Anda di halaman 1dari 13

JURNAL RISET AKUNTANSI DAN KEUANGAN, 5 (3), 2017, 1575-1588

Published every April, August and December

JURNAL RISET AKUNTANSI & KEUANGAN


ISSN:2541-061X (Online). ISSN:2338-1507(Print). http://ejournal.upi.edu/index.php/JRAK

Intellectual Capital dan Market Value: Studi Perusahaan High-IC


Intensive Di Bursa Efek Indonesia
Zaki Fakhroni1, Irwansyah2
Jurusan Akuntansi, FEB, Universitas Mulawarman, Samarinda, Indonesia

Abstract. This research aims to examine the effect of intellectual capital on firms’ market value. Using Pulic’s
VAICTM, this study examines the effect of intellectual capital, VACA, VAHU and STVA both partially and
aggregately to firms’ market value using market to book value (MBV) as proxy. Population in this study are
companies listed on the indonesia Stock Exchange from two different subsectors advertising, printing and
property and real estate in the period of observation in 2007-2016. The number of sample is 254 units of
observation. Sampling techique using methods of probability/random sampling. The results show that
aggregately, intellectual capital (VAICTM) has a positive and significant effect on firms MBV. VACA, VAHU and
STVA component proven to have a positive and significant effect towards MBV. Thus, indicates that most investors
in Indonesia prefer firms physical assets efficiency to firms efforts in developing intangible assets.

Keywords: intellectual capital; MBV; VACA; VAHU; STVA.

Abstrak. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh intellectual capital terhadap nilai pasar
perusahaan. Dengan menggunakan model Pulic VAICTM (Value Added Intellectual Capital), penelitian ini
menguji pengaruh intellectual capital, VACA, VAHU, STVA secara parsial dan agregat terhadap nilai pasar
perusahaan menggunakan nilai market to book value (MBV) sebagai proxy. Populasi penelitian ini perusahaan
terdaftar di Bursa Efek indonesia dari dua subsektor yaitu periklanan, media cetak serta properti dan real estat.
periode pengamatan 2007-2016. Jumlah sampel adalah 254 unit observasi. Teknik sampling menggunakan
metode probability/random sampling. Hasil penelitian menunjukkan bahwa secara agregat, intellectual capital
(VAICTM) memiliki pengaruh positif dan signifikan terhadap nilai MBV perusahaan. Komponen VACA, VAHU
dan STVA terbukti memiliki efek positif dan signifikan terhadap MBV. Dengan demikian, hal ini mengindikasikan
sebagian besar investor di Indonesia lebih memilih efisiensi aset fisik perusahaan terhadap usaha perusahaan
dalam mengembangkan aset tak berwujud.

Kata Kunci: intellectual capital; MBV; VACA; VAHU; STVA.

Corresponding author: Email. zaki.fakhroni@feb.unmul.ac.id1, irwansyah@feb.unmul.ac.id2


How to cite this article. Fakhroni, Z., & Irwansyah. (2017). Intellectual Capital dan Market Value: Studi
Perusahaan High-IC Intensive Di Bursa Efek Indonesia. Jurnal Riset Akuntansi Dan Keuangan Program Studi
Akuntansi Fakultas Pendidikan Ekonomi Dan Bisnis Universitas Pendidikan Indonesia, 5(3), 1575–1588.
https://doi.org/10.17509/jrak.v5i3.9232
History of article. Received: September 2017, Revision: November 2017, Published: Desember 2017
Online ISSN: 2541-061X. Print ISSN: 2338-1507. DOI :10.17509/jrak.v5i3.9232
Copyright©2017. Published by Jurnal Riset Akuntansi dan Keuangan. Program Studi Akuntansi. FPEB. UPI

1575 | Jurnal Riset Akuntansi dan Keuangan Vol.5 | No. 3 | 2017


ZAKI FAKHRONI & IRWANSYAH/ Intellectual Capital Dan Market Value: Studi Perusahaan High-IC
Intensive Di Bursa Efek Indonesia

PENDAHULUAN intellectual capital juga banyak dilakukan


baik di Indonesia maupun di luar negeri.
Sumber daya perusahaan tidak
Penelitian yang saat ini banyak dilakukan
terlepas dari perubahan yang terjadi.
adalah yang terkait dengan kegunaan
Perusahaan yang dahulu berfokus pada
intellectual capital sebagai salah satu
pemilikan dan pemanfaatan sumber daya
instrumen untuk menentukan nilai
fisik kini beralih pada sumber daya yang
perusahaan (Edvinsson dan Malone, 1997).
berbasis pengetahuan. Kemampuan ahli
Di dalam analisis fundamental, nilai
ditunjukkan oleh pekerja berbasis
dari suatu perusahaan dapat dihitung dari
pengetahuan dan perusahaan yang
nilai buku aset, liabilitas, ekuitas,
berkembang dengan pengalaman adalah
kemampuan menghasilkan laba dan
organisasi yang belajar (Klein, 1998 dalam
kemampuan mengembangkan modal.
Sianipar 2012).
Semua informasi tersebut dapat langsung
Adanya peningkatan concern
diperoleh dalam laporan posisi keuangan
perusahaan terhadap bisnis yang berbasis
perusahaan. Namun pada kenyataannya,
pengetahuan memaksa perusahaan untuk
nilai suatu perusahaan tidak dapat
menciptakan suatu cara dalam mengelola
ditentukan berdasarkan laporan posisi
pengetahuan agar mendatangkan
keuangannya saja. Adanya perbedaan
pendapatan bagi perusahaan. Dengan
antara nilai pasar perusahaan dengan nilai
demikian, kemakmuran suatu perusahaan
bukunya mengindikasikan adanya nilai
akan bergantung pada penciptaan
yang tersembunyi (hidden value) yang
transformasi dan kapitalisasi pengetahuan
menyebabkan perusahaan dinilai lebih
itu sendiri.
tinggi daripada nilai bukunya. Menurut
Sebagai alat yang digunakan untuk
Chen et al., (2005) perbedaan antara
mencapai tujuan perusahaan yaitu
nilai pasar dengan nilai buku
memperoleh keuntungan, pengetahuan
perusahaan ini merupakan intellectual
dikategorikan sebagai suatu aset yang
capital.
dimiliki perusahaan bersamaan dengan aset
Terdapat beberapa penelitian
berwujud maupun tidak berwujud lainnya.
yang mencoba membuktikan adanya
Menurut Bontis (2001) ada beberapa
pengaruh intellectual capital terhadap nilai
penggunaan istilah populer yang
perusahaan. penelitian yang menggunakan
menunjukkan semakin dikenalnya aset
VAICTM untuk mengetahui pengaruh
pengetahuan atau knowledge asset pada
intellectual capital terhadap nilai pasar
dunia bisnis internasional. Istilah tersebut
perusahaan. Diantaranya Chen et al.,
antara lain adalah intellectual capital.
(2005) yang melakukan studi pada
Menurut Bontis (1998) bahwa
perusahaan yang tercatat di Bursa Saham
intellectual capital adalah penggunaan
Taiwan pada tahun 1992-2001. Penelitian
pengetahuan yang efektif (barang jadi)
Chen menemukan bahwa Intellectual
sebagai lawan untuk informasi (bahan baku
capital berpengaruh secara positif dan
baru). Secara lebih lugas dan sederhana
signifikan terhadap nilai pasar perusahaan
Sullivan (2000) menyatakan bahwa
yang diproksikan dengan market-to-book
intellectual capital adalah pengetahuan
value (MTBV). Bahkan, Chen et al., (2005)
yang dapat diubah menjadi laba.
juga membuktikan bahwa intellectual
Seiring dengan meningkatnya
capital (VAIC™) dapat menjadi salah
kesadaran akan pentingnya peran
satu indikator untuk memprediksi kinerja
intellectual capital dalam penciptaan nilai
perusahaan di masa mendatang. Selain itu,
bagi perusahaan, penelitian mengenai

1576 | Jurnal Riset Akuntansi dan Keuangan Vol.5 | No. 3 | 2017


JURNAL RISET AKUNTANSI DAN KEUANGAN, 5 (3), 2017, 1575-1588

penelitian ini juga membuktikan bahwa berbeda pada tiap komponen intellectual
investor mungkin memberikan penilaian capital.
yang berbeda terhadap masing-masing Menurut Madinitos et al., (2011)
komponen VAIC™ (physical capital, ketiga elemen VAICTM mungkin memiliki
human capital, dan structural capital). signifikansi yang berbeda dan akan sangat
Penelitian terbaru di Indonesia menarik untuk meneliti komponen VAICTM
mengenai intellectual capital dan nilai secara terpisah. Akan tetapi Madinitos et
pasar perusahaan diantaranya adalah al., (2011) yang melakukan penelitian
penelitian Soedaryono dkk. (2012) dan terhadap 96 perusahaan yang listed di
Wicaksana (2011). Masing masing meneliti Athens Stock Exchange menemukan bahwa
hubungan antara intellectual capital dengan tidak ada pengaruh signifikan yang
nilai perusahaan pada perusahaan ditimbulkan intellectual capital baik secara
perbankan yang tercatat di Bursa Efek agregat ataupun secara terpisah terhadap
Indonesia. Penelitian Soedaryono dkk. nilai pasar yang juga diproksikan dengan
(2012) menemukan adanya pengaruh MTBV.
salah satu komponen VAICTM yaitu VACA Adanya perbedaan hasil atas
terhadap nilai pasar perusahaan. Sedangkan penelitian yang dilakukan mengenai
penelitian Wicaksana (2011) menemukan pengaruh intellectual capital terhadap nilai
adanya pengaruh yang positif dan pasar perusahaan menunjukkan bahwa
signifikan antara intellectual capital terdapat research gap dan diperlukan
terhadap nilai pasar. Penelitian Soedaryono penelitian lebih lanjut yang dilakukan pada
dkk. (2012) menunjukkan bahwa walaupun sektor usaha yang lebih luas lagi.
VAICTM secara agregat tidak menunjukkan Woodcock & Whiting (2007) dalam
pengaruh yang signifikan terhadap MTBV Pramelasari (2010) mengelompokkan
perusahaan, terdapat salah satu komponen perusahaan ke dalam 2 kategori yang
yang berpengaruh positif dan signifikan terpisah, yaitu high-IC intensive industries
yaitu VACA. Hal ini mungkin terjadi (industri padat intellectual capital) dan low-
karena investor menaruh penilaian yang IC intensive industries (industri tidak padat
intellectual capital).
Tabel 1. Daftar Perusahaan Padat dan Tidak Padat Intellectual Capital
High-IC Intensive Industries Low-IC Intensive Industries
Automobile and components Commercial Services and Supplies
Banks Consumer Durables and Apparels
Capital Goods Consumer services
Commercial services an supplies Energy
Consumer Services Food, Beverage and Retailing
Diversified Financials Materials Retail
Health Care Equipment and Services
Transportation
Insurance
Media
Utilities
Pharmaticel, Biotechnology, and Life
Science
Real Estate
Semi Conductors and Semi Conductor
Equipment
Software and Sevices
Technology, Hardware and Equipment
Sumber: Pramelasari (2010)

1577 |Jurnal Riset Akuntansi dan Keuangan Vol.5| No. 3 | 2017


ZAKI FAKHRONI & IRWANSYAH/ Intellectual Capital Dan Market Value: Studi Perusahaan High-IC
Intensive Di Bursa Efek Indonesia

Industri padat intellectual capital kemampuan yang dimiliki oleh karyawan


adalah kelompok industri yang perusahaan yang belum tentu dimiliki oleh
memerlukan peran besar intellectual karyawan di perusahaan lain (keunggulan
capital dalam proses value creation. kompetitif perusahaan). Sehingga
Dengan demikian besarnya intellectual intellectual capital adalah hal yang penting
capital yang dimiliki dan dimanfaatkan dan patut dimiliki oleh perusahaan.
perusahaan berpengaruh pada penilaian Sedangkan pemilihan sektor
investor atas nilai perusahaan tersebut. properti dan real estat adalah perusahaan
Sehingga Penulis memilih untuk meneliti properti dan real estat memerlukan
kelompok perusahaan yang tergolong ke karyawan yang terlatih dan berpengalaman
dalam industri padat intellectual capital di bidangnya. Sehingga keberhasilan
atau high-IC intensive industry. perusahaan dalam memenuhi kebutuhan
Pada tabel 1 industri media dan real konsumen bergantung pada kompetensi
estat masuk ke dalam kelompok high-IC sumber daya manusianya. Persaingan yang
intensive industries. Sehingga Penulis ketat antar perusahaan di sektor ini juga
berpendapat perusahaan advertising, menyebabkan perusahaan harus berusaha
printing dan media serta perusahaan keras dalam menciptakan competitive
properti dan real estat merupakan advantage yang membedakan perusahaan
perusahaan yang padat intellectual capital dengan perusahaan pesaingnya.
dan penting peranan intellectual capital di Competitive advantage tersebut dapat
dalam proses value creation perusahaan. diciptakan melalui pengembangan
Orisinalitas penelitian saat ini adalah intellectual capital perusahaan.
penggunaan sektor perusahaan tertentu Penelitian ini melakukan pengujian
yang termasuk dalam perusahaan intensif terhadap beberapa hipotesis yang
intelektual tinggi, inilah yang membedakan digunakan untuk menjawab pertanyaan-
penelitian ini dengan penelitian lain dan pertanyaan penelitian yang diajukan,
memperkaya literatur intellectual capital pertanyaan-pertanyaan tersebut adalah (1)
dengan menggunakan metode VAICTM apakah Intellectual Capital (VAICTM)
terutama di perusahaan-perusahaan berpengaruh positif terhadap market-to-
Indonesia. Oleh karena itu dalam penelitian book value. (2) apakah Value Added
ini Penulis memilih perusahaan Capital Employed (VACA) berpengaruh
advertising, printing dan media serta positif terhadap market-to-book value. (3)
properti dan real estat sebagai populasi apakah Value Added Human Capital
dalam penelitian. (VAHU) berpengaruh positif terhadap
Alasan pemilihan sub sektor market-to-book value. (4) apakah
advertising, printing dan media adalah Structural Capital Value Added (STVA)
sektor ini merupakan sektor industri kreatif. berpengaruh positif terhadap market-to-
Dalam industri kreatif, sumber daya book value.
manusia dengan daya inovasi dan
KAJIAN LITERATUR
kreativitas yang tinggi merupakan daya jual
utama perusahaan. Skill yang dimiliki oleh Resources Based Theory dipelopori
karyawan bersumber dari pengetahuan oleh Penrose (1959) yang mengemukakan
serta pengalaman yang tidak tercipta secara bahwa sumber daya perusahaan adalah
instan dan tidak mudah ditiru. Konsumen heterogen, tidak homogen, jasa produktif
memilih untuk menggunakan jasa yang tersedia berasal dari sumber daya
perusahaan karena kualitas dalam

1578 |Jurnal Riset Akuntansi dan Keuangan Vol. 5| No. 3 | 2017


JURNAL RISET AKUNTANSI DAN KEUANGAN, 5 (3), 2017, 1575-1588

perusahaan yang memberikan karakter unik Bontis (1998) mendefinisikan istilah


bagi tiap-tiap perusahaan. pengetahuan di intellectual capital dengan
Teori ini membahas bagaimana membedakan antara informasi dan
perusahaan tersebut dapat mengolah dan pengetahuan dimana informasinya hanya
memanfaatkan sumber daya yang bahan baku (fakta / data / input) dan
dimilikinya. Perusahaan akan mencapai pengetahuannya adalah produk jadi,
keunggulan kompetitif apabila perusahaan (implikasi & hasil dari informasi
dapat mengolah dan memanfaatkan sumber dikumpulkan / output) oleh karena itu
daya yang dimilikinya dengan baik. Dalam intellectual capital adalah tujuan
konteks penelitian ini, Resources Based penggunaan yang efektif pengetahuan yang
Theory menjelaskan bahwa perusahaan bertentangan dengan informasi.
yang dapat mengelola intellectual capital Hasset & Shapiro (2012)
dengan maksimal dalam hal ini seluruh berpendapat bahwa intellectual capital
sumber daya yang dimiliki perusahaan, tidak sama dengan aset tidak berwujud
akan meningkatan nilai perusahaan, apabila karena intellectual capital ini hanya subset
seluruh sumber daya intelektual yang atau bagian dari aset tidak berwujud. Moore
dimiliki perusahaan dapat dikelola dan & Craig (2008) mengklasifikasikan aset
dimanfaatkan dengan baik maka akan tidak berwujud sebagai aset yang terdiri
menciptakan value added bagi perusahaan dari kekayaan intelektual, aset intelektual,
sehingga dapat berpengaruh terhadap dan intellectual capital. Namun, sebuah
market to book value. penelitian yang dilakukan oleh Boekestein
Bontis (1998) menunjukkan bahwa (2006) membuktikan bahwa intellectual
jika ada satu fitur yang membedakan dari capital sebenarnya sama dengan aset tidak
ekonomi baru yang telah dikembangkan berwujud. Penelitiannya menunjukkan
sebagai hasil dari kekuatan yang kuat bahwa hanya ada perbedaan kecil antara
seperti persaingan global, itu adalah intellectual capital dan aset tidak berwujud
intellectual capital. Setelah tahun 1990, dan ada tumpang tindih yang cukup besar
intellectual capital menjadi semakin antara kedua konsep ini. Oleh karena itu,
populer dan banyak ilmuwan telah penelitian ini sejalan dan mendukung
mencoba mendefinisikan istilah intellectual penelitian sebelumnya yang menyebutkan
capital. Satu dari definisi terkenal dari intellectual capital adalah aset tidak
intellectual capital yang diberikan oleh berwujud (Edvinsson & Malone, 1997;
Stewart (1997), menjelaskan bahwa Sveiby KE, 1998). Oleh karena itu, dapat
intellectual capital adalah pengetahuan disimpulkan bahwa intellectual capital
yang bisa dijadikan alat untuk mengubah adalah sama dengan aset tidak berwujud.
bahan baku (fisik atau tidak berwujud) dan Meskipun berbagai definisi
membuat itu lebih berharga. Sullivan intellectual capital oleh banyak peneliti,
(2000) juga setuju dengan hal ini dengan mereka semua setuju bahwa intellectual
mengatakan bahwa intellectual capital capital penting bagi perusahaan untuk
adalah pengetahuan yang bisa jadi menciptakan kekayaan. Bagaimanapun,
dikonversi menjadi keuntungan. perbedaan pendapat terletak dalam
Kedua ilmuwan ini menganjurkan terminologi yang mereka gunakan untuk
agar intellectual capital tidak disebut menjelaskan intellectual capital. Dengan
sebagai aset melainkan sebagai membandingkan dan menggabungkan
pengetahuan yaitu digunakan oleh berbagai definisi, peneliti dalam penelitian
perusahaan untuk menciptakan kekayaan. ini akan menggunakan definisi intellectual

1579 |Jurnal Riset Akuntansi dan Keuangan Vol. 5| No. 3 | 2017


ZAKI FAKHRONI & IRWANSYAH/ Intellectual Capital Dan Market Value: Studi Perusahaan High-IC
Intensive Di Bursa Efek Indonesia

capital sebagai pengetahuan dan aset yang mengukur efisiensi perusahaan untuk
tidak terlihat dalam bentuk (intangible) menciptakan nilai tambah (Lipunga 2014).
yang digunakan oleh perusahaan untuk Pulic (1998) menyebutkan bahwa dalam
menciptakan kekayaan dan meningkatkan rangka menciptakan nilai tambah bagi
nilai pasar mereka (Stewart, 1997; perusahaan, mereka diwajibkan untuk
Edvinsson & Malone, 1997; Sveiby KE, memiliki physical capital dan intellectual
1998). capital. Nilai tambah perusahaan
Dengan meningkatnya perhatian merupakan nilai pasar yang mengacu pada
terhadap intellectual capital dikalangan keseluruhan nilai saham dikeluarkan oleh
peneliti dan praktisi, ada tuntutan yang perusahaan (Nimtrakoon, 2015). Hal ini
mendesak akan metode pengukuran digunakan untuk menentukan jumlah yang
intellectual capital, diantara beberapa dibutuhkan individu untuk membeli
metode intellectual capital disebutkan oleh perusahaan pada periode waktu tertentu
banyak ilmuwan, adalah Pulic’s Value berdasarkan refleksi pada pasar.
Added Intellectual Coefficient (VAICTM). Gittman & Zutter (2015) juga
Metode penilaian dan pengukuran menyarankan nilai pasar digunakan untuk
intellectual capital yang umum telah mencerminkan penilaian pemegang saham
banyak diadopsi oleh banyak akademisi dari semua aspek masa lalu perusahaan dan
dalam penelitian yang berkaitan dengan kinerja perusahaan masa depan yang
intellectual capital (Firer & Williams, diharapkan. Untuk membantu mengukur
2003; Chen, et al,. 2005; Lipunga, 2014). nilai pasar maka menggunakan market
Nimtrakoon (2015) menyebutkan bahwa ratio. Market ratio adalah pengukuran yang
ada lima kelebihan penggunaan metode berkaitan dengan nilai pasar dengan
VAICTM untuk penilaian intellectual menggunakan harga saham perusahaan saat
capital, yaitu: (1) metode Pulic’s Value ini terhadap nilai angka akuntansi tertentu
Added Intellectual Coefficient (VAICTM) (Gitman & Zutter, 2015). Gittman & Zutter
ini sederhana dan mudah dalam mengukur (2015) menyebutkan bahwa rasio pasar
nilai intellectual capital, (2) Persyaratan dapat diukur menggunakan market book
data untuk mengukur nilai intellectual value.
capital menggunakan metode VAICTM Penelitian terdahulu telah
mudah karena semua data dapat diperoleh menyatakan bahwa ada hubungan antara
dari laporan keuangan perusahaan, (3) intellectual capital dan nilai pasar suatu
metode VAICTM ini lebih objektif perusahaan (Firer & Williams, 2003; Chen,
dibandingkan dengan pengukuran lain et al,. 2005; Berzkalne & Zelgalve, 2014).
karena data yang digunakan telah diaudit, Sebuah studi oleh Lev (2003) menunjukkan
(4) metode VAICTM dapat membuat bahwa sejak pertengahan 1980an, terjadi
perbandingan cross-organization karena peningkatan yang sangat besar nilai pasar
metode pengukuran lain memerlukan kedua perusahaan dibandingkan dengan nilai
penilaian keuangan dan non-keuangan yang buku mereka. Perbedaan antara nilai pasar
kadang-kadang bisa subjektif, (5) metode dan nilai buku yang disebut Edvinsson &
VAICTM dapat digunakan untuk mengukur Malone (1997) sebagai intellectual capital.
intellectual capital dan kinerja organisasi Maditinos, et al,. (2011) juga menyebutkan
untuk semua jenis industri. karena ketidakmampuan standar akuntansi
Karena alasan ini, banyak peneliti di untuk mengukur intellectual capital (aset
bidang intellectual capital menggunakan tidak berwujud), pasar akan menghargai
metode VAICTM yang digunakan untuk perusahaan dengan intellectual capital

1580 |Jurnal Riset Akuntansi dan Keuangan Vol. 5| No. 3 | 2017


JURNAL RISET AKUNTANSI DAN KEUANGAN, 5 (3), 2017, 1575-1588

tinggi (aset tidak berwujud) menjadi lebih organisasi berbasis pengetahuan serta
tinggi secara signifikan dibandingkan memberi penghargaan dan pengakuan
dengan nilai buku mereka. Hal ini kepada mereka, Dunamis Organization
disebabkan kemampuan pasar untuk bisa Services bekerja sama dengan Teleos-
melihat dan menangkap "nilai tak terlihat" Inggris, menyelenggarakan MAKE (Most
di dalam perusahaan yang terdiri dari Admired Knowledge Enterprise) pertama
sumber daya manusia mereka (misalnya: kali di Indonesia pada tahun 2005. Tujuan
CEO, COO, karyawan, dll.), modal lain penyelenggaraan MAKE Indonesia
struktural (misalnya: paten, struktur adalah untuk mengukur tingkat komitmen
organisasi, dll) dan modal relasional (misal: dan kematangan organisasi-organisasi yang
merek, reputasi, dll) yang tidak tertera di berbasis pengetahuan.
neraca (Sveiby K. E., 1998). Karena itu, Indonesia MAKE Study merupakan
semakin tinggi intellectual capital dari suatu penghargaan terhadap perusahan-
perusahaan, semakin tinggi pasar akan perusahaan berbasis pengetahuan yang
menghargai nilai mereka perusahaan. Hal paling dikagumi di Indonesia. Jumlah
ini menunjukkan bahwa ada hubungan nominasi Indonesia MAKE Study pada
kausal antara intellectual capital dan nilai tahun 2016 adalah 41 perushaan. Hal ini
pasar perusahaan dimana intellectual dapat menunjukkan bahwa modal
capital sebagai variabel independen akan intelektual sudah berkembang di Indonesia.
mempengaruhi nilai pasar sebagai variabel
METODOLOGI PENELITIAN
dependen.
Suatu organisasi pasti memerlukan Populasi dalam penelitian ini
strategi baru dari waktu ke waktu, karena adalah perusahaan high-IC intensive atau
perubahan eksternal menuntut setiap perusahaan padat intellectual capital
organisasi untuk memikirkan berbagai dengan periode observasi tahun 2007-
upaya baru. Kini, dunia telah beralih dari 2016. Sektor yang dipilih untuk mewakili
Perekonomian Industrial ke Perekonomian kelompok industri ini adalah perusahaan
Pengetahuan dimana pengetahuan menjadi advertising, printing dan media serta
sumber daya yang paling penting dan perusahaan properti dan real estat yang
strategis, dan learning menjadi kemampuan terdaftar di Bursa Efek Indonesia. Kedua
paling penting dan strategis bagi organisasi. sektor perusahaan ini dipilih karena
Untuk mewujudkan sasaran merupakan sektor industri yang
perusahaan di tengah persaingan yang mengedepankan knowledge assets dan
semakin ketat, organisasi harus mencari kompetensi karyawan dalam memenuhi
cara untuk mengelola pengetahuan yang kebutuhan pelanggannya. Seperti yang
dimilikinya. Terutama pengetahuan yang telah penulis ungkapkan sebelumnya,
ada pada diri masing-masing individu sumber daya manusia merupakan aspek
anggotanya untuk menghasilkan kunci dalam intellectual capital.
produk/jasa/solusi yang berkualitas dan Periode observasi penelitian
bersaing. Cara atau sistem dimaksud tidak adalah selama 10 tahun berturut-turut
lain adalah knowledge management yang mulai tahun 2007 hingga 2016. Pemilihan
juga mencakup masalah inovasi, data selama tahun 2007-2011 karena
collaboration, intellectual capital merupakan data terbaru yang
management, dan organizational learning. mencerminkan kondisi perusahaan pada
Upaya mengembangkan kegiatan saat ini. Data penelitian ini menggunakan
knowledge management di Indonesia atas pooled data yang akan menghasilkan

1581 |Jurnal Riset Akuntansi dan Keuangan Vol. 5| No. 3 | 2017


ZAKI FAKHRONI & IRWANSYAH/ Intellectual Capital Dan Market Value: Studi Perusahaan High-IC
Intensive Di Bursa Efek Indonesia

analisis data yang lebih baik, dimana nilai kecuali beban gaji dan tunjangan karyawan.
standard error dari koefisien variabel Kemudian menentukan nilai VACA (Value
independen akan semakin kecil sehingga Added Capital Employed) dengan value
tingkat penyimpangan (biased) akan added diskala capital employed. VACA
semakin menurun. Sampel data terdiri atas menunjukkan kemampuan capital
254 unit observasi. Pengambilan sampel employed memberikan kontribusi terhadap
menggunakan metode probability/random value added organisasi. Kemudian
sampling. Analisis statistik menggunakan menentukan nilai VAHU (Value Added
regression analysis, uji F dan uji Human Capital), rasio ini menunjukkan
determinasi R-square. kontribusi yang diberikan oleh dana yang
Variabel terikat dalam penelitian ini diinvestasikan pada sumber daya manusia
adalah market-to-book value. Market-to- terhadap value added perusahaan dengan
book value didefinisikan sebagai nilai pasar value added diskala dengan human capital
perusahaan terhadap nilai bukunya. Skala (beban gaji dan tunjangan karyawan).
pengukuran variabel adalah rasio. Market- Kenudian menentukan nilai STVA
to-book value diukur dengan menggunakan (Structural Capital Value Added), rasio ini
persamaan dari Madinitos, et al,. (2011) menunjukkan seberapa besar structural
yaitu MBV sama dengan MV (jumlah capital yang diperlukan untuk
saham beredar dikali harga pasar saham menghasilkan 1 rupiah dari value added,
pada tanggal neraca) diskala terhadap BV rasio ini juga menunjukkan keberhasilan
(nilai buku ekuitas pemegang saham structural capital dalam menciptakan nilai
dikurangi modal saham preferen). bagi perusahaan, dengan menskalakan
Sedangkan variabel bebas dalam antara structural capitali terhadap value
penelitian adalah intellectual capital. added, dan tahap terakhir adalah
Intellectual capital didefiniskan sebagai menentukan nilai VAICTM yaitu
aset pengetahuan yang tidak berwujud menjumlahkan koefisien-koefisien yang
namun berperan besar dalam menciptakan telah dihitung sebelumnya.
nilai tambah bagi perusahaan. Pulic (1998)
HASIL DAN PEMBAHASAN
menemukan suatu cara untuk menyediakan
informasi tentang efisiensi penciptaan nilai Pada tabel 2 menunjukkan bahwa
dari aset berwujud dan tidak berwujud menunjukkan bahwa variabel Intellectual
dalam perusahaan. adalah VAICTM yang Capital (VAICTM) berpengaruh positif
merupakan sebuah prosedur analitis yang terhadap market to book value sebesar
dirancang untuk memungkinkan 0,149 dan signifikan pada alpha 1%
manajemen, pemegang saham dan (0,006). Oleh karena itu pengujian terhadap
pemangku kepentingan lain yang terkait persamaan model pertama menghasilkan
untuk secara efektif memonitor dan kesimpulan yaitu Intellectual Capital
mengevaluasi efisiensi nilai tambah dengan (VAICTM) berpengaruh positif dengan
total sumber daya perusahaan dan masing- market to book value. Koefisien Intellectual
masing komponen sumber daya utama. Capital (VAICTM) menunjukkan nilai
Pengukuran VAICTM positif yang artinya peningkatan nilai
menggunakan model yang dikemukakan Intellectual Capital (VAICTM) juga akan
oleh Madinitos, et al., (2011) dengan diikuti oleh kenaikan nilai market to book
tahapan pengukuran menghitung VA value.
(Value Added) dengan total pendapatan Hasil uji signifikansi F-value pada
dikurang dengan seluruh beban usaha tabel 2 berkaitan dengan spesifikasi model

1582 |Jurnal Riset Akuntansi dan Keuangan Vol. 5| No. 3 | 2017


JURNAL RISET AKUNTANSI DAN KEUANGAN, 5 (3), 2017, 1575-1588

penelitian, yaitu seluruh model penelitian digunakan untuk memprediksi variabel


yang diajukan memiliki nilai F statistik terikat.
yang jauh di atas nilai statistik tabel dan Pada tabel 2, nilai adjuster R2 pada
tingkat signifikansi yang akurat sebesar pengujian persamaan model penelitian
0,000 pada tingkat signifikansi alpha 5%. pertama adalah sebesar 0,216 atau 21,6%
Nilai signifikansi F statistik yang jauh lebih artinya bahwa pengujian persamaan model
rendah dibandingkan dengan signifikansi F penelitian pertama ini mampu memberikan
tabel (0,05) maka dapat dikatakan bahwa kontribusi informasi yang diperlukan
variabel bebas dapat menjelaskan variasi sebesar 21,6% dalam menerangkan variabel
variabel terikat dalam model yang terikat dalam model, sedangkan 78,4%
digunakan, artinya bahwa seluruh variabel diterangkan oleh faktor lain di luar model
bebas pada model penelitian yang penelitian ini.
digunakan dalam penelitian ini dapat
Tabel 2. Pengujian Hipotesis VAICTM Terhadap Market to Book Value
Pengujian Hipotesis Coefficient t value Sign

Constant 0,513 3,649 0,000***


VAICTM 0,149 2,784 0,006***

R-Square 0,332
Adjusted R Square 0,216
F Statistik 7,751
Signifikansi F Statistik 0,000***
Variabel Terikat : Market to book value
N = 254
*) signifikansi pada 10%
**) signifikansi pada 5%
***) signifikansi pada 0%

Sumber : Data Diolah

Hasil penelitian ini konsisten properti dan real estat lebih menonjolkan
dengan penelitian Chen et al., (2005) intellectual capital sebagai daya tarik
yang membuktikan bahwa intellectual perusahaan. Intellectual capital yang
capital yang tinggi menyebabkan investor memadai dalam perusahaan dipandang
menempatkan harga yang lebih tinggi pada investor sebagai daya jual perusahaan di
saham perusahaan. Karena pengelolaan masa sekarang dan prospek kemajuan
kekayaan intelektual perusahaan yang baik perusahaan di masa depan. Sehingga
akan menyebabkan nilai perusahaan investor yang akan menanamkan modalnya
meningkat. Perusahaan yang bernilai tinggi memperhatikan intellectual capital
akan membuat sahamnya diminati oleh perusahaan dalam pengambilan
investor dan dengan demikian permintaan keputusannya.
akan saham perusahaan meningkat dan Pada tabel 3 menunjukkan bahwa
harga saham turut meningkat. menunjukkan bahwa variabel Value Added
Hasil penelitian ini berbeda dengan Capital Employed (VACA) berpengaruh
Madinitos et al., (2011) yang dilakukan positif terhadap market to book value
pada perusahaan perbankan Yunani sebesar 0,740 dan signifikan pada alpha 5%
sehingga perbedaan yang terjadi (0,015). Oleh karena itu menghasilkan
menegaskan bahwa sektor industri kesimpulan yaitu Value Added Capital
advertising, printing dan media serta sektor Employed (VACA) berpengaruh positif

1583 |Jurnal Riset Akuntansi dan Keuangan Vol. 5| No. 3 | 2017


ZAKI FAKHRONI & IRWANSYAH/ Intellectual Capital Dan Market Value: Studi Perusahaan High-IC
Intensive Di Bursa Efek Indonesia

dengan market to book value. Koefisien Value Added Human Capital


VACA menunjukkan nilai positif yang (VAHU) merupakan indikator efisiensi dari
artinya peningkatan nilai Value Added biaya tenaga kerja yang dikeluarkan oleh
Capital Employed (VACA) menyebabkan perusahaan. Hal ini menunjukkan bahwa
peningkatan pada rasio nilai pasar terhadap investor dalam mengambil keputusan
nilai buku perusahaan. investasi tidak terpengaruh oleh usaha
Perusahaan yang memiliki efisiensi perusahaan dalam mengembangkan sumber
modal fisik yang baik, adalah perusahaan daya manusianya. Hal ini dapat disebabkan
yang mampu mempergunakan sumber oleh kesadaran investor akan pentingnya
daya fisik yang dimilikinya untuk pengembangan karyawan di dalam
menghasilkan value added (VA) secara perusahaan. Menurut Firer & Williams
maksimal. Nilai value added (VA) yang (2003) dalam Ulum (2007),
tinggi menyebabkan nilai Value Added menunjukkan bahwa perusahaan
Capital Employed (VACA) yang tinggi memberikan perhatian yang lebih terfokus
pula. Informasi mengenai value added terhadap upaya untuk memaksimalkan
(VA) yang tinggi ditangkap oleh investor pemanfaatan tangible assets dalam
melalui laporan keuangan sebagai pengembangan human capital.
keberhasilan perusahaan dalam Variabel Structural Capital Value
mendatangkan keuntungan. Hal ini Added (STVA) berpengaruh positif
meningkatkan preferensi investor atas terhadap market to book value sebesar
saham perusahaan yang akan menyebabkan 0,776 dan signifikan pada alpha 1%
permintaan atas saham juga ikut meningkat. (0,000). Oleh karena itu menghasilkan
Meningkatnya permintaan akan saham kesimpulan yaitu Structural Capital Value
perusahaan secara otomatis akan Added (STVA) berpengaruh positif dengan
meningkatkan harga pasar saham market to book value. koefisien Structural
perusahaan dan pada akhirnya nilai Capital Value Added (STVA) yang bernilai
kapitalisasi pasarnya juga akan ikut naik. positif juga menjelaskan bahwa
Sehingga rasio market-to-book value peningkatan pada Structural Capital Value
perusahaan juga ikut meningkat. Dengan Added (STVA) akan menyebabkan market
demikian Value Added Capital Employed to book value meningkat nilainya.
(VACA) memiliki pengaruh yang positif Structural Capital Value Added (STVA)
terhadap market-to-book value.. mewakili keseluruhan structural capital di
Variabel Value Added Human dalam perusahaan. Innovative capital yang
Capital (VAHU) berpengaruh positif tercermin dalam biaya riset dan
terhadap market to book value sebesar pengembangan (research and
0,114 dan signifikan pada alpha 10% development) serta relational capital yang
(0,087). Oleh karena itu menghasilkan diwakilkan oleh biaya periklanan termasuk
kesimpulan yaitu Value Added Human dalam pengukuran efisiensi structural
Capital (VAHU) berpengaruh positif capital. Senada dengan Reich (1991) dan
dengan market to book value. koefisien Wright et al.,(2017) menemukan bahwa
Value Added Human Capital (VAHU) biaya riset dan pengembangan serta biaya
menunjukkan nilai positif yang artinya nilai periklanan memiliki pengaruh yang sangat
market to book value akan meningkat jika signifikan dan positif terhadap nilai pasar
terjadi peningkatan pada efisiensi biaya perusahaan.
tenaga kerja dalam perusahaan. Hasil uji signifikansi F-value pada
tabel 3, berkaitan dengan spesifikasi model

1584 |Jurnal Riset Akuntansi dan Keuangan Vol. 5| No. 3 | 2017


JURNAL RISET AKUNTANSI DAN KEUANGAN, 5 (3), 2017, 1575-1588

penelitian adalah seluruh model penelitian variabel bebas dapat menjelaskan variasi
yang diajukan memiliki nilai F statistik variabel terikat dalam model yang
yang jauh di atas nilai statistik tabel dan digunakan, artinya bahwa seluruh variabel
tingkat signifikansi yang akurat sebesar bebas pada model penelitian yang
0,006 pada tingkat signifikansi alpha 5%. digunakan dalam penelitian ini dapat
Nilai signifikansi F statistik yang jauh lebih digunakan untuk memprediksi variabel
rendah dibandingkan dengan signifikansi F terikat.
tabel (0,05) maka dapat dikatakan bahwa
Tabel 3. Pengujian Hipotesis VACA, VAHU, STVA Terhadap Market to Book Value
Pengujian Hipotesi Coefficient t value Sign
Constant 0,269 1,837 0,000***
VACA 0,740 2,457 0,015**
VAHU 0,114 0,428 0,087*
STVA 0,776 0,949 0,000***

R-Square 0,447
Adjusted R Square 0,329
F Statistik 4,389
Signifikansi F Statistik 0,006***
Variabel Terikat : Market to book value
N = 254
*) signifikansi pada 10%
**) signifikansi pada 5%
***) signifikansi pada 0%

Sumber : Data Diolah

Pada tabel 3, nilai adjuster R2 pada memperoleh nilai estimasi koefisien regresi
pengujian persamaan model penelitian dan menarik inferensi statistik. Dalam
kedua adalah sebesar 0,329 atau 32,9% konteks penelitian ini, nilai determinasi R-
artinya bahwa pengujian persamaan model square (R2) yang relatif rendah bukan
penelitian kedua ini mampu memberikan berarti model regresi yang digunakan jelek.
kontribusi informasi yang diperlukan Hair, et al., (2013) menyebutkan bahwa
sebesar 32,9% dalam menerangkan variabel koefisien determinasi hanya merupakan
terikat dalam model, sedangkan 67,1% salah satu dan bukan satu-satunya kriteria
diterangkan oleh faktor lain di luar model pemilihan model empirik yang baik.
penelitian ini. Artinya meskipun nilai determinasi R-
Secara umum hasil pengujian square (R2) suatu model regresi adalah
determinasi terhadap persamaan model tinggi namun nilai uji signifikansi
penelitian ini memberikan nilai probabilitas parameter individual tidak signifikan maka
pengujian simultan yang sangat signifikan model empiris tersebut tidak mampu
sebesar 0,000, artinya bahwa persamaan memberikan penjelasan memadai
model penelitian yang diajukan dapat mengenai teori dan konsep yang digunakan
digunakan untuk memprediksi variabel penelti.
terikat yang diajukan.
SIMPULAN
Namun demikian tujuan analisis
Secara keseluruhan Intellectual
regresi bukan semata-mata untuk
2 Capital (VAICTM), Value Added Capital
memperoleh nilai R-square (R ) yang
Employed (VACA), Value Added Human
tinggi, tetapi pada dasarnya adalah untuk

1585 |Jurnal Riset Akuntansi dan Keuangan Vol. 5| No. 3 | 2017


ZAKI FAKHRONI & IRWANSYAH/ Intellectual Capital Dan Market Value: Studi Perusahaan High-IC
Intensive Di Bursa Efek Indonesia

Capital (VAHU) dan Structural Capital between intellectual capital and


Value Added (STVA) berpengaruh positif intangible assets of pharmaceutical
terhadap market-to-book value. Hasil companies. Journal of Intellectual
penelitian ini mendukung resource-based Capital, 7(2), 241 - 253.
theory, kepemilikan dan pemanfaatan aset Bontis, N. (1998). Intellectual capital: an
berwujud dan tidak berwujud akan exploratory study that develops
memberikan nilai tambah dan menciptakan measures and models. Management
competitive advantage bagi perusahaan. Decision, 36 (2), 63-76.
Perusahaan yang memiliki nilai tambah dan Chen, M.C, Cheng S.J, & Hwang Y.
mampu bersaing tentu akan mendapat (2005). An Empirical Investigation
penghargaan lebih dari investor. Of The Relationship Between
Penghargaan investor ini ditunjukkan Intellectual Capital And Firm’s
dengan minat investor atas saham Market Value And Financial
perusahaan yang pada akhirnya akan Performance, Journal Of Intellectual
meningkatkan harga pasar saham. Capital, 6 (2): 159-176.
Sektor industri advertising, printing Edvinsson, L., & Malone, M. (1997).
dan media serta sektor properti dan real Intellectual capital: Realizing your
estat lebih menonjolkan intellectual capital company's true value by finding its
sebagai daya tarik perusahaan. Intellectual hidden brainpower. New York:
capital yang memadai dalam perusahaan HarperBusiness.
dipandang investor sebagai daya jual Firer, S., & Williams, M. (2003).
perusahaan di masa sekarang dan prospek Intellectual capital and traditional
kemajuan perusahaan di masa depan. measures of corporate performance.
Sehingga investor yang akan menanamkan Journal of Intellectual Capital, 4(3),
modalnya memperhatikan intellectual 348-360.
capital perusahaan dalam pengambilan Gitman, L., & Zutter, C. (2015). Principles
keputusannya. Temuan dari penelitian ini of Managerial Finance. England:
mengindikasikan bahwa perusahaan sektor Pearson.
advertising, printing dan media serta sektor Hair, J.F., Sarstedt, M., Hult, T.M., Ringle,
properti dan real estat di Indonesia dapat C.M. (2013). A Primer On Partial
memanfaatkan asset tidak berwujud yang Least Squares Structural Equation
dimilikinya secara optimal dan efisien Modeling (PLS SEM). Los Angeles:
untuk menciptakan nilai bagi perusahaan. Sage.
Bagi regulator dan penyusun Hassett, K., & Shapiro, R. (2012). What
standar akuntansi, penelitian ini memiliki Ideas Are Worth: The Value of
implikasi untuk melakukan penelitian dan Intellectual Capital and Intangible
menggali lebih mendalam mengenai Assets in the American Economy.
intellectual capital, sehingga perlakuan, Horngren, Charles T., Walter T.
pengukuran, dan penyajian mengenai Harrison Jr., M. Suzanne Oliver.
intellectual capital dapat segera disusun. ( 2009). Accounting, Eighth Edition.
Pearson Education, Inc. USA.
DAFTAR PUSTAKA
Lev, B. (2003, September). Remarks on the
Berzkalne, I., & Zelgalve, E. (2014).
Measurement, Valuation, and
Intellectual Capital and Company
Reporting of Intangible Assets.
Value. Procedia - Social and
FRBNY Economic Policy Review.
Behavioral Sciences, 110, 887-896.
Lipunga, A. (2014). Intellectual Capital
Boekestein, B. (2006). The relation
1586 |Jurnal Riset Akuntansi dan Keuangan Vol. 5| No. 3 | 2017
JURNAL RISET AKUNTANSI DAN KEUANGAN, 5 (3), 2017, 1575-1588

Performance of the Commercial Accreditation 15 (1) April: 101-116.


Banking Sector of Malawi. Soedaryono, Bambang, Murtanto, Ari
International Journal of Business and Prihatini. (2012). Effect Intellectual
Management, 10(1), 210 – 222. Capital (Value Added Intellectual
Madinitos, Dimitrios, Dimitrios Capital) To Market Value And
Chatzoudes, Charalampos Tsairidis, Financial Performance Of Banking
& Georgios Theriou. (2011). The Sector Companies Listed In
Impact Of Intellectual Capital On Indonesia Stock Exchange. Paper
Firms’ Market Value And Financial dipresentasikan pada The 2012
Performance, Journal Of Intellectual International Conference On
Capital 12 (1) 132-151. Business And Management . Phuket.
Moore, L., & Craig, L. (2008). Intellectual Stewart, T. (1997). Intellectual capital: The
Capital in Enterprise Success: New Wealth of Organization (Vol.
Strategy Revisited. John Wiley & 1st ed). New York: Doubleday /
Sons. Currency.
Nimtrakoon, S. (2015). The relationship Sullivan, P. (2000). Value Driven
between intellectual capital, firms’ Intellectual Capital: How to Convert
market value and financial Intangible Corporate Assets into
performance. Journal Of Intellectual Market Value. New York: John
Capital, 16(3), 587-618. Wiley & Sons, Inc.
Penrose, E.T. (1959). The Theorv of The Sveiby, K. E. (1998). Measuring
Growth of The Firm. New York: Intangibles and Intellectual Capital -
Wiley. An Emerging First Standard.
Pramelasari, Yosi Metta. (2010). Ulum, Ihyaul. (2007). Pengaruh Intellectual
Pengaruh Intellectual Capital Capital Terhadap Kinerja Keuangan
Terhadap Nilai Pasar Dan Kinerja Perusahaan Perbankan Di Indonesia.
Keuangan Perusahaan. Skripsi. Tesis. Semarang: Universitas
Universitas Diponegoro. Diponegoro.
Pulic, A. (1998). Measuring the Ulum, Ihyaul. (2009). Intellectual Capital:
performance of intellectual potential Konsep dan Kajian Empiris. Graha
in knowledge economy, paper Ilmu. Yogyakarta.
presented at the 2nd World Congress Wicaksana, Adityas. (2011). Pengaruh
on Measuring and Managing Intellectual Capital Terhadap
Intellectual Capital, McMaster Pertumbuhan Dan Nilai Pasar
University, Hamilton. Perusahaan Pada Perusahaan
Reich, R. & DeFillippi, R. (1990). Causal Perbankan yang Tercatat di Bursa
ambiguity, barriers to imitation, and Efek Indonesia. Skripsi. Semarang:
sustainable competitive advantage. Universitas Diponegoro.
Academy of Management Review, Wright, P.M., McMahan, G.C.,
15, 88-102. McWilliams, A. (2017). Human
Sianipar, Mutiara Basuki. ( 2012). Resources and Sustained Competitive
Intellectual Capital And Its Impact Advantage: A Resource Based
On Financial Profitability And Perspective, Marshal School of
Investor’s Capital Gain On Business,
Shares, Journal Of Economics, http://www.marshall.usc.edu/ceo
Business, And Accountancy Ventura

1587 |Jurnal Riset Akuntansi dan Keuangan Vol. 5| No. 3 | 2017

Anda mungkin juga menyukai