Anda di halaman 1dari 2

Pada serbuk folium daun Strobilanthes crispus L, diamati dengan perbesaran 10x10

dan 40x10 menggunakan media kloral hidrat 70% terlihat epidermis dari atas tampak
berlekuk. di bawah epidermis terdapat hypodermis, penampang melintang menunjukkan
epidermis bifasial, kutikula tebal, rambut penutup multiseluler biasanya 2-5 sel, terdapat
sistolit dan stomata memiliki 2 sel tetangga. Pada daun kejibeling epidermis atas agak besar,
terdapat sel-sel litosis dan rambut kelenjar. Sel litosis berukuran lebih besar dari sel epidermis
dan didalamnya terdapat sistolit berbentuk gadda yang bertonjolan kecil. Disekitar epidermis
bawah menunjukkan rambut penutup berbentuk kerucut, terdiri dari 2 sel sampai 5 sel, ujung
rambut runcing, pangkal lebar, dinding tebal, kutikula berbintik. Daun berbentuk bulat telur,
pada bagian tepi bergerigi, serta berbulu halus. Panjang helaian daun adalah 2-5 cm berwarna
hijau. Daun kejibeling dapat mengobati diabetes mellitus, liver, kencing batu, kencing kurang
lancer, batu kandung empedu, kencing manis, sembelit, wasir, tumor, kolesterol tinggi, maag,
penawar bias ulat dan semut hitam, untuk mengatasi gatal dan batu ginjal. Memgandung
mineral sangat tinggi. Kalium 51%, Kalsium 24%, Natrium 24%, Ferum 1%, Fosfor 1%.
Daunnya mengandung vitamin C, B1, B2 yang tinggi. Dari berbagai penelitian, diketahui
tanaman keji beling mengandung zat-zat kimia antara lain : kalium, kalsium, natrium, dan
asam silikat.

Pada serbuk folium daun Digitalis purpurea L, diamati dengan perbesaran 10x10 dan
40x10 dengan media kloral hidrat 70% dapat diamati rambut terdiri dari 2-6 sel dengan ujung
tumpul, epidermis atas dan bawah berkelok, rambut kelenjar memiliki ujung bundar dan
stomata tidak spesifik. Daun Digitalis purpurea berkhasiat sebagai obat lemah jantung, untuk
obat lemah jantung dipakai ± 50 gram daun segar. Daun tunggal, bulat telur, tepi bergerigi,
ujung tumpul, pangkal meruncing, pertulangan menyirip, panjang 15-40 cm, lebar 5-8 cm,
permukaan atas dan permukaan bawah berambut, hijau. Secara makroskopik, daun ini
merupakan daun tunggal dan bertangkai, permukaan daunnya empuk, bulu rambut daunnya
agak tebal, urat daunnya seperti anyaman dan dapat terlihat dengan jelas. Selain itu, dari segi
rasa, rasanya pahit. Secara mikroskopik, rambut terdiri dari 2-6 sel dengan ujung tumpul,
epidermis atas dan bawah berkelok, rambut kelenjar memiliki ujung bundar dan stomata tidak
spesifik.
Pada serbuk folium daun Piper betle L, diamati dengan perbesaran 10x10 dan 40x10
dengan menggunakan media klora hidrat 70%. Dapat diamati Secara makroskopik, daun ini
merupakan jenis daun tunggal bertangkai, bentuk daunnya bulat telur agak lonjong dengan
ujungnya yang runcing dan agak menggulung ke bawah, pangkal daunnya sedikit berlekuk
seperti jantung. Warna permukaan daun atas lebih tua dibandingkan bawahnya. Selain itu
permukaan atasnya licin sedangkan bagian bawahnya agak kasar. Secara mikroskopik, ada 8
fragmen spesifik yang dimilikinya, antara lain: terdapat kutikula yang tebal dan licin di
bagian atasnya; sel epidermis terdiri dari 1 lapis jaringan berbentuk segiempat; terdapat
hipodermis yang mana bagian atas ada 2 lapis jaringan hipodermis, bagian bawah terdapat 1
lapis jaringan hipodermis; di jaringan hipodermis atas terdapat sel minyak berwarna jingga
kekuningan; jaringan palisadenya tersusun dari satu lapisan; terdapat rambut penutup yang
terdiri dari satu sel; terdapat rambut kelenjar yang terdiri dari satu sel kepala berbentuk bulat;
dan tipe stomatanya berupa anomositik. Khasiat daun sirih antara lain sebagai anti sariawan,
anti batuk dan antiseptic.

Kesimpulan:
1. Daun Strobilanthes crispus L berbentuk bulat telur, pada bagian tepi bergerigi, serta
berbulu halus. Panjang helaian daun adalah 2-5 cm berwarna hijau. Pada daun
kejibeling epidermis atas agak besar, terdapat sel-sel litosis dan rambut kelenjar. Sel
litosis berukuran lebih besar dari sel epidermis dan didalamnya terdapat sistolit
berbentuk gadda yang bertonjolan kecil. Disekitar epidermis bawah menunjukkan
rambut penutup berbentuk kerucut, terdiri dari 2 sel sampai 5 sel, ujung rambut
runcing, pangkal lebar, dinding tebal, kutikula berbintik.
2. Daun Digitalis purpurea L berbentuk bulat telur, tepi bergerigi, ujung tumpul,
pangkal meruncing, pertulangan menyirip, permukaan atas dan permukaan bawah
berambut dan berwarna hijau.
3. Daun Piper betle L ini merupakan jenis daun tunggal bertangkai, bentuk daunnya
bulat telur agak lonjong dengan ujungnya yang runcing dan agak menggulung ke
bawah, pangkal daunnya sedikit berlekuk seperti jantung.

Anda mungkin juga menyukai