Tugas Makalah Dedi Hardiansyah (1713031060) PDF
Tugas Makalah Dedi Hardiansyah (1713031060) PDF
(makalah)
Puji syukur kehadirat Allah Subhanahu Wa Ta’ala, atas berkat rahmat dan
hidayahnya, penyusunan makalah Ekonomi Sumber Daya Manusia yang berjudul
“Desain Pekerjaan dan Spesifikasi Pekerjaan” ini dapat diselasaikan dengan baik.
Shalawat dan salam kepada Rosullulah SAW, yang telah menerangi dunia dengan
ilmu.
Dalam penyelesaian makalah, Penulis secara langsung atau tidak langsung
telah mendapatkan bantuan dari berbagai pihak. Untuk itu, pada kesempatan ini
penulis ingin menyampaikan terima kasih yang sebesarnya kepada:
- Drs. Yon Rizal dan Widya Hestingingtyas, S.Pd, M.Pd selaku dosen
pengampu mata kuliah Ekonomi Sumber Daya Manusia
- Seluruh kerabat yang telah mendukung penulis serta terlibat baik secara
langsung atau tidak langsung dalam penyelesaian makalah ini.
Penulis
ii
DAFTAR ISI
iii
BAB I
PENDAHULUAN
1
1.3 Tujuan Penulisan
1.3.1 Mengetahui Pengertian Desain Pekerjaan
1.3.2 Mengetahui Tujuan Desain Pekerjaan
1.3.3 Mengetahui Elemen-Elemen Desain Pekerjaan
1.3.4 Mengetahui teknik-teknik desain pekerjaan
1.3.5 Mengetahui pengertian spesifikasi pekerjaan
1.3.6 Mengetahui tujuan spesifikasi pekerjaan
1.3.7 Mengetahui contoh spesifikasi pekejaan
2
BAB II
PEMBAHASAN
3
keperilakuan. Dari sudut pandang manajemen personalia, desain
pekerjaan sangat mempengaruhi kualitas kehidupan kerja, dimana hal ini
tercemin pada kepupasan individu para pemegang jabatan.
a) Tujuan-tujuan organisasi
Tujuan-tujuan organisasional termasuk tugas-tugas , kewajiban-
kewajiban dan tanggung jawab yang harus dilakukan oleh suatu
4
jabatan perlu dipertimbangkan agar aktivitas dari suatu pekerjaan
mampu mencapai tujuan0tujuan strategik organisasi
b) Kualitas kehidupan kerja
Pertimbangan tentang lingkungan kerja yang favorable melalui
peningkatan faktor fisik, sosial dan psikologis, harus menjadi dasar
bagi desain jabatan
c) Kerekayasaan manusia
Dalam mendesain suatu jabatan, keterbatasan dan kemampuan
manusia perlu menjadi pertimbangan. Individu yang mendukung
tugas-tugas dalam suatu jabatan, perlu direkayasa agar bersifat
manusiawi. Artinya, tugas-tugas yang menjadi tanggung jawabnya
masih dalam lingkup kemampuan dan keterbatasannya.
2.3 Elemen-elemen Desain Pekerjaan
2.3.1 Elemen organisasional
Elemen-elemen organisasional pada desain pekerjaan
bersangkutan dengan efisiensi. Pekerjaan-pekerjaan yang
dirancang secara efisien. Kemudian mendorong karyawan yang
mampu dan termotivasi untuk mencapai keluaran maksimum.
Elemen-elemen organisasional mencakup pendekatan mekanistik,
aliran kerja, dan praktek-praktek kerja.
2.3.2 Elemen lingkungan
Aspek kedua desain pekerjaan berkaitan dengan elemen-elemen
lingkungan. Seperti hampir dalam semua kegiatan personalia,
para perancang pekerjaan tidak dapat mengabaikan pengaruh
lingkungan eksternal. Elemen-elemen lingkungan pokok dalam
perancangan pekerjaan-pekerjaan adalah kemampuan dan
tersedianya karyawan potensial, dan pengharapan-pengharapan
sosial.
2.3.3 Elemen keperilakuan
Ada beberapa elemen keprilakuan yang perlu dipertimbangkan
dalam desain pekerjaan yaitu :
5
a) Otonomi yang berarti mempunyai tanggung jawab atas apa
dilakukan.
b) Variasi yang apabila kurangnya variasi pekerjaan maka akan
menimbulkan kebosanan, selanjutnya menimbulkan
kelelahan sehingga timbul kesalahan-kesalahan
c) Identitas tugas, bila pekerjaan tidak mempunyai identitas
menimbulkan karyawan kurang tanggung jawab atau kurang
puas atas hasil pekerjaannya
d) Umpan balik, bila pekerjan memberikan umpan balik atas
seberapa baik pekerjaan maka karyawan termotivasi untuk
melaksanakan dengan baik.
2.4 Teknik Desain Pekerjaan
Menurut Simamora (2004:118) teknik-teknik desain pekerjaan dapat
dilakukan dengan cara :
a) Simplikasi pekerjaan
Simplikasi pekerjan merupakan suatu teknik desain pekerjaan yang
mengarah kepada pekerjaan yang sangat terspesialisasi. Ini berarti
pekerjaan disederhanakan atau dipecah-pecah menjadi bagian
terkecil, biasanya terdiri dari beberapa operasi. Pekerjaan dapat
dilakukan secara bersama-sama sehingga pekerjaan dapat dikerjakan
secara lebih cepat. Resiko simplikasi pekerjaan adalah bahwa
pekerjaan-pekerjaan bisa menjadi terspesialisasi sehingga
menimbulkan kebosanan yang tinggi.
b) Rotasi pekerjaan
Teknik desain pekerjaan dengan memungkinkan adanya rotasi
pekerjaan akan membuat seorang pegawai secara sistematis
berpindah dari satu posisi ke posisi atau pekerjaan yang lainnya di
dalam organisasi. Dengan teknik ini akan membuat pegawai tidak
merasa bosan dan banyak bidang pekerjaan yang akan diketahuinya.
Namun tingkat produktivitas akan rendah, hal ini disebabkan karena
para pegawai yang baru pindah ke pekerjaannya yang baru akan
terlebih dahulu menyesuaikan diri dan memahami pekerjaannya.
6
c) Pemekaran pekerjaan
Pemekaran pekerjaan merupakan suatu teknik desain pekerjaan
dengan mengadakan perluasan kerja. Perluasan kerja merupakan
kebalikan dari simplikasi pekerjaan. Pekerjaan diperluas sampai
pada tingkat dimana bagian-bagian yang berkaitan erat dan saling
mendukung diselesaikan oleh seorang pegawai atau bagian. Hal ini
sangat mengurangi tingkat kebosanan dan akan meningkatkan
kepuasan kerja. Tingkat kebosanan yang turun dan meningkatkan
kepuasan kerja disebabkan banyaknya variasi pekerjaan bagi
pegawai yang akan menambah arti dan tanggung jawab pekerjaan.
Pemekaran pekerjaan bersifat horizontal, maksudnya pemekaran
pekerjaan ditujukan kepada pekerjaan-pekerjaan yang sederajat yang
masih mempunyai kesamaan fungsi, tugas dan tanggung jawabnya.
d) Pemerkayaan Pekerjaan
Pemerkayaan pekerjaan merupakan penambahan tugas dan tanggung
jawab dari para pegawai. Pemerkayaan pekerjaan dirancang untuk
mengurangi kebosanan yang sering menjadi masalah dalam
pekerjaan yang berulang-ulang. Program ini memberikan lebih
banyak otorisasi untuk melaksanakan pekerjaan dan pengambilan
keputusan dan meningkatkan tanggung jawab. Pemerkayaan
pekerjaan bersifat vertikal, maksudnya pemerkayaan pekerjaan
ditujukan kepada pekerjaan-pekerjaan yang berada di atasnya yang
masih mempunyai fungsi yang bersamaan.
2.5 Klasifikasi Pekerjaan
Klasifikasi pekerjaan merupakan proses pengkategorisasian
kedudukan sesuai dengan jenis kerja yang dilakukan, jenis kecakapan yang
dibutuhkan, atau factor lainnya yang berkaitan dengan kerja. Klasifikasi
mempermudah analisis pekerjaan karena klasifikasi berarti uraian
pekerjaan, dan standar kualifikasi yang dilakukan dapat dirumuskan untuk
sekumpulan posisi. Pekerjaan sebenarnya merupakan sekumpulan
kedudukan yang sangat mirip sesuai dengan tugas-tugas dan kualifikasi-
7
kualifikasi untuk pembenaran keberadaannya seperti ditetapkan dalam
uraian pekerjaan
2.6 Tujuan Spesifikasi Pekerjaan
1. Menemukan pekerja yang prospektif. Spesifikasi jabatan penting
dalam mendapatkan calon karyawan untuk pekerjaan tertentu sesuai
rumusan spesifikasi jabatan yang ada, juga akan membantu dalam
proses seleksi, serta membantu menyediakan daftar pertanyaan
penting untuk wawancara sesuai isi spesifikasi jabatan yang ada.
2. Rincian spesifikasi jabatan yang ada dalam recruitment merupakan
gambaran calon pekerja. Sebuah spesifikasi pekerjaan akan menjadi
perkenalan pertama untuk calon. Oleh karena itu penting bahwa itu
adalah profesional dan menggambarkan citra yang tepat. Sehingga
ketika anda menyusun spesifikasi anda akan menarik kandidat yang
sesuai
3. Mengatur kompetensi organisasi. Organisasi harus menetapkan
kompetensi inti dan spesifikasi pekerjaan yang akan membantu
mereka untuk melaksanakan program kopentensi yang sesuai
4. Spesifikasi pekerjaan penting dalam mengidentifikasi kompetensi
Karyawan. Organisasi dapat mengidentifikasi tugas yang tepat dan
kompetensi dari posisi perkejaan
2.7 Contoh Spesifikasi pekerjaan
a Pendidikan minimal S-1 semua jurusan
b Usia maksimal 35 tahun
c Berpengalaman minimal 3 tahun sebagai manajer sales area
diperusahaan sejenis.
d Mampu menangani distributor penjualan dengan handal
e Mampu berbahasa hokkien
f Bersedia ditempatkan di kota-kota tertentu.
8
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
1. Herjanto (2001) menjelaskan bahwa desain pekerjaan adalah rincian
tugas dan cara pelaksanaan tugas atau kegiatan yang mencakup siapa
yang mengerjakan tugas, bagaimana tugas itu dilaksanakan, dimana
tugas dikerjakan dan hasil apa yang diharapkan.
2. Salah satu kegiatan penting yang dilakukan dalam manajemen sumber
daya manusia khususnya dalam fungsi perencanaan yaitu analisis
pekerjaan. Dengan menganalisis suatu pekerjaan, akan diketahui tugas-
tugas apa yang akan dilakukan dalam pekerjaan itu, apa kompetensi-
kompetensi yang harus dikuasai oleh sumber daya manusia yang akan
menduduki posisi itu. Analisis pekerjaan adalah informasi tertulis
mengenai pekerjaan apa saja yang harus dikerjakan dalam suatu
perusahaan agar tujuan tercapai.
3. Manfaat analisis pekerjaan akan memberikan informasi tentang
aktivitas pekerjaan, standar pekerjaan, konteks pekerjaan, persyaratan
personalia (personel requirement), perilaku manusia, dan alat-alat yang
akan dipergunakan. Kegiatan-kegiatan yang dilakukan dalam
Manajemen Sumber Daya Manusia sangat bergantung pada informasi
yang diperoleh dari analisis jabatan. Informasi yang diperoleh dari
analisis pekerjaan berguna bagi perencanaan dan implementasi fungsi
atau aktivitas manajemen sumber daya manusia yang lain.
3.2 Saran
9
DAFTAR PUSTAKA
Simamora, Henry. 2004. Management Sumber Daya Manusia. Edisi Ketiga. STIE
Yogyakarta.
Herjanto, Eddy. 2001. Manajemen Produksi dan Operasi. Edisi Kedua. Penerbit:
PT. Gramedia Pustaka Utama, Jakarta.
Dessler, Gary.2004. Sumber Daya Manusia, Penerjemah Eli Tanya. Jakarta: PT.
Indeks. Judul Asli Human Resource Management. 2003. Pretince-
Hall, Upper Saddle River. New Jersey.
10