Anda di halaman 1dari 12

Vol.1 No.

11 April 2021 2537


…………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………..
STRATEGI PERANG SEMESTA DALAM PERANG ACEH (1873-1912)

Oleh
Sotardodo Siahaan1), Afrizal Hendra2) & I Wayan Midhio3)
1,2,3Universitas Pertahanan Kemhan

Email: sotardd@gmail.com, ijal_91@yahoo.com & iwayan.midhio@idu.ac.id

Abstrak
Perang Aceh (1873-1912) merupakan perang yang berlangsung antara kesultanan Aceh Darusalam
menghadapi kebrutalan Belanda dalam upaya menguasai daerah yang kaya akan rempah-rempah.
Perang selama empat decade ini menjadi perang terlama yang dialami Belanda. Kesultanan Aceh
mengerahkan seluruh kekuatannya dalam menghadapi Belanda, baik rakyat, sumber daya dan
seluruh wilayah Aceh berjuang secara bersama-sama dibawah pimpinan para ulama. Artikel ini
disusun dengan tujuan melihat perang Aceh dari sudut pandang perang semesta yang bercirikan;
kesemestaan, kerakyatan dan kewilayahan. Metode yang digunakan adalah metode sejarah dengan
memanfaat berbagai literature yang berhubungan dengan perang Aceh. Dalam artikel ini penulis
menyimpulkan bahwa perang Aceh merupakan bentuk perang semesta (perang total) yang telah
melibatkan rakyat, wilayah dan sumber daya alam yang dimiliki Aceh pada zaman itu.
Kata Kunci: Perang Semesta, Perang Aceh, Perang Sabil.

PENDAHULUAN yang strategis, dalam perjalanan historisnya,


Provinsi Aceh yang posisinya pada sisi kerajaan Aceh dikunjungi banyak bangsa asing
paling barat Pulau Sumatra, memiliki posisi dengan berbagai tujuan dan kepentingan,
strategis karena menjadi akses utama dari lalu seperti perdagangan, diplomasi, dan termasuk
lintas perniagaan dan kebudayaaan (Purwanto, penyebaran agama khususnya agama Islam.
2020). Jauh sebelum Indonesia merdeka Aceh Kehadiran bangsa-bangsa asing ke Aceh
merupakan sebuah kerajaan yang sangat menjadi hal yang dominan bagi perkembangan
dominan, hal ini dibuktikan oleh kekuatan Aceh, baik dalam aspek politik, kultural
ekspedisi-ekspedisinya di Selat Malaka. Pada maupun ekonomi. Selain tujuan yang disebut
tahun 1575 armada Portugis dihancurkan oleh tadi, terdapat pula pendatang yang melakukan
angkatan laut Kerajaan Aceh yang tindakan-tindakan yang didorong oleh
digambarkan sebagai kabut hitam yang kolonialisme dan imperialisme baik di Aceh
menutupi Selat Malaka(Anwar, 2020). sendiri maupun dikawasan sekitarnya.
Pertengahan abad ke 19 terjadi suatu evolusi Kesultanan Aceh Darussalam
kolonialisme imperialisme yang sangat pesat mengalami masa kejayaan pada era Sultan
yang dilakukan oleh kaum penjajah negara- Iskandar Muda (1607-1636 M). Masa itu,
negara di Eropa Barat yang ditandai dengan kerajaan bercorak Islam yang berada di
ekplanasi geografi dan persaingan Kutaraja Bandar Aceh Darussalam (Banda
kolonialisme. Aceh) memiliki wilayah kekuasaan sangat luas
Kala itu, lada dan pinang menjadi dan angkatan perang yang kuat (Choirul, 2021).
komoditi andalan Aceh di Pulau Sumatera. Jika Di tanah rencong saat itu pernah berdiri
pantai barat Sumatera tersohor sebagai gudang Kerajaan Samudera Pasai (1272-1450 M) dan
lada, sedangakan pantai utaranya terkenal Kesultanan Aceh Darussalam (1516-1700 M)
dengan daerah pinang (García, 2013). Wilayah yang berlokasi strategis di Semenanjung
Meulaboh dan Daya dibagian timur termasyhur Malaya. Hingga akhirnya, Portugis datang dan
sebagai pusat pertambangan emas dan kayu merebut Malaka pada 1511. Tahun 1496, mulai
dengan bijih logam. Disebabkan posisi geografi muncul cikal-bakal Kesultanan Aceh
…………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………..
ISSN 2722-9475 (Cetak) Jurnal Inovasi Penelitian
ISSN 2722-9467 (Online)
2538 Vol.1 No.11 April 2021
…………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………..
Darussalam. Kehadiran Aceh Darussaam terhadap Kerajaan Aceh Darussalam
menggantikan posisi kekuasaan Kerajaan (Parinduri, 2021). Perang Belanda di Aceh atau
Samudera Pasai di Serambi Mekah. Kesultanan Perang Aceh menarik untuk dibahas karena
Aceh Darussalam sangat kuat dalam perang ini dapat dikatakan sebagai “perang
mempertahankan wilayah yang termasuk total” yang menentukan hidup-mati Kesultanan
wilayah nusantara pada masa itu. Berbagai Aceh yang sudah berdiri selama ratusan tahun.
factor menjadikan kesultanan ini tetap kokoh Sepanjang perang yang berlangsung 40 tahun,
dibawah panji-panji Islam yang senantiasa seluruh rakyat Aceh turut terlibat dibawah
mereka pegang sebagai dasar dari kebijakan pimpinan para ulama. Keterlibatan rakyat
kesultanan (Yardho, 1981) secara total menyulitkan pihak Belanda untuk
Pada 1857 ditandatangani sebuah mengausai wilayah kesultanan Aceh. Perang
perjanjian internasional antara Belanda dan yang melibatkan rakyat dan wilayah yang
negara berdaulat di Nusantara (Nazaruddin, terjadi sepanjang perang Aceh inilah yang
2014). Perjanjian tersebut selanjutnya dikenal menjadi ketertariakan penulis untuk meneiti
dengan Tractat London. Tractat tersebut berisi perang Aceh dalam konteks perang semesta.
pengakuan atas kedaulatan Negara Aceh oleh
Belanda dan perjanjian saling mengakui dan METODE PENELITIAN
menghormati kedaulatan masing-masing. Penelitian tentang perang Aceh dalam
Setelah dua puluh enam tahun setelah Tractat perspektif perang semesta ini tergolong dalam
London, pada tahun 1873 Belanda berkirim penelitian sejarah. Penulis dalam artikel ini
surat kepada kesultanan Aceh menyatakan akan mengeksplorasi mengenai perang aceh
perang kepada Kerajaan Aceh. Selanjutnya yang dikaitkan dengan konsep perang semesta
secara sepihak Belanda membuat Tractat khususnya tiga ciri perang semesta yaitu
Soematera untuk mengesahkan agresi mereka kesemestaan, kerakyatan dan kewilayahan.
ke Aceh di saat Aceh dalam keadaan lemah. Hal Metode penelitian sejarah merupakan metode
ini terlihat misalnya jauh sebelum agresi yang tepat digunakan dalam menggali sejarah
Belanda ke Aceh 1873. Sultan Ibrahim pada perang Aceh melawan kolonilalis Belanda.
1850 pernah meminta kepada Turki untuk Metode penelitian sejarah adalah “proses
menjadikan Aceh sebagai sebuah propinsi menguji dan menganalisis kesaksian sejarah
dibawah kekaisaran Ottoman. Permintaan itu guna menemukan data yang otentik dan dapat
dijawab sultan Abdul Mejid dengan dipercaya, serta usaha sintetis atas data
memperbarui perlindungan kepada Aceh semacam itu menjadi kisah sejarah yang dapat
dengan memerintahkan Gubernur Yaman untuk dipercaya (Abdurahman, 2011). Bercermin
melindungi kepentingan Aceh dan meneguhkan pada metode penelitian sejarah yang mengikuti
Ibrahim sebagai raja Aceh. empat langkah yang harus dilalui yaitu: (1).
Akibat dari Tractat sumatera maka Heurustik, yang diartikan proses pengumpulan
perang tidak dapat dihindari antara Belanda data dalam penelitian melalui kegiatan
dengan rakyat. Perang Aceh ini juga dikenal menemukan, mengklarifikasi, dan merinci data
dengan perang Sabil karena rakyat Aceh yang yang diperoleh dari semua sumber data. (2).
beragama Islam melawan para tentara Belanda Verifikasi, dilakukan dengan mengkritik
yang non-muslim, dalam islam sendiri dikenal sumber yang bertujuan untuk mengetahui
dengan Jihad dan banyak para pemimpin otentisitas sumber dan kredibilitas sumber
perlawanan Aceh berasal dari kalangan ulama (Amilia, 2018). (3). Kemudian langkah
(Munir, 2019). selanjutnya interpretasi, menafsirkan fakta-
Perang diawali pada 26 Maret 1873, fakta yang berhubungan dari data yang telah
ketika geladak kapal komando Citadel van teruji keabsahannya. Ini bertujuan untuk
Antverpen secara resmi memaklumkan perang mengkronologiskan sebuah peristiwa sejarah,

…………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………..
Jurnal Inovasi Penelitian ISSN 2722-9475 (Cetak)
ISSN 2722-9467 (Online)
Vol.1 No.11 April 2021 2539
…………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………..
sehingga menghasilkan konstruksi sejarah yang kesultanan Aceh dengan Belanda yaitu; (1)
dapat dipertanggungjawabkan. (4). Belanda memduduki Siak dan melakukan
Historiografi, tahapan ini menuliskan sejarah perjanjian Siak (1858) dimana sultan Ismail
dengan mengerahkan seluruh daya fikiran harus menyerahkan Deli, Langkat, Asahan dan
dengan keterampilan teknik penulisan, Serdang(Fitriyah, 2019). (2). Berakhirnya
pengunaan kutipan dan catatan yang Traktat London yang berisi batas wilayah
dikumpulkan sehingga menjadikan tulisan yang kekuasaan antara Belanda dan Inggris (Amilia,
dapat dijadikan pengetahuan bagi masyarakat, 2018). (3). Perisitiwa dibukanya terusan Suez
untuk membuktikan sebuah penulisan sejarah oleh Ferdinand De Lessep berdampak wilayah
maka diperlukan kemampuan untuk laut Aceh menjadi sangat penting dalam jalur
menguraikan data yang diperoleh dengan perdagangan dunia (Anwar, 2020). (4).
melihat fakta sejarah yang telah ditemukan. Perjanjian Sumatera yang berlangsung tahun
1871 yang berisi hak keleluasaan dan
HASIL DAN PEMBAHASAN kedaulatan belanda mengambil tindakan di
Proses trasformasi keadaan dunia Aceh yang membuat belanda menjadi semena-
membawa perubahan dari sebelumnya ketika mena. Sela in sebab umum yang telah
memasuki Abad ke-19. Negara-nagara seperti dijabarkan, perang Aceh terjadi adanya sebab
Inggris, Prancis, Rusia dan Jerman telah khusus yaitu; Tuntutan Belanda terhadap Aceh
melahirkan kekuatan baru dalam Tatanan agar tunduk kepada pemerintah Belanda. Petisi
Dunia Baru (New World Order). Para yang disampaikan Belanda di tolak sepenuhnya
menguasa lama, seperti Usmani dan Hapsburg, dengan tegas oleh Sultan Mahmud Syah.
terpaksa harus dapat beradaptasi dengan Penolakan tersebut dijawab oleh Belanda
evolusi zaman. Usmani, misalnya, dengan deklarasi perang terhadap Aceh pada
mengeluarkan deklarasi Gülhane pada 1839 tanggal 26 Maret 1873 (Hasjmy, 1977).
untuk mendapatkan dukungan dari negara- Belanda melakukan penyerangan terhadap
negara Eropa(Supratman, 2020). Aceh yang dipimpin oleh Mayjen J.H. Kohler
Perubahan konfigurasi dunia ini juga yang mendaratkan lebih dari 3.000 pasukan
dirasakan oleh Kesultanan Aceh. Kolonialisme KNIL di pante Ceureumen.
Belanda di Indonesia dan Inggris di Malaysia Perang aceh pertama (1873-1874)
pada awalnya tidak mengusik Kesultanan Traktat Sumatera 1871 telah dinodai
Aceh. Namun pada 1824, Traktat London oleh pengingkaran Belanda, hal ini dapat
menjadi pedoman bagi Inggris menguasai dianggap sinyal ditabuhnya genderang perang
bagian utara Selat Malaka (Malaysia sekarang) Belanda terhadap Aceh (Fitriyah, 2019).
dan Belanda menguasai selat Malaka bagian Setelah terjadi beberapa koresponden yang
Selatan (Indonesia sekarang). Kesultanan Aceh tegang antara Sulthan Kerajaan Aceh
berada di dalam arena kontestasi dua negara ini. Darussalam dengan Komisaris Pemerintah
Untuk itu diputuskan bahwa Kesultanan Aceh Belanda Nieuwenhuijzen yang berlindung di
tetap netral dibawah perlindungan Kerajaan atas kapal perang "Citadel van Antwerpen"
Inggris. Namun, pada 2 November 1871, (Hasjmy, 1977). Perang Aceh dimulai ketika
Belanda mengingkari Traktat London dengan pasukan Belanda dibawah pimpinan Mayor
menggabungkan Kesultanan Aceh sebagai Jenderal Kohler dengan 3.000 pasukan
bagian dari wilayah koloninya. Sejak saat itu, mendarat di Pantai Cermin Ulee Lheue pada
Belanda mulai melakukan persiapan invasi ke tanggal 5 April 1873 (I. Pratiwi, 2007). Pasukan
Aceh. Belanda dalam agresi I berhasil
Penyebab Perang Aceh dihancurlumatkan Angkatan Perang Aceh yang
Perang Aceh yang terjadi dapat di gagah berani, sehingga setelah 18 hari
golongkan dalam sebab umum dan sebab yang bertempur, sisa pasukan Belanda lari puntang-
khusus. Sebab umum terjadinya perang antara panting ke kapal-kapalnva, dengan

…………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………..
ISSN 2722-9475 (Cetak) Jurnal Inovasi Penelitian
ISSN 2722-9467 (Online)
2540 Vol.1 No.11 April 2021
…………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………..
meninggalkan sekian banyak bangkai Perang Aceh Keempat dan Akhir (1896-
serdadunya vang mati konyol sementara 1910)
bangkai panglimanya Mavor Jendral J.H.R. Ketiadaan Teuku Umar tidak membuat
Kohier pada tanggal 15 April 1873 masih semangat rakyat Aceh padam menghadapi
sempat dilarikan ke kapal (Hasjmy., 1977). Belanda. Dipimpin Cut Nyak Dien, istri Teuku
Perang Aceh Kedua (1874-1880). Umar, dengan dibantu oleh pejuang wanita
Setelah ke gagalan dalam penyerangan bernama Pocut Baren, rakyat Aceh terus
I yang dipimpin Kohler, Belanda melanjutkan melakukan perlawanan. Hingga akhirnya,
upayanya untuk menaklukan Aceh melalui Teuku Umar yang kembali bergabung dengan
ekspedisi Aceh II oleh Belanda dipimpin oleh pasukan Aceh. Sayangnya, pada 11 Februari
Jenderal Jan van Swieten. Pasukan Belanda 1899, Teuku Umar gugur di Meulaboh.
memang berhasil menguasai istana Kesultanan Perjuangan pun kembali dilanjutkan oleh Cut
Aceh Darussalam. Akan tetapi, itu terjadi Nyak Dien bersama Pocut Baren. Ibrahim
karena pasukan Aceh telah meninggalkan Alfian dalam Perang di Jalan Allah: Perang
kraton dan bergerilya. Oleh karena itu, sama Aceh 1873-1912 mengungkapkan, kondisi
seperti periode sebelumnya, pasukan Belanda rakyat Aceh mulai melemah karena kematian
tetap kewalahan dalam menghadapi pasukan dari beberapa pemimpinnya (Alfian,1987).
Aceh di perang fase kedua yang dipimpin oleh Terlebih, strategi merusak dari dalam yang
Tuanku Muhammad Dawood (Fitriyah, 2019). dijalankan Snouck Hurgronje juga berjalan
Perang Aceh Ketiga (1881-1896) dengan mulus dan semakin memperlemah
Masih dengan semangat jihad fi- pasukan dan rakyat Aceh(Munir, 2019). Tahun
sabilillah, para pejuang Aceh seperti Teuku 1905, Cut Nyak Dien berhasil ditangkap dan
Umar, Cik Ditiro, Panglima Polim, dan Cut kemudian wafat pada 1910(García, 2013).
Nyak Dien berhasil memobilisasi rakyat Aceh Kematian Cut Nyak Dien pun menjadi penanda
untuk melakukan perang gerilya melawan berakhirnya Perang Aceh.
Belanda. Alhasil, Belanda semakin kewalahan Peran Ulama Dalam Perang Aceh
dengan taktik dan semangat perang dari rakyat Perang melawan penjajah, bangsa asing
Aceh. Pada 1891, Christiaan Snouck Hurgronje dan non muslim, diyakini oleh umat Islam di
yang merupakan ahli bahasa Arab dan Islam Aceh sebagai perang suci/jihad (Hardiansyah,
yang juga penasihat untuk urusan adat dari 2010). Unsur jihad dalam Perang Sabil
pemerintah kolonial datang ke Aceh (Dame et digunakan sebagai basis ideologi hukum untuk
al., 2014). Sebagai orang yang paham tentang berperang melawan Kaphee Belanda (kaum
Islam, ia mendekati para ulama. Peran Snouck penjajah) (García, 2013). Berjihad merupakan
Hurgronje menjadikan pasukan Belanda lebih kewajiban yang diperintahkan oleh agama.
terbantu, karena ia menggunakan siasat Dengan demikian, seruan berjihad tersebut
menyerang dari dalam yang nantinya sampai keseluruh pelosok-pelosok bumi Aceh,
membuahkan hasil gemilang. Bertepatan yang saat itu tidak ada pejuang-pejuang dan
dengan kedatangan Snouck Hurgronje, rakyat ulama-ulama yang tidak mengetahui seruan
Aceh sedang merasakan duka yang mendalam berjihad melawan para penjajah. Hikayat yang
karena kematian Teuku Cik Ditiro. Salah satu terkenal dalam sejarah Aceh adalah hikayat
pemimpin Aceh lainnya, Teuku Umar, prang sabi (berjihad di jalan Allah). Masa
dikabarkan menyerah kepada Belanda. Namun, perang Aceh, ulama muncul sebagai figure
itu ternyata hanya taktik semata untuk pemimpin agama yang sanggup memimpin dan
memperlemah kekuatan lawan. mengarahkan masyarakat Aceh untuk memiliki
jiwa pejuang dalam mengusir Belanda
(penjajah) dari bumi serambi Mekah. Melalui
simbol-simbol keagamaan semisal hikayat

…………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………..
Jurnal Inovasi Penelitian ISSN 2722-9475 (Cetak)
ISSN 2722-9467 (Online)
Vol.1 No.11 April 2021 2541
…………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………..
prang sabil, para ulama Aceh Aceh mengadakan musyawarah melahirkan
menumbuhkembangkan semangat rakyat untuk sumpah “wajib perang sabil” mengusir Belanda
siap melawan belanda yang dianggap Kafir. yang dipimpin Imeum Lueng Bata dan Teuku
Kehadiran pemimpin agama dalam Lamnga. Musyawarak yang dihadiiri 500
kehidupan masyarakat diyakini sebagai pemimpin terkemuka, menyepakati tujuh
kelompok pemimpin masyarakat baiik secara ketentuan bagi rakyat Aceh, yaitu: (1) Sifat
formal atau nonformal. Posisi ulama dalam Jihad, rakyat wajib ikut perang dengan
masyarakat Aceh begitu dominan bukan tanpa sukarela, (2). Rakyat diwajibkan gotong royong
alasan, kondisi ini tercipta sudah cukup lama memperbaiki masjid yang rusak akibat perang
disebabkan masyarakat aceh terbentuk dari dengan Belanda, (3). Rakyat wajib gotong
masyarakat kerajaan yang berlandaskan agama royong mengatasi dampak perang di
Islam. Hal ini dibuktikan sejak kerajaan Islam masyarakat, (4). Dilarang melakukan
berdiri di Aceh, setiap raja selalu didampingi pertemuan yang tidak ada hubungan dengan
oleh ulama yang kedudukannya mewakili agama, seperti bersifat sukaria (seudati), (5)
kekuasaan bukan mewakili umat (I. Pratiwi, Penduduk wajib membantu pemondokan dan
2007). Struktur pemerintahan tradisional pada persembunyian bagi yang membutuhkan. (6).
masa kerajaan Aceh telah dikenal perangkat Rakyat wajib bergotong royong dalam
aparat yang melaksanakan tugas pemerintahan membuat benteng(kuta), dan (7) Ulama
secara bersama. Unti pemerintahan terkecil setempat merwenang membantu/menerima
disebut Gampong (desa). Dalam gampong pengaduan rakyat dalam mengatasi kesuliatan
terdapat pejabat umara dan ulama, umara (I. Pratiwi, 2007). Dasar dari keputusan wajib
pejabat pelaksana pemerintah di gampong yang jihad ulama-ulama aktif dan mengambil peran
selalu didampingi oleh ulama. penting baik sebagai pemimpin perang maupun
Peran ulama dalam kehidupan sebagai pengawasan koordinasi total rakyat
masyarakat aceh sangat dominan. Hampir terhadap Belanda.
dalam setiap kegiatan masyarakat ulama Hikayat Perang Sabil Dalam Perang Aceh
sebagai teknokrat Aceh yang selalu hadir dalam Serambi Mekkah sudah menjadi gelar
setiap aktifitas masyarakat mulai dari atau nama lain dari wilayah Aceh sejak zaman
pendidikan, kebudayaan, politik, social, dahulu, gelar tersebut diberikan karena daerah
ekonomi dan pertanian. Keterlibatan ulama ini memiliki tradisi keagamaan Islam yang
dalam perang dapat dilihat dalam hikayat- kuat. Agama Islam menjadi agama resmi
kikayat yang terkenal di Aceh, salah satunya kesultanan Aceh Darussalam, sehingga islam
adalah hikayat prang sabil. Hikayat prang sabi merasuk bersatu dengan adat-istiadat budaya
tidak disusun dalam bentuk cerita tentang asli sehingga menjadi pedoman terhadap
perang antara Belanda dan Aceh, namun suatu pembentukan struktur adat dan hukum
kumpulan syair berisikan anjuran dan ajakan (syari‟at) yang berlaku pada masa itu. Dalam
kepada masyarakat untuk ikut aktif dalam masyarakat Aceh terdapat semboyan “Hukōm
berperang membela tanah air. ngōn adat han jeut cré, lagèë dat ngōn sifeuet”
Tidak hanya dalam kehidupan yang berarti hukum dengan adat tidak dapat
masyarakat Aceh peran ulama juga sampai pada dipisahkan ibarat Zat Tuhan dengan Sifat-Nya.
memimpin perang melawan bangsa penjajah. Aceh(Muhajir, 2013).
Setelah penyerangan ke dua Belanda yang Selain gelar Serambi Mekkah, Aceh
membuahkan hasil menduduki Mesjid raya dan juga memiliki gelar lain khususnya dimasa
menguasai Istana. Van Swieten sebagai perang selama 40 tahun melawan Belanda.
pemimpin pasukan Belanda menyatakan bahwa Negeri Aceh juga dikenal sebagai tanah yang
aceh telah dikuasai dan pemerintahan „panas‟, di tanah Aceh sepanjang sejarah
kesultanan Aceh diambil alih Belanda. Akibat sangat banyak terjadi pertumpahan darah.
dari peristiwa itu para pemimpin terkemuka Perang Aceh melawan Belanda pada paruh

…………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………..
ISSN 2722-9475 (Cetak) Jurnal Inovasi Penelitian
ISSN 2722-9467 (Online)
2542 Vol.1 No.11 April 2021
…………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………..
kedua abad ke-19 yang terjadi selama kurang masa perlawanan dengan belanda, sebenarnya
lebih 4 dekade tidak mudah untuk ditaklukkan mempunyai dua macam genre, genre tambeh
oleh Belanda. Perang aceh, merupakan perang (peringatan,dan nasihat) dan genre epos. Tabeh
yang melibatkan seluruh rakyat Aceh yang pada memuat hal yang berhubungan dengan jihad
awalnya digerakkan oleh penglima-panglima besar, jihad melawan nafsu dalam diri sendiri,
dari kesultanan atau kerajaan. Namun pada sementara epos merupakan hikayat yang secara
perkembangannya, saat kerajaan telah garis besar termasuk dalam jihad kecil,
ditundukkan oleh Belanda, perjuangan rakyat mengisahkan peristiwa perang yang
Aceh tidak pudar dan surut melawan kolonilal berlangsung di Aceh yang ditulis oleh para
Belanda yang ingin menguasai tanah rencong. ulama untuk membangkitkan semangat
Peran ulama menjadi sentral dalam perang yang berjuang rakyat Aceh (Imran T Abdullah,
terus dikumandangkan di seluruh penjuru 2012). Perang sabil atau perang sabilillah
wilayah Aceh. artinya perang di jalan Allah termasuk dalam
Perang Aceh berlangsung cukup lama bilangan jihad fi sabililah. Jihad dapat dibagi
disebabkan perjuangan Rakyat Aceh sangat atas tiga bahagian, yaitu: (1) Jihad senjata
tangguh dibawah pimpinan ulama-ulama Aceh melawan senjata atau jihad kecil, (2) Jihad
sebagai panglima perang menghadapi Belanda. melawan hawa nafsu dalam diri sendiri atau
Perang Aceh (1873-1912) adalah peperangan jihad besar, (3) Jihad damai tanpa senjata atau
yang terdahsyat dan terlama dalam sejarah jihad dakwah, dengan tujuan agar orang berbuat
kolonial Belanda di Nusantara. Dari perang baik dan meninggalkan pekerjaan yang tercela
inilah muncul pahlawan-pahlawan yang kita (Alfian, 1987). Dalam suasana perang, Hikayat
kenal diantaranya Teuku Umar, Teungku Chik Prang Sabil disertai juga dengan doa-doa dan
di Tiro, Cut Nyak Dhien, dan Cut Meutia. potongan ayat-ayat Al-Quran yang semakin
Kegigihan perjuangan rakyat Aceh sedemikian menguatkan pesan di dalam sajak-sajak
lama itu dijiwai oleh semacam keyakinan yang gubahan para ulama. Doa-doa dan ayat-ayat
menjadi sumber kekuatan, semangat dan tersebut dianjurkan juga dibaca setelah ibadah
keberanian menentang kehadiran Belanda. shalat 5 waktu. Seperti inilah cara para teungku
Ibrahim Alfian menyebut keyakinan itu sebagai penggubah Hikayat Prang Sabil itu meyakinkan
Ideologi Perang Sabil, sebuah pemahaman dan para pembaca dan pendengarnya agar sudi
keyakinan terhadap perjuangan seorang hamba menuruti seruan dan Ideologi jihad di jalan
Tuhan atas kewajibannya berperang di jalan Allah ini. Karena Al-Quran adalah sumber
Allah (jihad fii sabilillaah) sebagaimana yang hukum tertinggi bagi umat Islam dan dengan
dilakukan Nabi Muhammad SAW dan para penuh kerelaan dan ketaqwaan mengikuti
sahabatnya (Muhajir, 2013). Rakyat Aceh kehendak Allah SWT.11 Ayat-ayat Al-Quran
berpendapat bahwa Belanda sebagai “kaphe” dan doa-doa perjuangan bahkan juga
atau orang kafir karean berbeda agama dengan disimbolisasikan pada bendera-bendera atau
masyarakat Aceh. panji-panji Perang Sabil itu sendiri. Nilai-nilai
Dalam ideologi Perang Sabil, mereka dan ajaran keislaman menjadi pondasi dasar
yang gugur melawan kaphe adalah syahid dan terbentuknya sebuah ideologi perang. Para
akan masuk surga, diampunkan segala dosanya, ulama, sebagai pemimpin agama dan para
dan di dalam surga ia akan memperoleh hulubalang sebagai pemimpin adat, berperan
kenikmatan yang tiada taranya. Ideologi penting dalam membangun kesadaran kolektif
Perang Sabil yang menjadi sumber kekuatan, dalam menyerbarkan keyakinan akan Ideologi
semangat dan keberanian itu dijiwai oleh Perang Sabil tersebut dalam diri rakyat Aceh
sebuah jenis karya sastra tradisional Aceh yang melalui media yang secara emosional dekat
berbentuk syair atau hikayat. Hikayat perang dihati rakyat yakni hikayat (Hikayat Prang
sabil yang banyak digubah dan dibaca pada Sabil) tersebut. Karenanya, mobilisasi pejuang

…………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………..
Jurnal Inovasi Penelitian ISSN 2722-9475 (Cetak)
ISSN 2722-9467 (Online)
Vol.1 No.11 April 2021 2543
…………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………..
dari rakyat Aceh mendapat sokongan moral dan ideologi perang sabil berperan lahirnya suatu
mempercepat proses kesadaran dan keinginan opini rakyat terjajah bahwa perang kolonial
membela negara dan agama. yang dijalani rakyat Aceh merupakan
Ideologi perang sabil memiliki efek- perangnya kaum Islam. Dampaknya, menjadi
efek tertentu. Di dalam narasi teks hikayat pemersatu dari elemen-elemen antikolonial
menunjukkan bahwa perang terhadap kafir yang terpisah menjadi satu kesatuan yang kuat
merupakan kewajiban bagi setiap muslim. Oleh untuk melawan penjajahan.
sebab itu, ideologi perang sabil dapat dikatakan Hikayat prang sabi umumnya dibacakan
sebagai sebuah ideologi antikolonial yang kepada para pejuang sebelum menuju medan
mampu menggerakkan kekuatan rakyat terjajah pertempuran. Selain itu, hikayat prang sabi juga
untuk menentang kolonialisme. Hal itu senandungkan bagi anak-anak balita sebagai
disebabkan di dalam ajaran perang sabil lagu yang mengantarkan si anak untuk tidur.
terdapat suatu ajaran-ajaran maupun Kebiasan ini dimaksud agar dalam jiwa si anak
pemahaman yang mengondisikan rakyat tertanam sikap kesatria untuk berperang
terjajah untuk berperang bukan hanya demi melawan penjajah(Hardiansyah, 2010).
bangsanya, tetapi bagi keyakinan spiritualnya. Hikayat Prang Sabi menjadi sebuah sarana
Secara faktual, narasi-narasi dalam hikayat pengajaran rakyat Aceh untuk melaksanakan
sabil membentuk suatu sikap yang antikolonial Jihad fi Sabiillah yakni melakukan perlawanan
dan heroik dijiwa orang Aceh. Jika dalam suatu terhadap Penjajah Belanda kala itu (Suryaman,
narasi biasa, perang merupakan suatu hal yang 2012). Berperang sabil menjadi fardlu’ain bagi
menakutkan,maka dengan adanya ideologi seluruh masyarakat Aceh sebab negeri mereka
perang sabil, perang melawan penjajah telah dikuasai kafir (sebutan untuk Penjajah).
merupakan suatu ibadah. Di dalam ajaran Islam Wajib Sabil terhadap seluruh rakyat dan
diuraikan pula bahwa setiap muslim yang semampunya wajib menyumbangkan tenaga,
berperang sabil maka dosa-dosanya diampuni harta, bahkan nyawa karena kalau hanya tenaga
serta dimasukkan ke dalam surga dengan tanpa dana, perang tidak dapat digerakkan.
ditemani bidadari. Hal tersebut merupakan Salah satu syair yang ditulis oleh Tgk. Chik di
suatu ideologi yang hendak disebarkan di dalam Tiro yang sangat terkenal membangkitkan
teks. semangat nasionalisme dan patriotism rakyat
Ideologi perang sabil memiliki fungsi Aceh (Abdullah, 2008), sebagai berikut:
yang pragmatis. Di satu sisi menimbulkan efek- Tatkala negeri direbut kafir, semua kita
efek yang dapat membakar semangat wajib berperang
perlawanan anticolonial pada mentalitas rakyat Tidak boleh berdiam diri, dalam negeri
terjajah, dan juga di sisi lain menciptakan bersenang-senang
wacana antikolonial yang bersifat hegemonik. Wajib bagi semua kita, apapun
Ideologi perang sabil merupakan ideology kedudukan tidak dipandang
perlawanan yang mampu mewadahi pandangan Wajib ke atas semua umat, kafir laknat
dunia religius masyarakat terjajah terhadap harus ditentang
perang kolonial. Hal ini menunjukkan ideologi Karena sekarang jadi fardlu’ain, kita
tersebut bergerak pada wilayah emotif yakin seperti sembahyang
masyarakat terjajah. Secara ringkas, dapat Wajib dikerjakan setiap waktu, jika tak
dikatakan ideology tersebut bergerak menjadi begitu dosalah abang
sebuah penghubung untuk membentuk dan Catatan pahala sembahyang puasa, jika
menyatukan basis-basis kekuatan antikolonial tak hala ke medan perang
yang mungkin terpisah-pisah menjadi satu Hikayat perang sabil yang terus
kekuatan yang utuh, yaitu Islam. Dari sudut dikumandangkan oleh para ulama dalam setiap
ideologis, ideologi perang sabil memancarkan kesempatan beribadah dan berkumpul dengan
sifat hegemonik. Artinya, di dalam teks masyarakat seperti yang ditulis di atas, menjadi

…………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………..
ISSN 2722-9475 (Cetak) Jurnal Inovasi Penelitian
ISSN 2722-9467 (Online)
2544 Vol.1 No.11 April 2021
…………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………..
pemantik rasa nasionalisme dan patriotisme menggunakan cara-cara di luar batas peri
rakyat Aceh dalam perjuangan melawan kemanusiaan bahkan melanggar hukum
penjajah Belanda dari tanah serambi Mekkah. internasional. Tulisan-tulisan dari pihak
Strategi Belanda Dalam Perang Aceh Belanda menyatakan apabila perlawanan rakyat
Aceh sangatlah disegani bangsa Eropa Aceh tidak hanya berada di Aceh Besar saja. Di
yang ingin menguasai Nusantara. Upaya wilayah lain seperti Pidie, pantai utara dan
membumikan tujuan kolonialisme dan timur, serta pantai barat dan selatan kerajaan
imperialisme bangsa-bangsa Eropa lancarkan Aceh. Pada invasinya yang kedua, meski
dengan berbagai metode yang sebagian besar Belanda sempat mengalami beberapa
selalu berhasil, terutama untuk menguasai alur kegagalan, maka Belanda menugaskan G.
perdagangan penting, kecuali di wilayah Lavino untuk mengacaubalaukan Panitia
pengaruh Kesultanan Aceh (Muhajir, 2018). Delapan agar tidak akan ada bantuan dan
Bangsa Portugis dalam waktu singkat pernah pembangunan kontraksi terhadap Belanda pada
berjaya menguasai jalur perdagangan Selat saat perang (Fitriyah, 2019). Belanda
Malaka pada tahun 1511. Namun, menyusupkan pegawai dinas rahasia yang
kegemilangan itu tak berlangsung lama karena disebut sersan santri, sebagi pedagang yang
terusir oleh aliansi Kesultanan Aceh dan masuk dari penang ke Lhoseumawe untuk
Kesultanan Demak. Bangsa Inggris bersikap mencari informasi tentang Aceh secara terinci
lebih bersahabat dengan Aceh untuk lebih untuk kebutuhan penyerangan. Setelah
mengamankan kepentingan dagangnya menerima informasi yang dibutuhkan barulah
diwilayah Aceh. Namun berbada dengan rencana invasi kedua di rancang dengan sasaran
Belanda yang kerap berlaku arogan dalam menguasai pusat kekuatan Aceh yaitu Dalam
persoalan perdagangan dan diplomatik dengan atau Istana kesultanan Aceh. Strategi ini
kesultanan Aceh yang mendapat sorotan tajam berhasil membawa Belanda dapat menguasai
dan kecaman bangsa Aceh yang akhirnya Istana (dalam), yang telah ditinggalkan oleh
belanda mengumumkan perang dengan seluruh rakyat Aceh sebagi sebuah strategi
kesultanan Aceh. perang yang dilakukan. Selama 20 tahun,
Awal dimualinya perang Aceh ditandai perang tetap berlangsung setiap saat Belanda
dengan ultimatum dan deklarasi perang dari memiliki rencana baru untuk terus mencoba
Belanda terhadap kerajaan Aceh. Pihak ka melemahkan Aceh. Hingga pada akhirnya
erajaan Aceh menilai perang terhadap belanda kedatangan Snouck Hurgronje dengan
akan berimplikasi dan merusak tatanan membawa siasat penyerangan dari dalam mulai
kehidupan dan nilai keagamaan yang telah di dilakukan.
bangun selama itu(Munir, 2019). Rencana Snouck Hurgronje adalah tokoh
cepat Belanda mengamankan seluruh wilayah orientalis yang begitu berjasa terhadap
Sumatera terganjal di wilayah Aceh. Kerasnya pemerintah Belanda dalam upaya menalukkan
perjuangan rakyat, serta medan yang asing Aceh dan mempunyai latar belakang keilmuan
membuat orang-orang dari benua biru ini harus yang cukup menarik. Menghindari kerugian
rela mengalihkan seluruh fokusnya ke sana. yang lebih besar dalam perang menaklukkan
Tentu bukan perkara mudah. Kurangnya Aceh, maka tahun 1889 Belanda memanggil
informasi tentang daerah tersebut benar-benar Snouck Hurgronje untuk melakukan penelitian
membuat Belanda kewalahan. di wilayah Aceh agar Belanda dapat
Kegagalan Belanda pada invasi menentukan strategi yang tepat untuk
pertama, Belanda merasa menanggung malu menguasai Aceh. Setelah meneliti, akhirnya
yang amat besar di hadapan dunia. Dengan Snouck Hurgronje mendapatkan informasi dan
begitu, Belanda berniat akan membalaskan merekomendasikan beberapa kebijakan kepada
dendam dengan penuh angkara murka serta pemerintah Belanda(Munir, 2019). Snouck

…………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………..
Jurnal Inovasi Penelitian ISSN 2722-9475 (Cetak)
ISSN 2722-9467 (Online)
Vol.1 No.11 April 2021 2545
…………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………..
Hurgronje berpendapat bahwa Perang Aceh dan beberapa pemimpin lainnya tetap
bukan perang antar kelas, tetapi perang rakyat melakukan perlawanan(Fitriyah, 2019).
karena itu perang Aceh tidak akan berakhir jika Berbagai rekomendasi yang didapatkan pihak
masih ada rakyat yang melakukan perlawan dan Belanda dari Snouck Hurgronje akhirnya
semua rakyat yang melakukan perlawan harus membuat mereka lebih berfokus dalam upaya
dimusnahkan sampai tuntas. Snouck Hurgronje untuk memecah belah umat Islam yang ada di
juga menyarankan untuk mengganti pemimpin Aceh, daripada terus melakukan serangan yang
perang Aceh dan menunjuk kolonel van Heutsz semakin banyak merugikan Belanda. Sejak
satu-satunya orang yang pantas memimpin kedatangan Snouck Hurgronje ke Hindia
perang Aceh. Snouck Hurgronje mengeluarkan Belanda, pemerintah Hindia Belanda
beberapa rekomendasi bagi pemerintah Hindia mempunyai beberapa kebijakan yang jelas
Belanda dalam menyelesaikan Aceh (Dame et mengenai Islam untuk memecah belah para
al., 2014), antara lain: (1) Hentikan usaha pemeluk Islam yang fanatik dan membuat
mendekati sultan dan orang dekatnya. Menurut Belanda lebih cepat menguasai Aceh. Menurut
Snouck Hurgronje, Sultan sebetulnya tidak Snouck Hurgronje Islam tidak mengenal
berkuasa. Kalau dia dapat diajak damai, lapisan kependetaan seperti dalam agama
tidaklah dengan sendirinya berarti bahwa yang Kristen, para kyai tidak fanatik, sedangkan
lain-lain akan turut serta berdamai. (2). Jangan penghulu merupakan bawahan pemerintah.
mencoba-coba mengadakan perundingan Para penghulu yang berpengaruh kuat adalah
dengan musuh yang aktif, terutama jika mereka bawahan pemerintah, oleh karena itu dalam
terdiri dari para Ulama. Sebab keyakinan mengangkat penghulu pemerintah sebaiknya
merekalah yang menyuruh mereka melawan melakukan penelitian cermat dan penyaringan
Belanda. Terhadap mereka haruslah peluru ketat agar jabatan tersebut jangan sampai
yang bicara. (3). Rebut kembali Aceh Besar. dipercayakan kepada orang yang dapat
(4). Untuk mencapai simpati rakyat Aceh, membahayakan pemerintah.(Munir, 2019)
giatkan Pertanian, Kerajinan dan Dagang. Diplomasi Dalam Perang Aceh
Empat hal inilah yang menjadi pokok gagasan Dalam hubungan antar negara, pada
Christian Snouck Hurgronje diawal umumnya diplomasi dilakukan sejak tingkat
keterlibatannya merumuskan kebijakan politik paling awal sebuah negara hendak melakukan
dan militer Belanda di Aceh. Christian Snouck hubungan bilateral dengan Negara lain hingga
Hurgronje berpendapat bahwa sultan tidak keduanya mengembangkan hubungan
memiliki wewenang yang kuat untuk selanjutnya.Dalam Kamus Oxford diplomasi
melakukan negosiasi dengan Belanda karena adalah berbagai cara yang diterapkan oleh duta-
sultan sangat tergantung pada empat pembesar duta besar dan utusan-utusannya dalam
Kerajaan Aceh Darussalam yakni; Teungku mengelola ataupun mengatur hubungan yang
Kali Malikul Adil, Teuku Ne’, Panglima sudah terjalin dengan negara atau pihak lain
Meusengit Raja Dan Imam Leung Bata (Said, (Pratiwi, 2017). Kesultanan Aceh sebagi
1985). kerajaan Islam terbesar abad ke16 telah
Rekomendasi lain Snouck Hurgronje melakukan praktik diplomasi dengan kerajaan
untuk menangatasi perang Aceh bahwa perang Turki Usmani sebagai sesame kerajaan islam.
yang dilandasi oleh agama hanya dapat Pasca menaklukkan Konstantinopel
dihadapi dengan superioritas kemampuan pada tahun 1453, Turki Usmani terus
militer Belanda. Selain itu Snouck Hurgronje mengalami kemajuan menjadi satu
merekomendasikan agar melakukan kekhalifahan Islam terkuat di Timur Tengah
penyanderaan terhadap sultan-sultan termasuk dan wilayah Laut Tengah. Hal ini terjadi setelah
istrinya. Namun setelah kedua cara tersebut Turki Usmani berhasil menaklukkan kerajaan
dilakukan, ternyata tidak serta merta Mamluk di Mesir dan Syria berikut wilayah
mengakhiri perjuangan Aceh karena para ulama kekuasaannya di Hijaz(Burhanudin, 2016).

…………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………..
ISSN 2722-9475 (Cetak) Jurnal Inovasi Penelitian
ISSN 2722-9467 (Online)
2546 Vol.1 No.11 April 2021
…………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………..
Keberhasilan ini menobatkan Turki Usmani PENUTUP
memiliki kontrol atas Laut Merah, salah satu Kesimpulan
rute pelayaran utama lalu lintas perdagangan Perang Aceh merupakan perang terlama
dari Laut India ke Timur Tengah dan kemudian yang berkecamuk antara kesultanan Aceh
Eropa. Tidak lama setelah itu, atas rekomendasi dengan Belanda. Perang selama 40 tahun
Gubernur Jeddah Selman Reis, Turki Usmani tersebut yang terbagi dalam empat periode
mulai terlibat dalam perdagangan di Laut India. menjadi bukti kegigihan dan kuatnya persatuan
Sejak abad ke-16, Turki Usmani mulai rakyat Aceh dalam menghadapi upaya Belanda
membuat kehadirannya terasa secara politik untuk menaklukan wilayah Aceh yang kaya
dan militer di kawasan Lautan India. Meski akan sumber daya alam yang dicari bangsa
sulit untuk menentukan jumlah orang dan eropa kala itu. Perang yang terjadi bermula dari
volume perdagangan, satu hal yang pasti adalah ketamakan Belanda untuk menguasai seluruh
bahwa informasi mengenai kehadiran berikut sumatera, namun niat itu mendapat perlawanan
ancaman Portugis di Laut India sudah disadari oleh kesultanan Aceh yang masa itu telah
oleh para komandan militer Turki Usmani. memiliki kekuatan militer yang disegani di
Dengan demikin, persaingan untuk menguasai wilayah malaka bahkan sampai ke Turki.
jalur perdagangan rempah di Lautan India Perang yang dilakukan rakyat Aceh
antara Turki Usmani dan Portugis telah tumbuh sejak awal telah melibatkan seluruh potensi dan
sebelum hubungan diplomatik dengan Aceh elemen kekuatan yang ada di wilayah Aceh. Hal
terjalin secara formal, yang baru berlangsung ini tergambar dalam perang yang berlangsung.
pada 1537 atau 1538. Para ulama meminta seluruh rakyat bahu
Kesultanan Aceh tercatat pernah membahu membantu perjuangan seluruh rakyat
memiliki hubungan diplomatik dengan Turki dalam mengusir penjajah, baik tenaga, harta
Usmani terutama sejak abad ke-16. Saat itu, benda bahkan upaya untuk memberi bantuan
Aceh beberapa kali mengirim utusan ke menginap dan melindungi para pejuang. Selain
Istanbul untuk meminta bantuan militer. itu, dalam perang Aceh telah dijalankan suatu
Mereka mengangkut komoditas dagang upaya diplomasi yang terlihat bagaimana
terutama lada untuk dipersembahkan kepada kesultanan Aceh telah menjalin hubungan
sultan Turki. Bahkan, ada bukti kalau Aceh dengan kesultanan Turki baik dalam bidang
pernah mengajukan diri menjadi vasal atau perdagangan, politik bahkan pertahanan.
negeri di bawah perlindungan Turki yang ketika Diplomasi ini terlihat ketika Turki memberikan
itu merupakan imperium terkuat di dunia. bantuan terhadap Aceh dalam pelatihan
Sejarah hubungan diplomatik antara Aceh dan kemiliteran, bantuan senjata berupa meriam.
kuasa Ottoman dimulai oleh Sultan Muhayyat Perang Aceh adalah suatu bentuk nyata
Syah yang telah menjalin hubungan atas perang semesta yang dilakukan kesultanan
idealisme Pan-Islamisme. Ottoman Turki Aceh yang mendapat dukungan dari para ulama
mengirim armada dan pakar angkatan dan seluruh rakyat Aceh. Perang semesta yang
bersenjata untuk membantu pedagang Islam didefinisikan sebagai perang total seluruh
dan kerajaan Aceh dari gangguan Portugis di rakyat dengan mengerahkan segenap kekuatan
sepanjang kawasan Lautan Hindia dan Lautan dan sumber daya yang ada tercermin dalam
Merah. Kuasa Ottoman telah mengirim pakar perang Aceh. Sifat kesemestaan yang
ketentaraan dan pakar pembuat senjata dan melibatkan seluruh rakyat Aceh sesuai dengan
meriam ke Aceh. Pada tahun 1562 Aceh telah peran, kemampuan, profesi dan keahlian telah
mengirim delegasi ke Istanbul memohon dibuktikan rakyat Aceh. Ciri kesemestaan
bantuan, dan pada tahun 1564 bantuan Ottoman diwujudkan dalam pengerahan kekuatan dan
sampai ke Aceh (Nadzri, et al, 2015). sumber daya yang ada di Aceh dimobilisasi
untuk kepentingan perang yang berlangsung

…………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………..
Jurnal Inovasi Penelitian ISSN 2722-9475 (Cetak)
ISSN 2722-9467 (Online)
Vol.1 No.11 April 2021 2547
…………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………..
cukup lama. Sifat kewilayahan dalam perang Heutsz dalam penetapan kebijakan
semesta juga dipraktekan dalam perang Aceh. kolonialisme belanda di Aceh (1898-
Perang Aceh perang yang terjadi diseluruh 1904). 1(1), 32–45.
wilayah kesultanan Aceh baik Aceh besar, [9] Fitriyah, L. (2019). " Perang Aceh 1873-
Aceh Barat, Aceh Timur dan Utara seluruh 1903 ( Surutnya Hubungan Diplomasi
wilayah secara serentak bergerak untuk Kesultanan Aceh Dan Turki Utsmani ) ”.
mengusir Belanda yang di sebut kafir. Perang 1903.
Aceh sebagai perang terlama dan terbesar yang [10] García, R. (2013). Heroisme Perlawanan
dialami Belanda merupakan bukti bahwa Kolonial Dalam Film Cut Nyak Dhien.
perang semesta yang melibatkan rakyat, Journal of Chemical Information and
wilayah dan sumber daya yang dimilki dengan Modeling, 53(9), 1689–1699.
memanfaatkan kondisi alam memalui taktik [11] Hardiansyah. (2010). Ontologi Hikayat
perang gerilya menjadi strategi perang yang Prang Sabi.
cukup ampuh dalam menghadapi penjajah bagi [12] Hasjmy. (1977). Apa Sebab Rakyat Aceh
bangsa Indonesia. Sanggup Berperang Puluhan Tahun
Melawan Agresi Belanda.
DAFTAR PUSTAKA [13] Muhajir, A. (2013). Ideologi Perang Sabil:
[1] Abdullah, Imran T. (2012). Ulama Dan Patriotisme dan Nasionalisme Rakyat
Hikayat Perang Sabil Dalam Perang Aceh. Makalah, (9), 10.
Blanda Di Aceh. Humaniora, 12(3), 239– [14] Muhajir, A. (2018). Langkah Politik
252. Belanda di Aceh Timur: Memahami Sisi
[2] Abdullah, Imran Teukku. (2008). Hikayat Lain Sejarah Perang Aceh, 1873-1912.
Perang Sabi Satu Bentuk Karya Sastra 1(2), 160–171.
Perlawanan. Hikayat Perang Sabi Satu https://doi.org/10.30743/mkd.v1i2.515
Bentuk Karya Sastra Perlawanan, p. 23. [15] Munir, M. M. (2019). Keterlibatan Snouck
[3] Alfian, I. (1987). Perang di Jalan Allah Hurgronje Dalam Menaklukkan Aceh
Perang Aceh 1873-1912. Tahun 1899-1906 M.
[4] Amilia, S. (2018). Peranan Teungku [16] Nadzri, A. bin A., Wahab, A. A. bin A., &
Fakinah dalam Perang Aceh Tahun 1873- binti Zaki, A. F. (2015). Relasi Aceh Dan
1933 M. Turki Dalam Islamisasi Dunia Melayu:
[5] Anwar. (2020). Strategi Kolonial Belanda Suatu Analisis. Kontekstualita: Jurnal
Dalam Menaklukkan Kerajaan Aceh Penelitian Sosial Keagamaan, 30(1), 25–
Darussalam. Jurnal Adabiya, 19(1), 13. 47.
https://doi.org/10.22373/adabiya.v19i1.74 [17] Nazaruddin, M. (2014). Dimensi
82 pembentuk kesadaran identitas keacehan
[6] Burhanudin, J. (2016). Pasang Surut dan citra diri Aceh. Masyarakat,
Hubungan Aceh dan Turki Usmani: Kebudayaan Dan Politik, 27(1), 44.
Perspektif Sejarah. Studia Islamika, 23(2). https://doi.org/10.20473/mkp.v27i12014.4
https://doi.org/10.15408/sdi.v23i2.3259 4-54
[7] Choirul, I. (2021). Kesultanan Aceh [18] Parinduri, A. (2021). Sejarah Perang Aceh:
Darussalam: Sejarah Masa Kejayaan dan Kapan, Penyebab, Proses, Tokoh, & Akhir
Peninggalan - Tirto.ID. Retrieved April 5, - Tirto.ID. Retrieved April 5, 2021, from
2021, from https://tirto.id/kesultanan-aceh- https://tirto.id/sejarah-perang-aceh-kapan-
darussalam-sejarah-masa-kejayaan-dan- penyebab-proses-tokoh-akhir-gaiC
peninggalan-f9Vv [19] Pratiwi, I. (2007). Peran Ulama Dalam
[8] Dame, I., Junaidi, & Sukirno. (2014). Perang Aceh 1873-1912.
Pertentangan Antara Christian Snouck [20] Pratiwi, T. D. (2017). Relevansi
Hurgronje dan Johanes Benedictus Van Penyusunan Teori Diplomasi Dalam

…………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………..
ISSN 2722-9475 (Cetak) Jurnal Inovasi Penelitian
ISSN 2722-9467 (Online)
2548 Vol.1 No.11 April 2021
…………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………..
Perspektif Islam. Journal of Islamic World
and Politics, 1(1), 111–126. Retrieved
from
http://journal.umy.ac.id/index.php/jiwp/art
icle/view/3768
[21] Purwanto, A. (2020). Provinsi Aceh.
Retrieved April 4, 2021, from
https://kompaspedia.kompas.id/baca/profil
/daerah/provinsi-aceh
[22] Said, M. (1985). Aceh Sepanjang Abad
(2nd ed.).
[23] Supratman, R. F. (2020). Surat Kabar
Basiret: Melihat Perang Aceh (1873-1904)
dari Istanbul dan Kairo. Lembaran Sejarah,
15(1), 91.
https://doi.org/10.22146/lembaran-
sejarah.59526
[24] Suryaman, A. M. (2012). Hikayat Prang
Sabi; Pengobar Semangat Perjuangan
Teungku Tjik Ditiro. 91(5), 2.
[25] Yardho I, M. (1981). Kesultanan Aceh
Darussalam. Journal of Chemical
Information and Modeling, 53(9), 1689–
1699.

…………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………..
Jurnal Inovasi Penelitian ISSN 2722-9475 (Cetak)
ISSN 2722-9467 (Online)

Anda mungkin juga menyukai