Anda di halaman 1dari 6

Dogma Central Genetika Molekuler

Yang dimaksud disini adalah Dogma central semua informasi yang terkandung dalam DNA, kemudian
akan digunakan untuk menghasilkan molekul RNA melalui transkripsi, dan beberapa informasi pada RNA
tersebut akan digunakan untuk menghasilkan protein melalui proses yang disebut translasi.

Berikut adalah mekanisme prosesnya:

Sebenarnya dalam proses dogma central, ada beberapa referensi yang mencakup replikasi DNA, dan ada
yang tidak. Karena ada yang mengartikan dogma central adalah proses ekspresi gen dari DNA –> RNA –>
protein. Ada pula yang menyebutkan sebelum ekspresi gen berlangsung, DNA harus dilipat gandakan
dulu

■ REPLIKASI

Proses replikasi DNA adalah proses pengandaan DNA dimana proses ini diperlukan dalam pembelahan
sel. Sebelum proses ekspresi gen, biasanya DNA dilipatgandakan menjadi lebih banyak. Proses replikasi
DNA pada dasarnya adalah 1 double stranded DNA dicopy menjadi 2 buah, dari 2 buah akan dicopy
menjadi 4 buah. Jadi berawal dari denaturasi DNA yang akan membuka pilinan dari double stranded
menjadi single stranded. Kemudian dengan bantuan sebuah enzim yang disebut DNA polimerase, DNA
akan terikat DNA polimerase kemudian copy DNA terjadi. Melalui prinsip replikasi DNA ini lah PCR
(Polymerase Chain Reaction) dilakukan.

■ Transkripsi

Ini merupakan tahap awal dalam proses sintesis protein yang pada akhirnya proses ini akan
mengekspresi sifat-sifat genetik yang muncul sebagai fenotip. Dan untuk mempelajari biologi molekuler
tahap dasar yang perlu kita ketahui adalah bagaimana mekanisme sintesis protein dapat dinyatakan
sebagai sehingge fenotipe.

Transkripsi adalah sintesis molekul RNA dalam template DNA.Proses ini terjadi dalam inti sel (nukleus)
tepatnya pada kromosom.
Komponen yang terlibat dalam proses transkripsi yaitu: DNA template yang terdiri dari basa nukleotida
Adenin (A), Guanin (G), Timin (T), Sitosin (S); enzim polimerase RNA, faktor transkripsi, prekursor (bahan
yang ditambahkan sebagai diinduksi) .

Hasil dari proses sintesis tiga jenis RNA, yaitu mRNA messeger RNA), tRNA (transfer RNA), rRNA (RNA
ribosomal).

Sebelum itu saya akan menjelaskan terlebih dahulu bagian utama dari gen. Gen terdiri atas: promoter,
bagian struktural (terdiri dari gen yang mengkode sifat yang akan diekspresikan), dan terminator.

Sedangkan struktur RNA polimerase terdiri atas: beta, beta-prime, alpha, sigma. Pada struktur beta dan
beta-prime bertindak sebagai katalisator dalam transkripsi. struktur Sigma untuk polimerase RNA
holoenzim berlangsung hanya menempel promotor.Bagian yang disebut enzim inti terdiri dari alfa, beta,
dan beta-prime.

Tahapan dalam proses transkripsi pada dasarnya terdiri dari 3 tahap:

1. Inisiasi (pengawalan)

Transkripsi tidak dimulai di mana saja pada DNA, tapi di hulu (upstream) dari gen promotor. Salah satu
bagian terpenting dari promoter adalah kotak Pribnow (TATA box). Inisiasi dimulai ketika holoenzim RNA
polimerase menempel pada promotor. Tahapan dimulai dari pembentukan kompleks promoter
tertutup, pembentukan kompleks promoter terbuka, penggabungan beberapa nukleotida awal, dan
perubahan konformasi RNA polimerase karena struktur sigma holoenzim kompleks dihapus.

2. Elongasi (pemanjangan)

Proses selanjutnya adalah perpanjangan. Berikut ini adalah pemanjangan nukleotida perpanjangan.
Setelah promotor RNA polimerase melekat pada enzim tersebut akan terus bergerak sepanjang molekul
DNA, mengurai dan meluruskan heliks tersebut. Dalam pemanjangan, nukleotida ditambahkan secara
kovalen pada ujung 3 ‘molekul RNA yang baru dibentuk. Misalnya, DNA template nukleotida A, maka
nukleotida RNA yang ditambahkan adalah U, dan seterusnya. Pemanjangan maksimum tingkat molekul
transkrip RNA berrkisar antara 30-60 nukleotida per detik. Pemanjangan kecepatan tidak konstan.

3. Penghentian (terminasi)

Penghentian juga tidak terjadi di sembarang tempat. Transkripsi berakhir ketika sebuah nukleotida
spesifik melihat kodon STOP.Selain itu, terlepas dari template DNA RNA ribosom.
■ TRANSLATION

Tahap selanjutnya setelah transkripsi adalah terjemahan.Penerjemahan adalah suatu proses


penerjemahan urutan nukleotida molekul mRNA yang ada dalam rangkaian asam amino yang menyusun
suatu polipeptida atau protein.

Apa yang dibutuhkan dalam proses penerjemahan adalah: mRNA, ribosom, tRNA, dan asam amino.

Sebelumnya, saya pertama akan menjelaskan tentang struktur ribosom. Ribosom terdiri atas subunit
besar dan kecil. Ketika dua subunit digabungkan untuk membentuk sebuah monosom. subunit kecil
berisi peptidil (P), dan Aminoasil (A). Sedangkan subunit besar mengandung Exit (E), P, dan A. Kedua
subunit mengandung satu atau lebih molekul rRNA. rRNA sangat penting untuk mengidentifikasi bakteri
pada tingkat biologi molekuler, pada prokariotik dan eukariotik 16 S 18 S.

Seperti transkripsi, terjemahan ini juga dibagi menjadi tiga tahap:

1. Inisiasi

Pertama tRNA mengikat asam amino, dan ini menyebabkan acara diaktifkan atau tRNA disebut asilasi-
amino. Amino-asilasi proses dikatalisis oleh enzim tRNA sintetase. Kemudian ribosom mengalami
pemisahan menjadi subunit besar dan kecil.Selanjutnya molekul mRNA subunit kecil menempel pada
tongkat dengan kodon awal: 5 ‘- AGGAGG – 3′. Situs order dimana subunit kecil disebut urutan Shine-
Dalgarno. Subunit kecil dapat menempel pada mRNA bila IF-3. IF-3/mRNA-fMet IF-2/tRNA-fMet
pembentukan kompleks dan asam amino yang disebut N-formylmethionine dan memerlukan banyak
GTP sebagai sumber energi. tRNA-fMet, melekat pada kodon pembuka P subunit kecil.Selanjutnya,
subunit besar menempel pada subunit kecil. Dalam proses ini IF-1 dan IF-2 dilepas dan GTP dihidrolisis
terhadap GDP, dan siap untuk perpanjangan.

2. Pemanjangan

Perbedaan dalam proses transkripsi, terjemahan dari asam amino diperpanjang. Langkah-langkah yang
diambil dalam proses perpanjangan, yang pertama adalah pengikatan tRNA ke sisi A pada ribosom.
Transportasi akan membentuk ikatan peptida.

3. Penghentian
Terjemahan akan berakhir pada satu waktu dari tiga kodon terminasi (UAA, UGA, UAG) yang berada
dalam posisi A pada mRNA mencapai ribosom. Pada E. coli ketiga sinyal penghentian proses translasi
diakui oleh protein yang disebut faktor rilis (RF).Anil RF pada kodon terminasi mengaktifkan enzim
transferase peptidil yang menghidrolisis ikatan antara polipeptida dng tRNA pada P dan menyebabkan
tRNA kosong translokasi ke sisi memiliki E (exit).

Itulah mekanisme transkripsi dan proses penerjemahan. Proses selanjutnya adalah protein tersebut
akan diekspresikan oleh tubuh kita dalam bentuk fenotipe

video :

Dogma sentral adalah proses ekspresi gen yang mengikuti tahapan-tahapan dalam


info genetik yang terdiri proses dasarreplikasi DNA, transkripsi DNA menjadi RNA, dan
translasi RNA menjadi protein atau polipeptida.

 Ekspresi gen adalah serangkaian proses penerjemahan informasi genetik dalam


bentuk urutan basa pada DNA atau RNA menjadi protein (fenotipe). Informasi yang
dibawa bahan genetik tidak bermakna apa pun bagi suatu organisme apabila tidak
diekspresikan menjadi fenotipe. 

Sel-sel tubuh kita berbeda walaupun gen/DNA-nya sama. Misalnya sel neuron lebih
besar dari sel lymphocyte. Dalam Ekspresi gen, contohnya pada gen tertentu (mis : gen
C) pada saat dikandungan diekspresikan kecil, tetapi pada saat dilahirkan ekspresinya
meningkat sedangkan ekspresi gen A dan B kebalikannya. Hal ini terjadi karena
beberapa faktor, diantaranya: faktor lingkungan atau dari dalam sel itu sendiri yang
memicu ekspresi sel tersebut.

Proses Ekspesi Gen


Pada saat transkripsi DNA double helix menghasilkan salinan yang dipicu oleh enzim
RNA polymerase yang akan membentuk RNA. Yang digunakan sebagai cetakan adalah
DNA dari 3’-5’ (nomor atom gula penyusun DNA). Sehingga dihasilkan RNA dari 5’-3’.
Arahnya satu arah: 3’-5’ yang digunakan sebagai cetakan, bisa digunakan bagian
atas/bawah, tetapi cetakannya tetap 3’-5’. 

Untuk melakukan penyalinan perlu enzim RNA polymerase: I, II, III. Yang paling banyak
digunakan untuk membentuk RNA yang memkode protein RNA polymerase II, RNA
polymerase I: pembentukan rRNA, RNA polymerase III: rRNA dan tRNA.
Hampir seluruh gen memiliki daerah pada promotor yang memiliki susunan basa (TATA
box) karena bentuknya banyak basa nitrogennya TATA. Biasanya memiliki 25 bp (base
pair) upstream (+ 25 dari titik nol gen) yang merupakan daerah pertama (start point of
transcription). TATA box digunakan untuk membaca sehingga dapat diketahui dimana
suatu gen dimulai disalin. Jadi TATA box merupakan daerah awal transkripsi.

Elemen merupakan sequens/urutan nukleotida pada DNA dengan suatu urutan basa
tertentu (dengan motif tertentu) yang akan dikenali oleh faktor transkripsi terutama
TATA box dan faktor/elemen lain yang membantu memulai proses transkripsi. Elemen
lain itu memiliki susunan nukleotida tertentu (motif TTT) yang akan dikenali faktor
transkripsi umum (general transcription factor) yg sama untuk semua gen. Faktor
transkripsi akan membantu pelekatan RNA polymerase pada daerah promotor gen
untuk memulai proses transkripsi. Proses mulai transkripsi banyak yang terlibat. Ada
faktor-faktor transkripsi yang membantu TATA box yang mengenali RNA polymerase.
Daerah regulator gen tidak selalu di depan, tapi bisa di belakang atau di tengah.
Kesemuanya akan mempengaruhi apakah RNA polymerase dapat berjalan/bekerja
dengan baik atau tidak. Bila ada repressor maka akan menghambat proses pelekatan
aktifator transkripsi sehingga RNA polymerase tidak bekerja dan pergi sehingga proses
trankripsi tidak akan terjadi. Bila ada activator maka akan membantu RNA polymerase
untuk bekerja, tetapi kalau repressor maka akan menghambat kerja RNA polymerase
sehingga proses transkripsi tidak berjalan.

Selanjutnya RNA yang terbentuk (mRNA) akan mengalami pemerosesan mRNA yaitu
capping, splicing, Penambahan poly A. Lalu mRNA akan keluar dari inti sel dan menuju
ribosom. Di ribosom akan terjadi proses translasi, penerjemahan kedalam bahasa asam
amino (AA). Kemudian akan terbentuk protein. Protein setelah dibentuk perlu diproses
lebih lanjut agar bisa digunakan (folding).

 Proofreading merupakan aktivitas mengenali kekeliruan pengkopian dan memperbaikinya.


Penelitian pada awal tahun 2010 pada sel jaringan ikat manusia menyatakan ada tiga jenis DNA
polimerase yang terlibat dalam terjadinya pemotongan nukleotida, dalam rangka koreksi terhadap
DNA, yaitu DNA polimerase δ, ε, dan κ [6]

Telomerase adalah suatu enzim yang menambahkan urutan DNA berulang ("TTAGGG" pada


semua vertebrata) di ujung 3' utas DNA pada bagian telomer, yaitu bagian
ujung kromosomeukariota. Telomer mengandung bahan DNA rapat dan memberikan kestabilan pada
kromosom. Enzim ini tergolong transkriptase balik (reverse transcriptase) yang membawa molekul RNA-
nya sendiri, yang selanjutnya digunakan sebagai cetakan sewaktu mengulur telomer, yang memendek
setiap siklus replikasi. Telomerase ditemukan oleh Carol W. Greider dan Elizabeth
Blackburnpada 1985 pada siliata Tetrahymena [1]. Bersama dengan Jack W. Szostak, Greider dan
Blackburn dianugerahi Penghargaan Nobel 2009 dalam Fisiologi atau Kedokteran untuk temuan mereka
ini [2]. Ada beberapa indikasi bahwa telomerase berasal dari retrovirus [3]..

Anda mungkin juga menyukai