Ruang Lingkup Kesehatan Masyarakat
Ruang Lingkup Kesehatan Masyarakat
kesehatan masyarakat dapat ditinjau dari kedua hal tersebut. Sebagai ilmu, kesehatan
masyarakat pada mulanya hanya mencakup dua disiplin keilmuan, yaitu ilmu bio-medis dan
ilmu-ilmu sosial. Tetapi sesuai dengan perkembangan ilmu pengetahuan, maka disiplin ilmu
yang mendasari iilmu kesehatan masyarakat pun mengalami perkembangan. (Notoadmodjo,
1997)
Masalah kesehatan masyarakat adalah multi kausal, maka pemecahannya harus secara
multi disiplin. Oleh sebab itu kesehatan masyarakat sebagai seni atau prakteknya mempunyai
bentangan yang luas. Semua kegiatan baik yang langsung maupun tidak langsung untuk
mencegah penyakit (preventif), meningkatkan kesehatan (promotif), terapi (terapi fisik,
mental, sosial) atau kuratif, maupun pemulihan kesehatan (rehabilitative) adalah upaya
kesehatan masyarakat. (Notoadmodjo, 1997)
1. Epidemiologi
2. Biostatistik
Bahan baku statistik adalah data, sebagian menyederhanakan sebagai angka. Angka
adalah hasil dari pengukuran dan perhitungan. Data terdiri atas kumpulan angka. Setiap
angka tersebut dinamakan datum. Data yang dibutuhkan untuk analisis statistik adalah data
yang dapat digunakan untuk menjawab pertanyaan (penelitian). Data tersebut dapat diperoleh
dari berbagai sumber seperti : (Dahlan, 2011)
1. Catatan rutin, seperti catatan follow-up dokter, rekam medis, laporan keuangan,
dan sebagainya
2. Survey, data yang tidak dapat diperoleh dari catatan rutin, harus dicari dengan
survey. Contoh untuk mengetahui tingkat kepuasan pasien terhadap pelayanan
Puskesmas, kita dapat mengetahuinya dengan cara mengadakan survey terhadap
pasien puskesmas.
4. Sumber eksternal, yaitu data yang diperoleh dari hasil penelitian orang lain,
Variabel adalah karakteristik yang diobservasi, yang berbeda pada tiap orang, tempat
atau sesuatu. Variabel diskrit tidak memiliki desimal. Contoh variabel diskrit adalah
jumlah jari tangan. Variabel kontinu mempunyai desimal, contohnya adalah tinggi badan
anak sekolah. Variabel kuantitatif adalah yang dapat dihitung, variabel kualitatif adalah yang
tidak dapat dihitung (seperti gender : laki-laki, perempuan). Variabel kualitatif biasanya
merupakan skala nominal. (Dahlan, 2011)
3. Kesehatan lingkungan
6. Gizi masyarakat
Gizi berperan penting dalam kehidupan manusia. Tanpa gizi yang baik kita tidak bisa
merasakan indahnya hidup sehat, dan tanpa kesehatan kita tidak bisa menjalani hidup dengan
baik. Selain itu, gizi juga berkaitan erat dengan makanan. Status gizi seseorang ditentukan
oleh makanan yang dimakannya. Untuk itu diperlukan makanan-makanan sehat dan seimbang
agar kita bisa memperoleh gizi yang seimbang.
Gizi memiliki cakupan yang sangat luas. Tidak hanya mencakup masalah klinis, tapi
juga mencakup kehidupan masyarakat luas. Oleh karena itu, di zaman sekarang, penelitian-
penelitian dan pendidikan tentang ilmu gizi berkembang pesat agar masyarakat bisa dengan
mudah mendapatkan pengetahuan tentang gizi, sehingga mampu menerapkan gizi seimbang
dalam kehidupannya untuk mewujudkan hidup sehat dan sejahtera dengan asupan gizi yang
baik.
Keselamatan dan kesehatan kerja dewasa ini merupakan istilah yang sangat populer.
Bahkan di dalam dunia industri istilah tersebut lebih dikenal dengan singkatan K3 yang
artinya keselamatan, dan kesehatan kerja. Menurut Milyandra (2009) Istilah ‘keselamatan
dan kesehatan kerja’, dapat dipandang mempunyai dua sisi pengertian.
Keselamatan dan Kesehatan Kerja sebagai suatu program didasari pendekatan ilmiah
dalam upaya mencegah atau memperkecil terjadinya bahaya (hazard) dan risiko (risk)
terjadinya penyakit dan kecelakaan, maupun kerugian-kerugian lainya yang mungkin terjadi.
Jadi dapat dikatakan bahwa Keselamatan dan Kesehatan Kerja adalah suatu pendekatan
ilmiah dan praktis dalam mengatasi potensi bahaya dan risiko kesehatan dan keselamatan
yang mungkin terjadi. ( Rijanto, 2010 )
8. Kesehatan reproduksi
Kesehatan reproduksi adalah suatu keadaan sejahtera fisik, mental dan sosial secara
utuh, tidak semata-mata bebas dari penyakit atau kecacatan dalam semua hal yang berkaitan
dengan system reproduksi serta fungsi dan prosesnya.
Ruang lingkup kesehatan reproduksi dalam lingkup kehidupan
1) Kesehatan ibu dan bayi baru lahir
2) Pencegahan dan penanggulangan infeksi saluran reproduksi termasuk PMS-
HIV/AIDS.
3) Pencegahan dan penanggulangan komplikasi aborsi
4) Kesehatan reproduksi remaja
5) Pencegahan dan penanganan infertile
6) Kanker pada usia lanjut
7) Berbagai aspek kesehatan reproduksi lain, misalnya kanker servik, mutilasi
genital, fistula, dll.
Daftar pustaka :
Budiarto, Eko.2003. Pengantar Epidemiologi.Jakarta: Penerbit Buku Kedokteran EGC
Soekidjo, Notoadmodjo. 1997. Ilmu Kesehatan Masyarakat. Penerbit Rineka Cipta : Jakarta
http://digilib.unimed.ac.id/public/UNIMED-NonDegree-22832-BAB%20II_fero.pdf
http://jurnalbidandiah.blogspot.com/2012/05/konsep-dasar-kesehatan
reproduksi.html#ixzz2wdtqjmAT