7/4/1
identitas
Mata Pelajaran : Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti
Semester : 4 (empat)
Kompetensi Dasar :
1.7 menerapkan penyelenggaraan jenazah sesuai dengan ketentuan syariat
Islam
2.7 menunjukkan sikap tanggung jawab dan kerja sama dalam penyelenggaraan
jenazah di masyarakat
3.7 menganalisis pelaksanaan penyelenggaraan jenazah
4.7 menyajikan prosedur penyelenggaraan jenazah
Materi Pokok :
Kewajiban terhadap jenazah muslim atau muslimah meliputi :
1. Memandikan
2. Mengafani
3. Menyalati
4. Mengubur
Perkara yang dianjurkan terhadap jenazah muslim atau muslimah meliputi :
1. Talqin
2. Ziyarah kubur
3. Ta’ziyah
4. Tahlilan dan Shadaqah
Tujuan Pembelajaran :
Materi Pembelajaran :
Faktual:
Setiap manusia pasti mati, semakin banyak manusia maka
semakin banyak kematian padahal di tengah masyarakat
kekurangan tenaga ahli dalam penyelenggaraan pengurusan
jenazah karena kurangnya pemahaman dan kemampuan dalam
hal pengurusan jenazah.
Konseptual:
Fiqhul Janazah yaitu ilmu fiqih yang menerangkan tentang tata
cara pengurusan jenazah meliputi perkara yang wajib dilakukan
terhadap jenazah muslim atau muslimah serta sunnah-
sunnahnya.
Prosedural:
o Penerapan konsep Kewajiban terhadap jenazah muslim atau
muslimah meliputi : Memandikan, Mengafani, Menyalati,
Menguburkan
o Perkara yang dianjurkan ketika ada muslim atau muslimah
meninggal dunia meliputi : Talqin, Ta’ziyah, Tahlilan
(mendoakan mayat), Shadaqah, Ziyarah kubur, dll.
PETA KONSEP
Aktivitas 1 :
Sebelum memulai pembelajaran coba perhatikan alur materi pelajaran ini
dari awal sampai akhir dan buatlah peta konsep untuk memudahkan
jalannya pembelajaran!
Proses Belajar
a. Petunjuk umum Penggunaan UKBM
1) Baca dan pahami materi pada Buku Teks Pelajaran “Pendidikan Agama
Islam dan Budi Pekerti kelas XI, Penerbit Kementerian Pendidikan dan
Kebudayaan. Jakarta, Cet. Ke I tahun 2014, halaman 20 – 30
2) Setelah memahami isi materidalam bacaan berlatihlah untuk berfikir
tinggi melalui tugas-tugas yang terdapat pada UKB ini baik bekerja sendiri
maupun bersama teman sebangku atau teman lainnya.
3) Kerjakan UKB ini dibuku kerja atau langsung mengisikan pada bagian yang
telah disediakan.
4) Kalian dapat belajar bertahap dan berlanjut melalui kegiatan ayo
berlatih, apabila kalian yakin sudah paham dan mampu menyelesaikan
permasalahan-permasalahan dalam kegiatan belajar 1 dan 2, kalian boleh
sendiri atau mengajak teman lain yang sudah siap untuk mengikuti tes
formatif agar kalian dapat belajar ke UKB berikutnya.
b. Pendahuluan
Sebelum belajar pada materi ini silahkan kalian membaca dan mencermati
berita di bawah ini kemudian lakukan kegiatan siswa di bawahnya.
Vivik (30) istri Almarhum Ustadz Jeffry Al Buchori atau yang biasa disapa Uje memeluk foto almarhum di
kediamannya Rempoa, Tangerang Selatan, Jumat (26/4). ANTARA/Muhammad Iqbal
Kejadian terjadi pada pukul 01.00, Jumat, 26 April 2013, dan pada
pukul 01.30 baru mendapatkan taksi untuk evakuasi. Uje
kemudian dibawa ke Rumah Sakit Pondok Indah dan meninggal di
rumah sakit tersebut. Almarhum kemudian dirujuk ke Rumah Sakit
Fatmawati.
Hari itu (4/2) adalah hari yang sibuk bagi Adjie. Menurut seorang
stafnya di DPR, Adjie baru pulang menghadiri rapat kerja Komisi V
DPR pukul 17.30. Dari gedung DPR, dia langsung menembus
kemacetan menuju lapangan sepak bola Lebak Bulus untuk bermain
futsal dalam pertandingan persahabatan Trisakti All Star melawan
Alumni ITB.
Aktivitas 2 :
1. Setelah membaca berita di atas, pesan-pesan apa yang terdapat
dalam berita tersebut?
2. Bagaimana tanggapanmu terhadap kematian yang merupakan
pokok isi berita tersebut?
Aktivitas 3 :
Kamu diminta untuk mengkritisi tiga peristiwa tersebut dari beberapa
sudut pandang! (contoh dari sudut agama, sosial, dan lainnya)!
Kegiatan Inti
Kegiatan Belajar 1
http://www.almunawwar.net
Aktivitas 4 :
1. Bagaimana syarat dan ketentuan tentang memandikan janazah
muslim baik laki-laki maupun perempuan?
2. Bagaimana urutan tata cara memandikan janazah muslim baik laki-
laki maupun perempuan?
3. Carilah hadits-hadits tentang dasar hukum memandikan janazah
muslim kemudian tulis kembali beserta artinya!
4. Hikmah apa yang dapat dipetik dari memandikan janazah muslim.
http://kelompokkuliah.blogspot.com/2013
Aktivitas 5 :
1. Bagaimana syarat dan ketentuan tentang mengafani janazah muslim
baik laki-laki maupun perempuan?
2. Bagaimana urutan tata cara mengafani janazah muslim baik laki-
laki maupun perempuan?
3. Carilah hadits-hadits tentang dasar hukum mengafani janazah
muslim kemudian tulis kembali beserta artinya!
4. Hikmah apa yang dapat dipetik dari mengafani janazah muslim
https://aswajamuda.com/tata-cara-sholat-jenazah
Aktivitas 6 :
1. Bagaimana syarat dan ketentuan tentang menyalati janazah muslim
baik laki-laki maupun perempuan?
2. Bagaimana urutan tata cara menyalati janazah muslim baik laki-laki
maupun perempuan?
3. Tulislah bacaan-bacaan dalam shalat janazah laki-laki dan
perempuan mulai dari niyat sampai dengan salam.
4. Carilah hadits-hadits tentang dasar hukum menyolati janazah
muslim kemudian tulis kembali beserta artinya!
5. Hikmah apa yang dapat dipetik dari menyalati janazah muslim?
https://harianislam.blogspot.com/2014
Aktivitas 7 :
1. Bagaimana syarat dan ketentuan tentang menguburkan janazah?
2. Bagaimana urutan tata cara menguburkan janazah?
3. Tulislah bacaan ketika menguburkan jenazah!
4. Carilah hadits-hadits tentang dasar hukum menguburkan janazah
kemudian tulis kembali beserta artinya!
5. Mengapa menguburkan jenazah harus disegerakan?
6. Hikmah apa yang dapat dipetik dari menguburkan janazah!
Kegiatan Belajar 2
Aktivitas 8 :
1. Uraikan kembali tentang pengertian ta’ziyah!
2. Bagaimana hukum pelaksanaan ta’ziyah?
3. Carilah hadits hadits tentang dasar hukum ta’ziyah kemudian tulis beserta
artinya!
4. Uraikan anjuran anjuran dan larangan larangan saat melaksanakan ta’ziyah!
5. Uraikan tujuan tujuan dilaksanakannya ta’ziyah
6. Bagaimana praktik pelaksanaan ta’ziyah di lingkungan sekitarmu?
B. Ziyarah kubur
Ziarah artinya berkunjung, kubur artinya kuburan. Ziarah kubur artinya
berkunjung ke kuburan. Awalnya Rasulullah saw. melarang umat Islam untuk
berziarah kubur karena dikhawatirkan akan melakukan sesuatu hal yang tidak
Apabila kita mau berziarah kubur, sebaiknya perhatikan adab atau etika
berziarah kubur, yaitu seperti berikut :
1. Ketika mau berziarah, niatkan dengan ikhlas karena Allah Swt., tunduk hati
dan merasa diawasi oleh Allah Swt.
2. Sesampai di pintu kuburan, ucapkan salam sebagaimana yang diajarkan oleh
Rasulullah saw.:
Artinya: “Keselamatan semoga tetap bagimu wahai ahli kubur dan Insya
Allahkami akan bertemu dengan kamu semua.” (HR. Tarmidy)
3. Tidak banyak bicara mengenai urusan dunia di atas kuburan.
4. Berdoa untuk ampunan dan kesejahteraan si mayat di alam barzah dan
akhirat kelak.
5. Diusahakan tidak berjalan melangkahi kuburan atau menduduki nisan
(tanda kuburan).
Aktivitas 9 :
1. Uraikan kembali tentang pengertian ziyarah kubur!
2. Bagaimana hukum pelaksanaan ziyarah kubur?
3. Carilah hadits hadits tentang dasar hukum ziyarah kubur kemudian
tulis beserta artinya!
4. Uraikan anjuran anjuran dan larangan larangan saat melaksanakan
ziyarah kubur!
5. Uraikan tujuan tujuan dilaksanakannya ziyarah kubur!
6. Bagaimana praktik pelaksanaan ziyarah kubur di lingkungan
sekitarmu?
C. Talqin
Talqin secara bahasa artinya adalah Tafhim (memberikan
pemahaman), memberi peringatan dengan mulut, mengajarkan sesuatu.
Secara istilah talqin ada dua yaitu :
1. Ketika sakaratul maut
Talqin ketika sakaratul maut adalah mengajarkan kalimah tahlil
“Laa ilaaha illallah” kepada seorang muslim yang sedang menghadapi
sekarat. Hal ini berdasarkan hadits Nabi Muhammad saw. :
ََََََََََََللا َ ََغ ََل َّْ ِ َي َ ََو ََعلَ َ َم َِ َ ال َ ََر َُع ٍَْ ُ َل
َِ َ ََللا َ ََصل َ َ ن َََاَِب ْ َُ َ ًَُ ََصَِْ ََص ََة َ ََل
َ َ ال َ ََل َ ْ ََغ
َ َ َ
)اَم ٍََََْثاَ َُه ْ َمَ َلَاََِل ََيَاَِلََللاَ(رواىَمظلم ََ ٍَْ َل َِّك َُو
Artinya :
“Dari Abu Hurairah ra. Ia berkata : Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam
bersabda : Tuntunlah orang (yang akan) mati di antara kamu dengan
ucapan Laa ilaaha illallah”. (H.R. Muslim)
Jika seorang muslim atau muslimah telah tampak tanda-tanda akan
meninggal atau disebut dengan sakaratul maut maka hendaknya di
baringkan miring ke kanan menghadap kiblat atau dibaringkan telentang
dengan kaki mengarah ke kiblat dan kepala diganjal bantal agak tinggi agar
wajah menghadap ke kiblat. Jika tidak memungkinkan maka dibaringkan
semampunya.
Setelah itu kumpulkan seluruh keluarga dekat terutama suami atau
istri dan anak-anak untuk mengelilingi dan membacakan Surah Yaasiin dan
satu orang mentalqin di dekat telinganya dengan santun tanpa ada kesan
memaksa. Membacakan Surah Yaasiin terhadap orang yang mengahadapi
skaratul maut ini mempunyai faedah untuk mempermudah keluarnya ruh.
Hal ini berdasarkan sabda Nabi Muhammad saw. :
Artinya :
“Dari Abi Umamah RA,beliau berkata, “Jika aku kelak telah meninggal dunia,
maka perlakukanlah aku sebagaimana Rosulullah SAW memperlakukan
orang – orang yang wafat diantara kita. Rosulullah SAW memerintahkan
kita, seraya bersabda, “Ketika diantara kamu ada yang meninggal dunia, lalu
kamu meratakan tanah diatas kuburannya, maka hendaklah salah satu
diantara kamu berdiri pada bagian kepala kuburan itu seraya berkata,
“Wahai fulan bin fulanab”. Orang yang berada dalam kubur pasti mendengar
apa yang kamu ucapkan, namun mereka tidak dapat menjawabnya.
Kemudian (orang yang berdiri di kuburan) berkata lagi, “Wahai fulan bin
fulanab”, ketika itu juga si mayyit bangkit dan duduk dalam kuburannya.
Orang yang berada diatas kuburan itu berucap lagi, “Wahai fulan bin
fulanah”, maka si mayyit berucap, “Berilah kami petunjuk, dan semoga Allah
akan selalu memberi rahmat kepadamu. Namun kamu tidak merasakan
(apa yang aku rasakan disini).” (Karena itu) hendaklah orang yang berdiri
diatas kuburan itu berkata, “Ingatlah sewaktu engkau keluar kealam dunia,
engkau telah bersaksi bahwa tidak ada Tuhan selain Allah, dan Nabi
Muhammad SAW adalah hamba serta Rosul Allah. (Kamu juga telah
bersaksi) bahwa engkau akan selalu ridho menjadikan Allah sebagai
Tuhanmu, Islam sebagai agamamu, Muhammad SAW sebagai Nabimu, dan
al – Qur’an sebagai imam (penuntun jalan )mu. (Setelah dibacakan talqin
ini) malaikat Munkar dan Nakir saling berpegangan tangan sambil berkata,
“Marilah kita kembali, apa gunanya kita duduk ( untuk bertanya) dimuka
orang yang dibacakan talqin”. Abu Umamah kemudian berkata, “Setelah itu
ada seorang laki – laki bertanya kepada Rosulullah SAW, “Wahai Rosulullah,
bagaimana kalau kita tidak mengenal ibunya?” Rosulullah menjawab,
“(Kalau seperti itu) dinisbatkan saja kepada ibu Hawa, “Wahai fulan bin
Hawa.”(HR. al – Thabrani dalam al – Mu’jam al – Kabir :7979, Syaikh
Muhammad bin Abdul Wahhab juga mengutip hadits tersebut dalam
kitabnya Ahkam Tamanni al – Mawt hal. 9 tanpa ada komentar).
Berdasarkan hadits tersebut ulama’syafi’iyah melaksanakan talqin
terhadap jenazah yang baru saja dikuburkan sebelum ditanya oleh malaikat,
adapun dasar adanya pertanyaan kubur ini adalah hadits Nabi amuhammad
saw :
ْ ْ َُ ََ َ
َ ْ اَش ْػ َب َة ََغ ْن ََغل َك َم َة َْب ِن ََم ْص َث ٍس ََغ
َنَ َع ْػ ِس َْب ِن ُ ٍَال ٍَ ِل ِّسَالع َّا ِل ِظ ُُّ ََخس َث َو خسثواَاب
ْ
ََصلََالل ُي ََغ َل ّْ ِي ََو َعل َم ََل َال َِإن َ ُغ َب ّْ َس َة ََغ ْنَال َب َص ِاء َْب ِن ََغ ِاز ٍب ََان ََر ُع ٍَلَالل ِي
َ َ ْ ُ ْال ُم ْظ ِل َم َِإ َذ
َاَع ِئ َو َِفَُال َك ْب ِص ََف َش ٌِ َس ََا ْنَل َِإل َي َِإلَالل ُي ََو َان َُم َدم ًس َاَر ُع ٍُلَالل ِي
ََصلََالل ُي ََغ َل َّْ ِي ََو َعل َم ََف َش ِل َم ََل ٍْ ُلَالل ِي ََغض ََو َجو
ْ ٓ
)ت َ ِ (َ ُِ َث ِّب ُتَالل ُيَال ِش َِنَا َم ُوٍاَ ِبال َك ٍْ ِلَالثا ِب
Artinya :
Jika seorang muslim ditanya dalam kubur, lalu ia bersaksi bahwa tak ada
Tuhan yg berhak disembah selain Allah, & Muhammad adl utusan Allah.
Maka itu adl bukti dari firman Allah Azza Wa Jalla: (Allah meneguhkan
(iman) orang-orang yg beriman dgn ucapan yg teguh…) -Qs. Ibrahim: 27-
[HR. Abudaud No.4125].
Dalm kitab al- Hawy li al – Fatawa li al – Hafizh as- suyuthy, Juz II,
halaman 176 – 177: juga diterangkan.
Aktivitas 10 :
1. Uraikan kembali pengertian
talqin!
2. Uraikan macam-macam talqin!
3. Uraikan tujuan diadakannya
talqin!
4. Bagaimana praktik pelaksanaan
talqin yang ada di lingkungan
sekitarmu?
pengertian ini telah muncul dan ada di masa Rasulullah shalla Allahu alaihi wa
sallam, sebagaimana dalam sabda beliau:
ََََه ّ ِو َُع ََل َمُ َصلََالل ُي ََغ َل ّْي ََو َعل َم ََاه ُي ََل َال َُِ ْصب ُح ََغ َل
ِ ِ َ ُ ّ بَالو
ِ ِ ِ ٍ ِن َ
َغ ر ّ َ َغ ْن ََاب
َُذ
ٌََص َس َلة َ َ
َ َصسلة ََوهو َث ْد ِمّس ٍة ُّ ُ ٌ َ َ َ ّد ٍة َ ُّ
َ َص َس َلة َفنو َث ْظبُ َ ٌ َ م ْ ُ م ْن ََا َخس
ه
ِ ِ ِ
َ َص َس َل ٌة ََو َا ْم ٌص َ ِب ْال َم ْػ ُصو ِف
ََص َس َل ٌة ََو َه ٌْ ٌُ ََغ ِن َ وَ َث ٌْ ِل َّل ٍَةَ َص َس َل ٌة ََو ُه ُّو ََث ْن ِب َّص ٍة َ ُّ َو ُه
“رواىَمظلم.َََالض َد ُّ َص َس َل ٌة ََو ُِ ْجض ُئَم ْن ََذ ِل َم ََر ْه َػ َجان ََِ ْص َه ُػ ٌُ َماَم َن َ ص َ ْال ُم ْو
ن
ِ ِ ِ ِ ِ
Dari Abu Dzar radliallahu 'anhu, dari Nabi shalla Allahu alaihi wa sallam,
sesungguhnya beliau bersabda: "Bahwasanya pada setiap tulang sendi kalian
ada sedekah. Setiap bacaan tasbih itu adalah sedekah, setiap bacaan tahmid itu
adalah sedekah, setiap bacaan TAHLIL itu adalah sedekah, setiap bacaan takbir
itu adalah sedekah, dan amar ma’ruf nahi munkar itu adalah sedekah, dan
mencukupi semua itu dua rakaat yang dilakukan seseorang dari sholat Dluha.”
(Hadits riwayat Muslim).
Pelaksanaan tahlilan pada hari 3, 7, 25, 40, 100, (setahun) dan 1000
hari dari kitab Ahlusunnah Wal Jama’ah, bukan kitab dari agama hindu.
ﻗﺎﻝ ﺍﻟﻨﺒﻲ ﺻﻠﻰ ﺍﻟﻠﻪ ﻋﻠﻴﻪ ﻭﺳﻠﻢ ﺍﻟﺪﻋﺎﺀ ﻭﺍﻟﺼﺪﻗﺔ ﻫﺪﻳﺔ ﺇﻟﻰﺍﻟﻤﻮتﻰ
ﺍﻟﺼﺪﻗﺔ ﺑﻌﺪ ﺍﻟﺪﻓﻨﻰ ﺛﻮﺍﺑﻬﺎ ﺇﻟﻰ ﺛﻼﺛﺔ ﺃﻳﺎﻡ ﻭﺍﻟﺼﺪﻗﺔ ﻓﻰ ﺛﻼﺛﺔ: ﻭﻗﺎﻝ ﻋﻤﺮ
ﺃﻳﺎﻡ ﻳﺒﻘﻰ ﺛﻮﺍﺑﻬﺎ ﺇﻟﻰ ﺳﺒﻌﺔ ﺃﻳﺎﻡ ﻭﺍﻟﺼﺪﻗﺔ ﻳﻮﻡ ﺍﻟﺴﺎﺑﻊ ﻳﺒﻘﻰ ﺛﻮﺍﺑﻬﺎ ﺇﻟﻰ
ﺧﻤﺲ ﻭﻋﺸﺮﻳﻦ ﻳﻮﻣﺎ ﻭﻣﻦ ﺍﻟﺨﻤﺲ ﻭﻋﺸﺮﻳﻦ ﺇﻟﻰ ﺃﺭﺑﻌﻴﻦ ﻳﻮﻣﺎ ﻭﻣﻦ
ﺍﻷﺭﺑﻌﻴﻦ ﺇﻟﻰ ﻣﺎﺋﺔ ﻭﻣﻦ ﺍﻟﻤﺎﺋﺔ ﺇﻟﻰ ﺳﻨﺔ ﻭﻣﻦ ﺍﻟﺴﻨﺔ ﺇﻟﻰ ﺃﻟﻒ ﻋﺎم
١٨٩:ص,۲:ج,(احلﺎوي ﻟﻠﻔتﺎوي
Rasulullah saw bersabda: “Doa dan shodaqoh itu hadiah kepada mayyit.”
Berakata Umar : “shodaqoh setelah kematian maka pahalanya sampai tiga hari
dan shodaqoh dalam tiga hari akan tetap kekal pahalanya sampai tujuh hari,
dan shodaqoh tujuh hari akan kekal pahalanya sampai 25 hari dan dari pahala
25 sampai 40 harinya akan kekal hingga 100 hari dan dari 100 hari akan
sampai kepada satu tahun dan dari satu tahun sampailah kekalnya pahala itu
hingga 1000 hari.”
Referensi : (Al-Hawi lil Fatawi Juz 2 Hal 198)
Dalam sebuah hadits yang diriwayatkan ‘Aisyah rasulullah pernah
ditanya oleh seorang laki-laki tentang shodaqoh untuk orang yang sudah mati :
َ ُّ َغ ْن ََغا ِئ َش َة ََر ِض ََُالل ُي ََغ ْو ٌَ َاَان ََر ُج ًَل ََل َالَ ِللو ِب
ََُصلََالل ُي ََغ َل ّْ ِيَ َو َعل َم َِإن َُا ّ ِم ِ
َ
َْاف ُج ِل َج ْت ََه ْف ُظ ٌَ َاَو ُا َر َاًاَل ٍْ ََث َنل َم ْت ََث َصس َل ْت ََا َف َا َث َصس ُق ََغ ْو ٌَ َاَل َال ََه َػ ْم ََث َصس ْق
َغ ْو ٌَا
“Dari ‘Aisyah radliallahu ‘anha bahwa ada seorang laki-laki yang berkata
kepada Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam: Sesungguhnya ibuku telah meninggal
dunia secara mendadak dan aku menduga seandainya dia sempat berbicara dia
akan bershadaqah. Apakah aku boleh bershadaqah atas namanya? Beliau
menjawab: Ya bershodaqolah atasnya”. (HR Muslim 2554)
Tentang shadaqah makanan untuk orang yang meninggal terdapat
keterangan Dalam Sunan Abu Dawud hadits nomer 2894 dituliskan:
َْاَغ ِاص ُم َْب ُن َُه َل ّْب ََغ ْن ََاب ِّي ََغن َ َِط ََا ْر َب َصهَ ْاَاب ُنَإدر ْ َخس َث َواَ ُم َدم ُس َْب ُن َْال َػ ََل َِءَ َا ْر َب َصَه
ِ ٍ َ ِ ِ َ َر ُجو َم ْن َْا َل ْه َصار ََل
ََُج َو َاز ٍة
َ ََللا ََغل ّْ ِي ََو َعل َم َِف ُ َصل َ للا ِ َ ٍل ع ُ َ
َر ع َ ال َر َص ْج َو
َ اَم َ
ْ ْْ َ َ َ ُ َ ِ َ َ َ ْ َ َ ُ ِ َ ِ ٍ ََ
ََُْال َد ِاف ََصَ َا ْو ِع ْع َِمن ٍص ُ َ
ِ َِ َصلََللا َغلّ ِي َوعلم َوًٍ َغلََالكب ِص َ للا ِ َ تَ َر ُعٍل َ ُ ِْ ف َصا
َ َاع ََج ْك َب َل ُي ََد ِاغُ َْام َ َصا ٍة ََف َج َاء ََو ِج
َُء ْ ِل َب ِو َِر ْج َل ّْ ِ َيَ َا ْو ِع ْع َِم ْن َِل َب ِو َ َِرا ِع ِي ََف َلما ََر َج َع
َََللا ََغ َل ّْ ِي
ُ َصل َ للا َ ٍل َ بالع َػام ََف ٍَ َض َع ََِ َس ُى َُثمََ َو َض َع َْال َك ٍْ ُم ََف َا َه ُلٍاَ َف َو َظ َص َٓا َب ُاؤ َه َاَر ُع
ِ ِ ِ
َ َ َ َ ْ َ ُ َ
ٍَْكَلك َمة َِفَُفم ِيَثمَلالَاج ُسَل ْد َم ََش ٍاةَا ِرش ْتَب َغ ّْصَإذن ََا ًْ ِل ٌَاَفا ْر َعلت َ َ َ ُ َ ً ْ ُ ُ ُ َ َ َ َ
ِ ِ ِ ِ ِ ِ وعلمَِل
ْ َ ْ َ ْال َم ْ َصا ُة ََلال ْت ََِا ََر ُع
َ
َّعَ َِ ْش َج ِصي َ ِلُ ََش ًاة ََف َل ْم ََا ِج ْس َ ِ تَ ِإلَ َال َب ِك َ ُ للا َِإ ِّهُ ََا ْر َعل ِ َ ٍل
ُْ َ ْ َ َ ْ َ ُ ْ َ َ َ َ َ َ َ ْ ْ َ ْ َ ً َ َ َ ْ ْ َ َ َف َا ْر َع ْل ُتَإ َل
َََج ٍارَ ِلَُلسَاشجصىَشاةَانَار ِعو َِإلَُ ِبٌاَ ِبثم ِوٌاَفلمٍَِجسَفارعلت َِ َ
ْ َ َ َ َ َْ َ ُ ُ َ َ َ َ ْ َ َ َ
ََصلَ َللا َغلّ ِي َوعلم َاظ ِػ ِم ِّي َ للا ِ َ ِإلَ َْام ََصا ِث ِي َفا ْر َعلت َِإلُ َ ِب ٌَا َفكال ََر ُعٍل
ْا ُل َع َار َى
“Muhammad bin al-‘Ala’ menceritakan dari (Abdullah) bin Idris dari ‘Ashim
bin Kulaib dari ayahnya (Kulaib) dari seorang laki-laki Anshar (shahabat),
berkata: ‘Aku keluar bersama Rasulallah berta’ziyah ke salah satu jenazah.
Selanjutnya aku melihat Rasulallah di atas kubur berpesan kepada penggali
kubur (dengan berkata): ‘Lebarkanlah bagian arah kedua kaki dan lebarkan
pula bagian arah kepala!’ Setelah Rasulallah hendak kembali pulang, tiba-tiba
seseorang yang menjadi pesuruh wanita (istri mayit) menemui
beliau, mengundangnya (untuk datang ke rumah wanita tersebut). Lalu
Rasulallah pun datang dan diberi hidangan suguhan makanan. Kemudian
Rasulallah pun mengambil makanan tersebut yang juga diikuti oleh para
shahabat lain dan memakannya. Ayah-ayah kami melihat
Rasulallah mengunyah sesuap makanan di mulut beliau, kemudian
Rasulallah berkata: ’Aku merasa menemukan daging kambing yang diambil
فاما املؤمن فيفنت, يفنت رجالن مؤمن ومنافق: عن عبيد بن معري كال
س بعا وامااملنافق فيفنت اربعني صباحا
“ Dari Ubaid bin Umair ia berkata “ Dua orang yakni seorang mukmin dan
seorang munafiq memperoleh ujian kubur. Adapun seorang mukmin maka ia
diuji selama tujuh hari, sedangkan seorang munafiq disiksa selama empat
puluh hari “.
Dalam menjelaskan dua atsar tersebut imam Suyuthi menyatakan bahwa
dari sisi riwayat, para perawi atsar Thowus termasuk kategori perawi hadits-
hadits shohih. Thowus yang wafat tahun 110 H sendiri dikenal sebagai salah
seorang generasi pertama ulama negeri Yaman dan pemuka para tabi’in yang
sempat menjumpai lima puluh orang sahabat Nabi Saw. Sedangkan Ubaid bin
Umair yang wafat tahun 78 H yang dimaksud al-Laitsi yaitu seorang ahli
mauidhoh hasanah pertama di kota Makkah dalam masa pemerintahan Umar
bin Khoththob RA. Menurut imam Muslim beliau dilahirkan di zaman Nabi
Saw bahkan menurut versi lain disebutkan bahwa beliau sempat melihat Nabi
Saw. Maka berdasarkan pendapat ini beliau termasuk salah seorang sahabat
Nabi Saw. Sementara bila ditinjau dalam sisi diroyahnya, sebgaimana kaidah
yang diakui ulama ushul dan ulama hadits bahwa “ Setiap riwayat seorang
sahabat Nabi Saw yang ma’ruwiya mimma la al-majalla ar-ra’yi fiih (yang tidak
bisa diijtihadi), semisal alam barzakh dan akherat, maka itu hukumnya adalah
Marfu’ (riwayat yang sampai pada Nabi Saw), bukan Mauquf (riwayat yang
terhenti pada sahabat dan tidak ampai kepada Nabi Saw). Menurut ulama
ushul dan hadits, makna ucapan Thowus ;
َانَالمٍثََِفجوٍنَفَُلبٍرًمَعبػاَفناهٍاَِظجدبٍنَانَِعػمٍا
غوٌمَثلمَالِام
“ Sungguh orang-orang yang telah meninggal dunia diuji dalam kuburan
mereka selama tujuh hari, maka mereka (sahabt Nabi) gemar (bersedekah)
menghidangkan makanan sebagai ganti dari mereka yang telah meninggal
dunia pada hari-hari tersebut “, adalah para sahabat Nabi Saw telah
melakukannya dan dilihat serta diakui keabsahannya oleh Nabi Saw
sendiri. (al-Hawi) li al-Fatawi, juz III hlm. 266-273, Imam As-Suyuthi).
Aktivitas 11 :
1. Uraikan kembali pengertian tahlil
terhadap orang meninggal!
2. Uraikan kembali pengertian shodaqoh
untuk orang meninggal!
3. Uraikan tujuan diadakannya tahlil dan
shodaqoh untuk orang meninggal!
4. Bagaimana praktik pelaksanaan tahlil dan
shodaqoh untuk orang meninggal yang ada
di lingkungan sekitarmu?
Kegiatan Belajar 3
Aktivitas 12 :
1. Buatlah kelompok untuk mempraktikkan penyelenggaraan jenazah
terdiri ; 1 orang sebagai jenazah, 3 orang pengangkat jenazah, 3 orang
pemangku, 1 orang memandikan, 1 orang mengafani, 1 orang imam
sholat jenazah dan yang lain sebagai makmum.
2. Praktikkan simulasi penyelenggaraan jenazah sebagaimana yang telah
kamu pelajari!
3. Rekamlah praktik tersebut dalam bentuk video (audio visual) kemudian
simpan, kopi di flashdis dan serahkan guru mapel PAI.
Penutup
Bagaimana kalian sekarang?
No Pertanyaan Ya Tidak
1. Dapatkah kamu menelaah pelaksanaan memandikan
jenazah.
2. Dapatkah kamu menelaah pelaksanaan mengafani
jenazah.
3. Dapatkah kamu menelaah pelaksanaan menyolati
jenazah.
4. Dapatkah kamu menelaah pelaksanaan mengubur
jenazah.
5. Dapatkah kamu menelaah pelaksanaan ta’ziyah dan
hal-hal yang berhubungan dengan jenazah.
6. Dapatkah kamu menyajikan prosedur penyelenggaraan
jenazah.
7. Dapatkah kamu menyimulasikan prosedur
penyelenggaraan jenazah.
Jika menjawab “TIDAK” pada salah satu pertanyaan di atas, maka pelajarilah
kembali materi tersebut dalam BTP Pendidikan Agama Islamdan Budi Pekerti, dan
pelajari ulang kegiatan belajar 1, 2, atau 3 yang sekiranya perlu kalian ulang
dengan bimbingan Guru atau teman sejawat. Jangan putus asa untuk mengulang
lagi!.Dan apabila kalian menjawab “YA” pada semua pertanyaan, maka lanjut ke
berikut.
Setelah kalian menyelesaikan refleksi diri di atas, coba selesaikan soal-soal
evaluasi berikut dengan jujur!
AYO BERLATIH !