Afriska bibianna
IAIN Lhoksemawe
Email: friskabibiana15@gmail.com
A. Pendahuluan
Sejarah kerajaan di aceh dimulai dari dua kerajaan sebelumnya yang bergabung,
yaitu kerajaan lamuri dan aceh. Hal ini di dasari oleh perkawinan raja lamuri dengan putri
seorang bangsawan dari aceh. Dengan terlaksananya perkawinan antar dua kerajaan mereka
memutuskan untuk menyatukan kerajaan tersebut menjadi satu. Maka terbentuknya aturan-
aturan baru beserta dengan penguasa yang sering disebut dengan kesultanan Aceh
darussalam.
Awal terbentuk kesultanan Aceh diawali dengan pengetahuan tentang islam.adapun
orang yang di pilih untuk menjabat di kerajaan aceh yaitu,Ali mughayat syah (1496-1530)
sebagai raja pertama yang memimpin kerajaan aceh .kerajaan aceh bangkit, karena
pengetahuannya tentang islam.maka, dengan itu kerajaan ini juga sering di kenal dengan
kerjaan islam dan kerajaan ini mengalami peningkatan yang sangat luar biasa pada saat
kepemimpinan sultan iskandar muda.keberhasilan yang di dapat oleh kerajaan aceh terjadi
karena letaknya yang sangat bagus/strategis, dekat dengan penyebrangan perdagangan
internasional antar daerah yang satu dengan yang laiinya pada waktu kerajaan aceh.tapi
dengan banyaknya aktivitas perdangangan yang datang dari daerah lain membuat kehidupan
di masyarakat aceh dan juga kerajaan aceh terpengaruh baik dalam bidang
politik,sosia,budaya,dan ekonomi.
Kerajaan Aceh mempunyai pergantian pemimpin, mulai dari Salahuddin,putra Ali
Mugayat Syah, hingga Sultan Iskandar Muda (1607-1636 M). Saat itu berdirilah Kerajaan
Aceh Darussalam diatas reruntuhan Kerajaan lamuri (MarcoPolo: 1992). Semenjak
kerajaan samudra pasai mengalami kemunduran,dan pembangun Kerajaan Aceh
Darussalam pada tahun 1205 M yaitu Sultan John Shah. Berhasil menaklukkan Kerajaan
lamuri dan mendirikan Kerajaan Aceh Dipandu olehajaranIslam (Hasjmi: 1988).
Alasan kegagalan tentara Belanda yang dipimpin oleh J.H.R. Kohler. Hal ini,
dikarenakan tentara tidak memahami kemampuan pasukan lawan. Taklama kemudian,
mata-mata yang dikirikan Belanda untuk mendapat data tentang pasukan Aceh.
Penetapan J.H.R.Kohler. Karena karir militernya yangbaik, dia diberi jangka pendek
untuk menyusun rencana serangan dalam perjalanan menyerang Aceh. Saat J.H.R.
Kohler bersiap menghadapi penyerangan, GubernurJenderal Konsulat Belanda di
Singapura juga membantu persiapannya. Tindak anpara pemimpin perang dipantau dari
jarak jauh, Korespondensi dilakukan melalui surat antara Konsulat Belanda di
Singapura dan J.H.R. Kohler. Surat itu dikirim antaratanggal 15 Februari dan 20 Maret
1873. Di dalam surat itu tercatat akan rencan apenyerangan kepada pasukan Aceh yang
dikirimkan sebanyak 25 kali.
Pada serangan pertama, tim Belanda gagal dan banyak orang yang terjatuh,
informasi Itu tibadi Belanda. Mereka sungguh kaget karena tidak menyangka
pemberontakan akan begitu sengit. Pemerintah Belanda merasa malu danmurka
sehingga melakukan serangan kedua menggunakan gerombolan besaryang dipimpin
oleh Van Swieten. Tentara Aceh berusaha melindungi diri dengan membentuk berbagai
macam ranjau untuk mempersulit gerak maju tentara Belanda ke Aceh. Namun wabah
kolera terus menyebar dikalangan masyarakat Aceh, membuat istana dan kota menjadi
sepi karena wabah kolera menyebar dengan cepat. Tentara Belanda akhirnya menguasai
istana ,namun ternyata baik istana maupun kota telah dikosongkan karena penyakit
kolera. Mereka bersorak menyatakan kemenangan, dan membawa kabar itu ke Belanda.
Sesudah empat puluh tahun bertarung dan bertahandi Aceh, akhirnya pada tahun
1913 Belanda berhasil mengukuhkan kedudukannya menjadi pemimpin pemerintahan
Aceh. Meskipun sesungguhnya Aceh tidak pernah menyerah sepenuhnya kepada
Belanda. Penguasaan Belanda atas Aceh menyebabkan rakyat Aceh semakin terdesak
dan merasa ketakutan akan kekejaman belanda. Tetapi, Belanda takut akan
pemberontakan lagi oleh para pejuang Aceh. karena itu, mereka Mengawasi seluruh
kegiatan yang dilakukan oleh rakyat Aceh.
(melalui Eropa dan Timur Tengah).dan Kapal-kapal Aceh yang bekerja dalam
perdagangan dan pelayaran mencapai ke Laut Merah.
Semenjak masa pemerintahan Kerajaan Perlak (abad 12-13 M), Ada perselisihan
antara Syi'ah dan Sunnah. Namun dalam periode pemerintahan Sultan Iskandar Muda,
kaum Syiah mendapat lindungan dan berkembangan dalam wilayah Aceh.
Sultan Iskandar Muda juga punya sebutan lain, Perkasa Alam Karena
kemampuannya di dalam mengembangkan kesultanan dan menghancurkan musuh-
musuhnya. melewati Oleh sebab itu, pembenaran akan parasultan ini menjadi bukti
eksistensi dan kebesaran mereka. Sejarah mencatat beberapa upaya Raja dan
pemerintahannya dalam mengembangkan dan mempertahankan kerajaan Aceh dari
penjajah maupun dari keributan negara itu sendiri. Pada umur 16 tahun, ketika berada
dalam kurungan, Portugis sukses menaklukkan Ramre, Aceh. Portugis membangun
pertahanan Kuta Lubok di Krueng Lamreh, Kuala Aceh padatahun 1606 Masehi.
Akan tetapi pada tahun yang sama, Sultan Iskandar Muda mengumpulkan
seluruh kekuatan dan kemampuannya untuk menyerang tentara Portugis dan sukses
merampas benteng Kuta lubuk dari Portugis.
F. KESIMPULAN
Pada serangan pertama, tim Belanda gagal dan banyak orang yang terjatuh,
informasi Itu tibadi Belanda. Mereka sungguh kaget karena tidak menyangka
pemberontakan akan begitu sengit. Pemerintah Belanda merasa malu dan murka
sehingga melakukan serangan kedua menggunakan gerombolan besar yang dipimpin
oleh Van Swieten.Alasan kegagalan tentara Belanda yang dipimpin oleh J.H.R. Kohler.
Hal ini, dikarenakan tentara tidak memahami kemampuan pasukan lawan.
H. Pasca peristiwa tersebut, kawasan Aceh secara tidak terduka terkait ke dalam
wilayah Hindia timur Belanda (Nederlandsch Oost-Indie) sertadenagn itu Hindia
Belanda di jadikan nenek leluhur bangsa Indonesia.
periode kebangkitan padaabad ke-17 Masehi, Padaabad ke-19 M, Belanda bekerja
keras menaklukkan berbagai wilayah Indonesia. Salah satu daerah yang dikuasai
Belanda di Indonesia adalah Aceh, Provinsi Aceh terletak di bagian paling barat
Indonesia.
Padatahun 1874, Belanda sukses menaklukkan titik pusat kerajaan, namun
paratokoh dan masyarakat tidak tinggal diam dan terus-menerus melakukan
perlawanan kepada Belanda sehingga mereka mampu mengalahkan pasukan
belanda.
DAFTAR PUSTAKA
Amirul Hadi. “, Islam and State in Sumatra A Study of Seventeeth Century Aceh,.” Leiden: Brill,
2004
Anton Stolwijk, Aceh Kisah Datang dan Terusiirnya Belanda dan Jejak yang Ditinggalkan, Terj.
Susi Moeimam dan Nurhayu Santoso, Jakarta: Yayasan Pustaka Obor Indonesia, 2021
Hasjmy, A. “Sultan Alaiddin Djohan Syah Dalam Kota Banda Aceh Hampir 100 Tahun,.”
Pemerintah Kotamadya 2 (1988).
Marduati. “Sejarah Aceh: Jejak Peradaban Aceh Darussalam Hingga Kolonial Belanda 1530-
1900 [History of Aceh: Traces of Aceh Darussalam Civilization to Dutch Colonial 1530-
1900]” 24, no. 2 (2023): 258–77. https://repository.ar-raniry.ac.id/id/eprint/28375/.
Rusdi Sufi. “, Pahlawan Nasional Sultan Iskandar Muda.” Jakarta: CV. Dwi Jaya Karya, 1995.