Makalah Network Layer
Makalah Network Layer
NETWORK LAYER
JARINGAN KOMPUTER
Disusun Untuk Menyelesaikan Pendidikan Diploma III pada Jurusan Teknik Elektro
Program Studi Teknik Elektronika
Oleh :
5.EEA
TAHUN 2014
KATA PENGANTAR
Puji syukur penyusun panjatkan ke hadirat Allah SWT karena berkat rahmat dan
karunia-Nya penulis dapat menyelesaikan makalah “Network Layer” tentang
“Internetworking, Network layer pada internet, Network layer dalam jaringan ATM”.
Penulisan makalah ini diajukan untuk memenuhi tugas mata kuliah Jaringan Komputer.
Makalah ini masih jauh dari sempurna, oleh karena itu penulis mengharapkan kritik
dan saran yang bersifat membangun demi kesempurnaan makalah ini.
Akhir kata penulis berharap agar makalah ini bermanfaat bagi semua pembaca.
Penyusun
i
BAB I
PENDAHULUAN
1
BAB II
PEMBAHASAN
Network layer berfungsi untuk pengendalian operasi subnet. Masalah desain yang
penting adalah bagaimana caranya menentukan route pengiriman paket dari sumber ke
tujuannya. Route dapat didasarkan pada table statik yang “dihubungkan ke” network. Route
juga dapat ditentukan pada saat awal percakapan misalnya session terminal. Terakhir, route
dapat juga sangat dinamik, dapat berbeda bagi setiap paketnya. Oleh karena itu, route
pengiriman sebuah paket tergantung beban jaringan saat itu. Bila pada saat yang sama dalam
sebuah subnet terdapat terlalu banyak paket, maka ada kemungkinan paket-paket tersebut tiba
pada saat yang bersamaan. Hal ini dapat menyebabkan terjadinya bottleneck. Pengendalian
kemacetan seperti itu juga merupakan tugas network layer.
Karena operator subnet mengharap bayaran yang baik atas tugas pekerjaannya.
seringkali terdapat beberapa fungsi accounting yang dibuat pada network layer. Untuk
membuat informasi tagihan, setidaknya software mesti menghitung jumlah paket atau
karakter atau bit yang dikirimkan oleh setiap pelanggannya. Accounting menjadi lebih rumit,
bilamana sebuah paket melintasi batas negara yang memiliki tarip yang berbeda.
Perpindahan paket dari satu jaringan ke jaringan lainnya juga dapat menimbulkan
masalah yang tidak sedikit. Cara pengalamatan yang digunakan oleh sebuah jaringan dapat
berbeda dengan cara yang dipakai oleh jaringan lainnya. Suatu jaringan mungkin tidak dapat
menerima paket sama sekali karena ukuran paket yang terlalu besar. Protokolnyapun bisa
berbeda pula, demikian juga dengan yang lainnya. Network layer telah mendapat tugas untuk
mengatasi semua masalah seperti ini, sehingga memungkinkan jaringan-jaringan yang
berbeda untuk saling terinterkoneksi.
2
2.1.2 Network Layer pada TCP dan OSI model
Apabila kita melihat IP Address dalam TCP/IPModel dan OSI Model maka dapat
dilihat seperti pada gambar disamping bahwa pada TCP model IP address masuk pada layer
Network, pada OSI model IP address masuk pada Layer 3 yaitu Internet.
Encapsulation Segment
3
Protokol dalam Network Layer antara lain:
1. IPv4
2. IPv6
3. IPX (Novell Internetwork Packet Exchange)
4. Apple Talk
5. Connectionless Network Service (CLNS/DECNet)
1. IP address didesain dengan low overhead supaya didapat kecepatan yang maksimal
2. Connectionless artinya tidak melakukan set connection dengan host tujuan sebelum
mengirim packet
3. Best effort atau unreliable, tidak ada pengecekan apakah data sampai ketempat tujuan
dengan utuh atau tidak.
IPv4 terdiri dari 32 bits yang dibagi kedalam 8 bits (Octet) dimana dalam 32 bits tersebut
dibagi kedalam dua bagian yaitu Network ID dan Host ID
4
Network layer, merupakan layer yang mendefinisikan akhir pengiriman paket data
dimana komputer mengidentifikasi logical address seperti IP Addreses, bagaimana
meneruskan/routing (oleh router) untuk siapa pengiriman paket data. Layer ini juga
mendefinisikan fragmentasi dari sebuah paket dengan ukuran unit yang lebih kecil. Router
adalah contoh yang tepat dari definisi layer ini.
Lapisan ini menyediakan teknologi switching dan routing, membuat jalur logis -yang
dikenal sebagai sirkuit virtual- untuk transmisi data dari node ke node. Routing dan
forwarding adalah fungsi dari lapisan ini, serta pengalamatan, internetworking, error
handling, kontrol kongesti dan sequensi paket.
Bila pada saat yang sama dalam sebuah subnet terdapat terlalu banyak paket, maka
ada kemungkinan paket-paket tersebut tiba pada saat yang bersamaan. Hal ini dapat
menyebabkan terjadinya bottleneck. Pengendalian kemacetan seperti itu juga merupakan
tugas network layer.
Tugas utama dari layer network adalah menyediakan fungsi routing sehingga paket
dapat dikirim keluar dari segment network lokal ke suatu tujuan yang berada pada suatu
network lain. IP, Internet Protocol, umumnya digunakan untuk tugas ini. Protocol lainnya
seperti IPX, Internet Packet eXchange. Perusahaan Novell telah memprogram protokol
5
menjadi beberapa, seperti SPX (Sequence Packet Exchange) & NCP (Netware Core
Protocol). Protokol ini telah dimasukkan ke sistem operasi Netware.
Secara umum fungsi dari network layer adalah:
6
2. Subnetting Jaringan
Suatu jaringan didefinisikan oleh address jaringannya. Address jaringan dapat
mempunyai arti baik internal maupun external. Dilihat dari luar (jaringan tersebut), sebuah
address jaringan dapat mengidentifikasikan suatu jaringan dibawah satu administrasi. Secara
internal, jaringan itu sendiri dapat dibagi kedalam beberapa jaringan, dimana masing-masing
mempunyai address jaringannya sendiri-sendiri. Hal ini disebut sebagai “subnetting”.
3. Subnetting Layer Network
Jaringan ini sebagai jaringan yang di manage oleh satu organisasi. Akan tetapi secara
internal, jaringan ini mempunyai banyak subnet-subnet. Setiap subnet tidak dapat
berkomunikasi satu sama lain, akan tetapi dengan router-router semua piranti bisa melakukan
komunikasi satu sama lain antar jaringan (sesuai dengan rule security yang dibuat). Router-
router menghubungkan jaringan-jaringan, segmen jaringan dengan address-address yang
berbeda.
4. Address Layer Network
7
segmen address jaringan, dan address piranti itu sendiri, walaupun piranti mempunyai
address fisik juga.
Address jaringan secara tipical berisi dua komponen: sebuah address segmen jaringan,
dan sebuah address logical piranti, keduanya digunakan untuk mengarahkan (route)
messages.
b. Pada layer Data Link piranti ini menambahkan address pirantinya sendiri (30) dan juga
address piranti pada hop berikutnya (40). Sekarang paket berisi 30|40|D|CC|A|AA.
c. Paket sampai pada router B dan router B memeriksa address Data Link tujuan pada
paket tersebut dan ternyata ditujukan pada nya, maka router B tersebut melepas address Data
Link layer. Kemudian router B ini memeriksa address Network layer tujuan. Ternyata address
network layer ini tidak berada pada jaringan router B.
d. Kemudian router memaket ulang address layer Data Link tujuan dan juga address
Piranti dirinya sendiri (40) dan juga address piranti pada hop router C berikutnya (50).
Sekarang paket tersebut berisi 40|50|D|CC|A|AA, kemudian paket berjalan menuju ke router
C.
8
e. Router C menerima paket tersebut dan menghapus address piranti (40|50), dan
memeriksa address jaringan tujuan dan diketahui bahwa address jaringan ada pada jaringan
dia sendiri sementara address layer Data Link tujuan adalah piranti D. kemudian memaket
ulang pada layer Data Link dan menambahkan address piranti dirinya sendiri (50) dan juga
address piranti tujuan (60). Sekarang paket berisi 50|60|D|CC|A|AA dan kemudian paket
berjalan menuju ke komputer D.
f. Komputer D menerima paket dan menghapus address layer Data Link, address aslinya
A|AA dan address tujuan D|CC tersimpan di layer Network. sampailah data yang dikirim dari
komputer A ke komputer D.
a. Kedua address physical layer Data Link dan address logical layer Network digunakan
dalam proses pengiriman.
b. Address Network berisi kedua address logical Network dan address logical piranti.
c. Address asal dan address tujuan dari masing-masing address logical Network dan juga
address logical piranti keduanya ada didalam paket
d. Address layer Data Link tujuan menunjukkan address physical (MAC address) dari
piranti pada hop berikutnya.
e. Address layer Data Link tujuan pada paket berubah ketika paket dikirim dari satu hop
ke hop berikutnya.
f. Address Network tujuan menunjukkan address dari piranti tujuan terakhir.
g. Address Network tetap konstan ketika paket berjalan menuju dari hop ke hop.
h. Address Network menunjukkan kedua address logical jaringan dan logical piranti.
6. Protocol-protocol Routing
Protocol-protocol layer Network adalah
proses software yang melakukan fungsi routing
antar-jaringan. Suatu router Cisco dapat
menjalankan beberapa protocol layer Network
sekaligus dimana setiap protocol berjalan
independen satu sama lain. Suatu protocol routing
9
adalah protocol layer Network sesungguhnya yang menjalankan fungsi routing antar jaringan.
Protocol routing mempelajari dan berbagi informasi routing antar-jaringan, dan membuat
keputusan-keputusan tentang jalur mana yang akan dipakai. Protocol-protocol routing
meliputi yang nerikut:
1. Routing Information protocols (RIP)
2. Interrior Gateway Routing Protocol (IGRP)
3. Open shortest path first (OSPF)
4. Netware link service protocol (NLSP)
9. Switching
Disamping routing, fungsi lain dari layer Network ini adalah Switching.
1. Kemampuan dari sebuah router untuk menerima data pada satu port dari satu
jaringan dan mengirim nya keluar port yang lain pada jaringan lainnya.
2. Memindahkan data antara jaringan-2 terhubung untuk mencapai tujuan akhir.
Ada dua metoda bagaimana paket-paket berjalan melalui suatu jaringan yang
kompleks, switching circuits, dan paket switching.
Circuit Switching mempunyai karakteristik berikut:
1. Jalur ditentukan dari start ke finish.
10
2. Jalur harus terbentuk terlebih dahulu sebelum dimulainya komunikasi.
3. Mirip seperti setting panggilan, dan menggunakan technology yang sama yang
digunakan sebagai jaringan telpon.
4. Semua paket mengambil jalur yang sama.
5. Jalur adalah dedicated untuk conversation, dan harus dibuka tutup setiap saat.
6. Menggunakan suatu Switched Virtual Circuit (SVC) antar piranti.
Koneksi WAN yang menggunakan jenis circuit switched ini adalah ISDN switched
network. Packet Switching mempunyai karakteristik berikut:
1. Jalur ditentukan saat komunikasi terjadi.
2. Pembentukan jalur koneksi tidak perlu sebelum memulai mengirim data.
3. Packet Switching selalu ON dan tidak perlu dibangun lagi untuk setiap sessi.
4. Setiap paket bisa mengambil jalur yang berbeda.
5. Setiap jalur bisa juga dipakai oleh piranti lainnya pada saat bersamaan.
6. Menggunakan suatu virtual circuit permanent (PVC) antar piranti.
11
BAB III
PENUTUP
Kesimpulan
Dengan tujuan penyusunan makalah ini, saya membahas pengertian dan fungsi proses
kerja dari Network layer yang bekerja dalam berbagai aspek di bidang jaringan internet yaitu
meliputi :
1. Mengendalian operasi subnet pada jalannya proses koneksi internet.
2. Mengendalikan masalah bottleneck yg terjadi akibat ada paket yg tiba pada saat yg
bersamaan yg menimbulkan kemacetan subnet.
3. Network layer dalam TCP dan OSI model berada pada tingkat ketiga.
4. Network layer berfungsi untuk mendefinisikan alamat-alamat IP, membuat header
untuk paket-paket, dan kemudian melakukan routing melalui internetworking.
5. Network layer merupakan layer paling penting yang menghubungkan sumber ke
tujuan, layer ini melibatkan switching dan routing (yaitu,merupakan multihop).
Saya mengambil kesimpulan bahwa network layer merupakan lapisan pendukung dari
lapisan yang lain ,lapisan ini mentransfer paket data ke alamat ip lainnaya dan Network layer
berfungsi untuk pengendalian operasi subnet. Masalah desain yang penting adalah bagaimana
caranya menentukan route pengiriman paket dari sumber ke tujuannya.
12
DAFTAR PUSTAKA
http://xiulichen.blogspot.com/2010/06/contoh-penggunaan-dari-lapisan-network.html
http://www.tirta-fajri.net/network-layer-of-osi-model/
www.sysneta.com/layer-network
http://blog.unsri.ac.id/Medis/3
http://anggi-16739.blogspot.com/2011/11/osi-7-layer.html
http://qory-qorycahyapuspita.blogspot.com/2011/03/network-layer_26.html
http://artikelkomputer-fajar.blogspot.com/2011/03/7-layer-network.html
http://gogopratamax.blogspot.com/2012/11/addressing-layer-network.html
13