Anda di halaman 1dari 4

PEMERINTAH KABUPATEN SAMPANG

DINAS KESEHATAN
JL. KH. Wahid Hasyim, No.53 Telp. (0323) 322584
SAMPANG (69213)

KERANGKA ACUAN KEGIATAN


Peningkatan Gizi Masyarakat (1.02.1.02.01.15.04)
(Orientasi STBM Stunting)

Penanggung jawab kegiatan : Seksi Kesehatan Keluarga dan Gizi Masyarakat


Program : Kesehatan Masyarakat (1.02.1.02.01.15)
Keluaran : Meningkatkan kemampuan dan wawasan kader desa
dalam melakukan pemicuan terkait 8 pilar STBM
Stunting
Jumlah anggaran : Rp. 45.790.000,00 (Empat Puluh Lima Juta Tujuh
Ratus Sembilan Puluh Ribu Rupiah)
Sumber Anggaran : APBD Kabupaten Sampang Tahun 2019
Tahun Anggaran : 2019

Pembiayaan APBN APBD Lainnya

I. LATAR BELAKANG

Indonesia merupakan Negara terbesar ke lima dengan jumlah anak stunting di dunia.
Studi Pemantauan Status Gizi (PSG) Kementerian Kesehatan tahun 2016, mencatat terdapat
27,5% anak di bawah lima tahun (balita) mengalami stuting dan sebesar 21,7% anak di
bawah dua tahun mengalami stunting di Indonesia. Stunting adalah masalah kurang gizi
kronis yang disebabkan oleh asupan gizi yang kurang dalam waktu cukup lama. Stunting
terjadi mulai dalam kandungan dan baru terlihat saat anak berusia dua tahun, dimana anak
secara fisik terlihat lebih pendek daripada anak lain seumurnya. Kekurangan gizi pada usia
dini meningkatkan angka kematian bayi dan anak, menyebabkan penderitanya mudah sakit,
memiliki postur tubuh tidak maksimal saat dewasa, dan tidak memiliki kemampuan kognitif
yang memadai, sehingga tidak saja mengakibatkan kerugian bagi individu tetapi juga
kerugian social ekonomi jangka panjang bagi Indonesia.
Untuk mencegah dan mengatasi stunting dilakukan dua model intervensi yaitu
intervensi spesifik dan sensitive. Intervensi spesifik mencakup upaya-upaya mencakup upaya-
upaya mencegah dan mengurangi gangguan secara langsung misalnya melalui imunisasi,
pemberian makanan tambahan untuk ibu hamil dan balita, dan pemantauan pertumbuhan.
Intervensi sensitive mencakup upaya-upaya mencegah dan mengurangi gangguan secara tidak
langsung misalnya melalui penyediaan air bersih, perbaikan sanitasi, peningkatan pendidikan,
penanggulangan kemiskinan, dan peningkatan kesetaraan gender. Studi Lancet (2013)
menemukan bahwa intervensi spesifik hanya mendukung 20% upaya pencegahan/penurunan
stunting, sementara intervensi sensitive berkontribusi hingga 80%. Sementara itu berbagai
studi yang dilakukan oleh WHO, UNICEF, Bank Dunia, dan dari kalangan akademisi
menemukan bahwa ketersediaan air minum yang aman dan sanitasi yang layak merupakan
kunci untuk mencegah paparan penyakit-penyakit berbasis lingkungan yang menjadi
penyebab terjadinya diare, cacingan, infeksi saluran pernafasan dan stunting.
Diterapkannya pendekatan Sanitasi Total Berbasis Masyarakat (STBM) oleh
kemenkes sejak 2008 telah meningkatkan akses sanitasi dari 48,56% di tahun 2008 ke 67,80%
di tahun 2016. Diadopsinya pendekatan STBM ke dalam program-program air minum juga
telah berkontribusi pada peningkatan akses dari 46,45% tahun 2008 ke 71,14 di tahun 2016.
Masih ada sekitar 80 juta penduduk Indonesia yang belum memiliki akses air minum yang
layak (BPS, 2017). Sedang di Kabupaten Sampang cakupan air bersih tahun 2016 dari ….%
menjadi ….% pada tahun 2017, da sampai saat ini cakupan air bersih mencapai …%
Dalam upaya menurunkan angka stunting dan mencapai target akses universal air
minum dan sanitasi, diperlukan kolaborasi dan integrasi antara program air minum, sanitasi
dan Gizi. Kolaborasi ini memerlukan sumber daya manusia (SDM) yang mampu mengelola
kegiatan terkait STBM dan stunting yang tersebar merata di seluruh Indonesia. Kolaborasi
dan integrasi antara SDM yang memahami STBM dan memahami isu stunting merupakan hal
baru. Oleh karena itu, diperlukan kegiatan pengembangan sumber daya manusia yaitu melalui
orientasi STBM Stunting terhadap lintas program di puskesmas.

II.TUJUAN KEGIATAN
1. Tujuan umum:
Setelah mengikuti orientasi STBM Stunting peserta bisa menerapkan perilaku dan
melakukan pemicuan 8 pilar STBM Stunting di desanya.
2. Tujuan khusus:
a. Peserta mampu melakukan pemicuan pilar 1 (SBS);
b. Peserta mampu melakukan pemicuan pilar 2 (CTPS);
c. Peserta mampu melakukan pemicuan pilar 3 (PAMMRT);
d. Peserta mampu melakukan pemicuan pilar 4 ( PS-RT);
e. Peserta mampu melakukan pemicuan pilar 5 ( PLC-RT);
f. Peserta mampu melakukan pemicuan pilar 6 (Gizi Ibu Hamil);
g. Peserta mampu melakukan pemicuan pilar 7 (PMBA);
h. Peserta mampu melakukan pemicuan pilar 8 (Pemantauan Pertumbuhan)

III. PESERTA:

Peserta sejumlah 210 orang untuk tk Kecamatan dan 350 orang untuk tk. Desa dengan
rincian lokasi sebagai berikut :
Tingkat Kecamatan
1. Kecamatan Torjun : 30 Orang
2. Kecamatan Pangarengan : 30 Orang
3. Kecamatan Sampang : 30 Orang
4. Kecamatan Jrengik : 30 Orang
5. Kecamatan Kr. Penang : 30 Orang
6. Kecamatan Banyuates : 30 Orang
7. Kecamatan Ketapang : 30 Orang

Tingkat Desa
1. Desa Tanah Merah : 35 Orang
2. Desa Pacanggaan : 35 Orang
3. Desa Banyumas : 35 Orang
4. Desa Gn. Maddah : 35 Orang
5. Desa P. Mandangin : 35 Orang
6. Desa Bancelok : 35 Orang
7. Desa Jrengik : 35 Orang
8. Desa Gn. Kesan : 35 Orang
9. Desa Trapang : 35 Orang
10. Desa Kr. Anyar : 35 Orang
IV. KELUARAN YANG DIHARAPKAN :
Stakeholder tingkat kecamatan dan masyarakat desa mampu berubah dan merubah perilaku
masyakat sekitar untuk menjadi lebih sehat dalam menerapkan 8 pilar STBM Stunting.

IV.TEMPAT DAN WAKTU PENYELENGGARAAN:


Pelaksanaan kegiatan oleh Dinas Kesehatan, yang diselenggarakan tanggal 7 – 9 Agustus
2018 dengan jadual sebagai berikut :1.

Waktu Acara Narasumber

08.00 – 09.30 Pembukaan Panitia


09.30– 10.00 Kebijakan Pembangunan Kesehatan dalam Dinkes Kab. Sampang
Percepatan Perbaikan Gizi dengan STBM
10.00 – 10.15 Coffee break Panitia
10.15 – 11.00 Membangun komitmen belajar (BLC) Narasumber Dinkes Prov Jatim

11.00 - 12.00 Konsep Dasar STBM Stunting Narasumber Dinkes Prov Jatim
- Stunting
- Pencegahan Stunting
- Konsep STBM
- Prinsip-prinsip STBM Stunting

12.00 – 13.00 Ishoma


13.00 – 14.00 Konsep Dasar STBM Stunting Narasumber Dinkes Prov Jatim
- Stunting
- Pencegahan Stunting
- Konsep STBM
- Prinsip-prinsip STBM Stunting

14.00 – 15.00 Pemicuan STBM – Stunting di komunitas Narasumber Dinkes Prov Jatim
- Kegiatan Pra Pemicuan
08.00 – 09.00 Refleksi hari ke – 1 Narasumber Dinkes Prov Jatim
09.00 – 10.00 Pemicuan STBM Stunting di komunitas Narasumber Dinkes Prov Jatim
(lanjutan)
- Kegiatan pemicuan
10.00 – 10.15 Coffee break Panitia
10.15 – 11.15 Pemicuan STBM Stunting di komunitas Narasumber Dinkes Prov Jatim
(lanjutan)
- Pasca pemicuan
11.15 – 12.00 Pemicuan STBM Stunting di komunitas Narasumber Dinkes Prov Jatim
(lanjutan)
- simulasi
12.00 – 13.00 Ishoma
13.00 – 14.00 Pemicuan STBM Stunting di komunitas Narasumber Dinkes Prov Jatim,
(lanjutan) Dinkes Kab. Sampang
- simulasi
14.00 – 15.00 Persiapan praktek lapangan Panitia
07.00 - 08.00 Menuju Lokasi praktek Peserta
08.00 – 12.00 Observasi lapangan dan praktek pemicuan Peserta
12.00 – 13.00 ishoma
13.00 – 14.00 Pleno Hasil Kegiatan Pra Pemicuan dan Narasumber Dinkes Prov Jatim,
Pemicuan di Komunitas Dinkes Kab. Sampang
14.00 – 15.00 Kembali ke Dinas Kesehatan
15.00 – 15.30 Evaluasi Hasil Kegiatan Praktek Lapangan Narasumber Dinkes Prov Jatim,
Dinkes Kab. Sampang
15.30 – 16.00 Penyusunan RTL Narasumber Dinkes Prov Jatim,
Dinkes Kab. Sampang
16.00 – 16.30 Penutupan

V. METODOLOGI
Metode Kegiatan meliputi :
1. Ceramah;
2. Diskusi;
3. Simulasi;
4. Praktek Lapangan

VI. BIAYA
Pembiayaan kegiatan Penyelenggaran Penyehatan Lingkungan ini dibiayai APBD
Kabupaten Sampang tahun 2018, dengan alokasi dana sebesar Rp. 46.000.000,- (Empat puluh
Enam Juta Rupiah).

VII. LAPORAN
Pelaporan proses dan hasil kegiatan serta notulen setiap kegiatan disampaikan kepada
Kepala Bidang Kesehatan Masyarakat selambatnya seminggu setelah kegiatan selesai.

VIII. PENUTUP
Demikian TOR kegiatan Penyelenggaraan Penyehatan Lingkungan ini dibuat sebagai dasar
dalam penyusunan Kerangka Acuan Kegiatan dan Rencana Anggaran Biaya (RAB).

Sampang, 19 Nopember 2018

Menyetujui Kepala Seksi Kesling Kesjaor


Kepala Bidang Kesehatan Masyarakat Dinkes Sampang
Dinkes Sampang

Agus Mulyadi, SKM, M.Kes Esti Utami, SKM


NIP. 19730808 199803 1 008 NIP : 19721112 199603 2 001

Anda mungkin juga menyukai