“ ROSTER BETON “
Anggota kelompok 5 :
HALAMAN SAMPUL
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR
BAB I PENDAHULUAN
Penulis
BAB 1. PENDAHULUAN
1.1 Latar belakang
Persaingan bisnis dunia yang semakin ketat serta munculnya masyarakat ekonomi
ASEAN di tengah-tengah kehidupan masyarakat merupakan sebuah persoalan yang
mengharuskan setiap orang wajib memiliki soft skill yang baik dan unggul didalam dirinya.
Tanpa dibekali adanya soft skill yang baik dan unggul, setiap orang akan sulit bersaing
dengan yang lainnya, baik dalam negeri sendiri maupun luar negeri.
Maraknya yang bermunculan dan sudah menjadi budaya pula di Indonesia bahwa
mahasiswa yang ketika lulus sering kali dipusingkan dengan berbagai persoalan seperti
pekerjaan yang akhirnya hanya bisa menjadi beban negara (pengangguran) merupakan salah
satu faktor yang melatar belakangi penulis mendirikan usaha ini yaitu usaha pembuatan roster
Beton. Usaha ini pada dasarnya sudah beberapa orang yang menggeluti bidang tersebut,
tetapi melihat potensi atau peluang yang ada usaha pembuatan roster beton masih terbuka
luas, hal tersebut dikarenakan harganya yang relatif murah dan mudahnya didalam
memasarkan produk tersebut, karena pada dasarnya konsumen membeli roster dengan jumlah
yang banyak.
1.2 Tujuan
Maksud dan tujuan dilakukannya penulisan tentang proposal ini adalah sebagai
berikut:
1. Membantu wirausahawan untuk dapat berpikir kritis dan objektif atas bidang usaha
yang akan dimasukinya/digeluti.
2. Berguna untuk membandingkan antara perkitaan dengan hasil yang nyata.
3. Membantu wirausahawan untuk mengembangkan dan menguji strategi yang
diharapkan dari sudut pandang pihak lain.
1.3 Manfaat
Manfaat dilakukannya penulisan tentang proposal ini adalah meyakinkan masyarakat
bahwa usaha tersebut bermanfaat dan menghasilkan keuntungan yang lumayan
menjanjikan.
BAB II GAMBARAN UMUM RENCANA USAHA
Seperti yang sudah dijelaskan pada bab 1 produk yang direncanakan dalam proposal
ini adalah berupa elemen eksterior yaitu Roster. Mungkin bagi orang awam roster adalah kata
yang jarang didengar bahkan mungkin kata roster tidak dimengerti orang awam sama sekali.
Roster yang jarang sekali kita dengar, padahal kita sering melihatnya. Roster atau
kebanyakan orang menyebutnya ventilasi udara, loster, angin-angin meski memiliki banyak
penyebutan tetapi tetap saja fungsinya sama.
Pengertian Roster adalah partisi khusus berupa lubang atau hollow sebagai ventilasi.
Dalam penyebutan di luar negeri adalah Ventilation Black. Untuk bahannya atau Material
yang di gunakan juga beragam jenis nya mulai dari tanah liat yang di bakar atau terakota,
keramik berglazur, kayu, beton, GRC atau Glassfibre Reinforced Cemen, logam besi tuang
atau kuningan dan bahkan dari batu alam yang di pahat.
Disini produk yang kami rencanakan terbuat dari material beton. Material Beton adalah
suatu material yang terdiri dari campuran semen, air, agregat (kasar dan halus) dan bahan tambahan
bila diperlukan yang memang dirancang agar tahan lama dan ramah lingkungn.
2.2 Manfaat Produk
Manfaat utama dari produk ini adalah untuk sirkulasi udara atau untuk pertukaran
udarara dari dalam ruangan ke luar ruangan maupun sebaliknya. Selain sebagai media
sirkulasi dan pencahayaan, roster juga di gunakan sebagai elemen interior ataupun eksterior
pada bangunan. Pada proposal ini roster yang kami desain akan digunakan sebagai elemen
ekterior pada bangunan, manfaatnya selain sebagai sirkulasi udara, juga sebagai
pengoptimalan pencahayaan alami pada ruangan dan untuk elemen estetika pada bangunan
dalam hal ini untuk mempercantik fasad dari bangunan.
Bahan dasar terbuat dari beton yang dirancamg agar tahan lama dan ramah
lingkungan
Dengan bahan dasar yang terbuat dari beton, dapat memberikan tampilan kuat dan
kokoh pada setia bagiannya, serta masih dapat dihias sesuas selera konsumen
Roster dengan material beton lebih unggul dari material lain seperti baja, dan lainnya
karena material ini tahan terhadap erosi cuaca, tahan terhadap karat, tidak mudah
terbakar dan dampak terhadap lingkungan rendah
Point interest dari produk adalah pada desainnya
Konsep dari desain roster ini adalah “emboss” yang artinya timbul. Dikatakan timbul
karena pada roster satu unsur kotak-kotak dibuat tidak satu line tetapi ada yang dibuat timbul
kedepan dan ada yang timbul ke belakang demikian pula pada roster dua garis vertikalnya
dibuat seperti timbul ke depan. Dimana point utamanya adalah untuk menonjolkan roster itu
sendiri. Nantinya dalam pengaplikasiannya roster pertama akan digabungkan dengan roster
kedua untuk menambahkan kesan estetis pada bangunan nantinya (seperti pada gambar 3)
Roster dengan material beton yang memiliki keunggulan lebih dibandingkan dengan
beberapa material yang lain membuat pruduk ini memiliki nilai lebih dari produk lainnya
yang sejenis. Dengan kelebihan yang dimiliki membuat peluang pasar akan semakin besar
karena masyarakat cenderung memilih produk yang unik, indah, kreatif, dan memiliki banyak
kegunaan.
Terlebih pasaran dari roster kebanyakan adalah roster beton dan dibanding material
roster lainnya. Karena bahan baku produk ini tidak sulit didapat sehingga harga jual dari
produk ini bisa dibilang hampir sama dengan produk lain yang sejenis dan dapat dijangkau
oleh semua kalangan masyarakat.
offline
online
- memberikan flyer dan sample
ke toko-toko bangunan - membuat situs (web) sebagai
medi promosi
- melalui media sosial yaitu lewat
facebook dan instagram
Strategi pemasaran yang akan digunakan dalam penjualan produk roster ini adalah:
Kebijakan harga
Harga yang diberikan kepada pelanggan yaitu sebesar harga produksi dan profit yang
di tentukan oleh pemilik.
Kebijakan promosi
Untuk meningkatkan hasil penjualan maka perlu dilakukan promosi. Bentuk promosi
yang dilakukan melalui dua media yaitu media offline dan media online. Melalui
media offline yaitu dengan pembuatan flyer dan pamfet sedangkan melalui online
yaitu dengan pembuatan website dan promosi melalui media sosial diantaranya
facabook dan instagram agar lebih memudahkan proses pemasaran.
Desain dari roster
Point dari produk ini adalah terletak pada desainnya. Dengan desain yang menarik
dan membedakan dari roster pada umumnya dapat memberikan inofasi desain terbaru
nagi pelanggan nantinya untuk diterapkan ke bangunannya.
3.1 Persiapan
Tahap persiapan dimulai dengan tahap desain roster dan penentuan bahan baku.
Tahap Desain Penentuan Bahan
Baku
Konsep desain Survei pasar
Penentuan pola desain Mempertimbangkan
roster kesesuai bahan baku
Desain final (berupa dengan desain
gambar 3D) Mempertimbangkan
bahan baku dengan
kisaran harga pasar
Mempertimbangkan
kelebihan dan kekurangn
bahan baku
keputusan final
mengenai penggunaan
bahan baku
Proses Produksi
1) Tahap desain
Tahap desain dimulai dengna pemikiran konsep desain yang kemudian dilanjutkan
desain proses desain pola hingga desain akhir dengan output gambar 3D.
2) Pembuatan mal acuan
Setelah tahap desain, proses dilanjutkan pada tahap pembuatan mal aplikasi (skala
1:1) yang nantinya akan dijadikan acuan pembuatan master prototype. Mal acuan
harus dibuat secara akurat dan presisi dengan desain yang sudah ada. Hal ini untuk
memudahkan proses produksi.
3) Master prototype
4) Moulding
Moulding ini yang akan menentukan kualitas permukaan produk. Moulding adalah
cetakan negative dari roster beton ini. Untuk produksi roster ini akan digunakan
teknik moulding repro karena cetakan repro dapat digunakan secara berulang
sehingga akan mengurangi iaya produksi.
5) Produksi roster ini menggunakan teknik casting/premix (teknik cetak tuang)
6) Finishing akhir
Finishing akhir berfungsi untuk koreksi dan revisi jika diperlukan, apabila terdapat
kekurangan setelah pelepasan produk dari cetakan. Proses ini adalah proses
penyempurnaan produk.
7) Curing
Proses ini merupakan proses pengeringan produk. Proses ini biasanya membutuhkan
waktu minimal satu minggu. Agar tingkat kematangan/pengeringan bisa maksimal,
proses ini memerlukan tempat dan sirkulasi udara yang baik.
Produksi Pemasaran
Proses evaluasi dilakukan dilakukan selama tiga bulan setelah proses pemasaran.
Dalam jangka waktu tiga bulan tersebut akan dilakukan evaluasi mengenai tercapainya target
pasar serta keuntungan/kerugian yang dicapai. Evaluasi juga dilakukan untuk mengetahui
apakah strategi pemasaran benar-benar efektif untuk diterapkan dalam pemasaran produk,
jika dalam periode evalusi ternyata strategi pemasaran tidak efektif maka akan dilakukan
perencanaan ulang mengenai strategi pemasaran yang sesuai.
N Bulan ke
Kegiatan
o I II III IV
1 Persiapan
Tahap Desain
Penentuan Bahan
Baku
Pelaksanaan
2 Program
Produksi
Pemasaran
3 Evaluasi