Anda di halaman 1dari 8

Kerangka Acuan Kerja / Term Of Reference

Layanan Sarana dan Prasarana Pencegahan Dan Pengendalian


Masalah Kesehatan Jiwa dan Napza
Tahun Anggaran 2021

Kementerian Negara : Kementerian Kesehatan RI


Unit Eselon I/II : Ditjen Pencegahan dan PengendalianPenyakit / Dinas
Kesehatan Kab/Kota.............................
Program : Pencegahan Dan Pengendalian Penyakit
Sasaran Program : Menurunnya penyakit menular dan tidak menular, serta
meningkatnya kesehatan jiwa
Indikator Kinerja Program 1 Persentase Orang Dengan HIV-AIDS yang menjalani
Terapi ARV (ODHA on ART)
2 Cakupan penemuan dan pengobatan TBC (TBC
Treatment Coverage)
3 Jumlah kabupaten/kota yang mencapai eliminasi malaria
4 Jumlah kabupaten/kota dengan eliminasi kusta
5 Jumlah kabupaten/kota endemis filariasis yang
mencapai eliminasi
6 Jumlah kabupaten/kota dengan paling kurang 40%
Puskesmas yang menyelenggarakan layanan Upaya
Berhenti Merokok (UBM)
7 Jumlah Kab/kota yang memiliki cakupan deteksi dini
faktor risiko PTM paling kurang 80%
8 Persentase kabupaten/kota yang mencapai 80%
imunisasi dasar lengkap anak usia 0-11 bulan
9 Jumlah kab/Kota yang menyelenggarakan upaya deteksi
dini dan tatalaksana masalah kesehatan jiwa dan napza
Kegiatan Pencegahan dan pengendalian masalah kesehatan jiwa
dan napza
Sasaran kegiatan Meningkatnya pencegahan dan pengendalian masalah
kesehatan jiwa dan napza
Indikator Kinerja Kegiatan (1). Persentase ODGJ berat yang mendapatkan pelayanan

(2). Persentase penderiat Depresi pada penduduk ≥ 15


tahun yang mendapat layanan.
(3). Persentase penderita Gangguan Mental Emosional
pada penduduk ≥ 15 tahun yang mendapat layanan.
(4). Jumlah penyalahguna Napza yang mendapatkan
pelayanan rehabilitasi medis
Keluaran (output) : Layanan Orang dengan gangguan jiwa berat

Indikator keluaran (ouput) : Jumlah Sarana dan Prasarana Pencegahan Dan


Pengendalian Masalah Kesehatan Jiwa dan Napza.

Volume keluaran (output) 1


SatuanukurKeluaran (output) : Unit

A. LatarBelakang
Dasar Hukum

1 Undang No.18 Tahun 2014 tentang Kesehatan Jiwa


2 Undang-Undang No.23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah
3 Undang- Undang Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 75 Tahun 2014 tentang
Pusat Kesehatan Masyarakat;
4 UU RI Nomor 39 Tahun 1999 tentang Hak Azazi Manusia
5 UU RI Nomor 44 tahun 2009 tentang Rumah Sakit
6 Perpres RI Nomor 19 tahun 2016 tentang Jaminan Kesehatan
7 Kepres RI Nomor 72 tahun 2004 tentang Pedoman Pelaksanaan Anggaran
Pendapatan Belanja Negara
B. Gambaran Umum
Stres adalah reaksi tubuh terhadap setiap situasi yang tidak menyenangkan.
Merupakan situasi yang biasa ditemukan dalam kehidupan sehari-hari karena tidak
ada individu yang terbebas dari stres. Stres adalah suatu proses alamiaha untuk
menyesuaikan diri terhadap lingkungan. Stres dapat memberikan pengaruh positif /
negative bagi seseorang dan mempengaruhi fisik, emosi & perilaku.
Stres dapat ditanggapi sebagai stres yang positif atau stres yang negatif. Stres
positif merupakan tekanan yang dapat memotivasi untuk berbuat lebih baik dan dapat
mengantisipasi bila menghadapi stress berikutnya. Sedangkan stress negatif (distress)
adalahtekanan yang dapat menimbulkan perasaan marah, sedih, tertekan dan
perasaan hancur yang dapat menyebabkan gangguan kesehatan seperti sakit kepala,
gangguan pencernaan percobaan bunuh diri
Dalam keadaan stress terjadi perubahan – perubahan fisiologis, biologis dan memicu
system saraf otonom disamping toleransi adaptasi. Bila kadar stress berlebihan maka
perubahan – perubahan ini dapat menganggu aktifitas sehari – hari yang disebut
distress. Dalam keadaan disstres, penderita akan dating atau dibawa berobat kedokter
karena ada keluhan fisik seperti sakit kepala, sakit dada, berdebar, sakit ulu hati, dan
sebagainya..
Stres ringan dalam kehidupan sehari-hari yang tidak disadari dan tidak dideteksi
serta berlangsung lama, seringkali tidak hanya menimbulkan penyakit fisik tapi juga
gangguan gangguan psikologis seperti cemas, depresi, gangguan kognitif (bingung,
tidak bias konsentrasi), dan gangguan perilaku (alkoholism, penyalahgunaan obat
terlarang/NAPZA). Dibutuhkan segera deteksi dini stres yang dialami seseorang
sebagai proteksi keberlanjutan stress menjadi gangguan serta meresponnya dengan
konseling masalah stres yang dialaminya.
Dalam menentukan ada tidaknya gangguan kesehatan mental pada individu, selain
wawancara klinis dan pemeriksaan fisik bias menggunakan alat sebagai pemeriksaan
penunjang. Pemeriksaan kesehatan mental memerlukan tenaga ahli khusus seperti
dokter spesialis jiwa / psikiater, psikologklinis, dokter umum dan dokter spesialis
lainnya untuk wawancara secara klinis dan memerlukan alat penunjang untuk
membantu menegakkan diagnosis.
Heart Rate Variability (HRV) analyzer merupakan alat non invasive yang berfungsi
memberi informasi tentang susunan saraf otonom (SSO) yang menggambarkan
kondisi fisik dan stress daritubuhindividu. Pengoperasian HRV tidak harus oleh tenaga
ahli (spesialis) dan hanya memerlukan waktu tidak lebih dari 5 menit untuk melakukan
skrining stres pada individu.
Untuk meningkatkan upaya pencegagan dan pengendalian masalah kesehatan jiwa pada
dewasa dan usia lanjut, maka di lakukan kegiatan
NO KEGIATAN
1. Pengadaan alat strees analyzer
Alasan dilaksanakan kegiatan:
Mengembangkan strategi pemeriksaan skrining dengan penyediaan alat HRV
dengan memberikan gambaran dan informasi tentang keseimbangan sistem saraf,
kondisi fisik dan mental tubuh, dan indikasi masalah sirkulasi jantung.

Tujuan kegiatan:
Pengadaan alat pemeriksaan kesehatan yang canggih guna mendeteksi
(menskrining) maupun konfirmasi tes terhadap tingkat stress seseorang, sehingga
bisa diambil followup (tindakan) yang diperlukan untuk menangani tingkat
stressnya.

C. SpesifikasiTeknis
HRV analyzer adalah alat non invasive memberikan informasi saraf Otonom untuk
menggambarkan kondisi fisik dan stress dari tubuh individu. Operasional alat
pemeriksaan skrining dan konfirmasi tes tidak harus oleh tenaga ahli (spesialis) dan
ruangan khusus atau bahankhusus. Waktu pemeriksaan HRV sampai dengan cetak
hasil menggunakan finger probe satu jari pasien dalam waktu tidak lebih dari 5 menit.
Alat ini bisa digunakan untuk pemeriksaan kondisi mental dan stress individu secara
cepat ditempat. Alat Portable Monitor menggunakan layar sentuh. Bisa
dihubungkan dengan P.C / Laptop. Dapat beroperasi pada Daya Listrik 100- 240VAC,
50/60Hz, 1.0A. Menggunakan system operasi Windows XP / Windows 7. Kelengkapan
alat dan aksessoris : Monitor, Pen, Kabel monitor ke listrik, Kabel Monitor ke printer,
Keyboard, Mouse, USB, Speaker, Jaringan LAN. Bisa dihubungkan dengan external
printer Dapat beroperasi pada suhu 10 ̴ 40°C (50 ̴ 104 °F)
HEART RATE VARIABILITY (HRV) ANALYZER
Specifications:
1. Size (W x D x H) : 450.2mm x 350mm x 138mm
2. Weigh : About 7Kg
3. POWER : 100~240VAC, 50/60Hz, 2.0A

Technical Specifications
1. Monitor Performance Specifications
- Display
Type : 12.1" Color TFT LCD
Resolution : 1024 x 768 pixels
2. Heart Rate Variability Analysis System
Link between other PC
- TCP/IP Protocol (Medicore Standard
Protocol)
3. PPG
- Measurement range 30 ~ 200
: BPM

- Accuracy : 0,02
- Wave-out time : 2 sec
- Averaging(after setting time)
- Pulse Wave/Heart rate : 8 beats
4. System
- CPU : J1900 (2.0GHz Intel Celeron)
- RAM : DDR3 4 Gb
- HDD : 500GB
- O/S : MS Windows 7 Minimal (or Newer)
- Screen : 12.1" TFT LCD (Color)
- Touch Screen
- I/O : 1xKeyboard, 1xMouse, 1xLAN,
2XUSB, 1x Speaker, 1xMonitor
5. Display parameter
- Pulse Wave
- Accelerated Pulse Wave
- Condition of blood vessel (Wave Type,
Vessel Status)
- HRV (Mean HRT, SDNN, RMSSD, PSI, TP, VLF, LF, HF, LF
Norm, HF Norm, LF/HF Ratio)
- DDR (Direct Diagnosis Report)
- RSA Training
6. Environmental Specification
- Temperature range
Operating : 10 ~ 40C (50 ~ 104F)
Storage : -20 ~ 60C (-4 ~ 140F)
- Relative Humidity range
Operating : 80% RH max. @40C (104F) (without condensation)
Storage : 95% RH max. @50C (122F)
- Atmospheric pressure range
700 ~
:
Operating 1060hPa
Radiated and conducted electromagnetic
:
- Electromagnetic Compatibility energy
per CISPR 11, Class A
Certification
1. The SA-3000P System comply with (IEC)EN60601-1-1, (IEC)EN60601-1-2 and (IEC)EN60601-2-37 and carries Marking
to Council Directive 93/42/EEC, Medical Device Directive (MDD).

2. Electrical
-Power requirements : 100 ~ 240VAC, 50/60Hz, 2.0A
-Power Fail Protection

3. KFDA Approved, KEMENKES RI AKL


(Indonesia MOH), EN ISO 13485:2012

7. Print Report : 1. HRV Form


2. DDR Form
3. APG Form

8. Accessories : UPS x1 Consist of : 1. Main Unit


Printer Inkjet x1 2. Probe SpO2
Mouse x1 3. Power Cord
Keyboard x1 4. Fuse 2.0 A
Stylus Pen x1 5. Manual book
6. Windows License

D. Penerima Manfaat
1. Dinas Kesehatan kab/kota .......................
2. Puskesmas ...........
3. Masyarakat di wilayah kerja Puskesmas .......................

E. Strategi Pencapaian Keluaran


Metode Pelaksanaan Pelaksanaan kegiatan dilaksanakan melalui ULP.
Tahap dan waktu pelaksanaan:

Bulan
NO Kegiatan
Maret 2021 April 2021 Mei 2021
1 Persiapan administrasi
2 Pelaksanaan Pekerjaan
Rapat persiapan
Penyerahan spesifikasi
Proses Lelang Cepat
Distribusi alat
3 Pemasangan Alat
4 Pasca pelaksanaan
- Pelaporan
- Evaluasi

Strategi Pencapaian Metode Pelaksanaan :


Tahapan Sub Akun Kategori Jadwal
(Komponen / Komponen / Belanja (U/P) Pelaksanaan Penarikan
Sub Item
Bulan Minggu Bulan Minggu
Komponen)
Sarpras P2 Pengadaan 532118 P 4 I - III 4 I – II
Makeswa dan HRV Analyzer (Belanja
Napza Modal
pengiriman
Peralatan
dan Mesin)

532111
(Belanja U 3 I – IV 3 II – IV
Modal
Peralatan
dan Mesin)

523117
(Belanja P 4-5 IV - IV 4–5 IV - V
Modal
Pemasangan
Peralatan
dan Mesin)
F. Kurun Waktu
Pencapaian keluaran ini dilaksanakan bulan Maret - Mei Tahun 2021.
G. Biaya yang di perlukan
Biaya yang diperlukan untuk pencapaian output ini sebesar Rp. 390.000.000,00
(tiga ratus sembilan puluh juta rupiah rupiah) -→ (DISESUAIKAN DENGAN PAGU
ALOKASI YANG DISETUJUI)

Kepala Dinas Kesehatan Kab/Kota..........

...... Nama......
NIP ..................................

Anda mungkin juga menyukai