Anda di halaman 1dari 6

Kelompok : 4 (Empat)

Anggota : Desy Nurrahma Dhani


Fitria Yuwita
Mutiara
Mustafa Kamal
Nanda Putri Gunara
Rizkha Cahya Maulida

Family Malvaceae

1. Urena

Urene memiliki bentuk perdu kecil tegak, tinggi 0,5-2 m. Daun bertangkai atau hampir
duduk; berlekuk bersusdut menjari bentuk sirip ataupun tidak, oval melintang sampai
memanjang, 1-12 kali 0,5-13 ccm, berambut. Sedikitnya tulang daun tengah pada sisi bawahnya
dekatkaki dengan kelenjar berbentuk alur. Bunga diketiak, bertangkai pendek, berdiri sendiri
atau dalam gelendong. Daun kelopak tambahan lima, berbentuk lanset, panjang 4-5 mm, pada
pangkalnya bersatu. Kelopak terbagi lima, taju dengan tulang daun yang menebal. Daun mahkota
bulat telur terbalik, merah atau ros pucat, dengan pangkal yang berwarna lebih tua, jarang
seluruhnya putih, panjang + 1 cm. tabung benang sari pendek, bengkok, hanya pada ujungnya
ada kepala sari. Bakal buah beruang 5. Tangkai putih 10, pangkalnya bersatu. Buah berlekuk 5,
tertutup oleh rambut sikat yang berbentuk jangkar, pecah menjadi kendaga berbiji satu, yang
tidak membuka. Di tempat cahaya matahari dan tempat yang sedikit teduh. 1-1.750 m.

Contohnya : Pulut, Ind, Pulutan sapi, Ind¸ J, Pungpulutan awewe, S, Legetan, J, Pulutan kebo, J.

2. Thesepesia

Thesepesia memiliki ketinggian pohon tinggi 2-10 m, daun bertangkai panjang, bentuk
jantung bulat telur, rata, 7-24 kaki, 5-16 cm, tepi rata, seperti kulit, pada pangkalnya bertulang
daun menjari, di antaranya pangkal tulang daun pada bagian bawah kelenjar kulit kecil. Daun
muda bersisik, coklat rapat, bunga berdiri sendiri, di ketiak, naik dahulu kemudian tunduk, di
atas tangkai panjang, bersisik. Daun kelopak tambahan 3, sangat kecil, cepat rontok, kelopak
bentuk cawan, panjang 12-14 mm, dengan gigi yang sangat kecil. Mahkota bentuk lonceng,
panjang 6-7 cm, kuning muda di tengah ungu, berbintik tua, kemudian berubah menjadi merah,
dengan getah kuning. Tabung benang sari lebih pendek dari pada mahkota, lurus, seluruhnya
tertutup dengan kepala sari. Bakal buah beruang 5, dengan getah kuning, rruang berbakal biji
empat. Buah bentuk bola pipih sampai bentuk telur lebar, garis tengah 2,5-4,5 cm, tidak
membuka atau membuka lambat. Biji berambut. Di pantai yang tidak berawa di sebelah dalam
dari hutan pasang.

Cntohnya : Waru lot, S, J.

3. Gossypium

Gossypium memeliki bentuk perdu tegak, tinggi 1,5-3 m, seluruhnya berbintik hitam.
Daun bertangkai, bentuk bulat lingkaran dengan pangkal berbentuk jantung, berlekuk menjari,
dengan 5 taju meruncing, garis tengah 18-31 cm. Tangkai bunga pada ujungnya dengan satu
kelenjar atau lebih di bawah kelopak tambahan 3, melekat sepanjang lebih dari 0,5 cm, dengan
pangkal yang berbentuk jantung dan 8-13 taju yang sangat runcing, panjang 15-11 cm. kelopak
bentuk cawan, tinggi 1-1,5 cm, dan mahkota sempit bentuk kipas, panjang 5,5-8 cm, kuning
pucat, berbintik-bintik tua, kemudian berubah menjadi merah. Tabung benang sari seluruhnya
diliputi oleh kepala sari, lebih pendek dari pada mahkota, kuning. Bakal buah beruang 35. Bakal
biji banyak. Buah bentuk telur memanjang, meruncing panjang, 5 - 6,5 cm, membuka dengan 3-5
katup, pecah menurut ruang. Biji-biji dari 1 ruang bergantung dengan kuat menjadi suatu
keseluruhan yang berbentuk ginjal, diselimuti rapat oleh rambut wol yang putih bersih, panjang,
di bawah rambut wol dengan bulu remang yang coklat. Kadang-kadang di tanam di sekitar
perumahan. 1-1000 m.

Contohnya : Gossypium acuminatum Roxb.

4. Abelmoschus

Semak berumur pendek, tegak, pada tangkainya kerapkali berkayu, tinggi, 0,5-3,5 m. banyak
bagian di tempati oleh rambut sikat yang arahnya miring kebawah. Daun bertangkai panjang,
persegi 5, berlekuk, bercangap, atai berbagi 5, dengan pangkal berbentuk jantung, panjang 6-22
cm, bertulang daun menjari. Daun penumpu tepi rata. Bunga di ketiak. Daun kelopak tambahan
7-10. Bentuk lanset garis lepas, panjang 0,8-2 cm. panjang kelopak 2-3 cm, pada ujungnya
diakhiri dengan 5 taju yang berbentuk segitiga. Daun mahkota 5, kuning dengan pangkal merah,
panjang, 3,5-10 cm. tabung benang sari lurus, lebih kurang seluruhnya ditempati oleh kepala sari.
Bekal buah beruang 5. Bakal biji banyak per ruang. Buah bentuk telur memanjang, meruncing,
panjang 5-8 cm, berambut seperti sikat, membuka dengan 5 katup, patah menurut ruang.

Hibiscus abelmoschus L.

5. Hibiscus

Deskripsi Spesies
A. Hibiscul tiliaceus Pohon, tinggi 5-15 m. daun bertangkai, bentuk jantung lingkaran lebar atau
bulat telur, tidak berlekuk, sampai garis tengah 19 cm, bertulang daun menjari, sebagian dari
tulang daun utama dengan kelenjar berbentuk celah pada sisi bawah pada pangkal, sisi bawah
berambut abu-abu rapat. Daun penumpu bulat telur memanjang, panjang 2,5 cm, meninggalkan
tanda bekas berbentuk cincing. Bunga berdiri sendiri atau 2-5 dalam tandang. Daun kelopak
tambahan sampai lebih dari separuhnya melekat, dengan 8-11 tajuk. Panjang kelopak 2,5 cm
beraturan bercangap 5. Daun mahkota bentuk kipas, berkuku pendek dan lebar, panjang 5-7,5
cm, kuning dengan noda ungu pada pangkal, orange dan akhirnya berubah warna menjadi
kemerah-merahan. Tabung benang sari keseluruhan ditempati oleh kepala sari, kuning. Bakal
buah beruang 5, tiap ruang dibagi 2 oleh sekat semu, dengan banyak bakal biji. Buah bentuk
telur, berparuh pendek, panjang 3 cm, beruang 5 tidak sempurna, membuka dengan 5 katup.
Dipantai yang tidak berawa juga ditanam sebagai tanaman peneduh. Waru laut, Ind, S, Waru lot,
S, Wande, J, Waru lenis, J, Waru lisah, J, Waru langkung, J, Baru, Md Hibiscus tiliaceus L.

B. Hibiscus rosa-sinensis Perdu, tinggi 1-4 meter. Daun bertangkai, bulat telur, meruncing,
kebanyak tidak berlekuk, bergerigi kasar, dengan ujung runcing dan pangkal bertulang daun
menjari. 4-15 kali 2,5-10 cm. daun penumpu bentuk garis, tangkai bunga beruas. Bunga berdiri
sendiri, diketiak, tidak atau sedikit menggantung. Daun kelompak tambahan 6-9, bentuk lanset,
gais, hampir selalu lebih pendek dari pada kelopak. Kelopak bentuk tabung, sampai setengahnya
bercangap lima. Daun mahkota bulat telur terbalik, bentuk baji, panjang 5,5-8,5 cm, merah
dengan noda tua pada pangkal, berwarna daging, orens atau kuning. Tabung benang sari + sama
panjang dengan mahkota. Bakal buah beruang lima. Perdu hias, mungkin dari cina.

C. Hibiscus schizopetalus Perdu, tinggi 2-4 m, kerap kali dengan cabang bagian atas
menggantung. Daun bertangkai, bulat telur memanjang, pangkal runcing, diatas pangkal
bergerigi kasar, pada pangkal bertulang daun 3,2 – 12 kali 17,5 cm. daun penumpu sangat kecil.
Tangkai bunga beruas. Bunga berdiri sendiri, diketiak, ,menggantung pada tangkai yang
panjangnya 8-16 cm. daun kelopak tambahan 5-18, sangat kecil, bentuk gigi. Kelopak bentuk
tabung, panjang + 1,5 cm, dengan 2-4 taju yang tidak sama, kerap kali pada satu sisi sobek lebih
dalam. Panjang daun mahkota 4,5-6 cm, pada pangkalnya berlekatan +7 mm, merah cerah
dengan pangkal lebih tua. Tabung benang sari lemas, panjang 8-9 cm. bakal buah beruang 5.
Tanaman hias dari Afrika tropis. Kembang lampu, Ind, Kembang sepatu, Ind.

D. Hibiscus sabdarrifa Semak 1 tahun, tegak, tinggi 0,5-3 m. batang dengan duri temple atau
tidak. Daun bertangkai, yang besar panjangnya 6-15 cm, bulat telur, bentuk lingkaran atau oval
melintang, kerap kali bercangap 3, atau berbagi 3, dengan kelenjar jelas pada pangkal ibu tulang
daun. Panjang tangkai bunga 1-2 cm, beruas. Bunga di ketiak, kebanyakan berdiri sendiri. Daun
kelopak tambahan 8-12, berdaging tebal, satu dengan lainnya maupun dengan pangkal tabung
kelopak bersatu, taju bentuk garis lanset. Kelopak muda, dengan tulang daun merah. Daun
mahkota bulat telur terbalik, panjang 3-5 cm, kuning pucat dengan noda ungu atau kuning cerah
pada pangkalnya. Tabung benang sari boleh dikatakan seluruhnya tertutup dengan kepala sari,
ungu. Buah bentuk telur, berambut jarang, membuka dengan 5 katup, diselubungi oleh kelopak
yang jelas lebih panjang dari pada buahnya. Biji 3-4 per ruang. Asalnya tidak dikenal dengan
pasti, melulu ditanam.

E. Hibiscus cannabinus Semak tegak, 1 tahun, tinggi 2-3,5 . batang dan tangkai daun dengan duri
temple yang sangat kecil, tersebar. Panjang daun besar 6-15 cm, bulat telur atau bentuk
lingkaran. Berbagi 3-5, dengan kelenjar yang jelas pada pangkal ibu tulang daun, bergerigi-
bergerigi, tangkai daun 5-8 mm, tidak beruas. Bunga biasanya berdiri sendiri, di ketiak. Daun
kelopak tambahan 7-10, berdaging tipis, hampir lepas, bentuk garis. Kelopak berbagi 5 dalam,
tidak lebih pajnang dari pada kelopak tambahan, taju dengan 3 tulang daun. Daun mahkota bulat
telur terbalik, panjang sampai 6 cm, kuning atau putih dengan noda merah tua pada pangkalnya.
Tabung benang sari boleh dikatakan seluruhnya dengan kepala sari. Buah bentuk telur, berparuh,
diliputi dengan rambut sikat yang tajam dan rapat, membuka dengan 5 katup.

Contohnya : Hibiscus cannabinus L

6. Sida

Deskripsi Spesies

A. Sida Rhombifolia

Perdu, tinggi 0,1-2 m. daun pada ujung cabang, berubah-ubah, bulat telur, memanjang, bentuk
belah ketupat, bentuk lanset, bulat telur terbalik, bentuk baji, dengan ujung yang terpancung
lebar sampai bentuk jantung yang datar, bergerigibergerigi, kadang-kadang sisi bawah berambut
abu-abu rapat, sedikit bertulang daun menjari, panjang 0,510 cm. bunga berdiri sendiri-sendiri, di
ketiak. Kelopak separuh jalan berbagi, panjang 6-9 mm. daun mahkota bulat telur terbalik
miring, dengan ujung melekuk kedalam, panjang + 1 cm, kuning cerah. Benang sari banyak,
bersatu menjadi tabung, yang hanya pada ujungnya terbelah menjadi benang sari yang bebas.
Bakal buah beruang 8-10. Tangkai putik pada pangkalnya bersatu. Buah dengan 8-10 kendaga.
Di tempat sinar matahari cerah atau sedikit keteduhan. 1-1.450 m. Sidaguri, Ind, S, J, Taghuri,
Md. Sida rhombifolia L. Catatan : suatu jenis tanaman yang bentuknya sangat banyak variasi.
Bunga mekar sekitar jam 12.00 dan layu pada + jam 15.00. bentuk dengan ujung daun yang
terpancung, dengan lebar daun yang terbesar di atas tengah, tepi rata pada setengah bagian
bawah daun, dipandang juga sebagai varietas tersnediri yaitu var. retusa Masters, atau sebagai
Sida retusa L. bunga mekar pada jam 9.00 dan layu pada jam 13.00. B. Sida acuta Perdu kecil
atau semak berkayu di pangkalnya, tinggi 0,3-1 m. Daun bertangkai pendek, bentuk lanset
memanjang, dengan runcing memanjang, dengan ujung runcing, sisi bawah boleh dikatakan
gundul, bergerigi-bergerigi bertulanf daun menjari lemah, 1,7-9 kali 0,5-4 cm. Bunga berdiri
sendiri, atau berkumpul pada cabang samping yang pendek. Panjang kelopak 7-8 mm, lebih
kurang bercangap setengah jalan. Daun mahkota bulat telur terbalik miring, dengan ujung
panjang ke dalam, panjang 6-8 mm, kuning muda. Benang sari bersatu menjadi tabung yang
tegak, hanya pada ujungnya terbelah menjadi benang sari yang lepas lagi. Bakal buah beruang 5-
8. Tangkai putik sebanyak ruangnya, pada pangkalnya bersatu. Kepala putik berbentuk tombol.
Kedaga 5-8, dapat lepas dari tiang tengah, membuka. Di tempat cerah sinar matahari dan teduh
sedikit. 1-1.500m. Galunggung, S. Sidagori, S, J, Taghuri, Md.

7. Abutilon

Semak kokoh, berumur pendek, pada pangkalnya kerapkali berkayu. Berambut bintang yang
pendek dan rapat, tetapi tidak berambut yang rekat. Daun bertangkai panjang, bentuk jantung
dengan ujung runcing, bergerigi-bergerigi beringgit kasar, bertulang daun menjari, terutama sisi
bawah seperti vilt abu-abu muda, yang bawah lebar dan panjang 4-11 cm. bunga berdiri sendiri,
diiketiak. Tangkai bunga 2-6 cm, beruas di bawah bunga. Kelopak bentuk cekungan atau
lonceng, becangap 5. Daun mahkota bulat telur terbalik miring, panjang 12-15 mm, kuning.
Benang sari bersatu menjadi bentuk kerucut, dengan tabung yang tertutup rambut-rambut
bintang, hanya di ujungnya mendukung benang sari yang lepas. Bakal buah beruang 15-25.
Tangkai putik dan pangkalnya bersatu. Kepala putik bentuk tombol. Buah berbentuk bola
tertekan, kendaga 15-25, kerap kali berbiji 3. Di tempat yang terbuka, di rimba semak, dll.,
terutama di daerah bermusim kemarau yang kuat. 1-400 m. Cemplak, J.
Kunci Determinasi Untuk Familia Malvaceae

1. a. Bunga dengan epicalix …………………………………………………………..2

b. bunga tanpa eipaclix …………………………………………………………….6

2. a. Stilus dua kali dari jumlah daun buah ……………………….…………….Urena

b. Stilus jumlahnya sama daun buah, atau tumbuh menjadi satu ..…………..…….3

3. a. Stilus tidak berbagi, kepala sari tidak jelas terpisah ………………….…………4

b. Stuls pada ujung membelah menjadi lima cabang yang cukup dalam satu atau dengan
lima stigma (kepala putik) yang menjauh satu terhadap yang lain …………….. 5

4. a. Epicalyx kecil tidak ada artinya, lebih pendek dari pada kelopak dan segera rontok
…………………..Thespesia

b. Epicalyx tambahan besar, mencolok, lebih panjang dari pada kelopak dan tetap tinggal
sampai sesudah mekar ………………………………………..Gossypium

5. a. Calyx rontok bersama mahkota, pada satu sisi bercangap. Daun mahkota tepinya rata
…………………………… Abelmoschus

b. kelopak tetap sampai lama sesudah mahkota rontok, beberapa tidak bercangap. Daun
mahkotanya berbagi dalam taju …………………………………... Hibiscus

6. a. Jumlah bakal biji per ruang1. Biji mengisi seluruh buah kendaganya……… Sida

b. Jumlah bakal biji per ruang 2 atau lebih. Jika sebuah kendaga hanya mengandung satu
biji, tentu ruangnya tidak terisi seluruhnya oleh biji tersebut…………………….Abutilon

Anda mungkin juga menyukai