3/30/2020 Untitled4

NAMA : SASABILA

NIM : G1B018056

TURUNAN NUMERIK

Turunan pertama fungi f(x) dinotasikan dengan beberapa simbol, supaya lebih terbiasa yaitu f'(X). df/dx, dan Dxf.
Untuk mendapatkan pendekatan turunan secara Numeri, kita menggunakan deret taylor. Nilai pendekatan
sebuah fungsi f(x) pada titik x+h dapat diaproksimasi dengan pendekatan taylor (menganti a dengan x dan (x-a)
dengan h pada deret taylor persamaan) yaitu

′′ ′′′ 4
f (x) f (x) f (x)
′
f (x + h) = f (x) + f (x)h +
2!
h
2
+
3!
h
3
+
4!
4
h +. . . . (1.1)

Deret taylor untuk posisi (x-h), (x+2h) dan (x-2h) adalah

′′ ′′′ 4
f (x) f (x) f (x)
′
f (x − h) = f (x) − f (x)h +
2!
h
2
−
3!
h
3
+
4!
4
h +. . . . (1.2)

′′ ′′′ 4
f (x) f (x) f (x)
′
f (x + 2h) = f (x) + 2f (x)h + 4
2
(h ) + 8
3
(h ) + 16
4
(h )+. . . . (1.3)
2! 3! 4!

′′ ′′′ 4
f (x) f (x) f (x)
′
f (x − 2h) = f (x) − 2f (x)h + 4
2!
2
(h ) − 8
3!
3
(h ) + 16
4!
4
(h )+. . . . (1.4)

Untuk mempermudah penurunan rumus turunan numerik menggunakan fungsi-fungsi berikut ini

′′′ 5
f (x) f (x)
D1(x, h) = f (x + h) − f (x − h) = 2f (x)h + 2
′
(h ) + 2
3 5
(h )+. . . . (1.5)
3! 5!

′′ 4
f (x) f (x)
S 1(x, h) = f (x + h) − f (x − h) = 2f (x)h + 2
′ 2
(h ) + 2
4
(h )+. . . . (1.6)
2! 4!

′′′ 5
f (x) f (x)
D2(x, h) = f (x + 2h) − f (x − 2h) = 4f (x)h + 16
′ 3
(h ) + 64
5
(h )+. . . . (1.7)
3! 5!

′′ 4
f (x) f (x)
D1(x, h) = f (x + 2h) − f (x − 2h) = 2f (x)h + 8
′

2!
(h ) + 32
2

4!
)
(h +. . . . (1.8)

file:///C:/Users/Dunia Imajinasiku/Downloads/TUGAS 1 TURUNAN NUMERIK JUPYTER.html 1/6

3/30/2020 Untitled4

1.1 TURUNAN PERTAMA

Setelah pengatuan dan manipulasi sederhana , persamaan (1.1) dapat diubah menjadi

′′ ′′′ 4
f (x+h)−f (x) f (x) f (x) f (x)
′ 2 3
f (x) = − h − h − h −. . . .
h 2! 3! 4!

f (x+h)−f (x)
′
f (x) =
h
+ 0(h). . . . (1.9)

Persamaan (1.9) dinamakan rumus numerik beda hingga ke depan (forward finite difference). Kita mengunakan
notasi 0 (...) yang menunjukan "order of magnitude" atau dengan kata lain "besaran kesalahan atau galat
sebanding dengan".

Dari persamaan (1.2) dapat diperoleh

′′ ′′′ 4
f (x)−f (x−h) f (x) f (x) f (x)
′ 2 3
f (x) = + h − h + h −. . . .
h 2! 3! 4!

f (x)−f (x−h)
′
f (x) =
h
+ 0(h). . . . (1.10)

Persamaan (1.10) dinamakan rumus numerik beda hinga ke belakang (backward finite difference)

Dari persamaan (1.5) D1(x,h) dapat diperoleh

′′′ 5
f (x+h)−f (x−h) f (x) f (x)
′ 2 4
f (x) = − h − h −. . . .
2h 3! 5!

f (x+h)−f (x−h)
′
f (x) =
2h
+ 0(h). . . . (1.11)

Pesamaan (1.11) dinamakan rumus beda hinga tengah (central finite difference). Disini bisa dilihat bahwa
kesalahan pendekatan atau galat mempunyai ukuran atau "order of magnitude" 0(h2 ) , jadi metode beda hingga
tengah lebih akurat darpada persamaan (1.9) dan (1.10)

Rumus turunan numerik beda hingga ke depan menjadi

file:///C:/Users/Dunia Imajinasiku/Downloads/TUGAS 1 TURUNAN NUMERIK JUPYTER.html 2/6

3/30/2020 Untitled4

f 1−f 0
′
f (x) = +
e1−e0
+ M 1h. . . . (1.12)
h h

dengan Mn adalah koefisien pada fungsi sisi pendekatan taylor berbentuk

Mn =
1
f
n
+ 1(c). . . . (1.13)
(n+1)

1.2 TURUNAN KEDUA

Unuk mendapatkan rumus numerik turunan kedua menggunakan persamaan (1.6)

4 6
f (x+h)−2f (x)+f (x−h) f (x) f (x)
f
′′
(x) = 2
− 2
4!
h
2
− 2
6!
4
h .... (1.19)
h

f (x+h)−2f (x)+f (x−h)

f
′′
(x) =
2
+ 0(h ). . . .
2
(1.20)
h

1.3 PROBLEM SOLVING

KASUS 1 : Rumus turunan numerik dengan metode Interpolasi Lagrange

polinom interpolasi dengan metode lagrange yaitu

(x−h)(x−2h)(x−3h) (x−0)(x−2h)(x−3h) (x−0)(x−h)(x−3h) (x−0)(x−2h)(x−2h)

P 3(x) = f 0 + f1 + f2 + f3 ....
(0−h)(0−2h)(0−3h) (h−0)(h−2h)(h−3h) (2h−0)(2h−h)(2h−3h) (3h−0)(3h−h)(3h−2h)

(1.45)

3 2 2 3 3 2 2 3 2 2 3 2 2
(x −6hx +11h x−6h ) (x −5hx +6h x) (x −4hx +3h x) (x −3hx +2h x
P 3(x) = f 0 3
+ f1 3
+ f2 3
+ f3 3
..... (1.46)
−6h 2h −2h 6h

Turunan kedua polinom interpolasi

(6x−12h) (6x−10h) (6x−8h) (6x−6h)

P
′′
3(x) = f 0 3
+ f1 3
+ f2 3
+ f3 3
..... (1.47)
−6h 2h −2h 6h

file:///C:/Users/Dunia Imajinasiku/Downloads/TUGAS 1 TURUNAN NUMERIK JUPYTER.html 3/6

3/30/2020 Untitled4

Subtitusi x=0 pada polinom ini menghaslkan

(1.48)
′′ −12h −10h −8h −6h
P 3(0) = f 0 3
+ f1 3
+ f2 3
+ f3 3
.....
−6h 2h −2h 6h

−2 −5 −1
(1.49)
′′ 4
P 3(0) = f 0 2
+ f1 2
+ f2 2
+ f3 2
.....
h h h h

2f 0−5f 1+4f 2−f 3

P
′′
3(0) = 2
..... (1.50)
h

KASUS 2 : Rumus turunan numerik dengan Interpolasi Newton

Polinom interpolasi metode newton untuk 3 titik

P 2(x) = a0 + a1x + a2x(x + h). . . . . (1.51)

dengan

a0 = f 0. . . . . (1.52)

f 0−f −1 f 0−f −1
a1 = =
h
..... (1.53)
0−(−h)

f 0−f −1 f −1−f −2
−
f 0−2f −1+f −2
(1.54)
0−(−h) −h−(−2h)
a2 = = .....
2
0−(−2h) 2h

Turunan pertama polinom p2(x) yaitu

′
P (x) = a1 + a2x + a2(x + h)

′
P (0) = a1 + a2h

f 0−f −1 f 0−2f −1+f −2

= +
h 2h

file:///C:/Users/Dunia Imajinasiku/Downloads/TUGAS 1 TURUNAN NUMERIK JUPYTER.html 4/6

3/30/2020 Untitled4

3f 0−4f −1+f −2
= ..... (1.55)
2h

Turunan kedua polinom p2(x) adalah

f 0−2f −1+f −2
′′
p (x) = 2a2 = 2
..... (1.56)
h

KASUS 3 : Rumus turunan numerik dengan metode Undertemined Coefficients

Rumus numerik untuk turunan pertama

′
f (x) = Af (x) + Bf (x + h) + C f (x + 2h). . . . . (1.57)

Substitusi deret taylor, persamaan (1.1) dan (1.3) pada persamaan (1.57) diperoleh

2
′
f (x) = (A + B + C )f (x) + (B + 2C )f (x)h + (B + 4C )f
′ ′′
(x)
h
..... (1.58)
2!

supaya bagian sisi kiri sama dengan sisi kanan, konstanta A,B, dan C memenuhi persamaan

A + B + C = 0 koefisien f (x)

(B + 2C )h = 1 koefisien f ′ (x)

B + 4C = 0 koefisien f ′′ (x). . . . . . (1.59)

Solusi persamaan ini adalah A=-3/(2h), B=4/(2h), dan C=-1/(2h), sehingga diperoleh rumus turunan pertama
metode ke depan adalah

−3f 0+4f 1−f 2

′
f (x) =
2h
..... (1.60)

persamaan (1.60) sesuai dengan persamaan (1.3)

file:///C:/Users/Dunia Imajinasiku/Downloads/TUGAS 1 TURUNAN NUMERIK JUPYTER.html 5/6

3/30/2020 Untitled4

file:///C:/Users/Dunia Imajinasiku/Downloads/TUGAS 1 TURUNAN NUMERIK JUPYTER.html 6/6