Studi Kasus Rekaan Skema dan Kontak Interpersonal.
Faktor sugestabilitas (seberapa jauh orang mengizinkan informasi baru yang
diperolehnya mempengaruhi skematanya yang telah ada), Misalnya, guru-guru tentu saja mengharapkan anak-anak yang lemah dalam membaca akan dapat menjadi baik bila kelemahan tersebut diterangkan/ dipersepsi oleh kurangnya usaha. Dan akan sulit menjadi baik bila kelemahan tersebut dianggap tersebab oleh kemampuan dan pengasuhan anak. Selanjutnya, ekspektasi seperti di atas mungkin dapat dikembangkan. Anak-anak yang lemah daya baca mereka akan berbeda dalam berbagai hal dibanding dengan anak-anak yang baik daya baca mereka. Kelemehan daya baca ini, dengan demikian, akan menjadi tanda kelemahan dalam berbagai kegiatan akademik; dan sekali ia ditafsirkan demikian, ia akan membenarkan label- label awal, ataupun diagnosis-diagnosis selanjutnya.
Kemudian, faktor komunikabilitas (seberapa jauh orang mengkomunikasikan harapan-
harapanya) yang telah terbentuk harapan-harapan yang ditentukan oleh skemata akan bertindak dalam bentuk tingkah laku-tingkah laku khusus yang diarahkan pada orang lain. Misalnya, guru cenderung untuk mengabaikan komentar-komentar dari siswa-siswa yang menurut ekspektasinya adalah berkemampuan rendah, tetapi sangat aktif merespon siswa-siswa yang menurut ekspektasinya berkemampuan tinggi. Temuan lain misalnya, guru-guru lebih banyak menoleh, tersenyum, berkontak mata, dan menganggukkan kepala pada anak anak yang dianggap pintar, daripada kepada anak-anak yang dianggap bodoh; juga ternyata guru-guru lebih banyak melayani siswa-siswa dimana si guru mempunyai harapan yang tinggi pada mereka, juga lebih banyak menyediakan waktu untuk menjawab pertanyaan, dan lebih mendorong, mereka ke arah jawaban yang benar, dibandingkan dengan yang dilakukan guru terhadap anak-anak dimana si guru mempunyai ekspektasi yang rendah. Dengan hal ini, sugestabilitas adalah keharusan, namun belum memadai dimana informasi baru membawa seseorang untuk berperilaku yang akan mempengaruhi orang lain. Sekali diyakini bahwa suatu informasi dapat dipercaya, orang masih harus berbuat di atas dasarnya atau mengkomunikasikannya. Apabila kedua kondisi, (sugestabilitas, dan komunikabilitas) tersebut terabaikan, akan bisa menjadi penyebab kenapa efek dari ekspektasi tidak kelihatan dalam banyak kajian.