Anda di halaman 1dari 6

Pathway Luka Bakar Nama : Dadan Noviandri

Etiologi luka Bakar (Api, air panas, bahan kimia, listrik & radiasi)
Nim : 102017007
kerusakan atau kehilangan jaringan Pengalihan energi dari sumber panas
yang disebabkan kontak dengan
Tubuh
sumber panas seperti api, air panas,
bahan kimia, listrik, dan radiasi. Trauma kulit LUKA BAKAR DERAJAT I
• EPIDERMIS
Combustio/ luka bakar
LUKA BAKAR DERAJAT II
• DERAJAT IIA (Dangkal)
• DERAJAT IIB (Dalam)
LUKA BAKAR DERAJAT III
• SAMPAI OTOT /
TULANG
Fase akut Fase sub akut Fase lanjut

Di ruang tertutup
Cidera inhalasi Kerusakan kulit Kerusakan jaringan
Keracunan gas Co kulit
Kerusakan mukosa Pengeluaran Terbukanya kerusakan atau
histamin bradikinin daerah kuli kehilangan
Co mengikat Hb
Jaringa kulit hiper
Edema laring
tropi
Perangsangan Perubahan citra
Hb tidak mampu nosiseptor Kontak dengan
Obstruksi jalan tubuh
mengikat O2 mikroorganisme
nafas Elastisitas kulit
Saraf efferen
menurun
Bersihan jalan Kerusakan Resti infeksi
nafas tdk efektif pertukaran gas Kornu dorsalis
Kerusakan
Kesukaran bernafas Integritas kulit
Medula spinalis
Kelemahan
Penurunan kekuatan
Nyeri akut Hipotalamus
Nafas cepat
Intoleransi aktifitas
Perangsang nyeri
Pola nafas tdk
efektif

Penguapan meningkat Peningkatan Kerusakan pada


penguapan cairan seluruh tubuh
tubuh
Peningkatan pemb.
Darah kapiler Tidak nyaman pada
saat tidur
Cairan tubuh menurun

Ekstravasasi cairan,
elektrolit, protein
Perubahan pola tidur
Risiko tinggi
kekurangan volume
Tekanan ankotik cairan
menurun

Cairan intravaskuler
meningkat

Hemokonsentrasi

Gangguan sirkulasi
mikro

Kerusakan perfusi
jaringan
Menurut R. Sjamsuhidajat, (2010) penatalaksanaan pada penderita luka bakar
sebagai berikut:
1. Mematikan sumber api
2. Upaya pertama saat terbakar adalah mematikan api pada seluruh tubuh
(menyelimuti, menutup bagian yang terbakar, berguling, menjatuhkan diri ke
air).
3. Merendam atau mengaliri luka
Setelah sumber panas hilang adalah dengan merendam luka bakar dalam
air atau menyiram dengan air mengalir selama kurang lebih 15 menit. Pada
luka bakar ringan tujuan ini adalah untuk menghentikan proses koagulasi
protein sel jaringan dan menurunkan suhu jaringan agar memperkecil derajat
luka dan mencegah infeksi sehingga sel-sel epitel mampu berfoliferasi.
4. Rujuk ke Rumah Sakit
5. Pada luka bakar dalam pasien harus segera di bawa ker Rumah Sakit yang
memiliki unit luka bakar dan selama perjalanan pasien sudah terpasang infus.
6. Resusitasi
7. Pada luka bakar berat penanganannya sama seperti diatas .namun bila terjadi
syok segera di lakukan resusitasi ABC.
a. Airway Management
1) Bersihkan jalan napas dengan tangan dan mengangkat dagu pada
pasien tidak sadar.
2) Lindungi jalan napas dengan nasofarigeal.
3) Pembedahan (krikotiroldotomi) bila indikasi trauma silafasial/gagal
intubasi.
b. Breathing/Pernapasan
1) Berikan supplement O2.
2) Nilai frekuensi napas dan pergerakkan dinding toraks.
3) Pantau oksimetri nadi dan observasi.
c. Circulation
1) Nilai frekuensi nadi dan karakternya
2) Ambil darah untuk cross match, DPL, ureum dan elektrolit.
3) Perawatan local
8. Untuk luka bakar derajat I dan II biasa dilakukan perawatan lokal yaitu dengan
pemberian obat topical seperti salep antiseptic contoh golongan: silver
sulfadiazine, moist exposure burn ointment, ataupun yodium providon.
9. Infus, kateter, CVP, oksigen, Laboratorium, kultur luka.
10. Resusitasi cairan.
RUMUS Parkland : 4 ml X berat badan X luas % luka bakar
11. Monitor urine dan CVP.
12. Topikal dan tutup luka
a. Cuci luka dengan savlon : NaCl 0,9% ( 1 : 30 ) + buang jaringan nekrotik.
b. Tulle.
c. Silver sulfa diazin tebal.
d. Tutup kassa tebal.
e. Evaluasi 5 – 7 hari, kecuali balutan kotor.
13. Obat – obatan:
a. Antibiotika : tidak diberikan bila pasien datang < 6 jam sejak kejadian.
b. Bila perlu berikan antibiotika sesuai dengan pola kuman dan sesuai hasil
kultur.
c. Analgetik : kuat (morfin, petidine)
d. Antasida : kalau perlu

Anda mungkin juga menyukai