Pendahuluan Menyontek adalah “melakukan ketidakjujuran
atau tidak fair dalam rangka memenangkan atau meraih keuntungan”. Salah satu faktor yang menyebabkan siswa menyontek adalah ketidakpercayaan diri. Dan dampak dari perilaku menyontek dapat merusak kepercayaan diri siswa terhadap kemampuan yang ia miliki. Menyontek merupakan perilaku yang sering dijumpai dalam dunia pendidikan. Bentuk-bentuk perilaku menyontek antara lain melihat jawaban orang lain, mengizinkan orang lain menyalin atau belihat jawabannya, membuka buku secara sembunyi-sembunyi, saling tukar lembar jawaban, melihat catatan kecil. Mencontek merupakan salah satu jenis perbuatan tidak terpuji yang kerap terjadi dalam dunia pendidikan. Kebiasaan ini mengarah pada kecurangan dan akan sangat merugikan orang lain termasuk juga diri sendiri. Pendapat Pro Faktor yang ditemukan dari penyebab Perilaku siswa mencontek adalah kebanyakan mereka (siswa) dari keluarga yang kurang di perhatiakn orang tuanya, ada yang jauh dari orang tuanya dan kebanyakan yang kurang paham, malas, tidak percaya diri dalam suatu pelajaran sehingga menyebabkan melakukan cara untuk memperoleh hasil. Biasanya, penyebab anak menyontek adalah tidak percaya bahwa mereka dapat menyelesaikan tugas tersebut. Sekali menyontek, ia cenderung untuk mengulanginya lagi pada masa mendatang. Semakin sering melakukannya, mereka akan semakin merasa bodoh dan tidak mampu mengerjakan dengan baik. Menyontek akan membuat seseorang terbiasa untuk meniru pemikiran orang lain. Hal ini akan berpengaruh pada masa depan. Tukang contek tidak mampu bekerja karena terbiasa meniru orang lain. Sehingga ia tidak mengenali kemampuannya bahkan tidak memiliki nilai orisinalitas pada dirinya. Orang yang suka mencontek tidak akan punya motivasi belajar yang tinggi. Mereka justru semakin malas belajar dan mengandalkan contekan ketika menghadapi ujian. Akibatnya sangat jelas, pelajar dan mahasiswa seperti ini mungkin bisa dapat nilai bagus tapi pasti tidak bisa menguasai ilmu yang seharusnya mereka tahu. Dampak lain dari mencontek yang bersifat jangka panjang adalah berkurangnya moral kita sebagai pelajar. Orang yang sudah beberapa kali mencontek pasti akan memiliki kemungkinan besar untuk terus-menerus mencontek di kemudian hari. Mereka akan mencari cara dan pemikiran untuk membenarkan aksi mereka. Pendapat Kontra Namun di sisi lain tidak setiap siswa yang menyontek dikarenakan takut tidak lulus. melainkan, karena tidak punya kemampuan untuk berfikir serta pendirian dalam menjawab sejujurnya karena takut salah jawab. Sehingga ia menyontek kepada yang lain. Mereka mencontek karna ingin mendapatkan nilai bagus. Siswa yang menyontek bukan karena takut tidak lulus sebab siapapun yang ikut ujian sudah pasti memiliki ketakutan tersebut. Alasan utama siswa menyontek adalah karena kurang persiapan belajar dan tidak percaya pada kemampuan diri. Dengan demikian bisa dikatakan mereka tidak pandai mengelola rasa takut tidak lulus dengan belajar giat dan tekun. Padahal jika mempersiapkan diri berlatih soal jauh-jauh hari sudah tentu siswa dengan mudah menjawab soal-soal ujian nasional. Selain karena faktor takut tidak lulus ujian, kebiasaan menyontek juga didorongoleh beberapa factor eksternal atau lingkungan. Salah satu alasan siswa untukmenyontek adalah kurangnya persiapan belajar mengajar dari pendidik, akibatnyametode yang digunakan terlalu monoton dan tidak variatif, sehingga siswa merasa jenuh. Selain itu, kurangnya ketegasan dari guru untuk menindaklanjuti siswa yangketahuan menyontek, sehingga siswa menjadi terbiasa dengan budaya menyontek. Apalagi ditambah dengan kunci jawaban ujian yang beredar, yang tak lain dan takbukan diberikan oleh pihak pengajar itu sendiri. Faktor lainnya, terkadang pengajarmengharapkan jawaban yang terlalu sehingga memaksa siswa untukmenghafal kata demi kata dari buku. Keinginan menyontek juga timbul pada saatanak melihat temannya yang lain membuat kecurangan. Dilihat dari ilmu psikologi,anak-anak yang belum matang dalam berpikir cenderung meniru dari apa yangmereka lihat di lingkungan sekitar. Maka Jika ada teman mereka yang menyontek, siswa tersebut terdorong untuk menyontek karena berpikir bahwa “untuk apa jujur saat ujian sementara semua temannya mendapat nilai yang tinggi karena menyontek”. Hasrat untuk menyontek juga didorong oleh orang tua yang menuntut anaknyauntuk mendapatkan nilai yang tinggi. Jika tidak didukung dengan cara yang relevan,tuntutan orang tua tersebut bisa berdampak negatif pada anak. Salah satunyaadalah orang tua yang mementingkan hasil daripada proses belajar pada anak. Halini tentunya memberikan tekanan pada anak sehingga menyontek dianggapsebagai solusi untuk mendapatkan nilai yang tinggi. Tidak ada manusia yang tidakmencontek dalam mengarungi proses kehidupan ini. Seseorang menjadi terkenaldengan penemuan penemuan besarnya bisa terjadi karena proses contek mencontek.
Simpulan Dari sini kita dapat mengetahui bahwa
menyontek merupakan hal yang tidak baik. Kita sebagai anak anak penerus bangsa harus memberikan contoh yang baik. Anak anak menyontek bukanlah hal yang diinginkan tetapi mereka takut jika mereka dimarahi oleh orang tuanya. Jadi cara untuk menghentikan menyontek salah satunya yaitu dengan memberi semangat dan apresiasi untuk mereka anak anak diluar sana.