Observation
� Tujuan
� Kunci Pemeriksaan Fisik Head to Toe
� Pemeriksaan Head to Toe
1. Tujuan :
Tujuan pemeriksaan :
1.
Mengetahui adanya penyakit sedini mungkin sehingga cepat
ditangani
2.
Mengetahui masalah kesehatan yang mungkin dapat
berkembang menjadi penyakit kronis dikemudian hari
3.
Memastikan status kesehatan
2. Kunci Pemeriksaan Fisik Head to Toe
�
Kunci untuk pemeriksaan fisik menyeluruh dan akurat adalah
pemeriksaan yang sistematis.
� Pemeriksaan fisik harus memperhatikan beberapa hal, diantaranya :
� Memastikan kenyamanan pasien
� Hindari perubahan posisi yang tidak perlu.
� Efisiensi dan Efektifitas
� Pemeriksaan dimulai dari Kepala . ke kaki
� Pemeriksaan mencakup : Inspeksi, Palpasi, Perkusi, Auskultasi
� Hindari memeriksa kaki dulu, kemudian daerah wajah karena
akan mengganggu kenyamanan pasien.
Berbagai posisi dalam pemeriksaan
3. Pemeriksaan Head to Toe
�
Pemeriksaan Head to Toe mencakup
a) General Survey
b) Tanda-tanda Vital
c) Kulit
d) Kepala, Mata, Telinga, Hidung dan Tenggorokan
e) Leher
f) Payudara, aksila, dan nodus Epitrochlear
g) Thorak Anterior dan Paru
h) Sistem Kardiovaskular
i) Abdomen.
j) Thorak Posterior dan Paru
k) Tulang belakang
l) Ekstermitas
m) Sistem Saraf
n) Pemeriksaan tambahan (genitalia dan Rectal toucher)
Sebelum pemeriksaan
�
Persiapan pemeriksa
�
Mencuci tangan
�
Gunakan Alat pelingdung diri (Handscoon,
masker, apron) jika diperlukan/ berisiko penyakit
�
Persiapan pasien
�
Menjelaskan mengenai pemeriksaan fisis yang
akan dilakukan, tujuan dan manfaatnya secara
ringkas dan sederhana.
�
Meminta persetujuan pasien atau keluarga untuk
pemeriksaan fisik (informed consent).
�
Mempersilahkan pasien berbaring dalam posisi
mendatar, kepala disanggah 1 bantal (posisi
tergantung jenis pemeriksaan)
�
Pemeriksa berdiri di sebelah kanan pasien
Alat pelindung diri
a) General Survey
�
Catat dan Nilai :
�
Ukur Tekanan darah ...... 120/80 mmHg
�
Cek Nadi, reguler dan kekuatan
�
Hitung pernafasan
�
Ukur temperatur badan
�
Tanda vital merupakan indikator adanya �masalah� pada tubuh.
c) Kulit
�
Kepala : Nilai rambut, kulit kepala, tulang padakepala dan wajah
�
Mata : Nilai tajam penglihatan, posisi mata dangaris mata, inspeksi kelopak mata,
sclera dankonjuntiva. dengan menggunakan cahaya nilaikornea, iris dan lensa.
Bandingkan pupil kanan dankiri. Nilai pergerakan bola mata.
�
Telinga : Nilai daun telinga, lobang dan gendang
telinga. Nilai fungsi telinga dengan garpu tala.
�
Hidung dan Sinus : Nilai nasal eksternal, gunakan
Pemeriksaan mata
�
Mulut dan tenggorokan : Nilai : bibir, gusi, gigi, lidah,
palatum, tonsil dan pharing
e) Leher
� Nilai : Inspeksi dan palpasi nodus limfatikus dan kelenjar tiroid leher . massa
dan
Lokasi nodus limfatikus
�
Inspeksi, palpasi dan perkusi dada anterior
�
Auskultasi bunyi pernafasan; nilai bunyi nafas tambahan
�
Nilai : Bentuk, bunyi nafas
Pigeon chest
Barrel Chest
�
Pada wanita, inspeksi payudara dengan kedua lengan relaks, kemudian angkat kedua
lengan
�
Aksila : Nilai pembesaran nodus limfatikus di aksila
�
Nilai : Simetris/asimetris, benjolan
Simetris payudara kanan dan kiri
�
Inspeksi dan palpasi pulsasi arteri carotis dan dengar kan �Bruit�.
�
Auskultasi jantung dengan stetoskop, dengarkan Bunyi jantung I dan II.
�
Dengarkan bunyi jantung Abnormal atau murmur.
�Ukur tekanan vena jungularis
Mengukur Tekanan Vena Jungularis Titik-titik pemeriksaan Auskultasi jantung
i) Abdomen.
�
Inspeksi, auskultasi dan perkusi
abdomen
�
Nilai : Bentuk perut, �tanda
pada abdomen�, bunyi usus,
�
Palpasi permukaan dan dalam.
�
Nilai : Nyeri tekan dan lepas,
nilai besar hati dan lien
�
Palpasi ginjal, dan jika diduga
infeksi . perkusi sudut
costovertebrae bagian posterior
abdomen
�
Palpasi aorta . Nilai pulsasi
aorta
Berbagai lokasi nyeri pada abdomen
�
Lakukan pemeriksaan tungkai dengan memeriksan 3 sistem organ :
�
Sistem Vaskular perifer : Nilai pulsasi arteri femoralis, poplitea, oedem, ulkus
dan perubahan
warna
�
Sistem saraf : Nilai kekuatan otot, sensasi dan refleks. Nilai abnormalitas gerakan
�
Sistem muskuloskeletal : Nilai deformitas atau pembesaran sendi, palpasi sendi,
kemudian nilai
pergerakan sendi (Range of Motion)
Bentuk kelainan sendi genue
deformitas sendi
�
Inspeksi dan Palpasi vertebrae dan otot tulang
belakang atas.
�
Inspeksi, palpasi dan perkusi dada posterior
�
Auskultasi bunyi pernafasan; nilai bunyi nafas
tambahan
Thoraks posterior
�
Nilai : Bentuk, bunyi nafas
Normal Vs Kifosis
l) Tulang belakang
�
Inspeksi dan Palpasi vertebra dan
otot pada tulang belakang.
�
Nilai : bentuk tulang belakang
dan bahu apakah simetris.
Bentuk tulang belakang, Scoliosis vs Normal
�
Pemeriksaan saraf adalah akhir dari pemeriksaan ummum.
terdapat lima pemeriksaan :
�
Status mental : Jika diperlukan-nilai orientasi, mood,
proses berpikir, persepsi yang abnormal, memori,
atensi, informasi dan kosa-kata, kemampuan
berhitung dan kemampuan kontruksi-sistematis.
�
Saraf kranial : Nilai penciuman, kekuatan otot, refleks
kornea, pergerakan wajah
�
Sistem motorik : Nilai kekuatan otot besar,
pergerakan, pergerakan point to point.
�
Sistem sensorik : Nilai nyeri, temperatur, sensasi
getar dan raba (Bandingkan kiri dan kanan anggota
gerak)
�
Refleks : Nilai Biseps, triceps, brachioradialis, pettela,
achiles, refleks plantar dan babinski
Nilai : Status mental
�
Pemeriksaan HARUS berdasarkan Indikasi
�
Pemeriksaan Genitalia dan Rectal (Men): Inspeksi
sacrococcygeal dan area perianal. Palpasi anus, rectum dan
prostat. Posisi pasien lateral dekubitus.
�
Pemeriksaan Genitalia dan Rectal (Women) : Inspeksi
genitalia eksternal, vagina dan cervix (jika diperlukan)
Lesi pada daerah penis
Atresia Ani
pemeriksaan rektal
Akhir dari pemeriksaan
� Mencuci tangan
� Membuka APD (jika sebelumnya menggunakan)
� Minta pasien memperbaiki pakaiannya
� Rangkum hasil pemeriksaan
Catat Hasil dan SImpulkan
Terima kasih