Anda di halaman 1dari 7

MAKALAH HIGIENE INDUSTRI PENGOLAHAN LIMBAH PADAT

PENGELOLAAN LIMBAH MEDIS PADAT DI RSUD MAMUJU PROVINSI


SULAWESI BARAT

DISUSUN OLEH:

KURNIA INDAH SARI

101711535001

FAKULTAS KESEHATAN MASYARAKAT

DEPARTEMEN KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA

PSDKU UNIVERSITAS AIRLANGGA

BANYUWANGI

2020
PENDAHULUAN dibakar dengan suhu diatas 800˚C (Leonita
& Yulianto, 2014).
Dunia kesehatan sangat erat sekali
dengan masalah lingkungan. Untuk Berdasarkan penelitian yang
mencapai suatu kondisi kesehatan dilakukan oleh Rizky Amelia di RSUD
masyarakat yang baik, maka diperlukan juga Kabupaten Mamuju, limbah medis padat
lingkungan yang baik pula. Dalam hal yang dihasilkan oleh RSUD Kabupaten
tersebut, pelayanan kesehatan harus pula Mamuju pada tahun 2016 sebanyak 707 kg.
memperhatikan keterkaitan tersebut (Amelia pada tahun 2017 sebanyak 1300 kg, pada
et al., 2020). tahun 2018 mengalami kenaikkan sebanyak
1500 kg. Sehinga hal tersebut sangat
Rumah sakit merupakan suatu
berdampak pada lingkungan jika tidak
industri jasa yang meberikan pelayanan
segera diolah dengan baik.
kesehatan kepada masyarakat baik yang
bersifat kuratif maupun rehabilitatif. Rumah Berdasarkan data diatas
sakit dapat memberikan kemungkinan menunjukkan bahwa setiap rumah sakit di
dampak negatif bagi masyarakat berupa Mamuju memproduksi limbah padat medis
pencemaran. Pencemaran tersebut berasal sekitar 10 sampai 20 kg/hari. Limbah
limbah yang dihasilkan dari rangkaian tersebut ditampung di tempat sampah
kegiatan yang berasal dari layanan sementara lalu diangkut dan dibuang ke
kesehatan, dimana limbah tersebut tempat pembuangan akhir (TPA).
berpotensi tinggi menimbulkan infeksi, dan
Rumah Sakit Umum Daerah
cidera (Salam, 2013).
Kabupaten Mamuju dimana letak
Limbah yang dihasilkan dari upaya geografisnya terletak diantara pegunungan
jasa layanan medis termasuk kedalam jenis dan pemukiman warga maka dikhawatirkan
limbah dalam kategori biohazard. Biohazard limbah medis yang digunakan rumah sakit
merupakan limbah yang sangat berbahaya tersebut berdampak pada warga sekitar. Bila
bagi lingkungan, karena terdapat banyak hal ini terjadi akan memberikan dampak
virus, bakteri maupun zat-zat berbahaya negatif yakni pencemaran lingkungan
yang terbuang. Oleh karena itu limbah terhadap masyarakat yang tinggal di daerah
tersebut harus dimusnahkan. Dengan cara sekitar rumah sakit yang dapat
mempengaruhi derajat kesehatan.
Limbah yang dihasilkan berupa Limbah padat merupakan limbah yang
limbah infeksius yang mengandung logam memiliki wujud padat dan bersifat kering
berat, limbah organik yang berasal dari sisa dan tidak dapat berpindah kecuali
makanan serta limbah anorganik dalam dipindahkan. Limbah padat biasanya berasal
bentuk botol bekas infus dan plastik. dari sisa makanan, sayuran, sisa industri,
Volume limbah infeksius ini lebih banyak potongan kayu, dll (Sumisih, 2010)
ditemukan karena pemeliharaan
Berdasarkan Kepmenkes Republik
lingkungannya kurang baik. Limbah
Indonesia No. 1204/Menkes/SK/X/2004
infeksius yang ditemukan berupa alat-alat
limbah rumah sakit terbagi 3 macam yaitu :
kedokteran seperti perban, salep, serta
1) Limbah cair artinya semua air buangan
suntikan bekas (tidak termasuk tabung
termasuk tinja yang berasal dari kegiatan
infus), darah, dan sebagainya (Leonita &
rumah sakit yang kemungkinan mengandung
Yulianto, 2014).
mikroorganisme, bahan kimia beracun dan
TINJAUAN PUSTAKA radio aktif yang berbahaya bagi kesehatan,
2) Limbah gas adalah semua limbah yang
Limbah adalah sebuah sisa dari suatu
berbentuk gas yang berasal dari kegiatan
usaha maupun kegiatan yang mengandung
pembakaran di rumah sakit seperti
bahan berbahaya atau beracun bisa karena
insenerator, dapur, perlengkapan generator
sifat, konsentrasi, dan jumlahnya baik secara
dan anastesi, 3) Limbah padat adalah semua
langsung maupun tidak langsung dapat
limbah rumah sakit yang terdiri dari limbah
membahayakan lingkungan, kesehatan, dan
medis padat dan limbah padat non medis
kelangsungan hidup manusia serta malhlul
(Kementerian Kesehatan Republik
hidup lainnya. Bahan yang sering ditemukan
Indonesia, 2004).
dalam limbah antara lain senyawa organik
yang dapat terbiodegradasi, senyawa Menurut EPA/U.S Environmental
organik yang mudah menguap, senyawa Protection Agancy, limbah medis adalah
organik yang sulit terurai (Rekalsitran), semua bahan buangan yang dihasilkan dari
logam berat yang toksik, padatan fasilitas pelayanan kesehatan, seperti rumah
tersuspensi, nutrien, mikrobia pathogen, dan sakit, klinik, bank darah, praktek dokter gigi,
parasit (Dirgantoro, 2017). klinik hewan, serta fasilitas penelitian medis
dan laboratorium (Records, 2015). Limbah
medis padat terdiri dari limbah infeksius, menghindari penggunaan bahan kimia B3
limbah patologi, limbah benda tajam, limbah (Bahan Berbahaya dan Beracun),
farmasi, limbah sitotoksis, limbah kimiawi, pengemasan dan pemberian label yang jelas
limbah radioaktif, limbah kontainer dari berbagai jenis limbah untuk efisiensi
bertekanan dan limbah dengan kandungan biaya, petugas dan pembuangan.
logam berat yang tinggi (Ii & Kepustakaan,
Pewadahan limbah medis padat dari
2003).
sumber penghasil limbah medis padat
HASIL DAN PEMBAHASAN mempunyai karakteristik yang berbeda,
ruang perawatan memiliki 84 buah wadah
Penelitian dilaksanakan dengan
limbah, radiologi memiliki 1 buah wadah
melakukan observasi lapangan terhadap
limbah, ruang operasi/bedah memiliki 9
kepala bagian sanitasi dan petugas limbah
buah wadah limbah, UGD memiliki 13 buah
medis padat yang berjumlah empat orang di
wadah limbah, fisioterapi memiliki 3,
RSUD Kabupaten Mamuju pada tanggal 29
instalasi gizi memiliki 3 buah wadah limbah,
mei sampai 12 juni 2019.
laboratorium memiliki 6 buah wadah
Pemilahan antara sampah medis dan limbah, ICU memiliki 11 buah wadah
non medis dilakukan di ruangan perawatan, limbah, instalasi farmasi memiliki 5 buah
ruangan operasi/bedah, ruangan Unit Gawat wadah limbah, ruang persalinan memiliki 5
Darurat (UGD), fisioterapi, ruangan buah wadah limbah, dan poliklinik 28 buah
laboratorium, ruangan instalasi gizi, ruangan wadah limbah.
ICU/ICCU, instalasi farmasi, ruangan
Pengangkutan limbah medis padat di
persalinan, dan ruangan poliklinik dengan
Rumah Sakit Umum Daerah Kabupaten
menggunakan proses sterilisasi. Dimana
Mamuju dilakukan tiap ruangan dengan alat
seharusnya Proses pemilahan dan reduksi
angkut sampah untuk menuju ke tempat
sampah hendaknya merupakan proses yang
pembuangan sementara. Tempat sampah
kontinyu yang pelaksanaannya harus
yang berada di ruangan perawatan memiliki
mempertimbangkan kelancaran penanganan
roda, terkadang sampah menempel pada alat
dan penampungan sampah, pengurangan
angkut tersebut, jarang dibersihkan, jarang
volume dengan perlakuan pemisahan limbah
dikeringkan, dan pengangkutannya
B3 (Bahan Berbahaya dan Beracun) dan non
terkadang tempat sampah diangkat langsung
B3 (Bahan Berbahaya dan Beracun) serta
sendiri oleh petugas ketempat pembuangan persyaratan dan petunjuk teknis tata cara
sementara dan tidak menggunakan rute penyehatan lingkungan rumah sakit, dimana
sendiri. Dimana sebaiknya pengangkutan syarat tempat penampungan sementara yaitu
limbah medis padat dilakukan dengan tempat penampungan limbah tidak
menggunakan gerobak dorong yang permanen, tempat penampungan sementara
mempunyai penutup limbah yang telah dilengkapi dengan penutup, terletak di lokasi
dikumpulkan pada lokasi tertentu yang mudah dijangkau oleh kendaraan
dipindahkan ke dalam wadah gerobak pengangkut, dan dikosongkan dan
dorong sesuai kategori limbah. dibersihkan sekurang-kurangnya satu kali 24
jam.
Tempat Penampungan Sementara
(TPS) limbah medis padat Rumah Sakit Berdasarkan hasil saat observasi
Umum Daerah Kabupaten Mamuju tidak langsung di Rumah Sakit Umum Daerah
terpisah dari limbah non-medis. Tempat Kabupaten Mamuju Pemusnahan limbah
penampungan sementara limbah medis padat medis padat tidak memenuhi syarat karena
berada di belakang rumah sakit dengan tidak melakukan pemusnahan limbah medis
kondisi limbah medis padat digabung padat, rumah sakit ini mempunyai
dengan limbah domestik. Kedua jenis insinerator akan tetapi tidak digunakan
limbah tersebut dikumpulkan disebuah karena belum mempunyai surat izin
ruangan. Adapun pintu dan jendela ruangan pengoperasian, sehingga limbah medis padat
tersebut tidak ditutup sehingga memudahkan hanya dikumpul begitu saja bersama limbah
vektor (misalnya serangga tikus dan lalat) domestik kemudian diangkut oleh pihak
masuk untuk berkembangbiak didalamnya. Dinas Lingkungan Hidup dan Kebersihan.
Tempat penampungan sementara Rumah Untuk limbah farmasi pemusnahannya
Sakit Umum Daerah Kabupaten Mamuju mendapat pengawasan dari Badan Pengawas
menunjukkan dimana limbah medis dari 11 Obat dan Makanan (BPOM) sedangkan
ruangan ditampung disuatu ruangan yang untuk limbah jaringan tubuh, seperti
berukuran 4 x 4 sebagai tempat potongan tubuh diserahkan kepada keluarga
penampungan sementara dan tidak pasien untuk dikubur.
memenuhi syarat yang telah ditentukan oleh
KESIMPULAN DAN SARAN
Permenkes RI No
1204/MENKES/SK/X/2004 tentang
Pengelolaan limbah medis padat bekerja sama untuk melakukan proses
pada Rumah Sakit Umum Daerah pemusnahan.
Kabupaten Mamuju Provinsi Sulawesi Barat
DAFTAR PUSTAKA
Tahun 2019 tidak memenuhi syarat sesuai
dengan Kepmenkes No. Amelia, A. R., Annisa, I., & Rusydi, A. R.

1204/Menkes/SK/X/2004 tentang (2020). Pengelolaan Limbah Medis

persyaratan kesehatan lingkungan rumah Padat Di Rumah Sakit Umum Daerah

sakit. Adapun saran yang dapat diberikan Mamuju Provinsi Sulawesi Barat

sebagai hasil evaluasi bagi pihak rumah Article history : Accepted 20 Desember

sakit dan Dinas Lingkungan Hidup dan 2019 Address : Available online 25

Kebersihan Kabupaten Mamuju yaitu pihak Januari 2020. Jurnal Kesehatan, 3(1),

rumah sakit harus lebih ketat dalam 73–85.

pengawasan pemilahan limbah medis dan Dirgantoro, A. Y. G. (2017). Perbaikan


non medis terlebih dahulu sebelum Kualitas Limbah Cair Industri Kecap
membuang limbah ke tempat penampungan Dan Saos Pt. Lombok Gandaria
sementara, pewadahan di rumah sakit Dengan Variasi Bakteri Indigenus. ., 1–
hendaknya dilengkapi dengan kantong 17.
plastik pada wadah yang tersedia agar
Ii, B. A. B., & Kepustakaan, T. (2003). fetal
mudah dibersihkan dan diisi kembali,
Universitas Sumatera Utara. 1204, 43–
pengangkutan di rumah sakit hendaknya
98.
menggunakan jalur tersendiri agar tidak
menganggu aktifitas pengunjung di rumah Kementerian Kesehatan Republik Indonesia.
sakit tersebut, tempat penampungan (2004). Keputusan Menteri Kesehatan
sementara di rumah sakit hendaknya No. 1204 Tahun 2004 - Persyaratan
memiliki tempat penampungan sementara Kesehatan Lingkungan Rumah Sakit (p.
terpisah antara limbah medis maupun non 64).
medis, dan pada proses pemusnahan/tempat
Leonita, E., & Yulianto, B. (2014).
pembuangan akhir hendaknya pihak rumah
Pengelolaan Limbah Medis Padat
sakit membuat proposal untuk diajukan
Puskesmas Se-Kota Pekanbaru. Jurnal
kepada pihak instansi lain atau dinas
Kesehatan Komunitas, 2(4), 128–162.
lingkungan hidup dan kebersihan untuk
https://doi.org/10.25311/jkk.vol2.iss4.6
5 37–39.
http://ir.obihiro.ac.jp/dspace/handle/10
Records, D. Q. (2015). U . S .
322/3933
Environmental Protection Agency FY
2013 Annual Performance Report FY Sumisih. (2010). Studi Tentang Pengelolaan
2015 Annual Plan. Limbah Bahan Berbahaya Dan
Beracun (B3) Di Rumah Sakit Islam
Salam. (2013). GAMBARAN
Sultan Agung Semarang. LIMBAH
PENGELOLAAN LIMBAH MEDIS
BAHAN BERBAHAYA DAN
PADAT DI RUMAH SAKIT Dr.
BERACUN (B3) DI RUMAH SAKIT
TADJUDDIN CHALID KOTA
ISLAM SULTAN AGUNG
MAKASSAR TAHUN 2013.
SEMARANG, 1–2.
Universitas Islam Negeri Alauddin, 66,

Anda mungkin juga menyukai