BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pengertian Kurikulum dalam undang-undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem
Pendidikan Nasional menyebutkan bahwa kurikulum adalah seperangkat rencana dan
pengaturan mengenai tujuan, isi, dan bahan pelajaran serta cara yang digunakan sebagai
pedoman penyelenggaraan kegiatan pembelajaran untuk mencapai tujuan pendidikan
tertentu. Berdasarkan pengertian tersebut, ada dua dimensi kurikulum, yang pertama adalah
rencana dan pengaturan mengenai tujuan, isi, dan bahan pelajaran, sedangkan yang kedua
adalah cara yang digunakan untuk kegiatan pembelajaran.
Kurikulum 2013 yang diberlakukan mulai tahun ajaran 2022/2023 memenuhi kedua dimensi
tersebut.
1. Rasionalisasi Pengembangan Kurikulum 2013
Kurikulum 2013 dikembangkan berdasarkan faktor-faktor sebagai berikut:
a. Tantangan Internal
Tantangan internal antara lain terkait dengan kondisi pendidikan dikaitkan dengan tuntutan
pendidikan yang mengacu kepada 8 (delapan) Standar Nasional Pendidikan yang meliputi
standar isi, standar proses, standar kompetensi lulusan, standar pendidik dan tenaga
kependidikan, standar sarana dan prasarana, standar pengelolaan, standar pembiayaan, dan
standar penilaian pendidikan.
Tantangan internal lainnya terkait dengan perkembangan penduduk Indonesia dilihat dari
pertumbuhan penduduk usia produktif. Saat ini jumlah penduduk Indonesia usia produktif
(15-64 tahun) lebih banyak dari usia tidak produktif (anak-anak berusia 0-14 tahun dan
orang tua berusia 65 tahun ke atas). Jumlah penduduk usia produktif ini akan mencapai
puncaknya pada tahun 2020-2035 pada saat angkanya mencapai 70%. Oleh sebab itu
tantangan besar yang dihadapi adalah bagaimana mengupayakan agar sumberdaya manusia
usia produktif yang melimpah ini dapat ditransformasikan menjadi sumberdaya manusia
yang memiliki kompetensi dan keterampilan melalui pendidikan agar tidak menjadi beban.
b. Tantangan Eksternal
Tantangan eksternal antara lain terkait dengan arus globalisasi dan berbagai isu yang terkait
dengan masalah lingkungan hidup, kemajuan teknologi dan informasi, kebangkitan industri
kreatif dan budaya, dan perkembangan pendidikan di tingkat internasional. Arus globalisasi
akan menggeser pola hidup masyarakat dari agraris dan perniagaan tradisional menjadi
masyarakat industri dan perdagangan modern seperti dapat terlihat di World Trade
Organization (WTO), Association of Southeast Asian Nations (ASEAN) Community, Asia-
Pacific Economic Cooperation (APEC), dan ASEAN Free Trade Area (AFTA). Tantangan
eksternal juga terkait dengan pergeseran kekuatan ekonomi dunia, pengaruh dan imbas
teknosains serta mutu, investasi, dan transformasi bidang pendidikan. Keikutsertaan
Indonesia di dalam studi International Trends in International Mathematics and Science
Study (TIMSS) dan Program for International Student Assessment (PISA) sejak tahun 1999
juga menunjukkan bahwa capaian anak-anak Indonesia tidak menggembirakan dalam
beberapa kali laporan yang dikeluarkan TIMSS dan PISA. Hal ini disebabkan antara lain
banyaknya materi uji yang ditanyakan di TIMSS dan PISA tidak terdapat dalam kurikulum
Indonesia.
2. Kondisi nyata berdasarkan hasil Pemetaan Mutu Pendidikan (PMP)
Analisis Lingkungan
Standar Indikator Kondisi Saat Ini Masalah Akar Masalah Alternatif Solusi*
Kekuatan Kelemahan
Memiliki Siswa kurang Terbentu Reward Kurangnya Tidak ada agenda
prilaku peduli terhadap knya tim dan kepedulian kebersihan yang
1.
yang kebersihan TATIB Panismen terhadap terjadwal
Standar Dibentuknya tim
mencermin lingkungan tidak kebersihan Kurang Tegasnya
Kompet Tatib Sekolah (SK
kan sikap berjalan lingkungan sanksi kepada siswa
ensi dan Tupoksi)
peduli sesuai yang melanggar
Lulusan
dengan Kurang menjaga
ketentuan alat kebersihan
Membangu Sekolah masih Dekat Kurang Kurangnya Sekolah kesulitan Membuat MOU
n belum dengan pendekatan dukungan dalam mencari dengan DU/DI
kemitraan sepenuhnya kota terhadap masyarakat DU/DI yang sesuai
dan membangun Surabaya lembaga dan dengan komptensi
melibatkan kemitraan dan yang yang lembaga yg ada disekolah
3.
peran serta melibatkan memiliki relevan yang Kurangnya Membuat MOU
Standar
masyarakat peran serta banyak dalam relevan komunikasi yang dengan DU/DI
Pengelol
dan masyarakat dan lembaga membangu dalam baik antara sekolah
aan
lembaga lembaga yang yang n membangu dan DU/DI
Pendidik
yang relevan. relevan kemitraan. n Kurangnya Mengadakan rapat
an
relevan. untuk kemitraan. komunikasi Kaproli antara kaproli dan
memban dan Waka Humas Waka Humas
gun Ketidak sesuaian Kurukulum sekolah
kemitraa kurikulum sekolah harus sesuai dengan
n. dengan DU/DI DU/DI
Beban Biaya sekolah SPP&BO Latar Keterlamb
operasiona dipenuhi oleh S belakang atan
4. l sekolah dana BOS dan ekonomi pembayara Tingkat ekonomi
Standar sesuai SPP n SPP menengah ke *Beasiswa
Pembiay ketentuan bawah
aan
5. KTSP KTSP belum TIM Kemampu Kurangnya Tidak ada informasi Penyusunan KTSP
Standar dikembang tersusun Pengemb an tim pengetahua konkret dari dinas bertahap
ISI kan dengan berdasarkan ang pengemba n dan pendidikan, LPMP
melewati ketentuan kurikulu ng prosedur ke sekolah
tahapan m kurikulum tahapan Tidak ada
operasiona terbatas penyusuna sosialisasi
l n KTSP menyeluruh ke
pengemba sekolah ttg proses
ngan dan tahapan
penyusunan KTSP
Keterbatasan
kemampuan tim
pengembang
Baru 60 % Guru Memiliki Masih Kurangnya
disekolah kami kemauan kurang ilmu
membuat untuk paham tentang
Rencana bisa tentang prosedur Tidak ada informasi
Pelaksanaan membuat pembuatan penyusuna konkrit dari dinas
Pembelajaran RPP dan RPP dan n pendidikan, LPMP
Sekolah
dan silabus silabus silabus perangkat ke sekolah, tidak
Merencana
direviu setiap dengan terutama pembelajar ada sosialisasi
6. kan Proses Penyusunan KTSP
tahun. baik pada an (silabus menyeluruh ke
Standart Pembelajar 2013 secara
yang kurikulum dan RPP) sekolah tentang
Proses an sesuai bertahap
sesuai 2013 proses dan tahapan
dengan
dengan penyusunan KTSP
ketentuan
prinsip- 2013, keterbatasan
prinsip tim pengembang
pembuat kurikulum
an RPP
dan
silabus
Ketersedia Baru 30 % Guru Sudah Masih Program Adanya kuota
an dan disekolah kami ada kurang pemerintah terhadap jumlah
kompetens belum memiliki beberapa paham yang guru yang
Berdiskusi dengan
i guru sertifikat guru tentang terlambat tersertifikasi
beberapa instansi
sesuai pendidik yang keprofesio Biaya PLPG yang
7. terkait dan PGRI
ketentuan memiliki nalan guru cukup besar
Standart untuk
sertifikat
PTK menyelesaikan
pendidik
Kurangnya permasalahan
dan
sosialisasi terhadap tersebut
profesion
guru
al dalam
bekerja
Memiliki jamban yg adanya kurangnya jumlah
terganggunya
Jamban tersedia tidak petugas kepedulian jamban membersihkannya
Situasi KBM
yang memenuhi kebersiha pemelihara tidak jamban beberapa
disekolah.
8. sesuai dan standart n an sarana memenuhi waktu sekali.
Kurang pedulinya
Standar memadai lingkung prasarana rasio Melakukan
siswa terhadap
Sarpras an sekolah jumlah pemeliharaan
pemeliharaan
sekolah siswa jamban secara
sarana prasarana
sesuai bertahap.
sekolah.
standart.
6.3. Sekolah memiliki Menyediakan kantin yang layak Memiliki ruang pimpinan sesuai
sarana dan prasarana (5,39), dan Kondisi ruang standar (1,14), Memiliki ruang
pendukung yang sirkulasi layak pakai (6,37) guru sesuai standar (0,43),
lengkap dan layak Memiliki ruang UKS sesuai
standar (0,37), Memiliki tempat
ibadah sesuai standar (0,1),
Memiliki jamban sesuai standar
(3,09), Memiliki gudang sesuai
standar (0,14), Menyediakan
tempat parkir yang memadai
(4,86), Kondisi ruang guru layak
pakai (1,46), Kondisi ruang
UKS layak pakai (0,79), Kondisi
tempat ibadah layak pakai
Jenis
No Jabatan Kelamin Jumlah
L P
1 Guru PNS - - -
Total 23
3) Peningkatan Potensi, Kecerdasan, dan Minat sesuai dengan Tingkat Perkembangan dan
Kemampuan Peserta Didik
Pendidikan merupakan proses sistematik untuk meningkatkan martabat manusia secara
holistik yang memungkinkan potensi diri (afektif, kognitif, psikomotor) berkembang
secara optimal. Sejalan dengan itu, kurikulum disusun dengan memperhatikan potensi,
tingkat perkembangan, minat, kecerdasan intelektual, emosional, sosial, spritual, dan
kinestetik peserta didik.
4) Keragaman Potensi dan Karakteristik Daerah dan Lingkungan
Daerah memiliki keragaman potensi, kebutuhan, tantangan, dan karakteristik lingkungan.
Masing-masing daerah memerlukan pendidikan yang sesuai dengan karakteristik daerah
dan pengalaman hidup sehari-hari. Oleh karena itu, kurikulum perlu memuat keragaman
tersebut untuk menghasilkan lulusan yang relevan dengan kebutuhan pengembangan
daerah.
5) Tuntutan Pembangunan Daerah dan Nasional
Dalam era otonomi dan desentralisasi, kurikulum adalah salah satu media pengikat dan
pengembang keutuhan bangsa yang dapat mendorong partisipasi masyarakat dengan tetap
mengedepankan wawasan nasional. Untuk itu, kurikulum perlu memperhatikan
keseimbangan antara kepentingan daerah dan nasional.
6) Tuntutan Dunia Kerja
Kegiatan pembelajaran harus dapat mendukung tumbuh kembangnya pribadi peserta didik
yang berjiwa kewirausahaan dan mempunyai kecakapan hidup. Oleh sebab itu, kurikulum
perlu memuat kecakapan hidup untuk membekali peserta didik memasuki dunia kerja. Hal
ini sangat penting terutama bagi satuan pendidikan kejuruan dan peserta didik yang tidak
melanjutkan ke jenjang yang lebih tinggi.
7) Perkembangan Ilmu Pengetahuan, Teknologi, dan Seni
Pendidikan perlu mengantisipasi dampak global yang membawa masyarakat berbasis
pengetahuan di mana IPTEKS sangat berperan sebagai penggerak utama perubahan.
Pendidikan harus terus menerus melakukan adaptasi dan penyesuaian perkembangan
IPTEKS sehingga tetap relevan dan kontekstual dengan perubahan. Oleh karena itu,
kurikulum harus dikembangkan secara berkala dan berkesinambungan sejalan dengan
perkembangan ilmu pengetahuan, teknologi, dan seni.
8) Agama
Kurikulum dikembangkan untuk mendukung peningkatan iman, taqwa, serta akhlak mulia
dan tetap memelihara toleransi dan kerukunan umat beragama. Oleh karena itu, muatan
kurikulum semua matapelajaran ikut mendukung peningkatan iman, takwa, dan akhlak
mulia.
9) Dinamika Perkembangan Global
Kurikulum menciptakan kemandirian, baik pada individu maupun bangsa, yang sangat
penting ketika dunia digerakkan oleh pasar bebas. Pergaulan antarbangsa yang semakin
dekat memerlukan individu yang mandiri dan mampu bersaing serta mempunyai
kemampuan untuk hidup berdampingan dengan suku dan bangsa lain.
2. Peraturan Pemerintah (PP) Republik Indonesia Nomor 13 Tahun 2015 tentang Perubahan
Kedua Atas Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 mengenai Standar Nasional
Pendidikan Standar Nasional Pendidikan yang mencakup 8 standar, yaitu standar isi,
standar kompetensi lulusan, standar proses, standar penilaian, standar sarana dan
prasarana, standar pengelolaan, standar tenaga kependidikan, dan standar pembiayaan.
Ketentuan Pasal 77B ayat (5) dan ayat (9) diubah, sehingga Pasal 77B berbunyi sebagai
berikut:
a. Struktur Kurikulum merupakan pengorganisasian Kompetensi Inti, Kompetensi
Dasar, muatan Pembelajaran, mata pelajaran, dan beban belajar pada setiap satuan
pendidikan dan program pendidikan.
b. Kompetensi Inti sebagaimana dimaksud pada ayat (1) merupakan tingkat
kemampuan untuk mencapai Standar Kompetensi Lulusan yang harus dimiliki
seorang Peserta Didik pada setiap tingkat kelas atau program yang menjadi landasan
pengembangan Kompetensi Dasar.
9. Permendikbud Nomor 23 Tahun 2015 tentang Penumbuhan Budi Pekerti sebagai dasar
pengembangan GLS pasal 1 ayat 2 berbunyi Penumbuhan Budi Pekerti yang selanjutnya
disingkat PBP adalah kegiatan pembiasaan sikap dan perilaku positif di sekolah yang
dimulai sejak dari hari pertama sekolah, masa orientasi peserta didik baru untuk jenjang
sekolah menengah pertama, sekolah menengah atas dan sekolah menengah kejuruan,
sampai dengan kelulusan sekolah.
10. Pemendikbud Nomor 53 tahun 2015 tentang Penilaian Hasil Belajar oleh Pendidik dan
Satuan Pendidikan pada Pendidikan Dasar dan Pendidikan Menengah.
11. Permendikbud No. 34 Tahun 2018 pasal 1 ayat 1 berbunyi Standar Nasional Pendidikan
Sekolah Menengah Kejuruan/Madrasah Aliyah Kejuruan, yang selanjutnya disingkat
SNP SMK/MAK adalah kriteria minimal tentang sistem pendidikan pada tingkat Sekolah
Menengah Kejuruan/Madrasah Aliyah Kejuruan di seluruh wilayah hukum Negara
Kesatuan Republik Indonesia agar tercapai kompetensi lulusan sesuai kebutuhan
pengguna lulusan.
12. Peraturan Dirjen Dikdasmen Nomor 6/D.D5/KK/2018 tentang Spektrum Keahlian
Pendidikan Menengah Kejuruan.
13. Peraturan Dirjen Dikdasmen Nomor 7/D.D5/KK/2018 tentang Struktur Kurikulum
Sekolah Menengah Kejuruan (SMK)/Madrasah Aliyah Kejuruan (MAK).
14. Peraturan Dirjen Dikdasmen Nomor 464/D.D5/KR/2018 tentang Kompetensi Inti dan
Kompetensi Dasar Mata Pelajaran Muatan Nasional (A), Muatan Kewilayahan (B), Dasar
Bidang Keahlian (C1), Dasar Program Keahlian (C2) dan Kompetensi Keahlian (C3).
15. Peraturan Daerah Jawa Timur Nomor 9 Tahun 2012 Tentang Muatan Lokal Bahasa
Daerah.
16. Peraturan Gubenur Jawa Timur No. 19 Tahun 2014 tentang Mata Pelajaran bahasa
Daerah Sebagai Muatan Lokal Wajib di Sekolah dan Madrasah.
17. Panduan Penilaian SMK oleh Direktorat Pembinaan SMK Tahun 2018.
18. Pedoman PKL Peserta didik SMK, Direktorat PSMK tahun 2018 yang sesuai dengan
Peraturan Presiden Nomor 87 Tahun 2017 tentang Penguatan Pendidikan Karakter
(PPK), khususnya pada Pasal 6 yang menyatakan bahwa “Penyelenggaraan PPK pada
Satuan Pendidikan jalur Pendidikan Formal dilakukan secara terintegrasi dalam kegiatan
intrakurikuier, kokurikuler, dan ekstrakurikuler.
.
STANDAR
KOMPETENSI DASAR STANDAR KOMPETENSI LULUSAN
KOMPETENSI
1. Merakit personal 1.1 Merencanakan kebutuhan Terampil merencanakan kebutuhan dan
computer dan spesifikasi spesifikasi
1.2 Melakukan instalasi Terampil melakukan instalasi komponen
komponen PC PC
1.3 Melakukan keselamatan Terampil melakukan keselamatan kerja
kerja dalam merakit dalam merakit komputer
komputer Terampil mengatur komponen PC
1.4 Mengatur komponen PC menggunakan software (melalui setup
menggunakan software BIOS dan aktifasi komponen sistem
(melalui setup BIOS dan operasi)
aktifasi komponen sistem Terampil menyambung periferal
operasi) menggunakan Software
1.5 Menyambung periferal Terampil memeriksa hasil perakitan PC
menggunakan Software dan pemasangan periferal
1.6 Memeriksa hasil perakitan Terampil Merakit Netbook / Laptop
PC dan pemasangan
periferal
2. Melakukan 2.1 Menjelaskan langkah Menguasai langkah instalasi sistem
instalasi sistem instalasi sistem operasi operasi
operasi dasar 2.2 Melaksanakan instalasi Terampil melaksanakan instalasi software
software sesuai Installation sesuai Installation Manual
Manual Terampil mengecek hasil instalasi
2.3 Mengecek hasil instalasi menggunakan software (sampling)
menggunakan software Terampil melakukan troubleshooting
(sampling) Terampil melakukan instalasi Sistem
2.4 Melakukan troubleshooting Operasi pada komputer portable
Terampil melakukan instalasi Sistem
Operasi melalui Removable Media.
3. Menerapkan 3.1 Mendeskripsikan Mendeskripsikan keselamatan dan
Keselamatan, keselamatan dan kesehatan kesehatan kerja (K3)
Kesehatan Kerja kerja (K3) Melaksanakan prosedur K3
dan Lingkungan 3.2 Melaksanakan prosedur K3 Menerapkan konsep lingkungan hidup
Hidup (K3LH) 3.3 Menerapkan konsep Menerapkan ketentuan pertolongan
lingkungan hidup pertama pada kecelakaan.
3.4 Menerapkan ketentuan
pertolongan pertama pada
kecelakaan.
B. KOMPETENSI KEJURUAN
STANDAR
KOMPETENSI DASAR STANDAR KOMPETENSI LULUSAN
KOMPETENSI
1. Menerapkan 1.1 Menerapkan teori Menguasai penerakan teori kelistrikan
teknik elektronika kelistrikan Menguasai komponen elektronika dan
analog dan digital 1.2 Mengenal komponen penggunaannya
dasar elektronika Menguasai penerapan konsep elektronika
1.3 Menggunakan komponen digital
elektronika Menguasai penerapan sistem bilangan
1.4 Menerapkan konsep digital
elektronika digital Menguasai penerapan elektronika digital
1.5 Menerapkan sistem untuk komputer
bilangan digital
1.6 Menerapkan elektronika
digital untuk komputer
2. Menerapkan 2.1 Mengidentifikasi macam- Terampil mengidentifikasi macam-macam
fungsi peripheral macam periferal dan periferal dan fungsinya
dan instalasi PC fungsinya Terampil menyambung/memasang
2.2 Menyambung/memasang periferal (secara fisik) dan periferal setup
periferal (secara fisik) dan menggunakan software
periferal setup Terampil melakukan tindakan korektif
menggunakan software
2.3 Melakukan tindakan
korektif
3. Mendiagnosis 3.1 Mengidentifikasi masalah Terampil mengidentifikasi masalah melalui
permasalahan melalui gejala yang muncul gejala yang muncul
pengoperasian PC 3.2 Mengklasifikasikan masalah Terampil mengklasifikasikan masalah
dan periferal berdasarkan kelompoknya berdasarkan kelompoknya
3.3 Mengisolasi permasalahan Terampil mengisolasi permasalahan
STANDAR
KOMPETENSI DASAR STANDAR KOMPETENSI LULUSAN
KOMPETENSI
instalasi sistem instalasi sistem operasi berbasis GUI (Graphical User Interface)
operasi berbasis berbasis GUI (Graphical Terampil Melaksanakan instalasi sistem
graphical user User Interface) operasi berbasis GUI sesuai Installation
interface (GUI) dan 7.2 Melaksanakan instalasi Manual
command line sistem operasi berbasis GUI Menguasai langkah instalasi sistem operasi
interface (CLI) sesuai Installation Manual berbasis command line interface (CLI)
7.3 Menjelaskan langkah Terampil Melaksanakan instalasi sistem
instalasi sistem operasi operasi berbasis text sesuai Installation
berbasis command line Manual
interface (CLI) Terampil melaksanakan instalasi Sistem
7.4 Melaksanakan instalasi Operasi berbasis Android
sistem operasi berbasis text Terampil melakukan setting Layanan Web
sesuai Installation Manual pada Sistem Operasi berbasis Teks.
4. Melakukan 8.1 Menjelaskan langkah Menguasai langkah instalasi software
instalasi software instalasi software Terampil Melaksanakan instalasi software
8.2 Melaksanakan instalasi sesuai Installation Manual
software sesuai Installation Terampil Mengecek hasil instalasi
Manual menggunakan software (sampling)
8.3 Mengecek hasil instalasi Trampil Melakukan troubleshooting
menggunakan software
(sampling)
8.4 Melakukan troubleshooting
4. Melakukan 9.1 Menentukan persyaratan Menguasai persyaratan pengguna
instalasi perangkat pengguna Menguasai pembuatan desain awal
jaringan lokal 9.2 Membuat desain awal jaringan
(Local Area jaringan Menguasai evaluasi lalu lintas jaringan
Network) 9.3 Mengevaluasi lalu lintas Trampil membuat disain jaringan
jaringan Terampil menginstalasi software file
9.4 Menyelesaikan disain sharing.
jaringan Terampil mengkonfigurasi server file
sharing.
Terampil menyiapkan folder untuk sharing.
Terampil melakukan setting Router sebagai
Internet Gateway
5. Mendiagnosis 10.1 Mengidentifikasi masalah Menguasai identifikasi masalah melalui
permasalahan melalui gejala yang muncul gejala yang muncul
pengoperasian PC 10.2 Menganalisa gejala Menguasai analisa gejala kerusakan
yang tersambung kerusakan Trampil lokalisasi daerah kerusakan
jaringan 10.3 Melokalisasi daerah Trampil mengisolasi permasalahan
kerusakan Menguasai standard protokol komunikasi
10.4 Mengisolasi permasalahan wireless
Trampil menset mode operasi Access Point
Terampil menset Kanal
Terampil menset Alamat IP, Gateway.
Terampil menset Keamanan Jaringan
Wireless.
6. Melakukan 11.1 Menjelaskan langkah Menguasai langkah persiapan untuk setting
perbaikan dan/ persiapan untuk setting ulang koneksi jaringan
STANDAR
KOMPETENSI DASAR STANDAR KOMPETENSI LULUSAN
KOMPETENSI
atau setting ulang ulang koneksi jaringan Trampil melakukan perbaikan koneksi
koneksi jaringan 11.2 Melakukan perbaikan jaringan
koneksi jaringan Trampil melakukan setting ulang koneksi
11.3 Melakukan setting ulang jaringan
koneksi jaringan Trampil memeriksa hasil perbaikan koneksi
11.4 Memeriksa hasil perbaikan jaringan
koneksi jaringan Terampil mengoperasikan jaringan wireless
Terampil memonitor operasi jaringan.
7. Melakukan 12.1 Menjelaskan langkah Menguasai langkah instalasi software
instalasi sistem instalasi software Trampil menginstalasi software sesuai
operasi jaringan 12.2 Melaksanakan instalasi Installation Manual
berbasis GUI software sesuai Installation Trampil mengkonfigurasi jaringan pada
(Graphical User Manual sistem operasi
Interface) dan Text 12.3 Mengkonfigurasi jaringan Trampil mengecek hasil instalasi
pada sistem operasi menggunakan software (sampling)
12.4 Mengecek hasil instalasi Trampil melakukan troubleshooting
menggunakan software Terampil melakukan instalasi Domain
(sampling) Controller pada Sistem Operasi Jaringan
12.5 Melakukan troubleshooting berbasis GUI.
8. Melakukan 13.1 Menjelaskan persyaratan Menguasai persyaratan WAN
instalasi perangkat WAN Menguasai identifikasi spesifikasi WAN
jaringan berbasis 13.2 Mengidentifikasi spesifikasi Menguasai disain awal jaringan WAN
luas (Wide Area WAN Trampil mengevaluasi lalu lintas jaringan
Network) 13.3 Membuat disain awal Trampil mendisain jaringan
jaringan WAN Trampil Instalasi traffic dan bandwidth
13.4 Mengevaluasi lalu lintas manajemen.
jaringan Trampil mengkonfigurasi traffic dan
13.5 Menyelesaikan disain bandwidth manajemen.
jaringan Trampil memonitor penggunaan
bandwidth.
9. Mendiagnosis 14.1 Mengidentifikasi masalah Trampil mengidentifikasi masalah melalui
permasalahan melalui gejala yang muncul gejala yang muncul
perangkat yang 14.2 Memilah masalah Trampil memilah masalah berdasarkan
tersambung berdasarkan kelompoknya kelompoknya
jaringan berbasis 14.3 Melokalisasi daerah Trampil melokalisasi daerah kerusakan
luas (Wide Area kerusakan Trampil mengisolasi masalah
Network) 14.4 Mengisolasi masalah Trampil menyelesaikan masalah yang
14.5 Menyelesaikan masalah timbul
yang timbul
10.Membuat desain 15.1 Menentukan jenis-jenis Menguasai jenis-jenis keamanan jaringan
sistem keamanan keamanan jaringan Trampil memasang firewall
jaringan 15.2 Memasang firewall Trampil mendesain sistem keamanan
15.3 Mendesain sistem jaringan
keamanan jaringan
STANDAR
KOMPETENSI DASAR STANDAR KOMPETENSI LULUSAN
KOMPETENSI
atau setting ulang ulang koneksi jaringan Trampil melakukan perbaikan koneksi
koneksi jaringan 16.2 Melakukan perbaikan jaringan
berbasis luas koneksi jaringan Trampil melakukan setting ulang koneksi
(Wide Area 16.3 Melakukan setting ulang jaringan
Network) koneksi jaringan Trampil memeriksa hasil perbaikan koneksi
16.4 Memeriksa hasil perbaikan jaringan
koneksi jaringan Terampil melakukan instalasi Antenna
Eksternal pada Perangkat Wireless
11.Mengadministrasi 17.1 Memilih aplikasi untuk Menguasai pemilihan aplikasi untuk server
server dalam server Menguasai pemilihan sistem operasi untuk
jaringan 17.2 Memilih sistem operasi jaringan
untuk jaringan Menguasai pemilihan komponen server
17.3 Memilih komponen server Trampil menetapkan spesifikasi server
17.4 Menetapkan spesifikasi Trampil membangun dan mengkonfigurasi
server server
17.5 Membangun dan Trampil menguji server
mengkonfigurasi server Trampil memonitor kinerja jaringan
17.6 Menguji server Trampil menginstalasi Server Authentikasi.
17.7 Memonitor kinerja jaringan Trampil mengkonfigurasi server
Authentikasi.
Terampil mengkonfigurasi VoIP Server
Terampil mengkonfigurasi CCTV Server.
12.Merancang 18.1 Mengkonfirmasi kebutuhan Trampil mengkonfirmasi kebutuhan klien
bangun dan klien dan perangkat dan perangkat jaringan
menganalisa Wide jaringan Mengguasai peninjauan masalah
Area Network 18.2 Meninjau masalah keamanan
keamanan Trampil memasang dan mengkonfigurasi
18.3 Memasang dan produk dan perangkat gateway
mengkonfigurasi produk Trampil mengkonfigurasi dan menguji titik
dan perangkat gateway jaringan
18.4 Mengkonfigurasi dan Trampil mengimplementasi perubahan
menguji titik jaringan
18.5 Mengimplementasi
perubahan
13.Merancang web 19.1 Menentukan kebutuhan Menguasai penentuan kebutuhan sistem
data base untuk sistem Menguasai penentuan prosedur recovery
content server 19.2 Menentukan prosedur Trampil merancang arsitektur basis data
recovery Trampil mengklasifikasi penggunaan basis
19.3 Merancang arsitektur basis data.
data Terampil menyiapkan database
19.4 Mengklasifikasikan Terampil mengcopy aplikasi ke folder web
penggunaan basis data. Terampil mengkonfigurasi aplikasi
Terampil membackup database.
Terampil membackup dokumen Web.
Terampil mengupdate dokumen dan
database Web
Terampil menginstalasi dan
mengoperasikan CMS.
H. Profil Lulusan
1. Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 Pasal 31 ayat (3)
mengamanatkan bahwa pemerintah mengusahakan dan menyelenggarakan satu
sistem pendidikan nasional, yang meningkatkan keimanan dan ketakwaan serta
akhlak mulia dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, yang diatur dengan
undang-undang. Atas dasar amanat tersebut telah diterbitkan Undang-Undang
Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional.
2. Sesuai dengan Pasal 2 Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem
Pendidikan Nasional, bahwa pendidikan nasional berdasarkan Pancasila dan
Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945. Sedangkan Pasal
3 menegaskan bahwa pendidikan nasional berfungsi mengembangkan
kemampuan dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat
dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan untuk
mengembangkan potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan
bertakwa kepada Tuhan Yang Mahaesa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap,
kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung
jawab.
3. Untuk mewujudkan tujuan pendidikan nasional tersebut diperlukan profil
kualifikasi kemampuan lulusan yang dituangkan dalam standar kompetensi
lulusan. Dalam penjelasan Pasal 35 Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003
disebutkan bahwa standar kompetensi lulusan merupakan kualifikasi
kemampuan lulusan yang mencakup sikap, pengetahuan, dan keterampilan
peserta didik yang harus dipenuhinya atau dicapainya dari suatu satuan
pendidikan pada jenjang pendidikan dasar dan menengah.
a) Pengertian
Standar Kompetensi Lulusan adalah kriteria mengenai kualifikasi
kemampuan lulusan yang mencakup sikap, pengetahuan, dan keterampilan.
b) Tujuan
c. Berperan sebagai warga negara yang bangga dan cinta tanah air serta
mendukung perdamaian dunia.
d. Mampu bekerja sama dan memiliki kepekaan sosial dan kepedulian yang
tinggi terhadap masyarakat dan lingkungannya.
e. Menghargai keanekaragaman budaya, pandangan, kepercayaan, dan agama
serta pendapat/temuan original orang lain.
f. Menjunjung tinggi penegakan hukum serta memiliki semangat untuk
mendahulukan kepentingan bangsa serta masyarakat luas.
Dalam konteks pengembangan potensi diri sebagai bagian dari keluarga, sekolah,
dunia kerja, warga masyarakat lokal, nasional, regional, dan internasional.