Anda di halaman 1dari 8

Ringkasan Materi Kuliah

Peranan, Dukungan, Fungsi, dan Manajemen di Bidang Koperasi

(Dosen Pengampu : Drs. I Made Dana, M.M)

Nama Kelompok 2 :

Ni Nyoman Ayu Manik Ankgaryta Pramana 1607521126

Ni Putu Pratiwi Irmayanthi 1607521135

Nyoman Ayu Dewanggi Diparesta Arnaya 1607521155

Fakultas Ekonomi dan Bisnis

Universitas Udayana

2018
 Manajemen Koperasi dan Nilai-Nilai Dasar Gerakan Koprasi

a. Manajemen Koperasi

Manajemen koperasi pada hakekatnya adalah penerapan ilmu manajemen di koperasi


dimana orang-orang yang diberi wewenang dan tanggungjawab melaksanakan proses
perencanaan, pengorganisasian, dan pengendalian sumber daya yang dimiliki oleh koperasi
untuk mencapai tujuan koperasi yaitu meningkatkan kesejahteraan berdasarkan nilai dan
prinsip-prinsip koperasi.

Peter Davis, 1999, memformulasikan bahwa manajemen koperasi diselenggarakan oleh


orang-orang yang bertanggung jawab untuk mengelola koperasi, nilai-nilai dan kekayaannya.
Mereka ini mengerahkan segala kemampuan kepemimpinannya dan memilih kebijakan untuk
mengembangkan koperasi berdasarkan hasil latihan professional perkoperasian. Manajemen
koperasi adalah kegiatan professional yang dilakukan koperasi untuk membantu seluruh
keanggotaan koperasi di dalam mencapai tujuannya

 Asas Koperasi dan Tujuan Koperasi

Koperasi mempunyai asas-asas yang berasal dari Negara Indonesia karena badan usaha
ini bersumber dari masyarakat Indonesia itu sendiri. Asas-asas tersebut antara lain:     

 Asas Kekeluargaan
Asas ini mengandung makna adanya kesadaran dari hati nurani setiap    anggota koperasi
untuk mengerjakan segala sesuatu dalam koperasi yang berguna untuk semua anggota dan
dari semua anggota koperasi itu. Jadi, bukan untuk diri sendiri maupun beberapa anggota saja
dan juga bukan dari satu anggota melainkan mencakup semuanya. Dengan asas yang bersifat
seperti ini maka semua anggota akan mempunyai hak dan kewajiban yang sama.          

 Asas Kegotongroyongan
Asas ini mengandung arti bahwa dalam berkoperasi harus memiliki toleransi, sifat mau
bekerja sama, dan sifat-sifat lainnya yang mengandung unsur kerja sama, bukan orang
perorangan.
Berdasarkan bunyi pasal 3 UU No. 25/1992, tujuan koperasi Indonesia dalam garis besarnya
meliputi tiga hal sebagai berikut :

a) Untuk memajukan kesejahteraan anggotanya;


b) Untuk memajukan kesejahteraan masyarakat; dan
c) Turut Serta membangun tatanan perekonomian nasional

 Fungsi Koperasi
Fungsi koperasi yaitu membangun dan mengembangkan potensi dan kemampuan
ekonomi anggota pada khususnya dan masyarakat pada  umumnya untuk meningkatkan
kesejahteraan ekonomi dan sosialnya. Meliputi :
1. Berperan serta secara aktif dalam upaya mempertinggi kualitas kehidupan manusia dan
masyarakat
2. Memperkokoh perekonomian rakyat sebagai dasar kekuatan dan ketahana perekonomian
nasional dengan koperasi sebagai sokogurunya.
3. Berusaha mewujudkan dan mengembangkan perekonomian nasional yang merupakan
usaha bersama berdasar atas asas kekeluargaan dan demokrasi ekonomi.

 Peranan Koperasi
1. Koperasi membantu para anggotanya dalam meningkatkan penghasilannya.
2. Koperasi menciptakan dan memperluas lapangan pekerjaan.
3. Koperasi menyatukan dan mengembangkan daya usaha orang-orang baik sebagai pribadi
maupun sebagai warga masyarakat.
4. Koperasi ikut meningkatkan taraf hidup rakyat dan meningkatkan tingkat pendidikan
rakyat.
5. Koperasi berperan dalam penyelenggaraan kehidupan ekonomi secara demokratis.

 Nilai-Nilai Dasar Gerakan Koperasi


1. Menolong diri sendiri

Artinya motif kerja sama antar orang dalam wadah koperasi adalah menggalang potensi
guna menghimpun kekuatan untuk memecahkan masalah bersama. Masalah bersama tidak
mungkin di pecahkan sendiri-sendiri, melainkan secara bersama melalui kerja sama. Karena
itu koperasi di artikan pula sebagai upaya menolong diri sendiri melalui kerja sama atau
upaya memperbaiki nasib secara Bersama

2. Tanggung jawab sendiri

Hal ini terkandung cita-cita kemandirian dalam memecahkan permasalahan bersama di


satu pihak, dan di lain pihak cita-cita menegakkan kebebasan dalam menentukan haluan
koperasi. Bila di kaitkan dengan butir 1, maka menolong diri sendiri melalui kerja sama
bukanlah tanggung jawab pihak lain, akan tetapi menjadi tanggung jawab sendiri. Oleh
karena itu dapat di artikan bahwa nilai ini sangat menekankan pentingnya jiwa kemandirian
yang timbul dan bersemi atas kesadaran sendiri ini justru akan menjadi sumber kekuatan
utama koperasi. Apabbila koperasi didirikan dan di kembangkan tidak atas dasar kesadaran
para anggotanya sendiri

3. Demokrasi

Merupakan cita-cita yang berkaitan dengan pengelolaan koperasi, sebagai konsekuensi


koperasi sebagai organisasi ekonomi yang menghimpun orang yang di miliki dan
dikendalikan oleh anggota. Ini mengartikan setiap anggota koperasi benar-benar diorangkn
dengan cara di libatkan secara aktif untuk menentukan haluan dan sekaligus mengendalikan
jalannya koperasi. Dari sisi anggota menentukan haluan dan mengendalikan jalannya
koperasi disadari sebagai tanggung jawabnya sebagai pemiliik dan pengguna koperasi.

4. Persamaan nilai

Hal ini ini berkaitan dengan perlakuan yang sama bagi setiap anggota tanpa memandang
besar kecinya simpanan yang di miliki oleh setiap anggota. Setiap anggota mempunyai hak
suara yang sama yaitu satu orang satu suara. Ketentuan ini berada dengan yang berlaku
diperseroan terbatas (PT), dimana besar kecilnya pemilikan saham menetukan hak suara
dengan memberlakukan ketentuan satu saham satu suara. Dengan demikian, di koperasi
semua anggota sama kedudukannya.
5. Keadilan

Nilai keadilan di koperasi di tegakkan melalui mekanisme kelembagaan. Antara lain,


pembagian sisa hasil usahakepada anggota berdasrakan pertimbangan jasa masing-masing
anggota (bukan pemilik modal), hak suara anggota sama yaitu satu anggota satu suara.
Keuntungan yang di peroleh dari transaksi dengan bukan anggota, tidak dialokasikan untuk
di bagikan kepada anggota melainkan untuk meningkatkan pemupukan modal.

6. Solidaritas

Nilai ini dianggap penting karena kerjasama antar individu didasari kesadaran dalam
wadah koperasi hanya akan terwujud dan berlangsung langgeng jika kerja sama ini di bangun
berdasarkan semangat kesetiakawanan untuk memperbaiki nasib bersama. Dalam
kesetiakawanan ditumbuhkan semangat kebersamaan berupa saling tolong menolong antar
sesama anggota, dalam hal ini berlaku pepatah “berat sama di pikul ringan sama dijinjing”,
“bersatu kita teguh bercerai kita runtuh”. Solidaritas dan individualitan merupakan pasangan
yang harus tumbuh secara serasi dalam tubuh koperasi dan akan pula menja di kekuatan
koperasi

 Pengertian Manajemen dan Perangkat Organisasi Koperasi


a. Pengertian manajemen

Koperasi didefinisikan sebagai: “Badan usaha yang beranggotakan orang seorang, atau
Badan Hukum Koperasi, dengan melandaskan kegiatannya berdasarkan prinsip-prinsip
Koperasi sekaligus sebagai gerakan ekonomi rakyat yang berdasarkan azas kekeluargaan”.

Manajemen adalah suatu proses tertentu yang terdiri dari perencanaan, pengorganisasian,
pelaksanaan dan pengawasan penggunaan suatu ilmu dan seni yang bersama-sama
menyelesaikan tugas untuk mencapai tujuan”.

Dari uraian di atas bahwa manajemen koperasi diselenggarakan oleh orang-orang yang
bertanggung jawab untuk mengelola koperasi, nilai-nilai dan kekayaannya.Sehingga dapat
disimpulkan bahwa manajemen koperasi adalah kegiatan profesional yang dilakukan
koperasi untuk membantu seluruh keanggotaan koperasi di dalam mencapai tujuannya.
manajemen koperasi tidak didasarkan pada pemaksaan wewenang, melainkan melalui
keterlibatan dan partisipasi. Para manajer profesional koperasi menggunakan metoda yang
sama seperti manajemen pada umumnya.

Dengan menyatukan manajemen koperasi sebagai bagian dari koperasi dan sebagai
representasi prinsip-prinsip penting koperasi itu sendiri, maka pengembangan prinsip-prinsip
manajemen koperasi, akan membuat perusahaan koperasi harus dikelola secara professional
dan kooperatif sedemikian rupa sehingga keterlibatan anggota dan demokrasi, akan tetap
menjadi kunci keberhasilan dalam praktek koperasi.

 Perangkat Organisasi Koperasi

Perangkat Organisasi Koperasi sebagaimana tercantum dalam UU No. 25 Tahun 1992


Pasal 21 adalah Rapat Anggota, Pengurus dan Pengawas

1. Rapat Anggota

Rapat Anggota merupakan pemegang kekuasaan tertinggi dalam koperasi. Hal ini
mengandung pengertian bahwa segala keputusan yang sifatnya mendasar mengenai
kebijakan pengembangan aktifitas koperasi ditentukan oleh anggota yang disampaikan
melalui forum rapat anggota. Setiap anggota mempunyai hak yang sama dalam
mengeluarkan pendapatnya. Penyelenggaraan rapat anggota sekurang-kurangnya sekali
dalam setahun.

Jenis rapat anggota yang ada dalam koperasi adalah :

a. Rapat Anggota Tahunan (RAT) :


rapat anggota yang diselenggarakan tiap akhir tahun. Diadakan oleh Pengurus dan Badan
Pengawas yang dihadiri oleh anggota. Rapat Anggota Tahunan ini mengesahkan laporan
pertanggungjawaban Pengurus dan badan Pengawas, pembagian Sisa Hasil Usaha (SHU),
pemilihan anggota Badan Pengurus dan Badan Pengawas.
b. Rapat Anggota Khusus (RAK) :
 rapat anggota yang diadakan untuk tujuan khusus seperti menetapkan kebijaksanaan
umum dibidang organisasi, manajemen dan usaha koperasi untuk satu tahun buku
berikutnya. Serta untuk menetapkan perubahan Anggaran Dasar (AD) dan Anggaran
Rumah Tangga (ART) koperasi.
c. Rapat Anggota Luar Biasa : 
rapat anggota yang diadakan untuk menetapkan penggabungan/
pembagian/peleburan/pembubaran koperasi apabila keadaan mengharuskan adanya
keputusan segera yang wewenangnya ada pada rapat angota. Maka dapat diadakan Rapat
Anggota Luar Biasa dengan permintaan tertulis 1/10 dari jumlah Anggota, Pengurus dan
Badan Pengawas.
2. Pengurus

Kekuasaan yang dimiliki oleh pengurus koperasi berada dibawah kekuasaan Rapat
Anggota. Pengurus hanya sebagai pemegang mandat yang dipilih, diangkat serta
diberhentikan oleh anggota. Pengurus harus membuat kebijakan yang tidak menyimpang
dari Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga dan hasil keputusan rapat anggota
lainnya dan pada akhir masa jabatannya harus mempertanggung jawabkan hasil kerjanya
kepada anggota.Secara umum, tugas utama pengurus koperasi adalah memimpin
organisasi dan perusahaan koperasi, melakukan segala perbuatan hukum dan atas nama
koperasi, serta mewakili koperasi baik didalam maupun diluar pengadilan.

Pengurus dipilih dari anggota, dan setelah masa jabatannya berakhir dapat dipilih
kembali. Unsur-unsur Pengurus Koperasi terdiri atas :

a. Ketua
b. Sekretaris
c. Bendahara
3. Pengawas
Pengawas mempunyai tugas untuk melakukan pengawasan terhadap pelaksanaan
kebijakan dan pengelolaan koperasi. Adanya fungsi pengawasan dalam suatu organisasi
koperasi dimaksudkan sebagai salah satu upaya untuk memperkecil resiko yang mungkin
timbul sebagai akibat dari terjadinya penyimpangan-penyimpangan kebijakan dari
rencana yang telah ditetapkan.
Pengawas wajib membuat laporan kepengawasannya dan disampaikan pada Rapat
Anggota. Laporan kepengawasan juga dibuat secara berkala sebagai bahan evaluasi dan
pemilaian kinerja pengurus. Pengawas dipilih melalui Rapat Anggota bersama dengan
pemilihan Pengurus. Jabatan Pengawas tidak boleh dirangkap dengan jabatan Pengurus.

Daftar Pustaka :
https://epzarkazi.wordpress.com/2015/03/16/jatidiri-koperasi/
https://rukanahep.wordpress.com/koperasi.../makalah-contoh-nilai-nilai-dan-prinsipkoperasi

Anda mungkin juga menyukai