Rantai polipeptida seperti RNA-transcript, sering dimodifikasi
setelah disintesis. Proses ini sering disebut sebagai modifikasi pasca-translasi (Posttranslational Modifications). Beberapa contoh modifikasi pasca-translasi diterangkan sbg berikut : 1. N-terminus asam amino biasanya dihilangkan atau dimodifikasi. Sbg contoh, baik kelompok formil atau seluruh residu formilmetionin dalam polipeptida bakteri biasanya dihilangkan scr enzimatis. Dalam rantai polipeptida eukariotik, kelompok amino dari residu metionin awal sering dihilangkan, dan gugus amino dari residu N-terminal dimodifikasi secara kimia (asetat).
2. Residu asam amino kadang-kadang dimodifikasi. Sbg
contoh, fosfat dapat ditambahkan ke gugus hidroksil dari asam amino tertentu, seperti tirosin. Modifikasi seperti ini membuat residu bermuatan negatif yang dapat membentuk ikatan ion dengan molekul lain. Proses phosphorilasi sangat penting dalam mengatur banyak kegiatan seluler dan merupakan hasil dari enzim yang disebut kinase. Pada residu asam amino lainnya, metil atau kelompok asetil dapat ditambahkan secara enzimatik, yang jg dapat mempengaruhi fungsi dari rantai polipeptida yang dimodifikasi.
3.
Rantai samping karbohidrat kadang-kadang berikatan
dengan protein. Apabila karbohidrat berikatan dengan protein secara kovalen akan menghasilkan ikatan yg disebut Glikoprotein, suatu komponen yg penting dlm molekul ekstraseluler, seperti pd antigen spesifik dlm sistem tipe darah ABO pd manusia
4.
Rantai Polipeptida bisa dipotong. Sbg contoh, insulin terlebih
dahulu diterjemahkan mjd sebuah molekul yg panjang lalu dipotong/dipangkas scr enzimatis menjadi bentuk asam amino51.
5.
Rangkaian sinyal dihilangkan. Pada akhir N-terminal dr
beberapa protein, satu hingga 30 rangkaian asam amino berperan penting dlm mengarahkan protein menuju suatu lokasi di dlm sel. Ini dikenal dgn sebutan rangkaian sinyal yg menentukan tujuan akhir protein di dlm sel. Proses ini dikenal sbg penargetan protein. Sebelum mencapai status fungsional sbg protein, rangkaian sinyal scr enzimatis dihilangkan dr polipeptida.
6. Rantai polipeptida sering berikatan dengan logam.
Struktur tersier dan kuarter protein sering berikatan dengan atom logam. Fungsi dr protein ini tergantung dr kompleks molekuler yg berupa rantai polipeptida dan atom logam. Contohnya, hemoglobin mengandung 4 atom besi yg berikatan dg 4 rantai polipeptida. Tipe dr modifikasi posttranslasional ini sangat penting dlm mencapai status fungsional spesifik untuk setiap protein. Hal ini dikarenakan struktur 3D terakhir dr protein sangat berhubungan dg fungsi spesifiknya yaitu apakah suatu rantai polipeptida mampu melipat. Selama bertahun-tahun, ilmuwan berpikir bahwa pelipatan protein adalah proses spontan dimana molekul mencapai stabilitas termodinamika maksimal. Namun, banyak penelitian telah menunjukkan bahwa pelipatan protein tergantung pd protein pendampingnya (Chaperone). Protein pendamping (Chaperon) ini berfungsi untuk memfasilitasi proses pelipatan protein.
Awalnya protein pendamping ini ditemukan di Drosophila yg
disebut sbg protein heat-shock, namun sekarang protein pendamping telah ditemukan dalam berbagai organisme, termasuk bakteri, hewan dan tumbuhan. Pada akhirnya, pelipatan protein adalah proses yang sangat penting, bukan hanya karena protein yang gagal melipat mungkin non-fungsional, tetapi juga karena apabila pelipatannya tidak benar maka berbahaya bagi organisme tsb. Contohnya beberapa gangguan, seperti penyakit Alzheimer pada manusia dan ensefalopati spongiform (penyakit sapi gila pada sapi dan penyakit Creutzfeldt-Jacob pd manusia) yang disebabkan oleh adanya kesalahan pelipatan pd protein saraf.