Tinjauan Pustaka :
1. Pengertian Peningkatan Pangan
Untuk mendapatkan status gizi yang baik, maka makanan yang dikonsumsi sehari-
hari harus mempunyai nilai gizi dengan jumlah dan kualitas yang tinggi. Salah satu yang
dapat dilakukan agar didapatkan nilai gizi makanan yang lebih tinggi adalah dengan
penambahan zat-zat gizi pada bahan makanan tersebut (Mulyatni Nizar, 2017).
Makanan yang bermutu atau berkualitas adalah adalah makanan yang dipilih,
dipersiapkan , dan disajikan dengan cara sedemikian sehingga tetap terjaga dan meningkat
serta flavornya maupun nilai gizi dan menarik, dapat diterima serta aman dikonsumsi secara
mikrobiologi dan kimia.
Keamanan pangan adalah kondisi dan upaya yang diperlukan untuk mencegah
pangan dari kemungkinan cemaran biologis, kimia, dan benda lain yang dapat mengganggu,
merugikan, dan membahayakan kesehatan manusia (Krisma Murni, 2007).
PP Nomor 28 tahun 2004 menyatakan bahwa mutu pangan adalah nilai yang
ditentukan atas dasar kriteria keamanan pangan, kandungan gizi, dan standar perdagangan
terhadap bahan makanan dan minuman.
1. Zat gizi yang ditambahkan tidak mengubah warna dan cita rasa bahan makanan
2. Zat gizi tersebut harus stabil selama penyimpanan
3. Zat gizi tersebut tidak menyebabkan suatu interaksi negatif dengan zat gizi lain yang
terkandung dalam bahan makanan
4. Jumlah yang harus ditambahkan harus memperhitungkan kebutuhan individu, sehingga
kemungkinan terjadinya keracunan (akibat overdosis) dapat dihindarkan
3. Jenis-Jenis Peningkatan Mutu
Banyak istilah yang di kenal dalam kaitannya peningkatan mutu pangan seperti
fortifikasi atau enrichmen.
a. Fortifikasi
Fortifikasi pangan : penambahan satu atau lebih zat gizi (nutrien) kepangan.
Tujuan utama : untuk meningkatkan tingkat konsumsi dari zat gizi yang
ditambahkan untuk meningkatkan status gizi populasi.
b. Enrichment (Pengkayaan)
Enrichment : penambahan satu atau lebih zat gizi pada pangan asal pada taraf yang
ditetapkan dalam standar internasional (identitas pangan)
c. Nutrifikasi
Nutrifikasi : praktek penambahan sejumlah vitamin dam mineral terhadap,
beras kekurangan asam amino lysin dan kelebihan asam amino metionin dapat dicampurkan
dengan kedelai dalam bentuk tepung karena kekurangan metionin dan kelebihan lysin
e. Suplementasi
Suplementasi : peningkatan nilai gizi makanan dengan jalan mencampurkan bahan makanan
lain yang mengandung salah satu zat gizi dalam jumlah tinggi ke dalam
bahan makanan yang kandungan zat tersebut rendah sehingga di dapatkan
bahan campuran dengan zat gizi yang saling melengkapi.
Contoh :
beras yang mengandung asam amino lisin yang rendah tetapi tinggi kandungan methionin,
sedangkan kedele yang mengandung methionin rendah tetapi tinggi kandungan lisin, maka
bila kedua jenis bahan makanan tersebut di campurkan maka akan di peroleh bahan makanan
yang mengandung asam amino essensial yang lengkap.
f. Restorasi
Restorasi :menambahkan zat gizi yang hilang selama proses pengolahan pangan
sehingga kembali ke kadar semula (Marudut, MPS).
Contoh: penambahan Vitamin C pada pembuatan jus
2.Donat Tempe :
Bahan : Oven
Loyang oven
Tepung terigu 175 gr
Risopan
Tepung tempe 75 gr
Piring ceper besar
Alat :
3. Bolu Kukus
5. Sala Lauk
6. Bakwan Sayuran
7. Cireng
Alat :
mixer
risopan
parutan keju
Prosedur :
1. Pancake
Campurkan tepung beras dengan gula pasir dan garam
Pisahkan kuning dengan putih telur
Masukkan kuning telur ke dalam campurang tepung beras sedangkan bagian
putih dikocok terpisah hingga mengembang.
Larutkan tepung kedelai dengan 350 ml air,lalu masukkan ke dalam campuran
tepung beras secara perlahan.
Masukkan putih telur yang sudah mengembang
Lelehkan margarin an masukkan ke dalam adonan
Panaskan wajan lalu masak pancake
2. Donat Tempe
Tempe dipotong dadu, dikukus, kemudian dikeringkan dan halus menjadi
tepung.
Campurkan perbandingan bahan yang diperlukan, sangrai sampai mengeluarkan
bau wangi. Giling halus dan ayak jadi tepung
Buat makanan jajanan kecil dari bahan campuran tersebut (dapat digunakan
bahan lain seperti kelapa/santan, gula pasir, atau gula merah)
3. Bolu Kukus
Siapkan loyang tulban (lubang tengah) diamater 23 cm. Olesi mentega dan
taburi tepung terigu pada permukaannya hingga rata. Ketuk-ketuk loyang dan
buang kelebihan tepung.
siapkan mangkuk, masukkan bahan kering (tepung terigu, baking powder dan
garam), aduk rata dengan spatula atau ayak agar remah dan tidak menggumpal.
Jika anda menggunakan vanili bubuk, campur vanili dengan tepung. Sisihkan.
Siapkan mangkuk mikser, kocok mentega dan gula pasir dengan kecepatan
sedang hingga lembut dan mengembang serta warnanya berubah menjadi tidak
pucat lagi. Tambahkan telur satu per satu, pastikan telur tercampur dengan baik
sebelum menambahkan telur berikutnya. Masukkan vanila ekstrak dan teruskan
mengocok hingga adonan mengembang, kira-kira 5 menit. Matikan mikser.
Masukkan tepung terigu sedikit demi sedikit bergantian dengan susu cair, aduk
dengan gerakan ringan hingga menjadi adonan yang tercampur baik.
Tambahkan keju cheddar parut. Aduk rata.
Taburi permukaan loyang dengan keju parut secukupnya, tuangkan adonan ke
dalam loyang. Masukkan ke dalam dandang kukusan yang telah dipanaskan
sebelumnya hingga airnya mendidih. Tutup permukaan dandang dengan kain
bersih yang menyerap air. Tutup rapat dengan penutup kukusan. Kukus
selama 50 menit dengan api sedang. Jangan membuka penutup kukusan selama
cake dikukus.
Buka penutup kukusan, keluarkan cake dari dalam dandang. Diamkan sejenak
hingga uap panasnya hilang dan cake menjadi tidak terlalu panas. Pada tahap ini
bagian tepi cake akan lepas sendiri dari loyang. Balikkan cake di piring datar
dan biarkan dingin sempurna.
5. Sala Lauk
Aduk semua bahan pakai centong kayu sampai kalis.
Kalau sudah kalis di bentuk bulat-bulat dan di goreng dengan minyak banyak
6. Bakwan Sayur
Haluskan bawang merah, bawang putih, iris daun bawang
Potong lobak dan wortel sesuai selera
Campurkan semua bahan dalam satu tempat dan tambahkan air hingga adonan
agak encer
Goreng satu persatu hingga warna kecoklatan
7. Cireng
Siapkan wadah, masukkan semua bahan (kecuali bahan biang) dan aduk rata.
Sisihkan.
Siapkan panci, masukkan semua bahan biang,santan dan aduk rata, kemudian
masak hingga mendidih, aduk terus hingga adonan mengental seperti lem.
Masukkan campuran tepung ke dalam adonan biang. Masukkan sedikit demi
sedikit sambil diaduk dengan tangan dengan sedikit diremas hingga adonan
tercampur rata.
Bentuk adonan menjadi bulat-bulat pipih. Agar tidak lengket, tambahkan tepung
aci di telapak tangan.
Setelah dibentuk, balurkan ke tepung sagu yang dipakai sebagai taburan.
Goreng dalam minyak panas hingga matang (gunakan api sedang), angkat dan
tiriskan.
Cireng siap disajikan dengan menggunakan sambal rujak cireng.
Hasil Praktikum :
1. Pancake
a. Organoleptik
b. Rendemen
berat akhir
= x 100 %
berat awal
550 gr
= x 100 %
250 gr
= 220 %
c. Nilai Gizi
d. Analisis Biaya
2.Donat Tempe
a. Organoleptik
b. Rendemen
berat akhir
= x 100 %
berat awal
33 gr
= x 100 %
40 gr
= 82,5 %
c. Analisis Gizi
d. Analisis Biaya
3. Bolu Kukus
a. Organoleptik
4. Bolu Kukus
a. Organoleptik
b. Rendemen
= Berat setelah x 100 %
Berat sebelum
= 198 gram x 100 %
500 gram
= 239,6 %
c. Nilai Gizi
d.Analisis Biaya
5.Salak Sauk
a. Organoleptik
c. Analisis Biaya
6.Bakwan Sayur
a.Organoleptik
b. Nilai Gizi
Analisis Biaya
7.Cireng
a. Organoleptik
b. Rendemen
c.Nilai Gizi
Nama Bahan Berat Energi Protein Lemak Karbohidrat
(gr) (kal) (gr) (gr) (gr)
Tepung ikan teri 50 173,5 24,4 9,8 3,2
Tepung gaplek 100 363 1,1 0,5 88,2
Kacang tanah 30 135,6 7,59 12,84 6,33
Gula merah 50 184 - - 47,5
d.Analisis Biaya
No Nama bahan Berat (gr) Harga Harga sebenarnya
.
1. Singkong 500 Rp. 6.000/kg Rp.3.000
2. Ikan teri 50 Rp.8.000/ons Rp.4.000
3. Garam 2 Rp.2.000/bks Rp.200
4. Kacang tanah 20 Rp. 25.000/kg Rp.500
5. Bawang merah 15 Rp. 18.000/kg Rp.200
6. Bawang putih 10 Rp. 20.000/kg Rp. 200
7. Minyak 100 Rp. 13.000/Liter Rp. 1.300
8. Cabe rawit 10 Rp. 6.000/ons Rp. 100
9. Asam jawa 5 Rp.1.000/bks Rp. 200
10. Terasi 3 Rp. 500/bks Rp. 100
11. Gula merah 50 Rp. 20.000/kg Rp. 1000
12. Santan 30 Rp. 5.000/ ½ liter Rp. 500
Total Rp. 11.300
b. Nilai Gizi
c.Analisis Biaya
No Nama bahan Jumlah Harga satuan (Rp) Harga sebenarnya
(Rp)
1. Ubi jalar 1 kg 10.000/kg 10.000
2. Kacang hijau 50 gr 24.000/kg 1.200
3. Gula 100gr 12.000/kg 1.200
4. Telur ayam 3 butir 1300/btr 3.900
5. Garam 10gr 2000/bks 500
6. Susu ultramilk 150ml 6000\250ml 3.600
7. Coklat batang 100gr 25.000/bks 3.000
Total 23.400
Pembahasan :
Rendemen pancake yang di peroleh cukup besar yaitu 220 %. yang menunjukkan
bahwa berat pancake bertambah setelah matang. biaya yang di butuhkan untuk membuat 8
porsi pancake ialah Rp.37.230. di pasaran 1 porsi pancake di jual seharga Rp.7.000 , sehingga
jika di jual akan menghasilkan uang sebanyak Rp. 56.000. dengan demikian akan
memberikan untung sebanyak Rp.18.770. Pada olahan pancake dengan bahan baku tepung
beras dan tepung kedelai ini kurang tepat untuk di olah menjadi pancake, karena di peroleh
tekstur pancake yang tidak lembut melainkan sedikit keras dan padat. namun campuran kedua
bahan ini menghasilkan nilai gizi yang saling melengkapi, sehingga menghasilkan olahan
pangan dengan zat gizi yang lengkap baik zat gizi makro ( berupa protein, karbohidrat, dan
lemak) maupun zat gizi mikro ( vitamin dan mineral).Beras kaya akan vitamin B, juga
mengandung sedikit lemak dan mineral. Protein yang terdapat di dalam tepung beras lebih
tinggi dari pada pati beras yaitu tepung beras sebesar 5,2-6,8% dan pati beras 0,2-0,9%
(Inglett dan Munk, 1980; Singh, et al., 2000).
Pada proses pembuatan donat yang diberi perlakuan dengan pemberian olahan
pencampuran bahan yaitu tepung terigu sebanyak 175 gr dan tepung tempe 75 gr
didapatkan bahwa donat tersebut mempunyai rasa yang sama seperti donat pada
umunya tetapi aroma khas dari tempe masih terasa, dan tekstur donat tersebut lembut.
Perlakuan yang terbaik yang dilakukan untuk pembuatan donat tempe yaitu dengan
pemberian tepung terigu yang lebih banyak ketimbang pemberian tepung tempe,
karna tepung tempe mempunyai tekstur yang tidak terlalu halus. Pada perlakuan yang
berbeda dengan pemberian tepung tempe lebih banyak ketimbang tepung terigu
didapatkan hasil yang kurang baik, karna dimana tekstur donat tersebut menjadi kasar
dan aroma khas tempe nya sangat terasa.
Tepung ubi jalar dibuat dengan cara mengeringkan ubi yang telah di iris lalu di
haluskan dengan blender.Tepung kacang hijau yang telah ada di pasaran tidak perlu di olah
secara manual.Perbandingan tepung ubi jalar dan tepung kacang hijau adalah 137 gr tepung
ubi jalar dan 50 gr tepung kacang hijau.Dalam pengolahan produk kami mengambil olahan
Bolu Kukus,Pertama tepung yang telah jadi di campurkan dengan margarin dan telur serta
coklat batang yang telah di lelehkan,setelah tercampur rata masukan kedalam cetakan kue
persegi panjang,kukus selama 50 menit hingga adunan tidak lengket dan garnis bolu dengan
parutan keju dan siap di sajikan.
Berdasarkan penuntun teknologi pangan, oleh Mulyatni Nizar dkk, 2017.
Peningkatan mutu pangan ada dilakukan dengan proses fortifikasi. Pada praktek ini, proses
fortifikasi tampak pada penambahan bahan isian dadar gulung keju. Terutama pada proses
komplementasi yaitu pencampuran yang dilakukan menggunakan tepung kedelai dan tepung
ketela.Menurut Rismayani tahun 2007, Tepung tapioka memiliki kadar amilopektin yang
tinggi tetapi mengandung amilosa yang rendah. Sedabngkan pada prakteknya tepung tapioka
ini dicampur dengan tepung kedelai. Sehingga kandungan amilosa produk makanana
meningkat. Berdasarkan buku Koswara, menjelaskan bahwa tepung kedelai yang digunakan
juga cocok digunakan untuk tepung lainnya. Di praktikum, tepung kedelai cocok juga
dicampur dengan tepung tapioka (ketela) sehingga menambah rasa, aroma, dan tekstur
produk yang meningkat.
Tepung ikan adalah produk padat yang dihasilkan dengan jalan mengeluarkan
sebagian air dan sebagian lemak atau seluruhnya dalam ikan atau sisa ikan. Kegunaan
tepung ikan adalah sebagai bahan campuran pakan ikan dan berfungsi sebagai sumber
protein (Amrullah, 2003).Peningkatan nilai gizi bahan makanan dengan cara
suplementasi dan fortifikasi dilakukan karena dua macam alasan. Yang pertama
disebabkan karena bahan makanan tersebut secara alami defisien akan suatu zat gizi
tertentu. Yang kedua adalah karena bahan makanan tersebut kehilangan suatu zat gizi
akibat proses pengolahan. Selain alasan tersebut, digunakan pula untuk meningkatkan
konsumsi suatu zat gizi tertentu oleh masyarakat.
Singkong dapat dimakan mentah. Kandungan utamanya adalah pati dengan
sedikit glukosa sehingga rasanya sedikit manis. Pada keadaan tertentu, terutama bila
teroksidasi, akan terbentuk glukosida racun yang selanjutnya membentuk asam
sianida ( HCN ). Sianida ini akan memberikan rasa pahit. Umbi yang rasanya manis
menghasilkan paling sedikit 20mg HCN per kilogram umbi segar, dan 50 kali lebih
banyak pada umbi yang rasanya pahit. Proses pemasakan dapat secara efektif
menurunkan kadar racun. Dari pati singkong ini dapat dibuat berbagi macam tepung ,
contohnya tepung gaplek, kanji (atau tepung taioka).
Untuk meningkatkan mutu pangan tepung gaplek dan tepung ikan teri dapat
diolah menjadi bahan makanan jajanan salah satu contoh cireng. Guna pencampuran
tepung tersebut adalah untuk melengkapi zat gizi masing-masing bahan makanan
yang masih kurang. Untuk memperolehnya dengan cara mengolah bahan pangan
tersebut menjadi bahan makanan jajanan yang dapat dikonsumsi. Dimana tepung
gaplek memiliki nilai gizi karbohidrat yang lebih dominan sedangkan untuk
memenuhi kebutuhan protein dapat diperolah dari ikan teri dan juga ikan teri memiliki
nilai gizi kalsium yang tinggi yang baik untuk pertumbuhan.
Pada praktikum kali ini yaitu pembuatan cake kukus kacang hijau, untuk
meningkatkan mutu pangannya terebih dahulu kita lakukan pembuatan tepung ubi
jalar dan tepung kacang hijau. Tepung ubi jalar dibuat dengan cara mengeringkan ubi
yang telah dibukak kulitnya dan diambil dagingnya dengan mengeringkan
menggunakan oven setelah kering lalu dihaluskan membentuk tepung menggunakan
blender dan di ayak sehingga mendapatkan jenis tepung yang baik dan mutunya juga
terjaga dengan baik. Untuk tepung kacang hijau tidak diolah terlebih dahulu karena
langsung dibeli dipasaran.
Untuk perbandingan tepung ubi jalar dan tepung kacang hijau yaitu 120 gr :40
gr. Tepung kacang hijau yang digunakan sedikit dikarenakan didapatkan pada saat
pembagiaan bahan sedikit, oleh karena itu rasa yang didapatka kurang terasa rasa
kacang hijaunya. Dalam pengolahan produk cake kjukus kacang hijau kami
mencampurkan semua bahan sesuai prosedur yang telah ada dengan cara di mixer,
setelah semua adonan tercampur rata cetak adonan dalam loyang persegi panjang ,
kukus selama 50 menit/ sampai adona matang dengan caa menusuk dengan lidi
apabila tidak lengket lagi pada lidi tersebut berarti adonan/ cake nya sudah matang
dan siap disajikan.
Kesimpulan :
Mengolah beberapa jenis bahan makanan dalam bentuk Bahan Makanan Campuran
(BMC) dapat saling melengkapi kandungan zat gizi pada bahan pangan tersebut.Peningkatan
mutu pangan dapat dilakukan dengan cara melakukan pencampuran bahan makananDengan
peningkatan mutu bahan pangan dapat memberikan produk yang dapat di perdagangakan
sehingga dapa menambah ekonomi masyarakat indonesia.Dengan peningkatan mutu bahan
pangan dapat menciptakan olahan makanan yang mengandung gizi yang cukup serta tidak
terpaku pada olahan-olahan sederhana.Peningkatan mutu pangan sebaiknya dilakukan untuk
mendapatkan produk makanan yang berkualitas dan bermutu tinggi serta kekurangan zat gizi
tertentu juga dapat dihindari.
DAFTAR PUSTAKA
Buckle, Edward, dan Fleed, Watton. 1988. Ilmu Pangan. Jakarta: UI Press.
Penuntun Praktikum Ilmu Teknologi Pangan
K.A Buckle, R. E. (2009). Ilmu Pangan . Jakarta: UI Press.
Ejournal.litbang.depkes.go.id . Komposisi beras yang dihasilkan oleh padi (02 April 2017 :
19.30)