PROSES PENERIMAAN PESERTA DIDIK BARU
KABUPATEN LAMPUNG TENGAH
Skripsi
Oleh
EKA REZA KHADOWMI
1542011003
FAKULTAS HUKUM
UNIVERSITAS LAMPUNG
BANDAR LAMPUNG
2019
ABSTRAK
IMPLEMENTASI
KEBIJAKAN SI
STEM ZONASI
TERHADAP
PROSES
PENERIMAAN P
ESERTA DIDIK
BARU
K
ABUPATEN LA
kesenjangan mutu pendidikan. MPUNG TENGA
Salah satu upaya untuk peningkatan
H
Oleh
EKA REZA KH
ADOWMI
Ketimpangan kual
penghambat dalam implementasi kebijakan pemerintah terhadap
itas pendidikan m
asih terjadi di beb
erapa daerah di In
donesia
salah satunya terja
di di kabupaten L
ampung Tengah d
imana masih jelas
adanya
pemerataan kualit
as pendidikan di I
ndonesia yaitu de
ngan diaplikasika
nnya sistem
zonasi terhadap pr
oses penerimaan p
eserta didik baru.
Ketentuan sistem
zonasi
dimuat dalam Per
mendikbud Nomo
r 14 Tahun 2018.
Permasalahan dal
am penelitian ini
adalah: (1) Bagai
manakah implem
entasi
kebijakan pemeri
ntah terhadap pr
oses penerimaan
peserta didik bar
u sistem
zonasi di Kabupat
en Lampung Teng
ah ? (2) Faktor –
Faktor apakah yg
menjadi
penerimaan pesert
a didik baru siste
m zonasi di Kabu
paten Lampung T
engah ?
Penelitian ini men
ggunakan pendek
atan normatif dan
empiris. Jenis data
terdiri
dari data primer d
an sekunder. Anal
isis data menggu
nakan analisis des
kriptif
kualitatif.
Hasil penelitian in
i menunjukkan (1)
Pelaksanaan pener
imaan peserta didi
k baru
kabupaten Lampu
ng Tengah menga
cu pada Petunjuk
Teknis Keputusan
Kepala
Dinas tentang Pel
aksanaan PPDB ta
hun 2018. (2) Fakt
or Penghambat Da
lam
Pelaksanaan Pene
rimaan Peserta Di
dik Baru di Kabup
aten Lampung Te
ngah yaitu
belum dibentukn
ya Peraturan dae
rah tentang siste
m zonasi, belum
adanya
sosialisasi, belu
m adanya pemer
ataan sarana dan
pra sarana ,belu
m adanya
penegakan kebija
kan sebagai tindak
lanjut dari penera
pan sistem zonasi
serta
lemahnya pengaw
asan dalam penera
pan sistem zonasi.
Saran dalam pen
elitian ini adalah:
(1) Perlu dibent
uknya Peraturan
Daerah
ataupun Peratura
n Bupati Lampu
ng Tengah tentan
g sistem zonasi,
(2) perlu
adanya Sosialisasi
tentang sistem zon
asi, (3) perlu adan
ya pemerataan sar
ana dan
pra sarana, (4) per
lu adanya penegak
an kebijakan dan
penegakan hukum
sebagai
tindak lanjut dari
penerapan sistem
zonasi.
Kata Kunci : Pen
didikan, Sistem Z
onasi
IMPLEMENTASI KEBIJAKAN SISTEM ZONASI TERHADAP
PROSES PENERIMAAN PESERTA DIDIK BARU
KABUPATEN LAMPUNG TENGAH
Oleh
EKA REZA KHADOWMI
Skripsi
Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Mencapai Gelar
SARJANA HUKUM
Pada
Bagian Hukum Administrasi Negara
Fakultas Hukum Universitas Lampung
FAKULTAS HUKUM
UNIVERSITAS LAMPUNG
BANDAR LAMPUNG
2019
RIWAYAT HIDUP
Penulis
bernam
lengkap
Eka
Reza dan
a dowmi
dilahirkan di Bandar Lamp
ung pada tanggal 23 Agust
us
1997. Penulis merupakan a
nak pertama dari tiga bersa
udara
dari pasangan Bapak H. R
osidi, S. Sos., M.M. dan Ib
u
Hamidah Hasan, M. Pd.
Penulis menyelesaikan Pe
ndidikan formal di Tama
n Kanak-Kanak Al-
Qur’an
Wahdat
Ummah
pada
tahun
2003.
Pada
tahun
2009
penulis
ul Metro
menyelesaikan Pendidikan
Sekolah Dasar di SDN
Pertiwi Teladan Metro.
Selanjutnya penulis melanj
utkan pendidikan Sekolah
Menengah Pertama di SMP
Negeri 1 Metro yang disele
saikan pada tahun 2012 da
n menyelesaikan Pendidika
n
Sekolah Menengah Atas di
SMA Negeri 1 Metro pada
tahun 2015.
Penulis terdaftar sebagai m
ahasiswa Fakultas Hukum
Universitas Lampung pada
tahun 2015 melalui jalur P
ARALEL. Penulis juga me
ngikuti kegiatan Kuliah
Kerja Nyata (KKN) sela
ma 40 hari di Desa Bete
ngsari, Kecamatan Jabung
,
Kabupaten Lampung Timu
r pada tahun 2018. Selama
menjadi mahasiswa, penuli
s
aktif mengikuti organisasi
internal kampus yaitu an
ggota Barisan Intelektual
Muda (BIM) periode 2015-
2016, menjabat sebagai an
ggota Dinas Advokasi dan
Pengabdian Masyarakat Ba
dan Eksekutif Mahasiswa (
BEM) periode 2016-2017,
menjab
sebaga
Kepal
Dinas
Pemud
dan
Olahra
Badan
Eksekut
at i a a ga if
Mahasiswa (BEM) period
e 2017-2018 dan menjab
at sebagai Kepala Bidang
AdvokPengab
dan Masya
Himpu
Mahasi
Huku
asi diankaratnanswam
Administrasi Negara(HIM
A HAN) periode 2018-
2019 serta Ketua Komisi B
idang
Kelembagaan dan Advokas
i Dewan Perwakilan Mahas
iswa periode 2018-2019.
PERSEMBAHAN
Atas Ridho Allah SWT d
an dengan segala ketulusa
n dan kerendahan hati, ak
u
persembahkan skripsi ini
kepada:
Kedua orang tuaku, Ayah
(Rosidi) dan Bunda (Ham
idah Hasan) yang selalu
kuhormati, kusayangi dan
kucintai.
MOTTO
“Waktu bagaik
an pedang. Jika
engkau tidak m
emanfaatkanny
a dengan baik
(untuk me
motong), maka
ia akan memanf
aatkanmu (dipo
tong).”
(HR. Muslim)
“Barang siapa k
eluar untuk me
ncari Ilmu mak
a dia berada di j
alan Allah.”
(HR. Turmudz
i)
SANWACANA
Alhamdulillahirabbil’al
amin, segala puji da
n syukur penulis uca
pkan kepada
Allah SWT karena ata
s rahmat dan hidayah-
Nya penulis dapat men
eyelesaikan
skripsi ini yang berjud
ul: “Implementasi Ke
bijakan Sistem Zona
si Terhadap
Proses Penerimaan
Peserta Didik Baru
Kabupaten Lampun
g Tengah”,
sebagai salah satu syar
at untuk memperoleh g
elar Sarjana Hukum di
Fakultas
Hukum Universitas La
mpung.
Dalam penyelesaian sk
ripsi ini tidak terlepas
dari partisipasi, bantua
n, bimbingan
serta dukungan dari be
rbagai pihak, baik seca
ra langsung maupun ti
dak langsung
sehingga penyusunan s
kripsi ini berjalan deng
an baik. Maka pada ke
sempatan kali
ini, penulis ingin me
nyampaikan rasa hor
mat dan ucapan teri
ma kasih yang
setulus-tulusnya kepad
a:
1. Bapak Dr. Maroni,
S.H., M.H., selaku De
kan Fakultas Hukum
Universitas
Lampung.
2. Sri S.H.,selak
Ketua
Bagia
Huku
lastuti,
M.Humu n m
.,
Administrasi Negara F
akultas Hukum Univer
sitas Lampung.
3. Bapak Syamsir Sya
msu, S.H., M.Hum., se
laku Dosen Pembimbi
ng I yang
telah mencurahkan seg
enap pemikirannya, m
emberikan bimbingan
baik
kritik maupun saran se
rta mengarahkan penul
is dan meluangkan wa
ktunya
sehingga proses penye
lesaian skripsi ini dapa
t berjalan dengan baik.
4. Ibu Eka Deviani, S.
H., M.H., selaku Dose
n Pembimbing II yang
telah
mencurahkan segenap
pemikirannya, membe
rikan bimbingan baik
kritik
maupun saran serta
mengarahkan penulis
dan meluangkan wak
tunya
sehingga proses penye
lesaian skripsi ini dapa
t berjalan dengan baik.
5. Bapak Elman Eddy Patra, S.H., M.H. selaku Dosen Pembahas I yang telah
memberikan kritik, koreksi, dan masukan yang membangun dalam
penyelesaian skripsi ini.
6. Ibu Fenny Andriani, S.H., M.H., selaku Dosen Pembahas II yang telah
memberikan kritik, koreksi, dan masukan yang membangun dalam
penyelesaian skripsi ini.
7. Bapak Heni Siswanto, S.H., M.H., selaku Dosen Pembimbing Akademik
yang telah membimbing dan membantu penulis dalam perkuliahan di
Fakultas Hukum Universitas Lampung.
8. Ibu Dr. Chandra Perbawati, S.H., M.H. selaku Dosen Pengajar yang telah
membimbing dan membantu penulis dalam perkuliahan di Fakultas
Hukum Universitas Lampung.
9. Bapak Muhammad Farid, S.H., M.H. selaku Dosen Pengajar yang telah
membimbing dan membantu penulis dalam perkuliahan di Fakultas
Hukum Universitas Lampung.
10. Seluruh Bapak/Ibu Dosen dan karyawan/i Fakultas Hukum Universitas
Lampung, khususnya Bapak/Ibu Dosen Bagian Hukum Administrasi
Negara yang telah memberikan banyak ilmu pengetahuan yang bermanfaat
serta segala kemudahan dan bantuan selama penulis menyelesaiakan studi.
Lampung Tengah yang telah membantu dan memberi informasi demi
kelancaran penyelesaian skripsi ini.
12. Kedua Orang tua, Ayah (rosidi) dan bunda (Hamidah Hasan) yang selalu
memberikan motivasi dan keyakinan dalam menyelesaikan studi di
Fakultas Hukum Universitas Lampung.
13. Kedua Adikku, Tasrif Ramadhan dan Ahmad Yunus yang selalu memberi
semangat dan perhatian kepada penulis. Serta seluruh keluarga besarku,
terima kasih atas dukungan dan doa yang telah diberikan selama ini.
14. Nabila Firstia Izzati yang telah memotivasi dan menjadi tempat bercerita
dan berkeluh kesah. Terima kasih untuk kontribusi dan segala hal selama
proses perkuliahan penulis.
15. Sahabat-sahabat seperjuangan, Deni, Fadel, Aji, Nadhir, Ibok, Kartika,
Mayang, Andro, Arif, Kiki dan Rio yang telah menjadi tempat bercerita
dan berkeluh kesah. Terima kasih atas motivasi dan dukungannya. yang
selalu ada disaat susah maupun senang. Terima kasih untuk kebersamaan,
bantuan, serta canda tawa dan semangatnya selama ini. Semoga semua
impian dan cita-cita yang kita impikan dapat tercapai.
16. Sahabat-sahabat SMA, khususnya Danang dan Ridho yang sampai saat ini
masih memberi dukungan kepada penulis. Terima kasih untuk kalian,
semoga kita semua dapat menjadi orang yang membanggakan.
Saptori, Chan, Erwin, Feri dan teman-teman lainnya yang tidak bisa
disebutkan satu persatu. Terima kasih telah menjadi bagian dari memori
perkuliahan yang indah dan berharga.
18. Kakak, adik dan teman-teman BEM Fakultas Hukum Universitas
Lampung, yang selama 3 (tiga) tahun telah memberikan pengalaman dan
pembelajaran serta rasa kekeluargaan yang tak terlupakan.
19. Seluruh Mahasiswa Fakultas Hukum Universitas Lampung Angkatan 2015
dan Mahasiswa Himpunan Hukum Administrasi Negara Angkatan 2015.
20. Almamaterku Tercinta.
21. Semua pihak yang tidak dapat disebutkan satu persatu yang telah
membantu dalam penyelesaian skripsi ini, terima kasih atas semua bantuan
dan dukungan yang telah diberikan.
Akhir kata penulis menyadari sepenuhnya bahwa skripsi ini masih banyak
kekurangan dan jauh dari kata sempurna, akan tetapi penulis berharap semoga
skripsi ini dapat berguna dan bermanfaat bagi semua pihak. Semoga Allah SWT
senantiasa memberikan perlindungan dan kebaikan bagi ita semua. Aamiin.
Bandar Lampung, 06 Februari 2019
Penulis
Eka Reza Khadowmi
DAFTAR ISI
Halaman
ABSTRAK
BAB I PENDAH
ULUAN
1.1. Latar Belakang
................................
.................................
.............. 1
1.2. Rumusan Masa
lah dam Ruang Ling
kup ..........................
............... 6
1. 2. 1 Rumusa
n Masalah ................
.................................
.............. 6
1. 2. 2 Ruang L
ingkup Penelitian ...
.................................
.............. 6
1.3. Tujuan dan Ma
nfaat Penelitian .......
.................................
............... 6
1. 3. 1 Tujuan
Penelitian ...............
.................................
................ 6
1. 3. 2 Manfaat
Penelitian ................
.................................
.............. 7
BAB II TINJAUA
N PUSTAKA
2.1 Pengertian
Implementasi ..........
.................................
...................... 8
2.2 Kebijakan
.................................
.................................
....................... 8
2. 2. 1 Pe
ngertian Kebijakan ..
.................................
....................... 8
2. 2. 2 K
ebijakan Publik .......
.................................
......................... 1
0
2. 2. 3 Implement
asi Kebijakan ..........
.................................
.......... 13
2. 2. 4 Tahap-
Tahap Implementasi
Kebijakan ...............
............... 18
2.3 Pemerintah .......
.................................
.................................
.............. 20
2. 3. 1 Pengerti
an Pemerintah .........
.................................
............... 20
2. 3. 2 Pengerti
an Pemerintah Daera
h ..............................
.............. 21
2.4 Peserta Didik ...
.................................
.................................
............... 23
2. 4. 1 Pengertian
Peserta Didik ..........
.................................
........... 23
2. 4. 2 Karakteristik
Peserta Didik ..........
.................................
....... 24
2. 4. 3 Jenis-Jenis
Perkembangan Peser
ta Didik ...................
.......... 26
2. 4. 4 Sistem P
engelolaan Peserta
Didik .......................
................ 27
2.5 Pendidikan ......
.................................
.................................
.............. 28
2. 5. 1 Pengertian,
Unsur, dan Fungsi P
endidikan ................
........... 28
2. 5. 2 Pengertian da
n Komponen Sistem
Pendidikan ..............
....... 32
2. 5. 3 Pengertian d
an Ketentuan Dalam
Sistem Zonasi .........
......... 36
2. 5. 4 Pendidikan di
Tinjau dari Aspek H
ukum nya ................
....... 38
BAB III METODE
PENELITIAN
3.1. Pendekatan Mas
alah .........................
.................................
.............. 40
3.2. Sumber Data da
n Jenis Data .............
.................................
.............. 40
3.2.1. Data Primer .
.................................
.................................
......... 41
3.2.2. Data Seku
nder .........................
.................................
.............. 41
3.3. Metode Pengum
pulan Dan Pengolah
an Data ....................
.............. 42
3.3.1. Pengumpula
n Data ......................
.................................
.......... 42
3.3.2. Pengolaha
n Data .....................
..................................
............ 43
3.5. Analisis Data ...
.................................
.................................
............... 43
BAB IV HASIL
ENELITIAN DAN Pesert
PEMBAHASAN a Didi
4.1. Profil k Bar
nas Pendidikanu Kab
Kebudayaan Kabup upate
aten Lampung n La
Tengah mpun
................................
g Ten
................................
gah ...
...........................
..........
4.2. Impleme ..........
ntasi Kebijakan....
em Zonasi Terhada
p Proses Penerimaa 4.2.1
n Tujua
n Penerimaan Peser
ta Didik Baru Siste
m Zonasi ..........
44
4.2.2
sedur Penerimaan47
eserta Didik Baru
47
istem Zonasi .......
48
4.2.3
plementasi Sistem
56
Zonasi Terhadap
oses Penerimaan
65
Peserta Didik
Baru Kabupaten
mpung Tengah
...........
4.3. Faktor
nghambat dalam
laksanaan Penerima
an Peserta
Didik
ru Sistem Zonasi
abupaten Lampung
Tengah ................
BAB V PENUTUP
5.1. Kesimpulan69
.............................
.............................
..........................
5.2. Saran ............ 71
.............................
.............................
..........................
DAFTAR PUSTAK
A
1
BAB I
PEND
AHUL
UAN
1.1. La
tar Bel
akang
Hampir
semua
negara
di duni
a meny
adari b
ahwa p
endidik
an diya
kini me
miliki
kemam
puan u
ntuk m
enyiap
kan su
mber d
aya ma
nusia (
SDM).
harapa
n yang
muncul
terhad
ap pro
ses pe
ndidika
n adala
h kem
ampua
nnya
membe
ri petu
njuk
bagi ke
berlang
sungan
kehidu
pan ses
uai den
gan tat
a nilai i
deologi
s dan k
ultural
bangsa.
Pendidi
kan har
us dapa
t memb
eri kesa
daran k
epada s
etiap in
dividu
akan
potensi
“kema
nusian”
yang
dimilik
inya, d
an lebi
h dari
itu pen
didikan
harus
mampu
meran
gsang i
ndividu
peserta
didikn
ya unt
uk me
mpergu
nakan
potensi
tersebu
t sesua
i deng
an tata
nilai k
emanus
ian. Se
cara m
aterial,
pendidi
kan
harusn
ya dap
at me
mberik
an pen
getahua
n yang
memaj
ukan d
an me
mpertin
ggi
kualitas
hidup,
baik d
alam s
kala ke
hidupa
n priba
di, ber
masyar
akat m
aupun
berneg
ara.
Adanya
kesada
ran ten
tang p
osisi p
enting
pendidi
kan ba
gi keb
erlangs
ungan
kehidu
pan ber
bangsa
dan ber
negara
menjad
ikan pe
merinta
h (nega
ra) me
miliki
kewaji
ban un
tuk me
nyelen
ggarak
an pro
ses pe
ndidika
n bagi
warga
negara
nya
dengan
sebaik-
baikny
a. Hal t
ersebut
ditegas
kan dal
am Un
dang –
Undan
g Siste
m
Pendidi
kan Na
sional
Pasal 1
1 butir
(1) yait
u Peme
rintah d
an pem
erintah
daerah
wajib
membe
rikan l
ayanan
dan ke
mudah
an, ser
ta men
jamin t
erselen
ggaran
ya
pendidi
kan ya
ng ber
mutu b
agi seti
ap war
ga nega
ra tanp
a diskri
minasi.
2
Pembu
kaan U
ndang
– Unda
ng Das
ar Neg
ara Rep
ublik I
ndonesi
a Tahu
n 1945
dinya
adala
takan
h
wa
“mence
rdaskan
kehidu
pan ba
ngsa” d
an untu
k itu se
tiap wa
rga Ne
gara In
donesia
berhak
mempe
roleh p
endidik
an yan
g berm
utu ses
uai mi
nat da
n baka
t yang
dimil
gend
ikier.
Pemera
taan ke
sempat
an dan
pencap
aian m
utu pen
didikan
akan m
embuat
warga
Negara
Indone
sia me
miliki
ketera
mpilan
hidup (
life ski
ll) sehi
ngga
memili
ki
kemam
puan u
ntuk m
engenal
dan m
engatas
i masal
ah diri
dan lin
gkunga
nnya,
mendor
ong teg
aknya
masyar
akat m
adani d
an mod
ern yan
g dijiw
ai nilai
– nilai
Pancasi
la.
Pendidi
kan me
rupaka
n kebut
uhan se
tiap ind
ividu d
an selal
u berub
ah men
gikuti
perkem
bangan
zaman,
ilmu p
engetah
uan te
knologi
dan b
udaya
masyar
akat.
Pendidi
kan dir
asa san
gat pen
ting kar
ena pen
didikan
merupa
kan ke
butuha
n dala
m
mening
katkan
kualitas
SDM s
etiap in
dividu.
Kualita
s Pendi
dikan a
kan me
njadi
dasar u
tama d
alam
menam
bah wa
wasan
dan il
mu pe
ngetah
uan ya
ng aka
n
membe
ntuk ka
rakter
penerus
bangsa
yang si
ap dala
m men
ghadap
i situasi
apapun
.
Pemeri
ntah pe
rlu mel
akukan
perbaik
an seca
ra berk
esinam
bungan
terhada
p semu
a
kompo
nen ya
ng ada
pada pe
ndidika
n. Tuju
an pen
didikan
nasiona
l dapat
tercapa
i
deng
deng
anan p
isusu
erma
n salah
a an-
permas
alahan
pendidi
kan di I
ndonesi
a. Perm
asalah-
permas
alahan
pendidi
kan di
Indone
sia sek
arang i
ni meli
puti pe
rmasala
han m
utu pe
ndidika
n, pem
erataan
pendidi
kan da
n mana
jemen
pendidi
kan.
3
Masala
h penti
ng dala
m duni
a pendi
dikan s
aat ini
adalah
kurang
nya pe
merata
an
mutu p
endidik
an ham
pir di s
etiap n
egara.
Di indo
nesia,
masih s
angat j
elas da
n
nyata a
danya
kesenja
ngan
mutu p
endidik
an ha
mpir d
i setiap
daerah
dorongan untuk terus membangun pendidikan Indonesia. . Asist
en
Direktu
r Jende
ral unt
uk Pen
didikan
dari T
he Un
1
ited N
ations
Educat
ional,
Scienti
fic and
Cultura
l Orga
nizatio
ns (UN
ESCO)
, Qian
Tang d
alam p
eluncur
an
Global
Educat
ion Mo
nitorin
g (GE
M) Rep
ort Tah
un 201
6 di Jak
arta me
ngataka
n
indones
ia men
galami
pening
katan
yang si
gnifika
n dala
m juml
ah part
isipasi
pend
adala
idika
h
n,
memkuali
astik
tas
an
pendidi
kan ya
ng sam
a.
Qian T
ang me
njelask
an bah
wa sela
ma ini
pemeri
ntah In
donesia
terlalu
berfoku
s
pada a
ngka k
elulusa
n sisw
a dala
m men
gemba
n pend
idikan
dasar,
namun
pemera
taan m
utu pen
didikan
masih
belum
menjad
i priorit
as pem
erintah.
Padaha
l,
pening
katan a
ngka p
artisipa
si sisw
a berse
kolah ti
dak aka
n berda
mpak p
ositif p
ada
pertum
buhan
ekono
mi nas
ional ji
ka sis
wa tid
ak me
ndapat
kan ku
alitas b
elajar
yang m
emadai
. Keme
ntrian
Pendidi
kan da
n Kebu
dayaan
menyat
akan ha
sil dari
laporan
Global
Educat
ion Mo
nitorin
g(GEM
) terseb
ut dijad
ikan se
bagai a
cuan da
n
1
Pendidi
kan ya
ng ada
di kabu
paten L
ampun
g Teng
ah pun
terjadi
ketimp
angan
kualitas
pendidi
kan, Be
rdasark
an kete
rangan
yg dibe
rikan ol
eh Plt.
Kepala
Dinas
Pendidi
kan da
n Kebu
dayaan
Lampu
ng Ten
gah pa
da hari
senin 1
6 Agus
tus 201
8,
Anatara.
Indonesia
Tuan Ru
mah Pelu
ncuran “
Global E
ducation
Monitori
ng”, diak
ses dari
http://det
ak.co/det
ail/berita/
indonesia
-tuan-
rumah-
peluncur
an-
global-
education
-
monitori
ng , pada
tanggal 0
8 Agustu
s 2018 P
ukul 20.4
2
4
Bapak
Syarif
Husein
Mengat
akan te
radapat
60% da
ri total
46 seko
lah yg t
idak
memili
ki Fasil
itas me
madai
dan jug
a tenag
a penag
ajar yg
berkom
peten,
Seperti
SMP
yang
N1meng
Way
alami
Pangu
Terbanggi besar mencapai angka 98% dari total 156 siswa. buan
diman
a
nyak
kerusak
an, Dit
ambah
lagi fas
ilitas la
innya s
eperti
Lab. ko
mputer
memili
ki kond
isi
ruanga
n yang
2 sangat t
idak m
emadai
.
SMPN
1 Band
ar Mat
aram y
ang m
erupak
an sala
h satu
sekolah
di kab
upaten
lampun
g tenga
h, meli
hat kon
disi sek
olah m
asih ba
nyak n
ya ruan
gan kel
as deng
an
kondisi
mempr
ihatink
an bah
kan Te
naga P
endidik
di sek
olah te
rsebut
hanya
terdapa
t 44 or
ang. B
erbeda
halnya
dengan
SMPN
1 Terb
anggi
Besar,
dimana
Tenaga
Pendidi
k yg be
rkualifi
kasi S1
dengan
Pengal
aman k
erja dia
tas 5 ta
hun
sudah
mencap
ai ang
ka 80
% dari
jumlah
40 Or
ang te
naga P
endidik
. Fasili
tas
Seperti
Ruanga
n kelas
, Lab
komput
er, AC
, Lcd
dan se
bagain
ya pun
bisa
dikatak
an sud
ah len
gkap a
palagi
jumlah
kelulus
an Uji
an Nas
ional S
MPN1
2
Melihat
Data di
atas, sa
ngat jel
as bah
wa sek
olah yg
menjad
i bagia
n utam
a dala
m
proses
berjala
nnya p
endidik
an bel
um ma
mpu m
emenu
hi Stan
dar Na
sional
Pendidi
kan. Ar
tinya p
eran pe
merinta
h pun
masih
belum
optimal
dalam
melaku
kan
pemera
taan k
ualitas
dan m
utu pe
ndidika
n. Aki
batnya
saat pr
oses p
enerim
aan
siswa b
aru par
a siswa
cender
ung me
ndafata
r di sat
u sekol
ah yg d
iunggul
kan di
daerah
masing
-
masing
. Dan h
al ini se
makin
mempe
rjelas b
ahwa p
endidik
an di
indones
ia masi
h terjad
i ketim
pangan
kualitas
pendidi
kan.
Wawanc
ara denga
n Syarif
Husein, S
enin 16
Agustus
2018 di
Dinas Pe
ndidikan
dan Kebu
dayan
Kabupate
n Lampu
ng Tenga
h
5
Salah s
atu up
aya un
tuk pe
ningkat
an dan
pemer
ataan k
ualitas
pendidi
kan di
Indone
sia yait
u deng
an diap
likasika
nnya si
stem zo
nasi pa
da Pen
erimaa
n Peser
ta
Didik
Baru ta
hun 20
18. Ket
entuan
sistem
zonasi
yg dim
uat dal
am PP
DB tah
un
2018 in
i berda
sar pad
a Perm
endikb
ud No
mor 14
Tahun
2018 y
ang ber
tujuan
menja
min pe
nerima
an pes
erta di
dik bar
u berja
lan de
ngan o
bjektif,
akunta
bel,
transpa
ran dan
tanpa d
iskrimi
nasi se
hingga
mendor
ong pe
ningkat
an akse
s layan
an
pendidi
kan.
Sistem
zonasi
merupa
kan sist
em pen
erimaa
n peser
ta didik
baru ya
ng dibe
rlakuka
n
dengan
penent
uan ra
dius zo
na ole
h pem
erintah
daerah
masing
-
masing
dan
Sekola
h wajib
meneri
ma cal
on pese
rta didi
k yang
berdom
isili pa
da radi
us zona
terdeka
t denga
n perse
ntase te
rtentu d
ari total
jumlah
peserta
didik y
ang aka
n
diterim
a. Siste
m zona
si yang
merupa
kan rek
omend
asi dari
Ombud
sman R
epublik
Indone
sia pad
a tahun
2016 k
epada
Kemen
dikbud,
Kemen
dagri, d
an Ke
menag
ini
kemudi
an dila
ksanak
an ole
h Ment
eri Pen
didikan
dan K
ebuday
aan M
uhadjir
Effend
y deng
an tuju
an untu
k meng
hilangk
an pred
ikat sek
olah fa
vorit da
n tidak
favorit,
agar t
ercipta
pemera
taan k
ualitas
pendidi
kan di
seluruh
sekola
h di
Indone
sia.
Berdas
arkan u
raian si
ngkat y
ang tel
ah dijel
askan d
i atas,
maka p
enulis t
ertarik
untuk
melaku
kan pe
nelitita
n deng
an jud
ul “I
MPLE
MENT
ASI K
EBIJA
KAN
SISTE
M ZO
NASI
TERH
ADAP
PROSE
S PEN
ERIM
AAN
PESER
TA DI
DIK
BARU
KABU
PATE
N LA
MPUN
G TEN
GAH”
6
1.2. Ru
musan
Masala
h dam
Ruang
Lingku
p Pene
litian
1. 2. 1
Rumus
an Mas
alah
Berdas
arkan u
raian p
ada lata
r belak
ang di
atas ma
ka mas
alah po
kok ya
ng men
jadi
kajian
adalah:
1. Baga
iman
akah
impl
eme
ntasi
kebi
jaka
n pe
meri
ntah
terha
dap
pros
es
peneri
maan p
eserta d
idik bar
u siste
m zona
si di Ka
bupate
n Lamp
ung
Tengah
?
2. Fakt
or –
Fakt
or ap
akah
yg m
enja
di pe
ngha
mbat
dala
m im
plem
entas
i
kebijak
an pem
erintah
terhada
p prose
s pener
imaan
peserta
didik b
aru
sistem
zonasi
di Kab
upaten
Lampu
ng Ten
gah ?
1. 2. 2
Ruang
Lingku
p Pene
litian
Ruan
Peme
g rinta
ngku
h
p
Terhad
ap Pros
es Pene
rimaan
Peserta
Didik
Baru Si
stem Z
onasi y
g Berte
mpat D
i
Kabupa
ten La
mpung
Tengah
.
1. 3 Tu
juan d
an Ma
nfaat P
eneliti
an
1. 3. 1
Tujuan
Penelit
ian
Tujuan
dari pe
nelitian
ini adal
ah seba
gai beri
kut:
1.meng
Peme
etahu
rinta
i h
aima
na
mpel
emen
tasi
kebij
akan
terhada
p pros
es Pen
erimaa
n Pese
rta Did
ik Bar
u siste
m zon
asi di
Kabupa
ten La
mpung
Tengah
.
7
2.men
dala
geta
m
hui
fakto
r-
fakto
r
ng
impele
mentasi
kebijak
an Pem
erintah
terhada
p prose
s Pener
imaan
Peserta
Didik
Baru si
stem zo
nasi di
Kabupa
ten La
mpung
Tengah
.
1. 3. 2
Manfa
at Pen
elitian
Manfaa
t peneli
tian ini
dibagi
menjad
i dua, y
aitu :
1.Manfa
at Teo
ritis
Hasil p
enelitia
n ini di
harapk
an dapa
t memb
erikan
sumban
gan pe
mikiran
dan pe
ngemb
angan
pengeta
huan di
bidang
ilmu H
ukum
Admini
strasi
Negara
yang b
erkenaa
n deng
an pela
ksanaa
n siste
m zona
si.
2.Manfa
at Pra
ktis
Adapu
n manf
aat pra
ktis dar
i peneli
tian ini:
a. Lam
gi pung
inas
Tengah
, sebag
ai sum
bangan
pemikir
an dan
kontrib
usi ilmi
ah dala
m
mengo
ptimalk
an siste
m zona
si.
ini
mem
berik
an
pemberd
ahaasar
mankan
Permen
dikbud
Nomor
14 Tah
un 201
8 tenta
ng PPD
B.
8
BAB II
TINJA
UAN P
USTA
KA
2. 1 Pe
ngertia
n Imple
mentas
i
Seca
atau
ra
pelaksa
naan da
ri suatu
rencana
yang te
lah dis
usun se
cara m
atang d
an terp
erinci.
pelaksanaan kebijakan hingga kebijakan korektif bersangkutan. Kata i
mplem
entasi s
endiri b
erasal d
ari bah
asa Ing
gris “to
implem
ent” art
inya
3
mengi
mplem
entasik
an. Ta
k hany
a seke
dar akt
ivitas,
implem
entasi
merupa
kan
suatu k
egiatan
yang di
rencana
kan ser
ta dilak
sanaka
n deng
an seri
us juga
mengac
u
pada n
orma-
norma t
ertentu
guna m
encapai
tujuan
kegiata
n.
Mazma
nian &
Sabatie
r berpe
ndapat
bahwa
implem
entasi b
erarti s
uatu tin
dakan
atau pe
laksana
rencan
a yang
telah
disusun
secara
cermat
dan rin
ci yait
u
pelaksa
naan da
ri kebij
akan da
sar huk
um jug
a berbe
ntuk pe
rintah k
eputusa
n, atau
keputus
an pen
gadilan
. Proses
pelaksa
naanny
a berla
ngsung
setelah
jumlah
tahapan
seperti
tahapan
proses
undang
-
undang
yang
kemudi
an out
put dal
am be
ntuk
3
2. 2 Ke
bijaka
n
2. 2. 1
Penger
tian Ke
bijakan
Secara
umum
kebijak
an dap
at diart
ikan d
engan
konsep
atau re
ncana
dasar
pemeri
ntah at
au orga
nisasi p
ublik u
ntuk m
engatur
kepenti
ngan u
mum at
au oran
g
Ali Ahm
adin. Pen
gertian i
mplemen
tasi menu
rut para a
hli, diaks
es dari
ht
tps://alih
amdan.id
/impleme
ntasi/ , pa
da tangga
l 18 Okto
ber 2018
Pukul 20.
42
9
banyak
. Dala
m meni
ngkatk
4 an pela
yanan
publik
pemeri
ntah da
lam hal
ini bisa
juga di
5 sebut s
ebagai
kebijak
an. Ke
bijakan
menur
ut ama
ra raks
asataya
adalah
6 sebagai
suatu ta
ktik da
n strate
gi yang
di arah
kan unt
uk men
capai s
uatu tuj
uan.
Sejalan
denga
n yang
dikem
ukakan
oleh
Dr. SP
. Siagi
an, M
PA dal
am pro
4
5
ses
6
pengel
olahan
Pemba
ngunan
Nasion
al, bah
wa Ke
bijakan
adalah
serangk
aian
keputus
an yan
g sifatn
ya men
dasar u
ntuk di
pergun
akan se
bagai l
andasa
n bertin
dak
dalam
usaha u
ntuk m
encapai
suatu t
ujuan y
ang dit
etapkan
sebelu
mnya.
Secara
garis b
esar ad
a beber
apa fak
tor yan
g mem
pengar
uhi pe
mbuata
n kebij
akan, y
aitu :
1. Ada
nya pe
ngaruh
tekanan
dari lua
r.
2. Ada
nya pe
ngaruh
kebiasa
an lam
a (kons
ervatis
me).
3. Ada
nya pe
ngaruh
sifat pri
badi.
4. Ada
nya pe
ngaruh
dari kel
ompok
luar.
Dapat
disimp
ulkan b
ahwa s
uatu ke
bijakan
akan se
lalu me
ndapat
kan pe
ngaruh-
pengar
uh dari
orang-
orang
yang ti
dak m
engingi
nkan k
ebijaka
n yang
telah
di
tentuka
n atau
dibuat
oleh pe
merinta
h.
Pada d
asarnya
kebijak
an umu
m dibe
dakan
menjad
i tiga m
acam,
Adapu
n maca
m-
macam
dari ke
bijakan
yaitu :
1.Kebij
akan
Umu
m Ek
strakti
f
penye
Kebi
rapan
jakan
sum
ber-
sumb
er
materil
dan su
mber d
aya ma
nusia y
ang ad
a di m
asyarak
at. Sep
erti
pemun
gutan p
ajak, iu
ran, tari
f retrib
usi dari
masyar
akat, da
n peng
elolaha
n
sumber
alam y
ang ter
kandun
g dala
m wila
yah ne
gara.
AG. Sub
arsono. 2
006. Ana
lisis Kebi
jakan Pu
blik. Hlm
17
Lijan Po
ltak Sina
mbela. 2
006. Ref
ormasi P
elayanan
Publik. H
lm 49
Op.Cit,
hlm 25
10
2.Kebija
kan U
mum D
istributi
f
Kebijaka
n Umu
m Distri
butif me
rupakan
pelaksan
aan dist
ributif d
an
alokasi s
umber-
sumber
penyelenggara pemerintah negara. kepada
masyara
kat. Dist
ribusi be
rarti pe
mbagian
relatif se
cara mer
ata kepa
da semu
a anggot
a masyar
akat, sed
angkan a
lokasi
berarti y
ang men
dapat ba
gian cen
derung k
elompok
atau sekt
or masy
arakat
7
tertentu
sesuai d
engan sk
ala prior
itas yang
di tetapk
an atau d
i sesuaik
an
dengan s
ituati ya
ng dihad
api.
3. Kebij
akan U
mum Re
gulatif
Kebijaka
n Umum
Regulati
f merupa
kan pen
gaturan
perilaku
masyara
kat.
perat
kebij
uran
akan
dan
kewapara
jiban
7
Berdasar
kan mac
am-
macam
kebijaka
n umum
tersebut
dapat d
itarik se
buah
kesiyang
mpul
an
dikeluar
kan oleh
pemerint
ah untuk
halayak
kepentin
gan umu
m.
2. 2. 2 K
ebijaka
n Publik
Dalam k
ehidupa
n yang
modern
sekarang
ini kita ti
dak dapa
t lepas d
ari apa y
ang
disebut
dengan
Kebijaka
n Publik
. Kebija
kan-
Kebijaka
n terseb
ut kita t
emukan
dalaraky
m at,
pemb
Nam
angu
un
nan
keberhas
ilan dari
kebijaka
n-
kebijaka
n terseb
ut boleh
dikataka
n seimba
ng deng
an
kegagala
n yang t
erjadi.
H.S, Suna
rdi dan Tri
Purwanto,
Bambang.
2006. Pend
idikan Ke
warganega
raan untuk
Kelas IX
SMP
dan MTs.
Solo : Glo
bal. Hal : 7
5
11
Beberap
a definis
i yang di
berikan
oleh Ro
bert Eye
ston tent
ang kebi
jakan pu
blik
secara lu
as adala
h kebija
kan publ
Selain itu, gagasan
ik dapat
di defeni
sikan se
bagai “H
ubungan
suatu
unit pe
merintah
an deng
an lingk
unganya
”. Selan
jutnya k
ebijakan
dipanda
ng
sebagai
suatu ar
ah tinda
9
kan yan
g diusul
kan ole
h seseor
ang, kel
ompok
atau
10
pemerint
ahan dal
am suat
u lingku
8 ngan ter
9 tentu ya
10
David Easton. 1953. The Political System. Hlm 129 ng mem
berikan
hambata
n-
hamb
danyang
atan
pelua
diusu
lkan
mengatau
guna
kan
merealis
8
asikan
uatu
aran
u suatu
maksud
tertentu.
bahwa k
ebijakan
mencak
up peril
aku yan
g memp
unyai m
aksud y
ang laya
k
mendapa
t perhati
an dan s
ekaligus
harus dil
ihat seba
gai bagi
an defini
si kebija
kan
publik y
ang pent
ing.
Beberap
a definis
i yang b
erbeda
mengata
kan bah
wa kebij
akan pu
blik dap
at di
tawarka
n oleh C
arl Fread
rich yan
g menga
takan ba
hwa, Ke
bijakan
publik a
dalah
serangka
ian tinda
kan /keg
iatan ya
ng diusu
lkan ole
h seseor
ang, kel
ompok a
tau
pemerint
ah dala
m suatu
lingkung
an terten
tu diman
a terdap
at hamb
atan-
hambata
n
(kesu
(kes
dima
litan-
emp
na
kesul
atan-
itan)
kese
mpat
an)
kebijaka
n terseb
ut diusul
kan agar
berguna
dalam m
engatasi
nya untu
k menca
pai
tujuan y
ang dim
askud.
Menurut
david E
aston da
lam buk
unya ya
ng berju
dul The
Political
System
memberi
kan defi
nisi tent
ang keb
ijakan p
ublik ya
itu “Pen
alokasia
n nilai-
nilai
secara sa
h/paksa
kepada s
eluruh m
asyarakt
”.
Budi Win
arno, Teori
dan Proses
Kebijakan
Publik, Me
dia Pressin
do, 200, Y
ogyakarta,
hal 15
Said Zaina
l Abidin, K
ebijakan P
ublik, Jaka
rta: Yayasa
n Pancur S
iwah, Hlm
21
12
Sementa
ra itu def
inisi yan
g diberik
an Thom
as R. Dy
11 e yang
mengata
kan bah
wa
kebijaka
n publik
pada um
umnya
mengan
dung pe
ngertian
mengena
i “whate
ver
goverm
ent cho
ose to d
o or no
to do”, a
rtinya, k
ebijakan
publik a
dalah ap
a saja
yang dip
ilih oleh
pemerint
ahan unt
uk dilak
ukan ata
u tidak d
ilakukan
.
Dalam
kaitanya
dengan
definisi
Said Zainal Abidin, Kebijakan Publik, Jakarta: Yayasan Pancur Siwah, Hlm 20 tersebut
maka da
pat disi
mpulkan
beberap
a
karakteri
stik uta
ma suatu
definisi,
yaitu :
1.Pada u
mumny
a kebija
kan pu
blik per
hatiany
a dituju
kan pad
a tinda
kan yan
g
mempun
yai maks
ud dan t
ujuan ter
tentu dar
i pada pe
rubahan
atau aca
k.
2. Kebi
jakan pu
blik pad
a dasarn
ya meng
andung
bagian a
tau pola
kegiatan
yang dil
akukan
oleh pej
abat pe
merintah
an dari
pada ke
puasan
yang
berpinda
h-
pindah.
3.Kebijak
an pub
lik mer
upakan
apa ya
ng ses
ungguh
nya
rjakan
dike
oleh
peme
men
atau
rinta
gontr
h ol
nflas
i,
menawa
rkan per
umahan
rakyat, b
ukan ma
ksud yan
g dikerja
kan atau
yang
akan dik
erjakan.
4.Kebijak
an publ
ik dapa
t berbe
ntuk po
sitif ma
upun n
egatif.
Secara
positif
kebijaka
n publik
melibatk
an beber
apa tind
akan pe
merintah
an yang
jelas
dalam m
enangani
suatu pe
rmasalah
an, Seca
ra negati
f, kebija
kan publ
ik
dapat m
elibatka
n suatu
keputusa
n pejaba
t pemeri
ntahan
untuk ti
dak
melakuk
an suatu
tindakan
atau tida
k menge
rjakan a
papun p
adahal d
alam
konteks
tersebut
keterliba
tan pem
erintah a
mat dipe
rlukan.
5. Kebi
jakan pu
blik, pali
ng tidak
secara p
ositif did
asarkan
pada hu
kum dan
merupak
an tinda
kan yan
g bersifa
t memeri
ntah.
11
13
Dengan
demikia
n kebija
kan pub
lik adal
ah kebij
akan ya
ng dibu
at oleh
suatu
lembyang
aga
merupak
an pedo
man, pe
gangan,
ataupun
petunjuk
bagi seti
ap usaha
dan apar
atur
pemerint
ahan, se
hingga t
ercapai
kelancar
an dan k
eterpadu
an dala
m penca
paian
tujuan k
ebijakan
.
Pada tah
ap analis
is kebija
kan, anal
isis kebij
akan san
gat berp
eran pen
ting dala
m
pengimp
lementas
ian kebij
akan ata
u pelaks
anaanya,
sehingga
nanti pa
da akhir
nya
dibuat s
uatu kesi
mpulan
apakah s
uatu keb
ijakan te
rsebut ef
ektif ata
u tidak d
an
apakah k
ebijakan
tersebut
sudah se
suai den
gan pera
turan ke
bijakan t
ersebut a
tau
tidak. H
al ini me
rupakan
elemen
penting
dalam a
nalisis k
ebijakan
.
2. 2. 3 I
mpleme
ntasi Ke
bijakan
makna
dari imp
lementas
i kebija
kan dap
at dipan
dang se
bagai su
atu pros
es
melaksa
nakan k
eputusan
bijaksan
a (biasa
nya dala
m bentu
k undan
g-
undang,
perat
perin
dekri
uran
tah
t
ekse
kutif
presiden
).
Impleme
ntasi ada
lah pela
ksanaan
keputusa
n kebija
ksanaan
dasar, bi
asanya d
alam
bentuk
undang-
undang,
namun
dapat p
ula berb
entuk p
erintah-
perintah
atau
keputerse
tusanbut
-
kepu
tusan
mengide
ntifikasi
kan mas
alah yan
g ingin
diatasi,
menyeb
utkan se
cara teg
as
tujuan/sa
saran ya
ng ingin
dicapai,
dan berb
agai cara
menstru
ktur/men
gatur pr
oses
impleme
ntasinya.
Proses i
ni berlan
gsung m
elalui sej
umlah ta
hap terte
ntu, bias
anya dia
wali den
gan
tahapan
pengesa
han und
ang-
undang,
kemudia
n output
kebijaks
anaan d
alam
14
bentuk p
elaksana
an keput
usan ole
h badan
(instansi
) pelaksa
na kesed
iaan. Pro
ses
pengimp
lementas
ian suatu
kebijaka
n dipeng
aruhi ole
h dua un
sur yaitu
:
1. Adan
ya progr
am (kebi
jaksanaa
n) yang
kebijakan publik 12 dilaksan
akan, ad
anya tar
get grou
p
yaitu kel
ompok
masyara
kat yang
menjadi
sasaran,
dan diha
rapkan a
kan
menerim
a manfa
at dari pr
ogram k
ebijaksa
naan,
12
2. mau
danypun
a
perorang
an yang
bertangg
ung jaw
ab dala
m penge
lolaan, p
elaksana
an, dan
pengawa
san dala
m proses
impleme
ntasi keb
ijakasan
aan terse
but.
Tahapan
impleme
ntasi seb
uah kebi
jakan m
erupaka
n tahapa
n yang k
rusial, k
arena
tahapan
ini mene
ntukan k
eberhasil
an sebua
h kebija
kan. Tah
apan im
plement
asi
perlu dip
ersiapka
n denga
n baik p
ada taha
p perum
usan dan
pembuat
an kebij
akan.
George
Edwards
III meng
ungkapk
an ada e
mpat fak
tor dala
m imple
mentasi
suatu
yaitu :
1. Kom
unikasi
Dalam v
ariable k
omunika
si, secar
a umum
Edwards
membah
as tiga h
al
penting
dalam pr
oses ko
munikas
i kebijak
an, yaitu
transmis
i, konsist
ensi,
dan keje
lasan. M
enurut E
dwards,
persyara
tan perta
ma bagi
impleme
ntasi
kebij
mela
akan
ksana
kan
keputusa
n harus
mengeta
hui apa
yang har
us mere
ka lakuk
an. Kepu
tusan-
keput
dan
kepa
usan
perin
da
tah-
perin
tah
personil
yang tep
at sebelu
m keput
usan-
keputusa
n dan pe
rintah-
perintah
itu
dapat di
ikuti. K
omunika
si harus
akurat,
dalam p
roses tra
nsmisi a
kan
David Eas
ton. 1953.
The Politic
al System.
Hlm 178
15
banya
yang
komu
k meng
nikas
mbata
hadan
i
n-g
hamb
nsmis
atan
i
pelaksan
aan dan
akan me
nghalan
gi pelaks
anaan ke
bijakan.
Aspek la
in dari
komunik
asi meny
angkut p
etunjuk-
petunjuk
pelaksan
aan adal
ah perso
alan
konsiste
nsi.
2.Sumbe
r daya
Sumber-
sumber
disini di
maksudk
an sebag
ai sumbe
r untuk
melaksa
nakan
kebijaka
n-
kebijaka
n sehing
ga impl
ementasi
kebijak
an berja
lan seca
ra
efektif.
Sumber-
sumber
yang pe
nting me
liputi sta
f yang m
emadai
disertai
dengan
keahlian
ya, info
rmasi,
wewena
ng, dan
fasiltas-
fasilitas
yang di
perlukan
untuk m
elaksana
kan pela
yanan p
ublik. Ta
mpa ada
nya sum
ber-
sumber,
kebijaka
n-
kebijaka
n yang
telah dir
umuskan
diatas k
ertas ha
nya
akan jad
i rencan
a saja da
n tidak p
ernah ad
a realisa
sinya.
3. Disp
osisi ata
u prilaku
Kecende
rungan d
ari pelak
sanaan k
ebijakan
merupak
an faktor
ketiga y
ang
memimple
yang
puny
ment
ai asi
ebija
kan
efekt
impl
if. emen
tasi
kebijaka
n yang
efektif,
maka ak
an timbu
l dampa
k dari ke
cenderu
ngan
tersebut
dalam i
mpleme
ntasi keb
ijakan.
Menurut
Edwards
dampak
dari
kecender
ungan y
aitu terd
apat keb
ijakan y
ang dila
ksanaka
n secara
efektif
karena
mendapa
t dukung
an dari p
elaksana
an kebij
akan, na
mun keb
ijakan-
kebijaka
n lain
mungkin
akan be
rtentang
an secar
a langsu
ng deng
an
pandkepe
anganting
n- an-
pand
anga
n
kepentin
gan prib
adi atau
organisa
si dari p
ara pela
ksanaan.
Kecende
rungan
yang me
nghalan
gi imple
mentasi
bila para
pelaksan
a tidak s
epakat d
engan
16
substans
i suatu k
ebijakan
. Implem
entasi te
rsebut di
hambat
oleh kea
daan-
keadaan
yang san
gat kom
pleks.
4. Stru
ktur biro
krasi
birok
pelak
rasisanaa
n
kebijaka
n. Pada
dasarnya
, para pe
laksana
kebijaka
n menge
tahui ap
a yang
dilakuka
n dan m
empuny
ai cukup
keingina
n serta s
umber-
sumber
untuk
melakuk
anya, tet
api dala
m pelaks
anaanya
masih di
hambat
oleh stru
ktur-
struk
Men
tur urut
Edwards
, ada dua
karakteri
stik uta
ma birok
rasi, yait
u prosed
ur-
prosedur
kerja uk
uran-
ukuran d
asar atau
sering di
sebut St
andard
Operatin
g Syste
m.
Struktur
organisa
si-
organisa
si yang
melaksa
nakan ke
bijakan
mempun
yai
pengaru
h pentin
g pada
impleme
ntasi. S
alah sat
unya da
ri aspek
-aspek
struktura
l paling
dasar da
ri suatu
organisa
si adalah
prosedur
kerja uk
uran
dasar.
5. Inter
aksi
Adanya
interaksi
mengena
i bebera
pa hubu
ngan dar
i faktor-
faktor y
ang
akan me
njelaska
n perana
n masin
g-
masing
dalam p
roses im
plement
asi.
Kondisi
seperti i
ni akan
berpeng
aruh terh
adap fak
tor-
faktor k
omunika
si,
sumber-
sumber,
kecendr
ungan-
kecendr
ungan d
an strukt
ur birokr
asi pada
pelaksan
aan kebi
jakan. A
kan teta
pi, disa
mping it
u secara
langsung
dapat
memdan
peng
aruhi
berintera
ksi satu
sama lai
n agar
memban
tu prose
s imple
mentasi
atau
sebalikn
ya meng
hambat
proses i
mpleme
ntasi.
17
Impleme
ntasi seb
uah kebi
jakan se
cara kon
septual b
isa di kat
akan seb
agai seb
uah
proses p
engump
ulan su
mber da
ya alam
dan sum
ber daya
manusia
dan diik
uti
empat variable,yaitu;
dengan
penentua
n tindak
an-
tindakan
yang har
us diam
bil untuk
mencapa
i tujuan
kebij
bent
akan.
uk
transfor
masi ru
musan-
rumusan
yang dip
utuskan
dalam k
ebijakan
menjadi
pola-
pola ope
13 rasional
yang pa
da akhir
nya akan
menimb
ulkan pe
rubahan
sebagai
mana
diamana
tkan dal
am kebi
jakan ya
ng telah
diambil
sebelum
nya. Ha
kikat ut
ama
impleme
ntasi ada
lah pem
ahaman
atas apa
yang har
us dilak
ukan set
elah seb
uah
kebijaka
n diputu
skan.
Dalam p
andanga
n Georg
e C. Ed
wards, i
mpleme
ntasi keb
ijakan di
pengaru
hi oleh
13
1. agar
impleme
ntor men
getahui
apa yang
harus dil
akukan.
Apa yan
g menja
di
tujuan d
an sasar
an kebij
akan har
us ditran
sisikan k
epada ke
lompok
sasaran
sehingga
akan m
enguran
gi distor
si imple
mentasi.
Apabila
tujuan d
an
sasaran s
uatu keb
ijakan ti
dak jelas
atau bah
kan tida
k diketa
hui sama
sekali
oleh kel
ompok s
asaran,
maka ke
mungkin
an akan t
erjadi re
sistensi
dari
kelompo
k sasara
n.
2.Sumber
Daya,
walaup
un isi k
ebijaka
n sudah
dikomu
nikasik
an seca
ra jelas
dan kons
isten, tet
api apab
ila imple
mentator
kekuran
gan sum
berdaya
untuk
melaksa
nakan, i
mpleme
ntasi tid
ak akan
berjalan
efektif.
Sumber
daya
tersekom
but pete
nsi
impleme
ntor dan
sumber
daya fin
ansial.
AG. Subar
sono, 2006
, Analisis
Kebijakan
Publik. Hl
m 121
18
3.meru
oleh
paka
n
atak
impleme
ntor, sep
erti kom
itmen, k
ejujuran,
dan sifat
demokra
tis.
4.Syang
truk
bertug
tur
as me
rgani
ngimp
sasi,
lement
meru
asikan
paka
n
kebijaka
n, memil
iki peng
etahuan
yang sig
nifikan t
erhadap
impleme
ntasi
kebijaka
n.
Tahapan
ini tentu
saja meli
batkan s
eluruh st
akehold
er (pema
ngku ke
pentinga
n)
yang ada
14 . Baik se
ktor swa
sta maup
un publi
k secara
kelompo
k maupu
n individ
ual.
Impleme
ntasi ke
bijakan
meliputi
tiga uns
ur yakti
tindakan
yang di
ambil ol
eh
bada
lemb
ketaa
nagatan
admi
nistr
atif;
kelompo
k target
serta jeja
ring sosi
al politik
dan eko
nomi ya
ng mem
pengaru
hi
tindakan
para sta
keholder
tersebut.
Interaksi
ketiga u
nsur ters
ebut pad
a akhirn
ya
akan me
nimbulk
an damp
ak, baik
dampak
yang dih
arapkan
maupun
yang tid
ak
diharapk
an.
Pelaksan
aan kebi
jakan ad
alah ses
uatu yan
g pentin
g bahka
n mungk
in jauh l
ebih
penting
dari pad
a pembu
atan keb
ijakan. I
mpleme
ntasi keb
ijakan se
ndiri me
njadi
tahapan
yang san
gat penti
ng dala
m keselu
ruhan str
uktur ke
bijakan,
karena
melalui
prosedur
ini prose
s kebijak
an secar
a keselur
uhan da
pat dipe
ngaruhi.
2. 2. 4 T
ahap-
tahap I
mpleme
ntasi Ke
bijakan
Untuk m
engefekt
ifkan im
plement
asi kebij
akan yan
g ditetap
kan, ma
ka diperl
ukan
adanya t
ahap-
tahap i
mpleme
ntasi ke
bijakan.
M. Irfan
Islamy
membag
i tahap
14
impleme
ntasi
am
bentuk,
yaitu:
M. Irfan, I
slamy.119
2.Prinsip-
Prinsip Ke
bijaksanaa
n Negara.J
akarta: Bu
mi Aksara.
Hlm 102
19
1.Bersifat
self-
executi
ng, yan
g berart
i bahwa
dengan
dirumu
skanny
a dan
disa akan
hkan
nya
terimple
mentasik
an denga
n sendiri
nya, mis
15 alnya pe
ngakuan
suatu ne
gara
terhadap
kedaulat
an negar
a lain.
2.Bersifat
non se
lf-
executi
ng yan
g berar
ti bah
wa sua
tu kebi
jakan p
ublik
perlu di
wujudka
n dan dil
aksanak
an oleh
berbagai
pihak su
15 paya tuj
uan
pembuat
an kebij
akan ter
capai.
Dala
term
m asuk
kebijaka
n yang b
ersifat n
on-self-
executin
g. Ahli l
ain, Bria
n W. Ho
gwood d
an
Lewis A
. Gunn
mengem
ukakan s
ejumlah
tahap im
plement
asi seba
gai berik
ut:
Tahap:
I) Terdi
ri atas
egiatan
-
kegiata
n
1.Mengg
ambark
an renc
ana sua
tu prog
ram de
ngan pe
netapan
tujuan s
ecara
jelas;
2.Menent
ukan st
andar p
elaksan
aan;
3.Menent
ukan bi
aya yan
g akan
diguna
kan
aktu pe
bese
laksana
rta
an.
Tahap (I
I) Merup
akan pel
aksanaa
n progra
m denga
n menda
yagunak
an strukt
ur
staf, sum
ber daya
, prosed
ur, biaya
serta me
tode.
Tahap (I
II) Meru
pakan ke
giatan-
kegiatan
:
1.Menent
ukan ja
dwal;
2.Melaku
kan pe
mantau
an;
3. pelak
sanaa
n
program
.
Wahab, S
olichin Ab
dul,Pengan
tar Analisi
s Kebijaks
anaan Neg
ara,Jakarta
: Rineka Ci
pta.Hlm 36
20
Dengan
demikia
n jika ter
dapat pe
nyimpan
gan atau
pelangga
ran dapa
t diambil
tindakan
yang ses
uai, den
gan sege
ra.
2.3 Pe
merinta
h
2. 3. 1 P
engertia
n Pemer
intah
Pemerint
ah Secar
a etimol
ogi kata
pemerint
ah beras
al dari k
ata “peri
ntah” ya
ng
16
kemudia
n menda
pat imbu
han “pe”
menjadi
kata “pe
merintah
” yang b
pelaksanaan undang-undang) . erarti ba
dan
atau org
16
an elit y
17
ang mel
akukan
pekerjaa
n mengu
rus suatu
negara.
Secara il
miah,
pengerti
an peme
rintah da
pat dibe
dakan da
lam dua
pengerti
an yaitu
pemerint
ah
sebagai
organ ne
gara yan
g menjal
ankan tu
gas dan
perintah
sebagai f
ungsi da
ri
pada pe
merintah
. Istilah
pemerint
ah dala
m organ
dapat pu
la dibed
akan ant
ara
pemerint
ah dala
m arti lu
as dan p
emerinta
h dalam
arti sem
pit. Pem
erintah d
alam
arti luas
adalah s
emua or
gan nega
ra dan p
emerinta
h dalam
arti sem
pit adala
h
kekuasa
an yang
dimiliki
oleh lem
baga eks
ekutif.
Menuberw
rut enan
Talizi
g
duhu
mempro
ses pela
yanan p
ublik da
n berke
wajiban
mempro
ses pela
yanan ci
vil bagi
setia
hubu
Dala
p ngan
m
erint
ahan,
hubunga
n itu sa
h dalam
wilayah
Indones
ia, berh
ak mene
rima lay
anan civ
il
tertentu
dan pem
erintah
wajib m
elayanin
ya.
Menurut
Montes
quieu, p
emerinta
h adalah
seluruh
lembaga
negara
yang bi
asa
dikenal
dengan
nama tri
as politi
ca baik i
tu legisl
atif (me
mbuat u
ndang-
undang),
ekse(men
kutifgawa
si
17 berw
enan
g
mempro
ses pela
yanan p
ublik da
n berke
wajiban
mempro
ses pela
yanan ci
vil bagi
Jimly Ass
hiddique .2
012.Konsti
tusi dan K
onstitusion
alisme. Jak
arta: Sinar
Grafika. Hl
m. 36.
Rudi & Bu
diyono.201
5.Konstitu
si dan HA
M. Bandar
Lampung:
Pusat Kaji
an konstitu
si dan
P
erundang –
Undangan
Fakultas H
ukum Univ
ersitas La
mpung. Hl
m. 16
21
setiap or
ang mel
alui hub
ungan p
emerinta
han, sehi
ngga seti
ap angg
ota masy
arakat
yang be
rsangkut
an mene
rimanya
pada sa
at diperl
ukan. D
alam hu
bungan
itu,
bahkan
warga N
egara asi
ng atau s
iapa saja
yang pa
da suatu
saat bera
da secar
a sah
(legal) d
i wilaya
h Indone
sia, berh
ak mene
rima lay
anan civ
il (sipil)
tertentu,
dan
pemerint
ah wajib
melayan
inya.
Peran p
emerinta
h sangat
penting
dan me
nonjol p
ada neg
ara yan
g sedan
g
berkemb
ang, kar
ena pem
erintah
berperan
mengga
li, meng
gerakka
n dan
meng
kombina
sikan be
rbagai fa
ktor, sep
erti tena
ga terlati
h, biaya,
peralata
n, partisi
pasi
dan kew
enangan
yang sa
h. Peme
rintah m
emegang
peranan
sentral
dalam
pemban
gunan n
asional.
Hal ini t
erlihat d
alam me
ngatura
administ
rasi Neg
ara,
pemerint
ah meng
urus mas
yarakat
yang bel
um lahir
(dengan
keluarga
berencan
a)
samp
kepaduni
aida a
(den
gan
pemaka
man).
Penyele
nggaraa
n urusan
pemerint
ahan dib
agi berd
asarkan
kriteria e
ksternali
sasi,
akuntabi
litas, da
n efesie
nsi deng
an mem
perhatik
an keser
asian hu
bungan
antar
pemerint
ah dan
masyara
kat dala
m pelaks
anaan pe
mbangu
nan dari
segala as
pek.
Urusyang
an
diseleng
garakan
berdasar
kan krite
ria di ata
s dan tel
ah menj
adi salah
satu fun
gsi
pemerint
ah daera
h melip
uti urus
an peme
rintahan
yang se
cara nya
ta ada d
an
berpoten
si untuk
meningk
atkan ke
sejahtera
an masy
arakat se
suai den
gan kon
disi,
kekhasa
n, dan p
otensi u
nggulan
daerah y
ang bers
angkuta
n.
2. 3. 2 P
engertia
n Pemer
intah Da
erah
Pemerint
ah Daera
h adalah
penyelen
ggara ur
usan pe
merintah
an oleh
pemerint
ah
Daerah
dan DP
RD men
urut azas
otonomi
dan tuga
s pemba
ntuan de
ngan pri
nsip
22
otonomi
seluas-
luasnya
dalam si
18 stem da
n prinsi
p Negar
a Kesat
uan Rep
ublik
Indonesi
a sebaga
imana y
ang dim
aksud da
lam Und
ang - Un
dang Da
sar Nega
ra
Republi
k Indone
sia Tahu
n 1945.
Asas ya
ng menj
adi land
asan ba
gi peme
rintah d
aerah da
lam pen
yelengga
19
raan
pemerint
ahan, sal
ah satun
ya yakni
Penerap
an Asas
Desentra
lisasi.
18
Makna d
19 ari asas
desentral
isasi dap
at diklas
ifikasika
n sebaga
i berikut
:
1.
Desentr
alisasi s
ebagai
penyer
ahan ke
wenang
an dan
kekuas
aan;
2.Desentr
alisasi s
ebagai
pelimp
ahan ke
kuasaa
n dan k
ewenan
gan;
3. dan
pemberi
an kekua
saan dan
kewenan
gan;
4.Desentr
alisasi s
ebagai
sarana
dalam
pembag
ian dan
pemben
tukan d
aerah
pemerint
ahan.
Mak
peny
pemb
naeraha
agian
n
wena
ngan,
kekuasa
an, pend
elegasia
n kekuas
aan, pen
delegasi
an kewe
nangan,
dan pem
bagian
daerPeny
ah eraha
n,
pendeleg
asian, d
an pem
bagian
kewenan
gan den
gan sen
dirinya
mencipt
akan
kewenan
gan pada
pemerint
ah daera
h dalam
pelaksan
aan pem
erintaha
n di daer
ah,
yang did
ahului p
embagia
n daerah
pemerint
ahan dal
am bing
kai daer
ah otono
m.
Pera
pem
dala
nanerint
m
ah
daer
ah
menjala
nkan tu
gas dan
fungsiny
a yang
sesuai d
engan p
rinsip-
prinsip
good
governa
nce. Sel
anjutnya
peran p
emerinta
h daera
h adalah
segala
sesuatu
yang
dilakuka
n dalam
bentuk c
ara tinda
k baik d
alam ran
gka mel
aksanak
an otono
mi
Rudi & B
udiyono.20
15.Konstit
usi dan HA
M. Bandar
Lampung:
Pusat Kaji
an konstitu
si dan
P
erundang –
Undangan
Fakultas H
ukum Univ
ersitas La
mpung. Hl
m. 21
Harmaily
& Kusnard
i.1985. Pen
gantar Huk
um Tata N
egara Indo
nesia. Jaka
rta:Pusat S
tudi
Hu
kum Tata
Negara Di
Indonesia ,
CV Sinar
Bakti. Hlm
37.
23
daerah s
ebagai s
uatu hak
, wewen
ang, dan
kewajiba
n pemeri
ntah dae
rah untu
k
mengatu
r dan me
ngurus s
endiri ur
usan pe
merintah
an dan k
epenting
an masy
arakat
Republik Indonesia.
setempat
sesuai d
engan pe
raturan p
erundan
g-
undanga
n.
Pemerint
ah dala
m mela
ksanaka
n semua
hak, we
wenang
dan kew
ajibanny
a
tentunya
harus s
esuai de
ngan pe
rananny
a yakni
20
berdasar
kan ked
udukann
ya
sehingga
tidak terj
adi tump
ang tida
k di dala
m ranah
pemerint
ahan.
Sebagai
daerah o
tonom, s
elanjutn
ya diseb
ut daera
h, adalah
kesatuan
masyara
kat
hukum
yang m
empuny
ai batas-
batas wi
layah ya
ng berw
enang
mengatu
r dan
menguru
s urusan
pemerint
ahan dan
kepentin
gan mas
yarakat s
etempat
menurut
prakarsa
sendiri b
erdasark
an aspira
si masya
rakat dal
am siste
m Negar
a Kesatu
an
20
2.4 Pese
rta Didik
2.4.1 Pe
ngertian
Peserta
Didik
Undang-
undang
No.20 T
ahun 20
03 tenta
ng Siste
m Pendi
dikan N
asional (
Pasal 1
ayat 4)
peserta
didik di
artikan
sebagai
anggota
masyara
kat yan
g berusa
ha
mengem
bangkan
potensi
diri mel
alui pro
ses pem
belajara
n yang
tersedia
pada
jalur jenj
ang dan
jenis pen
didikan t
ertentu.
Kegiatan
pendidik
an pesert
a didik
mempun
yai posis
i sentral,
sebab se
mua uns
ur
yang di
adakan u
ntuk berl
angsung
nya pros
es pendi
dikan pa
da dasar
nya di ar
ahkan
pada sas
aran pok
ok, yakn
i berkem
bangnya
potensi
peserta d
idik seca
ra optim
al
menuju t
erbentuk
nya man
usia ber
kepribad
ian utam
a.
Rudi & B
udiyono.20
15.Konstit
usi dan HA
M. Bandar
Lampung:
Pusat Kaji
an konstitu
si dan
P
erundang –
Undangan
Fakultas H
ukum Univ
ersitas La
mpung. Hl
m. 34
24
Menging
at pentin
gnya pos
isi pesert
a didik d
alam pro
ses pend
idikan,
maka pi
hak-
pihak ter
kait pen
yelengga
raan pen
didikan,
khususn
ya pendi
dik, sang
at pentin
g
memaha
mi hakik
at pesert
a didik.
Sebab d
engan m
empelaja
ri hakika
t peserta
didik
akan me
mperole
h bebera
pa keunt
ungan di
antarany
a adalah
:
1)Akan
mempu
nyai ek
spektas
i yang
nyata te
ntang p
eserta d
idik.
2)Akan m
embant
u pendi
dik unt
uk
gaiman
eres
a mesti
pon
nya pad
seba
a
perilaku
tertentu
dari pese
rta didik.
3)Akan m
embant
u meng
enali be
rbagai
penyim
pangan
dari per
kemban
gan
yang nor
mal.
2. 4. 2 K
arakteri
stik Pes
erta Didi
k
Anak di
dik mem
iliki ciri
khas yan
g berbed
a dengan
manusia
dewasa.
Setidakn
ya
ada dua
belas kar
akteristi
k anak y
ang di je
laskan d
alam tuli
san ini a
ntara lai
n
adalah:
1.Anak b
ukan m
iniatur
oran
dalah a
gnak den
wasa
gan du
. nianya
ak
sendiri,
dunia a
nak. Pa
ndangan
kuno b
erpenda
pat bah
wa anak
adalah
orang d
ewasa d
alam be
ntuk ke
cil. Kar
ena terg
olong m
anusia d
ewasa,
pendidik
an yang
diberika
n pada a
nak pada
waktu it
u seperti
yang bia
sa
diberika
n pada o
rang de
wasa, se
hingga a
nak dan
guru me
nghadap
i banyak
kesulitan
dalam k
egiatan
pembela
jaran.
2.Perkem
bangan
dan per
tumbuh
an anak
dipenga
ruhi ba
nyak fa
ktor.
Dalam
bahasan
tentang
peserta d
idik ada
dua istil
ah penti
ng yang
perlu di
pahami,
yakn
perk
dan
perk
lebih
i emb
pertu
emb
anga
mbu
anga
nhan.
n
menunju
k pada a
spek kua
litatif se
dangkan
pertumb
uhan leb
ih menu
njuk
25
pada asp
ek kuant
itatif. M
eskipun
isitilah p
erkemba
ngan da
n pertum
buhan
mempun
yai mak
na yang
berbeda
, perlu
dipaham
i bahwa
keduan
ya
merupak
an prose
s yang s
aling ber
hubunga
n.
3.Anak b
erkemb
ang me
ngikuti
suatu p
ola um
um yan
g sama.
Misaln
ya anak
harus be
lajar mer
angkak t
erlebih d
ahulu se
belum b
elajar be
rdiri, da
n harus
belajar b
erdiri se
belum b
erjalan.
4.Tempo
perkem
bangan
anak
Tempo
perkem
kbangan
ma.
adalah
cepaaspe
t k
perkemb
angan te
rtentu. A
da anak
yang cep
at dan an
ak yang
lambat t
empo
perkemb
anganny
a.
5.Anak
memili
ki iram
a perke
mbanga
n. Iram
a perke
mbanga
n adala
h gerak
perkemb
angan y
ang dial
ami mas
ing-
masing
anak, ba
ik perke
mbanga
n
jasmani
maupun
rohani.
6.Anak s
ebagai
keselur
uhan (t
he who
le child
). Manu
sia adal
ahakhluk
monoplu
ralis, wa
laupun t
erdiri da
ri banya
k aspek t
etapi me
rupakan
satu
kesatuan
yang tak
terpisah
kan.
7.Setiap
anak m
erupaka
n makh
luk yan
g aktif
dan kre
atif. Ka
rena itu
dalam
proses p
endidika
n anak ti
dak bole
h dipand
ang seba
gai obje
k pendid
ikan
yang ha
nya siap
meneri
ma. Ak
an tetap
i anak
didik ha
rus dipa
ndang
sebagai
subjek y
ang aktif
dan krea
tif dalam
pendidik
an, yang
tidak ha
nya
siap men
erima ta
pi juga b
isa mem
berikan
masukan
dan berb
agai alte
rnatif
dalam k
egiatan
pendidik
an.
26
2. 4. 3 J
enis-
jenis Per
kemban
gan Pes
erta Didi
k.
Ada 3 je
nis Perk
embanga
n peserta
didik :
1. Perke
mbanga
n Motori
k
Perkemb
angan da
pat dima
knai seb
agai suat
u proses
perubah
an kapas
itas
fungsion
al atau
kemamp
uan kerj
a organ-
organ tu
buh ke
arah kea
daan
yang ma
kin teror
ganisasi
dan ters
pesialisa
si. Perke
mbanga
n terjadi
dalam
bent
atau
secar
uk a
ua-
duan
ya
serempa
k. Perke
mbanga
n motor
ik berup
a geraka
n-
gerakan
tubuh y
ang
dimotori
dengan
kerja sa
ma antar
otot, ota
k dan sar
af.
2. Perke
mbanga
n Kognit
if
Dalam
dunia p
embelaja
ran, kog
nitif dik
enal seb
agai sal
ah satu
ranah
kemamp
uan indi
vidu. D
alam ta
ksanomi
Benyam
in Blom
am, kog
nitif
berdasar
kan ting
katan/ta
hapan da
ri yang t
erendah
menuju t
ertinggi,
adalah
sebagai
berikut:
pengetah
uan, pe
mahama
n, pener
apan, an
alisa, sin
tesa, dan
evaluasi.
Dengan
demikia
n, kognit
if berarti
kemamp
uan indi
vidu unt
uk
mengem
bangkan
kemam
puan ras
ional/ak
al. Terd
apat dua
proses
yang
mendasa
ri perke
mbanga
n dunia
individu,
yaitu p
engorga
nisasian
dan
penye
orga
diluk
suaia
nisas
iskan
n i
dapta
pat
si).
sebagai
kecender
ungan b
awaan s
etiap or
ganisme
untuk m
enginteg
rasi
proses-
proses s
endiri m
enjadi si
stem-
sistem y
ang koh
eren. Se
dangkan
adaptasi
dapat dil
ukiskan
sebagai
kecender
ungan b
awaan s
etiap org
anisme
untuk m
enyesuai
kan diri
dengan l
ingkung
an dan k
eadaan s
osial.
27
3. Perke
mbanga
n Moral
(Afektif)
Moral b
erasal da
ri kata la
tin more
s yang b
erarti tat
a cara, k
ebiasaan
, atau
adat. Per
ilaku sik
ap moral
berarti p
erilaku y
ang sesu
ai denga
n kode
moral
perbedaan dimaksud adalah: kelompo
k sosial
yang dik
embang
kan oleh
konsep s
osial.
2. 4. 4 Si
stem Pe
ngelolaa
n Pesert
a Didik
Peserta
Didik se
bagai pi
hak yan
g ingin
meraih c
ita-cita,
memiliki
tujuan d
21
an
kemudia
n ingin
mencapa
inya sec
ara opti
mal. Pe
serta did
ik akan
menjadi
faktor
penentu,
sehingg
a menu
ntut dan
dapat
mempen
garuhi s
egala se
suatu ya
ng
diperluk
an untuk
mencapa
i tujuan
belajarn
ya.
Menurut
Ahmadi
Abu da
n Wido
do Supr
iyono m
elihat p
eserta di
dik seba
gai
individu
dengan s
egala pe
rbedaan
dan pers
amaanny
a. Ada
pun pers
amaan d
an
21
1. Pers
amaan d
an perbe
daan dal
am kece
rdasan.
2. Pers
amaan d
an perbe
daan dal
am keca
kapan
3. Pers
amaan d
an perbe
daan dal
am hasil
belajar
4. Pers
amaan d
an perbe
daan dal
am baka
t.
5. Pers
amaan d
an perbe
daan dal
am sikap
.
6. Pers
amaan d
an perbe
daan dal
am peng
etahuan
atau pen
galaman
.
7. Pers
amaan d
an perbe
daan dal
am cita-
cita.
8. Pers
amaan d
an perbe
daan dal
am pola-
pola dan
tempo p
erkemba
ngan.
9.Persam
aan dan
perbeda
an dala
m latar
belakan
g lingk
unga
n.
Abu Ahm
adi dan Wi
dodo Supri
yono, Psik
ologi Belaj
ar, PT Rin
eka Cipta,J
akarta.200
8.Hlm. 31
28
Jadi, ber
bagai pe
rsamaan
dan perb
edaan ke
pribadia
n siswa
di atas, b
erguna d
alam
memban
tu usaha
pengatur
an siswa
di kelas.
Menurut
Mulyan
i Suman
tri, dala
m meng
embang
kan kete
rampilan
mengel
ola
siswa ya
ng bersif
at preve
ntif, gur
u dapat
menggu
23 nakan ke
mampua
nnya de
ngan
cara-
cara sep
erti men
unjukka
n sikap t
anggap,
Membag
i perhati
22
Mulyani Sumantri, strategi belajar mengajar. CV. Maulana,Bandung. 2001.Hlm 22 an, Mem
23
usatkan
Yogyakarta,2008. Hlm.4
perhatia
n kelom
pok, Me
mberi p
etunjuk
yang jel
as, Men
egur, M
emberik
an
22
penguat
an.
2. 5 Pen
didikan
2. 5. 1 P
engertia
n, Unsur
, dan Fu
ngsi Pe
ndidikan
.
Pengerti
an pendi
dikan m
enurut p
ara ahli,
sebagai
berikut :
1. Und
ang-
Undang
No.20 T
ahun 20
03 Tenta
ng Siste
m Pendi
dikan N
asional:
Men
urut und
ang-
undang
tersebut
bahwa p
engertia
n Pendi
dikan a
dalah
usaha sa
dar dan t
erencana
untuk m
ewujudk
an suasa
na belaja
r dan pro
ses
pembela
jaran ag
ar peser
ta didik
secara a
ktif men
gemban
gkan po
tensi
dirinya u
ntuk me
miliki ke
kuatan s
piritual
keagama
an, peng
endalian
diri,
kepribad
ian, kece
rdasan, a
khlak m
ulia, sert
a ketera
mpilan y
ang dipe
rlukan
dirinya,
masyara
kat, ban
gsa dan
negara.
2. untu
k
mengem
bangkan
kecakap
an indivi
du, baik
secara si
kap mau
pun prila
ku.
Dengan
kata lain
, pendidi
kan adal
ah prose
s sosial
di mana
lingkung
an
Prof. Dr. I
man Barna
dib, Dasar-
Dasar Ilmu
pendidikan
, umum da
n agama i
slam, Ed R
evisi G,
29
yang ter
oganisir,
24 mampu
mempen
garuhi s
eseorang
untuk m
engemba
ngkan
kecakap
an sikap
25 dan prila
ku dala
m diri se
ndiri dan
bermasy
arakat.
3. Soek
26
idjo Not
oatmodj
o :
Pendidik
an secar
a umum
adalah s
egala up
aya yang
direncan
akan unt
uk
27
mempen
garuhi o
rang lai
n baik i
ndividu,
kelompo
k, atau
masyara
kat
sehin
pela
Alfabeta Endang Linda, Dasar Konsep Pendidikan Moral,Jakarta, PT. Perbukuan Nasional, gga ku
25
26 pendidik
Hasbullah. 2003. Dasar-Dasar Ilmu Pendidikan. Jakarta: Raja Grafindo Persada. Hlm. 127. an.
4.Pusat B
ahasa
Depart
emen P
endidik
anasional:
Pendidik
an adala
h proses
penguba
han sika
p dan tat
alaku se
seorang
atau
kelompo
k orang
dalam u
saha me
ndewasa
kan ma
nusia m
elalui u
paya
pengajar
an dan p
elatihan,
proses, c
ara, perb
uatan m
endidik.
5. C.D
hardie y
g diterje
mahkan
oleh Has
bullah:
Menurut
C.D Ha
rdie dal
am buk
u mono
grafnya
Truth a
nd Fall
acy in
Educati
onal Th
eory (19
41), me
nyatakan
bahwa
pendidik
an sehar
usnya
mendidi
k seseor
ang den
gan ala
mi (natu
re), bah
wa seor
ang gur
u harus
bertinda
k sebaga
i tukang
kebun y
ang me
mbina tu
mbuhan
secara al
ami dan
tidak me
lakukan
hal hal y
ang tida
k alamia
h.
Berdasar
kan pen
dapat pa
ra ahli di
atas mak
a pendid
ikan ada
lah pem
belajara
n
peng
keter
dan
etahu
ampi
anlan
dala
m
pengem
bngan p
otensi y
g ada pa
da dala
m diri se
tiap indi
vidu. De
finisi - d
efinisi
tersebut
mengha
dirkan b
eberapa
unsur po
kok dala
m pendi
dikan, y
akni :
24
200
8, Hlm.1
Notoadm
djo Soekid
jo, Pendidi
5
kan dan Pe
rilaku Kes
ehatan. Jak
arta PT. Ri
neka Cipta
, 2003.
Hlm
. 16
Ibid, Hlm.
20
30
1. Pese
rta Didik
Peserta
didik be
rstatus s
ebagai s
ubjek di
dik dala
m suatu
pendidi
kan.
Peserta
didik me
rupakan
seseoran
g yang
memiliki
potensi f
isik dan
psikis,
seorang
individu
yang be
rkemban
g serta
individu
yang m
embutuh
kan
bimbing
an dan p
erlakuan
manusia
wi.
2. Pend
menjunjung sifat saling mengharia satu sama lain. idik
Pendidik
adalah
orang y
ang bert
anggung
jawab te
28 rhadap
pelaksan
aan
pendidik
an deng
an sasar
an peser
ta didik.
Pendidi
k bisa b
erasal d
ari
lingkung
an pend
idikan y
ang ber
beda, m
isalnya l
ingkung
an kelua
rga,
lingkung
an sekol
ah dan li
ngkunga
n masya
rakat. Ol
eh karen
a itu, seo
rang
pendidik
bisa ber
upa oran
g tua, gu
ru, pemi
mpin ma
syarakat
dan lain-
lain.
Pendidik
juga har
us memi
liki kewi
bawaan
dan kede
wesaan,
baik roh
ani
maupun
jasmani.
3. Inter
aksi Edu
katif
Interaksi
edukatif
adalah
komunik
asi timb
al balik
antara p
eserta di
dik
dengan
pendidik
yang te
rarah ke
pada tuj
uan pen
didikan.
Pencapai
an
tujuan p
endidika
n secara
optimal
ditempu
h melalu
i proses
berkomu
nikasi
intensif
dengan
manipul
asi isi, m
etode ser
ta alat-
alat pen
didikan.
Ketika
pendidik
memberi
bahan aj
ar berup
a materi
pelajara
n dan co
ntoh-
contoh,
diharapk
an adany
a respon
yang bai
k dari pa
ra pesert
a didik d
engan te
tap
28
H. Abu A
hmadi dan
Nur Uhbiy
ati. 2001. I
lmu Pendi
dikan. Jaka
rta: Rineka
Cipta. Hlm
. 198.
31
4.Tujuan
Pendid
ikan
Tujuan
pendidik
an meru
pakan h
al yang
ingin di
capai da
lam pro
ses
pembela
jaran da
n tujuan
ke arah
mana bi
mbingan
ditujuka
n. Secar
a umum
tujuan p
endidika
n bersifa
t abstrak
karena
memuat
nilai-
nilai yan
g sifatny
a
abstrak.
Tujuan d
emikian
bersifat
umum, i
deal dan
kandung
annya sa
ngat
luas seh
ingga su
lit untuk
dilaksan
akan di
dalam p
raktek.
Sedangk
an
pendidik
an harus
berupa ti
ndakan
yang dit
ujukan k
epada pe
serta did
ik
dalam k
ondisi t
ertentu,
tempat t
ertentu
dan wak
tu terten
tu deng
an
menggu
nakan al
at tertent
u.
5.Materi
Pendid
ikan
Materi
pendidik
an meru
pakan b
ahan aja
r dalam
suatu pe
ndidikan
dan
merupak
an peng
aruh ya
ng diber
ikan dal
am bim
bingan.
Dalam s
istem
pendidik
an perse
kolahan,
materi te
lah dira
mu dala
m kurik
ulum ya
ng akan
disajikan
sebagai
sarana p
encapaia
n tujuan.
Kurikulu
m ini me
nampun
g
materi-
materi p
endidika
n secara
terstrukt
ur. Mate
ri ini me
liputi ma
teri inti
maupun
muatan l
okal.
6.Lingku
ngan P
endidik
an
Lingkun
gan pen
didikan
merupak
an temp
at diman
a peristi
wa bimb
ingan
atau pen
didikan
berlangs
ung. Sec
ara umu
m lingku
ngan pe
ndidikan
dibagi
menj
lingk
dan
adiunga
n
kola
h
lingk
pusat
unga
n
pendidik
an.
Fungsi
Pendidik
an secar
a umum
adalah
mengem
bangkan
kemam
puan da
n
memben
tuk wata
k, keprib
adian ser
ta perad
apan yan
g bermar
tabat dal
am hidu
p
32
dan keh
idupan
atau den
gan kata
landasannya. lain pe
ndidikan
berfung
si mema
nusiakan
manusia
agar me
njadi ma
nusia ya
ng benar
sesuai d
engan n
orma ya
ng dijadi
kan
29
2. 5. 2 P
engertia
n Sistem
Pendidik
an.
Pengerti
an siste
m pendi
dikan:
Istilah si
stem ber
asal dari
bahasa
Yunani
“system
a”, yang
berarti s
ehimpun
an
bagian a
tau kom
29
ponen y
ang salin
g berhub
ungan se
cara tera
tur dan
merupak
an
suatu ke
seluruha
n. Istilah
sistem di
pakai un
tuk men
unjukka
n bebera
pa penge
rtian,
salah sa
tunya a
dalah si
stem da
pat dipa
kai untu
k menu
njukkan
sehimpu
nan
gagasan
atau ide
yang te
rsusun d
an teror
ganisasi
sehingga
membe
ntuk sua
tu
kesatuan
yang log
is.
Sistem a
dalah su
atu kesat
uan yan
g terdiri
atas kom
ponen-
kompon
en atau e
lemen-
elemen
atau uns
ur-unsur
sebagai
sumber-
sumber
yang m
empuny
ai hubu
ngan
fungsion
al yang
teratur,
tidak se
kedar ac
ak, yan
g saling
memba
ntu untu
k
mencapa
i suatu h
asil (pro
duct).
Suatu us
aha pend
idikan m
enyangk
ut 3 uns
ur pokok
yaitu seb
agai beri
kut:
1.Unsur
masuka
n ialah
peserta
didik d
engan b
erbagai
ciri-ciri
yang ad
a pada
diri pes
erta didi
k itu (a
ntaralaia
n, bakat
, minat,
kemamp
uan, kea
daan
jasmani)
.
2.Unsur
usaha a
dalah p
roses p
andidik
an yang
terkait
berbaga
i hal, se
perti
pendidik
, kurikul
um, ged
ung seko
lah, buk
u, metod
e belajar
, dan lai
n-lain.
H. Abu A
hmadi dan
Nur Uhbiy
ati. 2001. I
lmu Pendi
dikan. Jaka
rta: Rineka
Cipta. Hlm
. 210
33
3.Unsur
hasil ua
saha ad
alah ha
sil pend
idikan
yang m
eliputi
hasil be
lajar
(yang b
erupa p
engetahu
an, sika
p dan k
30 eterampi
lan) sete
lah sele
sainya
suatu pr
oses bel
ajar men
gajar tert
entu.
Dalam
pengerti
an umu
m siste
m pendi
dikan a
dalah ju
mlah ke
seluruha
n dari
bagia
yang
n-
bagia
nnya
diharapa
kan berd
asarkan
atas keb
utuhan y
ang tela
Hasbullah. 2003. Dasar-Dasar Ilmu Pendidikan. Jakarta: Raja Grafindo Persada. Hlm. 123. h ditentu
kan. Seti
ap siste
m pasti
mempun
yai tuju
an, dan
semua k
egiatan
dari se
mua ko
mponen
atau bag
ian-
bagiann
ya adala
h diarah
kan untu
k tercap
ainya tuj
uan tere
but. Kar
ena itu,
proses
pendidik
an meru
pakan se
buah sist
em, yan
g disebu
t sebagai
sistem p
endidika
n.
Kompon
en Siste
m Pendi
dikan :
Secara t
eoritis, s
uatu pen
didikan t
erdiri da
ri komp
onen-
kompon
en yang
menjadi
inti dari
proses p
endidika
n. Menu
rut P.H.
Combs (
1982) ko
mponen
pendidik
an
yaitu seb
agai beri
kut:
1. Tuju
an Dan
Fungsi
Fungsin
ya men
garahka
n kegiat
an siste
m. Hal
ini meru
pakan i
nformasi
tentang
apa yan
g henda
k dicapa
i oleh s
istem pe
ndidikan
dan uru
tan
pelaksan
aannya.
Contokn
ya ada t
ujuan u
mum pe
ndidikan
,yaitu tu
juan
yang
dala
tujua
m n
eratu
ran
pendidik
an nasio
nal, ada
tujuan in
stitusion
al, yaitu
tujuan le
mbaga ti
ngkat
pendi
tujua
dikan
n
kulikuler
,yaitu tu
juan seti
ap suatu
mata p
elajaran/
mata ku
liah. Tu
juan
yang ter
akhir ini
dibagi d
ua pula,
yaitu tuj
uan pen
gajaran (
instrusio
nal)
umum d
an tujua
n pengaj
aran (ins
truksion
al khusu
s).
30
34
2. Sum
ber daya
Peserta
didik me
ngalami
proses p
erubaha
n tingka
h laku se
suai den
gan
tujuan si
stem pen
didikan.
Conthny
a, berapa
umurnya
, berapa
jumblah
nya,
bagaima
na tingk
at perke
mbanga
nnya, pe
mbawaa
nnya, m
otivasin
ya untuk
belajar,
dan soci
al ekono
mi orang
tuanya.
3. Mana
jemen at
au Peng
elolaan.
belajar untuk peserta didik 31
Fungsiste
sinya
m
31
pendidik
an. Kom
ponen in
i bersum
ber pada
sistem ni
lai dan c
ita-cita y
ang
meru
siste
pakam
n
pendidik
an, Cont
ohnya p
emimpin
yang me
ngelola s
istem pe
ndidikan
itu
bersifat
otoriter
ataupun
demokra
tis.
4.Struktu
r dan Ja
dwal
Waktu
Fung
kegia
sinya
tan.C
ontoh
nya,
pembagi
an wakt
u ujian,
wisuda,
kegiatan
perkulia
han, se
minar, k
uliah
kerja nyt
a, kegiat
an belaja
r mengaj
ar dan pr
ogram p
engamal
an lapan
gan.
5. Isi d
an Baha
n Pengaj
aran
Fungsin
ya untuk
mengga
mbarkan
luas dan
dalamny
a bahan
pelajara
n yang
harus
dan
mempol
akan keg
iatan-
kegiatan
dalam pr
oses pen
didikan.
6. Gur
u dan Pe
laksana
Fungsin
ya meny
ediakan
bahan pe
lajaran d
an men
yelengga
rakan pr
oses
. Selain i
tu, guru
dan pela
ksana ju
ga berfu
ngsi
sebagai
pembim
bing, pe
ngaruh,
untuk m
enumbu
hkan ak
tivitas p
eserta
H. Fuad Ih
san. 2003.
Dasar-
Dasar Kep
endidikan.
Jakata: Rin
eka Cipta.
Hlm. 111.
35
didik
terha
dap
pelaksan
aan pend
idikan.
7.Alat B
antu B
tercaainya tujuan pendidikan. elajar
Maksud
nya adal
ah segal
a sesuat
u yang d
apat dig
unakan
untuk m
encapai
tujuan p
endidika
n, yang
berfungs
i untuk
memper
mudah a
tau mem
percepat
32
8. Fasil
iatas
Fungsin
ya untuk
tempat t
erseleng
garanya
proses p
endidika
n.Conto
hnya,
gedung
32
dan labo
ratorium
beserta p
erlengka
pannya.
9. Tek
nologi
Fungsin
ya mem
perlanca
r dan me
ningkatk
an hasil
guna pro
ses pend
idikan.
Yang di
maksud
dengan
teknolog
i ialah s
emua te
knik ya
ng digu
nakan
sehingga
sistem p
endidika
n berjala
n denhg
an efisie
n dan ef
ektif.
10. Peng
awasan
Mutu
stand
Fung
ar pe
sinya
ndidi
kan.
Contohn
ya, pera
turan te
ntang p
enerima
an anak/
peserta
didik da
n staf
pengajar
, peratur
an ujian
dan peni
laian.
11. Pene
litian
Fungsin
ya untuk
memper
baiki da
n menge
mbangk
an ilmu
pengetah
uan dan
pena
pend
tahun
mpil
idika
198
ann.Co
0-an,
ntoh
nya,
kebanya
kan perg
uruan tin
ggi di In
donesia
belum m
elaksana
kan syst
em
satuan k
redit se
mester(S
KS), sek
arang ha
mpir sel
uruh per
guruan ti
nggi
telah me
laksanak
annya.
Hasbullah.
2003. Das
ar-Dasar Il
mu Pendid
ikan. Jakar
ta: Raja G
rafindo Pe
rsada. Hlm
. 124.
36
2. 5. 3 P
engertia
n Dan K
etentua
n dalam
Sistem
Zonasi
Pengerti
an Siste
m Zonas
i
Sistem Z
onasi ad
alah Pen
ataan Re
formasi
Dalam P
embagia
n Wilay
ah Sekol
ah.
secara k
eseluruh
an siste
m zonasi
yang ber
laku saat
ini meru
pakan la
ndasan p
okok
penataan
reformas
i sekolah
mulai da
ri Tama
n Kanak
-kanak (
TK) hin
gga Sek
olah
Meneng
ah Atas (
SMA). S
istem Zo
nasi yg
mengatu
r menge
nai zona
wilayah
bagi
calon sis
wa dimu
at dalam
Sistem P
PDB ya
ng baru
melalui
Permend
ikbud N
o.14
Tahun 2
018. Sist
em zona
si terbar
u ini pri
nsip nya
Hampir
sama de
ngan Sis
tem
Bina lin
gkungan
, hanya s
aja pada
jumlah k
uota sist
em zona
si ini jau
h lebih b
nyak
dibandin
gkan bin
a lingku
ngan yai
tu menc
apai 90
%.
Ketentua
n Dalam
Sistem Z
onasi :
1. Didal
am siste
m zonas
i, sekola
h yang
diseleng
garakan
oleh pe
merintah
daerah
wajib m
enerima
calon pe
serta did
ik berdo
misili pa
da radiu
s zona
terdekat
dari Sek
olah den
gan pers
entase m
inimal s
ebesar 9
0% (sem
bilan
puluh pe
rsen) dar
i total ju
mlah kes
eluruhan
peserta d
idik yan
g diteri
ma.
2. Domi
sili calo
n peserta
didik ber
dasarkan
alamat p
ada kart
u keluar
ga yang
diterbitk
an palin
g lambat
6 (enam
) bulan s
ebelum
pelaksan
aan PPD
B,
tujuan n
ya adala
h untuk
memasti
kan radi
us zona t
erdekat
calon pe
serta
didik ter
hadap su
atu sekol
ah.
3. Dala
m hal ra
dius zon
a terdek
at, diteta
pkan ole
h pemeri
ntah dae
rah sesu
ai
dengan
kondisi
di daera
h berdas
arkan k
etersedia
an anak
usia Sek
olah
didae
juml
dala
rah
ahm
keter
sedia
an
rombong
an belaja
r pada m
asing-
masing
Sekolah.
37
4. Dala
m menet
apkan ra
dius zon
a pemeri
ntah dae
rah dala
m hal ini
dinas
pendidik
an dan
kebuday
aan mel
ibatkan
musyaw
arah/kel
ompok
kerja
bersama
kepala S
ekolah a
taupun i
nstansi t
erkait.
5. Untu
k Proses
Penerim
aan Calo
n Pesert
a didik y
g berdo
misili dil
uar radiu
s
zona dap
at meng
gunakan
jalur pre
stasi den
gan kuot
a sebany
ak 5% d
ari
jumlah
yg akan
diterima
. Ataup
un calo
n pesert
a didik
yg mela
kukan
perpinda
han do
misili d
engan al
asan kh
usus da
pat men
ggunaka
n jalur
perpinda
han dom
isili sebe
sar 5% d
ari jumla
h yg aka
n diteri
ma. Arti
nya
Sistem Z
onasi ini
memberi
kan 90%
kuota ter
hadap ca
lon pese
rta didik
dengan r
adius zo
na terde
kat dan
10% dil
uar pene
rimaan
melalui r
adius
zona ter
dekat.
Sistem Z
onasi
Pasal 16
1.Sekola
h yan
g dise
lengga
rakan
oleh p
emerin
tah da
erah
wajib
men
erima
calon pe
serta did
ik yang
berdomi
sili pada
radius z
ona terd
ekat dari
Sekolah
paling s
edikit se
besar 90
% (sem
bilan pu
luh pers
en) dari
total ju
mlah
keseluru
han pese
rta didik
yang dit
erima.
2. (1)
berdasar
kan ala
mat pad
a kartu k
eluarga
yang dit
erbitkan
paling la
mbat 6
(enam) b
ulan seb
elum pel
aksanaa
n PPDB.
3.Radius
zona te
rdekat
sebaga
imana
dimak
sud pa
da ayat
(1) dit
etapka
n oleh
pemerint
ah daera
h sesuai
dengan
kondisi
di daera
h terseb
ut berda
sarkan:
a. dan
38
b. jumla
h keters
ediaan d
aya tam
pung da
lam rom
bongan
belajar
pada
masing-
masing
Sekolah.
4.Dalam
menet
apkan
radius
zona s
ebagai
mana
dimak
sud pa
da aya
t (3),
pemerint
ah daera
h meliba
tkan mu
syawara
h/kelom
pok kerj
a kepala
Sekolah.
5.Bagi
Sekola
h yan
g bera
da pro
vinsi/k
abupat
en/kot
a, di
daerah
ketent
uan
33 perbatas
an perse
ntase da
n radius
zona ter
dekat se
bagaima
na dima
ksud pad
a
ayat
dapa
tertul
t is a
erap
ntar
kan
pemerint
ah daera
h yang s
aling ber
batasan.
6.Sekola
h yan
g dise
lengga
rakan
oleh p
emerin
tah da
erah d
apat
meneri
ma
calon pe
serta did
ik melal
ui:
a.jalur pr
estasi y
ang ber
domisili
diluar
radius
zona te
rdekat
dari
Sekojuml
lah ah
keseluru
han pese
rta didik
yang dit
erima; d
an
b. jalur
bagi cal
on peser
ta didik
yang ber
domisili
di luar z
ona terd
ekat
dari Sek
olah den
gan alas
an khusu
s melipu
ti perpin
dahan d
omisili
orangtua
/wali pes
erta didi
k atau te
rjadi ben
cana ala
m/sosial,
banyak
5% (lim
a persen
) dari tot
al paling
jumlah k
eseluruh
an pesert
a didik
33
yang
erima.
2. 5. 4 P
endidik
an Ditinj
au dari
Aspek h
ukum.
Pendidik
an meru
pakan s
alah sat
u tangg
ung jaw
ab terpe
nting N
egara se
bagai
bentuk p
emenuha
n hak ata
s pendid
ikan. Se
perti yg t
ertuang
di dalam
Pasal 31
Ayat 1
UUD 1
945 bah
wa war
ga nega
ra di In
donesia
mempun
yai hak
untuk
mendapa
t pendid
ikan, ya
itu diber
ikan ha
k untuk
mengen
yam pe
ndidikan
dari
Permendi
kbud No.1
4 Tahun 20
18 tentang
Sistem zon
asi
39
tingkat d
asar sam
pai tingk
at tinggi,
karena h
al ini ses
uai deng
an tujua
n negara
Indonesi
a yaitu
untuk m
encerdas
kan kehi
dupan b
angsa, sa
lah satun
ya denga
n
sosial. 34 diberika
n pendid
ikan. Pel
aksanaa
n dan pe
nyeleng
garaan p
endidika
n diatur
Oleh
Undang-
Undang,
seperti
tujuan/sa
saran pe
ndidikan
, peserta
didik, p
engelola
pendidik
an, struk
tur atau j
enjang,
kurikulu
m dan p
eralatan/
34 fasilitas
yg meru
pakan
bagian
dari pen
didikan
itu send
iri dan
peran a
ktif pem
erintah
daerah
dalam
impleme
ntasi pe
ndidikan
sesuai
dengan
UU No
mor 23
Tahun 2
014 tent
ang
Peme kewe
rintanang
hanan
pemerint
ahan da
erah unt
uk Kab
upaten/
Kota m
erupaka
n urusa
n yang
berskala
Kabupat
en/Kota
meliputi:
Penyele
nggaraa
n pendid
ikan; Pe
nanggul
angan m
asalah
Hal ini t
entunya
memberi
kan kew
enangan
pemerint
ah daera
h setemp
at
dalahal
m
pendidik
an.
Undang-
Undang N
omor 23 ta
hun 2014 t
entang Pe
merintahan
Daerah
40
BAB III
METO
DE PE
NELITI
AN
3. Pende
katan
Masal
ah
Pendeka
tan masa
lah pada
penelitia
n ini me
nggunak
an 2 pen
dekatan
yaitu sec
ara
normatif
dan emp
iris:
1.Pendek
atan se
cara e
mpiris,
yaitu d
ilakuka
n deng
an me
neliti s
ecara
langsung
ke lapan
gan untu
k meliha
t secara l
angsung
penerapa
n dari sis
tem
zonasi, s
erta mel
akukan
wawanc
ara deng
an beber
apa resp
onden y
ang di
anggap
dapat m
emberik
an infor
masi ter
kait per
masalah
an di ata
s.
2.Pendek
atan se
cara no
rmatif,
yaitu p
enelitia
n huku
m yan
g dilak
ukan
dengan c
ara men
eliti bah
an pusta
ka atau d
ata seku
nder seb
agai bah
an
dasar un
tuk ditel
iti deng
an cara
mengada
kan pen
elusuran
terhada
p
peratdeng
uran-
an
perat
uran
permasal
ahan yan
g di teliti
pada pen
elitian in
i.
3. Sumb
er Dat
a dan
Jenis
Data
Sumber
data yan
g digun
akan ole
h peneli
tian ini
adalah d
ata pim
er dan
data
sekunder
.
41
3. 2. 1
Data Pri
mer
Data pri
mer, yait
u data ya
ng diper
oleh ata
u dikum
pulkan o
leh pene
liti secar
a
langsung
dari sum
ber data
nya. Dat
a diperol
eh atas
wawanc
ara deng
an infor
man
yaitu Ke
pala Din
as Pendi
dikan da
n Kebud
ayaan K
abupaten
Lampun
g Tenga
h,
dan Kep
ala Bida
ng Pend
idikan
Dasar D
inas Pen
didikan
Dan Ke
budayaa
n
Kabupat
en Lamp
ung Ten
gah, dan
wawanc
ara deng
an beber
apa Ora
ng Tua
Calon
Peserta
Didik di
Kabupat
en Lamp
ung Ten
gah.
3. 2. 2 D
ata sek
under.
Data se
kunder,
yaitu da
ta yang
diperole
h dari p
enelitian
kepusta
kaan, da
ta
sekunder
diperole
h denga
n memp
elajari d
an men
gkaji lit
eratur-
literatur,
dan
perunda
ng-
undanga
n. Data s
ekunder
ini meng
hasilkan
bahan h
ukum se
kunder,
terdiri d
ari :
1.Bahan
Hukum
Primer
a.Undan
g-
Undan
gsar 194
5.
b. Und
ang-
Undang
Nomor 2
0 Tahun
2003 ten
tang Sist
em Pend
idikan
Nasional
.
c.Peratur
an Pem
erintah
Nomor
32 Tah
un 201
3 tenta
ng Peru
bahan a
tas
Peratura
n Pemer
intah N
omor 19
Tahun
2005 Te
ntang St
andart
Nasional
Pendidik
an.
d.Peratur
an Pe
merinta
h Nom
or 60
Tahun
2010 t
entang
Peruba
han
Atas
Pem
Tent
erint
ang
ah
Nom
or
Pengelol
aan dan
Penyele
ngaraan
Pendidik
an.
42
e.Peratur
an Men
teri Pen
didikan
dan Ke
budaya
an Nasi
onal N
omor 1
4
Tahun 2
018 tent
ang Pen
erimaan
Peserta
Didik B
aru.
2. Baha
n Huku
m Sekun
der, yait
u bahan
hukum y
ang me
mberi pe
njelasan
terhadap
bahan h
ukum pr
imer, se
perti lite
ratur-
literatur/
buku, ha
sil-hasil
penelitia
n, dan se
bagainya
.
3. Baha
n Huku
m Tersie
r, seperti
kamus-
kamus y
ang me
mberika
n penjel
asan
mengena
i bahan
hukum p
rimer da
n bahan
hukum s
ekunder.
3. 3 M
etode P
engump
ulan Da
n Pengo
lahan D
ata
3. 3. 1 P
engump
ulan Dat
a.
Pengum
pulan D
ata pada
penelitia
n ini dila
kukan,
melalui
studi ke
pustakaa
n dan
studi lap
angan.
1. Studi
Pustaka
(Library
Researc
h)
Studi ke
pustakaa
n dilaku
kan den
gan cara
mempel
ajari un
dang-
undang,
peratura
n pemeri
ntah dan
literatur
hukum y
ang berk
aitan de
ngan obj
ek
penelitia
n.
2. Studi
Lapanga
n (Field
Researc
h)
Studi
mem
perol
eh
informas
i dan m
emperol
eh data
primer
dengan
melakuk
an waw
ancara
dan
kepa
Dina
dasKebu
dayaa
ndidi
n
kan
Lampun
g Tenga
h, dan K
epala Bi
dang Pe
ndidikan
Dasar Di
nas Pend
idikan
Dan Keb
udayaan
Lampun
g Tenga
h yg dila
kukan d
engan ca
ra meng
ajukan
beberapa
pertanya
an yang
sudah di
siapkan t
erlebih d
ahulu, d
an wawa
ncara
43
dengan
masyara
kat sekit
ar khusu
snya ora
ng tua ca
lon sisw
a di Kab
upaten
Lampun
g Tenga
h.
3. 3. 2 P
engolah
an Data
Tahapan
pengola
han data
dalam p
enelitian
ini melip
uti kegia
tan-
kegiatan
sebagai
berikut:
1. Ident
ifikasi d
ata, yait
u menca
ri data
yang di
peroleh
untuk di
sesuaika
n
dengan
pembaha
san yang
akan dil
akukan
dengan
menelaa
h peratur
an, dan
literatur
yang ber
kaitan d
engan ju
dul dan
permasal
ahannya.
2. Klasi
fikasi da
ta, yaitu
hasil ide
ntifikasi
data yan
g selanju
tnya dikl
asifikasi
atau dik
elompok
kan sehi
ngga dip
eroleh d
ata yang
benar-
benar ob
jektif.
3. Peny
usunan d
ata, yait
u menyu
sun data
menurut
sistemati
ka yang
telah
ditet
sehi
dala
apka
ngga
m
n meng
mud
ahka
n
interpres
tasikan d
ata.
3. 4 Ana
lisis Dat
a.
Untuk m
emberik
an jawab
an terha
dap per
masalah
an yang
ada mak
a data te
rsebut
perlu di
analisis.
Pada pe
nelitian
ini data
dianalisi
s secara
deskript
if kualit
atif
deng
dari
an
penelitia
n dilapa
ngan ke
dalam b
entuk pe
njelasan
dengan c
ara siste
matis se
hingga
memiliki
arti dan
dapat dir
angkum
guna pe
mbahasa
n pada b
ab-bab s
elanjutn
ya.
69
BAB V
PENUT
UP
5.1. Kesi
mpulan
Berdasar
kan hasil
penelitia
n dan pe
mbahasa
n yang s
udah dij
elaskan
maka da
pat
di simpu
lkan, seb
agai beri
kut:
1. Pelak
sanaan p
enerima
an pesert
a didik b
aru siste
m zonasi
di Kabu
paten
Lampun
g Tenga
h, yaitu :
a. pros
es
penerim
aan pese
rta didik
baru di k
abupaten
Lampun
g Tenga
h masih
mengacu
pada Per
mendikb
ud No. 1
4 Tahun
2018 kar
na belu
m adany
a
Peratura
n Daera
h ataupu
n Peratu
ran Bup
ati Lamp
ung Ten
gah.
b. Kepu
tusan K
epala Di
nas Pen
didikan
dan Keb
udayaan
Kabupat
en
Lampun
g Tenga
h tentan
g Petunj
uk tekni
s pelaks
anaan P
PDB ya
ng
memuat
sistem z
onasi me
ngatur te
ntang Pe
laksanaa
n PPDB
dengan
memprio
ritaskan
calon si
swa yan
g berdo
misili p
ada radi
us zona
terdekat
dengan
kuota 9
0% teta
pi sekol
ah waji
b mener
ima 20
%
keluarga
dengan e
konomi t
idak ma
mpu dari
90 % dar
i total ku
ota
penerim
aan, kem
udian 5
% dari P
emindah
an KK d
engan al
asan Kh
usus
dan 5%
dari calo
n siswa
berprest
asi.
c. Pelak
saanaan
PPDB si
stem zon
asi jenja
ng TK d
an SD m
elalui kri
teria
dengan
urutan p
rioritas
dari usi
a kemu
dian rad
ius zona
dan unt
uk
70
jenjang
SMP jug
a melalu
i kriteria
urutan p
rioritas y
aitu radi
us zona
kemudia
n nilai h
asil ujia
n yang t
ertera da
lam Ijaz
ah ataup
un Surat
tanda ta
mat bel
ajar. Pe
nerimaa
n jenjan
g SMP
diberika
n pensk
oran
atau tam
bahan ni
lai terha
dap calo
n siswa
yang ber
prestasi
dibidang
akademi
k atuapu
n non ak
ademik.
d. Petun
juk tekn
is PPD
B Lamp
ung Ten
gah jug
a menga
tur tenta
ng
rombong
an belaja
r setiap s
ekolah u
ntuk jenj
ang SD
dan SM
P.
2. Fakto
r yang m
enjadi p
engham
bat dala
m pelaks
anaan Pe
nerimaa
n Pesert
a
didik bar
u adalah
sebagai
berikut:
a.Belum
adanya
Peratur
an Daer
ah atau
pun Per
aturan
Bupati
Lampu
ng
Tengah
mengena
i Pelaksa
naan PP
DB siste
m zonasi
.
b. dala
m
pelaksan
aan PPD
B seperti
sosialisa
si menge
nai kete
ntuan ra
dius zon
a
atau yan
g disebu
t dengan
sistem z
onasi.
c. dan
Kebuday
aan Kab
upaten L
ampung
Tengah t
erhadap
pemerat
aan tena
ga
pengajar
dan tena
ga admi
nistrasi s
erta sara
na dan p
rasarana
sebagai
tindak l
anjut da
ri tujuan
sistem
zonasi i
ni yaitu
pemerat
aan mut
u
pendidik
an.
d. dan
Kebuday
aan Kab
upaten
Lampun
g Tenga
h terhad
ap sekol
ah dala
m
pelaksan
aan PP
DB sist
em zona
si dan t
idak ada
nya tind
akan teg
as
seperti s
anksi pi
dana ole
h aparat
ur yang
berwena
ng kepa
da oknu
m-
71
oknum y
ang mel
akukan
pelangga
ran karn
a sejauh
ini pelan
ggaran-
pelangga
ran terse
but hany
a dijatuh
kan sank
si admin
istratif.
5.2. Sara
n
Berdasar
kan kesi
mpulan
dari has
il peneli
tian dan
pembah
asan ya
ng telah
dikemuk
akan, ma
ka saran
yang da
pat diber
ikan dal
am pene
litian ini
adalah :
1. Daera
h (Ra
lunya
perda)
dibuat
Kabu
Ranca
paten
ngan
Peratu
ran
Lampun
g Tenga
h menge
nai pela
ksanaan
sistem z
onasi ag
ar pelaks
anaan
sistem z
onasi da
pat berfu
ngsi den
gan baik
dan agar
tercapai
nya tuja
uan
sistem z
onasi ini
yaitu pe
merataa
n mutu p
endidika
n.
2. Perlu
adanya
Sosialisa
si meng
enai sist
em zona
si kepad
a masya
rakat,
berkaita
n denga
n pelaks
anaan p
enerima
an nya
dan jug
a sosiali
sasi
mengena
i sanksi
terhadap
oknum
yang m
elakukan
tindaka
n ataup
un
pelangga
ran yang
telah dia
tur didal
am Perm
endikbu
d No. 14
Tahun 2
018
tentang
Penerim
aan Pese
rta Didik
Baru.
3. Perlu
adanya k
ebijakan
dari Kep
ala Dina
s Pendid
ikan dan
Kebuday
aan
Kabupat
en Lamp
ung Ten
gah terh
adap pe
merataa
n tenaga
pengajar
dan
tenaga a
dministr
asi serta
sarana d
an prasa
rana.
4. Perlu
adanya
Penegas
an terha
dap okn
um – ok
num pel
anggara
n terhad
ap
sistem z
onasi de
ngan tid
ak hanya
menjatu
hkan san
ksi admi
nistratif
tetapi
menjatu
hkan san
ksi pida
na untuk
memberi
kan efek
jera kep
ada okn
um -
oknum t
ersebut.
DAFTAR PUSTAKA
A. Buku-buku
Abidin Said Zainal, Kebijaka
n Publik, Jakarta: Yayasan P
ancur Siwah.
Ahmadi, Abu. 2001. Ilmu Pe
ndidikan. Jakarta: Rineka Cip
ta.
Nasional.
Ahmadi, Abu dan Widodo Supr
iyono. 2008. Psikologi Belajar,
Grafika. PT Rineka Cipta,Jakarta.
Alfabeta,dkk. 2008, Dasar K
Solo : Global. onsep Pendidikan Moral,Jak
arta, PT. Perbukuan
Revisi G, Yogyakarta.
Asshiddique , Jimly.2012.Ko
nstitusi dan Konstitusionalis
me. Jakarta: Sinar
Bambang, dkk. Pendidikan
Kewarganegaraan untuk Kel
as IX SMP dan MTs.
Barnadib, Iman, 2008, Dasar
-Dasar Ilmu pendidikan, umu
m dan agama islam, Ed
Budiyono,dkk .2015.Konstitu
si dan HAM. Bandar Lampu
ng:Pusat Kajian
konstitusi dan Perund
angan Fakultas Hukum Univ
ersitas Lampung.
Doni,Orang tua Siswa.Wawa
ncara pada tangal 22 Agustus
2018 Gunung Sugih
Kabupaten Lampung
Tengah.
Easton, David. 1953. The Pol
itical System.
Harmaily, Kusnardi.1985. Pe
ngantar Hukum Tata Negara
Indonesia. Jakarta:Pusat
Hasbullah. 2003. Dasar-
Dasar Ilmu Pendidikan. Jak
arta: Raja Grafindo Persada
.
Ihsan, Fuad. 2003. Dasar-
Dasar Kependidikan. Jakata:
Rineka Cipta.
Islamy, M. Irfan.1192.Prinsi
p-Prinsip Kebijaksanaan Neg
ara.Jakarta: Bumi
Aksara.
Sinambelu, Lijan Poltak.2006. Reformasi Pelayanan Publik.
Sumantri, Mulyani .2001.strategi belajar mengajar. CV. Maulana,
Bandung.
Soekidjo, Notoadmdjo. 2003, Pendidikan dan Perilaku Kesehatan.
Jakarta PT.
Rineka Cipta.
Subarsono, AG. 2006, Analisis Kebijakan Publik.
Wahab,Solichin Abdul, Pengantar Analisis Kebijaksanaan Negara,.
Jakarta:
Rineka Cipta.
Winarno Budi, Teori dan Proses Kebijakan Publik, Media Pressind
o, Yogyakarta.
B. Peraturan Perundang-undangan
Undang-Undang Dasar 1945
Undang – Undang Nomor 23 Tahun 2014 Tentang Pemerintah Dae
rah
Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nasional Nomor 1
4 Tahun 2018
tentang Penerimaan Peserta Didik Baru.
Keputusan Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Lampu
ng Tengah.
C. Internet / Bahan Hukum Lain
Anatara. Indonesia Tuan Rumah Peluncuran “Global Education Monitoring”, diaks
es dari
http://detak.co/detail/berita/indonesia-tuan-rumah-peluncuran-global-
education-monitoring,
pada tanggal 08 Agustus 2018 Pukul 20.42
Ali Ahmadin. Pengertian implementasi menurut para ahli, diakses dari
https://alihamdan.id/implementasi/ , pada tanggal 18 Oktober 201
8 Pukul 20.42