Anda di halaman 1dari 8

PROPOSAL

SENAM LANSIA DI DESA PENEBEL

A. LATAR BELAKANG
Hipertensi kini menjadi masalah global karena prevalensinya yang terus
meningkat sejalan dengan perubahan gaya hidup seperti merokok, obesitas,
inaktivitas fisik dan stres psikososial. Hipertensi didefinisikan sebagai tekanan
darah persisten dimana tekanan sistoliknya diatas 140 mmHg dan tekanan
diastolik diatas 90 mmHg (Sheps, 2015).
Berdasarkan sasaran Pembangunan Milenium (Millennium Development
Goals atau disingkat dalam MDGs), hasil kesepakatan kepala negara dan
perwakilan dari 189 negara Perserikatan Bangsa-bangsa (PBB) yang telah
dijalankan mulai September 2010 lalu, memiliki beberapa poin sasaran salah
satunya yaitu tercapainya kesejahteraan rakyat dan pembangunan masyarakat
pada 2015 (Bappenas, 2014). Pencapaian kesejahteraan rakyat tentunya didukung
oleh kesehatan masyarakatnya. Kesehatan masyarakat merupakan salah satu
modal pokok dalam rangka kemajuan kehidupan bangsa.
Salah satu komponen masyarakat yang cukup rentan terhadap penurunan
kondisi kesehatan adalah kaum lansia, karena adanya peningkatan usia dan
penurunan kemampuan fisik. Hal ini mendasari perlunya perhatian khusus
terhadap kesehatan lansia. WHO dan Undang-Undang Nomor 13 Tahun 1998
tentang kesejahteraan lanjut usia pada Bab 1 Pasal 1 Ayat 2 menyebutkan bahwa
umur 60 tahun adalah usia permulaan tua. Menua bukanlah suatu penyakit, tetapi
merupakan proses yang berangsur-angsur mengakibatkan perubahan yang
kumulatif, merupakan proses menurunnya daya tahan tubuh dalam menghadapi
rangsangan dari dalam dan luar tubuh yang berakhir dengan kematian (Nugroho,
2008).
Berdasarkan sensus penduduk tahun 2010, jumlah penduduk berusia 60
tahun ke atas sebesar 5,3 juta (4,5%) dari jumlah penduduk. Selanjutnya, pada
tahun 2011, jumlah ini meningkat menjadi ± 8 juta (5,5%) dari 12 jumlah
penduduk dan pada tahun 2012, jumlah ini meningkat menjadi ±11,3 juta (6,4%).
Pada tahun 2013, diperkirakan meningkat sekitar 15,3 juta (7,4%) dari jumlah
penduduk, dan pada tahun 2015, jumlah ini diperkirakan meningkat menjadi
±18,3 juta (8,5%). Pada tahun 2015-2017, jumlah lanjut usia akan sama dengan
jumlah anak balita, yaitu sekitar 19,3 juta jiwa (± 9%) dari jumlah penduduk.
Bahkan pada tahun 2020-2025, Indonesia akan menduduki peringkat Negara
dengan struktur dan jumlah penduduk lanjut usia setelah RRC, India, dan
Amerika Serikat, dengan umur harapan hidup diatas 70 tahun (Nugroho, 2008).
Berdasarkan survey yang telah dilakukan di ke 4 Banjar di Desa Penebel
yaitu : Banjar Sunantaya Kaja, Banjar Sunantaya Kelod, Banjar Dukuh dan Banjar
Kupang didapatkan jumlah lansia yang menderita hipertensi yaitu 190 orang.
Untuk mencegah terjadinya kekambuhan hipertensi dilakukan berbagai macam
kegiatan seperti mengecek tekanan darah setiap minggu atau setiap bulan,
mencaga pola makan, dan berolahraga. Salah satu kegiatan olahraga yang akan
diterapkan untuk mencegah kekambuhan dan peningkatan hipertensi maka akan
dilakukan kegiatan senam sehat pada lansia.
Dimana senam merupakan suatu cabang olahraga yang melibatkan
performa gerakan yang membutuhkan kekuatan, kecepatan dan keserasian
gerakan fisik yang teratur. Bentuk modern dari senam ialah palang tak seimbang,
balok keseimbangan, dan senam lantai.

Keperawatan komunitas dan pemberdayaan kesehatan masyarakat desa


adalah suatu bidang dalam keperawatan yang merupakan perpaduan antara
keperawatan dan kebidanan dengan kesehatan masyarakat, serta mengutamakan
pelayanan promotif dan preventif secara berkesinambungan tanpa mengabaikan
pelayanan kuratif dan rehabilitatif secara menyeluruh, terpadu, ditujukan kepada
individu, keluarga, kelompok dan masyarakat sebagai suatu kesatuan yang utuh
melalui proses keperawatan, untuk meningkatkan fungsi kehidupan manusia
secara optimal, sehingga dapat mandiri dalam upaya kesehatannya. Hal tersebut
menjadi suatu landasan perlunya diadakan proses keperawatan komunitas dan
pemberdayaan kesehatan masyarakat desa dalam mewujudkan MDGs 2015.

Mahasiswa program studi S1 Keperawatan Ners mengadakan serangkaian


kegiatan yang berhubungan dengan acara Musyawarah Masyarakat Desa (MMD)
tersebut. Selain untuk membantu meringankan beban masyarakat yang kurang
mampu, kegiatan senam lansia ini juga untuk mempererat hubungan antara civitas
akademika Stikes Advaita Medika Tabanan dengan masyarakat setempat.
Mempererat hubungan dengan masyarakat sangat diperlukan karena tanpa mereka
apalah artinya tenaga kesehatan.

B. TUJUAN
Tujuan dari kegiatan pengabdian masyarakat ini adalah :
1. Melalui senam lansia yang telah diberikan kepada masyarakat, diharapkan
dapat meringankan beban masyarakat untuk mencapai kesehatan.
2. Membantu program pemerintah menuju masyarakat sehat.
3. Mengikut sertakan mahasiswa dalam kegiatan pengobatan gratis sehingga
wawasan mahasiswa semakin bertambah.

C. NAMA KEGIATAN
Kegiatan ini merupakan salah satu bentuk pengabdian masyarakat dengan
nama “Pengabdian Masyarakat Senam Lansia”

D. TEMPAT DAN WAKTU PELAKSANAAN KEGIATAN


Kegiatan ini dilaksanakan di masing-masing Balai Banjar yaitu Balai Banjar
Sunantaya Kaja, Balai Banjar Sunantaya Kelod, Balai Banjar Dukuh, Balai
Banjar Kupang, Desa Penebel, Kecamatan Penebel, Kabupaten Tabanan pada
setiap hari Sabtu pukul 16.00 - selesai.

E. PELAKSANA
Kegiatan ini dilaksanakan oleh mahasiswa Stikes Advaita Medika Tabanan.

F. SASARAN
Yang menjadi sasaran pada kegiatan ini adalah lansia di Banjar Sunantaya
Kaja, Banjar Sunantaya Kelod, Banjar Dukuh, Banjar Kupang, Desa Penebel,
Kecamatan Penebel, Kabupaten Tabanan. Kegiatan ini dilaksanakan dengan
harapan semua tujuan akan tercapai dan benar-benar dapat membantu
masyarakat dan juga menambah wawasan mahasiswa.
G. METODE PELAKSANA KEGIATAN
1. Persiapan alat-alat
Persiapan alat dilakukan oleh seluruh panitia anggota pengabdian
masyarakat yang dikoordinir oleh kordinator lapangan dengan arahan dari
ketua pelaksana, mempersiapakan alat Tanda - Tanda Vital
(sphygmomanometer, stetoskop).
2. Survey Tempat
Survey tempat dilakukan oleh seluruh panitia, adapun tempatnya yaitu di
masing-masing Balai Banjar yaitu Balai Banjar Sunantaya Kaja dan Balai
Banjar Sunantaya Kelod, Balai Banjar Dukuh, Balai Banjar Kupang, Desa
Penebel, Kecamatan Penebel, Kabupaten Tabanan sekaligus untuk
membersihkan wantilan yang akan digunakan.
3. Senam Lansia
Senam Lansia dilakukan pada setiap hari Sabtu pukul 16.00-selesai oleh
panitia dan didampingi oleh ketua pelaksana. Panitia dibagi berdasarkan
tugasnya masing-masing, yaitu ada pada bagian instruktur, peserta dan
musik senam. Diharapan dengan diadakannya senam lansia akan dapat
membantu lansia menuju sehat dan menambah wawasan mahasiswa.

H. JADWAL KEGIATAN
Kegiatan ini dilaksanakan pada :
Hari/ Tanggal : Sabtu
Pukul : 16.00-selesai

I. SUSUNAN PANITIA (Terlampir)

J. RANCANGAN ANGGARAN BIAYA


1. Air Mineral Rp 25.000;

K. SUSUNAN ACARA
1. Kumpul pukul 16.00 wita
2. Melakukan cek tekanan darah pada lansia
3. Memberikan penyuluhan tentang hipertensi dan manfaat senam lansia
4. Senam lansia
5. Memberikan konsumsi air mineral
Evaluasi Senam Lansia
S1 Keperawatan Ners STIKES Advaita Medika Tabanan
Di Desa Penebel Kecamatan Penebel Kabupaten Tabanan
Dilaksanakan Setiap Hari Sabtu

A. STRUKTUR
1. Persiapan Media
Media yang digunakan dalam penyuluhan semua lengkap dan dapat
digunakan dalam penyuluhan yaitu:
a. TOA
b. Kaset senam
2. Persiapan Instruktur
Instruktur senam dilaksanakan oleh kader yang telah disiapkan dengan
jumlah instruktur 3 orang.
3. Persiapan Peserta
Peserta untuk hari pertama latihan senam lansia adalah seluruh lansia
yang telah mendapat pemberitahuan dari kader lansia untuk menghadiri
acara senam lansia yaitu 70 orang.

B. PROSES
1. Mahasiswa telah datang ke lapangan untuk berkumpul sekitar jam 15.00
wita.
2. Kader lansia beserta lansia dari ke 4 banjar yaitu Banjar Sunantaya Kaja,
Banjar Sunantaya Kelod, Banjar Dukuh, dan Banjar Kupang, Desa
Penebel telah hadir sebelum acara dimulai.
3. Latihan senam dimulai dari pukul 16.00-17.30 wita.
4. Proses latihan senam dapat berlangsung dengan lancar dan lansia bisa
mempraktikkan gerakan senam yang diberikan.
5. Lansia memperhatikan gerakan senam yang diberikan.
6. Selama proses latihan senam diharapkan latihan bisa berjalan dengan baik
dan diikuti sampai proses latihan selesai.
7. Lansia yang hadir sebanyak 70 orang dari 190 lansia yang mendapat
pemberitahuan dikarenakan ada halangan seperti upacara agama dan
memang dari kondisi lansia yang tidak memungkinkan untuk mengikuti
acara senam.

C. HASIL
1. Kegiatan dapat berjalan lancer sesuai dengan rencana.
2. Peserta pelatihan senam lansia yang terdiri dari 3 orang instruktur dan 70
orang lansia sangat aktif dan kooperatif selama kegiatan berlangsung.
3. Peserta senam lansia yang terdiri dari 3 instuktur mampu mempraktikkan
senam lansia.
4. Peserta senam lansia terdiri dari 70 orang lansia mampu mengikuti
gerakan senam yang diajarkan.
5. Peserta latihan senam lansia yang hadir 41,6%.

D. HAMBATAN

Koordinasi dengan lansia agak sulit di lakukan karena para lansia mempunyai
tempat tinggal yang berjauhan.

E. SOLUSI
Mencari ke rumah lansia dan mengingatkan kalau akan diadakan latihan
senam lansia.

F. RECOMENDASI
Melakukan koordinasi dengan pengurus desa agar kegiatan bisa berjalan
lancar dan pengerahan warha lebih gampang atau agar tidak menemukan
hambatan seperti diatas.
DOKUMENTASI

Anda mungkin juga menyukai