Anda di halaman 1dari 2

-

C. PENGENDALIAN OPERASIONAL K3

Bentuk pengendalian risiko menggunakan hirarki pengendalian risiko sebagai berikut :


- Eliminasi adalah mendesain ulang pekerjaan atau mengganti material/
bahansehingga bahaya dapat dihilangkan atau dieliminasi.
- Substitusi adalah mengganti dengan metode yang lebih aman dan/ atau
materialyang tingkat bahayanya lebih rendah.
- Rekayasa teknik adalah melakukan modifikasi teknologi atau peralatan guna
- menghindari terjadinya kecelakaan.
- Administrasi adalah pengendalian melalui pelaksanaan prosedur untuk
bekerjasecara aman.
- APD adalah alat pelindung diri yang memenuhi standard dan harus dipakai
olehpekerja pada semua pekerjaan sesuai dengan jenis pekerjaannya.:
Rencana penunjukan personil ditugaskan menjadi Penanggung Jawab Kegiatan
SMK3
Manajemen penanganan K3 merupakan bagian integral dari sistem manajemen
perusahaan dan subsistem dari manajemen proyek pekerjaan yang dilaksanakan.
Oleh karena itu, peran personil Manajerial Proyek akan ikut bertangggung jawab dalam
pengendalian dan penanganan K3.
Prediksi dan rencana penanganan kondisi keadaan darurat tempat kerja Berdasarkan
lokasi pekerjaan, kondisi darurat tidak diperkirakan, karena lokasi pekerjaan tidak
termasuk daerah rawan bencana alam dan bencana huru-hara.

Rencana prosedur/petunjuk kerja yang perlu disiapkan


- Membuat Rencana Kerja dan metodologi pekerjaan yang memuat korelasi
antarateknik pekerjaan dengan Aspek K3
- Membuat petunjuk K3 yang harus dipatuhi oleh seluruh pekerja/buruh, orang lain
selain pekerja/buruh yang berada di perusahaan, dan pihak lain yang terkait;
- Membuat prosedur informasi
- Informasi K3 dikomunikasikan kepada semua pihak dalam perusahaan dan pihak
terkait di luar perusahaan.

Membuat prosedur pelaporan; yang terdiri atas pelaporan:


- terjadinya kecelakaan di tempat kerja;
- ketidaksesuaian terhadap peraturan perundang-undangan dan/atau standar;
- kinerja K3;
- Mendokumentasikan Seluruh Kegiatan
Rencana program pelatihan/sosialisasi sesuai pengendalian risiko Sosialisasi
dilaksanakan setiap hari dalam bentuk brefing sebelum pekerjaan di mulai.
Sistem pertolongan pertama pada kecelakaan Mengacu pada Peraturan Menteri
Tenaga Kerja Nomor PER.15/MEN/VIII/2008 Tentang Pertolongan Pertama Pada
Kecelakaan Di Tempat Kerja, maka akan diatur mengenai petugas P3K dan fasilitas
P3K di tempat kerja. Jumlah Petugas P3K adalah sebanyak 1 (satu) orang dan
mempunyai tugas :

Anda mungkin juga menyukai