Anda di halaman 1dari 53

SEMINAR MATEMATIKA

POLA PADA PERMUTASI DAN KOMBINASI

Disusun Oleh:

Mentari (1710206007)
Email: mentarikirani1321@gmail.com

Dosen Pembimbing

Syutaridho, M. Pd
Email: syutaridho_uin@radenfatah.ac.id

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN MATEMATIKA


FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI RADEN FATAH
PALEMBANG
2020
POLA PADA PERMUTASI DAN KOMBINASI
Mentari
mentarikirani1321@gmail.com

Syutaridho., M.Pd.
syutaridho_uin@radenfatah.ac.id

Program Studi Pendidikan Matematika


Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan
Universitas Islam Negeri Raden Fatah Palembang

ABSTRAK
Penulisan makalah ini bertujuan untuk mengetahui langkah-langkah dalam
menentukan keputusan pola pemecahan masalah matematika kapan
digunakannya permutasi dan kombinasi. Kurangnya pemahaman siswa
melatarbelakangi penulisan makalah ini, dimana siswa mengetahui definisi dari
permutasi dan kombinasi, namun ketika diberikan soal berupa soal cerita siswa
masih kesulitan dalam menafsirkan apakah soal tersebut merupakan soal
permutasi atau kombinasi. Teknik pengumpulan data dilakukan dengan
menggunakan metode kajian pustaka. Hasil dari penulisan makalah ini berupa
langkah-langkah menyelesaikan pola pemecahan masalah kapan digunakan
permutasi dan kombinasi. Adapun langkah-langkahnya yaitu: (1) memahami
konsep dan maksud soal (2) menafsirkan jenis permutasi dan kombinasi apa yang
akan digunakan dengan melihat syarat serta ciri-ciri dari perbedaan permutasi
dan kombinasi (3)menentukan rumus dan memulai perhitungan (4) memeriksa
hasil . Oleh karena itu, untuk mempermudah siswa dalam menafsikan apakah
soal tersebut merupakan soal permutasi atau kombinasi, siswa dapat
menggunakan pola perbedaan permutasi dan kombinasi.
Kata Kunci : Permutasi dan Kombinasi, Pemecahan Masalah

ii
DAFTAR ISI

Halaman Judul.....................................................................................................i
Abstrak................................................................................................................ii
Daftar Isi..............................................................................................................iii
Daftar Gambar.....................................................................................................v
Daftar Tabel........................................................................................................vi
Daftar Lampiran..................................................................................................vii

I. PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang.......................................................................................1
1.2. Rumusan Masalah..................................................................................2
1.3. Tujuan....................................................................................................2
1.4. Manfaat..................................................................................................2

II. KAJIAN PUSTAKA


2.1. Pola Pemecahan Masalah Matematika...................................................3
2.2. Permutasi................................................................................................3
2.3. Kombinasi..............................................................................................5
III. METODOLOGI
III.1................................................................................................................Jeni
s Penelitian..............................................................................................6
III.2................................................................................................................Tek
nik Pengumpulan Data............................................................................6
III.3................................................................................................................Tek
nik Analisis Data.....................................................................................7

IV. PEMBAHASAN
IV.1................................................................................................................Me
ngidentifikasi Pola Pemecahan Masalah Permutasi dan Kombinasi.......7

iii
4.1.1 Pola Pemecahan Masalah Permutasi..............................................10
4.1.2 Pola Pemecahan Masalah Kombinasi............................................15
IV.2................................................................................................................Per
bedaan Permutasi dan Kombinasi...........................................................19

V. PENUTUP
V.1Kesimpulan.............................................................................................20
V.2Saran........................................................................................................20

DAFTAR PUSTAKA........................................................................................21

LAMPIRAN.......................................................................................................22

iv
DAFTAR GAMBAR
Gambar 1. Ilustrasi Untuk Menjelaskan Permutasi...........................................8
Gambar 2. Ilustrasi Untuk Menjelaskan Kombinasi.........................................9
Gambar 3. Posisi Duduk Melingkar..................................................................11
Gambar 4. Ketua, Wakil, Sekretaris Duduk Berdampingan .............................12

v
DAFTAR TABEL

Tabel 1. Jenis dan Rumus Permutasi..................................................................5


Tabel 2. Perbedaan Permutasi dan Kombinasi...................................................19

vi
DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 : Soal-Soal Permutasi.....................................................................22


Lampiran 2 : Soal-Soal Kombinasi...................................................................31
Lampiran 3 : Kartu Bimbingan.........................................................................44

vii
I. PENDAHULUAN
I.1 LatarBelakang
Ruang lingkup materi matematika pada satuan pendidikan SMA
adalah permutasi dan kombinasi. Materi yang diajarkan di SMA merupaka
kelanjutan dari pelajaran matematika di SMP. Materi yang di bahas di
SMP salah satunya yaitu ilmu peluang, hanya saja materinya tidak
mencakup secara keseluruhan ketika di SMA. Materi peluang yang
dibahas lebih lanjut di SMA adalah materi permutasi dan kombinasi.
Materi permutasi dan kombinasi termasuk dalam cabang
matematika kombinatorial. Kombinatorial (combinatoric) adalah cabang
matematika yang mempelajari objek-objek, solusi yang ingin diperoleh
adalah jumlah cara pengaturan objek-objek tertentu dalam himpunannya
(Munir, 2016:225). Menurut Suweken (2017:5) Kombinatorial adalah
salah satu cabang matematika yang konsep-konsepnya sangat sederhana.
Konsep-konsep dikatakan sederhana karena telah disampaikan di Sekolah
Dasar, tanpa jargon matematika yang menakutkan.
Sejalan dengan hal tersebut Wirodikromo (2007:41) permutasi dan
kombinasi merupakan kaidah pencacahan yang dibutuhkan dalam
menyelesaikan permasalahan peluang suatu kejadian. Selain itu menurut
Mahyudi (2016: 34) mengatakan bahwa teori peluang sangat menuntut
pada kemampuan matematika dasar seperti bilangan faktorial dan
himpunan serta kemampuan logika dan penalaran, kemampuan komputasi
saja tidak cukup untuk dapat memahami materi-materi pada teori peluang,
terutama pada materi permutasi dan kombinasi. Oleh karena itu,
pentingnya pemahaman siswa pada permutasi dan kombinasi akan sangat
membantu dalam perhitungan peluang.
Menurut Suweken (2017:5) menyatakan soal-soal permutasi dan
kombinasi sering kali hanya bisa dijawab dengan perenungan, kemampuan
problem solving, dan kreativitas yang tinggi. Oleh sebab itu, soal-soal
tersebut menjadi salah satu primadona bagi soal-soal olimpiade. Namun,
dalam penelitian Wenas, Rizal dan Linawati (2018:304) mengatakan

1
bahwa siswa mengetahui definisi dari permutasi dan kombinasi, namun
ketika diberikan soal berupa soal cerita siswa kesulitan dalam menafsirkan
apakah soal tersebut merupakan soal permutasi atau kombinasi. Hasil
Penelitian Yanti, Nusantara, dan Qohar (2016:102) mengatakan bahwa
penyebab dari kesalahan siswa saat mengerjakan soal permutasi dan
kombinasi dikarenakan siswa tidak teliti membaca soal, siswa tidak
memahami maksud soal, siswa menggunakan rumus yang salah, dan siswa
lupa karena merasa kedua soal tersebut mirip. Berdasarkan uraian di atas,
penulis mencoba untuk membuat suatu konsep matematika yang dapat
digunakan dalam menentukan dan menarik kesimpulan apakah soal
tersebut permutasi atau soal kombinasi. Sehingga penulis tertarik untuk
membahas mengenai “Pola Pada Permutasi dan Kombinasi”.
I.2 Rumusan Masalah
Adapun rumusan masalah dalam penulisan makalah ini yaitu
“Bagaimana menentukan keputusan pola pemecahan masalah matematika
kapan digunakannya permutasi dan kombinasi ?”
I.3 Tujuan
Adapun tujuan penulisan makalah ini yaitu untuk mengetahui
langkah-langkah dalam menentukan keputusan pola pemecahan masalah
matematika kapan digunakannya permutasi dan kombinasi.
I.4 Manfaat
Adapun manfaat dari penulisan makalah ini yaitu:
1. Bagi penulis, untuk menambah ilmu pengetahuan dan wawasan
mengenai keputusan pola pemecahan malasah matematika
digunakannya permutasi dan kombinasi.
2. Bagi pembaca, untuk mengetahui bagaimana trik cepat menentukan
pola matematika berkaitan soal permutasi dan kombinasi.

2
II. KAJIAN PUSTAKA
II.1 Pola Pemecahan Masalah Matematika
Menurut Sugiyono (2012:52) masalah diartikan sebagai
penyimpangan antara yang seharusnya dengan apa yang benar-benar
terjadi, antara teori dengan praktek, antara aturan dengan pelaksanaan,
antara rencana dengan pelaksana. Pembelajaran berdasarkan masalah
merupakan suatu pendekatan pembelajaran di mana siswa mengerjakan
permasalahan yang otentik dengan maksud untuk menyusun pengetahuan
mereka sendiri (Arends, 2008:45). Cara memecahkan masalah
dikemukakan oleh beberapa ahli, di antaranya Polya (dalam Muzdalipah,
2009: 15) menguraikan proses yang dapat dilakukan pada setiap langkah
pemecahan masalah. Proses tersebut terangkum dalam empat langkah
berikut:
1. Memahami masalah (understanding the problem).
2. Merencanakan penyelesaian (devising a plan).
3. Melaksanakan rencana (carrying out the plan).
4. Memeriksa proses dan hasil (looking back).
Sedangkan menurut Adjie dan Maulana (2006:46-51) langkah-
langkah pemecahan masalah antara lain adalah:
1. Memahami masalah.
2. Memilih pendekatan atau strategi.
3. Menyelesaikan model.
4. Menafsirkan solusi.
II.2 Permutasi
Permutasi adalah sebuah susunan dari sekumpulan objek dengan
memperhatikan urutannya (Herrhyanto & Gantini, 2016:17). Menurut
Kamus Besar Bahasa Indonesia, Permutasi adalah perbuatan atau proses
mengubah letak urutan benda, angka-angka dan sebagainya. Sedangkan
menurut Munir (2016:238) permutasi merupakan jumlah urutan berbeda
dari pengaturan objek dan memiliki bentuk khusus aplikasi aturan
perkalian. Selain itu Suweken (2017:10) mengemukakan bahwa

3
Permutasi berasosiasi dengan urutan dimana r dari n unsur adalah
banyaknya urutan r unsur yang diambil dari n unsur berbeda yang
dinotasikan dengan P ( n , r ) . Jadi, Permutasi adalah cara menghitung suatu
bilangan yang sudah ada posisinya dengan memperhatikan urutan dari
suatu objek.
a. Permutasi Unsur yang berbeda
Pada permutasi jenis ini, diharuskan untuk menemtukan banyaknya
cara menyusun n unsur dengan melihat urutan. Dirumsukan sebagai
berikut : P(n , n)=n!
b. Permutasi r dari n unsur dengan 0 ≤ r ≤ n
Permutasi jenis ini lebih mengharuskan untuk teliti dikarenakan
permutasi yang diminta biasanya tidak lagi sederhana seperti unsur
yang berbeda. Pada permutasi ini urutan tetap diperhatikan tetapi
unsurnya tidak boleh diulang. Secara matematis, rumusnya yaitu :

n!
P(n , r )=Pnr =
( n−r ) !
c. Permutasi Siklis (Melingkar)
Permutasi yang dapat dibentuk dari sejumlah objek yang membentuk
sebuah lingkaran dinamakan permutasi melingkar (Herrhyanto &
Gantini, 2016:19). Oleh karena itu, penentuan permutasi siklis
diperlukan lingkaran-lingkaran yang banyaknya bergantung pada
permasalahnnya. Secara matematis, dirumuskan sebagai berikut: n

Psiklis =( n−1 ) !
d. Permutasi dengan unsur yang sama
Munir (2016:251) permutasi dengan unsur yang sama memiliki ciri
khas di dalamnya, yaitu unsur atau elemen yang sama tidak boleh
digunakan lebih dari satu kali. Secara matematis, dirumuskan sebagai
berikut:
n!
P( n ,n ,n , n )=
1 2 t
n1 ! , n2 ! … nk !
e. Permutasi Berulang

4
Pada permutasi berulang, urutan tetap diperhatikan, tetapi unsur/
elemennya boleh diulang. Secara matematis, dirumuskan sebagai
berikut: Pn=nk

Untuk mempermudah dalam mengetahui jenis-jenis permutasi yang


telah dijelaskan diatas dapat kita buatkan tabel bahwa Rumus Permutasi
terbagi menjadi 5 jenis yaitu:

N Jenis permutasi Rumus


o
1 Permutasi dari n unsur, tiap P(n , n)=n! atau nPn
. permutasi terdiri dari n unsur. = n!
2 Permutasi n unsur, tiap n!
P(n , r )=Pnr =
. permutasi terdiri dari r unsur dari n ( n−r ) !
unsur dengan r ≤ n
3 Permutasi dari n unsur yang n!
P( n ,n ,n , n )=
. mengandung p.q dan r unsur yang 1 2 t
n1 ! , n2 ! … nk !
sama.
4 Permutasi Siklis n Psiklis =( n−1 ) !
.
5 Permutasi berulang dari n Pn=nk
. unsur, tipe permutasi terdiri dari k
unsur.
Tabel 1. Jenis dan Rumus Permutasi

II.3 Kombinasi
Bentuk khusus dari permutasi adalah kombinasi. Jika pada permutasi
urutan kemunculan diperhitungkan, maka pada kombinasi, urutan
kemunculan diabaikan. Urutan abc,bca dan acb dianggap sama dan
dihitung sekali (Munir, 2016:244). Herrhyanto & Gantini (2016:26)
mengatakan bahwa kombinasi merupakan sebuah susunan dari
sekumpulan objek tanpa memperhatikan urutannya. Perhitungan banyak
susunan berdasarkan kombinasi tergantung pada banyaknya objek yang
ada serta banyak objek yang diambil untuk membentuk suatu kombinasi.
Menurut As’Ari, dkk (2018:98) Kombinasi merupakan pengambilan
urutan unsur yang tidak memeperhatikan urutan. Jadi, dapat ditarik

5
kesimpulan bahwa kombinasi adalah suatu perhitungan atau pengambilan
banyak objek yang tidak memperhatikan urutan. Munir (2016:245)
membagi kombinasi menjadi 2 jenis yaitu:
1. Kombinasi dengan Unsur yang berbeda
Kejadian yang tidak memperhatikan urutan. Banyaknya
kombinasi r unsur yang diambil dari n unsur yang tersedia adalah:

P nr n n!
C = atau C r =
n
r
r! ( n−r ) ! r !

2. Kombinasi dengan Pengulangan


Misalkan dalam kombinasi terdapat unsur n yang identik dan
seluruh unsur dibagikan ke r buah tempat dengan masing-masing
tempat dapat tidak ditempati maupun ditempati satu atau lebih unsur,
maka kombinasi dengan pengulangan dapat ditulis:
C nr = n+r −1
( )
r

III. METODOLOGI
III.1 Jenis Penelitian
Penelitian ini termasuk dalam jenis penelitian dan pengembangan
atau sering dikenal dengan sebutan Research and Development (R&D).
Menurut Sugiyono (2012:407), metode penelitian dan pengembangan
adalah metode penelitian yang digunakan untuk menghasilkan produk
tertentu dan menguji keefektifan produk tersebut. Sukmadinata (2006 :
169) mengungkapkan bahwa penelitian pengembangan merupakan
pendekatan penelitian untuk menghasilkan produk baru atau
menyempurnakan produk yang telah ada. Dalam penelitian research and
development ini penulis mencoba untuk mengembangkan cara untuk
menyelesaiakn soal cerita tersebut dengan strategi pemecahan masalah
yang lebih efektif namun tidak mengurangi makna dalam soal.

6
III.2 Teknik Pengumpulan Data
Pengumpulan data dalam penelitian ini dilakukan dengan
menggunakan metode kajian pustaka (studi literatur). Pengumpulan data
dan informasi serta materi yang bersangkutan dengan penelitian ini
diambil dari sumber sumber seperti buku, jurnal, dan juga media internet.
Masalah-masalah yang diangkat dalam penelitian ini adalah masalah-
masalah matematika bidang kombinatorial khususnya permutasi dan
kombinasi. Pada tahap perencanaan penelitian penulis mengumpulkan
soal-soal permutasi dan kombinasi Ujian Nasional (UN) yang bersumber
dari buku.

III.3 Teknik Analisis Data


Berdasarkan hasil pengamatan penulis melakukan analisis
bagaimana cara mengerjakan soal permutasi dan kombinasi dengan cara
yang mudah dan efektif sehingga memudahkan siswa dalam mengerjakan
soal. Soal-soal yang sudah dikumpulkan selanjutnya dianalisis cara untuk
menyelesaikan soal tersebut yang disajikan dengan tujuan agar langkah-
langkah dalam analisis yang dilakukan runtut dan mudah dipahami.

IV. PEMBAHASAN
IV.1 Mengidentifikasi Pola Pemecahan Masalah Permutasi dan
Kombinasi
Dalam hal ini soal-soal yang biasanya dikerjakan dengan permutasi
adalah soal-soal yang memperhatikan urutannya. Sebagai contoh
permasalahan permutasi (1) “Susunan panitia yang terdiri atas ketua,
sekretaris, wakil ketua, dan bendahara akan dibentuk untuk mensukseskan
sebuah acara. Susunan panitia tersebut akan dipilih dari 10 orang yang
terpilih berdasarkan kriteria yang sudah ditentukan. Berapa banyak
susunan panitia yang bisa dibentuk?”. Maka, penjelasaan dari kasus
permasalahan tersebut bahwa: susunan urutan menjadi sebuah bagian yang
perlu diperhatikan. Kedudukan ketua untuk orang pertama tentu akan

7
berbeda dengan kedudukan yang ditempati pada orang ke tiga. Begitu juga
dengan posisi lainnya.
Selanjutnya contoh permasalahan permutasi (2) “Misalkan ada
tiga buah bola yang berbeda warnanya, yaitu merah(m), biru (b), dan
putih (p). Kita akan memasukkan ke tiga buah bila ke dalam tiga buah
kotak, masing-masing kotak 1 buah bola (Gambar 1). Berapa jumlah
urutan berbeda yang mungkin dibuat dari penempatan bola ke dalam
kotak-kota tersebut?”.

Gambar 1. Ilustrasi untuk menjelaskan permutasi


Misalkan urutan itu kita simbolkan xyz. Urutan pertama (x) mungkin
ditempati oleh salah satu dari 3 buah bola, urutan kedua (y) mungkin
ditempati oleh salah satu dari 2 buah bola (karena 1 bola sudah dipakai
untuk x), dan urutan ketiga (z) ditempati oleh 1 buah bola yang tersisa,
sehigga jumlah kemungkinan urutan berbeda dari penempatan bola ke
dalam kotak adalah (3)(2)(1) = 3! = 6.
Berbeda dengan soal-soal yang biasanya dikerjakan dengan
permutasi. Masalah yang biasa terjadi pada kombinasi umumnya tidak
memperhatikan urutan. Dengan kata lain, soal-soal kombinasi biasanya
berbicara tentang cara pemilihan anggota atau himpunan pada jumlah
tertentu. Sebagai contoh permasalah kombinasi (1) “Enam buah buku
akan dipilih dari lima buku materi Matematika, tiga buku materi Fisika,

8
dan empat buku materi Kimia untuk disumbangkan ke sekolah anak
jalanan. Berapakah banyaknya cara yang bisa dilakukan untuk memilih
enam buku tersebut?”. Maka, penjelasan dari permasalahan tersebut
bahwa: pemilihan buku pada urutan pertama dan kedua misalnya yaitu
buku Matematika pertama dan pada buku Matematika ke dua, keduanya
merupakan buku Matematika. Sehingga, jika ingin memilih pada urutan
pertama atau kedua semuanya sama-sama akan dipilih buku Matematika.
Pada intinya, kombinasi dipakai untuk menyelsaikan permasalahan yang
tidak memperhatikan urutan.
Selanjutnya permasalah kombinasi (2) “Misalkan 2 buah bola yang
warnanya sama, misalnya merah semua (untuk membedakan masing-
masing bola, kita namakan bola a dan bola b), dan 3 buah kota. Kita ingin
memasukkan bola ke dalam kotak, setiap kotak hanya boleh berisi paling
banyak 1 bola. Perhatikan gambar 2 mengilustrasikan penempatan bola ke
dalam kotak. Hasil akhir penempatan bola a ke kota 1 dan bola b ke kotatk
2 sama saja hanya saja dengan hasil akhir penempatan bola b ke kotak 1
dan bola a ke kota 2. Susunan yang diperoleh hanya dihitung sekali (1
cara). Hal yang sama juga dihitung pada waktu menempatkan bola a dan b
ke kotak 2 dan 3, dan menempatkan bola a dan b ke kotak 1 dan 3.

9
Gambar 2. Ilustrasi untuk menjelaskan kombinasi

IV.1.1 Pola Pemecahan Masalah Permutasi


Butuh pemahaman konsep yang cukup untuk mengerjakan
soal-soal cerita apalagi permutasi merupakan salah satu cabang
matematika yang masalahnya berkaitan erat dalam kehidupan
sehari-hari. Soal-soal seperti ini butuh proses bernalar yang cukup
tinggi dalam mengerjakannya. Untuk konsep kapan penggunaan
permutasi kita akan melihat contoh soal dengan cara melihat
langkah-langkah pola pemecahan masalahnya.

Soal 4.1
Dalam sebuah organisasi pemuda akan dipilih 3 dari 6 orang calon
pengurus unutk menempati posisi ketua,sekretaris dan bendahara.
Banyak cara pemilihan yang terjadi adalah ....
a. 5.040 b. 640 c. 504 d. 420 e. 120
Pembahasan:
a. Pada soal dijelaskan bahwa akan memilih posisi maka dapat
disimpulkan bahwa posisi termasuk pada urutan yaitu ketua,
sekretaris dan bendahara. sehingga soal tersebut merupakan
soal permutasi.
b. Selanjutnya menentukan banyaknya calon yaitu n= 6 kemudian
berapa orang yang akan menempati posisi tersebut yaitu r = 3
(ketua, sekretaris dan bendahara).
c. Jadi pemecahan masalah permutasi tersebut menggunakan
permutasi n unsur dengan r <n.
d. Rumus permutasi n unsur

10
n! 6! 6.5.4 .3 !
Pnr = =P63= = =120 cara
( n−r ) ! ( 6−3 ) ! 3!

Atau dengan cara lain:


 Karena kita akan memilih ketua terlebih dahulu maka jumlah
calon adalah 6
 Sehingga, calon untuk sekretaris adalah 5
 Calon untuk bendahara adalah 4
 Maka, banyak cara memilih pengurus OSIS yaitu 6 x 5 x 4 =
120 cara

Soal 4.2
Pengurus kelas yang terdiri atas sembilan orang mengadakan
diskusi dengan formasi duduk melingkar. Posisi ketua, wakil ketua,
dan sekretaris selalu berdampingan. Banyaknya formasi duduk
yang mungkin terjadi adalah....
a. 5.040 b. 4.320 c. 1.440 d. 720 e. 360
Pembahasan:
a. Pada soal terdapat kata posisi yang menjelaskan bahwa posisi
termasuk pada permutasi. Dijelaskan lebih lanjut di soal
dengan keterangan formasi duduk melingkar yang berarti soal
tersebut merupakan soal permutasi.
b. Karena kasus tersebut formasi duduk melingkar jadi jelas
pemecahan masalah menggunakan permutasi siklis.
c. Namun, terdapat masalah bahwa posisi ketua, wakil ketua dan
sekretaris tersebut berdampingan. Jadi kita misalkan KWS
berdampingan dengan membuat posisi duduk melingkar

11
Gambar 3. Posisi duduk melingkar

Gambar 4. Ketua(K), Wakil(W), dan Sekretaris(S) duduk berdampingan

karena syarat yang selalu berdampingan maka diikat menjadi


satu kesatuan dan dinggap 1, sehingga mempunyai nilai n = 7.
d. Maka, Banyak formasi menggunakan rumus permutasi siklis
Pn= ( n−1 ) !
P7= (7−1 ) ! Karena KWS bisa berpindah dengan permutasinya
sendiri maka dikali dengan 3!
Jadi, P7= (7−1 ) ! .3 !
P7=6! .3 !
P7=6.5.4 .3 .2 .1.3 .2 .1=4.320

Soal 4.3
Dengan berapa cara 4 orang dapat duduk pada kursi yang mengitari
meja melingkar....
a. 36 b. 26 c. 12 d. 6 e. 3

12
Pembahasan:
a. Jika soal sudah menggunakan kata melingkar sudah pasti soal
tersebut merupakan soal permutasi siklis.
b. Terlihat pula bahwa pada soal tidak memiliki syarat sehingga
kita bisa langsung menggunakan rumus permutasi siklis.
c. Rumus permutasi siklis Pn= ( n−1 ) !
d. Maka, P4 =( 4−1 ) !=3!=3.2 .1=6 cara.

Soal 4.4
Terdapat 3 orang anak yang akan duduk bersama pada bangku
yang memanjang. Ada berapakah cara mereka untuk duduk
bersama pada bangku tersebut....
a.6 b.4 c.27 d. 9 e.21
Pembahasan:
a. Soal tersebut merupakan soal permutasi jenis n unsur yang
berbeda.
b. Termasuk kedalam n unsur yang berbeda karena permutasi
dibentuk dari semua unsur tersebut yaitu 3 orang anak dan 3
tempat duduk
c. Maka rumusnya yaitu P(n , n)=n!
d. Jadi, n = 3 sehingga P(3,3 )=3 !=3.2.1=6

Soal 4.5
Banyaknya susunan berbeda yang dapat dibuat dari huruf-huruf
pada kata “KALKULUS” adalah....
a. 1.680 b. 5.040 c. 8.400 d. 10.080 e. 20.160
Pembahasan:
a. Soal menyatakan susunan dari huruf-huruf pada kata maka soal
merupakan permutasi
b. Soal termasuk ke dalam permutasi dari uunsur yang
mengandung unsur yang sama yaitu terdiri dari huruf-huruf

13
Banyak permutasi huruf K ada 2 untuk n1 =2!
Banyak permutasi huruf A ada 1 untuk n2 =1!
Banyak permutasi huruf L ada 2 untuk n3 =2!
Banyak permutasi huruf U ada untuk n 4=2 !
Banyak permutasi huruf S ada untuk n1 =2!
Dan junlah semua huruf ada 8 maka, n ! = 8!
n!
c. Rumus P=
r 1 .r 2 . r 3
d. Maka, hasilnya
n!
P=
r 1 .r 2 . r 3
8!
P=
2 ! 2! 2 !
8.7 .6 .5 .4 .3 .2.1
P= =5.040
2.2.2
Jadi, bayaknya susunan berbeda yang dapat dinbuat dari huruf-
huruf pada kata “KALKULUS” adalah 5.040

Soal 4.6
Banyak susunan dari 3 bilangan angka-angka 1,2,3,4,5, dan 6 yaitu
....
a. 120 b. 720 c.216 d.20 e. 40
Pembahasan:
a. Soal tersebut menyatakan sebuah susunan angka-angka maka
soal tersebut permutasi.
b. Soal permutasi di atas dapat diselesaikan dengan menggunakan
permutasi berulang yaitu tersedia n unsur yang berbeda dimana
r unsur yang akan diambil dari n unsur yang tersedia.
r = 3 dan n = 6
c. Maka, rumus permutasi nya yaitu Pr =nr

14
d. Jadi, banyak susunan dari 3 bilangan angka-angka tersebut
adalah Pr =P6 =6 x 6 x 6=216
n 3

Soal 4.7
Terdapat 2 siswa laki-laki dan 5 siswa perempuan duduk
berdampingan pada kursi berjajar. Jika semua siswa laki-laki
duduk di ujung. Banyak cara mereka duduk berdampingan
adalah....
a. 240 b. 120 c. 42 d. 21 e. 10
Pembahasan:
a. Pada soal duduk berdampingan dan berjajar termasuk ke dalam
bahasan soal permutasi yang sangat memperhatikan urutannya.
b. Soal tersebut dapat dibagi menjadi 2 kasus dikrenakan
memiliki syarat bahwa 2 siswa yang akan duduk di ujung kiri
dan kanan.
n n!
c. Maka dengan rumus permutasi Pr =
( n−r ) !
Kita cari terlebih dahulu,
Banyaknya cara siswa laki-laki duduk di ujung: P 22=

2! 2!
= =2
( 2−2 ) ! 0 !
Banyaknya cara siswa perempuan duduk tidak di ujung: P55=

5! 5!
= =120
( 5−5 ) ! 0 !
d. Jika sisiwa laki-laki duduk di ujung. Jadi banyak cara mereka
duduk berdampingan adalah P22. P55=2.120 = 240

IV.1.2 Pola Pemecahan Masalah Kombinasi


Masalah yang berkaitan dengan soal kombinasi tak jauh
berbeda dengan masalah yang ada pada permutasi. Dikarenakan
soal tersebut membutuhkan pemahaman koonsep dan proses

15
bernalar yang baik. Disamping itu, untuk konsep kapan
penggunaan kombinasi kita akan melihat contoh soal dengan cara
melihat langkah-langkah pola pemecahan masalahnya.

Soal 4.8
Berapa banyak cara sebuah panitia yang terdiri dari 4 orang bisa
dipilih dari 6 orang....
a. 120 b. 24 c. 30 d. 15 e. 720
Pembahasan:
a. Karena panitia yang terdiri dari 4 orang merupakan susunan
yang tidak terurut, maka masalah ini merupakan kombinasi-4
dari 6 unsur yang tersedia.
n n!
b. Sehingga dengan mengunakan rumus C r = dimana n
( n−r ) ! r !
= 6 dan r = 4
6 6! 6.5 .4 ! 30
c. Sehingga diperoleh C 4= = = =15
( 6−4 ) ! 4 ! 2 ! 4 ! 2
d. Jadi terdapat 15 cara untuk membentuk sebuah panitia yang
terdiri dari 4 orang bisa dipilih dari 6 orang.

Soal 4.9
Berapa banyak cara sebuah panitia yang terdiri dari 2 mahasiswa
dan 3 mahasiswi yang bisa dipilih dari 5 mahasiswa dan 6
mahasiswi....
a. 10 b. 225 c. 200 d. 45 e. 60
Pembahasan:
a. Karena akan memilih panitia secara acak, maka masalah
tersebut merupakan kombinasi.
n n!
b. Sehingga dengan menggunakan rumus C r =
( n−r ) ! r !
c. Pertama, memilih 2 mahasiswa dari 5 mahasiswa yang ada,
yaitu:

16
5! 5.4 .3 !
C 52= = =10
(5−2 ) ! 2! 3 ! 2!
Kedua, memilih 3 mahasiswi dari 6 mahasiswi yang ada, yaitu:
6! 6.5 .4 .3 ! 120
C 63= = = =20
( 6−3 ) ! 3 ! 3! 3 ! 6
d. Jadi, banyak cara memilih sebuah panitia yang terdiri dari 2
mahasiswa dan 3 mahasiswi yaitu dengan mengalikan hasil dari
kombinasi keduanya
C 52 . C63 =10.20=200 cara

Soal 4.10
Dalam suatu ruangan terdapat 30 orang, setiap orang saling
bersalaman. Banyaknya salaman yang dilakukan adalah ....
a. 435 b. 455 c. 875 d. 879 e.885
Pembahasan:
a. Karena akan bersalaman, maka kita tidak akan memilih secara
urut soal tesebut merupakan koombinasi.
b. Bersalaman biasanya dilakukan oleh 2 orang, maka n = 30 dan
r=2
n n!
c. Dengan menggunakan rumus kombinasi C r =
( n−r ) ! r !
d. Banyaknya salaman yang dilakukan adalah
30 !
C 30
2 =
2 ! ( 30−2 ) !
30!
C 30
2 =
2 ! 28 !
30.29 .28 !
C 30
2 =
2! 28 !
30.29
C 30
2 =
1.2
C 30
2 =29.15=435

17
Soal 4.11
Di suatu perkumpulan akan dipilih perwakilan yang terdiri atas 6
orang. Calon yag tersedia atas 5 pria dan 4 wanita. Banyaknya
susunan perkalian yang dapat dibentuk jika sekurang-kurangnya
terpilih 3 pria adalah....
a. 84 b. 82 c. 76 d. 74 e. 66
Pembahasan:
a. Soal tersebut merupakan soal kombinasi dimana soal
kombinasi menentukan objek tanpa memperhatikan urutan.
b. Disebut soal kombinasi karena pada soal terdapat penjelasan
bahwa susunan perkalian yang dibentuk sekurang-kurangnya
terpilih 3 itu berarti, calon pria bisa terpilih bisa 3 orang, 4
orang dan 5 orang. Dimana calon pewakilan ada 5 pria dan 4
wanita yang akan dipilih 6 orang perwakilan.
c. Maka, kemungkinan banyaknya susunan perwakilan yang
dapat dibentuk yaitu :
1. Jika terpilih 3 pria maka 3 lainnya adalah wanita.
5 4 5! 4! 5! 4!
= C 3 . C3 = . = . =10.4=40
( 5−3 ) ! 3 ! ( 4−3 ) ! 3 ! 3 ! 2! 3 ! 1 !
2. Jika terpilih 4 pria maka 2 lainnnya adalah wanita.
5 4 5! 4! 5! 4!
= C 4 .C 2 = . = . =5.6=30
4 ! ( 5−4 ) ! 2 ! ( 4−2 ) ! 4 ! 1 ! 2 ! 2!
3. Jika terpilih 5 pria maka 1 lainnya adalah wanita
5 4 5! 4! 5! 4!
=C 5 . C1 = . = . =1.4=4
5 ! ( 5−5 ) ! 1! ( 4−1 ) ! 5 ! 0 ! 1 ! 3!
d. Jadi, Banyaknya susunan perkalian yang dapat dibentuk jika
sekurang-kurangnya terpilih 3 pria adalah P = 40 + 30 + 4 = 74

Soal 4.12
Seorang siswa diminta mengerjakan 8 dari 10 soal ulangan, tetapi
nomor 1 sampai dengan nomor 5 harus dikerjakan. Banyak pilihan
yang dapat diselesaikan siswa tersebut adalah...

18
a. 4 cara b. 5 cara c. 6 cara d. 10 cara e. 2 cara
Pembahasan:
a. Jelas bahwa soal tersebut soal kombinasi dikarenakan jika
mengerjakan soal biasanya kita diperbolehkan untuk memilih
mengerjakan soal secara acak dan tidak sesuai dengan urutan.
b. Selanjutnya menentukan banyaknya n yaitu. jadi kombinasi
dari soal tersebut yaitu C nr =C 10
8

c. Namun, terdapat syarat bahwa soal nomor 1 sampai 5


dikerjakan itu berarti ada 5 soal yang sudah pasti akan kita
kerjakan.
d. Dengan syarat tersebut maka soal dikurangi 5 dari banyanknya
n dan r menjadi
5! 5! 5.4 .3 ! 5.4
C 10−5 5
8−5 =C 3= = = = =10 cara
( 5−3 ) ! 3! 2 ! 3 ! 2! 3 ! 2.1

IV.2 Perbedaan Permutasi dan Kombinasi


Setelah mencari dan mengerjakan soal-soal berhubungan dengan
permutasi dan kombinasi. Kita dapat mengetahui perbedaan dan ciri-ciri
dari permutasi dan kombinasi lebih luas lagi seperti soal-soal yang
biasanya dikerjakan dengan permutasi dan kombinasi. Dengan berpatokan
pada pengerjaan soal permutasi dan kombinasi tersebut, selanjutnya
ditentukan perbedaan soal-soal kapan digunakannya permutasi dan kapan
kombinasi. Sehingga dapat dibuatkan tabel perbedaan permutasi dan
kombinasi sebagai berikut.
Ciri-ciri Permutasi Kombinasi
Bentuk Bentuk khusus dari aturan Bentuk khusus dari
perkalian. permutasi.
Urutan Memperhatikan urutan Tidak memperhatikan

19
dimana AB ≠ BA urutan dimana AB = BA
Kata soal Soal biasanya menggunakan Soal biasanya menggunakan
kata penyusunan. kata pengambilan.
Posisi Posisi sudah jelas diketahui. Posisi belum pasti. Misal :
Misal : melingkar,berjejer, diambil secara acak.
antri.
Contoh 1. Pemilihan ketua 1. Berjabat tangan
Soal (Pola kelas, 2. Pemilihan anggota
Soal) wakil,sekretaris. basket, volley,
2. Menentukan antrian pemilihan panitian.
3. Penyusunan kata 3. Banyaknya jalur
4. Menyusun benda 4. Pengambilan
(objek) bola/kelereng
5. Duduk melingkar, 5. Mengerjakan soal
objek, Penyusunan tes
foto berdampingan 6. Menyeleksi
karyawan
Tabel 2. Perbedaan Permutasi dan Kombinasi

Dengan mengidentifikasi soal-soal permutasi dan kombinasi kita


dapat mengetahui perbedaan dan ciri-ciri dari soal tersebuk. Kapan
digunakannya permutasi dan kapan kombinasi. Kita dapat menemukan
langkah-langkah yang diambil untuk mengerjakan soal tersebut dengan
pola pemecahan masalah dan menemukan pola yang terdapat dari soal
permutasi dan kombinasi.

V. PENUTUP
V.1Kesimpulan
Berdasarkan hasil pembahasan di atas, dapat disimpulkan bahwa
untuk memudahkan siswa dalam menafsirkan dan menyelesaikan soal
permutasi dan kombinasi. Adapun langkah-langkah berupa pola
pemecahan masalah kapan digunakan permutasi dan kombinasi yaitu: (1)

20
memahami konsep dan maksud soal (2) menafsirkan jenis permutasi dan
kombinasi apa yang akan digunakan dengan melihat syarat serta ciri-ciri
dari perbedaan permutasi dan kombinasi (3)menentukan rumus dan
memulai perhitungan
(4) memeriksa hasil.

V.2Saran
Berdasarkan proses pengembangan yang telah ditempuh, maka
diperlukan bagi pembaca untuk memberikan saran-saran untuk
pengembangan lebih lanjut. Adapun saran saran dalam pengembangan
produk yang berupa konsep matematika ini, seebagai berikut
a. Pola Permutasi dan Kombinasi ini diharapkan dapat dipergunakan
sebagai salah satu cara untuk mempermudah siswa menafsirkan kapan
penggunaan permutasi dan kapan kombinasi.
b. Untuk pemahaman yang lebih mendalam, maka pola permutasi dan
kombinasi ini perlu dikembangkan lagi, tidak hanya untuk mencari
ciri-ciri soal dan perbedaannya saja.

DAFTAR PUSTAKA

Adjie, N., & Maulana. (2006). Pemecahan Masalah Matematika. Bandung: UPI PRESS.

Arends, R. I. (2008). Learning to Teach Belajar untuk Mengajar.Terjemahan Helly


Pajitno Soetjipto & Sri Mulyantini Soetjipto. Yogyakarta: Pustaka Belajar.

As’ari, A. R., dkk. (2018). Matematika untuk SMA/MA/SMK/MAK Kelas XII. Jakarta:
Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan.

Herrhyanto, N., & Gantini, T. (2016). Pengantar Statistika Matematis. Bandung: CV


Yrama Widya.

KBBI. (2016). Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI). In Kementrian Pendidikan dan
Budaya.
Maslihun. (2014). Maestro Bank Soal Matematika SMA Kelas X,XI,XII. Jakarta: PT
Grasindo.

Munir, R. (2016). Matematika Diskrit. Bandung: Informatika Bandung.

21
Riefmanto & Hariyanto, B. (2014). Master Bank Soal Matematika SMA kelas X,XI,XII.
Jakarta: PT Grasindo.

Sukmadinata, N. S. (2006). Metode Penelitian Pendidikan. Bandung: PT Remaja


Rosdakarya.
Sugiyono.(2012). Metode Penelitian Pendidikan (Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif, dan
R & D). Bandung: Alfabeta.
Suweken, G. (2017). Matematika Diskrit. Depok: PT RajaGrafindo Persada.

Mahyudi, M. (2016). Mengapa Sulit Membedakan Permutasi Dan


Kombinasi. AdMathEdu, 6(1), 57257.

Muzdalipah, I. (2010). Peningkatan Kemampuan Pemecahan Masalah Matematika


Melalui Pendekatan Problem Posing. Jurnal Matematika. 1(1)

Wenas, I. C., Rizal, M., & Linawati, L. (2018). PENERAPAN PENDEKATAN


SAINTIFIK UNTUK MENINGKATKAN PEMAHAMAN SISWA KELAS XI
MIA 5 PADA MATERI PERMUTASI DAN KOMBINASI DI SMA NEGERI 3
PALU. Jurnal Elektronik Pendidikan Matematika Tadulako, 5(3).

Wirodikromo, S. (2007). Matematika untuk SMA Kelas XI. Jakarta: Erlangga.

Yanti, W., Nusantara, T., & Qohar, A. (2016). Analisis kesalahan dalam menyelesaikan
soal pada materi permutasi dan kombinasi. In Prosiding Seminar Nasional
Pendidikan Matematika 2016 (Vol. 1, p. 97).

Lampiran 1 Soal-soal Permutasi

Soal Permutasi

Permutasi n elemen, tiap permutasi terdiri dari r unsur dari n elemen


dengan r ≤ n

1. Terdapat 2 siswa laki-laki dan 5 siswa perempuan duduk berdampingan pada


kursi berjajar. Jika semua siswa laki-laki duudk di ujung. Banyak cara mereka
duduk berdampingan adalah....

a. 240 b. 120 c. 42 d. 21 e. 10

Penyelesaian:

2! 2!
Banyaknya cara siswa laki-laki duduk di ujung: P22= = =2
( 2−2 ) ! 0 !

22
Banyaknya cara siswa perempuan duduk tidak di ujung: P55=
5! 5!
= =120
( 5−5 ) ! 0 !

Jika sisiwa laki-laki duduk di ujung, banyak cara mereka duduk


berdampingan adalah P22. P55=2.120 = 240

2. Dua keluarga yang masing-masing terdiri dari 2 orang dan 3 orang ingin foto
bersama. Banyak posisi foto yang berbeda dengan anggota keluarga yang sama
selalu berdampingan adalah....

a. 24 b. 36 c. 48 d. 72 e. 96

Penyelesaian:

2! 2! 3!
P22. P22. P33= . .
( 2−2 ) ! ( 2−2 ) ! (3−3 ) !

2! 2! 3 !
P22. P22. P33= . .
0 ! 0! 0!

P22. P22. P33= (1.2).(1.2).(1.2.3)

P22. P22. P33= 24

3. Di sebuah kelas di SMA Y, terdiri dari 30 orang siswa. Pada kelas tersebut akan
dipilih 3 orang sebagai pengurus kelas yang menjabat sebagai ketua kelas,
wakil ketua dan sekretaris. Banyaknya cara memilih yang mungkin terjadi
adalah....

a. 24.360 b. 24.630 c. 42.360 d. 42.630 e.


46.230

Penyelesaian:

Banyaknya cara untuk memilih 3 orang siswa sebagai pengurus kelas


dari 30 orang siswa adalah:

30! 30 ! 30.29 .28 .27!


P30
3 = = = =30 x 29 x 28=24.360
( 30−3 ) ! 27 ! 27 !

4. suatu panitia yang terdiri atas 4 orang dengan rincian, seorang sebagai ketua,
seorang sebagai sekretaris, dan dua orang sebagai anggota (kedua anggota tida
dibedakan) akan dipilih dari 3 pria dan 3 wanita. Jika ketua panitia harus

23
wanita dan sekretarisnya harus pria, maka banyak susunan panitia berbeda
yang bisa dibentuk adalah...

a. 36 b. 54 c. 72 d. 90 e. 108

Penyelesaian:

 Pemilihan ketua (harus wanita)


3! 3!
P31= = =3
( 3−1 ) ! 2 !
 Pemilihan sekretaris (harus pria)
3! 3!
P31= = =3
( 3−1 ) ! 2 !
 Pemilihan anggota
4! 4!
P42 = = =12
( 4−2 ) ! 2 !

Maka banyak susunan panitian berbeda yang bisa dibentuk adalah 3 x 3


x 12 = 108

5. Ada berapakah cara menyusun dua huruf dari satu kata “HIDUP”...

a. 5 b. 120 c. 20 d. 60 e. 10

Penyelesaian:

n!
Pnr =
( n−r ) !

5! 5!
P52= = =5.4=20
( 5−2 ) ! 3 !

6. Dari 20 orang akan dipilih pengurus OSIS yang terdiri dari ketua, wakil,
sekretaris dan bendahara. Berapa banyak cara memilih pengurus OSIS
tersebut...

a. 116.280 b. 6.840 c. 4.845 d.360 e.


7.267

Penyelesaian:

n!
Pnr =
( n−r ) !

24
20 ! 20.19 .18 .17.16 !
P20
4 = = =116.280
( 20−4 ) ! 16 !

7. Dalam ruang tunggu terdapat 6 kursi dan 9 orang akan menggukan kursi itu.
Sebuah kursi hanya boleh digunakan oleh satu orang. Dengan berapa cara
mereka akan duduk di kursi-kursi ....

a. 504 b. 60.480 c. 3.024

Penyelesaian:

n!
Pnr =
( n−r ) !

9! 9.8 .7 .6 .5.4 .3!


P96= = =9.8 .7 .6 .5.4=60 . 480
( 9−6 ) ! 3!

8. Tiga siswa dan tiga siswi duduk berjajar pada sebuah bangku. Jika yang
menempati pinggir bangku harus siswa maka banyaknya posisi duduk yang
mungkin adalah ....

a. 6 b.144 c.24 d. 720 e. 120

Penyelesaian:

Perhatikan soal bahwa duduk berjajar dan bangku yang di pinggir


ditempati oleh siswa berarti soal tersebut termasuk permutasi karena urutan
diperhatikan.

Yang menemati bangku pinggir ada 2 bangku (pinggir kanan dan kiri)
berarti ada 2 siswa, dimana itu berarti

3! 3!
P32= = =3.2=6
( 3−2 ) ! 1 !

Tersisa 4 bangku ditengah yang diisi oleh 1 siswa dan 3 siswi

4 4! 4! 4!
Maka, P4 = = = =4.3.2=24
( 4−0 ) ! (4−4)! 0 !

Jadi, banyaknya posisi duduk yang mungkin = 6 x 24 = 144 cara

9. A,B,C dan D akan berfoto bersama secara berdampingan. Peluang A dan B


selalu berdampingan adalah ....(Permutasi)

a.1/12 b. 1/6 c. 1/3 d. ½ e.2/3

25
Penyelesaian:

Jika A dan B selalu berdampingan berarti urutan diperhatikan maka


soal tersebut permutasi.

Karena A dan B berdampingan maka AB, C, D terdapat 3

10. Dari 7 siswa di kelas, akan dipilih pengurus kelas yang terdiri dari seorang
ketua kelas, seorang sekretaris dan seorang bendahara. Banyak susunan
pengurus kelas yang dapat dibentuk dengan tidak boleh ada jabatan rangkap
adalah ....

a. 42 cara b. 45 cara c. 60 cara d. 70 cara e. 210 cara

Penyelesaian:

11. Dalam sebuah organisasi pemuda akan dipilih 3 dari 6 orang calon pengurus
unutk menempati posisi ketua,sekretaris dan bendahara. Banyak cara
pemilihan yang terjadi adalah ....

a. 5.040 cara b. 640 cara c. 504 cara d. 420 cara e. 120


cara

Penyelesaian:

Pada soal dijelaskan bahwa akan memilih posisi maka dapat


disimpulkan bahwa posisi termasuk pada urutan yaitu ketua, sekretaris dan
bendahara. sehingga soal tersebut merupakan soal permutasi. Selanjutnya
menentukan banyaknya calon yaitu n= 6 kemudian berapa orang yang akan
menempati posisi tersebut yaitu r = 3 (ketua, sekretaris dan bendahara). Jadi
pemecahan masalah permutasi tersebut menggunakan permutasi n unsur yaitu

n! 6! 6.5.4 .3 !
Pnr = =P63= = =120 cara
( n−r ) ! ( 6−3 ) ! 3!

12. Dari angka-angka 1,2,3,4,5,6,7, dan 8 akan disusun bilangan yang terdiri atas
empat angka yang berbeda. Banyak bilangan yang dapat disusun adalah ....

a. 32 b. 5.040 c.420 d. 1.680 e.336

Penyelesaian:

Penyusunan angka-angka tersebut memperhatikan urutan sehingga


harus diselesaikan dengan mencari permutasi.

26
Rumus permutasi:

n!
Pnr =
( n−r ) !

8! 8 ! 8.7 .6.5 .4 !
P84 = = = =1.680
( 8−4 ) ! 4 ! 4!

13. Tujuh orang akan duduk pada tiga kursi A,B, dan C secara berdampingan.
Banyak kemungkinan mereka duduk adalah....

a. 35 b. 60 c. 120 d. 180 e. 210

Penyelesaian:

n n!
Pr =
( n−r ) !

7! 7.6 .5 .4 !
P73= = =7.6 .5=210 cara
( 7−3 ) ! 4!

Permutasi dari n elemen, tiap permutasi terdiri dari n elemen

14. Dalam berapa cara 8 orang akan duduk berjajar....

Penyelesaian:

a. 210 b.540 c. 40.320 d. 8 e. 5.040

Pn=n!

P8=8!=8.7 .6 .5 .4 .3 .2.1=40 . 320

15. Terdapat 3 orang anak yang akan duduk bersama pada bangku yang
memanjang. Ada berapakah cara mereka untuk duduk bersama pada bangku
tersebut....

a. 6 b. 12 c. 3 d.27 9

Penyelesaian:

27
Pn=n!

P3=3 !=3.2 .1=6 cara

16. Untuk menyambut suatu pertemuan delegasi negara yang dihadiri oleh lima
negara. Panitia kemudian akan memasang kelima bendera yang merupakan
bendera dari lima negara yang hadir. Banyak cara untuk panitia menysun
kelima bendera tersebut yaitu ...

a. 5 b. 125 c. 60 d.120 e. 210

Penyelsaian:

Pn=n!

P5=5 !=5.4 .3 .2.1=120 cara

Permutasi Siklis

17. Pengurus kelas yang terdiri atas sembilan orang mengadakan diskusi dengan
formasi duduk melingkar. Posisi ketua, wakil ketua, dan sekretaris selalu
berdampingan. Banyaknya formasi duduk yang mungkin terjadi adalah....

a. 5.040 b. 4.320 c. 1.440 d. 720


e. 360

Penyelesaian:

Pada soal terdapat kata posisi yang menjelaskan bahwa posisi


termasuk pada permutasi dijelaskan lebih lanjut di soal dengan keterangan
formasi duduk melingkar. Yang berarti soal tersebut merupakan soal
permutasi. Karena kasus tersebut formasi duduk melingkar jadi jelas
pemecahan masalah menggunakan permutasi siklis. Namun, terdapat masalah
bahwa posisi ketua, wakil ketua dan sekretaris tersebut berdampingan. Jadi
kita misalkan KWS berdampingan

KWS 4 5 6 7 8 9 , karena syarat yang selalu berdampingan maka


diikat menjadi satu kesatuan dan dinggap 1, sehiingga mempunyai nilai n = 7.
Maka, Banyak formasi = (n-1)! . 3! , 3! Tersebut didapat dari KWS dengan
alasan KWS bisa berpindah tempat satu sama lain.

28
18. Dalam sebuah keluarga yang terdiri Ayah, Ibu dan 5 orang anaknya akan
makan bersama duduk mengelilingi meja bundar. Jika Ayah dan Ibu
duduknya selalu berdampingan, maka banyak cara mereka duduk
mengelilingi meja bundar adalah....

a. 120 b. 240 c. 720 c. 1.020 d. 5.040


Penyelesaian:
Banyak cara mereka duduk mengelilingi meja bundar jika ayah dan
Ibu duduknya berdampingan adalah
P = (6-2)! 2!
= 5! 2!
= 120 . 2 = 240

19. Dengan berapa cara 4 orang dapat duduk pada kursi yang mengitari meja
melingkar....

a. 36 b. 26 c. 12 d. 6 e. 3

Penyelesaian:

Dengan Permutasi siklis:

P = (n-1)!

P = (4-1)!

P = 3.2.1 = 6 cara

20. Dalam suatu rapat OSIS yang terdiri dari 6 orang dalam posisi yang
melingkar. Jika ketua dan wakil harus selalu duduk bersebelahan, formasi
duduk yang bisa dibentuk ada....

a. 720 b. 240 c. 48 d. 24 e. 120

Penyelesaian:

Karena ketua dna wakil harus selalu duduk bersebelahan, maka kita
anggap sebagai satu orang. Jadi,

P = (5-1)!.2!

P = 4!.2!=4.3.2.1.2.1=48

29
21. Dari 5 orang anggota keluarga akan segera duduk mengelilingi satu meja
bundar, banyaknya cara penyusunan yang bisa dibuat dari 5 orang tersebut
yaitu...

a. 24 b. 120 c. 60 d. 20 e. 48

Penyelesaian:

P= ( n−1 ) !

P= (5−1 ) !=4 !=4.3 .2 .1=24 cara

22. Ada berapa cara 5 gelas warna yang mengitari meja kecil dapat menempati
kelima tempat dengan urutan yang berlainan....

a. 12 b. 120 c. 24 d. 48 e. 60

Penyelesaian:

P= ( n−1 ) !

P= (5−1 ) !=4 !=4.3 .2 .1=24 cara

23. Tentukan banyaknya permutasi siklis dari 3 unsur yaitu A,B,C....

a. 6 b. 1 c. 2 d. 27 e. 9

Penyelesaian:

P= ( n−1 ) !

P= (3−1 ) !=2 !=2 cara

Permutasi dari n unsur yang mengandung p.q dan r unsur yang sama

24. Banyaknya susunan berbeda yang dapat dibuat dari huruf-huruf pada kata
“KALKULUS” adalah....

a. 1.680 b. 5.040 c. 8.400 d. 10.080 e. 20.160

30
Penyelesaian:

n!
P=
r 1 . r 2 .r 3

8!
P=
2! 2 ! 2 !

8.7 .6 .5.4 .3 .2 .1
P=
2.2 .2

P = 5040

Jadi, bayaknya susunan berbeda yang dapat dinbuat dari huruf-huruf


pada kata “KALKULUS” adalah 5040

Permutasi berulang dari n unsur, tipe permutasi terdiri dari k unsur

25. Banyak susunan dari 3 bilangan angka-angka 1,2,3,4,5, dan 6 yaitu ....

a.120 b. 720 c.216 d.20 e. 40


Penyelesaian:

Pr =P6 =6 x 6 x 6=216
n 3

26. Tentukan banyaknya susunan 3 huruf dari kata “MONSTER” !

a. 120 b. 343 c. 5.040 d. 840 d. 49

Penyelesaian:

Pr =P7 =7 x 7 x 7=343
n 3

31
Lampiran 2 Soal Kombinasi

1. Dalam suatu ruangan terdapat 30 orang, setiap orang saling bersalaman.


Banyaknya salaman yang dilakukan adalah ....

a. 435 b. 455 c. 875 d. 879 e.885

Penyelesaian:

Banyaknya salaman yang dilakukan adalah

30 !
C 30
2 =
2 ! ( 30−2 ) !

30!
C 30
2 =
2 ! 28 !

30.29 .28 !
C 30
2 =
2! 28 !

30.29
C 30
2 =
1.2

C 30
2 =29.15=435

2. Sebuah kotak berisi 4 bola putih dan 5 bola biru. Dari kotak diambil 3 bola
sekaligus, banyaknya cara pengambilan sedemikian hingga sedikitnya terdapat
2 bola biru adalah....

a. 10 cara b. 24 cara c. 50 cara d. 55 cara e. 140 cara

Penyelesaian:

Misal A adalah kejadian sedikitnya 2 bola biru terambil. Jika dari dalam
kotak diambil 3 bola sekaligus, maka

A = 2 biru dan 1 putih atau 3 biru.

32
Banyaknya cara pengambilan sedemikian hingga sedikitnya terdapat 2
bola biru adalah

n(A) = C 52 . C14+C 53

5! 4! 5!
n(A) = . +
2! ( 5−2 ) ! 1 ! ( 4−1 ) ! 3 ! ( 5−3 ) !

5! 4! 5!
n(A) = . +
2! 3 ! 1 ! 3! 3 ! 2!

5.4 .3! 4.3 ! 5.4 .3 !


n(A) = . +
2!3! 1!3 ! 3!2!

n(A) = 10.4 + 10

n(A) = 40 + 10 = 50

3. Kotak A berisi 2 bola merah dan 3 bola putih. Kotak B beriis 5 bola merah dan
3 bola putih. Dari masing-masing kotak diambil satu bola. Peluang bola yang
terambil bola merah drai kotak A dan bola putih dari kotak B adalah....

a. 1/40 b. 3/20 c. 3/8 d. 2/5 e.


31/40

Penyelesaian:

Kotak A berisi 2 bola merah dan 3 bola putih

Kotak B berisi 5 bola merah dan 3 bola putih

Peluang terambil 1 bola merha pada kota A adalah:

C21 2
P(A) = 5 =
C1 5

Peluang terambil 1 bola putih pada kotak B adalah:

C31 3
P(A) = =
C81 8

Peluang terambil 1 bola merah pada kotak A dan 1 bola putih pada
kotak B adalah:

2 3 3
P(A) . P(B) = . =
5 8 20

33
4. Jika H adalah suatu himpunan huruf yang terdapat pada kata “KATA HATI”,
banyaknya himpunan bagian yang cacah anggotanya dua atau lebih adalah....

a.24 b. 25 c.26 d.31 e.32

Penyelesaian:

H = {K,A,T,H,I}

Misalkan x merupakan banyaknya himpunan bagian yang cacah


anggotanya dua atau lebih, maka:

x = C 52+C 53 +C 54 +C 55

5! 5! 5! 5!
x= + + +
2! ( 5−2 ) ! 3 ! ( 5−3 ) ! 4 ! (5−4 ) ! 5 ! ( 5−5 ) !

5! 5! 5! 5!
x= + + +
2! 3 ! 3! 2! 4 ! 1 ! 5! 0!

x = 10+10+5+1 = 26

5. Di suatu perkumpulan akan dipilih perwakilan yang terdiri atas 6 orang. Calon
yang tersedia atas 5 pria dan 4 wanita. Banyaknya susunan perkalian yang
dapat dibentuk jika sekurang-kurangnya terpilih 3 pria adalah....

a. 84 b. 82 c. 76 d. 74 e. 66

Penyelesaian:

Banyaknya susunan perkalian yang dapat dibentuk jika sekurang-


kurangnya terpilih 3 pria adalah sebagai berikut

P = C 53 . C34 +C54 . C 42 +C 55 . C14

5! 4! 5! 4! 5! 4!
P= . + . + .
3! (5−3 ) ! 3 ! ( 4−3 ) ! 4 ! ( 5−4 ) ! 2 ! ( 4−2 ) ! 5 ! ( 5−5 ) ! 1 ! ( 4−1 ) !

5! 4! 5! 4! 5! 4!
P= . + . + .
3! 2! 3 ! 1! 4 ! 1! 2 ! 2! 5 ! 0 ! 1! 3 !

P = 10.4 + 5.6 + 1.4

P = 40 + 30 + 4 = 74

6. Di dalam kotak terdapat 3 bola biru, 6 bola merah dan 2 bola putih. Jika
diambil 7 bola tanpa pengambilan, maka peluang banyak bola merah yang

34
terambil tiga kali banyak bola merah yang terambil tiga kali banyak bola putih
yang terambil adalah ....

a. 7/12 b. 4/33 c. 3/30 d. 2/33 e. 1/12

Penyelesaian:

Peluang banyak bola merah yang terambil tiga kali banyak bola putih
yang terambil:

C21 .C 63 .C 33 4
P= =
C 711 33

7. Enam orang berpergian dengan dua mobil milik dua orang di antara mereka.
Masing-masing mobil dikemudikan oleh pemiliknya dan kapasitas mobil
masing-masing adalah 5 orang termasuk pengemudi. Banyak cara menyusun
penumpang di kedua mobil tersebut adalah....

a. 10 b. 12 c. 14 d. 16 e. 18

Penyelesaian :

Banyak cara menyusun penumpang di kedua mobil tersebut:

P = C 43 .C 11+ C24 . C 22+C 41 . C33 =4+ 6+4=14

8. Dalam sebuah ruang pertemuan terdapat 6 pasang suami-istri. Jika dipilih 2


orang secara acak dari ruangan tersebut, maka peluang terpilihnya dua orang
tersebut suami-istri adalah....

a. 1/11 b. 2/11 c.3/11 d. 5/11 e. 6/11

Penyelesaian:

12 12 ! 12 !
n (s) = C 2 = = =108
2 ! ( 12−2 ) ! 2! 10 !

n (A) = 6 pasang suami istri

n( A) 6 1
P (A) = = =
n (s) 55 11

9. Seorang siswa diminta mengerjakan 8 dari 10 soal ulangan, tetapi 1 sampai


dengan nomor 5 harus dikerjakan. Banyak pilihan yang dapat diselesaikan
siswa tersebut adalah....

35
a. 4 cara b. 5 cara c. 6 cara d. 10 cara e. 2 cara

Penyelesaian:

Dari 10 nomor ada 8 nomor yang harus dijawab, maka total sampel
adalah 8. Soal 1 samapi 5 harus dijawab, maka pilihan soal adalah 3 nomor.
Sehingga banyak pilihan yang dapat diselesaikan siswa tersebut:

5! 5! 5.4 .3 ! 5.4
C 53= = = = =10 cara
3! ( 5−3 ) ! 3 ! 2! 3 ! 2! 2.1

10. Banyaknya garis yang dapat dibuat dari 8 titik yang tersedia, dengan tidak ada
3 titik ang segaris adalah....

a. 336 b. 168 c. 56 d. 28 e. 16

Penyelesaian:

Banyaknya garis yang dapat dibuat dari 8 titik yang tersedia, dengan
tidak ada 3 titik yang segaris adalah 28.

8! 8! 8.7 .6 ! 8.7
C 82= = = = =28
2! ( 8−2 ) ! 2! 6 ! 2 ! 6 ! 2 !

11. Sebuah kotak berisi 5 bola merah, 4 bola biru, dan 3 bola kuning. Dari dalam
kotak diambil 3 bola sekaligus secara acak, peluang terambil 2 bola merah
dan 1 bola biru adalah....

a. 1/10 b/ 5/36 c. 1/6 d. 2/11 e. 4/11

Penyelesaian:

Cara mengambil 2 bola merah:

5!
C 52=
2! ( 5−2 ) !

5!
C 52=
2! 3 !

5.4 .3!
C 52=
2!3!

5.4
C 52= =10 cara
2.1

Cara mengambil 1 bola biru:

36
4!
C 41=
1 ! ( 4−1 ) !

4!
C 41=
1 ! 3!

4.3!
C 41= =4 cara
1 ! 3!

Pengambilan bola sekaligus:

12 !
C 12
3 =
3 ! ( 12−3 ) !

12!
C 12
3 =
3!9 !

12.11 .10 .9 !
C 12
3 =
3!9!

12.11 .10
C 12
3 = =220 cara
3.2.1

Peluang terambilnya 2 bola merah dan 1 bola biru

C52 .C 41
P=
C 123

10.4 2
P= =
220 11

12. Disuatu perkumpulan akan dipilih perwakilan yang terdiid dari 3 orang pria
dan 2 orang wanita. Jika perkumpulan tersebut terdiri dari 7 pria dan 8
wanita. Banyak susunan perwakilan yang dapat dibentuk adalah....

a. 3003 b. 28 c. 560 d. 35 e. 980

Penyelesaian:

n!
C nr =
r ! ( n−r ) !

Susunan perwakilan yang dapat dibentuk:

7! 8!
C 73 . C 82= .
3 ! ( 7−3 ) ! 2! ( 8−2 ) !

37
7.6 .5 .4 ! 8.7 .6 !
C 73 . C 82= .
3! 4 ! 2! 6 !

7.6 .5 8.7
C 73 . C 82= . =35 x 28=980
3.2.1 2.1

13. Dalam sebuah acara terdapat 10 orang yang saling berkeliling, berapa kali
salaman yang terjadi dalam acara tersebut....

a. 20 b. 12 c. 45 d. 30 e. 90

Penyelesaian:

10 !
C 10
2 =
2 ! ( 10−2 ) !

10.9 .8 ! 90
C 10
2 = = =45
2! 8! 2

14. Suatu tim bulutangkis terdiri dari 10 orang putra dan 5 orang putri. Banyak
pasangan ganda campuran yang dapat dibentuk adalah ....

a. 105 b. 50 c. 45 d. 95 e. 55

Penyelesaian:

Banyaknya pasangan ganda campuran yang dibentuk:

10 ! 5!
C 10 5
1 . C1= .
1 ! ( 10−1 ) ! 1! ( 5−1 ) !

10! 5 !
C 10 5
1 . C1= . =10.5=50 cara
1 ! 9 ! 1! 4 !

15. Dalam berapa cara membentuk tim bola voley dari 8 pemain...

a. 28 b. 24 c. 56 d. 23 e. 84

Penyelesaian:

n!
C nr =
( n−r ) ! r !

38
8! 8.7.6 !
C 86= = =28
( 8−6 ) ! 6 ! 2 ! 6 !

16. Berapa banyak diagonal segi 5...

a. 10 b. 15 c. 120 c. 12 d. 20

Penyelesaian:

n!
C nr =
( n−r ) ! r !

5! 5.4 .3 !
C 52= = =10
(5−2 ) ! 2! 3 ! 2!

17. Rana mengikuti suatu tes dengan jumlah soal yang disediakan sebanyak 15
butir. Jika ia hanya diperbolehkan mengerjakan 7 butir dari banyak cara yang
mungkin dalam pemilihan soal adalah...

a. 6.450 b. 5.040 c. 804.375 d. 2.730 e. 1.638

Penyelesaian:

n!
C nr =
( n−r ) ! r !

15! 15.14 .13.12 .11 .10 .9.8 ! 15.14 .13 .12.11.10 .9


C 15
7 = = = =6.435
( 15−7 ) ! 7 ! 8!7! 7.6 .5.4 .3 .2 .1

18. Dalam mengadakan suatu pemilihan dengan mengguanakan objek 4 orang


pedagang kaki lima untuk diwawancarai, maka untuk memilih 3 orang untuk
satu kelompok. Ada berapa cara kita dapat menyusunnya...

a. 24 b. 12 c. 4 d. 7 e.6

Penyelesaian:

n!
C nr =
( n−r ) ! r !

39
4!
C 43= =4
( 4−3 ) ! 4 !

19. Suatu warna tertentu dibentuk dari campuran 3 warna yang berbeda. Jika
terdapat 4 warna yaitu merah, kuning, biru dan hijau, maka berapa kombinasi
tiga jenis warna yang dihasilkan....

a. 12 b. 4 c. 24 d. 6 e. 18

Penyelesaian:

n!
C nr =
( n−r ) ! r !

4!
C 43= =4
( 4−3 ) ! 4 !

20. Siswa diminta mengerjakan 9 dari 10 soal ulangan, tetapi soal 1-5 harus
dikerjakan banyaknya pilihan yang dapat diambil murid adalah ....

a. 120 b. 5 c. 10 d. 12 e. 9

Peyelesaian:

n!
C nr =
( n−r ) ! r !

5!
C 10−5
9−5 = =5 cara
( 5−4 ) ! 4 !

21. Satu kelompok yang terdiri dari 3 orang pria dan 2 orang wanita akan
memilih 3 orang pengurus. Berapa cara yang dapat dibentuk dari pemilihan
jika pengurus terdiri dari 2 orang pria dan 1 orang wanita....

a. 6 b. 3 c. 2 d. 18 e. 4

Penyelesaian:

n!
C nr =
( n−r ) ! r !

40
3! 2!
C 32 . C21 = . =3.2=6
( 3−2 ) ! 2! ( 2−1 ) ! 1 !

22. Banyak cara memilih 4 pengurus dari 6 calon yang ada sama dengan ....

a. 30 b. 15 c. 120 d. 60 e. 10

Penyelesaian:

n!
C nr =
( n−r ) ! r !

6! 6.5 .4 !
C 64= = =15
( 6−4 ) ! 4 ! 2 ! 4 !

23. Seekor peternak akan membeli 3 ekor ayam dan 2 ekor kambing dari seorang
pedagang yang memiliki 6 ekor ayam dan 4 ekor kambing. Dengan berapa
cara peternak tersebut dapat memilih ternak-ternak yang diinginkannya...

a. 20 b. 6 c. 120 d. 24 e. 4

Penyelesaian:

n!
C nr =
( n−r ) ! r !

6! 4!
C 63 . C 42= . =20. 6=120
( 6−3 ) ! 3! ( 4−2 ) ! 2 !

24. Sebuah perusahaan membutuhkan karyawan yang terdiri dari 5 putra dan 3
putri. Jika terdapat 15 pelamar, 9 diantaranya putra. Tentukan banyaknya cara
menyeleksi karyawan....

a. 126 b. 20 2.520 d. 3.024 e. 120

Penyelesaian:

n!
C nr =
( n−r ) ! r !

9! 6!
C 95 . C 63= . =126.20=2.520
( 9−5 ) ! 5 ! ( 6−3 ) ! 3 !

41
25. Dalam babak penyisihan suatu turnamen, 25 pecatur satu sama lain bertanding
satu kali. Banyaknya pertandingan yang terjadi adalah ....

a. 150 b. 180 c. 200 d. 270 e. 300

Penyelesaian:

n!
C nr =
( n−r ) ! r !

25 ! 25.24 .23 !
C 25
2 = = =300
( 25−2 ) ! 2! 23 ! 2!

26. Dalam sebuah ruang pertemuan terdapat 6 pasang suami istri. Jika dipilih 2
orang secara acak dari ruangan tersebut, maka peluang terpilihnya dua orang
tersebut suami-istri adalah...

a. 1/11 b. 5/11 c. 2/11 d. 6/11 e. 3/11

Penyelesaian:

Dengan menggunakan rumus kombinasi dan peluang maka

n n!
Rumus kombinasi C r =
( n−r ) ! r !

n(A)
Rumus Peluang P ( A )=
n( s )

Sehingga, untuk n(A) memilih 1 pasang suami istri dari 6 pasang


suami istri

6 6!
n(A) = C 1= =6
( 6−1 ) ! 1!

untuk n(S) memilih 2 orang dari 12 orang (6pasang)

12 12 ! 12.11 .10!
n(S) = C 2 = = =66
( 12−2 ) ! 2 ! 10 ! 2!

Jadi, Peluang terpilih 2 orang suami istri adalah

42
6 1
P ( A )= =
66 11

27. Suatu panitia yang terdiri atas 4 orang dengan rincian, seorang sebagai ketua,
seorang sebagai sekretaris, dan dua orang sebagai anggota (kedua anggota
tidak dibedakan) akan dipilih dari 3 pria dan 3 wanita. Jika ketua panitia
harus wanita dan sekretarisnya harus pria, maka banyak susunan panitia
berbeda yang bisa dibenyuk adalah ....

a. 36 b.90 c. 54 d.108 e.72

Penyelesaian:

Banyak cara memilih ketua = 3 (karena ada 3 wanita)

Banyak cara memilih skretarsi = 3 (karena ada 3 pria)

Sisa calon yang belum dipilh ada 4 (2 wanita dan 2 pria)

4 4!
Banyak cara memilih dua anggota C 2= =6
( 4−2 ) ! 2 !

Jadi, banyak cara memilih panitia tersebut adalah 3 x 3 x 6 = 54

28. Dari seperangkat kartu bridge diambil dua kartu sekaligus secara acak.
Peluang yang terambil dua kartu king adalah....

a.1/221 b. 1/13 c. 4/221 d. 11/221 e.


8/663

Penyelesaian:

Banyak kartu brigde = 52

Banyak kartu king = 4

Terambilnya 2 kartu king

4 4! 4.3 .2!
n(A) = C 2= = =6
( 4−2 ) ! 2 ! 2! 2 !

52 52 ! 52.51.50 !
n(S) = C 2 = = =1.326
( 52−2 ) ! 2 ! 50 ! 2 !

Jadi, Peluang terpilih 2 kartu king adalah

43
6 1
P ( A )= =
1.326 221

29. Seorang siswa diminta mengerjakan 8 dari 10 soal ulangan, tetapi nomor 1
sampai dengan nomor 5 harus dikerjakan. Banyak pilihan yang dapat
diselesaikan siswa tersebut adalah...

a. 4 cara b. 5 cara c. 6 cara d. 10 cara e. 2 cara

Penyelesaian:

Jelas bahwa soal tersebut soal kombinasi dikarenakan jika


mengerjakan soal biasanya kita diperbolehkan untuk memilih mengerjakan
soal secara acak dan tidak sesuai dengan urutan. Selanjutnya menentukan
banyaknya n yaitu. jadi kombinasi dari soal tersebut yaitu

C nr =C 10
8 namun, terdapat syarat bahwa soal nomor 1 sampai 5
dikerjakan itu berarti ada 5 soal yang sudah pasti akan kita kerjakan. Dengan
syarat tersebut maka kurang banyanknya n dan r menjadi
5! 5! 5.4 .3 ! 5.4
C 10−5 5
8−5 =C 3= = = = =10 cara
( 5−3 ) ! 3! 2 ! 3 ! 2! 3 ! 2.1

30. Dari seperangkat kartu bridge daimbil dua kartu sekaligus secara acak.
Peluang yang terambil dua kartu king adalah ....

a. 1/221 b. 1/13 c. 4/221 d. 11/221 e.


8/663

Penyelesaian:

Banyak kartu bridge = 54

Banyak kartu king = 4

Misa E kejadian terambil 2 kartu King

n ( E ) =C42

4! 4.3.2 !
¿ = =6
( 4−2 ) ! 2! 2 ! 2!

n ( S )=C 52
2

44
52! 52.51 .50!
¿ = =1.326
(52−2 ) ! 2! 50 ! 2 !

Berarti dapat diperoleh:

n(E) 6 1
P( E)= = =
n(S) 1.326 221

31. Dalam sebuah pertemuan hadir 20 orang. Jika setiap orang yang hadir saling
berjabat tangan, banyak jabatan tangan yang dilakukan adalah ....

a. 380 b. 190 c. 120 d. 90 e. 20

Penyelesaian:

Rumus Kombinasi:

n!
C nr =
( n−r ) ! r !

Misal X berjabat tangan dengan Y maka XY = YX. Jadi soal ini dapat
diselesaikan dengan mencari kombinasi.

20 ! 20.19 .18 ! 20.19


C 20
2 = = = =190
( 20−2 ) ! 2! 18 ! 2! 2.1

32. Pada suatu tes penerimaan pegawai, seorang pelamar mengerjakan 6 soal di
antara 14 soal. Soal nomor 1 sampai 3 harus dikerjakan. Banyak pilihan soal
yang dapat dilakukan adalah ....

a. 2.002 b. 990 c. 336 d. 165 e. 120

Penyelesaian:

11! 11.10 .9 .8 ! 11.10 .9


C 11
3 = = = =165 cara
( 11−3 ) ! 3 ! 8!3! 3.2.1

Lampiran 3. Kartu Bimbingan

45
46

Anda mungkin juga menyukai