Anda di halaman 1dari 5

“ANALISIS DALAM CERPEN “Senja Buram, Daging di Mulutnya”

karya Radhar Panca Dahana

Disusun oleh

ARIS TRI PRASETYO (121811133109)

PROGRAM STUDI BAHASA DAN SASTRA INDONESIA

FAKULTAS ILMU BUDAYA

UNIVERSITAS AIRLANGGA

SURABAYA

2019
PENDAHULUAN

Karya sastra adalah hasil dari pemikiran seseorang yang dituangkan dalam bentuk
karya tulis. Karya sastra merupakan bentuk dari realitas kehidupan yang tidak dapat
dipisahkan karena karya sastra lahir di tengah kehidupan masyarakat. Sastra diciptakan
oleh pengarang yang mempunyai latar belakang yang berbeda-beda. Sedangkan dalam
karya sastra pengarang dikelilingi kehidupan sosial di dalam kehidupannya. (Moersito,
2008:6).

Karya sastra adalah sebuah hasil dari fenomena-fenomena disekitar pengarang


dan masyarakat. Dengan begitu pengarang dapat mengungkapkan masalah sosial budaya
yang erat kaitannya dengan kehidupan pengarang. Dalam karya sastra pengarang
mempunyai maksud tertentu seperti ingin menyampaikan pesan-pesan kepada pembaca.
Dapat dikatakan bahwa karya sastra merupakan gambaran kehidupan. Berdasarkan
pengalaman kehidupan tersebut pengarang mencoba menuangkan cerita lewat karya
sastra yang bersifat fiktif seperti nilai sosial budaya yang ada dalam kehidupan
masyarakat yang dituangkan dalam sebuah tulisan seperti cerpen.

Pengertian cerpen

Latar belakang cerpen atau penulis

PEMBAHASAN

1. Urutan Penceritaan
2. NO SEKUEN HALAMAN
1 Ruangan penyekapan itu seperti kamar kontrakannya 4
2 Pintu terbuka memunculkan dua orang penculik 5
3 Pintu baja itu terbuka sebelum memunculkan Ali Baba dalam jubah 11
yang sama dengan hari-hari sebelumnya
4 Mapata mencermati catatan yang Ali Baba serahkan 13
5 Mapata membaca berulang-ulang catatan yang dibuatnya 20
6 Sekali lagi, dibacanya catatan itu, dan masih saja terasa kepanjangan 20
dan sangat membantu
7 Kertas itu ia cacah 20
8 Akhirnya Mapata meraih selembar kertas yang telah disiapkan Ali Baba 21
dan segera menulis
9 Mapata tidak tahan menahan geli diperutnya ketika selesai membaca 22
ulang penjelasan yang dia tulis
10 Tiga pekan diruangan penyekapan 24
11 Pintu ruangan penyekapan terbuka 30
12 Ali Baba muncul dan seperti sehari sebelumnya 34
13 Pukul empat dini hari, Mapata belum tidur 43
14 Dia menginagat Walida 45
15 Mapata bengah tiba-tiba. Dia merasa punya harapan seperti harapan 46
seseorang yang mempunyai lilin untuk menerangi goa
16 Teguran Sumiharjo menyadarkan dan membuat Mapata buru-buru 48
menyeka air mata yang tak disadari jatuh
17 Satu pekan belakangan tidurnya tidak pernah banyak apalagi nyenyak 53
18 Mapata mengingat Walida 54
19 Mapata baru saja selesai menggosokan daun pisang kering 55
20 Dia diseret dalam keadaan setengah telanjang 55
21 Mapata memngingat Sumiharjo 58
22 Kedatangan Batari mengganggu saya 71

2. Urutan Cerita

22

14 15 16 17 18 21

1 2 3 4 7 8 9 10 12 13 19 20

5 6
3. Tokoh
Tokoh-tokoh yang ada dalam novel Tiba Sebelum Berangkat karya Faisal
Oddang, diantaranya adalah :
a) Mapata
b) Puang Matua Rusmi/ Rusmini/ Rusming
c) Andi Upe
d) Batari
e) Walida
f) Ali Baba
g) Sumiharjo
h) Sukeri
i) Petta Nappa
j) Wanda
k) Muhammad Suruga/ Serly
l) Rabiah
m) Rusmang
n) Sertu Baso Meto
o) Bos Asri
p) Maisa dan Rudi
q) Puang Matua Sakka
r) Sersan Andi Baso Jella
s) Andi Kapang

4. Penokohan
a) Mapata

Mapata memiliki sifat yang sabar, dan tabah, karena ia tabah dalam
menerima kenyataan bahwa Batari dan Walida sudah tidak menjadi
miliknya, padahal ia sangat merindukannya saat dalam ruang penyekapan.
Ia juga kuat karena ia dapat menahan rasa sakit saat di siksa oleh penculik.
Ia juga berusaha kuat dalam menghadapi hidupnya saat dalam ruang
penyekapan dengan kehidupan yang sanagat miris didalamnya. Mapata
juga mudah percaya pada orang yang baru dikenalinya. Mapata terlalu
begitu cepat mempercayai Sumiharjo, ia terlalu gembira saat ada tawaran
baik oleh Sumiharjo sehingga ia menganggap bahwa Sumiharjo memiliki
tujuan yang bai untuk dirinya. Selain itu, mapata juga memiliki sifat
penyayang karena saat dalam ruang penyekapan yang ada dalam
pikirannya hanyalah Batari istri nya dan Walida anaknya. Ia berangan-
angan saat ia sudah bebas ia akan membahagiakan mereka.

5. Hubungan Antar Tokoh

SIMPULAN

DAFTAR PUSTAKA

Anda mungkin juga menyukai