa dengan tidak makan makanan
yang dimasak dengan api;
 Gembala: janggut
 Geniroga: kain lurik
 Gembili: gembili, jenis umbi-umbian
 Genjé: tumbuhan yang daunnya memabukkan
 Gembira: gembira, ria, suka
 Gentayangan: gentayangan, melayang-layang
 Gembolo: sebangsa ubi
 Genti: ganti, tukar;
 Genah: jelas, terang, mapan
 Gentos: ganti, tukar
 Gendèr: jenis perangkat gamelan
 Gentur: kuat, kokoh, semangat;
 Gendéra: bendera
 Gentur tapane: tapanya tamat, purna
 Gendhaga: kotak, wadah
 Gepah: tergopoh-gopoh
 Gendhak: suka, hobi;
 Gepak: leka, pekat
 Gendhak sikara: menganiaya, menyiksa
 Gepok: senggol, sentuh;
 Gendhek: pendek lagi besar
 Gepok sénggol: sentuhan, senggol, sapa, tegur  Gigir: punggung, tepian, belakang

 Gépor: lelah kaki, lunglai, lunas  Gili: punggung gunung, tanah yang tinggi

 Gera: puncak  Gilig: padu, satu, bulat;

 Gerah: 1 gerah, udara panas; 2 sakit;  Gilig rembugé: mufakat

 Gerah uyang: panas dingin, hilang selera makan  Giling: giling

 Gerang: tua-bangka, aus  Gilir: gilir;

 Gerap: tanah mati, tandus, tak dapat menyimpan air  Gilir kacang: 1 berurutan, antrian; 2 banyak anak
berselang-seling laki-laki perempuan
 Geras: tanah mati, tandus, tak dapat menyimpan air
 Gilis: digulung
 Gerat: tanah mati
 Ginem: bicara, kata, sabda
 Gerba: rahim, kandungan
 Gini: harta, dinar;
 Gerbong: gebang
 Gana-gini: harta milik suami istri
 Gering: 1 kurus-kering; 2 sakit
 Giok: batu bertuah
 Germa: 1 germa, pemilik gamelan; 2 ibu pengasuh
pekerja seks komersial  Gipih: tergopoh-gopoh

 Gernat: granat  Gipit: dahulu

 Gero: berteriak, bersuara keras  Gir: gerigi, gigi roda

 Getak: gertak, bentak;  Girah: cuci ulang penghabisan

 Getak gajah: nama tumbuhan  Girang: girang, gembira

 Getapan: mudah gugup, berpenyakit jantung  Girap: ketakutan, kuatir

 Getar: getar, bunyi-bunyian, musik  Giras: sehat, trengginas

 Gethini: tekun bekerja  Giri: gunung, bukit;

 Gethok: ketuk, pukul;  Giri-giri: menakutkan, mengagumkan,


menakjubkan;
 Gethok-tular: dari mulut ke mulut
 Girilaya: bukit pemakaman;
 Getih: darah;
 Giri patembaya: sayembara, perlombaan;
 Getih mateng: darah matang;
 Giriwana: gunung hutan;
 Getih putih: darah putih;
 Giriwarsa: barisan pegunungan, deretan perbukitan
 Getih umbel: ingus, tahi hidung;
 Girik: kupon, karcis
 Getih urip: darah baru, sehat;
 Giring: 1 giring, gerak, dorong; 2 batu landasan
o Nggetih: berusaha sekuat tenaga untuk dinding dalam rumah

 Gigih: gigih, giat, tekun  Giris: takut, risau, gelisah


 Girisa: jenis tembang  Gogok: minum/telan langsung

 Giro: giro  Gogol: pemilik sawah

 Gisang: pisang  Gogor: anak harimau

 Gisau: belajar  Gogot: rakus, berlaga

 Gisik: pesisir, pantai  Goh: lembu

 Gisit: dahulu  Gohpura: gapura

 Gistha: bicara, maksud  Golèk: cari

 Gisus: bergerak ramai sekali, huru-hara  Golok: parang, pisau

 Gita: syair, puisi  Gong: gong, perangkat gamelan;

 Gitanjali: tembang persembahan  Gong bonjor: gong dari tabung bambu

 Githi-githi: tergesa-gesa  Gonggang: renggang, bercelah

 Githing: tindih, jahit, apit  Goni: karung goni

 Githir: lari tunggang langgang  Gonjak: menganggu, menggoda, berlaku sembrono

 Githok: tengkuk, leher bagian belakang  Gonjang-ganjing: geger, huru-hara

 Gitik: cambuk, tongkat  Gontor: dihanyutkan, diguyur air deras-deras

 Giwang: giwang;  Gonyak-ganyuk: serba canggung

 Giwangan: 1 genjotan, selingan; 2 tempat menjual  Gopa: gembala, penjaga


giwang
 Gopala: penjaga;
 Giwar: selimpang, menyimpang, menyisi
o Arca gopala: patung penjaga
 Giya: 1 gua, goa; 2 membelok (kerbau, dsb)
 Gopèl: rompes, cuwil
 Giyota: perahu
 Gopès: rompes, cuwil
 Gladhi: latihan;
 Gopok: lapuk
 Gladhi resik: latihan terakhir, sebelum pementasan
 Gopracara: tempat menggembalakan
 Gladrah: pelupa, tak sadar, sekehendaknya
 Goprak: kelontang, jenis yang terburuk
 Gladri: beranda
 Gopura: gapura, pintu gapura
 Glali: jenang gula, gula direbus
 Gor: menganggur
 Gobag sodor: jenis permainan anak remaja
 Gora: besar, dahsyat;
 Gogo: jenis padi untuk lahan tadah hujan;
 Gora godha: godaan, amuk haru-biru;
 Gogo rancah: jenis padi untuk lahan tadah hujan
 Gorasabda: nasehat yang keras;
 Gogoh: mencari ikan dengan meraba-raba
 Goraswara: nasehat yang keras  Grambyang: dikira-kira

 Gorawa: dengan hormat  Gramèh: gurameh, jenis ikan

 Goroh: bohong, tipu  Grami: berdagang

 Gorok: gergaji, potong  Gramyang: mengambang, menyebar

 Gothak-gathuk: sering bertemu  Grana: hidung

 Gothang: senggang, renggang, jeda  Grandaka: banteng besar, buas, bengis

 Gotong: menggotong, mengangkat bersama;  Granggam: ragu-ragu, bimbang

 Gotong mayit: 1 anak tiga mengerjakan hal yang  Granggang: tombak bambu, bambu r uncing
sama; 2 anak tiga perempuan sema;
 Grangsang: menyerang, menyerbu
 Gotong royong: kerja sama
 Grantang: nama gamelan
 Gotrah: kepala keluarga
 Grantes: berkeluh kesah
 Goyang: goyang
 Grantil: kelihatan bergantungan
 Gra: puncak, sangat
 Grantos: gergaji
 Gragal: kerikil-kerikil besar
 Graos: gergaji
 Gragap: gagap, gugup
 Grapyak: ramah
 Gragas: doyan makan, makan sembarangan
 Grasi: grasi, ampunan
 Gragèh: raih, diraih
 Grat: derajat, turunan
 Grago: 1 bimbang, ragu; 2 anak udang
 Grati: keturunan itik dengan itik manila
 Grahana: gerhana
 Graut: mencakar, menyobek dengan kuku
 Grahita: indra, perasaan
 Grawira: hulubalang, panglima perang
 Graja: saudara*
 Grema: pemburu
 Grajag: mengalir deras
 Grènjèng emas: kertas mas
 Grajèn: tahi gergaji
 Gribig: kerai, bidai, grebek
 Graji: gergaji
 Grinting: nama rumput
 Graksa: petir, halilintar
 Griya: rumah, wisma
 Gralapa: lupa, tak sadar
 Grobag: gerobak;
 Gram: gram, satuan ukuran
 Grobag cèlèng: pedati beroda satu, gerobak dorong
 Grama: 1 desa; 2 api
 Grobog: lumbung padi keluarga
 Gramang: mengeriap;
 Groboh: kasar, tidak halus
o Semut gramang: semut merah
 Groda: pohon beringin  Gugur gunung: kerja bakti

 Grogol: gerogol, cerocok  Gugus: gugus, kelompok

 Gropak sénthé: keturunan yang ke-7  Gugut: menggigit dengan gigi seri/gigi depan

 Gubug: rumah kecil;  Guha: gua

 Gubug pèncèng: nama rasi bintang  Guhya: gaib, samar-samar

 Guci: guci  Gujeg: pegang, tangkap

 Gudèl: anak kerbau  Gujeng: tertawa

 Guder: goda;  Gujer: mengejar

 Guder asu: bercanda seperti anjing (lama-lama  Gul: gul, bola masuk gawang
berkelahi beneran)
 Gula: gula;
 Gudhal: kotoran gigi, kotoran kemaluan
 Gula arèn: gula yang terbuat dari aren;
 Gudhang: gudang
 Gula batu: gula yang membatu;
 Gudhas: enak sekali
 Gula drawa: nama tembang;
 Gudhé: tanaman sejenis kara
 Gula geseng: warna merah kehitaman;
 Gudhig: jenis penyakit kulit, kudis
 Gula jawa: gula merah, gula kelapa;
 Gudhis: enak sekali
 Gula klapa: 1 gula dari sari kelapa; 2 bendera
 Gudir: jenis kue merah putih lambang kerajaan Majapahit;

 Gudrah: berlumuran  Gula wenthah: pelihara;

 Gudu: bukan, lain  Gulali: jenang gula, gula yang direbus

 Gugah: bangun, goyah  Guling: guling, bantal

 Gugat: gugat, tuntut  Gulma: rumput sawah

 Gugon: kepercayaan;  Gulo: gula

 Gugon tuhon: kepercayaan pada adat dan takhayul  Gulon: kerah baju, baju bagian leher

 Gugrag: jatuh berguguran  Gulu: leher;

 Gugrug: rontok, gugur  Gulu ancak: leher angsa bagian bawah;

o Digugu: dipercaya, diindahkan  Gulu banyak: leher angsa, saluran yang berkelok
(water closet)
 Guguh: sudah tanggal semua giginya
 Gulud: menggarap sawah
 Guguk: menangis tersedan-sedan
 Guluh: leher
 Gugup: gugup
 Gulung: gulung;
 Gugur: meninggal, mati, rontok;
 Gulung koming: bergulung-gulung, berguling- o Begundhal: bajingan
guling
 Gundhala: cincin, anting-anting
 Gumarang: nama lembu dalam wayang
 Gundhik: gundik, istri gelap
 Gumathok: pasti, sudah tentu
 Gundhil: gundul, polos
 Gumati: sayang, kasih
 Gundhul: rambutnya dicukur bersih
 Gumbala: kumis
 Gunem: bicara, wicara, kata
 Gumbeng: pipa penghisap madat
 Gung: agung, besar
 Gumblis: menghina
 Gungan: manja
 Gumbreg: nama wuku ke-3
 Gunggung: 1 sanjung; 2 jumlah;
 Gumer: gemuruh
 Gunggung kumpul: jumlah total;
 Gumpes: tumpas, rompes, aus, ompong
 Gunggung susun: cara penjumlahan bilangan
 Gumping: lereng gunung yang terjal dengan disusun ke bawah

 Gumrah: biasa, lumrah, umum o Digungsir: disungkur

 Gumuk: bukit  Guni: karung goni

 Gumul: bergumul  Gunita: kebudayaan, kepandaian

 Gumun: heran, terkejut, kagum;  Guntang: tabung tempat air

o Aja gumunan: jangan terlalu heran  Gunting: gunting

 Gumyak: ramai sekali, gaduh  Guntur: guruh, halilintar

 Gun: 1 salah satu perangkat alat tenun; 2 zina  Gunung: gunung;

 Guna: 1 kepandaian; 2 manfaat;  Gunungan: 1 rumah-rumahan untuk wadah sesaji; 2


kayon;
 Gunadi: orang yang berguna;
 Gunung geni: gunung api;
 Guna kaya: kepandaian kekayaan;
 Gunung guntur: nama corak kain batik;
 Gunawan: orang yang berguna;
 Gunung kendheng: barisan pegunungan;
 Gunawidi: pintar, pandai
 Gunung sepikul: bentuk cincin bermata tiga
 Gunah: sudah mengerti sungguh-sungguh
 Gupa: penjaga, penggembala
 Guncang: guncang, goyang
 Gupak: terkena
 Gundam: gendam, ilmu pikat
 Gupala, reca gupala: arca penjaga
 Gundem: sangkut, kait
 Gupé: susah, sedih
 Gundha: nama tumbuh-tumbuhan yang di sawah
 Gupi: bermain-main
 Gundhal: penggembala kuda;
 Gupis: aus, usang, rompes  Gurundaya: burung layang-layang

 Gupit: sempit, ciut, terjal  Gurung: tenggorokan

 Gupita: karangan bunga, putri pingitan  Gusah: usir

 Gupoh: tergopoh-gopoh, terengah-engah  Gusak: usir

 Gupta: rahasia, samar-samar  Gusali: pandai, tukang besi

 Gupu: kandang ternak  Gusar: kuatir, sedih, sumelang

 Gupuh: sibuk, repot  Gusek: hapus

 Gupya: prihatin  Gusi: gusi

 Gurawa: hormat, dengan hormat  Gusis: habis, musnah

 Gurda: pohon beringin  Gusti: tuan, paduka, Tuhan

 Gurdaka: 1 nafsu; 2 banteng besar  Gutuk: batu pelontar;

 Gurem: gurem, binatang sejenis semut kecil  Gutuk api: granat

 Gurih: gurih, enak, nikmat  Guwa: gua;

 Guris: berseloroh, menggodai;  Guwa garba: rahim, kandungan

 Gurisan: selorohan, jenaka  Guwab: bohong, omong kosong

 Gurit: puisi, syair;  Guwang: buang

 Geguritan: puisi, syair  Guwaya: air muka, roman muka, mimik

 Gurma: pemburu  Guwiratna: intan yang bagus

 Gurna: ramai sekali  Guyang: guyang, siram, memandikan

 Gurnita: gegap gempita, hangat, ramai  Guyeng: ramai, penuh canda tawa

 Guru: guru, pengajar;  Guyer: putar

 Guru aleman: suka dipuji;  Guyu: tertawa;

 Guru bakal guru dadi: upeti;  Guyon: bergurau, berkelakar

 Guru dina: kalender;  Guyub: guyub, rukun, bersatu

 Guru lagu: suara vokal pada akhir suku kata;  Gabah: buah padi yang belum dikelupas kulitnya;

 Guru laki: suami;  Gegabah: tanpa pertimbangan matang

 Guru nadi: suami;  Gabug: 1 mandul; 2 tak berisi

 Guru wilangan: jumlah suku kata  Gabung: bergabung

 Guruh: guruh, guntur  Gada: gada, senjata pemukul;


 Gada gitik: tongkat pemukul  Gagrak: model;

 Gadhah: punya, memiliki  Gagrak anyar: model baru;

 Gadhing: 1 gading gajah; 2 bunga kembang kantil  Gagrak lawas: model lama

 Gadho-gadho: 1 campuran; 2 jenis makanan  Gagrayan: kekuasaan

 Gadhu: sawah yang ditanami padi pada musim  Gahana: jurang


kemarau
 Gaja: gajah
 Gadhug: pembesar, tokoh, pemimpin
 Gajah: gajah;
 Gadhuh: gaduh, ribut, geger;
 Gajah ngoling: jenis pamor keris;
o Nggadhuh: memeliharakan ternak orang
lain dengan cara bagi hasil  Gajah oya: nama lain negeri Astina (pewayangan);

 Gadhung: gadung, jenis tanaman merambat  Gajah mada: gajah mengamuk (perang)

 Gaga: 1 mencari, berupaya; 2 jenis padi  Gajeg: ragu-ragu, lupa-lupa ingat

 Gagah: gagah, perwira, kuat  Gala: gala-gala;

 Gagak: burung gagak  Gala ganjur: nama gamelan

 Gagal: gagal, kandas  Galak: buas, kejam, keji;

 Gagana: langit;  Galak gathung: untung-untungan

 Gaganantara: angkasa, langit  Galangan: tempat membuat perahu

 Gagang: pegangan, tangkai  Galap: salah ucap, khilaf dan keliru;

 Gagap: gagap, tidak terampil;  Galap gangsul: keliru

 Gagap-gugupen: gagap, demam panggung  Galih: 1 pikir; 2 inti batang pohon

 Gagar: gagal, kandas;  Galondhong pangareng-areng: upeti

 Gagaran: pedoman, pegangan;  Galuga: kesumba merah, pemerah bibir

 Gagar mayang: hiasan dari janur;  Galuh: 1 gadis; 2 galih, pikiran

 Gagar otak: kecelakaan pada otak  Gama: jalan, berjalan

 Gagas: pikir;  Gamam: bimbang, ragu

 Gagasan: pikiran, harapan, pendapat  Gaman: alat, senjata

 Gagat: menjelang pagi, dini hari;  Gamar: khawatir, was-was

 Gagat rahina: pagi hari  Gambak: sampai, supaya sampai

 Gagé: segera  Gambang: jenis alat musik gamelan

 Gagra kusika: kera yang bulunya lebat  Gambar: gambar, lukisan;


 Gambaran: rancangan, perkiraan  Gandarusa: nama pohon;

 Gambir: gambir  Gandasuli: nama batikan, nama bunga;

 Gambira: gembira;  Gandawida: kasturi, boreh

 Gambiralaya: palung laut;  Gandar: sarung keris

 Gambiraloka: taman untuk bergembira ria  Gandarwa: gandarwa, makhluk halus;

 Gamblang: jelas, terang  Gandarwi: peri, kuntilanak;

 Gamblik: duduk di tepi sekali  Gandarwara: agung

 Gambuh: jenis tembang macapat  Gandem: marem, mantab

 Gamel: 1 gamelan; 2 gembala kuda  Gandhang: nyaring, keras

 Gamoh: lunak, empuk (daging)  Gandhèng: gandeng, berhubungan

 Gampang: gampang, mudah  Gandes: luwes;

 Gampar: terompah kayu, bakiak  Gandes luwes: sangat luwes, pantas

 Gampil: gampang sekali, sangat mudah  Gandhéwa: busur panah

 Gamping: 1 gampang sekali, sangat mudah; 2  Gandhi: palu, martil


kapur
 Gandhik: batu giling
 Gana: anak lebah;
 Gandra: rupa, wajah
 Gana-gini: harta milik suami istri;
 Gandrung: gandrung, kasmaran, jatuh cinta
 Gegana: langit
 Ganep: genap
 Ganan: ukiran berbentuk hewan
 Ganggu: ganggu, goda;
 Ganas: ganas, dahsyat
 Ganggu gawé: mengganggu, menggoda
 Gancang: cepat, lancar
 Gangsa: gamelan
 Gancar: lancar, mulus;
 Gangsal: lima
 Gancaran: tulisan berupa prosa
 Gangsar: lancar, mulus, mudah
 Ganda: bau;
 Gangsingan: gasing
 Gandakusuma: berbau harum kembang;
 Gangsir: jenis jangkrik yang besar
 Gandamaru: sambungan papan;
 Gangsul: keliru
 Gandapura: jenis tumbuhan yang daunnya wangi;
 Gangsur: merangkak
 Gandareja: nama daun;
 Ganita: bilangan hitungan
 Gandariya: gandaria, sejenis pohon;
 Ganitrikundha: tasbih
 Gandarukem: jenis batu bertuah;
 Ganjar: memberi ganjaran, pahala, imbalan;  Garagati, garanggati: laba-laba pohon;

 Ganjaran: pahala o Anggara: Selasa;

 Gantal: gulungan daun sirih o Anggara kasih: Selasa Kliwon

 Gantang: takaran beras  Garanggati: laba-laba pohon

 Gantar: galah  Garap: garap, kerja;

 Gantas: keras, nyaring  Garapan: pekerjaan;

 Gantèn: laut, samudra  Garap banyu: datang bulan, menstruasi;

 Gantha: kehendak, niat, kemauan  Garap gawé: bekerja;

 Gantheng: ganteng, tampan, gagah, bagus  Garap sari: haids

 Gantung: gantung;  Garba: rahim, kandungan;

 Gantung kawin: peresmian kawin yang ditunda;  Garbini: hamil, mengandung

 Gantung kepuh: pakaian cuma satu potong;  Garbis: sebangsa semangka

 Gantung laku: masih menjalankan tugas;  Garda: garda

 Gantung siwur: nenek moyang ke-8  Gardaba: kedelai

 Gantya: berganti;  Gardajita: keinginan

 Gantyan: bergantian  Gardaka: mengamuk

 Ganung: hati nangka, hati nanas  Gardhu: gardu, pos, ruang penjagaan

 Ganyang: dimakan langsung  Garebeg: garebek, pesta sekatenan

 Ganyong: sejenis umbi-umbian  Garèk: ketinggalan, tinggal

 Gaota: berkerja;  Garem: garam

o Panggaotan: pekerjaan  Garèng: salah satu punakawan dalam wayang

 Gapah: tak menghiraukan, menghina  Garènggati: laba-laba pohon

 Gapit: jepit, penjepit;  Garep: akan

 Gapit-rempah: gapit/penjepit wayang  Gares: tulang kaki

 Gaplah: tiada berguna  Garet: kerat, ringgit, takik

 Gapura: pintu gerbang;  Garini: istri, bini

 Gapunten: (ing.) Pintu gerbang  Garis: garis

 Gara: istri, suami;  Garit: garis, gores

 Gara-gara: 1 adegan gara-gara dalam pentas  Garjito: senang sekali, kagum


wayang; 2 huru-hara, kerusuhan;
 Garoh: tidak jadi, tidak sah  Gati: penting;

 Garok: geruk, parau  Gatos: (ing.) Penting

 Garon: telah digaru, penggaru  Gatra: 1 larikan; 2 rupa, wajah

 Garong: garong, perampok, penjahat  Gawa: bawa;

 Garot: menggigit  Gawan: bawaan, oleh-oleh

 Garpu: garpu  Gawang: gawang

 Garu: alat perata tanah setelah dibajak  Gawar: tanda peringatan

 Garudha: burung garuda;  Gawat: gawat, bahaya, keramat

 Garudha mungkur: jenis strategi perang;  Gawé: 1 pekerjaan; 2 hajat; 3 buat, membuat

 Garudha nglayang: jenis strategi perang;  Gayatri: cantik, anggun, berwibawa

 Garudha pancasila: garuda pancasila o Nggayel: selalu makan

 Garuh: penggaru, penyisir tanah  Gayor: gantungan gong

 Garuk: garuk  Gayuh: tercapai, mencapai;

 Garung: saluran yang tidak berfungsi lagi  Gegayuhan: cita-cita

 Garut: garut sejenis umbi  Gebyah: campur, padu;

 Garwa: istri, suami;  Gebyah uyah: campur aduk

 Garwa ampéyan: selir;  Gebyog: dinding kayu

 Garwa ampilan: selir;  Gedhah: kaca;

 Garwa padmi: permaisuri  Gedhah-gedhih: tak ada apa-apa

 Garwita: marah, lekas marah  Gedhana-gedhini: dua bersaudara pria wanita

 Gas: gas  Gedhang: pisang;

 Gas-gasan: 1 serakah, urakan, ugal-ugalan; 2 balap  Gedhang ayu: pisang yang masih untuk kenduri;
motor dengan menarik gas kuat-kuat
 Gedhang salirang: pisang selirang
 Gasab: milik yang tidak sah
 Gedhé: besar, agung;
 Gasang: pegang
 Gedhé atiné: mantab;
 Gataka: sengsara
 Gedhé endhasé: sombong;
o Digathok: digandol;
 Gedhé tekadé: mantab;
 Gathok-lèh: buka kartu, ditunjukkan kesalahannya;
o Penggedhé: pembesar, pemuka;
 Gathuk: cocok, sesuai, ketemu;
o Tembang gedhé: jenis tembang
 Gumathok: pasti, tentu
 Gedheg: tempat menyimpan padi  Gelis: cepat, lekas

 Gedhèg: dinding dari anyaman bambu  Gelok: kerekan burung

 Gedhig: pukul, tindas;  Gelung: gelung, ikatan rambut

 Gedhig manggala: pembesar pasukan  Gelur: mendengkur

 Gedhog: ketuk  Gelut: berkelahi, bergulat

 Gedhoh: daun telinga  Gemah: subur, makmur;

 Gedhokan: kandang kuda  Gemah ripah loh jinawi: subur makmur, ramai,
semarak
 Gedhong: gedung
 Gembala: janggut
 Gega: dipercaya, digugu, diturut
 Gembili: gembili, jenis umbi-umbian
 Gegaman: pusaka, senjata, peralatan
 Gembira: gembira, ria, suka
 Gegana: langit, angkasa, dirgantara
 Gembolo: sebangsa ubi
 Gégé: cepat, lekas
 Genah: jelas, terang, mapan
 Gegeh: kokoh, kuat
 Gendèr: jenis perangkat gamelan
 Gègèn: cepat
 Gendéra: bendera
 Geger: punggung
 Gendhaga: kotak, wadah
 Gègèr: geger, huru-hara, kekacauan
 Gendhak: suka, hobi;
 Gègrèk: rontok, berjatuhan, berguguran
 Gendhak sikara: menganiaya, menyiksa
 Gégroh: tua renta, jompo
 Gendhek: pendek lagi besar
 Gèl: lekas, lalu, barangkali
 Gèndhèl: seikat, seuntai
 Gela: kecewa, sakit hati
 Gendhela: capung
 Gelang: gelang
 Gendhèwa: busur panah
 Gelap: petir, halilintar;
 Gendhi: kendi, wadah air dari gerabah
 Gelap nyawang: berandal, perampok;
 Gendhil: kendil
 Gelap paju: halilintar yang bila menyambar pecah
terbelah;  Gendhila: idiot, kurang ajar

 Gelap wédang: halilintar yang bila menyambar  Gendhing: gending, lagu


pohon akan mengelupas atau terbakar
 Gendhis: gula
 Gelar: 1 menggelar, membentang; 2 siasat perang;
3 nama kebesaran;  Gendhon: ulat tanah;

 Gelaran: tikar, bentangan  Gendhon rukon: seiya sekata

 Gelas: gelas  Gendhu: jenis tupai


 Gendhuk: panggilan untuk anak putri  Gering: 1 kurus-kering; 2 sakit

 Gendruwo: gandarwa, makhluk halus  Germa: 1 germa, pemilik gamelan; 2 ibu pengasuh
pekerja seks komersial
 Gendug: terantuk
 Gernat: granat
 Genduk: panggilan untuk anak putri
 Gero: berteriak, bersuara keras
 Gendul: botol
 Getak: gertak, bentak;
 Gendut: gendut, gemuk, besar perut
 Getak gajah: nama tumbuhan
 Geni: api;
 Getapan: mudah gugup, berpenyakit jantung
 Geniwara: bertapa dengan tidak makan makanan
yang dimasak dengan api;  Getar: getar, bunyi-bunyian, musik

 Geniroga: kain lurik  Gethini: tekun bekerja

 Genjé: tumbuhan yang daunnya memabukkan  Gethok: ketuk, pukul;

 Gentayangan: gentayangan, melayang-layang  Gethok-tular: dari mulut ke mulut

 Genti: ganti, tukar;  Getih: darah;

 Gentos: ganti, tukar  Getih mateng: darah matang;

 Gentur: kuat, kokoh, semangat;  Getih putih: darah putih;

 Gentur tapane: tapanya tamat, purna  Getih umbel: ingus, tahi hidung;

 Gepah: tergopoh-gopoh  Getih urip: darah baru, sehat;

 Gepak: leka, pekat o Nggetih: berusaha sekuat tenaga

 Gepok: senggol, sentuh;  Gigih: gigih, giat, tekun

 Gepok sénggol: sentuhan, senggol, sapa, tegur  Gigir: punggung, tepian, belakang

 Gépor: lelah kaki, lunglai, lunas  Gili: punggung gunung, tanah yang tinggi

 Gera: puncak  Gilig: padu, satu, bulat;

 Gerah: 1 gerah, udara panas; 2 sakit;  Gilig rembugé: mufakat

 Gerah uyang: panas dingin, hilang selera makan  Giling: giling

 Gerang: tua-bangka, aus  Gilir: gilir;

 Gerap: tanah mati, tandus, tak dapat menyimpan air  Gilir kacang: 1 berurutan, antrian; 2 banyak anak
berselang-seling laki-laki perempuan
 Geras: tanah mati, tandus, tak dapat menyimpan air
 Gilis: digulung
 Gerat: tanah mati
 Ginem: bicara, kata, sabda
 Gerba: rahim, kandungan
 Gini: harta, dinar;
 Gerbong: gebang
 Gana-gini: harta milik suami istri  Githi-githi: tergesa-gesa

 Giok: batu bertuah  Githing: tindih, jahit, apit

 Gipih: tergopoh-gopoh  Githir: lari tunggang langgang

 Gipit: dahulu  Githok: tengkuk, leher bagian belakang

 Gir: gerigi, gigi roda  Gitik: cambuk, tongkat

 Girah: cuci ulang penghabisan  Giwang: giwang;

 Girang: girang, gembira  Giwangan: 1 genjotan, selingan; 2 tempat menjual


giwang
 Girap: ketakutan, kuatir
 Giwar: selimpang, menyimpang, menyisi
 Giras: sehat, trengginas
 Giya: 1 gua, goa; 2 membelok (kerbau, dsb)
 Giri: gunung, bukit;
 Giyota: perahu
 Giri-giri: menakutkan, mengagumkan,
menakjubkan;  Gladhi: latihan;

 Girilaya: bukit pemakaman;  Gladhi resik: latihan terakhir, sebelum pementasan

 Giri patembaya: sayembara, perlombaan;  Gladrah: pelupa, tak sadar, sekehendaknya

 Giriwana: gunung hutan;  Gladri: beranda

 Giriwarsa: barisan pegunungan, deretan perbukitan  Glali: jenang gula, gula direbus

 Girik: kupon, karcis  Gobag sodor: jenis permainan anak remaja

 Giring: 1 giring, gerak, dorong; 2 batu landasan  Gogo: jenis padi untuk lahan tadah hujan;
untuk dinding dalam rumah
 Gogo rancah: jenis padi untuk lahan tadah hujan
 Giris: takut, risau, gelisah
 Gogoh: mencari ikan dengan meraba-raba
 Girisa: jenis tembang
 Gogok: minum/telan langsung
 Giro: giro
 Gogol: pemilik sawah
 Gisang: pisang
 Gogor: anak harimau
 Gisau: belajar
 Gogot: rakus, berlaga
 Gisik: pesisir, pantai
 Goh: lembu
 Gisit: dahulu
 Gohpura: gapura
 Gistha: bicara, maksud
 Golèk: cari
 Gisus: bergerak ramai sekali, huru-hara
 Golok: parang, pisau
 Gita: syair, puisi
 Gong: gong, perangkat gamelan;
 Gitanjali: tembang persembahan
 Gong bonjor: gong dari tabung bambu
 Gonggang: renggang, bercelah  Goyang: goyang

 Goni: karung goni  Gra: puncak, sangat

 Gonjak: menganggu, menggoda, berlaku sembrono  Gragal: kerikil-kerikil besar

 Gonjang-ganjing: geger, huru-hara  Gragap: gagap, gugup

 Gontor: dihanyutkan, diguyur air deras-deras  Gragas: doyan makan, makan sembarangan

 Gonyak-ganyuk: serba canggung  Gragèh: raih, diraih

 Gopa: gembala, penjaga  Grago: 1 bimbang, ragu; 2 anak udang

 Gopala: penjaga;  Grahana: gerhana

o Arca gopala: patung penjaga  Grahita: indra, perasaan

 Gopèl: rompes, cuwil  Graja: saudara*

 Gopès: rompes, cuwil  Grajag: mengalir deras

 Gopok: lapuk  Grajèn: tahi gergaji

 Gopracara: tempat menggembalakan  Graji: gergaji

 Goprak: kelontang, jenis yang terburuk  Graksa: petir, halilintar

 Gopura: gapura, pintu gapura  Gralapa: lupa, tak sadar

 Gor: menganggur  Gram: gram, satuan ukuran

 Gora: besar, dahsyat;  Grama: 1 desa; 2 api

 Gora godha: godaan, amuk haru-biru;  Gramang: mengeriap;

 Gorasabda: nasehat yang keras; o Semut gramang: semut merah

 Goraswara: nasehat yang keras  Grambyang: dikira-kira

 Gorawa: dengan hormat  Gramèh: gurameh, jenis ikan

 Goroh: bohong, tipu  Grami: berdagang

 Gorok: gergaji, potong  Gramyang: mengambang, menyebar

 Gothak-gathuk: sering bertemu  Grana: hidung

 Gothang: senggang, renggang, jeda  Grandaka: banteng besar, buas, bengis

 Gotong: menggotong, mengangkat bersama;  Granggam: ragu-ragu, bimbang

 Gotong mayit: 1 anak tiga mengerjakan hal yang  Granggang: tombak bambu, bambu r uncing
sama; 2 anak tiga perempuan semua;
 Grangsang: menyerang, menyerbu
 Gotong royong: kerja sama
 Grantang: nama gamelan
 Gotrah: kepala keluarga
 Grantes: berkeluh kesah  Gudhang: gudang

 Grantil: kelihatan bergantungan  Gudhas: enak sekali

 Grantos: gergaji  Gudhé: tanaman sejenis kara

 Graos: gergaji  Gudhig: jenis penyakit kulit, kudis

 Grapyak: ramah  Gudhis: enak sekali

 Grasi: grasi, ampunan  Gudir: jenis kue

 Grat: derajat, turunan  Gudrah: berlumuran

 Grati: keturunan itik dengan itik manila  Gudu: bukan, lain

 Graut: mencakar, menyobek dengan kuku  Gugah: bangun, goyah

 Grawira: hulubalang, panglima perang  Gugat: gugat, tuntut

 Grema: pemburu  Gugon: kepercayaan;

 Grènjèng emas: kertas mas  Gugon tuhon: kepercayaan pada adat dan takhayul

 Gribig: kerai, bidai, grebek  Gugrag: jatuh berguguran

 Grinting: nama rumput  Gugrug: rontok, gugur

 Griya: rumah, wisma o Digugu: dipercaya, diindahkan

 Grobag: gerobak;  Guguh: sudah tanggal semua giginya

 Grobag cèlèng: pedati beroda satu, gerobak dorong  Guguk: menangis tersedan-sedan

 Grobog: lumbung padi keluarga  Gugup: gugup

 Groboh: kasar, tidak halus  Gugur: meninggal, mati, rontok;

 Groda: pohon beringin  Gugur gunung: kerja bakti

 Grogol: gerogol, cerocok  Gugus: gugus, kelompok

 Gropak sénthé: keturunan yang ke-7  Gugut: menggigit dengan gigi seri/gigi depan

 Gubug: rumah kecil;  Guha: gua

 Gubug pèncèng: nama rasi bintang  Guhya: gaib, samar-samar

 Guci: guci  Gujeg: pegang, tangkap

 Gudèl: anak kerbau  Gujeng: tertawa

 Guder: goda;  Gujer: mengejar

 Guder asu: bercanda seperti anjing (lama-lama  Gul: gul, bola masuk gawang
berkelahi beneran)
 Gula: gula;
 Gudhal: kotoran gigi, kotoran kemaluan
 Gula arèn: gula yang terbuat dari aren;  Gumping: lereng gunung yang terjal

 Gula batu: gula yang membatu;  Gumrah: biasa, lumrah, umum

 Gula drawa: nama tembang;  Gumuk: bukit

 Gula geseng: warna merah kehitaman;  Gumul: bergumul

 Gula jawa: gula merah, gula kelapa;  Gumun: heran, terkejut, kagum;

 Gula klapa: 1 gula dari sari kelapa; 2 bendera o Aja gumunan: jangan terlalu heran
merah putih lambang kerajaan Majapahit;
 Gumyak: ramai sekali, gaduh
 Gula wenthah: pelihara;
 Gun: 1 salah satu perangkat alat tenun; 2 zina
 Gulali: jenang gula, gula yang direbus
 Guna: 1 kepandaian; 2 manfaat;
 Guling: guling, bantal
 Gunadi: orang yang berguna;
 Gulma: rumput sawah
 Guna kaya: kepandaian kekayaan;
 Gulo: gula
 Gunawan: orang yang berguna;
 Gulon: kerah baju, baju bagian leher
 Gunawidi: pintar, pandai
 Gulu: leher;
 Gunah: sudah mengerti sungguh-sungguh
 Gulu ancak: leher angsa bagian bawah;
 Guncang: guncang, goyang
 Gulu banyak: leher angsa, saluran yang berkelok
(water closet)  Gundam: gendam, ilmu pikat

 Gulud: menggarap sawah  Gundem: sangkut, kait

 Guluh: leher  Gundha: nama tumbuh-tumbuhan yang di sawah

 Gulung: gulung;  Gundhal: penggembala kuda;

 Gulung koming: bergulung-gulung, berguling- o Begundhal: bajingan


guling
 Gundhala: cincin, anting-anting
 Gumarang: nama lembu dalam wayang
 Gundhik: gundik, istri gelap
 Gumathok: pasti, sudah tentu
 Gundhil: gundul, polos
 Gumati: sayang, kasih
 Gundhul: rambutnya dicukur bersih
 Gumbala: kumis
 Gunem: bicara, wicara, kata
 Gumbeng: pipa penghisap madat
 Gung: agung, besar
 Gumblis: menghina
 Gungan: manja
 Gumbreg: nama wuku ke-3
 Gunggung: 1 sanjung; 2 jumlah;
 Gumer: gemuruh
 Gunggung kumpul: jumlah total;
 Gumpes: tumpas, rompes, aus, ompong
 Gunggung susun: cara penjumlahan bilangan  Gurdaka: 1 nafsu; 2 banteng besar
dengan disusun ke bawah
 Gurem: gurem, binatang sejenis semut kecil
o Digungsir: disungkur
 Gurih: gurih, enak, nikmat
 Guni: karung goni
 Guris: berseloroh, menggodai;
 Gunita: kebudayaan, kepandaian
 Gurisan: selorohan, jenaka
 Guntang: tabung tempat air
 Gurit: puisi, syair;
 Gunting: gunting
 Geguritan: puisi, syair
 Guntur: guruh, halilintar
 Gurma: pemburu
 Gunung: gunung;
 Gurna: ramai sekali
 Gunungan: 1 rumah-rumahan untuk wadah sesaji; 2
kayon;  Gurnita: gegap gempita, hangat, ramai

 Gunung geni: gunung api;  Guru: guru, pengajar;

 Gunung guntur: nama corak kain batik;  Guru aleman: suka dipuji;

 Gunung kendheng: barisan pegunungan;  Guru bakal guru dadi: upeti;

 Gunung sepikul: bentuk cincin bermata tiga  Guru dina: kalender;

 Gupa: penjaga, penggembala  Guru lagu: suara vokal pada akhir suku kata;

 Gupak: terkena  Guru laki: suami;

 Gupala, reca gupala: arca penjaga  Guru nadi: suami;

 Gupé: susah, sedih  Guru wilangan: jumlah suku kata

 Gupi: bermain-main  Guruh: guruh, guntur

 Gupis: aus, usang, rompes  Gurundaya: burung layang-layang

 Gupit: sempit, ciut, terjal  Gurung: tenggorokan

 Gupita: karangan bunga, putri pingitan  Gusah: usir

 Gupoh: tergopoh-gopoh, terengah-engah  Gusak: usir

 Gupta: rahasia, samar-samar  Gusali: pandai, tukang besi

 Gupu: kandang ternak  Gusar: kuatir, sedih, sumelang

 Gupuh: sibuk, repot  Gusek: hapus

 Gupya: prihatin  Gusi: gusi

 Gurawa: hormat, dengan hormat  Gusis: habis, musnah

 Gurda: pohon beringin  Gusti: tuan, paduka, Tuhan


 Gutuk: batu pelontar;  Harimurti: terangnya matahari, Dewa Wisnu

 Gutuk api: granat  Harimau: harimau

 Guwa: gua;  Harina: kijang

 Guwa garba: rahim, kandungan  Harini: syair, puisi

 Guwab: bohong, omong kosong  Harja: makmur, subur;

 Guwang: buang  Harjana: bidadara, dewa;

 Guwaya: air muka, roman muka, mimik  Harjanti: bidadari;

 Guwiratna: intan yang bagus  Harjasa: asri, bagus, indah;

 Guyang: guyang, siram, memandikan  Harjaya: selamat, sejahtera

 Guyeng: ramai, penuh canda tawa  Harjuna: 1 putih, cemerlang; 2 Arjuna, anak ketiga
keluarga Pandawa
 Guyer: putar
 Harsa: hendak, ingin;
 Guyu: tertawa;
 Harsana: hendak, ingin, mau, senang, bahagia;
 Guyon: bergurau, berkelakar
 Harsaya: senang, gembira;
 Guyub: guyub, rukun, bersatu
 Harsuka: senang, suka cita
H
 Harta: harta-benda, kekayaan;
 Hala: bajak, mata bajak
 Hartaka: harta kekayaan;
 Halang: nama senjata
 Hartakara: harta kekayaan;
 Halep: indah, cantik
 Hartana: harta kekayaan;
 Haliman: gajah
 Hartanta: harta kekayaan;
 Haliwawar: taufan, angin ribut
 Hartara: air;
 Hana: ada
 Hartati: indah, cantik, lebih;
 Hanacaraka: baris awal susunan huruf Jawa
 Hartawan: berharta, kaya-raya;
 Hara: bening, kehendak
 Hartika: grahita, pikiran
 Hara-huru: huru-hara, keributan, geger
 Haru-hara: geger, kekacauan
 Haraka: 1 kalung; 2 buah pinang
 Hasil: hasil
 Harana: mengambil, membawa
 Hasta: tangan;
 Harda: nafsu, keinginan;
 Hastapada: tangan dan kaki
 Hardana: harta kekayaan
 Hasti: gajah
 Hari: 1 hari; 2 matahari; 3 Kresna/Dewa Wisnu;
 Hawa: hawa, udara;
 Hawa nepsu: hawa nafsu  Hyang raditya: sang surya, matahari;

 Héma: emas  Hyang rawi: sang surya, matahari;

 Hening: hening, sepi, sunyi  Hyang sri: dewi sri, dewi padi, dewi kesuburan;

 Hèr: air;  Hyang wulan: sang rembulan

 Herdaya: hati, perasaan; I

 Hèrtambang: sungai;  Iba: iba, alangkah, betapa

 Hèrtati: air hujan  Ibakara: belalai

 Herti: tegas, jelas  Ibat: sangat mengherankan

 Hèru: mustika  Iben: air liur, ludah

 Hima: salju, awan, mendung;  Iber: terbang

 Himawan: gagah seperti gunung  Ibu: ibu, mama

 Hina: hina, rendah;  Ibut: hiruk pikuk

 Hinabudi: hina, rendah budi  Ica: senang, enak, tenang, pengharapan

 Hira: intan  Ical: hilang

 Hirsa: susah, sedih  Icana: putih mata

 Hirya: intan  Icip: incip, coba

 Hita: guna, faedah, kebajikan  Icir: belat bambu

 Hulun: saya  Icul: lepas, terlepas

 Huraga: raga, badan, tubuh  Idah: masa idah, masa menunggu

 Hya: air, banyak  Idak: injak;

 Hyang: hyang, dewa, batara, junjungan; o Ngidak: menginjak

 Hyang anala: sang api;  Idep: bulu mata

 Hyang arka: sang surya, matahari;  Idhum: rindang, sejuk

 Hyang aruna: sang surya, matahari;  Idu: ludah, liur

 Hyang brahma: Brahma;  Iguh: pendapat, saran

 Hyang hari: batara Guru, dewa Wisnu;  Iji: satu

 Hyang indra: sang Indra;  Ijo: hijau;

 Hyang iswara: sang Guru;  Ijoan: hijauan, pakan ternak, sayur hijau;

 Hyang kelepasan: muksa, menuju kesempurnaan  Ijon-ijon: kehijau-hijauan;


hidup;
 Ijo royo-royo: hijau sekali  Ilur: liur, lendir

 Ijol: tukar, ganti;  Ima: awan, mendung

 Ijol anggon: tukar tempat  Imah-imah: berumah tangga

 Ika: 1 itu; 2 eka, tunggal, satu  Imantaka: awan, mendung, mega;

 Ikan: ikan air  Imantara: mega tipis

 Ikana: entahlah  Imar: 1 himar, keledai; 2 sayang, kasihan

 Ikang: yang  Imat: sakit gigi

 Iket: iket, tutup kepala  Imba: alis, kening, nama tumbuhan obat

 Iki: ini;  Imbal: bergantian, giliran;

 Iking: ini;  Imbalan: imbalan, upah, harga keringat

 Iku: itu  Imbang: imbang, sebanding

 Ikut: ikut, menurut  Imbet: 1 tambahan; 2 peram

 Ila-ila: sumpah, serapah, nasehat yang harus  Imboh: imbuh, tambah


dituruti
 Imbon: 1 tambahan; 2 peram
 Ilab: penggal
 Imbuh: imbuh, tambah
 Ila-ilu: ikut-ikutan
 Iming: iming, rangsang
 Ilam: tulang leher, terusan tulang punggung
 Impang: menang
 Ilang: hilang
 Impeng: pipa besar untuk air
 Ilat: lidah;
 Imper: mirip, sesuai, cocok
 Ilat baya: bunga lidah buaya
 Impi: mimpi
 Ilé: panjang lanjut
 Impun: himpun, kumpul
 Iler: liur
 Impur: pengkar
 Ili: aliran;
 Imuk: amuk
 Ilèn: aliran
 Imul: tak tahu malu, suka meminta
 Ilir: kipas
 Imur: dihibur
 Ilo: lihat, tatap, pandang
 Ina: hina;
 Ilok: baik, bagus
 Ina budi: hina budi, rendah akhlak
 Ilu: ikut;
 Inak: enak, nikmat
 Ilon: mudah ikut, ikut-ikutan
 Incat: berlepas diri, cuci tangan
 Ilung: hilang
 Inceng: incar, intip  Inggah: nak

 Incer: incar, lihat  Inggal: baru, segera

 Incih: diintai diam-diam  Inggat: minggat, pergi tanpa pamit

 Incup: pegang, tangkap  Inggih: iya, setuju

 Indel: menjerang, menaruh panci di perapian untuk  Inggil: tinggi, luhur;


memasak
o Krama inggil: jenis bahasa sangat halus;
 Indeng: seluruh, semua
o Siti hinggil: tanah yang ditinggikan untuk
 Indha: menghindar; pagelaran kraton

 Indha-indha: mengelak, mengindar  Inggita: perangai, tingkah laku

 Indhak: menuduh  Ingiring: diiringi

 Indhang: menengok, menjenguk, membesuk  Ingkang: yang

 Indhen: poros, gandar, as  Ingkang Sinuhun: yang dimintai, yang diharapkan,


gelar raja
 Indhung: induk semang
 Ingkar: ingkar, menolak
 Inding: pembalut wanita
 Ingked: bergesak, ingkar, berubah, mencabut kata
 Indra: dewa indra;
 Ingkel: injak
 Indracapa: mendung;
 Ingkem: tutup
 Indrajala: pencuri, panah;
 Ingkeng: yang
 Indralaya, indraloka: kahyangan Indralaya, istana
dewa Indra;  Ingkud: dipersempit, diperkecil

 Indrapada: kahyangan Indrapada  Ingkul: berjalan cepat dengan menunduk

 Indriya: indera (alat penciuman, perasaan,  Ingkung: ayam yang dimasak secara utuh
pendengaran, perabaan, penglihatan)
 Ingon: yang diberi makan, binatang piaraan
 Indung: induk semang
 Ingong: saya, aku
o Nginep: menginap, bermalam;
 Ingsed: bergeser
o Minep: menutup (pintu, dll.)
 Ingsep: hisap
 Ing: di
 Ingser: dipindah ke empat lain
 Ingan: batas
 Ingslep: ditarik ke dalam
 Ingas: nama pohon
 Ingsun: saya, aku
 Inger: menggeser, merubah arah, membelokkan
 Ingu: pelihara, piara
 Inget: ingat, pikr
 Inguk: jenguk, tengok, lihat
 Ingga: hingga, sampai
 Ingwang: saya, aku  Iringan: 1 iringan, pengikut; 2 dari samping;

 Injek: injak o Miring: miring;

 Injen: intip, melihat secara sembunyi-sembunyi o Ngiring: mengiring

 Injet: gamping yang diairi  Iris: iris

 Intar: pintar, tinggi ilmu pengetahuannya  Irit: hemat;

 Inten: intan, permata  Irit-iritan: rombongan;

 Inter: inter, pintar o Ngirit: hemat

 Inting: diancam, ditantang  Irsaya: iri dengki

 Intip: 1 intip, mengintip; 2 nasi yang ditanak dan  Irung: hidung


melekat di panci
 Irup: hirup
 Intir: diatur nyalanya
 Irus: ciduk sayur
 Inum: minum
 Isa: bisa
 Inyak: 1 injak-injak; 2 hina, rendah, remeh
 Isah: cuci, membersihkan
 Ipah: upah, gaji, ongkos
 Isan: sekalian, sekaligus;
 Ipat-ipat: disumpahi, dicacimaki, dikata-katai
o Wis isan: sudah selesai memasak
 Ipé: ipar, saudaranya istri/suami
 Isel: banyak dagingnya
 Ira: kira-kira, duga, ramal
 Iseng-iseng: iseng, hal yang aneh-aneh, hal yang
 Irah-irahan: perkiraan, perhitungan, ramalan tidak penting

 Irama: irama, nada  Isep: hisap

 Irang: wirang, mendapat malu  Isi: isi, muatan

 Irawan: mendung, mega  Isih: masih

 Ireng: hitam  Isin: malu

 Iri: iri  Isis: semilir, sejuk, segar

 Irib: mirip, serupa  Isor: di bawah

 Irid: 1 irit, hemat; 2 mengajak, membawa  Isti: cipta


rombongan
 Istilah: istilah
 Irih: pelan
 Istri: istri
 Irik: lirik, melihat dengan ekor maa
 Istu: jadi, sungguh
 Irim-irim: 1 tumbuh-tumbuhan; 2 gending
 Isu: panah
 Iring: bagian sebelah;
 Isuh: membasuh, mencuci
 Iswara: 1 ratu; 2 suara  Jagabengi: jaga malam;

 Item: hitam sekali  Jagakarya: prajurit, tentara;

 Itung: hitung  Jagakersa: pegawai;

 Iwa: ketika  Jagamalem: jaga malam;

 Iwak: ikan;  Jagapraja: menjaga istana;

 Iwak bandeng: ikan bandeng;  Jagapura: menjaga pura, tempat suci;

 Iwak empal: daging binatang ternak;  Jagaripu: nama ikan;

 Iwak loh: ikan laut;  Jagaruna: cadangan;

 Iwak pitik: daging ayam;  Jagasatru: menjaga musuh;

 Iwak sapi: daging sapi  Jagasura: nama kesatuan prajurit kraton;

 Iwèn: binatang piaraan sebangsa sapi, kerbau,  Jagawèsthi: polisi


kambing
 Jagal: jagal, tukang potong hewan
 Iwi: cibir
 Jagana: buritan
 Iwir: barang kecil dan tipis yang bergerak-gerak
 Jagang: jagang, pengokoh
 Iya: iya, setuju
 Jagat: dunia, alam semesta;
 Iyan: tambir persegi
 Jagat cilik: jagat kecil, tubuh manusia;
J
 Jagat gedhe: jagat besar, alam semesta;
 Jabang: anak, bayi;
 Jagat karana: asal muasal dunia;
 Jabang bayi: bayi yang baru lahir
 Jagatnata: penata dunia;
 Jabat: menjabat;
 Jagat pramudita: kebahagiaan;
 Jabatan: jabatan, kedudukan;
 Jagat pratingkah: pengatur dunia;
 Jabat asta: jabat tangan
 Jagat raya: jagat raya;
 Jabel: 1 cabut, tarik; 2 membatalkan
 Jagat saksana: penjaga, pemimpin dunia
 Jadah: juadah, jenis makanan dari beras ketan
 Jagi: menjaga
 Jadhel: diminta kembali
 Jagir: anak kerbau jantan
 Jadhem: jadam
 Jago: 1 ayam jantan; 2 calon
 Jadhi: kuali besar
 Jagra: bangun
 Jaé: jahe
 Jagrag: kuda-kuda
 Jaga: berjaga;
 Jagul: tongkat penyangga
 Jagabaya: pamong desa urusan keamanan;
 Jagung: jagung  Jalatarangga: gelombang

 Jagur: demuk  Jalaga: jelaga, tempat

 Jahat: jahat  Jalak: jenis burung;

 Jaja: dada  Jalak ngoré: bentuk dapur keris

 Jajag: menjajagi, mencoba, menduga  Jalan: jalan

 Jajah: menjajah  Jalang: 1 untaian padi; 2 pelacur

 Jajal: mencoba  Jalar: rambat;

 Jajan: jajan, kue  Jalaran: sebab, karena

 Jajang: bambu  Jalasa: duduk

 Jajap: dapat  Jaler: pria, laki-laki

 Jajar: jajar, sejajar  Jali: nama tumbuh-tumbuhan sebangsa jagung

 Jaka: jejaka, bujang;  Jalidra: orang hina

 Jaka kumala kala: bujang kecil;  Jaling: tulang di belakang pelipis

 Jaka bèlèk: nama rasi bintang;  Jalirih: tumbuhan poyang

 Jaka bléro: nama burung;  Jalma: manusia, orang;

 Jaka bolot: nama padi;  Jalma manungsa: manusia, orang;

 Jaka jebug: bujang tua;  Jalmi: manusia

 Jaka lara: istri/suami pertama;  Jalu: 1 laki-laki; 2 susuh

 Jaka sawur: nama rumput;  Jaludha: gading

 Jaka tuwa: nama rasi bintang;  Jaluk: minta

 Jaka wuru: nama burung  Jam: jam

 Jaksa: jaksa, penuntut hukum  Jamah: jamah, sentuh, senggol

 Jala: 1 jala; 2 air;  Jamajuja: jaman dahulu

 Jalada: air, mendung;  Jamak: lumrah

 Jaladara: mendung, awan;  Jamala: pukul, memukul

 Jaladhi: laut;  Jaman: zaman;

 Jaladri: laut;  Jaman akir: zaman akhir;

 Jalanidhi: laut, samudra;  Jaman langgeng: zaman keabadian;

 Jalantara: talang air;  Jaman pati: zaman kematian;


 Jaman ramé: zaman keramaian  Jamus: aji, jimat

 Jamang: jamang, perhiasan kepala  Jan: memang, nyata

 Jamas: keramas;  Jana: manusia;

 Jamasan tosan aji: memandikan pusaka  Janaloka: tempat manusia, dunia;

 Jamba: melempar, membuang  Janapada: 1 alam dunia; 2 budak, abdi;

 Jambak: menjambak, menarik (rambut)  Janapriya: dicintai oleh manusia

o Dijambal: dipanggil langsung namanya  Jandhu: sebangsa capung

 Jamban: jamban, tempat pembuangan  Jangan: sayur;

 Jambang: jambang;  Jangan bening: sayur bening

 Jambangan: jambangan, wadah air  Janges: hitam mengkilat

 Jambé: pohon pinang  Janget: tali dari kulit

 Jam: jam  Jangga: leher

 Jamblang: nama buah, nama batikan  Janggan: murid, siswa

 Jambon: warna merah jambu  Janggar: terlalu tua

 Jambor: campur;  Janggel: tulang jagung;

 Jamboran: kata majemuk  Janggélan: nama rumput

 Jambu: jambu;  Jangget: lekat, melekat

 Jambet: jambu;  Janggir: anak kerbau jantan

 Jambon: warna merah jambu;  Janggitan: nama hantu

 Jambunada: emas  Janggleng: biji jati atau tanaman jati yang masih
kecil
 Jambuka: anjing hutan, serigala
 Janggut: dagu
 Jambul: jambul, rambut di depan
 Jangji: janji
 Jambunada: emas
 Jangka: 1 jangka, ramal; 2 alat untuk membuat
 Jampeng: tuli, pekak lingkaran

 Jampi: jamu, obat  Jangkah: jangkah, langkah

 Jamprong: kelihatan gagah  Jangkang: nama buah

 Jamu: jamu, obat  Jangkar: jangkar, sauh

 Jamuga: akhirnya, kejadiannya  Jangkep: lengkap, sempurna

 Jamur: jamur, cendawan  Jangkrik: jangkrik


 Jangkung: badan kurus dan tinggi  Jara: tua

 Janglar: retak, lekah;  Jarah: jarah, direbut dengan paksa

 Janglaran: sebab, karena  Jarak: nama tumbuhan

 Jangleng: biji atau bibit pohon jati  Jaran: kuda;

 Janglot: nama tumbuh-tumbuhan  Jaran dawuk: nama rasi bintang;

 Janguk: duduk menganggur  Jaran goyang: mantra pengasihan;

 Jangur: mengatur rangka rumah  Jaran képang: kuda-kudaan dari kepang untuk
pertunjukan/ permainan;
 Janji: janji
 Jaran panolèh: mantra untuk mendapat kekayaan
 Janma: manusia, orang
 Jarang: air yang sudah dimasak
 Jantaka: celaka, sengsara
 Jarapah: jerapah, nama binatang
 Jantar: retak, merekah
 Jaratan: kuburan, makam
 Janten: jagung muda
 Jar: kata;
 Jantèn: atap perahu
 Jaréné: katanya
 Janti: nama pohon
 Jarem: bengkak
 Janton: ramuan, rempah-rempah
 Jari: 1 jari-jari; 2 jaring kecil
 Jantra: tujuan, kemauan, kehendak
 Jariji: jari-jari
 Jantrung: termenung-menung
 Jarik: kain sarung untuk wanita
 Jantu: obat, ramuan
 Jaring: jaring
 Jantung: jantung
 Jarit: kain sarung untuk wanita;
 Jantur: menceritakan, melukiskan
 Jarit amba: kain jarik yang lebar;
 Janu: tuba
 Jarit ciyut: kain jarik yang sempit;
 Janur: janur, daun kelapa yang masih kuning;
 Jarit kadèn: kain yang sempit panjang, selendang
 Janur gunung: aren, pohon aren
 Jaroh: sudah akrab
 Japa: mantra magis;
 Jarong: nama pohon
 J apa mantra: mantra magis;
 Jarot: kuat, kekar, kokoh
 Japa yoga: puja samadi
 Jaruh: sudah akrab, diketahui orang
 Japana: nama daun
 Jarum: jarum
 Japi: mantera
 Jarupih: tangkai daun pisang
 Japit: jepit, apit
 Jarwa: terjemah;
 Jarwa dosok: terjemahan dengan model akronim; o Durung jawa: belum tahu adat sopan
santun dan jiwa kejawaan;
 Jarwa suta: terjemahan dengan model akronim;
o Kejawèn: aliran kepercayaan kejawaan;
 Jarwi: terjemahan, mengerti
 Jawadwipa: pulau Jawa;
 Jasa: jasa
 Jawa Kulon: Jawa Barat;
 Jasem: nama pohon
 Jawa Tengah: Jawa Tengah;
 Jata: api menyala;
 Jawa Wetan: Jawa Timur;
 Jatarupa: emas
 Jawi: Jawa
 Jatah: jatah
 Jawab: jawab
 Jateng: singkatan Jawa Tengah
 Jawah: hujan
 Jatha: rambut,
 Jawan: nama rumput
o Parijatha: jenis tembang sinom;
 Jawar: nama pohon
 Jathadhara: rambut gimbal
 Jawara: juara
 Jathara: perut
 Jawat: jabat;
 Jathil: kuda lumping, seni jathilan
 Jawat asta: berjabat tangan
 Jati: 1 pohon jati; 2 sejati, nyata, sungguh;
 Jawata: dewa
 Jati ngarang: pohon jati yang tumbuh padat;
 Jaweh: hujan
 Jatos: 1 pohon jati; 2 sejati;
 Jawès: rambut di bawah bibir
 Jatosipun: sesungguhnya, senyatanya
 Jawil: sentuh, senggol
 Jatmika: jatmika, penuh sopan santun
 Jaya: menang;
 Jatoh: jatuh
 Jaya kawijayan: kemenangan;
 Jatu: ramuan, rempah-rempah;
 Jaya merta: bisa, mampu;
 Jatukrama, jatukrami: jodoh
 Jaya mrata: 1 wudhu; 2 tanpa tanding;
 Jatuh: jatuh
 Jayandaru: 1 wahyu kemenangan; 2 nama pohon
 Jauh: jauh beringin di alun-alun keraton;

o Njauk: meminta  Jayantaka: nama dewa;

 Jaul: menagih hutang  Jayantara: nama dewa;

 Jawa: pulau Jawa, budaya Jawa, orang Jawa;  Jayanti: nama pohon;

o Ora Jawa: tidak tahu sopan santun;  Jaya wijayanti: kemenangan

o Ilang jawané: tidak punya sopan santun;  Jayèng, jaya ing: menang di dalam ...;
 Jayèngan: 1 tempat jamuan, tempat mengobrol bagi  Jekut, anyep jekut: dingin sekali
tamu; 2 abdi pengantar minuman;
 Jelag: makan, menipu
 Jayèng astra: nama kesatuan prajurit kraton;
 Jelak: segera, dengan cepat
 Jayèng katong: minyak yang menyebabkan dapat
melihat makhluk halus yang biasa dipakai raja-raja;  Jelma: menjelma, reinkarnasi, menitis

 Jayèng sekar: nama kesatuan prajurit kraton  Jélung: bermain petak umpet;

 Jé: ungkapan penekan, demikian, begitu, katanya  Jélung èdèr: bermain petak umpet;

 Jebad: jenis minyak  Jélung umpet: petak umpet

 Jebag: jebak, jebakan untuk burung, tikus dll  Jembak: sayur yang tumbuh di tempat becek

 Jèbèh: ujung ikat kepala  Jembangan: jambangan, tempayan

 Jebèng: buyung, angger, panggilan untuk anak  Jembar: luas;

 Jebod: rusak  Jembaran: belanga ceper;

 Jebol: jebol, rusak  Jembar dhadhané: sangat sabar;

 Jebug: biji buah pinang  Jembar kawruhé: banyak ilmu;

 Jebul: 1 muncul; 2 ternyata, tak tahunya  Jembar kuburé: diampuni dosa-dosanya;

 Jedeng: mati, mampus  Jembar polatané: pintar;

 Jedhog: mekar, mengembang  Jembar segarané: mdah memberi maaf

 Jedhol: cabut, tarik  Jembatan: jembatan

 Jédhor: bedug  Jempana: tandu, kereta

 Jedhot: meletus  Jemparing: panah

 Jedhur: suara kendang besar  Jempina: 1 bayi prematur; 2 nama tumbuhan

 Jèdi: kawah  Jempiring: cangkul tanpa tangkai

 Jeg, ajeg: biasa;  Jenak: betah, tahan, tenang, jinak

o Sajege: selamanya  Jenang: jenang, bubur

 Jegal: menjegal, mengganjal  Jenar: kuning;

 Jégang: duduk dengan satu kaki tidak menumpu o Mahesa jenar: lembu kuning;

 Jejer: tampil o Siti jenar: 1 tanah kuning; 2 nama seorang


wali di Jawa
 Jèjèr: jajar, duduk/berdiri berdampingan;
 Jengkar: berdiri dan segera berjalan
 Jèjèr wayang: berjajar-jajar seperti wayang
 Jengku: dengkul
 Jeksa: jaksa, penuntut hukum
 Jené: kuning
 Jeneng: nama, identitas;  Jiha: jiwa, nyawa

 Jeneng cilik: nama kecil;  Jilat: menjilat

 Jeneng tuwa: nama tua;  Jilma: jelma

o Panjenengan: anda, tuan  Jimbun: tua renta

 Jeng, ajeng: sebutan untuk putri, ayu;  Jinantra: jentera, kincir air

o Diajeng: adik  Jinem: tidur;

 Jengandika: paduka, anda, kamu  Jinem amrik, jinem patani, jinem rum, jinem


sekar, jinem wangi: tempat tidur
 Jenggama: hidup, kehidupan
 Jinis: jenis
 Jenggan: murid, abdi, siswa
 Jinten: jintan, daun bumbu
 Jénggot: jenggot, rambut di dagu;
 Jiwa: jiwa, nyawa;
 Jénggot wesi: nama tumbuhan
 Jiwagra: jiwa raga, jasmani ruhani;
 Jengku: lutut
 Jiwana: hidup, kehidupan;
 Jentrung: menyesal
 Jiwandana: jenis tembang gedhe;
 Jentung: merenung, diam sambil berpikir
 Jiwangga: jiwa raga, jasmani ruhani;
 Jenu: tuba
 Jiwaretna: jenis tembang gedhe;
 Jepat: mencungkit
 Jiwatma: jiwa, atma, ruh hidup
 Jepit: jepit, apit
 Jlamprong: anak istimewa, hebat
 Jernih: jernih, bening, jelas
 Jlanthir: bagus, pemuda
 Jero: dalam, mendalam;
 Jodhang: judang, kotak wadah makanan yang
 Jeroan: bagian dalam; dipikul

 Jeron beteng: bagian dalam beteng  Jodho: jodoh

 Jeruk: jeruk  Jodhog: burung pemikat

 Jerum: menderum (sapi, kerbau, dll)  Jodhong: bakul besar, lodong

 Jetmika: jatmika, penuh sopan santun  Joglo: jenis rumah tradisional

 Jewawut: jewawut, sekoi  Jomplang: berat sebelah, tidak imbang

 Ji: 1 satu; 2 raja;  Jompo: tua renta, jompo

 Jitus: singkatan dari siji satus, satu banding seratus;  Jompong: daun jati

 Jiwang: singkatan dari siji sewang, masing-masing  Jondhang: judang, wadah makanan yang dipikul
orang mendapat satu
 Jonggol: tanggungan
 Jidhor: beduk, kendang besar
 Jonggrang: besar tinggi  Jumanten: zamrut;

 Jongos: jongos, tukang masak  Jumara: zamrut

 Jra: tersiar di mana-mana  Jumantara: langit, dirgantara

 Jrabang: merah, warna jangkrik  Jumbuh: cocok, sesuai

 Jragan: juragan  Jumbul: melompat karena kaget

 Jragem: merah kehitaman  Jumed: menjalankan

 Jrih: takut, kuatir  Jumeneng: berdiri, naik tahta

 Jriji: jari-jari  Jumlah: jumlah

 Jrum: fitnah;  Jumpalik: berbalikan, jatuh tersungkur

 Jruman: memfitnah  Jumput: ambil

 Jrumat: jerumat, dijahit  Jumrah: biasa, lumrah

 Jubag: jompo, tua renta  Jumuk: ambil

 Jubar: gagal, urung, tidak jadi  Jun: jun, jembangan, wadah air

 Jubrisa: abdi perempuan  Jung: ukuran luas sawah (4 bau)

 Jubriya: congkak, angkuh  Junggel: terbalik

 Jugag: besar, agung  Junggla: terlompat karena terkejut

 Jujul: kembalian, kelebihan  Jungjung: junjung

 Jujur: jujur, transparan, terus terang  Junjang: berat sebelah

 Jukung: perahu kecil, sampan  Junjunan: nama ikan

 Juluk: sebutan, nama  Junjung: junjung, angkat

 Julung: buntu, serba terancam;  Juntrung: arah, tujuan

 Julung caplok: anak yang lahir di waktu matahari  Jupuk: ambil


terbenam;
 Juragan: juragan, bos
 Julung kembang: anak yang lahir di waktu matahari
terbit;  Jurit: jurit, prajurit, bala tentara

 Julung pujut: nama wuku ke–15;  Juru: juru, tukang;

 Julung sarap: anak yang lahir waktu matahari akan  Juru basa: juru bahasa, penerjemah;
tenggelam;
 Juru demung: jenis tembang macapat;
 Julung sungsang: anak yang lahir waktu matahari
tegak (jam 12 siang);
 Juru kebun: pekebun;

 Julung wangi: nama wuku yang ke-9


 Juru kunci: juru kunci, penjaga kuburan;
 Jum: pilihan, istimewa;
 Juru sungging: tukang lukis;  Kacang srenthul: kacang tanah;

 Juru tulis: juru tulis  Kacang tholo: kacang tanah;

 Jurug: ditimbun  Kacang dawa: kacang panjang;

 Juruh: cuka gula Jawa  Kacang ijo: kacang hijau

 Jurung: dukung  Kacapi: kecapi

 Jurus: jurus, kiat, taktik;  Kacapuri: pagar tembok

 Jurusan: 1 arah; 2 bidang keilmuan  Kaceb: lekat, rekat

 Juwadah: juadah, jenis panganan  Kacèk: selisih

 Juwal: jual  Kacélung: bunga dadap

 Juwara: juara, pemenang  Kacer: jenis burung

 Juwarèh: bosan, jemu  Kacir-kacir: berceceran;

 Juwata: dewa o Ngacir: 1 pergi begitu saja; 2 membuat


sarang (burung)
 Juwawah: lebar mulutnya dan tebal bibirnya
 Kacu: sapu tangan
 Juwawut: sekoi, jenis tanaman pangan
 Kacubung: kecubung
 Juwèh: suka membenci, gampang mencela
 Kacung: anak buah
 Juwita: 1 cantik, anggun; 2 kehidupan
 Kadaluwarsa: terlambat, kelamaan
K
 Kadang: saudara;
 Kabar: berita, warta;
 Kadang sentana: sanak saudara;
 Kabar angin: kabar bohong;
 Kadang wandawa: sanak saudara
 Kabar kabur: kabar bohong;
 Kadasa: kesepuluh
 Kabar sriwing: kabar bohong
 Kadga: keris
 Kabur: 1 melarikan diri; 2 tidak jelas
 Kadgada: cekatan
 Kabèh: semua
 Kadhal: kadal;
 Kabur: kabur
 Kadhal mènèk: sanggul bagi laki-laki
 Kaca: kaca;
 Kadhang: kadang, suatu saat;
 Kaca benggala: tauladan;
 Kadang kala: kadang-kadang;
 Kaca paesan: kaca berhias
 Kadhingkala: kadang kala
 Kacang: kacang;
 Kadhaton: istana
 Kacang brol: kacang tanah;
 Kadhawa: nama burung
 Kadhemen: terlanjur senang;  Kagem: untuk, buat

 Kadhemenan: kesenangan, kesukaan  Kagèt: kaget, terkejut

 Kadheng pareng: barangkali  Kagok: kagok, canggung

 Kadhengé: kadang-kadang  Kagol: kecewa, sakit hati

 Kadhèt: pelajar, tentara  Kagum: kagum, heran

 Kadhil: taring babi hutan  Kagyat: kaget, terkejut

 Kadhini: istri, perempuan  Kah: itu

 Kadho: pemberian  Kahanan: keadaan

 Kadhokan: di tempat  Kahar: dokar

 Kadhung: terlanjur  Kaharep: kehendak, kemauan;

 Kadi: seperti  Kaharepan, kakarepan: kehendak

 Kadipundi: seperti apa, bagaimana  Kaharsa, kaharsayan: kebahagiaan, kesenangan

 Kados: seperti;  Kahwa: air kopi

 Kadospundi: seperti apa, bagaimana  Kahyangan: kahyangan, tempat dewa

 Kadreda: kasihan;  Kahyun: kehendak, cita-cita

 Kadredyan: cinta, kasih  Kahyuna: kehendak, kemauan

 Kadreng: sangat berkeinginan  Kailangan: kehilangan

 Kadug: sampai, dapat mencapai  Kaiswaran: istana, kraton

 Kaduhung, kaduwung: menyesal  Kajanapriya: kepribadian

 Kaduk: terlalu, terlampau;  Kajang: kajang;

 Kaduk wani kurang duga: asal berani kurang  Kajangsirah: bantal


pertimbangan
 Kajantaka: miskin
 Kadung: jenis belalang
 Kajar: mendapat ajaran
 Kadut: kabut, karung goni
 Kajaroan: rumah kepala desa
 Kadya, kadyangga: seperti
 Kajawan: kejawen
 Kaé: itu
 Kajayan: kemenangan
 Kaèt: rapat sekali, mesra
 Kajegé: sepanjang ingatan saya
 Kaga: burung
 Kajèn: terhormat;
 Kagadhah: dimiliki
 Kajèn kèringan: sangat terhormat
 Kagak, ora: tidak
 Kajeng: kehendak  Kalamenjé: sejenis kala;

 Kajineman: penjaga, polisi  Kalamenjing: jakun;

 Kaju, kajo: heran, tercengang  Kalamenta: nama rumput;

 Kaka: kakak, kakang  Kalamudheng: nama perhitungan pencuri;

 Kakak: kakak;  Kalanjana: nama rumput;

 Kakak tuwa: burung kakak tua  Kalan-kalan: kadang-kadang;

 Kakang: kakak, saudara tua  Kalandara: matahari;

 Kakap: ikan kakap  Kalantara: sejenis buah petai;

 Kakawin: karya sastra Jawa Kuno berupa tembang-  Kalasangka: terompet sangkakala;
tambang berbahasa Kawi
 Kalawasana: akhir zaman;
 Kakèhan: terlalu banyak
 Kalawija: abdi di istana;
 Kakèk: kakek;
 Kalayuga, kaliyuga: zaman kaliyuga, zaman
 Kakèk moyang: kakek moyang kesengsaraan

 Kaki: kakek  Kalaban: tenggelam, tergenangi

 Kaktus: bunga kaktus  Kalagyan: baru saja, sedang asyik

 Kaku: kaku  Kalah: kalah

 Kakung: pria  Kalaha: perang, pertengkaran

 Kakus: kakus, WC  Kalai: gangguan

 Kala: 1 waktu, zaman; 2 kala (binatang); 3 nama  Kalaipan: belenggu, miskin


dewa (Batara Kala);
 Kalairan: kelahiran
 Kala bénjing: besuk pagi;
 Kalak: nama bunga
 Kala jengking: kalajengking;
 Kalaka: air
 Kalabendu: jaman yang buruk;
 Kalakon: terlaksana, tercapai
 Kalabusana: seperangkat pakaian kebesaran;
 Kalakuan: kelakuan
 Kalacakra: jenis jimat;
 Kalambi: baju, pakaian
 Kaladésa: perangkat desa;
 Kalamun: kalau, jika, bila
 Kaladuta: alamat buruk;
 Kalana: raksasa, kelana
 Kalakatha: ketam, kepiting;
 Kalang: dikepung, dikelilingi;
 Kalamangga: laba-laba;
 Kalang-kabut: kalang-kabut
 Kala mangsa: kadang-kadang;
 Kalangwan: klangenan, kegemaran
 Kalap: dapat diambil manfaatnya  Kalpika: cincin

 Kalapi: merak  Kalung: kalung;

 Kalas: tumbuhan yang getahnya menghasilkan  Kalung usus: bayi yang waktu lahir berkalung usus
warna merah untuk bahan cat serta pantas berpenampilan apa saja

 Kalasa: tikar  Kama: sperma, cinta;

 Kalengka: 1 cacat, noda; 2 ciri  Kamajaya: dewa ketampanan;

 Kali: 1 kali, sungai; 2 perkalian; 3 zaman;  Kamalagi: asam, buah asam;

 Kaliander, kaliandra: pohon kaliandra;  Kamandhalu: tempat air;

 Kali Opak: Sungai Opak;  Kamarasa: kenikmatan cinta;

 Kaliyuga: zaman kesengsaraan  Kamaratih: dewa ketampanan dan dewi kecantikan;

 Kalih: 1 dua; 2 dengan;  Kamawedha: ajaran tentang percintaan

 Kalihan: bersama dengan, dan  Kamalan: mendapat hadiah kebajikan

 Kalika: 1 ketika; 2 kulit kayu  Kamangkara: mustahil

 Kalilan: diperkenankan  Kamar: kamar

 Kalimah: kalimat, perkataan  Kamas: kakak

 Kalindhih: tergeser, kalah  Kamayan: kelebihan, kesaktian

 Kaling: terhalang, tertutup  Kamayangan, begja kamayangan: untung besar,


mendapat kebahagiaan besar
 Kalingan: tertutupi, terhalangi
 Kambah: terjamah, tersentuh
 Kalingga murda: dijunjung tinggi;
 Kambala: kain dari bulu domba
 Kalingga warsa: sudah lama sekali
 Kambang: terapung;
 Kalir: segala, barang apa saja
 Kambangan: jambangan
 Kalis: terhindar
 Kambeng: nama tarian
 Kaliyan: dengan, dan
 Kambengan: ilalang, lalang
 Kalo: niru, sejenis tampah
 Kambi: dengan
 Kaloka: termasyur, terkenal
 Kambil: kelapa
 Kalong: 1 susut, berkurang; 2 binatang pemangsa
buah-buahan  Kami: kami;

 Kalpa: 1 cincin; 2 cita-cita;  Kamibocahen: kekanak-kanakan;

 Kalpasastra: tuntunan cita-cita;  Kamigilan: sangat jijik;

 Kalpataru: pohon kalpataru  Kamijara: serai;


 Kamijijèn: jijik sekali;  Kanca wingking: teman belakang

 Kamikakon: kejang, kaku;  Kancana: emas, kencana

 Kamikekelen: tertawa terpingkal-pingkal;  Kancil: kancil, pelanduk

 Kamilurusen: bertambah sedih lalu mati;  Kandarpa: kasih sayang, cinta

 Kamipurun: sangat mau;  Kandel: tebal;

 Kamirahan: kemurahan;  Kandelan: alat penangkal, penguat

 Kamirurusen: bertambah sedih lalu mati;  Kandhang: kandang;

 Kamisandhanen: sakit pada payudara;  Kandhangan: persediaan, cadangan

 Kamisasaten: terbeliak matanya;  Kandhara: leher

 Kamisepuh: kepala desa;  Kandhas: gagal, kandas

 Kamisesegan: tersedan-sedan (menangis);  Kandhat: terhenti, istirahat

 Kamitégan: tega, sampai hati;  Kandheh: cerita, bagian

 Kamitenggengen: melihat tertegun;  Kandhi: kantung dari kain

 Kamitigan: masak belum waktunya;  Kandhih: tergeser, tergusur

 Kamitontonen: tertegun, heran melihat;  Kandhil: pelita, lampu

 Kamituwa: kepala dusun;  Kandhut: dikandung, dimuat

 Kamiwelasen: kasih sayang, perhatian  Kanem: keenam

 Kamini: istri, perempuan  Kang: kakak, saudara tua

 Kampi: juara, yang terbaik, kampiun  Kangen: kangen, rindu

 Kampita: guncang, gempa bumi  Kangga: badan, tubuh

 Kampung: 1 desa; 2 bentuk rumah adat Jawa  Kanggé: untuk, buat

 Kanaka: emas, kuku  Kanggeg: tertahan, terhalang

 Kanal: terusan  Kanggep: dianggap, dihormati

 Kanan: kanan;  Kanggo: untuk, buat

 Kanan kéring: kanan kiri  Kangjeng: paduka, tuan

 Kanana: hutan  Kangkam: pedang

 Kanang: yang  Kangsèn: berjanji, bersepakat

 Kanas: nenas  Kangsi: 1 rumah lebah, 2 hingga, sampai

 Kanca: teman, kawan;  Kangsrah: berjejak di tanah


 Kaniaya: teraniaya  Kapa: pelana, dikapani, diberi pelana

 Kanigara: mahkota;  Kapah: mengupas kopi

 Kuluk kanigara, kaniganten: mahkota kanigara,  Kapak: kapak, kampak, beliung


pakaian untuk raja, pengantin
 Kapal: 1 kapal, 2 kuda
 Kanin: luka
 Kapala: kepala, pemimpin
 Kaninditan: kelebihan
 Kapang: kangen, rindu
 Kaning, kani: ada di, terkena
 Kapara: memang
 Kaningaya: disia-siakan, dinistakan
 Kapas: kapas
 Kanistha: dinistakan
 Kapat: keempat
 Kanjar: sejenis senjata tajam
 Kapénak: sudah enak
 Kanjat: lumayan
 Kapep: lembab
 Kanjeng: paduka, tuan
 Kaper: kupu-kupu kecil
 Kanji: 1 takut, kuatir, 2 tepung kanji
 Kapi: kera;
 Kantaka: sedih, susah
 Kapiadreng: sangat ingin;
 Kanteb: jatuh kesakitan
 Kapiandel: pusaka;
 Kantèk: sabar menunggu, sampai
 Kapiandhem: melarikan diri;
 Kanten: tunggu, nanti
 Kapiasem: tertawa sendirian;
 Kantha: leher;
 Kapidereng: 1 rusa; 2 ingin sekali;
o Surya kantha: kaca pembesar, lup
 Kapidhara: jatuh, pingsan;
 Kanthi: dengan
 Kapidulur: berkumpul dengan;
 Kanthil: 1 jenis bunga; 2 terikut
 Kapieneng: diam saja;
 Kanthing: nama perahu kecil
 Kapilaré: seperti kanak-kanak;
 Kanthong: kantong
 Kapilayu, kapiluyu: sangat ingin ikut;
 Kanti: dengan
 Kapiluyu: sangat ingin ikut
 Kantu: terlambat
 Kapila: merah muda
 Kantuk: mengantuk
 Kapindra: raja kera
 Kantun: ketinggalan
 Kaping: ke-, yang ke-
 Kanya: gadis, perawan;
 Kapiswara: raja kera
 Kanyaka: istri, emas
 Kapit: terapit, terjepit
 Kaot: melebihi yang lain
 Kapodhang: kepodang, jenis burung  Karag: sisa nasi kering

 Kapok: jera;  Karah: lingkar besi untuk pegangan pedang,


parang, dll.
 Kapok kawus: sudah jera sekali;
 Karam: 1 haram, tidak halal; 2 tenggelam;
 Kapok lombok: jera sesaat
 Karam jadah: haram sama sekali
 Kaprabon: jabatan kepresidenan
 Karan: disebut, dinamakan
 Kaprah: lazim;
 Karana: sebab, karena
o Salah kaprah: salah tapi lazim
 Karandhan: rumah atau tempat janda
 Kaprasida: kelestarian
 Karandhang: sejenis bengkoang
 Kapri: sejenis kacang
 Karang: 1 tempat; 2 batu karang; 3 karya,
 Kapti: cita-cita, gagasan karangan;

 Kaptin: kapten  Karangan: hasil karya;

 Kapujanggan: kepujanggaan  Karang abang: tempat yang terbakar;

 Kapuk: kapuk  Karangen: terlalu jarang;

 Kapul: tali dari kulit pohon  Karang kitri, karang kirna: tanaman buah-buahan;

 Kapulaga: nama buah untuk obat, buah kapulaga  Karang kopèk: desa yang tak punya sawah;

 Kapur: kapur;  Karang kopèn: desa yang tak punya sawah;

 Kapur barus: kapur wangi  Karang melok: macam untaian bunga;

 Kapuranta: merah muda  Karang ulu: bantal

 Kapurih: disuruh, dihimbau  Karas: dicium

 Kapurit: nama ikan  Karat: 1 karat (emas); 2 tahi besi

 Kaput: kotor  Karatala: tapak tangan

 Kaputran: keputran, istana buat anak laki-laki raja;  Karaton: istana, kraton

 Kaputrèn: keputrian, istana buat anak-anak  Karawitan: bersenandung, bermain gamelan


perempuan dan permaisuri raja
 Karcis: karcis, tiket
 Kara: kara, jenis tanaman sayuran;
 Kardi: kerja, karya
 Kara welang: jenis tombak;
 Kardin: bumbu, korden
 Karawistha: hiasan, perhiasan
 Karé: karai, nama masakan
 Karaba: anak gajah
 Karebèn: supaya, biar, agar
 Karaca: nisan
 Karejekèn: mendapat rejeki
 Karad: diambil oleh
 Karèk: ketinggalan, sisa  Karuhun: dahulu

 Karem: suka, hobi  Karuksan: kerusakan

 Karep: kemauan, kehendak  Karun: harta, harta temuan

 Karéta: kereta  Karuna: menangis, sedih

 Karga: karung dari kulit  Karung: karang, kantong

 Kari: tertinggal, ketinggalan  Karunya: iba, belas kasihan

 Karipan: kurang tidur  Karus: celaka

 Karir: karir, dunia kerja  Karut: hanyut

 Karkat: harkat, martabat  Karya: karya, hasil;

 Karma: perbuatan, kerja yang dilakukan;  Karya désa: peraturan desa;

o Hukum karma: hukum balasan timbal  Karya negara: peraturan negara


balik atas perbuatan seseorang di dunia
 Kas: kas, simpanan
 Karna: 1 telinga, 2 nama wayang, adipati
Awangga; 3 karena;  Kasa: musim yang pertama

 Karni: telinga  Kasar: kasar

 Karo: 1 dengan, bersama; 2 kedua;  Kasat: terlihat;

 Karo tengah: satu setengah  Kasat mata: terlihat langsung oleh mata

 Karoban: kebanjiran, tergenangi, tenggelam  Kaseja: disengaja, dituju

 Karoh: kenalan, sahabat, karib  Kasèp: terlambat

 Karsa: karsa, kehendak;  Kasèr: kasip, terlambat

 Karsana: bahagia  Kasi: hamba

 Karta, karti: selamat, aman;  Kasih: 1 kasih sayang; 2 kliwon

 Karti praja: pekerjaan negara;  Kasok: dituangkan

 Kartiyasa: termashur  Kasol: tumbang

 Kartaga: teguh  Kaspa: ubi kayu

 Kartala: timbul  Kasrah: diserahkan, berjejak di-

 Kartika: bintang  Kastawa: sembah puji, hormat puji

 Kartu: kartu  Kastéla: ketela, ubi kayu

 Karu: diarun, dikaran  Kastubamani: permata

 Karug: digemburkan  Kastura: belas kasih;


 Kasturi: kasturi, minyak wangi  Kathok dawa: celana panjang

 Kasub: masyur, terkenal  Kathuka: asin

 Kasur: kasur, alat tidur;  Kathung: diangkat untuk diberikan

 Kasur babut: kasur empuk  Kati: kati, ukuran berat (1 kati = 0,617 kg)

 Kasusra: terkenal, kondang  Katiba: 1 terjatuh; 2 nama pohon

 Kasut: 1 kaos kaki; 2 diacak  Katiban: kejatuhan

 Kaswari: burung kasuari  Katiga: 1 ketiga; 2 kemarau

 Kaswasih: belas kasih, kasih sayang  Katimbang: daripada

 Kasyasih: belas kasih, kasih sayang  Katimumul: nama penyakit kuku

 Katak: jenis umbi bergantung  Katimun: mentimun

 Katalika: tiba-tiba, diuntai  Katir: kayu ringan yang dipasang di kanan kiri
perahu agar tidak oleng
 Katampi: diterima
 Katirah: nama pohon yang daunnya merah
 Katana: panah, anak panah
 Katisan, katisen: kedinginan
 Katbuta: marah sekali
 Katon: kelihatan
 Katé: katai, cebol
 Katong: raja
 Katéla: 1 ketela, 2 ternyata
 Katos: terlalu keras
 Katelah: disebut, dinamakan
 Katrap: diterapkan, frambusia
 Katenta: terdesak oleh
 Katrem: tinggal, betah
 Katépang: nama tumbuhan perdu;
 Katresnan: kesayangan, cinta
 Katepang ngrangsang gunung: si pungguk
merindukan bulan, terlalu berpengharapan tanpa melihat  Katri: ketiga, yang ketiga
kenyataan
 Katu: nama sayuran
 Katès: pepaya
 Katub: katup
 Katga: keris
 Katuhon: dipercaya
 Katgada: cekatan, dengan cepat
 Katuju: tertuju
 Katgada: keris
 Katumangga: kepala
 Kathah: banyak
 Katur: diberikan, untuk, kepada
 Kathak: lendir pada mulut ikan
 Katuranggan: tanda-tanda, ciri-ciri
 Kathok: celana;
 Katuridan: jatuh cinta, asmara
 Kathok cekak: celana pendek;
 Katut: terikut, terambil
 Katya: kati, berat, obot  Kawulawarga: keluarga;

 Kau: kaku, janggal, canggung  Kawula wisudha: diwisuda

 Kauban: sejuk karena terlindungi  Kawung: kawung, jenis kain jarik

 Kaula: kawula, aku, -ku  Kawur: bubar, cerai berai

 Kaurmatan: kehormatan  Kawuri: lampu, silau

 Kautaman: keutamaan  Kawus: jera

 Kawaca: terbaca  Kawya: penyair, pijangga, ahli sastra

 Kawadaka: diketahui rahasianya  Kaya: 1 seperti, 2 penghasilan

 Kawagang: kuat, mampu  Kayang: berdiri dengan kaki di atas

 Kawah: kawah, danau di puncak gunung  Kayangan: tempat para dewa

 Kawahya: dilahirkan, diucapkan  Kayoman: diayomi, dilindungi

 Kawak: lama, kuno  Kayon: 1 gunungan, 2 kekayuan

 Kawalat: kualat, dosa  Kayong: kaya

 Kawan: kawan, teman  Kayu: kayu

 Kawanda: batang tubuh, fisik, jasmani (tanpa  Kayuh: kayuh


tangan dan kaki)
 Kayul: sejenis cangkul
 Kawarna: tersebut, diceritakan
 Kayun: kehendak, keinginan
 Kawasa: kuasa, kuat, mampu
 Kayungyun: kasmaran, jatuh cinta
 Kawasan: kawasan, daerah
 Kayut: dirajut, diikat
 Kawasita: terajarkan, diajari
 Keba: 1 tutup; 2 selamatan tujuh bulanan (orang
 Kawastara: kentara, kelihatan hamil)

 Kawatgata: kecelakaan  Kebak: penuh

 Kawawa: terbawa, kuat, kuasa  Kebek: penuh sekali

 Kawedaka: ketahuan rahasianya  Kebelet: kebelet, ingin cepat keluar

 Kawong: dikenal  Keben: nama buah dan batang

 Kawot: dimuat  Kebo: kerbau;

 Kawrat: terbebani  Kumpul kebo: hidup bersama laki-perempuan tapi


tidak nikah, samen leven;
 Kawruh: pengetahuan
 Kebo bukur: hewan sejenis penyu;
 Kawul: rambut jagung
 Kebo giro: jenis gendhing;
 Kawula: hamba, saya;
 Kebo jerum: kerbau menderum;  Kejani: kera, lutung

 Kebo lawung: kerbau yang tidak dipekerjakan;  Kejot: kaget, terkejut

 Kebo menggah: nama bentuk kalung;  Keju: pegal-pegal, lelah

 Kebo pelèn: orang yang suka cekcok  Kèju: keju, mentega

 Kecut: kecut, asam  Kejut: terkejut, kaget

 Kedah: harus  Kelat: tali penarik;

 Kedal: tutur kata, ucapan kata o Dikelati: dikuliti;

 Kedaluwarsa: terlambat, kelamaan  Kelat bahu: gelang bahu;

 Kedangsul: kedelai  Kelatan: berenggang;

 Kedaut: tertarik, tercabut  Kelat bahu: gelang tangan di bahu

 Kedawan: terlalu panjang  Kelir: 1 kelir, layar, tirai; 2 warna

 Kededer: menggigil  Keliru: keliru, salah

 Kedeh: harus  Kemalo: laka

 Kèdek: terinjak, terpijak  Kemampo: hampir matang

 Keder: 1 bergetar, gemetar; 2 merasa takut  Kemangga: laba-laba

 Kèder: juling  Kemangi: kemangi, tanaman lalapan

 Kedhali: burung layang-layang  Kemanungsan: kemanusiaan

 Kedhana-kedhini: dua saudara pria-wanita  Kemara: gema, intan

 Kedhasih: sebangsa orang pipit  Kemarang: raga, lebah

 Kedhaton: kraton, istana  Kemat: tenung, santhet

 Kédhé: kidal  Kemba: 1 tawar, hambar, malas; 2 kecewa

 Kedheh: harus  Kembang: kembang, bunga;

 Kedhelé: kedelai  Kembang api: kembang api;

 Kedhèp: berkedip  Kembang borèh: bunga untuk sajian;

 Kedher: bergemetar  Kembang desa: gadis tercantik di desa;

 Kedhi: perempuan yang tak bisa haids  Kembang durèn: kuning;

 Kedhung: bagian sungai yang dalam  Kembang gula: permen;

 Kedhut: tebal lagi kuat, kedap  Kembang lambé: bahan pembicaraan;

 Kejaba: kecuali  Kembang paès: bunga yang pertama;


 Kembang setaman: bunga rampai; o Gunung kendheng: bukit barisan

 Kembang telon: bunga tiga warna;  Kendhi: kendil, wadah air minum

 Kembang waru: sumbu dian  Kendhil: kendil, tempayan kecil

 Kembar: kembar  Kendhuri: kenduri

 Kembel: terperosok  Kéné: sini

 Kemben: kemben, penutup dada  Kenikir: kenikir

 Kembeng: kembang, tergenang air  Keningar: kayu manis

 Kemilon: cermin, kaca hias  Kenini: pil kina

 Kemiri: kemiri  Kenong: kenong, gamelan

 Kemit: jaga malam, pengawal;  Kèntar: terpingin, hanyut

 Kemit bumi: abdi yang tugasnya bersih-bersih;  Kentara: kentara, kelihatan

 Kemitan: berjaga malam, azimat  Kenthang: kentang, jenis umbi

 Kémpol: betis  Kenthel: kental

 Kempul: kempul, bagian dari gong  Kenthing: tempayan kecil

 Kemuda: jenis tembang, gending;  Kentrung: jenis kesenian rakyat Jawa Timur

 Kemudhi: kemudi, setir  Kenya: perawan, gadis

 Kemukus: berasap;  Kepala: kepala

o Lintang kemukus: jenis rasi bintang di  Kepati: ada anggota yang meninggal;
langit
 Kepatibrata: bertapa, bersemedi;
 Kena: kena, terkena
 Kepati-pati: sungguh-sungguh
 Kenaka: kuku
 Kèpèk: 1 nama pohon; 2 berbuah tapi belum berisi
 Kenari: buah kenari, burung kenari (kedelai)

 Kencana: emas  Keponakan: keponakan

 Kenclung: alat musik  Kepriyé: bagaimana

 Kendhaga: peti panjang  Kepu: bentak, bakap

 Kendhali: kendali, peluru, granat  Kepuh: 1 pohon kepuh, 2 lipatan kain dodot di
pinggang;
 Kendhang: kendang, gamelan
o Gantung kepuh: tidak berganti pakaian
 Kendharat: tali untuk menambatkan lembu
 Kepundhung: 1 hama buah, 2 gundukan panas
 Kendhat: gantung diri karena rengas

 Kendheng: tali busur;  Kepung: kepung, keroyok


 Kepungkur: silam, lampau  Kertarta: mapan, makmur;

 Kepyak: 1 ramai, pesta 2 gladhi resik  Kerta wadana: aman, sejahtera

 Képyan: susah, bingung, putus asa  Kertiyasa: cerdik, cendekian, sangat pandai

 Kepyar: tersebar, encer  Kesawa, kesawamurti: nama lain Batara Wisnu

 Kepyek: kepyak wayang  Kestalan: kandang kuda

 Kera: kurus, kurang subur  Kethèk: kera

 Kéra: mata yang agak cacat  Kethoprak: seni drama tradisional

 Kerab: 1 sering, 2 kitab  Ketiga: kemarau

 Keraban: kiraqan  Ketimun: mentimun

 Kérah: juling, tingkah laku  Ketipung: ketipung, kendang kecil

 Kerak: kerah, tua lagi kering  Ketonggèng: sejenis kala yang besar

 Kerambil: kelapa  Kéwala: saja, cuma, hanya

 Kéran: kran  Kéwan: hewan, binatang;

 Kerana: karena  Kéwan raja kaya: hewan piaraan;

 Kerang: kerang  Kéwani: hewani

 Keras: keras  Kéwran: kesulitan, kesukaran

 Kéras: bakul tempat garam  Kidang: hidang, kijang, menjangan

 Kerasan: betah, jinak, tahan  Kidul: selatan

 Kérata: 1 pemburu; 2 asal mula arti kata;  Kidung: kidung, lagu

 Kératabasa: jarwa dosok, akrarim  Kijing: kijing/rumah dimakam, nisan

 Keraton: kraton, kerajaan, istana  Kikik: 1 ketiak baju, 2 jenis anjing

 Kerig: digiring, dibawa  Kikis: kikis, surut

 Keris: pusaka, senjata  Kilat: kilat, api petir

 Kerja: kerja, bekerja  Kimpul: keladi

 Kerpu: sebangsa permata  Kimpurusa: raksasa, gergaji

 Kersa: karsa, kehendak  Kina: kina, pohon kina

 Kerta: hasil, kemakmuran;  Kinah: kina, nama pohon

 Kerta aji: dihargai;  Kinang: campuran gambir sirih

 Kertan: 1 kemakmuran, penghasilan, 2 tahu,  Kinanthi: disertai, diiringi


mendapat kabar;
 Kinca: air gula  Kitri: 1 tanda pada tanah yang telah ditebangi
pohonnya; 2 pohon buah-buahan di kebun
 Kingkin: 1 sedih, susah, gundah; 2 rindu sekali,
jatuh hati  Kiwa: kiri

 Kinjeng: kinjeng  Klabang: kelabang;

 Kintun: kirim o Dikepang: dikepang (rambut);

 Kinuswa: dicium  Klabang ayam: dadu, perjudian;

 Kipas: kipas, tepas, angin-angin  Klabang nyander: bentuk rumah tradisional

 Kipat: disingkirkan;  Klapa: kelapa

 Kipat-kipit: menggerak-gerakkan ekor  Klaras: daun pisang kuning

 Kira: kira, duga  Klasa: tikar, alas tidur

 Kirab: kirab, arak-arakan  Klenik: klenik, percaya pada takhayul

 Kirana: cahaya, sinar  Klika: kulit kayu

 Kirang: kurang;  Kliwon: kliwon

 Kirangan: kurang tahu, entahlah  Kliyang: melayang, terbang

 Kirata: pemburu  Klobot: sarung jagung

 Kirda: bersenang-senang, serong  Kobar: bakar

 Kiri: kiri  Kobong: terbakar

 Kirik: anak anjing  Kobot: sarung jagung

 Kirim: kirim  Kobra: 1 tersiar oleh umum; 2 gagal; 3 ular kobra

 Kiring: kiri  Kocak: 1 kocak, lucu, jenaka; 2 tidak penuh;

 Kirta, kirti: pekerjaan, perbuatan  Kocak-kacik: bergoyang-goyang

 Kirtya: pekerjaan, perbuatan  Kocap: diceritakan

 Kisa: 1 anyaman bambu untuk membawa ayam; 2  Kocar-kacir: kocar-kacir


kera
 Kocèh: berkumur dengan
 Kisat: kering, kesat
 Kociwa: kecewa, sakit hati
 Kisi: kisi, gulungan benang
 Koclak: bergoyang, tidak penuh
 Kisik: tanah lumpur
 Kodhé, ngodhé: berburuh, mengambil upah
 Kisma: tanah
 Kodhèn: hitungan dengan kodi
 Kisruh: kisruh, kacau, berantakan
 Kodheng: hilang akal, juling (mata)
 Kitha: kota
 Kodhi: hitungan kain (20 lembar)
 Kodhik: sempit  Konjuk: untuk, buat, dipersembahkan

 Kodhok: katak, kodok;  Kono: situ

 Kodhok ngorèk: 1 katak bernyanyi; 2 jenis gending  Kontab: bangkit amarahnya, tersulut
upacara
 Kontal: termakan, dinangsa
 Kogel: tidak sampai hati, sayang, berkasih-kasihan
 Kontang-kanting: kesana kemari, mondar-mandir
 Kojor: 1 liat, kenyal (daging); 2 benteng keliling
 Kontap: bangkit amarahnya, tersulut
 Kokap: mega, awan
 Konten: pintu
 Kokila: burung
 Kori: piatu
 Kokoh: kokoh, kuat
 Koripan: 1 kehadiran; 2 kerajaan kahuripan
 Kokok: keras berurat (leher), kepala pencuri;
 Kosa: kuat, perkasa
 Kokok beluk: jenis burung
 Kosala: baik, pandai
 Kokosan: 1 kukusan; 2 jenis buah
 Koswa, bala-koswa: bala tentara
 Kokot: lekat sekali, peniti kancing baju;
 Kosya: dicium
 Kokot bisu: sangat merah/diam sambil menggigit
bisu;  Kotaka: kotoran yang terburuk

 Kokot bolot: daki, dekil  Kotbuta: sangat marah

 Kolam: kolam  Kothak: kotak

 Kolang-kaling: buah kolang-kaling  Kothèkan: tabuhan dengan memukul kentongan


kayu/lesung
 Kolong: kolong
 Kothi: keti, 100.000
 Kolontara: lamtoro
 Kothong: kosong
 Komala: intan, halus, santun
 Kowè: kamu, anda
 Komara: sajian kepada ruh halus
 Krajan: kraton, istana, pena, puri
 Kombang: kumbang, lebah;
 Kraka: daun kering yang telah luruh
o Macan kombang: harimau kumbang;
 Krakab: tutup pelana
 Kombang anglèng: kumbang
 Krakah: halaman rumah
 Komini: perempuan, istri
 Krakal: bajak, alat pengjembur tanah
 Kon: suruh
 Kram: 1 kejang; 2 cahaya, sinar
 Konang: kunang-kunang;
 Krama: menikah;
 Konangan: diketahui, tertangkap basah
 Krama désa: bahasa halus yang digunakan orang
 Kondhang: kondang, terkenal, termashur desa;
 Krama inggil: bahasa halus tinggi;  Kreta: aman damai, makmur

 Kramakala: petang, malam;  Kréta: 1 kereta; 2 makmur;

 Kraman: pemberontakan;  Kretagna: tak berterima kasih;

 Kramaniti: sopan santun;  Kretala: nama senjata;

 Krami: menikah  Kretanjali: menyembah, bersujud;

 Kramat: keramat, berpetuah  Kretapradana: terlebih-lebih;

 Krambil: kelapa  Kretapunya: bahagia sekali;

 Krana: karena, sebab  Kretarta: tercapai maksudnya, bahagia;

 Kranjang: keranjang  Kretayasa: termashur, kondang;

 Kranji: nama buah, kandang ayam;  Kretayuga: jaman keemasan, saat kejayaan

 Kranjingan: ketagihan  Krété: anak buaya

 Krapak: daun tebu kering  Kreteg: jembatan

 Krapyak: kandang kijang yang berpagar  Kreti: perbuatan, tingkah laku

 Kraras: daun pisang kering  Kretobaya: setuju, berdamai

 Kras: keras  Kretya: makmur, sejahtera, aman damai

 Krasa: terasa, dapat diindra;  Kridha: gerak, kiprah;

 Krasan: kerasan, betah, senang  Kridasastra: kepandian ulah sastra

 Krastala: kuasa, sakti  Krigaji: sejenis pajak kepada raja

 Kraton: kraton, istana, pura  Krigan: pengerahan

 Krawitan: kerawitan  Krikil: kerikil, batu kecil

 Krendha: peti mati  Kringet: keringat;

 Kreneng: keranjang kecil tempat buah-buahan  Kringet buntet: keringat yang tak bisa keluar

 Kréngga: dihiasi dipercantik  Kripik: keripik

 Krenteg: kehendak yang kuat  Kriting: kriting

 Krepana: sangat belas kasih  Kriya: kriya, karya, buah tangan, kerajinan

 Krepu: kristal, sebangsa, permata  Ksama: ampun, maaf

 Kresa: karsa, suka, kehendak  Ksana: seketika, sebentar

 Kresna: 1 hitam; 2 nama wayang;  Ksatriya: perilaku kesatria

 Kresnapaksa: paruh bulan gelap, sesudah purnama  Ksaya: rusak, musnah


 Kséma: selamat, sejahtera  Kudhis: kudis, jenis penyakit kulit

 Ksira: puan, air susu  Kudhu: mengkudu, nama pohon obat

 Ksiti: tanah, bumi  Kudhung: tutup kepala

 Ksodra: madu, air madu  Kudhup: kuncup

 Kuat: kuat  Kudon: terkenai udu, iuran

 Kubalan: kena nyala api  Kudrat: kudrat, kekuasaan Tuhan

 Kubandha: raksasa, gergaji  Kudu: harus

 Kubek: lingkaran, keliling  Kudung: penutup, kerudung

 Kubeng: lingkaran, keliling  Kudus: kudus, suci

 Kubleg: sekeliling  Kuhaka: penjahat, orang jahat

 Kubon: kebun, pekarangan  Kuhana: tidak terus terang, tidak setia

 Kubra: besar  Kujana: sangat marah, orang jahat

 Kubu: blok, benteng pertahanan  Kujang: senjata tradisional Betawi

 Kubuk: persegi o Ngkujiwat: mengerling, mengeling

 Kuburan: kuburan, makan  Kukang: nama binatang sejenis kera

 Kubus: bangun yang mempunyai ukuran sisi-  Kukap: asap, awan, kemenyan
sisinya sama
 Kukila: burung
 Kucem: rusak, lengset
 Kuksi: perut
 Kucing: kucing
 Kuku: kuku
 Kucir: kucir
 Kukub: ambil
 Kucira: cela, cacat
 Kukud: selesai, bangkrut
 Kuciwa: kecewa
 Kukuh: kukuh, kokoh, kuat
 Kucumbi: istri, suami
 Kukul: jerawat
 Kucur: kucur, jenis panganan
 Kukup: ambil
 Kuda: kuda, turangga
 Kukura: kura-kura
 Kudandapan: tertatap karena kebiungan
 Kukus: asap
 Kudang: diharap, dipuji-puji
 Kul: kul, hewan air sejenis bekicot
 Kudhampel: berpaut dengan tangan dan kaki
 Kula: saya, aku;
 Kudhar: terurai, terlepas
 Kulagotra: sanak keluarga;
 Kudhi: kudis
 Kula mitra: keluarga, famili;  Kulon: barat

 Kula sentana: keluarga, amili;  Kulu: tertelan, nama ikan

 Kulawanda: keluarga, famili;  Kulub: angger, buyung, anak, sayang

 Kulawangsa: keluarga;  Kuluk: mahkota, topi kebesaran

 Kulawarga: keluarga  Kuluma: nama ikan

 Kulah: kamar mandi  Kulumur: berlumuran darah

 Kulaja: bangsawan, ningrat  Kulung: tangkai ketam pemotong padi;

 Kulak: membeli untuk dijual lagi  Kulung ati: lekuk di bawah dada

 Kula-kuli: biasa, lazim  Kulup: angger, buyung, anak

 Kulala: pembuat barang pecah-belah dari tanah liat  Kulur: dapat dan mau memberi

 Kulanté: nama tembang tengahan  Kulwan: barat

 Kular: benang untuk menjahit  Kum: rendam, dibenamkan diair

 Kulawu: 1 warna abu-abu; 2 nama wuku  Kuma: awalan kuma;

 Kuled: lembat, lambat, tidak cepat  Kumacèlu: mendamba;

 Kulem: bergaung, membahana, merdu dan besar  Kumadama: pura-pura bodoh rendah;

 Kulèn: sawah milik kuli  Kumakaruh: akrab, karib;

 Kuli: kuli, buruh, pekerja  Kumalancang: lancang, mendahului kehendak;

 Kulib: anak anjing  Kumalasa: tergelar, tersedia;

 Kulihan: kepulangan  Kumalungkung: sombong, congkak;

 Kulihi: bagaimana, mengapa  Kumawani: pemberani, sok berani;

 Kuliling: keliling, mengitari  Kumawas-awas: awas, teliti, cermat;

 Kulina: biasa, akrab  Kumawasis: sok pintar, sok pandai

 Kulingling: berkeliling, mengitari  Kumaki: congkak, besar kepala

 Kulinten: biasa, lumrah, wajar  Kumala: emas, mutiara;

 Kulisa: beliung, kampak  Kumala-kala: kadang kala

 Kulit: kulit, belulang, sampul;  Kumara: anak-anak, orang muda, intan, siwa

 Kulit ayam: kulit ari, jangat;  Kumat: kumat, kambuh, sakit lagi

 Kulit daging: seluruh tubuh  Kumayu: sok cantik, genit

 Kulita: sudah kenal baik, mesra, akrab  Kumba: buyung, tempayan, kelapa
 Kumbah: cuci, bersih  Kungas: sumerbak, wangi, karuan

 Kumbakara: pembuat barang pecah belah  Kungkang: katak yang besar, kongkung

 Kumbala: jambu-jambu berbentuk bunga untuk  Kungkulan: terlampaui, terlebihi


hiasan
 Kungkum: terbenam, menenggelamkan
 Kumbandha: raksasa
 Kuning: kuning
 Kumbang: kumbang, lebah
 Kuningan: jenis logam
 Kumbayana: 1 jun tempayan, jembangan; 2 nama
Begawan Durna waktu muda (wayang)  Kunir: kunyit

 Kumbi: cangkok, sombong, besar kepala  Kunjana: susah, sedih, asyik;

 Kumpris: anak yang akan menggantikan pangkat  Kunjana-papa: susah dan melarat, miskin
ayahnya
 Kunjara: penjara, tahanan
 Kuna: kuna, lama
 Kunjeng: kerdil, komeng, ceding
 Kunang: kunang-kunang
 Kunjuk: dipersembahkan
 Kunapa, kunarpa: jenazah, mayat, bangkai
 Kunjur: duduk meluruskan kaki
 Kunca: kain dodot
 Kunta: senjata sejenis tombak pendek
 Kuncang: terlempar karena angin
 Kunten: kuli
 Kuncara: kondang, terkenal
 Kunthara: budi daya, tingkah laku
 Kuncèh: pipa panjang
 Kunthing: kecil, kurus
 Kunci: kunci, pembuka
 Kunthiwiri: berulang-ulang datang
 Kuncung: kuncung, bagian rambut didepan
 Kunyit: kunyit, kunir
 Kuncup: kuncup
 Kunyuk: monyet, kera, munyuk
 Kundha: anglo, keran, pedupaan, perapian
 Kupa: perigi, mata air
 Kundhah: jatuh tak berdaya
 Kupat: telupat
 Kundhala: cincin, gelang, anting-anting
 Kupeng: sekeliling
 Kundhalini: ular
 Kuper: kurang perhatian, kurang pergaulan
 Kundhang: kondang, terkenal, tersohor
 Kupi: rencana karangan
 Kundhi: tukang membuat gerobak
 Kupik: bertepuk
 Kundur: pulang, kembali;
 Kupina: cawat, saluran penutup kemaluan laki-laki
 Kunduran: meninggal karena pendarahan sewaktu
melahirkan
 Kuping: telinga, pendengaran

 Kuneng: adapun
 Kupiya: 1 contoh, teladan, pengalaman; 2 kopiah,
peci
 Kung: merdu
 Kupon: kupon  Kuthagara: ibukota;

 Kupu: kupu-kupu  Kuthamara: sesajian di tempat yang keramat;

 Kura: kura-kura  Kuthasaksi: saksi palsu;

 Kurah: berkumur-kumur, gurah  Kuthawara: kota besar

 Kurakah: pembantai  Kuthah: kotor, berlumuran

 Kurang: kurang  Kuthaka: kotoran cirit

 Kuranti: ditahan, dilarang  Kuthara: kampak, beliung

 Kurantil: nama wuku yang ke-4  Kuthèh: kotor, berlumuran

 Kureb: tengkurap  Kuthèt: kerdil, komeng

 Kuren: lelaki yang sudah dewasa  Kuthila: bungkuk, bengkok

 Kurma: kurma, jenis buah  Kuthilang: jenis burung

 Kuru: kurus, tak subur, lemah  Kuthilem: licin, tidak jujur

 Kurung: kurung, mengurung;  Kuthip: sangat hina

 Kurungan: sangkar  Kuthong: kosong

 Kusa: nama rumput  Kuthu baru: bagian kebaya penutup dada

 Kusala: baik, pandai, selamat  Kuthumbi: suami

 Kusan: kukusan  Kutu: kutu

 Kusik: sejenis pisau untuk membuat warangka  Kutub: kutub, ujung


keris
 Kutug: asap
 Kusir: kusir, sopir pedati
 Kutuk: 1 anak burung; 2 jenis ikan
 Kusta: kusta, jenis penyakit kulit
 Kutut: jenis burung, perkutut
 Kusuma: kusuma, bunga, kembang;
 Kuwadé: tempat duduk pengantin
 Kusumawicitra: bermacam-macam bunga, nama
tambang gedhe;  Kuwadéan: pedagang kain, berjualan pakaian

 Kusumayuda: tokoh pemenang dalam peperangan  Kuwaga: kuat menjalani, tahan banting

 Kuswa: cium  Kuwagang: kuat, mampu

 Kuswantara: ciuman, kasih  Kuwah: air sayur, kuah

 Kutah: tumpah  Kuwalon: tiri

 Kutha: kota;  Kuwanda: mayat, bangkai, jenazah

 Kutha-biting: tanggul besar ditepi jalan;  Kuwaos: kuasa, mampu


 Kuwara: termasyhur, terkenal  Ladhang: sempat

 Kuwas: kuas, alat mengecat  Ladhatan: penghabisannya

 Kuwasa: kuasa, mampu  Ladheg: kotor sekali

 Kuwat: kuat  Ladhu: lumpur dari gunung berapi

 Kuwatir: kuatir, sumelang, was-was  Ladi: melayani;

 Kuwawa: kuat, mampu; o Pladèn: pelayan;

 Kuwawi: (ing.) Kuat, mampu o Ngladèni: melayani;

 Kuwaya: air  Lados: (ing.) Melayani

 Kuwèni: jenis mangga  Lading: pisau dapur

 Kuwi: itu  Ladrang: nama gending

 Kuwu: penguasa setingkat adipati  Laga: perang

 Kuwur: gelisah, bingung, berirama kemerahan  Lagak: gaya, potongan

 Kuya: aniaya, serang, hina  Lagang: cepat besar

 Kuyu-kuyu: bercucuran keringatnya  Lagep: mau, suka akan

 Kwaci: biji kuaci  Lagi: sedang, baru

 Kwaga: mampu menjalani lobaan, kuat  Lagu: lagu

 Kwali: kuali, belanga  Lahru: kemarau

L  Lahya: tingkah, canda

 Labu: jenis umbi  Lain: lain

 Labuh: 1 pengabdian; 2 buang;  Laja: malu, mendapat malu

 Labuh labet: pengabdian;  Lajar: bajak, nenggala;

o Nglabuh: membuang; o Mlajar: lari

 Lelabuhan: pengabdian;  Lajeng: terus;

o Pelabuhan: dermaga o Mlajeng: lari

 Labur: cat dari kapur;  Lajer: pokok kayu

 Laburan: cat-catan;  Lajita: malu

o Nglabur: mengecat  Lajuk: terlanjur

 Lacak: lacak, teliti  Lajur: lapis, kolom

 Ladha: lada, rempah-rempah  Lak: lak, pintu air


 Laka: mustahil, jarang ada  Lalana: berkelana, mengembara

 Lakang: selangkangan  Lalang: ilalang

 Lakar: memang  Lalar: dahi

 Laken: cengketan  Lalaran: nara pidana

 Laki: pria;  Lalasa: nama tumbuhan

 Laki bini: suami istri;  Lalatha: dahi, menghias dahi

 Laki rabi: suami istri  Lalawa: banyak tingkah, ceroboh

 Lakon: cerita  Lalayan: pagar tembok, benteng

 Lakra: dasar  Laler: lalat;

 Laksa: 10.000  Laler wilis: lalat hujan

 Laksana: seperti  Laléyan: sering lupa

 Laksita: berjalan  Lali: lupa;

 Laksmana: cerdas  Lali jiwa: lupa ingatan, gila

 Laksmi: cantik;  Lalim: lalim

 Laksmini: cantik;  Lalis: hilang, mati

 Laksmiwati: cantik sekali  Lalita: cantik

 Laksya: laku, jalan  Lalos: lupa

 Laku: jalan, laku; o Nglalu: bunuh diri;

o Kelakon: tercapai, terlaksana;  Lalu mangsa: terlambat

 Lakon: cerita, kisah;  Lalya: lupa

 Laku dagang: berjualan;  Lama: lama

 Laku dhodhok: berjalan dengan duduk;  Lamak: lemah, lapik

 Laku gawé: mempunyai kewajiban;  Lamar: lamar, meminang

 Laku ngiwa: melakukan kejahatan;  Lamat-lamat: samar-samar

o Nglakoni: menjalani, melakukan  Lamba: tunggal, tulus hati

 Lalab: dedaunan mentah untuk lalap  Lamban: belum beristri

 Laladan: daerah  Lambana: jejaka, perawan

 Lalahan: tanah yang siap ditanami  Lambang: lambang, simbol, tanda;

 Lalai: lupa, alpa  Lambang jangka: tanda-tanda jaman


 Lambao: bertani  Lampus: mampus

 Lambar: dasar, alas  Lamuk: kabut

 Lambat: lama, lambat  Lamun: kalau

 Lambau: bertani  Lamur: rabun, buta ayam

 Lambé: bibir;  Lamuran: nama rumput

 Lambé ati: watak;  Lamus: puputan dari kulit kambing

 Lambé gajah: bagian keris;  Lamut-lamut: jauh/tipis dan tidak jelas

 Lambé gangsa: moncong lembu yang bergerigi;  Lan: dan, serta

 Lambiran: tepi sungai yang rendah  Lana: kekal

 Lambung: perut, lambung;  Lanang: laki-laki

 Lambung lengis: lekuk di atas pantat di bawah  Lanas: laju karena panas, pemarah
rusuk
 Lanat: terkutuk
 Lamèn: pohon padi
 Lancana: lencana
 Lameng: pedang lamang
 Lancang: lancang, tak minta ijin
 Lami: lama
 Lancar: lancar
 Lamis: dusta, bohong
 Landep: 1 tajam; 2 nama Wuku
 Lamon: kalau
 Landhak: landak, jenis binatang
 Lampah: (ing.) Jalan;
 Landhep: tajam;
 Lampahan: lakon, cerita;
 Landhep dhengkul: tumpul sekali;
o Nglampahi: menjalani
 Landhep pikirané: pintar
 Lampeg: pasang (laut, dsb)
 Landhes: alas, dasar;
 Lampèng: relung
 Landhesan: dasaran, alas
 Lampes: nama tumbuhan
 Landhung: panjang sekali
o Nglampet: terhenti
 Langak: berjalan mendangak
 Lampiran: lampiran
 Langar: garang
 Lampit: tikar jalin
 Langeh: indah, cantik
 Lampita: tanda
 Langen: kegemaran;
 Lampor: suara ramai
 Langendriya: wayang orang dengan lakon pakem
 Lampra: mengembara Damarwulan;

 Lampu: lampu, pelita


 Langen mandra wanara: pentas pertunjukan o Kula langkung: permisi mau lewat;
wayang orang, drama dan tari;
o Nglangkungi: melewati;
 Langen sari: taman kesukaan;
o Selangkung: dua puluh lima
 Langen swara: paduan suara tembang-tembang
Jawa  Langlang: berkeliling mengitari

 Langèn: tempat berenang  Langseb: langsat

 Langgana: tak menurut, tak sudi  Langsing: langsing, tinggi ramping

 Langganan: langganan  Langsir: dilangsir, satu per satu

 Langgat: tanggap  Langsung: langsung, berlanjut

 Langgenan: landasan, ganjal  Langsur: melata, merayap

 Langgeng: abadi, kekal  Langu: jenis bau yang tak sedap

 Langguk: congkak, sombong  Langun: kesenangan

 Langgula: ekor  Langut: sepi, hening

 Langi: berenang;  Lanja: sering bersilaturahmi

 Lelangèn: berenang-renang  Lanjah: mudah bosan

 Langir: langit, nama buah  Lanjam: 1 ujung bajang; 2 singkal

 Langit: langit, angkasa  Lanjang: gadis, perawan

 Langka: langka, jarang sekali  Lanjar: janda muda yang belum beranak;

 Langkah: langkah;  Lanjar ngirim: nama rasi bintang

o Mlangkah: melangkah;  Lanjèn: mencoba, percobaan

o Nglangkahi: melangkahi  Lanji: 1 sebangsa baju; 2 mudah berubah

 Langkak: langka, jarang  Lanjo: pulang pergi

 Langkan: pagar keliling  Lanjung: termenung, tercenung

 Langkap: busur  Lanjur: lanjut, kemudian

 Langkas: tangkas  Lanjut: lanjut, kemudian

 Langkep: busur  Lantak: pelantak, pengasah

 Langking: kurus, kecil  Lantang-lantang: cincin

 Langkir: nama wuku yang ke-13  Lantap: garang, suka marah

 Langkung: lebih;  Lantas: langsung

o Kelangkung: sangat;  Lantéra: lentera


 Lantih: tenun;  Laras slendro: irama slendro;

o Nglantih: menenun  Laras wastu: akar wangi

 Lantip: pintar, pandai  Laré: anak;

 Laos: lengkuas  Laré angon: anak penggembala

 Lapa: lapar;  Larèk: anak, kanak-kanak

 Lara-lapa: penderitaan yang amat sangat  Lari: lari

 Lapak: pelana, sela, ringga  Larik: larik, deretan

o Selapan: 35 hari  Laris: laku keras

 Lapang: lapang  Laron: laron

 Lapis: 1 lapis; 2 lapisan  Laru: benih jamur pembusuk untuk tempe

 Lar: bulu ayam  Larud: larut

 Lara: 1 sakit; 2 dara, gadis, wanita;  Larung: buang

 Lara ayu: ketumbuhan, sakit calar;  Laryan: selokan

 Lara brangta: kasmaran, jatuh cinta;  Lastari: lestari, terpelihara;

 Lara jonggrang: gadis yang bernama jongrang,  Lastantun: (ing.) Lestari, terpelihara
dicandikan dalam candi Prambanan;
 Lastri: malam
 Lara karuna: kasmaran, jatuh cinta;
 Latar: halaman
 Lara kidul: Nyi Lara Kidul, jin yang dipercaya
sebagai penguasa laut selatan;  Lathi: lidah

 Lara kudan: bedil berlaras satu;  Latri: lumpur, endapan lumpur

 Lara-lapa: sengsara, menderita;  Latu: api

 Lara ngedhat: nama bunga  Latuh: lumut laut

 Larab: datang  Laun: daun kacang cina

 Larad: susut, hanyut  Laup-laup: berteriak-teriak

 Larah: kedudukan, tempat  Laut: laut, samudra

 Larak: sendal, terik  Lawa: kelelawar

 Larang: mahal, harga tinggi  Lawak: dagelan, lawak

 Larap: datang  Lawan: 1 musuh; 2 dan, dengan

 Laras: irama;  Lawana: garam, asin

 Laras pelog: irama pelog;  Lawang: pintu;


 Lawang butulan: pintu belakang;  Layang: surat, kertas;

 Lawang kori: pintu utama;  Layangan: layang-layang;

 Lawang kupu tarung: pintu kanan kiri;  Layang biwara: surat kabar;

 Lawang lèrègan: pintu dorong;  Layang iber-iber: surat kiriman;

 Lawang monyétan: pintu yang daunnya dua, atas  Layang ideran: surat edaran;
bawah;
 Layang kabar: surat kabar;
 Lawang tangkeban: pintu yang daunnya satu;
 Layang wacan: buku bacaan
 Lawang tobat: pintu taubat
 Layap: pergi, main
 Lawar: lawan, apa adanya;
 Layar: layar, peralatan perahu
 Lawaran: makan tanpa lauk
 Layon: mayat, jenazah
 Lawas: kawak, kuno
 Layos: atap, tarub
 Lawayan: perlombaan burung merpati
 Layu: layu, mati
 Lawé: lawe, benang tenun;
 Layung: awan kuning pada sore hari
 Lawé mateng: benang yang sudah dikanji;
 Layur: nama ikan laut
 Lawé mentah: benang yang belum dikerjakan;
 Laywa: layu, mati, lain;
 Lawé wenang: gelang dari benang (penangkal
penyakit)  Laywan: bunga yang sudah layu

 Laweh: lauk pauk  Lebda: mahir, ahli

 Lawèh, lawih: ganjal pada bibir kran  Lebet: dalam, maruk

 Lawer: lama, tua  Lebur: lebur, hancur

 Lawèt: burung walet  Lèdhèk: memancing, menggoda

 Lawis: lama sekali  Lega: lega, rela

 Lawon: mori, kain pembungkus mayat  Legan: perjaka, prawan

 Lawong: bersuara keras  Legawa: ikhlas

 Lawuh: lauk-pauk  Legedan: watak

 Lawung: tombak, lembing  Legena: telanjang

 Laya: mati  Legetan: nama tumbuhan

 Layah: piring besar dari tanah liat  Legi: 1 manis; 2 nama hari pasaran

 Layak: layak, wajar, lumrah  Legundhi: nama tumbuhan

 Layan: keran kecil  Leheng: lumayan, lebih baik daripada


 Leksa: laksa, 10.000  Lembur: lembur, bekerja di luar jadwal

 Leksana: jalan, berjalan  Lembut: lembut, halus

 Léla: hibur, ayem  Lemeh: segan, enggan

 Lelah: capek  Lemper: jenis makanan dari ketan

 Lelana: berkelana, mengembara  Lèmpèr: cobek

 Lélang: lelang, jual  Lempèt: kepipis (perut)

 Lelangon: kesenangan, hiburan  Lempir: lembar, helai

 Lelara: penyakit;  Lempuk: nama ikan sungai

 Lelaran: wabah penyakit  Lempung: tanah liat, tanah merah

 Leluhur: leluhur, nenek moyang  Lempuyang: jenis tanaman obat tradisional

 Lèlur: segan, enggan  Lemu: gemuk

 Lema: gemuk, gembur  Lendhah: sawah di tempat yang datar dan rendah

 Lemah: tanah;  Léndhéyan: 1 bersandar; 2 batang tombak

 Lemah teles: tanah subur  Lendhi: mainan ikan

 Lembah: lembah, cekung;  Lendhong: nama ikan

 Lembah manah: andap asor, rendah hati  Léndhot: lumpur

 Lembak: lemak  Lendhut: tanah lumpur

 Lembana: pujian, sanjungan  Lènèng: bermasakan, masak semua

 Lembar: lembar  Lèng: lubang, rongga

o Mlémbat: berpindah meloncat-loncat dari  Lenga: minyak;


pohon ke pohon
 Lenga bacin: minyak kelapa yang telah dipakai
 Lembara: mengembara kedua kalinya;

 Lembat: halus, lembut  Lenga cèlèng: minyak lebihan dari;

 Lembayung: lembayung, daun kacang untuk sayur  Lenga mambu: minyak tanah;

 Lembek: ombak  Lenga patra: minyak tanah;

 Lèmbèr: keletah  Lenga pèt: minyak tanah;

 Lembing: 1 tombak; 2 nama binatang  Lenga wangi: minyak wangi

 Lémbong: sebangsa talas  Léngah: lengah, sembrono

 Lembora: nama ikan laut (besar)  Lengar: lebar (dada)

 Lembu: sapi, lembu  Lengen: lengan, tahu


 Lengeng: indah, menawankan, menyenangkan  Leseh: lusuh, terinjak-injak

 Lèngèng: kata untuk memaki  Lesmi: indah, laksmi

 Lenggah: duduk  Lestari: lestari, terpelihara;

o Nglenggak: duduk mendongak dan  Lestantun: (ing.) Lestari, terpelihara


menoleh
 Lesu: lesu, lapar, lemas
 Lénggak-lénggok: melenggok
 Lesung: lesung, tempat menumbuk padi
 Lenggana: rela, ikhlas, segan, enggan
 Lésus: angin ribut
 Lengganan: langganan, pelanggan
 Lewih: lebih
 Lenggang: jenjang (leher), ramping
 Licik: licik, akal bulus
 Lénggang: melenggang
 Ligasan: naik kuda tanpa pelana
 Lengger: besar dan tak bergerak-gerak
 Lika: tulis
 Lènggèr: lengger, jenis tari-tarian
 Lilit: lilit, membelit;
 Lénggot: lembehan santai;
 Lilit uwi: melilit seperti ubi
 Lénggot bawa: tandak
 Lima: lima
 Lengkara: perhiasan
 Liman: gajah
 Lèngsèr: lengser, turun jabatan
 Limar: limar
 Lentéra: lentera, lampu
 Limas: bentuk rumah adat;
 Lepas: lepas, bebas;
 Limasan: bentuk rumah adat
 Lepas tangan: tak mau ikut campur
 Limbang: timbang
 Lepat: salah
 Limbuk: limbuk, jenis nama wayang
 Lèpèk: cawen, lepek
 Limbung: limbang, terhuyung-huyung
 Lèpèn: kali, sungai
 Limer: melayang
 Lepet: lepet, jenis makanan
 Limit: limit, rata dan halus
 Lèrèh: tenang, santai;
 Limo: 1 lima; 2 jeruk, limau
 Lèrèh-lèrèh: santai, istirahat
 Limpa: limpa
 Lerem: tenang, santai
 Limpad: cekatan
 Lèrèn: istirahat
 Limpah: limpah, banyak
 Leres: betul, benar
 Limpung: tombak pendek bermata kanan kiri
 Lésan: lisan, mulut
 Limrah: lumrah, lazim, umum
 Lesana: tanda, jalan
 Limun: limun, jenis minuman  Lintang kemukus: komet, bintang kemukus;

o Ditelimur: dilipur, dihibur  Lintang panjer esok / sore: bintang kejora

 Limus: pakel, jenis mangga  Linthing: melinting

 Limut: 1 kabut; 2 selimut  Linting: menggulung

 Lina: hilang, sirna, mati  Lintring: jenis rumah adat

 Lincad: loncat, lompat, tinggal  Lintu: ganti

 Lincak: lincak, kursi;  Linu: rasa nyeri, pegal-pegal

 Lincak gagak: meloncat-loncat seperti burung  Linuhung: dihormati, ditinggikan


gagak
 Linuwih: lebih
 Lincat: loncat, lompat
 Lipur: hibur, senang
 Lincing: runcing, lancip
 Lir: seperti
 Lincip: runcing, lancip
 Lira: belerang;
 Lincis: lubang jerat (tali)
 Lira-liru: berganti-ganti
 Lincut: malu, enggan
 Lirang: belirang
 Lindhu: gempa bumi
 Lirih: pelan
 Lindhuk: terlindung
 Lirik: melirik
 Lindhung: lindung, berlindung
 Liring: kejap, pandangan sekilas
 Lindri-lindri: cantik sekali, molek
 Lirip: aus, rompeng
 Lingga: 1 arca, tugu; 2 kata dasar
 Liris: gerimis, teratur, rapi
 Linggar: pergi, lahir
 Lirna, lirning: terang sekali, apabila
 Lingsa: telur kutu;
 Liru: tukar, ganti;
o Pada lingsa: tanda baca pada aksara Jawa
 Liru lambang: bertukar barang, barter;
 Lingsang: anjing air
 Liron: tukar;
 Lingsem: malu
 Liron patra: berganti tempat;
 Lingsir: bergeser, condong
 Liron watang: saling merombak
 Linguk: jenguk, lihat
 Lirwa: lalai, lengah, kurang waspada
 Lintah: lintah;
 Lis: tali kekang, kendali
 Lintah dharat: rentenir
 Lisa: ketombe, telur kutu
 Lintang: bintang;
 Lisah: minyak
 Lintang alihan: bintang beralih;
 Listu: cantik;  Lohita: merah

 Listuhayu: cantik, ayu;  Lok: mashur

 Listya: molek  Loka: 1 tempat; 2 kenal, dikenal;

 Lisuh: lesu, lelah  Lokamandhala: permukaan dunia;

 Lisus: angin ribut  Lokananta: jenis gamelan;

 Litheng: hitam sekali  Lokaya: dunia, alam semesta;

 Lituhayu: cantik, molek, ayu  Lokéndra: raja di dunia;

 Liwar: menyimpang;  Lokéswara: terkenal di dunia;

 Liwar-liweran: berseliweran o Kaloka: terkenal

 Liwat: lewat  Lokita: karangan, sajak

 Liwer: lewat, lintas  Lokro: longgar;

 Liwet: liwet, jenis nasi o Nglokro: patah semangat

 Liwung: bingung  Lokrok: lobok, longgar

 Liya: lain  Lola: tidak punya ayah ibu

 Locana: mata, netra  Loling: lentera dari kertas

 Locita: hati, perasaan  Lolita: ingin sekali, mendamba

 Lodaka: air  Lolor: lepas, ulur

 Lodan: ikan paus, ikan gajah  Lolos: lolos, bebas

 Lodhèg: longgar, lobok  Loma: pemurah, suka memberi

 Lodhèh: jenis sambal  Lomba: pertandingan

 Lodhoh: busuk, remuk  Lombok: lombok, cabe

 Lodhong: wadah, toples  Lomoh: segan, enggan

 Lodok: sumsum pada tulang punggung  Londhot: busuk, remuk

 Lodong: wadah makanan kecil, toples  Longan: bawah ranjang

 Lodra: buas, gerang, sangat marah  Longgang: sela, antara

 Logor: gugur, luruh  Longgar: longgar, luas, renggang

 Logro: longgar  Longkah: nama bunyi-bunyian

 Loh: subur;  Longkang: sela, antara

 Loh jinawi: subur makmur  Longsor: longsor


 Lonjong: lonjor  Lugut: bulu-bulu pada batang bambu (tebu, dsb)

 Lonjor: belunjur;  Luh: air mata

o Selonjor: duduk meluruskan kaki  Luhur: luhur, tinggi;

 Lontar: lontar  Luhung: luhur, tinggi

 Lontop: tongkat berisi pedang  Lujeng: luku, bajak

 Lontor: makan, minum  Luk: lekuk;

 Lor: utara;  Luk sanga: lekuk sembilan

 Lor kulon: barat daya;  Luka: luka

 Lor wétan: timur laut  Lukak: cekung;

 Lorèk: lorek, loreng;  Lukak-lukik: bercekung-cekung

 Lorèng: loreng  Lukar: lepas, melepas

 Loro: dua;  Lukat: lepas dari siksaan

 Loro blonyo: arca tiruan pengantin  Lukis: lukis, gambar

 Losin: dosin, 12 buah  Lukita: karangan, syair;

 Losoh: lusuh  Lukita sari: karangan/syair yang indah

 Losok: busuk, luruh  Luku: bajak, nenggala

 Losor: longsor  Lulang: belulang, kulit

 Lota: buas, ganas  Luluh: luluh

 Lothèng: loteng  Lulur: bedak lulur

 Lowang: luwang, bolong, lubang  Luluri: leluhur

 Lowong: lawang, kosong  Lulus: lulus, lolos

 Lowung: lumayan  Lulut: cinta

 Lucu: lucu, jenaka  Lumah: terlentang;

 Ludhes: ludes, habis  Lumah tangan: meminta, memohon

 Ludhuk: suka makan banyak  Lumba: lomba, pertandingan

 Ludira: darah  Lumba-lumba: ikan lumba-lumba

 Ludrug: ludruk, teater tradisional  Lumbu: jenis tanaman umbi-umbian

 Lugas: jelas, denotatif  Lumbung: lumbung, persediaan;

 Lugu: apa adanya, bersahaja  Lumbung bandhung: lumbung besar;


 Lumbung désa: lumbung desa  Lungsir: kain sutra

 Lumer: leleh, basi  Lungsungan: kulit bekas pada binatang setelah


berganti kulit
 Lumèr: meluap
 Lungsur: kain bekas
 Lumpang: lumpang, tumbukan padi;
 Lunjak: lonjak
 Lumpang kenthèng: lumpang batu besar
 Lunjat: lonjak
 Lumpat: lompat;
 Luntas: luntas, jenis tumbuhan
 Lumpat kidang: melompat-lompat
 Luntur: luntur
 Lumping: belulang
 Lunyu: licin
 Lumprah: lumrah, wajar
 Lupa: lupa
 Lumpuh: lumpuh
 Lupit: sempit, tidak longgar
 Lumpur: lumpur
 Lupiya: teladan, contoh
 Lumrah: lumrah, wajar
 Lupta: keliru, lupa
 Lumuh: bosan, malas
 Luput: luput, lepas;
 Lumur: gelas untuk minum
 Luput cinatur: tak disebut dalam bicara
 Lumurug: berangkat ke pertandingan
 Lurah: lurah, kepala desa
 Lumut: lumut
 Luru: mencari
 Luncat: loncat, lompat
 Lurub: gebar, tutup mayat
 Luncup: luncup, kuncup
 Lurung: sungai tempat pembuangan
 Lung: pucuk daun
 Lurus: lurus
 Lunga: pergi
 Lutung: lutung, jenis kera
 Lungan: bepergian
 Luwah: lowong
 Lungga: sulur-suluran
 Luwak: luwak, jenis musang
 Lunggé: terlambat
 Luwang: lubang, lowong, watu luang
 Lungguh: duduk
 Luwar: lepas, luar
 Lungka: bongkahan tanah di ladang
 Luwé: lapar
 Lungkrah: capai, payah, letih
 Luweng: lubang
 Lungsé: terlambat
 Luwer: putaran, bundaran
 Lungsed: lusuh
 Luwih: lebih;
 Lungsi, pada lungsi: tanda baca dalam huruf Jawa
 Luwih manèh: terlebih lagi
M  Madresa: keras

 Mabuk: mabuk  Madresthi: mencelakai

 Mabur: melayang, terbang  Madu: madu;

 Maca: membaca;  Madu brata: lebah;

 Maca udrasa: menangis  Madu kara: lebah penghisap madu;

 Macak: dandan, berhias diri  Madu mangsa: jenis makanan, dodol;

 Macan: macan, harimau;  Madura: cantik, manis

 Macanan: jenis permainan;  Madya: tengah;

 Macan angop: bangunan kecil di bagian pintu  Madya gantang: angkasa, langit;
rumah
 Madya pada: dunia, alam;
 Macapat: tembang macapat
 Madya ratri: tengah malam;
 Macas: memangkas
 Madyama: di tengah-tengah;
 Macel: memasukkan pasak
 Madyantara: alam semesta, jagat raya;
 Macem: macam, jenis
 Madyasta: berdiri sebagai penengah
 Macung: mengangkat tangan
 Maéjan: nisan
 Mada: berani, tidak takut mati;
 Maékani: memfitnah
 Mada pléra: mencela, memperolok-olok
 Maèlu: memfitnah
 Madak: malah, malahan
 Maem: makan
 Madat: memakai candu, ganja
 Maésa: kerbau;
 Madaya: memperdaya, membohongi
 Maésa jenar: kerbau kuning;
 Madé: menjual
 Maésa anabrang: kerbau menyeberang;
 Madeg: berdiri, menjadi
 Maésa lawung: jenis tarian menirukan kerbau
 Mader: mencari ikan wader bertarung

 Madha: menyamai;  Maétala: tanah, bumi

 Madha rupa: rupa yang sama  Magah: tegar hati, keras kepala

 Madhang: makan  Magang: bekerja sambil belajar

 Madhep: menghadap  Magepokan: berhubungan

 Madhuk: tidak keras, gembur  Mager: pagar, memagari;

 Madon: bermain perempuan;  Mager timun: serupa biji mentimun;

 Madoni: bertengkar  Mager sari: tetangga kanan kiri


 Magrok: tinggal  Mahitala: bumi, tanah

 Magut: hampir selesai  Maido: mencela;

 Maha: maha, tinggi;  Maiben: mencela

 Maha agung: maha agung;  Main: main

 Maha bala: kuat, perkasa sekali;  Maisi: permaisuri

 Maha bara: tidak lazim, mustahil;  Maja: maja, nama buah;

 Mahabaya: bahaya besar;  Maja-maja: sekali-kali

 Mahaguru: mahaguru, guru besar;  Majad: patut, layak

 Maha kuwasa: maha kuasa;  Majer: mandul, majir

 Maha luhur: maha luhur;  Maji: tak kan terjadi

 Maha mulya: maha mulia;  Maju: maju;

 Mahamuni: pendita;  Majeng: maju;

 Maha pawitra: suci, luhur;  Majupat: segi empat;

 Maha prana: huruf besar pada huruf Jawa;  Majutelu: segi tiga

 Maharaja: raja besar;  Makah: merangkap

 Maharatna: manikam;  Makam: kuburan

 Maharesmi: bulan;  Makan: 1 makan; 2 bisa mengerem (rem);

 Maharja: selamat;  Makan ati: mengecewakan;

 Maharsi: maharesi;  Makan tuan: mencelakakan tuan/pemiliknya

 Mahasiswa: siswa di perguruan tinggi;  Makara: udang

 Maha suci: maha suci;  Makaten: demikian, begitu

 Mahasura: pemberani, pahlawan;  Maktal: nama wuku yang ke-21

 Maha atma, mahatma: jiwa besar;  Makutha: memakai mahkota

 Maha wikan: maha mengetahui  Mala: luka, penyakit

 Mahas: masuk  Malad, maladi: membuat kualat

 Mahidhara: gunung, bukit  Malah: malah, bahkan

 Mahisa: kerbau  Malahi: merepotkan

 Mahisi: permaisuri  Malam: bahan cat untuk membatik

 Mahitala: bumi, tanah  Malang: melintang, berserakan;


 Malang atèni: menguatirkan;  Malu: malu

 Malang gambuhi: suami istri yang lakinya lebih  Maluh: becek, berlumpur
muda;
 Mamah: 1 memamah; 2 mama, ibu
 Malang kadhak: berkacak pinggang;
 Mamak: emak, mama, ibu
 Malang kerik: berkacak pinggang;
 Maman: memanggil paman
 Malang mégung: malang melintang;
 Mamang: ragu, bimbang
 Malang sumirang: menghina kepada orang
 Mamar: remang-remang
 Malar: tambahan pula
 Mamas: nikel
 Malati: membuat kualat, bertuah
 Mambang: jenis hantu
 Malaya: mengembara
 Mambek: tersumbat
 Maled: menerima rapelan
 Mambet: tersumbat
 Maledi: ingin sekali, damba sekali
 Mambil: mengambil
 Malek: jemu, jenuh
 Mambrih: supaya, agar
 Malem: malam
 Mambu: berbau
 Malèni: menjadi wali
 Mamèt: mencari, berupaya
 Maler: selalu, senantiasa
 Mami: 1 saya, kami; 2 mama, ibu
 Males: membalas
 Mamin: bertemu, berjumpa
 Maligé: mahligai, istana keputrian
 Mampet: tersumbat, tergenang
 Malih: berubah, berganti
 Mampir: singgah
 Malik: membalik;
 Mamprah: melayang
 Malik grémbyang: berubah total;
 Mampu: mampu, kuat
 Malik tingal: berubah janji
 Mampus: mampus
 Maling: pencuri, mencuri;
 Mamuk: mengamuk
 Maling dhèndhèng: berlaku serong, berzina;
 Mamut: hilang, musnah, pergi
 Maling raras: mencuri asmara;
 Man: kependekan dari kata paman
 Maling retna: mencuri asmara
 Mana: angan-angan, hati;
 Malini: bunga
 Manaduganda: menyetujui, memuji;
 Malir: membuat alur/parit di sawah
 Manadukara: menyetujui, memuji;
 Malo: lak berwarna merah
 Manakawan: menjadi abdi, pengiring;
 Maloni: mencela, mengubah
 Manasija: cinta, kekasih;  Mandar: semakin

 Manasika: menganiaya;  Mandara: berhias, bersolek

 Manastapa: berduka cita;  Mandaya: berdaya upaya

 Manasuka: siapa yang suka;  Mandek: berhenti

 Mana wibawa: sombong  Mandéné: alangkah

 Manadhem: limun  Mandeng: memandang

 Manah: 1 memanah; 2 hati, perasaan  Mandha: susah, sedih;

 Manail: nama wuku yang ke-23  Mandhakaki: nama bunga;

 Manang: keliru, marah  Mandhakiya, bale mandhakiya: rumah tempat


memuja;
 Manasi: memanasi
 Mandhalika: nama tetumbuhan;
 Manawa: jika
 Mandhasiya: nama wuku yang ke-4
 Manca: manca, luar;
 Mandhah: pindah
 Manca udrasa, manca rawat: menangis;
 Mandhak: menganggap enteng
 Manca negara: luar negeri;
 Mandhala: lingkaran, daerah
 Manca kaki: orang-orang tua di desa;
 Mandhap: turun ke bawah
 Mancawara: memperdayakan dengan negara;
 Mandhapa: rumah muka, balai, pendhapa
 Manca warna: bermacam-macam jenis
 Mandheg: berhenti;
 Mancad: menginjak
 Mandheg mangu: berhenti dan ragu;
 Mancahi: mencela, membantah
 Mandheg mayong: berjalan tidak langsung;
 Mancak: menerima apa-apa yang diberi
 Mandheg tumolih: berhenti dan menoleh
 Mancal: menendang;
 Mandhégani: mengepalai
 Mancal donya: meninggal dunia;
 Mandhes: sampai tuntas
 Mancal kemul: berselimut lagi, tidur lagi
 Mandhing: pohon kemlandingan
 Mancana: menganggu, mengusik
 Mandhiri: mandiri, merdeka;
 Mancas: memangkas
 Mandhirèng pribadi: mandiri, berdikari
 Mancur: mancur, memancar
 Mandho: menengadahkan tangannya
 Manda: setengah matang;
 Mandhor: mandor, pengawas
 Mandabagya: celaka
 Mandhuka: katak
 Mandang: memandang
 Mandhung: mencuri, maling
 Mandi: mujarab, manjur  Mangkas: memangkas

 Mandira: pohon beringin  Mangkat: berangkat, bertolak

 Mandos: mujarab, manjur  Mangké: nanti

 Mandra: gembira;  Mangkéné: demikian, begini

 Mandragini, mandragupit: kamar tidur;  Mangkono: demikian, begitu

 Mandraguna: sakti, digjaya;  Mangku: memangku

 Mandrawa: jauh, kejauhan  Manglah: mengalah

 Manduk: terkena oleh  Manglar: melebarkan, meluaskan

 Mandum: membagi  Manglèng: agak miring

 Maneh: abdi, hamba  Mangler: membelokkan

 Manèh: lagi  Mangli: nama macam tebu

 Manèka: beraneka, macam-macam;  Manglih: berubah

 Manéka warna: beraneka ragam  Mangro: mendua

 Manekung: berdoa  Mangsa: 1 musim; 2 ah masa?;

 Mangga: silakan;  Mangsa bodhoa: masa bodoh;

 Mangga mara: mau, suka;  Mangsa borong: terserah;

 Mangga sapira-pira: tiada seberapa;  Mangsatara: masa tidak hujan pada musim hujan

 Mangga sésa: tiada seberapa;  Mangsah: melawan, berperang

o Tan mangga puliha: tak dapat menang  Mangseg: mendesak, menekan

 Manggahi: mempertahankan  Mangsi: tinta

 Manggal: melempar, melontar  Mangun: membangun;

 Manggala: komandan;  Mangun-kung: susah karena birahi

 Manggalayuda: komandan perang  Mangut: nama lauk dari ikan

 Manggar: bunga kelapa  Mangwa: bara

 Manggya: bertemu, berjumpa  Mani: 1 intan; 2 air mani

 Mangka: padahal  Manidikara: menyembahyangkan

 Mangkadi: tambahan, lagi pula  Manih: lagi pula, dan

 Mangkana: demikian, begitu  Manik: manik-manik

 Mangkara: udang  Manikarma: intan berlian


 Manikem: manikam  Mantha garwa: memperistri;

 Manikya: mirah, intan merah  Mantha-mantha: membagi-bagi

 Manila: intan biru  Manthang: sejenis ubi jalar

 Maning: lagi, dan  Mantheng: pikiran yang memusat

 Manis: manis  Manther: pikiran yang memusat

 Manja: membuat tugal  Manthuk: mengangguk

 Manjang: memanjang  Mantog: sampai batas, mentok

 Manjat: memanjat, miring, landai  Mantra: mantra, kata bertuah

 Manjel: maju, berkuli  Mantri: kepala pegawai;

 Manjer: menyalakan terus  Mantri kéwan: mantri hewan

 Manjing: masuk  Mantrus: kelasi, pelaut

 Manjur: manjur, mujarab  Mantu: menantu

 Manjurung: mendukung, mendorong  Mantuk: pulang, kembali

 Manjut: lalu  Mantun: sembuh, selesai

 Manobawa: cinta, senang  Mantuni: menyembuhkan

 Manohara: memikat, menawan  Mantyanta: sangat, sekali

 Manojawa: keras sekali  Manu: menerjang, menyerbu;

 Manolan: kuli, buruh  Manubawa: cinta, kasih sayang;

 Manon: mengetahui  Manuhara: memikat, merayu;

 Mantak: mengeluarkan kesaktian  Manukara: menurut, meniru

 Mantang: memberi pantangan  Manuh: biasa, kenal

 Mantar: mudah menyala (kayu)  Manuja: menuju, mengena

 Mantèk: mengeluarkan kesaktian  Manuju: menuju, mengena

 Mantel: mantel  Manuk: burung;

 Manten: kian, lekas, bekas  Manuk ngoceh: burung berkicau;

 Mantèn: penganten  Manuk thilang: burung kutilang

 Mantep: mantab  Manuksma: menjelma

 Mantes: menjadi pantas  Manungsa: manusia

 Mantha: membagi;  Manusmara: mencipta, memuja


 Manut: menurut, patuh  Mara dhayoh: bertamu;

 Manyar: manyar, jenis burung  Mara jelèh: membosankan, menjemukan;

 Manyer: berdiri tegak  Marakarma: kesengsaraan, kesedihan;

 Manyuk: datang hanya sebentar  Marakata: zamrut, intan hijau;

 Manyul: dahinya nonong  Marasadu: menipu, licik;

 Manyung: mancung  Maraséba: menghadap;

 Manyura: gending manyura  Marasoca: melihat sendiri;

 Maoni: pohon mahoni  Mara tangan: suka memukul;

 Maos: 1 membaca; 2 buah maja  Maratapa: bertapa, bersemedi;

 Mapa: apa, apakah  Maratuwa: mertua

 Mapag: menantikan, menjemput;  Marabi: menyebut dengan panggilan nama jelek

 Mapag tanggal: menunggu  Marag: menghadap, mendatangi

 Mapah: memapah  Marakèh: nama wuku ke-18

 Mapak: menjemput, menunggu  Marana: mati, meninggal

 Mapal: mengepras, memapras  Marang: terhadap, kepada

 Mapali: mengeprasi  Marangi: mencuci pusaka

 Mapan: mapan/menempati  Marani: mendatangi, mendekati

 Mapas: memotong, memangkas  Maras: kuatir, cemas

 Mapat: berempat  Marbuka: membuka

 Mapatih: mahapatih  Mardala: kandang

 Maprah: berkembang, menjadi banyak  Mardawa: ahli, pakar

 Mapras: memangkas  Mardi: mengajar, membina

 Mar: capek, lelah  Mardika: merdeka;

 Mara: datang, hadir;  Mardikani: membuat merdeka;

 Mara awak: datang sendiri;  Mardikèngrat: merdeka di dunia

 Mara dina: menunggu hari;  Maregaké: membuat kenyang

 Mara serek: menjemukan, membosankan;  Marek: mendatangi, mendekati

 Mara dagang: berdagang, berniaga;  Marem: puas

 Mara désa: mendatangi desa lain;  Marep: menghadap


 Marga: jalan, karena;  Masang: memasang;

 Margaina: rahim;  Masang semu: memandang dengan perangai


tertentu agar dimaklumi;
 Margana: angin, panah;
 Masang ulat: memandang dengan perangai tertentu
 Margi: jalan, sebab agar dimaklumi

 Mari: sembuh, selesai  Masem: berbasi, berair

 Markisah: buah markisah  Maser: menyumpit dengan paser

 Marma: kasih sayang;  Masi: masakan, meskipun

 Marmi: kasih sayang  Maskumambang: maskumambang;

 Marmut: marmut, jenis hewan  Maskèntar: maskumambang

 Marna, marni: bermacam-macam  Masoh: membasuh, mencuci

 Maro: membagi dua;  Mastaka: kepala, mahkota

 Maro tingal: bermuka dua  Mastuti: memuji, berdoa

 Maron: belanga  Masuh: mencuci, membersihkan

 Marsudi: berusaha, berupaya  Masung: memasung, memberi

 Marta: kehidupan, rendah hati  Mata: mata, netra;

 Martana: rendah hati  Mata deruk: jenis rumah adat tradisional;

 Martani: rendah hati  Mata dhuwiten: mata duitan;

 Martuwi: berkunjung, silaturahmi  Mata éra: bolongan keranjang;

 Martyapada: dunia, alam fana  Mata itik: jenis rumah adat tradisional;

 Maru: madu, orang yang bersaing mendapat cinta  Mata iwak: nama tumbuhan;

 Marud: memarut, mengukur  Mata kucing: sebangsa damar;

 Maruk: gembur (tanah)  Mata lélé: tumbuh daun (tembakau);

 Maruki: selalu ingin makan  Mata loro: membela musuh, intelijen;

 Marus: berbau tak sedap  Mata-mata, mata pita, mata pitaya: intelijen;

 Maruta: angin  Mata sapi: telur ceplok;

 Marwita: mencari ilmu kepada  Mata walangen: silau sebab terlalu lama
memandang;
 Mas: 1 emas; 2 panggilan buat kakak laki-laki
 Mata walikan: nama anyaman;
 Masa: musim
 Mata yuyu: selalu ingin menangis
 Masak: memasak
 Matah: menugaskan, mendelegasikan
 Matak: mengeluarkan;  Matra kélasa: mengikut/menurut

 Matak aji: mengeluarkan kesaktian  Matrap: mengetrapkan

 Matal: setengah matang  Matswa: ikan

 Matang: matang, masak;  Matsya: ikan

 Matang putung: terpaksa berhenti  Matuh: menaati

 Matangga: gajah  Matun: menyiangi

 Matar: mematar, mengikir  Matur: berkata

 Mataya: menari, berjoget  Matut: membuat patut

 Matek: mengeluarkan kesaktian  Matyanta: sangat, sekali

 Mateng: matang, masak;  Mau: tadi

 Mateng ati: yang masak baru bagian dalam  Mawa: membawa

 Matengga: menunggu, menanti  Mawar: bunga mawar

 Mathar: serba teratur dan baik  Mawas: mawas, waspada;

 Mathem: puas, senang sekali  Mawas diri: instrospeksi

 Mathet: menyelaraskan irama  Mawat: memberi;

 Mathi: pusar kuda yang menjadi tanda tabiatnya  Mawat gawé, mawat karya: berbuat jahat

 Mathuk: cocok, sesuai  Mawèh: memberi

 Mati: mati;  Mawelu: kabur, pucat

 Mati branggah: mati utama;  Mawi: membawa, dengan

 Mati kunduran: meninggal saat melahirkan;  Mawinga-winga: marah besar;

 Mati ngurak: mati karena sudah tua renta; o Jajabang mawinga-winga: marah besar
hingga wajahnya merah
 Mati raga: bertapa;
 Mawiti: memulai
 Mati sahid: mati membela agama;
 Mayang: bunga pinang
 Mati salah: mati karena hal yang dilarang
 Mayura: burung merak
 Matianta: sangat
 Meca: berterus terang
 Matil: mematil, menancapkan patil
 Mecah: memecah
 Maton: maton, tidak menyimpang
 Mecut: mencambuk
 Matosi: mengkhawatirkan
 Méga: mega, mendung;
 Matra: mantra, kata bertuah;
 Méga malang: awan berarak;
 Méga mendhung: nama gamelan;  Mendhang: kulit beras yang kecil sekali

 Mégantara: coklat semu hitam (warna kuda)  Mendhé: istirahat

 Megar: mekar, berkembang  Mendhek: berhenti

 Megatruh: megatruh, jenis tembang  Mendhem: memendam

 Méjan: batu nisan  Mendhing: lumayan, mendingan

 Mejana: sedang, cukupan  Mendhiri: mandiri, berdikari

 Mejemuk: 1 majemuk; 2 kenduri bersama  Mendho: menurut, patuh, taat


sekampung
 Méndhong: mendong, jenis tanaman
 Melathi: melati
 Mendhung: mendung
 Melaya: mengembara, berkelana
 Mendut: memantul
 Mémba: berubah rupa, menyerupai
 Meneng: diam, tak bicara
 Membat: memantul;
 Menga: terbuka, membuka
 Membat mentul: bergetar, memantul-mantul
 Mengalor: ke utara
 Membut: lunak, gembur
 Mengarep: pergi ke depan, maju;
 Memes: lentur, luwes
 Mengarep-arep: mengharap-harap
 Memetri: memelihara, merawat
 Mengarsa: maju, pergi ke depan;
 Mempan: mempan
 Mengarsa-arsa: mengharap;
 Menahi: membenahi, mengemasi
 Mengarsani: memimpin
 Ménak: nikmat, enak
 Mengastawa: berdoa
 Menang: menang, unggul
 Mengkana: demikian, begitu
 Menapa: apa;
 Mengkang: merenggang, merenggangkan
 Menapi: apa
 Mengkéné: demikian, begini
 Menawa: jika, kalau
 Menir: pecahan beras;
 Mencira: terpencil, terasing
 Meniren lambéné: bibir yang capek bicara
 Ménda: kambing
 Menjalin: rotan
 Mendem: mabuk
 Menjalma: menjelma
 Mendha: menurut, patuh
 Menjangan: kijang
 Mendhak: membungkuk, merendah
 Mentah: mentah
 Mendhala: lingkaran, tempat, sasana;
 Mental: memantul
 Mendhala giri: nama corak kain tenunan
 Mentala: tega, sampai hati  Merdu: menyenangkan, merdu

 Mentaos: tempuas, nama kayu  Merduli: memperdulikan

 Mentas: mentas, terbebaskan  Meré: suara kera

 Mentéga: mentega  Merem: memejamkan mata;

 Mentes: berisi, berbobot  Merem melèk: membuka menutup mata

 Menther: memusatkan pikiran, konsentrasi  Merga: karena, sebab, jalan

 Menthès: mentes, berisi penuh  Mersudi: menuntut, berusaha, melatih

 Menthik: 1 mungil; 2 jenis padi;  Mertapa: bertapa

 Menthik ori: jenis ketela pohon  Merti: merawat;

 Menthilas: bersih, terang, jelas  Merti désa: kenduri untuk selamatan desa

 Menthul: 1 memakai topeng; 2 gemuk dan segar  Mèru: gunung;

 Mentog: menabrak, buntu  Mèru pancaka: tempat pembakaran mayat

 Méntol: mentol, penyegar hidung  Mestaka: kepala

 Mentrik: cantrik, murid  Mesthi: pasti, tentu

 Menungsa: manusia, orang  Mèstri: beristri, menikah

 Menur: bunga menur  Mesu: menahan, mengendalikan

 Menyak: melewati jalan becek  Meta: marah sekali

 Menyan: kemenyan  Meteng: mengandung

 Menyang: berangkat, pergi  Miarsa: mendengar, memirsa

 Mèpèt: mendesak, menekan;  Mibah: bergerak

 Merak: merak  Miber: terbang, melayang

 Mérak: menarik hati  Micara: fasih berbicara

 Merang: batang padi  Midadari: bidadari

 Mérang: membagi  Midak: menginjak

 Merbabak: berkilauan, bersinar;  Midana: menghukum pidana

 Merbabak bang kencana: semburat merah bagai  Mider: mengelilingi


emas
 Midereng: kuat keinginan, dengan giat
 Merdi: berusaha, mengajar;
 Midhang: bermain-main, berpesiar, membayar
 Merdi désa: memajukan desa nazar

 Merdika: merdeka  Midhangan: acara widhang


 Midhanget: mendengar  Milu: ikut, turut serta

 Midhé: menyambung denga kelopak jantung  Miluta: membujuk, merayu, menjebak


pisang, membeli daging ketika punya hajat (tidak
menyembelih sendiri)  Mimang: akar beringin

 Midhet: tidur  Mimba: keluar

 Midhun: turun  Mimbar: mimbar

 Midosa: berbuat dosa  Mimbuhi: menambah

 Miduwung: menyesal  Mimi: belakang

 Migena: menghalang-halangi  Mimik: menyusu

 Miguna: berguna  Mimis: mimis, peluru

 Mihak: memihak  Mimpin: memimpin

 Mijil: 1 keluar, lahir; 2 tembang mijil  Mimrih: menyuruh supaya

 Mikara: membuat perkara  Mimring: tipis sekali

 Mikir: mikir, berpikir  Mina: ikan;

 Mikul: memikul;  Minantaka: nelayan

 Mikul dhuwur mendhem jero: mengangkat nama  Minangka: dalam rangka


baik tinggi-tinggi dan memendam aib dalam-dalam
 Minangsraya: minta pertolongan
 Mil: mil, ukuran jarak
 Minanten: kalau, jikalau
 Mila: maka
 Minaraki: duduk, singgah
 Milah: memisah, memilah
 Minda: kambing
 Milalu: remah, lebih (terlebih) dari
 Mindah: memindahkan
 Milang: 1 menghitung, membilang; 2 mengajar;
 Mindel: diam
 Milang kori: memasuki tiap pintu rumah;
 Mindeng: memusatkan perhatian
 Milang usuk: bermalas-malasan;
 Minder: rendah diri;
 Milang-miling: melihat-lihat
 Minder liring: selalu memandang
 Milangkoni: menyenangkan
 Mindha: seperti, bagaikan
 Milar: membelah
 Mindhah: memindah
 Milara: menyakiti
 Mindhak: naik, bertambah
 Milasa: menganiaya
 Mindho: kedua kalinya
 Milenggah: mendudukkan
 Mindi: pohon imba
 Mili: mengalir
 Mindring: tukang kredit barang dapur  Mirowang: membantu, berteman

 Mineb: tertutup  Mirsa: melihat, mengetahui

 Minengsah: dimusuhi  Miruda: lari, melarikan diri

 Minger: berbelok  Mirungga: khusus

 Minggah: naik, ke atas  Misah: memisah

 Minggat: pergi tanpa pamit  Misalin: bersalin, berganti

 Minggir: minggir, menyisih  Misanan: sepupu

 Minggung: bergerak, terguncang  Misaya: menganiaya

 Mingkar-mingkur: menghindari, mencegah  Misepuh: berlaku sebagai orang tua

 Mingkara: melawan, memaksa  Miser: menggeser

 Mingked: beringsut, bergeser  Misésa: menguasai, memerintah

 Mingkem: terbungkam, tertutup  Misih: masih

 Mingsra: berharga;  Misudha: mengangkat, mewisuda

 Mingsri: berharga  Misuh: memaki-maki

 Minta: minta, mohon  Misuwur: kondang, terkenal

 Mintaksama: minta ampun, mohon maaf  Mitambuh: pura-pura tak tahu

 Mintar: pergi  Mitaya: membuat percaya

 Minten: masing-masing berupa  Miterang: menerangkan, menjelaskan

 Minthi: anak itik  Mithes: menggilas

 Mintuhu: taat, patuh  Mithet: menekan, menjepit

 Mintuna: jodoh, laki-laki/perempuan  Mithing: menekan, menjepit

 Minulya: dimuliakan  Mitra: mitra, kawan;

 Minum: minum  Mitra darma: kawan karib, teman akrab

 Mireng: mendengar  Mituduh: menunjukkan, mengarahkan

 Miri: kemiri  Mituhu: patuh, taat

 Miring: miring  Miturut: menurut, patuh, taat

 Miris: kuatir, takut  Miwah: dan

 Mirma: berbelas kasihan  Miwaha: mengawinkan

 Mirong: nama perhiasan  Miwal: menampik, menolak


 Miwir: mengurai  Momol: 1 lunak, empuk; 2 batang jagung untuk
pakan ternak
 Miwiti: memulai
 Momong: mengasuh, mengemban
 Miyaga: pemain gamelan
 Momor: campur;
 Miyagah: mengerjakan dengan duga kira
 Momor sambu: turut bersama-sama menyamar
 Miyak: membelah
 Momot: memuat
 Miyambak: mengerjakan sendiri
 Mona: diam, membisu;
 Miyangga: menyangga
 Monabrata: bertapa membisu
 Miyara: memelihara
 Moncèr: moncer, cemerlang, berkilauan
 Miyarsa: mendengar, menyaksikan
 Mondhah: mengada-ada, kuti-kuti
 Miyat: melihat, tampak, tahu
 Mondhalika: nama bunga
 Miyata: mengajar
 Mondhoh: melubangi telinga
 Miyatani: boleh dipercaya
 Mondhok: mondok, kos
 Miyos: keluar, pergi
 Mondhong: memondong
 Miyup: berteduh
 Mongah: menipu
 Miyur: bergoyang, tak kuat
 Monga-mangu: ragu-ragu, bimbang
 Mlaku: berjalan
 Monggang: monggang, jenis
 Mlathi: bunga melati
 Mongkog: berbesar hati
 Mlinjo: melinjo, jenis tanaman
 Monjo: melebihi sesamanya
 Mobah: bergerak, berubah
 Mono: begitu, demikian
 Mohita: susah, bingung
 Monté: manik-manik
 Mojar: berkata
 Monyèt: monyet
 Moksa: muksa
 Monyong: menjorok, memanjang
 Mola: meniru, mencontoh
 Mopo: tidak mau mengerjakan, mogok
 Molah: bergerak
 Mor: kumpul, campur
 Molang: pedagang ternak
 Mori: kain putih pembungkus mayat
 Molèk: indah, cantik, jelita, bagus
 Morong: morong, wadah air
 Molèr: memanjang dan melingkar
 Morot: melorot, turun
 Molih: pulang, kembali
 Mos: boros
 Momohan: benda bekas, barang sisa
 Mot: muat, isi
 Moté: manik-manik  Mugut: memotong ujungnya

 Motha: kain mota, kemah  Muhun: menangis

 Motong: memotong  Muhung: hanya, cuma

 Moyang: nenek moyang  Muja: memuji, berdoa

 Mubal: menyala  Mujang: membujang, mengabdi

 Mubed: membelit  Mujangga: berlaku sebagai pujangga

 Mubeng: berkeliling  Mujuh: meminta uang

 Muber: memburu  Mujuk: membujuk

 Mubyar: berkilauan, bercahaya  Mujung: tidur, berbaring berselimut

 Mucal: mengajar  Mujur: mujur, beruntung

 Mucang: makan sirih  Muk: wadah minuman yang besar

 Mucap: mengucap  Muka: muka

 Mucuk: ke puncak  Muksa: membesar

 Muda: muda  Mukti: mulia, luhur

 Mudal: keluar  Mukul: memukul

 Mudangkara: kepala  Mukun: mangkuk tertutup

 Mudani: menelanjangi  Mula: mula, maka;

 Mudgara: palu, martil  Mula buka: pada mulanya;

 Mudha: muda;  Mulasara: menganiaya

 Mudha dama: bodoh lagi hina;  Mulang: mengajar

 Mudha pangarsa: ketua muda  Mulanguni: menyenangkan

 Mudhar: menggelar, membeberkan  Mular: menangis

 Mudheng: mengerti, mengetahui  Mulas: melukis

 Mudhun: menurun  Mulat: melihat, memandang;

 Muga-muga: semoga  Mulat tèngè: sangat rindu

 Mugag: memutus pembicaraan  Mulé: pulang

 Mugen: paham  Mulèh: pulang

 Muges: memenggal  Mulek: asap yang mengepul

 Mugi: semoga  Mules: mules, sakit perut


 Mulet: berbelit-belit  Mundhi: memundi

 Mulih: pulang, kembali  Mundhing: kerbau

 Muluk: terbang  Mundhut: membeli

 Mulur: memanjang, molor  Mundrawa: menyembah

 Mulus: mulus  Mundri: puting susu

 Mulut: mulut  Mundul: agak bengkak

 Mulwa: buah mulwa  Mundur: mundur

 Mulya: mulia, bahagia;  Mung: hanya

 Mulyawan: orang yang mulia  Mungel: berbunyi

 Mumbul: naik ke atas, terbang  Munggah: naik, meningkat

 Mumet: mumet, pusing, sakit kepala  Mungguh: tempat, letak

 Mumpang: menang  Mungil: mungil

 Mumpet: mampet, tersumbat  Mungkar: mungkar, keburukan

 Mumpluk: mengelompok  Mungkasi: mengatasi, menyelesaikan

 Mumpung: mumpung, senyampang  Mungkat: bangkit

 Mumpuni: mumpuni, menguasai, ahli  Mungkir: mungkir, menyangkal

 Mumpyar: bercahaya (intan)  Mungkur: membelakangi

 Mumut: empuk sekali  Mungsuh: musuh

 Munah: memusnahkan  Mungu: membangunkan

 Munakawan: menjadi punakawan  Mungup: menyembul, menjulur

 Muna-muni: pembicaraan, suara, kata-kata  Mungut: memungut

 Muncang: menghempaskan jauh-jauh  Muni: bunyi, bersuara

 Muncar: berkilauan, memancar  Munjer: memusat

 Munci: gundik  Munji: menjulang

 Muncrat: memancar  Munjuk: menghaturkan

 Muncul: muncul, timbul  Munjul: melebihi

 Muncung: moncong  Munjung: mempersembahkan

 Mundang: mengundang, memanggil  Muntab: marah, murka

 Mundhak: naik, meningkat  Muntu: memintal


 Munyer: pusing  Murih: supaya, agar

 Munyuk: kera kecil, anak kera  Murina: menaruh belas kasihan

 Mupadrawa: menghukum  Muring: marah, murka

 Mupak: lapuk  Murni: murni, asli

 Mupakara: merawat, menjaga, mengasuh  Muroni: menyebabkan mabuk

 Mupu: mengadopsi anak  Mursal: ugal-ugalan

 Mupur: berbedak  Mursita: berkata

 Mupus: menyerah, pasrah  Murti: perawakan

 Muput: sampai pada ujung  Murub: menyala

 Mura: pergi, hilang  Murud: menyingkir, meninggal

 Murad: arti, maksud, kemaluan  Murugi: menghadiri

 Murah: murah  Muruhita: berguru, mengabdi

 Murak: menyembelih  Muruk: mengajari, menasehati

 Murakabi: bermanfaat bagi semua  Murung: murung, bersedih hati

 Murang: kurang, menyimpang;  Murus: sakit perut

 Murang kara: menolak, menentang perintah;  Murwa: memulai;

 Murang krama: tidak sopan;  Murwakala: meruwat dengan wayang lakon Batara
Kala;
 Murang marga: menyimpang jalan tidak taat
aturan;  Murwa sarira: berdandan

 Murang sarak: menyimpang ketertiban, kurang  Murwat: kuat, mampu


ajar;
 Muryani: memandang
 Murang tata: tidak sopan
 Musara: mengikat, memborgol
 Murat: habis sama sekali, kemaluan
 Muser: memusat
 Murba: menguasai;
 Musna: musnah
 Murba wasésa: menguasai;
 Muspra: mubazir, sia-sia
 Murba wisésa: menguasai
 Mustaka: kepala
 Murca: hilang, musnah
 Musthi: memegang, memasang
 Murcat: hilang, mati
 Musthika: 1 mustika; 2 kepala;
 Murcita: pingsan, berbicara
 Musthikaning kidung: nama syair
 Murda: kepala, pemuka
 Musuh: musuh
 Musus: mencuci beras  Nagih: menagih, menarik hutang;

 Mut: kulum  Nagih janji: menuntut janji;

 Mutah: muntah  Nagih pati: membalas kematian

 Muter: memutar  Nagri: negeri, negara

 Mutih: berpuasa mutih  Nahan: demikian, menahan

 Mutik: memetik, memotong  Nahas: naas, sial

 Mutiyara: mutiara  Nahen: demikian, lalu

 Mutlak: mutlak, pasti  Naja: jangan

 Mutuhaké: membuat utuh  Najam: bintang, perbintangan

 Mutung: putus asa  Najan: meskipun, walaupun

 Mutus: mengambil keputusan  Naji: tumbuh taji (ayam)

 Muwah: lagi, dan, serta  Nak: anak, putra;

 Muwun: menangis  Nak dulur: saudara sepupu

 Muwus: berkata, berbicara  Naka: kuku

N  Nakal: nakal

 Naas: naas, sial  Nakar: menakar

 Nadi: urat nadi  Nakir: membuat takir

 Nadya: air  Nakoda: nahkoda, pengemudi kapal

 Nadyan: meskipun  Nakoni: menanyakan, menanyai

 Naga: naga, ular;  Nala: hati, perasaan

 Nagabanda: nama tembang gedhe;  Nalangsa: nelangsa

 Nagagini: ular betina;  Nalar: nalar, pikiran

 Nagakusuma: nama tembang gedhe;  Naléndra: raja, penguasa

 Nagapuspa: bunga nagapuspa;  Nalika: ketika;

 Nagapuspita: nagasari, jenis makanan;  Naling tarung: bunyi vokal “o”

 Nagasantun: jenis makanan;  Naluhi: membosankan, menjemukan

 Nagasari: nagasari, jenis makanan;  Naluri: naluri, insting

 Nagasasra: nagasasra, jenis pamor keris  Nam: anyam;

 Nagara: negara  Nam-naman: anyam-anyaman


 Nama: nama;  Narapati: raja;

 Nami: nama  Narapraja: pegawai, pekerja, buruh;

 Naming: hanya saja, cuma;  Narapwan: supaya;

 Namong: hanya, cuma  Narakarya: pegawai, pekerja, buruh;

 Nampa: menerima  Narakusa, narakuswa: orang (tanah) istimewa milik


raja;
 Nampan: baki
 Naranata: raja;
 Namper: menempeleng
 Narawantah: terkenal, tenar, termasyhur;
 Namudana: main isarat, memakai lambang
 Narawara: hulubalang, pahlawan;
 Namung: hanya, cuma
 Narawata: tersiar merata tiada henti;
 Nanah: nanah, darah putih yang membusuk
 Narawita: milik raja (sawah, desa, dll);
 Nanakan: masak betul, tanak
 Naréndra, naréswara: raja;
 Nandangi: mengerjakan, melakukan
 Narénsdra mahisi, narèswari: permaisuri
 Nander: mengejar dengan cepat
 Naraca: neraca
 Nandhak: berjoget dan menari
 Narah: terserah, menurut sekehendak orang
 Nandhang: mengalami, terkena
 Narang: menggantung di tempat yang tinggi
 Nandhani: menandakan
 Nararya: raja
 Nandho: mengangkat dengan tandu
 Narpa, narpati: raja
 Nandhu: mengangkat dengan tandu
 Narya: menawarkan
 Nanduk: bertambah
 Naryama: hulubalang
 Nandur: menanam
 Nasa: hidung
 Nanggap: menganggap
 Nasika: hidung
 Nanggel: menanggung
 Nasiki: membedaki
 Nanging: tetapi
 Nastiti: teliti, cermat
 Nangis: menangis
 Nata: 1 raja; 2 menata
 Napa: apakah
 Natab: terbentur
 Napas: napas
 Natah: melubangi dengan tatah
 Naptu: angka-angka pada hari, bulan dan tahun
 Natar: memberi pelatihan
 Nara: hal, keadaan;
 Natas: penuh, selesai, sempurna
 Naradipa, naradipati, naraji: raja;
 Naté: pernah
 Nati: bersahaja, lurus, tulus  Neng: hening

 Natkala: ketika  Nengga: menunggu

 Natmata: memandang  Nenggak waspa: bersenggukan menangis

 Natoni: melukai  Nenggala: nenggala, pusaka Baladewa berbentuk


tombak
 Natos: pernah
 Nenggalangi: menghalang-halangi
 Natpada: menyembah, sujud, takhluk
 Nènggané: jikalau, sekiranya, umpama
 Natur: mendukung agar anak agar kencing/berak
 Nénja: berak, buang air besar
 Nawa: sembilan
 Nepak: menyediakan
 Nawala: surat;
 Népang: mendepak, mengepak, menendang
 Nawala patra: surat, tulisan
 Neptu: angka perhitungan pada hari, bulan dan
 Nawan: menawan tahun Jawa

 Nawang: terbang, melayang, memandang;  Nepung: mengenalkan

 Nawang sasi: memandang rembulan;  Nerbuka: membuat terbuka

 Nawang wulan: memandang rembulan;  Netes: menetas

 Nawang sari: melihat ke inti (hakikat)  Niaya: aniaya

 Nawung: mengumpulkan, mengarang, menggubah;  Niba: menjatuhkan diri

 Nawung kridha: halus perasaan hingga mengerti  Nigas: memangkas, memenggal


perasaan orang lain;
 Niksa: menyiksa, menganiaya
 Nawung rudatin, nawung turida: susah, sedih
 Niku: itu
 Nawur: menyawur, menebarkan
 Nila: nila, biru
 Naya: tingkah laku, kelakuan, politik, pimpinan
 Nilad: mencontoh, meniru
 Nayab: pencuri yang masuk ke rumah pada siang
hari  Nilak: berbekas, membekas

 Nayaga: pemain gamelan, ahli kerawitan  Nilakrama: bertanya, menegur dengan hormat

 Nayaka: aparat, pegawai, pamong praja  Nilanggu: cacing

 Nayoh: berusaha agar diberi firasat/alamat dalam  Nilapracandha: angin ribut, topan
mimpi
 Nilar: meninggalkan
 Negara: negara
 Nilas: membekas, menyisakan
 Nèm: muda, taruna
 Nilawarsa: hujan bercampur angin
 Nembah: menyembah
 Nila-werdi: nila yang terbaik
 Néndra: tidur
 Nilem: 1 menyelam; 2 menidurkan  Nirna: menghilangkan

 Nilep: menilep, menyembunyikan  Nira: 1 akhiran nya; 2 air

 Nimita: sebab, karena  Nirada: mendung

 Nimnaga: sungai  Niru: meniru

 Nindita: tidak bercela, mulia, terutama  Nirwana: nirwana, surga

 Nindya: sempurna  Nis: hilang, pergi, tidak;

 Ningan: tetapi  Nisakara: bulan;

 Ningas: memangkas, memotong  Niscala: kuat sekali, tak bergerak;

 Ninggal: meninggalkan  Niskala: tak ada halangan, selamat;

 Ninggil: meniggi  Niskara: sekarang, semuanya;

 Ningrat: bangsawan, darah biru  Niskarana: tidak bersebab, tak beralasan

 Nini: nini, panggilan untuk putri, nenek  Niscaya: pasti, niscaya, tentu

 Nipah: nipah, jenis pohon  Nisih: menyisih, menyingkir

 Nipar: membersihkan, meratakan  Nisip: menyisip

 Nipis: susut, berkurang, makin tipis  Nisir: menyisir, mengiris tipis

 Nipuna: pandai, bijaksana  Nisita: tajam, pandai, cerdas

 Nir: tidak, bebas;  Nistha: nista, hina, rendah

 Niradara: tidak dengan sopan, kurang ajar;  Nisthura: bengis, kejam, tak punya kasihan

 Nirantara: tidak berapa lama lewat, sebentar;  Niswasa: napas

 Nirasa: tidak enak, tak ada rasanya;  Niti: meneliti;

 Nirsraya: melajang, tidak kawin, membujang;  Nitèni: meneliti, memperhatikan

 Nirbawa: tak berwibawa;  Nitih: naik (kendaraan)

 Nirbaya: tidak bahagia;  Nitik: meneliti, melihat

 Nirbaya, nirbita: lepas dari mara bahaya;  Nitiman: bijaksana, wicaksana

 Nirdaya: hilang tenaga;  Nitir: memukul terus-menerus

 Nirdon: tiada hasilnya, gagal, urung, tak berguna;  Nitis: menjelma, masuk

 Nirmala: selamat, lepas dari kecelakaan;  Nitra: netra, mata

 Nirwèsthi: tidak takut bahaya;  Niwanda: sebab, karena

 Nirwikara: tak berubah, tabah, berani  Niyaga: penabuh gamelan


 Niyaka: pegawai, pekerja, aparat  Numplak: menumpahkan

 Nohan: nama hari ke-4 dalam hitungan Jawa  Numpu: berburu

 Nom: muda;  Numpuk: menumpuk

 Nom-noman: pemuda, taruna  Numusi: menjadi kenyataan

 Nonton: menonton, melihat  Nundaka: menyuruh, menugaskan

 Nrima: menerima, bersifat menerima apa adanya  Nundha: menunda

 Nugraha: anugerah, karunia  Nundhung: mengusir

 Nuhun: memohon, meminta  Nunggak: menunggak

 Nujum: nujum, perbintangan, falakh  Nunggal: menyatu;

 Nukma, nuksma: menjelma  Nunggang, nunggangi: mengendarai;

 Nulad: meneladani;  Nunggangtaya: menghina

 Nuladhani: meneladani  Nunggu: menunggu

 Nulahi: berpengaruh kepada  Nungka: kedatangan

 Nulak: menolak  Nungkak: menginjak dengan tumit;

 Nular: menular, berjangkit  Nungkak krama: berlaku tak sopan, ceroboh

 Nulis: menulis  Nungkeb: menutupi dengan bakul, mengepung lalu


menangkap
 Nulung: menolong
 Nungkul: takluk;
 Nulup: berburu burung dengan tutup
 Nungkul aris: takluk dengan baik-baik
 Nulya: lalu, kemudian, lantas
 Nungsa: nusa, pulau
 Numbak: menombak, menusuk;
 Nungsang: melintang pukang;
 Numbak tambuh: pura-pura tidak tahu
 Nungsang jempalik: mencari nafkah dengan susah
 Numpang: menumpang; payah

 Numpang karang: orang yang menumpang di  Nungsung: memberi;


kebun orang lain;
 Nungsung warta: mohon berita
 Numpang nusup: orang yang menumpang di rumah
orang lain;  Nungtun: menuntun

 Numpang rembug: usul  Nunjang: 1 menunjang; 2 memberi bonus

 Numpek: tumpah  Nunut: menumpang, ikut

 Numpeng: selamatan dengan tumpeng  Nupiksa: memeriksa

 Numpes: menumpas  Nuraga: yang memerintah/ menguasai, rendah hati


 Nurun: meniru;  Obor giring: pengayom, pelindung;

 Nurunake: melahirkan keturunan; o Sambung obor: penguburan jenazah yang


kemalaman sehingga perlu diterangi dengan obor
 Nurun sungging: meniru sama betul
 Obos: omong kosong, membual
 Nurut: menurut, taat
 Obrog: jenis permainan anak
 Nusa: nusa, pulau;
 Obyok: cucian secara bersama-sama
 Nusa Jawa: pulau Jawa;
 Obyong: setuju, sepakat, sependapat
 Nusantara: nusantara, pulau-pulau yang berjajar
 Obyor: berkilauan, menyala-nyala, bersinar terang
 Nuswa: nusa, pulau;
 Odor: jenis permainan anak
 Nuswapada: nusantara, pulau-pulau yang berjajar
 Ogah: ogah, tidak
 Nut: nut, ikut, menurut
 Okèh: banyak, berjenis-jenis
 Nuthuk: memukul
 Okol: kekuatan otot, badan, fisik
 Nutu: menumbuk;
 Olah: masak, mematangkan
 Nutu pari: menumbuk padi
 Olan-olan: jenis ulat
 Nutup: menutup
 Olèh: 1 boleh, diijinkan; 2 mendapat;
 Nuwala: surat
 Olèh aja: tarik ulur;
 Nuwawa: titip, bertitip kepada
 Olèh ati: kesenangan, gembira;
 Nuwun: memohon, meminta, permisi;
 Olèh dadi: asal jadi, berhasil;
o Kula nuwun: permisi;
 Olèh gawé: 1 mendapat tugas, pekerjaan; 2
 Nenuwun: meminta, berdoa; mendapatkan yang dituju;

 Nuwun mawon: maaf saja;  Olèh pepati: duka-cita;

o Panuwun: 1 permohonan; 2 kayu  Olèhan: 1 sering mendapat keberuntungan; 2


bubungan rumah mudah dipinjami;

O  Olèh-olèh: oleh-oleh, buah tangan

 Obah: bergerak;  Omah: rumah;

 Obah-osik: bergerak-gerik  Omahan: selalu di rumah;

 Obat: obat, jamu;  Omah-omah: membangun rumah tangga;

 Obat-abit: diayun-ayunkan; o Pomahan: perumahan

o Mobat-mabit: terombang-ambing  Oman: sisa, bagian

 Obong: bakar  Omba: lebar, luas, jembar

 Obor: obor, pelita;  Ombak: ombak, gelombang


 Ombé: minum, menenggak air  Ontong: jantung pisang

 Omong: mengomong, bicara;  Onya: singkir, pergi, hinder

 Omong kosong: omong kosong, nonsens, bicara  Onyok: tawaran yang berlebihan, vulgar,
tanpa makna, basa-basi diperlihat-lihatkan

 Ompak: 1 awalan pada lagu lancaran; 2 batu  Onyol: tonjol, memperlihatkan, menunjukkan
penyangga tiang
 Ora: tidak
 Ompok: sengkuap
 Ori: jenis bambu
 Omprot: bersemburan, bertaburan
 Orong-orong: jenis binatang tanah
 Onar: kacau, geger, resah
 Osada: usada
 Oncat: lari, pergi, tinggal
 Osadi: usaha, jamu
 Oncé: karangan, gubahan
 Osik: gesek, ganggu
 Oncèk: kocek, kupas, buka
 Otot: otot, urat
 Oncèn-oncèn: untaian, susunan
 Owah: berubah, berganti
 Oncèng: selalu bertanya
P
 Oncèr: paparan, jelas, keterangan
 Pacak: dandan, berhias;
 Oncog: berjalan cepat dengan tujuan yang pasti
 Pacak baris: menata barisan;
 Oncom: jenis tempe yang terbuat dari kacang tanah
 Pacak gulu: gerakan leher dalam menari atau joget
 Oncong: nyala, sulut, suluh, sinar
 Pacangan: tunangan
 Oncor: 1 obor, pelita; 2 mengoncori, memberi air
(sawah)  Paceklik: musibah kesulitan bahan pangan secara
massal
 Ondhan: waktu luang, jeda, istirahat
 Pacima: barat;
 Ondhang: undang-undang, pengumuman, publikasi
 Pacimotara: barat daya
 Oneng: gelisah, sedih, susah
 Pacir: porak-poranda, berceceran
 Onta: unta, jenis binatang gurun
 Pacuh: larangan, tabu
 Ontang-anting: anak tunggal
 Pacul: cangkul;
 Ontèl: jantung pisang
 Pacul bawak: tungkai cangkul;
 Onten: ada, berada
 Pacul gowang: jenis rumah tradisional;
 Onté-ontéyan: untaian, rangkaian
 Pacul jejeg: cangkul sejenis tembilang;
 Ontong: kecewa, sedih, gelisah, jengkel
 Pacul slandhok: cangkul yang semuanya terbuat
 Ontor: siram, guyur dari besi;

 Ontran-ontran: geger, kekacauan  Pacul unet: cangkul sejenis tembilang


 Pacung: usulan untuk dipilih  Padmasana: tahta, singgasana

 Pada: 1 kaki; 2 bait  Padmi: permaisuri;

 Padaka: kalung, hiasan leher  Padni, patni: permaisuri

 Padamarga: jalan kecil, lorong  Pados: mencari

 Padamelan: pekerjaan, karya  Padu: cekcok, berselisih;

 Padangan: tempat menanak nasi  Padu don: cekcok, berselisih

 Padarakan: rakyat jelata  Paduka: paduka, anda, kamu

 Padha: sama  Padunungan: tempat, wilayah, daerah

 Padhak: tempat pembuatan garam  Padupan: tempat membakar dupa

 Padhalangan: pedalangan, seluk-beluk yang  Padureksa: pojok rumah


berkaitan dengan wayang dan dalang
 Paès: hias, dandan;
 Padhang: terang, bersinar
 Paèsan: kaca berhias
 Padhar: jemur, dipanasi
 Paga: para-para
 Padharan: perut
 Pagagan: huma, ladang
 Padhas: batu cadas, batu karang;
 Pagah: tetap, stabil
 Padhas lintang: batu bintang
 Pagas: pangkas, potong, kitan
 Padhati: pedati
 Pageblug: musibah, bencana
 Padhé: berbeda, berlainan, tidak sama
 Pageh: tetap, tak berubah, stabil
 Padhek: dekat
 Pagéné: mengapa, apa sebab
 Padhem: padam, mati
 Pager: pagar
 Padhépokan: asrama, perguruan
 Pagering: musibah, wabah
 Padhet: padat, rapat
 Pagon: kokoh, kukuh
 Padhi: padi
 Pagongan: tempat menyimpan gamelan
 Padhidhing: musim dingin
 Pagowong: gelap karena gerhana
 Padhilan: sapi pejantan
 Pagriyan: perumahan
 Padhiyan: api penghangat, dian
 Pagupon: rumah merpati
 Padho: layar perangkap
 Paguron: perguruan
 Padma: bunga teratai;
 Pagut: bersua, berjumpa
 Pama éndra: bunga teratai gunung;
 Paham: 1 paham; 2 aliran
 Padmana: hati yang gembira;
 Pahat: ukir  Pakerti: tingkah laku, watak

 Pailit: bangkrut, jatuh rugi  Pakéwuh: segan, enggan

 Paing: nama hari dalam kalender Jawa  Pakis: pakis, jenis pohon paku

 Pait: pahit;  Pakiwan: tempat yang dianggab kiri, jarang


dilewati
 Pait getir: suka-duka
 Pakiwèn: persinggahan sementara
 Pajagan: tempat penjagaan
 Pakolèh: perolehan
 Pajang: hiasan, pajangan
 Pakon: perintah, instruksi
 Pajaran: pelajaran
 Pakra: pantas, patut
 Pajaratan: makam, kuburan
 Paksa: paksa
 Pajeng: laku, terjual
 Paksama: ampun, maaf
 Paju: baji, sejenis kampak;
 Paksi: burung
 Paju pat, paju telu: segi empat, segi tiga
 Pakta: bapak tua
 Pajuk: bercahaya, bersinar
 Paku: paku
 Pajurungan: pemujaan
 Pakuwon: pesanggrahan, peristirahatan
 Pak: panggilan untuk bapak;
 Pala: biji pala;
 Pakdhé: uwa, kakak laki-laki dari bapak/ibu
 Pala gumantung: buah-buhan yang bergantung
 Pakaja: bunga teratai (mangga, dll);

 Pakakas: perkakas, perabot  Palakarta: rampung;

 Pakal: mata pencaharian  Palakarti: perlengkapan;

 Pakapti: kemauan, kehendak  Pala kependhem: biji/buah yang terpendam dalam


tanah (ketela, dll);
 Pakara: perkara, problem
 Palakerti: perlengkapan, perkakas;
 Pakardi, pakarti: pekerjaan, penghidupan
 Pala kesimpar: buah-buahan melata (semangka,
dll);
 Pakatik: abdi, pelayan
 Palakirna: buah-buhan yang bergantung;
 Pakèl: jenis buah mangga

 Palakitri: buah-buahan di pekarangan;


 Pakem: pedoman baku
 Palakrama: menikah;
 Pakemit: azimat

 Palakrami: menikah;
 Pakèn: segala perintah
 Palamarta: tabiat baik;
 Pakenira: kamu, anda

 Palawija: tanaman pangan selain padi di sawah


 Pakéring: penghormatan
 Palagan: medan laga
 Palaku: kuli, pegawai, karyawan  Paman: paman, adik laki-laki ayah

 Palal: pahala, anugrah, karunia  Pamanggih: pemikiran

 Palambang: perlambang  Pamardi: pengajar

 Palana: pelana (kuda, gajah)  Pamarta: yang memberitakan, juru pengabar

 Palandang: pelayan pengantin  Pamasa: raja, ratu

 Palang: palang  Pambayun: sulung, anak pertama

 Palangan: larangan  Pamèr: pamer

 Palangka: kursi, dampar  Pamit: pamit, ijin

 Palar: minta, ambil  Pamong: pamong, aparat desa

 Palastra: meninggal  Pamor: wibawa

 Palaur: mau-maunya  Pamot: muatan

 Palèlèr: hadiah pakaian bekas  Pampet: mampet, berhenti

 Palem: pohon palma  Pamrih: pamrih, harapan, keinginan

 Paleng: pusing  Pamugara: pramugara;

 Pali, pepali: wejangan, pesan  Pamugari: pramugari

 Palibaya: kaum, golongan, kelompok  Pamuja: pemujaan, doa, semedi;

 Palihara: gangguan, huru-hara o Sanggar pamujan: tempat semedi, pura;

 Palilah: ijin, restu, perkenan  Pamuji: doa, semedi, pujian

 Paling: paling, puncak  Pana: terang, jelas;

 Paliwara: berita  Panakawan: panakawan, abdi;

 Palsu: palsu, semu, tiruan  Panakrama: bakti, penghormati;

 Palu: palu, martil  Panamaya: janji

 Paluh: lumpur  Panas: panas

 Palupi: contoh, tauladan  Panata: aturan, penata;

 Palyas: penolak  Panatagama: pemimpin agama

 Pama: upama, seandainya  Panca: panca, lima;

 Pamadya: penengah  Pancabakah: perselisihan;

 Pamah: kunyah  Pancabaya: halangan, rintangan;

 Pamali: larangan, pantangan  Pancadriya: panca indra;


 Pancakaki: pengetua di desa;  Pandek: tetap

 Pancakara: perang, perselisihan;  Pandel: pandel, bendera lambang

 Pancanaka: nama kuku Bima;  Pandeng: memandang, melihat

 Pancaniti: nama bangsal di kraton;  Pandhak: cebol, kerdil

 Pancaruba: peralihan musim;  Pandhan: daun pandan

 Pancasila: lima sila, lima dasar;  Pandhapa: pendopo, balai;

 Pancasona: nama aji Rawana;  Pandhapi: (ing.) Pendopo, balai

 Pancawara: lima arah mata angin;  Pandhawa: anak 5 lelaki semua;

 Pancaweda: lima ajaran  Pandhawi: anak 5 perempuan semua

 Pancad: pancat, landasan  Pandhé: 1 pandai; 2 pandé besi

 Pancak: terima, tangkap;  Pandhéga: pemimpin

 Pancak suji: pagar besi  Pandhékar: pendekar, jawara

 Pancaka: pembakaran mayat  Pandhiran: bercakap-cakap

 Pancal: pancal, tendang  Pandhita: pendita, brahmana

 Pancama: yang kelima  Pandho: mengajukan kedua belah tangan untuk


menerima sesuatu
 Pancèn: memang
 Pandhok: tempat kediaman yang tetap
 Pancer: pusat
 Pandhosa: peti mayat, keranda
 Panci: panci
 Pandhuk: bertemu, berjumpa, berdamai
 Pancik: pancatan, landasan
 Pandhuta: mega, mendung
 Pancilak: berlompatan, tak sopan
 Pandika: pembicaraan, perkataan
 Pancing: pancing
 Pandon: laku
 Pancong: centong besar
 Pandonga: doa, puji
 Pancur: memancur
 Panduk: laku, cara berbuat
 Pancuran: pancuran
 Panduka: paduka, tuanku
 Pancurat: memancur, bersirat
 Pandulu: penglihatan, mata
 Pandadar: penguji
 Pandum: pembagian, anugrah, karunia
 Pandam: dian, pelita
 Pandung: maling, pencuri
 Pandawa: pendawa, lima bersaudara
 Panedah: petunjuk
 Pandaya: nelayan, pencari ikan
 Panedha: 1 makanan; 2 permintaan
 Panedya: petunjuk  Panggil: panggil, janji

 Panegar: pelatih kuda tunggang  Panggul: pikul, gotong

 Panèk: panjat, dipanjat  Panggulu: anak yang kedua

 Panekar: kebayan  Panggya: bertemu, berjumpa

 Paneksi: uang saksi  Pangkaja: 1 sinar, cahaya; 2 telapak

 Panelah: sebutan, nama  Pangkat: pangkat

 Panembahan: junjungan, yang disembah  Pangku: cara mematikan huruf dalam tulisan Jawa

 Panemu: pendapat, usul  Pangkur: pangkur, jenis tembang

 Panèn: panen  Panglima: panglima, pemimpin perang

 Panengah: penengah  Pangling: lupa rupa

 Panengen: yang di kanan  Pangluh: melengkung, mentiyung

 Panenggak: kedua, leher  Panglus: penghalus

 Panèwu: panewu, camat  Pangot: pisau, lading, sabit

 Pang: cabang, dahan  Pangran: 1 pangeran; 2 Tuhan

 Pangajeng: pemuka;  Pangrèh: pemerintah, aparat;

 Pangajeng-ajeng: harapan, keinginan  Pangrèh agung: pejabat besar;

 Pangaji: harga, penghargaan;  Pangrèh luhur: pejabat tinggi;

 Pangan: pangan, makanan  Pangrèh praja: pejabat negara

 Pangapura: maaf, ampunan;  Pangu: sebentar

 Pangapunten: (ing.) Maaf, ampunan  Pangul: ujung tanah kedokan

 Pangarsa: pemuka, pembesar;  Pangulu: penghulu;

 Pangarsa-arsa: harapan, keinginan;  Pangulu banyu: pegawai pengairan

 Pangarsi: pemuka, pembesar  Pangupa: hal mengenai;

 Pangèstu: restu  Pangupaboga: hal mencari makan;

 Panggèh: bertemu  Pangupajiwa: hal usaha kehidupan;

 Panggeh: tetap, tiada berubah  Pangupakara: hal perawatan, pemeliharaan;

 Panggel: pendek lehernya  Pangupaksama: hal pengampunan;

 Panggeng: kekal, tetap  Panguparengga: hal

 Panggih: bertemu, berjumpa  Penghiasan pangur: pangur, pemotongan


 Panibasampir: pemberian dari pengantin laki-laki  Pantaka: mati, wafat
kepada perempuan
 Pantang: pantang
 Panicil: cicilan
 Pantara: antara
 Panida: kapur
 Pantaran: sebanding, sebaya
 Paniganan: cerana, tempat sirih
 Panté: pantai
 Panigraha: pemberian
 Pantèg: kuat, kukuh, tahan
 Panika: pena, ballpoint
 Pantèk: pasak
 Panil: bagian pintu
 Pantèn: engkau
 Panili: panili
 Pantes: pantas
 Paningron: hari naas (yang ke-5), hari paringkelan
 Pantha: bagian, potongan
 Paningset: pengikat yang erat
 Pantheng: pandangan menyatu
 Panjalin: penjalin, rotan
 Panti: panti, rumah
 Panjang: panjang;
 Pantun: padi
 Panjangan: upeti;
 Panu: panu, penyakit kulit
 Panjang ilang: daun kelapa muda yang dianyam
sebagai wadah makanan untuk kenduri  Panuduh: petunjuk, penuntun;

 Panjangka: perkiraan, dugaan o Nuduhi: memberi petunjuk

 Panjara: penjara, rumah tahanan  Panuhun: permohonan, permintaan;

 Panjel: ganjal, galangan o Nuhun sewu: permisi, maaf

 Panjenengan: engkau, kamu, kalian  Panuju: terarah, tertuju;

 Panjer: nyala terus; o Nuju prana: berkenan

 Panjer ésuk: bintang yang menyala sampai pagi  Panukma, panuksma: penjelmaan, titisan
hari;
 Panutan: panutan, contoh, teladan;
 Panjer soré: bintang yang menyala sejak menyala
sore hari
o Manut: menurut;

 Panji: bendera kecil;


o Nunut: ikut, numpang

 Panji klanthung: pengangguran;


 Panutup: penutup
 Panji-panji: bendera
 Panutur: penutur
 Panjidhur: jidur, tabuh, kandang besar
 Panuwun: 1 permintaan, permohonan; 2 kayu
bubungan rumah;
 Panjing: masuk
o Kula nuwun: permisi, minta izin mau
 Panjor: dasar pedoman, pokok-pokok pedoman masuk rumah orang lain;

 Panjrah: tersiar merata, tersiar dimana-mana


o Nuwun sewu: permisi, maaf  Parakasak: pemberian, hadiah;

 Panyuwun: permintaan, permohonan  Parakirna: buah-buahan pohon;

 Paoman: bilik tempat bersemadi  Parakrama: kawin, menikah;

 Paos: pajak, panjang, beda  Paranyai: abdi wanita di istana;

 Paotan: alat untuk meruncingi  Parapadu: sengketa, berselisih;

 Papa: sengsara, kesulitan, menderita  Parasama: pilih kasih;

 Papag: jemput, temui, jumpai;  Parasatya: teman;

o Mapag: menjemput  Paratantang: suka menantang, suka berkelahi;

 Papah: papah, pondong, tuntun;  Parawadulan: juru sandi;

 Papahan: tuntunan  Parawanten: sesajian

 Papak: sejajar, sama ujungnya  Parab: nama

 Papaka: 1 pemburu; 2 siksaan  Paraga: pelaku

 Papal: patah, cuwil  Parah: parah

 Papan: papan, tempat  Parai: buah parai, pare

 Papar: jelas, rata  Parak: datang, hadir, mendekat

 Papas: jumpa, temu  Parakan: kedatangan, kedekatan

 Papasan: berjumpa, bertemu  Parama: yang terutama, terindah;

 Papat: empat  Paramadiwa: surga;

 Papras: patas, cuwil, gugur  Paramakawi: ahli syair;

 Papreman: tempat tidur  Paramaresi: begawan, pendita;

 Papriman: mengemis  Paramasastra: ahli sastra;

 Papringan: himpunan bambu  Paramatatwa: kenyataan yang luhur;

 Para: 1 bagi; 2 para;  Paramarta: adil, pemurah, ampunan;

 Paracampah: suka mencela, menghina;  Paramastri: bidadari;

 Paracidra: pengkhianat, pendusta;  Paramastuti: ahli ibadah;

 Paradata: jaksa;  Paramèng basa: ahli bahasa;

 Parahita: berguru, mengabdi;  Paramèng kawi: ahli syair;

 Parajaya: salah, kalah;  Paramèsthi: dewa yang mulia;

 Parakarta: selamat, sehat;  Paramèswara: raja;


 Paramèswari: permaisuri  Parek: dekat, akrab

 Paramita: kesempurnaan  Parekan: yang dekat

 Parampara: juru penerang  Parem: param, obat olesan

 Paramudita: lebih luas, baik, bijaksana, alam  Pareman: tempat tidur


semesta;
 Paremas: bersulaman benang emas
 Paramudya: baik, bijaksana;
 Pareng: 1 bersama; 2 permisi
 Paramusésa: jajahan yang luas, alam semesta
 Paréntah: perintah, instruksi
 Paran: arah, tujuan;
 Parepat: 1 keempat; 2 abdi, pengiring
 Paran tutuh, paran tutuhan: tertuduh, terdakwa;
 Parepatan: 1 perempatan; 2 rapat, perundingan,
 Paran baya: apakah gerangan; musyawarah

 Parandéné: apalagi;  Pari: 1 padi; 2 hal, mengenai;

 Paran para: juru penerang  Paribasan: peribahasa;

 Parang: parang, senjata;  Paribawa: wibawa, pengaruh;

 Parangmuka: penjahat, maling, musuh;  Paributa: dihina, dihinakan;

 Parangrusak: motif batik  Paricara: abdi, hamba (laki-laki);

 Pararapan: dahi  Paricari: abdi perempuan;

 Paras: wajah;  Parigraha: 1 rumah; 2 istri, suami; 3 menyentuh;

o Diparasi: dikelupas  Parihasa: penghinaan, celaan;

 Parasdya: niat, maksud, kehendak  Parikena: cocok, berkenan;

 Parastra: mati, wafat, gugur  Parikrama: sambutan, penghormatan;

 Parasu: 1 kapak, parang; 2 gunung  Parikudu: mau sekali, seharusnya;

 Parat: sebangsa patri  Parimaha: besar;

 Paratra: mati, akhirat  Parimarma, parimirma: kemurahan, belas kasih;

 Parawan: perawan, gadis  Paripadu: seharusnya, mau sekali;

 Parawasa: dibunuh, disiksa  Paripaos: peribahasa, ungkapan;

 Parbata: gunung, bukit  Paripeksa: terpaksa, seharusnya;

 Parcaya: percaya  Paripolah: bertingkah polah;

 Pardata: perdata  Paripuja: penghormatan;

 Pardi: terdidik, tekun bekerja  Paripurna: paripurna, sempurna, pensiun;

 Pardika: arti, makna  Paritrana: pertolongan, perlindungan;


 Paritustha: senang, girang, puas;  Partisara: piagam, ijasah

 Pariwanda: penghinaan, celaan;  Partima: mencari

 Pariwara: berita, warta;  Paru: paru-paru

 Paripasa: paksa  Paruh: separo, setengah

 Paridan: sebangsa kerekan layar  Parul: kata-kata, untuk saling berjanji

 Pariga: gada, danda, belantan  Parung: jurang yang tak begitu dalam

 Parigi: sumur, tambak, mata air  Parupuh: dipukuli, dipangkas, ditutuh

 Parikan: syair, pantun o Diparusa, diparosa: dipaksa, diperkosa

 Pariksa: periksa  Parusya: kasar, bengis

 Paring: memberi  Parwa: bagian, episode

 Paris: sebangsa perisai  Parwata: gunung, bukit;

 Parma: anugrah, karunia;  Parwita: 1 asal mula, mula-mula; 2 gunung

 Parman: belas kasih Tuhan;  Pas: pas, tepat, sesuai

 Parmana: waspada, tekun, teliti, sempurna;  Pasa: puasa

 Parmata: permata;  Pasagi: berbentuk persegi;

 Parmati: tekun, teliti, waspada  Pasagi kubuk: kubus;

 Paro: separo, setengah  Pasagi bata: persegi panjang (seperti bata);

 Parol: kata-kata untuk saling berjanji  Pasagi miring: belah ketupat, jajaran genjang

 Paron: 1 landasan untuk menempa; 2 setengah  Pasah: pasah, penghalus kayu

 Parpatan: perempatan, silang empat  Pasaja: sederhana, bersahaja

 Parsa: gunung  Pasaji: sesaji

 Parsada: persada, istana, gedung, candi, bumi  Pasak: pasak

 Parsudi: mencari, upaya, usaha  Pasaksi: saksi

 Parswa: lambung (kaki) gunung  Pasal: pasal

 Partala, pertala: bumi, tanah  Pasalatan: tempat sholat

 Partana: pembicaraan, musyawarah  Pasalin: tempat ganti, kamar pas

 Parti: hal, mengenai;  Pasang: 1 pasang, memasang; 2 pasang surut;

 Partidésa: selamatan desa;  Pasang aliman tabé: mohon ijin, permisi;

 Partikelir: partikelir, swasta;  Pasangan: 1 pasangan, jodoh; 2 pasangan dalam


huruf Jawa untuk mematikan huruf di depannya;
 Pasang angkuh: sombong, congkak;  Pasri: asri

 Pasang gendéra: mengibarkan bendera;  Pasthi: pasti, tentu

 Pasang giri: sayembara;  Pasu: 1 batang hidung; 2 binatang, hewan

 Pasangliring: mengerling, menjeling;  Pasupati: panah milik Arjuna

 Pasang grahita, pasang cipta: menggunakan indra;  Pasuryan: muka, perangai

 Pasang rakit: susunan, struktur, pengaturan;  Patah: patah, potong, putus

 Pasang ulat: menggunakan bahasa simbol;  Pataka: jahat, durhaka

 Pasang semu: menggunakan bahasa simbol;  Pataksi: pertanyaan

 Pasang walat: mengenakan tulaknya  Patala: alam (dunia) di bawah bumi pertala

 Pasanggrahan: pesanggrahan, tempat istirahat  Patang: empat, berempat;

 Pasar: pasar, tempat jual beli;  Patang aring: dinding untuk sekat kamar tengah;

 Pasar malem: pasar malam;  Patang atus: empat ratus;

 Pasaraya: pasar besar  Patang ewu: empat ribu;

 Pasatan: 1 handuk; 2 tempat yang kering  Patang puluh: empat puluh;

 Pascima: barat  Patang yuta: empat juta

 Paser: damah, anak damah, sumpit  Patangèn: tempat untuk bangun

 Pasik: fasik, tak beragama  Patani: 1 petani; 2 tempat tidur

 Pasir: 1 pasir; 2 samudra;  Patapan: pertapan

 Pasir wukir: lautan dan pegunungan  Patar: patar, kikir besar

 Pasirah: kepala  Patarana: tempat duduk

 Pasiran: tempat yang berpasir  Patembaya: sayembara

 Pasisir: pesisir, tepi laut  Patèn: pasti, pengakuan;

 Paso: pasu, jambang, jambangan tempat air o Hak patèn: atas suatu karya

 Pasowan: waktu untuk menghadap  Pater: pemimpin agama nasrani

 Pasrah: pasrah menyerah;  Pathèk: patek, jenis penyakit kulit

 Pasrah bongkokan: menyerah tanpa syarat;  Pathet: tinggi rendah nada

 Pasrah ngalah: pasrah, mengalah  Pathi: pati, sari

 Pasrangkara: menegur, berkata dengan manis muka  Pathok: patok, tongkat tertancap

 Pasrèn: 1 perhiasan; 2 bilik tengah  Pathola: cindai sutra halus


 Pati: pati, mati, meninggal;  Pawana: angin, udara

 Pati-pati: terlebih-lebih;  Pawar: kebayan

 Pati bogor: sekarat, hampir mati;  Pawarta: berita, warta

 Patibrata: bertapa, bersemedi;  Pawèh: pemberian

 Patigawé: bekerja keras;  Pawèstri: perempuan, putri

 Patigeni: puasa sehari semalam  Pawira: perwira, gagah

 Patibasampir: peningset  Pawitan: modal

 Patih: patih, wakil  Pawitra: jernih, suci, bersih

 Patik: 1 noda; 2 abdi, hamba;  Pawiyatan: pendidikan

 Patik-aji: abdi raja, daulat tuanku;  Pawon: dapur

 Patikbra: rakyat banyak  Pawong: orang;

 Patita: jatuh  Pawongan: sosok seseorang;

 Patitis: titis, tepat, efektif  Pawong mitra: sanak famili, saudara

 Patra: daun, surat;  Pawuhan: keranjang sampah, tempat pembuangan


sampah
 Patramanggala: nama tembang gedhe;
 Pawukon: siklus waktu berdasarkan wuku
 Patrasèli: nama bunga
 Paya: syarat, upaya, ikhtiar
 Patrap: sikap, tindakan
 Payadan: dalih, berdalih
 Patrem: keris kecil
 Payah: payah, letih
 Patuh: patuh, taat
 Payang: payang, pukar
 Patuk: paruh, tatah, pahat
 Payu: laku
 Patuku: pembeli
 Payudan: peperangan, medan laga
 Patung: patung, arca
 Payudara: payudara
 Patungkas: pesan, amanat
 Payun: atap rumah
 Paturon: tempat tidur
 Payung: payung;
 Patut: patut, pantas
 Payung agung: payung besar;
 Patuwas: pesan, amanat
 Payung bèbèk: tudung lebar dari daun nyiur;
 Paugeran: patokan, ketentuan
 Payung kuning: pengayoman;
 Paut: sangkut paut, hubungan
 Payung sungsun: payung bertingkat
 Pawaka: api
 Payus: pucat lesi, kurang bercahaya
 Pecah: pecah  Pehan: air susu

 Pecalang: pelopor, polisi desa  Pejah: mati;

 Pecat: pecat, copot;  Pejah kelir: partikelir, swasta

 Pecat mati: berhenti kerja karena mati  Pekara: perkara

 Pécé: buta sebelah, cemeh, cemer  Pekatul: bekatul

 Pecèh: bilis, rejeh matanya  Pekèt: piket, giliran tugas

 Pecel: pecel, jenis bumbu  Pekéwuh: segan, serba sulit

 Pècèl: pecah belah  Pekik: tampan, bagus

 Pecèran: pelimbahan  Peking: peking, bagian dari gamelan

 Pecerèn: pelimbahan  Peksi: burung

 Pèci: peci, topi  Pekti: upeti

 Pecil: anak katak  Pelag: baik, cantik, bagus

 Pecut: cambuk  Pélag: palang penyekat

 Pedhang: pedang;  Pelak: anak ikan kakap

 Pedhang suduk: pedang yang lurus;  Pélan: nama burung

 Pedhang warangan: pedang yang terhunus  Pelana: pelana

 Pedhati: pedati, dokar  Pélas: jenis lauk

 Pedhaya: perdaya, memperdayakan  Pelat: papan nama

 Pedhes: pedas;  Pelem: mangga

 Pedhes perih: pedih perih  Peleng: bundaran hitam di mata

 Pedhèt: anak sapi  Pelit: pelit, tamak

 Pedhot: putus, patah  Pélog: pelog, laras gamelan

 Pedhut: awan  Peloh: lemas, lunglai

 Pegat: putus, patah;  Pelung: nama burung

 Pegat mati: putus mati;  Pelus: ikan palung, sebangsa lintah

 Pegat-pegat: terputus-putus;  Pélut: pikat, tarik, tawan

 Pegat urip: putus hidup  Pèmès: pisau kecil/pisau gapit

 Pegawan: begawan  Pénak: enak, nikmat

 Pegel: pegal, payah  Pénakan: keponakan


 Pénang: keluarga, kaum, seketurunan  Penggang: renggang, rongga

 Penapa: mengapa  Péngkal: salah satu perangkat huruf Jawa

 Penat: penat, capai  Pengker: lampau, lalu, silam

 Penatus: kepala prajurit  Pengki: keranjang sampah

 Pencak: tendang, sepak  Pengkok: tekan

 Pencar: menyebar;  Péngkolan: tikungan, belokan, kelokan

 Pencar-karang: sudah membuat rumah sendiri,  Pèngkrang: duduk di tempat tinggi


mandiri, tidak ikut orang tua
 Pengkuh: kuat, kokoh
 Pèncèng: miring
 Pengulu: penghulu
 Pencèt: tekan, pijat
 Pèni: indah, bagus, cantik
 Pencu: 1 kepala, limas yang tinggi (rumah adat); 2
ujung kerucut  Penjalin: penjalin

 Pendhak: berulang  Pental: terlempar, terhempas

 Pendhapa: pendapa, balai  Pentas: pentas, naik panggung, tampil

 Pendharat: tali untuk menambatkan binatang  Pentasan: pertunjukan, pementasan

 Pendhatos: pedati, dokar  Pentelung: mentiyung, melengkung

 Pendhéga: pemimpin  Penthang: memegang, memasang

 Pendhèk: pendek, rendah  Pentheng: tegang

 Pèndhèk: pendek  Penthung: tongkat, pemukul

 Pendhem: pendam, tanam  Pentil: 1 berbuah masih muda; 2 puting susu

 Pendhet: ambil  Penting: penting

 Pendhil: periuk, kendil  Penyakit: penyakit

 Pendhita: pendita, resi, begawan  Penyèt: tekan

 Pending: sabuk dari perak  Pènyèt: lempeng, pipih

 Pener: tepat, benar sekali  Penyon: memakai penyu

 Penèwu: penewu, pangkat di kraton  Penyu: penyu

 Pengaron: belanga besar  Penyuk: benjut, luka

 Pèngeran: pangeran, putra raja  Pep: lembab

 Pènget: peringatan, saran, nasihat  Pepak: pepak, lengkap, sempurna

 Penggak: cegah, menghalangi  Pépé: jemur, dipanaskan


 Peper: tumpul  Perlawanan: perlawanan

 Pèpèr: cebok dengan batu, membersihkan berat  Perlaya: kiamat, mati

 Pepes: lemas, lunglai, tak berdaya  Perlu: perlu

 Pèpès: jenis lauk pauk, pepes  Permadani: permadani

 Pepet: perangkat huruf Jawa untuk vokal “u”  Permana: permana, sempurna

 Pèpèt: tekan, desak  Permati: teliti

 Pera: mudah dibagi, tidak lekat  Persaben: permisi, memberi tahu kepada, meminta
ijin
 Perak: dekat
 Persandha: persada
 Pérak: perak, jenis logam berwarna putih
 Persapa: menyapa, memanggil
 Perang: perang, bertempur;
 Persekot: uang muka
 Perang brubuh: adegan perang amuk-amukan;
 Persèn: persen
 Perang kembang: adegan perang yang akan terus
berkembang;  Persudi: mencari, berusaha, upaya

 Perang sabil: perang sabil, membela agama;  Pertapan: pertapan

 Perang tandhing: perang tanding  Peru: peru, empedu

 Pérang: membagi  Perut: perut

 Peras: peras  Perwandé: sudah tentu, pasti

 Perasaan: perasaan o Diperwasa: dipaksa

 Percanten: pembicaraan, percakapan  Pès: sakit pes, jenis sakit perut

 Percaya: percaya, yakin o Dipesa: dipaksa

 Perdi: mendidik, merawat, memelihara dengan baik  Pesagi: pesagi, persegi, kotak

 Perdikan: tanah bebas pajak  Pesaja: sederhana, bersahaja

 Perdondi: berselisih, ragu-ragu  Pesan: pesan, amanat

 Perduli: peduli  Pesat: pesat, amanat

 Peri: peri, sebangsa bidadari, kuntilanak  Pèsèk: pesek, kurang panjang

 Perih: perih  Peseng: memajang, mengenakan

 Perjaya: bunuh  Pèsèr: peser, jumlah uang

 Perkutut: perkutut, jenis burung  Pesing: pesing, bau air kencing

 Perlak: perlak  Pesisir: pesisir, garis pantai

 Perlambang: perlambang, tanda, simbol  Pesiyar: pesiar


 Péso: pisau  Petik: petik, ambil, tunai

 Pèsta: pesta  Petinggi: petinggi

 Pesthi: pasti, tentu  Petis: petis

 Pestul: pistol  Petung: jenis bambu

o Dipesu: diusahakan dengan sungguh-  Pétung: berhitung


sungguh
 Piandel: kekebalan
 Pesud: lap, bersihkan
 Pianggep: anggapan, dugaan
 Petak: petak, gertak, teriak
 Piangkah: kehendak, niat
 Pétak: petak
 Piangkuh: keangkuhan
 Pétan: mencari ketombe di rambut
 Piatu: tak beribu
 Pétang: menghitung
 Picis: picis, uang
 Peté: petai
 Pidak: injak
 Peteng: gelap, gulita;
 Pidana: pidana, hukuman
 Peteng ndhedhet: gelap gulita
 Pidari: istirahat, perhentian
 Pethak: putih
 Pikrama: kawin, menikah
 Pethat: sisir
 Piksa: periksa, lihat
 Pethat: putus, terceraikan dengan paksa
 Pikul: pikul
 Pethèk: patek, jenis penyakit kulit
 Pikun: pikun
 Pèthèk: kayu penyangga atap, nama ikan laut
 Pikut: tangkap
 Pethékol: kuat, gagah, berotot
 Pikuwat: penguat, pengokoh
 Pethel: rajin, tekun
 Pilah: bagi, kelompok, golongan
 Pethèl: petel, pemotong kayu
 Pilakon: cerita, lakon
 Pèthèl: lepas, copot
 Pilalah: lumayan, remak
 Pethèn: peti kecil
 Pilalan: pilihan, apa-apa yang dipilih
 Pethèr: panas terik
 Pilalu: lumayan, lebih baik dari pada
 Pethit: tinggi, luhur
 Pilang: nama pohon
 Péthok: tumpul, majal
 Pilang-pilang: sudah untung mata
o Dipethot: dibetot
 Pilapilu: lendir
 Péthot: biliut, liat
 Pilar: pilar, tiang
 Pethuk: ketemu, jumpa, bersua
 Pilara: penyakit;  Pinatik: bertahtakan, berhiaskan

o Dipilara: disakiti  Pincang: pinjang, cacat kaki

 Pilaur: mau-mau saja  Pincuk: pincuk, wadah terbuat dari daun

 Pilenggahan: kedudukan, jabatan  Pindha: seperti, ibarat

 Pileren: istirahat, berhenti  Pindhah: pindah, bergeser

o Dipiles: diinjak, digilas, dirimbas  Pindhang: pindang, ikan;

 Pilih: pilih;  Pindhang wutah: punya hajat yang sudah siap


seluruhnya, tetapi batal karena suatu sebab
 Pilih bobot: tidak tertandingi;
 Pindho: kedua
 Pilih kasih: membeda-bedakan kasih sayang;
 Pinggahan: alat untuk naik
 Pilih tandhing: tidak tertandingi;
 Pinggala: merah tua
 Pilih lalab: tidak membeda-bedakan
 Pinggan: pinggan
 Pilingan: bawah telinga
 Pinggang: pinggang
 Pilis: pelipis
 Pinggel: gelang kaki, gelang
 Pilpèn: pulpen, pena
 Pingget: cekung, lekuk, berbekas
 Pilungguh: kedudukan, jabatan
 Pinggir: pinggir, tepi
 Pinandhita: dianggap pendita
 Pingil: tingkah laku, kelakuan
 Pinang: pinang
 Pingit: pingit, sembunyi
 Pinangantèn: pengantin
 Pingkel: pingkal, terbahak
 Pinara: dibagi
 Ping: kali, perkalian
 Pinarak: dipersilakan duduk
 Pingseng: pipih hidungnya, sengau
 Pinarbutan: diperebutkan orang banyak
 Pinidana: dipidana, dihukum
 Pinarek: didekati
 Pinihan: tempat benih, tempat bibit
 Pinaremas: diremas
 Piniji: dipilih
 Pinarigi: dipasangi tambak, empang
 Pinilala: dimanjakan
 Pinaringan: diberi
 Pinilara: disakiti, disengsarakan
 Pinarsada: disusun, dibuat candi dianggap kuil
 Pinilaya: dipercaya, diyakinkan
 Pinarwasa: dipaksa, dibekuk
 Pinilih: dipilih
 Pinasthi: dipastikan, ditentukan
 Piniluta: dipikat, dirayu
 Pinasthika: yang mulia, yang terutama
 Pinisepuh: orang yang dituakan
 Pinisilin: jenis obat generik  Piranti: piranti, adat

 Pinituwa: dianggap tua  Pireng: dengar

 Pinjal: kutu  Piring: piring

 Pinjeman: pinjaman  Pirma: belas kasihan

 Pinjungan: kain penutup buah dada  Piroga: penyakit

 Pinta: minta, mohon  Pirsa: pirsa, lihat, tahu

 Pinten: berapa  Pisaca: cebol, kerdil, kurcaci

 Pintèn: nama tetumbuhan  Pisah: pisah, cerai

 Pinter: pintar, pandai  Pisalin: bersalin

 Pinti: tali, tampar  Pisan: sekali, satu

 Pintu: pintu;  Pisang: pisang

 Pintu angin: jendela, ventilasi  Piser: peluru

 Pinuju: dituju  Pisuh: maki

 Pinunjul: lebih, unggul  Pisuka: bersuka ria, bergembira

 Pinupus: dipasrahkan, diserahkan  Pisuna: nistaan, celaan

 Pinurba: dikendalikan, diatur  Pisungsung: pemberian, persembahan

 Pinurwa: dimulai  Pita: pita

 Pipi: pipi  Pitakon: pertanyaan

 Pipih: pipih, tipis  Pitara: para leluhur (nenek moyang)

 Pipilaka: semut  Pitawa: keputusan para ahli agama

 Pipir: pinggir, tepi  Pitaya: percaya, yakin

 Pipis: pipis, kencing  Pitedah: petunjuk, penerang, saran

 Pir: 1 per; 2 buah pir  Pitu: tujuh

 Pira: berapa;  Pituduh: petunjuk

 Pira betahan: berapa lama tahan;  Pituhu: menurut, mituhu

 Pirabara, pirangbara: mestinya lebih baik dari pada  Pituna: rugi, buntung

 Pirak: berpisah, bercerai  Pitung: berhitung, perhitungan

 Pirang: banyak;  Pitungan: hitungan

 Pirangbara: mestinya lebih baik dari pada  Piturut: menurut, patuh


 Pitutur: nasihat  Polor: hati batang

 Pituwah: petuah  Polos: polos, lugu

 Pituwas: petuah  Pon: Pon, hari pasaran

 Pituwi, pituwin: lagi, serta, dengan  Ponakan: kemenakan, keponakan

 Piweling: amanat, saran, nasihat  Ponang: si, sang

 Piyambak: sendirian, pribadi  Pondhong: pondong;

 Piyanten: priyayi, seseorang  Pondhong pikul: pondong pikul

 Piyarsa: pendengar, pemiarsa  Pongah: sombong, congkak

 Piyas: pucat, layu  Ponggé: biji durian

 Piyatu: piatu, tak beribu  Popok: alas kain bayi

 Piyayi: priyayi, bangsawan, ningrat  Pra: pra, sebelum

 Plawangan: pintu masuk  Praba: cahaya, sinar;

 Pocapan: ucapan, cerita  Praba angkara: matahari;

 Poci: poci  Praba angkara-kara: matahari;

 Pocok: hasil potongan pohon  Prabakara: matahari;

 Pocong: mayat yang sudah dikuncir  Prabancana: angin;

 Pocongan: hantu pocong  Prabandakara: matahari;

 Pocot: copot, lepas, pecat  Prabanggana: langit terang tanpa awan sedikitpun;

 Pocuk: pucuk, puncak  Prabangkara: matahari;

 Pocung: tembang macapat pocung  Prabasini: nama bidadari;

 Podhang: podang, kepodang, jenis burung  Prabaswara: bersinar, bercahaya terang

 Pohan: susu  Prabata: gunung

 Pojar: ujar  Prabatang: kayu yang roboh

 Pojok: sudut  Prabawa: wibawa, pengaruh

 Pokah: patah  Prabéda: perbedaan

 Pokol: pukul, tendang, sepak  Prabéya: biaya, ongkos

 Polah: polah, tingkah, kiprah  Prabot: perabot, alat

 Polatan: muka, perangai  Prabu: raja

 Polong: kacang polong, buah cengkeh  Pracadi: percaya, yakin


 Pracados: percaya, yakin  Prajaka: perjaka, jejaka

 Pracalita: petir, kilat, halilintar  Prajanji: perjanjian

 Pracandha: ribut, angin topan  Prajaya: bunuh

 Pracara: kejahatan  Praji: bidan, dukun bayi

 Pracaya: percaya, yakin  Prajurit: prajurit, tentara

 Pracihna: tanda, lambang  Prakampa: gempa bumi

 Pracima: barat  Prakara: perkara, soal, masalah

 Pracoda: cemeti  Prakarana: bab, bagian

 Prada: prada, hias, lapisan  Prakasa: perkasa, kuat

 Pradan: dilapisi, dihiasi  Prakasita: masyhur, termasyhur, kenamaan

 Pradana: pemuka, pemimpin  Prakatha: suara gaduh

 Pradangga: gamelan, bunyi-bunyian;  Prakawis: perkara, soal

 Pradanggapati: matahari  Prakempa: gempa

 Pradapa: bersemi  Pralabda: pandai, ahli

 Pradata: perdata, pengadilan perdata  Pralaga: perang

 Pradhah: dermawan, suka menjamu  Pralagi: dahulu, masa lampau

 Pradikan: tanah bebas pajak  Pralambang: perlambang, tanda

 Pradin: selesai  Pralambi: lambang, sindiran

 Pradipa: terang bercahaya  Pralampita: perlambang, tanda

 Pradipta: terang, bercahaya, gemebyar  Pralaya: mati, kiamat

 Pradondi: berselisih, bertengkar  Pralebda: pandai, ahli

 Praduli: peduli, perhatian  Praléna, pralina: mati, wafat, gugur

 Pragak: pohon bercabang  Pralina: wafat, gugur

 Pragalba: buas, garang, harimau  Prama: yang terutama

 Praguwa: besar sekali  Pramada: tidak hati-hati, lengah, lalai

 Prahara: prahara, huru-hara  Pramana: awas, waspada

 Praharana: senjata, pembinasaan  Pramanem: sepi, sunyi, senyap

 Prahpun: bagaimana  Pramati: teliti, awas

 Praja: pemerintahan, kerajaan, istana  Prambayun: sulung, pertama


 Praméta: keji, kejam, lalim  Pranatan: pernata, aturan, norma;

 Praméga: perabot, alat perlengkapan  Pranataning negara: undang-undang, hukum,


peraturan, instruksi
 Pramèsthi: yang termulia
 Pranawa: terang, awas, bijaksana
 Pramèswara: raja;
 Prandéné: meskipun demikian
 Pramèswari: permaisuri
 Prang: perang;
 Praméya: tiada setimbang
 Prangwedani: permadani
 Pramila: maka, oleh karena itu
 Prani: nafas, hidup
 Pramoda: pemuda, taruna;
 Pranili: panili, bumbu masak
 Pramodya: pemuda, taruna
 Praniti: peniti, peneliti, pengawas
 Pramosadha: ilmu perdukunan
 Pranji, pranjèn: kandang ayam
 Prampang: kering, terasa panas
 Prantasan: penyelesaian
 Pramudita: alam semesta
 Prantéan: pesakitan, narapidana
 Pramugara: pramugara;
 Pranti: alat, perkakas
 Pramugari: pramugari
 Prantos: alat, perkakas
 Pramukya: pemuka, pemimpin
 Prantunan: penantian, penungguan
 Pramusésa: alam kedewaan
 Praos: perasa
 Pramusita: kelapangan hati, luas
 Prapal: cuwil, berguguran
 Prana: hati, nafas
 Prapanca: gelisah, bingung
 Pranada: tikar, lapik, tempat duduk
 Prapasan: keprasan, potongan
 Pranahara: ilmu, pengetahuan
 Prapatan: simpang empat
 Pranaja: hati, batin, dada
 Prapèn: perapian
 Pranakan: keturunan
 Praponca: gelisah, bingung
 Pranala: hati yang panas, marah
 Prapta: datang, tiba;
 Pranama: purnama, bulan bulat utuh
 Prapti: datang, tiba
 Prananta: mati, wafat, sekarat
 Praptana: kesanggupan
 Pranata: pernata, aturan, norma;
 Prasa: perasa
 Pranatacara: penata acara, pembawa acara, master
seremoni;  Prasaben: berkata kepada, minta izin

 Pranatagama: pemimpin agama, aturan agama;  Prasada: candi, gedung, istana

 Pranata mangsa: perhitungan iklim dan musim;  Prasadu: berkata kepada, meminta izin
 Prasaja: sederhana, terus, terang  Pratangga: matahari;

 Prasama: bersama-sama, semua  Pratanggakara: matahari

 Prasamaya: perjanjian, akta kesepakatan  Pratanjana: percaya

 Prasami: sesama  Pratapa: kewibawaan

 Prasanakan: persaudaraan, kekeluargaan  Pratapa: tapa

 Prasandha: sanggup, sesuai, mufakat  Pratapan: pertapaan, tempat bertapa

 Prasanta: bening, hening  Pratapi: tapa

 Prasapa: amanat, pesan, ajaran  Pratéken: teken, tanda tangan

 Prasasat: sebagai, selaku, ibarat  Pratéla: jelas, terang;

 Prasasta: terpuji, termashur;  Pratélan: penjelasan, keterangan

 Prasasti: prasasti, piagam  Pratelon: pertigaan

 Prasasya: indah (baik) sekali  Pratignya: berjanji

 Prasetya: prasetia, janji, tekad  Pratikel: gagasan;

 Prasida: jadi, terjadi, terlaksana o Iguh pratikel: pemikira, ide, gagasan

 Prasoda: candi, gedung, istana  Pratima: arca, patung

 Prasta: selesai  Pratinggi: petinggi

 Prastarana: tilam, kasur  Pratingkah: tingkah laku, perbuatan

 Prastawa: waspada, awas, pertanda  Pratingkes: tangkas, pandai

 Prastha: tengkuk, kuduk  Pratipa: angin topan

 Prasthi: kehendak, keinginan  Pratisara: ijazah, surat putusan

 Prasu: palsu, lancung  Pratistha: bertempat tinggal, diam, duduk

 Prasudi: usaha, upaya, merawat  Pratita: mashur, termashur

 Prasupta: tidur  Pratitis: tepat, benar, titis

 Prasuti: perintah  Pratiwa: pemimpin ketentaraan, perwira

 Prata: kemasyhuran  Pratiwanda: halangan, bahaya, rintangan

 Pratala: tanah, bumi;  Pratiwi: tanah, bumi, pertiwi

 Pratali: peningset, pengikat  Pratuwin: lagi, dan, serta

 Pratama: pertama, utama  Pratyaksa: jelas, tampak, terang

 Pratandha: pertanda, lambang  Pratyangga: badan, tubuh, senjata


 Pratyéka: perincian, bagian  Prelu: perlu

 Prau: perahu, kapal  Premana: premana, jelas, awas

 Praupan: wajah, muka  Premati: teliti, awas

 Prawan: perawan, gadis;  Prenah: tempat, letak

 Prawan sunthi: gadis kecil yang belum haids  Prenjak: burung prenjak

 Prawantu: oleh karena  Pretana: barisan, prajurit

 Prawara: berita, warta, kabar  Préwangan: makhluk halus yang diharap bisa
membantu mencari kekayaan
 Prawasa: siksa, bunuh
 Préwé: bagaimana
 Prawata: gunung
 Priangga: pribadi
 Prawatan: perawatan
 Pribumi: pribumi, warga asli
 Prawéda: arah, maksud;
 Prigel: cekatan, ahli
 Prawédyarini: bidan, dukun beranak
 Prigi: mata air, kolam, tambak
 Prawira: berani;
 Prih: perih;
 Prawiratama: perwira yang utama
 Prihatin: prihatin, susah
 Prawita: permulaan, sebab, berguru
 Prika: sana;
 Praya: tujuan, maksud;
 Priki: sini
 Prayagung: pembesar
 Prikanca: kawan sekerja
 Prayangan: makhluk halus, lelembut
 Priksa: priksa, lihat, tahu
 Prayatna: hati-hati, waspada
 Primbon: kitab primbon;
 Prayayi: priyayi, bangsawan
 Primbetan: primbon
 Prayitna: hati-hati, waspada
 Primpen: tersimpan baik-baik
 Prayoga: baik, mulia, utama
 Princi: perinci, jelas
 Prayojana: niat, maksud, kehendak
 Pring: bambu
 Precil: anak katak
 Pringga: pribadi
 Prégolan: regol, pintu gerbang
 Pringgitan: bagian dalam rumah
 Prekara: perkara, masalah, soal
 Pripih: antar saudara ipar
 Prekis: kecil, mungil
 Pripitan: pelipit, serip, kelim
 Prekul: beliung kecil, kapak
 Pripun: bagaimana
 Prekutut: perkutut, jenis burung
 Priti: senang, suka
 Priya: pria, lelaki;  Pul: jadi satu

 Priyambada: rayuan, cinta;  Pulang: pulang, kembali

 Priyamitra: saudara laki-laki;  Pulas: 1 pulas, nyenyak; 2 pensil warna

 Priyangga: pribadi, sendiri;  Pulasara: aniaya, sengsara

 Priyarana: prajurit  Pulasari: tanaman obat

 Priyayi, priyagung, priyantun: priyayi, bangsawan  Pulastha: selesai, habis

 Priyoga: nasihat, utama, baik  Pulawaras: pulasari, tanaman obat

 Prunan: kemenakan  Pulen: pulan

 Prungu: pendengar, telinga  Puli: puli, jenis bumbu

 Pruwita: berguru, mengabdi  Pulih: pulih, kembali normal

 Pucuk: puncak  Pulo: pulau

 Pucung: jenis tembang macapat o Sapuluh: sepuluh, 10

 Pudhak: bunga pandan;  Pulukan: genggaman

 Pudhak wangi: bunga pudak wangi  Pulung: wahyu, anugerah

 Pudyastuti: puji-pujian, doa, harapan  Pulut: getah yang liat

 Puger: peraturan, hukum;  Pumpung: senyampang

 Pugeran: peraturan, hukum  Pun: sudah, selesai, jangan

 Puhara: akhirnya, sebab-sebabnya  Punakawan: pengiring

 Puja: puja, doa, harap;  Punapa: apakah

 Pujabrata: semedi, berdoa;  Punapi: apakah

 Pujakrama: penghormatan;  Punas: lunas

 Pujamantra: membaca mantra;  Puncak: puncak;

 Pujastawa, pujastuti: doa, puji;  Puncit: puncak;

 Pujawan: orang yang suka memuja  Puncon: puncak (gunung)

 Pujangga: pujangga  Pundhak: pundak, bahu

 Puji: doa, puja, harap  Pundhi: pundi-pundi

 Pukul: 1 pukul; 2 jam, waktu;  Pundhong: nama rumput

 Pukul rata: menganggap sama, disamakan  Pundhung: buah pundung

 Pukulun: paduka, engkau  Pundhut: ambil, beli


 Pundi: mana, di mana o Dipupuki: ditaburi;

 Pundirangan: bergerak-gerak tak sopan  Pupuk bawang: anak kecil, anak ingusan

 Punggawa: punggawa, aparat  Pupur: bedak

 Punggel: potong, putus, patah  Pupus: pucuk daun

 Punggung: tulang punggung  Puput: tamat, putus

 Pungka: lekuk bertekuk  Pura: pura, kraton, istana;

 Pungkas: akhir, penghabisan  Purantara: istana, pura

 Pungkir: mungkir, ingkar  Purak: biar saja, tak peduli

 Pungkur: belakang, lalu  Purana: buku cerita

 Punglu: pelor, peluru  Purba: kekuasaan, wewenang;

 Pungser: pusat, pusar  Purbangkara: matahari;

 Pungut: pungut, ambil  Purba wasésa: kekuasaan;

 Punika: itu;  Purba wisésa: kekuasaan

 Puniki: ini;  Purbaya: menepati janji

 Puniku: itu  Purih: mencari, mengharap

 Punjer: pusat, akar pusat, akar tunjang  Purisa: cirit, kotoran

 Punjul: lebih, lebihan  Purna: selesai, sempurna;

 Punjung: beri, persembahan  Purna bakti: purna bakti, pensiun;

 Punten: maaf, ampun  Purna candra: bulan purnama;

 Punthuk: tanah tinggi  Purnama, purnami: bulat penuh;

 Puntir: puntir, pelintir  Purna tugas: pensiun

 Punuk: benjolan pada punggung sapi/kerbau/unta  Purug: arah dalam perjalanan, mencari

 Pupak: berganti gigi;  Puruhita: berguru, mengabdi

 Pupak puser: pemotongan tali pusat  Purun: mau, kehendak, niat

 Pupu: paha;  Purus: umbi, bagian tiang yang menancanp di


umpak
o Dipupu: diambil anak, dipungut;
 Purusa: lelaki;
 Pupon: anak pungut
 Purusa lingga: zakar;
 Pupuh: 1 pukul; 2 kumpulan bait
 Purusotama: prajurit pemberani, prajurit utama
 Pupuk: pupuk;
 Purut: purut, jenis jeruk
 Purwa: awal;  Puter giling: putar giling

 Purwaduksina: asal muasal;  Puthuk: bukit, tanah tinggi

 Purwaganda: propaganda;  Puthul: patah

 Purwaka: pengantar, awal kata;  Puthut: anak

 Purwakanthi: persajakan  Putih: putih

 Pusa: gagal panen  Putra: putra, anak;

 Pusak: 1 hapus; 2 pusat yang ada di ubun-ubun  Putraka: cucu;

 Pusaka: pusaka, warisan, senjata  Putri: perempuan

 Pusang, puseng: bingung, kebingungan  Putu: cucu

 Pusara: pusara, makam  Putung: patah

 Pusek: bingung, kusut, masai  Putus: putus;

 Puseng: bingung, kusut, masai  Putusan: keputusan

 Puser: pusat, pusar  Puwan: puan, air susu

 Pusing: pusing, mumet  Puwasa: puasa

 Puspa: bunga, kembang; R

 Puspaka: kendaraan;  Rabasa: merebut, menyerbu

 Puspa kajang: nama ular;  Racak: sama, sejajar

 Puspanjali: nama tembang gedhe;  Racana: bencana, gangguan

 Puspanyidra: nama bunga;  Racik: racik, ramu

 Puspawarsa: taburan bunga;  Racun: racun

 Puspita: kembang, bunga  Rada: agak;

 Pustaka: buku  Radan: sedikit agak;

 Pusthika: mestika, batu permata sakti  Rada-rudu: bertengkar, berkelahi

 Pusuh: gulungan kapas yang siap dipintal  Radèn: raden, gelar bangsawan;

 Pusus: membersihkan beras  Radyan: gelar bangsawan

 Putat: nama pohon  Radi: agak

 Putèh: putih  Radin: rata

 Putek: putus asa, hilang akal  Raditya: matahari

 Puter: putar;  Radon: membiak, meluas


 Radosan: jalan  Raja kaputran: pakaian pengantin putra;

 Raga: badan, tubuh;  Raja kaputrèn: pakaian pengantin putri;

 Raga sukma: badan jiwa;  Raja kaya: simpanan kekayaan;

 Raga wanda: melepaskan nyawa dari badan  Raja panganggo: suka berdandan;

 Ragab: serang  Raja pati: pembunuhan massal;

 Ragad: biaya, ongkos  Raja patni: permaisuri;

 Ragah: lahab, rakus  Raja pèni: emas, logam mulia;

 Ragaini: bunga ragaini  Raja singa: penyakit kelamin, syphilis;

 Ragana: kasmaran, jatuh cinta  Raja tatu: luka

 Ragang: kerangka o Parah rajag: bocor banyak sekali

 Ragasan: kerangka, tulang belulang  Rajah: rajah, tulisan bermantra;

 Ragil: bungsu  Rajah tamah: keserakahan, keinginan

 Ragu: ragu, bimbang;  Rajang: mis, potong

 Ragu-ragu: ragu-ragu, bimbang  Rajata: rusak, hancur

 Ragum: tali, sesuai  Rajeg: pagar;

 Rah: darah  Rajeg wesi: pagar besi

 Rahab: rahap, doyan  Rajin: rajin, tekun

 Rahadèn, rahadyan: gelar bangsawan  Rajun: nama tumbuhan

 Raharja: selamat, sejahtera;  Rajungan: sebangsa kepiting

 Rahayu: selamat, sejahtera;  Rajut: rajut, anyam

 Rahajeng: selamat, sehat  Rak: rak

 Rahuru: huru-hara, kekacauan  Raka: kakak

 Rai: muka, wajah;  Rakatha: ketam

 Raina: siang hari  Raké, raki: pembesar, penguasa daerah

 Raja: raja;  Raket: dekat, akrab;

 Raja amal: harta, kekayaan;  Raketan: dekat sekali, akrab

 Raja brana: harta, kekayaan;  Rakit: rakit;

 Raja darbé: harta, kekayaan;  Rakitan: rakitan, karangan

 Raja duwé: harta, kekayaan;  Rakmi: batin, tabiat, perangai


 Rakryan: rakai, penguasa suatu wilayah  Rampaka: karangan, susunan

 Raksa: juga, rawat  Rampal: rompong, tanggal

 Raksaka: penjaga, cara menjaga. Penjagaan  Rampang: kayu melintang pada pedati

 Raksasa: raksasa;  Rampas: rampas

 Raksasi: raksasa perempuan  Rampet: rapat, tutup, buntu

 Rakta, rekta: merah  Ramping: ramping, langsing

 Rakyan, rakyana: penguasa suatu wilayah  Rampung: rampung, selesai

 Ram: ranting-ranting kayu untuk membendung  Ramu: ramu, racik


empang
 Ramya: ramai, meriah
 Rama: bapak, ayah
 Rana: kesana
 Ramak: bapak, ayah
 Ranangga, rananggana: peperangan, pertempuran
 Ramal: ramal, duga, tebak
 Rancag: goncang, lekas, praktis
 Ramat: 1 rahmat, anugrah; 2 sarang labah-labah
 Rancakan: ranting-ranting pepohonan
 Rambah: rambah, jamah
 Rancana: rencana
 Rambak: rambak, kulit kering
 Rancang: rancang, rencana
 Ramban: memetik sayuran
 Rancari: sedih, haru
 Rambana: dengan giat, sekuat tenaga
 Randha: janda;
 Rambang: pangkat, perkalian yang faktornya sama
 Randha drengis: nama padi;
 Rambas: rembas
 Randha kèli: nama corak batikan;
 Rambat: rambat, menjulur
 Randha kisi: janda yang punya anak laki-laki;
 Rambeh: mengalir
 Randha kuning: tanah keramat;
 Rambon: bau-bauan
 Randha maya: nama corak tenunan;
 Rambu: rambu, tanda
 Randha menggala: nama gendhing;
 Rambut: rambut;
 Randha nunut: nama gendhing;
 Rambutan: buah rambutan
 Randha royal: jenis makanan;
 Ramé: ramai
 Randha semaya: nama corak tenunan;
 Rames: rames, aduk, campur
 Randhat: pelan, tersendat, tak lancar
 Rami: rami, jenis tali platuk
 Randhu: randu, jenis tanaman
 Ramon: ramuan
 Ranéh: tiada lagi, sudah habis
 Rampak: sama tinggi, rampak
 Rang: 1 tingkatan, pangkat; 2 gatal-gatal dikaki  Ranten: menunggu, menanti
karena telur cacing
 Ranti: tunggu, nanti
 Rangah: gigi yang kuat
 Ranu: air, kolam
 Rangas: rayap, anai-anai
 Rapah: ranting yang berkaparan di tanah
 Rangdha: janda, baku
 Rapak: daun tebu kering
 Rangen: gatal-gatal pada kaki karena cacing
 Rapaya: ketinggalan
 Rangga: nama pangkat pamong praja
 Rapet: rapat, sempit
 Ranggah: beranggah, bercabang-cabang
 Rapi: rapi
 Ranggèh: kayuh, rangkul, jangkau
 Rapu: rayu, bujuk
 Ranggèn: rumah panggung yang tinggi
 Rapuh: rapuh
 Ranggi: nama pangkat dalam pamong praja;
 Rara: rara, gelar perempuan, gadis
 Ranggitan: nama tumbuhan
 Rarahan: sampah
 Ranggon: tempat kera
 Raras: indah, nyaman, enak;
 Rangka: rangka, tiang, pengokoh
 Raras kawibawan: menikmati kewibawaan
 Rangkab: tutup pelana, tenda
 Raré: anak
 Rangkad: kawin lari
 Rarem: istirahat, damai, tenang
 Rangkah: wilayah
 Rari: adik
 Rangkang: melata
 Raryan, rarywan: berhenti
 Rangkèn: sajian, hidangan, jamuan
 Rasa: rasa;
 Rangkep: rangkap, dobel
 Rasamala: nama pohon;
 Rangkèt: rangket
 Rasamulya: rasa mulia;
 Rangkul: peluk
 Rasana: indah;
 Ranjang: ranjang, tempat tidur
 Rasa pangrasa: tentang perasaan;
 Ranju: ranjau
 Rasa-risi: tidak senang hatinya;
 Ranta: ronta, meronta, sakit hati
 Rasa rumangsa: perasaan tahu diri;
 Rantab: rapi, berjajar
 Rasatala: dasar bumi
 Rantan: terurai, terlepas
 Rasé: jenis musang, serigala
 Rantang: rantang
 Raseksa, raseksi: raksasa
 Rantas: selesai, rampung
 Rasika: penuh rasa puas, orgasme
 Ranté: rantai, terali
 Rasmi: keindahan, cahaya, menyedapkan mata o Dirawis: diiris-iris, dirajang-rajang

 Rasuk: masuk, memakai;  Rawit: cabai rawit

 Rasukan: busana, pakaian  Rawon: rawon, jenis bumbu

 Raswa: rasa, rahasia, air mani  Rawuh: datang, hadir

 Rat: dunia, jagat  Rawun: sawah dedaunan

 Rata: 1 rata; 2 kereta  Raya: raya, besar;

 Ratan: jalan  Rayagung: besar sekali

 Ratangga: roda, kereta  Rayah: rayah, keroyok, rebut

 Ratap: 1 meratap, berkeluh-kesah; 2 berjajar,  Rayap: rayap, jenis hewan pemakan kayu
berderet
 Rayat: rakyat
 Rati: bulan;
 Rayi: adik
 Ratih: bulan
 Rayung: daerah sekeliling benteng istana;
 Ratna: emas, intan
 Rayungan: potongan tebu yang akan ditanam
 Ratri: malam
 Rebab: rebab, bagian alat gamelan
 Ratu: raja, ratu
 Rebah: roboh, jatuh
 Ratum: taruk tebu
 Rebat: rebut, keroyok
 Ratus: bumbu merokok, dupa
 Rebut: rebut, keroyok;
 Raup: raup, ambil
 Rebut bener: berebut kebenaran;
 Raut: raut, wajah, muka
 Rebut cukup: asal cukup, seperlunya;
 Rawa: rawa
 Rebut dhisik: saling mendahului;
 Rawaja: naga, ular
 Rebut ducung: berebut mendahului;
 Rawan: rawan, berpotensi untuk perusahaan
 Rebut seneng: bersenang-senang;
 Rawasa: rusak
 Rebut unggul: bersaing mutu;
 Rawat: rawat, pelihara, asuh
 Rebut urip: bersaing hidup
 Rawé: rawe, jenis tumbuhan
 Reca: arca, patung
 Rawi: rawa rawang, paya;
 Reda: gemar beranak
 Rawikara: sinar matahari
 Redana: uang, harta
 Rawik: compang-camping
 Redhem: redam, dingin, reda, sejuk
 Rawing: luka-luka, rompei-rompei
 Redi: gunung, bukit
 Rawis: kumis
 Rega: harta  Rembeng: genang, rendam

 Reged: kotor  Rembug: rembuk, pembicaraan, musyawarah

 Regeng: meriah, wibawa  Rembulan: bulan

 Regi: harga  Rembus: 1 rembes, tembus; 2 kiriman barang


beserta surat tagihan
 Régol: gapura, pintu gerbang
 Remen: senang, gembira
 Regu: regu, kelompok
 Rempah: rempah, lauk pauk
 Rèh: memerintah
 Rempak: remuk, rusak
 Reja: ramai, meriah
 Rempaka: mengarang, menyusun, merangkai
 Rèjèng: batu barang diperbukitan
 Rempela: ampela
 Réjog: timpang, pincang
 Rempu: remuk, hancur-luluh
 Réka: usaha, upaya;
 Remu-remu: menguning, mulai masak (buah)
 Rékadaya: daya upaya, usaha
 Remuk: remuk
 Rekasa: sengsara, sulit;
 Remus: marah, gigit
 Rekaos: sengsara, sulit
 Rena: senang, gembira
 Reksa: jaga rawat;
 Réna: ibu
 Reksabumi: menjaga bumi
 Rencah: bencah, belah
 Reksasa: raksasa;
 Rencakan: kayu bakar
 Reksasi: raksasa
 Rencaka: susah, sedih
 Reksi: jaga, rawat
 Rencang: sembuh setelah melahiran
 Rekta: putih
 Réncang: kawan, teman;
 Rekyana: gelar pejabat kraton
 Réncang laré: kawan anak
 Réma: rambut
 Rèncèk: kayu bakar, ranting-ranting
 Rémah: tempat, rumah
 Rencem: rendam, benam
 Remak: remuk, hancur;
 Réncog: pincang, timpang
 Remak rempu: hancur lebur
 Rénda: renda-renda
 Rembag: rembug, pembicaraan
 Rendheng: musim penghujan
 Rembaka: berkembang
 Rendhah: rendah
 Rembaya: perahu kecil, sampan
 Rengat: rayap, anai-anai;
 Remben: lambat, pelan
 Renget: kutu pemakan kertas
 Rengga: hiasan  Retna: emas, logam mulia

 Renggang: renggang, senggang  Réwanda: kera

 Renggut: renggut, ambil  Réwang: teman, pembantu

 Rengkah: bengkah  Réyog: kesenian reog

 Rengkuh: rengkuh, rangkul  Réyon: rayon, daerah

 Rengu: marah, sakit hati  Ri: 1 adik; 2 hari; 3 di-;

 Rèni: perempuan  Rikala: ketika, pada saat;

 Rènten: 1 siang; 2 bunga (uang)  Ri saksana: lantai, pada ketika itu

 Rèntèng: renteng, jejer  Riba: riba

 Rep: diam, tenang  Ribed: repot

 Repa: rayu, bujuk  Ribut: ribut, gaduh

 Répo: jompo, keriput  Ricik: ricik, berguyuran

 Répoh: jompo, keriput  Ridhu: geger, huru-hara

 Répot: repot, sibuk  Rigen: cekatan, trampil

 Rereb: diam, sunyi  Rigma: rambut

 Rèrèh: reda, berhenti jabatan  Rigol: pintu gerbang

 Rerem: diam, berhenti  Riguh: enggan, segan

 Rèrèn: istirahat  Rikat: cepat

 Reres: benar, betul  Rikma: rambut

 Resah: resak, gelisah  Rikuh: segan, sulit

 Resak: rusak, hancur  Rimang: 1 banjir; 2 melimpah

 Reseh: kotor  Rimba: rimba, hutan

 Resek: kotor karena benda-benda tak terpakai  Rimbag: 1 cetakan; 2 bentuk kata

 Resep: senang  Rimpang: akar yang mengembang

 Resi: pendita, brahmana  Rimuk: rayu, bujuk

 Resik: bersih  Rina: siang hari

 Respati: hari Kamis  Rina-rina: siang, simpan

 Reta: putih  Rinci: rinci detail

 Rété: anak buaya  Rindhik: pelan, lambat


 Rinèh: sabar, reda  Risih: risih, tak enak

 Ringa: kira  Ritang: yang

 Ringan: ringan, mudah  Riwa-riwa: malu-malu, pura-pura

 Ringas: ganas, beringas  Riwana wulung: nama pohon

 Ringga: ragu-ragu karena takut  Riwayat: riwayat, kisah

 Ringgit: 1 mata uang; 2 wayang  Riweng: putus asa, hilang akal

 Ringi: dengar  Riwil: rewel

 Ringin: pohon beringin  Riwit: cabe rawit

 Ringkel: hari yang tidak baik menurut perhitungan  Riya: riya, pamer

 Ringkes: ringkas, singkat  Riyak: dahak

 Ringkih: lemah, tak kuat  Riyaya: hari raya, lebaran

 Ringkuk: ringkuk, badan melingkar  Riyin: dulu, dahulu

 Ringkus: ringkus, tangkap  Riyom: rindang, teduh, sejuk

 Rini: perempuan, putri  Riyuh: riuh, membahana

 Rinjing: wadah dari bambu  Rob: pasang, banjir, menggenang

 Rintang: rintang, halangan  Rodha: roda, lingkaran

 Rinten: siang hari  Rodra: buas, marah sekali, menakutan

 Rintih: merintih  Roga: badan, tubuh

 Rintip: berderet-deret  Rogadi: penyakit

 Rinto: tidak berdaya karena sakit  Rogi: rugi, sakit

 Ripta: cipta, buat  Rogoh: rogoh, ambil

 Ripu: musuh, lawan  Roh: ruh, arwah;

 Ririh: pelan, lamban  Rohani: ruhani

 Riris: gerimis, rintik-rintik  Rohara: prahara, geger

 Ris: perlahan-lahan, halus  Rohot: buruk, rusak

 Risak: rusak  Rombak: rombak, ubah, berubah

 Risang: sang, si  Rombong: rombong;

 Risi: geli, kikuk  Rombongan: kelompok, grup

 Risig: bersih, cemerlang  Ron: daun


 Roncé: ronce, untaian, rangkaian  Ruhur: luhur, tinggi, agung

 Rondha: ronda, jaga  Ruji: jari

 Rong: rongga, bolongan ditanah  Rujit: koyak-moyak, sedih, haru

 Rongèh: lincah  Ruju: bungsu

 Ronggèng: penari kesenian ronggeng  Rujuk: bersatu lagi

 Rongkob: lebat daunnya  Rukem: buah-buahan

 Rongkong: kerangka  Ruket: roket

 Rono: ke situ  Rukma, rukmi: emas

 Roro: dua  Rukon: rukun, sehati

 Ros: ruas  Ruksa: rusak, buruk, hancur

 Rosa: kuat, kokoh  Rukti: rawat, pelihara

 Rosan: kekuatan  Rukun: bersatu;

 Rota: kuda, andong  Rukun gawé: kerja bakti

 Rotan: rotan  Rum: harum, wangi

 Rowa: tidak rapi  Rumab: sakit demam, kambu

 Rowang: pembantu, kawan  Rumah: rumah

 Royo: hijau  Rumaos: (ing.) Merasa

 Ru: 1 panah; 2 sakit  Rumat: merawat, memelihara

 Rubaya: saya, aku, -ku  Rumeksa: menjaga

 Rubed: ribet, rumit, sulit  Rumiyin: dulu, dahulu

 Rubéda: halangan, rintangan  Rumpak: sumpek, sempit

 Rudah: susah, sedih  Rumpaka: menyarang

 Ruda peksa, ruda pari peksa: memaksa  Rumpuk: rumpuk, membakar

 Rudira: darah  Rumpung: campung, rampung

 Rudita, ruditya: susah, sedih  Rumput: rumput

 Rugi: rugi  Rumuhun: dulu, dahulu

 Rugol: jatuh, luruh  Runa: rusak, rintangan

 Ruhara: geger, huru-hara  Rundha: meronda, berjaga

 Ruhun: dulu, dahulu  Rundhuk: merunduk


 Runggéan: bulir  Sabetan: 1 penghasilan sampingan; 2 cara
memainkan wayang
 Runggut: rimbun, rindang
 Sabin: sawah
 Rungrum: mabuk cinta
 Sabit: pisau, sabit
 Rungseb: sulit dilalui, medannya sulit
 Sabrang: seberang, menyeberang
 Rungseg: ringsek
 Sabuk: sabuk;
 Rungsit: berbahaya, sulit dilalui, gaib
 Sabuk cotha: ikat pinggang;
 Rungu: dengar
 Sabuk wala: ikat pinggang;
 Runtik: kecewa, sakit hati;
 Sabuk èpèk: ikat pinggang
 Runtik atiné: sakit hati
 Sad: enam, keenam
 Runtuh: runtuh, gugur
 Sada: lidi
 Runtung: runtung, pergi bersama
 Sadak: perlengkapan makan sirih
 Runtut: runtut, urut
 Sadali: bintang
 Runtyaka: sakit hati, marah
 Sadana: dana, harta
 Rupa: rupa, bentuk, wujud;
 Sadara: hormat, rendah hati
 Rupa candra: beranjak bulan;
 Sadarga: dugaan, kiraan
 Rupa-rupa: bermacam-macam
 Sadarpa: berani, gagah
 Rupaka: mengarang
 Sadaya: semua, segala;
 Rupi: wajah, rupa;
 Sadarum: (ing.) Semua, segala
 Rupini: cantik, molek, rupawan
 Sadé: jual
 Ruruh: pelan, kalem
 Sadha: musim yang ke-12
 Rusak: rusak
 Sadhana: dana, harta, uang
 Rusiya: rahasia
 Sadhang: pohon sebangsa palma
 Rusuh: rusuh
 Sadhegan: 1 campuran tembakau rokok; 2 dagu
 Ruwat: ruwat, membebaskan, menyucikan
 Sadhel: tempat duduk di sepeda
S
 Sadhéla: sebentar, sekejab
 Saba: berkunjung
 Sadhèng: pohon sebangsa palma
 Sabab: sebab, karena
 Sadhéngah: sembarang
 Saben: tiap-tiap
 Sadhépah: sedepa
 Sabet: sabet, sebat;
 Sadhèrèk: saudara
 Sadhiya: sedia, siap  Saha: serta, dan

 Sadho: sebangsa dokar  Sahakarya: pertolongan

 Sadi: dari, agak sedikit  Sahal: seketika itu juga, pada waktu itu juga

 Sadpada: capung, kumbang  Saharsa: suka cita, senang

 Sadran: upacara adat sadran  Sahasa: paksaan, dengan pekerja, dengan berani

 Sadu: sabar  Sahasika: paksaan, dengan pekerja, dengan berani

 Sadulur: saudara  Sahasra: seribu (1000)

 Sadur: sadur, kutip  Sahita: hati, perasaan

 Sadya: niat, kehendak  Sahitya: bersama-sama, beserta

 Saé: baik, bagus  Sahya: sahaya, saya, hamba

 Saékakapti: seia sekata  Saiki: sekarang, kini

 Saékapraya: seia sekata  Saingga: sehingga, maka

 Saéngga: sehingga, maka  Sairib: seperti, kaya

 Saèstu: sebenarnya, sesungguhnya  Sais: kusir

 Saga: saga  Saiyeg saekapraya: satu tekad, seia sekata

 Sagah: sanggup  Sajak: sepertinya

 Sagala: segala, semua  Sajeg jumbleg: selamanya

 Sagara: samudra, laut;  Sajeng: nira yang direbus

 Saganten: (ing.) Samudra, laut  Saji, sesaji: sesaji;

 Saged: bisa, dapat o Tudung saji: penutup makanan;

 Sagelar sapapan: sebarisan  Sajèn: sesajian

 Sagnyan: tanda baca dalam huruf Jawa  Sajiwa: sejiwa

 Sago: sagu  Sajuga: satu

 Sagotra, sagotrah: sekeluarga  Sak: 1 saku; 2 satu;

 Sagu: sagu  Saklangkung: lebih-lebih;

 Saguh: sanggup  Sakésuk: sepagi;

 Saguna: terutama, kemuliaan  Sakloron: berdua;

 Sagung: semua  Sakwèhning: oleh karena, oleh sebab;

 Sah: sah, resmi, beres  Sakwingi: kemarin


 Saka: 1 dari; 2 tiang; 3 tahun Saka;  Salah: salah;

 Sakakala: tahun saka;  Salah cipta: salah cipta;

 Sakatambé: dinihari, pagi-pagi sekali  Salah deleng: salah lihat;

 Sakabda: tahun Saka  Salah éndah: salah tingkah, berbuat yang tidak
perlu;
 Sakadi: sekerja
 Salah gawé: salah kerja;
 Sakal, sakala: seketika itu
 Salah gemèn: suka mencampuri urusan orang lain;
 Sakala: seketika;
 Salah graita: salah rasa;
 Sakalaguna: semua kebajikan
 Salah ilik: salah lihat;
 Sakalir: semua, segala
 Salah kapti: salah niat, salah tujuan;
 Sakanti: bersinar, bercahaya
 Salah kardi: salah kerja;
 Sakareng: sebentar, sekarang
 Salah karya: salah kerja;
 Sakat: mulai dari
 Salah kedadèn: salah kejadian, keliru;
 Sakatha: kereta
 Salah mangsa: salah iklim, salah musim;
 Sakéca: enak, nikmat
 Salah pandeleng: salah lihat;
 Saketi: sejuta
 Salah siji: salah satu;
 Sakelar: saklar
 Salah surup: salah tahu;
 Saking: dari
 Salah tampa: salah terima, salah paham;
 Sakit: sakit
 Salah ton, salah tonen: salah lihat;
 Sakra: terang
 Salah urat: salah urat, kesleo;
 Saksana: lekas, segera
 Salah wèwèng: menyeleweng
 Saksi: saksi
 Salak: buah salak
 Sakta: gemar, senang akan
 Salaka: perak
 Sakti: sakti, keramat
 Salaki rabi: suami istri
 Saku: saku, kantung
 Salaluné: selanjutnya, berikutnya
 Sal: bangsal
 Salang: tali lekar;
 Sala: sendirian, tunggal
 Salang gumun: terheran-heran;
 Salab: letak, tempat
 Salang pikulan: pikulan dan tali lekarnya;
 Salaba: belalang
 Salang sebat: salah sebut, hampir sama;
 Salaga: gaya, tingkah laku
 Salang sengguh: salah tanya;
 Salang siji: salah satu;  Samakita: bersamadi, bersembahyang

 Salang suduk: bertikam-tikaman;  Samad: berkat, sawab

 Salang surup: salah lihat;  Samadi: semedi

 Salang tunjang: bertingkah tak sopan  Samadya: seukuran, sekemampuan

 Salap: letak, tempat  Samaja: gajah

 Salapan: tiga puluh enam hari  Samak: sampul, kulit

 Salawana: berselisih, bertengkar  Samakta: siap sedia

 Salé: jenis sayuran  Samana: ketika itu, waktu itu

 Salécun: banyak sekali  Samang: engkau, kamu

 Salep: salep, obat gosok  Samangké: sekarang, kini;

 Saliku: air  Samangkéyan: sembarangan

 Salikur: dua puluh satu  Samanta: semua, semuanya

 Salin: salin, ubah;  Samantara: sementara

 Salin gagasan: ganti gagasan;  Samanya: biasa

 Salin swara: berubah bunyi  Samapta: siap sedia, sanggup

 Salingkuh: selingkuh, serong  Samar: samar-samar

 Salinting: segelinting  Samas: empat ratus

 Salintir: segelintir  Samasta: semua, semuanya

 Salira: 1 badan, fisik, jasmani; 2 biawak  Samata: nyata, benar, sama

 Saliré: semua, segala  Samatra: sedikit

 Salisih: selisih  Samaya: menunda janji

 Salit: dahaga, haus sekali  Sambada: mampu

 Saloka: seloka;  Sambah: sembah, menyembah

 Saloka wedhar: undian, lotre  Sambang: jenguk, kunjung;

 Salong: sebagian  Sambang suwel: penjahat

 Salu: rumah muka, balai-balai  Sambarana: ceroboh

 Saluku: duduk belunjur  Sambartaka: rusak, kiamat

 Sama: sama;  Sambat: mengeluh, berkesah

 Samahita: kecerdasan, bijaksana;  Sambatara: tahun


 Sambawa: tidak mustahil  Samida: kayu bakar

 Sambéga: keinginan, dambaan  Samin: minyak samin

 Sambegana: tajam ingatan  Samir: daun pisang penutup makanan

 Sambékala: halangan  Samirana: angin

 Samben: setiap, tiap-tiap  Samita: sasmita, tanda-tanda

 Samber: 1 sambar; 2 sebangsa jala;  Samoda: senang, suka hati

 Samber nyawa: sabung nyawa, pandai berperang;  Samodana: kata-kata semu

 Samberan: ayam;  Samodra: samudra, laut;

 Samber lilèn: kumbang padang;  Samodra rob: samudra surut

 Samber mata: sambar mata, hewan kecil yang  Samoha: semua


terbang dan mudah masuk mata
 Sampad: tali sandal, selempang terompak
 Sambet: sambung, sambut;
 Sampah: sampah
 Sambi: sambil
 Sampak: cepat, rikat
 Sambilan: sambilan
 Sampaka: lengkap, penuh
o Disambit: dilempar, disebat
 Sampali: nista, jelek
 Sambiwara: sayembara
 Sampan: sampan, prahu kecil
 Sambodana: ujar, bicara, perkataan
 Sampang: pohon sampang
 Sambong: sambung
 Sampar: sampar, tendang
 Sambrama: penghormatan, sambutan
 Samparan: kaki
 Sambuk: cambuk, cemeti
 Sampéka: tipu daya, muslihat, cerdik
 Sambung: sambung
 Samper: sampir, sambar
 Samburat: semburat
 Sampet: sudah teratur, cukup
 Sambut: sambut;
 Sampéyan: kamu, anda;
 Sambut damel: bekerja
 Sampéyan dalem: paduka
 Samèk: alas perut, makan pagi
 Sampil: paha lembu yang disembelih
 Samekta: siap sedia, sanggup
 Sampir: sampir
 Samené: demikian, sekarang
 Sampun: sudah
 Samengko: nanti
 Sampur: sampur, selendang tari
 Samépa: sekat, bersanding
 Sampurna: sempurna, paripurna
 Sami: sama
 Sampyan: engkau, tuan, sampean  Sandhéné: seandainya, seumpama

 Sampyoh: mati bersama;  Sandhi: sandi, rahasia

 Sampyuh: mati bersama  Sandhing: dekat, bersanding

 Samubarang: segala hal, sembarang;  Sandhung: sandung, terantuk;

 Samudaya: segala, semua  Sandhung lamur: daging kerbau di dada;

 Samukawis: segala hal, semua perkara  Sandhung watang: perkara penting yang tak boleh
dilanggar
 Samudana: kata-kata semu
 Sandhur: sandur, sejenis seni
 Samuhita: semedi
 Sandi: sandi, rahasia;
 Samudra: samudra, laut
 Sandi asma: nama rahasia, nama yang
 Samuha: perkumpulan, persidangan dirahasiakan;

 Samun: samar, rahasia  Sandilata: nama tumbuhan obat;

 Samur: samar  Sandisastra: sastra sandi;

 Samuwa: dengan upacara resmi  Sandiupaya: sandi rahasia;

 Samya: sama, sedang  Sandiwara: sandiwara, drama, teater;

 Sana: pohon sana o Telik sandi: mata-mata, inteligen

 Sanadyan: meskipun, walupun  Sandika: siap, sedia

 Sanajan: meskipun, walaupun  Sandyakala: gurat merah di langit senja

 Sanak: saudara, sanak famili  Sanéga: bersiap, bersedia

 Sanalika: seketika  Sanèngga: sehingga

 Sananta: nama bentuk kata  Sanépa: ibarat, peribahasa

 Sancaya: nama windu  Sanès: lain

 Sandé: urung, batal, sarung  Sang: sang, si

 Sandéha, sandéya: ragu-ragu, khawatir  Sanga: sembilan

 Sandékala: gurat merah di langit senja  Sangadi: 1 baginda; 2 sengaja

 Sandhang: sandang, pakaian;  Sangaji: baginda raja

 Sandhangan: 1 pakaian; 2 tanda baca, harokat;  Sangan: bilangan sembilan

 Sandhang lawé: sejenis bangau;  Sangapa: siapa

 Sandhang wlikat: diselipkan dibawah ketiak  Sangar: hebat, dahsyat, menakutkan

 Sandhat: tali pengantar, dekat, berdamping  Sangara: mustahil


 Sangat: sangat, amat  Sangkala: angka tahun yang disusun dalam kata-
kata bernilai angka;
 Sanget: sangat, amat
o Candrasangkala: sangkala yang
 Sangga: sangga, jinjing; berdasarkan pada perhitungan tahun bulan;

 Sangga krama: menjawab dengan sesuka hati;  Suryasangkala: angka tahun yang didasarkan pada
perhitungan tahun matahari
 Sangga langit: tumbuhan sulur-suluran;
 Sangkan: asal, dari;
 Sangga runggi: halangan, rintangan;
 Sangkan paran: asal dan tujuan
 Sangga uwang: bertopang dagu
 Sangkar: sangkar, kurungan
 Sanggah: sanggah, sangkal
 Sangké: asal, dari
 Sanggama: hubungan intim
 Sangkèng: asal, dari
 Sanggap: sanggup
 Sangkep: lengkap
 Sanggar: gingsul
 Sangkèt: nama tetumbuhan obat
 Sanggem: janji, kewajiban
 Sangkéta: sengketa, berselisih, bertengkar
 Sanggi: sangga
 Sangkin: makin
 Sanggit: dramatika, penjiwaan
 Sangking: dari
 Sanggraha: persediaan, jamuan, hidangan
 Sangkrah: ranting bambu
 Sanggrama: perang, berperang
 Sangku: panah, bokar, mudam
 Sanggrekan: halangan, rintangan, aral
 Sangkuh: sangkur, mata sangkur
 Sanggul: sanggul, kundai
 Sangkut: sangkut, libat
 Sanggup: sanggup, bersedia
 Sangkya: asal, dari
 Sanggya: segala, semua
 Sangsang: sangga
 Sanghara: rusak, hancur;
 Sangsara: sengsara, kesulitan;
 Sangharakalpa: hari kehancuran, hari kiamat
 Sangsara désa: uang kas desa
 Sangi: janji, berjanji, nazar
 Sangsaya: semakin
 Sangit: bau hangit
 Sangu: saku, bekal
 Sangiwèn: dahulu, zaman dahulu
 Sangut: beliung, kampak
 Sangka: dari;
 Saniki: sekarang
 Sangka déné: makanya, oleh karena itu
 Saningga: sehingga
 Sangkal: tangkai kapak;
 Saniskara: segala hal, sembarang
 Sangkal putung: pijat urat bagi orang yang patah
tulang  Sanityasa: senantiasa, selalu
 Sanja: menengok, menjenguk  Sapit urang: taktik dan strategi perang dengan
membuat susunan barisan seperti
 Sanjang: berkata
 Sapit urang saplak: serupa botol, hampir sama
 Sanmata: baik, bening
 Saprantu: nama tanaman obat
 Santa: baik, bening
 Sapta: tujuh;
 Santak: benda, harta
 Saptadarma: tujuh darma, tujuh pengabdian;
 Santan: santan
 Saptamarga: tujuh doktrin
 Santana: saudara
 Sapu: sapu;
 Santen: santan
 Sapu udhar: terurai, terlepas;
 Santer: keras, cepat
 Sapu dhendha: hukuman;
 Santi: semboyan, motto;
 Sapu jagat: merata ke seluruh jagat;
 Santiaji: petunjuk pelaksanaan;
 Sapu lebu: pembersihan total, sweeping;
 Santika: mutiara;
 Sapu tangan: sapu tangan
 Sesanti: semboyan, kata mutiara
 Sapucapan: satu cerita, satu perkataan
 Santosa: sentosa, kuat
 Sapuluh: sepuluh
 Santun: sopan
 Sapunika: sekarang, kini
 Santya: 1 larangan; 2 pujian, terpuji
 Saput: dilimputi, ditutupi;
 Sanubari: sanubari, hati
 Saput dhengkul: sampai ke lutut;
 Sapa: siapa
 Saput pranti: selengkapnya dengan alat-alat;
 Sapah: ubi kayu
 Saput lemah: terang tanah, mulai remang-remang
 Sapala: sedikit, sepatah kata di pagi hari

 Sapandurat: sekejap mata, sebentar  Sara: 1 berkaitan dengan; 2 sengsara;

 Sapata: berjanji, bersumpah  Sarabasa: rusak;

 Sapeket: karib  Sarabuta: kusir, sais;

 Sapélé: sepele  Saradula: harimau;

 Sapet: sampai pada  Saranangga: tikus;

 Sapi: sapi  Sarasidya: bunga tunjung;

 Sapih: pisah, cerai  Saraswati: bidadari Dewi Rarasati;

 Sapir: shafir, batu intan  Sarawèdi: rahasia;

 Sapit: sepit, penjepit;  Sarayuda: pesuruh


 Sarab: nama penyakit anak, sawan  Sari kuning: zat pewarna kuning dalam membuat
kain batik;
 Saraba: sebangsa kijang
 Sari kurung: bunga nagasari;
 Saraga: asyik, gemar
 Saripati: inti, pati, saripati;
 Sarah: sampah
 Sari wosé: bunga, nagasari
 Sarampangan: serampangan
 Sarika: ia, orang kepercayaan
 Sarana: sarana
 Sariki: ini, sekarang
 Sarandu: sekujur, seluruh
 Sarimbit: sekalian, bersama-sama
 Sarang: sarang
 Sarimpi: serimpi, jenis tali
 Sarangan: sarangan
 Saring: saring
 Saranta: sabar
 Sarira: badan
 Sarap: sarap, makan pagi
 Saritim: bunga rejasa
 Saras: sembuh, waras
 Sarjana: sarjana, ahli
 Sarasa: makna, arti
 Sarju: setuju, cocok
 Sarasati: cipta
 Sarkara: manis, dandanggula
 Sarati: pawang gajah
 Saroja: bunga tunjung
 Sarawungan: sahabat, kenalan
 Saron: saron, bagian dari gamelan
 Saraya: bantuan, pertolongan
 Sarong: sarung
 Sardana: kaya
 Sarpa: ular
 Sardula: harimau
 Sarta: serta
 Saré: tidur, istirahat
 Saru: saru, jorok;
 Sarèh: sabar, tenang, pelan
 Saru siku: tata sila, tata krama
 Sarem: garam
 Sarujuk: sepakat, setuju
 Sarèn: darah yang dimasak
 Sarung: sarung;
 Sareng: bersama
 Sarung kaki: sarung kaki;
 Sarenti: tidak bersama-sama
 Sarung tangan: sarung tangan
 Saresmi: bersenggama
 Saruni: serunai
 Saréyan: berbaring
 Saruwé: menyapa, menangani
 Sarga: bab, pasal
 Sarwa: serba, semua;
 Sari: inti;
 Sarwa-sarwi: serba-serbi;
 Sarwi: serba;  Sasrawungan: kenalan, sahabat, handai taulan

 Sarwya: serba  Sasti: enam puluh (60)

 Sarya: bantuan, pertolongan  Sastra: sastra, tulisan;

 Sasa: kelinci  Sastra banyu: nama bentuk keris;

 Sasab: tutup, selimut  Sastra cetha: ajaran luhur;

 Sasadara: rembulan;  Sastra daksa: ahli ilmu, mahir;

 Sasadhara: rembulan;  Sastra harjéndra, sastra jéndra: ajaran luhur

 Sasalancana: rembulan  Sastrika: senjata, pedang

 Sasag: sasak, telusur  Sata: tembakau

 Sasak: sasak, telusur  Satak: benda, harta

 Sasama, sasami: sesama  Satata: sesuai dengan aturan, tertata

 Sasana: sasana, tempat  Satéja: cahaya, sinar, pelangi

 Sasangka: bulan  Satemah: akhirnya, akibatnya

 Sasangkan: bulab-bulanan  Sathithik: sedikit

 Sasanti: puji-pujian  Satiti: teliti

 Sasar-susur: sangat keliru  Satmaka: senyawa, sejiwa

 Sasat: seperti  Satmata: kasat mata, dapat dilihat

 Sasati: tunggal kehendak  Sato: satwa, hewan, binatang

 Sasawa: bangkai  Satorasih: terkenal, termasyhur

 Sasi: bulan  Satriya: satria

 Sasikantha: suryakantha, kaca pembesar  Satru: musuh;

 Sasmaka: sinar, cahaya  Satru bebuyutan: musuh turun-temurun;

 Sasmaya: baik, indah  Satru ati: musuh hati;

 Sasmita: lambang, tanda  Satru batin: musuh batin

 Sasra: seribu;  Satu: 1 satu; 2 acuan, cetakan;

 Sasrabahu, bahusasra: seribu tangan;  Satu budi: kebulatan tekad

 Sasrawarsa: milenium, seribu tahun  Satuhu: sebenarnya

 Sasrahan: pemberian, persembahan  Satus: seratus

 Sasrangan: menyerbu dengan cepat  Satwa: binatang, hewan


 Satwika: utama, terutama  Sawegung: semua, segala

 Satya: setia;  Sawenang-wenang: sewenang-wenang

 Satyalencana: lencana/penghargaan untuk tanda  Sawer: ular


kesetiaan, pengabdian;
 Sawi: tanaman sawi
 Satyawada: memegang teguh kata-katanya
 Sawidak: enam puluh (60)
 Saudara: saudara
 Sawiji: satu, bersatu
 Sauga: asal, asalkan
 Sawismaya: keran
 Saulon: satu telan
 Sawita: mengabdi
 Saur: saur, makan akhir;
 Sawiyah: 1 sewenang-wenang; 2 anak cicak
 Saur manuk: cerewet, ribut, banyak suara
 Sawo: buah sawo;
 Sausap: sedikit
 Sawo matang: warna kulit orang Jawa, coklat muda
 Saut: disambar, disebut seperti buah sawo matang

 Sawa: ular sawah  Sawung: jago, ayam jantan;

 Sawab: wibawa, pengaruh gaib  Sawunggaling: ayam jantan aduan

 Sawah: sawah  Sawur: sebar, tabur

 Sawala: menolak, menyanggah  Saya: semakin

 Sawan: 1 ketakutan, cemas; 2 jenis penyakit  Sayab: sayap

 Sawana: menyucikan diri, mandi  Sayabara: sayembara

 Sawanan: ketakutan, cemas  Sayaga: sudah siap

 Sawang: rumah laba-laba  Sayah: payah, letih, capai

 Sawangan: pandangan  Sayaka: panah

 Sawarga: surga  Sayakti: sesungguhnya, sebetulnya

 Sawarna: 1 satu warna; 2 emas  Sayana: tempat istirahat, tempat tinggal

 Sawastu: sesungguhnya, sebenarnya, sebetulnya  Sayang: 1 sayang; 2 tukang tembaga

 Sawat: lempar;  Sayarda: bertambah sangat

 Sawatgata: hidangan, jaminan  Sayekti: sungguh, benar;

 Sawé: 25 rupiah  Sayektos: sungguh, benar

 Sawed: selempang  Sayem: ayem, senang, bahagia

 Saweg: baru, lagi, sedang  Sayembara: sayembara

 Sawéga: siap, sedia  Sayogya: sebaiknya


 Sayub: basi  Sedhiya: sedia, siap

 Sayuk: rukun, bersatu  Sedhuh: aduk

 Sayur: sayuran  Sedulur: saudara

 Séba: menghadap, hadir  Sedya: niat, kehendak, keinginan

 Sébak: sibak, belah, pecah  Sega: nasi;

 Sebandar: syahbandar  Sega kebuli: nasi bercampur daging;

 Sebar: sebar, tebar, tabur  Sega golong: nasi dibulat-bulat;

 Sebawa: wibawa, pengaruh  Sega lutut: nasi dicampur ketan;

 Sebda: sabda, kata  Sega mas: nasi kuning;

 Sebel: sebal, kecewa, tak rela  Sega penak: nasi pulan;

 Sebit: sabit, lempar;  Sega pondhoh: bubur jagung;

 Sebit runting: rusak  Sega thiwul: nasi thiwul, nasi dari ketela

 Secang: pohon secang (bahan cat warna merah)  Seganu: kemarin dulu

 Seda: cipta, sabda, firman  Segara: samudra, laut;

 Séda: mati, meninggal  Seganten: (ing.) Samudra, laut

 Sedaya: semua, segala;  Segawon: anjing, serigala

 Sedanten, sedarum: (ing.) Semua, segala  Segung: semua, segala

 Sedhah: sirih, kinang;  Séhat: sehat

 Sedhahan: 1 suruhan; 2 utusan  Seja, sedya: sengaja, tuju, yang dituju

 Sedhakep: sedekap  Sejati: sejati

 Sedheku: duduk bersila  Sekar: kembang, tembang;

 Sedhéla: sebentar  Sekar kedhaton: bunga istana, putri raja;

 Sedheng: muat;  Sekar mayang: bunga mayang

 Sedhengan: cukupan, sedang-sedang  Sekati: sekali

 Sedhèngah: semua, segala, sembarang  Sekawan: empat (4)

 Sedhep: sedhap;  Sekeb: sekap

 Sedhep malem: bunga sedap malam  Sekéca: enak, nikmat

 Sedhèrèk: saudara  Sekèci: sekoci, perahu kecil

 Sedhih: sedih, susah  Sekedhap: sebentar


 Sekedhik: sedikit  Selup: selop

 Sekoci: perahu kecil  Selur: berduyun-duyun

 Sekong: serabut akar  Selut: pembungkus rangka

 Seksi: seksi, bagian  Sema: kuburan, perkuburan

 Sekti: sakti  Semada: sedikit, agak

 Sekul: nasi  Semadi: semedi, bertapa

 Sekung: selabut, akar enau  Sémah: istri

 Sela: waktu luang, tempat luang  Semana: segitu

 Selak: lekas, cepat-cepat  Semandan: sedikit, agak

 Selan: sisipan, tempat yang luang  Semandi: dibanding dengan

 Selang: pipa plastik;  Semangat: semangat, motivasi

 Selang sebat: pinjam nama;  Semanger: baik, indah, bagus

 Selang gumun: mudah kagum;  Semanggi: semanggi, jenis tumbuhan

 Selang seling: selang-seling, warna-warni;  Semanten: demikian, begitu, segitu

 Selang silih: meminjam apa-apa;  Semaput: pingsan

 Selang surup: keliru, salah  Semat: derajat, pangkat

 Selangkung: dua puluh lima, 25;  Sembada: mampu

 Selapan: tiga puluh lima hari  Sembaga: mashur, mujur benar

 Selarik: selarik, sebaris  Sembagi: kain cita, cita

 Selasih: bunga selasih  Sembah: sembah;

 Seling: seling;  Sembah bekti: sembah bekti;

 Seling surup: keliru, salah  Sembah sungkem: sembah sungkem;

 Selip: mogok, terselip  Sembahyang: sembahyang, sholat

 Selir: selir  Sembarangan: sembarangan, semaunya

 Sélog: sebangsa ubi hutan  Sembari: sembari, sambil

 Selok: pisau raut  Sembawa: harimau

 Selon: tabung tempat menaruh rempah-rempah  Sembèr lèwèr: mudah bosan

 Selop: selop  Sembet: sambung

 Selot: semakin  Sembir: rabit, koyak


 Semboja: samboja, jenis bunga  Semut: semut;

 Sembok: ibu, simbole  Semut gatel: semut gatal

 Sèmbong: kain seperti dodot bagi wanita istana  Séna: kuat, gagah;

 Sembrama: penghormatan, sambutan  Sénapati: pemimpin perang, jendral

 Sembrana: sembrono, ceroboh  Senajan: meskipun, walaupun

 Sembrani: berani;  Sendari: gadis cantik

o Kuda sembrani: kuda tunggangan dewa  Sendawa: sejenis burung layang-layang

 Sembuh: sembuh, waras  Sendhal: tarik;

 Sembung: kayu sambung  Sendhal mayang: pencabut nyawa

 Sembur: sembur  Sendhang: sendang, kolam, mata air

 Semburat: menciprat, bersirat  Sendheng: tali busur

 Semèdi: semedi, tapa  Sendhul: tatap, sendal

 Semekta: siap, sedia  Sendika: setuju, cocok

 Semendhi: semedi, bertapa  Seneng: senang

 Semené: istirahat  Senéngga: jikalau, seumpama

 Semengko: sekarang, kini  Senénjong, seninjong: campur-aduk

 Semerep: melihat, mengetahui  Sengadi: dalih, berdalih

 Semi: bersemi, tumbuh  Sengados: dalih, berdalih

 Semil: sedikit sekali  Sengaja: sengaja

 Semilih: banyak pilihan  Sengak: bau menusuk hidung

 Semingi: berbaring dengan badan dan kepala lebih  Sengap: bentak


tinggi
 Sengara: mustahil, tak mungkin
 Semir: semir
 Sengéngé: matahari
 Semita: sasmita, lambang, tanda
 Séngga: sehingga, sampai, seperti
 Semono: segitu, itu
 Sengganèn: nama gamelan
 Sempal: sempal, lepas
 Senggang: senggang, renggang
 Sempana: sempana, macam bentuk keris
 Senggata: hidangan, suguhan
 Semprul: tembakau kasar
 Sengguh: angkuh, tinggi hati
 Semu: 1 semu; 2 agak
 Senggung: sebangsa musang yang punya senjata
 Semur: semur, jenis masakan kentut yang baunya luar biasa
 Senggutru: bakal capung (masih dalam air)  Sepada: 1 sepeda; 2 awas, luas pada

 Sengir: bau anyir  Sepah: sepah, ampas

 Sengit: sengit, benci  Sepala: sedikit

 Sengka: asal, dari  Sepana: nama bentuk keris

 Sengkala: bilangan tahun berupa sandi  Sepang: sepang, nama pohon (bahan cat merah)

 Sengkalang: lingkar roda  Sepat: sepat, jenis ikan

 Sengkan: asal, dari  Sepata: berjanji, berujar

 Sengkang: kosong  Sepen: sepi

 Sengkel: sedih, susah  Seper: singgah istirahat

 Sengkelat: memasang, mengenakan;  Sepet: 1 sepit, pahit; 2 sabut kelapa;

 Sengkelit: membawa keris dengan diselipkan di  Sepet madu: manis sekali


pinggang
 Sepi: sepi, sunyi
 Sengker: pingit, simpan
 Septa: tujuh
 Sengsem: terpikat, tertarik
 Sepura: maaf, ampun
 Seni: kesenian, keindahan
 Serat: tulis, surat
 Senik: bakul
 Serwa: serba, semua
 Seninjong: campur aduk, gado-gado
 Séta: putih
 Senjata: senjata;
 Setal: kandang kuda
 Senjata pitulung: senjata penolong
 Setengah: ½, separo;
 Sentak: bentak
 Setengah tuwuh: setengah matang
 Sentani: saudara, famili
 Sétra: padang, lapangan
 Sentheng: tali yang direntang
 Setrèn: sawah, ladang yang diairi
 Senthir: lampu
 Setri: istri, perempuan
 Senthot: berotot, kuat
 Setu: sabtu
 Sentika: pandai olah senjata dalam perang
 Setuju: setuju, sepakat
 Sentolo: tonggak, galangan perahu
 Setunggal, setunggil: satu, tunggal
 Sentosa: sentosa, kuat, kokoh
 Setya: setia
 Sentul: nama pohon buah
 Séwaka: menghadap
 Senuk: senuk, tapir
 Sèwu: seribu
 Sepa: tawar, tak berasa
 Sida: jadi, berhasil;  Sila: 1 dasar; 2 duduk bersila;

 Sida wurung: batal, gagal;  Silakrama: menikah, kawin;

 Sidaguri: seleguri;  Silaning akrama: menikah, kawin;

 Sidarsi: pendita yang mulia;  Siladri: gunung batu

 Sidawayah: nama pohon  Silah: pecah, kelompok

 Sidheku: duduk tegap tangan bersedekap di meja  Silang: silang

 Sidhem: sunyi, senyap;  Silat: silat

 Sidhem premanem: sunyi, hening  Silih: saling;

 Sidi: sempurna, bulat  Silih asih: berkasih-kasihan

 Sidik: benar  Siling: dituang

 Sidikara: dipupu, dikenakan mantra  Siluman: siluman

 Sigar: pecah, belah;  Sima: macam, harimau

 Sigar semangka: belah dua sama persis  Simah: istri

 Sigeg: berhenti;  Simbah: kakek, nenek

 Sigeg wacana: berhenti bercerita  Simbar: rambut di dada

 Sigi: ujung tenunan  Simbok: ibu

 Sigit: cakap, tampan  Simpen: simpan

 Sigra: segera  Simping: jajar, sunting

 Sigrak: semangat  Simpir: simpir

 Sih: sih;  Sinar: sinar, cahaya

o Asih: kasih, cinta  Sinarawèdi, sedulur sinarawèdi: sahabat karib

 Siji: satu  Sinartan: disertai

 Sika: ujung, cula, gombak  Sinatriya: dianggap sebagai ksatria

 Sikara: menganiaya, menyiksa;  Sinau: belajar

o Gendhak sikara: aniaya  Sindap: ketombe

 Sikarini: nama tembang gedhe  Sindhèn: sinden, penyanyi tembang

 Sikep: siap, sedia, sikap  Sindhung riwut: angin besar

 Siki: satu, merak, burung merak  Sindhutan: petani

 Siksa: siksa  Sindikara: dipuja, puji


 Sindir: sindir  Sinungan: kedapatan

 Sindu upaka: air, sungai  Sinungga-sungga: dijunjung-junjung

 Sindur: 1 merah muda; 2 tandak  Sinuwun: yang dijunjung, yang dimuliakan

 Sindura: merah muda  Sipat: 1 sifat; 2 benang yang dicelup warna untuk
menggaris kayu;
 Singa: singa;
 Sipat kandel: pusaka, kesaktian;
 Singabarong: pertunjukan tari tradisional cina;
 Sipat kuping: cepat sekali;
 Singanegara: algojo kerajaan, pemenggal kepala
 Sipat wong: sifat manusia
 Singat: tanduk
 Sira: kamu, engkau
 Singha: singa;
 Sirah: kepala
 Singhasana: singgasana;
 Siram: 1 sinar; 2 mandi
o Narasingha: singgasana raja
 Sirap: sirap, genting papan
 Singid: rahasia, sembunyi, misterius
 Sirep: tidur, diam;
 Singkrih: disingkiri
 Sirep bocah;: jam tidur anak (± jam 20.00);
 Singkur: belakang, dibelakang
 Sirep jalma: jam tidur manusia (± jam 22.00)
 Singlar: belah, pecah
 Slira: badan, anda;
 Singset: erat, kuat
 Slira-sliri: mondar-mandir
 Singub: sempit, pengap
 Sirih: suruh, sirih
 Singunen: cemas, kuatir
 Sirna: sirna, hilang
 Sinidikara: dicipta, dipuja
 Siru: suatu
 Sinjang: pakaian, jarik
 Sisih: sebelah, sis, bagian
 Sinom: 1 daun asam muda; 2 tembang sinom;
 Sisik: sisik;
 Sinoman: pelayan pemuda
 Sisik melik: tanda-tanda untuk membantu
 Sinta: 1 terpuji; 2 nama wuku yang pertama pelacakan suatu kasus

 Sinten: siapa  Sisil: dikupas dengan mulut;

 Sintru: sunyi  Sisilan: kupasan

 Sinuba-suba: dihormati  Siswa: siswa, murid

 Sinudarsana: diteladani, dicontoh  Sisya: siswa, murid

 Sinuhun: yang dijunjung, yang dimuliakan  Sita: 1 sita, ambil; 2 baik, bagus;

 Sinukarta: dimuliakan, dihormati  Sitakara: dipuja, dicipta;


 Sitangsu: bulan;  Sloka: seloka

 Sitaresmi: bulan  Slomprèt: selompret

 Siti: tanah, bumi;  Slop: slop, sandal

 Siti hinggil, sitinggil: tanah/tempat yang  Slumpring: kulit bambu


ditinggikan untuk balai penghadapan;
 Smara: asmara, cinta;
 Siti payah: rezeki, penghidupan;
 Smaradana: tembang asmarandana
o Tedhak siti: upacara turun tanah untuk
bayi  Smita: tanda, lambang, sasmita

 Siwa: uwa, kakaknya ayah/ibu  Sobita: indah sekali

 Siwakan: kolam ikan  Sodhok: tekan, desak

 Siwalan: pohon rontal, lontar  Soga: warna merah untuk batik

 Siwamba: air penghidupan  Sogat: jamuan, hidangan

 Siwi: anak  Sogata: jamuan, hidangan

 Siya: menyengsarakan, menganiaya, sia-sia  Sogèl: padi yang lekas berbuah

 Siyaga: siaga, siap  Sogok: sogok, suap

 Siyos: menjadi, jadi  Sogolan: taruk, tunas

 Siyub: rindang, sejuk  Sojah: pembicaraan

 Slaka: 1 perak; 2 seloka, syair;  Sojar: kata-kata

 Slaka wedhar: syair bebas  Sok: 1 tumpah; 2 kadang-kadang

 Slambu: kelambu, tirai, sekat kain  Soka: suka, gembira

 Slamet: selamat, aman  Soklat: coklat

 Slangsang: tempat bunga (sirih, dsb.)  Sokong: sokong, dukung

 Slasih: bunga selasih  Sol: sol

 Sléndhang: selendang  Solah: tingkah laku;

 Sléndro: slendro, laras musik gamelan  Solah bawa: tingkah laku, tabiat;

 Slenthem: slentem, jenis alat musik  Solah tenaga: mengeluarkan tenaga;

 Slepa: tempat sirih  Solah tingkah: tingkah laku

 Slepèn: tempat tembakau  Solèd: oles, sudip

 Slepi: wadah tembakau  Solo: solo, enggan, segan

 Slintru: sunyi, tampak puaka  Solor: 1 sukur; 2 akar tunjang


 Solot: sulut, nyala  Sonya: sepi, sunyi

 Solung: sulung  Sonyaruri: senyap, sunyi, sepi

 Som: berjalan dengan langkah-langkah panjang  Sopal: cincin hiasan tombak

 Soma: 1 bulan; 2 hari senin  Sopan: sopan

 Somah: keluarga, istri  Sopana: tangga, tumpuan, lantaran

 Sombèng: rabit, robek, sobek  Sor: bawah, rendah

 Sombong: sombong, congkak  Sora: keras

 Sompèl: rompes, gompel  Sorah: amanat, ajaran

 Sompèt: sumpet, tertutup  Soré: sore, petang

 Sompit: siput, kecil kece  Sorèng: kuat;

 Sompok: lemas, habis tenaga  Sorèngpati: prajurit yang gagah berani, panglima
perang
 Sona: anjing
 Sori: maaf, ampun
 Sondher: tanpa
 Sorog: anak kunci
 Sondhèr: sebai untuk menari
 Soroh: serah, pasrah, beri
 Sondhol: sundul, tatap
 Sorok: dorong, dukung
 Sondhong: galah yang ujungnya diberi bakul untuk
menjolak buah  Sorot: cahaya, sinar

 Song: geronggang, tua, relung  Soso: kasar, gagap

 Songa: sembilan  Sosog: anyaman bambu diujung galak untuk


menjalak buah
 Songar: sombong, congkak
 Sosoh: lembut
 Songkok: peci, mahkota
 Sosol: gagap, menganggap, kasar
 Songkop: galak yang ujungnya diberi bakul untuk
penjolok bambu  Sosor: makan langsung dengan mulut

 Songkro: 1 gerobak dorong; 2 sudah renta, rusak  Sosoran: tempat untuk menyosor

 Songol: songol, pemarah  Sosot: bentukan, makian

 Songot: tegap, cegak  Sot: kutuk, maki

 Songsong: songsong, payung  Sotya: hiasan, emas

 Sontak: hancur, remuk  Sowak: rusak, robek

 Sonten: sore, petang  Sowan: menghadap

 Sontong: serotong  Sowang: sendiri;


 Sowangan: sendirian;  Sreba: serba, semua

 Sowang-sowang: sendiri-sendiri  Sreban: serban, surban

 Srabat: dua penangkal  Srebat: serbat

 Srabédan: keinginan, kegemaran yang buruk  Srebèt: lap, kain pembersih

 Srah: serah, pasrah;  Sreda: percaya, sudi

 Srah-srahan: pemberian, persembahan,  Sredu: setuju


menyerahkan
 Sreg: pas, cocok
 Srakah: 1 serakah, loba, tamak; 2 uang ongkos
pernikahan dari pihak laki-laki yang diserahkan kepada  Sregep: rajin, tekun
pihak perempuan
 Srèi: iri, dengki
 Srama: asrama
 Srékal: menjegal
 Srambi: serambi
 Srempal: sempal, patah, putus
 Srambu: kelambu
 Srémpang: selempang, serampang
 Srampad: sengkelit
 Srèmpèd: serempet, menyenggol
 Srana: sarana, usaha, usada
 Srempeng: kerja keras cepat
 Srandhal: sandal
 Sremplah: bergantungan hampir patah
 Srandhul: jenis pertunjukan rakyat
 Sreng: keras, tegang
 Sranta: sabar
 Srengen: marah, murka
 Sranthal: jalan cepat
 Srengéngé: matahari
 Sranthil: bergantungan, tak teratur
 Srenggala: ujung, pucak, tanduk
 Sranti, srantèn: sabar
 Srenggi: gunung, lembu
 Srapat: sekejab
 Srengkara: kerusakan, kerusuhan
 Srasah: lapisan, saluran, dasar, lantai
 Srenteg: keinginan kuat, maksud
 Srat: serat, tulis
 Srenti: tidak serempah
 Srati: pawang gajah;
 Srep: sejuk
o Disratini: dilayani dengan baik
 Srepan: 1 pendinginan; 2 pengetahuan
 Sraton: buas, pemarah
 Srepegan: cepat, lekas
 Srawa: suara
 Srèpèt: serempet, senggolan
 Srawana: musim yang pertama
 Srèsèh: manis tutur katanya
 Srawung: pergaulan, hubungan sosial
 Sresep: meresap, masuk
 Sraya: bantuan, pertolongan
 Srèwèh: tampak mengalir di sana-sini  Srumbung: agar tanaman

 Sri: cemerlang;  Srundhèng: serundeng, jenis lauk

 Sribombok: sribombok, jenis burung;  Srunggan: sistem tumpang sari

 Sridanta, srigadhing: bunga srigading;  Sruni: 1 seruni, melati; 2 seruling

 Srigunggu: nama tanaman;  Sruti: hemat

 Srigunting: srigunting, jenis burung;  Srutu: cerutu

 Srikata: bunga srikaya;  Sruwa: dengki, iri hati

 Srikawin: mas kawin, mahar;  Sruwag: bolong, lubang

 Srigak: tangkas;  Sruwal: bertumpukan tak teratur

 Srilara: bangkai mayat yang tergeletak di seberang  Sruwé: lama


tempat;
 Sruwèk: lubang
 Srimala: sangat indah;
 Sruweng: bolongan bundar
 Srimanganti: jenis gedung dikraton;
 Suba: sopan, santun
 Srinata: tembang sinom;
 Subada: kukuh, kokoh, kuat
 Srisakit: bangkai mayat yang tergeletak di
sembarang tempat  Subaga: masker, untung, bagus

 Sriging: tangkas  Subagya: bahagia, untung sekali

 Srimbit: serimbit, berduaan  Subakti, subaktya: berbakti

 Srimpak: ambang pintu  Subal: jejal, campuran

 Srimpi: srimpi, jenis tarian  Subasita: sopan santun, tatakrama

 Srindhitan: burung serindit  Subuh: subuh

 Sring: sering, kerap  Subur: subu, makmur

 Sringah: terang, cerah, senang  Suci: suci, bersih

 Srinthil: tahi kambing/ kelinci/domba  Suda: berkurang, susut

 Sripah: bela sungkawa, berduka  Sudagar: saudagar, pedagang

 Sriping: criping, keripik  Sudama: dermawan, murah hati

 Srisig: pagar dinding  Sudana: dermawan

 Sriti: sriti, jenis burung  Sudara: saudara;

 Sriya: makmur, sejahtera  Sudarawèdi: sahabat karib

 Sru: seru, sengit  Sudarma: bapak


 Sudarsana: contoh, teladan  Suguh: suguh, hidangan

 Sudha: susut, berkurang  Suh: simpati

 Sudhah: bedah, pecah  Suhun: minta, mohon

 Sudhang: tabung/perian, bambu  Sujalma, sujanma: manusia, orang

 Sudhèt: bedah, pecah, coblos  Sujana: orang pintar, ahli

 Sudhi: sejenis basung  Sujèn: tusukan

 Sudhing: tidak sudi, enggan  Suji: tikam, tusuk saji

 Sudhiya: bersedia, siap  Suka: suka, gembira, senang;

 Sudhung: kandang rumah  Suka lila: sukarela

 Sudi: sudi, mau  Sukan: permainan

 Sudibya: mulia, terhormat, sakti  Sukara: babi hutan

 Suding: tunjuk, penunjuk  Sukarsa: niat yang baik, keinginan mulia

 Sudira: berani, gagah;  Sukarta: pekerjaan yang baik

 Sudiradraka: nama tembang gedhe  Sukci: suci, bersih

 Sudra: bawah, rendah, hina  Suker: kotor

 Suduk: coblos, tusuk;  Sukerta: bermasalah

 Suduk jiwa: bunuh diri;  Suket: rumput

 Suduk maru: pisau bermata dua;  Sukla: putih, bersih

 Suduk slira: bunuh diri  Sukma: sukma, roh

 Sugal: ugal-ugalan, kasar  Sukmana: ruh, nyawa

 Sugata: jamuan, hidangan  Sukra: hari jum’at

 Sugèh: kaya  Sukreta: bermasalah

 Sugeng: selamat  Suksma: suksma, roh

 Sugih: kaya;  Suku: kaki

 Sugih bala: banyak kawan  Sukun: sukun, jenis buah

 Sugoh: suguh, hidangan  Suk un: sebangsa timun

 Sugreng: puaka, mukertasyam  Sukup: penuh sesak

 Sugri: semua, seluruh  Sula: tombak, senjata tajam

 Sugu: alat pertukangan untuk menghaluskan kayu  Sulah: tingkah laku


 Sulak: sulak, pembersih  Sumantali: pawang gajah

 Sulaksana: pilihan, lebih, cemerlang  Sumapala: rendah hati

 Sulam: sulam, tambal  Sumaput: pingsan

 Sulang: tunas tebu yang kedua  Sumar: semerbah, merata

 Sulap: sulap  Sumarah: pasrahm menyerah

 Sulaya: bertengkar  Sumaré: 1 tidur; 2 meninggal

 Sulek: sesak, sempit  Sumarsana: bunga cempaka

 Suligi: seligi  Sumawah: bersawah, bercocok tatam

 Sulih: wakil, ganti  Sumawana: dan, serta

 Suling: suling  Sumaya: berjanji, menyanggupi

 Sulistya: indah, antik  Sumba: kesumba

 Sulit: sulit  Sumbaga: mashur, termashur

 Suluh: suluh, terang  Sumbalinga: terlaksana, dapat dipegang kata-


katanya
 Suluk: suluk, suara indah
 Sumbang: sumbang;
 Sulung: sulung
 Sumbang surung: dorongan, dukungan
 Sulur: sulur, mengulur, merambat
 Sumbar: sumbar, bicara keras
 Suma: bunga
 Sumbat: sumbat, tutup
 Sumadhiya: sedia, siap
 Sumber: sumber
 Sumadi: semedi, bertapa
 Sumbit: galah bercabang untuk menjolok buah
 Sumaguh: sanggup, siap
 Sumbon: bahan untuk sumbu
 Sumahab: tampak menggerombol banyak
 Sumbu: sumbu
 Sumaji: sudah disediakan, tersedia
 Sumbul: bakul tertutup, tempat seperti bakul untuk
 Sumakawis: segala hal, semua persoalan upacara

 Sumakéyan: angkuh, sangar, payah  Sumbung: sombong, congkak

 Sumanak: ramah, akrab  Sumbut: cocok, sesuai

 Sumanasa: nama bunga  Sumèh: ramah, murah senyum

 Sumandhing: bersanding, berdekatan  Sumelang: was-was, kuatir

 Sumangga: mempersilahkan, silakan  Sumèlèh: pasrah, menyerah

 Sumanta: bicara, pertimbangan  Sumeni: istirahat


 Sumerep: mengetahui, melihat  Sundha mandha: permainan anak

 Sumet: menyalakan, menyulut  Sundhang: tanduk, sronggot

 Sumpah: sumpah, janji  Sundhul: sundul, tatap;

 Sumpek: sempit, berdesakan  Sundhul langit: tinggi sekali

 Sumpel: ganjal  Sundhung: pikulan rumput

 Sumpena: bermimpi  Sunduk: tusuk

 Sumpet: sumpet, sumbat  Sung: beri, persembahan

 Sumpil: siput kecil  Sunga: benang sutra

 Sumping: sumping  Sungapan: kuala, muara

 Sumpit: kembal, tempat rokok  Sungar: bermegah-megah

 Sumrah: segar, nyaman  Sungga: ranjau

 Sumringah: cerah  Sunggal: serakah

 Sumuk: panas, sumuk  Sunggan: ranjau

 Sumung: demam, panas  Sunggar: sisir, gingsul

 Sumunu: beranak, berkembang  Sunggata: jamuan, hidangan

 Sumur: sumur;  Sunggi: sunggi, junjung

 Sumur gumuling: terusan air dalam tanah  Sungging: sungging, tatah

 Sumurup: mengetahui, melihat  Sungkan: sungkan, segan

 Sumyah: senang, kenyang, ceria  Sungkawa: sedih, duka

 Sun: 1 cium; 2 ingsun, saya  Sungkem: sungkem, berbakti

 Sunar: sinar, cahaya  Sunglon: teluk

 Sundari: perempuan yang cantik  Sungsang: saling silang

 Sundawa: sundawa  Sungsum: sumsum

 Sundek: sempit sesak  Sungsung: pemberian, persembahan

 Sundel: pelacur;  Sungu: tanduk

 Sundel laut: kuda laut;  Sungut: sangat, rambut

 Sundel bolong: nama hantu  Suntak: tumpah, jatuh

 Sundep: sundep, jenis hama  Sunthi: gadis kecil;

 Sundha: dua kali; o Prawan sunthi: gadis remaja yang belum


haids
 Sunting: sunting, pilih  Suranggana: bidadari;

 Suntrut: sedih, muram  Surapada: keinderaan, kahyangan;

 Sunu: anak  Surapana: minuman keras;

 Sunya: sepi, sunyi;  Surapati: raja dewa;

 Sunyaruri: sunyi senyap, sepi  Surapsara: raja bidadara;

 Sunyata: benar, sungguh  Surapsari: ratu bidadari;

 Supada: binatang buas  Suréndra: raja dewa;

 Supadi: supaya, agar  Surèngpati: 1 raja dewa; 2 nama keris;

 Supadya: supaya, agar  Surèngrana: berani, pemberani;

 Supak: sesak, sempit  Surawadu: bidadari

 Supaos: supaya, agar  Suraga: bantal

 Supata: berjanji, maki  Surak: sorak, ramai

 Supatni: indah, cantik  Surakah: serakah, tamak, loba

 Supaya: supaya, agar;  Suraksa: menjaga, menguasai

 Supados: supaya, agar  Surambi: serambi

 Supé: lupa, alpa  Surasa: makna, arti;

 Supena: mimpi  Suraos: (ing.) Makna, arti

 Supit: supit, jepit;  Surastri: bidadari

 Supit urang: strategi perang dengan mengatur  Surat: surat


barisan membentuk supit udang
 Surata: keberanian
 Supraba: cahaya indah
 Surem: suram, gelap
 Supranata: aturan yang baik
 Surèn: pohon durian
 Suprandéné: meskipun demikian
 Suretna: emas, logam mulia
 Suprih: harapan
 Surga: surga
 Sura: berani;
 Suri: 1 sisir rapat; 2 teladan
 Suraduhita: bidadari;
 Surjan: jenis gaya baju
 Suragana: para dewa;
 Suroh: suruh, sirih
 Suralaya, suraloka: tempat para dewa;
 Surtanah: doa selamatan pada orang yang
 Suranata: raja dewa; meninggal dunia

 Suranggakara: berani sekali, sangat berani;  Surti: hemat-hemat, cermat


 Suru: suru, sendok daun  Sutikna: jeli, cermat;

 Surud: surut  Sutiksna: jeli, cermat

 Suruh: sirih  Sutra: sutera

 Surung: dorong  Sutrepta: senang, puas sekali

 Surup: melihat, petang hari  Suwa: segar (untuk kalam)

 Surya: surya, matahari;  Suwadi: sesungguhnya, sewajarnya

 Suryakantha: kaca pembesar  Suwak: robek, sobek

 Susah: susah, sedih  Suwal: celana pendek

 Susetya: kesetiaan  Suwala: menolak, tak sanggup;

 Susila: kesopanan, tata krama  Suwalapatra: surat

 Susra: terkenal, kondang  Suwan: sowan, menghadap

 Susrasa: patuh  Suwanda: badan, tubuh;

 Susrawa: masyur, terkenal  Suwandagni: matahari

 Susu: susu  Suwangan: muara, kuala

 Susuh: sarang  Suwap: suap, uang sogokan

 Susuhunan: junjungan  Suwara: suara, bunyi;

 Susuk: 1 susuk; 2 uang kembalian;  Suwanten: suara, bunyi;

 Susuk kondhé: tusuk sanggul  Suwaos: suara, bunyi

 Susun: susun  Suwarga: surga

 Susung: songsong, menyongsong  Suwari: kasuari (nama burung)

 Susup: masuk, menyisip  Suwarna: emas;

 Susur: tembakau susur  Suwarna dwipa: pulau Sumatra

 Susut: berkurang  Suwasa: emas

 Suta: anak  Suwau: tadi, dahulu

 Sutapa: semedi, bertapa  Suwawa: ayo, mari

 Sutéja: pelangi, cahaya, sinar  Suwé: lama

 Suthik: menolak, tak mau  Suwéda: jari

 Suthing: enggan, segan  Suweg: nama tumbuhan

 Suthup: balut  Suweng: subang, kosong


 Suwidak: enam puluh  Swara: suara;

 Suwing: tergiang-ngiang di telinga  Swanten: suara

 Suwingya: cerdas, bijaksana  Swarga: surga;

 Suwita: mengabdi, berguru  Swargaloka: tempat surga;

 Suwiwi: sayap  Swargi: almarhum

 Suwuk: berhenti  Swasa: emas

 Suwul: pasak besi pada beliung T

 Suwun: 1 minta, mohon; 2 terima kasih  Taberi: rajin, hemat

 Suwung: kosong, hampa  Tabon: rumah/kebun warisan orang tua yang telah
meninggal
 Suwur: warta, kabar, berita
 Tabrak: tabrak
 Suwut: tempurung untuk menghasilkan benang
yang ditenun  Tabuh: 1 jam; 2 tabuh, pemukul;

 Suyasa: rumah, gedung o Ditabuh: dipukul

 Suyud: suka memberi  Tabur: tabur, tebar

 Swa: mandiri, kepala;  Tadhah: makan;

 Swabawa: tabiat, perangai;  Tadhah eluh: tempat mengadu;

 Swabretya: prajurit;  Tadhah kringet: baju dalam, tadah keringat;

 Swadaya: mandiri;  Tadhah sih: tempat kasih sayang;

 Swadésa: desa yang mandiri;  Tadhah udan: sawah yang tergantung air hujan;

 Swagata: hidangan, jaminan, jamuan;  Tadhah arsa: burung kedasih

 Swagotra: turun, keturunan;  Tagyana: tunangan, kekasih

 Swagreha: rumah pribadi;  Taha: kira, sangka, barangkali

 Swasana: suasana, keadaan;  Tahan: tahan

 Swasembada: mencukupi kebutuhan diri;  Tahen: 1 batang, pohon; 2 derita

 Swasta: swasta, mandiri;  Taju: mahkota

 Swayambara: sayembara  Tajug: tajuk, bentuk rumah adat

 Swah: langit  Taker: takar, ukur

 Swana: anjing  Takir, takir ponthang: limas dari daun pisang

 Swandana: kereta  Taksaka: ular

 Swanita: darah  Taksih: masih


 Takura: kiri  Tambak: tambak;

 Tal: pohon lontar, rontal  Tambak baya: pencegah bahaya

 Tala: rumah lebah  Tambal: tambal;

 Talad: tidak tergesa-gesa  Tambal sulam: menambal di sana sini,


memperbaiki kesalahan-kesalahan kecil
 Talaga: telaga
 Tambana: bendera, panah
 Talang: talang, jalan air
 Tambang: 1 tambang; 2 tali tambang;
 Taleran: jalannya cerita, alur
 Tambang parantian: tempat kediaman, asal
 Tales: talas, umbi
 Tambar: tawar, hilang kekuatan, hilang kesaktian
 Tali: tali;
 Tambara: bendera
 Tali goci: cara mengikat layang-layang;
 Tambas: jalir, tiris
 Tali mati: simpul mati;
 Tambat: tambat, ikat
 Tali wangsul: tali yang bisa dibuka dengan mudah
 També: sedang, jadi
 Talika: mata-mata, pengintai
 Tambeh: tambah, bertambah
 Talinga, talingan: telinga
 Tambel: tombok;
 Talok: pohon talok
 Tambel butuh, tambel sepi: mencukupi kebutuhan
 Talu: tiga, jenis gending
 Tambeman: penyangga, penopang
 Talub: balut (mata)
 Tambeng: keras kepala, tak mau dinasihati
 Taluh: sudah biasa, bosan, jemu
 Tambet: tidak kenal, tidak peduli
 Talun: ladang, huma
 Tambi: akar yang tumbuh pada batang sebagai
 Tama: utama, baik penyangga pohon

 Tamah: keinginan rakus, tamak, serakah  Tambilutan: nama tumbuhan

 Taman: taman, kebun;  Tambing: sisih, tepi

 Taman keputrèn: taman keputrian;  Tambir: 1 nama wuku yang ke-19; 2 alat dapur

 Taman sari: taman sari  Tambra: ikan tambra

 Tamara: gamelan, bunyi-bunyian  Tambuh: tidak kenal, tidak tahu

 Tamat: tamat, selesai  Tambung: samar, kabur, tidak kenal

 Tamba: obat, jamu;  Tambur: sejenis genderang

o Nambani: mengobati  Tamèng: tameng, pelindung senjata;

 Tambah: tambah  Tamèng mata: pelupuk (kelopak mata)


 Tami: utama, baik  Tanbara: duda

 Tamih: dupa, perdupaan  Tanbuh: tidak tahu/mengerti

 Tamina: melihat  Tanceb: tancep;

 Tamisra: gelap  Tanceb kayon: selesai pertunjukan

 Tamolah: tak bergerak  Tandang: bergerak, bekerja;

 Tampa: tanpa, tidak dengan  Tandang gawe: bekerja, mengerjakan;

 Tampah: wadah dari bambu  Tandang tanduk: tingkah laku

 Tampak: kelihatan  Tandha: tanda;

 Tampan: bagus, ganteng  Tandha mata: tanda mata, kenang-kenangan;

 Tampang: wajah, muka  Tandha tangan: tanda tangan

 Tampar: tali, tampar  Tandhak: penari, waranggana tayub

 Tamper: tampar  Tandhan: tandan, ukuran untuk pisang

 Tamping: pinggir, tepi, batas daerah  Tandhana: bendera

 Tampir: niru  Tandhes: tandas

 Tampuh: menempuh;  Tandhing: 1 tanding, bertarung; 2 imbang

 Tampuh awang: nahkoda  Tandhu: tanda

 Tamtama: tamtama, tentara  Tandra, tandya: lalu, segera

 Tamtu: tentu, pasti  Tanduk: 1 tambah lagi; 2 kalimat aktif

 Tamu: tamu  Tandur: tanam

 Tamyang: perisai  Tanek: utuh, sempurna

 Tan: tidak;  Tanem: tanam;

 Tan antara: tidak antara  Tanem tuwuh: tanaman, tumbuhan

 Tanah: tanah;  Tang: tang, kunci

 Tanah manca: luar negeri;  Tangan: tangan

 Tanah sabrang: luar negeri;  Tangara: tanda, lambang

 Tanah wutah rah: tanah tumpah darah  Tangèh: mustahil, tak mungkin

 Tanak: matang sekali  Tangga: tangga, tetangga;

 Tanana: tak ada  Tangga désa: tangga desa, desa sebelah;

 Tanaya: anak, putra  Tangga teparo: tetangga kanan kiri


 Tanggah: palang, tahan, cegah  Tangkep: tangkap

 Tanggal: tanggal;  Tangkil: hadap

 Tanggalan: tanggalan, kalender;  Tangkuwèh: sejenis manisan

o Alisé nanggal sepisan: alisnya seperti  Tangled: tanya


bulan tanggal satu
 Tangsel: sebangsa baji
 Tanggap: tanggap, pasif;
 Tangsu: bulan;
 Tanggap sabda: wawancara, rembugan;
o Sitangsu: bulan
 Tanggap tanduk: pasif-aktif;
 Tangsul: tali
 Tanggap wacana: pidato penyambutan;
 Tangun: agak baik juga, cukupan
 Tanggap wacucal: pementasan wayang kulit;
 Tani: tani
 Tanggap warsa: ulang tahun
 Tanja: 1 mantap, puas; 2 batang kayu runcing
 Tanggel: sedang, tanggung, canggung; untuk menanam kedelai

 Tanggel jawab: tanggung jawab  Tanjak: tanjak, naik

 Tanggi: tetangga  Tanjidhur: tanjidor, bedug besar

 Tanggor: tetap, tabrak  Tanpa: tanpa

 Tangguh: tangguh, hebat  Tansah: selalu, senantiasa;

 Tanggul: tanggul, bendung;  Tansaya: semakin

 Tanggul angin: pelindung  Tantang: tantang

 Tanggulang: kayu palang pada bendungan,  Tantara: tentara, prajurit


penopang, penyangga
 Tantas: tuntas
 Tanggulun: nama buah
 Tantra: ajaran tentang yoga dan seks
 Tanggun: agak baik, cukupan, sedang
 Tantya: amat, sangat, sekali
 Tanggung: tanggung;
 Tanu: makhluk halus
 Tanggung jawab: tanggung jawab
 Tanya: tanya
 Tanggwa: kukuh, kuat
 Tapa: bertapa, bersemedi
 Tanghulun: hamba, sahaya
 Tapak: bekas, kesan, jejak;
 Tangi: bangun, bangkit
 Tapak asta: tanda tangan;
 Tangkar: berkembang
 Tapak dara: bunga tapak dara;
 Tangké: tangkai, gagang
 Tapak liman: tanaman tapak kuda;
 Tangkèk: pembesar, kepala biara
 Tapak tangan: tanda tangan
 Tapas: bengkong, kulit pembalut pokok tangkai  Tarwa: pepohonan
daun nyiur
 Tarub: teratak, deklit, tenda
 Tapel: bedak perut;
 Taruk, tarok: ditaruh, diletakkan
 Tapel wates: tapal batas, perbatasan
 Tarum: tarum
 Tapih: jarik, kain
 Taruna: taruna, muda (laki-laki);
 Tapir: tapir, tenuk
 Taruni: muda, taruna (perempuan)
 Taplak: taplak
 Tarung: tarung, berkelahi
 Tara: antara;
 Tarwéla: nampak nyata, jelas sekali
 Tara mangsa: musim pancaroba
 Tasih: masih, misih
 Tarab: datang bulan, melihat bulan
 Tasik: samudra, laut
 Taragnyana: tenung, pelet
 Taskara: pencuri, penyamun
 Tarak: berpuasa;
 Tata: tata;
 Tarak brata: bersemedi, bertapa
 Tata basa: tata bahasa;
 Tarambuja: semangka
 Tata cara: tata cara;
 Tarangan: tempat bertelur (ayam), sarang
 Tata krama: tata krama;
 Taranggana: bintang, rasi bintang
 Tata lair: etika lahiriah;
 Taranjana: tenung, pelet
 Tata prenah: menurut alur persaudaraan;
 Tarantara: antara
 Tata tentrem: tentrem, teratur;
 Tarbuka: terbuka
 Tata-titi: teratur
 Tari: tari
 Tatab: tatap, tabrak;
 Tarima: terima
 Tataban: tatapan, tabrakan
 Taring: taring
 Tatag: tegar, teguh hati
 Tarkadhang: kadang-kadang
 Tatah: tatah, pahat
 Tarmolah: tak bergerak
 Tatal: tatal, serpihan kayu
 Taros: tanya, bertanya
 Tatanan: tatanan, aturan
 Tarpa: terpa
 Tataran: tingkatan, tahapan
 Tarpana: terpana, heran
 Tatarpa: tanpa, tidak dengan
 Tarsandha: tanda, alamat
 Tatkala: ketika, tatkala, sewaktu
 Taru: daun;
 Tatrap: tepat, kena benar, sesuai benar
 Tarulata: daun-daunan;
 Tatu: luka  Tebak: pukul, tinju

 Tatur: dipangku sedemikian rupa agar buang air  Tebal: tebal


(bayi)
 Tebas: tebas, borong
 Tatwa: keadaan yang sesungguhnya
 Tebek: tangkap
 Tatya: nyata, kenyataan
 Tebela: keranda, peti mati
 Taun: tahun;
 Tebeng: tebing jendela, tebeng
 Taun raja: tahun raja, hari besar kelahiran raja;
 Teberi: rajin, hemat, sederhana
 Taun wastu: tahun biasa (354 hari);
 Tebus: tebus;
 Taun wuntu: tahun kabisat (355 hari)
 Tebus weteng: selamatan untuk hamil tujuh (7)
 Tawa: tawar, menawarkan bulan

 Tawan: tawan, tahan  Tedah: tunjuk, pedoman

 Tawang: angkasa, langit  Tedha: makan

 Tawar: tawar, tak berasa;  Tedhak: turun;

 Tawaren: bengkak kakinya  Tedhak loji: datang ke loji;

 Tawas: 1 tawas, obat jentik-jentik; 2 upah lelah  Tedhak siti: kenduri/ selamatan ketika anak mulai
turun tanah;
 Tawing: dinding papan di tepi perahu
 Tedhak sungging: berfoto
 Tawon: tawon, lebah;
 Tedhan: makanan
 Tawon gumana: lebah berdengung;
 Tedhas: mempan
 Tawon gung: tawon besar, tawon raja
 Tedhasih: burung kedasih
 Tawu: menguras air
 Tèdhèng: sekat, halang, tirai
 Tawung: tutup dinding papan (di tepi perahu)
 Tèdhès: habis sama sekali, tandas
 Tawur: berkelahi, bertengkar
 Tedhi: makan
 Taya: 1 hilang, kosong; 2 tari
 Tegal: tegal, ladang
 Tayub: tayub, seni tradisional
 Tegar: tegar, tanpa beban, bebas
 Tayuh: mencari firasat lewat mimpi
 Tegayuh: berubah-ubah, berganti-ganti
 Tayum: lapuk, layu
 Tegel: tega, sampai hati
 Teba: tanah lapang, lapangan
 Tegen: kokoh, kukuh, kuat
 Tebah: pukul, tinju, tendang;
 Tegeng: teguh, kukuh
 Tebah jaja: pukul dada, menantang;
 Tegep: tegap, kokoh
 Tebah tembung: pukul rata, hantam kromo
 Teger: kukuh, tak berubah-ubah  Telak: kerongkongan

 Tegerak: tandus, tanah mati  Telar: lapangan, tanah lapang

 Tegerang: kayu untuk memberi warna kuning pada  Telas: habis


kain batik
 Telat: telat, tertinggal
 Tegerat: nama bunga
 Telenan: landasan
 Teges: makna, arti
 Telih: tembolok (pada unggas)
 Tegil: tegal, ladang
 Telik: sandi, lambang, rahasia;
 Teguh-timbul: kebal, sakti
 Telik sandi: mata-mata, intelijen
 Tegyan: tega, sampai hati
 Telu: tiga;
 Téja: pelangi, cahaya, sinar;
o Majutelu: segitiga;
 Téja bathang: pelangi tanda duka cita;
 Telon: bertiga;
 Téjamaya: nama kahyangan Batara Guru
 Telu belah: menjadi tiga bagian;
 Tèji: teji (kuda)
 Telu juru: berkeping tiga;
 Teka: datang, tiba
 Telung puluh: tiga puluh
 Tekan: tekan, desak
 Teluh: tenung, penyakit;
 Tékang: sang, si
 Teluh braja: bintang beralih;
 Tekap: sampai, hingga, oleh karena
 Teluh tragnyana: tenung, penyakit
 Teken: teken, tongkat
 Teluk: 1 teluk; 2 takluk, tunduk
 Tèken: teken, tanda tangan
 Temaha: akibatnya, sehingga, akhirnya
 Tekèng: sampai di
 Temangga: enak menjadi tetangga
 Téko: teko, porong, poci
 Temangsang: tersangkut
 Teksaka: ular
 Temantèn: penganten
 Teksih: masih
 Tembaga: tembaga;
 Tekuk: tekuk, lekuk;
 Tembagan: tempat membuat tembaga
 Tikel tekuk: berlipat ganda
 Tembako: tembakau
 Tekwan: tanya
 Tembalo: pohon trembalo
 Tela: terang, jelas
 Tembang: tembang, lagu;
 Telag: kehabisan, tidak musimnya
 Tembaruk: berhak, berkat
 Telaga: telaga
 Tembaya: kumpul;
 Telah: nama, sebut
o Patembayan: perkumpulan  Tenapi: tetapi, akan tetapi, namun

 Tembayat: janji, kumpul;  Tenaya: anak, putra

o Patembayatan: perkumpulan, organisasi  Tengah: tengah;

 Témbok: tembok  Tengah wengi: tengah malam

 Tembon: perahu kecil  Tengan: kanan

 Témbong: belang hitam pada kulit muka, dsb  Tengangé: tengah hari

 Témbor: dulang, talam  Tengara: tanda, lambang, perlambang

 Témbré: tidak berharap, hina, remeh  Tengen: kanan

 Tembung: kata  Tenger: tanda, prasasti, nama

 Temeka, temekan: tiba, sampai  Tengga: tunggu

 Temen: sungguh, benar  Tenggak: 1 leher; 2 telan langsung

 Temenggung: tumenggung, pangkat  Tenggar: lapang, luas


kebangsawanan
 Tenggarèng: terang cuaca
 Tempaling: sungsang balik, baling-baling
 Tenggenah: jelas, terang, kepala, tengah-tengah
 Tempaos: nama pohon untuk ramuan rokok pertahanan

 Témpé: tempe, jenis lauk pauk  Tenggèrèng: terang cuaca

 Tempélang: cara membungkus nasi dengan daun  Tengger: bukit, tanah tinggi
pisang
 Tengginas: trampil, cekatan
 Témpong: pangkal paha (kuda, dsb)
 Tengging: ujungnya mencuat ke atas
 Tempuh: tempuh
 Tenggirang: senang hatinya
 Tempuk: temu, jumpa, menjadi satu
 Tenggok: leher atas, tengkuk
 Temtu: tentu, pasti
 Ténggor: memindahkan padi dari persemaian ke
 Temu: temu, jumpa; sawah

 Temu gelang: lingkaran yang tidak putus;  Tenggulang: bendung, cegah

 Temu lawak: tumbuhan temu lawak, jenis tanaman  Tenggun: agak baik juga, cukupan, sedang
obat;
 Tengran: tanda, lambang, nama
 Temu rosé: bertemu pada ruas-ruasnya
 Tengu: tengu, jenis kutu;
 Tèn: lubang jala
o Satengu: kecil sekali
 Tenaga: tenaga, energi
 Teni: pakaian dinas
 Tenan: sungguh, benar
 Ténja: tinja, tahi, cirit
 Tenang: tenang, santai
 Ténong: wadah makanan dari bambu  Terah: darah, turun, turunan

 Tenta, ketenta: terjebak, terpaksa tanpa kesadaran  Terang: terang, jelas

 Tèn-atèn: bagian bambu sebelah dalam (tanpa  Teras: terus


kulit)
 Terbang: 1 terbang; 2 rebana;
 Tentrem: tentram, tenang
 Terbangan: bermain rebana
 Tenun: tenun
 Terbil: kayu penyangga
 Tenung: tenung, santet
 Terbis: jurang, curam
 Tepa: tepa, ukur;
 Terbuka: terbuka
 Tepa selira: mengukur diri, tenggang rasa
 Teres: takut, ngeri;
 Tepak: mapan, cocok
o Diteresi: dikelupas kulitnya (pohon)
 Tépak: sisa, bekas, telapak
 Terganca: selisih, bersalah, berbeda
 Tépang: sepak, tendang
 Terkadang: kadang-kadang
 Tepas: serambi rumah, sengkuap;
 Tersandha: berdasarkan pada
 Tepas wangi: tempat tidur
 Tertamtu: tentu, pasti
 Tépas: 1 tepas, kipas; 2 balai
 Teruna: pemuda;
 Tepet: bekas, sisa;
 Teruni: pemudi
 Tepet loka: alam baka, alam kekal;
 Terwaca, terwéla: terang, jelas
 Tepet suci: hari akhir, akhirat
 Terwèlu: kelinci
 Tepi: tepi, pinggir
 Tesih: masih
 Tepis: tepi;
 Tetah: tutuh
 Tepis iring, tepis liring: perbatasan, tapal batas
 Teteg: kokoh, kuat, kukuh
 Téplok: teplok, lampu
 Tètèg: merontokkan
 Tepung: kenal, tahu;
 Tètèh: fasih, bicara lancar
 Tepung becik: bersahabat baik;
 Tètèk: puting susu
 Tepung gelang: melingkar, berkeliling;
 Tetel: tekan, desak
 Tepung kebo: hanya tahu saja;
 Tétéla: terang, jelas
 Tepung pager: tetangga sebelah rumah yang
bersatu pagar;  Tetep: tetap

 Tepung rukun: bersatu;  Teter: sikat, sisir, penggaruk

 Tepung wates: perbatasan, tapal batas  Tètèr: ujian


 Tetes: tetas  Tiktak: sejenis meriam kecil

 Tètès: tetes  Tiku: itu

 Tiba: jatuh  Tikung: tikung

 Tibra: susah, sedih, marah  Tikus: tikus

 Tidha-tidha: ragu-ragu, bimbang  Tilak: bekas jejak

 Tidhem: sunyi, sepi, diam  Tilam: tilam, kasur, tempat tidur;

 Tiga: tiga;  Tilam rum: tempat tidur;

 Tigawaja: nama ikan;  Tilam sari: tempat tidur

 Tigawarna: tiga warna  Tilap: bujuk

 Tigan: 1 bertiga; 2 telur  Tilar: tinggal

 Tigas: pangkas, potong;  Tilas: bekas, sisa

 Tigas gagang: habis diketam lalu dijual (padi);  Timang: timang, gesper

 Tigas kawuryan: baru tampak, baru muncul;  Timba: timba, tali timba

 Tigas pancing: dipangkas miring sekali putus  Timbal: panggil, perintah;

 Tika: itu; o Ditimbali: diperintah, dipanggil;

 Tikang: yang itu  Timbal balik: saling menerima dan memberi

 Tikbra: susah, sedih;  Timbang: timbang, imbang;

 Tiké: ini  Timbang sih: pertimbangan

 Tikel: lipat, banyak, ganda;  Timbel: timah

 Tikel alis: berkerut kening;  Timbreng: redup, berawan

 Tikel balung: nama tumbuhan;  Timbrung: menimbrung

 Tikel tekuk: berlipat ganda;  Timbun: timbun

 Tikel wosen: kejang-kejang pada jari tangan  Timen: sangat, amat

 Tikep: dekap  Timpal: timpal, setimpal

 Tiki, tiking: ini, di sini  Timpang: timpang

 Tiksa: tajam, senjata tajam;  Timpuh: timpuh, duduk bersila

 Tiksna: tajam, cerdas, jeli;  Timpung: timpang, pincang

 Tikswa: tajam, cerdas, jeli  Timun: mentimun;

 Tikta: pahit, empedu  Timun wungkuk: timun bungkuk


 Timur: 1 muda, kecil; 2 timur  Tiru: tiru, contoh

 Tindak: pergi, berangkat  Tisaya: sangat, amat, terlebih

 Tindhes: tindas, gilas  Tisma: tajam

 Ting: lentera, jenis lentera  Tisna: cinta, kasih sayang

 Tinggal: tertinggal  Titah: makhluk, ciptaan

 Tinggar: senapan yang berlaras kuningan  Titèn: 1 ilmu titen; 2 teliti, ingat; 3 daun kacang
kering
 Tinggeng: tetap, tidak berubah-ubah
 Titi: teliti;
 Tingi: kulit kayu untuk mencelup kain batik
 Titi mangsa: perhitungan musim;
 Tingkah: tingkah laku
 Titi priksa: memeriksa, meneliti
 Tingkas: subur
 Titih: keras, padat (keris);
 Tingkeb: selamatan kehamilan usia 7 bulan
 Titihan: kendaraan
 Tingkem: bakul kecil bertutup
 Titik: titik, tanda, ciri, noktah;
 Tinimbang: daripada
 Titik iyik: jaman masih kecil;
 Tinjo: tengok, jenguk
 Titik melik: barang bukti
 Tintrim: sepi, sunyi
 Titir: dipukul terus-menerus (kentongan)
 Tipak: bekas, sisa
 Titis: titis, tepat
 Tipar: ladang, tegal
 Tiwas: 1 mati; 2 terlanjur
 Tipu: tipu, bohong
 Tiwikrama: marah
 Tipung: ketipung
 Tiyang: orang
 Tira: tepi, pinggir
 Tiyasa: kuasa, pandai
 Tirah: berlebih, sisa
 Tobat: taubat
 Tirem: tiram
 Toblok: keranjang
 Tirep: redup, berawan
 Toblos: coblos, tusuk
 Tirta: air;
 Tobong: tempat pembakaran;
 Tirtamarta: air kehidupan;
 Tobong gamping: tempat pembakaran batu menjadi
 Tirta prawita sari: air sari kehidupan; gamping

 Tirta sinduretna: air mani, sperma;  Togari: malam

 Tirtayatra: berziarah ke pemandian suci;  Togog: nama wayang

o Patirtan: pemandian  Tomara: tombak (belantam)


 Tomprangan: bertengkar, cek-cok  Trawang: terawang, pandang, lihat

 Tonggari: malam hari  Trebis: jurang, curam;

 Torana: pintu gerbang o Jurang trebis: jurang yang curam

 Tos: keras, berharga  Trembalo: pohon trembalo

 Tosan: besi;  Trembayak: burung angsa

 Tosan aji: pusaka  Trembayun: sulung

 Totog: 1 tabrak, mentok; 2 ilmu totog  Trena: rumput

 Totoh: taruh  Trengga: bintang

 Totos: kepala, pemimpin  Trenggalung: musang akar

 Towang: selang, sela  Trenggana: bintang

 Toya: air;  Trengginas: terampil, cekatan

 Toyanta: awan, mendung  Trenyuh: trenyah, kasihan

 Trabas: 1 terabas, terobos; 2 pemboros  Trep: trep, cocok, sesuai;

 Tracak: telapak kaki binatang  Trepsila: susila, sopan, tatakrama

 Trah, gotrah: keturunan;  Très: sulaman benang emas pada lengan baju

 Trahing kusuma: darah biru, bangsawan  Trèsèh: ramah-tamah, cakap

 Trajeg: pancang, tonggak, pagar  Tresna: cinta, kasih, sayang

 Traju: neraca;  Treteg: jembatan

 Traju mas: timbangan emas  Trewélu: kekunci

 Trampil: terampil, cekatan  Tri: tiga;

 Tranggana: bintang  Tribawana: tiga dunia;

 Trantan: berdiri pakai penyangga  Triguna: tiga kegunaan;

 Trantang: bersinar  Trikaya: tiga kekayaan;

 Trap: terap, pasang;  Trikona: segitiga, bersudut tiga;

 Trap sirap: diatur serba baik, rapi;  Trilocana: bermata tiga;

 Trapsila: tata krama, susila  Triloka: tiga dunia;

 Trapas: boros, lekas habis  Trimurti: tiga dewa;

 Tratag: panggung  Trinétra: mata ketiga;

 Traté: teratai  Trisula: senjata tombak bermata tiga


 Trima: terima;  Tuding: 1 tuduh, dakwa; 2 jari telunjuk

 Trima kasih: terima kasih  Tuduh: petunjuk, pedoman

 Tris: cinta, kasih sayang  Tugar: 1 tugar; 2 mencangkok

 Trisig: pagar anyaman bambu  Tugel: patah, putus

 Trisik: pantai berpasir, berbatu-batu kecil  Tugi: bulu padi

 Trisna: cinta, sayang  Tugu: tugu, monumen

 Triwi: putih  Tugur: jaga

 Triwikrama: marah besar  Tuha: tua

 Truka: membuka tanah untuk tempat tinggal  Tuhu: sungguh, benar

 Trukah: dusun baru  Tuhun: sebenarnya, semestinya

 Truna: muda, remaja  Tujah: diterjang dengan kaki diinjak;

 Truntum: nama batikan  Tujah bumi: kaki bagian depan putih (kuda, dsb)

 Trup: 1 permainan truff; 2 kelompok, regu  Tuju: tuju, sengaja

 Trus: terus, langsung  Tuk: sumber, mata air

 Trustha: senang, suka, puas;  Tukang: tukang

 Trusthi: senang  Tukar: tukar, ganti;

 Truwaca: jelas, terang  Tukar cincin: upacara tukar cincin, peningset;

 Truwéla: jelas, terang  Tukar maru: nama ikan;

 Truwèlu: kelinci  Tukar padu: bertengkar mulut

 Tuba: racun  Tukung: menjejak bahu (rambut)

 Tuban: jeram, air terjun  Tuladha: teladan, contoh

 Tubar: akar yang mengembang ditanah  Tulak: tolak;

 Tubi: tuba  Tulak balik: penangkal bahaya;

 Tubruk: tubruk, tabrak  Tulak sawan: penangkal penyakit

 Tubug: bengkak kakinya, cacat  Tulalé: belalai

 Tubungen: telor, pelat  Tulang: tulang

 Tudhuh: petunjuk, pedoman  Tular: tular, menular

 Tudhun: turun, ke bawah  Tulèk: lalu, segera

 Tudhung: kudung, tutup kepala  Tulèn: tulen, asli


 Tuli: tuli, tidak dapat mendengar  Tumpang tindih: tumpang tindih

 Tulis: tulis  Tumpek: jatuh-tumpah

 Tulung: tolong  Tumpeng: nasi untuk selamatan

 Tulup: 1 alat berburu burung; 2 kerangkeng  Tumper: puntung (kayu bakar)

 Tulus: tulus, ikhlas  Tumpes: tumpas, gilas, musnah

 Tulya: kemudian, lalu  Tumplak: jatuh, tumpah

 Tuma: kutu  Tumplek: tumpah, bertumpuk;

 Tumama: 1 mengenai, mempan; 2 puas  Tumplek bleg: tumpah-ruah

 Tuman: tergantung, ketagihan  Tumpu: tumpu, alas, landasan

 Tumang: bibir dapur  Tumpuk: tumpuk;

 Tumat: buah tomat  Tumpuk timbun: bertimbun-timbun;

 Tumbak: tombak, jenis senjata  Tumpuk undhung: bertumpukan

 Tumbal: tumbal  Tumrah: berkembang, beranak

 Tumbar: tumbar, jenis bumbu  Tumrap: terhadap, kepada

 Tumbas: beli  Tumus: 1 terkuras, 2 tembus

 Tumbeng: kayu yang dipasang pada gamelan  Tumut: ikut, turut


(gambang) agar lebih sempit lubangnya untuk mengatur
nada  Tuna: 1 tidak punya; 2 rugi;

 Tumbruk: tubruk  Tuna dungkap: sering keliru;

 Tumbu: tumbu, wadah dari bambu  Tuna karya: menganggur;

 Tumbuk: tumbuk  Tuna kisma: petani yang tak punya tanah;

 Tumenggèng tawang: ujungnya mencuat ke atas  Tuna netra: buta;


(bulu mata)
 Tuna susila: nakal, lacur
 Tumenggung: tumenggung
 Tunangan: tunangan, kekasih
 Tumok: tahu, melihat
 Tunas: tunas, taruk
 Tumon: menonton, melihat
 Tundha: tumpuk, tangga, ditunda
 Tumpak: naik, numpang
 Tundhes: tandas
 Tumpal: kapar, kekat
 Tundhuk: takluk, menunduk
 Tumpang: tumpang, numpang;
 Tundhun: setangkai
 Tumpang sari: tanaman berjenis-jenis;
 Tundhung: usir
 Tumpang suh: bertumpangan, berserakan;
 Tung: ujung, puncak  Tup: tutup;

 Tungan: ujung, puncak o Entup: sengat

 Tungga: remuk, terkemuka  Tupiksa: periksa, cek

 Tunggak: tunggak, pangkal, pokok  Tur: lagi pula, dan

 Tunggal: tunggal, satu  Turah: lebih, sisa

 Tunggang: tunggang, naik  Turangga: kuda;

 Tunggara: tenggara (mata angin) o Katuranggan: ciri-ciri

 Tunggil: tunggal, satu  Turas: kencing, buang air

 Tunggir: punggung gunung  Turi: turi, jenis tanaman

 Tunggu: tunggu  Turida: susah, sedih

 Tunggul: tunggul, yang tertinggi  Turon: tiduran, berbaring-baring

 Tungkak: pucuk telapak kaki, tumit  Turu: tidur

 Tungkas: pesan, amanat  Turuh: bocor, tiris

 Tungkat: tongkat, setik  Turun: 1 turun, ke bawah; 2 anak keturunan

 Tungku: tungku  Turung: belum

 Tungkul: tungkul, takluk  Turut: turut, patuh, tertib

 Tungtum: berkumpul kembali  Tus: serius, benar-benar

 Tungtun: tuntun  Tusara: embun

 Tuni: kurang, tidak punya, rugi  Tusih: mengawasi

 Tunjang: tunjang, tabrak  Tuskara: lebah, tawon

 Tunjel: tonjok, tusuk  Tustha, tusthi: senang, puas, asyik

 Tunjem: tonjok, tusuk  Tusuk: tusuk, tonjok;

 Tunjung: bunga tunjung, teratai, seroja  Tusuk kondé: tusuk sanggul

 Tuntas: tuntas, selesai  Tut: ikut, turut;

 Tuntum: berkumpul kembali, pulih  Tut wuri: ikut di belakang

 Tuntun: tuntun, bimbing  Tutas: tuntas selesai

 Tuntung: ujung, puncak  Tuter: bel, peluit, terompet, klakson

 Tuntut: tuntut, gugat  Tutu: tumbuk;

 Tunu: api, nyala o Nutu pari: menumbuk padi


 Tutug: selesai, tamat, tuntas U

 Tutuh: tunduk, dakwa, potong, pangkas  Uba rampé: piranti, alat-alat

 Tutuk: mulut  Ubaya: janji, prasetia

 Tutul: tutul, bintik, noda;  Ubed: 1 belit; 2 banyak akal

o Macan tutul: harimau kumbang  Ubek: aduk

 Tutup: tutup;  Ubel-ubel: ikatan, belitan

 Tutup dhahar, tutup saji: tudung saji;  Ubeng: keliling, putaran

 Tutup kendhang: pembukaan dan penutupan;  Uber: kejar, buru

 Tutup kéyong: bagian rumah berupa segitiga  Ubin: ubin, tegel


disebelah atap;
 Ublek: 1 aduk; 2 bergerak di sekitar
 Tutup kuping, tutup mulut: membisu dan tuli;
 Ubon-ubon: abdi perempuan di pertapaan
 Tutup liwet: cara menggunakan ikat kepala
 Ubral: obral
 Tutur: tutur, kata, sabda
 Ubur: ramai sekali, bingar
 Tutus: 1 tutus, pukul; 2 tali dari bambu;
 Ucal: ajar
 Tutus kajang: jahitan yang selanya jarang-jarang
 Ucap: ucap, ujar
 Tutut: jinak, kejar, sisil
 Ucek: tekan
 Tutuwa: ketua, pemimpin
 Uceng: ikan kecil;
 Tuwa: 1 tua; 2 sudah masak;
 Uceng-uceng: sumbu
o Kamituwa: kepada desa;
 Uda: telanjang;
 Tuwa bangkong: tua bangka;
o Ngudarasa: mengutarakan perasaan;
 Tuwa buru: pemburu;
 Udakara: kira-kira;
 Tuwagana, tuwanggana: ketua, peminjam, pemuka;
 Udamamah: tepat suaranya (dalam memerankan
 Tuwah: tumbuh, timbul, terbit tokoh-tokoh wayang);

 Tuwi: tengok, jengok  Udanagara: sopan-santun;

 Tuwin: dan, serta, lagi  Udapati: sumpah-serapah;

 Tuwu: burung hantu  Udarati: laut, lautan;

 Tuwuh: tumbuh  Udasmara: pikiran

 Tuwuk: kenyang, puas  Udadi: laut, lautan

 Tyas: hati;  Udaka: air, mata air

 Tyas mami: hatiku  Udama: hina, keji, nista


 Udan: hujan;  Udur: berselisih, bertengkar

 Udan ampèl: nama bentuk keris;  Udwani: ingat, waspada

 Udan barat: hujan bercampur angin kencang;  Udyana: taman

 Udan tangis: berduka cita, menangis keras  Udyani: taman

 Udani: tahu, mengetahui  Uga: juga, pun

 Udara: 1 angin; 2 tinggi, luhur  Ugag-ugeg: bergerak-gerak

 Udata: keras, sangat, sombong  Ugah: agak, enggan

 Udaya: upaya, usaha  Ugal: ugal, urakan

 Udel: pusar, pusat  Ugat-uget: bergerak-gerak

 Udhadhi: laut, samudra  Ugeg: bergerak

 Udhal: bedah, pecah, jebol  Ugel-ugel: sendi

 Udhang: udang;  Ugem: menepati, mematuhi

 Udhang-udheng: pergi ke sana-ke mari untuk suatu  Ugeng: giat, bersemangat, rajin
urusan
 Uger: 1 pedoman, patokan; 2 ikatan;
 Udhar: bebas, lepas
o Diuger: dikurung;
 Udhaya: laut, samudra
 Uger-uger lawang: anak tunggal;
 Udheg-udheg: nenek moyang
o Paugeran: hukum, undang-undang
 Udhek: aduk, campur
 Ugung: manja, belum
 Udhel: hampir menjadi kepompong (fase
perubahan ulat menjadi kepompong)  Ujana: taman;

 Udheng: ikat kepala;  Ujani: tahu, waspada, ingat

 Udheng gilig: ikat kepala yang ada bundarannya di  Ujar: kata, sabda
belakang
 Uji: uji, tes
 Udhèt: cacing
 Ujubriya: curiga, prasangka buruk
 Udhil: kikir, bakil
 Ujud: wujud, nyata
 Udrasa: tangis, air mata
 Ujung: ujung;
 Udrata: mahkota
 Ujungan: daun
 Udu: bukan, lain
 Ujur: 1 mujur, membujur; 2 beruntung;
 Udud: merokok
 Ujuran: bagian yang membujur
 Uduk: nasi uduk
 Ukara: kalimat;
 Udun: benjolan, bengkak
 Ukanten: (ing.) Kalimat  Ulung ati: hulu hati, dapur susu

 Ukir: ukir  Ulur: ulur, tarik

 Ukur: ukur  Uma: biji, benih

 Ula: ular  Umba: luas, lebar

 Ulab: beruntung sekali  Umbang: congkak, besar mulut

 Ulad: muka, wajah  Umbar: umbar, bebas, lepas

 Ulah: gerak, tingkah laku;  Umbara: mengembara, berkelana

 Ulah raga: olah raga;  Umbel: ingus

 Ulah semu: melakukan apa-apa dengan isyarat,  Umbul: 1 terbang, melayang; 2 mata air, sumber
pasemon, sindiran; air; 3 kepala desa;

 Ulah kridhaning asta: mengemis;  Umbul muncar: mata air yang memancur;

 Ulah-ulah: memasak  Umbul-umbul: bendera panjang yang ditegakkan

 Ulam: ikan  Umbut: rebung rotan

 Ulang: ulang  Umet: nyala;

 Ulan-ulan: sejenis ulat pemakan kayu  Umet-umetan: berkeliling-keliling;

 Ulap: silau o Nyumet: menyalakan

 Ulat: wajah, muka  Umis: mengalir

 Ulem: undangan  Umpak: 1 cepat, lekas; 2 batu landasan

 Uleng: oling, miring  Umpama: umpama, kalau, jika

 Uler: ulat;  Umpang: lebih dari beratnya

 Uler kagèt: selimpat (pada tulang);  Umpeng: pipa, saluran air

 Uler kambang: jenis tembang, gending  Umpet: sembunyi

 Ules: 1 warna; 2 sampul, selongsong, sarung, kain  Umpling: minyak tanah, lampu kecil, tempat madat

 Ulet: ulet, liat  Umpluk: busa, buih

 Ulu: 1 telan; 2 tangkai;  Umpon: empang ikan

 Ulu ati: ulu hati, dapur susu;  Umus: bocor, merembes

 Ulu-ulu: ulu-ulu, pamong desa pengatur air;  Una-uni: bicara, perkataan

 Ulu wetu: penghasilan  Unakara: kira-kira, kurang-lebih

 Ulun: saya, hamba  Unandika: berkata

 Ulung: ulung, unggul;  Unang: sedih (gila) karena asmara, mabuk cinta
 Unar: onar, gaduh, geger  Unggah: naik, ke atas;

 Uncal: lempar  Unggah-ungguh: tata krama, sopan-santun;

 Uncek: penggerek, alat penusuk  Ungguh: tempat, letak

 Uncet: ujung nasi (tumpeng) yang berbentuk  Unggul: unggul, utama


kerucut
 Ungkal: asah, batu pengasah
 Uncit: buncit, bungsu, bontot, terakhir
 Ungkara: kalimat, pujian, doa
 Uncung: anak merak
 Ungsi: ungsi, pindah
 Uncuwi: pipa tembakau
 Ungsum: musim
 Undang: mengundang, memanggil
 Uni: bunyi, suara
 Undar: gelendong, tika-tika, likas
 Uninga: tahu, mengerti
 Under: pokok perkara, mata bisul, pusat lingkaran
 Unjal: menarik;
 Undha: tumpuk, tangga;
 Unjal ambekan: menarik nafas
 Undhamana: diungkit, disebut-sebut;
 Unjuk: minum
 Undha-undhi: kurang lebih;
 Unta: unta
 Undha-usuk: bersusulan
 Untap: marah, murka
 Undhag: bertingkat, bertangga
 Untar: nyala
 Undhagi: ahli tembaga, pikiran
 Untara: 1 utara; 2 kiri; 3 antara, sela
 Undhak: bertingkat, bertangga
 Unting: ikatan
 Undhuh: menuai, memetik
 Untu: gigi;
 Undhung: tumpuk
 Untu gelap: gigi roda;
 Undur: mundur, ke belakang;
 Untu walang: cara menyambung (seng, dll)
 Undur-undur: binatang sejenis rayab tanah yang
jalannya mundur  Untul: pengikut

 Unem: nama rempah-rempah  Untung: untung, laba;

 Ungal: bunyi;  Untung-untungan: berspekulasi, untung-untungan

o Mungal: berbunyi  Unu: (padi) yang berceceran di tanah

 Ungap: bimbang, tertimbang-timbang, agak takut  Unur: 1 rumah anai-anai; 2 bukit, tanah membukit

 Ungapan: kala  Unus: hunus, keluar

 Ungel: suara, bunyi  Unyar: ikatan padi;

 Ungga: atau  Unyar-unyur: mondar-mandir, ke sana kemari


 Unyer: putar, keliling  Upacanten, upacara: upacara, seremoni;

 Unyur: datang begitu saja  Upadi: mencari, berusaha, upaya;

 Upa: sebutir nasi;  Upados: mencari, berusaha, upaya

 Upaboga: mencari makan, kelezatan, kenikmatan;  Upah: upah, ongkos, gaji

 Upadamel: pekerjaan, kegiatan;  Upaka: sungai

 Upadana: pemberian;  Upakyana: cerita, dongeng

 Upadrawa: kesusahan kesengsaraan;  Upala: batu

 Upagawé: pekerjaan, kegiatan;  Upama: umpama, tamsil, ibarat

 Upajati: nama tembang gedhe;  Upaos: sumpah, janji

 Upajiwa: penghasilan, penghidupan, nafkah,  Upas: 1 bisa, racun; 2 pesuruh, kurir


rezeki;
 Upati: upeti, persembahan
 Upajiwana: nafkah, rezeki;
 Upat-upat: 1 talu cemeti/cambuk; 2 bersumpah tak
 Upakara: merawat, memelihara; akan melakukan lagi

 Upakarti: 1 hasil kerja, karya; 2 penghargaan;  Upaya: upaya, usaha;

 Upakarya: hasil kerja, karya;  Upayasandi: perkakas, piranti

 Upakawis, dipun-upakawis: (ing.) Dipelihara,  Upekti: upeti, persembahan


dirawat;
 Upeti: upeti, persembahan
 Upaksama: ampun, maaf;
 Upetya: upeti, persembahan
 Upalabi: pendapat, pengertian, pemilikan;
 Upih: upih, kelopak, pangkal daun
 Upalamba: pendapat, pengertian, pemilikan;
 Upiksa: teliti, periksa, lihat
 Uparengga: perhiasan, hiasan;
 Ura-ura: lagu, dendang, nyanyian
 Uparukti: pasang rakit, merakit;
 Uragapati: raja ular
 Upasadana: penghormatan, penghargaan;
 Urang: udang;
 Upasaka: calon pendita;
 Urang ayu: nama bentuk subang
 Upasama: sabar, rendah hati;
 Urik: licin, akal bulus
 Upasanta: sabar, rendah hati;
 Uring: marah, kecewa
 Upasantwa: penghibur;
 Urip: hidup
 Upasraya: minta pertolongan, bantuan;
 Urmat: hormat
 Upasuba: hiasan untuk penghormatan;
 Urna: mahkota
 Upawada: kemarahan, celaan
 Uruk: 1 rendam, uruk; 2 ajar;
o Diwulang uruk: diberi pelajaran  Utami: utama, baik

 Urun: urun, iuran  Utang: hutang;

 Urung: gagal, belum;  Utang budi: hutang budi;

 Urungan: perhitungan hari yang ke-3  Utang pati: hutang pati, membunuh;

 Urup: nyala  Utang urip: hutang nyawa

 Usada, usadi: obat  Utara: 1 utara; 2 kiri

 Usah: usah  Utawa: atau;

 Usaha: usaha, upaya  Utawi: atau

 Usana: jaman dahulu kala  Utawaha: api

 Usap: usap;  Utawis: kira-kira, kurang lebih

 Usap tangan: sapu tangan  Utek: otak, benak

 Usar: tentara berkuda  Uter: putar, keliling

 Usara: embun  Util: colong, curi, copet

 Usar-asir: polisi rahasia  Utpala: teratai biru, tunjung biru

 Usim: musim, masanya  Utri: utri, jenis makanan dari pati ketela

 Usir: usir, suruh pergi  Utsaha: usaha, upaya

 Usna: baik, bagus  Utu: gigi

 Usnisa: surban, sanggul ikat kepala  Utuh, utoh: utuh, lengkap, sempurna

 Usreg: 1 bertengkar; 2 banyak gerak  Utus: utus, suruh, duta

 Ustra: unta  Uwa: pakde, budhe

 Usuk: penyangga atap  Uwal: lepas, bebas

 Usul: usul, saran, pendapat  Uwar: lepas, bebas, copot

 Usum: musim  Uwas: khawatir, wasangka

 Usung: usung, gotong  Uwi: ubi jalar

 Usus: usus  Uwong: orang, manusia

 Utah: muntah  Uwuh: 1 tambah; 2 sampah

 Utak: otak, benak  Uwung-uwung: awang-awang

 Utama: utama, baik  Uwur: 1 tombok, iuran; 2 tabar, sebar

 Utamangga: kepala W
 Waca: baca;  Wagra: harimau

o Maca: membaca;  Wagu: tak pantas

 Wacan: bacaan  Wagugen: sedih, susah

 Wacucal: kulit, belulang;  Wagus: bagus, baik

o Ringgit wacucal: pentas wayang kulit  Wahana: kendaraan, sarana

 Wada: cacat, cela  Wahiri: cemburu, iri hati

 Wadaka: halangan, gangguan  Wahita: tipuan, muslihat

 Wadana: pemuka, pembesar  Wahya: wahyu, bintang kebahagiaan;

 Wadari: taman bunga  Wahyu: ilham, anugerah

 Wadat: selibat, tak menikah  Wahyaka: lahiriyah, badan

 Wadata: molek, kegemaran  Waita: 1 tipuan, muslihat; 2 perahu

 Wader: ikan sungai  Waja: gigi

 Wadhag: tubuh  Wajah: muka

 Wadhah: wadah, tempat  Wajar: lumrah

 Wadi: rahasia;  Waji: kuda

 Wewadi: 1 rahasia; 2 kemaluan  Wajir: menteri

 Waditra: gamelan, bunyi-bunyian  Wajra: petir

 Wadwa: prajurit, tentara;  Wak: badan, tubuh

 Wadwan, wadon: perempuan  Waka: panas, api

 Wadya: bala, anggota;  Waksa: dada, susu

 Wadyabala: bala tentara  Waksudha: bumi

 Waé: saja, cuma  Waktan: bercerita, berbicara

 Wagal: nama ikan  Wakul: wakul, wadah nasi

 Wagata: sungguh, nyata  Wakya: badan

 Wagadi, wagati: perbuatan baik  Wala: gagang gugus kelapa

 Wagé: Wage, hari pasaran  Walak: larangan, balak

 Waged: 1 bisa, mampu; 2 batas  Walaka: berterus terang

 Wagiswara: tempat semedi raja  Walang: belalang;

 Wagita: 1 sungguh, nyata; 2 syair, puisi  Walangati: khawatir


 Walanjar: janda muda  Wamana: murka, marah

 Walat: kualat, terkutuk  Wamsa: wangsa, keluarga;

 Walaya: berkelana, mengembara  Wamsa Syailendra: dinasti Syailendra

 Waled: 1 endapan; 2 gaji rapel  Wana: hutan, alas;

 Walèh: bosan, jemu  Wanadèsa: daerah hutan dan desa;

 Walek: melulu, semata-mata  Wanadri: hutan belantara;

 Walépa: kurang ajar, congkak, pongah;  Wanantara: hutan lebat, pusat hutan;

o Ardha walépa: membantah, ditanya balas  Wanawasa: hutan lebat


bertanya
 Wanah, waneh: lagi
 Waler: atur;
 Wanara: kera jantan;
 Wewaler: peraturan, aturan
 Wanari: kera betina
 Wales: balas;
 Wancahan: singkatan
 Walesan: balasan
 Wancak: belalang;
 Walgita: buku, surat, tulisan
 Wancak suji: pagar besi
 Walih: lagi
 Wancana: wacana, bacaan, tema
 Walik: balik
 Wanci: waktu, saat
 Walika: ular
 Wanda: 1 suku kata; 2 badan
 Waling: sangkaan, pikiran
 Wandawa: sanak saudara
 Walira: belera
 Wandé: warung, toko
 Walirang: belirang
 Wandira: pohon beringin
 Waliwis: belibis
 Wandu: banci, waria
 Walkali: pendita, pertapa
 Wang: uang
 Waluh: jenis buah
 Wangan: selokan di sawah
 Waluka: pasir
 Wangbang: kesatria muda
 Waluku: nama rasi bintang
 Wangen: dicampuri bau yang harum
 Walulang: kulit, belulang
 Wangga: berani
 Walur: walur
 Wangi: wangi, harum
 Waluya: sembuh, sehat, selamat
 Wangkang: perahu jangkang
 Walya: sehat, selamat, aman
 Wangkawa: pelangi, bianglala
 Wama: kiri
 Wangkingan: 1 keris; 2 pinggang o Maospait: Majapahit

 Wanglu: mata hati  Wara: anggun, lembut, cantik;

 Wangon, kauban: dilindungi rumah, atap  Warabrata: latihan keras;

 Wangsa: keluarga  Waracethi: pembantu putri;

 Wangsalan: syair sandi  Waradwija: pendita, brahmana;

 Wangsi: seruling  Waraduhita: permaisuri;

 Wangsit: isyarat gaib, wahyu  Waramerta: pengampunan, ampunan;

 Wangsul: kembali, pulang  Warapsara: bidadara, bidadari;

 Wangun: pantas, bagus;  Warasana: dampar, kursi, tahta;

 Wewangunan: 1 bangunan; 2 sosok  Warasayaka: panah;

 Wanguntur: tempat duduk raja, dampar  Wara wirasmi: bulan;

 Wangur: dengu, kancing  Warataruna: jejaka, pemuda, remaja;

 Wangwa: dipandang, diawasi  Warataruni: gadis, perawan;

 Wani: berani;  Waratomara: panah;

 Wani angas: berani lalat, berani tai  Wara-wara: pengumuman;

 Wanita: perempuan  Warawidya: pendita, brahmana;

 Wantah: apa adanya  Wara-wiri: mondar-mandir

 Wantawis: antara, kira-kira  Warada: kasih, cinta, sayang

 Wantèg: kukuh, kokoh  Waradin: 1 merata; 2 biaya

 Wanter: wanter, cat  Waragad: biaya, ongkos

 Wantèr: panas terik  Warah: ajar, babi tahu

 Wantu: 1 nanti; 2 air panas untuk mengukus nasi  Waraha: babi hutan

 Wantun: berani  Warak: badak

 Wantya: pesan, amanat  Warana: tirai, sekat

 Wanu, wano: perempuan  Warandha: janda

 Wanua: desa, penduduk desa  Warang: cuci, mandi (keris)

 Wanudya: wanita  Waranggana: sinden, penyanyi

 Waos: (ing.) Baca;  Warangka: 1 sarung; 2 kerangka

o Maos: 1 membaca; 2 buah maja;  Waras: sehat;


 Waras-wiris: sembuh, sehat, tak kurang satu apa;  Warsaka: tahun;

o Ora waras: 1 sakit; 2 gila  Warsaya: tahun;

 Warastra: senjata, panah  Warsi: tahun

 Warata: rata  Warsiki: bunga gambir

 Warayang: angin, udara  Warsita: ajaran, nasihat

 Warda: belas kasih, cinta  Warta, warti: warta, berita;

 Wardah: tua  Wartos: (ing.) Warta, berita

 Wardaya: hati  Waru: waru, jenis pohon

 Wardi: arti, makna, keterangan  Waruju: bungsu

 Wardu: lintah;  Warung: warung, kedai

 Wardugangga: lintah  Was: awas;

 Wareg: kenyang;  Was-was: khawatir

o Maregi: mengenyangkan  Wasa: wewenang, kuasa;

 Warèh: air  Wasantatilaka: nama tembang gedhe;

 Warga: anggota;  Wasata: kekuasaan

o Kulawarga: keluarga  Wasana: akhir, penutup, penghabisan

 Wari: air;  Wasésa: kekuasaan, wewenang

 Warigagung: nama wuku yang ke-8;  Wasi: pendita, pertapa, biksu

 Warigalit: nama wuku yang ke-7;  Wasis: pintar, ahli

 Warigaluh: nelayan  Wasistha: bijaksana, pintar

 Wariga: kejang  Wasita: ajaran, nasihat

 Waring: jaring halus, kain kasa  Waskitha: pintar, bijaksana

 Waringin: beringin  Waspa: air mata

 Waris: keluarga, saudara;  Waspada: waspada, hati-hati

 Warisan: harta peninggalan orang meninggal dunia  Wasta: nama

 Warna: warna, rupa, macam;  Wastra: kain

 Warni: warna, rupa  Wastu: sungguh-sungguh nyata

 Warok: 1 berhati suci, hidup secara spiritual; 2  Wastuti: pujian, doa


sakti, tangguh; 3 pemimpin, pelindung
 Wasuh: basuh, cuci
 Warsa: tahun;
 Wasundari: 1 bumi; 2 air bening  Watyagya: perselisihan, pertengkaran

 Waswa: pasti, tentu  Wau: tadi

 Waswita: cemas, kuatir  Waudadi: samudra, lautan

 Wata: angin  Wawa: 1 api; 2 bawa

 Watak: watak, sifat, tabiat  Wawah: rubah, ubar, geser

 Watang: batang, galah, tombak  Wawal: sakti

 Watara: kira-kira;  Wawan: saling;

 Watawis: kira-kira  Wawan catur, wawan rembag: saling


bermusyawarah, berunding
 Watek: watak, sifat, tabiat
 Wawang: lihat, pandang, tonton
 Wates: 1 batas; 2 semangka
 Wawar: belah, pecah
 Watgata: luka, terluka
 Wawi: bawa, dengan
 Wati: 1 dunia, jagat; 2 putri
 Wawoh: berbuah
 Watir: kuatir, sumelang;
 Wawrat: beban, berat
 Watos: kuatir, sumelang
 Wawu: wawu, nama tahun yang ke-7
 Waton: 1 asal; 2 pedoman
 Wawuh: berdamai, tegur sapa
 Watsa, watsya: ikan
 Way: air
 Watu: batu;
 Wayah: 1 waktu; 2 cucu
 Watu beras: batu pasir, pasir;
 Wayang: pertunjukan wayang
 Watu brani: besi berani, batu magnetik;
 Wayoh: wayuh, madu, rangkap
 Watu geni: batu api;
 Wayu: angin, udara
 Watu item: batu hitam;
 Wayuh: madu, rangkap
 Watu kambang: batu apung;
 Wé: 1 saja, cuma, hanya; 2 air
 Watu karang: batu karang;
 Wecana: wacana, bacaan, tema
 Watu kumalasa: batu besar dan rata;
 Wecucal: kulit, belulang
 Watu lintang: batu bintang;
 Wéda: weda, aturan, pedoman
 Watu sumbul: batu yang runcing-runcing;
 Wédaka: tahu, mengetahui
 Watu gunung: nama wuku
 Wedaka: kalangan, gangguan, kerugian
 Watuk: batuk
 Wedal: 1 keluar; 2 waktu
 Watun: cabut rumput
 Wedana: 1 wedana, pangkat kraton; 2 mulut, muka
 Wédana: sakit  Wejah: obat nebus bagi orang yang habis bersalin

 Wédang: air putih  Wejang: ajaran, nasihat

 Wedani: nama tetumbuhan  Wejani: upah kepada dukun

 Wedari: taman bunga  Weka: anak

 Wedèn: penakut  Wekan: tahu, mengerti

 Wédha: ajaran, pedoman  Wekas: 1 akhir; 2 pesan

 Wedhak: bedak  Wekdal: waktu

 Wedhar: jelas, terang, saran, nasihat  Wektu: waktu, saat

 Wedhi: pasir;  Wela: 1 sela, selang, luang, lowong; 2 jelas

 Wedhi krosok: pasir krosok, pasir kasar;  Welad: sembilu

 Wedhi maléla: pasir hitam berkilau;  Welagar: terbakar, menjalar

 Wedhi kèngser: menari melompat-lompat  Welah: kayuh, pengayuh

 Wedhung: pisau besar bersarung (pakaian  Welahan: bilahan


kebesaran istana)
 Welak: kutukan
 Wedhus: kambing, domba;
 Welan: uang denda karena terlambat membayar
 Wedhus prucul: kambing yang tak bertanduk
 Wélan: nampak nyata
 Wedi: takut;
 Welang: 1 jenis ular; 2 belang
 Wèdi: nyata, benar, sungguh;
 Welar: lebar, bidang (dada)
 Wedi-asih: berbakti, sayang
 Welas: belas;
 Wedidang: antara lutut dan tapak kaki, betis
 Welas arep: kasih sayang;
 Wedya: pengetahuan, ilmu
 Welas asih: belas kasih
 Wédya: pengetahuan, ilmu
 Weling: amanat, pesan, saran
 Wédyarini: ajaran kewanitaan;
 Welit: 1 belut; 2 belit
 Wédyata: sinar, cahaya;
 Wéloh: waluh
 Wédyatama: pengetahuan yang baik
 Welon: tegar hati, kuat pendirian
 Wegah: malas, enggan, tidak mau
 Welug: jagoan, kepala rampok, penjahat besar
 Wegang: enggan, tak mau
 Welut: belut
 Wegig: cerdik, lincah, trampil
 Wenang: kuasa, berhak
 Wèh: beri
 Wendéra, wendira: pohon beringin
 Wejag: licin sebab sering dilalui
 Wéndra: nama ikan laut  Wereng: wereng, hama padi

 Wenèh: lagi  Werga: warga, anggota

 Wènèh: beri  Wergul: anjing liar

 Wenes: bersih mukanya, centil  Werhaspati: kamis

 Wenga: terbuka, menganga  Weri: pencuri, penjahat

 Wengi: malam  Wèri: musuh

 Wengis: bengis, kejam  Werit: buas, susah diatur, susah ditangkap

 Wengkelan: betis  Werjit: cacing

 Wengku: pangku  Werna: warna, rupa, bentuk

 Wengur: dengu, kancing  Wersa: 1 hujan; 2 tahun

 Wèni: rambut, sanggul  Werta: warta, berita;

 Wening: bening;  Werti: warta, berita;

 Weninga: mengetahui, mengerti  Wertos: warta, berita

 Wentala: tega, sampai hati  Weru: nama pohon

 Wentar: kondang, terkenal  Weruh: tahu, mengerti, melihat

 Wentara: antara;  Werut: mengerut, mengedut

o Sawentara: sementara  Wésa: waisya, golongan pedagang, bercocok tanam

 Wèntèh: jelas, terang  Wesana: akhirnya, sehingga, maka

 Wènten: ada  Wesi: besi;

 Wènter: wenter, cat  Wesi aji: senjata (keris, tombak, dll);

 Wentis: betis  Wesi bang: besi yang dibakar manyala;

 Wéra: lapang, lega  Wesi brani: besi berani, besi magnetik

 Werat: berat  Wespada: waspada, hati-hati

 Wercita: cacing  Westa: nama

 Werda, werdha: tua  Wèstu: lestari, sungguh

 Werdaya: hati, perasaan  Wèsthi: bahaya, larangan

 Werdi: makna, arti, maksud  Wéswa: susah, sedih

 Werdu angga: lintas  Wésya: waisya, golongan pedagang, petani

 Wereh: buih, busa, mabuk  Wetah: utuh, lengkap, sempurna


 Wétan: timur  Widasari: nama tumbuhan;

 Wetara: sementara  Widayaka: bidadara, dewa

 Weteh: terang, jelas  Widada: selamat, sejahtera;

 Weteng: perut  Widagda: pintar, mahir

 Wetu: keluar, lahir  Widara: pohon bidara;

 Wewah: 1 berubah; 2 tambah  Widara gepak: nama bentuk rumah;

 Wèwèh: memberi, mempersembahkan  Widaran: nama makanan dan tepung ubi kayu

 Wéwéka: hati-hati, waspada  Widhala: kucing

 Wewer: gulung, gulungan, rol  Widheng: ketam ranjung

 Weweg: tambun, gemuk  Widhungan: anak binatang yang masih dalam


kandungan
 Wi: 1 ubi, umbi; 2 lebih
 Widi: 1 izin, restu; 2 aturan, takdir; 3 tahu;
 Wiba: sentausa, kuat
o Hyang widi: Tuhan;
 Wibawa: wibawa, pengaruh
 Widigraha: tempat semedi, pemujaan
 Wibi: bibi
 Widigda: pintar, ahli
 Wibisana: bijaksana, sentausa
 Widita: termashur, terkenal
 Wibrama: kalut, kacau, bingung, marah
 Widu: biduan, penyanyi
 Wibuh: kuat, sentausa
 Widura: pandai, bijaksana;
 Wibuti: kemuliaan, kekuasaan
 Widuri: 1 baiduri, batu permata; 2 nama tumbuhan
 Wicaksana: bijaksana; sejenis kapas

 Wicaksuh: bijak, bijaksana;  Widya: pengetahuan, ilmu;

 Wicaktala: dasar bumi  Widyadara: dewa;

 Wicara: bicara;  Widyadari: bidadari, dewi;

 Wicanten: (ing.) Bicara;  Widyastuti: pengetahuan tentang doa, berbakti,


pujian;
 Wicarita: cerita, lomba bercerita
 Widyatmaka: kilat, cahaya;
 Wicitra: citra, rupa
 Widyawati: banyak ilmu dan cantik;
 Wida: siksa;
 Widyuta: petir, kilat, halilintar;
o Gandawida: wewangian;
 Widyutmala: mata petir, kilat
 Widadara: bidadara, dewa;
 Wigar: gagal, kandas
 Widadari: bidadari, dewi;
 Wigati: sungguh, nyata, penting
 Wigena, wigna: tahu, mengerti, bijaksana  Wikan: tahu, mengerti

 Wigih: enggan, malas  Wikana: entah, tidak tahu

 Wignya: tahu, mengerti, bijaksana;  Wikara: berubah keadaan

 Wignyan: 1 pengetahuan, ilmu; 2 tanda baca dalam  Wiki: kuti-kuti


huruf Jawa;
 Wikrama: menikah, kawin
 Wignyana: pengetahuan, ilmu
 Wiku: pendita, resi, brahmana
 Wigraha: rumah, wisma
 Wil: raksasa
 Wiguh: segan, enggan
 Wilmuka: pimpinan pra raksasa
 Wiguna: berguna, bermanfaat
 Wilaba: wahyu
 Wigung: berguna, cakap
 Wilada: nama tumbuhan
 Wihaga: burung
 Wilah: bagian, belahan
 Wihang: enggan, segan, tak sudi
 Wilaja: hamba sahaya
 Wihanggama: burung
 Wilang: hitung;
 Wihara: wihasa, tempat semedi;
 Wilangan: hitungan, bilangan
 Wihanten: biara, tempat beribadah
 Wilangun: gemar, suka
 Wihaya: udara, langit
 Wilapa: syair sedih, syair keluhan
 Wihikan: tahu, mengerti
 Wilasa: bersenang-senang, menghibur hati,
 Wija: buah bermain-main

 Wijah: biasa, umum  Wilasita: bersenang-senang, menghibur hati,


bermain-main
 Wijana: 1 berdasar bangsawan; 2 tempat beribadah
 Wilatikta: Majapahit
 Wijang: jelas, terang, paham
 Wilet: licin, licik, akal bulus
 Wijaya: unggul, menang;
 Wilis: hijau
 Wijayanti: kemenangan, unggul
 Wilisan: bilangan, hitungan
 Wiji: biji, bibit
 Wilujeng: selamat, sejahtera
 Wijil: keluar, lahir;
 Wiluma, wiloma: keliru, gagal
o Mijil: 1 lahir; 2 tembang mijil
 Wilwa: buah maja;
 Wijuk: membasuh tangan, kaki
 Wilwatikta: Majapahit
 Wijung: babi hutan besar
 Wima: mirip, seperti, menyerupai
 Wika: tahu
 Wimala: bersih, suci
 Wikalpa: percakapan, perbincangan
 Wimana: kereta, kendaraan;  Wingwing: kecil, langsing perawakannya

 Wimanasara: panah sakti  Wingwrin: takut, ketakutan

 Wimardana: perang, berperang  Winong: diorangkan, dianggap orang

 Wimba: 1 keluar, terbit; 2 tiruan, seperti, serupa  Winor: dicampur, diaduk

 Wimbasara: pesuruh, polisi  Winot: dibuat jembatan

 Wimbuh: 1 menambah; 2 gelap pikiran, bingung  Wintang: bintang

 Wimoha: gelap pikiran, bingung  Winter: winter, cat kain

 Wimohita: gelap pikiran, bingung  Winursita: diajari, dinasihati, diceritakan

 Wimurcita: pingsan  Wipala: banyak sekali, lebar, luas

 Winadi: dirahasiakan;  Wiparita: susah, sedih

 Winardi: diberi makna;  Wipata: salah, keliru, buruk, jatuh

 Winarna: diceritakan  Wipati: celaka

 Winata: 1 utama; 2 bunga tunjung, teratai  Wipra: pendita, pertapa

 Winda: harum, wangi, semerbak  Wipula: banyak sekali, luas, lebar

 Windasa: rusak, musnah  Wira: perwira, pahlawan;

 Windraya: mulia, bagus  Wiraboga: makanan;

 Windu: windu, delapan tahun;  Wiralalita: nama tembang besar;

 Windutirta: air endapan  Wiratara: berani, pemberani;

 Windura: mustika, perhiasan  Wira-wiri: mondar-mandir;

 Windya: kenyang, puas  Wirotama: wira utama, pemberani

 Winèh: diberi  Wiraga: gerak tubuh

 Wingi: dulu, kemarin  Wiraha: pisah, berpisah, bercerai

 Wingit: angker, keramat  Wirahsa: olah rasa

 Wingka: wingko, jenis kue  Wirama: berirama

 Wingking: belakang  Wirandhungan: perlahan-lahan, bimbang, ragu

 Wingkisan: bingkisan  Wirang: malu, mendapat aib

 Wingsati: 20, dua puluh  Wirangrong: tembang wirangrong

 Wingsilan: buah pelir  Wirasa: dirasakan, isi;

 Wingwang: berbeda, lain  Wiraos: dirasakan, isi


 Wiring: biring;  Wiskira: itik

 Wiring kuning: biring kuning, ayam jantan yang  Wisma: wisma, rumah, tempat peristirahatan;
kakinya kuning
 Wismaka: mahkota, topi, tutup kepala;
 Wiroda, wirodra: sangat marah, berselisih
 Wismaya: menakjubkan;
 Wiron: kain lipatan, diwiru
o Tuna wisma: tidak punya rumah
 Wirong: sedih, susah;
 Wismreti: sungai
o Mirong kampuh jingga: memberontak
 Wistara: uraian, cerita
 Wirta: marah sekali, bengis, kejam
 Wisthi: 1 halangan, rintangan; 2 pekerjaan
 Wiru: 1 wiru, lipatan kain; 2 biru; 3 sarung jagung
 Wisudha: wisuda, penobatan
 Wiruda: bertengkar, berkelahi
 Wisuna: suka mengadu, panjang lidah
 Wiruh: tahu, mengerti
 Wisya, wiswa: bisa, racun
 Wirun: penengah
 Wit: pohon
 Wirya: wirya, kedudukan;
 Wita: pengetahuan;
 Wiryawan: kedudukan, pejabat
 Witadésa: pindah tempat tinggal, urbanisasi;
 Wis: sudah
 Witaradya: pengetahuan tentang birokrasi, ilmu
 Wisa: bisa, racun pemerintahan;

 Wisada: obat  Witaraga: terlepas dari kesenangan duniawi, suci;

 Wisala: luas, lebar  Witareja: pengetahuan tentang birokrasi, ilmu


pemerintahan
 Wisama: kendala, rintangan
 Witaka: air
 Wisana: 1 akhir, penghabisan, penutup; 2 cula,
tanduk  Witana: bangsal, tempat penghadapan

 Wisangsaya: tidak dengan hati-hati, tidak khawatir  Witing: keturunan darah biru

 Wisapaha: penawar bisa  Withangka: kandang merpati

 Wisarga: berhenti, istirahat, penghabisan  Wiwaha: pesta

 Wisarja: mengusir, menghalau  Wiwaksa: berbicara, bertutur;

 Wisata: wisata, piknik, rekreasi  Wiwaksita: berbicara, bertutur

 Wisaya: alat panca indra, maksud  Wiwal: lepas, terurai, bercerai

 Wiséka: nama, gelar  Wiwandha: halangan, rintangan, kendala, masalah

 Wisésa: kekuasaan, wewenang  Wiwang: berbeda, lain

 Wisik: bisik, isyarat gaib  Wiwara: pintu, gapura


 Wiwarjita: hilang musnah, tak ditemukan mayatnya  Wiyati: udara, langit, angkasa

 Wiwarna: berwarna  Wiyoga: susah, sedih, pemisahan

 Wiwaswan: matahari  Wiyos, miyos: keluar, lahir

 Wiwéka: hati-hati, waspada, berakal  Wlagang: cepat besar, gembur, subur

 Wiwi: sayap, kepak  Wlagar: terbakar, kobar

 Wiwing: lemah, lembek  Wlaha: telanjang, tidak memakai apa-apa

 Wiwit: mulai, mula-mula  Wlahar: 1 lahan; 2 tanah pecah

 Wiwrin: takut, ketakutan  Wlaka: terbuka, jujur, terus-terang

 Wiwuda: dewa  Wlakang: selangkangan, lipat paha

 Wiya: alpa, lalai, lengah  Wlangat: liang kubur

 Wiyadi: sedih, susah  Wlanjar: janda muda belum beranak

 Wiyaèr: bertingkah, bercanda, tak mau menurut  Wlija: pedagang

 Wiyaga: pemain, pemukul gamelan  Wlikat: tulang berikat

 Wiyagon: baru, masih baru  Wlingi: sejenis rumput

 Wiyagra: harimau  Wlingsang: anjing liar

 Wiyah: biasa, sebarang;  Wlira: belera, alat tenun

o Sewiyah-wiyah: sia-sia, sewenang-wenang  Wlirang: belirang

 Wiyak: belah, buka  Wluku: bajak

 Wiyana: tetap  Wungkal: asah

 Wiyang: pergi  Wo: kata seru menyatakan heran, takjub

 Wiyangga: katak;  Wod: 1 satu suku kata; 2 jembatan

 Wiyanggi: bumbu  Wodha: menasehati

 Wiyar: luas, lebar  Wodhana: menjagakan

 Wiyara: biara, tempat bertapa  Wogan: sangkut, kait

 Wiyarta: kaya;  Woh: buah

 Wiyarti: pintar  Wolu: delapan, 8

 Wiyasa: membuat, membangun  Wong: orang, manusia

 Wiyat: udara, langit, angkasa  Wongwa: bara api menyala

 Wiyata: pendidikan, pengetahuan, pengajaran  Wonten: ada


 Wor: campur  Wreda, wredha: tua

 Wora-wari: bunga sepatu  Wredaya: hati

 Wos: beras  Wredi: makna, arti

 Wot: jembatan  Wredu: halus, sabar, rendah hati

 Wowog: berambut tebal  Wregu: sejenis rotan

 Wowohan: buah-buahan  Wregul: anjing liar

 Wowor: bercampur  Wrehaspati: hari Kamis

 Wowotan: jalan di jembatan  Wrejit: cacing

 Wradin: merata, tersiar  Wreka: ulat

 Wragad: ongkos, biaya  Wreksa: pohon, kayu

 Wragang: 1 lekas besar; 2 tuak  Wrena: warna

 Wragil: bungsu  Wrenda: janda

 Wrah: ajaran, nasihat  Wrenget: renget, hama kertas, kutu kayu

 Wraha: celeng, babi hutan  Wrengkang: tegar hati, keras kepala, sulit diatur

 Wrahas: 1 rejeki; 2 binatang buas sejenis babi  Wresaba: sapi, lembu, banteng
hutan
 Wresah: nama tumbuhan
 Wrahaspati: hari Kamis
 Wresni: ipar, biras
 Wraksa: pohon
 Wresthi: hujan;
 Wran: orang
 Wresthipatha: hujan lebat
 Wrandha: janda
 Wreta: warta, berita
 Wrangas: anai-anai berwarna merah
 Wrin: takut, ketakutan, mengetahui, mengerti
 Wranggana: pesinden
 Wringin: beringin
 Wrangka: warangka, sarung keris
 Wruh: tahu, mengerti
 Wrasan-wrasan: membicarakan orang lain
 Wruju: bungsu
 Wrat: berat, beban
 Wruyung: asmara, cinta
 Wrata: rata
 Wuda: telanjang
 Wratsangka, wratsari: bunga cempaka
 Wudel: pusat
 Wrayang: angin, udara
 Wudhar: lepas, bebas
 Wré: kera
 Wugu: nama wuku yang ke-26
 Wrecita: cacing
 Wuh: 1 segan, serba sulit; 2 tambah  Wungsu: bungsu

 Wuhaya: buaya  Wungu: 1 bangun tidur; 2 ungu

 Wujang: bujang, jejaka, belum kawin  Wungwang: sepi, kosong

 Wujil: kerdil  Wungwung: atap puncak bubungan rumah

 Wukir: gunung, bukit  Wuni: 1 bunyi; 2 dulu;

 Wuku: 1 wuku; 2 buku  Wuninga: mengetahui, mengerti

 Wulakan: jeram, air terjun  Wuntat: bontot, pantat, belakang

 Wulan: bulan;  Wuntel: bungkus

o Nawang wulan: melihat rembulan;  Wuntit: bontot, paling belakang

 Wulandari: rembulan terbit;  Wuntu: buntu, tak berlanjut

 Wulanjari: bulan terbit;  Wunuh: bunuh, menewaskan

 Wulan purnama: bulan purnama;  Wunut: nama pohon

 Wulansari: rembulan  Wunwunan: ubun-ubun

 Wulang: ajaran, saran, nasihat;  Wur: campuran rokok

 Wulang wuruk: ajaran, petuah  Wuragil: bungsu

 Wulangun: asmara, cinta  Wurandhungan: 1 perlahan-lahan; 2 bimbang, ragu

 Wulanjar: janda muda yang belum beranak  Wuri: belakang

 Wulat: muka, wajah  Wurik: hitam berselang-seling putih

 Wuled: liat, alot, kuat  Wursita, wurcita: ajaran, nasihat

 Wuli: bulir-bulir padi  Wuru: mabuk;

 Wulinga: birahi, suka-ria, asyik  Wuru getih: mabuk darah

 Wulu: bulu;  Wuruh: buih, busa

 Wulu kalong: bulu kalong;  Wuruk: ajaran, nasihat

 Wulu wetu: penghasilan;  Wurukung: nama hari naas yang ke-7

 Wulu sétan: bulu yang tumbuh menyendiri  Wurus: teratur dengan baik, tahu adat

 Wuluh: wuluh, jenis blimbing;  Wurwur: nama binatang laut

 Wuluh gading: bambu gading o Kawuryan: tampak, kelihatan

 Wungkal: asah, batu pengasah  Wus: sudah;

 Wungkuk: bungkuk  Wusana: akhirnya, sehingga, maka;


 Wusanten: (ing.) Akhir, penghabisan, penutupan;  Yapa: puja, puji

 Wusdéné: sedang, padahal  Yasa: membuat;

 Wusu: busar, pemusar, bungkuk (punggung)  Yasan: buatan, hasil karya;

 Wuta: buta  Yasadarma: ayah

 Wutah: tumpah;  Yasih: kasih, asih

 Wutah ati: suka berderma, suka memberi;  Yata: yaitulah;

 Wutah getih: tanah kelahiran;  Yatanyan: supaya

 Wutah rah: tanah tumpah darah  Yati: pendita, biksu;

 Wutuh: utuh, lengkap, sempurna;  Yatindra: pendita yang termasyur;

 Wutuh ayam: sangat utuh, tak ada luka  Yatiwara: pendita yang termasyur

 Wutun: tekun, asli  Yatma, yatmaka: nyawa, ruh

 Wuwu: penangkap ikan  Yatna: hati-hati, waspada

 Wuwuh: tambah  Yatra: arta, uang

Y  Yawa: luar, di luar

 Yadu: keluarga  Yawat: meskipun begitu

 Yaga: penabuh gamelan  Yayah: seperti, ibarat;

 Yaiku: yaitu  Yayah réna: bapak ibu;

 Yaksa: raksasa;  Yayah wibi: bapak ibu

 Yaksi: raksasa perempuan  Yayan: umpama, seperti

 Yakti: sungguh, benar  Yayi: adik

 Yakut: mutiara, intan  Yeksa, yeksi: raksasa

 Yama: Batara Yama, sang pencabut nyawa dalam  Yekti: sungguh;


pewayangan
 Yektos: (ing.) Sungguh benar
 Yamani: neraka;
 Yitma: nyawa
 Yamaniloka: tempat neraka
 Yitna: hati-hati, waspada;
 Yan: kalau, jika
 Yitna yuwana: yang berhati-hati akan selamat
 Yana: kereta, kendaraan
 Yoda, yodha: perang, prajurit
 Yanak: anak
 Yoga: 1 jaman; 2 anak; 3 meditasi
 Yani: sungai
 Yogi: pendita;
 Yantra: kendaraan dewa
 Yogiswara: pendita termasyhur

 Yogya: baik, pantas

 Yojana: 1 penglihatan; 2 ukuran, panjang jalan

 Yoni: kekuatan gaib, sakti

 Yuda: perang

 Yudhaka: tentara, prajurit

 Yuga: 1 jaman; 2 anak; 3 meditasi

 Yugala: istri, suami

 Yugya: baik, indah

 Yujana: ukuran panjang jalan

 Yukti: sesungguhnya, nyata

 Yumana: selamat sejahtera

 Yungyun: asmara, cinta

 Yuswa: umur

 Yuta: juta

 Yutun: asli, sederhana

 Yuti: baik, selamat

 Yuwana: selamat, muda

 Yuwaraja: putra mahkota

 Yuwati: gadis, perawan

Anda mungkin juga menyukai