Anda di halaman 1dari 10

PENGARUH INSTITUTIONAL OWNERSHIP TERHADAP

FINANCIAL PERFORMANCE MELALUI INTELLECTUAL


CAPITAL SEBAGAI VARIABEL INTERVENING PADA
PERUSAHAAN RETAIL DAN JASA DI INDONESIA

Yoselinda Avelia dan Josua Tarigan


Akuntansi Bisnis Universitas Kristen Petra
Email: Josuat@petra.ac.id

ABSTRAK

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh institutional ownership terhadap


financial performance, serta pengaruh institutional ownership terhadap intellectual capital.
Financial performance diukur dengan ROA, ROE, dan Tobin’s Q, dan intellectual capital yang
diukur dengan VAIC (Value Added Intellectual Capital Coefficients). Sampel yang digunakan
dalam penelitian terdiri dari 64 perusahaan retail dan jasa yang terdaftar di BEI dengan tahun
pengamatan 2011-2015. Data didapatkan dari laporan tahunan dan laporan keuangan
perusahaan, data tersebut diolah dengan menggunakan software WarpPLS versi 5.0.
Hasil dari olah data menunjukkan hasil penelitian bahwa adanya institutional ownership
dalam perusahaan mempengaruhi intellectual capital. Intellectual capital merupakan asset
penting bagi perusahaan sehingga dapat meningkatkan financial performance perusahaan.
Institutional ownership dapat memantau keputusan manajemen sehingga financial performance
menjadi lebih baik. Penelitian ini memiliki keterbatasan sampel hanya terbatas pada
perusahaan retail dan jasa.

Kata Kunci: Institutional Ownership, Financial Performance, Intellectual Capital

ABSTRACT

This study aimed to know the influence of institutional ownership on financial performance,
This influenceof the intellectual capital on financial performance, institutional ownership on
intellectual capital. Financial performance measured by ROA, ROE, and Tobin’s Q, and
Intellectual capital measured by VAIC (Value Added Intellectual Capital Coefficients). The
sample consisted of 64 retail and service companies listed on BEI during the period of 2011- 2015.
The data collected from annual reports, then analyzed by using WarpPLS version 5.0 software.
The result showed that institutional ownership in company gave positive influance to
intellectual capital. Intellectual capital was an important asset for company to increase financial
performance. Institutional ownership was able to monitor the decision of manager sowas able to
increase financial performance. This study has limitation sampel only on retail and service
companies.

Keywords: Institutional Ownership, Financial Performance, Intellectual Capital

589
590 Business Accounting Review, Vol. 5, No. 2, Agustus 2017 (589-600)

PENDAHULUAN family ownership dapat menekan agency cost


(Villalonga dan Amit, 2004).
Perkembangan perusahaan saat ini di Financial performance dibutuhkan
Indonesia sudah berkembang dengan sangat untuk mengambil keputusan bagi pihak
pesat. Bayak perusahaan saling berlomba eksternal maupun internal. Financial
untuk meningkatkan nilai perusahaan. saat performance merupakan gambaran keuangan
ini telah banyak perusahaan yang telah go dalam suatu perusahaan. beberapa peneliti
public dengan mendaftarkan dalam bursa sebelumnya telah meneliti pengaruh
efek untuk meningkatkan nilai perusahaan. ownership structure terhadap financial
dengan adanya bursa efek dapat membantu performance. Hasil penelitian Lappalainen
perusahaan yang telah masuk dalam pasar dan Niakanen (2012) menunjukkan
modal untuk mendapat tambahan investasi institutional ownership sebagai faktor
dari calon investor dengan menjual belikan penentu financial performance pada
saham sehingga investor dapat dikatakan perusahaan kecil dan menengah di Finlandia
sebagai pemilik perusahan tersebut. karena memiliki hubungan yang signifikan
Manajemen merupakan pengelolah dan terhadap financial performance.
memiliki tugas untuk mensejahterakan Saat ini kemunculan knowledge based
pemilik (Saleh, N. M, Rahman, R. C., dan economy membuat berubahnya tokal ukur,
Hassan, M. S., 2009). nilai, kinerja, dan persepsi perusahan (Saleh,
Ownership structure di perusahaan N. M, Rahman, R. C., dan Hassan, M. S.,
Indonesia cenderung terkonsentrasi 2009). Pengetahuan masuk menjadi asset
(Wiranata dan Nugrahanti, 2013). Struktur yang berharga dan mampu menciptakan nilai
kepemilikan memiliki berbagai macam perusahaan dalam bentuk intangible asset.
diantaranya Institutional ownership yaitu Kriteria intangible asset dalam knowledge
kepemilikan oleh bank, perusahaan, atau based ini adalah modal tak berwujud atau
institusi lain. Dapat bertindak dengan intangible capital (Ross dan Ross, 1997).
memonitor perusahaan, mendisiplinkan Intellectual capital dapat dikatakan sebagai
manajemen, dan mempengaruhi manajer sumber competitive advantage (Firer dan
perusahaan (Shleifer dan Vishny, 1986). Williams, 2005) sehingga dapat dikatakan
Kepemilikan ainnya adalah Managerial intellectual capital dapat mempengaruhi
ownership yaitu pihak manajemen yang financial performance perusahaan.
memiliki persentase kepemilikan dalam Intellectual capital memiliki kontribusi dalam
perusahaan. dengan adanya kepemilikan ini financial performance dan dapat menjadi lead
maka dapat timbul agency theory. indicator financial performance pada masa
Manajemen selalu dituntut untuk dapat yang akan datang (Chen, M. C., Cheng, S. J.,
mempertanggungjawabkan pekerjaannya, dan Hwang, Y., 2005).
namun tidak semua managerial ownership Penelitian ini akan fokus kepada
tidak menyimpang. Manajer yang memiliki pengaruh institutional ownership terhadap
kepemilikan dalam perusahaan memiliki financial performance dengan intellectual
kecenderungan menyimpang untuk capital sebagai variabel intervening pada
mennguntungkan diri sendiri (Jensen, perusahaan retail dan jasa di Indonesia.
Meckling, 1976). Jika dalam perusahaan
terdapat foreign ownership maka pemilik LANDASAN TEORI
saham asing tersebut memiliki keyakinan
akan perusahaan untuk menciptakan value Agency Theory
yang baik. Government ownership juga Hubungan keagenan adalah hubungan
bertindak memonitor dan mengawasi yang timbul karena adanya kontrak yang
perusahaan dengan dekat (Ghazali, 2010). diterapkan antara pemilik perusahaan atau
Struktur kepemilikan yang berbeda dapat pemegang saham (principal) dengan
menimbulkan mekanisme kontrol yang manajemen (agent), dimana principal
berbeda untuk memantau aktivitas bisnis memberikan wewenang kepada agent untuk
dalam perusahaan termasuk dalam pelaporan menjalankan perusahaan serta mendelegasi-
keuangan (Nelson dan Rusdi, 2015). Family kan kewenangan untuk mengambil
ownership adalah sekelompok keluarga atau keputusan dalam menjalankan tugas tertentu
seseorang yang memiliki sekurangnya 20 (Jensen dan Meckling, 1976).
persen saham dalam perusahaan, adanya Seorang agen seharusnya memiliki
tujuan yang sama dengan principal, jika agen
Avelia: Pengaruh Institutional Ownership Terhadap Financial 591

memiliki kepentingan yang berbeda dengan Intellectual capital merupakan asset


principal maka hal ini disebut agency conflict yang dimiliki persahaan yang berupa modal
hal ini dapat terjadi karena adanya tetapi tidak Nampak dalam pencapatan
pemisahan tugas antara pengelolah dan laporan keuangan dalam perusahaan tetapi
pemilik sehingga dapat menjadi pertentangan dapat menimbulkan value bagi perusahaan.
pada pihak agen yang mengutamakan intellectual capital tidak mudal
kepentingan pribadinya (Daud, A., Nangoy, diidentifikasikan dan dilaporkan dalam
S., dan Saerang, I., 2015). Hubungan antara laporan keuangan (Nimtrakoon, 2015).
pemegang saham (principal) dan manajemen Intellectual capital memiliki tiga
(agent) juga dapat menimbulkan informasi komponen utama yaitu human capital,
asimetri, yaitu ketidakseimbangan informasi structural capital, dan relation (customer)
antara pemegang saham dan manajer yang capital.
disebab-kan pengungkapan informasi yang Human capital merupakan hal yang
tidak lengkap oleh manajer. Untuk menekan paling penting dalam intellectual capital
agency conflict maka diperlukan agency cost dalam menciptakan inovasi maupun strategi
yaitu biaya yang dikeluarkan principle agar dalam perusahaan. karyawan ayng memiliki
agent dapat bekerja sesuai dengan tujuan skill, pengalaman, dan kompetensi akan
principal. Untuk mengurangi konflik yang meingkatkan human capital perusahaan
timbul akibat hubungan keagenan maka Human capital terdiri dari employee
ownership structure memiliki peran karena capability, employee satisfaction, dan
salah satu mekanisme tata kelola employee sustainability (Bontis, N., Keow, W.
perusahaan. adanya institutional ownership C., dan Richardson, S., 2000). Human capital
dapat menjadi pengawas terhadap mengacu pada keterampilan atau kompetensi
manajemen perusahan. pelatihan, pendidikan, pengalaman, dan nilai
karakteristik tenaga kerja dalam suatu
Institutional Ownership perusahaan (Edvinsson dan Malone, 1997).
Institutional ownership adalah Structural capital adalah semua
kepemilikan saham oleh pihak bank, pengetahuan non- human resource seperti
perusahaan, atau institusi lainnya, dapat database, organizational chart, strategi,
bertindak untuk memonitor perusahaan. program administrasi (Roos, G., dan Roos, J.,
Institutional ownership merupakan jenis dari 1997). Structural capital terdiri dari
ownership structure yang merupakan intellectual property dan infrastructure asset,
mekanisme dalam good corporate governance contoh dari intellectual property berupa
yang dapat mempengaruhi kinerja intangible asset adalah patent, copy right,
perusahaan. trade mark, sedangkan contoh infrastructure
Di Indonesia institutional ownership asset adalah management phylosopy,
merupakan satu kepemilikan terbesar dalam corporate culture, management process,
sebuah perusahaan (Henryanti dan information system, networking system (Moon
Kusumastuti, 2013). Institutional ownership dan Kym, 2006). Structural capital berkaitan
dapat mempengaruhi internal perusahaan dengan mekanisme struktur perusahaan
dengan secara tidak langsung. Adanya yang mendukung karyawan mencapai kinerja
pengawasan yang optimal dari institutional intelektual yang optimal (Chen M. C., Cheng,
ownership dalam perusahaan maka jika S. J., dan Hwang, Y., 2005).
institutional ownership kurang puas terhadap Relational (customer) capital adalah
kinerja manajerial maka mereka dapat semua yang berhubungan dengan pihak
menjual sahamnya. eksternal baik dengan pelanggan maupun
pemasok. Relational capital adalah
Intellectual Capital pengetahuan yang menanamkan hubungan
Saat ini sistem produksi didorong oleh dengan semua stakeholder yang dapat
pengetahuan dan keahlian yang dapat mempengaruhi kelangsungan hidup
dideskripsikan sebagai intellectual capital. perusahaan (Mondal dan Ghosh, 2012).
Intellectual capital merupakan asset Komponen ini yang memberikan nilai nyata
perusahaan yang berupa modal tak nampak bagi perusahaan karena terdapat interaksi
dalma pencatatan laporan keuangan dalam secara langsung seperti supplier yang
perusahaan yang dapat menimbulkan value menyediakan bahan berkualitas, customer
bagi perusahaan (Nimtrakoon, 2015). yang loyal dan puas pada perusahaan, seta
592 Business Accounting Review, Vol. 5, No. 2, Agustus 2017 (589-600)

stakeholder lain seperti hubungan dengan


pemerintah maupun relasi bisnis. Pengaruh Intellectual capital terhadap
financial performance
Financial Performance Intellectual capital adalah asset
Financial performance adalah perusahaan yang berupa modal tak terlihat,
gambaran umum dari keuangan suatu dengan adanya intellectual capital maka
perusahaan. Dengan adanya pelaporan dapat meningkatkan nilai financial
financial performance dalam perusahaan performance. Perusahaan yang mendapatkan
maka manajemen dapat melakukan analisa laba akan dapat memberi motivasi kepada
apakah aktivitas perusahaan sudsah efektif karyawan untuk berinovasi dan
dan efisien. Perusahaan harus berhati-hati meningkatkan skill yang merupakan bagian
dalam mengembangkan strategi ketika dari intellectual capital perusahaan.
memilih target, memonitor hasil, dan faktor Perusahaan yang ditunjang dengan
dalam performance (Morales dan Hamandez, mekanisme mendukung karyawan dalam
2014). Financial performance dibutuhkan mencapai tujuan perusahaan dan adanya
untuk mengambil keputusan bagi pihak teknologi, trade mark, serta informasi
internal maupun eksternal perusahaan. ada perusahaan maka nilai perusahaan akan naik
banyak pengukuran dalam melihat financial sehingga dapat mempengaruhi financial
performance seperti profitabilitas, likuiditas, performance. Adanya value added berupa
soulvabilitas, aktivitas, dan nilai pasar. Salah intellectual capital dalam perusahaan dapat
satu cara melihat financial performance membuat financial performance perusahaan
perusahaan adalah dengan melihat meningkat juga. Bontis , N., Keow, W. C., dan
profitabilitas rasio dimana rasio ini paling Richardson, S., 2000) meneliti komponen
umum digunakan oleh peneliti terdahulu dan intellectual capital yaitu human , structural,
nilai pasar. dan customer capital, keterkaitannya dengan
financial performance adalah ketiga
Hipotesis komponen tersebut merupakan komponen
penting dalam menjalankan suatu bisnis
Pengaruh Institutional Ownership sehingga intellectual capital dapat dikatakan
terhadap Intellectual Capital mempengaruhi financial performance suatu
Institutional ownership dapat perusahaan.
mendukung kebijakan jangka panjang seperti Mondal dan Ghosh (2012) melakukan
mengenai pengembangan intellectual capital penelitian tentang intellectual capital dan
perusahan, sehingga dengan adanya financial performance. Hasil dari penelitian
dukungan institutional ownership dapat tersebut menyatakan bahwa intellectual
membuat kinerja intellectual capital menjadi capital dengan financial performance
baik. memiliki hubungan positif. Joshi M., Cahill,
Supradnya dan Ulupui (2016) melakukan D., Sidhu, J., dan Kansal, M., 2013)
penelitian mengenai institutional ownership, mengatakan bahwa intellectual capital
terhadap intellectual capital performance memiliki hubungan yang kompleks dengan
pada perusahaan yang terdaftar pada BEI. kinerja perusahaan pembiayaan di Australia
Hasil penelitian tersebut adalah adanya intellectual capital pada financial sector di
hubungan positif antara institutional Australia sangat di pengaruhi oleh human
ownership terhadap intellectual capital capital efficiency. Sedangkan hasil yang
performance. Hasil yang berbeda ditunjukkan berbrda ditunjukkan oleh Hasil penelitian
oleh Mahardika E. S., Khafid, M., dan menunjukkan adanya hubungan yang
Agustina, L., 2014) melakukan penelitian signifikan antara tiga komponen intellectual
tentang pengaruh ownership structure capital dengan satu dari tiga indikator
terhadap intellectual capital performance financial performance yaitu ROE.
pada perusahaan manufaktur yang tercatat
di BEI. Hasil penelitian tersebut H2: Intellectual Capital berpengaruh
menunjukkan institutional ownership tidak terhadap financial performance
berpengaruh secara signifikan terhadap
intellectual capital performance. Pengaruh Institutional Ownership
H1: Institutional Ownership Terhadap Financial Performance
berpengaruh terhadap Intellectual Institutional ownership memiliki
Capital peran yang sangat penting bagi perusahaan
Avelia: Pengaruh Institutional Ownership Terhadap Financial 593

karena dapat meminimalkan agency conflict VACA: Value added capital employed
antara manager dan owner, serta dapat VA: Value added
memonitor keputusan yang diambil oleh CE: Capital employed
manajemen (Jensen dan Mackling, 1976). VAHU: Value added human capital
Institutiona ownershipl merupakan pihak SC: (VA-HC)
yang profesional dan mengerti tentang STVA: Structural capital value added
laporan keuangan perusahaan sehingga 3. Financial Performance
dapat mengetahui jika manajemen bertindak ROA=
𝑁𝑒𝑡 𝑖𝑛𝑐𝑜𝑚𝑒
𝑇𝑜𝑡𝑎𝑙 𝑎𝑠𝑠𝑒𝑡𝑠
curang dalam melaporkan laporan keuangan 𝑁𝑒𝑡 𝑖𝑛𝑐𝑜𝑚𝑒
perusahaan. ROE=
𝑇𝑜𝑡𝑎𝑙 𝑒𝑞𝑢𝑖𝑡𝑦
𝑅𝑒𝑣𝑒𝑛𝑢𝑒
Murwaningsari (2010) meneliti ATO=
𝑇𝑜𝑡𝑎𝑙 𝑎𝑠𝑠𝑒𝑡𝑠
mengenai hubungan corporate governance 𝑀𝑉𝐸+𝐵𝑉𝐷
Q=
yang diproksikan dengan institutional 𝐵𝑉𝐸+𝐵𝑉𝐷
ownership dan managerial ownership Keterangan:
terhadap financial performance pada MVE: Market value of equity
perusahaan manufaktur yang terdaftar BVE: Book value of equity
dalam BEI, hasil dari penelitian tersebut BVD: book value of debt
adalah ada hubungan positif signifikan
antara institutional ownership terhadap Penelitian ini menggunakan jenis data
financial performance. Zouari dan Taktak kuantitatif. Sementara sumber data adalah
(2014) meneliti mengenai hubungan data sekunder yang didapatkan dari Bursa
ownership structure (concentration dan mix) Efek Indonesia (www.idx.co.id) berupa
dengan Islamic bank performance terhadap laporan tahunan dan laporan keuangan atau
block investor (asing, keluarga, institusi, dan melalui bloomberg.Teknik pemilihan sampel
negara). Hasil yang diperoleh menunjukkan akan menggunakan metode purposive
tidak adanya hubungan antara concentration sampling. Kriteria: (1) Merupakan
ownership dengan Islamic bank performance, perusahaan retail dan jasa yang ter-daftar di
selain itu gabungan antara investor keluarga Bursa Efek Indonesia (BEI). (2)Melakukan
dan negara sangat bermanfaat bagi kinerja Initial Public Offering (IPO) sebelum tahun
bank, sedangkan institutional ownership 2011. (3) Perusahaan yang mengeluarkan
tidak membuat kinerja bank menjadi lebih laporan keuangan dan laporan tahunan yang
baik lengkap tahun 2011-2015 berturut-turut. (4)
Perusahaan yang melaporkan komposisi
H3: Institutional Ownership pemegang saham managerial dan
berpengaruh terhadap Financial institutional. (5) Perusahaan yang
Performance menggunakan mata uang Rupiah, hanya se-
banyak 64 perusahaan yang memenuhi kri-
METODE PENELITIAN teria purposive sampling. Sehingga, sampel
penelitian ini adalah sebanyak 64 perusahaan
Variabel indpenden dalam penelitian ini dengan 5 tahun pengamatan dari 2011-2015.
adalah Institutional Ownership dengan variabel
dependen financial performance. Sedangkan ANALISA DAN PEMBAHASAN
variabel intervening adalah intellectual capital.
Berikut ini pengukuran dari masing-masing Penelitian ini menggunakan software
variabel diatas: WarpPLS versi 5.0 untuk mengolah dan
1. Institutional Ownership menganalisa seluruh data penelitian. Berikut
IO =
𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑠𝑎ℎ𝑎𝑚 𝑖𝑛𝑠𝑡𝑖𝑡𝑢𝑠𝑖
× 100% merupakan hasil pengolahan data :
𝑗𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑠𝑎ℎ𝑎𝑚 𝑏𝑒𝑟𝑒𝑑𝑎𝑟 Tabel 1 (a) Analisa Deskriptif
2. Intellectual Capital
VA= 𝑂𝑈𝑇 − 𝐼𝑁
𝑉𝐴
VACA=
𝐶𝐴
𝑉𝐴
VAHU=
𝐻𝐶
𝑆𝐶 Tabel 1 (b) Analisa Deskriptif
STVA=
𝑉𝐴
Keterangan:
OUT(output): total pendapatan
IN(input): beban usaha selain beban karyawan
594 Business Accounting Review, Vol. 5, No. 2, Agustus 2017 (589-600)

Tabel 4 Path Coefficients dan P Values

Institutional ownership disimbolkan


dengan IO terhadap intellectual capital
Goodness of Fit Test-Inner Model
menunjukkan angka koefisien sebesar 0.090.
Tanda positif dalam koefisien memiliki arti
Tabel 2 Model Fit And Quality Indices
semakin tinggi adanya institutional
ownership dalam perusahaan semakin baik
intellectual capital dalam perusahaan. Nilai P
value dari institutional ownership terhadap
intellectual capital sebesar 0.051. sehingga α
lebih dari 5% sehingga institutional
ownership berpengaruh positif signifikan
terhadap intellectual capital. Atas hasil
tersebut maka H1 diterima karena
institutional ownership berpengaruh positif
signifikan terhadap intellectual capital
Intellectual capital yang di indikatorkan
dengan VAIC terhadap financial performance
yang diukur dengan ROA, ROE, dan Tobins Q
memiliki nilai koefisien 0.321 yang memiliki
arti positif. Arti dari tanda positif adalah
semakin tinggi intellectual capital maka
semakin baik financial performance
perusahaan. Nilai P value dari intellectual
capital terhadap financial performance
adalah <0.001 sehingga α kurang dari 5%
yang memiliki arti intellectual capital
Profil Variabel memiliki pengaruh signifikan terhadap
Tabel berikut akan menunjukkan nilai financial performance. Atas hasil tersebut
indicator weight masing-masing variabel yang maka H2 diterima karena intellectual capital
digunakan dalam penelitian. Namun, indicator mempengaruhi positif signifikan terhadap
weight dari institutional ownesrship dan financial performance.
intellectual capital tidak disertakan karena hanya Institutional ownership disimbolkan
memiliki indicator weight sebesar 1. dengan IO terhadap financial performance
yang diukur dengan ROA, ROE, dan Tobins Q
Tabel 3 Indicator Weight of Financial Performance memiliki nilai koefisien 0.267 yang memiliki
arti positif. Arti positif menunjukkan semakin
besar nilai institutional ownership dalam
perusahaan maka semakin baik financial
performance perusahaan. Nilai P value dari
Variabel financial performance memiliki 3 institutional ownership terhadap financial
indikator, yaitu ROA, ROE, dan Tobin’s Q dari performance adalah <0.001 sehingga α kurang
ketiga indikator tersebut indikator yang dari 5% maka institutional ownership
paling kuat adalah ROE yaiu sebesar 0.518, berpengaruh signifikan terhadap financial
sedangkan indikator yang paling lemah performance. Atas hasil tersebut maka H3b
adalah Tobin’s Q yaitu sebesar 0.145. diterima karena institutional ownership
sehingga dapat dikatakan ROE merupakan berpengaruh positif signifikan terhadap
indikator yang paling penting dari variabel financial performance.
financial performance.
Tabel 5 Indirect Effects dan P Values
Pengujian Hipotesa
Avelia: Pengaruh Institutional Ownership Terhadap Financial 595

pemeran utama dalam meningkatkan


pengembalian dalam perusahaan serta
perusahaan dapat meningkatkan kinerjanya
jika dapat mengolah kemampuan intellectual
capital secara tepat. Mondal dan Ghosh
indirect effect dan P value sampel. Pengaruh
(2012) mengatakan bahwa asset tak berwujud
tidak langsung menunjukan institutional
(intellectual capital) merupakan faktor
ownership terhadap financial performance
penting dalam menghasilkan keunggulan
melalui intellectual capital menunjukkan
kompetitif yang berkelanjutan dan dapat
koefisien sebesar 0.032 dengan P value
menciptakan kinerja yang sangat baik.
sebesar 0.207 P value memiliki lebih dari 5%
Ahangar (2010) mengatakan intellectual
sehingga tidak signifikan yang menandakan
capital merupakan asset tak berwujud yang
hubungan institutional ownership terhadap
penting bagi strategi asset perusahaan
financial performance tidak dapat
sehingga hubungan keduanya positif. Bontis,
diintervening oleh intellectual capital.
N., Keow, W. C., dan Richardson, S., 2000)
menyatakan komponen intellectual capital
Pembahasan Hipotesa
yaitu human capital, structural capital, dan
1. Pengaruh Institutional Ownership
customer capital memiliki keterkaitan dengan
terhadap Intellectual capital
financial performance karena ketiga
H1 dalam penelitian ini diterima,
komponen tersebut merupakan komponen
institutional ownership terhadap intellectual
penting dalam menjalankan suatu bisnis
capital yang signifikan artinya tinggi
sehingga intellectual capital dapat dikatakan
tingginya institutional ownership maka
mempengaruhi financial performance suatu
semakin tinggi nilai intellectual capital
perusahaan. sehingga dapat dikatakan
perusahaan.
intellectual capital berhubungan positif
Dengan adanya institutional ownership
dengan financial performance.
yang melakukan pengawasan yang optimal
3. Pengaruh Institutional Ownership
maka efisiensi dalam pengelolahan
terhadap Financial Performance
intellectual capital semakin tinggi hingga
H3b dalam penelitian ini diterima, yaitu
dapat meiningkatkan nilai intellectual capital
hubungan yang positif signifikan antara
(Bohdannowicz, 2013). Adanya Institutional
institutional ownership terhadap financial
ownership dapat mendukung kebijakan
performance yang artinya semakin tinggi
jangka panjang yaitu pengembangan
institutional ownership maka semakin baik
intellectual capital perusahaan, dengan
financial performance sebuah perusahaan.
adanya dukungan dari institutional
Hasil penelitian ini sejalan dengan
ownership maka intellectual capital
beberapa peneliti terdahulu Najjar (2015),
perusahaan dapat berkembang menjadi lebih
Kurlelasari (2013). Dengan bertambahnya
baik (Purwanto, 2011).
institutional ownership dalam perusahaan
maka semakin baik dalam memonitor
2. Pengaruh Intellectual Capital terhadap
perusahaan. sehingga diharapkan dapat
Financial Performance
meningkatkan efisiensi dengan
H2 dalam penelitian ini diterima, yaitu
memanfaatkan sumber daya, keahlian, dan
intellectual capital dengan financial
kemampuan untuk memantau keputusan
performance yang positif dan signifikan,
manajeman yang akan mempengaruhi
artinya semakin tinggi intellectual capital
financial performance perusahaan menjadi
dalam perusahaan maka financial
lebih baik. Institutional ownership sangat
performance perusahaan akan meningkat.
penting dalam meminimalkan agency conflict
Hasil dari penelitian ini sejalan
antara manajer dan pemegang saham karena
dengan beberapa peneliti terdahulu seperti
institutional ownership dapat bertindak
Tan, H. P., Plowman, D., dan Hancock, P.,
dengan memonitor tiap keputusan yang
2007), Chen, M. C., Cheng, S. J., dan Hwang,
diambil oleh manajer karena Institutional
Y., 2005), dan Nimtrakoon (2015). Mondal
merupakan pihak yang profesional dan
dan Ghosh (2012) yang mengatakan bahwa
mengerti tentang laporan keuangan
hubungan antara intellectual capital
perusahaan sehingga dapat mengetahui jika
terhadap financial performance pada
manajemen bertindak curang dalam
perusahaan menunjukan pengaruh positif
melaporkan laporan keuangan perusahaan
karena intellectual capital merupakan
(Jensen dan Meckling, 1976). Kontrol yang
596 Business Accounting Review, Vol. 5, No. 2, Agustus 2017 (589-600)

baik dari pemilik dapat mengendalikan terlalu sedikit jumlahnya serta


perilaku manajer perusahaan agar bertindak menambahkan kepemilikan lainnya selain
sesuai dengan tujuan perusahaan (Darwis, institutional ownership.
2009). Dari penjabaran diatas maka dapat
disimpulkan bahwa institutional ownership
berpengaruh positif signifikan terhadap KETERBATASAN HASIL DAN SARAN
financial performance.
Keterbatasan dalam penelitian ini
adalah jumlah sampel yang hanya sebanyak
KESIMPULAN 64 perusahaan masih belum dapat mewakili
seluruh populasi perusahaan non-
Tujuan penelitian ini adalah untuk manufaktur yang berjumlah 317 perusahaan,
menganalisa pengaruh antara institutional selain itu sampel yang diambil hanya
ownership terhadap financial performance perusahaan yang didalamnya memiliki
melalui intellectual capital sebagai variabel ownership structure dan institutional
intervening. Sampel perusahaan yang dipakai ownership. Periode penelitian ini juga masih
adalah perusahaan retail dan jasa dengan tergolong singkat yaitu sebanyak 5 tahun dari
sektor keuangan, perdagangan, jasa, dan tahun 2011 hingga 2015.
investasi, property dan realestate,
infrastructure, utilitas, dan transportasi. DAFTAR REFERENSI
Terdapat 64 perusahaan retail dan jasa yang Ahangar, R. G. (2011). The relationship
menjadi perusahaan sampel sebanyak 5 between intellectual capital and
tahun dari tahun 2011 hingga 2015. financial performance: An empirical
Hasil penelitian menunjukkan bahwa H1 investigation in an Iranian company.
diterima karena penelitian ini menemukan African Journal of Business
pengaruh positif signifikan dari pengaruh Management , 5(1), 88-95.
institutional ownership terhadap intellectual Bohdanowicz, l. (2014). Manajerial ownership
capital. H2 diterima karena penelitian ini and intellectual capitalefficiency :
menemukan adanya pengaruh langsung yang evidence from Poland. China-USA
signifikan dari intellectual capital terhadap Business Review , 13(10), 626-635.
financial performance. H3 diterima karena Bontis, N. (2001). Assesing knowladge asset: a
penelitian ini menemukan adanya pengaruh review of the model used to measure
langsung yang positif dan signifikan dari intellectual capital. International
institutional ownership terhadap financial Journal of maagement reviews , 3, 41-
performance. 60.
Dilihat dari tabel 5 untuk indirect effect Bontis, N., Keow, W. C., & Richardson, S.
dalam model penelitian ini, intellectual (2000). Intelectual capital and business
capital gagal dalam mengintervening performance on Malaysian Industries.
institutional ownership terhadap financial Journal of intellectual capital , 1-17.
performance. Pada tabel 4, institutional Chen, M. C., Cheng, S. J., & Hwang, Y.
ownership memiliki pengaruh langsung (2005). An empirical investigation of the
terhadap financial performance yang kuat relationship between intellectual
jika dilihat dari path coefficient Dilihat dari capital and firms’ market value and
total effect untuk pengaruh institutional financial performance. Journal of
ownership terhadap financial performance Intellectual Capital , 159-176.
melalui intellectual capital tidak mampu Daud, A., Nangoy, S., & Saerang, I. (2015).
menjadi variabel intervening. Pengaruh kepemilikan manajeria dan
institusional terhadap kebijakan
SARAN hutang pada perusahaan non
manufaktur di BEI. Jurnal berkala
Berikut adalah saran yang dapat ilmiah efisiensi , 15(5), 690-702.
diberikan:(1) Bagi perusahaan, seharusnya Firer, S., & Williams, S. M. (2005). Firm
memperhatikan institutional ownership ownership structure and intellectual
terhadap intellectual capitalagar dapat lebih capital disclosures. Journal of
baik lagi bagi perusahaan. (2) Bagi peneliti Accounting Research , 19, 1-18.
yang akan datang, sebaiknya menambahkan Ghazali, N. A. (2010). Ownership structure,
sampel perusahaan karena di penelitian ini corporate governance and corporate
Avelia: Pengaruh Institutional Ownership Terhadap Financial 597

performance in Malaysia. International Journal of Intellectual Capital , 12(1),


Journal of Commerce and Management 132-151.
, 20(2), 109-119. Mahardika, E. S., Khafid, M., & Agustina, L.
Harrison, S., & Sulivan sr, P. H. (2000). (2014). Pengaruh struktur kepemilikan,
Profiting from intellectual capital: ukuran, dan umur perusahaan
learning from leading companies. terhadap kinerja intellectual capital.
Journal of Intellectual Capital , 1(1), Accounting Analysis Journal .
33-46. McMahon, R. G. (2007). Ownership structure,
Henryani, F. F., & Kusumastuti, R. (2013). business growth and financial
Analysis of ownership structure effect performance amongst SMEs From
on economic value added. International Australia's business longitudinal
Journal of Administrative Science and survey. Journal of Small Business and
Organization , 20, 172-178. Enterprise Development , 458-477.
Jensen, M. C., & Meckling, W. H. (1976). Mondal, A., & Ghosh, S. K. (2012).
Theory of the Firm: Managerial Intellectual capital and financial
Behavior, Agency Costs and Ownership performance of Indian. Journal of
Structure. Journal of Financial Intellectual capital , 515-530.
Economics , 3, 305-360. Moon, Y. J., & Kym, H. G. (2006). Amodel for
Joshi, M., Cahill, D., Sidhu, J., & Kansal, M. the value of intellectual capital.
(2013). Intellectual Capital and Canadian Journal of Administrative
Financial Performance: an evaluation of Sciences , 23(3), 253-269.
the Australian financial sector. Journal Morales, J. S., & Hernández, J. G. (2014).
of Intellectual Capital , 14(2), 264-285. Effect of the Type of Ownership in the
Khosravi, A., Bandaria, A. A., & Khosravi, M. Financial Performance: The Case of
(2014). The investigation of relationship Firms in Latin America. International
between ownership structure and board Business Research , 7(10), 125-132.
characteristics withintellectual capital Murwaningsari, E. (2010). Hubungan
in the firms listed on TSE. AENSI Corporate Governance, Corporate Social
Journals , 8(19), 564-572. Responsibilities dan Corporate
Kock, N. (2015). WarpPLS 5.0 User Manual. Financial Performance Dalam Satu
USA: ScriptWarp Systems . Continuum. Jurnal Akuntansi dan
Kubota, K., Saito, S., & Takehara, H. (2013). Keuangan , 11(1), 30.
Corporate Financing, Taxation, and Najjar, D. A. (2015). The effect of institutional
Tobin’s q: Evidence from Japanese ownership on firm performance:
Firms and Industries. Journal of evidance from jordanian listed firm.
Mathematical Finance , 3, 27-45. International Journal of Economic and
Kurlelasari, N. (2013). Pengaruh kepemilikan Finance , 2(12).
institusi terhadap nilai perusahaan dan Nelson, S. P., & Rusdi, N. F. (2015).
kinerja keuangan ( penelitian pada Ownership structures influence on
industri perbankann yang terdaftar di audit fee. Journal of Accounting in
Bursa Efek Indonesia tahun 2009- Emerging Economies , 5, 457-478.
2012). Nimtrakoon, S. (2015). The Relitionship
Kuryanto, B., & Syafruddin, M. (2009). Between Intellectual Capital, Firm's
Pengaruh modal intellectual terhadap Market Value, and Financial
kinerja perusahaan. Journal of Performance. Journal of Intellectual
Accounting and Auditing , 5(2), 128- Capital , 587-618.
147. Permasari, I., & Rismadi, B. (2013).
Lappalainen, J., & Niskanen, M. (2012). Intellectual capital dan return on
Financial performance of SMEs: impact equity: analisa metode value added
of ownership structure and board intellectual coefficient (VAIC) di
composition. Management Research perusahaan manufaktur yang
Review , 35, 1088 - 1108. terdafttar di BEI. Finance and
Maditinos, D., Chatzoudes, D., Tsairidis, C., & Accounting Journal , 2(2).
Theriou, G. (2011). The impact of Petty, R. M., Cuganesan, S., Finch, N., &
intellectual capital on firms’ market Ford, G. (2009). Intellectualcapital and
value and financial performance. valuation: challenges in the voluntary
disclosure of value drivers.
598 Business Accounting Review, Vol. 5, No. 2, Agustus 2017 (589-600)

Roos, G., & Roos, J. (1997). Measuring your


Company’s Intellectual Performance.
Special Issue on Intellectual Capital ,
30(3), 413-426.
Saleh, N. M., Rahman, R. C., & Hassan, M. S.
(2009). Ownership Structre and
Intellectual Capital Performance in
Malaysia. Asian Academy of
Management Journal of Accounting and
Financial , 1-29.
Shleifer, A., & Vishny, R. W. (1986). Large
shareholders and corporate control. The
Journal of Political Economy , 94, 461-
488.
Solimun. (2017). Modul pelatihan warPLS.
Supradnya, I. N., & Ulupui, I. G. (2016).
Pengaruh jenis industri, kepemilikan
manajerial,kepemilikan institusional,
dan kepemilikan asing terhadap kinerja
modal intelektual. E-jurnal Ekonomi
dan Bisnis Universitas Udayana , 1385-
1410.
Tan, H. P., Plowman, D., & Hancock, P.
(2007). Intellectual capital and financial
returns of companies. Journal of
Intellectual Capital , 8(1), 1469-1930.
Ulrich, D. (1998). Intellectual Capital =
Competence x Commitment. Sloan
Management Revew , 39(2), 15.
Villalonga, B., & Amit, R. (2004). How do
family ownership, control and
management affect firm value? Journal
of Financial Economics , ,80(2), 385–
417.
Wiranata, Y. A., & Nugrahanti, Y. W. (2015).
Pengaruh Struktur Kepemilikan
Terhadap Profitabilitas Perusahaan
Manufaktur di Indonesia. Jurnal
Akuntansi dan Keuangan , 15(1), 15-26.
Wolfe, j., & Sauaia, A. C. (2003). The Tobin q
as a Company Performance Indicator.
Developments in Business Simulation
and Experiential Learning , 30.
Zouari, S. B., & Taktak, N. B. (2014).
Ownership structure and financial
performance in Islamic banks Does
bank ownership matter? International
Journal of Islamic and Middle Eastern
Finance and Management , 2, 146 - 160.

Anda mungkin juga menyukai