KEKAYAAN ACEH
(DE RIJKDOM VAN ATJEH)
KEKAYAAN ACEH
(DE RIJKDOM VAN ATJEH)
Dewan Penyunting : Zainal Abidin, S.E., Rafli, S.E., Mustika Sari, S.E.,
Fahmiana Nova, S.IP., Ainil Fitri, A.Md., Azhari
ii
Seri Informasi Aceh
PENGANTAR
iii
KEKAYAAN ACEH
iv
Seri Informasi Aceh
DAFTAR ISI
halaman
PENGANTAR iii
DAFTAR ISI v
A. PENDAHULUAN 1
B. KEKAYAAN ACEH 3
C. BERAS SEBAGAI KOMODITAS UTAMA 14
D. PENUTUP 37
LAMPIRAN: CUPLIKAN TEKS HIKAYAT 39
v
Seri Informasi Aceh
A. PENDAHULUAN
1
Menurut keterangan-keterangan yang dimiliki Pusat Dokumentasi Dan Informasi
Aceh, institut yang mula-mula didirikan di Belanda ialah Batak-atau Bataks Instituut
(1908), kedua Koloniaal Instituut (1910), ketiga Atjeh Instituut (1914), keempat Bali
Instituut (1915), kelima Oostkust van Sumatra’s Instituut (1916), keenam Zuid Sumatera
Instituut (1916), dan terakhir Minang Kabau-Instituut (1917).
1
KEKAYAAN ACEH
2
Seri Informasi Aceh
2
Lihat Paul Van ‘t Veer De Atjeh-Oorlog, De Arbeiderspers, Amsterdam, 1969, hal. 215 -
225; Paul van ‘t Veer /Aboe Bakar, Perang Belanda di Aceh, Dinas P.dan K. Daerah
Istimewa Aceh, 1977, hal. 260-274. A.B.
3
KEKAYAAN ACEH
B. KEKAYAAN ACEH
4
Seri Informasi Aceh
4 Sultan yang dimaksud di sini ialah ‘Ala ad-din Riayat Syah (1588-1604).
5 1 Bhara = 3 pikul = 375 pon Amsterdam.
5
KEKAYAAN ACEH
benda yang tak terkatakan nilainya itu.” Pada tempat lain Crook
menyebut: “pada kesempatan ini Sultan memperlihatkan
kepadaku sekian banyak benda berharga permata dan intan -
sehingga memalukan orang menyebut nilainya dan mendorong
saya dua hari duduk di belakang orang untuk tidak selalu
memperhatikan penggantian benda-benda berharga itu karena
keadaannya selalu sama.”
Kekayaan itu bersumber terutama sekali dari hasil
tanaman lada yang dimonopoli oleh Sultan dan merupakan alat
tukar terpenting untuk memperoleh mata barang perdagangan
berharga lain, yaitu timah, yang digali di seberang Selat Malaka.
Adalah baik sekali jika di tempat ini dicantumkan beberapa
kenang-kenangan sejarah.
Tanaman lada yang ditanam di lereng-lereng gunung
Nilgiri di India (jajahan Inggris), dibawa ke Sumatera oleh
penyebar-penyebar Islam pertama di utara Sumatera antara
tahun 1350 dan 1400 M. Ibnu Batutah, seorang penyelidik Islam
terkenal yang sebelum tahun 1350 M. telah mengunjungi
Sumatera bagian utara tidak (belum?) menyebut tentang lada
Samudra, sedangkan seorang musafir Cina Islam, Ma Huan, yang
bertindak selaku juru bahasa merangkap sekretaris dalam
perjalanan muhibah pada tahun 1412-1415 bersama kasim
6
Seri Informasi Aceh
7
KEKAYAAN ACEH
8
Seri Informasi Aceh
6
Dalam sama dengan Istana Sultan.
9
KEKAYAAN ACEH
10
Seri Informasi Aceh
11
KEKAYAAN ACEH
12
Seri Informasi Aceh
13
KEKAYAAN ACEH
14
Seri Informasi Aceh
15
KEKAYAAN ACEH
16
Seri Informasi Aceh
17
KEKAYAAN ACEH
18
Seri Informasi Aceh
19
KEKAYAAN ACEH
20
Seri Informasi Aceh
21
KEKAYAAN ACEH
22
Seri Informasi Aceh
23
KEKAYAAN ACEH
24
Seri Informasi Aceh
25
KEKAYAAN ACEH
26
Seri Informasi Aceh
27
KEKAYAAN ACEH
28
Seri Informasi Aceh
29
KEKAYAAN ACEH
30
Seri Informasi Aceh
31
KEKAYAAN ACEH
32
Seri Informasi Aceh
33
KEKAYAAN ACEH
34
Seri Informasi Aceh
D. PENUTUP
35
KEKAYAAN ACEH
36
Seri Informasi Aceh
Lampiran
37
KEKAYAAN ACEH
38
Seri Informasi Aceh
………………….
503. Dari situ ia berangkat ke Kuala Batée lalu mendirikan sebuah bandar,
522. Ketika itu Pocut Muhammad berkata yang mendapat sambutan hangat
rakyat semua :
“Mengapakah Anda tidak mau bertani dan menyia-nyiakan persawahan
Blang Kuala?
Anda membiarkan sawah-sawah tidak dikerjakan dan Anda
melanglangbuana,
525. Mengapakah Anda tidak mau berusaha dan membiarkan sawah-sawah
menjadi rimba raya.
Membiarkan tumbuh tanaman jeruju, nibung pantai, buta-buta, dan
bakau,
Tempat bersarang udang dan kepiting darat dan mengabaikan sawah
Blang Calông menjadi rimba, mengapakah Anda meninggalkan usaha
utama,
Anda sungguh pandir sekali, membiarkan sawah-sawah terbengkalai,
tak seorangpun yang mengingatnya,
530. Sekiranya Anda menanam padi, rakyat pasti senang merasa,
Sekiranya padi tidak berhasil, banyaklah rakyat meninggalkan
negerinya,
Sekiranya tiada rakyat di dalam negeri, siapakah lagi yang Anda pimpin?
Sekiranya banyak rakyatnya, berkati-kati penghasilan untuk raja,
Sekiranya Anda malas bertani, kecil dan besar akan menderita,
535. Sekiranya tiada padi di dalam negeri, Anda pasti malahap
sagu,
39
KEKAYAAN ACEH
550. Kulit kambing mereka jadikan penutup kepala, tiada malu tua dan
muda,
40
Seri Informasi Aceh
41
1