Anda di halaman 1dari 9

RPS 6

PENDANAAN DAN SUMBER-SUMBER PENDANAAN

KOPERASI DAN UMKM

6.1 Sumber Pendanaan Pengembangan Koperasi dan UMKM


6.1.1 Sumber pendanaan pengembangan koperasi

Sumber dana merupakan hal penting bagi lembaga koperasi simpan pinjam dalam
rangka memenuhi kebutuhan dana para anggotanya. Setiap anggota koperasi diwajibkan
untuk menyetor sejumlah uang sebagai sumbangan pokok anggota, disamping itu,
ditetapkan pula sumbangan wajib kepada para anggotanya. Secara umum sumber dana
koperasi adalah:

1. Dari para anggota koperasi


 Iuran Wajib
 Iuran Pokok
 Iuran Sukarela
2. Dari luar Koperasi
 Badan pemerintah
 Perbankan
 Lembaga Swasta lainnya

Pembagian keuntungan diberikan kepada para anggotanya sangat tergantung pada


keaktifan para anggotanya dalam meminjamkan dana. Semakin banyak seorang anggota
meminjam sejumlah uang, maka pembagian keuntungan akan lebih besar dibandingkan
dengan anggota yang tidak meminjam, demikian pula sebaliknya.

6.1.2 Sumber Pendanaan Pengembangan UMKM

Mungkin akan menjadi modal usaha yang membantu bisnis Anda. Apalagi saat ini
pemerintah lewat beberapa programnya sedang gencar untuk meningkatkan jumlah UKM
Indonesia. Melihat Indonesia sangat kekurangan wirausaha yang jumlahnya belum
mencapai 2 persen dari total penduduk Indonesia.

Selain itu pemerintah pun menyimpulkan bahwa UKM yang didirikan oleh para
pengusaha Indonesia ternyata tak rentan oleh krisis yang melanda. Terlihat di tahun 1998
ketika perusahaan-perusahaan besar bangkrut, UKM masih bisa memperoleh keuntungan.

UKM juga dinilai oleh pemerintah bisa membantu dalam mengurangi tingginya
pengangguran di Indonesia dan sempitnya lapangan kerja. Adapun sumber pendanaan di
dalam pengembangan UMKM diantaranya, :

 Modal Usaha Hibah Kelompok


Modal usaha ini biasanya merupakan bantuan yang diberikan
kepada satu kelompok yang memiliki usaha yang tellah berjalan dalam
waktu tertentu.  Modal usaha yang satu ini biasanya harus diajukan
proposalnya kepada pemerintah.
 Modal Usaha Berupa Bantuan untuk Wanita Rawan Sosial
Modal usaha ini untuk membantu wanita-wanita janda atau ibu
rumah tangga yang berada di bawah garis kemiskinan. Namun ada
syaratnya untuk mendapatkan modal usaha tersebut Anda harus
membentuk kelompok usaha sebanyak 10 orang.
Kemudian buat surat yang sudah ditanda tangani oleh kepada desa
bahwa  memang statusnya tergolong wanita yang rawan sosial dan
membutuhkan modal. Setelah  itu baru Anda bisa mengajukannya ke dinas
sosial. Biasanya nominal yang diberikan Rp10.000.000 per kelompoknya.
 Modal Usaha untuk Wirausaha Muda
Bagi Anda yang masih muda sepertinya Anda beruntung karena
pemerintah memang sudah menyediakan modal usaha untuk para
wirausaha muda. Modal ini ditujukan untuk wirausaha yang ingin
membangun usaha mikro. Total dana yang diberikan biasanya
Rp25.000.000 per unit usahanya.
 Modal Usaha dari Angel Investor
Modal usaha dari Investor malaikat atau angel investor  memang
sangat langka didapat. Biasanya pemodal berasal dari individu yang kaya
raya dan ingin memberikan modal untuk bisnis untuk sebuah bisnis yang
masih rintisan (startup). Meski investor malaikat namun tetap saja sang
investor meminta imbalan berupa obligasi konversi atau ekuitas
kepemilikan.
Angel investor biasanya bisa kita dapatkan dari keluarga dan
teman. Modalnya bisa berupa suntikan dana sekali dalam bentuk dana
awal (seed money). Bisa juga modalnya hanya berupa dukungan kontinu
untuk mengoperasikan perusahaan dalam kondisi yang sulit.Meskipun
angel investor biasanya kerabat dekat ternyata perlu juga
mempersentasikan bisnis kita. Agar mereka tidak ragu untuk memberikan
suntikan dana ke dalam bisnis kita. Dan ketika bisnis kita dalam keadaan
krisis dan membutuhkan suntikan dana kita pun perlu untuk mempermak
ulang konsep bisnis kita mungkin ada yang salah. Atau perlu menambah
inovasi agar tak ketinggalan zaman. Konsep tersebut harus juga dijelaskan
kepada calon angel investor agar mereka merasa yakin bahwa dana yang
mereka berikan akan berkembang.
Meskipun angel investor biasanya kerabat dekat ternyata perlu juga
mempersentasikan bisnis kita. Agar mereka tidak ragu untuk memberikan
suntikan dana ke dalam bisnis kita. Dan ketika bisnis kita dalam keadaan
krisis dan membutuhkan suntikan dana kita pun perlu untuk mempermak
ulang konsep bisnis kita mungkin ada yang salah. Atau perlu menambah
inovasi agar tak ketinggalan zaman. Konsep tersebut harus juga dijelaskan
kepada calon angel investor agar mereka merasa yakin bahwa dana yang
mereka berikan akan berkembang.
 Modal Usaha dari Perbankan
Tak sedikit pebisnis yang ingin membuka bisnisnya dengan modal
dari perbankan. Bahkan sampai meminjam identitas orang lain agar cair
dana pinjamannya. Modal dari perbankan memang cukup besar untuk
memulai suatu usaha. Namun tak sedikit orang yang usahanya bangkrut
karena harus membayar bunga bank.
Jadi usaha yang dibangun belum balik modal namun sudah harus
membayar bunga ke bank. Sehingga terpaksa gulung tikar. Sehingga
mendapatkan modal usaha dari perbankan tidak disarankan. Namun ada
juga yang bank syariah yang menerapkan sistem pinjaman yang nol persen
bebas bunga dan riba.
Perbankan juga menerapkan syarat-syarat tertentu kepada calon
nasabah yang mengajukan pinjaman. Jadi jika tak memenuhi syarat-syarat
tertentu Anda tak bisa mengajukan permohonan modal kepada perbankan.
 Kredit Usaha
Merupakan modal yang diberikan oleh bank dalam bentuk kredit
usaha. Biasanya kredit ini diberikan sesuai dengan jenis usaha masing-
masing. Kredit ini dibagi menjadi dua jenis yaitu kredit investasi dan
kredit modal kerja dan mungkin juga bisa digabungkan keduanya,
Bagi Anda ingin mengambil kredit ini lebih baik Anda
mempelajarinya terlebih dahulu. Apabila sesuai dengan keinginan dan
cicilannya sesuai untuk Anda. Maka bisa Anda mengambilnya. Dan
disarankan untuk mengambil kredit yang bunganya nol persen saja.
 Kredit Tanpa Agunan (KTA)
Selain kredit usaha, Anda juga bisa mendapatkan modal lewat
kredit tanpa agunan yakni kredit perorangan yang tidak menggunakan
agunan atau jaminan untuk mendapatkan modal. Bagi pare pelaku usaha
pemula biasanya mengajukan ini. Kredit yang diberikan biasanya
mencapai 5 juta hingga 150 juta rupiah. Namun sayangnya suku bunganya
besar. Sehingga Anda harus memikirkan ulang jika ingin mengajukan
KTA.
 Pinjaman dari Lembaga Keuangan Non Bank
Selain bank orang juga ketika ingin mendapatkan modal biasanya
meminjam modal dari lembaga keuangan non bank. Lembaga ini memang
dibentuk oleh pemerintah dengan tujuan agar pengembangan pasar uang
dan pasar modal. Selain itu juga untuk membantu para permodalan
perusahaan terutama untuk para pengusaha yang masih membutuhkan
modal.
Lembaga keuangan bukan bank ini beraneka macam seperti
pegadaian, perusahaan sewa gedung, koperasi simpan pinjam, asuransi,
pasar modal atau bursa efek dan lembaga penyelenggara dana pensiun.
Meski lembaga keuangan bukan bank bukan berarti membebaskan
Anda dari bunga. Lembaga ini juga menerapkan bunga yang cukup besar
sehingga Anda sebaiknya memikirkan ulang jika ingin meminjam dana
kepada lembaga keuangan non bank.
 Modal Investasi Untuk Startup
Bagi Anda yang beruntung Anda bisa mendapatkan investasi dari
perusahaan yang sudah besar. Bentuknya beragam seperti seed capital
(investasi tahap awal, Later seed stage, early stage capital, expansion
capital dan late stage capital.
Sebelum menerima investasi dari investor ada baiknya Anda
pelajari dulu sistem mainnya. Jangan sampai Anda mengalami kerugian.
Karena terkadang ada investor yang memberikan dana hanya untuk
mematikan bisnis Anda karena ternyata dia seorang kompetitor. Ada juga
yang hanya ingin mencuri ide Anda setelah mendapatkannya maka Anda
dengan mudah diputuskan investasinya. Sehingga jangan mudah tergiur
ya meskipun jumlah nominal besar.
Seed capital yaitu investasi yang diberikan ditahap awal dan masih
diterima oleh usaha yang masih dalam tahap rintisan. Investasi ini akan
membantu pengusaha untuk mengembangkan produk, riset pasar dan
biaya operasional.
Later seed stage atau Startup Capital, merupakan tahapan di mana
bisnis telah memiliki produk serta telah memiliki penghasilan. Investasi
yang diberikan biasanya tidak terlalu banyak dan hanya digunakan untuk
merekrut lebih banyak anggota, riset pasar tambahan dan untuk
memaksimalkan produk.
Early Stage Capital merupakan investasi yang diberikan kepada
startup yang telah berjalan selama dua atau tiga tahun. Selain itu startup
ini juga telah memiliki kantor, memiliki manajemen, tim yang bagus dan
penjualannya terus meningkat.  Investasi ini biasanya diberikan agar
penjualan bisa sampai titik maksimal.
Expansion Capital , investasi ini biasa diberikan kepada
perusahaan yang sudah stabil namun tetap memerlukan bantuan dana
untuk mengembangkan usahanya ke tahap selanjutnya. Selain itu investasi
ini biasanya diberikan untuk mempromosikan produk.
Late Satge Capital akan diberikan kepada bisnis yang sudah
mencapai tahap penjual maksimal begitu juga pendapatannya hanya saja
masih memerlukan dana tambahan untuk meningkatkan pemasaran atau
gaji karyawan.
 Hibah
Jika Anda bisa mendapatkan investasi berupa hibah berarti Anda
sangat beruntung. Karena si investor tak akan meminta imbalan apa pun
dari bisnis Anda. Baik itu bagi laga, obligasi maupun kepemilikan.
Serupa dengan angel investor yang memberikannya biasanya orang
terdekat kita. Biasanya orang tua yang memberikan warisan baik itu
saham, barang maupun uang. Pemerintah pun pernah menerapkan dana
hibah untuk wirausaha muda sebesar Rp25juta.
Meski mendapatkan dana hibah ibarat mendapatkan durian
runtuh  Namun bisnis yang mendapatkan dana hibah biasanya bisnisnya
sulit berkembang karena bisa dengan mudahnya mendapatkan pendapatan
tanpa diiringi kerja keras perusahaan.
 Modal dari Cadangan Laba
Dibalik sebuah usaha biasanya ada laba sehingga bisa Anda
sisihkan laba Anda untuk modal mengembangkan usaha. Anda bisa
mengembangkan usaha dengan laba Anda dengan membeli peralatan-
peralatan yang membantu usaha Anda seperti mesin.
Selain mesin Anda juga bisa menambah jumlah karyawan Anda
sehingga produktivitas pun meningkat atau bisa juga meningkatkan gaji
karyawan sehingga mereka semang bekerja. Dengan modal usaha tersebut
Anda juga bisa mempromosikan produk Anda sehingga lebih banyak lagi
yang mengenalnya.
Namun meskipun laba Anda cukup banyak jangan dikeluarkan
semuanya untuk modal mengembangkan usaha Anda. Harus Anda
sisihkan juga untuk simpanan khawatir di perjalanan ada dana yang
dibutuhkan. Misalnya perusahaan Anda tiba-tiba merugi maka Anda
masih memiliki dana yang lebih untuk mengurangi kerugian di perusahaan
Anda. Sehingga menghindari kebangkrutan.
 Modal dari Pemasok
Misal kita ingin membuka sebuah toko maka kita ambil dulu
barangnya ke pemasok jika sudah laku baru dibayarkan. Cara seperti ini
banyak dilakukan sekarang karena lebih menguntungkan. Dan tak semua
orang memiliki uang untuk membangun sebuah usaha sehingga dengan
kerja sama dengan toko yang lebih besar maka Anda bisa membuka usaha
Anda. Biasanya kerja sama ini bermodalkan dari rasa saling percaya
karena tak sedikit pelaku usaha yang dipasok kebutuhan tokonya justru
melarikan diri.
 Modal Usaha Sendiri
Paling enak membuka usaha adalah dengan modal sendiri. Karena
Anda tak perlu khawatir sangan investor akan menagih modal usahanya di
kemudian hari. Atau malah mengambil alih usaha Anda. Anda bisa
mengambilnya dari tabungan Anda atau bisa menjual aset-aset Anda
seperti hand phone, laptop, perhiasan, kendaraan dan lain-lain.

6.2 Dukungan Kebijakan Pemerintah dibidang Pendanaan Koperasi dan UMKM


Untuk membantu para pemilik dan pengelola usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM)
kementrian negara koperasi dan UKM telah membantuk sebuah lembaga untuk
mengoptimalkan pengelolaan dana bergulir untuk pembiayaan koperasi dan UMKM dalam
bentuk pinjaman serta pembiayaan lainnya yang sesuai dengan kebutuhan para koerasi dan
pemilik/pengelola UMKM. Dengan dibentuknya lembaga ini diharapkan pengelolaan dana
bergulir ini dapat dilaksanakan sebaik-baiknya dan bermanfaat untuk koperasi dan UMKM.
Ada beberapa jenis bantuan atau pinjaman pembiayaan yang disediakan oleh lembaga
yang dibentuk oleh pemerintah ini, beberapa diantaranya adalah sbb.:
 Pinjaman dan Pembiayaan Untuk Koperasi Sektor Rill
Persyaratan:

1. Koperasi Primer dan/atau Sekunder yang telah berbadan hukum;


2. Berpengalaman menjalankan usaha terkait dengan tujuan penggunaan
pinjaman/pembiayaan dan memiliki kinerja baik selama 2 (dua) tahun terakhir
yang ditunjukan dengan: memperoleh SHU yang positif serta melaksanakan RAT.
3. Untuk seluruh Pinjaman/Pembiayaan atau dalam bentuk lainnya, dengan plafond
di atas Rp. 1.000.000.000,- (satu milyar rupiah), harus dilengkapi dengan laporan
keuangan audited minimal 2 (dua) tahun terakhir dengan opini minimal wajar
dengan pengecualian.
4. Bersedia menandatangani surat perjanjian secara notariil untuk
Pinjaman/Pembiayaan diatas Rp.100.000.000,- (seratus juta rupiah), sedangkan
untuk Pinjaman/Pembiayaan sampai dengan Rp.100.000.000,- (seratus juta
rupiah) menandatangani surat perjanjian secara dibawah tangan.
5. Bersedia menandatangani surat perjanjian secara notariil.
 Pinjaman dan Pembiayaan Untuk Koperasi, Usaha Kecil dan Menengah Strategis
Melalui Lembaga Perantara
Persyaratan:
1. Berpengalaman menjalankan kegiatan usaha minimal 3 (tiga) tahun dan memiliki
kinerja baik pada 1 (satu) tahun terakhir yang ditunjukkan dengan menunjukkan
laba yang positif.
2. Memenuhi kriteria Koperasi, atau Usaha Kecil, atau Usaha Menengah sesuai
peraturan perundangan yang berlaku.
3. Berpengalaman menjalankan usaha produktif di sektor riil terutama
mengusahakan komoditi unggulan dan/atau berorientasi ekspor.
4. Meningkatkan ekonomi perempuan dan/atau kelompok masyarakat miskin
dan/atau kelompok penderita cacat tubuh dan/atau kelompok keagamaan yang
mempunyai aktivitas produktif, atau
5. Berlokasi di daerah perbatasan dengan Negara lain, atau
6. Adanya unsur pemberdayaan sesuai dengan kebijakan Pemerintah.
7. Bersedia menandatangani surat perjanjian pinjaman secara otentik
8. Bersedia memenuhi persyaratan lainnya yang ditetapkan oleh lembaga yang
dibentuk oleh pemerintah tersebut.

 Pinjaman dan Pembiayaan Untuk Koperasi, Usaha Kecil dan Menengah Strategis
Melalui Perusahaan Modal Ventura

Persyaratan:

1. Menjalankan usaha produktif.

2. Memenuhi kriteria Koperasi, atau Usaha Kecil, atau Usaha Menengah sesuai
peraturan perundangan yang berlaku.

3. Memiliki kelayakan usaha yang dipersyaratkan oleh perusahaan modal ventura


untuk mengembangkan usahanya.

4. Dapat menciptakan lapangan kerja.

5. Sanggup memenuhi persyaratan yang ditetapkan oleh perusahaan modal ventura

Anda mungkin juga menyukai