Anda di halaman 1dari 6

Resensi Novel Manusia Setengah Salmon

Disusun oleh
Dwi Indriansah (D1101191014)
Rizky Nanda Pratama (D1101191012)
Daniel Simanjuntak (D1101191008)
Shafarudin (D1101191022)
Wahyu Ariyandra (D1101191020)
Richo Chornelis Simanullang (D1101191032)
Ridho Habie K.S (D11011910)
Universitas Tanjungpura

Fakultas Teknik

Prodi Pertambangan

2020
A.    Latar Belakang

1.      Deskripsi buku
Judul Resensi              : Potongan Perpindahan
Judul Novel                 : Manusia Setengah Salmon
Penulis                         : Raditya Dika
Penerbit                       : GagasMedia
Kota                            : Jakarta Selatan
Tanggal Terbit             : Cetakan pertama, 2011
Jumlah Halaman          : 264 halaman

2.      Sinopsis
Setiap orang akan mengalami yang namanya perpindahan dalam hidupnya.
Baik disadari atau pun tidak, setiap orang akan mengalami sebuah proses yang
namanya ‘pindah’ dalam perjalanan hidupnya. Itu lah kata – kata yang pembuka
pada novel ini, buku Manusia Setengah Salmon ini adalah buku ke enam dari salah
satu penulis novel komedi ternama di Indonesia yaitu Raditya Dika. Didalam
novelnya ini Dika menuliskan 18 BAB yang menceritakan makna tentang
perpindahan. Dengan gaya penulisannya yang khas, Dika menuliskan sebuah cerita
tentang perpindahan dan mengajak pembacanya menyadari perpindahan yang
terjadi dalam kehidupan sehari-hari yang tidak disadari.
“Hidup sesungguhnya adalah potongan-potongan antara perpindahan satu
dengan lainnya. kita hidup di antaranya.” (hal. 254)
Secara garis besar didalam novelnya ini juga Raditya Dika juga
menganalogikan perpindahan dari hati ke hati lainnya seperti saat kita “pindah”.
“Seperti rumah ini yang jadi terlalu sempit buat keluarga kami, gue juga menjadi
terlalu sempit buat dia. Dan, ketika sesuatu sudah mulai sempit dan tidak nyaman,
saat itulah seseorang harus pindah ke tempat lain yang lebih luas dan (dirasa)
cocok untuk dirinya. Rumah ini tidak salah, gue dan dia juga tidak salah. Yang
kurang tepat itu bila dua hal yang dirasa sudah tidak lagi saling menyamankan
tetap dipertahankan untuk bersama. Mirip seperti gue dan dia. Dan dia,
memutuskan untuk pindah” (hal. 29)
“Saat ini, gue jadi berpikir, proses pindah hati juga seperti pindah rumah.
Terkadang , kita masih membanding-bandingkan siapa pun yang kita temui
dengan mantan pacar. Ketika kenalan sama seseorang, kita membandingkan
dengan kebiasaan mantan pacar kita. Seperti lazimnya orang yang masih terjebak
di masa lalu, orang yang lebih baru pasti kalah dari mantan pacar kita yang
sudah lama itu.” (hal. 244)
            Banyak pesan moral yang diberikan Radit, Radit juga menceritakan tentang
kasih sayang mamanya sewaktu Radit berada di Belanda, sebelum Radit berangkat
ke Belanda mamanya berpesan untuk selalu membawa stok celana dalam yang
banyak. Disini juga menceritakan tentang wawancara Radit terhadap para hantu
yang lagi terkenal di Indonesia. Radit juga mempunyai penemuan baru dalam
bidang ilmu untuk orang-orang jomblo. Akhirnya, radit dapat memaknai
kehidupannya dengan cara berpindah-pindah seperti ikan salmon yang selalu
berpindah-pindah untuk meneruskan kehidupannya.
“Kita gak mungkin selamanya bisa ketemu dengan orangtua. Kemungkinan yang
paling besar adalah orangtua kita bakalan lebih dulu pergi dari kita. Orangtua
kita bakal ninggalin kita, sendirian. Dan kalau hal itu terjadi, sangat tidak
mungkin buat kita untuk mendengar suara menyebalkan mereka kembali.” (hal.
133)
B.     Jenis

Jenis dari novel ini adalah non fiksi dan komedi. Dalam novelnya Radit
yang terakhir ini, Radit juga menambahkan potongan-potongan cerita dari novel-
novel sebelumnya yang ada kaitannya dengan novel ini.Resensi novel Manusia
Setengah Salmon ini, saya fokuskan pada unsur instrinsiknya. Karena isi atau
ceritanya sangat bagus dan lebi menarik dari unsur ekstrinsiknya.

C.    Penilaian

1.      Kekurangan
Kekurangan dalam novel ini adalah banyak cerita yang tidak nyambung dan
terkesan tidak masuk akal. Misalnya, “Kita benar-benar tua di jalan. Saking tuanya
gue di jalan gara-gara macet, bukan tidak mungkin beberapa tahun lagi, saat gue
pergi dari rumah ke mal pas pulang ke rumah, gue udah punya istri lengkap dengan
tiga orang anak. Dan, salah satu dari anak gue lagi hamil muda”. ( Bakar saja
keteknya, halaman 45 ).

2.      Kelebihan
Kelebihan dari novel ini, Raditya Dika banyak memberikan pesan-pesan
moral yang baik. Misalnya, “ Kalau mau dipikir-pikir, terkadang terlalu baik bisa
membuat pacar kita takut. Kadang, kalau terlalu cuek, juga bikin dia marah.
Masing-masing cewek/cowok punya kebiasaannya sendiri. Salah satu cara untuk
meluluhkan seorang cewek/cowok adalah dengan meluluhkan keluarganya. Dan
cara untuk meluluhkan keluarga seseorang adalah menerima dan mengikuti
kebiasaan mereka”. ( Pesan Moral dari sepiring makanan, halaman 104 ).
Bahasa yang digunakan adalah bahasa sehari-hari anak jaman sekarang. Jadi,
kalau kita membaca novel ini, kita langsung bisa memahami kata-kata yang
disampaikan oleh Raditya Dika. Kemudian, dalam novel ini Raditya Dika
memberikan simbol-simbol atau emoticon untuk kita, ini dimaksudkan untuk
mewakili ekspresi wajah kita di handphone.
Novel terakhir karya Raditya ini memang sangat berbeda dengan novel
sebelumnya. Novel ini mempunyai  bab-bab pendek yang berisi ulasan dari
twitternya Raditya Dika. Kemudian, di novel ini Radit memberikan banyak pesan
moral dan tips-tips yang aneh tetapi nyata. Novel Manusia Setengah Salmon ini
akan saya bandingkan dengan novel Radit yang pertama yaitu, Kambing Jantan.
Pada novel Kambing jantan, Radit membuat konsep novel tersebut seperti
buku harian. Jadi, cerita-cerita dalam novel Kambing Jantan saling berhubungan
antara bab satu dengan bab seterusnya. Sedangkan, novel Manusia Setengah
Salmon antara bab satu dengan bab yang lain sudah tidak saling berhubungan.
Karena, pada novel Manusia Setengah Salmon Radit memberikan satu judul dalam
satu bab. Dalam novel Manusia Setengah Salmon ini terdiri dari 18 judul jadi, di
dalam novel ini juga terdiri 18 bab, dengan cerita yang berbeda beda.

3.      Kesimpulan
Dari resensi novel Manusia Setengah Salmon yang saya buat ini, bahwa
novel Manusia Setengah Salmon layak untuk dibaca kalangan remaja maupun
dewasa. Novel ini juga syaran akan pesan – pesan moral tentang makna
perpindahan, kita tidak dapat mengindari proses perpindahan tesebut karena proses
itu terjadi seiring jalannya waktu. Kita hanya dapat menikmatinya saja agar
perpindahan tersebut terasa menyenangkan dan kita juga harus siap untuk
perpindahan yang tidak terduga dan tidak sesuai dengan kemauan kita.

Anda mungkin juga menyukai