97 185 1 SM PDF
97 185 1 SM PDF
ABSTRACT
Human Development Index (HDI) is an index established by UNDP in 1996 to measure the well-being of
society. Indonesian HDI increased during the period of 2008-2012; however, there is high variation among 33
provinces. Its position in the world is still below the average (121 of 187 countries) and ranks 5th among
ASEAN countries (UNDP, 2013). Based on this phenomenon this study tries to analyze the determinants of
HDI which include GDP, dependency ratio, household consumption for food, government budget for education,
and the budget for health. The results indicate that GDP and government budget for health have positive effect
on HDI, whereas dependency ratio and household consumption for food have negative effect. However, the
budget for education has no effect on HDI. HDI is an important indicator of development; therefore, the
government and the society should take efforts to improve the HDI. Economic growth, income distribution,
population control, poverty alleviation, as well as improvement in health services and education are needed in
order to improve the HDI.
Key words: Human development index, RGDP, dependency ratio, household consumption for food, government
budget for education and health.
ABSTRAK
Indeks Pembangunan Manusia (IPM) merupakan indeks yang ditetapkan oleh UNDP pada tahun
1996 untuk mengukur kesejahteraan masyarakat. IPM Indonesia meningkat selama periode 2008-2012.
Namun, ketimpangan antar wilayah terjadi di 33 provinsi di Indonesia. Posisi IPM Indonesia di dunia
masih di bawah rata-rata (peringkat ke-121 dari 187 negara) dan peringkat ke-5 di antara negara-
negara ASEAN (UNDP, 2013). Berdasarkan fenomena tersebut, penelitian ini bertujuan untuk
menganalisis faktor-faktor yang mempengaruhi IPM yaitu PDRB, rasio ketergantungan, konsumsi
rumah tangga untuk makanan, APBD untuk pendidikan, dan APBD untuk kesehatan. Penelitian ini
merupakan penelitian asosiatif dengan teknis analisis regresi data panel 33 provinsi di Indonesia
selama periode 2008-2012. Hasil penelitian menunjukkan bahwa PDRB dan APBD untuk kesehatan
memiliki pengaruh positif dan signifikan terhadap IPM, sedangkan rasio ketergantungan dan
konsumsi rumah tangga untuk makanan berpengaruh negatif dan signifikan terhadap IPM. Namun,
APBD untuk pendidikan tidak berpengaruh terhadap IPM. IPM merupakan indikator penting dalam
pembangunan. Oleh karena itu, pemerintah dan masyarakat harus berupaya untuk meningkatkan
IPM setiap tahunnya. Pertumbuhan ekonomi, distribusi pendapatan, pengendalian populasi,
pengentasan kemiskinan, serta peningkatan pelayanan kesehatan dan pendidikan sangat diperlukan
dalam rangka meningkatkan IPM.
Kata kunci: Indeks Pembangunan Manusia, PDRB, rasio ketergantungan, konsumsi rumah tangga
untuk makanan, APBD untuk pendidikan dan kesehatan
452
Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi ... – Bhakti, Istiqomah, Suprapto 453
Tabel 1
IPM 33 Provinsi Indonesia Tahun 2012
huruf dan rata-rata lama sekolah mengukur sendiri merupakan nilai total seluruh
capaian pembangunan di bidang pendidik- output akhir yang dihasilkan oleh suatu
an, dan kemampuan daya beli masyarakat perekonomian daerah, baik yang dilakukan
terhadap sejumlah kebutuhan pokok yang oleh warga lokal maupun warga asing yang
dilihat dari rata-rata besarnya pengeluaran bermukim di negara bersangkutan. Se-
per kapita sebagai pendekatan pendapatan hingga, ukuran umum yang sering diguna-
yang mewakili capaian pembangunan kan untuk melihat laju pertumbuhan
untuk hidup layak (BPS, 2006). ekonomi adalah persentase perubahan PDB
Komponen IPM yaitu usia hidup untuk skala nasional atau persentase
diukur dengan angka harapan hidup yang perubahan PDRB untuk skala propinsi atau
dihitung menggunakan metode tidak lang- kabupaten/kota.
sung (metode Brass, varian Trussel) ber- Tingkat pembangunan manusia yang
dasarkan variabel rata-rata anak lahir hidup relatif tinggi akan mempengaruhi kinerja
dan rata-rata anak yang masih hidup. pertumbuhan ekonomi melalui kapabilitas
Komponen pengetahuan diukur dengan penduduk dan konsekuensinya adalah pe-
angka melek huruf dan rata-rata lama ningkatan produktivitas dan kreativitas
sekolah yang dihitung berdasarkan data masyarakat. Dengan meningkatnya produk-
Susenas Kor. Sebagai catatan, UNDP dalam tivitas dan kreativitas tersebut, penduduk
publikasi tahunan HDR sejak 1995 meng- dapat menyerap dan mengelola sumber
gunakan indikator partisipasi sekolah dasar, daya yang penting bagi pertumbuhan
menengah, dan tinggi sebagai pengganti ekonomi (Brata, 2004).
rata-rata lama sekolah karena sulitnya Pengaruh pembangunan manusia ter-
memperoleh data rata-rata lama sekolah hadap pertumbuhan ekonomi melalui pe-
secara global. Indikator angka melek huruf ningkatan kualitas sumberdaya manusia
diperoleh dari variabel kemampuan mem- atau dalam ilmu ekonomi lazim disebut
baca dan menulis, sedangkan indikator rata- mutu modal manusia (Ranis dan Stewart,
rata lama sekolah dihitung dengan meng- 2002). Konsep mutu modal manusia sendiri
gunakan dua variabel secara simultan; yaitu mengacu pada suatu komoditi yang dapat
tingkat/kelas yang sedang/pernah dijalani dihasilkan dan diakumulasi, serta biaya
dan jenjang pendidikan tertinggi yang untuk menghasilkan suatu mutu modal
ditamatkan. Komponen standar hidup layak manusia baru dapat memberikan hasilnya
diukur dengan indikator rata-rata konsumsi pada masa yang akan datang (Ananta,
riil yang telah disesuaikan. Sebagai catatan, 1986). Peningkatan kualitas modal manusia
UNDP menggunakan indikator PDB per dapat tercapai apabila memperhatikan 2
kapita riil yang telah disesuaikan (adjusted faktor penentu yang seringkali disebutkan
real GDP per capita) sebagai ukuran dalam beberapa literatur, yaitu pendidikan
komponen tersebut karena tidak tersedia dan kesehatan.
indikator lain yang lebih baik untuk
keperluan perbandingan antar negara. Rasio Ketergantungan
Model daur-hidup (Life-Cycle Model)
Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) untuk kebiasaan konsumsi dan tabungan,
Pertumbuhan ekonomi merupakan yang dikemukakan oleh Modigliani dan
salah satu indikator untuk melihat kinerja Brumberg (1954), dan Ando dan Modigliani
perekonomian regional (daerah). Pada (1963) dalam Richard (2004) mengasumsi-
dasarnya, pertumbuhan ekonomi adalah kan bahwa umur atau usia masyarakat
kenaikan output agregat (keseluruhan mempengaruhi pola perilaku konsumsinya.
barang dan jasa yang dihasilkan oleh Dissaving bisa ditutup oleh saving tahun
kegiatan perekonomian) atau Produk sebelumnya. Seseorang yang lahir sudah
Domestik Regional Bruto (PDRB). PDRB mempunyai kebutuhan-kebutuhan hidup
Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi ... – Bhakti, Istiqomah, Suprapto 457
diantaranya investasi disektor pendidikan investasi jangka panjang (long term human
dan kesehatan (publik). investment), sementara Indonesia masih
Dalam UUD 1945 disebutkan bahwa saja sulit beranjak dari paradigma lama,
kesehatan merupakan hak dasar (azasi) kesehatan sekadar sebagai konsumsi.
manusia, sehingga pemerintah bertanggung Konsekuensi dari paradigma usang kesehat-
jawab memenuhi kebutuhan perlindungan an sebagai Akumulasi pengeluaran pe-
dan fasilitasi kesehatan kepada rakyatnya. merintah pada belanja pembangunan, me-
Apalagi dalam tujuan pembangunan nasio- rupakan investasi sekaligus campur tangan
nal telah disebutkan setiap penduduk ber- pemerintah dalam mewujudkan peningkat-
hak memperoleh derajat kesehatan yang an indeks pembangunan manusia di
setinggi-tingginya. Maka wajar jika kesehat- Indonesia.
an dapat disebut sebagai investasi pe-
merintah pada belanja/pengeluaran pem- Penelitian Sebelumnya dan Pengembang-
bangunan untuk pengembangan sumber an Hipotesis
daya manusia. Pengeluaran pemerintah Ranis, et al., (2006) menemukan bahwa
pada sektor kesehatan merupakan upaya angka kematian bayi berpengaruh terhadap
untuk memenuhi salah satu hak dasar IPM dan pendapatan per kapita tidak ber-
rakyat, yaitu hak untuk memperoleh pe- pengaruh secara signifikan terhadap pem-
layanan kesehatan sesuai dengan Undang- bangunan manusia. Ginting, Lubis, et al.
Undang Dasar 1945 Pasal 28 H ayat (1) dan (2008) menganalisis pengaruh konsumsi
Undang-undang Nomor 23 Tahun 1992 rumah tangga untuk makanan dan non-
tentang Kesehatan. Prioritas kesehatan makanan, belanja pemerintah untuk pen-
harus dipandang sebagai suatu investasi didikan, rasio penduduk miskin dan krisis
untuk peningkatan kualitas sumber daya ekonomi di Indonesia terhadap pem-
manusia. bangunan manusia. Hasil penelitian me-
Menurut Lains dan Pasay yang lebih nunjukkan konsumsi rumah tangga untuk
menekankan aspek pendidikan dalam pem- makanan dan non-makanan, pengeluaran
bangunan manusia, Tjiptoherijanto (1989) pemerintah untuk pendidikan, rasio pen-
melihat mutu manusia dari sisi lain yaitu duduk miskin dan krisis ekonomi ber-
dari sisi kesehatan dimana kesehatan me- pengaruh signifikan terhadap pembangun-
rupakan salah satu faktor yang mem- an manusia di Indonesia. Besarnya pe-
pengaruhi sumberdaya manusia, dengan ngaruh ditunjukkan oleh koefisien regresi
kata lain aspek kesehatan turut mem- dari variabel independen, yaitu: -0,9829
pengaruhi kualitas manusia. Kekurangan untuk konsumsi rumah tangga untuk
kalori, gizi, ataupun rendahnya derajat makanan, 1,2774 untuk konsumsi rumah
kesehatan bagi penduduk akan meng- tangga untuk non makanan, 26,6791 untuk
hasilkan kualitas manusia yang rendah pengeluaran pemerintah untuk pendidikan,
dengan tingkat mental yang terbelakang. -0,214 untuk tingkat kemiskinan. Dummy
Oleh karena itu, diperlukan anggaran khu- menunjukkan pengaruh negatif.
sus untuk meningkatkan pelayanan ke- Pratowo (2012) menemukan bahwa
sehatan bagi masyarakat melalui pengeluar- belanja daerah dan proporsi non makanan
an pemerintah. Purcal dan Cohen menyata- berpengaruh positif terhadap IPM. Sedang-
kan bahwa, betapa paradigma kesehatan di kan, rasio gini dan rasio ketergantungan
Indonesia memang jauh tertinggal di- secara signifikan berpengaruh negatif ter-
banding negara-negara anggota ASEAN hadap IPM. Setiawan dan Hakim (2013)
lainnya. Singapura, Malaysia, Thailand, menemukan bahwa PDB dan Pajak
Brunei Darussalam, bahkan Vietnam sejak Pendapatan (PPN) berpengaruh terhadap
beberapa tahun lalu mulai melihat dan IPM dalam jangka panjang maupun jangka
menempatkan masalah kesehatan sebagai pendek. PDB berpengaruh positif terhadap
Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi ... – Bhakti, Istiqomah, Suprapto 459
selenggarakan oleh pasar. Karena adanya IPM. Semakin besar anggaran yang di-
kegagalan pasar dan dalam kaitannya de- sediakan pemerintah untuk kesehatan maka
ngan ketiga peran pemerintah sebagai peran fasilitas yang tersedia untuk kesehatan
alokasi, peran distribusi, dan peran meningkat. Fasilitas kesehatan yang di-
stabilitasi, maka kewajiban publik di bidang sediakan oleh pemerintah yang berasal dari
pendidikan dan kesehatan yang tidak di- APBD diharapkan memberikan kesehatan
sentuh oleh pasar, menjadi kewajiban masyarakat yang baik dan memberikan
pemerintah untuk menyediakannya. Pe- kehidupan yang lebih baik dan lebih
ningkatan sarana pendidikan yang meliputi produktif. Kesehatan juga dipakai sebagai
peningkatan fasilitas, buku, dan akses yang ukuran kesejahteraan seseorang. Berdasar-
disediakan oleh pemerintah akan me- kan hasil penelitian tersebut dapat di-
ningkatkan rata-rata lama sekolah dan simpulkan hipotesis lima adalah APBD
tingkat melek huruf pada masyarakat untuk kesehatan berpengaruh positif ter-
dalam jangka panjang maupun pendek. hadap IPM di Indonesia.
Sejalan dengan teori tersebut, Astri et al.
(2013) menemukan bahwa APBD untuk METODE PENELITIAN
pendidikan berpengaruh positif terhadap Metode Penelitian
IPM. Semakin besar anggaran yang di- Jenis Penelitian
sediakan pemerintah untuk pendidikan, Penelitian ini merupakan studi pustaka
maka fasilitas yang tersedia untuk pen- dengan menganalisis data sekunder.
didikan meningkat. Fasilitas pendidikan Cakupan spasial studi adalah seluruh
yang disediakan oleh pemerintah yang ber- provinsi yang ada di Indonesia yaitu 33
asal dari APBD diharapkan akan me- provinsi, dengan series data tahun dari
ningkatkan tingkat melek huruf dan rata- tahun 2008 sampai 2012 dengan jumlah
rata lama sekolah. Selain itu pendidikan keseluruhan 165 unit observasi.
akan meningkatkan kualitas sumber daya
manusia sehingga mampu bersaing untuk Waktu Penelitian
memperoleh kesempatan kerja dengan Penelitian ini dilaksanakan pada bulan
pendapatan yang lebih tinggi. Berdasarkan Agustus 2014.
hal tersebut dapat disimpulkan hipotesis
empat bahwa APBD untuk pendidikan Jenis dan Sumber Data
berpengaruh positif terhadap IPM di Dalam penelitian ini menggunakan
Indonesia. data sekunder meliputi: PDRB, rasio ke-
Teori public finance juga berlaku pada tergantungan, konsumsi rumah tangga
pengeluaran pemerintah pada sektor ke- untuk makanan, APBD untuk pendidikan,
sehatan, dimana andil pemerintah sangatlah dan APBD untuk kesehatan. Data diambil
perlu dalam menunjang kesehatan masya- dari beberapa publikasi yang diterbitkan
rakat yang dapat diukur dengan angka oleh Badan Pusat Statistik (BPS) Indonesia
harapan hidup yang merupakan salah satu dan Direktorat Jenderal Perimbangan
indikator IPM. Sarana kesehatan yang Keuangan (DJPK) Indonesia.
meningkat seperti tersedianya ahli medis
yang profesional dengan jumlah banyak Definisi Operasional
dan kemudahan akses yang dapat dinikmati Indeks Pembangunan Manusia (IPM)
oleh masyarakat tentunya akan meningkat- IPM merupakan suatu indikator yang
kan taraf kesehatan yang berimplikasi pada mengukur 3 komponen utama yaitu angka
angka harapan hidup. harapan hidup pada waktu lahir (life
Selaras dengan teori tersebut, Astri et al. expectancy at birth), angka melek huruf
(2013) menyimpukan bahwa APBD untuk penduduk dewasa (adult literacy rate), rata-
kesehatan berpengaruh positif terhadap rata lama sekolah (mean years of schooling),
Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi ... – Bhakti, Istiqomah, Suprapto 461
dan kemampuan daya beli (purchasing power gantungan (RK), konsumsi rumah tangga
parity). IPM Indonesia didapat dari BPS untuk makanan (KRM), APBD untuk pen-
yang disajikan dalam persen. didikan (PEND), dan APBD untuk ke-
sehatan (KES). Apabila ditulis dalam suatu
PDRB fungsi matematis, sebagai berikut: IPM = f
PDRB yang digunakan adalah PDRB (PDRB, RK, KRM, PEND, KES )
harga konstan di Indonesia. PDRB disajikan Selanjutnya model tersebut dapat di-
dalam milyar rupiah kemudian di Ln-kan. nyatakan ke dalam bentuk model log
linear melalui transformasi terhadap
Rasio Ketergantungan variabelnya. Regresi data panel terdiri dari:
Rasio ketergantungan dihitung meng-
gunakan rumus: Common Effect
P (0 – 14) + P(65+) X 100 Model regresi common effect merupa-
RK = ----------------------------- kan teknik yang paling sederhana untuk
P(15-64) mengestimasi data panel, hanya dengan
keterangan: menggabungkan data cross section dan
RK = Rasio ketergantungan time series tanpa melihat perbedaan antar
P (0 – 14) = Jumlah penduduk usia 0–14 tahun waktu dan individu, maka model dapat
P(65+) = Jumlah penduduk usia 65+ tahun diestimasi dengan metode ordinary least
P(15 - 64) = Jumlah penduduk usia 15–64 tahun square (OLS) (Gujarati, 2013).
Tabel 2
Output Hasil Regresi Data Panel Fixed Effect
Variabel Koefisien t-statistik Prob. T tabel α = 5%
C 63,89 6,55 0,0000 1,645
PDRB? 0,86 3,42 0,0019
RK? -0,33 -5,77 0,0000
FOODCON? -0,10 -2,35 0,0261
APBDPEND? -0,24 -1,72 0,0963
APBDKES? 0,37 2,66 0,0128
Sumber: Output Eviews 6, data diolah
Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi ... – Bhakti, Istiqomah, Suprapto 463
Tabel 3
Output Hasil Regresi Data Panel Random Effect
Variabel Koefisien t-statistik Prob. T tabel α = 5%
C 67,90 9,26 0,0000 1,645
PDRB? 0,49 2,54 0,0137
RK? -0,26 -5,54 0,0000
FOODCON? -0,05 -1,53 0,1302
APBDPEND? -0,14 -1,11 0,2704
APBDKES? 0,35 2,79 0,0071
Sumber: Output Eviews 6, data diolah
F hitung = 14,82 Adj R2 = 0,50 atau fixed effect yang akan digunakan untuk
F tabel = 2,37 N = 165 uji asumsi klasik dan uji statistik. Namun
R 2 = 0,54 α = 0,05 dalam penelitian ini menggunakan data
Persamaan hasil regresi random effect panel 33 provinsi di Indonesia yang mem-
adalah sebagai berikut: punyai karakteristik berbeda antar wilayah
IPM = 67,90+0,49PDRB–0,26RK–0,05KRTM– sehingga pengujian common effect tidak
0,14PEND +0,35KES+e dapat dilakukan yang akan berimplikasi uji
(7,33) (0,19) (0,05) (0,03) (0,12) chow juga tidak dihadirkan dalam peneliti-
(0,13) an ini.
keterangan:
IPM : Indek Pembangunan Manusia Uji Hausman
PDRB : Produk Domestik Regional Bruto Dalam penelitian ini, Hausman Test
RK : Rasio ketergantungan dilakukan dengan program Eviews6. Di-
KRTM : Konsumsi rumah tangga untuk mana jika hasil dari Hausman Test signifikan
makanan (probability dari hausman < 0,05) maka
PEND : APBD untuk pendidikan ditolak, artinya model fixed effect lebih baik
KES : APBD untuk kesehatan untuk digunakan. Dan jika hasil tidak
e : Error signifikan (probability dari hausman > 0,05)
maka estimasi data dilakukan di-
Uji Chow rekomendasikan dilakukan dengan random
Uji Chow merupakan uji pemilihan effect untuk mendapatkan hasil yang lebih
model untuk memilih model common effect baik. Model Uji Hausman dapat dilihat
464 Ekuitas: Jurnal Ekonomi dan Keuangan – Volume 18, Nomor 4, Desember 2014 : 452 – 469
Tabel 4
Output Hasil Regresi Data Panel Uji Hausman
Test Summary Chi-Sq. Chi-Sq.d.f. Prob.
Statistik
Cross-section 18,237083 5 0,0027
random
Sumber: Output Eviews 6, data diolah
Tabel 5
Output Hasil Regresi Data Panel Fixed Effect
belum produktif dan tidak produktif lagi kan bahwa kesejahteraan rumah tangga
(Bandungkab, 2012). semakin meningkat. Walaupun jumlahnya
Banyaknya jumlah penduduk pada semakin meningkat, namun persentasenya
kelompok usia produktif dibandingkan semakin menurun karena proporsi pen-
kelompok usia non-produktif dapat mem- dapatan yang lebih besar dialokasikan
berikan manfaat bagi pembangunan nasio- untuk konsumsi non makanan. Peningkatan
nal terutama pada sektor ekonomi. Akan konsumsi/pengeluaran rumah tangga, ter-
tetapi untuk memanfaatkan kondisi ter- utama porsi pengeluaran untuk bukan
sebut, kualitas sumber daya manusia harus makanan, menunjukkan adanya peningkat-
ditingkatkan secara maksimal antara lain an kesejahteraan rumah tangga yang
melalui pendidikan, pelayanan kesehatan bersangkutan (BPS, 2006). Artinya bahwa
dan penyediaan lapangan pekerjaan. Pe- rumah tangga sudah terbebas dari masalah
nyediaan lapangan pekerjaan merupakan kelaparan sehingga mampu melakukan
hal yang sangat penting bagi penduduk aktifitas yang produktif.
usia produktif karena penduduk usia
produktif dituntut untuk bekerja sehingga Pengaruh APBD untuk Pendidikan
pengangguran dapat diatasi. Penurunan terhadap IPM
rasio ketergantungan dapat dilakukan Penelitian ini menemukan bahwa pada
dengan menekan laju pertumbuhan pen- α=0,05 APBD untuk pendidikan tidak ber-
duduk sehingga dapat meminimalisir ter- pengaruh signifikan terhadap IPM. Tidak
jadinya ledakan penduduk usia tidak signifikannya pengaruh APBD pendidikan
produktif. Pada tahun 2020, Indonesia di- terhadap IPM tidak sesuai dengan Astri et
perkirakan mengalami fase bonus demo- al. (2013). Hal tersebut terjadi karena
grafi. Artinya jumlah penduduk usia struktur alokasi APBD pendidikan belum
produktif mencapai 2/3 dari total jumlah sepenuhnya menggambarkan pembangun-
penduduk. Rasio ketergantungan menjadi an kualitas manusia menjadi arah dan
lebih rendah. Suplai tenaga kerja yang stabil kebijakan pembangunan. Hal ini secara
diharapkan bisa memenuhi kebutuhan langsung berkaitan dengan alokasi dana
pasar kerja (Kurniawan, 2014). APBD untuk pendidikan tidak merata antar
provinsi di Indonesia. Keterjangkauan
Pengaruh Konsumsi Rumah Tangga untuk masyarakat untuk menikmati pendidikan
Makanan terhadap IPM kurang. Hal tersebut dibuktikan dengan
Penelitian ini menemukan bahwa program wajib belajar sembilan tahun tidak
konsumsi rumah tangga untuk makanan terlaksana dengan baik. APBD provinsi
berpengaruh negatif terhadap IPM. Hasil yang dialokasikan untuk sektor pendidikan
penelitian ini sesuai dengan teori Keynes dari kurun waktu 2008 hingga 2012
(dalam Mankiw, 2003), kecenderungan mengalami fluktuasi baik dari besaran
mengkonsumsi marginal (marginal prospen- ataupun persentasenya terhadap total
sity to consume) dalam setiap tambahan APBD. Persentase APBD yang dialokasikan
pendapatan adalah antara nol dan satu. untuk pendidikan masih kurang dari 20
Sedangkan rasio konsumsi terhadap pen- persen. Alokasi dana yang sedikit dirasa
dapatan yang disebut kecenderungan tidak efektif bagi pembangunan manusia
mengkonsumsi rata-rata (average prospensity (DJPK, 2012).
to consume) akan turun ketika pendapatan
naik dan penelitian Ginting et.al. (2008). Pengaruh APBD untuk Kesehatan ter-
Pengeluaran rumah tangga untuk makanan hadap IPM
sangat erat kaitannya dengan kesejahteraan Penelitian ini menemukan bahwa
masyarakat. Semakin besar pengeluaran APBD untuk kesehatan berpengaruh positif
untuk kebutuhan akan makanan menanda-
Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi ... – Bhakti, Istiqomah, Suprapto 467
terhadap IPM. Hasil penelitian ini sesuai akan terjadi pada tahun 2020 sangat erat
dengan penelitian Astri et al. (2013). kaitannya dengan perubahan komposisi
Pasal 34 ayat 3 UUD 1945 menyatakan penduduk menurut umur. Bonus demografi
bahwa Negara bertanggung jawab atas adalah kesempatan sekaligus tantangan
penyediaan fasilitas pelayanan kesehatan yang harus direspon dan diantisipasi. Saat
dan fasilitas pelayanan umum yang layak. terjadi bonus demografi, angka keter-
Bentuk tanggung jawab negara terhadap gantungan penduduk menjadi lebih rendah.
pelayanan kesehatan harus diwujudkan Konsumsi rumah tangga untuk makanan
dengan kebijakan anggaran yang memadai. berpengaruh negatif terhadap IPM di 33
Layanan kesehatan merupakan salah satu provinsi di Indonesia. Sebagian besar pen-
hak dasar warga negara yang dijamin oleh dapatan akan dialokasikan untuk me-
konstitusi. Karena itu, pemerintah wajib menuhi untuk konsumsi terutama untuk
membuka akses pelayanan kesehatan seluas bahan makanan pada saat berpendapatan
mungkin dan memberi layanan berkualitas rendah atau jauh dari kata sejahtera.
kepada setiap warga negara. Dalam konteks APBD untuk pendidikan tidak ber-
layanan kesehatan bagi warga miskin, pengaruh signifikan terhadap IPM di 33
pemerintah telah meluncurkan berbagai provinsi di Indonesia. Hal tersebut terjadi
program. Tujuan utama APBD untuk karena struktur alokasi APBD pendidikan
kesehatan adalah meningkatkan akses dan belum sepenuhnya menggambarkan pem-
mutu pelayanan kesehatan terhadap bangunan kualitas manusia menjadi arah
seluruh masyarakat agar tercapai derajat dan kebijakan pembangunan. Hal ini secara
kesehatan masyarakat yang optimal secara langsung berkaitan dengan alokasi dana
efektif dan efisien. Dengan adanya alokasi APBD untuk pendidikan tidak merata antar
khusus untuk kesehatan yang berasal dari provinsi di Indonesia. Keterjangkauan
APBD diharapkan akan meningkatkan masyarakat untuk menikmati pendidikan
kesejahteraan masyarakat sebagai tujuan kurang. Hal tersebut dibuktikan dengan
utama pembangunan manusia karena program wajib belajar sembilan tahun tidak
kesehatan berkaitan dengan produktivitas. terlaksana dengan baik.
APBD untuk kesehatan berpengaruh
SIMPULAN DAN SARAN positif terhadap IPM di 33 provinsi di
Simpulan Indonesia. Pemerintah telah menyediakan
PDRB berpengaruh positif terhadap akses pelayanan, dalam konteks layanan
IPM di 33 provinsi di Indonesia. Per- kesehatan bagi warga miskin, pemerintah
tumbuhan output yang dimaksudkan ada- telah meluncurkan berbagai program di-
lah PDRB, tingginya pertumbuhan output antaranya adalah Jaminan Kesehatan
menjadikan perubahan pola konsumsi Masyarakat (Jamkesmas) merupakan salah
dalam pemenuhan kebutuhan. Tingginya satu program yang sumber pendanaannya
daya beli masyarakat akan meningkatkan berasal dari APBD. Sebagian besar masya-
IPM karena daya beli masyarakat me- rakat telah memanfaatkan fasilitas kesehat-
rupakan salah satu indikator komposit an yang telah disediakan oleh pemerintah.
dalam IPM yang disebut indikator pen-
dapatan. Saran
Rasio ketergantungan berpengaruh PDRB berpengaruh positif terhadap
negatif terhadap IPM di 33 provinsi di IPM sehingga PDRB perlu ditingkatkan
Indonesia. Jika rasio ketergantungan naik setiap tahunnya. Kenaikan PDRB akan
maka akan menurunkan IPM karena mempengaruhi kenaikan IPM jika pem-
banyaknya beban yang harus ditanggung bangunan dilaksanakan secara inklusif yang
oleh usia produktif untuk menanggung usia diikuti oleh peningkatan dan pemerataan
tidak produktif. Bonus demografi yang kesejahteraan penduduk.
468 Ekuitas: Jurnal Ekonomi dan Keuangan – Volume 18, Nomor 4, Desember 2014 : 452 – 469
Kurniawan, B. 2014. 2020, Indonesia Alami Commission for Latin America and the
Bonus Demografi. http://news.detik.com/ Caribbean (ECLAC).
read/2014/06/12/225936/2606875/10/2020- Richard, P. 2004. The Economics of Adjustment
indonesia-alami-bonus-demografi. Diakses and Growth. Editorial UPR. Los Angeles.
23 September 2014. Sen, A. 1999. Development as freedom 1st ed.
Khodabakhshi, A. 2011. Relationship bet- Oxford University Pres. New York.
ween GDP and Human Development Setiawan, M.B. dan A. Hakim. 2013. Indeks
Indices in India. Journal Department of Pembangunan Manusia Indonesia.
Economics, Bu Ali Sina University, Jurnal Economia 9(1): 18 -26.
Hamedan, Iran 1(1):1-9. Sinulingga, B. 2008. Analisis Pengaruh
Kuncoro, M. 2010. Ekonomika Pembangunan. Distribusi APBD Terhadap Indeks Pem-
Erlangga. Jakarta. bangunan Manusia. Jurnal Ilmu
Mankiw, N. G. 2003. Teori Makro Ekonomi Administrasi Negara 1(1): 106-120.
Terjemahan. PT. Gramedia Pustaka Sukirno, S. 2000. Makro ekonomi Modern:
Utama. Jakarta. Perkembangan Pemikiran Dari Klasik
Musgrave, R. A. dan B. Peggy. 1989. Public Hingga Keynesian Baru. PT Raja
Finance in Theory and Practise. Fifth Grafindo Pustaka. Jakarta.
Edition. McGraw-Hill Book. Inter- Tjiptoherijanto, P. 1989. Untaian Pembangun-
national Edition. California. an Sumberdaya Manusia. FEUI. Jakarta.
Owens, R. G. 1987. Organization Behavior in Todaro, M. 2006. Pembangunan Ekonomi.
Education. Englewood Cliffs, Prentice Erlangga. Jakarta.
Hall Inc. New Jersey. UNDP, 1990. Human Development Report
Pemerintah Kabupaten Bandung. 2012. 1990. Oxford University Press. New
Sumber Daya Manusia. http://www. York.
bandungkab.go.id/arsip/2391/sumber-daya- _____. 1996. Human Development Report 1996,
manusia. Diakses 24 Agustus 2014. Economic and Human Development,
Pratowo, I. Nur. 2012. Analisis Faktor- Published for United Nations Develop-
Faktor yang Berpengaruh terhadap ment Programme. Oxford University
Indeks Pembangunan Manusia. Jurnal Press. New York.
Studi Ekonomi Indonesia 1(1):15-31. _____. 2013. Human Development Report 2013.
Ranis, G. dan F. Stewart. 2006. Economic Oxford University Press. New York.
Growth and HumanDevelopment in Latin Widarjono, A. 2009. Ekonometrika Pengantar
America. Cepal No. 78. The UN Economic dan Aplikasinya. Ekonisia. Jogyakarta.