Anda di halaman 1dari 7

Saatnya Ku Memuliakanmu

Ust. Muhammad Nuzul Dzikri

Sekecil apapun ketakwaan yg kita buat itu bisa memberikan efek.yg besar di kehidupan kita,
Sekecil apapun kebaikan yg kita buat itu akan memberikan dampak kebaikan untuk
kehidupam kita
Karena Allah tidak pernah tidur, tidak mengatuk, Allah melihat semua usaha yg kita lakukan

Siapa yg fokus melaksanakan kewajibannya dengan ketakwaan maka Allah akan berikan
solusi dari arah yg tidak diduga duga (QS. Ath-thalaq 2-3)
Barangsiapa bertakwa kepada Allah niscaya Dia akan mengadakan baginya jalan keluar.
Dan memberinya rezki dari arah yang tiada disangka-sangkanya. Dan barangsiapa yang
bertawakkal kepada Allah niscaya Allah akan mencukupkan (keperluan)nya. Sesungguhnya
Allah melaksanakan urusan yang (dikehendaki)-Nya. Sesungguhnya Allah telah mengadakan
ketentuan bagi tiap-tiap sesuatu.” (QS. Ath Tholaq: 2-3)

Al-Fath 48:23
‫ت ِمن قَ ْب ۖ ُل َولَن تَ ِج َد لِ ُسنَّ ِة ٱهَّلل ِ تَ ْب ِدياًل‬
ْ َ‫ُسنَّةَ ٱهَّلل ِ ٱلَّتِى قَ ْد َخل‬

(Demikianlah) hukum Allah, yang telah berlaku sejak dahulu, kamu sekali-kali tidak akan
menemukan perubahan pada hukum Allah itu
Pola kehidupan Allah akan selalu berulang, oleh karena itu kunci sukses di dunia dan di
akhirat adalah menyatukan hukum syariat dan pola kehidupan yg telah dicontohkah pada
kisah2 didalam quran dan sunnah Rasulullah dan para ulama terdahulu.
Contoh nya pejuang2 kita yg fokus melaksanakan kewajiban nya yaitu mengangkat
martabat&harkat bangsa dengan ketakwaan padahal lawannya belanda, jepang yg secara
logika dari segi persenjataan kita kalah tapi karena fokus dengan kewajiban maka Allah
berikan hak mereka yaitu kemerdekaan, maka apa susah nya Allah memberikan
solusi/kebahagian di rumah tangga kita yg lingkup nya sangat kecil dibandingkan negera RI
Fokus dalam Melaksanakan Kewajiban RT karena bila kita fokus terhadap
kewajiban kita itu adalah cara memuliakan pasangan kita
Kewajiban istri
1. Menaati suami selama bukan maksiat
“Jika seorang wanita selalu menjaga shalat lima waktu, juga berpuasa sebulan (di bulan
Ramadhan), serta betul-betul menjaga kemaluannya (dari perbuatan zina) dan benar-
benar taat pada suaminya, maka dikatakan pada wanita yang memiliki sifat mulia ini,
“Masuklah dalam surga melalui pintu mana saja yang engkau suka.” (HR. Ahmad 1: 191
dan Ibnu Hibban 9: 471)

2. Istri tidak boleh menyakiti, tidak dibuat marah (karena masalah personal) dan tidak
boleh marah kepada suami
Jangan panggil suami dengan panggilan buruk, ketika istri menyakiti hati suami ada pihak yg
marah yaitu bidadari surga

“Jika seorang istri menyakiti suaminya di dunia, maka calon istrinya di akhirat dari
kalangan bidadari akan berkata:

“Janganlah engkau menyakitinya. Semoga Allah mencelakakanmu sebab ia hanya sementara


berkumpul denganmu. Sebentar lagi ia akan berpisah dan akan kembali kepada kami.” (HR.
Tirmidzi no. 1174 dan Ibnu Majah no. 2014)

Karakter karakter wanita yang masuk surga :


“Wanita-wanita kalian yang menjadi penghuni Surga adalah yang penuh kasih sayang,
banyak anak, dan banyak kembali (setia) kepada suaminya yang apabila suaminya marah, ia
mendatanginya dan meletakkan tangannya di atas tangan suaminya dan berkata, ‘Aku tidak
dapat tidur nyenyak hingga engkau ridha.” (HR. An Nasa'i)
3. Istri wajib melayani nafkah batin suami dan izin puasa sunnah

“Suami mana saja yang memanggil istrinya untuk memenuhi hajatnya (jima') maka si istri
harus/wajib mendatanginya (memenuhi panggilannya) walaupun ia sedang memanggang
roti di atas tungku api.” (HR. Al-Tirmidzi dan al-Nasa’i. Dishahihkan Ibnu Hibban dan Al-
Albani)
“Hak suami terhadap isterinya adalah isteri tidak menghalangi permintaan suaminya
sekalipun semasa berada di atas punggung unta, tidak berpuasa walaupun sehari kecuali
dengan izinnya, kecuali puasa wajib. Jika dia tetap berbuat demikian, dia berdosa dan tidak
diterima puasanya. Dia tidak boleh memberi, maka pahalanya terhadap suaminya dan
dosanya untuk dirinya sendiri. Dia tidak boleh keluar dari rumahnya kecuali dengan izin
suaminya. Jika dia berbuat demikian, maka Allah akan melaknatnya dan para malaikat
memarahinya kembali, sekalipun suaminya itu adalah orang yang alim,” (H.R. Abu Daud
Ath-Thayalisi daripada Abdullah Umar).
“Demi Dzat yang jiwaku berada di tangan-Nya, tidaklah seorang suami memanggil
istrinya ke tempat tidurnya lalu si istri menolak (enggan terhadapnya), maka penghuni
langit murka kepadanya hingga suaminya ridha kepadanya.” (HR. Bukhari no. 5194 dan
Muslim no.1436)

“Tidak boleh (haram) bagi wanita untuk berpuasa sementara suaminya ada di sisinya
kecuali dengan izinnya. Istri juga tidak boleh memasukkan orang ke dalam rumahnya
kecuali dengan izin suaminya. Dan harta yang ia nafkahkan bukan dengan perintahnya,
maka setengah pahalanya diberikan untuk suaminya." (HR. Al-Bukhari)
3 kondisi istri boleh menolak ajakan suami untuk berhubungan :
- Sedang sakit
- Kondisi kejiwaan sedang tidak stabil
- Jika suami terindikasi maen perempuan (selingkuh)

4. Istri harus sering sering mengungkapkan cinta kepada suami


Ar-Rum 30:21
َ ِ‫ق لَ ُكم ِّم ْن أَنفُ ِس ُك ْم أَ ْز ٰ َوجًا لِّتَ ْس ُكنُ ٓو ۟ا إِلَ ْيهَا َو َج َع َل بَ ْينَ ُكم َّم َو َّدةً َو َرحْ َم ۚةً إِ َّن فِى ٰ َذل‬
ٍ َ‫ك َل َءا ٰي‬
َ‫ت لِّقَوْ ٍم يَتَفَ َّكرُون‬ َ َ‫َو ِم ْن َءا ٰيَتِ ِٓۦه أَ ْن خَ ل‬
Dan di antara tanda-tanda (kebesaran)-Nya ialah Dia menciptakan pasangan-pasangan
untukmu dari jenismu sendiri, agar kamu cenderung dan merasa tenteram kepadanya, dan Dia
menjadikan di antaramu rasa kasih dan sayang. Sungguh, pada yang demikian itu benar-benar
terdapat tanda-tanda (kebesaran Allah) bagi kaum yang berpikir.
Karena dengan mengungkapkan kasih sayang akan membuat tentram dan tenang hati suami,
karena salah satu karakter wanita penghuni surga adalah Al wadud
5. Tampil cantik di hadapan suami
“Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam pernah ditanya, “Wanita yang bagaimana yang
paling baik/soleha?”
Beliau menjawab, “Jika dipandang (suami) ia menyenangkan, jika diperintah ia taat, dan ia
tidak menyelisihi suaminya dalam perkara-perkara yang dibencinya, baik dalam diri maupu
harta”. (HR. Ahmad).
6. Istri bersyukur kepada suami dan tidak kufur nikmat
“Allah tidak akan melihat kepada wanita yang tidak bersyukur kepada suaminya, dan ia
tidak merasa cukup dengan apa yang diberikan suaminya” (HR. An Nasa’i no. 9086, Al
Baihaqi dalam Sunanul Kubra [7/294],

“Diperlihatkan kepadaku neraka, dan aku melihat kebanyakan penduduknya adalah


wanita”. Para wanita bertanya: “apakah karena mereka kufur kepada Allah?”. Nabi
menjawab: “Karena mereka kufur kepada suami mereka dan kufur kepada kebaikan suami
mereka. Jika engkau para suami, berlaku baik kepada istri kalian sepanjang waktu,
kemudian sang istri melihat satu keburukan dari dirimu, maka sang istri akan mengatakan:
aku tidak pernah melihat kebaikan dari dirimu” (HR. Bukhari no. 29, Muslim no. 907).

7. Menjaga rahasia, kehormatan, dan harta suami oleh istri

“Mungkin di antara kalian ada yang mendatangi istrinya lalu menutup pintunya dan
menjulurkan tirainya, kemudian setelah itu ia keluar dan mengobrol. Kemudian ia
mengatakan: aku barusan melakukan ini dan itu dengan istriku” … Sesungguhnya orang
yang melakukan seperti ini seperti setan lelaki yang bertemu setan wanita lalu berjima’ di
jalan, dan orang-orang menyaksikannya” (HR. Abu Daud no. 2174)
“Wanita mana saja yang meletakkan (melepas) pakaiannya di selain rumah suaminya maka
sungguh ia telah merobek penutup antara dia dan Allah.”1
Diriwayatkan juga oleh al-Imam Ahmad)
“Tidak boleh bagi seorang perempuan yang bersuami untuk membelanjakan harta
pribadinya (tanpa seizin suaminya).” (HR Abu Daud no 3546, Nasai no 3756, Ibnu Majah
no 2388)

“Tidak halal bagi wanita untuk puasa sunah, sementara suaminya ada di rumah, kecuali
dengan izin suaminya. Dan istri tidak boleh mengizinkan orang lain masuk ke rumahnya
kecuali dengan izin suaminya.” (HR. Bukhari 4899 & Muslim 1026).

 Rasulullah SAW bersabda: setiap orang adalah pemimpin dan akan diminta
pertanggungjawaban atas kepemimpinannnya. Seorang kepala negara adalah pemimpin atas
rakyatnya dan akan diminta pertanggungjawaban perihal rakyat yang dipimpinnya. Seorang
suami adalah pemimpin atas anggota keluarganya dan akan ditanya perihal keluarga yang
dipimpinnya. Seorang isteri adalah pemimpin atas rumah tangga dan anak-anaknya dan akan
ditanya perihal tanggungjawabnya. Seorang pembantu rumah tangga adalah bertugas
memelihara barang milik majikannya dan akan ditanya atas pertanggung jawabannya. Dan
kamu sekalian pemimpin dan akan ditanya atas pertanggungjawabannya (HR. Muslim).

Kewajiban para suami

1. Wajib memberikan nafkah kepada istri

An-Nisa' 4:34

َ‫ب بِ َما َحفِظ‬ ٌ َ‫ت ٰ َحفِ ٰظ‬


ِ ‫ت لِّ ْل َغ ْي‬ ٌ َ‫ت ٰقَنِ ٰت‬
ُ ‫صلِ ٰ َح‬ ۟ ُ‫ضهُ ْم َعلَ ٰى بَعْض َوبمٓا أَنفَق‬
َّ ٰ ‫وا ِم ْن أَ ْم ٰ َولِ ِه ۚ ْم فَٱل‬ َِ ٍ َّ َ‫ٱل ِّر َجا ُل قَ ٰ َّو ُمونَ َعلَى ٱلنِّ َسٓا ِء بِ َما ف‬
َ ‫ض َل ٱهَّلل ُ بَ ْع‬
ۖ
۟ ‫ضا ِجع َوٱضْ ربُوه َُّن فَإ ْن أَطَ ْعنَ ُك ْم فَاَل تَ ْب ُغ‬ ٰ ۚ
َ‫وا َعلَ ْي ِه َّن َسبِياًل ۗ إِ َّن ٱهَّلل َ َكان‬ ِ ِ ِ َ ‫ٱهَّلل ُ َوٱلَّتِى تَخَافُونَ نُ ُشو َزه َُّن فَ ِعظُوه َُّن َوٱ ْه ُجرُوه َُّن فِى ْٱل َم‬
‫َعلِيًّا َكبِيرًا‬

Laki-laki (suami) itu pelindung bagi perempuan (istri), karena Allah telah melebihkan
sebagian mereka (laki-laki) atas sebagian yang lain (perempuan), dan karena mereka (laki-
laki) telah memberikan nafkah dari hartanya. Maka perempuan-perempuan yang shalih
adalah mereka yang taat (kepada Allah) dan menjaga diri ketika (suaminya) tidak ada, karena
Allah telah menjaga (mereka). Perempuan-perempuan yang kamu khawatirkan akan nusyuz,
hendaklah kamu beri nasihat kepada mereka, tinggalkanlah mereka di tempat tidur (pisah
ranjang), dan (kalau perlu) pukullah mereka. Tetapi jika mereka menaatimu, maka janganlah
kamu mencari-cari alasan untuk menyusahkannya. Sungguh, Allah Mahatinggi, Mahabesar.
Mu’awiyah bin Haidah bin Mu’awiyah al-Qusyairi radhiyallaahu ‘anhu bahwasanya dia
bertanya kepada Rasulullah shallallaahu ‘alaihi wa sallam, “Ya Rasulullah, apa hak seorang
isteri yang harus dipenuhi oleh suaminya?” Maka Rasulullah shallallaahu ‘alaihi wa sallam
menjawab

1. Engkau memberinya makan apabila engkau makan,


2. Engkau memberinya pakaian apabila engkau ber-pakaian,
3. Janganlah engkau memukul wajahnya,
4. Janganlah engkau menjelek-jelekkannya, dan
5. Janganlah engkau meninggalkannya melainkan di dalam rumah (yakni jangan
berpisah tempat tidur melainkan di dalam rumah) Hadits shahih: Diriwayatkan oleh
Abu Dawud (no. 2142)
2. Memberikan sikap baik kepada istri

An-Nisa' 4:19

‫ْض َمٓا َءاتَ ْيتُ ُموه َُّن ِإٓاَّل أَن يَأْتِينَ بِ ٰفَ ِح َش ٍة ُّمبَيِّنَ ۚ ٍة‬ ۟ ۟ ُ‫ٰيَٓأَيُّهَا ٱلَّ ِذينَ َءامن‬
۟ ُ‫وا اَل يَ ِحلُّ لَ ُك ْم أَن تَرث‬
ُ ‫وا ٱلنِّ َسٓا َء كَرْ ه ًۖا َواَل تَ ْع‬
ِ ‫ضلُوه َُّن لِت َْذهَبُوا بِبَع‬ ِ َ
‫¬ا َويَجْ َع َل ٱهَّلل ُ فِي ِه خَ ْيرًا َكثِيرًا‬/ًٔ‫ُوا َش ْئـ‬ ۟ ‫ُوف فَإن َكر ْهتُ ُموه َُّن فَ َع َس ٰ ٓى أَن تَ ْك َره‬
ِ ۚ ‫ر‬ ْ
‫ع‬ ‫م‬ ْ
‫ٱل‬ ‫ب‬ َّ
‫ُن‬ ‫ه‬ ‫ُو‬‫ر‬ ‫ش‬ ِ ‫َا‬
‫ع‬ ‫و‬
َ
ِ ِ َ ِ

Wahai orang-orang beriman! Tidak halal bagi kamu mewarisi perempuan dengan jalan paksa
dan janganlah kamu menyusahkan mereka karena hendak mengambil kembali sebagian dari
apa yang telah kamu berikan kepadanya, kecuali apabila mereka melakukan perbuatan keji
yang nyata. Dan bergaullah dengan mereka menurut cara yang patut/makhruf. Jika kamu
tidak menyukai mereka, (maka bersabarlah) karena boleh jadi kamu tidak menyukai sesuatu,
padahal Allah menjadikan kebaikan yang banyak padanya.

*makhruf itu berasal dari kata urf : kebiasaan yg baik yg ada di lingkungan kita

3. Membantu perkerjaan rumah

Aisyah radhiallahu ‘anha berkata,

َّ ‫صالَةُ قَا َم إِلَى ال‬


‫صالَ ِة‬ َّ ‫ت ال‬ َ ‫َكانَ فِي ِم ْهنَ ِ¬ة أَ ْهلِ ِه فَإ ِ َذا¬ َح‬
ِ ‫ض َر‬

“Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam dalam kesibukan membantu istrinya, dan jika
tiba waktu sholat maka beliaupun pergi shalat” (HR Bukhari).

4. Tidak memukul istri

Orang orang terbaik diantara kalian tidak akan memukul istrinya (HR. Ibnu Nafi dan
Malik)

5. Memberikan kata kata manis kepada istri

“Belum pernah aku dengar, kalimat (bohong) yang diberi keringanan untuk diucapkan
manusia selain dalam 3 hal: Ketika perang, dalam rangka mendamaikan antar-sesama, dan
suami berbohong kepada istrinya atau istri berbohong pada suaminya (jika untuk
kebaikan).” (HR. Muslim)

6. Suami tampil rapj dan wangi

Al-Baqarah 2:228

َ َ‫ت يَتَ َربَّصْ نَ بِأَنفُ ِس ِه َّن ثَ ٰلَثَةَ قُر ُٓو ۚ ٍء َواَل يَ ِحلُّ لَه َُّن أَن يَ ْكتُ ْمنَ َما خَ ل‬
ِ ‫ق ٱهَّلل ُ فِ ٓى أَرْ َحا ِم ِه َّن إِن ُك َّن ي ُْؤ ِم َّن بِٱهَّلل ِ َو ْٱليَوْ ِم ٱلْ َء‬
‫اخ ۚ ِر‬ ُ َ‫َو ْٱل ُمطَلَّ ٰق‬
ۗ ْ ْ ۚ ٰ ۟ َ ٰ َ
‫َزي ٌز َح ِكي ٌم‬ِ ‫ِّجا ِل َعلَ ْي ِه َّن د ََر َجةٌ َوٱهَّلل ُ ع‬ َ ‫ُوف َولِلر‬ ِ ۚ ‫ك إِ ْن أ َراد ُٓوا إِصْ لَحًا َولَه َُّن ِمث ُل ٱلَّ ِذى َعلَ ْي ِه َّن بِٱل َم ْعر‬ َ ِ‫ق بِ َر ِّد ِه َّن فِى َذل‬ ُّ ‫َوبُعُولَتُه َُّن أ َح‬
Dan para istri yang diceraikan (wajib) menahan diri mereka (menunggu) tiga kali quru'.
Tidak boleh bagi mereka menyembunyikan apa yang diciptakan Allah dalam rahim mereka,
jika mereka beriman kepada Allah dan hari akhir. Dan para suami mereka lebih berhak
kembali kepada mereka dalam (masa) itu, jika mereka menghendaki perbaikan. Dan mereka
(para perempuan) mempunyai hak seimbang dengan kewajibannya menurut cara yang patut.
Tetapi para suami mempunyai kelebihan di atas mereka. Allah Mahaperkasa, Mahabijaksana.

Ibnu abbas berkata“sesungguhnya aku senang berhias seperti istriku sebagaimana aku senang
dia berhias untukku”

7. Bercanda, lemah lembut dan bermain bersama istri

Diriwayatkan dari Aisyah ra, ia berkata,”Suatu ketika, aku bersama Rasulullah SAW dalam
sebuah perjalanan. Saat itu aku masih kecil, belum berdaging dan belum gemuk. Rasulullah
SAW berkata kepada rombongan, ‘Majulah, majulah!’ Mereka semuaberjalan duluan. Setelah
itu beliau berkata, ‘Hai Aisyah! Ayo, aku akan mengalahkanmu.’ Aku mengejar dan berhasil
mengalahkan beliau diam saja. Setelah aku gemuk dan melupakan (lomba lari ini) aku pergi
bersama beliau dalam sebuah perjalanan. Beliau berkata pada rombongan, ‘Majulah!’ mereka
semua berjalan duluan. Setelah itu beliau berkata padaku, ‘Ayo, aku akan mengalahkanmu.’
Aku mengejar beliau tapi beliau mengalahkanku. Beliau tertawa sambil berkata,
‘Kemenangan ini sebagai balasan kekalahan yang lalu.” (HR. Ahmad (VI/39). An-Nasa’i
dalam As-Sunan Al-Kubra)

8. Istri tidak boleh didiamkan kecuali dalam maslahat

- Jika durhaka

- Jika efektif

9. Menjaga rahasia istri (sama kaya kewajiban istri)

10. Mempermudah urusan istri

11. Harus menampakkan cemburu

“Sesungguhnya cemburu itu ada yang disayang Allah dan ada pula yang dimurkai-Nya. Yang
disukai Allah adalah cemburu atas suatu kesangsian, sedangkan yang dimurkai-Nya adalah
cemburu yang tidak beralasan.” (HR. Ibnu Majah).

“Ada sebagian rasa cemburu yang disukai Allah, dan ada pula yang dibenci-Nya. Cemburu
yang disukai Allah adalah cemburu dalam keraguan atau kecurigaan (cemburu beralasan).
Sedangkan cemburu yang dimurkai Allah adalah rasa cemburu yang tidak dalam keraguan”
(HR. Tirmidzi dan Ahmad)

“Ada tiga orang yang tidak akan Allah lihat pada hari kiamat: orang yang durhaka kepada
kedua orang tuanya, wanita yang meniru gaya lelaki, dan dayuts.”

12. Membentengi istri dari api neraka

At-Tahrim 66:6
ٓ
‫وا قُ ٓو ۟ا أَنفُ َس ُك ْم َوأَ ْهلِي ُك ْم نَارًا َوقُو ُدهَا ٱلنَّاسُ َو ْٱل ِح َجا َرةُ َعلَ ْيهَا َم ٰلَئِ َكةٌ ِغاَل ظٌ ِشدَا ٌد اَّل يَ ْعصُونَ ٱهَّلل َ َمٓا أَ َم َرهُ ْم‬
۟ ُ‫ٰيَٓأَيُّهَا ٱلَّ ِذينَ َءامن‬
َ
َ‫َويَ ْف َعلُونَ َما ي ُْؤ َمرُون‬

Wahai orang-orang yang beriman! Peliharalah dirimu dan keluargamu dari api neraka yang
bahan bakarnya adalah manusia dan batu; penjaganya malaikat-malaikat yang kasar, dan
keras, yang tidak durhaka kepada Allah terhadap apa yang Dia perintahkan kepada mereka
dan selalu mengerjakan apa yang diperintahkan.

Ali bin thalib berkata cara membentengi dari api neraka

- Mengajarkan agama

- Mendidik mereka dan mengajarkan adab

Qotadah menafsirkan ayat diatas cara membentengi keluarga dari api neraka adalah dengan
mengajarkan ilmu dan konsep Allah

Ada 3 hal kesimpulan :

1. Fokus melaksanakan kewajiban dan ketakwaan makan Allah kasih solusi dari arah
yang tidak diduga duga

2. Kita tidak bisa menjalankan kewajiban2 itu bila kita tidak punya ilmu dan bimbingan
guru

Karena dengan adanya guru akan membatu kita untuk bisa melihat dari sisi lain dari
masalah dan memberikan motivasi agar kita tetep sabar, karena banyak yg mundur
padahal pertolongan Allah sudah dekat

3. Kita tidak akan bisa mengamalkan kewajiban kecuali itu dengan hati yg bersih dan
penuh dengan iman

Al-Furqan 25:20

ۗ ‫ض ُك ْم لِبَعْض فِ ْتنَةً أَتَصْ بِر‬


َ ‫اق َو َج َع ْلنَا بَ ْع‬ ْ
َ‫ُونَ َو َكان‬ ٍ ِ ۗ ‫ك ِمنَ ْٱل ُمرْ َسلِينَ إِٓاَّل إِنَّهُ ْم لَيَأ ُكلُونَ ٱلطَّ َعا َم َويَ ْم ُشونَ فِى ٱأْل َ ْس َو‬
َ َ‫َو َمٓا أَرْ َس ْلنَا قَ ْبل‬
‫صيرًا‬ ِ َ‫َربُّكَ ب‬

Dan Kami tidak mengutus rasul-rasul sebelummu (Muhammad), melainkan mereka pasti
memakan makanan dan berjalan di pasar-pasar. Dan Kami jadikan sebagian kamu sebagai
cobaan bagi sebagian yang lain. Maukah kamu bersabar? Dan Tuhanmu Maha Melihat.

Intinya bukan fokus dengan masalah yg ada dirumah tangga tapi mau sabar gak dengan
masalah karena interaksi suami istri Allah jadikan cobaan buat masing2 pihak,

Anda mungkin juga menyukai