Anda di halaman 1dari 24

Head to Toe -General

Observation

dr. Rifkind Malik, M.Biomed


Dept. Fisiologi
Learning Objective

� Tujuan
� Kunci Pemeriksaan Fisik Head to Toe
� Pemeriksaan Head to Toe
1. Tujuan :
Tujuan pemeriksaan :

1.
Mengetahui adanya penyakit sedini mungkin sehingga cepat
ditangani
2.
Mengetahui masalah kesehatan yang mungkin dapat
berkembang menjadi penyakit kronis dikemudian hari
3.
Memastikan status kesehatan
2. Kunci Pemeriksaan Fisik Head to Toe

Kunci untuk pemeriksaan fisik menyeluruh dan akurat adalah
pemeriksaan yang sistematis.
� Pemeriksaan fisik harus memperhatikan beberapa hal, diantaranya :
� Memastikan kenyamanan pasien
� Hindari perubahan posisi yang tidak perlu.
� Efisiensi dan Efektifitas
� Pemeriksaan dimulai dari Kepala . ke kaki
� Pemeriksaan mencakup : Inspeksi, Palpasi, Perkusi, Auskultasi
� Hindari memeriksa kaki dulu, kemudian daerah wajah karena
akan mengganggu kenyamanan pasien.
Berbagai posisi dalam pemeriksaan
3. Pemeriksaan Head to Toe

Pemeriksaan Head to Toe mencakup
a) General Survey
b) Tanda-tanda Vital
c) Kulit
d) Kepala, Mata, Telinga, Hidung dan Tenggorokan
e) Leher
f) Payudara, aksila, dan nodus Epitrochlear
g) Thorak Anterior dan Paru
h) Sistem Kardiovaskular
i) Abdomen.
j) Thorak Posterior dan Paru
k) Tulang belakang
l) Ekstermitas
m) Sistem Saraf
n) Pemeriksaan tambahan (genitalia dan Rectal toucher)
Sebelum pemeriksaan


Persiapan pemeriksa

Mencuci tangan

Gunakan Alat pelingdung diri (Handscoon,
masker, apron) jika diperlukan/ berisiko penyakit

Persiapan pasien

Menjelaskan mengenai pemeriksaan fisis yang
akan dilakukan, tujuan dan manfaatnya secara
ringkas dan sederhana.

Meminta persetujuan pasien atau keluarga untuk
pemeriksaan fisik (informed consent).

Mempersilahkan pasien berbaring dalam posisi
mendatar, kepala disanggah 1 bantal (posisi
tergantung jenis pemeriksaan)

Pemeriksa berdiri di sebelah kanan pasien
Alat pelindung diri
a) General Survey

�Observasi status kesehatan pasien, ukur tinggi dan berat badan.


�Catat :

Postur, aktivitas motorik dan gaya berjalan

Cara berpakaian, dandanan dan personal hygiene

Bau badan atau nafas

Reaksi wajah, reaksi terhadap orang dan lingkungan

Dengarkan keluhan pasien

dan Nilai tingkat kesadaran
b) Tanda-tanda Vital


Catat dan Nilai :

Ukur Tekanan darah ...... 120/80 mmHg

Cek Nadi, reguler dan kekuatan

Hitung pernafasan

Ukur temperatur badan

Tanda vital merupakan indikator adanya �masalah� pada tubuh.
c) Kulit

�Observasi kulit wajah dan


karakteristik
�Nilai :

kelembapan atau kering.

nilai lesi, lokasi, distribusi, tipe
dan warna

inspeksi dan palpasi rambut dan
kuku
Lesi pada kulit
d) Kepala, Mata, Telinga, Hidung dan Tenggorokan


Kepala : Nilai rambut, kulit kepala, tulang padakepala dan wajah

Mata : Nilai tajam penglihatan, posisi mata dangaris mata, inspeksi kelopak mata,
sclera dankonjuntiva. dengan menggunakan cahaya nilaikornea, iris dan lensa.
Bandingkan pupil kanan dankiri. Nilai pergerakan bola mata.

Telinga : Nilai daun telinga, lobang dan gendang
telinga. Nilai fungsi telinga dengan garpu tala.

Hidung dan Sinus : Nilai nasal eksternal, gunakan
Pemeriksaan mata

senter untuk melihat mukosa hidung, septum.


Palpasi sinus frontal dan sinus maksilaris


Mulut dan tenggorokan : Nilai : bibir, gusi, gigi, lidah,
palatum, tonsil dan pharing
e) Leher

� Nilai : Inspeksi dan palpasi nodus limfatikus dan kelenjar tiroid leher . massa
dan
Lokasi nodus limfatikus

pulsasi abnormal leher


� Raba trakea . Nilai deviasi
Palpasi trakea
f) Thorak Anterior dan Paru


Inspeksi, palpasi dan perkusi dada anterior

Auskultasi bunyi pernafasan; nilai bunyi nafas tambahan

Nilai : Bentuk, bunyi nafas
Pigeon chest
Barrel Chest

Titik-titik tempat pemeriksaan


g) Payudara, aksila dan nodus epirochlear


Pada wanita, inspeksi payudara dengan kedua lengan relaks, kemudian angkat kedua
lengan

Aksila : Nilai pembesaran nodus limfatikus di aksila

Nilai : Simetris/asimetris, benjolan
Simetris payudara kanan dan kiri

Nodus limfatikus aksila


h) Sistem Kardiovaskular


Inspeksi dan palpasi pulsasi arteri carotis dan dengar kan �Bruit�.

Auskultasi jantung dengan stetoskop, dengarkan Bunyi jantung I dan II.

Dengarkan bunyi jantung Abnormal atau murmur.
�Ukur tekanan vena jungularis
Mengukur Tekanan Vena Jungularis Titik-titik pemeriksaan Auskultasi jantung
i) Abdomen.


Inspeksi, auskultasi dan perkusi
abdomen

Nilai : Bentuk perut, �tanda
pada abdomen�, bunyi usus,

Palpasi permukaan dan dalam.

Nilai : Nyeri tekan dan lepas,
nilai besar hati dan lien

Palpasi ginjal, dan jika diduga
infeksi . perkusi sudut
costovertebrae bagian posterior
abdomen

Palpasi aorta . Nilai pulsasi
aorta
Berbagai lokasi nyeri pada abdomen

Regio pada abdomen


j) Ekstermitas inferior


Lakukan pemeriksaan tungkai dengan memeriksan 3 sistem organ :

Sistem Vaskular perifer : Nilai pulsasi arteri femoralis, poplitea, oedem, ulkus
dan perubahan
warna

Sistem saraf : Nilai kekuatan otot, sensasi dan refleks. Nilai abnormalitas gerakan


Sistem muskuloskeletal : Nilai deformitas atau pembesaran sendi, palpasi sendi,
kemudian nilai
pergerakan sendi (Range of Motion)
Bentuk kelainan sendi genue
deformitas sendi

Ulkus diabetikus dan


perubahan warna
k) Thorak Posterior dan Paru


Inspeksi dan Palpasi vertebrae dan otot tulang
belakang atas.

Inspeksi, palpasi dan perkusi dada posterior

Auskultasi bunyi pernafasan; nilai bunyi nafas
tambahan
Thoraks posterior


Nilai : Bentuk, bunyi nafas
Normal Vs Kifosis
l) Tulang belakang


Inspeksi dan Palpasi vertebra dan
otot pada tulang belakang.

Nilai : bentuk tulang belakang
dan bahu apakah simetris.
Bentuk tulang belakang, Scoliosis vs Normal

Kelainan tulang belakang -Spina Bifida


m) Sistem Saraf


Pemeriksaan saraf adalah akhir dari pemeriksaan ummum.
terdapat lima pemeriksaan :

Status mental : Jika diperlukan-nilai orientasi, mood,
proses berpikir, persepsi yang abnormal, memori,
atensi, informasi dan kosa-kata, kemampuan
berhitung dan kemampuan kontruksi-sistematis.

Saraf kranial : Nilai penciuman, kekuatan otot, refleks
kornea, pergerakan wajah

Sistem motorik : Nilai kekuatan otot besar,
pergerakan, pergerakan point to point.

Sistem sensorik : Nilai nyeri, temperatur, sensasi
getar dan raba (Bandingkan kiri dan kanan anggota
gerak)

Refleks : Nilai Biseps, triceps, brachioradialis, pettela,
achiles, refleks plantar dan babinski
Nilai : Status mental

Nilai : Penilaian Refleks


n) Pemeriksaan tambahan (genitalia dan Rectal toucher)


Pemeriksaan HARUS berdasarkan Indikasi

Pemeriksaan Genitalia dan Rectal (Men): Inspeksi
sacrococcygeal dan area perianal. Palpasi anus, rectum dan
prostat. Posisi pasien lateral dekubitus.

Pemeriksaan Genitalia dan Rectal (Women) : Inspeksi
genitalia eksternal, vagina dan cervix (jika diperlukan)
Lesi pada daerah penis
Atresia Ani
pemeriksaan rektal
Akhir dari pemeriksaan

� Mencuci tangan
� Membuka APD (jika sebelumnya menggunakan)
� Minta pasien memperbaiki pakaiannya
� Rangkum hasil pemeriksaan
Catat Hasil dan SImpulkan
Terima kasih

� Bates� Guide to Physical Examination and History Taking ed. 12.


� SEIDEL�S GUIDE TO PHYSICAL EXAMINATION: AN
INTERPROFESSIONAL APPROACH

Anda mungkin juga menyukai