DI JABU NI ________________________________________________________ WIJK:_______________________________________________________________ TANGGAL:_________________________________________________________ 1. Marende BE. 9: 1, 2 6. Marende BE. 811: 1, 4 2. Tangiang Pembuka: 7. Tangiang Pangondianon 3. Epistel: Mateus 20: 29 – 34 8. Marende BE: 252: 1, 2 (P. Pelean) 4. Marende BE. 275: 1, 3 9. Tangiang Ale Amanami 5. Renungan: Mazmur 27: 7 – 14 Renungan: Doa memohon kelepasan (Mazmur 27: 7 – 14) Ketakutan yang dirasakan oleh manusia bersumber dari rasa ketidakmampuan dan ketidakberdayaannya untuk mengatasi suatu konflik atau krisis yang terjadi dalam hidupnya.Ketika menghadapi tantangan dan serangan yang begitu hebat dari musuh-musuhnya (2-3), Daud tidak hancur, tidak gentar, dan tidak meragukan Allah sedikit pun. Ia pasti mempunyai kunci hidup tegar dan kokoh menghadapi krisis, yang sangat diperlukan oleh Kristen di Indonesia supaya Kristen dapat melewati setiap badai yang saat ini melanda negara kita dengan tetap teguh berpegang pada kebenaran iman kristen. Apa saja kunci itu? Daud tidak membiarkan pikiran dan hatinya dikuasai oleh krisis yang dihadapi sehingga hanya terpaku kepada krisis saja. Sebaliknya ia tetap memfokuskan pikirannya kepada kebesaran dan siapakah Allah bagi dirinya (1). Kristen yang terpaku kepada permasalahan hidupnya cenderung membesar-besarkan masalah itu. Jika ia terfokus kepada Allah maka masalah apa pun akan terlihat kecil sehingga ia tidak akan gentar. Namun yang harus diingat adalah apa yang dilakukan Daud bukanlah seperti yang diajarkan oleh kekuatan berpikir positif dari gerakan zaman baru. Ketika Daud berhasil menghadapi dan mengatasi krisis yang terjadi, hal itu dikarenakan Allah secara pribadi yang bertindak (6). Tindakan Allah ini bukan didorong karena kekuatan pikiran Daud namun karena hubungan pribadi yang indah antara Daud dan Allah (4). Orang yang mempunyai hubungan yang indah dengan Allah adalah orang yang tinggal di Rumah Allah (5). Akankah Allah diam saja ketika tamunya diganggu kenyamanan dan keamanannya? Kedekatan Daud dengan Allah tidak dicapai melalui aktivitas agama maupun aktivitas rohani yang bernuansa magis. Kedekatan itu dibina melalui kehidupan doa yang sehat dimana ketergantungannya kepada Allah sangat diutamakan (7- 12). Patut untuk kita renungkan: Pikiran yang terfokus kepada Allah dan membina hubungan yang dekat dengan-Nya melalui doa, membuat Daud optimis menjalani kehidupannya walaupun situasi dan kondisi tidak mendukung (13-14). Ketakutan apa yang membayangi hidup Anda saat ini? Masa depan? Pandemi Covid-19? Karier? Usaha? Kondisi politik, sosial, dan ekonomi yang tidak stabil? Lakukan 2 hal seperti yang dilakukan oleh Daud! Amin. POKOK DOA: 1. Pandemi Covid-19 agar cepat berlalu; 2. Jemaat Tuhan sehat dan dijagai; 3. Kebutuhan hidup agar dicukupkan; 4. Yang sakit agar disembuhkan; 5. Pemerintah diberi kekuatan. JUMLAH HADIR: ____________________________________ JUMLAH PERSEMBAHAN: ____________________________________ 1 ACARA PARTANGIANGAN WIJK HKBP RESORT ALAM BARAJO JAMBI DI JABU NI ________________________________________________________ WIJK:_______________________________________________________________ TANGGAL:_________________________________________________________ 1. Marende BE. 9: 1, 2 6. Marende BE. 811: 1, 4 2. Tangiang Pembuka: 7. Tangiang Pangondianon 3. Epistel: Mateus 20: 29 – 34 8. Marende BE: 252: 1, 2 (P. Pelean) 4. Marende BE. 275: 1, 3 9. Tangiang Ale Amanami 5. Renungan: Mazmur 27: 7 – 14 Renungan: Doa memohon kelepasan (Mazmur 27: 7 – 14) Ketakutan yang dirasakan oleh manusia bersumber dari rasa ketidakmampuan dan ketidakberdayaannya untuk mengatasi suatu konflik atau krisis yang terjadi dalam hidupnya.Ketika menghadapi tantangan dan serangan yang begitu hebat dari musuh-musuhnya (2-3), Daud tidak hancur, tidak gentar, dan tidak meragukan Allah sedikit pun. Ia pasti mempunyai kunci hidup tegar dan kokoh menghadapi krisis, yang sangat diperlukan oleh Kristen di Indonesia supaya Kristen dapat melewati setiap badai yang saat ini melanda negara kita dengan tetap teguh berpegang pada kebenaran iman kristen. Apa saja kunci itu? Daud tidak membiarkan pikiran dan hatinya dikuasai oleh krisis yang dihadapi sehingga hanya terpaku kepada krisis saja. Sebaliknya ia tetap memfokuskan pikirannya kepada kebesaran dan siapakah Allah bagi dirinya (1). Kristen yang terpaku kepada permasalahan hidupnya cenderung membesar-besarkan masalah itu. Jika ia terfokus kepada Allah maka masalah apa pun akan terlihat kecil sehingga ia tidak akan gentar. Namun yang harus diingat adalah apa yang dilakukan Daud bukanlah seperti yang diajarkan oleh kekuatan berpikir positif dari gerakan zaman baru. Ketika Daud berhasil menghadapi dan mengatasi krisis yang terjadi, hal itu dikarenakan Allah secara pribadi yang bertindak (6). Tindakan Allah ini bukan didorong karena kekuatan pikiran Daud namun karena hubungan pribadi yang indah antara Daud dan Allah (4). Orang yang mempunyai hubungan yang indah dengan Allah adalah orang yang tinggal di Rumah Allah (5). Akankah Allah diam saja ketika tamunya diganggu kenyamanan dan keamanannya? Kedekatan Daud dengan Allah tidak dicapai melalui aktivitas agama maupun aktivitas rohani yang bernuansa magis. Kedekatan itu dibina melalui kehidupan doa yang sehat dimana ketergantungannya kepada Allah sangat diutamakan (7- 12). Patut untuk kita renungkan: Pikiran yang terfokus kepada Allah dan membina hubungan yang dekat dengan-Nya melalui doa, membuat Daud optimis menjalani kehidupannya walaupun situasi dan kondisi tidak mendukung (13-14). Ketakutan apa yang membayangi hidup Anda saat ini? Masa depan? Pandemi Covid-19? Karier? Usaha? Kondisi politik, sosial, dan ekonomi yang tidak stabil? Lakukan 2 hal seperti yang dilakukan oleh Daud! Amin. POKOK DOA: 1. Pandemi Covid-19 agar cepat berlalu; 2. Jemaat Tuhan sehat dan dijagai; 3. Kebutuhan hidup agar dicukupkan; 4. Yang sakit agar disembuhkan; 5. Pemerintah diberi kekuatan. JUMLAH HADIR: ____________________________________ JUMLAH PERSEMBAHAN: ____________________________________ 2