Anda di halaman 1dari 232

IPUSTAKAAN

)ARSIPAN
IAWATIMUR

I
MENGHITUNG KONSTRUKSI BETON
UNTUK PENGEMBANGAN RUMAH
BERTINGKAT DAN TIDAK BERTINGKAT

qqt h,,ln ln
Ko^a" t"0* LnL ,k"persernbahkon
untuk Uang Wa hornatl d"n bangakan
ibunda : Hj. Setiasih
ayahanda : H.R. Soerjadi Prawiradireja

untuk Vang sa4a ctntal


istri : Rita Jamilah
anak-anak : 1. Ali Azis Wibowo
2. Tita Monica Timor
3. Fuad Hasan

Hak cipta dilindungi oleh undang-undang.


Dilarang mengutip atau memperbanyak sebagian atau seluruh isi buku ini tanpa izin tertulis dari penerbit.

lsi di luar tanggung jawab percetakan.

Ketentuan pidana pasal 72 UU No. 1 9 tahun 2002

1. Barang siapadengan sengaja dan tanpa hak melakukan perbuatan sebagaimana dimaksud dalam pasal 2 ayat (1)
atau pasal 49 ayat (1) dan ayat (2) dipidana dengan pidana penjara paling singkat 1 (satu) bulan dan/atau denda
palingsedikitRp1.000.000,00(satujuta rupiah) ataupidanapenjara palinglamaT(tujuh) tahundan/ataudenda
paling banyak Rp 5.000.000.000,00 (lima miliar rupiah).

dengan sengaja menyiarkan, memamerkan, mengedarkan, atau menjual kepada umum suatu Ciptaan
2. Barang siapa
atau barang hasil pelanggaran Hak Cipta atau HakTerkait sebagaimana dimaksud pada ayat (1), dipidana de6gan
pidana penjara paling lama 5 (lima) tahun dan/atau denda paling banyak Rp 500.000.000,00 (lima ratus juta rupiah).
MENGH ITUNG KONSTRU KSI BETON
UNTUK PENGEMBANGAN RUMAH
BERTINGKAT DAN TIDAK BERTINGKAT

Adiyono

grrya
Kreasr
[TENGHITUNG KONSTRUKSI BETON UNTUK PENGEMBANGAN RUMAH
EERTINGKAT DAN TIDAK BERTINGKAT

Penyusun:
Adiyono

Foto sampul:
Anggoro W.

Foto ilustrasi:
Farry B. Paimin

Lokasi pemotretan:
Perumahan Bumi Mutiara, Perumahan Vila Nusa lndah

Penerbit:
Penebar Swadaya
Wisma Hijau, Jl. Raya Bogor Km. 30 Mekarsari, Cimanggis, Depok'l 6952
Telp (021) 8729060,8129061 Fax. (021) 87711217
Http://www.penebar-swadaya.com E-mail: ps@penebar-swadaya.com
Pemasaran: Niaga Swadaya, Jl. Gunung Sahari lll/7, Jakarta 10610
Telp" (021) 4204402,4255354; Fax. (021) 4214821

Cetakan:
l. Jakarta, April 2006
lV lakarta, Maret 2008
V. Jakarta, Maret 2009

tsBN (1 o) 97 9-661 -07 9-s


lsB N (1 3 ) 97 8-97 9-661 -07 9-2

sH701 6
GK01s.H003.0406
Daftar lsi

PRAKATA

Bab 1. PENGEMBANGAN RUMAH, PERLUKAH? 5


A. Kenapa Rumah Dikembangkan? 5
B. Konstruksi Beton Menjadi Pilihan 6

Bab 2. MENGENAL KONSTRUKSI BETON UNTUK BANGUNAN 7


A. Tulangan pada Konstruksi Beton 7
B. Kekentalan Adukan Beton . 8
C. Kelas dan Mutu Beton 11

D. Konstruksi Beton Sebagai Kerangka Bangunan 15


E. Analisis Konstruksi 19

Bab 3. PENGEMBANGAN RUMAH KE ARAH BELAKANG 21

A. Perhitungan Pelat . . 23
B. Perhitungan Balok Portal 27
C. Perhitungan Fondasi 68
D. Perhitungan Tangga 71

E. Perhitungan Anggaran Biaya . 79


F. Gambar-gambar Rancangan Pengembangan Rumah ke Arah Belakang 91
Bab 4. PENGEMBANGAN RUMAH KE ARAH SAMPING 98
A. Perhitungan Pelat .. 99
B. Perhitungan Tangga 1 01

C. Perhitungan Fondasi Tangga 106


D. Perhitungan Balok Portal 109
E. Perhitungan Kolom . 146
F. Perhitungan Fondasi 149
G. Perhitungan Anggaran Biaya Pengembangan Arah Samping Contoh L.......... 153
H. Gambar-gambar Rancangan Pengembangan Rumah ke Arah Samping Contoh I 163
l. Perhitungan Anggaran Biaya Pengembangan Arah Samping Contoh ll .... ....... 175
J. Gambar-gambar Rancangan Pengembangan Rumah ke Arah Samping Contoh ll 176

Bab 5. PELAKSANAAN PEKERJAAN Dl LAPANGAN .. 184


A. Pekerjaan Persiapan 184
B. Pekerjaan Bowplank 185
C. Pekerjaan Fondasi Pelat Beton . . 1 88
D. Hal-hal Penting yang Harus Diperhatikan 206

DAFTAR PUSTAKA 208

LAMPIRAN 209

qriyakreasi * | ,: x Pelaksanaan Pekerjaan di Lapangan


Prakata

pada umumnya rumah yang dibangun di setiap perumahan di kota-kota besar memiliki tipe dan
I bentuk yang sama dengan luas bangunan dan luas tanah yang tersedia telah ditentukan. Oleh
karena itu, bila ingin menambah ruangan ke belakang atau ke samping, baik bertingkat maupun
tidak bertingkat, luas tanahnya tidak akan berbeda. Kalaupun ingin menambah luas tanah, harganya
cukup mahal dan setiap tahun akan semakin mahal. Bahkan untuk rumah yang dibangun bukan di
perumahan, kendala utama menambah ruangan tetap saja ada, yaitu kesulitan menentukan
konstruksi beton yang sesuai.
Sekarang bagaimana bila ingin menambah atau mengembangkan ruangan rumah pada sisa
luasan tanah yang ada, baik bertingkat maupun tidak bertingkat, dengan menggunakan konstruksi
beton? Buku inilah yang akan menjawabnya karena disusun untukAnda yang memiliki luasan tanah
yang sempit. Di sini penulis khusus hadirkan cara penghitungan untuk pengembangan rumah tipe
451120. Dilengkapi juga dengan Rencana Anggaran Biaya (RAB) dan RAB utama (RAB sampai
berdirinya kerangka konstruksi beton).
Masalah konstruksi beton patut diperhatikan karena menyangkut keamanan bagi pemilik
rumah. Banyak rumah atau gedung yang ambruk akibat konstruksi betonnya tidak benar. Akibatnya,
penghuni rumah tersebut menjadi korban. Untuk itulah, pengetahuan tentang menghitung
konstruksi beton ini harus diketahui semua kalangan, baik yang berkecimpung pada pekerjaan
bangunan maupun tidak. Untuk kalangan yang tidak berkecimpung dalam dunia bangunan,
pengetahuan tentang konstruksi beton setidaknya akan membuat keyakinan pemilik rumah akan
kekuatan bangunan yang dibangun oleh tukang. Setiap pemilik rumah disarankan tidak menye-
rahkan sepenuhnya perhitungan konstruksi beton pada tukang, tetapi ikut melakukan perhitungan.
lni disebabkan, rumah pada saat selesai dibangun akan ditempati pemiliknya, bukan oleh tukang.

Pelaksanaan Pekerjaan di Lapangan x x griyakreasi


Bila kekuatan konstruksi tidak baik, pemilik rumah mungkin saja bisa mencari kembali tukang yang
membangunnya untuk dimintakan pertanggungjawabannya. Akibatnya, pemiliklah yang harus
menanggung kerugian.
Hadirnya buku ini masih jauh dari sempurna. Untuk itu, saran dan kritik pembaca akan sangat
membantu penulis dalam penyempurnaan buku ini. Harapan penulis kiranya buku ini bermanfaat
bagi pembaca.

Tambun, Februari2006

Penulis
Bab 1
Pengembangan Rumah,
Perlukah?

pumah merupakan kebutuhan pokok setiap manusia, yaitu sebagai tempat berlindung atau ber-
I \teduh dari teriknya matahari dan hujan serta sebagai tempat berkumpulnya suatu keluarga. Di
dalam rumah sebuah keluarga akan terjalin suatu keakraban. Oleh karena itu, kondisi rumah yang
layak untuk suatu keluarga haruslah diperhatikan agar antaranggota keluarga akan dapat terjalin
suatu komunikasi.
Umumnya rumah yang dibangun di setiap perumahan mempunyai tipe dan bentuk yang
sama. Luas tanahnya pun sudah ditentukan. Kebanyakan masyarakat memiliki rumah diperumahan
dengan tipe dan luas lahan 21/60,36/60,36/72,45/96,45/120, dan masih banyak lagi. Sebagai misal,
tipe rumah 36/60 berarti luas lahannya hanya tersisa 24 m2.ltu pun harus dikurangi dengan batas
sepadan jalan. Praktis dengan sisa lahan terbatas tersebut akan sangat membingungkan pemilik
rumah mengembangkannya. Padahal setiap keluarga pasti anggota keluarganya akan bertambah
sehingga kebutuhan ruangan pun akan bertambah. Tidak salah bila mulai sekarang harus sudah
dipikirkan bagaimana mengembangkan rumahnya. Sekaranglah waktunya menghitung-hitung
pengembangan rumah Anda.

A. Kenapa Rumah Dikembangkan?


Keluarga yang anggotanya terdiri dari ayah, ibu, dan dua bahkan tiga orang anak akan mem-
butuhkan ruangan rumah yang layak. Apalagi anak akan semakin dewasa sesuai usianya. Anak
dewasa tentu harus memiliki ruang kamar tersendiri. Bila jumlah anak dalam keluarga ada dua orang
maka minimal dalam rumah tersebut harus memiliki tiga buah kamar tidur. Pertimbangan setiap
anak dalam keluarga harus memiliki kamar tersendiri karena aktivitas setiap anak beragam dan
semakin meningkat. Dapat dibayangkan bila kamar anak disatukan maka kamar akan terlihat acak-
acakan dan penghuni kamar akan merasa tidak nyaman. ltu pun bila dua anak berkelamin sama.
Bagaimana kalau pria dan wanita? Tentu tidak baik.
Adanya kebutuhan ruang untuk semua anggota keluarga dalam melakukan aktivitasnya
sehari-hari di rumah maka dibutuhkan pengembangan rumah atau penambahan ruangan.

Pengembangan Rumah, Perlukah? x x griyakreasi


Penambahan ruangan harus memenuhi syarat kese-
hatan, kemudahan penataan ruangan, dan keinda-
han. Bila ketiga syarat tersebut terpenuhi maka
penghuni akan merasa nyaman dan aman tinggal di
rumah tersebut.
1) Kesehatan. Dilihat dari kesehatan, cahaya :: :: ::: ::: _ _
:
matahari diusahakan harus masuk ke semua =:=======:
ruangan yang ada, baik ruang tidur maupun
ruang lainnya. Hal ini diperlukan agar pada
siang hari tidak ada lagi lampu yang menyala.
Tentu saja ini sebagai upaya untuk penghe-
matan pemakaian listrik. Selain itu, ventilasi
untuk keluar masuknya udara dari dan ke
dalam ruangan harus direncanakan dengan
Alrran udara dan cahaya masuk di dalam ruangan rumah
matang. Bila ventilaslnya baik maka per-
putaran udara di dalam ruangan selalu terjaga.
ZI Penataan ruangan. Mebel dan barang-barang elektronik harus diletakkan di tempat yang baik
dan ditata rapi. lni dilakukan agar lalu lalang orang di dalam ruangan tidakterganggu. Dengan
demikian, penampilan ruangan terkesan menjadi leluasa atau luas.
3) Keindahan (estetika). Keindahan di sini berhubungan dengan warna, ukuran, dan bentuk.
Pemberian warna cat tembok harus sesuai dengan fungsi ruangan tersebut. Misalnya, ruang
tamu dengan warna cerah (warna krem); ukuran daun pintu dan daun jendela sesuai dengan
luas ruangan, serta bentuk daun pintu dan daun jendela sesuai dengan model rumah.

B. Konstruksi Beton Menjadi Pilihan


Bagi pemilik rumah, membangun rumah dengan konstruksi beton akan menghasilkan
bangunan yang lebih kuat dan mudah dibentuk. Bahannya mudah didapat dan lebih murah bila
dibandingkan dengan konstruksi baja. Baik dalam perhitungan maupun pelaksanaanya di lapangan,
perhitungan dibuat sesederhana mungkin berdasarkan peraturan-peraturan yang berlaku dan
disertai dengan gambar kerja.

griyakreasi x x Pengembangan Rumah, Perlukah?


Bab 2
Mengenal Konstruksi Beton
untuk Bangunan

Deton adalah batu-buatan dan bahan lain yang terdiridari semen, pasir, dan kerikil/split dengan
Llperbandingan tertentu yang bila diaduk dan dicampur dengan air kemudian dimasukkan ke
dalam suatu cetakan akan mengikat, mengering, dan mengeras dengan baik setelah beberapa lama.
Beton mudah dibentuk sesuai cetakan yang direncanakan. Sementara beton bertulang adalah batu-
buatan yang di dalamnya diberi tulangan-tulangan berupa besi atau baja.

A. Tulangan pada Konstruksi Beton


Kenapa harus diberi tulangan? Bahan beton dan baja atau besi satu sama lain saling mengikat
sehingga merupakan satu kekuatan untuk menahan beban-beban yang bekerja pada beton ber-
tulang tersebut, terutama untuk menahan gaya tarik atau menahan kelenturan. Bila beton tidak
diberi tulangan atau hanya beton saja maka beton tersebut tidak akan kuat menahan beban tarik. lni
disebabkan oleh sifat beton yang kuat terhadap gaya tekan, tetapi lemah terhadap gaya tarik atau
kelenturan. Sementara sifat baja atau besi adalah kuat terhadap gaya tarik maupun gaya tekan seperti
ditunjukkan pada gambar di halaman B.

Sebuah balok beton diletakkan di atas dua perletakan, yaitu perletakan A (sendi) dan per-
letakan B (rol). Akibat berat sendiri balok q (beban merata)dan beban terpusat B balokakan lentur.
Bagian bawah balok akan tertarik, sedangkan bagian atas balok tertekan. Bagian bawah balok beton
yang terkena tarikan harus diberi tulangan, yaitu tulangan tarik. Sementara bagian atas balok juga
perlu diberi tulangan, yaitu tulangan tekan walaupun terkena tekanan. Tulangan tarik dan tulangan
tekan diikat oleh besi pengikat berupa beugel atau ring atau juga disebut sengkang.
Dalam perdagangan besi di toko-toko bahan bangunan atau material, terdapat bermacam-
macam istilah besi untuk pembesian (tulangan) beton, di antaranya ialah besi KS (Krakatau Steel),
besi full, besi banci, dan sebagainya.
Besi K5 adalah besi dengan diameter utuh dan panjang yang standar. Misalnya besi KS dia-
meter 12 mm, bila diukur dengan menggunakan alat ukur suighmat (mistar sorong yang merupakan

Menqenal (onstruksi Beton untuk Banqunan x ,t,, i.; x griyakreasi


alat ukur ketebalan dengan ketelitian hingga 0,02 mm) maka akan diperoleh diameter l2 mm dan
panjang 12 m (panjang standar) sehingga tidak berkurang atau sama dengan yang disebutkan.
Besifull adalah besi dengan diameter penuh sesuai dlameter besi yang disebutkan. Misalnya,
besi 12 mm tetap memiliki ketebalan dengan diameter 12 mm, tetapi panjangnya terkadang ada
yang kurang dari standar 12 m (umumnya hanya 1 1,5 m),
Besi banci adalah besi yang tidak sesuai dengan ukuran diameter dan panjangnya itu sendiri.
Misalnya, besi diameter l2 mm yang bila diukur dengan alat ukur suighmat hanya diperoleh diame-
ter I I mm atau bahkan bisa 10,5 mm, sedangkan panjangnya pun hanya 11 m.
Oleh karena di pasaran terdapat beragam macam besi maka untuk keperluan konstruksi
sebaiknya menggunakan besi KS atau besi full. Memang besi banci harganya murah, tetapi kekuatan
atau kekokohannya pada konstruksi akan berkurang sehingga dikhawatlrkan lama-kelamaan
konstruksi betonnya bisa runtuh. Besi banci bisa digunakan untuk konstruksi beton non-struktur
(tidak menahan beban) seperti untuk kolom praktis (kolom sebagai pengikat pasangan batu bata)
dan lisplank.

B. Kekentalan Adukan Beton


Kekentalan (konsistensi) adukan beton harus disesuaikan dengan mobilitas pengangkutan
adukan beton untuk dituangkan pada cetakan yang telah disiapkan dan cara pemadatan. Untuk
bangunan besar, cara pemadatan yang baik adalah dengan menggunakan vibrator (jarum
penggetar adukan beton yang panjangnya sekitar 5 meter). Sementara untuk rumah tinggal,
pemadatan cukup dengan tongkat besi berdiameter 16 mm dengan panjang 1-2 m. Untuk kolom,
pemadatannya dengan cara cetakan kolomnya diketok-ketok. Namun, pemadatan beton
sebenarnya tergantung pada jumlah dan jenis semen, nilai faktor air semen (FAS), jenis dan susunan
agregat, serta penggunaan bahan pembantu. Nilai faktor air semen ialah berat air yang ada dalam
adukan beton berbanding dengan berat semen yang ada dalam adukan beton. Sementara penggu-
naan bahan pembantu bertujuan untuk mempercepat pengerasan beton.

A1 = tuiangan tekan

A = tulangan tarik

Potongan '1 -
Balok dengan beban terpusat P 1

griyakreasi x x Mengenal Konstruksi Beton untuk Bangunan


Bahan campuran tambahan untuk beton (aditif) atau juga disebut bahan pembantu dapat
dig0longkan menjadi tiga berdasarkan sifatnya, yaitu
1) golongan yang bekerja secara mekanik pada saat beton menjelang pengerasan,
2) golongan yang bekerja secara kimiawi (bereaksi dengan salah satu komponen semen),
3) golongan yang pada hakekatnya bekerja secara mekanik, tetapi kemudian berperan pada
reaksi semen dengan air.

TABEL I.
JUMLAH SEMEN MINIMUM DAN NILAI FAKTOR AIR SEMEN (FAS) MAKSIMUM

Kegunaan (kglm3 betonl Jumlah Semen Minimum NilaiFAS Maksimum

Beton di dalam ruang bangunan:


a) Keadaan keliling nonkorosif 275 U,bU
b) Keadaan keliling korosif yang disebabkan oleh 325 0,52
kondensasi atau uap-uap korosif

Beton di luar ruang bangunan:


a) Tidak terlindung dari hujan dan terik matahari langsung 325 0,60 "
b) Terlindung dari hujan dan terik matahari langsung 275 0,60

Beton yang masuk ke dalam tanah:


a) Mengalami keadaan basah dan kering berganti-ganti 325 0,55
b) Mendapat pengaruh sulfat alkali dari tanah atau air tanah 375 0,52

Beton kontinu berhubungan dengan air:


a) Air tawar a7R 0,57
b) Air laut 375 0,52

Sumber; PBI 1971 halaman 37

Termasuk dalam golongan pertama misalnya betonit dan jenis-jenis tanah liat, kapur bubuk
(talk),dan batu-batu bubuk halus lainnya yang tidak bereaksi. Pengaruh utamanya adalah menam-
bah daya kohesi dan plastisitas campuran yang sulit dikerjakan.
Golongan kedua berpengaruh pada masa beton dan juga waktu untuk mencapai kekerasan
dan kekuatan. Kelemahan bahan campuran kimia antara laln sangat terhadap sifat beton. Kalsium
sulfat yang hanya diberikan dalam jumlah sedikit berfungsi menghambat proses pengerasan.
Sementara kalsium klorida digunakan untuk pekerjaan yang membutuhkan waktu cepat seperti
pada konstruksi-konstruksi perbaikan. Zal-zal kimia tambahan tersebut harus digunakan secara hati-
hati dan harus sesuai dengan petunjuk.
Untuk golongan ketiga pada hakekatnya menunjukkan sifat-sifat dari kedua golongan
sebelumnya. Bahan ini merupakan bahan-bahan puzolin halus yang bekerja secara aktif kimiawi
setelah semen dicampur dengan air. Bahan kimia utamanya adalah silikat. Bahan ini akan bereaksi
bila ada air dan kalsium hidroksida yang merupakan uraian dari C3S.

Mengenal l(onstruki Bet0n untuk Bangunan i( I 1:: i,:: :i::r;; lit;;,:i! :r::f i.1ai Ii;: i,::tl:;._ I j; r:, rir.riit.ri x gfiyakfeaSi
Kekentalan adukan beton dapat diperiksa dengan pengujian slump. Cara melakukan pengu-
jian slump sebagai berikut.
1 ) Siapkan kerucut terpancung dengan ukuran diameter atas I0 cm, diameter bawah 20 cm, dan
tinggi 30 cm. Kerucut inijuga disebut kerucut Abrams.
2) Siapkan tongkat baja berdiameter 16 mm dan panjang 60 cm.
3) Letakkan kerucut di atas bidang rata dan kedap air.
4) Ambil adukan beton langsung dari mesin pengaduk dengan menggunakan ember.
5) Masukkan adukan beton ke dalam kerucut sebanyak tiga lapisan yang sama tebal, lalu ukur
ketinggiannya (tinggi awal).
6) Tusuk-tusuk setiap lapisan 10 kalidengan tongkat baja selama 30 detik per lapisan sehingga
dibutuhkan 90 detik.
7) Ratakan atasnya setelah penuh dan biarkan 30 detik. Adukan yang jatuh di sekitar kerucut
disingkirkan.
8) Tarik dengan hati-hati kerucut tersebut secara vertikal ke atas dan pindahkan ke sebelahnya.
9) Ukur tinggi adukan segera setelah penurunan puncak kerucut adukan beton. Selisih tinggi
adukan setelah penurunan terhadap tinggi awal disebut slump dan merupakan ukuran keken-
talan adukan beton tersebut.

Adukan beton sebaiknya tidak terlalu kental ataupun


terlalu encer. Adukan beton yang terlalu kental akan sulit
diratakan setelah dituangkan ke dalam cetakan, sedangkan
adukan yang terlalu encer tidak memiliki kekuatan atau men-
jadi bubur beton. Untuk mencegah penggunaan adukan
beton yang terlalu kental ataupun terlalu encer maka dian-
jurkan penggunaan nilai-nilai slump seperti tampak pada
Tabel 2.

Kerucut Abrams

TABEL 2.
NILAI SLUMP UNTUK BERBAGAI PEKERJAAN BETON

Uraian
Nilai $lump
Haksirnum tilinimum

- Dinding, pelat fondasi dan fondasi telapak bertulang 12,5 5,0

- Fondasi telapak tidak bertulang, kaison, dan konstruksi di bawah tanah 9,0 2,5

- Pelat, balok, kolom, dan dinding 15,0 7.5

- Pengerasan jalan 7.5 5,0

- Pembetonan masal 7.5 2fi

10 qriyakleasi x l::::-,
C. Kelas dan Mutu Beton
' Di dalam PBI (Peraturan Beton Bertulang lndonesia) 1971, beton dibagi atas tiga kelas sebagai
berikut.
1) Beton kelas l,
yaitu beton untuk pekerjaan-pekerjaan nonstruktural yang pelaksanaannya
tidak dibutuhkan keahlian khusus dan pengawasan mutu ringan. Mutu beton kelas I dinyata-
kan dengan Bo. Di dalam bangunan, beton kelas 1 ini dipakai untuk lantai kerja, sebagai alas
pemasangan besi untuk pembuatan fondasi pelat beton, dan untuk rabat beton.

Beton kelos 2, yaitu beton untuk pekerjaan-pekerjaan struktural secara umum yang pelak-
sanaannya dibutuhkan keahlian yang cukup dan harus dilakukan di bawah pimpinan tenaga
ahli. Beton kelas ll ini dibagi dalam mutu-mutu standar, yaitu B1, Kt ZS, Kt 75, dan K225. Untuk
mutu 81, pengawasan mutu hanya terbatas pada pengawasan sedang (terhadap mutu bahan-
bahan), sedangkan kekuatan tekan tidak disyaratkan diperiksa. Untuk mutu KtZS,Kt 75, dan
K225, pengawasan mutu bahan-bahan harus ketat dan harus ada pemeriksaan kekuatan tekan
beton. Di dalam bangunan, mutu beton B1 juga biasa dlpakai untuk lantai kerja dan rabat
beton; mutu beton K125 untuk bangunan sederhana dengan beban tidak begitu berat seperti
sloof, ring balok, kolom praktis, rumah tinggal bangunan sederhana bertingkat dan tidak ber-
tingkattetapi besinya lebih banyakatau boros; mutu beton K175 untuk bangunan dengan
beban cukup berat seperti rumah tinggal bertingkat dan tidak bertingkat, sekolah bertingkat
dan tidak bertingkat; mutu beton K225 untuk bangunan bertingkat dan tidak bertingkat
dengan beban yang berat seperti pertokoan dan mall.
Beton kelos 3, yaitu beton untuk pekerjaan struktural yang mutunya lebih tinggi dari K225.
Pelaksanaanmya diperlukan keahlian khusus dan harus dilakukan di bawah pimpinan tenaga-
tenaga ahli. Untuk mutu ini disyaratkan adanya laboratorium beton dengan peralatan lengkap
dan dilayani oleh tenaga-tenaga ahli yang dapat melakukan pengawasan secara kontinu
(terus-menerus). Di dalam bangunan mutu beton di atas K225 dipakai untuk bangunan dengan
beban yang sangat berat seperti jalan raya utama, jalan propinsi, jalan tol, jembatan pratekan
dengan bentang yang panjang, dan jalan layang.

Mutu beton Kl25,Kl75,K225, dan seterusnya memilikiarti berikut. Huruf Kdi depan angka
menunjukkan karakteristikdari beton bersangkutan, sedangkan angka 125, 175,225,dan seterusnya
menyatakan kekuatan tekan beton karakteristik 125kg/cm2,175kg/cm2,225kglcm2,dan seterus-
nya.
Beton merupakan suatu bahan konstruksi yang sifat kekuatan tekannya khas. Bila diperiksa
dengan sejumlah besar benda-benda uji maka nilainya akan menyebar di sekitar suatu nilai rata-rata
tertentu. Penyebaran hasil pemeriksaan tersebut akan kecil atau besar tergantung tingkat kesempur-
naan pelaksanaannya. Dengan menganggap nilai-nilal dari hasil pemeriksaan tersebut menyebar
normal (mengikuti lengkung dari Gauss) maka ukuran besar kecilnya hasil pemeriksaan tersebut

M€ngenal Konstruksi Eeton untuk Bangunan x 11


merupakan deviasi standar. Ukuran ini menjadi ukuran mutu pelaksanaannya. Deviasi standar
sebut dirumuskan sebagai berikut.

Keterangan:
s = deviasi standar dalam kg/cm2
ob1 = kekuatan tekan beton yang diperoleh dari hasil pemeriksaan masing-masing benda uji dalam
kg/cm2
N - jumlah seluruh nilai hasil pemeriksaan benda uji (minimum 20 benda uji)
o1 b, = kekuatan tekan beton rata-rata dalam kg/cm2 menurut rumus

o1b, =

Dengan asumsi bahwa nilai-nilai dari hasil pemeriksaan sejumlah benda uji menyebar normal
(mengikuti lengkung Gauss) maka kekuatan tekan beton karakteristik olgl kemungkinan kurang
dari b1 hingga 5olo sepertti ditunjukkan pada rumus berikut.

olbk = -o1b, -1,64s


Keterangan : s = deviasi standar

Bila tidak disebut lain, pengertian kekuatan tekan beton adalah kekuatan tekan yang diperoleh
dari benda uji kubus yang bersisi 15 (+ 0,06 ) cm pada umur 28 hari. Bila kekuatan tekan beton tidak
ditentukan dengan benda uji kubus bersisi 1 5 cm, tetapi dengan benda uji kubus yang bersisi 20 cm
atau dengan benda uji silinder berdiameter 15 cm dan tinggi 30 cm maka perbandingan antara
kekuatan tekan yang didapat seperti tampak pada Tabel 3.

TABEL 3.
PERBANDINGAN KEKUAIAN TEKAN BETON PADA BERBAGAI BENDA UJI

Benda Uji Perbandingan Kekuatan Tekan

Kubus 15 cm x 15 cm x 15 cm 1,00

Kubus 20 cm x 20 cm x 20 cm 0,95

Silinder diameter 15 cm, tinggi 30 cm 0,83

12 griyakreasi x .'r; * Menqenal (onstruksi Beton untuk Eangunan


Catata n:
l)' Cetakan benda-benda uji kubus beton terbuat dari pelat baja dengan tebal sekitar 1 cm yang
pertemuan sisi-sisi alas maupun sisi-sisi samping harus rapat dan tidak boleh terdapat rembe-
san adonan beton.
2) Adukan beton langsung diambil dari mesin pengaduk menggunakan ember, kemudian dima-
sukkan ke dalam cetakan sebanyak tiga lapisan.Tebal masing-masing lapisan kira-kira sama.
3) Sebelum dipakai untuk pengujian, setiap lapisan dipadatkan dengan cara ditusuk-tusuk meng-
gunakan batangan baja berdiameter l6 mm sebanyak 10 kali tusukan.
4) Cetakan harus dalam keadaan bersih dari kotoran dan sisi dalam cetakan diolesi dengan
minyak pelumas untuk memudahkan saat membuka cetakan dan mengeluarkan benda uji.
s) Kubus-kubus yang baru dicetak harus disimpan di tempat yang bebas dari getaran dan ditu-
tupi dengan karung basah selama 24)am. Masing-masing kubus diberi tanda dengan mencan-
tumkan tanggal pembuatan benda uji tersebut.
6) Setelah 24 jam, benda uji dikeluarkan dari cetakan dan disimpan di suatu tempat bersuhu sama
dengan suhu udara luar (sekitar 20-300 C), yaitu dalam pasir bersih dan lembap hingga saat-
nya akan dilakukan pemeriksaan uji tekan beton atau setelah berumur 28 hari.
7) Saat pengujian uji tekan beton, satu per satu benda uji diletakkan di mesin uji tekan beton
untuk diperiksa kekuatan tekannya.
8) Setelah benda uji retak, jarum manometer yang terdapat pada mesin uji kubus beton berhenti.
Angka yang ditunjukkan oleh jarum pada manometer merupakan nilai uji tekan beton. Satu
per satu hasil pengujian dicatat sehingga diperoleh mutu beton yang direncanakan.

Bila mutu beton tidakditentukan melalui pengujian maka untuk keperluan perhitungan keku-
atan dan atau pemeriksaan mutu beton, perbandingan kekuatan tekan beton pada berbagai-bagai
umur terhadap beton berumur 28 hari dapat disesuaikan dengan Tabel 4.

TABEL 4.
PERBANDINGAN KEKUATAN TEKAN BETON PADA BERBAGAI UMUR

Umur Beton (hari)


s Jenis Beton
3 7 14 21 28 90 365
o I 1F
Semen portland biasa 0,40 0,65 O,BB 0,95 1.00 1.20
E
Semen portland berkekuatan awal tinggi 0,75 0,90 0,95 1,00 1.15 1.20
0,55

DariTabel 4 dapat dilihat bahwa kekuatan beton pada umur 28 hari memiliki perbandingan
kekuatan tekan beton yang sama dengan satu untuk semen portland biasa. Hal ini menunjukkan
bahwa umur beton 28 hari sudah mencapai kekuatan tekan beton sesuai yang dlrencanakan.
Misalnya, bila direncakan beton mutu K175 maka pada umur 28 hari mutu beton tesebut sudah

Mengenal (0nstrukri Beton untuk Bangunan x .,,, ,,r * qriyakreasi 13


mencapai K175. Bila kurang dari 28 hari, masih ada faktor koreksi sehingga belum mencapai keku-
atan untuk menahan berat sendiri maupun separuh beban rencana.
Selama masa pelaksanaan pekerjaan, mutu beton harus diperiksa kontinu dari hasil-hasil
pemeriksaan benda uji. Bila tidak ditentukan yang lain ^oleh pengawas ahli maka mutu beton dengan
jumlah masing-masing beton lebih banyak dari 60 *3 hrtrt dibuatkan satu buah benda uji setiap
harinya, kecuali pada permulaan pelaksanaan yang harus terkumpul 20 benda uji. Dengan demikian
setiap 3 ,3 beton harus dibuatkan satu buah benda uji. Setelah terkumpul 20 benda uji pada umur
28 hari harus segera diperiksa uji tekannya. Hasil pemeriksaan kekuatan tekan beton di laboratorium
harus terbukti sudah sesuai dengan mutu beton yang direncanakan'
Dari suatu hasil pemeriksaan laboratorium, uji tekan beton (material tes) dari ke-20 benda uji
kubus beton bersisi 15 cm umur 28 hari tampak pada Tabel 5.

TABEL 5.
HASIL PEMERIKSAAN LABORATORIUM UJI TEKAN BETON

lnterual BanyakBenda Uji Tengah lnterval


No Kubus H1 (buah) (kg/cm')
ill x ob{ (kglcm2) tbt--ob* N1 {o61 - abm}2
(kglcm2)

1 1 70-1 90 2 180 360 -65 8 450

2 190-210 200 600 -45 6.075

3 210-230 2 220 440 -25 1.250


E 25
4 230-250 1 240 240

260 960 +'15 900


5 250-270 4

E 280 '1 400 +35 6.125


b 270-290
7 290-31 0 300 900 +55 9 075

N=20 Io51 31 900


= a ese

Dari tabel di atas dapat dihitung kekuatan tekan beton rata-rata 1ob1n1) dan deviasi standar
(s)

sebagai berikut.

N
t ('Ll
"
('bl*= 1 " 4.900
'r N ---245
20

31 .900
1g
= 40,97

14 griyakreasi * i.'l;-tli;]:;:'l i::r::.:::li :: fil:"':i: :'l;1:ril : !::l::i i':lr:,::1:r:.i :1::":.:l x Mengenal Konstruksi Beton untuk Bangunan
TABEL 6.
BERBAGAI MUTU BETON

Kekuatan Tekan Beton Karakteristik (o161) lllutu Beton

125<o167<175 Ktzs
175<o16g<225 Klz5
225<o167<275 Kzzs
275<o16y<299 Kzt5

dan seterusnya dan seterusnya

Keterangan: olbk = tegangan tekan beton karakteristik


K = mlltu beton karakteristik

Kekuatan tekan beton karakteristik adalah sebagai berikut.

olbk = o1 b, - 1, 64 s = 245 - 1,64 x40,97 =245 - 67 = 178


Dengan demikian, beton tersebut termasuk mutu K1 75.

D. Konstruksi Beton Sebagai Kerangka Bangunan


Setiap bangunan bertingkat maupun tidak bertingkat yang terbuat dari beton bertulang akan
dapat berdiri kokoh bila dipikul oleh suatu sistem konstruksi yang kuat. Konstruksi beton tersebut
terdiri dari susunan portal-portal. Portal merupakan rangka dari bangunan yang digunakan untuk
memikul semua beban yang bekerja pada bangunan tersebut. Untuk mendapatkan konstruksi beton
bertulang yang baik, telah dibuat peraturan yang berisi petunjuk mengenai bahan, perhitungan,
pelaksanaan, dan sebagainya, yaitu Peraturan Beton Bertulang lndonesia (PBl) 1971.
Beban-beban yang bekerja pada bangunan terdiri dari beban mati, beban hidup, dan beban
horisontal. Beban mati adalah berat sendiri dari keseluruhan bagian bangunan yang besarnya diatur
oleh PMI (Peraturan Muatan lndonesia) 1970. Beban hidup adalah beban benda-benda bergerak

Keterangan:
q = beban mati + beban hidup
H = beban horisontal yaitu beban gempa atau beban angin

Pembebanan horisontal pada portal

Mengenal Konstruki Beton untuk Banqunan x x griyakreasi 15


-r
2.50

+
,(n
I

+
1.50

+ I

3.00

t
2.50
I

-L
{--soo -+-3oo -+--+oo ---l
Denah Sebelum Pengembangan

f-* +.oo--l

I
3.50

I
6.00

+
2.50

_L
F, *--l'- oo-+- 3 + oo---{
Denah Pengembangan Lantai Bawah Arah Belakang

16 griyakreasi * :i'::i:r:;fr;l::rrl iii,:t,iii;:;i: . ' ': x Mengenal Konstruksi Beton untuk Bangunan
|_ 4oo___+

Il
flI ,,*
t,
6.00

+t
2.50
ll
I

F r*-*- soo{-+oo--{
Denah Pengembangan Lantai Bawah

Denah Pengembangan Lantai Atas

Mengenal I(onstruksi Beton untuk Bangunan x x griyakreasi 17


(manusia, perabot/meubel) yang besarnya telah diaturdalam PMI 1970. Sementara beban horison-
tal antara lain gempa atau angin.
Dalam analisis portal, beban mati dan beban hidup (beban vertikal) ditinjau bersama-sama,
sedangkan beban horisontal dihitung terpisah. Umumnya di lndonesia yang lebih menentukan
beban horisontal adalah beban gempa. lni disebabkan lndonesia termasuk daerah gempa yang
cukup berbahaya.
Dalam buku ini dijelaskan tentang pengembangan rumah ke arah belakang dan ke arah
samping pada rumah tipe 45 dengan luas tanah 120 m2.lni dimungkinkan karena dengan luas tanah
tersebut maka di bagian belakang dan samping rumah masih tersisa tanah kosong. Contoh di buku
ini pun tidak mutlak, karena pembahasannya memudahkan perhitungan sendiri bila lahan tersisa
tidak sesuai dengan contoh atau dapat disesuaikan dengan kondisi lahan yang ada. Pengambilan
contoh pengembangan ke belakang dan ke samping ini dapat juga dilakukan secara bertahap.
Artinya, pengembangan dilakukan bagian belakang terlebih dahulu bila dana belum mencukupi.
Setelah terkumpul dana kembali, pengembangan dapat dllanjutkan kea rah samping. Jadi, pengem-
bangan rumah ini tidak seharusnya dilakukan sekaligus ke samping dan ke belakang, tetapi dapat
dilakukan terpisah tergantung ketersediaan dana.
Untuk lebih memudahkan pemahaman, perhitungan konstruksinya terdiri dari dua bagian,
yaitu perhitungan untuk pengembangan ke arah belakang dan perhitungan pengembangan ke arah
samping. Sesuai dengan tanah yang ada untuk pengembangan rumah berkonstruksi beton ke arah
belakang maka direncanakan adanya penambahan ruang dapur di lantai bawah dan di atasnya dibu-
atkan tempat jemuran. Tinggi ruangan 3 m, panjang 4 m, dan lebar 2,5 m. Untuk pengembangan ke
samping direncanakan penambahan ruangan bawah untuk garasi, sedangkan ruangan atas untuk
kamartidurdan ruang kerja. Ukuran pengembangan ruangan ke samping adalah panjang 6 m, lebar
4 m, dan tinggi keseluruhan 7,5 m (3 m ruangan bawah,3 m ruangan atas, dan 1,5 atap). Sebenarnya
rencana pengembangan ke samping tersebut merupakan kelanjutan dari rencana pengembangan
ke belakang. Oleh karena itu, perhitungannya dibuat terpisah, tetapi dalam pelaksanaan pengem-
bangan merupakan satu kesatuan. Selain beban mati, nantinya akan diperhitungkan juga beban
hidup sebesa r 150 kg/m2 untuk lantai atap.
Menghitung konstruksi beton mengacu pada peraturan yang berlaku sebagai berikut.
1) Peraturan Beton Bertulang lndonesia 1971 atau disingkat PBl1971yang didalamnya dijelaskan
ketentuan-ketentuan tentang bahan beton, mutu beton, mutu baja, pelaksanaan pekerjaan
beton, dan sebagainya.
2) Peraturan Muatan lndonesia 1970 atau disingkat PMI 'l 970 yang mengatur tentang berat
sendiri bahan bangunan, muatan hidup pada bangunan, muatan angin, muatan gempa, dan
sebagainya
3) Perhitungan lentur dengan cara "n" yang digunakan untuk menghitung pembesian.
Dalam perhitungan konstruksi digunakan cara konvensional menurut PBI 1971, yaitu per-
hitungan portal ke arah melintang (potongan I - l) dan perhitungan ke arah memanjang (potongan
ll - ll). Untuk perhitungan momen terdapat beberapa cara atau metode dalam menganalisis
konstruksi di antaranya ialah metode Cross, Kani, Takabeya, Koefisien Momen, Two Cycle Momeri

gfiyakreasi.,( :',,:.:: r ir , .r,,r .:,.:,: i: ,,: :.ti,.1:,..,:;i;).:,. x MengenalKOnStfUkSiBetonuntUkBanqUnan


Distribution (TCMD), dan sebagainya. Namun, analisis konstruksi pada buku ini hanya digunakan
mEtode Cross dan sebagai pembanding (pengecekan) dalam menganalisis konstruksi tersebut digu-
nakan metode Takabeya. Untuk metode lainnya akan dijelaskan pada buku lainnya. Untuk mutu
beton dipakai mutu Kj 75, sedangkan mutu baja dipakai mutu U24 (baja lunak). Ada juga mutu baja
di atas U24 Yang lebih banyak digunakan untuk mutu beton di atas K225. Baja lunak ini sudah banyak
di pasaran. Umumnya baja tulangan yang ada di pasaran lndonesia dapat dibagi dalam beberapa
mutu seperti tercantum pada Tabel 7.
Berat jenis beton dibagi menjadi tiga kategori, yaitu beton berat, beton biasa, dan beton
ringan. Berat jenis b_eton berat lebih dari 2,8 t/m3, beton biasa sekitar 1 ,8_2,8tlm3, dan beton ringan
sekitar 0,6-1 ,8 t/m3. Sementara untuk penulangannya dilakukan dengan cara teori elastisitas atau
perhitungan lentur dengan cara "n'l Mutu beton yang digunakan dalam buku ini adalah K175, mutu
bajaU24,dan berat jenis beton 2.4OOllm3.

TABEL 7.
MUTU BAJATULANGAN

Tegangan Leleh Karalderistik {o"r} atau Tegangan KaraHeristik


Mutu Sebuian
Pemberi Regangan Tetap 0,2o/o (kg/cmz)

u-22 Baja lunak 2.200


u-24 Baja lunak 2.400
u-32 Baja sedang 3.200
u-39 Baja keras 3.900

U-48 Baja keras 4 800

Sumber: PBI 1971 hal 29

E. Analisis Konstruksi
Bangunan merupakan suatu tempat yang di dalamnya dijadikan tempat berkumpul sekelom-
pok orang untuk melakukan kegiatan serta berlindung dari hujan, angin, dan terik matahari. Oleh
karena itu, sebelum dibangun perlu dihitung untuk mengetahui kekuatan bangunan tersebut
sehingga tidak perlu diragukan kekuatan dan kekokohannya terhadap beban (gaya) yang bekerja.
Pada bangunan biasanya bekerja gaya dari dalam seperti berat sendiri kostruksi; gaya dari luar
seperti orang, mebelair, cjan beban vertikal. Beban-beban horisontal (angin atau gempa) tidak
dihitung karena tinggi bangunan yang direncanakan ini kurang dari 10 meter.
Beban-beban yang dipikul oleh konstruksi beton, konstruksi baja, dan konstruksi lainnya
berawal pada pelat dan balok pemikul. Padahal beban-beban tersebut harus disebarkan atau didis-
tribusikan ke kolom-kolom dan akhirnya ke fondasi. Perhitungan pendistribusian momen dari pelat
dan balok ke kolom maupun ke fondasi dilakukan dengan cara analisis. Analisis konstruksi tersebut
menggunakan metode Cross, lalu dibandingkan atau dicek dengan metode Takabeya. Metode Cross
ditemukan oleh Prof. Hardy Cross. Metode Cross berguna untuk menganalisis konstruksi berdasarkan

19
pada prinsip-prinsip distribusi dan induksi momen. Sementara metode Takabeya berguna untuk
menganalisis konstruksi berdasarkan prinsip-prinsip rotasi (perputaran momen parsiil).
Metode Cross lebih mudah (efektif) dalam menganalisis konstruksi berlantai satu (bangunan
sederhana) dan penggunaan rumus-rumusnya sederhana berdasarkan prinsip-prinsip distribusi dan
induksi momen. Untuk menganalisis portal bertingkat banyak seperti bertingkat delapan, metode
Cross tidak praktis lagi. lni disebabkan untuk bangunan tingkat delapan tersebut diperlukan delapan
macam perhitungan momen akibat berat sendiri dan muatan luar, delapan macam pemberesan
momen akibat pergoyangan pada masing-masing tingkat, serta pemecahan delapan persamaan
bilangan tidak diketahui akibat pergoyangan dan muatan luar. Muatan luar antara lain angin, gempa,
dan muatan luar vertikal akibat konstruksi yang tidak simetris. Konstruksi tidak simetris menye-
babkan adanya pergoyangan atau gaya horisontal.
Sementara metodeTakabeya lebih mudah (efektif) dalam menganalisis konstruksi bertingkat
banyak. lni disebabkan perhitungan perputaran/rotasi momen-momen parsiil dan momen akibat
pergoyangan dihitung bersama-sama sebagai berikut. Setelah dihitung momen rotasi langkah
pertama akibat berat sendiri dan beban luar, kemudian dihitung momen displacement (goyangan)
langkah pertama, lalu dilanjutkan dengan perhitungan momen rotasi langkah kedua, momen
displacement langkah kedua, dan seterusnya hingga diperoleh hasil yang konvergen. Perhitungan
berdasarkan prinsip-prinsip perputaran momen-momen parsiil (m), yaitu momen rotasi dan momen
displacement Perhitungan dimulai dari kiri ke kanan seperti pada skema dengan urutan nomor
1,2, 3,....

4 5: 12 3

3 6 11 4

2 7 10 5

1i 8i 9l 6

Untuk bab-bab selanjutnya akan dijelaskan urutan analisis konstruksi mulai dari dapur
(pengembangan ke belakang) hingga ke garasi (pengembangan ke samping).

20 griyakreasi * x [,lengenal Konstruksi Beton untuk Bangunan


Bab 3
Pengembangan Rumah ke
Arah Belakang

qudah dijelaskan bahwa pengembangan rumah di kebanyakan perumahan dapat dilakukan ke


Jarah belakang maupun ke samping. Di perumahan-perumahan umumnya lahan kosong terdapat
di bagian belakang rumah dibanding di samping. Hanya rumah dengan tipe-tipe tertentu saja yang
di bagian samping terdapat lahan kosong. Di bab ini akan dijelaskan perhitungan konstruksi beton
pada pengembangan rumah ke arah belakang, yaitu berupa dapur dengan ukuran panjang 4 meter,
lebar 2,5 meter, dan tinggi 3 meter. Untuk lantai atasnya dijadikan tempat jemur sehingga dibutuh-
kan tangga.
Sebelum dlhitung konstruksi betonnya, dibutuhkan analisis tentang beban-beban yang
bekerja pada konstruksinya. Analisis ini menggunakan metode Cross. Untuk pembebanan tetap,
mutu beton KtZS;oU =60kglcm2 (dariTabel 10.4.2P811971)
nt=24 (dariTabel 11.1.1 PBI 1971)
) mutu baja U24;o7='1.400 kg/cm2 (dariTabelt0.4.1 PBil971)
, berat jenis beton = 2.4OOkg/m3 (dariTabel i PMI 1970)
Ukuran balok pada gambar berikut diambll 1/10 atau 1/12 bentang yang bersangkutan. Balok
melintang berukuran tinggi 1/10 x 250 cm = 25 cm. Untuk penyesuaian, diambil tinggi balok 30 cm
dan lebar balokl12 x tinggi balok = 15 cm. Dengan demikian, ukuran balok melintang adalah 15 cm
x 30 cm. Sementara balok memanjang berukuran tinggi 1/10 x {(400 + 250)12]i = 32,53 cm. Untuk
penyesuaian, diambiltinggi balok 30 cm dan lebar balok 1/2 x tinggi balok = 15 cm. Oleh karena
beban pelat yang bekerja pada balok memanjang lebih besar daripada beban pelat yang bekerja
pada balok melintang maka untuk penyesuaian diambil lebar balok 20 cm sehingga ukuran balok
menjadi 20 cm x 30 cm. Data lainnya antara lain kolom beruku ran20/20 cm, tebal pelat (t) 10 cm, dan
lisplank 6/50 cm.
Sementara fondasi yang digunakan adalah fondasi pelat setempat dengan ketebalan pelat 15 cm,
luas pelat 40 cm x 40 cm, Rib 20130 cm, tegangan ijin tanah (o13p36) 4kglcm2, dan kedalaman
fondasi sekitar 80 cm. Rib adalah bagian pelat fondasi yang berguna untuk menahan gaya-gaya
kolom yang bekerja pada pelat yang dapat menyebabkan pelat fondasi retak dan lama-kelamaan

Pengembangan Rumah ke Arah Belakang x ;\,;: x griyakreasi 21


+ znn 8o-l
ts_ 250 ___)i
-
Tampak Samping Tampak Depan

i
iii
i^ii
ii

F__4oo__#
Tampak Atas

Denah kerangka konstruksi beton berupa portal ruangan dapur

I
40 ----J'l
l.<-+o------------->l
20
20

l<----+
Tampak Samping Tampak Atas

Denah fondasi

22 griyakreasi .* .,::i,.:r,::.r; x Pengembangan Rumah ke Arah Belakang


akan pecah sehingga bangunan bisa ambas atau runtuh. Perlu diperhatikan bahwa besar-kecilnya
ukuran kolom, fondasi, tinggi balok, dan lebar balok relatif tergantung dari peruntukan bangunan
tersebut dan beban-beban yang bekerja pada bangunan tersebut. Adapun ulasan tentang perhi-
tungan konstruksi fondasinya dapat dilihat pada pembahasan lain di buku ini.

A. Perhitungan Pelat
Pelat lantai atap terbuat dari bahan beton yang tebalnya 10 cm merupakan penutup atap
ruangan dapur. Beban-beban yang bekerja pada pelat beton lantai atap tersebut dihitung setiap
meter panjang (m1) menjadi berat total pelat (q) dengan satuan t/m1. Berat total pelat merupakan
penjumlahan dari berat sendiri pelat, beban hidup pada pelat atap, berat sendiri plafond, berat
penutup aspal atau ubin, dan adukan. Berat sendiri pelat adalah 0,10 x 1 x2,4t/m1 =O,24Ot/m1.
Beban hidup pada pelat atap sebesar O,iSO t/r1 (diambil beban hidup untuk lantai). Berat sendiri
plafond sebesar O,Otg t/m1'sementara berat penutup aspal/ubin dan adukan yang ketebalannya
2 cm adalah 2 x (21 + 24) = O,OSO t/r]
(angka 21 dan 24 diperoleh dari PMI
1970). Dengan demikian, berat total pelat
adalah O,qggt/m1.
Selain beban, pada pelat lantai atap
juga bekerja momen-momen sehingga
perlu dihitung. Momen adalah gaya atau
beban yang bekerja pada suatu benda
L*- r/o r _----t><- 4t1 t
dikalikan dengan jarak sehingga satuan ----rt>

untuk momen adalah ton meter (tm).


I

,-
Bekerjanya gaya selalu tegak lurus ter-
Denah kerangka konstruksi beton
hadap jarak. Sebagaimissal, beban P dile-
takkan di tengah-tengah balok dengan
perletakan A (sendi) dan perletakan B (rol) seperti tampak pada gambar. Oleh karena beban P ada di
tengah balokdengan panjang (l)maka jaraknya adalah 1/2lsehingga momennya adalah Pxl/2l'=
1/2 Pl dengan satuan ton meter (tm).
Di perumahan biasanya di ujung suatu jalan sering terdapat portal.Tujuannya agar kendaraan
yang akan melewati jalan tersebut harus memiliki tinggi kendaraan yang tidak boleh melebihi
tinggi portal. Hal ini biasanya dilakukan untuk penjagaan keamanan di lingkungan perumahan.
Bahkan ada jalan yang menggunakan portal dengan tujuan agar kendaraan yang akan lewat harus
melapor dahulu di pos jaga. Bila kita berjalan di atas portal tersebut maka semakin ke tengah
portal akan semakin lentur. Kelenturan portal yang maksimum terjadi tepat pada tengah-tengah
portal di antara dua tiang, Dalam istilah teknik, bagian tengah balok portal seperti itu dinamakan
lapangan. Lenturan itulah yang merupakan momen, sedangkan lenturan maksimum di bagian
tengah dinamakan momen lapangan maksimum (Mtap.Uu*) dengan satuan ton meter. ltulah
sebabnya dalam perhitungan konstruksi beton, momen tersebut akan menimbulkan pembesian
sebagai penahan agar tidak lentur. Adanya momen akan berakibat suatu bangunan lama-kelamaan
runtuh.

Pengembangan Rumah ke Arah Belakang t( i:.ii.:i:,.,: ., | :..t! tt. t;li i'i:;:i,r:ti:.ii * gfiyakfeasi 23
Pada saat kita berdiri di atas suatu tiang atau dalam istilah teknik dinamakan tumpuan maka
yang mengalami pembebanan adalah tiang. Bila tiang tersebut terbuat dari beton maka tiang hanya
menerima daya tekan murni sehingga tidak diperlukan pembesian. Hal ini sesuai dengan sifat beton
yang kuat terhadap daya tekan, tetapi lemah terhadap daya tarik. Namun, kenyataannya gaya yang
bekerja pada tiang selalu terdapat jarak dari titik pusat penampang tiang sehingga menimbulkan
momen. Oleh karena itu, tiang beton tersebut perlu pembesian.
Pada gambar kerangka konstruksi beton sebelumnya terlihat adanya pelat tipe A dan pelat tipe
B yang perhitungan pembesiannya adalah sebagai berikut.

1. Pelat tipe A
Pelat tipe A pada konstruksi dapur ini merupakan
pelat yang terjepit elastis pada keempat sisinya dengan
panjang sisi panjang (lr) = 4 meter dan panjang sisi pen-
dek (lx) = 2,5 meter sehingga lr/l*= 1,6. Nilai lrll* ini
dicari untuk mendapatkan momen yang sesuai dengan
Tabel 13.3.2 PBI 1971. ly

Untuk menghitung pembesian pada pelat tipe A, Keterangan: lx = panjang ke arah x


perlu dihitung momen-momen pada pelat tersebut. ly = panjang ke arah y

Dalam menghitung momen pelat, jarak terhadap gaya


atau beban yang ada dihitung langsung ke arah x dan ke Denah pelat tipe A
arah y. Dengan demikian, penghitungan momen pada
pelat digunakan tabel 1 3.3.2 dari PBI 1 971. Dengan l,/l*= 1,60 akan diperoleh
t momen ke arah x (M1*) = -Mtx
= 0,058 x q x l*2 = 0,058 x 0,498 x2,52 = 0,181 tm
) momen ke arah y (Mly) - -Mty
= 0,036 x q x l*2 = 0,036 x 0,498 x2,52 = 0,1 12 tm
Keterangan: x Arahx = perhitungan ke arah lebar pelat
r< Arah y = perhitungan ke arah panjang pelat
* Mlx = momen laPangan ke arah x
* Mt* = momen tumpuan ke arah x
* Mly = momen laPangan ke arah Y
* Mty = momen tumpuan ke arah Y

Dari pembebanan pelat lantai atap yang sudah dihitung momennya tersebut, dapat dihitung
besi yang akan digunakan untuk pelat tersebut. Pembesian pelat ini dihitung per meter panjang (ml).
Sementara momen ke arah x (Mlx) = 0,181 tm = 181 kgm. Namun, sebelum menghitung pembesian
tersebut, perhatikan gambar denah pembesian pelat atap.
Tebal pelat bersih (h) diperoleh dengan rumus sebagai berikut.
[ = ht-d
= 0-1/10ht=10-2=8cm
'l

24
;Alht
qY
Keterangan:
ht = tebal pelat
h = tebal bersih
d = tebal selimut beton atau beton
deking yang minimumnya 2 cm

Denah pembesian pelat atap

Selanjutnya dihitung dahulu perbandingan antara tegangan baja tarik dan n kali tegangan
tekan beton di serat yang paling tertekan pada keadaan seimbang. Tujuannya untuk pembesian den-
gan ketentuan Oo < O. Bila dari perhitungan diperoleh $o > $ maka koefisien tulangan tekan harus
diperbesar, yaitu dari 6 = 0 menjadi 6 = 2 atau tebal pelat diperbesar. Adapun rumusannya sebagai
berikut.
, oa 1.400
oo= = 24x60 =0,972
"rA
Keterangan: o'a = tegangan baja yang diizinkan
o'g = tegangan tekan beton yang diizinkan
n = perbandingan modulus elastisitas baja dan beton

Untuk mendapatkan pembesian pelat ruang dapur tersebut digunakan rumus perhitungan
lentur dengan cara "n" sebagai berikut.

h 8

'\// n xM 24 x 181
'bxou 1,00 x 1.400
-
Dengan c^= 4,54 dan 6 = 0 maka dari tabel perhitungan lentur "n" didapat sebagai berikut.
0 = 2,610 > 6O= 0,glZ (tidak perlu tulangan rangkap)
Jika $ < 0s maka 6 diambil angka 0,2.
Sekarang perhatikan rumus berikut ini.
100x n xor = 5,306 (angka-angka inidiambildaritabelperhitungan lentur"n")
5'306
'- -
(,)
100xn
Oleh karena n =24 maka rumus di atas menjadi
5'306
'- = 100
(,r
x 24

PengembanganRumahkeArahBelakang * i:.,r:r':.,j.,::.'i ;']::r:,'r. .1.:,r,:,:::i.',rr::,rli.r: * griyakreasi 25


Selanjutnya perhatikan rumus berikut ini dan gunakan rumus o di atas.
A = 0xbxh
s,306
=ffix1oox8
')
= l,/ / cm'
Berdasarkan PBI 1971 disebutkan bahwa tulangan minimum pelat adalah
Amin = 0'25xbxh,
= 0,25 x 100 x 10
= 2,5 cm2
Bila menqgunakan tulangan 8 mm atau 0,8 cm maka luas penampang tulangan adalah
sebagai berikut.
A = 0,25xnxd2
= 0,25 x3,14x0,82
= 0,502 cm2
Catatan : Menurut ketentuan, untuk rumah tinggal digunakan tulangan 8 mm, sedangkan untuk
ruko 10 mm dan untuk gedung bertingkat banyak seperti perkantoran dan pertokoan
10-12 mm (tergantung luas pelat dan besar kecllnya beban-beban yang bekerja pada
pelat tersebut).

Dengan hasil perhitungan di atas disarankan penggunaaan tulangan O 8 (besi tulangan


berdiameter 8 mm). Banyaknya tulangan yang digunakan pada setiap meter lebar (1 m) ditentukan
oleh tulangan minimum pelat dan tulangan hasil perhitungan. Oleh karena tulangan minimum pelat
(Amin = z,s cm2) lebih besar dari tulangan hasil perhitungan (A = I ,ll cm2) maka jumlah tulangan
yang digunakan untuk 1 m lebar adalah tulangan minimum dibagi luas penampang tulangan
(2,5 cm2 :0,502 cm2 = 4,98 = 5). Dengan demikian, tulangan yang digunakan ditulis 5 O 8. Namun,
denganalasanfaktorkeamanan makajumlahtulanganditambahdengan20o/o{5+(200/ox5) =6i.
Jadi, disimpulkan penggunaan tulangan adalah 6 O 8 dengan A = 3,01 > 2,5 cm2.Sementara cr2
pemasangan setiap besi tulangan dilakukan pada jarak 16,67 cm (100 cm:6 batang). Namun, untuk
memudahkan pemasangan diambil jarak antarbesi 15 cm sehingga ditulis tulangan @ 8 - 15.
Untuk arah y, hasil perhitungannya juga sama dengan arah x dan diperoleh momen inersianya
sebagai berikut.
Mly =-Mty=0,112ton=l12kg< Ml* =-Mt*=0,'l 81 ton=181 kg
Pakai tulangan@8- 17,5 >Amin= 100cm:5=20 cm=M;, =@8-20.

2. Pelat tipe B
Pelat tipe B pada konstruksi dapur ini merupakan pelat yang
rx terjepit elastis pada ketiga sisinya dengan sisi panjang (lr) =
4 meter dan sisi pendek (l*) = 0,8 meter sehingga lrll* = 5.
Dari tabel PBI 1971 diperoleh perhitungan momen sebagai
lv
berikut.

26 griyakleasi * :lri::!;::it:::ij tif,i: r:.:.i :j:'::,i,:.tli:j!.::'r:::i:.:ii::l.ii:i:: i':1r;'.,i:: :l, r; :';,. f..: ,; li: : ii:,,1r,: :l:, +a Pengembangan RUmah ke Afah Belakang
. Arahx: Mlx = -Mtx = 0,054xqxl*2
= 0,054 x 0,498 x 0,82 = 0,017 tm
Arah y: Mty = 0,0i9xqxl*2
= 0,01 9 x0,498 x 0,82 = 0,006 tm
-Mty = 0,056xqxl*2
= 0,056 x 0,498 x 0,82 = 0,018 tm
Dengan demikian, pembesian pelat tipe B ini adalah sebagai berikut.
Arah x : Ml* = -Mt, = 0,017 tm = 17 kgm ------> M kecil (hasil perhitungan momen kecil)
Arahy: Mly=0,OO0tm=6kgm M kecil(hasil perhitungan momen kecil)
-->
-Mty = 0,018 tm = 18 kgm
Oleh karena momen ke arah x dan ke arah y kecil maka penggunaan tulangannya pun sama
dengan pelat tipe A, yaitu arah x menggunakan tulangan A 8 - 15 dan arah y menggunakan tulangan
a 8 - 17,s.

Keterangan :

) Penentuan pembesian pelat didasarkan pada momen yang terbesar di pelat lantai beton.
) Pada pelat lantai atap beton dipasang glass block agar cukup banyak cahaya matahari yang
masuk dengan tidak mengurangi kekuatan pelat tersebut, seperti tampak pada lembaran
gambar kerja.

B. Perhitungan Balok Portal


Dalam kehidupan sehari-hari, kita pasti sudah tahu bahwa sesuatu yang ada di atas selalu akan
disangga oleh yang di bawahnya. lni merupakan suatu proses alami. Misalnya pada organ tubuh
manusia, beban kepala disangga oleh badan, beban kepala dan badan disangga oleh kaki, dan
kemudian beban kepala, badan, dan kaki diteruskan ke telapak kaki yang akhirnya manusia dapat
berdiri tegak di atas permukaan tanah.
Misalkan sebuah bangun trapesium dan bangun segi tiga diletakkan pada balok maka setiap
balok akan menerima beban segi tiga dan beban trapezium. Dengan kata lain, beban-beban
trapesium dan beban-beban segi tiga akan disangga atau dipikul oleh balok-balok, demikian juga
dengan balok portal.
Untuk hitungan balok portal, perlu diperhatlkan gambar pembebanan pelat pada balok. Balok
portal yang akan dihitung berdasarkan potongan 'l-i, potongan 2-2, potongan 3-3, dan potongan
4-4. Potongan 1 -1 dan 2-2 adalah arah melintang lantai atap dapur, sedangkan potongan 3 - 3
dan 4 - 4 adalah arah memanjang lantai atap dapur. Perhitungan arah melintang dibuat terpisah,
sedangkan arah memanjang adalah sama atau nilai hitungannya sama. Perhitungan arah melintang
dibuat terpisah karena beban yang diterima oleh balok potongan 1-1 lebih besar daripada beban
yang diterima balok potongan 2-2. Alasannya karena potongan 1-1 merupakan balok yang
memikul pelat atap dapur pada kedua belah pihak, yaitu balok T, sedangkan potongan 2-2 meru-
pakan balok pemikul pelat atap dapur satu pihak, yaitu balok L.

Pengembangan Rumah ke Arah Belakang x r,.r:.!r * griyakreasi 27


I
2.5

I
Keterangan:
Arah panah menunjukkan arah
,t beban pada pelat yang dipikul
oleh balok melintang dan balok

<--4,0 + ' 0.8


memanjang

2 1

Denah pembebanan pelat pada balok

1. Arah melintang untuk potongan 1 - 1


o. Perhitungon beban
Untuk potongan 1 - 1 perlu dihitung pemindahan
beban pelat pada balok pemikul. Pada gambar tampak
bahwa beban terpusat pada P. P adalah penjumlahan antara
beban pelat dan beban balok. Beban pelat terdiri dari beban
trapesium dan beban segi tiga. Adapun nilai dari beban-
I
3,0

I
beban tersebut adalah sebagai berikut.
x Beban pelattrapesium =0,5 x0,5 x (lrll*-0,5)xq x lr2
x Beban pelat segi tiga = 0,25 x q x l"z ______,
* Beban balok = 0,2 x (0,3 - 0,1X2 + 0,8) x2,4 k_ 25
2,5

Denah potongan 1-1


Beban balok di atas diperoleh dari rumus sebagai berikut. -

Beban balok = {lebar balok x 0,5 panjang balok x (tinggi balok - tebal pelat) x berat jenis beton} +
{lebar balok x panjang balok x (tinggi balok - tebal pelat) x berat jenis beton}
= {0,2 x0,5 x4x (0,3-0,1)x2,4\+ {0,2 x0,8x (0,3 - 0,1)x2,41
= {0,2 x 2 x (0,3 -0,1) x 2,4} + {0,2x 0,8 x (0,3 -0,1) x2,4}
= 0,2 x(0,3 - 0,1X2 + 0,8) x2,4

Dengan demikian, beban yang terpusat di P pada pelat tipe A adalah sebagai berikut.
P = beban pelat trapesium + beban pelat segi tiga + beban balok
= {0,5x0,5x(lrllr-0,5)xqxl*2}+(0,25xqxl*2)+{0,2x(0,3-0,1)(2 +0,8)x2,41
= {0,5 x 0,5 x (1,6- 0,5)x 0,498 x 2,52} + (0,25 x 0,498 x0,82) +0,269
= 0,856 + 0,080 + 0,269 = 1,205 ton

28 griyakreasi x x Pengembangan Rumah ke Arah Belakang


Pada pelat tipe B, beban-beban pelat
tetsebut perlu dibuat menjadi beban yang l-lv-1,----->l
terbagi rata. Untuk perhitungan ini, perlu
diketahui bahwa l, = 2,5 meter dan l* = 6,9 T
meter. Adapun rumus untuk mendapatkan 112.9.1\

beban pelat trapesium yang terbagi rata


dengan satuan ton per meter panjang
adalah sebagai berikut.
Dari gambar denah di samping dapat
ry
I
diperoleh luas/beban trapesium yang diba- -------->]
Denah beban trapesium dibagi merata
gi menjadi beban merata per satuan meter
panjang (m1), yaitu sebagai berikut.

0,5 x (lyllx-Os)xq x lr2 0,5 x (2,5/0,8- 0,5) x 0,498 x 0,82


0., - 0,1 67 ton/m
2,s

Sementara beban pelat segi tiga yang


terbagi rata dapat dilihat pada gambar
denah berikut.
1112.q.lx

Dari gambar denah di samping dapat


diperoleh luas/beban segi tiga yang dibagi
menjadi beban merata per satuan meter
panjang (m1), yaitu sebagai berikut.
I
0,5xlrx0,5xqxl,
-----------l
^-lx
1'
_
-
Denah beban segi tiga dibagi merata

0,25 x qxl*2
lx

0,25 x q x l* = 6,25 x 0,498 x 2,5


0,311 ton/m
-

Selain menghitung beban pelat yang dibagi merata, juga perlu dihitung beban sendiri dari
balok pada pelat tipe B. Adapun rumusnya sebagai berikut.
Q: = 0,15x(0,30-0,10)x 1 x2,4
= 0,072ton/m

Dengan demikian, jumlah beban merata pelat tipe B dan balok adalah sebagai berikut.
q - 9t +92+q3=0,167+0,311 +0,072
= 0,550 ton/m

Pengembangan Rumah ke Arah Belakang x x griyakreasi 29


b. Perhitungan momen primer (Mo)
Momen yang bekerja pada pelat atap dapur terdiri dari momen primer dan momen inersia.
Momen primer adalah momen utama yang didapat dari hasil pembebanan pelat yang diterima
balok-balok pemikul, baik akibat beban sendiri maupun beban luar yang nantinya momen tersebut
akan didistribusikan ke kolom maupun fondasi. Pendistribusian momen diperoleh melalui analisis
yang dijelaskan lebih lanjut. Mo adalah notasi momen primer dengan metode Cross. Adapun denah
dan rumus momen primer
pada balok yang dijepit pada
kedua sisinya atau dua per-
Keterangan:
letakan tampak di samping. Ukuran balok = 15/30
Arah momen menun- Ukuran kolom = 20/20

jukkan nilai positif atau


O
negatif. Momen searah jarum
jam (berputar ke kanan)
bernilai positil sedangkan
I
3,0
()
= positif (+)

= negatif (-)

berlawanan arah jarum jam


(berputar ke kiri) bernilai
negatif. Rumus
primer pada
momen
balok yang t".-t
,l Mocg - -MoBC
= 1112x qxl2
= 1112x0,550x2,52
= 0,286 tm

dijepit di kedua sisinya (Mo)


adalah 1/12xqx12. Denah momen yang terjepit penuh pada dua perletakan

Kekakuan
Kekakuan adalah balok yang memikul pelat lantai pada kedua belah pihak. Kekakuan balok
digambarkan seperti berikut ini. Sementara dari PBI 1971 pasal 10.8 ayat 3 disebutkan bahwa lebar
manfaat flens balokT dirumuskan seperti belikut ini.

I
tr
Y = 9,74
l-no = ,o
garis netral

tl'o
Denah penampang balok T: A. Flens; B. Badan

30
I

br. < bo +-Q

= 15 +250
5

= 15+50=65cm
bm<bo*lq*!L
10 2
4oo
= 15*250+
10 27

= 15+25+200=240cm
bm<b
= 0,5 x (bentang kiri + bentang kanan dari balok bersangkutan)
= 0,5 x (400 + 80) = 0,50 x 480 = 240 cm

Dari hasil perhitungan lebar manfaat flens balok T tersebut diambil nilai bm terkecil, yaitu
bm = 65 cm untuk mencari jejak garis netral balokT. Selanjutnya dihitung garis netral terhadap sisi
atasnya sebagai berikut.

, _ (box h)x(0,5 x h + ho) +(bmxho)x0,5x ho


(boxh)+(bmxho)
, _ {(t5 x20)x20}+{(65 x 10)x5}
(15x20)+(65x10)
9.250
= 9.74 cm
950

Dengan Y = 9,74 cm < ho = 10 cm maka balok tegangan tekan jatuh pada flens sehingga lebar
balok sama dengan lebar bm, yaitu 65 cm.

Momen inersia {lxl


Momen inersia (lx) digunakan untuk menghitung kekuatan balok. Rumusnya adalah luas
penampang dikalikan kuadrat jarak terhadap titik tangkap. Adapun rumus umum momen Inersia
sebagai berikut.

lx=1/12xbxh3
Sebagai contoh, sebuah balok berpenampang berbentuk persegi panjang dengan ukuran
penampang lebar 5 cm, tinggi 10 cm, dan panjang 300 cm. Momen inersia yang terjadi pada balok
tersebut bila ditidurkan lebih kecil dibandingkan bila diberdirikan. Oleh karena itu, dapat disim-
pulkan bahwa balok yang diberdirikan akan lebih kuat dibanding yang ditidurkan. Adapun contoh
perhitungannya sebagai berikut.
Balokditidurkan'.lx=1/12x 10x53 = 104,167 cm4
Balokdiberdirikan ; lx=1/12x 5 x 103 =416,6667 cm4
Selanjutnya yang akan dihitung adalah momen inersia balokT terhadap garis netral (sumbuh
x- x) dengan rumus sebagai berikut.

lx = rromen inersia balok + momen inersia pelat


= 1/12(bo)(h3) + (FXa2) + 1/12(b*Xho3) * {r){u2)
F = boxh
a = h-Y
Jadi,
tx = 1/12(bo)(h3) + (F)(a2) + 1/1 2(bmxho3) + (FXa2)
= (1 I 12x t s x 203) + {1 5 x zo x (20 - g,7 4)2} + | l12x 65 x 1 03} + {65 x 10 x (g,7 4 - 5)2}

= 10.000 + 31.580,3 + 5.416,7 + 14.604


= 61.60,l cm4
Untuk perhitungan momen inersia dari kolom yang berukuran 20120 adalah sebagai berikut.
lx =1112xbxh13
= 1112x20 x 203
= 13.333,33 cm4
Dengan demikian, kekakuan dapat dihitung sebagai berikut.

Kg4: Kg6 = K6p: K6g - Lgn


El 4El
Lac

4x Ex 13.333,33 4x Ex61.601
300 2s0
= 44,44 : 246,404
= 1:5,54
Keterangan: E = modulusd elastisitas baja (E = 2,1 x lO6 kglcm2)

Koefisien distibusi (tt)


Koefisien distribusi digunakan untuk mendistribusikan momen dari balok ke kolom setelah
momen yang bekerja pada balok dikalikan dengan koefisien distribusi yang ada pada balok dan
kolom.
KgR
LrDA =
.Dr\ = 0,15
Kg4+Kg6 1+5,54

,,^-=- Kgc 5'54


l"tBC
KBA-KBC
- 1+r54 =0,g5
PBA = trCO = O,t S
PBC =F63=0,85
LrBA+pBC =PCD+IICB
= 0,15 + 0,85
-l
Sudah dijelaskan terdahulu bahwa agar konstruksi beton stabil atau seimbang maka momen-
mornen primer harus didistribusikan dari balok-balok pemikul ke kolom-kolom penyangga dengan
rumus Cross. Hasil pendistribusian momen pada setiap titik pertemuan balok dan kolom harus
berjumlah 0 (nol). Sementara momen yang bekerja pada fondasididapat dari induksi bagian tepiatas
kolom, yaitu setengah dari momen kolom tepi atas.
Hasil momen-momen tersebut akhirnya akan dipakai untuk menentukan pembesian balok,
kolom, dan fondasi. Untuk mendistribusikan momen dari balok ke kolom dan dari kolom ke fondasi
digunakan metode Cross dengan tiga cara, yaitu ditabelkan, dianalisis, dan diskemakan. Cara dianal-
isis menerangkan cara ditabelkan dan cara diskemakan. Beberapa ketentuan dalam menganalisis
momen sebagai berikut.
, Momen berputar ke kanan (searah jarum jam) bertanda positif (+).
) Momen berputar ke kiri (berlawanan arah jarum jam) bertanda negatif (-).
) Untuk mendapatkan hasil yang konvergen, hasil perkalian koefisien distribusi dengan hasil
penjumlahan momen primer akan membuat perubahan tanda dari positif (+) menjadi negatif
(-) atau sebaliknya dari negatif menjadi positif sehingga tidak seperti ketentuan dalam
matematika yang menyatakan hasil perkalian antara positif dan negatif harus bertanda negatif.

TABEL 8
PERATAAN MOMEN DENGAN METODE CROSS

TTitik Kumpul A B c D
Batang AB BA BC CB CD DC

tl 0,15 0,85 0,85 0,15


Mo - 0,286 + 0,286
+ 0,043 + 0,243 - 0,243 - 0,043
lnduksi + 0,022 2 - 0,122 , \ + 0,122 \ - 0,022
+ 0,018 + 0,1 04 - 0,'1 04 - 0,0'18

lnduksi + 0,009 / - 0,052 , \ + 0,052 \ - 0,009


+ 0,008 + 0,044 - 0,044 - 0,008
induksi + 0.004 | - 0,022 , \ + 0,022 \ - o,oo4
+ 0,003 + 0,019 - 0,019 - 0,003
induksi + 0,002 , - 0,010 , \ + 0,010 \ - o,oo2
+ 0,001 + 0,009 - 0,009 - 0,00'1

M akhir + 0,037 + 0,073 - 0,073 + 0,073 - 0,073 - 0,037

Cara menganalisis perataan momen dengan metode Cross sebagai berikut.

1) Jumlahkan momen-momen primer pada setiap titik kumpul. Titik kumpul adalah pertemuan
antara balok dan kolom.Titlk kumpul di B = M0BC * MOSR = -0,286+ 0 = -0,286 ton meter dan
titik kumpul di C = MoCB + M0CO = 0,286+ 0 = 0,286 ton meter.

lli:1i:.iii:::r:l:i;l:::.I;::jl::rx qriyakreasi 33
2) Hasil perkalian koefisien distribusi dan jumlah momen primer diseberangkan (crossing)
masing-masing sebesar setengah dari Mg6 ke M6g dan dari M6g ke Mg6, kemudian dari M34
ke M4g dan dari M6g ke Mp6, demikian seterusnya.

Langkah kerja untuk mendapatkan momen akhir dengan metoda Cross


Langkah 1

MBC = FBC x MBC = 0,85 x-0,286 = +0,243


MCB = l"tCB x MCB = 0,85 x +0,286 = -0,243
MBA = [g4 x MrO = 0,1 5 x -0,286= +0,043
MCD = [rCO x MCO = 0,1 5 x +0,293 = -0,043
M4g mendapat induksi dari Mg4 sebesar 1/2 Mg4 = 1/2x (+0,043) = +0,022k9
Mp6 mendapat induksi dari M69 sebesar 1 12 McD = 1 12 x (-0,043) = -0,022 k9

Langkah 2
MBC = IIBC x MBC = 0,85 x -0,1 22 = +0,104
MCB = IrCB x MCB = 0,85 x +0,122 = -0,104
MBA = LLg4 x MgO = 0,15 x -0,122= +0,0,l 8
MCD = pCO x MCO = 0,1 5 x +0,122= -0,018
M4g mendapat induksidariMgA sebesar 1/2 MBA =112x (+0,018)= +0,009 kg
Mg6 mendapat induksidariM6p sebesar 112M7g=1/2x (-0,018)=-0,009 kg

Langkah j
MBC = ILBC x MBC = 0,85 x -0'052 = +0,044
MCB = IICB x MCB = 0,85 x +0,052 = -0,044
MBA = tlg4 x MgO = 0,1 5 x -0,052 = +0,008
M6, = 0,'15 x +0,052 = -0,008
MCD = F6p x
'll2 MBA 112x (+0'008) = +0,004 kg
M4g mendapat induksi dari M34 sebesar =
Mp6 mendapat induksi dari M6p sebesar 112M7g= 1/2x (-0,008) = -0,004 k9

Langkoh4
MBC = IBC x MBC = 0,85 x -0,022 = +0,019
MCB = ICB x MCB = 0,85 x +0,022 = -0,019
MBA = IrgR x MAR = 0,1 5 x -0,022 = +0,003
MCD = F6p x M6O = 0,1 5 x +0,022= -0,003
M4g mendapat induksi dari Mgq sebesar 1i2 Mg4 - 112x (+0,003) = +0,002 kg
Mp6 mendapat induksidariM6p sebesar 1/2McD=112x (-0,003)= -0,002 kg

Demikian seterusnya hingga diperoleh momen akhir. Hasil perkalian koefisien distribusi
dengan momen hasil crossing lebih kecil atau sama dengan 0,002 ton dan pada setiap titik kumpul
penjumlahan momennya sama dengan nol (0) atau dalam keadaan seimbang, yaitu sebagai b6rikut.

34 griyakreasi x i::::,!i:. ilat:::::


pcD = 0,15

+0,043

+0,018
yi;
+0,104-
*:Z;1iX -0,104
0,043

-0,018
-0,052 +0,052
+0,008 +ooqq- -u.044 -,0008

+0,003 0,003

-0,010 +0,010
+0,001
+0.009 0,009 -0,001

Mg4 = +0,073 Mac = -o,oz3 McB = no,o73 lvlcD = -0,073

+0,022 0,022
+0,009 0,009
+0,004 -0,004
+0,002 -0.002
Ivl4g = +0,037 MDC = -0,037

Skema langkah kerja menghitung momen akhir

Mg6 + Mg4 = -0,073 + 0,073 = 0


- 0,073 + 0,073
M6g + M6p = +0,073 + (-0,073) = 0

Untuk lebih jelasnya, perhitungan


momen akhir ini dapat dilihat pada skema + 0,073
langkah kerja menghitung momen akhir.
Dengan demikian, momen akhir hasil perhi- - 0,037
tungan ditunjukkan pada skema di samping
Sementara dari beban balok pemikul dan
momen hasil pendistribusian atau perataan
tersebut akan timbul reaksi perletakan.

Untuk memperkuat kebenaran hitungan momen tersebut maka perlu diperbandingkan atau
dicek dengan metode Takabeya. Pada metode Cross, simbol momen primer Mo, sedangkan pada
metode Takabeya simbolnya M. Adapun perhitungan momen dengan metode Takabeya sebagai
berikut.

Pengembangan Rumah ke Arah Belakang * :'.!i:::i::i:::,:i !:ii:,r::l 35


Momen primer W)

-Mg6 = +M6g = 1/12 x qx 12 = 0,286 tm


Mg4=M6p=0

A (]epit) D (.iepit)

k- 250 ---------,

Momen inersia (l)

-Balok , lb = 61.601 cm4


-Kolom:l;, =1l12xbxh3
= 1112x 20 x 203

= 13.333,33 cm4

Kekakuon (K)
- Balok : Kg6 = K6g _ 4ElO
Lgc
= 1E*hQ = 246,404cm3
- Kolom : KBA = KCO
_ 4Elf 4E x 13.333,33
= 44,44 cm3
LgR 300

Titik kumpul
,l.000
Harga konstanta (pembagi) kekakuan K diambil sembarang, yaitu K = cm3 sehingga didapat

-Titik kumpul B = KBC : KBA = 246,404 : 44,44 = 0,246 : 0,044


- Titi k kumpu I C = KCB, KCD = 246,404 : 44,44 = 0,246 : 0,044

Catatan: Untuk batang-batang bersangkutan pada suatu titik kumpul yang bila diambil harga-harga
K yang berbeda maka akan diperoleh harga-harga momen parsiil mo yang juga berbeda,
tetapi tetap akan diperoleh momen akhir M atau momen design M yang sama.

Setelah diperoleh momen-momen primernya, lalu jumlahkan semuanya pada setiap titik
kumpul (t). '

36 griyakreasi * i:::::.:-11: :-:ri


':,::,.;: x Pengembangan RumahkeArahBelakang
Titik kumpul
Titlk kumpul B = rB = MBC + MBR = -0,286 tm
Titik kumpul C = rC = MCB + MCD = +0,286 tm

Kekakuan (p)
pB = 2 x (KgC + KBA) = 2 x (0,246 + 0,044) = 0,580
pC = 2 x (KCe + KCD) = 2 x (0,246 + 0,044) = 0,580

Koefisien momen rotasi (y)


Ko. 0.246
YBC =-tY = oJ* =0,424

Kro 0.246
'|LD= --)L
Yrp
C = 0,580 =0,424

--
KgR _ 0,044
^.
YBA = -#a = =0,076
o,a,
Krn 0.044
/a, = -i" = or* =0,076

TgC+YAR=YCB+ICB=0,50

Momen rotosi (m(o)1

,o(o)- -TBpB =
-eo'286)
= +0.493 tm
" 0,580
/^\ L
ffl-\U,l= -Tr -(+0.286)
----:------:----- =-0.493 tm
' Pc 0,580

Ada beberapa langkah perhitungan momen-momen parsiil m. Langkah 1 dimulai dari titik
kumpul B ke titik kumpul C sebagai berikut.

mg(1) = +mr(o) + {(-yg6y(ma(o)y1


= +0,493 + {(-0,424)(-0,493)I = +0,493 + (+0,209) = +0,702
m6(1) = +mg(1) +{(-yBCXmC(o))}
= -0,493 + {(-0,424X+0 ,702)} = -0,493 + (-0,298) = -0,791

Pada perhitungan ma(1) di atas, langsung digunakan harga mr(1). Hal ini dilakukan untuk
mempercepat tercapainya hasil yang konvergensi. Namun demikian, dapat juga digunakan harga
mr(o), a",up' perhitungan momennya akan menjadi lebih panjang untuk mencapai hasil konver-
gensi yang akhirnya diperoleh hasil sama. Langkah selanjutnya (langkah ke-2) sebagai berikut.

mg(2) = +mr(o) +{(-1g6)1ma(1);1


= +0,493 + {(-0,424)(-0,791)} = +0,493 + (+0,335) = +0,828
m6(2) = +ma(o) +{(-y6gy1mr(2)y1
= -0,493 + {(-0,424)(+0,828)} = -0,493 + (-0,351) =-0,844
Pengembangan Rumah ke Arah Belakang x :,r:,: a,i:::laitr l;: iii'r:;:.:i!.,1' rl ,n ili: r!\ ri.,,!;l;!.1,,i * gfiyakfgasi 37
Demikian juga dengan perhitungan langkah ke-3 dan seterusnya hingga dicapai hasil akhir
seperti berikut ini.
mg(3) = +mr(o)+{(-yg6)1ma(2)y1
= +0,493 + {(-0,424)(-0,844)} = +0,493 + (+0,358) = +0,85,l
m6(3) = +ma(o)+{(-V6sXmg(3)yy
= -0,493 + {(-0,424)(+0,85 1 )} = -0,493 + (-0,361 ) = -0,854
mr(4) - +mr(o)+{(-ys6)(ma(3)y1
= +0,493 + {(-0,424)(-0,854) = +0,493 + (+0,362) = +0,855
m6(4) = +ma(o) +{(-y6g)1mr(a)y1
= -0,493 + {(-0,424X+0,855)} = -0,493 + (-0,363) = -0,855
Untuk lebih jelasnya, putaran momen-momen parsiil tersebut dapat digambarkan pada skema
sebagai berikut.

,_hF;l_c
mg(o) = +9,493 m6(o) = -6,4r,
mg(1) = *9,792 m6(1) = -6,791

mg(2) = +9,323 m6(2) = -s,s^^

mg(3) = *9,651 m6(3) = -9,354

mg(4) = +0,855 m6(4) = -s,955

A (jepit) D (Jepit)

c. Perhitungan momen akhir (momen design) pado perletokon A dan B jepit


Titik kumpul B
Mgc = KBCx{(2x m6(4)y + ma(4)1+ MBC = 0,246x{(2 x0,855) + (-0,8ss)}+ (-0,286)
= -0,076
MgR = KBAx{(2xmg(a);+0)+Mg4 =O,O44x(2x0,855)+0
= +0,075
M = MBC+MBA =-0,076+0,075=-0,001
Titik kumpul C
MCA = KCBx{(2x ma(a)) + mr(a); + MCg =0,246x{(2x-0,855) + (+0,85s)}+ (+0,286)
= +0,076

x Pengembangan Rumah ke Arah Belakang


M! D= K6p x{(2 x m6(4)1 + 0}+ MCD =O,O44x (2 x-0,855) + 0
-0,075
= M6g+M6p=+0,001

MRg K6p x (mr(4) + 0) + M6p = o,o44x 0,855 + 0


+0,038
Moc = KcD x (ma(4) + 0) + M6p = o,o44x (-0,855) + 0
-0,038
M= MAB+MDC=0

TABEL 9
HASIL MOMEN AKHIR

Titik Kumpul Bataag Metode Cross trtletode Takaheya Nilai Selisih

A Mng +0,037 tm +0,038 tm +0,001 tm

B MeR +0.073 tm +0,075 tm +0,002 tm

Mac -0,073 tm -0,076 tm -0,003 tm


C Mce +0,073 tm +0,076 tm +0,003 tm

Mco -0,073 tm -0,075 tm -0,002 tm


D Moc -0.037 tm -0,038 tm -0,001 tm

Hasil momen akhir dalam menganalisis portal, baik analisis dengan metode Cross maupun
dengan metode Takabeya, memiliki selisih nilai 0,003 tm sehingga dapat dikatakan nilainya sama
atau cocok. Momen akhir atau momen design adalah momen hasil pendistribusian momen-momen
primer pada kolom-kolom dan pada fondasi yang akhirnya akan menghasilkan pembesian kolom
maupun pembesian fondasi.

Reaksi perletakan
Selanjutnya dari beban balok pemikul dan momen-momen hasil pendistribusian atau perataan
akan timbul reaksi perletakan. Reaksi ini dapat ditinjau dari daerah BC, BA, dan CD sebagai berikut.

Tinjau daerah BC
+0.073
rMC= 0 --> (RBV x2,5) -Mg6+ M6g-(0,5 xq x 12; =6
0,5xqx12
RBV = z,
- =
HBV

RAV
0,5 x 0,550 x 2,52

= RDV = RCV
2j
= RBV
= 0,687 ton

= 0,687 ton
r_
Rav
---t Rcv

Pengembangan Rumah ke Arah Belakanq x i.:,rt ,i, ,r I * qriyakreasi 39


Tinjau daerah BA
=0 -> x3 + MAB+ MBA=0

I
EMB -P411

nnU=0.037 +: 0,073 =0,037ton


RAH = 0,037 ton (------->) 3,00

I
Catatan: arah anak panah ke kanan bertanda positif (+)

+
C

I
Tinjau daerah CD
,MC= 0 --> RDH x3 - MCD- MDC = 0 -0,0?3
0.073 + 0.037 |
noH = '-l- = 0,037 ton 3,00
I

(<-1
I U/
RDH = 0,037 ton I

| -0,037
Catatan : arah anak panah ke kiri bertanda negatif (-)

-+-, <--
,,6ROH

Momen lapangan
Momen lapangan terjadi di tengah-tengah bentang (portal simetris dengan beban simetris)
yang dapat dapat dihitung sebagai berikut.
MLap.Max = (RAVx l) - (0,5 xq x 12) - MaC
= (0,687 x 1,25)- (0,5 x 0,550 x1,252)-0,073 = 0,859-0,430 _ 0,073= 0,356tm

Mencari pemberhe nti on tu I a n ga n


Untuk mencari titik pemberhentian tulangan atau pembengkokan tulangan, perlu mencari
momen sama dengan nol, yaitu sebagai berikut.
Mx=o R4yxX-o,5xqxx2 -l\lac=o
0,687 xX - 0,5 x 0,550 x Xz - 0,073 = 0
0,687 X -0,275 X2 - 0,073 = 0
0,275 X2 - 0,687 X + 0,073 = 0

Hasil perhitungan di atas sudah sama dengan rumus persamaan kuadrat berikut.

aX2+bX*c=o
Dari rumusan di atas dapat dicari X1 dan X2 sebagai berikut.

v--' b+ /b2-(4xax'c)
trZ 2a
+0,687rffi
2 x0,275
+0,687+ 0,623
x1 = 2,38 m
0,550
+0,687
-0,623
=----=0,550 0,12 m

Dengan demikian, pemberhentian atau pembengkokan tulangan berada pada jarak 0,12 m
(minimal pada jarak 1/8 l) dengan I adalah jarak bentang yang bersangkutan.

Bidang momen (M), bidang gaya lintang (D), bidang normal(N)


Bidang momen, bidang geser, dan bidang normal menggambarkan hasil perhitungan momen,
reaksi perletakan, dan beban-beban atau gaya-gaya yang bekerja pada kolom.
Bidang momen digambarkan oleh garis lengkung berupa kurva. Momen lapangan maksimum
terjadi di tengah-tengah bentang akibat beban pelat dan berat sendiri balok. Perpotongan antara
kurva dan batang BC di titik M dan N adalah momen sama dengan nol yang merupakan tempat pem-
berhentian atau pembengkokan tulangan. Sementara momen tumpuan digambarkan oleh perte-
muan antara perpanjangan batang AB dan ujung kurva.
Bidang gaya lintang digambarkan oleh garis lurus yang memotong batang BC di titik S. Di tepi
batang BC adalah gaya lintang maksimum, sedangkan semakin ke'tengah gaya lintang semakin kecil.
Tepat di tengah-tengah bentang atau di titik S gaya lintangnya sama dengan nol. Oleh karena adanya
reaksi perletakan maka semakin ke tengah ring atau beugel yang digunakan untuk mengikat tulang-
an pokok balok atau kolom akan semakin renggang.
Bidang normal digambarkan oleh empat persegi panjang pada bentang BA <ian CD akibat
adanya beban-beban yang bekerja pada kolom.

0,073 tm +0,073 tm

+0,073 tm
-0.073 tm

0,356 tm

----> <_
Ran Rou

F__ 2,50 __l +0,037 tm -0,037 tm

Bidang M

Pengembangan Rumah ke Arah Belakang x 41


Bidang N

Gaya normalyang bekerja pada kolom adalah


+0.037 t 0,037 r R4y + P = 0,687 + 1,205 = 1,892 ton.
Bidang D

Pembesian daerah lapangan


Ml.p,ru, = 0,370 tm = 370 kgm; b = 15 cm; ht = 30 cm
h= ht-d = ht- 1/10 ht= 30- 1/10 (30) = 36 -3 =27 cm
6^
oo=ffi= 1.400
2ix6o=0,972

Dari perhitungan di atas dapat dihitung balok tegangan tekan yang jatuh pada flens. Lebar
manfaat balokT diambil bm = 0,65 m.
h27
C- = = 8,64 > 5 (tulangan minimum
\ / nxM f ufiro )

V br r.; V orsl 14oo


-=
Menurut PBI 1971 disebutkan bahwa tulangan minimum balok tarik (Ar1n) adalah sebagai
berikut.
12
Amin = -1 xbxh
- au
x15x27 =2,34cm2
= #
o*au = tegangan baja rencana

Untuk balok tarik ini digunakan tulangan berdiameter I2 mm (O 12). Namun, untuk penyesuaian
terhadap pembesian balok ke arah memanjang dapat saja digunakan tulangan berdiameter I0 mm
(O 10), Hanya saja hal ini harus disesuaikan dengan beban-beban yang bekerja pada baloktersebut.
Dengan demikian, Iuas penampang batang tulangan (A) adalah sebagai berikut.
A =O,25xnxd2
=0,25x3,14x1,22 = 1,13 cm2

42 griyakreasi x x Pengembangan Rumah ke Arah Belakang


Dengan demikian, banyaknya tulangan dapat dihitung, yaitu Ar;n/1,1 3 = 2,34/1 ,13 = 2,07 =
2 batang dengan A = 2,26 < Amin = 2,34 cm2 (balok pemikul pelat tidik aman). Untuk keamanan
kekuatan balok maka digunakan tulangan 3 A D dengan A = 3,39 .r2 > Arln = 2,34 cm2. Bila
pemasangan besi 3 O 12 sejajar dalam satu garis maka akan kesulitan untuk memasukkan adukan
beton ke dalam cetakan yang sudah disiapkan. Minimaljarak antarbatang tulangan agar bisa mema-
sukkanadukanbetonadalah4xd=4x1,2cm=4,8cm(d=diameterbesi).Olehkarenaitu,tulang-
an yang dipakai adalah 4 @ 12 sehingga pemasangannya dapat paralel.

k-rs--+l 2012
k-rs ---N 2412

T
II
JU
I 10

I l<-- rs ---->l

A Jarak antara tulangan B


4,5 cm < 4,8 cm

Penampang balokT. A= tulangan 3 @ 12 dipasang sejajar; B = tulangan 4 O 12 dipasang paralel

Tulangan tekan (A1)


Rumustulangan tekan A1 =6xAdengan 6adalah koefisien tulangan tekan (diambilnilai6=
0,4) sehingga diperoleh sebagai berikut.
Al = 0,4 x4,52cm2 = 1,8'l cm2
Jadi, tulangan tekan yang dapat digunakan adalah 2@ 12 dengan A=2,26cm2 > 1,81 cm2.

Tumpuan
Adanya momen ditumpuan titik kumpul di B = +MBC dan momen ditumpuan titik kumpul di
C = -MCB maka ada juga pembesian di tumpuan tersebut. Dengan demikian, diperoleh

+MBC = -MCB = 0,071 ton = 71 kg

Letak garis netraljatuh pada flens sehingga momen di tumpuan +MBC = *M6g (momen yang
bekerja pada balokT tertarik). Akibatnya, balokT dianggap balok persegi biasa dengan lebar b0 = 15
seperti ditunjukkan pada gambar bidang momen sebelumnya.

43
= 9,48 > 5 ( tulangan minimum )
24x 71
0,15 x 1.400

Dari hasil tersebut maka untuk tulangan balok persegi disamakan dengan tulangan lapangan
2>2,34.12drntulangan
BC,yaitudapatmenggunakantulangan tarik4@12dengan A_-4,52r
tekan 2 @ 12.fulangan4@ 12 artinya 4 batang besi yang berdiameter 12 mm. Sementara untuk
tulangan geser, daerah tumpuan tulangannya berjarak rapat yang semakin ke tengah semakin reng-
gang. Tulang geser adalah tulangan berupa sengkang atau ring atau beugel yang berguna untuk
mengikat tulangan pokok. Untuk bidang geser yang berada di daerah tumpuan mencapai maksi-
mum, sedangkan daerah lapangan adalah nol. Jarak sengkang atau ring atau beugeldihasilkan dari
reaksi perletakan di A (R4) atau disebut geser (D), yaitu 0,703 ton = 703 kg. Jarak sengkang maksi-
mum adalah 213 daritinggi balok dan diameter sengkang minimal adalah 6 mm.
(Tg).
Dengan diketahui nilai-nilai tersebut maka dapat dihitung besarnya tegangan geser beton

" - b*, 15x7/8x h 15x718x27

= 1,98 kg/cm2 .ib= 5,5 kglcm2

Hasil tersebut menyimpulkan tidak perlu tulangan geser, tetapi perlu sengkang 2 A 6 - 15
untukdaerah tumpuan dan sengkang 2A 6- 20 untuk daerah lapangan.Tulangan 2 O6- 15 artinya
beugel atau ring yang berdiameter 6 mm dipasang pada setiap jarak 15 cm.

2. Arah melintang Potongan2-2


Setiap potongan yang ada dalam gambar denah pembebanan perlu dianalisis sebagai pem-
banding dalam menganalisis potongan di sebelahnya. Potongan yang ada dalam denah tersebut
pembebanannya mempunyai tipe, beban, dan bentang yang sama.

o. Perhitungan bebon P

Potongan 2 - 2 tamPak Pada


gambar berikut yang menggam-
barkan pemindahan beban pelat pada
balok pemikul. Dari gambar daPat
dihitung bebannya beban terpusat (P)
yang dipikul oleh balok. Beban P
I3,0

adalah penjumlahan dari beban pelat


dan beban balok. Beban pelat hanYa
berupa beban segi tiga. Berikut disa-
jikan hitungannya. k- z,s ___1
I
Keterangan :

Arah panah menunjukkan


beban pada pelat yang
dipikul oleh balok melintang

44 griyakreasi x
E
!

.:tr \I
)\
P = {0,5 x 0,5 x (lrll*
0,5) x q x l*2 } + {0,2 x (0,3 - 0,1) x (2x2,4)}
-
' = {0,25 x(1,6-0,5)x0,498 x2,521 +0,192=0,856 +0,192= l.048ton

Beban pelat segitiga perlu dibuat menjadi beban yang terbagi rata. Adapun rumus untuk men-
dapatkan beban pelat segi tiga dan beban sendiri balok yang terbagi rata dengan satuan ton pel
meter panjang adalah sebagai berikut.

I
Beban segi tiga :
q1 = 0,25xqxlx
= 0,25x0,498x2,5
1l2.q.lx
= 0,311
Berat sendiri balok:
=
q2
=
q=
0,15x(0,30-0,10)x 1x 2,4
0,072
q1 +q2 F_r, _____l
I
= 0,3] 1 + 0,072 = 0,383 ton/ml Gambar beban segi tiga dibagi merata

b. Perhitungon momen MoBc MocB


Sudah disebutkan bahwa momen
yang bekerja pada pelat atap dapur terdiri
dari momen primer (M0) dan momen iner-
sia. Momen primer nantinya akan didis-
tribusikan ke kolom maupun ke fondasi.
Untuk pendistribusian momen primer ini
perlu dilakukan perhitungan sebagai
berikut. Adapun rumus dari momen primer
pada balok yang dijepit pada kedua sisinya
atau dua perletakan B dan C adalah sebagai
k_ 25
CE ______,
berikut.
Keterangan:
Moca =-M0BC=1l12xqxl2 Gambar momen primer
Ukuran balok = l5/30
pada balok
= 1/12x 0,383 x2,52 = 0,200 tm Ukuran kolom = 20120

Kekakuan
Balok yang memikul pelat lantai pada F_ bm
b _____>
11- ---->l
sebelah pihak seperti tampak pada gambar
disamping.
Perhatikan perhitungan berikut untuk
mencari lebar manfaat flens balok L.
b, . bo+lol10
= 15 + 250/10= 15 + 25 =40 cm
br Gambar balok yang memikul
'b0,5 x 400 = 200 cm
= pelat lantai

45
Sebagai lebar manfaat flens balok L diambil nilai b, terkecil, yaitu 40 cm. Dengan demikian,
dapat dihitung garis netral terhadap sisi atas (Y) sebagai berikut.
.Y (t5x30x15) +(40x10x5) 8.750
=# (t5x30)+(40x10) 850 =10,29cm

Oleh karena balok tegangan tekan jatuh pada badan maka lebar balok menjadi sama dengan
lebar balok (bo), yaitu 15 cm.

Momen inersia terhodap garis netral (sumbuh x -x)


tx = (1112x box h3; +(Fxa2) +(1/12x brxho3)+{rxa2)
- (
= (1 lt2x t i x :03) + {1 5 x 30 x (t 5 10,29,21 + 112 x20 x 1 03) + i20 x 10 x (1 0,29 - 5)2)

= 33.750 + 9.982,85 + 1.666,67 + 5.596,82 = 50.996,34 cm4


Momen inersia pada kolom
lx = 1/12xbxh13 =1112x20x203=13.333,33cm4
Kekakuan
Dari momen inersia tersebut dapat ditentukan nilai kekakuannya, yaitu sebagai berikut.

Kg1:Kg6=KCDTKCB=#=#
4xEx13,333,33 4xEx50,996,34
= 1 t4,57
300 250

Koefi sie n d t strlb usl ( tt)

pBA=Efu =
1
1

+ 4,5?
= 0,18
1,18
lrBc = = = 0,82
G#Bc 1 + 4,57
IIBA =ICD=0,18
[g5 =[69=0,82
ttBR+l,lgC=PCD+ICB=1

Perataan momcn
Pada halaman berikut disampalkan
Tabel perataan mornen untuk potongan 2-2
derrgan metode eross, SemeRtara nnomcrl
akhir pada Tabel tersebut dapat digambarkan
seperti denah di sampirtg ini.
D

46 qriyakreasi i( ll1 ir,lllirllrrr lr x Pengembangan Rumah ke Arah Belakang


TABEL 1O
PERATAAN MOMEN POTONGAN 2 - 2 DENGAN METODE CROSS
':.;:
; : : ;:: ; :::i:i,,;'.; t.:.; :rtrl

..;:r,:..;:.S4...r':ri+ t;:i':.;r;;96.t1r, .s:


p 0,18 0,82 0,82 0,1 8

Mo -0,200 +0,200

+0,036 +0,'164 -0,1 64 -0,036


+0,018 2 -0,082 , \ +0,082 \ -0,018
+0,015 +0,067 -0,067 -0,015
+0,008 2 -0,034 2 \ +0,034 \ -o,oo8
+0,006 +0,028 -0,028 -0,006
+0,003 t -0,014 2 \ +0,014 \ -0,003
+0,003 +0,011 -0,011 -0,003
+0,002 2 -0,001 2 \ +0,001 \ -o,oo2
Momen akhir +0,031 +0,061 -0,061 +0,061 -0,061 -0,031

Reaksi perletakan
Selanjutnya darl beban balok pemikul dan momen hasil pendistrlbusian atau perataan akan
timbul reaksi perletakan, Reaksi inl dapat ditinJau dari daerah BC, BA, dan CD sebagai berikut.

Reoksi perletakan dengan meninjlu doerah BC

-0,081 +0,061
WC=0 --> RBVx2,5 + (-Mg6) + M6g- (gSxqx 12) =o
0'5 xqxlz
c RBV = 2,5
0,5 x 0,383 x 2,52
- 2,5

f- 2,s
= 0,480 ton
Rgv
--l Rcv RAV = RDV = ReV * RBV = 0,480 ton

Reaksl perletakan dengan mcninjau dacrah BA

B
-r
/-l-\
+0,061
|

0 ---> -RAHx3+M4g+M4g=0
I I
EMg =
-HAH = 0,031 + 0,061
I ooo
-_
ll - 0,03] t6n (-.9')
__,), r LI_./
+s 031
|

RAt,
' 'o'
Pengembangan Rumah ke Arah Belakang x 47
Reaksi perletakan dengan meniniau daerah CD

I
3,00
IMC- 0 ----> Rpp x 3 -MCO-MDC =0

RDH _ 0,061+ 0,031


3
(<--)
I
0,031 ton

Kontrol: RAH + RDH = 0 ------> RAH = RDH

Momen lapangan terjadi di tengah-tengah bentang (portal simetris dengan beban simetris)
dapat dihitung sebagai berikut.
Mlup, rux = (RAVx l) - (0,5 x q x 12) - tvtg6
= (0,480x 1,25)-(0,25 x0,383 xl,Z52)-0,061 =0,600 -o,2gg-0,061 =0,240tm

Untuk mencari titik pemberhentian tulangan atau pembengkokan tulangan, perlu mencari
momen sama dengan nol, yaitu sebagai berikut.
Mx =0 ----------> R4yxX -0,5xqxX2 -Ygc=o
0,480 x X -0,5 x 0,383 x Xz - 0,061 = 0
olg2x2- 0,480 X + 0,061 = o

Dengan rumusan di atas dapat dicarikan nilai X1 dan X2 sebagai berikut.

xl,z
-b + v4'- (4, u *.)
2a
r----..-.------
+0,480 + \/(0,480 ), - 4 x(0,192X0,061)
2 x0 ,192
+0,480 + 0,428
x1 =2,37 m
0,383

+0,480 -0,428
x2= 0,383
= 0,13 m

Dengan demikian pemberhentian tulangan berada pada jarak 0,13 m (minimal pada jarak
1/8 l) dengan I adalah jarak bentang yang bersangkutan.
Berikut adalah gambaran mengenai bidang momen (M), bidang geser (D), dan bidang normal
(N). Bidang momen, bidang geser, dan bidang normal menggambarkan hasil perhitungan momen,
reaksi perletakan, dan beban-beban atau gaya-gaya yang bekerja pada kolom.

48
-0,061 tm +0,061 tm

+0,061 tm -0,061 rm

...-> <-
Rnu Ap RoH +0,031 tm -0,031 tm

F_ 2,50 __f

-1 ,528 -t,528
Bidang N

Gaya normalyang bekerja pada kolom adalah


Bidang D R4y + P = 0,480 + 1,048 = 1,528 ton.

Pembesian daerah lapangan


Ml.p,r.* = 0,240 tm =240 kgm; b = 15 cm; ht = 30 cm
h = ht-d=ht- 1/10ht=30-1/10(30)=30 -3=27 cm
o^ 1.400
0n=------!L-=-=0,972
rv nxob 24x60
Garis netral jatuh pada badan sehingga balok L dianggap balok persegi biasa dengan lebar
badan bo = 0,15 m.

= 5,16 > 5 (tulangan minimum)


0,15 x 1.400

Menurut PBI 1971 disebutkan bahwa tulangan minimum baloktarik (Ar;n) adalah sebagai
berikut.
12
Amin = uau
* xbxh --------> o*au=teganganbajarencana

12
= 2.080
- ^= x15x27=2,34cm2

Pengembangan Rumah ke Arah Belakang x griyakreasi 49


Untuk balok tarik ini digunakan tulangan berdiameter i 2 mm. Dengan demikian, luas penam-
pang batang tulangan (A) adalah sebagai berikut.
A = 0,25xrxd2
= 0,25 x 3,'14 x 1 ,22 = 1,13 cm2
Gunakan tulangan larik4A 12 dengan A=4,52.m2 > Amin = 2,34cm2.

Al =5xA =0,4 x4,52cm2 = 1,81 cm2


Gunakan tulangan tekan 2 A 12 dengan A = 2,26.m2 > l,8l cm2.

Tumpuan
+MBC = -MCB = 0,06I ton = 61 kg

Balok L tertarik maka dianggap balok persegi biasa dengan lebar badan bo =15 cm.
h27
--------
/.* M = =
ca = 10,22>5(tulanganminimum)
f ux61
V b^xoa Vo,isxi.4oo
-
Tulangan balok persegi biasa menggunakan tulangan tarik 4 A 12 dengan A = 4,52 cm2 >
,l2.
2,34cm2.Selain itu, dengan nilai A1 ='1,81 cm2 maka gunakan tulangan tekan 2 @ Sementara
untuk tulangan geser dihitung dengan rumus sebagai berikut.

D = 0,480 ton = 480 kg


D 480 480
rb = -#; =
rsfr* r",
= j5.?/B^2, = l'35 kg/cm2 < rb= 5'5 kg/cm2

Dari hasil tersebut dapat disimpulkan bahwa tulangan tersebut tidak perlu menggunakan
tulangan geser. Sementara untuk sengkang di daerah tumpuan menggunakan tulangan berukuran
246-l5,sedangkansengkangdidaerahlapanganmenggunakansengkangberukuran2@6-20.
Tulangan 2 O 6 - 15 artinya beugel (ring) yang berdiameter 6 mm dipasang pada setiap jarak 15 cm.

3. Arah memaniang untuk potongan 3 -3 dan 4-4pt


z,l
ii

t k_
<(:- -+ o'u Gambar potongan 3-3 dan 4-.4
2 1

50 griyakreasi * x Pengembangan Rumah ke Arah Eelakang


o. Perhitungan beban
Pehindohan bebon pelat pada balok pemikul
P = beban pelat + beban balok
Pt = 0,5 x [(0,25 x q x l*2) + {0,t 5 x (030 - 0,1 0)} x 2,5 x2,4)
= 0,5 x{(0,25 x0,498x z,s2) +0,18 } = 0,389 + 0,09= 0,479ton
P2 = 0,479+i0,5 x0,5x (lrllx - 0,5 1xq x lr2i
= 0,479+ i0,25 x (2,5/d,8- 0,5) x 0,498 x 0,82) = 0,47g + 0,209 =0,688 ton
P3 = 0,209 + (0,5 x 0,06 x 0,50 x2,5 x2,4)
= 0,209 + 0,09 = 0,299 ton
Beban trapesium; g1 = 0,5 x (lyllx - 0,5) x gpelat x lx2l1,
= 0,5 x (412,5 - 0,5) x 0,498 x z,s2jq = 0,428 t/m1

Beban segi tiga: e2 = 0,25 x Qpelat x lx


= 0,25 x0A98x 0,8 = O,t OO t/m1

Beratsendiri balok: Q3 = bxhxbjg"lon


= 0,20 x (0,30 - O,1O) x2,4 = 0,096 t/m1
ql = Ql * 93 =0,428+0,096 =0,524 l/m1
q2 = q2+q3 =o,1oo+0,096=0,196t/ml

Momen Primer (Mo)


Momen primer pada balok portal yang didapat dari pembebanan pelat yang diterima balok-
balok portal, yaitu q1 = 0,700 t/;n1 dun g2 = 0,196tlm1 seperti tampak pada gambar berikut.

v7T10
7) Potonganl-l
'o 'n
I .o, 20

{
,1
Y
a20
Potongan 2 - 2

3,0
k__ roo ____=__>kl

I Rumus balok terjepit pada kedua sisinya adalah sebagai berikut.


-M9ac = +M0CB =1 /)2x q x 12 = 1112x0,524x42 = 0,700 tm
-l
*MUCE = o,5xqx12+P3xo,8
4 = 0,5 x0,196x 0,82 +0,299 x0,8 =0,063 +0,24=0,303 tm

51
Kekakuon
Kekakuan balok yang memikul pelat lantai pada satu pihak digambarkan berikut ini.

l- b ---->l Dengan demikian lebar


!- n, -->l
manfaat flens balok L adalah
_ho = 10 A v=rt sebagai berikut.
V ------------
x
garis netral b, <bo+f
400
l.*--l
bo=20
= 20 + ------- = 60 cm
10

Lbr.----->] b, tb
,l25
= cm
Sehingga nilai b, yang diambil adalah yang terkecil, yaitu 60 cm.

Garis netrol terhodap sisi atos


..
V--' {(20 x 30) x 15}- + i(40
-' x 10) x 5} 1 1.000
-11r'm
(20 x 30) + (40 x 10) 1.000

Momen lnersia terhodap garis netral (sumbuh x - x)


I = {1/12(bo) x (ht3)l + {(F) x (a2)} + ltttz(b) x (ho3)} + {(F) x (a2)}
^ ={1/12(20)x (303)}+i(20)x (30)x (1s - 11)2} +ttfiZ(40)x (103)}+ {(a0)x(10)x (11 - S;21
= 45000 + 9.600 + 3.333,33 + 14.400 = 72.333,33 cm4

Kolom
Momen inersia
lx= 1/12 b x h13 = 1/12x20 x 203 = 13.333,33 cm4

Kekakuan
4El 4Et 4xEx13.333,33 4xEx72.333,33
KgA: Kg6 = K6p : K6g = .-ro , ,_ra = 300 400

= 1,78 :7,23

Koefisien distribusi (lt)


KgR 1'78
' Dn=
lrnA -
Kg4 + Kg6 1,78 + 7,23
= 0,197 = 0,20 (dibulatkan)

KAC 7,23
UR. = ---___-----::- = 0,802 = 0,80 (dibulatkan)
Kg4 + Kg6 1,78+ 7,23
[rBA=It6p=0,20
IIBC=P6g=0,80
tigR+lLgC=ltCD+ICB=1

52 f:,1r.,r'r * Pengembangan Rumah ke Arah Belakang


TABELll
PERATAAN MOMEN POTONGAN 3 - 3 DAN 4-4 DENGAN METODE CROSS

Tltik Kum0d A a C.r '.r,,:!iP:,rr:ili:


.Babng AB BA BC CB . CD.-i ;:llr.ffi''
p 0,20 0,80 0,80 0,20

Mo -0.700 +0,700 -0,303


+0,140 +0,560 -0,318 -0,079
+0,070 -0,1 59 +0,280 -0,040
+0,032 +0,127 -0,224 -0,056
+0,016 -0,1 1 2 +0,064 -0,028
+0,022 +0,090 -0,051 -0,013
+0.011 -0,026 +0,045 -0,007
+0,005 +0,021 -0,036 -0,009
+0,003 -0,018 +0,011 -0,005
+0,004 +0,014 -0,009 -0,002
+0,002 +0,007 -0,001
+0,001 +0,004 -0,006 -0,001
M.t +0,102 +0.204 -0,204 +0,463 -0,160 -0,303 -0,081

Konstruksi beton ke arah memanjang tidak simetris menimbulkan ketidakstabilan konstruksi


sehingga timbul momen pergoyangan. Mengatasi hal tersebut dengan pendistribusian momen
pergoyangan ke balok pemikul dan kolom (= M.ll).

Pergoyangan
Perubahan bentuk diakibatkan oleh gaya-gaya normal diabaikan sehingga panjang balok BC
tetap. Peralihan BB'= CC'= f. Kolom AB dan DC panjang serta kekakuan El sama sehingga goyangan
Mg4 dan M6p sama serta arah kedua momen ke kanan positif sehingga diambil MBA = MCD =
+1.000 kgm.

Bi.d B'

1.000 rx

Pengembangan Rumah ke Arah Belakang * i.L tlr,li'rr ir':::i l::1.lrlr !]il1t:\1;,::,it.tl fir.l. : : ,i . .. .",,.': , ' -. x griyakreasi 53
TABEL 12
PERATAAN PERGOYANGAN DENGAN METODE CROSS
,T,ffi,;l'-$fgpli$,irj .B s :,.fI,
rir.:g:*::+. :.:,68: ES .,.:sEr
;ffi4$11q4;1' t;*&..,+ ri.{SK}:,i:' :.LP€...
p 0,20 0,80 0.80 0,20
+1.000a +1.000cr
-200 -800 -800 -200
100 -400 -400 -l 00
+80 +320 +320 +80
+40 +160 +160 +40
+32 -128 -128 -32
-'16 -64 -64 -16
+13 +51 +51 +13
+7 +26 +26 +7
E E
-21 -zt
_J
-3 11 11

+2 +9 rO +2
+1 +5 +5 +'!

1 -4 1

M.il -71a +857ct -857o -857s +857cr -71a

,:ffilf:lt$fl.r$Eil: :*,:" E € .1I: .

r$*,r. BS .s3 :c{} j .:EE'


Effallo; 1*8i,:'f
M. +0,1 02 +0,204 -0,204 +0,463 -0,1 60 -0,303 -0.081
M.ll -71a +857o -857cr -857o +857o -71a
M.l + M.ll +0,1 00 +0,1 83 -0,182 +0,485 -0,182 -0,303 -0,083

M,l+ M.ll= MBA (l+ ll)+ M6p (l+ ll)


204+857 0 - 160+8570(=0
1.714a+44=0
1.714 a = -44
a= -0,026
Dengan demikian, momen akhir tampak pada gambar berikut.
+0,485 -0,303

+0,100

54 x Pengembangan Rumah ke Arah Belakang


1. Per h itu n g a n de n g a n metode Ta kab eya
P1 I q1 P.2 P3

V7T) to
30 V./l
V'

I
Potongan 1 - 1

I
2
Z,O
20

Potongan 2 - 2

k- aoo __*__>l<__l

Hasil analisis konstruksi dengan metode Cross yang diperoleh sebelumnya sebaiknya diban-
dingkan atau dicek dengan metode Takabeya untuk melihat kebenaran hasil perhitungan. Namun,
sebelum dibahas perhitungannya, sebaiknya perhatikan gambar di atas.

Momen inersia (l)


Momen inersia digunakan untuk menghitung kekakuan balok maupun kolom sebagai berikut.
Momen inersia balok (lb) = 1/12 x b x h3 = 72.333,33 cm4
Momen inersia kolom (lp) =1/12x b x h3 = 1/12x20x203 = 13.333,33 cm4

Kekakuon (K)
4 xEx72333,33
Balok: Kg6 =
fr} KCB = 400
= 723,33 cm3

4xEx13333,33
Kolom:KBA=KCD= =
tF 177,77 cm3

Titik kumpul
Harga konstanta (pembagi) kekakuan (K) diambil
sembarang, misalnya K =1.000 cm3 sehingga didapat:
Titik kumpulB: KBC = 723,3311.000=0,723
KBA = 1 77,78/1.000 = 0,1 78
Titik kumpul C : KCB= 723,3311.000 = 0,723
KcD = 1 77,78/1.000 = 0,1 78

Momen primer (lt4)


(M = notasi momen primer dengan metode Takabeya)

-MBC = +MCB = 1112 x qx 12 = 0,700 tm


MCE= l/2xqxl22 + P3 x 0,8 = -0,303 tm
MBA=MCD=0 k__ 4oo ___-__________>+<__,

I'|: ::l,hr ill;r::.ji:,:l X gfiyakfeaSi 55


Jumlahkan momen-momen primer di setiap titik kumpul (t)
Titik kumpul B : rg = Mg6 + Mgn = -0,700 tm
Titik kumpul C :t6 = M6g + M6p + MCE = +0,397 tm

Kekakuon
Kgn : $6 = KCD : kB= 0,723 :0,178

p, y, don m@)
Pg = 2 x (KgC + KBA) = 2x(0,723+ 0,178) = 1,802
P6 = 2 x ( Kca + KCD) = 2x(0,723 + 0,1 78) = 1,802

Koefisien momen rotosi (y)

YBC =ff =ffi =o'oo


yBA =H=r,rr@ =0,,0

TcB =# =98 =o,oo


TcD =+ =ffi = o,to

YSC+TAR=TCB+T6P=0,50

Momen rotasi@b)1

mr(o) = l*i#'!I = +0,388 tm


# =

,.(o) =ff = l#P =-o,22otm

Kekakuan untuk momen displocement (T)


1l=2* (Kgn + KCD)= 2x(0,178+0,178)=9,712

Koefisien momen displocement (t)


Faktor pengali kekakuan batang terjepit pada kedua sisinya atau ujungnya adalah 3, seperti
batang BA terjepit pada kedua ujungnya sebagai berikut.

,ro=f =1#=0,75
,.0=f ='#=0,75
m,-(o) = o '
Koefisien rorasimomen displocement gnlo) 1
' Oleh karena tidak ada gaya horisontal maka semua nilai momen displacement 1m-(o); = g.
Pemberesan momen-momen parsiil dimulai dari momen rotasi terlebih dahulu pada satu langkah,
kemudian pemberesan momen displacement dan arah rotasi pemberesan momen-momen tersebut
dari kiri ke kanan dalam perhitungan momen rotasi selalu disisipkan momen displocement (m-(o)1.
Dalam perhitungan portal ini.hanya ada satu tingkat sehingga (m-(o)1= (m,-(o)yyang pada awalnya
momen displocement (m1-(o)1 = 0. Pemberesan momen rotasi dimulai dari tltik kumpul B sebagai
berikut.

mr(1) - +mr(o) mr(o) = +0,388


+(-Yga11m,-(o)1 (-o,loxo) = *o
+(-1g6)(6a(o)1 (-0,40X-0,220) = +0,088

mr(l) = +0,476

m6(l) = +ma(o) ma(o) = -0,220


+(-76r11m,-(o)1 (-o,1oxo) = ro
+(-16s11Pt(1)1 (-0,40)(+0,476) = -0,190
ma(l) = -0,4'lo

Setelah pemberesan momen rotasi pada langkah pertama, dilanjutkan dahulu dengan pem-
beresan momen displocement langkah pertama sebagai berikut.

(m,-(11, = 116,-(o); (m,-(o)1 - o


+(-tBAXmB(l 1 ) p1o(1)1 (-0,75)(+0,476 + 0) = -0,357
+(-t6p11ma(1) 1 6o(1)1 (-0,75X-0,410+0) = +0,308
(m,-(1)1 = -0,049
Setelah pemberesan momen displacement pada langkah pertama selesai, dilanjutkan dengan
pemberesan momen rotasi langkah kedua sebagai berikut.

mg(2) = +(mr(o)y
,r\/)
+(-YBAxmt-t |
mr(o)
(-0,10x-0,049)
+0,388
+0,005
+(-136xm6(1)l t-o,4ox-0,410) +0,164
mt(2) - +0'557

m6(2) = +(ma(l)y m6(o) = -0,220


+(-Y6e)(m'-(1)1 (-0,10)(-0,049) = +0,005
+(-Y6s)(ms(2)1 (-0,40)(+0,557) = -0,223
m6(2) = -0,438
Setelah pemberesan momen rotasi pada langkah kedua selesai, dilanjutkan dengan pembere-
san momen displacement langkah kedua dan seterusnya sebagai berikut.

57
16,-(2)1 = 11pp,-(l); (m1-(o)1 -0
(-0,75X+0,557 + 0) = -0,418
ll-l:$l;2,'l,lH3l, (-0,75)(-0,438 + 0) = +0,328
(m1-(2)1 = -0,090
Langkah ke-3

mr(3) = +(mr(o); mg(o) = +0,388


- +(-YsnXml-(2)1 (-0,10X-0,090) = +0,009
+(-yBCXmc(l)) (-0,40)(-0,438) = +0,1 75

mr(3) = +0,572

' - +(m.(2))
m.(3) m6(0) = -0,220
+t-YioXml-(2)1 (-0,10x-0,0e0) = +0,005
+(-YcBxmB(r)) (-0,40x+0,572) = -0,229
ma(:) = -0,438

16,-(3)1 = 116,-(2); (m1-(0)1 -0


' +(-tBAXmB(31* ,o(JJ (-0,75X+0,552 + 0) = -0,429
+(-tCDXmC(3) 1 Pr(2); (-0,7sX-0,438 + 0) = +0,329
(m1-(:)1 = -0,100
Langkah ke-4
mr(4) = +1n1r(o)1 mr(o) = *0,388
+(-ysa)1m,-(:); (-0,10)(-0,100) = +0,010
+(-fa6ltrn.(:11 (-0,40x-0,438) = +0,175

mr(a) = +0,573

ma(4)
- = +1ma(o)1 ma(o) = -0,220
+(-YcPXml-(3)1 (-0,10x-0,100) = +0,010
+(-v-[lt'ntt:11 (-0,40X+0,s73) = -0,229
_.0,439
m6(4) =
(m'-(a)y = +16,-(o); 1m'-(0); = e
(-0,75X+0,553 + 0)= -6,439
l[:$llz8lll',], (-0,75)(-0,439 + 0)= 19,329

(m1-(a)1 = -0,101
Langkah ke-5
mr(5) = alpr(O); mg(O) = +0,388
- +(-Yen)(m1-(a)1
t
(-0,10X-0,101) = +0,010
+(-vacltra(+11 (-0,40)(-0,439) = +0,176

mg(5) = +0,574

58 griYakreasi x
mc{s) = +16a(0); ma(O) - =0'220
' +(-YCOXm,-(41, (-0,10)(-0,101) = +0,010
+(-Y6s)(mr(a)1 (-0,40)(+0,s74) = -0,230

m6(5) = -0,440

(m,-(s), = 11p,-(o)1 (m;-(o)1 = 6


+(-ts^;1mr(s) * ,n(2) (-0,7 5)(+0,574 + o) = -6,431
+(-tCDXmC(5) 1P1O(5); (-0,75)(-0,440 +0) = 19,336
(m,-(5)1 = -o'101
Titik kumpul B
MBC = Kg6 x {(26r(5) 1 p1a(s)y1+ (-Mg6)
= 0,723 x {(2 x 0,574) + (-0,440)} + (-0,700) = -0,188 tm
MBA = K34 x {(2m3(5) -,' p1a(5)11+ (-M34)
= 0,178x{(2x0,574) + (-0,101)i + (0) = 19,1961,
M = MBC+MBR=(-0,188) +0,186=0,002=0
TitikkumpulC
MCB = K6gx {(zm6(5) 1 6r(s)1y + (-M6s)
= 0,723 x [{2 x ( .-0,440)} + (+0,574)] + (+0,700) = +0,479 tm
MCD = Kg4 x {(Z6r(5) .,. 6a(5)y1+ (-MAC )
= 0,178 xl{2x (-0,a40)} + (-0,101)l + (0) = -9,175 1,
McE = -o'303 tm
M = MCB + MCO + MCE = +0,479 + (-0,175)+ (-0,303)= +0,001 = 0

Perletakon A dan C
MAB = KgRx (O + mg(s)1 + (-Mg)
= 0,178x (0 + 0,574) + 0 = 0,102 tm
MDC = Kp6x (0 + ma(5); + (-Mg)
= 0,178x (0 + 0,440) + 0 = 0,078 tm

Untuk lebih jelasnya, putaran momen-momen parsiil digambarkan pada skema sedangkan
hasil momen akhir dapat dilihat pada tabel berikut.

N,lt(1 ) = -0,049 mg(o) = 19,336 m6(o) = -6,226


r,l,(2) = s,6no mg(1) = a9,476 mg(1) = -6,419
n,t'(3) = -s,1oo mg(2) = 4,557 m6(2) = -6,43g
r,n,(4) = -9,,0', mg(3) = 19,572 m6(3) = -9,436
i,,t,(5) = -s,1.'l ms(4) = {,573 m6(4) = -6,439
mg(5) = 16,574 m6(5) = -9,446

Pengembangan Rumah ke Arah Belakang x 59


TABEL 13
HASIL MOMEN AKHIR
Titik kumpul Batang Metode Cross Metode Takabeya Selisih
A MAa +0,104 tm +0,102 tm 0,002
B MgR +0,183 tm +0,186 tm 0,003
Mac -0,182 tm -0,188 tm 0,006
c Mca +0,485 tm +0,479 tm 0,004
Mcn -0,182 tm -0,175 tm 0,007
Mcr -0,303 tm -0,303 tm 0
D Moc +0,083 tm +0,078 tm 0,005

Dari uraian analisis konstruksi di atas tampak bahwa hasil akhir perhitungan dengan metode
Cross dan metode Takabeya memiliki nilai yang relatif sama. Adanya selisih momen akhir dari kedua
metode tersebut disebabkan pembulatan desimal sehingga hal ini dapat dilatakan tidak ber-
pengaruh. Oleh karena hasil akhirnya sama maka untuk selanjutnya perhitungan analisis konstruksi
hanya menggunakan metode Cross.

Reaki perletakan
Selanjutnya dari momen-momen tersebut akan timbul reaksi perletakan. Reaksi inidapat ditin-
jau dari daerah BC, CE, AB, dan CD sebagai berikut.

Tinjou daerah BC
,MC = g --> (RaVx4,0) - M6g- (0,5 xq x 12) = g
Mg6 +
-0,182

.nBV = 0,5xqx12+0,182-0,485
,r
4
(0,5 xO,524x +2) - o,:o:
RBV = = 0,9721on

RBV = RDV = RCV = RAV = 0,703 ton

Tinjou doerah CE
tMB = 0 -> -Rarx 4- Mg6 + M4g + 0,5.q.12 = 0"
R6y kiri - o'5 'q'lzi o'303 = 0,037 ton

0,5 (0,524)@2) + 0,303


R6y kiri = = l,'l 23 ton
Rpy kiri = RCV kiri = 1,1 23 ton
R6y kanan =q2.1 + P3
= 0,196 x 0,8 + 0,299
= 0,157 + 0,299 = 0,456 ton
RCV = RCV kiri + R6y kanan
= 1,123 + 0,456 = 1,579 ton
Rcv k"nun
RDV = RCV = 1,579 lon

60
Tinjau daerah AB B

EMB = 0 --> -RAH x 3 + M4g + M4g = 0


*O,r,,A
RAH = -q!1+ure = *o,oe5 ton I
T
3,00

Tinjau daerah CD
R4g = o'095 ton (--------> )
+0.104
\-z
----->.) 7
RAH , ,A,
I

I
XMC = 0---> Rp6 x 3 - M6g- MDC = 0
U
.nDH= 0,182 + 0,083
)3
(<-1
= *0,088 ton
-o.,rrjT\ T I
RPg = o'088 ton
I
I

3,00
I

-0 083 |

\L-l
I

Mencari momen lopangan maximum


Mx = RAVkanan.x -Yr.q.\2- Mgc d, D
v
Rou
= 0,97 2.x - 1/2.0,524.x2 - 0,1 82
9"
dx
= o ----> 0,g72-0,524.x=o
= 2ezo;= 1,85 m
"
Mmax = R4Ykanan 'x- Y:.qx2-MSC
= (0,972x 1,85) - {(0,5 x 0,524x (t,eS)2} - 0,1g2 = 1,7 6g - O,gg7 - 0,1 g2
= 0,6g0 tm

Kontrol
xV = 0 ------> ql.l + q1.l + p3 = RAy + Rpy
(0,524 x4) + (0,1 96 x 0,8) + 0,229 = 0,972 + 1,579
2,096 + 0,157 + 0,229 =2,551
2,552-2,551 =0.001 = 1 kg = g
XH=0 RAH+Rpg=0
- 0,095 -0,088 = 0,007 = 7 kg = 0

Mencori momen =0
Momen nol ditujukan untuk mencari pemberhentian tulangan atau pembengkokan tulangan,
Mx = o ------> R4y .l -Tz.q.l2 - Mac o
:
0,972.x-1/2.0,524. xz - 0,182 = O
0,262.x2 - 0,972.x+ 0,182 = 0

-b+/;=;
x1
,2 = 2.a

+0,g72f ffi
2x0,262

61
+ 0,868
x1 = 0,972qsu = J,5u ITI

"z _
Y^ 0,972-0,868
0,524
= 0,20 m
Dengan demikian, pemberhentian tulangan berada pada jarak 0,20 m dan 3,50 m atau pada
jarak 1/8x I dengan I adalah panjang bentang yang bersangkutan.

Bidang momen (M), bidang geser (D), dan bidang normal (N)

+0,485

+0,182

r_ r5o __l Bidang M

+0,9721

-1.461 -2.267

Bidang N
Bidang D

Gaya normal
NBA = R4y+ P1

= 0,972+0,479 = 1,461 ton


NDD = Rpy+ P2

= 1,579 + 0,688 = 2,267 lon

62 griyakreasi x iriiitri{llilltltt i,rirr[!1jliii a,,,i.,E..r.1.ri itngcnth,q, i,1 Ii!i.i-f i]tilil]1jl,li rl,lii iiil,ili i,llillriil,ii x Pengembangan Rumah ke Arah Belakang
Pembesian lapangan
MCB = 0,090 tm = 690 kgm
Garis netral terletak pada badan maka dianggap balok persegi biasa dengan lebar bo = 20 cm
dan tinggi ht = 30 cm sehingga
h= ht-d = ht- 1/10 ht= 30-(1/10x30) = 30 -3 =27 cm
o- 1.400
oo=ffi=u*oo=0,972
27
ca= = 3,51
24x690
020 x 1400

Dengan ca = 3,51 dan 6 = 0,4 maka dari tabel perhitungan lentur "n" didapat
b-=2,077 > bO=0,972
0l = 3,oo
l00xnxro=9,028
A=otxboxh
_ 9,0?8_\20_x27
= 2,03 cm2
100 x24

Tulangan tarik minimum balok (Amin) = *ft_ x 20 x 27

12
=2J8ox2ox 27

= 3,12 cm2
Pakai tulangan O 12 mm.

A = 0,25 x r x d2 = 0,25 x 3,14 x 1,22= 1,.13 cm2

Pakai tulangan tarik 4 O 12 dengan A = 4,52.*2 , Arin = 3,12 cm2

A1 = 6 x A =0,4 x4,52 cm2= 1,808 cm2

Pakai tulangan tekan minimum 2@ 12.

Tumpuan BC
MBC = 0,182 t, .-_> disamakan dengan M6g: pakai tulanga n tarik 4 @ 12
pakai tulanga n tekan 2 @ 12

Tumpuan CB
MCB = O,+gs tm -----------> disamakan dengan Mgg : pakai tulangan tarik 4 O 12
pakai tulanga n tekan 2 O 12

Tumpuan BE
MBE = 0,303 tm + disamakan dengan MgE: pakai tulangan larik 4 @ 12
pakai tulanga n tekan 2 @ 12

Pengembangan Rumah ke Arah Belakang x * qriyakreasi 63


Tulangan geser
'l
D = 1,579 ton = .579 kg
D 1.579 1.579
(
t-__=_
- bxz 2ox7/gh 2ox7l8x27
= 3'34kglcm2 xb = 5'5kglcm2

Dengan hasil tersebut maka tidak perlu tulangan geser, tetapi pakai sengkang 2 O 6 - 1 5 untuk daer-
ah tumpuan dan sengkang 2 O 6 - 20 untuk daerah lapangan.

4. Perhitungan kolom
o. Aroh memaniang
MomenyangbekerjapadakolomadalahMDC=0,l82tonmeteryangdiambilmomenpada
kolom bagian atas (lihat gambar bidang momen sebelumnya). Beban pelat atap yang dipikul oleh
balok dan diteruskan ke kolom disebut gaya normal. Gaya normal yang bekerja pada kolom adalah
beban balok yang diterima kolom, yaitu N = 2,267 ton (lihat gambar bidang normal sebelumnya).

Menghitung pembesian pada kolom


Eksentrisitas awal gaya normal (eo)
M 0,182
eo.l =t=ffi=0,08m
eo2 = l/30x ht= 1/30 x 20 = 0,007 m (minimum eo2 = Q,Q2
'1
eo = eol * eo2 = 0,08 * 0,02 = 0,10 m
eo/h, = 0,1Ofi,2O = 0,5 (dari tabel PBI 71 diperoleh C = 6,92).

Eksentrisitas gaya normal terhadap sumbu kolom (e)


2 t
' 3,002
€r=C* 'k xh+=7x x0,20=0,031 m
' looxh, ' looxo,2o
e2 = 0,15 x h1 = Q,15 x 0,20 = 0,03 m
e =eo+e1 +e2 = 0,10+0,031 *0,03=0,1611m

Eksentrisitas gaya normal terhadap sumbu tulangan tarik (ea)


ea = e + (0,5 x h1) -d = 0,161 + 0,10-0,03 = 0,291 m
N x eu = 2,267 x0,291 = 0,660 tm

Pembesian kolom
h=ht-d=20-3=17 cm
h17
= 2,26
" ,lnxNxe" 24x 660
V b-o. 02 - 1400
h
6 =1-7/8x-ea
0.17
=1-718 0,291
=1-0,49=0,51 = 0,6 (tulangan simetris)

64 griyakreasi ,( 'r. rr.,', r1, ., :',;," I rx Pengembangan Rumah ke Arah Belakang


Dengan ca=2,26 dan 6 = 0,6 serta dari tabel lentur "n" didapat
\ = 0,87q
0= 1,410 >Qo=0,972
100xnx{UJ=21 ,75
eu/h = 0,291 /0,17 = 1,71

Dengan eulh = 1,7 1 dan ( = 0,874 serta dari tabel lentur "n" didapat i = 2,06.

ixA =oxbxh
21.75
= 100x24
-:---- -- x 20 x
- 1 7 = 3,OB cm2

3.08 1
A - ],80 cm'
1 ,71

Jadi, gunakan tulangan 2 O 12 dengan A = 2,26.12 > 1,80 .r2


A1 = 6x i x A = 0,6x 3,08 = 1,85 cm2

Dengan angka tersebut, gunakan tulangan tekan 2 O 1 2. Sementari dari PBI 1971 disebutkan bahwa
tulangan minimum kolom adalah

A = |o/ox b x h, = 1o/o x 20 x 20 = 4 cm2


Dengan demikian, tulangan total kolom adalah 4 A D dengan A = 4,52.*2, 4.*2.

b. Arah melintang
Momen yang bekerja pada kolom arah melintang adalah MBA = 0,071 ton meter. Sementara
gaya normal yang bekerja pada kolom (N) = 1,908 ton. Oleh karena momen dan gaya normal nilainya
kecil maka tulangan disamakan dengan tulangan arah memanjang sehingga dapat digunakan tulan-
gan total 4 @ 12 dengan A= 4,52 cm2 > An.,ln = 4 cm2.

Tulangan geser
D = 0,095 ton = 95 kg
D9595
' bx z 20x7/8h 20x718x17
Dengan hasil tersebut maka konstruksi tidak perlu menggunakan tulangan geser. Namun
demikian, gunakan sengkang 2A 6 - I5 untuk daerah tumpuan dan sengkang 2O 6 -20 untuk daer-
ah lapangan.

Lysplank
Lisplank memiliki ukuran lebar 50 cm, tebal 6 cm, dan panjang 4 m. Dengan demikian, berat
sendiri tisptonkadalah0,06x0,50x1x2,4=O,O72t/ml.Lisplankinidianggapsebagaipelatpengaku
balok. Dengan demikian, momen lapangan maksimumnya adalah sebagai berikut.

Mlap.max =1/8'q'12 = 1/8x0,072x2,52 =0,056tm -----> ks61;

PengembanganRumahkeArahBelakanq * r.:, :,.',.. , , r..:,:,.i,r,,r .r t,it . :;.., x griyakreasi 65


Oleh karena nilainya kecil, konstruksi ini cukup memakai tulangan minimum. Adapun luas tu-
langan minimum pelat sebagai berikut.

Amin =0,250loxbxhl
0,25x 6x50
= 100 =0'75 cm2 ---------> pakaitulangan O8

Sementara luas penampang tulangan(A) sebagai berikut.

A = 0,25 xnxd2 = 0,25 x 3,14x0,82 = 0,502 cm2


Dengan hasilhitung tersebut maka pakaitulangan 4@ 8 dengan A= 2,008 , 2 >0,75 cm2 serta

pakai sengkang@6-20.

5. Perhitungan sloof
S/oofadalah balok pengikat kolom yang berfungsi untuk meratakan penurunan bangunan
agar tidak miring apabila terjadi penurunan bangunan dan menahan rembesan air tanah yang
menyebabkan dinding tembok menjadi lembap. Dinding yang lembap akan merusak pasangan
batu bata. Sloofyang dipakai berukuran 20 x 30 cm.

Pembebanan
Beban-beban yang bekerja terhadap s/oofantara lain beban dinding partisi atau dinding bata
serta beban sendiris/oof Beban dinding partisi merupakan perkalian berat dinding dengan tinggi
dinding. Bila berat dinding 250kg/mZ (lihat PMI 1971)dan tinggidinding dari permukaan s/oof
adalah3 metermaka bebandinding partisi (q1) =250x3x 1= 750kglm1'sementara beban
sendiri stoof (q2) berukuran 20 cm x 30 cm adalah 0,20 x 0,30 x 1 x 2'400 = 144kg/m1. Dengan
demikian, beban yang bekerja terhadap sloof (q) adalah penjumlahan beban dinding partisi dan
bebansendiris/oof,yaituq=q1 + q2=894kglm1. Sloof initerjepitpenuhpadakeduaujungnya
seperti tampak pada skema berikut.

q = 894 kg/m1

' 0,25r I

Momen yang terjepit penuh pada kedua ujungnya disebut momen tumpuan di A dan B den-
gan rumus sebagai berikut. '

65 x Pengembangan Rumah ke Arah Belakang


-M4g = +Mg4 = 1/12x qxl2
' = 1/12x894x42
,l..l92
= kgm
Reaksi perletakan R4 = RB (beban simetris) = (qxl)12 = 0,5 ql
Momen lapangan maksimum terjadi di tengah-tengah bentang AB dan disebut momen lapangan
maksimum (Mlup.rnr*).

Mlap.mu* = l)- (Q x 0,2S l)- MAB


(RA x 0,5
' = (0,5 qlx0,5l)- (q x 0,5 lxO,25l)-(1/12q12)
= 0,25 ql2 - 118 qt2 - 1112 qt2
= 6124 qt2 - ztz+ qt2 - z/z+ qt2
= 1124 ql2 = 596 kgm

Mlup.ru^

l<- 0,5 I _>


Bidang momen (M) Bidang geser (D)

Pembesion
Penentu di dalam pembesian sloof adalah momen yang terbesar, laitu momen tumpuan
(Mtu*pr.n = 1.192 kgm).
27
La- : h 2,67
, /nxM ,\ /-
lu;1-1g2
\/ bxo. V 0,2 x 1.400

-=
Dengan ca= 2,67 dan 6 = 0,6 maka dari tabel perhitungan lentur "n" didapat
Q= 1,740 > Q0=0,972
Q1 = 2,390
100xnxo=15,75
15.7 5
/r\:-
l00xn
A = rllxbxh
= x2ox27 =3,54cm2
m
Pakailah tulangan tarik4@ 12 dengan A=4,52cm2 > 3,54cm2.
A1 = 6A = 0,6 x 3,54 = 2,12 cm2

Pakailah tulangan tekan 2 @ 12dengan A=2,26.m2 > 2,12cm2.

Pengembangan Rumah ke Arah Belakang * tritirijll;iiiiij iLlt::irrrllir 8r',:::,:::iri.i: l,rc:.irri,,:,:..,:r ii,,,,.itr i.,ii,!.,,..:,i.,:i{ 67
Lapangan
Mlrpang.n = 596 kgm
Tulangan disamakan dengan daerah tumpuan pakai tulanga n tarik 4 @ 12

pakai tulanga n tekan 2 @ 12

Mna Mee
Gaya lintang
RA=RB =o,5xqxl
= 0,5 x 894x4
= 1.788 kg

R4 Rg

Tulangan geser

r,"o- l'788
20 x7 /8 x2
- =3,78kglcm2(tg=5,5kglcm2

Dengan hasil analisis tersebut berarti tidak perlu pakai tulangan geser. Namun demikian, pakai
sengkang 2A 6- 15 untuk daerah tumpuan dan sengkang 2@6- 20 untuk daerah lapangan.

C. Perhitungan Fondasi
Beban-beban dari pelat akan diterima oleh balok pemikul, lalu dari balok pemikul diterima oleh
kolom. Akhirnya semua beban-beban tersebut (disebut gaya normal N) akan diterima oleh fondasi.
Selanjutnya beban akan diteruskan ke tanah sebagai daya dukung terakhir. Oleh karena itu, untuk
menentukan ukuran, kedalaman, dan tipe fondasi dalam konstruksi beton ini harus diperhatikan
betul kondisi atau struktur tanah yang ada.

so
v7z1
l,/,/l
10

VZ
20
Potongan 1 - 1

q 20

Potongan 2 - 2

k_ 4oo
------kj; Lantai keria beton dengan ketebalan sekitar 5 cm.
Menggunakan campuran bahan 1 semen,3 pasir,
dan 5 kerikil

68 Irli:!Ilrr.;i:l:ltlrat:l,irrilill'irirt!lt{}ll;lalil(rii,lili(;l x PengembanganRumahkeArahBelakang
Sementara gaya-gaya atau beban vertikal (V) dan
momen yang bekerja pada fondasi seperti tampak pada
gambar di samping. Beban vertikal dihitung dari pusat tiang
kolom fondasi.

Diketahui: M=0,083 tm =83 kgm


N=2,267 tm=2.267 kgm

Pembebonan
r< Beban vertikal 2.267 kg
* Berat kolom 0,2x0,2x3,5 x2,4 376 kg
* Berat sendiri plat 0,15 x 0,4 x0,4x2,4 58 kg
* Berat sendiri rib 0,5 x 0,15 x 0,4 x 0,4 x2,4 29kg
{< Berat tanah 0,65 x0,4 x 0,4 x 1.8 187 kg

IV=P = 2.917 kg

Momen terhadop pusat pondasi


M=83kgm
P = IV = 2.917 kgm
PM
tr,,
, -
F-W f

2.917 83
=-+- -
0,4x0,+ ltoiqa@
= 18.231 + 7,781
6v max = 18.231 +7.781=26.012kg/m2
ov min = '18.231 -7,781=1O.45Okg/m2
ot = 26.012-(0,65x1.800)
=24.842kg/m2
= 2,484 kg/cm2 ( 01 = { kg/cm2

Pelot pondasi

gpelat=

gmax
=
=
- 187 + 8.250
2.917
oA"oA
17.063 + 8.250 kg/m2
17.063+8.250= 25.313 kg/m2
5 T
'u,t"
II |
T| 8250

Qmin = 17.063 - 8.250 = 8.813 kglm2


FtF- 0,3
---l
Skema tegangantegangan yang bekerja pada pelat
fondasi akibal beban-beban yang bekerja di atasnya

Pengembangan Rumah ke Arah Belakang x i.l:tr,i.,:!:,, i'.:i.r,t ifliiiii !{rfi(i,;r;l.r;ti,:lr:i; i!i;i:*lr i.irr:;i;i:l,iri r:;r; 1;i,:i ltilrlr;!:l X griyakreaSi 69
Pembesion
Mpelat = (0,5 x 17.063 x0,32)+ (0,5 x8.250x0,3 x 2/3 x0,3)
= 768 + 248 = 1.0]6 kgm
h (tinggi pelat fondasi) = 15 - 2= 13 cm; b (lebar pelat fondasi) = 40 cm = 0,40 m
h 13
ca = 1,97
, l-24x1016
bxo, V o/x 14oo

Dengan ca= 1,97 dan 6 = 0,4 maka dari tabel diperoleh


Q =1,105 >
Qo= 0,972
100 x n x ro = 30,08
30,08
t = loo*n
A = olxbxh

=100?9'o:
x 24
, x 4o x 13 = 6,51 cm2

Tulangon minimum pelat


Amin = 0,25o/oxb x h1 = 0,250/ox40 x 15 = 1,5 cm2
Gunakantulangan tarik@12-5dengan A=7,91.rn2 > 6,51 cm2
A=6xA=0,6x6,51 = 3,91 cm2
Gunakan tuangan tekan O 8 - 5 dengan A= 4,02.m2 > 3,91 cm2

A=20o/ox6,51 = 1,30cm2
Gunakan tulangan bagi2@8- 10 dengan A= 2,01 .m2 > 1,30cm2

b. Rib
Ukuran Rib 20 x 30 cm
N
q =( +8'250)xo'30
o/ xo,4
2.267
= x0,4
=(' 0,4 +8.250)x0,30
l-I 15
= 6.726kg/ml
M = 0,094 tm = 88 kgm -L
N = 2,267 tm = 2.267 kgm I'A

Q = 0,5xqxl
= 0,5 x 6.726x0,30
= 1.009 kg
2
rui
---t1I.^
Skema tegangan-
tegangan yang
bekeria pada rib
londasi akibat
beban-beban
M = Q x2/3xl /') Vo
yang bekerja di
atasnya
= 1.009 x2/3x0,30 " 1<--
= 202 kgm
o.3o
----l

70 griyakreasi * x Pengembangan Rumah ke Arah Belakang


Pembesion rib
Mt202 kgm; h = 30 - 3 =27 cm; b = 20 cm

6,49

Dengan ca= 6,49 dan 6 = 0,4 maka dari tabel didapat

Q=4,128 > Q0=0,972


0t =8,474
100 x n xul=2,479
o = ,o&t xbxh

= m x2ox27 = 0,56 cm2

Tulangon minimum baloktorik, tulongan tekan, don tulangan geser


1')
Amin = -*- xbxh
"au
1)
x20x27 =3,12cm2
= ffi
Pakai tulangan tarik 3 O 12 dengan A = 3,39 .rn2 > 3,12 cm2
A1 = 6x A = 0,6 x 3,39 = 2,03 cm2

Pakai tulangan tekan 2@ 12dengan A=2,26cm2 > 2,03 cm2


Q = 1.009 kg

tb = o
1.009
= n;ff*27 = 2,14kg/cm2 ( t5 = !,5 kg/cm2
E;
Tidak perlu tulangan geser, tetapi pakai sengka ng 2 O 8 - 1 5.

D. Perhitungan Tangga
Bangunan bertingkat memerlukan penghubung lantai bawah dengan lantai di atasnya.
Penghubung tersebut adalah tangga. Pada waktu direncanakan, harus dipikirkan ruangan yang akan
dipakai untuk penempatan tangga. Keberadaan tangga harus tidak mengganggu aktivitas orang
sehari-hari dan juga harus enak atau indah dipandang. Tangga terdiri dari beberapa bagian sebagai
berikut.
1) Anaktangga. Fungsinya untuk naik ke ruang atas atau turun ke ruang bawah. Dalam peren-
canaan, anak tangga harus dibuat sedemikian agar pada saat naik tidak terasa lelah dan pada
saat turun tidak meluncur akibat terpeleset. Ukuran standar atau normal anak tangga untuk
rumah tinggal adalah tinggi injakan (optrede) 20 cm dan lebar injakan (antrede) 30 cm.
Sementara ukuran ideal yang nyaman bagi pengguna anak tangga adalah tinggi injakan 15 cm
dan lebar injakan 30 cm. Tangga digunakan pada rumah yang luasannya besar. Oleh karena

Pengembangan Rumah ke Arah Belakang x r,1:' r':;);iL,r:i; l',r: 'iliii:,, ir .rrl;ir,:l *.r,: i;tii:li i.l.iliirrj!i.:: x griyakreasi 71
ruangan yang ada pada perencanaan di buku ini terbatas dan tidak memungkinkan dibuatkan
anak tangga sesuai ukuran standar maka dibuat tinggi injakan 30 cm dan lebar injakan 30 cm.
2) Bordes. Fugsinya sebagai tempat berhenti sejenak setelah menaiki anak tangga hanya untuk
sekadar melepas lelah atau untuk menghindari tabrakan atau sentuhan saat berpapasan kare-
na umumnya tangga tidak terlalu lebar. Tinggi bordes 150 cm dari lantai.
3) Sandaran. Fungsinya sebagai pegangan saat menaiki atau menuruni tangga dan sebagai
pengaman/pencegah terjatuhnya pengguna tangga. Tinggi sandaran sekitar 80 cm di atas
anak tangga.

Tinggibordes = 150 cm
Lebar injakan (antrede) = 30 cm
Tinggi injakan (optrede)= 30 cm
Jumlah anak tangga 150/30 = 5 buah
cr = 450
sin 0, = 0,5 l,
coss=0,5 lT
tg0,=1
Tinggi ekivalen anak tangga (t) adalah
tinggi rata-rata anak tangga.
150
t = cos xt=o,5xbxhx5
cx,

0,5x30x30x5x(0,5x V2)
DL,
= 10,6 cm

l-- 1'Lwttt l
---------------

Pembebonan
1) Lantai bordes
- Tebal pelat = 12 cm
- Berat sendiri pelat = 0,12x0,70 x 2.400 = 2O2kg/m1
- Lapisan penutup semen tebal 2 crTl = 2 x (21 + 24)x0,7 = 63 kg/m1
- Beban hidup = 0,7 x 300 = 210 kglml
- Beban total (O
1 ) = 475 kg/m1
2) Pelatdan anaktongga
- Berat sendiri pelat = 0,12xO,7Ox2.4OOx 1/cos o = 286 kg/m1
- Berat anak tangga = 0,106 xO,7 x2.4OO = 178kglml
- Lapisan penutup semen tebal2 cfi1=2x (21 + 24)x0,7 = 63 kg/ml
- Beban hidup = 0,7 x 300 = 2'10 kglm1
- Beban total (q2) =737 kglml

72
t*v I

T
1,50

I 1,50---l
Skema pembebanan tangga

Momen Primer (Mo)


MCB =- MBC = 1/tz x q x 12 = 1112x475 x0,72= l9 kgm
M;;=- M;; = 1/12xq x 12 = 1/12x737 x1,52 =138 kgm

Koefi si e n d i st r i b u si (lt)

lbordes = 1/12 x7O x 123 = 10'080 cm4


li*SS. = 1 /12 x 70 x 123= 10'080 cm4

Kekokuon

Kg6: Kg4
(4x Ex 10.080) (4x E x 10.080)
=
1 50/cos a
= 144 :51 ,74
Kor 144
Llor=A=-=0,74
' uL Kg6 + Kg4 144 + 51,74

Ko n 51 .74
UBA = = 1aa*n = o'26
GffiBC-
pBA+ptBA=1

Perataan Momen

Titik kurnful A :.$' G

Balang AB gA BC rGB

l.r u,lo 0,74

Mo +38 -1 38 +'19 -19


+15,5 +31 +88 +44

Momen akhir +153,5 -107 +107 -25

qriyakreasi 73
HC
Ql = 475 x0,7 = 332,5 kg
____> c Q2= 737 X 1 ,5 = 1 .1 05,5 kg

T
't,50

<-
H4
I
Tinjau daerah CB
EMB=0 ------------> (V6x0,7) -(Q1 x0,35) + Mg6-M6g=0
Vgx0,7 = (Q1 x 0,35) - M36 + M63
,,'L 332,5 x 0,35 - 107,5 + 25
- 48,4k9
0,7
IMA=0 ------------> (V7x2,2) + (H6x 1,5)-(Qt x 1,85)-(Q2x0,75)+MRB-MCB=0
H6 x'1,5 = - +(Q1 x 1,85) + (QZ x 0,75) -M4g + M6g
(VC x2,2)

Hc= -(48,4 x2,2) + (332,5 x 1,85) + (1.105,5 x 0,75) - 153,5 + 25


1,5

-106,5 +615 +829-',I53,5 +25


1,5
=806 kg (_____,
xH=o HA = -HC =977,3kg
xv= o --------------> VA = Q1 + Q2 -V6 = 332,5+ 1.105,5 - 48,4 = 1.389,6 kg

Kontrol
->
rMC=o ----> (-V4 x2,2) + (H6x + (Qr x0,35) + (Q2x 0,75) + MAB- MCB =0
1,5)
(-1.389,8 x2,2) + (806 x 1,5) + (332,5 x 0,35) + (1.1 05,5 x 1,45) + (1 53,5 - 25) = 6
-3.057,6 + 1.209 + 116,4 + 1.603 + 128,5 = 0
-0,7 =0

Momen maximum
Bentang BA

Mx =VA.x-(0,5.737)x2 -Hn.tg o.x+ M4g


= 1.389,6. x - 368,5 .x2 - 9t7,3. x + 153,5
dMx 412.3
=O X =-= 0.56m
-dx 737

74 -
griyakreasi* i'Jrilthil*r{[frtiirks]l]liorrnuliirerqe*bargarRrnahBerlingk,rlda$TidakBfll]qkal x PengembanganRumahkeArahBelakang
Mmax = 1.389,6. x - 368,5 .*2 - g77,3. x + 153,5
' = (1.389,6 x 0,56 )- (368,5 x0,562) - (g77,3x 0,56)+ 153,5
=778,2 - 115,6 -547,6 + 153,5 = 268,5 kgm

Gaya lintang
Bentong CB
Dx = VC - (q .x) = 48,4 - (475 .x)
x=0 *----> DC=48,4k9
x= 0,7 -----> DB = -284 kg

Bentong AB
Dx = (-VA . cos cr) + (q2 cos cx. x) + (H4 . sin u)
= (-1.389,6.0,5 2)+(737 .0,5 2.x)+ (977,3.0,5 2)
= -982,6 + (521 . x) + 691 = (521 . x) - 291,6
x= 0 ---------> D
A= -291 ,6 kg
x= 0,56 ------> DA = 0,16 = 0
x=
,l,5 --------> DB = 490 kg

Gayo normal
Bentang BA
N* = (-V4. sin u) + (92 . sin o. x)- (H4. cos cr)
= (*1.389,6.0,5 2) + (737.0,5 2.x)-(977,3 .0,5 2)
= -982,6 + (521 . x) - 691 = (521 . x) - 1.673,6
x= 0 ------> N4 = -1.873,6 kg
x= 1,5 ---> NB = -892 kg

Pembesian
Lapangan BA
Mmax= 268,5 kgm ;b =70cm ; h1 = 12 cm ; h = 10 cm
. - lo ro
" . I 24x268,5 -
v 0,7 x 1.400

Dengan Ca = 3,9 dan 6 = 0,4 maka dari tabel didapat


0 = 2,333 > 60= 0,972
0l = 3,500
100xnx$=7,25
A= m&n xbxh
7.258
= 100x24
=='i^'"=
. x 70 x 10 =2,11 cm2

75
Tulangan minimum
Amin = 0,250/o .b . ht = 0,25o/o x70 x 12 = 2,1 cm2

Pakai tulangan tarik @ 12 - 15 dengan A = 4,52.12 > 2,11 cm2


A1 = 5 x A = 0,4 x2,11 = 0,84 cm2

Pakai tulangan tekan A D - 20 dengan A = 3,39 cm2

Tumpuan
MAB = +1.53,5 kgm -----------> kecil (tulangan disamakan dengan lapangan BA)
-----------> pakai tulangan tarik O 12 - 15 dengan A = 4,52 cm2
-----------> pakai tulangan tekan A 8 - 15 dengan A = 3,01 cm2
MBA = -107 kgm -----> kecil (tulangan disamakan dengan lapangan BA)
pakai tulangan tarik O 12 - 15 dengan A= 4,52cm2
------>
--------> pakai tulangan tekan A I - 15 dengan A = 3,01 cm2
MBC = +107 kgm -------> kecil (tulangan disamakan dengan lapangan BA)
------------> pakai tulangan tarik @ 12 - 15 dengan A = 4,52 cm2
€ pakai tulangantekan A8-lsdenganA=3,0i cm2
Mcg = -25 kgm kecil (tulangan disamakan dengan lapangan BA)
---->
-----------..> pakai tulangan tarik O 12 - 15 dengan A = 4,52 cm2
-----------> pakai tulangan tekan A 8 - 15 dengan A = 3,01 cm2
Untuk memudahkan pelaksanaan, tulangan tekan disamakan dengan tulangan tarik sehingga
disarankan menggunakan tulangan A D - 15 dengan A = 4,52 cm2'

Tulangon geser
DB = 490 kg

, = E#*H = n#^* =o,8kg/cm2 < 5,5kg/cm2

Dengan hasil tersebut, tidak perlu tulangan geser, tetapi pakai sengkang2AS-10untuk
daerah tumpuan dan sengkang 2A I - 15 untuk daerah lapangan.

o. Perhitungan fondasi tonggo

Beban-beban yang bekerja pada tangga ialah tebal


pelat tangga, anak tangga, dan beban hidup. Untuk menghi-
tung pembesian fondasi tangga maka perlu dihitung
momen-momen primernya yang kemudian dianalisis
dengan metode Cross, momen akhir, dan gaya normal yang
bekerja pada pusat fondasi. Perhatikan gambar di samping.
MAB = 153,5 kgm F_ ao ___>]
N = 1.389,6 kgm k---,20

76 qriyakreasi x x Pengembangan Rumah ke Arah Belakang


Pembebanan
x ' Beban vertikal = 1.389,6 kg
* Berat kolom = 0,2x0,9x0,5x2,4=216k9
8 Berat sendiri pelat = 0,15 x 0,4 x0,9 x2,4 = 130 kg
* Berat sendiri rib = 0,5 x (0,15 x 0,4 x 0,9) x2,4 = 65 kg
* Berat tanah = 0,50 x 0,4x 0,9 x .l,8 = 324 kg
* P = 2Y =2.124,6k9
Momen terhadap pusat fondasi
M = 153,5 = 154 kgm
P =2,124,6
= 2.125 kgm
PM
ov=Ttw
2.125 154
0,4x0,9 - 1/6x0,4x0,92
ov max = 5'903 + 2'852 = 8'755 kg/m2
ovmin = 5903 -2852=3'051 kg/m2
ot = 2.125-0,50x1.800= 1.225kg1m2=0,12kglcm' . o, =4kglcm2

Pelat fondasi
2.125 - 3)4
gpelat= t;# +2.852 =5.003 +2852kg/m2

Qmax = 5.003+ 2.852=7.855kg1m2


Qmin = 5.003 2.852 =2.151 kglm2
-
MAB = 153,5 kg m
N = 1389,6 kgm

Pembesion
Mpelat = (0,5 x 5.003 x o,z2) + (0,5 x 2.852 x 0,2 x 213 x 0,2) = l 00 + 38 = 1 38 kgm
h=.l5-2=l3cm
b = 0,40 cm = 0,40 m

cr= h = ------- 13 __
=5,:5
/ nxM I 24x138
\/ b x ou t/ 0,4 x 1.400
-
Dengan ca = 5,35 dan 6 = 0,4 maka dari tabel didapat

0 = 3,344 > Qo= 0,972


l00xnxrrl=3,684
o = .'ofu xbxh
3.684
- ---:l::-j-
1OOx24 "
y 40 x 13 0,80 cm2
=
Tulangan minimum pelot

Amin= 0,25o/oxbx h,= 0,25o/ox40x l5 = 1,5 cm2

Pakai tulangan tarik O 12 - 20 dengan A = 4,52 cm2 > 1,5 cm2

Al =dxA=0,4 x4,52=1,81 cm2


.l,81
Pakai tulangan tekan O8-2odengan A=2,01 cm2 > cm2

A= 200/o x 4,52 = 0,9 cm2

PakaitulanganbagiO 8 - 10 dengan A = 2,01 .r2 > 0,9 cm2

Rib ukuron 20 x 30 cm
,N
q=(OAiO9 +2.852)x0,20
.
=(o,+jffr-
1.390
+2'8s2)x o'20 = 1'343 ks/m1

MAB = 153,5 kgm


N = 1.389,6 kgm
Q = 0,5 xq x I = 0,5 x 1.343 x0,20 = 134 kg
M = Q x 2/3 xl = 134 x 2/3 x 0,20 = 27 kgm

Pembesian
M=27 kgm;h=30-3 =27 cm;b=20cm

Tu langan mi n i mu m balok ta ri k
12
Amin= - xbxh
uau
12
=:=
2.080
x20x27 =3,12cm2

Pakai tulangan tarik O 12 - 15 dengan A = 6,78.12 , 3,12 cm2

A1 =6x A=0,4x4,52= 1,81 cm2

Pakai tulangantekan O8- lsdenganA=3,01 cm2 , 1,81 cm2

Q =134k9
a 134
= o,3o kglcm2 < 15 - 5,s kglcm2
' bxz 20x7/8x27
Dengan angka ini tidak perlu tulangan geser, tetapi pakai sengkang 2 @ 6 - 15.

78 griyakreasi x I ir.,i'r i ;,i...r', r..i,,,.li:..!t. , ,:: ..t.. i,:. '1... x PenqembanqanRumahkeArahBelakang


b. Perhitunganboloktonggo
. Balok tangga berfungsi membantu dalam memikul tumpuan bordes penghubung anak
tangga. Tumpuan bordes telah dihitung pembesiannya. Oleh karena sifatnya hanya membantu
memikul tumpuan bordes maka balok tangga dianggap terletak bebas. Dalam hal ini balok tersebut
diletakkan pada tumpuan sendi dan rol. Ukuran balok ditentukan sendiri, yaitu 15/30. Perhatikan
gambar berikut.

P = 1.389,6 = 1.390 k9
b.s.balok = 0,15 x 0,3 x 2,4= 108 kg/m1
q = 108 kglm1
RA =(0,5xp)+(0,5xq)
,
rol = (0,5 x 1.390)+ (0,5 x 108 x0,7) =733k9
= (0,25 x p x l) + (1/8x q x 12)
' r.*
Mlup
= (0,25 x 1.389,6 xO,7) + (1/8 x 108 x 0,72)
R4 RB = 250 kgm

Pembesian

ca = --;=-:h = ---=i:-13 _ _.
= 5,1 > 5 (pakai tulangan minimum)
/ nxM / 24x250
V bxo. Vo,rs-r+oo
Amin= -bxh= ,15x27=2,34cm2
*; #
Oleh karena fungsi balok tangga membantu memikul beban bordes maka pakaitulangan tarik
2O 12 dengan A=2,26 cm2 = 2,34 cm2
A1 = D x A = 0,4 x2,34 = 0,94 cm2
Pakai tulangan tekan 2 O 12 dengan A = 2,26 crn2 > 0,94 cm2
Q = 134733 kg
tb=; 0733.
= js;fr;27 =2,O7kg/cm' . rb=5,5kg/cm2

Dengan angka ini tidak perlu tulangan geser, tetapi pakai sengkan g 2 A 6 - 15.

E. Perhitungan Anggaran Biaya


Dalam suatu pekerjaan diperlukan perencanaan yang matang, baik pekerjaan jasa maupun
pekerjaan yang menghasilkan produk. Sebelum pekerjaan tersebut dilaksanakan selalu dianggarkan
atau direncanakan biaya yang diperlukan hingga pekerjaan selesai dengan hasil yang baik.
Begitupun dengan pembuatan bangunan perlu perencanaan. Dalam perencanaan bangunan perlu
dibuat dulu gambarnya. Gambar-gambar bangunan dengan berbagai model biasanya dibuat oleh
arsitek. Dari gambar-gambar tersebut barulah dihitung kekuatan (statika) bangunan tersebut dan
dihitung biayanya. Biaya pembuatan rumah biasanya disebut rencana anggaran biaya (RAB).

Pengembangan Rumah ke Arah Belakanq x


',,' ,x griyakreasi 79
1. Spesifikasibangunan
Bangunan merupakan suatu bentuk tiga dimensi yang susunannya terdiri dari kumpulan
bahan-bahan atau material berbeda-beda, baik bentuk, warna, padat, cair, dan sebagainya. Bila
bahan-bahan tersebut digabungkan kemudian dibentuk dan ditata sesuai fungsinya maka bahan
tersebut akan menjadi sesuatu yang bermakna, baik berupa rumah, kantor, pertokoan, mall, dan
sebagainya. Oleh karena itu, pada waktu bangunan direncanakan, material yang harus dibeli harus
sesuai dengan kebutuhan untuk dibentuk atau diwujudkan ke dalam suatu bentuk bangunan
(rumah) berdasarkan fungsi dari material tersebut.
ini hanya akan dibahas RAB untuk penambahan ruang dapuryang di atasnya atau
Pada bagian
lantai atapnya dijadikan tempat jemuran. Untuk penerangan dari atas, pada lantai atap beton
dipasang glass block. Adapun spesifikasi konstruksi beton untuk pengembangan ke arah belakang ini
sebagai berikut.
* Luas bangunan = 4,0 m x 2,5 m
* Tinggi = 3,0 m di atas permukaan lantai
* Ukuran balok melintang = 15/30 cm
x Ukuran balok memanjang = 26736 .n',
x Ukuran kolom = 20/20 cm
* Tebal pelat atap = "l 0 cm
x Jenis pondasi = pondasi telapak beton
* Kedalaman pondasi = +80 cm dari permukaan tanah
* Daya dukung tanah yang diijinkan (o = 4 kg/cm2)
* Luas telapak pondasi = 40 cm x 40 cm
x Tebal pelat pondasi = 1 5 cm
* Tinggi rib = 30 cm
* Lantai = keramik
* Kusen pintu dan jendela = kayu kamper
* Daun pintu panel = kayu kamper
* Daun jendela = kayu kamper
* Plafon = beton
x Ukuran pondasi tangga = 40 cm x 90 cm
* Tebal pelat pondasi tangga = I 5 cm
x Tinggi rib tangga = 30 cm

2. Harga satuan upah


Harga satuan upah berbeda-beda sesuai daerahnya masing-masing.Sebagai contoh, berikut
ini diberikan harga satuan upah yang berlaku di Kabupaten Bekasi (Jawa Barat) pada awal tahun
2006. Pengambilan contoh harga upah di Kabupaten Bekasi ini didasarkan pada letak geografis
daerah ini yang dekat dengan DKI Jakarta, karena DKI Jakarta merupakan barometer perekonomian
lndonesia. .

80 griyakreasi x x Pengembangan Rumah ke Arah Belakang


TABEL 14
HARGA SATUAN UPAH DI KABUPATEN BEKASI, JAWA BARAT, AWALTAHUN 2006

'Ut'aian Upah {Rploranglhari}

Pekerja 30.000,00
Mandor 55.000,00
Tukang kayu 40.000,00
Kepala tukang 45.000,00
Tukang besi beton 40.000,00
Kepala tukang besi 45.000,00
Tukang batu 40.000,00
Kepala tukang batu 45.000,00
Tukang cal 35.000,00
Tukang pelitur 35.000.00
Operator alat pengaduk beton (mesin molen) 40.000,00
Pembantu operator 35.000,00
Supir truk 40.000,00
Penjaga malam 35.000,00

3. Harga satuan beton


Adapun harga beton per m3 dengan klasifikasi K-175 sebagai berikut.
Bahan : - Semen 6,8 sak a Rp 35.000,00 - Rp 238.000,00
- Pasir beton 0,6 m3 a Rp 90.000,00 - Rp 54.000,00
- Kerikil 0,75 m3 a Rp '100.000,00 = Rp 75.ooo,oo
Jumlah - Rp 367.000,00

Upah : - Pekerja 5 orang 6r Rp 30.000,00 - Rp 150.000,00


Kepala tukang 0,1 orang @ Rp 45.000,00 - Rp 4.s00,00
Tukang batu 3 orang @ Rp 40.000,00 - Rp 120.000,00
Mandor 0,01 orang @ Rp 55.000,00 = Rp 55o,oo
Jumlah - Rp 275.0s0,00

4. Harga satuan baja


Harga satuan baja per m3 beton dengan berat jenis baja 7.850 kglm3 {lihat PMI 1970)sebagai
berikut.
* Pelat = 1,5o/o = 1,5 x 7.850 = 117,75 kglm3 beton
* Kolom = 1,50/o = 1,5 x 7.850 = 117,75 kg/m3 beton
x Sloof = 1,50/o = 1,5 x 7.850 = 117,75 kg/m3 beton
x Balok = 2o/o = 2 x7.850 = 157 kg/m3 beton
* Tangga = 2o/o = 2x7.850 = 157 kglm3 beton
x Fondasi = 2o/o = 2x7.850 = 157 kglm3 beton
Keterangan:
1) Prosentase berat baja per m3 adalah taksiran dengan pendekatan empiris (pendekatan pada
keadaan sebenarnya), yaitu untuk pelat, kolom, dan sloof = 1,50lo x berat jenis baja.

* qriyakreasi 81
a) -
Dipasang besi pada pelat @ 8 mm 12,5 dan O 8 mm 15 dengan tebal pelat 10 cm. -
Artinya, besi 8 mm dipasang setiap jarak 12,5 cm ke arah panjang dan ke arah lebar.
Sementara untuk pelat tebal 10 cm diambil besi O 8 mm dengan jarak l5 cm.
* Diperlukan besi O 8 mm - 15 per mi (ke arah x dan ke arah y)
* Berat 1 m1 baja O 8 mm = isi x berat jenis baja
= 0,25 x 3,14 x 0,0082 x 1 x 7.850 = 0,394 kg
b) Untuk pasang besi arah x dan arah y pada jarak 15 cm per m1 = 8 x2= 16 m besi per m2
beton
c) Untuk per m3 beton, tebal pelat 10 cm = 10 x 16 meter ='l 60 m x0,394 = 63,04 k9.
Sementara pada tumpuan dipasang tulangan rangkap, yaitu 50olo x63,04 = 31 ,52 kg sehing-
ga jumlahnya menjadi 63,04k9 + 31,5 kg =94,54 kg. Untuk bengkokan diperlukan l0% x
94,54kg=9,54kg sehingga jumlahnya menjadi 94,5k9 +9,5 kg = 104 kg.Berat besiper
m3 b"ton =104/7.850x 100% =1,33o/o.
d) Kolom ukuran 20 cm x 20 cm dengan tinggi 3 m dipasang besi 4 O 12.
Berat 1 ml baja 12 mm = isi x berat jenis baja
= 0,25 x 3,14 x 0,01 22 x 1 x 7.850 = 0,887 kg
Pada kolom untuk ruangan dapur dengan tinggi 3 m dipasang besi 4 O 1 2 mm
Berat besi untuk 1 balokper rn3 beton = 4x3x 0,887 = 1o,64kg /0,12 m3
Berat besi Q 12 per m3 beton = 1/0,12 x 10,64 = 88,67 kg/m3
Berat ring O 6mmpe, ,3 beton = 3Oo/ox88,67 =26,60kg/m3
Jumlah besi = 1 15,27 kglm3
Bengkokan besi= l0olo x115,27 = 11,53 kglm3 sehingga jumlahnya =126,8kg/m3
Berat besi per m3 beton = 126,817.850 x 1000/o = 1,620/o

e) S/oof ukuran 20 cm x 30 cm dengan panjang 4 m dipasang besi pada balok6 @ 12


Berat 1 ,1 brj. @ 12 mm = isix berat jenis baja
= 0,25 x 3,14x0,0122x 1 x 7.850 = 0,887 kg
Pada s/oof dipasang besi 6A Q mm dengan panjang balok 4 meter.
Berat besi untuk 1 balok per 13 b"ton = 6x4x 0,887 =21,29kg/0,24 m3
Berat besi ADper m3 b"ton --110,24x21,29= 88,71 kg/m3
Berat ring O 6 mmp", *3 beton = 3Oo/o x 88,7 1 = 26,61 kgl m3
lumlah besi = 1 15,32 kg/m3
Bengkokan besi = 100/o x 1 1 5,32 = 1 1,53 kg/m3 sehingga jumlahnya = 126,85 kg/m3
Berat besi per m3 beton = 126,85/1 .250 x lOOo/o = 1,620/o
f) Prosentase rata-rata untuk pelat, kolom, dan sloof = (1,33 + 1,62 + 1,62)0/o :3
= 1,50/o x berat jenis baja
2) Untuk balok, tangga, dan fondasi prosentasenya=2o/o x beratjenis baja.
a) Balok ukuran 15 cm x 30 cm dengan panjang 2,5 m untuk ruangan dapur dipasang besi
padabalok6A12.
Berat I ml baja A D mm = isi x berat jenis baja .
= 0,5 x3,14x0,0122 x 1 x 7.850 = 0,887 kg

82
Pada balok untuk ruangan dapur dipasang besi 6 O 12 mm dengan panjang balok 2,5 m
Berat besi untuk 1 balok per m3 b"ton = 6x2,5x0,887 = 13,3i kg/0,11 m3
Berat besi O12per 13 b"ton =1/0,11 x 13,31 = 121 kg/m3-
Berat ring A 6 mm p", *3 beton = 3Oo/o x 121 = 36,3 kg/m3
Jumlah besi = 157,30 kg/m3
Bengkokan besi(2 x bengkokan) =1Oo/0x157,3= 15,73 kg/m3
Jumlah besi = 1Z: kg/ m3
Berat besi pe, m3 beton = 173/7 .850 x I000/o = 2,200/o
b) Balok ukuran 20 x 30 cm dengan panjang 4 m dipasang besi pada balok6a 12
Berat 1 m1 bala @ 12 mm= isi x beratjenis baja
= 0,25 x3,14 xO,O122x 1 x 7.850 = 0,887 k9
Pada balok dipasang besi 6 O 12 mm dengan panjang balok 4 m
Berat besi untuk 1 balok per m3 beton = 6 x 4x 0,887 = 21,29 kglO,24 m3
Berat besi A D perrn3 beton = 1/0,24 x21,29= 88,71 kglm3,
Berat ring @ 6 mm pe, m3 beton = 3Oo/ox88,71 = 26,61 kglm3
Jumlah besi = 1 15,32 kg/m3
Bengkokan besi = 10% x 1 15,32 = 1 1,53 kg/m3 sehingga jumlahnya = 126,85 kglm3
Berat besi pet m3 beton = 126,8517.850 x I000/o = 1,620/o
Rata-rata berat besi pet m3 beton = (1 ,620/o + 2,20o/o) :2 = 1 ,91o/o

c) Tangga ukuran tebal pelat l 2 cm dan lebar tangga 70 cm dipakai besi O 12 - 15 dihitung
per meter panjang, sedangkan lebar tangga dihitung per meter lebar.
Berat 1 m1 besi @ 12 mm = isi x berat jenis baja
= 0,25 x 3,14x0,0122x 1 x 7.850 = 0,887 kg
Pada tangga dipasang besi 7 A I 2 mm dengan panjang tangga 2,12 m
Tulangan rangkap dipasang besi pada pelat tangga 7 A Qx2= 14@ 12
Berat besi untuk 1 balok per m3 beton = 14x2,12x 0,887 =26,32kgl0,25 m3
Berat besi A .2per rn3 b"ton = 110,25x26,32= 105,28 kg/m3-
Berat ring @ 6mmpe, m3 beton = 30% x 105,28 = 31,58 kglm3
Jumlah besi = I36,86 kglm3
,136,86
Bengkokan besi = I0olo x = i3,70 kg/m3 sehingga jumlahnya = 150,56 kg/m3
Berat besip"r rn3 beton = 150,56/7.850x 100% =1,620/o
Rata-rata berat besi pet m3 beton = (1 ,620/o + 2,20o/o) :2 = 1 ,920/o

d) Fondasi ukuran luas telapak 40 cm x 40 cm dengan tebal pelat 15 cm dan tinggi rib 30 cm.
Volume fondasi = 0,4 x0,4 x (0,1 5 + 0,075) = 0,036 m3
Dipakai besi @ 12- 5 dan A I - 5
Berat 1 ml besi O 12 mm = isi x berat jenis baja
=0,25x3,14x0,0122 x 1 x 7'850 = 0,887 kg
Pada fondasi dipasang besi 7 @ 12 mm dengan panjang tangga 2'12 m
Tulangan rangkap dipasang besi pada pelat tangga 7 A 12x2= 144 12
Berat besi untuk 1 balok per ,3 b"ton = 5,4 x0,887 = 4,79 kg10,036 m3

83
Berat besi @ 12 per 13 b.ton = 110,036 x26,32 = 133,10 kglm3
Tulangan bagi O8 mm per m3 beton = 2Oo/o x 1 47,1 I = 26,62 kg/ m3
Jumlah besi= 1 59,72kg/m3
Bengkokan besi= l0o/o x159,72= 16 kg/m3 sehingga jumlahnya =l75,72kglm3
Berat besi p", .3 beton = 175,72/7.850 x'lOOo/o = 2,24o/o
Rata-rata berat besi per m3 beton = (1,91 + 1 ,92 + 2,24) ;3 = 2,02 = 2o/o

3) Untuk proyek berskala besar, prosentase berat baja per *3 beton diambil masing-masing prosen-
tase atau tidak diambil prosentase rata-rata seperti pada perencanaan rumah sederhana.
Kebutuhan baja per m3 beton untuk pelat, kolom, dan sloofsebanyak 117,75 kg/m3 beton.
Bila harga baja per kg adalah Rp 5.000,00 maka biaya baja per m3 beton adalah 117,75kgx
Rp 5.000,00 = Rp 588.750,00.
Sementara kebutuhan baja per *3 b"ton untuk balok, tangga, dan fondasi = 157 kg/m3
beton. Dengan demikian, biaya baja per m3 beton = Rp 785.000,00.
5) Upah per m3 beton : - Pekerja 4 orang @ Rp 30.000,00 Rp 120.000,00 -
-
Kepala tukang 1 orang 6l Rp 45.000,00 = Rp 45.000,00
- Tukang besi 3 orang @ Rp 40.000,00 = Rp 120.000,00
- Mandor 0,21 orang @ Rp 55.000,00 = Rp 11.550,00
Jumlah - Rp 296.550,00

5. Biaya satuan bekisting


Untuk bekisting ini digunakan papan dengan lebar I m, panjang 1 m, dan tebal 2 cm sehingga
diperoleh volume kayu 0,02 m3/m2 bekisting. Bekisting ditaksir I m3 beton untuk kebutuhkan
10 m2 bekisting. Dengan faktor koreksi = 2 dan adanya kayu-kayu penyangga maka 1 m3 buton
membutuhkan kayu papan sebanyak 10 x 0,02 x2 = 0,4 m3. Berikut anggaran biaya bekisting p", ,2.
Bahan :-
Kayu papan 0,4 r"n3 6 np 1.500.000,00 Rp -
600.000,00
- Paku 2 k9 O Rp 10.000,00 Rp 20.000,00
-
Jumlah Rp 620.000,00
-
Upah : - Pekerja 0,2 orang @ Rp 30.000,00 Rp 6.000,00-
- Kepala tukang 0,05 orang @ Rp 45.000,00 Rp 2.250,00-
- Tukang kayu 0,4 orang @ Rp 40.000,00 Rp 16.000,00
-
- Mandor 0,1 orang @ Rp 55.000,00 Rp 5.s00,00-
- Tukang bongkar cetakan 0,31 orang 6r Rp 1 5.000,00 = Rp 4.650,00
Jumlah = Rp 34.400,00
Oleh karena untuk 1 m3 beton membutuhkan 10 m2 bekisting maka jumlah biaya bekisiting
per ,3 beton = 10 x Rp 34.400,00 = Rp 344.000,00. Dengan demikian, harga pelat, kolom, dan s/oof
per m3 beton = Rp 360.200,00 + Rp 234,500,00 + Rp 667.500,00 + Rp 296.550,00 + Rp 588.750,00 +
Rp 344.000,00 = Rp 2.491.500,00. Sementara harga balok, tangga, dan fondasi per, rn3 beton =
Bp 360.200,00 + Rp 234.500,00 + 667.500,00 + Rp 296.550,00 + Rp 616.000,00 + Rp 344.000,00 =
Rp 2.518.750,00. Upah bjlm3 untuk balok, fondasi, dan tangga =2! vRp. 296.550,00 = Rp.395.40oO0.
1,50/o

E4
6. Rencana Anggaran Biaya (RAB)
. Rencana anggaran biaya (RAB) didasarkan atas analisis BOW (begrooting over r,verk: Belanda).
BOW artinya biaya borongan untuk melak sanakan suatu pekerjaan bangunan yang di dalamnya ter-
cantum upah untuk pekerja dan harga bahan bangunan atau material yang telah disesuaikan
sehingga harga satuan upah untuk pekerjaan besi dibuat dalam satuan baja/m3 beton (umumnya
satuan upah dalam kglm3 beton). Dalam buku ini, satuan berat baja telah dikalikan dengan berat
jenis baja (z.aso kglm3). Adapun RAB untuk pengembangan rumah berupa dapur dan tempat jemur
tampak dalam tabel berikut.

TABEL 15
RENCANA ANGGARAN BIAYA

Harga Satuan
Uraian Pekerlaan Satuan Yolume Tolat tlarga {Rp}
{Rp}
L Pekerjaan Persiapan
1. Pembersihan lapangan m2 15,00 2.000,00 30.000,00
2. Pengukuran m2 15,00 3.000,00 45.000,00
3. Pasang bouwplank m2

Papan2120x4m 0,20 1.500.000,00 300.000,00


Kaso4/6x4m m3 0,20 1.500.000,00 300.000,00
Selang/waferpass m 20,00 1.000.00 20.000.00
Paku 1-3" kg 1,00 10.000,00 10.000,00
Cat kg 1,00 25.000,00 25.000,00
Upah m2 15,00 5.000,00 75.000,00
Subtotal I 805.000,00
ll. Pekerjaan Tanah
1. Pondasi m3 1,63 20.000,00 52.600,00
2. Sloof m3 0,78 10.000.00 7.800,00
3. Timbun kembali dan dipadatkan (30% x galian m3 0,49 10.000,00 4.900,00
4. Urugan pasir lantai (tebal 5 cm)
Bahan m3 0,63 80.000,00 50.000,00
Upah m2 12,50 6.000,00 75.000,00
Subtotal ll 170.300,00
lll. Pekerjaan Beton
1. Fondasi m3 0,19 360.200.00 68.438,00
Tangga m3 0.27 360.200,00 97.254,00
Kolom m3 0,18 360.200,00 64.836,00
Upah m3 0,64 234.500,00 150.549,00
Besi @ 12 btg 10,00 53.300,00 533.000,00
Besi Z B btg 14,00 23.700,00 331.800,00
Kawat beton kg 2,00 8.000,00 16.000,00
Upah bj/me 0,64 395.400.00 253.056,00

Pengembangan Rumah ke Arah Belakang x * griyakreasi 85


Lanjutan Tabel 15

Ureiar Pekeriaan Satuan VoIume flarga $atusn {Rp} Total Harga {Rp}

Bekisting: m3

papan2120x4m m3 0,10 1.500.000,00 150.000,00


kaso4/6x4m m3 0,10 1.500.000,00 150.000.00
paku 1 -4" kg 1,00 8.000,00 8.000,00
upafi rP s,42 30.650,$S 1S6.113,$$
Jumlah 2.019.706,00
2. S/oof (20/30) m3 0,78 360.200,00 280.956,00
Upah m3 0,78 234.500.00 182.910,00
Besi A 12 btg 8,00 53.300,00 426.400,00
Besi O 6 btg 8,00 13.300,00 106.400,00
Kawat beton kg 2,00 10.000.00 20.000,00
Upah bj/ms 0,78 255.500,00 199.290,00
Bekisting:
papan2120x4m m3 0,10 1.200.000,00 120.000,00
kaso4/6x4m m3 0,10 1.500.000,00 150.000,00
paku 1 -4" kg 2,00 8.000,00 16.000,00
upah m2 7,80 30.650,00 239.070,00
Jumlah 1.741 .026.00
3. Kolom (20120) m3 0,48 360.200.00 '172.896,00
Upah m3 0,48 234.500,00 112.560,00
Besi A 12 btg 6,00 49.000,00 294.000,00
Besi O 6 btg 6,00 13.300,00 79.800,00
Kawat beton kg 3,00 10.000.00 30.00,00
Upah bj/ms 0,48 255.500,00 122.640.00
Bekisting:
papan2120x4m m3 0,1 0 1.500.000,00 150.000,00
kaso4/6x4m m3 0,10 1.500.000,00 150.000,00
paku 1 -4" kg 1,00 8.000,00 8.000,00
upah m2 4,80 30.650,00 147.120,00
Jumlah 1 .267.016,00
4. Balok
a. Balok melintang (15/30) mr 0,27 360.200,00 97.254,00
- upah 0,27 234.500,00 63.315,00
- besi @ 12 btg 4,00 53.300,00 213.200.00
-besiZ6 btg 4,00 13.300,00 53.200,00
- kawat beton kg 2,40 10.000,00 20.000,00
- upah bj/m3 0,27 296.550,00 80.068,50
- bekisting:
. papan 2120 x 4 m mr 0,10 1.500.000,00 150.000,00
.kaso4/6x4m m3 0,10 1.s00.000,00 150.000,00
. paku 1-4" kg 2,00 8.000,00 16.000,00
- upah m2 2,70 30.650,00 82.755p0
Jumlah 925.792.50

86 griyakreasi x x Pengembangan Rumah ke Arah Belakang


Lanjutan Tabel 15

llrahih Pekedaan Satuan Volume .Ichl.ltqSq.tfip.l

b. Balok memanjang (20/30) m3 0,58 360.200,00 207.475,20

- upah mJ 0.58 234.500,00 135.072,00

besi @ 12 btg 5,00 53.300,00 266.500,00


-besiZ6 btg 7,00 13.300,00 93.1 00,00

- kawat beton kg 3,00 10.000,00 30.000,00

- upah bj/me 0,58 296.550,00 171 .999,00

- bekisting:
. papan 2l20x4m m3 0,10 1.500.000,00 150.000,00
- kaso 4/6 x 4m m3 0,1 0 1.500.000,00 150.000,00
- paku 1-4" kg 1,00 10.000,00 10.000,00
. upah m2 7,68 30.650,00 235.392,00
Jumlah 1.449.538,00

c. Lisplank m3 0,08 360.200,00 27.015,00


- upah m3 0,08 234.500,00 17.587,50
-besi O8 btg 1,00 23.700,00 23.700,00
-besi O6 btg 1,00 13.300,00 13.300,00

- kawat beton kg 0,20 10.000.00 2.000,00


- upah bj/m3 0,08 255.500,00 '19.162,50

- bekisting-.
' papan 2120 x 4 m mJ 0,06 1.500.000,00 90.000,00
-kaso4/6x4m m3 0,02 1.500.000,00 30.000,00

" paku 1-4" kg 1,00 10.000,00 10.000,00


- upah 0,75 30.650,00 22.987,50
m2

Jumlah 255.752,50

5. Lantai beton (tebal 10 cm) m3 1,20 360.200.00 432.240.00

Upah m3 1,20 234.500,00 281.400,00


Besi O 8 btg 30,00 23.700,00 711 .000,00

Kawat beton kg 5,00 10.000,00 50.000,00

Upah bj/ms 1,20 255.500,00 306.600,00

Bekisting:
papan2120x4m m3 0.30 1.500.000,00 450.000,00
kaso4/6x4m m3 0,20 1.500.000,00 300.000,00
paku 1-4" kg 5,00 '10.000,00 50.000,00

upah m2 12,00 30.650,00 367.800,00


Jumlah 2.949.040,00

Pengembangan RumahkeArah Belakang x :, -.,.:,r r'., : a7


Lanjutan Tabel 15

.5atriEft volutne
6. Tangga (tebal 12 cm) 53 0,73 360.200,00 262.946,00
Upah mJ 0,73 234.500,00 171.185,00
Besi A 12 btg 6,00 53.300,00 319.800,00
Besi O B btg 10,00 23.700,00 237.000,00
Kawat beton kg 3,00 10.000,00 30.000,00
Upah baja bjim: 255,500,00 '186.515,00

Bekisting
Papan 2120x 4 m m3 0,10 '1.500.000,00 1s0.000,00
Kaso4/6x4m m3 0,08 1.500,000,00 120.000,00
Paku 1-4" kg 2,00 8.000,00 16.000,00
Upah m2 7,30 30.650,00 223.745,00
Jumlah 1 .717 .191 ,00
Subtotal lll '12.325.061,50

lV. Pasangan bala (22 m2\


.
'1
Batu bata bh 1.540,00 250,00 385.000,00
2. Semen zak 4,00 35.000,00 140.000,00
3. Pasir m3 0,70 80.000,00 56.320,00
4. Upah m2 22,00 7.000,00 154.000.00
Subtotal lV 735.320.00
V. Kusen + daun pintu dan jendela
1. Kusen kayu kamper gendong bh 1,00 300.000,00 300.000,00
2. Daun pintu + daun jendela
a. Pintu panel bh 1,00 400.000,00 400.000,00
b. Daun jendela bh 2,00 100.000,00 200.000.00
3. G/ass b/ock bh 6,00 15.000,00 90.000,00
4. Upah pasang kusen bh 1,00 100.000,00 100.000,00
Subtotal V 1.090.000,00
Vl. Plumbing
1. Plpa PVC 3" x 4 m btg 3,00 40.000,00 120.000,00
2. Shoch 3" bh 3,00 5.000,00 15.000,00
3. Knie 3" bh 3,00 5.000,00 15.000,00
4. Pipa PVC 0,5" x 4 m btg 6,00 15 000,00 90.000,00
5. Shoch 0,5" bh 12 00 2.000,00 24.000,00
6. Knle 0.5" bh 10,00 2.000.00 20.000,00
7. Kran air bh 2,00 10.000,00 20.000,00
8. Sea/ pipa roll 2,00 5.000,00 10.000,00
9. Lem pipa bh 2,00 5.000,00 10.000,00
10. Upah m1 12,00 5.000,00 60.000,00
Subtotal Vl 384.000,00

88
Lanjutan Tabel 15

Situafi Volume Harga $atqan,(fiP) Tcal tiarga,(Rp)


Vll. lnstalasi Listrik (2 titik lampu)
1. Saklar bh 2,00 10.000,00 20.000,00

2. Stop kontak bh 2,00 10.000,00 20.000.00

3. Terminal bh 4,00 4.000,00 16.000,00

4. Mangkok bh 2,00 3.000,00 6.000.00

5. Gantungan lampu bh 2,00 5.000,00 10.000,00

6. Pipa kabel 0,5" x 4m btg 10,00 5.000,00 50.000.00

7. Kabel listik 50 m rol 1,00 100.000.00 100"000,00

8. Upah ttk 2,00 50.000.00 100.000,00

Subtotal Vll 222.000,00


VIII Finishing

1. Plester + acian m2 22,00

semen zak 6,00 35.000.00 210.000,00


pasrr m3 '1
,10 90.000,00 99.000,00

upah m2 22.00 12.000,00 264.000,00


2. Lantai keramik m2

keramik KW2 (30x 30) m2 12.00 30.000,00 360 000,00

semen zak 2,00 40.000.00 80.000,00

pasrr m3 0,36 80.000,00 28.800,00

upah m2 12,00 10.000.00 120.000,00

3. Sandaran tangga m1 5,00 50.000,00 250.000,00

4. Sandaran teras m'l 9,00 50.000,00 450.000,00

5. Cat kayu kg 2,00 25.000,00 50.000,00

6. Cat besi kg 1.00 25.000,00 25.000,00

7. Cat tembok galon 2,00 125,000,00 250.000,00

8. Kaca 3 mm m2 1,00 30.000.00 30.000,00

9. Kunci + pegangan pintu bh 1,00 20.000,00 20.000,00

1 0. Engsel set 1.00 10.000.00 10.000,00

Subtotal VIll 2.246.800,00


Total 17.978.481 ,50

Biaya tak terduga '10% 1.797.848,15

Total Biaya 19.776.329,65

Catatan: dibulatkan Rp 20.000.000,00 (dua puluh juta rupiah)

Pengembangan Rumah ke Arah Belakang * :. r, , ' .


x griyakreasi 89
TABEL.16
RENCANA ANGGARAN BIAYA UTAMA

Satusr Volume Harga S{tuan (Rp) Total Harga (Rp)

l. Pekerjaan Persiapan
'1
. Pebersihan lapangan m2 15,00 2.000,00 30.000,00
2. Pengukuran m2 15,00 3.000.00 45.000,00
3. Pasang bouwplank m2
u
a. Bahan: - Papan 2120 x4 m mJ 0,20 1.500.000,00 300.000,00
-Kaso4/6x4m m3 0,20 1 500.000.00 300.000,00
- Selang/waterpass m 20,00 1.000,00 20.000,00
- Paku '1-3" kg 2,00 10.000,00 12.000,00
- Cal kg 't,00 25.000,00 25.000,00
b. Upah m2 15,00 5.000,00 75.000,00
Subtotal I 807.000,00
ll. Pekerjaan Tanah
1. Pondasi m3 1,63 20.000,00 32.600,00
e
2. Sloof mu 0.78 30.000,00 23.400,00
3. Timbun kembali dan dipadatkan 30% galian mJ 0,49 30.000,00 14.700,00
4. Urugan pasir lantai (tebal 5 cm)
a. Bahan m3 0,63 80.000,00 50.000,00
b. Upah m2 12,50 6.000,00 75.000,00
Subtotal ll 195.700,00
lll. Pekerjaan Beton m3 4,75
1. Semen zaK 32,00 40.000,00 1.280.000,00
2. Pasir beton m3 3,00 90.000,00 240.000,00
3. Kerikil/split m3 4,00 1 00.000,00 360.000,00
4. Besi @ 12 btg 40,00 53.300,00 2.132.000,00
5. Besi Z 8 btg 52,00 23.700,00 1.232.400,00
6. Besi O 6 bts 40,00 13.300.00 532.000,00
7. Kawat beton kg 20,00 8.000,00 140.000,00
8. Bekisting
a. Bahan: - papan2120 x4 m m3 1,00 1.500.000.00 1.500.000,00
a
-kaso4/6x4m mJ 0,80 1.500.000,00 '1
.200.000.00
- paku 1-4" kg 15,00 10.000,00 150.000,00
Subtotal lll 8 766.400,00
Upah 3.903.498.60
Jumlah 12.669.898,60
Total harga 13.672.598,60

Catatan: - Dibulatkan Rp 13.700.000,00 (tiga belas juta tujuh ratus ribu rupiah)
- Mutu beton K175
- Perbandingan bahan per m3 beton = 6,80 sak semen : 0,6 m3 pasir : 0,75 m3 kerikil
- 1 sak semen = 50 kg
- KS = Krakatau Steel
- Disesuaikan dengan harga pasar di daerah masing-masing

90 griyakreasix' i r !:'],rrr ri ,,,,. ,,, * PengembanganRumahkeArahBelakang


F. Gambar-gambarRancanganPengembanganRumah
'ke Arah Belakang
Untuk memperjelas pembahasan tentang pengembangan rumah ke arah belakang ini, berikut
disajikan gambar-gambar rancangan yang akan mendukung pengembangan rumah'

I
Denah lantai bawah (dapur)
2

F<_ 400 -_--___#

[^
1
250

I K_ 4oo_______,>]<, Denah lantai atas

T
300

I <>1
70

t<- 150 -----rl


Tampak samping Tampak muka

,,,1 ,,Lrir,,i * griyakreasi


{

i
B

Denah pembesian lantai ataP

-4oo

Potongan 1 - 1

<-ao-){

il,rr rlil,:ir li.ii:rj!:,:l x Pengembangan Rumah ke Arah Belakang


92
Potongan 2 - 2

K-+o){ K-40->
-l

-250

T
-t
20
I Potongan 3 - 3
_I

PengembanganRUmahkeAfahBelakangX :-r,.,:..,r..:r.,r t:r'::.i:r::::. l::,: :i:.:r:i,.r':ii'l.r:re griyakfeaSi 93


_T
10

-f
20

_l Potongan 4 -4
Por. s l--, --J

I
30
I

a6-14

L:oJ

+0.00

80

r40J r_40-'1 F-40--t

l*_ r, _-f-- r so zo
-l-- r so
----*1 Pembesian tangga
l-.1
--{- a

94 qriyakreasi * :'i,;i:,i::r:.,:' ,,'i:,,:,,:,.i.:.:;i r :' ii.: : . * PengembanganRumahkeArahBelakang


r_*--t
l*-,, Pembesian
fondasi tangga

b1215+q8-15
RIB 012-15+0815
12
B RrB a12-15+oB-15 c RB 2a12+2AB

f
D

ffi
r40--1
RlB2o12+2ag
208-14

3.10

Tampak atas pembesian fondasi tangga

* -----{
Potongan A-A

Penqembangan Rumah ke Arah Belakang x x griyakreasi 95


I

l--* -t--iso +-zzo


TT
140
I-L
------, IT rl
'9
I _rl
J
,i
I

l-
-1-i
i- uo *l
Denah fondasi

Tampak atas pembesian fondasi

_T

Tulangan Rib potongan A-A Tulangan Rib potongan B-8, C-C, dan D-D

96 griyakreasi* t''| - r..rrrrrr'l x Pengembangan Rumah ke Arah Belakang


6 8-20

rffi c*-
o B-10

"l

f-- --t
"''--F-'r
I

-*+ i

Tulangan pelat potongan A-A Tulangan pelat potongan B-Bt C-Cr dan D-D

20 12
f-- {I 4,,
+t -t

30
TT__\I
zal
,,---:_-I-1.,
\
J
,,,,,,P{,
]--"+
I

-*t
F-
I

--l
Tulangan Rib potongan A-A Tulangan Rib potongan B-B

l--"+
Tulangan pelat potongan
Tulangan pelat potongan A-A B-B, C-C, dan D-D
Bab 4
Pengembangan Rumah
ke Arah Samping

6ada pembahasan awal sudah dijelaskan bahwa pengembangan rumah di kebanyakan peru-
l- mahan dapat dilakukan ke arah belakang maupun ke samping. Pengembangan ke arah belakang
sudah dijelaskan pada Bab 3. Di bab ini akan dibahas mengenai pengembangan rumah ke arah
samping. Pengembangan ini dapat dilakukan bila di bagian samping rumah terdapat lahan kosong.
Pengembangan arah samping pada pembahasan ini berupa konstruksi beton bertingkat dengan
penambahan ruangan bawah untuk garasi dan ruangan atas untuk kamar tidur dan ruang kerja.
Ukuran pengembangan ruangan ke samping adalah panjang 6 m, lebar 4 m, dan tinggi keseluruhan
7,5 m (3 m ruangan bawah,3 m ruangan atas, dan 1,5 atap).
Sebelum dihitung konstruksi betonnya, dibutuhkan analisis tentang beban-beban yang
bekerja pada konstruksinya. Seperti pada pengembangan ke arah belakang, analisis ini menggu-
nakan metode Cross. Pada pembebanan tetap, mutu betonnya dengan beban beton (o6) \lS
60kglcm2 dan n, = 24 serta mutu baja U24 dengan beban baja (ou) r.+OO kglcm2.sementara berat
jenis beton 2.400 kg/m,.

Ukuran:
x. balok melintang =20140 cm
* balok memanjang = 20130 cm
x kolom =20/30 cm
* tebal Pelat (t) = 10 cm
* lisplank = 6/50 cm

Fondasi pelat setempat:


* ukuran pelat = 60 cm x 60 cm
x tebal pelat = 20 cm
* Rib = 20130 cm
* otanah = 4kglcm2
* kedalaman=1m

98 griyakreasi * irir'11lli1:ilrrrij {f1ri,t,,1'tl 1;t;i.11 1i:rr1l i'i'r.rriiiiir'l:'ii'i1 Pengembangan Rumah ke Arah Samping
F<-
tt
a 00 --------}|
45

0,80
f | iRi

"Y
A
I

3,00 Tampak Samping


I

rt-
"t
'.1
I

3,00 lai

lI
I

.Y
0,80
A

v
I
,6
I k_ 4,oo
_Ll
__>l
'A
Tampak Depan
Tampak Atas

A. Perhitungan Pelat
Untuk perhitungan ini, diperlukan beberapa asumsi yang berhubungan dengan konstruksi
pelat, yaitu sebagai berikut.
* Tebal pelat (t) = 10 cm
{< Berat sendiri Pelat = 0,10 x I x2,4=O,24Ol/m1
* Beban hidup pada pelat (beban hidup untuk lantai)= 0,150 t/tn1 (dari PMI 1970)
* Berat sendiri plafond = 0,018 t/m1 (dari PMI 1970)
8 Berat penutup aspal/ubin + adukan dengan tebal adukan 2 cm = {2x(21 +24)} =
o,ogo t/r1(dari PMI 1970)
{< Berat total pelat (q) = 0,498 t/m1

1. Pelat tipe A
Untuk perhitungan pelat ini, perlu diperhatikan skema berikut dengan beban-beban yang
terjepit elastis pada keempat sisinya.
Dari tabel PBI 1971 didapat
Arahx -----> Ml* = -Mt*=0,051 xqxl*2
lx = 3,00
= 0,051 x0,498x32 =0,229 lm
Arah y ---> Mty -Mty 0,038 x qx l*2
= 0,038 x0,498 x 32 = 0,170 tm
ly = 4,00 ly/lx=4/3=1,33

lrr,:.,: ::::.rj. i -lr.::rrit *l I: r,i :i;!i :r',:1 * gfiyakreaSi 99


Pembesian
Dari pembebanan pelat, dapat dihitung pula kebutuhan besi untuk pelat tersebut. Pembesian
pelat dihitung dalam satuan meter panjang (m1). Adapun perhitungannya sebagai berikut.

Pembesian arah x
Ml* = -Mt* = 0,229 tm = 229 kgm
h =ht-d (minimumd=2cm)
=10-1/1 0ht='l 0-2=8cm
6a 1.400
oo =nfr=zcr6o=o'972
8
=\ /-
lu*zm =4'u4
V t,oo x 1.400

Dengan ca = 4,04 dan 6 = 0 maka dari tabel perhitungan lentur "n" didapat
Q =2,257 > Qo=0,972
l00xnxrrl=6,800
A =rrlxbxh
=#h x 100x 8=2,27 cm2

Dari PBI 1971 disebutkan tulangan minimum pelat adalah


A =0,25o/oxbxhl
= 0,25o/ox 100 x 10 = 2,5 cm2 (pakai tulangan O 8)
Luas penampang tulangan
A =1/cx n x d2
=1/+x3,14x 0,82 = 0,502 cm2
Dengan hasil tersebut, gunakan tulangan 8 O 8 atau O 8 - 12,5.

Pembesion orah y
,l70
Mly = -Mty = O,17O tm = kgm (pakai tulangan A 8 - 15)

2, Pelat tipe B
Pelat tipe B ini terjepit elastis pada ketiga sisinya seper-
ti tampak pada skema di samping. Dari tabel didapat lx = o'80

Arah x .......> M;*


r ;k; 3;XJlij,lJ{0,0,,,,,
lv = 4'oo
Arahv ----> M1,
r ;H;:ffXll|1o,oou,,
lyllx= 4/0,8 = 5
-Mty = o,o56xqxl*2
= 0,056 x 0,498 X 0,82 = 0,0'18 tm

100 griyakreasi x x Pengembangan Rumah ke Arah Samping


Pembesian
Arah x Ml, =-Mtx =0,017 tm = 17 kgm
Oleh karena nilai M kecil maka pembesian disamakan dengan pelat tipe A, yaitu
pakai tulangan A 8 - 12,5.
Arah y Mty =0,006 |m=6kgm
Oleh karena nilai M kecil maka pembesian disamakan dengan pelat tipe A, yaitu
pakaitulanganAS-12,5.
-Mty 0,018 tm = 18 kgm
Oleh karena nilai M kecil maka pembesian disamakan dengan pelat tipe A, yaitu
pakai tulanga n @ 8 12,5. -

B. Perhitungan Tangga
Tinggi bordes = 1 50 cm
Lebar injakan (antrede) = 30 cm
I Tinggi injakan (optrede) = 25 cm
150

I
Jumlah anak tangga = 180/30 = 6 buah
0 = arc tg 1 50/1 80 = 39,8050
sin q, = 0,64

ts_ rao ____)'!_ ao _)'] cos A= 0,77


tg u, = 0,83

Tangga. Perlu dihitung


konstruksinya agar
menjadi kuat

Pengembangan Rumah ke Arah Samping x * griyakreasi 101


Tinggi ekuivalen (t) diperoleh dari rumus berikut.
180/cos cx, xt = 0,5 x bx h x 6
0,5xbxhx6xcosq,
180

=***#* =9'6cm

Pembebanan
Lontai bordes (tebal pelat = 12 cm)
*< Berat sendiri pelat = 0,12 x 0,80 x 2.400 = 230 kg/m1
r. Lapisan penutup sementebal 2cm=2x(21+24)x0,8 = 72kg/m1
* Beban hidup = 0,8 x 300 = 240 kg/m1
q1 = 542kg/m1

Pelat don anak tangga


*, Berat sendiri pelat = 0,12 x 0,8 x2.4OOx 1/cos cx 299kglml
* Berat anak tangga = 0,96 x 0,8 x 2.400 184 kg/m1
*. Lapisan penutup semen tebal 2 cm = 2 x (21 + 24) x 0,8 78 kg/m1
x Beban hidup = 0,8 x 300 24Okg/m1
q2 = 801 kg/ml

Momen Primer (Mo)


MoCB = - MBC = 1/1 z 911= I /lzx 542 x0,82 = 29 kgm
MoBA = - MRs = tltz ql2 = /12x 801 x 1,82 = 216kgm
1

Koefi si en d i stri b u si ( 1t)


lbordes =1112x80 x 123 = 1l'520 cm4
li-Sg, = 1 112 x80 x 123 = 1 1'520 cm4

Kekakuan
4xEx 11.520 4x E x 11.520
Kg6: Kg4 = 80 1 80/cos cr

= 144 49,28
1la
uBC = i#,*= o,75 k_
49,28
UBA = T44-4r,n= 0,25

U36+tt36=1 0,75+0,25=1

102 Pengembangan Rumah ke Arah Samping


Perotaan momen
Titik kumpul B C
Batang AB BA BC CB
p 0,25 0,75
Mo -216 +216 -29 +29

-23,5 47 140 -70


Momen akhir -239.5 +1 69 -1 69 41

T
I
1,50
Q1 542x0,8
434k9

Or= 801 x 1,8


1.442k9

Tinjau daerah CB
rMB=o -------- (-V6 x 0,8) + (Qt x 0,40)- (MgC + M6g) = 0
.,
vc =
(434 x 0,40) - (169 + 41\
=)/K9
0g
rMA = o -----> (-V6x 2,6) - (HCx 1,5) + (Qt x2,2) -(Q2 x 0.90) - (MnS + M6g; = 0
,, (-Sl x2,6) + (434x2,2) + (1.442x 0,90)- (239,5 + 41)
- t^)

=W=1.268(-)
HA - -H6 = 1.268 kg
xv=o -------> V4 = Qt +Qz-Vc
= 434 + 1.442 - 57 = 1.819 kg
Kontrol
rMC=o - (Vnx2,6)- (H4x 1,5)-(Q1 x0,40)-(Q2x 1,7)-(MnA+M6g)=0
(1.81 9 x 2,6)
- (1.268 x 1,5) - (434 x 0,40) - (1.442 x 1,7) - (239,5 + 4 l ) = 0
4.729 - 1.902 - 174 - 2.451 - 239,5 + 41 = 0
3,5=0
Momen maximum
Bentang BA
M* = (V4. x)- (0,5 .801 . x2) - (Hn.tg s. x)- MRg
,l.819.x-400,5 - 239,5
= .x2 - 1.268.x.0,83
= 767 .x - 400,5 .*2 - ZZS,S
dM'
* =-'u'
dx -o
------> o'96 m
go1 =
Mmax = 767.x-400,5.x2-239,5 -
= (767 . 0,96) -{400,5 . (0,96)21 - 239,5
= 736-369-239,5 = 127,5 kgm = 128 kgm

Gaya lintang
Bentong CB
D* = V6-Qy
= 57 - (5a2. x)
X= 0 ------> DC = 57 kg
x = 0,8 --------> DB= -377 kg

Bentang AB
Dx = VA cos 0 + q2 cos cx, (x) + H4 sin o
= (-1.819 .0,77) + (801 .0,77. x) + (1 .268 .0,64)
= -1.401 + (617 . x) + 811 = (617 . x)- 590
x= 0 ------.> DA = -590 kg
x=0,96 -----> D*=l,l = g
x = 1,8 DB = 521 kg
---->
Gaya Normal
Bentang BA
Nx = -VA sin o, + g2 sin o, (x) - H4 cos cr
= (-1.819 .0,64) + (801 . 0,64 .x) - (1.268, 0,77)
= -1.164 + 513. x-976
= (521 .x)-2.140
x=0 ------> NA = -2.140 kg
x= 1,5 --------> NB = -1 .202k9

Pembesian
Tumpuon AB
MAB = 239'5 kgm
NA = 2'140
B = 70 cm; Ht= 12 cm; h = 10cm
eol =M 0,240
N =il4o = 0,11m
eo2 = 1/30 x h, = 1739 x0,12= 0,004 m ->
m'n'mum eo2 = 0,02 m
eo = eol * €o2 = 0,1 1 + 0,02 = 0,13 m
eo/h1= 0,1310,12 = 1,08 ----> dari tabel PBI 71 didapatC=7
1,.
€1
' = Cx(,4
'100 )2 xh, = 7 x( --2'3!--)2x0,12
x h1 100 x 0,12
= 0,031 m

e2 = 0,15 x ha = 0,15 x 0,12 = 0,02 m


e =eo+e] +e2=0,'l 3+0,031 +0,02=0,181 m
h1-d = 0,181 +0,06- 0,02=0,221
ea = e + 0,5 x m
N xe, = 2,140x0,221 =0,473tm
h 10
ca= = 3,14
/. - N,
", T u.4n
v il%* Vo,'-r4oo
6 =l-7/8xh/e^
= 1 -7/8x0,10/0,221 = 1 - 0,4 = 0,6 (tulangan simetris)
Dengan ca= 3,14 dan 6 = 0,6 maka dari tabel didapat lentur " n " didapat ;

6 = o'gg
$=1,941 > 0o=0,972
100xnxo=1'1,20
e"lh=0,22110,10=2,21
.lt- 1,68
=
1 -(x h/eu 1 -0,89 x0,110,221

Pembesian
ixA-trlxbxh
1 1'20
- 100x24^'
v 8o x 1o = 3,73 cm2

o =t# =2,22cm2
Pakaitulangan5 @ l2dengan A = 5,65 cm2 > 2,22cm2 atau@ 12-15
A1 =rr:xixA
= 0,6 x 1,68 x2,22 = 2,4 cm2 ---> pakai tulangan tekan 4 A 12 atau O 12 - 20

Tumpuan
MBA=-MBC= 169 kgm ----> kec'l
Tulangan disamakan dengan tumpuan AB sehingga
x pakai tulangan tarik O 12 - 15 dengan A = 4,52 cm2
x pakaitu\angantekan O 8- 15 dengan A=3,01 cm2

10s
M6g = -41 kgm ------> kecil
tutangan disamakan dengan tumpuan AB sehingga ^
-
r< pakai tulangan tarikO 12 lsdengan A= 4'52cm2
x pakai tulangan tekan O 8 - 15 dengan A = 3'01 cm2

Lapangan AB
MAB = +128 kgm ------> kecil
Tulangan disamakan dengan tumpuan AB sehingga ^
* pakai tulangan tarik @ 12 - 15 dengan A= 4'52 cm2
x pakai tulangan tekan O 8 - 15 dengan A = 3'01 cm2
dengan tulangan tarik sehingga
Untuk memudahkan pelaksanaan, tulangan tekan disamakan
pakai tulanga n A D- 1 5 dengan A = 4,52 cm"

Tulangan geser
DB = 590 kg

, = *** = a0#hr0- =0,84ke/cm2 < s,sks/cm2


geser, tetapi perlu pakai sengkang
Dengan hasil tersebut maka tidak perlu pakai tulangan
2a8-l0untukdaerahtumpuandansengkang2aS-l5untukdaerahlapangan.

c. Fondasi Tangga
MAB = 239,5 kgm
N = 1.819 kgm

Pembebanan
* Beban vertikal = 1 .819 kg
!s * Berat kolom = 0,2x1,0x0,5x2,4 = 240k9
L_-]5
,. x2,4 =
Berat sendiri pelat = 0,15 x 0,5 x 1,0
180 kg

k-5 * =
Berat sendiri rib = 0,5 x 0,15 x 0,5 x 1,0 x2,4 90 kg
* Berat tanah = 0,50 x 0,5 x 1,0 x 1,8 = 450 kg
P = IV = 2.779 kg
Momen terhodaP Pusat fondasi
M=239,5 = 240kgm
P = 2.779 kgm

ov=TPM t w
2.779 154
=-0,5x1,0 -+ 116x0,5x12
'1.848
= 5.558 +
ov max = 5'558 + 1'848 =7 '406kglfit
o;;;=s'ss8- -l'848= 3'710ks/m2 ^
ot= 2.779- 0,50 x 1.800 = l.z25ig/m2 = 0,,,8 kg/cm2 . o, = 4 kglcm2

106
,,,0=T.u*-ll.*u
Pelat fondasi
' gpelat=2'779-450 + 1.848=4.658 +1.848kg1m2
o"s*r,o
=*<lI,*,
gmax = 4.658+ 1'848 = 6'5o6kglm2 [<-0,2->]<-oz->{
q;; = 4.6s8 - 1'848 = 2'810 kg/m2

Pembesian
Mpelat = (0,5 x 4,658 x 0,252) + (0,5 x 1 848 x 0,25 x 213 x 0,25)
= 146+39 = 185 kgm
h=15-2=l3cm; b=50cm

Dengan ca = 5,16 dan 5 = 0,4 maka dari tabel didapat


0=3,167 > Qo=0,972
100xnxo=4,091
CD
A= xbxh
loo;,
=ffi;x50x13=l,licm2
Tulangan minimum pelat
Amin =0'250/oxbxhl 1
= 0,25o/o x 50 x 15 = 1,875 cmz
Pakai tulangan tarik O 12 - 20 --> O"nran A = 4,52 cm2 > 1,9 cm2
A1 =5xA
=0,4x4,52=1,81 cm2
Pakai tulangantekan @8_ 20 -----> dengan A= 2,O1cm2 > 1,81 cm2

Tulangan bagi
A = 2Oo/o x 4,52 = 0,9 cm2
Pakaitulanganbagi2 @8-10 denganA=2,0,l t'n2 > 0,9cm2
-->
Rib 20/30
.N
q=(0fi,0+1.848)x0,25
-..t -17
I
169.5
= t=1fl9.
' 0,5x 1,0
Q =0,5xqxl
+ 1 .848) x 0,25 = 555,8 kg/ml
/---'-)-)
7 to
= 0,5 x 555,8 x 0,25 = 69,5 kg
M =ex2l3xl 0,25

=69,5x213x0,25 = 12 kgm

107
Pembesian
M = 12 kgm; h = 30 - 3 =27 cm; b = 20 cm
h27 ) 5 (tulanganminimum)
=17,7
24x27
0,2 x 1.400

Tul angan mi ni mu m balok torik


A--,.- -- 12 vhxh
"mln O*aU ^"

= --:l
12
x20x27 =3,12cm2
2.080
Pakai tulangan tarik O 12 - 15 ----r- dengan A = 6,78 cm2 > 3,12 cm2
A1 =6xA
=0,4x4,52=1,81 cm2
Pakai tulangan tekan A 8 - 15 ---r,' dengan A = 3,01 cm2 > 1,81 cm2

Tulangon geser
Q = 69,5 kg
_ o
xb=bxz= 69,s
2oxr/gx27
= 0,15 kg/cm' , ,b= 5,5 kg/cm2 (tidak perlu tulangan geser, pakai sengkang 2 A 6 - 15)

Baloktangga
Untuk balok tangga ini dianggap terletak bebas dengan ukuran balok 15/30.

P = 0,5 x Q1 = Q,J x 1.442 = 721 k9


Q1 = 0,5 x (lrll* - 0,5) x q xl*2/1,

= 0,5 x (0,8/0,7 - 0,5) x 498x0,7210,8 = 98 kg


g2=bxsxbalok=0,15x0,3x2,4=108kg/m1 A

ql =Ql +e2=206kg/ml
R4
R4=(0,5xP)+(o,5xql xl)
= (0,5 x 721) + (0,5 x 206 x 0,8) = 443 L,
Mlup mu* = RA x 0,4
= 442x0,4 = 177 kgm

Pembesion

ca= = 6,0 > 5 (tulangan minimum)


24 x 177
0,15 x 1.400

108 griyakreasi x l,]ler:ghirrifiq l(orislrukii lJrtcn unt0k Penqemh.r*qan Rur*h il0rti0(i,.;ti {j.rn iiriiik Eertingkrt x Pengembangan Rumah ke Arah Samping
Tulangan minimum
.12
A =-lJ- xbxh
"mln O*aU

-12- x$x27 =2,34cm2


= 2.080
A = 3'39 cmz > 2'34 cm2
Pakai tulangan tarik 3 @ 12 dengan
A1 =6xA
=0,4x 2,34=0,94cm2
Pakai tulangan tekan 2 O 8 dengan
A=2'26cm2 > 0'94 cm2

Tulangan geser
e=443k9
xb
o 443
= bxz= lirlla*27
5,5 kg/cm2
= 1,25 kg/cm)' 7b =
Tidakperlutulangangeser,pakaisengkang2a6_15(tumpuan)dan206_20(lapangan).

D. Perhitungan Balok Portal


1. Arah melintang (Potongan 1'1)

pemikul
void (ruang kosong): Pembebanan pelat pada balok
30 x 220 cm

dan mencapai beban


Untuk mempermudah perhitungan
yang melubangi pelat
petui ,atrimum, void (ruang kosong)
pelat pada
a[uu,t.n sehingga pada waktu pembebanan
(pembebanan penuh
n.tok A,rngg.p tiaut ada ruang kosong
untuk orang yang
pelat pada nalok)' Ruang kosong berguna
pengaku pelat atas
,"nuiki tangga tidak terbentur balok
matahari lebih banyak
'4 5' berukuran 15/30 cm, memberi cahaya
dan untuk lebih memperlancar sirku'
pada ruang di bawahnya,
Denah pembebanan Pelat Pada balok lasi udara antara ruang atas dengan
ruang di bawahnya
kebersihannya'
sehingga udara di dalam ruang terjaga

109
Penqembangan Rumah ke Arah Samping
x '' '
"'r
D_ beban pelat + beban balok + beban dinding tembok
= (0,5x0,25xqx1*12) +{4xo,2x(0,3- o,t)x2,41+ (o,25xqxl*22)+(0,8x0,2x(0,3-0,1)x2,4)
+ {0,5 x (3 + 0,8) x 3 x 0,250
= {0,25 x (0,25 x 0,498 x 32) + 0,384} + (0,25 x 0,498 xo,a\ + o,oll + 1,725
0,7 52 + 0.1 57 + 1,725 = 2,634 ton

Beban trapesium :

Q 1 = i0,5 x (ly t /lxt - 0,s) x q x lr12llrr ) + {0,5 x (ly2/lx2- 0,5) x q x l.,62/lrzl


= {0,5 x (4/3 - 0,5) x 0,498 x3t/41+ {0,5 x (4/0,8- 0,5) x 0,498 x0,8t/41
= 0,467 + 0,179 = 0,646 l/ml

Berat sendiri balok:


q2 = O,2Ox (0,40 - 0 10) x 1 x2,4 = 0,144 llml
Berat dinding partisi:
93 = 250 x3=0,751/m1
ql = gl +gZ+Q3 =0,646+0,75+0,1M= l,SqV^1

Momen primer (M0)

Ukuran balok = 20/40; ukuran kolom = 20130

Momen terjepit penuh pada dua perletakan


-Mogc=MocB =1/12xqxl2
= 1/12 x 1,54 x 42
= 2.053 tm
|<- a,00 ______'

Kekakuan

T ho=10 Y = 12,5

Y
.'. '"".
I' ' x garis netral
T 30l
I
Denah balok yang memikul pelat lantai pada kedua belah pitak

110 griyakreasi x
Dari PBI 71 diperoleh lebar manfaat flens balokT sebagai berikut.
.l
brsbo+f
a9o
.zo+ 5-
<20+80<roocm
t^b
br<bo-*-+
< zo + a,oi
10 *
390
2
. 20 + 40+ 150 < 210 cm
b, . b < 150 + 40 < 190 cm (diambil b, terkecil = 100 cm)

Garis netral terhadap sisi atas:


..
V
(20 x 30 x 25) + (100 x 10 x 5) 20.000
-1.)(rm
-
(20 x 30) + (100 x 10) 1.600

Momen inersia
Momen inersia terhadap garis netral (sumbu x-x)
t* = (tl12x box h3; + (Fxa2) + (1/12x!mx ho3) + {r xa2)^
"
= (1 /12 x bo x tr31 + 1bo x h x (25 - yl2l ( i iz
xb, x ho3) + !b, x ho x (1 2,5 - 5)2]
= /12x
(1 20 x 30J) + {20 x 30 x (25 - 12,5)2 + ( /12x 1 00 x 1 0r) + {1 00 x 10 x (1 2,5 - 5)z

= 45.000 + 93.750 + 8.333,3 + 56.250


= 203.333,3 cm4

Momen inersia terhadap kolom


lx =1/12xbxh13
= 1 /12 x20 x 303
= 45.000 cm4

Kekakuan

Kg4: Kg6 = K6p: K6g = 4xExl


LBA
, 4xExl
.ra
4xEx45.000 4xEx203.333,3
= ---- 3oo- ' +oo
= 150:508= 1:3,39

Ko ef i s i e n d i st i b u si (1t)

lrBA = pCD = KBA + KBC 5an I o,z:

Kor 3.39
l'tBC =ltca= 11*ftra = 1*r*=0,77
IIBA + pBC = ttCD + pCB = 0,23 + 0,77 = 1
TABEL 17
PERATAAN MOMEN DENGAN CARA CROSS

Titik kumpul A B C D
Batang AB BA BC CB CD DC
0,23 0,77 0,77 0.23
Mo -2,053 +2.053
+0,472 + 1,581 1,581 -0,472
+0,236 -0,791 +0,791 -0,236
+0,182 +0 609 -0,609 -0,1 82
+0,091 -0,305 +0,305 0,091
+0,070 +0,235 -0,235 -0,070
rA n2A
-0.118 +0, 1'1 I ,0,035
+0,027 +0,091 -0,091 0,027
+0,014 -0,046 +0,046 -0,014
+0,011 +0.035 -0,035 -0,011
+0,006 -0,018 +0,018 _U.UUO

+0,004 +0,014 -0,014 -0,004


+0.002 -0,007 +0,007 -0,002
+0,002 +0,005 -0,005 -0.002
Makhir +0,384 +0,768 -0,768 +0,768 ,0,768 -0,384

Momen akhir
0.768

f0,768
0,768

+0,384 0.384

Reaksi perletakan
Tinjou daeroh BC
IM6=g -+ (RBVx+)-(MSC+M63)-(0,5xqx12) =0
+0,768
-0.768 0,5xqxlz
^
nBV = --4
0,5 x 1,54 x 42
=- 4
= 3,0g ton
Rcv
RAV = RDV = Rcv = RBV = 3,08 ton

112 griyakreasi * x Pengembangan Rumah ke Arah Samping


Tinjau daeroh BA

+0.768
T IIMg -------> =0 (-RnH x 3) +M4g+ M4g=0
3,00 0.768 + 0.384

+0,384

+
RnH ' ' i(r"pit)
I = 0,384 ton (------>)

Tinjou daeroh CD

T 4. 768l-n
IMC = 0 ------->
-
RoH= 0,768+ 0,384
(ROn x:)- MCO - MDC = 0

3,00
l. 3

I *D
{-/
384
+-
Rott
Uepit)
= 0,384 ton (- - ,

Bidang momen (M), bidang geser (D), dan bidang normal (N)
Momen lapangan terjadi tepat pada bagian tengah bentang (portal simetris dengan beban
simetris). Adapun rumusan momen lapangan maksimum sebagai berikut.
Ml.p.rnu, = (RRVx l)* (0,5 x q x 12)- MBC
= (3,080 x 2) - (0,5 x 1,54 x 22) - 0,768= 6,160 - 3,080 - 0,768 =2,312tm
Mencari momen = 0 (untuk pemberhentian tulangan atau pembengkokan tulangan)
Mx=0 ---> (RnvxX)-(0,5xqxx2) MBC=0
(3,0s x X) - (0,5 x t,s+ xX2) - 0,768 =0
3,08X- 0,77X2-0,768=O

v _ -o tV o2 - +.a.c
^1 ,2 - 2.a
+3,08 + vlp82 - (4 x-477 x0,768) +3,08 + 2,67
2 x 0,77 1,54
,,
xl +3,08 + 2,67
-1ii-= = 3,73 m

v _ +3,08-2,67 _
x2 = --iii- =0,27 m

Pemberhentian tulangan pada jarak 0,27 m ('ll14 lmax atau 1/8 l); I = jarak bentang.

Pengembangan Rumah ke Arah Samping x ' * griyakreasi 11 3


Momen akhir

-0,768 +0.768 tm

-0,768 tm

+0,384 tm ,0,384 tm

Bidang M

-3,08 t

-0,384 1 ,5,714 5.7l1

Bidang D Bidang N

Gaya normal yang bekerja pada kolom - -RnV - P = -3,08 - 2,634 = -5,714 ton

Pembesian
MtnP, vtRx = 2'312 tm = 2'312 kgm
b=20cm; ht=40cm
h =ht-d=ht-(1/10xh1)
= 40 - (1110 x 40) = 40 - 4 = 36 cm
, oa l1nn
dn
ru nxob =ffi=0,972 z

Goris netral jatuh pada badan


Balok tekan jatuh pada badan maka lebar manfaat balok t diambil bo = 0,20 m
h
C^ =--:= = 2,56
" / nxM
vI o2o*t4oo
2qx2.312
\/-
V
,
bxo.
Dengan ca = 2,56 dan 6 = 0,6 maka dari tabel perhitungan lentur "n" didapat

114 qriyakreasi r( I r1:r:t;l


. Q=1,597 > 00= 0,972;Q1 =2,158
100xnxo=16,69
A =tDxbxh
16,69
= ,ii'rro x 20 x 36 = 5,01 cm2

Dari PBI 1971 disebutkan tulangan minimum balok tarik adalah


12
---->
a-* ,bxh
Amin = (o*au=teganganbajarencana)

12
= ,ffi- x 20 x 36 = 4,15 cm2
Kontrol tegdngdn

rb =
nh =;#!, = 36,53 ks/cm2 < ob = 6oks/cm2
o^ 1.400
(
o. =f = =648,75kg|cm2 6a= 1.4OOkg/cm2 (pakaitulanganAi2mm)
fr
Luas penampang batang tulangan:
A = 0,25 xnxd2
= 0,25 x 3,14 x 1,22 = 1,,l3 cm2
Pakai tulanga ntarik5 A 12 -------> dengan A = 5,65 cm2 > 5,01 cm2
A1 =6xA
= 0,6 x 5,0 1 = 3,01 cm2
Pakai tulangan tekan 3 O 12 -------> dengan A = 3,39 cm2 > 3,01 cm2

Tumpuon
+MBC = -MCB = 0,768 ton = 768 k9

BalokT tertarik sehingga dianggap balok persegi biasa dengan lebar bo = 20 cm.

h 36
Ld = 4.44
T ux768
\ /_
V o,zo x t.4oo

Dengan ca = 4,44 dan 6 = 0,6 maka dari tabel perhitungan lentur "n" didapat

Q = 2,77+ , 00 = 0,972; S1 = 4,454


100xnxol=5,521
A =rrlxboxh
5,521
=_100 x24
x20x36=1,66cm2

PengembanganRumahkeArah5ampinq* , ,,,i ' ,,,: ,i , ,': x griyakreasi 't 15


Tulangan minimum balok adalah
1)
Amin = -1 xbxh
"
al,l
1)
x20x36 =4,15cm2
= h
Pakai tulangan tarik 5 A D ---------> dengan A = 5,65 cm2 > 4,15 cm2
Al =6xA=3,01 cm2
Pakai tulangan tekan 3 O 12
D = 3,08 ton = 3.080 kg
-'-i- , ,
3.080 3.080
,
bxz bx7l8xh = 20x 718x36
Tb= = 4,89 kg/cm' .b = 5,5 kg/cm2

Tidak perlu tulangan geser, tetapi pakai sengkang 2 @ 6 - I5 untuk daerah tumpuan dan
sengkang 2A 6- 20 untuk daerah lapangan.

2, Arah melintang (potongan 3-3)


Pembesian pada balok portal arah melintang potongan 3-3 ini disamakan dengan balok portal
arah melintang potongan 1-1 dengan ketentuan sebagai berikut.
Daerah lapangan: - pakai tulangan tarik5 O 12
- pakai tulangan tekan3 A 12
Daerah tumpuan: - pakai tulangan tarik 5 A 12
- pakai tulangan tekan 3 O 2 1

Tulangan geser: - pakai sengkang 2O6- 15 (daerah tumpuan)


- pakai sengkang 2 A 6 - 20 (daerah lapangan)
3. Perhitungan balok anak
Perhitungan ini adalah arah memanjang dengan ukuran balok anak 15/30 cm. Adapun pembe-
banan pada balok anak ini seperti tampak pada skema berikut.
p - 05) x o Ag8 x 0,72 /0,8) +
= 0,5 x {0,5 x (0,s/0,7 (0,1 5 x 03 x 07 x 2A)}

= 0,5 x (0,10 + 0,076) = 0,09 ton


91 =0,25xqxl*
=0,25x498x3 =374kg/m1
9r = 0,15 x 0,3 x 2,4= 108 kg/ml
qT = qr + 92=374+ I08 = 482kg/m1 (dianggap terletak bebas)

IMg = g ---> (R4 x 3) - (0,5 x q x 12) - (P x 0,7) =o


(0.5 x 482 x 32) + (90 x 0,7)

,MA = 0 --> (Rg x 3) - (0,5 x q, 12] - (P x 2,3) = o


(0,5 x 482 x :2) + (90 x 2,3)
RB= =792k9

116 griyakreasi x : ' :. '.. ,,. ,: x Pengembangan Rumah ke Arah Samping


M*=(R4xX)-(o,5xqxX)
. X=1,50m ----> Mmax =(R4xX) -(o,5xqxX)
= (744 x 1,5) - (0,5 x 482 x 1,5) = 5741rn^

Pembesion

ca = 3,33
0,15 x 1.400

Dengan ca = 3,33 dan 6 = 0,6 maka dari tabel perhitungan lentur "n" didapat

Q =2,077, 00 = 0,972 ; Q\ = 3,000


100xnx(D=9,78
A =oxbxh
9,78
= 1OO;U x 15 x27 = 1,65 cm2

Tulangan minimum balok adalah


12
Amin = -1 xbxh
"au
12
= ffi x 15 x 30 =2,60 cm2

Pakai tulangantarik4 AD ------> dengan A=4,52cm2 > A=2,60cm2


Al =5x A=2,26cm2 -----------> pakai tulangantekan2A 12

Tulangon geser
D=792k9
D 792 792 1
=2,23kglcm2 > rb = 5,5 Kglcm'
' bxz bxTlSxh 15x718x27
Tidak perlu tulangan geser, tetapi pakai sengkang 2 @ 6 - 15 untuk daerah tumpuan dan
sengkang 2A 6- 20 untukdaerah lapangan.

4. Arah melintang (potongan 2-2)

P1 = (2 x 0,5 x 0,25 x q x lr2) + {0,5 x 0,2 x (0,3 - 0,1) x 3 x 24} +


(3x3x0,25)
= 1,121 + 0,288 + 2,25 = 3,659 ton

P2 = (0,5 x 0,25 xq x l*2) + (0,5 xV6)


- (0,5 x 0,25 x 498 x :2) + (0,5 x 57) = 589 k9

P3 = (0,5 x 0,25 x q x l*2) + 0,288 + 2,25


+ 320 ------>k---t
0,80
= 0,560 + 0,288 + 2,25 = 3,098 ton
Pemindahan beban pelat pada balok pemikul

Pengembangan Rumah ke Arah Sampinq x ;.: :., .1 .:1 :' : ti',' '.li :ri; x qriyakreasi 117
Beban trapesium:
91 = 0,5 x (ly1llxt - 0,5) x q x {t*12llr1)
= o,s x (4lz- 0,5) x 0,498 x (22 l+i = o,+ol t/
^1
92 = 0,5 x (lr2llx2- 0,5) x q x {tr32llr2)
= o,s x (i,zlt- 0,s) x o,qga x B2 li)) = 0,397 tlml
Ql=0,391 x3,2=1,27ton
93 = 0,5 x (ly3 /lx: -0,5) x q x {tr32llr1)
= 0,5 x 6,eto,l - 0,5)x 0,498 x (0,i2rc,a) = 0,098 t/m1
Q2 = 0,098 x 0,8 = 0.078 ton

Berat sendiri balok:


94 = O,2Ox (0,40 - 0,1 0) x 1 x2,4 = O,l++ tlml
Berat dinding partisi:
QS =2SOx3=0,75tlm1
Beban total:
ql =ql +Q++Qs
= 0,467 + 0,144 + 0,75 = t,:ot t/*1

Momen primer (M0)

Momen primer ini dihitung dengan asumsi


ukuran balok 20140 dan ukuran kolom 20130. Untuk
keperluan ini, perhatikan skema di samping.
1
3.00

I F--320------->ftt
Momen terjepit penuh pada dua perletakan :
(Q1 x 1,6 xz,+2) + (P2x3,2x o,g2) + (Q2x3,6x0,42)
-Mosc =(l12xqx12;+ 42
(1,27 x1,6xZ,+2) + (0,589 x 3,2x0,82)+ (0,078x l,OxO,+2)
=(1/12x1,36x1,42)+
42

=2,624|m
(Qr x 1,62 x 2,4) + (P
2x 3,22 x0,8) + (Q2 x 3,62 x 0,4)
+M0cg =ll12xqxl21+ 42
(1 ,27 x 1 ,62 x 2,4) + (0,589 x 3,22 xO,8) + (0,078 x 3,62 xO,4)
=(1/12x1,36x1,42)+
42
= 2,525 tm

118 griyakreasi * x Pengembangan Rumah ke Arah Samping


Kekakuan
.|<_ b -------------n
l- bm -------l

F+l Skema balok yang memikul pelat lantai pada


bo=20
bo = 20 kedua belah Pihak

Dari PBI 71 diperoleh lebar manfaat flens balokT sebagai berikut.


I

br<bo+!
a9o
.zo+ 5-
<20+80<roocm
t^b
br.bo.+.+
szo+ ff -# <20+40+tso<21ocm
brn . b < 150 + 150 < 300 cm (diambil b, terkecil = 100 cm)

Garis netral terhadap sisi atas:


..| (20x30x25)+(100x10x5) 20.000
=
(20x30)+(100x10)
= - tz,J Lilt
1.600
Balok tegangan tekan jatuh pada badan sehingga lebar balok sama dengan lebar bo = 20 cm,
-
Momen inersia
Momen inersia terhadap garis netral (sumbu x-x)
l* =(1/12x bo x h3)+ (F x a2) + (1/12xb, x ho3)+ {r x a2).
i
= (i/i2x oo x n31 + {bo x h x (25 - yl2l Oizx b, x ho3) + {b, x ho x (12,5 - 5)2}
-
= (1112 x 20 x 30J)+ {20 x 30 x (25 12,12 + l/12 x 100 x l0r)+ {100 x 10 x (12,5 - 5)r
= 45.000 + 93.750 + 8.333,3 + 56.250 = 203.333,3 cm4
Momen- inersia terhadap kolom
lx = 1 /12 x b x h13 = 1112x20 x 303 = 45'000 cm4

Kekakuon

Kg4: Kg6 = K6p: K6g 4xExl : 4xExl


LgR Lgc

_ 4xEx45.000 4xEx203.333,3
300- 400
= 150:508= 1:3,39

Pengembangan Rumah ke Arah Samping x 'x qriyakreasi 119


Ko efi si e n d i stri b u si (1r)

pBA =pcD= =, *h- =0,r,


GfftBC
Kor 3,39
ltBC =lrcB= KBA;i;- =,
u*=0,77
LrgR + IIBC = tlCD + IrCB = 0,23 + 0,77 = 1

TABEL 18
PERATAAN MOMEN DENGAN CARA CROSS

Titik kumpul A B D
Batang AB BA BC CB CD DC

0,23 0,77 0,77 0,23


Mo 2,624 +2,525

+0,604 +2,020 1,944 0,581


+0,302 -0,972 +1 ,010 -0,291
+0.224 +0.748 -0.778 -0.232
+0,112 -0,389 +0,374 -0,1 1 6
+0,089 +0,300 -0,288 0,086
+0,045 -0,144 +0.1 50 0,043
+0,033 +0,1 1 1 -0,1 16 -0,034
+0,017 -0,058 +0.056 -0,017
+0,013 +0,045 -0,043 -0,013
+0,007 -0,022 +0,023 -0,007
+0,005 +0,017 -0,018 -0.005
+0,003 -0,009 +0,009 -0,003
+0,002 +0,007 -0,007 -0,002
Makhir +0,468 +0,970 -0,970 +0,953 -0,953 -0.477

Momen akhir

1 20 griyakreasi * x Pengembangan Rumah keArah Samping


Pergoyongon
' Perubahan bentuk akibat gaya-gaya normal diabaikan sehingga panjang balok BC tetap.
Peralihan BB'= CC'= f. Untuk kolom-kolom AB dan DC, panjang dan kekakuan El sama sehingga
goyangan Mg4 dan M6p sama besar. Kedua momen Mg4 dan M6p arahnya ke kanan positif sehing-
ga diambil MBA = MCD = +1.000 c kgm.

e F-->l B' c F-l c'

C iE
j

\7
Mdo=loooo

TABEL 19
PERATAAN CROSS PERGOYANGAN

Titik Kumpul A B D

Batang AB BA BC CB CD DC

0,23 0,77 0,77 0.23

Mo +1 000 n +1.000 a

-230 770 -770 -230


22E a1E
100 -1 00
+77 +258 +258 +77

+39 +129 +129 +39

-99 _JU
-30 -99
-15 -50 -50 -15
+11 +39 +39 +11

+6 +20 +20 +6

E A
t3
a ,8 o _Ja

+2 +6 +t) +2

+1 ra +3 +1

4
-2 -1
-72 +824 n -824 ct -824 a +824 a -72

Titik Kumpul A B D

Batang AB BA BC CB CD DC
M1 +0,486 +0,970 -0,970 +0.953 -0,9s3 0,477

Mll +72 ct +824 a -824 a 824 a +824 a +72 ct"

Ml + Mll +0,485 +0,962 -0,962 +0,961 ,0.961 -.0,488

Penqembanqan Rumah ke Arah Sampinq x x griyakreasi 121


M;+ M;;= MBA (l+ ll)+ MCD (l+ ll) 970 + 824 cr - 953 + 824 0, = 0
1.648 a= -17
cr = -0,01
Reoksi perletakan
Tinjau doerah B

Ukuran balok = 20140


Ukuran kolom = 20130

l-<-3,20-ft,
IM6=6 ---> (Rgy x a) - (Q1 x 2,4) - (P2x 0,8) - (Q2 x 0,a) - MBC +
{ca -
(0,s x q x12;=9
(1,27 x2,4) + (0,589x 0,8)+ (0,078 x 0,4)+ (0,5 x 1,361 x4'.)+ 0,001
RBV = = 3,620 ton
4
IMg=6 ----> (Qr x - (Q2 x 3,6) - MBC + MCg - (0,5 x q x 12;= g
(R6y x a) - 1,6) - (P
2x 3,2)
(1,27 x1,6) + (0,589x 3,2)+ (0,078 x 3,6)+ (0,5 x 1,361 x 42)+ 0,001
Rcv = = 3,772 ton

Tinjau daerah B

+0,962
T
3,00

+0,485

*RAH I
Tinjau doeroh CD
IMC = 0 3)-
T -->
(ROn x MCD - MDC = 0

3,00 *"
I D
=*t*J*---,

122 griyakreasi x x Penqembangan Rumah ke Arah Samping


Bidang momen (M), bidang geser (D), dan bidang normal (N)
' oI* 0 ..-------- RgyxX-{e1 x(x-.1,6)}-(0,5xqxx2)-MBC=0
dx
3,620X -1,27X-2,032- (0,5 x 1,361 x X2)-O,gOZ=O
(2,35 x X) - (680 x X2) - o,gg+ = o
1,361X=2,35 + X=1,73m
Mlap.ma, = (RBV x1,73) -{1,27 x(1,73- 1,6)}- (0,5 x 1,361 xt,lZ2) . 0,962
= (3,620 x 1 ,73) - (1 ,27 x 0,13) - (2,037 - 0,962)
= 3,100 tm
Mencari momen = 0 (untuk pemberhentian tulangan atau pembengkokan tulangan)
Mx =0 ---------> (RgyxX) - (0,5 xq xx2)- (Q1 x (x- 1,6)- MBC= 0
(3,620xX)- (0,s x 1,361 xX2)- {1,27 x(X-1,6)_ 0,962=O
2,35X-O,6UX2+1,07=O
/-- 1

-b +\/ bz - 4.a.c
x1 =
,2 2.a
.rF
+2,35 +V 2,352 - (4 x 0,681 x 1,07)
, - ,.r,bu I

+2,35 + 1,615
=- 1,362

x1 = 11it_],611 = 2,91 m
1,362

x2
+2,35 - 1,615
= 0,54 m
1,362
Pemberhentian tulangan berada pada jarak 0,54 m (1/8 jarak bentang) dan 2,91 m (114 jarak ben-
tang).

Momen dkhir

0 962 0,961 0.962 tm +0,96 1 tm

+0.485 tm -0,488 tm

Bidang M

Pengembangan Rumah ke Arah Samping x ,i...r x griyakreasi 123


-3.772 |

7 )70 -6.870

+0,482 t Bidang N

Bidang D

Gaya normal yang bekerja pada kolom = RAV + P


NA = -3,620 - Pt = -3,620 - 3,659 = -7,279 kg
ND= -3,772 - P3 = -3,098 - 3,772 = -6,870 kg

Pembesian lapangan BC
Mlrp.rr* = 3,100 tm = 3.100 kgm
b=20cm; ht=40cm
h =ht-d=ht-(1/10xh1)
= 40 - (1/10 x 40) = 40 - 4 = 36 cm
o.
oo =ffi= 1.400
ro*60=o'972

Garis netrol iatuh pada badon


Balok t tekan jatuh pada badan maka lebar manfaat balok t diambil bo = 0,20 m
h 36
L.
o = 2,20
\/v/ nxM
, 24 x 3.100
bxo, 020 x 1.400
-
Dengan ca = 2,20 dan 6 = 0,4 maka dari tabel perhitungan lentur "n" didapat
Q = 1,241 > 0o = 0,972; S1 = 1,609
100 x n x(UJ=23,74
A =Coxbxh
23.74
- -100 x24 x20x36 =7,12cm2

Dari PBI 1971 disebutkan tulangan minimum balok tarik adalah

=:iuau *bxh +
12
Amin (o*au=teganganbajarencana)

=+2.080 x20x36 =4,15cm2

124 griyakreasi x ,',:,; , x Pengembangan Rumah ke Arah Samping


Kontrol tegangon
_ 6u 1.400
- n y.0_ Uh
1
.O =46,78kglcm2 . 6b = 6Okglcm2

o, = j?o^ 1.400
=
. (
=879,11kg/cm2 6a = 1.4OOkg/cm2 (pakaitulangan @ 16 mm)
" ol t,oog
=
Luas penampang batang tulangan:
A = 0,25 xnxd2
= 0,25 x 3,14 x 1 ,62 = 2,01 cm2
Pakai tulanga ntarik4 @ 16 dengan A = 8,04 .r2 > 7,12 cm2
Al =6xA ->
= 0,4 x 7 ,12 = 2,85 cm2
Pakai tulangantekan 2A$ -------> dengan A=4,02cm2 > 2,85cm2

Tumpuon
+MBC = -MCB = 0,962 ton = 962 kg

BalokT tertarik sehingga dianggap balok persegi biasa dengan lebar bo = 20 cm.

C^ =
h36 t-=5,9O
" /nxM = I zqxsoz
V- b-.. V o"root*o.
Dengan ca = 3,96 dan 6 = 0,6 maka dari tabel perhitungan lentur "n" didapat

Q = 2,448, Q0 = 0,972 ; Q1 = 3,737


l00xnx<rl=7,055
A =(Dxboxh
7.05s
x2ox36 =2'12cm2
= #h
Dengan hasil tersebut maka pembesian disamakan dengan tulangan lapangan, yaitu tulangan
tarik4@16 dan tulangan tekan 2 O 16.

Tulangan geser
D=3,772ton=3.772k9

Hasil tersebut mengharuskan penggunaan tulangan geser.


x1 = 5,99 - 5,5 = 0,49 kg/ cm2 (pakai sengka ng 2 @ 6).

Jarak sengkang:
0,57 x 1.400
A-=-=81Cm
"s 0,49 x 20
Dengan demikian, pakai sengkang2@6- 10 untukdaerah tumpuan dan sengkang 2O6-15
untuk daerah lapangan.
5. Arah memanjang (potongan 4-4)

Denah pembebanan pelat pada balok

Beban trapesium:
Pt = 0,5x{0,5x(lrllr-0,5) xqxl*2}+{0,06x0,5 x4x2,4)
= 0,5 x {0,5 x(413 - 0,5) x 0,498 x0,8'l + 0,144
= 0,360 + 0,144 = 0,504 ton
P2 = 0,36+ {0,5 x 0,5 x (lrll* - 0,5) x q x l*2) + {O,Z x (0,4 - 0,1) x4x2,4l + berat dinding tembok
= +
0,36 {0,5 x o,sxi+lz-0,5)x0,498x 32\+o,zgg+0,144+ (0,5 x4x3 x0,25)
= 1,582 + 1,5 = 3,082 ton
P3 =2x0,5x{0,5x(lrll*-0,5)xqIl*2}+{O,Sx0,2x(0,4-0,1)x4x2Al+ beratdindingtembok
= 0,5 + {(4/3 - 0,5) x 0,498 x 32} + 0,288 + 1,5
= 3,656 ton
Beban segi tiga:
91 = 0,25 x Qpqlat x l* = 9,25 x0,498 x 0,8
= 0,i 00 t/ml
g2 = 0,25 x Qpqlat x l, = 9,25 x 0,498 x 3

= 0,374L/ml
Berat sendiri balok:
Q3 = b x h x berat jenis beton
= 0,20 x (0,30 - 0,10) x2,4
= 0,096 t/m1
94 = berat Pasangan batu bata
=0,25x3=0,750 t/m1
Beban total:
ql = Ql +9:+Q+
= 0,100 + 0,096 + 0,750 = O,946llml
q2=92+Q:+Q4
= 0,374 + 0,096 + 0,750 = 1,220l/m1

griyakreasi x ,' x Pengembangan Rumah ke Arah Samping


Momen primer (M0)

P'1 | Pz

0.80

-M0BC = +M06U = -tvt0 CE = +M0EC


= 1112x qxl2
= 1112x 1,22x32 = 0,915 tm
+MogO =-Mot,
=(0,5xqx12;+1e1xo,a1
= (0,5 x 0,946 x 0,e2) + (o,so+ x 0,8) = s,766 1m

Kekokuon

l<- b --->l
F<- b. I I Y = 11,67
T
30lx-
fno=,o
x garis netral
r.
I

I
F<+l Denah balok yang memikul pelat lantai pada satu belah pihak
bo=20
<- b1

---;-l
Dari PBI 71 diperoleh lebar manfaat flens balok L sebagai berikut.
t^
br<bo+-e
qlQl-300 <20+30<50cm
10
b*. b < 200 cm (diambil b, terkecil, yaitu 50 cm)
Garis netral terhadap sisi atas:

v_ (20x30x15)+(30x10x5) 10.500
(20x30)+(30x10) = 900
=11.67 cm

-
PengembanganRumahkeArahSamping x :',;,', x griyakreasi 127
Momen inersia
Momen inersia terhadap garis netral (sumbu x-x)
l^ = (1112x box h,3) + (r xa2) + (1/12x bx ho3) + (F xa2)
= (1/12 x bo x h13) + {bo x h1 x (1 5 - y)2} + (1112 x b x ho3) + {b x ho x (y - 5)2}
= ('t /12x 20 x 303) + {20 x30 x (1 5 - 1 1,67)2 + 0 /12x 3o x t03) + {30 x 10 x (1 1,67 - 5)2
= 45.000 + 6.653 + 2.500 + 13.347
= 67.50Q cm4
Momen inersia terhadap kolom
lx = 1 112 x b x hr3 = 1/12x30 x 203 = 20.000 cm4

Kekakuan
4xExl 4xExl
LgR Lgc
4xEx20.000 4xEx67.500
300 300
= 1 '.3,375

4xExl
4xExl --;--:- 4xExl
K6g:K6p = KCE = ----
LCB LCD ,
LCE

4xEx67.500 4xEx20.000 4xEx67.500


300 300 300
= 6,75'.2,00 :6,751313

Ko efi si e n d i st r i b u si (lL)
Titik kumpul B

I.BA =trEF= =1++,37s=0,23


GffiG-
Kor 3,375
IBC =IEC= KBAiiBC- =urru=0,77
ItBn + pBC = IICD + pCB = 0,23 + 0,77 -- 1

Krn 6,75
IIlrp
LD= -;;---- .;!P .- =0,435
K6g+K6p+K6E 6,75+2,00+6,15
Krn 2,00
'tlrn=
LU ----.*s
K5g + K6p + -
K6g 6,75 + 2,00 + 6,75
=0,130

Kcr
---.-.'--'------ _ 6,75
'tl.tr
LL= K6g + K69 + K6E 6,75 + 2,00 + 6,75
=0,435

mCB + mCD + m6p = 0,435 + 0,130 + 0,435 = 1

1 28 griYakreasi x x Pengembangan Rumah keArah Samping


TABEL 20
PERATAAN MOMEN DENGAN CARA CROSS

Titik
A B C D E F
Kumpul

Batang AB BA BG BC CB CD atr DC EC EH EF FE

0,230 0,770 0,435 0,1 30 0,435 0,770 0,230


Mo +706 -91 5 +9'15 -91 5 +91 5 *706
+48 + 161 +0 +0 +0 -161 -48
+24 +0 +81 -81 +0 +0

Momen
Akhir
+24 +48 +706 -754 +996 -996 +754 -706 48 -24

-0.754 +0,996
B

Reaksi perletakon
Tinjau daerah BG Rev

l<_ a,oo ____>l


R4y kiri = (ql x l) + P.1

= (0,946 x 0,8) + 0,504


Rg6 kiri = 0,757 + 0,504 = 1,261 ton

Tinjau daerah BC

rM6=6 --> (Rg6x3)-Mg6+M6g-(0,5xqx12;=9


-0,754 +0.996
(0,5 x q x 12) +o,lsq-o,ggo
R4y kanan = = 1,750 ton

R4y = R4y kiri + R4y kanan


= 1,261 + 1,750 = 3,01 1 ton
Fe- s,oo ----,
IMg=6 (-R6yx3)- M66+M6g+(0,5xqx12)=o
(0,5 x q x P1 - o,ts+ + o,oso
RPY kiri = = 1,91 1 ton
3

Pengembangan Rumah ke Arah Samping x ,rtr,:.;r ,,,.111 ;j.,,1,,,i..; q..;:, i1,t11 I x qriyakreasi 129
Tinjau daeroh CE
IME=6 -> (R6yx3)- M65+ Mp6- xqx 12) =o
(0,s
0,996 +0,754 (o'5xqx12) +0'996-0'754
Rpykanan - =1,91 lton

RDV = RDv kiri + RPY kanan


Rcv + 1,911 =3,822ton
= 1,91 1

F(_ ____!
s,oo IMg=s --> (-REVx3)-M6g+Mg6-(0,sxqxl21=s
(0,5xqx12) -0,996+0,754
Rpykiri - =1,750ton

Tinjau daerah EH

Rpy kanan = (ql x l) + P1


= (0,946 x 0,8) + 0,504
= 0,757 + 0,504 = 1,261 lon
RFv =RFvkiri+RPYkanan
= 1,750 + 1,261 = 3,01 1 ton

Tinjau daeroh BA

_T-
/-l-\ T
IMg = 6 ---> (-R4g x 3)- M4g + MRg = O

I
|
. 0,048 + 0,024
"AH___ 3
I
+o,oa8
| 3.00

\rl
+o,oza I

-------")- I
r
= +o,o24 ton ( ------> )

RAH // /'/

Tinjau daerah EF

IM6 = 6 ----> (+Rp;1 x 3)- M6p + MFE = 0

-
D_ 0,048 + 0,024
"FH- 3

= +o,o24 ton ( <- )

Bidang momen (M), bidang geser (D), dan bidang normal (N)
Untuk mencari momen lapangan maksimum, perlu ditinjau momen-momen dari beberapa
daerah sebagai berikut.

130
x Pengembangan Rumah ke Arah Samping
Tinjau daerah BC
. Mx = (RAVkananxX)-MBq-(0,5xq xX2) =0 -0,754 10.996

= 1,750X - (o,5 x 1,22)Xz - 0,754


dM..
dx
^ _0 Rev
1,750-1,22X=0 k_ 3,oo ___,
1.7s0
x - 1,22
-1,43m
Mmax = (R4ykananxX)-(0,5x q xX2)- Mg6
= (1,7 50 x 1,43) - (0,5 x 1,22 x t,+22) - 0,7 54 = 0,501 rm
Mencari momen = 0 untuk pemberhentian tulangan atau pembengkokan tulangan menggu-
nakan rumus berikut.
Mx= 0 ----> (RRvx X) - (0,5 x q xX2)- MBC= 0
1,7 50X- (0.-5 x 1.22 x Xz) - 0,754 = 0
0,61X2- 1,750X + 0,754 = O

-o*Vuz-r+*.*.1
\,2 2xa
_ +1,750 ! -1,7502 - e x0,61 x0,754)
2 x0,61
1,750 + 1,106
X1
| =-* 1)) =2,34m

vA.> _ 1,750-1,106
= 0,53 m
' 1,22

Dengan demikian, pemberhentian tulangan berada pada jarak 0,53 m (1/6 l) dan 2,34 m (1/51)
dengan ; = panjang bentang yang bersangkutan.

Tinjou doeroh CE
Mx = (RDVkanan xX) -(0,5 xq xX21-MCE =0
= 1,91 lX - (o,5 x 1,22)X2 - 0,996
dM.. +0,966 +0.754
-.j=0
dx
c

1,911-1,22X= O *"u
1.91 1

1,22
3,00 ----t
Mmax = (R4ykanan xX)- (0,5 x q x X2)-tr4g6
= (1,750 x 1,43)- (0,5x1,22xt,+32) -0,754= 0,501 tm

Mencari momen = 0 untuk pemberhentian tulangan atau pembengkokan tulangan menggu-


nakan rumus berikut.

Pengembangan Rumah ke Arah Samping x x griyakreasi 131


Mx=0 --> (Rpyxx)-(0,5 xqxx2) - McE= 0
- (0,5 x 1.22 xX2) - 0,996 = 0
1,91 1 X
0,61X2 - 1,91 1X + 0,996 = 0

_b+\GZIA*axc)
xt,z
2xa
_ +1 ,g11 ! -1 ,y 12 - (4 x 0,61 x 0,996)
- 2x0,61
1,911 + 1,105
-Xl = =2,47m
ff
vX2 _
=
1,911-1,105
=0,66m
T
Pemberhentian tulangan berada pada jarak 0,66 m (l/6 l) dan 2,a7 m ( 15 l),

Kontrol
IV= 0 ----> (2xql x l) + (2 xq2 x l) + (2 x P1) = RAV+ Rgy+ Rpy
(2 x 0,946 x 0,8) + (1,22 x 3) + (2 x 0,504) = 3,01 1 + 3,822 +3,01 1

1,514 + 7,32 + 1,008 = 9,842


9,842-9,844=0,002=0
IH = 0 ----> R4g+Rpg+Rpg=0
0,024+0-0,024=0

Bidang momen (M), gaya lintang (D), dan gaya normal (N)

Bidang M

+24 -24 Bidang D

132 griyakreasi * ..",1.,,.',.:::,,,,ril |. tl't I:':,.i ii:,: i't;j,,] I x Pengembanqan Rumah ke Arah Samping
Bidang N

-6.093 -7.478

Gaya normal
NA =-P2-RAV =-3,082-3011 =-6093k9
ND =-P3-RDV = *3,656-3822 =-7478k9
NE =-P:-RFV =-3,082-3011 =-6093k9

Pembesian lapangan
MCB = 501 kgm
Garis netral terletak pada badan sehingga dianggap balok persegi biasa dengan lebar bo =20 cm.
ht =3ocm
h =ht-d
ht-(l/10x
= h1) = 30 - (1110x 30) = 30-3 = 27 cm
o-
0o = n;fu =ffi
1 4On
= 0,e72

- - h 27
L1 -- -n..
" /nxM l:4x5u -+.lZ

V bxou V 0,20x1.400
Dengan ca = 4,12 dan 6 = 0,4 maka dari tabel perhitungan lentur "n" didapat
0=2,50g > 00= 0,972;01=3,865
100xnxr.o=6,336
A =oxbxh
6,336
x20x27 =1,426cm2
= ffi-
Tulangan tarik minimum balok adalah
.12
Amin = -- xbxh
"au
12
= x20x27 =3,12 cm2 (pakai tulangan 0 12 mm)
tfu-
Luas penampang batang tulangan:
A = 0,25 xnxd2
,l,13
= 0,25 x 3,14x1,22 = cm2
Pakai tulangan tarik 4 A 12 dengan A = 4,52.12 , Amin = 3,12 cm2

Pengembangan Rumah ke Arah Samping x 133


A1 =6xA
= 0,4 x 4,52 = 1,808 cm2
Pakai tulangan tekan minimum 2 A 12.

Tumpuon CB
MCB = 996 kgm
Garis netral terletak di badan sehingga dianggap balok persegi biasa dengan lebar bo =20 cm.
ht =3ocm
h = ht-d = ht -(110 x h1) = 30 -(1/10 x30) = 30-3=27 cm
o.- 1.400
fl = -d 1
' nxo6 24x60 =0.972
ca=
h27

Dengan ca = 2,92 dan 6 = 0,4 maka dari tabel perhitungan lentur "n" didapat
Q=1,740 > 00=0,972;Q1 =2,396
100xnxtrl=12,59
A =0xboxh
12,59
x 20 x27 = 2,83 cm2
100x24
Tulangan tarik minimum balok
12
Amin = uau
- xbxh
12
= --,--:- x20x27 =3,12cm2 (pakaitulangan O 12 mm)
2.080
Luas penampang batang tulangan:
A =0,25xrxd2
=0,25x3,14x1,22 = 1,.l3 cm2
Pakai tulangan tarik 4 O 12 dengan A = 4,52 cm2 > Amin = 3,12 cm2
A1 =6xA
= 0,6 x 3,12 = 1,87 cm2
Pakai tulangan tekan 2 A D dengan A = 2,26 cm2 > 1,87 cm2

Tumpuon
Mgc = -754kgm
Mgc =+7o6kgm
Mcr =-996kgm
Mrc = + 754kgm
MrH =-7o6kgm
Tulangan disamakan dengan tumpuan MCB sehingga pakaitulangan tarik4@ 12 dan tulangan
tekan 2 A 12.

griyakreasi x x Pengembangan Rumah ke Arah 5amping


Lapangan CE
' MCE = o'491 kgm

Dengan nilai tersebut maka disamakakan dengan M6g sehingga pakai tulangan larik4A 12

dan tulangan tekan2 @ 12.

Tulangan geser
D = RDV kiri = 1.91 1 kg

a,
D 1.911 l.9l1
'o =-= bxz 20x7/8xh=
20x7/8x27
=4,o4kglcm2 < t6= 5,5 kg/cm2

Tidak perlu tulangan geser, tetapi pakai sengkan g 2 @ 6 - 15 untuk daerah tumpuan dan sen-
gkang 2 O6-20 untukdaerah lapangan.
- -
6, Arah memanjang potongan 5-5

Denah pembebanan pelat pada balok

Beban trapesium:
P1 = 0,5 x i0,5 x (lylx
- 0,5) x q x l*2i + {0,06 x 0,5 x 4 x 2,4)
= 0,5 x {0,5 x (a/3 - 0,5) x 0,498 x 0,82} + 0,1 4! = 0,360 + 0,1 44 = 0,504 ton
P2 = 0,36+i0,5x0,5x(lrll*-0,5)xqxl*2)+{0,2x(0,4-0,1)x4x2A}+beratdindingtembok
= 0,36 + {0,5 x 0,5 xi4/3- 0,5) x 0,498 x E2} + O,Z8A + 0,1 44 +(0,5 x 4 x 3 x 0,25)
= ,582 + 1,5 = 3,082 ton
1

P3 = 0,934+{0,5x(lyllx-0,5)xqxl*2}+[{0,5x0,4x (lrllr-0,5)xqxl*2}xt,z/+]
+ {0,2 x 0 x (0,40 - 0,10) x 4 x2,4} + 1,5
= 0,934+{0,5 x (0,8/0,7-0,5)x0,498x0,22}+{O,S x0,5 x (3,2/3-0,5)x0498x 32x3,2/4}
+ 0,288 + 1,5
= 0,934 + 0,078 + 0,508 + 0,288 + 1,5 = 3,308 ton
P4 = PB2= 0,090 kg (dari balok anak)
P5 = 0,36+0,508+{0,5 x 0,2x(0,4 -0,1)x 4x2,41+ berat dinding tembok
= 0,36 + 0,508 + 0,288 * 1,5 = 2,656 ton

135
Beban segi tiga:
Q1 = 0,25 x Qpelatx lx= 0,25 x0,498 x 0,8 = O,tOot/*1
92 = 0,25- oi"i., x ll = g,25 x 0,498 x3 = 0,374 t/m1
9: = 0,zs , q;i;;xll = s,25 x0,4e8x0,7 =0,087 t/'1
Q3 = 0,087 x0,7 = 0,06'l ton
Berat sendiri balok:
Q4 = bx h x beratjenis beton = 0,20x (0,30- 0,10) x2,4= 0,096 t/m1
g5 = berat pasangan batu bata = 0,25 x3 = 0,750 t/m1
Beban total:
ql = 91 +9++Q5=0,100+0,095+0,750 =0,946tlm1
q2 = 92+ 9+ + qs = 0,374 + 0,096 + 0,750 = 1,220 llml
q3 = q+ + qs = o,ogo + 0,750 = 0,846 t/m1

Momen primer (M0)

-MOSC = 1l12xq x 12 = 1112x 1,22x 32 = 0,9i 5 tm


-M";; = (e3 x 0,35 x2,6s2)+ (P+x 0,7 x2,32) + (1/12x0,8+6x 32)
= (0,061 x2,46)) + (0,09 x 3,7) + 0,635 = 1,118 tm
-MoEC = (Q3 x 0,352 x 2,65) + (P4xA,72x 2,3) + (1112x0,946 x32)
,l,831
= (0,061 x 0,323) + (0,09 x 1,'13) + 0,710 = tm
+MoBG =-MoEH =ll2xqxl2i+P1 xo,8
= (112x0,946x0,82)+ (0,504 x 08)= 9,393 + 0,406 = 0,709 ton

Kekakuan
Dari PBI 71 diperoleh lebar manfaat flens balok L sebagai berikut.
t^
b, < bo +r[
300
<20+_TF _<20+30<50cm
b, . b < 200 cm (diambil b, terkecil, yaitu 50 cm)

136
l<- u --->l
F<- b, >l *
''o =
T {n" = Y 11'G7

t'
garis netral
'ol'
i
FG>l
bo=20 Denah balok yang memikul pelat lantai pada satu belah
F<_ bk _______).i pihak

Garis netral terhadap sisi atas:


(20x30x15)+(30x10x5) 10.500
Y_ (20x30)+(30x10) = 11.67 cm
900

Momen inersia
Momen inersia terhadap garis netral (sumbu x-x)
l* = (1/12x box tr,3) + 1r*a2; + (1/12xbx ho3) + (Fxa2)
= (1/i2x bo x h13) + {bo x ht x (ts -y)2t + ifiz^b x ho3) + {b x ho x (y- s)2}
= (1 /12x 20 x 305) + {20 x 30 x (1 5 - 1 1,67)2 + ( /12x 30 x I 03) + {30 x 10 x (1 1,67 - 5)2
= 45.000 + 6.653 + 2.500 + 13.347 = 67.500 cm4
Momen inersia terhadap balok CE

lx = 1/12x b x h13 = 1/12 x20 x 303 = 45.000 cm4


Momen inersia terhadap kolom
lx = 1 l12x b x h13 = 1112x30 x 203 = 20.000 cm4

Kekakuon
4xExl 4xExl
LBA LBC

_ 4xEx20.000 . 4xEx67.500 ="t:3.375


300 300

K6g : K6p = KCE =


4xExl 4xExl 4xExl
Lcg Lco
.

Lcr
4xEx67.500 4xEx20.000 4xEx45.000
=6,75:2,00:4,50
300 300
KE6 : Kgp =
4xExl 4xExl
Lec Lrr
4xEx45.000 4xEx20.000
= z,zJ.
300 300
I

Pengembangan Rumah ke Arah Samping x 137


Ko efi si e n d i st r i b u si (1t)
Titik kumpul B

,,^r KgR
l'tBA - lqA-KBC =L=0.23
- 1+3,375-"'"
Kor
UBC =CilE =
3'375
1u*=o'77
lrBR + PBC = = 0,23 + 0,77 = 1

TitikkumpulC

-- =
,,
Kcg
-
6'75
rLb K6g + K6p + K6g 6,75 + 2,00 + 4,50
= 0,51 0

..-Kcn-2,00
trCD - = 0,130
K6g + K6p + K6g 6,75 + 2,00 + 4,50

.. KCt _ 4,50
ttCE = KCE + 2,00 + 4,50
= 0,340
KCB + KCDJ 6,75

l.[Cg + LICO + l.tCU = o,51o + o,13o + o,${o = 1

Titik kumpul E

rr^. - Krc 2'25


I,BA- = "'"'
Kg6+KEP 2'25+1=0,69
Krr
G1?; = z2u,
1

UBC = =o'tt

IBA +PBC==0,69+0,31 =1
TABEL 21
PERATAAN MOMEN DENGAN CARA CROSS

C E F
Titik Kumpul B

Batang AB BA BG BC CB CD CE DC EC EH EF FE

0,230 0,770 0,510 0,1 50 0,340 0,690 0,310

+709 -91 5 +91 5 1.118 +83'1 709


Mo

+47 +1 59 +104 +30 +69 -85 38

+24 +52 +80 43 +15 +35 -19


12 +0 -19 -6 13 24 11

-6 -10 -20 12 3 7 -6
+2 +8 +'16 5 '11 +5 +2

l\il I +18 +37 +709 -746 1.076 +29 1 '106 +12 +755 -709 -47 -la
EMg=6 rMc= 1-0 rlvlE=-1 -0

Portal simetris dengan beban tidak simetris akan menyebabkan konstruksi bergoyang. Untuk
kestabilan konstruksi, perlu momen pergoyangan yang didistribusikan ke balok dan kolom. F[al ini
pada akhirnya akan menambah kekuatan atau pembesian ke arah konstruksi itu bergoyang.

138
Pergoyangan
.
Perubahan bentuk akibat gaya-gaya normal diabaikan sehingga panjang balok BC tetap.
Peralihan BBI = CC1 = EEl = f. Oleh karena kolom AB, DC, dan FE panjang serta kekakuan El sama
maka goyangan Mg4, M6p, dan Mgp sama besar. Sementara arah dari ketiga momen tersebut ke
kanan positif. Dengan demikian, diambil nilai Mg4 = MCD = MEF = +100 kgm.

st l<->l 6 6t l<->l 6 l---l .

Denah pergoyangan

TABEL 22
PERATAAN CROSS PERGOYANGAN

Titik Kumpul A B t, D E F

Batang AB BA BG BC CB CD CE DC EC EH EF FE

0,400 0.600 0,285 0.430 0.285 0,500 0,500

Mo +1 00a +1 00cr +1 000

40 -60 -28 44 -28 -50 -50


-20 -14 -30 -25 14 -25
+6 +8 +16 +24 +16 +7 +7

+3 +8 +4 +4 +6 +8 +4

A
-2 4 -2 4 4
?
-2 -1 2 1 -1 2

Mtt
-19a + +63a - 6 -S4d + 4 42d+ 4 +76a - 8 -37d + 4 -17a + -54fl + 5 +53a - 5 -23a +
s = -0,10

Titik Kumpul A B U D E F

Batang AB BA BG BC CB CD CE DC EC EH EF FE

M; +18 +37 +709 -746 +1.076 +29 1.106 12 41


-709
Mtt -1 9a +63cr -64a 42u +75fl -37c -17u -54o +53d -23a
Mr*il
+20 +31 +709 -740 +1 080 +21 -1 102 +14 +760 -709 -23
a =-0,10

M1+M11= MBA (l+ ll)+ M6p (l+ll)+ Mrr (l+ ll)


37 + 63u + 29 + 76a - 47 + 53u = 0
192a =-19
_10
0 =6=-o,lo

x qriyakrE5
Momen okhir

+709

Reoksi perletakan
Tinjou daerah BG

P1 Rgy kiri = RAV kiri = (q1 x l) + P1

= (0,946 x 0,8) + 0,504


= 0,757 + 0,504 = 1,261 ton

Tinjau daerah BC

rM6=6 --> (RBVx3) - MBC + McB- (0,sxq x 12; =9


-0,740 +1,080 (0'5xqx12)+-0'740-'l'080
R4ykanan - 3
= 1,7'17 ton

RRV = RAV = R4y kiri + R4y kanan


Rcv = 1,261 + 1,717 = 2,978 ton
l<_ 3,OO ---, EMg=6 -> (-R6yx3)- Mg6+M6g+(Q5xqx12;= 0
(0,5 x q x 121 - 0,2+o + t.oao
RPY kiri = = 1,943 ton

Tinjou daeroh CE

IME=Q --> (R6y x 3) - (Pa x 2,3) - (Q x 26s) - MgE + Mp6 - (05 x q x 12) =o
1
(0,s x q x 12) + (0,09 x 2,3) + (o,o6t x 2,65) + 1,102 - o,t6o
Rpy kanan =
E
U = 1,506 ton
Rcv Rev ROV = RDV kiri + Rpy kanan
u
= 1 ,943 + 1,506 = 3,449 ton
I-(- 3,oo ---->l Wc = o --> (-R5y x 3) ql + (Q x q35)
F+>l - (P4 x - McB + MEC - (g5 x q x 12) =o
0.70
Nrir
(0,5 x q x t2) - (o,os x o,z) + (0,06r x 0,35) + i,102 - 0,7 60
nFV =
3

= 1,183 ton

140 griyakreasi x i ,i,!,:',,/i. ,1::i,.:,;l ll',,r,,.'1,' 4 PengembanganRUmahkeAfahSamping


Tinjou doerah EH

Rpy kanan = (ql x l) + P1


= (0,946 x 0,8) + 0,504
= 0,757 + 0,504 = 1,261
Rgy kanan Rpy = Rpy kiri + Rpy kanan

= 1,183 + 1,261 =2,441ton

Tinjou daeroh BA

-T IMg = I ---> (-R4g x 3)- M6 + MAB = 0


/T\ T
031
_ 0,031 + 0,020
+0 I

3,00 "AH_ 3

(
I
*n nrn I
= o,o17ton ------->
\,
------,)-
RAH,,,,

Tinjau daerah CD

IM6=6 -. (+Rgg x 3)- MCD + MOC = 0


0.021 + 0.014
nrH= l
= o,o12ton(+

Tinjau daerah EF

IMg=6 --> (+Rpgx3) -Mgg+MpE=0


_
n' 0,052 - 0,023
"FH- 3

= o,o25 ton ( <- )

Bidang momen (M), bidang geser (D), dan bidang normal (N)
Untuk mencari momen lapangan maksimum, perlu ditinjau momen-momen dari beberapa
daerah sebagai berikut.

Pengembangan Rumah ke Arah Samping x * griyakreasi


Tinjou daerah BC

-0,740 +1,080 Mx = (RAV kananxX)- MBC-(0,5 xq xX21 = g


= 1,717X - (o,5 x 1,22)X2 - 0,740
dM..
^ _0
dx
F_ s,oo __).]

1,717 -1,22X=0
X fr
v - 1,717 _,
_ =t,+t^
Mmax = (R4ykanan x X)- (0,5 xq x X2)--MeC
= (1,7 17 x 1,41) - (0,5 x 1,22 x l,+12) - 0,7 40 = 0,47 0 tm
Mencari momen = 0 untuk pemberhentian tulangan atau pembengkokan tulangan menggu-
nakan rumus berikut.
Mx = 0 -----> (R4yx X) - (0,5 x q x X2) - MBC = 0
1 ,717x - (0,5 x 1 ,zz x X2) - 0,7 40 = O

0,61X2 - 1,7 17X + 0,7 40 = O

a2-@xaxc)
x1 =
,2 2xa
+1,717+'lm
2x0,61
1.717 + 1.152
Xr =:-------'' =2,35m
' 1,22
1.717 - 1.152
Xr = 0,46 m
" 1,22

Dengan demikian, pemberhentian tulangan berada pada jarak 0,46 m (1/6 l) dan 2,35 m (1/5 l)

dengan | = panjang bentang yang bersangkutan.

Tinjau daerah CE

M* = (Rpy kanan x X) - {Q x (X
- o,3s)} - - 0,7)} x ( (05 x q x X2) - MCr
{P4 (X

= 1,506X - 0061 X + 0021 * 0,09X + 0,063 - (05 x 0,846 xX2) - l,tOZ

= 1,355X - 0,846X2 - 1,018


dM..
tr _ =u^
-dx
'r,3s5-0,846X=0
o 1,355
F<-- s,oo ----l
F<--
X-
0,846
=1,60m

0,70 Mmax = (Rpy kanan x X) - (0,5 x q x X2) - Mgq


= (1,355 x 1,60)- (0,5 x 0,846 x1,602) - 1,0'18 = 0,067 tm

142 griyakreasi x '| : l:| : : l' :l:..,::t,t ; 1.. x Pengembanqan Rumah ke Arah Samping
Mencari momen = 0 untuk pemberhentian atau pembengkokan tulangan sebagai berikut.
Mx=o - (RovxX)-(o,sxqxX2)-MCE=o
i,355X - (0,5 x 0,846 xX2) - 1,018 = 0
0,423X2 - 1,344X+ 1,01 8 =0

x1 =
-b+V;Z-(4xaxc) +1,3ss+m
,2 2xa 2x0,423
1'355 +-0'337
xl - = 2,oo m
' 0,846
.. 1,355 -0,337
X1 = ----=:-:--- = 1,16 m
' 0,846
Pemberhentian tulangan pada 1,16 m (1/3 l) dan 2,00 m (2/3lr) dengan | = panjang bentang.

Kontrol
LV=0 -> (2xql xl) +(Zxq2x l)+(q4xl) +(2xP1) + P4=RAV+ Rpy+ Rpy
(2x0,946x0,8\+(1,22x3)+(0,087x0,7)+(0,846x3)+(2x0,504)+0,09 =2,978+3,449+2,444
1,514 +3,66 + 0,06.I + 2,538+ 1,008 + 0,09 = 8,87,I
8,871 -8,871 =0
IH=0 --+ RAH+Rgp+RFH=0
0,017+0,012-0,025=0
0,004 ton (a k9) 0
=

Momen akhir

Bidang M

Bidang D

143
Bidang N

Gaya normal
NA = -P2 = -3,082 - 2.978 = -6.060 kg
ND = -P3 = -3.308 - 3449 = 6,757 kg
NF - -P5 = -2.656 - 2.444 = -5.100 kg
Pembesian lapongan
Tumpuon CB
McB = 470 kgm
Garis netral terletak pada badan sehingga dianggap balok persegi biasa, lebar bo =20 cm.
ht =3ocm
h =ht-d=ht-(1/10xh1)
= 30- (1/10 x 30) = 30- 3 = 27 cm

dn -
o- 1.400
o =_=0972
nx ob 24x60
h27
La = 4,25
. /.-M \ 24 x 470
V b-o. \ 0,20 x 1.400
Dengan c"= 4,25 dan 6 = 0,4 maka dari tabel perhitungan lentur "n" didapat

Q = 2,511 , 00 = 0,972; S1 = 4,000


100xnx(jJ=4,760
A =roxbxh
6.049
= ::-
100 x 24
x2Ox27 = 1,361 cm2

Tulangan tarik minimum balok adalah


12
Amin = uau
- xbxh
12
= :=
2.080
x2Ox27 =3,12cm2

Pakai tulangan @ 12 mm.


A = 0,25 xnxd2 = 0,25 x 3,14x1,22 = ,l,13 cm2

144 griyakreasi x , x Pengembangan Rumah ke Arah Samping


Pakai tulangan tarik 4 O 12 dengan A = 4,52 cm2 > Amin = 3,12 cm2
' 41 =6xA
= 0,4 x 4,52 = 1,808 cm2
Pakai tulangan tekan minimum 2 O 12

Tumpuan CE
MCE = 1'102 kgm
Garis netral terletak pada badan sehingga dianggap balok persegi biasa, lebar bo
=20 cm.
ht =3ocm
h =ht-d=ht-(l/t0xht)
= 30- (1/10 x 30) = 30 - 3 = 27 cm
o" 1.400
Qo =nr%=
u*60=o'972
.a =-l_ h = --F__=Ztjg
27 __
,/ nxM ,l 24x1.102
\/ bxoa V o,zox1.4oo
Dengan ca= 2,78 dan 6 = 0,4 maka dari tabel perhitungan lentur',n', didapat
0=1,632 > 00=0,972;Q1 =2,214
100xnxUJ=14,21
A =rDxbxh
14,21
= ,,ft x20x27=3,20cm2
Tulangan tarik minimum balok adalah

A-,- 12
"mln -= O*au ,hxh
^'
12
= x20x27 =3,i2cm2
rffi--
Pakai tulangan @ 12 mm.
A =0,25xrixd2
= 0,25 x 3,14x1,22 = l,l3 cm2
Pakai tulangan tarik 4 O 12 dengan A = 4,52.m2 > Amin = 3,20 cm2
A1 =6xA
,l,28
= 0,4 x 3,20 = cm2
Pakai tulangan tekan 2A D dengan A=2,26 cm2 > 1,2g cm2

Tumpuan
MBC = -740 kgm
MBG = +709 kgm
M63 = +1.080 kgm
MEC = +761 kgm
MEH = -709 kgm
Penggunaan tulangan disamakan dengan tumpuan M6g (ditentukan oleh momen terbesar)
sehingga disimpulkan untuk penggunaan tulangan tarik 4 @ 12 dan tulangan tekan 2 A 12.

Lapongan CE
McE =67 kgm
Untuk lapangan CE, tulangan disamakan dengan M6g sehingga digunakan tulangan tarik4 @

12 dan tulangan lekan2A 12.

Tulangan geser
D = RDV kiri = 1.943 kg
D 1.943 1.943
(
tb=
bxz
= b*7/8*h = 2ortl}x27 = 4,11 kglcm2 rb = 5,5 kg/cm2

Dengan hasil tersebut maka tidak diperlukan tulangan geser, tetapi diperlukan sengkang 2 O
6- 15 untukdaerah tumpuan dan sengkang 2 O 6 -20 untuk daerah lapangan.

E. Perhitungan Kolom
1. Arah melintang
MCD = 0,961 ton meter
Gaya normal yang bekerja pada kolom (N) = 6,870 ton
M 0,961
'! N 6,870
eo2 - 1/30 x 1739 x 30 = 0,01 m (minimum eo2 = 9,92 *1
h,=
eo = eo1 * eo2 = 0,14 +0,02=0,16 m
eo/h, = 0,16/0,30 = 0,5 3
Dari Tabel 10.6.2 PBI 71 didapat C = 6,92

el =cx(
lr. " h1=.6'82x ( 300 .a
)zx0'30=0'02 m
,oin. )zx 100x'Jo
e2 = 0,15 x h1 = 0,15 x 0,30 = 0,045 m
e = eo + e1 + e2 = 0,16 +0,020 +0,045 = 0,225 m
ea = e + (0,5 x h1 - d) = 0,225 + 0,15 * 0,03 = 0,405 m
N x eu = 6,870x 0,405 = 2,7821m
h=ht-d=30-3=27cm
27
ca
. /nxNdea 24x2.782
V --6x% 02 x 1.400
6 = 1 -(7/8xh/ea)= 1-(7/8x 0,27/0,405)=0,42=0,4 (tulangan simetris)
Dengan ca= 1,75 dan 6 = 0,4 maka dari tabel lentur "n" didapat
( = 0,854
Q = 0,98 > Qo= 0,972
100xnx(l)=38,29
eulh=0,40510,27 =1,5

146
1
it- _ __
h 0,27
" ea 0,405

Pembesian
ixA =rrlxbxh
38,29 1
_ x24 x20x27 =8,62cm2
= 100

A- ixA 8,62
.i =^:
2,32
=3,72cm'
1

Pakai tulangan tarik4 A 12 dengan A= 4,52cm2 > A= 3,72 cm2


A1 =roxixA
= 0,4 x 2,32 x 3,7 2 = 3,20 cm2 -----> pakai tulanga n tekan 4 @ 1 2
Dari PBI i 971 pasal 9.6 ayat 2 disebutkan bahwa tulangan minimum kolom sebagai berikut.
A =1o/oxbxhl =1o/ox20x30 =6cm2
Tulangan total kolom =8@12dengan A=9,04.12 > 6.r2

2. Arah memanjang
MBA = 0,021 ton meter;gaya normal yang bekerja pada kolom (N) = 6.757 ton. MBA dan gaya
normal pada kolom tersebut bernilai kecil sehingga tulangan kolom untuk arah melintang ini
disamakan dengan tulangan ke arah melintang. Dengan demikian, tulangan totalnya adalah 8 O 12
dengan A=9,04cm2 > Amin= 6cm2.

Tulangan geser
D = 0,482 ton = 482 kg
D 482 482 ,l,02
/cm2 < tb = 5,5 kg/cm2
"D= bxz 20x7/8xh
'rt-
20x7/8x27
= kg
-
Tidak perlu tulangan geser, tetapi pakai sengkang 2 @ 6 - 15 untuk daerah tumpuan dan
sengkang 2A 6 - 20 untuk daerah lapangan.

Lisplank
Lebar = 50 cm; tebal = 6 cm; panjang = 4 p1

Berat sendiri tisptank= 0,06 x 0,50 x 1 x2,4 = O,OIZ t/^1

Lisplonk sebagai pelot pengaku balok


Mlup.ru* = l18xq x 12 = 1/8x0,072x2,52 =0,056 tm
Nilai tersebut kecil sehingga gunakan tulangan minimum.

Pengembangan Rumah ke Arah Samping x , , ,:';,


Luas tulangan minimum pelat
Amin =0'250/oxbxhl
0,25
I-9
x 50
= = 0,75 cm2 (pakai tulang an a 8)
100

Luos penampang tulangan


A = 0,25 x nx d2 = 0,25 x3,14 x 0,82 = 0,502 cm2
Pakaitulangan4@Sdengan A = 2,008 cm2 , 0,75 cm2 dan pakaisengkang A6-20
Sloof 20/30
Pembebonon
.l,0
Berat dinding partisi = 250 x 3,0 x = 750 kg/m1
Berat sendiri sloof = 0,20 x 0,30 x 1,0 x2,4 = 144 kg/m1
q = 750 + 144 = 894 kg/m1

Balok pengikat(sloofl terjepit penuh pada kedua ujungnya


Mtrmprun = 1/12xq x 12
' ^
= 1112x894x42 = 1.192 kgm
q = 894 kglm1

Mlapangan = 1/24xq x 12
^
= 1124 x894 x 42 = 596 kgm

Pembesian
h27
L^
d - = 2,67
/nxM \,,124x1.192
\ /- _
V bxou V 0,20x1.400
Dengan ca = 2,67 dan 6 = 0,6 maka dari tabel didapat
Q = 1,740 ,
00 = 0,972; S1 = 2,396
100xnxo=15,75
A =rrlxboxh
= ,::'"=,
100x24
x2ox27 =3,54cm2

Pakai tulangan tarik 4 @ 12 dengan A = 4,52 cr2 > 3,54 cm2


A1 = 5 x A = 0,6 x3,54 = 2,12 cm2
Pakai tulangan tekan 2 A D dengan A = 2,26 crn2 > 2,12 cm2

Lopangon
Mlapangan = 596 kgm

Tulangan disamakan dengan daerah tumpuan sehingga pakai tulangan tarik 4 A D dan
tulangan tekan2@ 12.

148 griyakreasi x ilir,iii.:trir',i:,:,,ii.r ,,; I ,r, ,r,.:. ,,:ir. !t * PengembanganRUnahkeAfahSamping


Gaya lintang q = 894 kg/m1
' RA=RB =0,5xqxl
=0,5x894x4
= 1788 kg

Tulangan geser
't,788
Tb=
20 x7 /8 x27
= 3,78 kg/cm' . = 5,5 kglcm2
"b
Tidak perlu tulangan geser, tetapi pakai sengkang 2 A 6 - 15 untuk daerah tumpuan dan
sengkang 2O6- 20 untukdaerah lapangan,

F. Perhitungan Fondasi

M = 0,488 tm = 488 kgm


N = 6,870 tm = 6.870 kgm

l.<--i-o,oo
' -->l
<----------->l
| 0,45 |

0,80

I p+_ noo ________>l Beban atap genteng = 2x3 x 1/cos q, x 50


= 300 x 110,8 = 0,375 ton
Tt,so Ring balok = 0,15 x 0,2x5 x2,4
I

I I
+
I
= 0,360 ton
Plafond = 3 x 2 x 1 1 = 0,066 ton
Kolom atas = 0,15 x 0,15 x3 x2,4
6,00 3,00 = 0,,l62 ton
g1 = 0,375 + 0,360 + 0,066 + 0,162 -
I
0,963 ton
Y = 6,870 + 0,963 = 7,833 ton
+

I 1'50
I

I
I
F- z oo -->l

Pengembangan Rumah ke Arah Samping x x qriyakreaii 149


1.5
cos0 = Z =O,gO

Pembebanan
Beban vertikal = 7.833 kg
Berat kolom = 0,2 x 0,3 x 3,70 x 2,4 = 523 kg
Berat sendiri pelat = 0,20 x 0,6 x0,6x2,4 = 173 kg
gTkg
Berat sendiri rib = 0,5 x 0,20 x 0,6x0,6x2,4 =
Berat tanah = 0,85 x 0,6x 0,6x 1,8 = 551 kg
P =IV = 9.167 kg

Momen terhadop pusat fondosi


M = 488 kgm; P = 9.167 kgm
P M 9J67 488
ou = F t w = o,6xo,6 t llo*0,6xa,62
= 25.464 + 13.556

ov max = 25.464+ 13.556 = 39.020 kg/m:


o, ,in = 25'464- 13'556 = 1 1'908 kg/m2
^ (
oi = i's.ozo - (0,85 x I .800) = 37 .490 kg/ m2 = 3,7 49 kg/ cm2 01 = { kgl cm2

Pelatfondasi
9'167 -tI *,r.tru
9pelat = o"o r, o"o
=23.933+ 13.556 kg/m2

Qmax = 23.933+ 1 3,556 = 37.489 kgl m?


'13.556 10.377 kglm2
9min = 23.933- =

M M = 0,448 tm = 488 kgm

4T' N = 9,167 tm = 9.167 kgm

Y
Beban vertikal dihitung dari
pusat tiang kolom fondasi

T15
I 15
roazz l-[ffiJl T.rou,
'I I|-,,uuu
.l
'0.',r' o'45
-l Skema tegangan-tegangan yang bekerja pada pelat
fondasi akibat beban-beban yang bekerja di atasnya '

150 i,r;:,:ii.ri;r iiii!nrh trri1.:ii,:i I.i,: 1 l;C'til fliiLi;::;ir,:r x Pengembangan Rumah ke Arah Samping
Pembesian
' Mpelat = (0,5 x 23.933 x0,454 + (0,5 x 13'556 x 0,45 x2l3 x 0'45)
= 2.423 + 915 = 3338 kgm
h=20-3=17cm; b=0,60m
h21
= 1,74
./nxM .lzcxz3za
V bxo" v 0,60x1.400
Dengan ca = 1,74 dan 6 = 0,4 maka dari tabel didapat
> $o= 0,972
0 = 0,980
100xnxo=38,29
A =rtlxbxh
38.29
= x 60 x 1 7 = 16,27 cm2
-.------
100x24

Tulangan minimum pelat


imin = 0,25o/o xb x h, = 0,25o/o x60 x 1 5 =2'25 cm2
Pakai tulangan tarik O 16 - 6 dengan A = 18,09 cm2 > 16,27 cm2
A1 =6xA=0,4 x16,27 =6,51 cm2
Pakai tulangan tekan O8-Sdengan A=7,91 .r2 , 6,51 cm2
A =2Oo/ox16,27 =3,25 cm2
Pakaitulanganbagi@ 8- Sdengan A=3,52 cm2 > 3,25 cm2

Rib 20/30
X- + 13.556) X0,45 = 15.891 kg/ml
' --
o = 1'0,60x0,60 + 13.556)x0,45 =, #ffi*

M = 0,448 tm = 488 kgm


N = 9,167 tm = 9.167 kgm
Q =0,5xqxl
= 0,5 x 15.891 x 0,45 = 3.575 kg
M =Qx2l3xl
= 3.575 x2l3 x 0,45 = 1.073 kgm

Skema tegangan-tegangan yang bekerja pada rib fondasi


akibat beban-beban yang bekerja di atasnya

Rumah ke Arah Samping x l1[| !1]:l 151


Pengembangan iii:1r,iilii
Pembesion
M = 1.073 kgm; h = 40 - 4= 36 cm; b = 20 cm
36
= 3,75
'u= I .-M , fu.ro-3
b-". Vo2ox14oo
Dengan ca = 3]5 dan 6 = 0,4 maka dari tabel didapat
0 = 2,226 > 0o = 0,972; S1 = 3,286
100xnx(Ul =7,929
A =rrlxbxh
,!?'7
= 100 x24
, x 20 x 36 = 2,38 cm2
Tulangan tarik minimum balok tarik adalah

Amin = +
12
u au ^bxh= ^20x36=4,15cm2
2.080
Pakai tulangan tarik 4 O 12 dengan A = 4,52.12 > 4,15 cm2
A1 = 6x A = 0,6 x 4,52 = 2,71 cm2
Pakai tulangan tekan 3 A D dengan A = 3,39 cm2 > 2,71 cm2

Tulangan geser
Q = 3.575 kg
o 3.s75
' bxz 20x7/8x36
= 5,67 kg/cm' , 5,5 kg/cm2 (perlu tulangan geser)
"b=
Pakai tulangan miring O 12 dan sengkang (beuget) praktis O 8.
Tegangan geser lentur kelebihan xt= 5,67 - 5,5 = 0,17 kglcm2
Amxo^xV2
4
It -
amxb
VI x{i
? 0,17xb = +
Am x cx. x 1,13 x 1 .aoo
am = =658cm(jaraktulangan miring)
0,17x20
Gunakantulangan miring@12*15 atau 2 ADdan sengkang O8-10.

Catotan untuk diperhatikan:


Bangunan yang diulas dalam buku ini direncanakan berukuran :
- Ke arah lebar = 4 m (bentang maksimum untuk menambah bentang ke arah lebar misalnya
ukuran ke arah lebar 8 m dibagi menjadi dua bagian yaitu 4 m, perlu ditambah/diperkuat
lagi pembesiannya, tetapi dalam buku ini tidak dibahas).
- Ke arah panjang = 6 m (dibagi dua bagian, setiap bagian 3 m dan panjang overstek 80 cm).

- Bila dikehendaki panjang 9 m maka dibagi tiga bagian dengan panjang setiap bagian 3 m.
- Ukuran, bentuk, dan kedalaman fondasi berubah-ubah tergantung struktur tanah yang.ada.
- Dalam pelaksanaan pekerjaan di lapangan, diperlukan pengawasan tenaga ahli'

152 griyakreasi x x Pengembangan Rumah ke Arah Samping


G. Perhitungan Anggaran Biaya Pengembangan Arah Samping Contoh I

.Seperti halnya pada pengembangan ke arah belakang, untuk pengembangan arah samping
contoh I ini pun diperlukan perencanaan yang matang. Sebelum pelaksanaan pekerjaan, perlu
dianggarkan atau direncanakan biaya-biayanya hingga pekerjaan selesai dengan hasil baik.

1. Spesifikasibangunan
Pengembangan ke arah samping terdiri dari dua lantai, yaitu lantai bawah untuk ruangan
garasi dan lantai atas untuk kamar tidur dan ruang kerja. Adapun spesifikasinya sebagai berikut.
* Luas bangunan=6,0 m x4 mx 2=48m2
* Ukuran balok melintang=20/40 cm
x Ukuran balok memanjang - 20130 cm
{< Ukuran kolom = 20130 cm
x Tebal pelat lantai = l0 cm
* Jenis fondasi = fondasi telapak beton
* Kedalaman fondasi = +100 cm dari permukaan tanah
x Daya dukung tanah yang diizinkan (otanah = q kglcm2)
* Luas telapak fondasi = 60 cm x 60 cm
r< Tebal pelat fondasi = 20 cm
* Tinggi rib = 40 cm
{< Lantai = keramik
{. Kusen pintu dan jendela = kayu kamper
* Daun pintu panel = kayu kamper
* Daun jendela = kayu kamper
x Kuda-kuda, gording, usuk, reng = kayu borneo
x Plafon lantai bawah = beton
x Plafon lantai atas = melamin
{< Atap = genteng
x Ukuran fondasi tangga = 50 cm x
,l00
cm
x Tebal pelat fondasi tangga = 1 5 cm
{< Tinggi rib tangga = 30 cm

2. Rencana Anggaran Biaya (RAB)


TABEL 23
RENCANA ANGGARAN BIAYA

Itlo Uraian PelterJaan Satuan Volume ttarga $atuan {Rp} Total Harga (Rp!

Pekerjaan Persiapan

1. Pembersihan lapangan m2 40 2.000,00 80.000,00


2. Pengukuran m2 40 3.000,00 120.000,00
3. Pasang bOuwplank m2
a. Bahan:
- Papan 2120 x 4m m3 0,3 1.500.000,00 450.000.00
Lanjutan Tabel 23

.::'t1i;:j:l :*-!{:-1:!i;i:' i:;l+=+:i5


lI:ffi u,r.,i.Glfi! ,:::=i*,--+=,:
. :ri,.t;.-j:I
- Kaso 4/6 x 4m m3 0,2 1.500.000,00 300.000,00

- Selang/waterpass m 20 1.000,00 20.000,00

- Paku 1-3" kg 3 10.000,00 30.000,00

- Cat kg 1 25.000,00 25.000,00

b. Upah m2 40 5.000,00 200.000,00

Subtotal I 1.225.000,00

il Pekerjaan Tanah

'1. Pondasi

- Pondasi m3 2,76 20.000,00 55.200,00

- Sloof 1,44 '10.000,00 14.400,00


m3

Timbun kembali 30% galian m3 0,83 30.000,00 24.840,00

2. Urugan pasir lantai tebal 5 cm m3 1,6 80.000,00 128.000,00

3. Upah m2 32 6.000,00 192.000,00

Subtotal ll 414.440,00

ilt Pekerjaan Beton

1. Pondasi tangga (0,5x0,5) x 0,4 x 6 m3 0,75 360.200,00 270.150,00

Upah m3 0,75 234.500.00 175.875,00

Besi 16 btg J 94.700,00 284.1 00,00

Besi 12 btg I 53.300,00 426.400,00

Besi 8 btg 14 23.700,00 280.000,00

Kawat beton kg 3 10.000,00 30.000,00

Upah bj/m3 0,75 296.550,00 222.412,50

Bekisting:

Papan 2120x 4m m3 0,1 1.500.000,00 150.000,00

- Kaso 4/6 x 4m m3 0,1 1.500.000,00 150.000,00

- Paku 1-4" kg 2 8.000,00 14.000,00

- Upah m2 7,5 30.650,00 225.875,00

Jumlah 2.232.812,50

154
Laniutan Tabel 23

2. Sloof (0,2 x 0,3) x 24 m3 144 360.200,00 518.688,00


u
Upah mJ 1,44 234.500,00 337.680,00

Besi 12 btg 14 53.300.00 746.200.00

Besi 6 btg 12 13.300,00 159.600,00

Kawat beton kg ? 8.000.00 2'1.000,00

Upah bj/m3 1,44 255.500,00 367.920,00

Bekisting:
a
- Papan 2120x 4m mJ 0,1 5 1.500.000,00 225.000.00

- Kaso 4/6 x 4m m3 0,1 1.s00.000,00 150.000,00

- Kaku 1-4" kg 2 8.000.00 16.000.00

- Upah m2 14,4 30.650,00 441.360,00

Jumlah 2.983.448,00

3. Kolom m3 1,49 360.200,00 534.897,00

Upah mJ 1,49 234.500,00 348.232,50

Besi 12 btg 20 53.300,00 1.066.000,00

Besi 6 btg 14 13.300,00 186.200,00

Kawat beton kg 3,00 8.000,00 24.000,00

Upah bj/m3 1,49 255.500,00 379.417,50

Bekisting:

- Papan 2120 x 4m m3 0,30 1.500.000,00 450.000,00

Kaso 4/6 x 4m m3 0,2 1.500.000,00 300.000,00

- Paku 1-4 " kg J 8.000,00 24.000,00

- Upah m2 14,85 30.650,00 455.152,s0

Jumlah 3.767 899,50

4. Balok

a. Balok melintang (0,20 x 0,40) x 4 x 3 m3 0,96 360.200,00 345.792,00

Upah m3 0,96 234.500,00 225.120,00

Besi '16 btg 94.700,00 284.1 00,00

Besi 12 btg 4 53.300,00 213.200,00

155
Lanjutan fabel 23

ilfi. ttreian Feterlaan Satuan llirlume fot*l Hilga (Rpl

Besi 6 btg 10 13.300,00 133.000,00

Kawat beton kg 3,00 8.000,00 24.000,00

Upah bj/m3 0.96 2s5.500,00 245.280,00

Bekisting

Papan 2120 x 4m m3 0,3 1.500.000,00 450.000,00

Kaso 4/6 x 4m m3 0,3 1.500.000,00 450.000,00

Paku 1-4" kg 2 8.000,00 16.000,00

Upah m2 9,6 30.650.00 294.240.00

Jumlah 2.680.732,00

b. Balok memanjang (0,2 x 0,3) x7,6 x2 m3 0,91 360.200,00 328.502,40

Upah m3 0,91 234.500,00 213.864,00

Besi 12 btg 10 53.300,00 533.000,00

btg e 13.300,00 106.400,00


Besi 6

Kawat beton kg 3,00 8.000,00 24.000.00

Upah bj/m3 0,91 255.500,00 233.016,00

Bekisting:
a
Papan 2120x 4m mJ u,l 1.500.000,00 300.000,00

- Kaso 4/6 x 4m m3 0,15 1.500.000,00 225.000,00

- Kaku 1-4" kg 3 8.000,00 24.000,00

- Upah m2 9,12 30.650.00 279.528,00

Jumlah 2.267.310,40

c. Ring balok (0,15 x 0,2) x 24 m3 0,72 360.200,00 259.344,00

Upah m3 0,72 234.500.00 168.840,00

Besi 8 btg 23.700,00 '180.000,00

Besi 6 btg 6 13.700,00 72.000,00

Kawat beton kg 2,00 8.000.00 7.000,00

Upah bj/m3 0,72 255.500,00 183.960,00

Bekisting:

- Papan 2120 x 4m m3 0,1 1.500.000,00 11 0.000,00

- Kaso 4/6 x 4m m3 0,05 1.500.000,00 55.000,00

- Paku 1-4" kg 1 8.000,00 7.000,00

- Upah m2 7) 30.650,00 220.680,00

Jumlah 1.263.824,@

't 56
Lanjutan Tabel 23

No Uraial FakeiJaan $stuerl Yotums Hargd $atuin {Rp} To&ttlarga tRpI

d. Lisplank (0,06 x 0,5) x 8 m3 0,24 360.200,00 86.448,00

Upah m3 0,24 234.500,00 56.280,00

Besi 8 btg 4 23.700.00 94.800,00

Besi 6 btg J 13.300,00 39.900,00

Kawat beton kg 0,50 8.000,00 4.000,00

Upah bj/m3 0.24 255.500,00 61.320,00

Bekisting:

Papan 2120x 4m m3 0,1 1.500.000,00 110.000,00

- Kaso 4/6 x 4m m3 0,05 1.500.000,00 s5.000,00

- Paku 1-4" kg 1 8.000,00 7.000,00

- Upah m2 2,4 30.650,00 73.560,00

Jumlah 588,308,00

5. Dak beton tebal 10 cm m3 3,04 307.050,00 933.432,00


a
Upah mJ 3,04 234.500,00 712.880,00

Besi 8 btg 60 23.700,00 1.422.000,00

Kawat beton kg '10,00 8.000,00 80.000,00

Upah bj/m3 3,04 255,500,00 776.720,00

Bekisting:

- Papan 2120x 4m m3 1,5 1 500.000,00 2.250.000,00

- Kaso 4/6 x 4m m3 1 1.500.000,00 1.500.000,00

- Paku 1-4" kg 10 8.000,00 80.000,00

- Upah m2 30,4 30.650,00 931.760,00

Jumlah 8.686.792,00

6. Tangga tebal 12 cm m3 0,89 307.050.00 273.274,50

Upah m3 0,89 234.500,00 208.705,00

Besi 12 btg 8 53.300,00 426.400,00

Besi 8 btg 23.700.00 11 8 500,00


^
Kawat beton kg 2 8.000,00 16 000,00

Upah bj /m3 0,89 255.500,00 227.395,00

111 ;1,i;i' ;i,y,'1; r:il i'r * griyakleaSi 157


Lanjutan Tabel 23

't'iki:r' tlraisn Pta+Hn


Bekisting:

- Papan 2l20x4m m3 0,1 1.500.000,00 150.000,00

- Kaso 4/6 x 4m m3 0,08 1.500.000,00 120.000,00

- Paku 1-4" kg 2 8.000,00 16.000,00

- Upah m2 8,9 30 650,00 272.785,00

Jumlah 1.829.059,50

Subtotal lll 26.263.398,40

IV Pasangan bata (110 m2)


Bata bh 7.700 250,00 1.925.000,00

Semen zak 22 40.000,00 880.000,00


a
Pasir mu 80.000,00 320.000.00

Upah m2 110 7.000,00 770.000,00

Subtotal lV 3.895.000,00

Pekerjaan atap + plafon (konstruksi kuda-kuda)


Balok 6/12 x 4m m3 1 1.500.000,00 1.500.000,00

I 1.500.000,00 '1.500.000,00
Kaso 4/6 x 4m m3

Reng3/4x4m m3 0,5 1.500.000,00 750.000,00


a
Upah mJ 0,75 800.000,00 600.000,00

Lisplank 3/30 x 4m btg 4 80.000,00 320,000,00

Paku 1-4" kg 5 7.000,00 35.000,00

Genteng bh 1 000 1.000,00 1.000.000,00

Upah m2 52 5.000,00 260.000,00

Plafon melamin m2 35,00 30.000,00 1.050.000,00

Upah m2 35 10.000,00 350.000,00

Subtotal V 7.365.000,00

VI Kuzen daun pintu dan jendela

1. Kusen kayu kamper:

- Gendong bh 3 400 000.00 1 200.000,00

- Gundul bh 1 200.000,00 200.000,00

- Bouven light bh 2 75.000,00 150.000,00

158
LanJutan Tabel 23

No Uraian Pekerjaan Satuan Volume Harga Satuan {Rp} Total Harga (Rp)

2. Daun pintu + daun jendela:

- Pintu panel bh 4 400.000,00 1.600 000.00

- Daun jendela bh 6 100.000,00 600.000,00

- Rollimg door m2 12 150.000.00 1.800 000,00

Subtotal Vl 5.550 000,00

vil Plumbing

Plpa PVC 3" x 4m btg 8 60.000,00 480.000,00

Shoch bh 12 7 500.00 90.000,00

Knie bh 7.500,00 90.000,00

Pipa PVC 112" x 4 m btg 10 30.000.00 300 000,00

Shoch bh 10 2.000,00 20.000,00

Knie bh 10 2 000,00 20.000,00

Kran air bh 3 1 0 000,00 30.000,00

Sseal pipa roll 2 5.000,00 10.000,00

Lem pipa bh 2 5.000,00 10.000.00

Talang air m1 8 20 000,00 160.000,00

Subtotal Vll 1.210 000,00

vilt lnstalasi Listrik


a 40.000,00 320.000,00
Titik lampu bh

Saklar bh 4 '10.000.00 40.000,00

Stop kontak bh 4 10.000,00 40.000,00

Terminal bh 6 5.000.00 30,000,00

Mangkok bh 8 5.000,00 40.000,00

Gantungan lampu bh B 5.000,00 40.000,00

Pipa kabel 112" x4m btg 20 3.000,00 60 000,00

Kabel listik 50 m rol 2 100.000,00 200 000,00

upah ttk B 50,000,00 400.000,00

Subtotal Vlll '1


.170 000,00

Pengembangan Rumah ke Arah Samping x x griyakreasi 159


Lanjutan fabel 23

,No Satuan Y.c{rm*., Hdrga Sduan tRpI

IX Finishing

Plester + acian: m2 1'!0

- Semen zak 30 40.000,00 1.200.000,00

- Pasir m3 5,5 90.000,00 495.000,00

- Upah m2 110 12.000,00 1.320.000,00

Lantai keramik: m2 56

- Keramik kw2 (30x30) m2 56 30.000,00 1.680.000,00

- Semen zak o 40.000,00 390.000,00

a
- Pasir mJ 1,68 90.000,00 151 .200,00

- Upah m2 56 10.000,00 560.000,00

I
Sandaran tangga m, 4 50.000,00 200.000,00

o
Sandaran teras ml 50.000,00 400.000,00

Cat kayu kg 5 25.000,00 125.000,00

Cat besi kg 2 25.000,00 50.000,00

Cat tembok galon 4 125.000,00 500.000,00

Kaca tebal 3mm m2 4 30.000,00 120.000,00

Kunci + pegangan pintu bh 4 20.000,00 80.000,00

Engsel set 10 20.000,00 200.000,00

Subtotal lX 7.441.200.00

Total 54.570.825,90

Biaya tak terduga 1070 5.457.082,59

Total biaya 60.027.908,49

Catatan : Angka tersebut dibulatkan menjadi Rp 60.000.000,00 (enam puluh juta rupiah)

160
TABEL 24
REKAPITULASI

No. Uraian Pekerjaan Total Harga (Rp)

Pekeqaan persrapan 1 225.000,00

il Pekerjaan tanah 526.040,00

ilt Pekerjaan beton 26.263.398,40

IV Pasangan bata merah 3.664.000,00

Pekerjaan atap + plafon 7.365.000.00

VI Kusen, daun pintu, dan jendela 5.550.000,00


vil Plumbing 1 .210.000,00

vilt lnstalasi listrik 1 170 000,00

IX Finishing 6.396.700,00

Jumlah 53.370.1 38,40

Biaya tak terduga 10% 5.337.013.84

Total biaya 58.707.152,24

Catatan:Angka dibulatkan menjadi Rp 58.700.000,00 (lima puluh delapan juta tujuh ratus ribu rupiah)

TABEL 25
RENCANA ANGGARAN BIAYA UTAMA

N0. Uraian Pekerjaan $atuan Volnm€ Harga Satuan (Rp) Total llarga {Rp)

Pekerjaan Persiapan

Pembersihan lapangan m2 40 2.000,00 80 000 00

Pengukuran m2 40 3 000,00 '120 000,00

Pasang bouwplank m2

- Papan 2120 x 4m m3 0,3 1.500.000,00 450.000,00


t
- Kaso 4/6 x 4m mJ 0,2 1.500.000,00 300.000,00

- Selang/waterpass m 20 1.000,00 20.000,00

- Paku 1-3" kg 3 10 000.00 30.000.00

- Cat kg 25.000,00 25.000,00

- Upah m2 40 50.000,00 200.000,00

Subtotal I 1.225.000,00

PengembanganRumahkeArahSampingx:,,,.,,:r: .r,-,.,r,.:j,it,r, ..rr'|::trt,.,:,,i,:,rxgriyakreasi


Lanjutan Tabel 25

N0. Uraian Pekerjaan Satuan Volume Harga Satuan (Rp) Total Harga (Rp)

il Pekerjaan Tanah
) 2,76 s0.000,00 138.000,00
Pondasi mJ
? 1,44 30.000,00 43.200,00
Sloof m-
a
Timbun kembali 30% galian m' 0,83 30.000,00 24.840,00
) 80.000,00 12.000,00
Urugan pasir lantai tebal 5 cm m' 1,4 1

1a 6.000,00 168.000,00
Upah m2
Subtotal ll 486.040,00

ilt Pekerjaan Beton 10,67

Semen zak 73 40.000,00 2.920.000,00


2 630.000,00
Pasir beton mJ 7 90.000,00

Kerikil/split m3 9 100.000,00 900.000,00

Besi 16 x 12 m (KS) btg 7 94.700,00 662.900,00

Besi12x12m(KS) btg 70 53.300,00 3.731.000,00

Besi8x12m(KS) btg 90 23.700,00 2.133.000,00

Besi6xl2m(KS) btg 7A 13.300,00 931.000,00

Kawat beton k9 40 8.000,00 320.000,00

subtotal lll 12.227900,00

IV Bekisting
) af 1.500.000,00 3.300.000,00
Papan 2/20 x 4m mJ
Kaso 4/6 x 4m 2 1.s00.000,00 3.000.000,00

paku 1*4" kg 20 8.000,00 160.000,00

Subtotal lv 6.460.000,00

Total 27.000.970,00

Keterangan: Angka dibulatkan menjadi Rp 26.600.000,00 (dua puluh enam juta enam ratus ribu rupiah)

Catatan:
l . Mutu beton Kl T5 dengan perbandingan bahan untuk 1 m3 beton adalah 6,S zaksemen; 0,6 m3
pasir;0,75 m3 kerikil.
2. KS = krakatau steel
3. Satuan untuk besi = batangi semen = zak; pasir = m3; kerikil = m3; kayu = m3'
4. Harga bahan dan upah disesuaikan dengan harga yang berlaku di daerah masing-masing.

162 qriyakreasix x Penqembangan Rumah ke Arah Samping


"',,"',"
H. Gambar-gambar Rancangan Pengembangan Rumah
ke Arah Samping Contoh I
Untuk memperjelas pembahasan tentang pengembangan rumah ke arah belakang ini, berikut
disajikan gambar-gambar rancangan yang akan mendukung pengembangan rumah.

Tampak muka Tampak samping

Gambar tampak rumah asal

Tampak muka Tampak samping

Gambar tampak pengembangan rumah

Pengembangan Rumah ke Arah Samping x ; ,r x griyakreasi 163


Denah lantai atas
Potongan 2-2

r-T-
!n# l[--Tr--
It-----lI
t
30

l_
_tlffilr---1----T-
,l lll |
llu:t-
+--m
l--t
,lll,,o^

-----+

*" :t*
6012

-
8@12
r-----T-----r- I m:il Jffi,,.,,
,i ld--l--il,,,,
]-lffir
ll1 fll
_lE-
3P
2a6.2a
_lE-
*j:,:- f-, --{
!-m --f

griyakreasi x x Pengembangan Rumah keArah Samping


4N 4W
*IT
I lr'fi1 ,*, Tlffi_,^,,
'9 ]-EJ] l_E--]J]
l*,u-l rL.
"-I
I

POT,9 PoT.10
kolom
pralns

4512 4412

lfill-,^', Tffi ,*.,,


-__-t:::-
,t
Illl__rl
]-,ut
iE-
]-,u{
POT.7 POT B

t
l
30

Potongan 1-1 dan 3-3

10910

j
10910
t
I

7
I
B
I l
12 11 12

I
3

I l
______*_
I _t
r_ 3.m 3.oo -___-____*l

Potongan 4-4

Pengembangan Rumah ke Arah Samping x ,,


4W
-1-rffi'
I lll lll zoo.zo I ltf.1tl
-IT
,^.,,
'I I!-rl
l-,u-'f
t_E--ll
F,r*1
POT,9 POT.1 0

kolom
pckiis
4412 4012
,I:T
lfl]-,^.
-l.T
,l ,t lfll-,^,'
1 llrlJl Ilr-rl
l*,u-l l-,rJ
POT,7

6016

t
I
30

10910 10910
8
T I

7
-f
I

8 I
12 11 12 12 11 12

3
I

4
I r
I I
Denah pembesian lantai atas

166 qriYakreasi * " 'i, lr,' x Pengembangan Rumah ke Arah Samping


l--20+ f*zot

POTONGAN A-A ( DAERAH LAPANGAN ]

POTONGAN B.B I DAERAH TUMPUAN ]

POTONGAN C-C
( PEMBESIAN LISPLANK )

Pengembangan Rumah ke Arah Samping x * griyakreasi 167


F2q
POTONGAN 6.6 f- 75--i
.UL-
r._"___ff,

r'
1C
L

I
POTONGAN 7-7
I

POTONGAN 8-8

168 griyakreasi x
Pembesian tangga bagian bawah

f_ uo_{_ 2.20_4
Tampak atas pembesian fondasi tangga
f_ eo _-f
o 12-10

I
1.50

TULANGAN RIB
l
Pembesian tangga bagian bawah
B B
A16-8+A12-B 12-B

T r
_t
60+ 1.00 A12-20+b8-20
60
l
I
10

A .l_
.1.70 __iF6p_t

ao
416-8+412-8

T T
2AB-10 298-10

_t _1.
60 --l f-- oo

A16-8+412-8 416-Erg12-8

-t-
T
248-10 208-10 IFIIJffiHJ I

lr*ffininl I
-L
60+ l-- oo

A B B
4.00

Pembesian fondasi

170 griyakreasi x x Pengembangan Rumah ke Arah Samping


or/0z,4lotoy l*
I

ii
l-- og --t
-ilffit
--Ll
r--]-----l-

| | g ,l,LJ
+ I
zotz-ts

F* --1

_1-#
ltl- 1t
.f lI ll ,,,,.,u

Tampak atas pembesian fondasi


-]-H--
l-, J

-i z l-so-1 -{rzl-zo.4l; l
f-soJ z l-
-r --.-----T-t -f36
(tr^r, | |
L-J Jb
_]- uoaout

F- * --*t F- * --*l F- * --*


TULANGAN RIB POTONGAN A - A TULANGAN RIB POTONGAN B - B

-T 30

F- * ---{ l-- * ---l


TULANGAN MIRING POTONGAN A - A TULANGAN MIRING POTONGAN B. B

--------f_

,,u.,
---------t_

L --------1. -l
_T17
L ,r.,0 J
-l
_T17

.
J
- ------J -
l-- * --*1 1-- 54 ---{
TULANGAN PELAT POTONGAN A - A TULANGAN BAGI PELAT POTONGAN B - B

Tulangan rib, tulangan miring, tulangan pelat

172 griYakreasi x :rl'


"
x Penqembanqan Rumah ke Arah Samping
Denah atap

I
1.50

-I
t*oo*]-_80 +_ r.oo # r* __*____f * _J
Potongan A-A atap
tiang gantung S 6/12

skoor S ottz

kaki kuda-kuda + 6/.12

kaso + 4/6

nng batok
+ 1s/20

baloktarik lll6/12

Potongan B-B kuda-kuda ataP

174 griyakreasi x
l. Perhitungan Anggaran Biaya Pengembangan Rumah
' ke Arah Samping Contoh !l
1. Spesifikasibangunan
* Luasbangunan =6,0 mx3 mx 2=36m2
* Ukuran balok melintang = 20130 cm
* Ukuran balok memanjang = 29739 .,
* Ukuran kolom = 20/20 cm
x Tebal pelat lantai = 10 cm
* Jenis fondasi = fondasi telapak beton
x Kedalaman fondasi = +100 cm dari permukaan tanah
* Daya dukung tanah yang diizinkan (otanah = 4kg/cm2)
* Luas telapak fondasi = 50 cm x 50 cm
* Tebal pelat fondasi = 20 cm
x Tinggi rib = 40 cm
* Lantai = keramik
{< Kusen pintu dan jendela = kayu kamper
* Daun pintu panel = kayu kamper
* Daun jendela = kayu kamper
* Kuda-kuda, gording, usuk, reng = kayu borneo
* Plafon lantai bawah = beton expose
r. Plafon lantai atas = melamin
I Atap - genteng
*,. Ukuran fondasi tangga = 50 cm x 100 cm
x, Tebal pelat fondasi tangga = I 5 cm
x Tinggi rib tangga = 30 cm
2, Rencana Anggaran Biaya (RAB) Utama
TABEL 26
RENCANA ANGGARAN BIAYA UTAMA

No. Uraian Peke{aan Satuan Volume Harga $atuan (Rp, ToblHarga {Rp}

Pekerjaan Persiapan
1. Pembersihan lapangan mz 30,00 2 000,00 60.000,00
2. Pengukuran m2 30,00 3.000.00 90.000,00
3. Pasang bawplank: m2
e. Papan 2120 x 4m m3 0,20 1.500.000,00 300.000,00
b. Kaso 4/6 x 4m m3 0,'1 0 1.500 000,00 150.000,00
c. Selang/waterpass m '15,00 1.000,00 15.000,00
i. Paku 1-3" kg 2,00 7 000,00 14.000.00

:. Cat kg 1,00 25.000,00 25.000,00


4. Bahan 504.000,00
5. Upah m2 30,00 5.000,00 1 50 000,00
Subtotal I 804.000,00

PengembanganRumahkeArahSamping x ",.,,1:.:r:'i::1 :: ,i.. .',i ',. 1:, , 'lr 'l:i:' * griyakreasi


Ho. Uraian Pekerjaan Satuan Volume Harga Eatuan {Rp} Iotal Harga {Rp}
il Pekerjaan Tanah
1. Pondasi
r. Pondasi 2,10 50.000,00 1 05 000.00

b. Sloof 1,26 30 000 00 37.800.00


a
Timbun kembafi 30% x galian mJ 0,70 30.000.00 21.000.00

2. Urugan pasir m3 1,20 80.000,00 96.000.00

3. Upah m2 24,00 6.000,00 144.000,00

Subtotal ll 403 800,00


2
ilt Pekerjaan Beton mu 9,30

1. Semen zak 63,00 40.000,00 2.520.000,00


a
2. Pasir beton mJ 6.00 90.000,00 540.000,00

3. Kerikil / split m3 8,00 100.000,00 800.000,00

4. Besi 12 (KS) btg 64,00 53.300,00 3.411.200,00

5. Besi 8 (KS) bts 78,00 23.700,00 1.848.600,00

3. Besi 6 (KS) btg 60,00 13 300,00 798 000,00

7. Kawat beton kg 30,00 8.000.00 240.000,00

lubtotal lll 10.157 800,00

IV 3ekisting
a
1. Papan 2120 x 4 m TtJ 2,00 1.500.000.00 3.000.000,00

2. Kaso 4/6 x 4 m IJ 1,70 1 500.000,00 2.550.000.00

3. Paku 1-4" (g 20,00 8,000.00 160.000,00

Subtotal lV 5.710.000,00

3ahan 16.467 800,00

Jpah 6.000.000,00

Iotal harga 22 467.800,00

Dibulatkan 22.500.000.00

Terbilang : dua puluh dua juta lima ratus ribu ruprah

Catatan:
* Mutu beton K175 perbandingan bahan untuk'l meter kubik beton; 6,80 zak semen : 0,60 m3 pasir: 0,75 m3 kerikil
=
* KS krakatau steel
=
* Harga: besi/batang; semen/zak; pasir/m3; kerikil /m3; kayu/m3 (sesuai dengan harga pasar di daerah masing-masing

J. Gambar-gambarRancangan Pengembangan Rumah


ke Arah Samping Contoh ll
Memperjelas pembahasan tentang pengembangan rumah ke arah belakang dengan contoh
spesifikasi ll ini, berikut disajikan gambar-gambar rancangan yang akan mendukung pengem-
bangannya.

griyakreasi x x Pengembangan Rumah ke Arah Samping


Denah lantai atas

R.TIDUR

i #
f-t-'tr
fmz

lff,' I I l0
I
T [t=t
- jlg--' l-I
t--2H

":i,

I---_lll ff[r
fr-! I ,o -.
M2
T------
llffil*,. T[m,^,,
w-i llf-*', r 1tll+
I l0 tt tt 3lt tr l,

I L[J]
l--20-J
t[J]f-m-1
L<nl
| -"
F 20+
f!!1 I

tt 300+ POT.2
POT.s ( Sloof ) P0T.6 ( Sioof )

Potongan 2-2 (gambarA)

Pengembangan Rumah ke Arah Samping x ,, . ,r ,', ..,, , I ,.: , .,, x qriyakreasi 177
.tr
+tr1--1,,+
tE---tt-
4@

10 IU]
?0
I Tfffi___szo [ffi___:q,,
'9 '10

l--2H
I lurl I lrl--Jll
F,u-'l l-,u-'1
POT.1 POT.7 POT.8

f-r
Wt2

+tr--i.---l**+ r[m_*,, rffi-*,,


Er- I
f-20-+
r F,uJ
u-{ r_ uJl
]-,u-.[
P0T.10
POT.9
POT.2

Potongan 2-2 (gambar B)


lso-i lso-t
r-3.00--------1

12
4

Potongan 4-4
I
7

Potongan 5-5

Denah pembesian lantai atas


Potongan A-A

Potongan B-B

I 50

_t
3.00

1---l- 6

Potongan C-C (pembesian lisplank)

180 griyakreasi )c ::ii' :lrilii :r' l x Penqembangan Rumah ke Arah Samping


dinding ieml:.

1-
I1.50

i'
t_ l
Potongan 8-8

Pembesian tangga bagian bawah

i[m*
Fzol

ffi-l-, -f

fEm
so
,
ll.--.1,i.]-I-lJ
I b ldtt I I
I
I

1--so---i LEffiI
Tampak atas pembesian londas

Pembesian tangga bagian atas Pembesian fondasi

Pengembangan Rumah ke Arah Samping x r;l,ii'xqriyakreasi 18'l


- --T-l
,il
rr
' il illt-
Hll
t5 dtx
24e20--_LlH I
Erl
I

t+l
l-- t5
' l--20-+ I
------------i
LiJ]]
f-,r--.1 f-rs-J

Potongan 7-7

KoLoM2o/2o l-*J

Denah fondasi

!--- 3 oo
--------+

1A2 griYakreasi * "r ";


1"',1 1'' x Pengembangan Rumah ke Arah Samping
Tampak atas pembesian fondasi

l-11 --+-27I l- 27 --+-17 -+ I 12 l-*20112 | 012.8 a8-15


r-----------\
L,,, -?--.
--r
r! .1u--+--_,-
I L! /--T-\
(3at?l\24
lrlr
T
t--------l
r--J,-
--r I

L o^,, LJI L o^,, Jl b o^,, Larr.aJIUa,B-ts,


. --------,J -l - --------f -

].- l+ -------+ f- +a -_____-t f--*----l f*-****] l-_ 44


--_-
Tulangan rib potongan A-A Tulangan rib potongan B-B Tulangan pelat Tulangan bagi pe,a:
potongan A-A potongan B-B

Tulangan rib, rulangan pelat, dan tulangan bagi pelat

Pengembangan Rumah ke Arah Samping x x griyakre: 183


Bab 5
Pelaksanaan Pekeriaan
di Lapangan

1 4 engembangkan rumah menjadi impian setiap keluarga. Tahun demi tahun dilalui dengan
lVlUerOagai rencana, salah satunya adalah mengembangkan rumah. Rencana ini muncul umum-
nya karena terdesak oleh kebutuhan keluarga yang membutuhkan tambahan ruang. Hal ini wajar
karena setiap keluarga pasti akan berkembang, baik jumlah anggota keluarga maupun aktivitas setiap
anggota. Pengembangan rumah dengan konstruksi beton harus direncanakan dengan sebaik-
baiknya dan dilaksanakan sesuai rencana tersebut. Hal ini penting karena kesalahan perhitungan
konstruksi akan berakibat sangat fatal.
pengembangan rumah yang dimaksud di sini adalah penambahan ruangan. Dengan demikian,
penambahan ini dilakukan dengan cara menggabungkan bangunan baru dengan bangunan yang
sudah ada sebelumnya. Walaupun menggabungkan, penambahan ruangan baru ini jangan sampai
mengganggu atau bahkan merusak bangunan lama. Agar tidak merusak dan sesuai dengan yang
direncanakan, ikuti tahapan-tahapan pelaksanaan pekerjaan berikut.

A. Pekerjaan Persiapan
Untuk pekerjaan persiapan ini pun sangat penting. lni disebabkan keberhasilan pelaksanaan
pekerjaan berawal dari tahapan ini. Adanya kesalahan di awal akan terus merembet pada pekerjaan
selanjutnya. Berikut pekerjaan yang perlu dilakukan pada tahapan ini.

1. Pembersihanlapangan
Lahan yang akan dibangun dibersihkan dari sampah, kotoran, dan sebagainya yang akan
mengganggu jalannya pekerjaan. Keberadaan sampah dan kotoran akan mengganggu pengukuran
dan pemasangan bowplank. Bahkan untukjangka panjang, sampah dan kotoran akan menyebabkan
penyakit. o

1 84 griyakreasi x x Pelaksanaan Pekerjaan di Lapangan


2. .Pekerjaan pengukuran
Setelah dibersihkan, lakukan pengukuran lahan yang akan dibangun. Perlu diingat bahwa
tanah tidak selamanya datar. Oleh karena tidak datar maka perlu cara tersendiri dalam pengukuran
bila ingin mendapatkan luasan yang diinginkan. lni disebabkan bangunan yang akan dibuat pasti
direncanakan datar dengan ukuran tertentu. Agar mendapatkan hasil pengukuran lahan yang
sebanding dengan bidang lahan maka dapat digunakan pesawat waterpass atau pesawat theodolit
untuk bangunan yang lebih besar dan luas. Sementara bangunan kecil seperti rumah tinggal tipe-
tipe rumah BTN cukup digunakan selang plastik yang diisi air. Selang plastik yang berisi air inijuga
dapat difungsikan sebagai waterpass. Pengisian air ke dalam selang tidak perlu sampai penuh.
Namun, perlu diperhatikan agar pada selang tidak terdapat gelembung air. Dengan kata lain, selang
harus benar-benar terisi oleh air, bukan udara. Untuk cara pengukuran dengan waterpass sederhana
tersebut cukup dengan membuat hingga permukaan air pada kedua ujung selang menjadi diam.
Pada posisi diam itulah dianggap kedua titik pada batas permukaan air di masing-masing ujung
selang memiliki ketinggian yang sama atau akan membentuk bidang datar. Berilah tanda pada
masing-masing titik untuk bidang datar tersebut.

fti"
\^*

Waterpass sederhana
dari selang plastik
berukuran kecil. lsi air
ke dalamnya dan
upayakan tidak ada
gelembung air pada
selang
!ii;,j

B. Pekerjaan Bowplank
Pekerjaan ini merupakan pekerjaan pemasangan papan bangunan yang berbentuk denah
bentuk bangunan. Pekerjaan ini dilakukan setelah tanah diukur dan diberi titik-titik batas. Untuk
menghubungkan titik-titik batas tersebut dibuatkan garis-garis lurus yang menunjukkan sumbu
dinding tembok bangunan. Titik-titik batas tersebut perlu diletakkan pada sesuatu benda yang
disebut bowplank (papan-papan bangunan). Bowplank yang dipasang pada patok-patok kayu mem-
bentuk bidang datar (waterpdss). Titik-titik pada bowplank diberi tanda dengan paku yang cukup

::,:rsanadn Pekerjaan di Lapangan * x griyakreasi 185


bagian
dalam yang
diberi tanda
cat meni

papan bangunan
(bowplank)
j:r$.1,l[]. '..:r' i..,,.ii:,i'.': ...,
,i".r" . . """ ,-,.:.
Bowplank. Gunakan paku yang diberi tanda dengan Tampak depan
Tampak samping
cat meni sebagai batas untuk tarikan benang

kuat dan tidak mudah lepas. lni disebabkan paku tersebut dapat dipakai untuk menarik benang. Agar
kedudukan paku mudah dikontrol , di bagian dalam paku untuk menarik tarikan benang diberi tanda
dengan cat meni. Papan-papan bangunan ke arah panjang dan ke arah lebar harus bertemu saling
tegak lurus. lni harus diperhatikan karena dinding tembok nantinya harus membentuk sudut siku-
siku (90o). Adapun pelaksanaan pekerjaan pembuatan bowplank sebagai berikut.

1. Pekerjaanpengukuran
bowplank

a. Pancang patok-patok menurut


kedudukan benang yang ditarik
sejajar dengan garis permukaan
diding tembok rumah yang telah
1,50-2,00 m
ada seperti gambar berikut.
bowplank

tarikan
benang

1,50-2,00 m

F'
150

Bowplank yang dipasang di luar bangunan

'186 griyakreasi x x Pelaksanaan Pekerjaan di Lapangan


Agar pekerjaan tanah tidak mengganggu
' kedudukan papan bangunan maka letak papan
bangunan terhadap sumbu fondasi diambil
1,50-2,00 meter.

c. Bowplank dapat dibuat terusan, tetapi harus


diperhatikan bahwa papan yang disam-
bungkan harus bisa dipakukan pada patok
1,5-2,0 m
ri
sumbu bangunan. i
jarak patok \i'i \li
Sambungan bowplank

2. Pekerjaan galian tanah fondasi


Galian tanah merupakan pekerjaan kasar. Walaupun demikian, pada waktu pelaksanaan peker-
jaan di lapangan penggalian tanah ini perlu diawasi jangan sampai menyimpang atau melenceng
dari sumbu fondasi dan batas-batas galian yang sudah ditentukan terdahulu saat pemasangan bow-
plank. Penggalian tanah fondasi harus sampai pada kedalaman yang cukup keras untuk menahan

ltIrl
80

k
I
! I
llI
!!
tl
300

ir____-7-------.-_,--,_,_,]\
iii\ir T +
lr rit\
I
I
rool

tr_ 4oo ____+]


300
Penampang galian fondasi dengan

I
kedalaman sekitar 1 m

T
JI
-ri
lr il[._._._._ luo
Denah galian fondasi

Pelaksanaan Pekerjaan di Lapangan x x griyakreasi 187


beban fondasi. Dasar galian fondasi dipadatkan dengan alat pemadat dan diberi lapisan pasir sete-
bal 5 cm sambil disirami dengan air. Setelah padat, di atas lapisan pasir diberi lantai kerja yang terbu-
at dari beton tidak bertulang dengan perbandingan campuran 1 semen : 3 pasir : 5 kerikil, lalu dib-
iarkan sampai kering selama 24 jam.

3. Pekerjaan perbaikan tanah galian


Bila sampai pada kedalaman sekitar 1 m tetapi tanahnya masih kurang bagus atau lembek
maka perlu diadakan perbaikan tanah galian. Caranya dengan memancangkan cerucuk berupa
dolken gelam berdiameter 6-7 cm. Pemancangan ini dilakukan dengan cara dipukul-pukul menggu-
nakan martil besar hingga mencapai kedalaman tanah keras sehingga cukup kuat untuk menahan
beban fondasi.

lantai kerja
{40 80
pasrr urug
tebal + 5 cm v

F<_ ____,

Tampak atas: lobang pondasi dengan


Denah potongan lubang pondasi di atas per' pemancangan cerucuk
baikan tanah dengan pemancangan cerucuk

C. Pekerjaan Fondasi Pelat Beton


Fondasi yang direncanakan dalam buku ini adalah fondasi pelat beton. Fondasi ini berdiri di
atas tanah yang cukup kuat menahan beban fondasi. Mutu beton yang digunakan adalah Kl75 dengan
perbandingan campuran 6,8 zaksemen : 0,6 m3 pasir : 0,75 split. Pasir dan split juga disebut agregat.
pasir adalah agregat halus, sedangkan split adalah agregat kasar. Split juga dikenal dengan kerikil.

Agregat halus untuk beton berupa pasir alam sebagai hasil desintregasi alam dari batu-batuan
alami. Pasir juga dapat berupa pasir buatan yang dihasilkan oleh alat pemecah batu. Agregat halus
terdiri dari butiran-butiran yang tajam dan keras serta bersifat kekal. Bersifat kekal artinya tidak
pecah atau hancur oleh pengaruh cuaca seperti terik matahari dan hujan. Agregat halus tidak boleh
mengandung lumpur lebih dari 5% (ditentukan berdasarkan berat kering). Disebut lumpur adalah
bagian-bagian yang dapat melalui ayakan 0,063 mm. Bila kadar lumpur melampaui 50lo maka
agregat halus harus dicuci. Cara mudah untuk pengecekan di lapangan bahwa agregat halus tidak
mengandung lumpur adalah dengan mengambil agregat halus tersebut satu genggaman erat. Lalu,
genggaman tersebut dilepaskan. Bila telapak tangan masih bersih maka pasir tersebut layak untuk
dipakai.

188
Agregat kasar (kerikil, split, atau batu pecah) untuk beton dapat berupa kerikil hasil desin-
tregasi alami dari batu-batuan atau berupa batu pecah yang diperoleh dari pemecahan batu.
Umumnya agregat kasar memiliki butiran berdiameter lebih dari 5 mm. Agregat kasar harus terdiri
dari butiran-butiran yang keras dan tidak berpori. Bila mengandung butiran-butiran pipih, jumlah
kandungannya tidak melampaui 200/o dari berat agregat seluruhnya. Seperti halnya agregat halus,
butiran agregat kasar pun harus bersifat kekal. Agregat kasar tidak boleh mengandung lumpur lebih
dari 1o/o (ditentukan berdasarkan berat kering). Lumpur adalah bagian-bagian yang dapat melalui
ayakan 0,063 mm. Bila kadar lumpur melampaui 10lo maka agregat kasar harus dicuci.
Semen merupakan bahan atau komponen beton yang berfungsi sebagai pengikat pasir dan
split. Secara umum sifat utama dari semen adalah pengikat dengan bantuan air, lalu mengering dan
mengeras dengan baik. Semen yang ada di pasaran dijual dengan satuan zak yang umumnya berat-
nya 50 kg.

1. Pekerjaan fondasi pelat

Tanah yang sudah digali dengan sedikit membobok fondasi batu kali rumah yang lama adalah
seluas pelat fondasi (60 cm x 60 cm) +10 cm untuk kelilingnya, kecuali yang terkena bobokan sehing-
ga luasnya menjadi 80 cm x 70 cm. Kedalaman galian sekitar 100 cm. Selanjutnya pasir urug dima-
sukkan ke dalam lubang fondasi setebal 5 cm, lalu diberi air hingga pasir menjadi jenuh air sambil
pasir dipadatkan dengan stemper atau alat pemadat lainnya.

Keterangan:
496 = p6njang penyaluran tegangan besi minimal
yang dikeluarkan setelah fondasi dicor
dengan maksud untuk disambungkan ke
pembesian berikutnya (kolom)
40d (50)= 40 x d = 40 x diameteryang
bersangkutan sehingga didapat:
4Ox1.2cm=48cm=50cm

Pemasangan pondasi pelat beton

Di atas pasir yang sudah dipadatkan dipasang lantai kerja beton setebal 5 cm dengan per-
bandingan volume 1 semen : 3 pasir: 5 kerikil. Lubang fondasi sebanyak 6 buah. Setelah pengecoran
fondasi pelat selesai,dipasanglantai kerjauntuks/oofdengandalamgalianl0cmdanlebargalian
30 cm sesuai gambar kerja. Selanjutnya biarkan selama 24 jam hingga kering.

Pelaksanaan Pekerjaan di Lapangan x x qriyakreasi 189


Denah lantai kerja fondasi dan s/oof

Selanjutnya tulangan untuk fondasi yang sudah dirangkalkan dimasukkan ke dalam lubang
galian yang sudah dipasang lantai kerja. Di sekeliling bagian tepi pelat fondasi dipasang papan-
papan cetakan yang diperkuat dengan pasak. Penggunaan pasak bertujuan agar papan cetakan
tidak berubah. Adapun mutu beton yang digunakan adalah beton K1 75. Beton ini menqgunakan
perbandingan bahan yaitu 6,8 zaksemen : 0,6 m3 pasir : 0,75 m3 kerikil.

2. Pembuatan mutu beton K-175


a. Peralatan
1) Mesin pengaduk beton: digunakan untuk mengaduk beton. Di pasaran mesin pengaduk
dapat disewa yang biasa disebut mesin molen. Mesin molen mempunyai kapasitas 116 m3.
2) Ember: digunakan untuk penakar pasir dan kerikil (batu pecah atau split). Di pasaran ember
ini sangat mudah ditemukan dengan ukuran diameter atas 30 cm, diameter bawah 22 cm,
dan tinggi 22 cm. Luas lingkaran atas 0,071 ,3 (O,ZS x 3,14 x 0,32) dan luas lingkaran bawah
0,038 ;i
(0,25 x 3,14 x 0,222) sehingga volume ember adalah 0,012 m3 {(0,071 + 0,038) x
0,22\.
3) Peralatan lain berupa cangkul, sekop, dan sebagainya.

190 griyakreasi x x Pelaksanaan Pekerjaan di Lapangan


b. Bahan
1 ) Bahan beton. Bahan yang dibutuhkan untuk mutu beton Kl 75 adalah semen 6,8 zak atau
340 kg, pasir 0,6 m3 atau sekitar 50 ember (0,6 : 0,0012), dan kerikil 0,75 m3 atau sekitar 63
ember (0,75 :0,012). Sekali pengadukan beton dengan mesin molen dibutuhkan semen
1,13 zak, pasir 8,3 ember, dan kerikil 10,5 ember. Untuk mempermudah perhitungan, seti-
ap m3 beton dibuat tujuh kali pengadukan sehingga diperlukan semen 7 zak, pasir 49
ember (6,8 :7 x 50 = 48,57), dan kerikil 61 ember (6,8 :7 x 63 = 61 ,2). Dengan demikian,
setiap kali mengaduk beton diperlukan semen I zak, pasir 7 ember (49:7), dan kerikil 9
ember (61 :7 = 8,71). Mutu pasir dan kerikil harus sesuai dengan syarat yang tertera pada
PBt 1971.
2) An. Air digunakan untuk mengaduk beton. Air harus tidak mengandung zat kimia atau air
yang biasa diminum manusia. Untuk mencapai mutu beton yang diinginkan, digunakan air
dengan faktor air semen (FAS) 0,6. Rumus mencari nilai FAS sebagai berikut.
Berat air dalam adonan beton
FAS =
Berat semen dalam adonan beton

Berat semen = 6,8 zak x 50 kg = 340 kg


Berat air = 0,6 x 340 kg = 204 kg
Dengan demikian, untuk sekali pengadukan diperlukan air sebanyak 29 kg atau 2g liter (204
kg : 7). Bila kapasitas ember dapat menampung 0,012 m3 atau 12 liter air maka sekali pen-
gadukan diperlukan 2,5 emberair (29liter:12=2,4). Untuk pengadukan inikondisipasir
dan kerikiljenuh air. Bila masih terlalu kental karena pasir dan kerikil masih dapat menyer-
ap air maka fas diambil 0,70. Dengan demikian berat airnya 238 kg atau 238 liter (0,7 x 340
kg) sehingga sekali pengadukan beton diperlukan 34 liter air (238 : 7) atau sekitar 3 ember
air (34 : 12 = 2,83).

Untuk proyek-proyek besar seperti perkantoran, pertokoan, atau mall, penggunaan mesin
molen sudah tidak efektif lagi. Selain pekerjaan pembuatan beton harus terus-menerus diawasi, fak-
tor kelelahan dalam pengoperasian mesin dan pengangkutan material harus konstan setiap kali pen-
campuran. Hal ini bertujuan agar mutu beton bisa sesuai rencana. Oleh karena itu, dalam pelak-
sanaan proyek berskala besar, digunakan beton mx. Beton mx adalah beton yang sudah jadi yang
dapat dipesan di pabrik beton. Beton mixini dapat langsung dituangkan ke dalam cetakan beton
yang sudah disiapkan sebelumnya.

3. Cetakan dan acuan


Cetakan dan acuan atau juga disebut bekisting, gelagar acuan (scaffOlding), dan tiang acuan
(shoring) merupakan suatu konstruksi sementara yang gunanya untuk mendukung cetakan beton. Di
atas cetakan disetel baja tulangan dan sebagai wadah dari adukan beton yang dicorkan sesuai den-
gan bentuk yang dikehendaki. Dalam hal ini cetakan dan acuan harus dapat menahan beban baja
tulangan, adukan beton, pekerja-pekerja, dan sebagainya hingga beton kering dan mengeras.
Artinya, cetakan dan acuan harus dapat menahan berat sendiri dan sebagian beban kerja.

Pelaksanaan Pekerjaan di Lapangan x x griyalri:


)a
p-11- 30 ------>H

42
Tampak atas

Tampak samping

Bekisting untuk kolom

Setelah dicor, fondasi dibiarkan selama 3 hari. Sambil menunggu selama 3 hari, dibuat rangka-
ian besi untuk kolom dan s/oof, cetakan dan acuan (bekisting) kolom, serta lantai kerja untuk
pemasangan tulangan s/oof. Tulangan untuk fondasi diberi oyerstek minimum yang panjangnya 40x
diameter besi yang dipasang pada kolom atau 48 cm (40 x 12 cm). Tujuannya adalah untuk disam-
bungkan ke tulangan kolom. Sambungan tulangan untuk kolom sebaiknya dilaksanakan di atas s/oof
seperti yang ditunjukkan pada gambar tiga dimensi pelaksanaan pekejaan beton pada halaman
berikutnya. Adapun bekisting untuk kolom tampak pada gambar berikut.
Setelah selesai pengecoran sloof, biarkan selama 3 hari. Sambil menunggu, buatlah rangkaian
besi untuk kolom, balok, pelat, dan tangga. Pembengkokan besinya dilakukan pada saat pema-
sangan. Cetakan dan acuan kolom, tiang-tiang penyangga, penyokong, dan pengaku cetakan harus
benar-benar kokoh untuk menjaga ketegakan dan kelurusan kolom hasil pengecoran. Jangan sampai
bekisting untuk kolom tersebut berubah atau bergeser pada saat pengecoran.
Setelah pengecoran kolom selesai dan minimal sudah dibiarkan selama tiga hari, lanjutkan
dengan pemasangan bekisting untuk balok, pelat, dan tangga secara bersamaan. Pada waktu
pemasangan bekisting tersebut jangan sampai kolom terganggu karena masih dalam proses
pengerasan. Adanya getaran-getaran dapat menyebabkan terjadinya retak atau pergeseran kolom.
Cetakan kolom dapat dibongkar bila beban yang bekerja pada kolom tidak melampaui 500/o
dari beban rencana setelah berumur minimal 7 hari sejak pengecoran. Selanjutnya pasang bekisting

192 griyakreasi * x Pelaksanaan Pekerjaan dj Lapangan


cor beton

Bekisting balok dan pelat

t- 80
---

230
BEKISTING TANGGA
BAGIAN ATAS
BEKISTING TANGGA
--*-_=]
BAGIAN BAWAH

Bekisting tangga

Pelaksanaan Pekerjaan di Lapangan x x qriyakreasi 193


balok, pelat, dan tangga. Tiang-tiang penyangga untuk balok dan pelat dipasang dengan maksimal
jarak tiang ke tiang adalah 40 cm. Tiang penyangga dapat menggunakan kayu kaso borneo super
berukuran 4 cm x 6 cm. Kayu kaso ini pun digunakan untuk penyokong, pengaku, balok penahan
cetakan, dan pengunci cetakan. Sementara untuk cetakan digunakan papan 2 cm x 20 cm.
Setelah pengecoran balok selesai, pelat lantai dan tangga dibiarkan minimal selama 21 hari.
Dari tabel perbandingan kekuatan tekan beton dapat dilihat bahwa untuk beton biasa pada umur 21
hari sudah mencapai koefisien kekuatan tekan 0,95. Artinya, pada umurtersebut beton sudah mem-
punyai kekuatan tekan 0,95 dari mutu beton yang direncanakan. Selama menunggu waktu tersebut,
beton harus disiram atau direndam air setelah mengeras dalam waktu 24 jam (syarat PBI 1971). Perlu
diperhatikan bahwa proses pengecoran balok, pelat, dan tangga harus diawasi kontinu (terus-
menerus).Tujuannya agar beton yang dihasilkan dapat mencapai mutu sesuai yang direncanakan.
Untuk lebih jelasnya, pelaksanaan pekerjaan beton mulai awal hingga berdirinya kerangka
konstruksi beton ditunjukkan dengan gambar-gambar tiga dimensi berikut.

Bekisting fondasi pelat setempat


atau fondasi telapak

194 qriyakreasi x x Pelaksanaan Pekerlaan di Lapangan


Fondasi telapak. Besi-
besi untuk kolom dikelu-
arkan dari atas fondasi,
Panjang besi yang
dikeluarkan tidak boleh
kurang dari kedalaman
fondasi, yaitu 100 cm
(sampai permukaan s/oof
+ 40 x diameter besi = 100
+40x1,2 = 148cm=150
cm. Ukuran 40 x diameter
besi merupakan minrmal
panjang penyaluran
.:: tegangan besi yang akan
disalurkan ke sambungan
besi kolom berikutnya.
s

Pelaksanaan Pekerjaan di Lapangan x x griyakreasi 195


B@ 12

-l- ''
I

l a6-15
l

rI -.-
RtB 6412
),/
i/ aB-10

aB-10
412-B

- t.i
\.]i)

Detail pembesian fondasi

Fondasi, kolom fondasi, dan s/oof


serta besi untuk menyambung pem-
besian kolom yang dikeluarkan dari
permukaan s/oofsepanjang 50 cm

196 griyakreasi x x Pelaksanaan Pekerjaan di Lapangan


' Permukaan s/oof dan besi-besi yang

iffi
dikeluarkan dari permukaan s/oof
sepanjang 50 cm

';,'1,;liiil
,
1:r ,
rirljll
tl:,,,r

i llli[
jiilil
i
.,,, ,]].:ir(

Pembesian kolom.
Panjang besi-besi untuk
kolom minimal tinggi
bangunan = 300 cm + 50 cm =
350 cm dari permukaan s/oof

Pelaksanaan Pekerlaan dl [apangan x x griyakreasi 197


KAS(,4/6
PELURUS

PENYOKONG
\-d

BEKISTING KOLOM

POTONGAN 1-1

Detail bekisting kolom

198 griyakreasi* '' ,' '


x Pelaksanaan Pekerjaan di Lapangan
Bekisting kolom. Suatu konsir-uksi
sementara yang gunanya iinrLtk
mendukung cetakan lletcn pada
kolom

\"."1"
dj$'

i**
d**

Kolom-kolom beton. Tampak besi-besi


dikeluarkan dari permukaan kolom
sepanjang tinggi balok lantai atas +
50cm=40cm+50cm=90cm

Pt.:' ---:- -:,-. ..:- i [apangan x x qriyakreasi 199


Pembesian balok. Dirangkai di
bawah (tidak di lokasi balok) dan
dipasang setelah Pemasangan
bekisting untuk pelat dan balok
lantai atas aA

Bekisting balok dan kolom.


Sebagian pengaku bekisting
kolom sudah dibongkar karena
pengecoran sudah dilaksanakan

griyakreasi * x Pelaksanaan Pekerjaan di Lapangan


LOZ rsPal)iPIu6 x re uP6uedPl rp uepla)iad uppups)iplad

sele reluel ulolol


rsaq e) ue)iounqurBsrp lnlun uelJe
-nlelrp rxolo)i rsoq-tso8 'spls tpl
-uEl lelad uep {oleq uPtsaquad
Pemberhentian pengecoran lantai atas (alternatif
l). Bila pengecoran lantai atas belum selesai tetapt
harus dihentikan akibat hujan, malam, atau pekerja
lelah maka pemberhentian dilakukan pada jarak
1i5 bentang (1/5 x 300 cm = 60 cm). Sebelum
pengecoran dilanjutkan, sambungan beton
yang akan dicor dibasahi dahulu dengan ,,

air semen. Sambungan besi untuk


itr,
;,1,rr'r'
pelat tangga dengan lantai atas
harus dikeluarkan minimal .,r.,11,,61i;'11iir1,;,lrrr'r"',irlr

sepanjang 40 x diameter besi ffiffilidlillr:l itliirril,r,

Pemberhentian pengecoran lantai


atas (alternatif ll) pada jarak
116 + 113 bentang bersangkutan

griyakreasi x x Pelaksanaan Pekerjaan di Lapanqan


l,antai atas sudah selesai dicor. Tampak
besi kolom keluar sepanjang 50 cm

Lantai atas setelah bekisting


dibuka. Dilanjutkan dengan peker-
jaan pemasangan bata dan kolom
untuk lantai atas. Kolom lantai atas
tidak perlu dihitung kekuatannya

Pelaksanaan Pekerjaan di Lapangan x * qriyakreasi 203


\

Detail pembesian tangga

Bekisting tangga

204 griyakreasi * x Pelaksanaan Pekerjaan di Lapangan


rsPe]{Plu6 x ,( uPbuPdpl rp uePfiaIad uPPUPqPlad

lPl6uluaq uoloq rs{nrlsuol


uebuap qeunJ ueBuPquo6uad lrseH
D. Hal-hal Penting yang Harus Diperhatikan
Perlu diperhatikan bahwa bangunan yang akan dibuat harus direncanakan dengan baik dan
benar. Dalam pelaksanaan pekerjaan pengembangan rumah ini konstruksi beton yang akan
dibangun digabungkan dengan bangunan yang sudah ada. Artinya, bangunan barujangan sampai
mengganggu atau merusak bangunan yang sudah ada. Bahkan pada saat pelaksanaan pengem-
bangan rumah, pemiliknya dapat melakukan kegiatan sehari-hari, istirahat, dan sebagainya. Namun,
bukan berarti rumah lama tidak akan disentuh atau diganggu, tetapi ada bagiannya yang harus
diperbaiki. Dinding rumah lama akan dibobok dan digali pada bagian yang terkena fondasi. Bahkan
ada dinding yang harus dikupas bagian plesterannya untuk pemasangan kolom.
Urutan pelaksanaan pekerjaan pengembangan rumah ini, harus diperhatikan tahapan pem-
bangunannya, yaitu
* pembersihanlapangan,
* pengukuran (pasang bowplank),
x penggalian tanah untuk fondasi,
* pemadatan dasar galian fondasi dengan pasir setebal 5 cm,
{< pemasangan lantai kerja beton dengan perbandingan 1 semen : 3 pasir : 5 kerikil/split di atas
lapisan pasir dengan tebal 5 cm,
* penyetelan besi untukfondasi,
* pembuatan galian untuks/oof sedalam 20 cm yang 5 cm untuk pemadatan pasir dan 5 cm lagi
untuk lantai kerja,
* pemasangan pembesian sloof di atas lantai kerja,
* pembuatan bekisting untuk kolom fondasi dan bekisting untuk s/oof yang selanjutnya dicor
rr penyambungan besi yang keluar sepanjang minimal 40 x diameter besi bersangkutan ke pembe-
sian untuk kolom
* pembuatan bekisting kolom dan dicor
* pemasangan pembesian untuk balok, pelat, dan tangga yang kemudian dicor

Bila dalam pelaksanaan pengecoran terjadi halangan, misalnya hujan, terlalu malam, atau
pekerja kelelahan, pengecoran dapat dihentikan pada jarak yang sudah dihitung. Setiap akan melan-
jutkan pengecoran dengan adukan cor yang baru, baik untuk kolom fondasi, kolom portal, balok,
pelat, dan tangga maka beton yang sudah dicor harus dibersihkan dahulu dari kotoran, kemudian
disiram dengan air semen.
Sebelum melaksanakan pengembangan bangunan, kekuatan bangunan harus dihitung atau
dianalisis. lni disebabkan adanya gaya-gaya yang bekerja pada bangunan. Proses analisis sebagai
berikut.
1) Analisis kekuatan pelat lantai atas. Analisis ini untuk menghitung adanya gaya dari dalam
maupun dari luar. Gaya menimbulkan momen, sedangkan momen didapat dariTabel PBI i 971 .
Dengan menggunakan rumus perhitungan lentur cara "n" maka didapat pembesian pelat yang
kemudian hasil pembesian digambarkan. Gambar tersebut dinamakan gambar kerja yang
akan dilaksanakan di lapangan.
2) Analisis kekuatan balok. Beban pelat berbentuk trapesium dan segi tiga dipukul oleh bilok-

206 griyakreasi x x Pelaksanaan Pekerjaan di Lapanqan


balok yang sesuai dengan panjang masing-masing balok. Balok-balok tersebut dinamakan
balok portal. Selanjutnya dilakukan analisis dengan metode "Cross" dan dikontrol (cek) dengan
metode "Takabeya" untuk meyakinkan analisis konstruksi tersebut menghasilkan momen
akhir. Kemudian dihitung reaksi perletakan untuk mencari momen lapangan maksimum den-
gan menggunakan rumus perhitungan lentur cara "n" sehingga didapat pembesian balok di
daerah lapangan dan tumpuan. Analisis lain ialah analisis gaya lintang (gaya geser) untuk
mendapatkan sengkang setelah mendapatkan pembesian, lalu digambar. Analisis portal
dilakukan dengan analisis ke arah melintang dan ke arah memanjang.
3) Analisis kekuatan kolom. Beban pelat yang diterima oleh balok dipikul oleh kolom. Beban-
beban pelat dan balok dijumlahkan dan dihitung, baik ke arah melintang maupun ke arah
memanjang yang disebut gaya normal. Sementara momennya didapat dari hasil analisis
"Cross" bersama-sama dengan penghitungan balok portal untuk mendapatkan pembesian
dengan menggunakan perhitungan lentur cara "n". Perhitungan kolom dilakukan ke arah
melintang dan memanjang. Penentu pembesian kolom adalah yang menghasilkan pembesian
terbesar.
4) Analisis lysplank. Lysplank adalah batas pelat lantai atas yang berguna agar air di atasnya atau
air hujan tidak langsung turun. Lysplank tidak memikul beban, tetapi dianggap sebagai pengaku
pelat dan balok.
Analisis sloof. Sloof adalah balok pengikat kolom antara satu dengan lainnya. Fungsinya untuk
meratakan penurunanan bila terjadi penurunan bangunan, menahan rembesan air tanah yang
dapat merusak pasangan batu bata.
Analisis fondasi. Semua beban di atas fondasi diterima oleh fondasi yang akhirnya akan
didukung oleh daya dukung tanah sehingga bangunan dapat berdiri kokoh. Untuk bangunan-
bangunan bertingkat dengan beban-beban yang berat, penentuan bentuk fondasi harus
benar-benar disesuaikan dengan keadaan tanahnya. Biasanya tanah disondir atau dibor
hingga kedalaman tertentu yang memungkinkan kekerasan tanah dapat memikul beban fon-
dasi. Setiap lapisan tanah pada kedalaman tertentu diambil sampelnya untuk diperiksa di labo-
ratorium. Setelah itu, barulah ditentukan tipe fondasi yang akan dipakai, misalnya fondasi tiang
pancang, coissons, dan sebagainya.
Dalam buku ini, fondasi berdiri di atas daya dukung tanah yang telah ditentukan kekerasannya,
yaitu tanah liat berpasir dengan tegangan tanah yang diizinkan (otanah) 4_5 kglcm2. Dengan
demikian, penulis dapat menentukan fondasi yang digunakan adalah fondasi pelat setempat
atau fondasi telapak. Perhitungan konstruksi dilakukan dengan adanya momen yang bekerja
pada fondasi dan gaya normal dari seluruh berat konstruksi yang ada di atasnya sehingga
dihasilkan pembesian. Selanjutnya dibuat gambar.
Analisis tangga. Penempatan tangga harus sedemikian rupa sehingga tidak mengganggu lalu
lintas di dalam ruangan. Analisis konstruksi dilakukan dengan cara Cross sehingga didapat
momen-momen untuk pembesian, kemudian digambar.

Pelaksanaan Pekerjaan di Lapanqan x x griyakreas 207


Daftar Pustaka

Anonim, Konstruksi Beton Bertulang, )ilid 1 (Jakarta: Ditektorat Pendidikan Menengah Kejuruan,
Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, 1978).
Bowles, Foundotion Anolysis ond Design, lnternational Student Edition (

Hill, Mc. Graw, Timoshsenko, and Young, Theory of Structures (

Hill, Mc. Graw and Chu Kia Wang, Stotica lly lndeterminote Structures (

Khanna, P.N.,lndian Practical Civil Engineer Handbook (

Kinog, Ketut, Perhitungan Portal dalom Konstruksi Beton (Jakarta:


Kwari, H.W. dan M. Andy Kwari, AutoCAD 2004 3 Dimensi(Jakarta;

Soetomo, H.M., Perhitungan Portal Bertingkot dengan Cora Takabeya (

Subarkah, lman, Vademekum Lengkap Teknik Sipil(Jakarta:


Sutami, Konstruksi Beton di lndonesia (Jakarta:
Tomlinson, Foundotion Design and Construction (

Wangsadinata, Wiratman dan Tim, Peraturan Beton Bertulong lndonesia (PBl) 1971 (Jakarta:
Departemen Pekerjaan Umum, 1971).
Peraturon Muatan Indonesia (PMl) 1970 (Jakarta: Departemen Pekerjaan Umum, 1970).

, Perhitungan Lentur (Elostisitas) dengan Cara "n" (Jakarla:

208 griyakreasi x ,r ,r i x Daftar Pustaka


[ampiran

A. DAFTAR ISTILAH NOTASI

A - luas tulangan tarik gaya normal yang bekerja pada penam-


41 = luas tulangan tekan pan9
b - lebar penampang persegi jarak garis netral terhadap tepi penam-
d - tebal selimut beton (beton deking) pang yang tertekan

c = koefisien untuk menghitung eksentrisitas lengan momen 631s6 a jarak titik-titik


tangkap gaya D dan T
tambahan e1
perbandingan antara luas tulangan tekan
ca = koefisien penampang dan luas tulangan tarik
E = modulus elastisitas ( .
koefisien lengan momen dalam perban-
ea = eksentrisitas gaya normal terhadap sumbu dingan antara lengan momen dalam dan
tulangan tarik tlnggi manfaat penampang
e = eksentrisitas gaya normal terhadap sumbu da tegangan baja tarik
kolom
o1, tcaangan baja tekan
eo = eksentrisitas mula gaya normal
6a tegangan baja yang dilzinkan
€1, €2 = eksentrisitas tambahan gaya normal untuk
6*au tegangan baja rencana
memperhitungkan tekuk
h - tlnggi manfaat penampang = Jarak antara
olb tegangan tekan beton
titik berat tulangan tarik sampal tepl ala tegangan tekan beton yang diizlnkan
penarnpang yang tertekan koefislen tulangan tarik = perbandlngan
ht = tlnggltotalpenampang antara luas tulangan tarlk darr luas b x h
I - koefislen pada lentur dcngaR gaya norrnal tb tcgangan geser beton akibat beban kcrja
yang harus dtkalikan pada luas tulangan tb= tegangan gcser beton yang dllJinkan
tarlk untuk mernperoleh sudtu penam. tanpa tulangan geser meRUrut pBl 1971
pang tdeal terhadap lentur denqan qaya tabel 10, 4,4
normal dalarn stadi[rRl retak dapat diper- perbandingan antara tegaRgan baJa tdrik
lakukan sama seperil lentur rrurni
dan n kalt tegangan tekan beton diserat
lp - pdnjang tekuk kolom yang paiing tertekan
M = rhorhcfl lentur yang bekerla pada pen6rn. $o perbandingan antdra tegangdn bala tarik
pdnq dan n kali tegangan tekdh beron diserat
= anqkd eklvalensi = perbandingan dntara yang paling tertekan pada keadaan
fiodulus elastisitas baja dan beton seiffrbang

Lampiran x * griyakreasi 2O9


B. MOMEN DI DATAM PELAT PERSEGI YANG MENUMPU PADA KEEMPAT
TEPINYA AKIBAT BEBAN TERBAGI RATA

t.0 t,l t,2 tl _4 t,5 t,6 1,7 t,8 t,9 2,0 2,1 7,7 2.3 2,4 7,5 >2,5

'tl (xlx) = 0,001 qlx2

(l''1t) = o,ool qlx2 X


x 4a 52

45
59

45
11

44
78

43
84

4l
88

,10
93

19
97

l8
t00

31
t0l

t6
106

l5
t08

l4 3)
0 lt2

12
t25

25

(t1lx)= (f'1tx) = o,ool qlx2 X l6 47 46 50 5l 56 58 59 60 6l 61 67 4,1 6l 6] 6l 6l

lEr ir4ry)= 0,00 | qx2 x 36 al l8 l8 l8 37 36 36 l5 l5 l5 34 l1 J4 34 t4 tl

- (l4tY)= 0,001 qk2 x 36 11 38 38 l8 37 l6 l6 35 l5 l5 l4 34 l4 34 l{ 38

(r'1lx) = (Mu) :0,ool qlx2 X 48 55 6l 6l 7l 76 79 82 M 86 88 89 90 9t 97 92 94

IE (l'lly) = 0O0l qh2 X

x
48

48
50

50
5l

5l
5l

5l
5t

5I
5t

5t
5t

5t
50

50
50

50
49

49
49

49 49
48

.{8
48

48
47

47
17

47
t9

56
- (l'ltY) = 0,001 cl,2

(l'llt)= o,0o I qlx2 X 11 28 14 4t a8 55 67 68 80 85 89 93 97 r00 t0:l t1s

rT ll (l'lly) = 0,001 qL2 X 5t 57 67 61 70 71 7S 77 78 79 79 79 79 79 79 25

- (l'lty) = O,COI clx2 X 5l 57 67 67 70 11 75 77 78 79 t9 79 79 79 79 79 75

(Mlx) = (t'1c() :0.00t qlx2 x 5t 54 57 59 60 6l 6) 67 63 6l 61 5l 6l 6l 6l 6l 63


IVB
t_l (Mly)= 0,OOt qlx2 X 11 20 t8 t7 t5 t,t t3 t7 t0 l0 l0 9 9 9 tl
(Hlx) = 0.001 ql,2 X : l8 4\ 5l 59 66 72. 7A 83 88 97 96 99 t02 t05 r08 t25

rf_l (r,lry) : 0,001 qk2 x 60 65 69 71 7S 77 78 79 79 80 80 80 79 79 79 79 25

50 65 69 73 75 77 78 79 79 80 80 80 79 79 79 79 75
- (MrY) = 0,001 qlx2 X

VB
E (Mlx)= (l4lx): o,6sl qlx2

{MlY) = 0,001 qlx2 X


x 60

lt l0
7l

28
76

77
79

25
82

24
85

22
87

7t
88

20
8'

t9
90

t8
9t

t7
9t

l7
97

t6
91

t6
9l

t5
94

t1

(l'llx): - {r4u)= 0,001 qk2 x l8 5l 59 65 69 73 77 80 83 85 85 87 88 89 90 5,1

rEt (t1ry) = s,991 o',2 * 41 46 48 50 5t 5l 5t 5t 50 50 50 49 49 48 48 48 t,

(t4tY) = 0,001 clx2 X 4l 46 {8 s0 5t 5l 5l 5t 50 50 50 49 49 4A 48 48 56

{141x) = - (Mt() = 0,001 qL2 x tl 48 5t 55 57 s8 60 6t 62 61 67. 63 63 6l 6l 6l 6l

vt8
IE (l'lly) = 0,001 qlx2 X ]8

]8
39

l9
l8

l8
38

l8
37

J7
l6

36
36

36
35

l5
35

l5
34

34
3,(

14
14

14
33

ll
33

3l
l3

33
3l

33
|l

38
- (l'lrY) = 0,001 clx2 X

Keterangan: = terletak bebas


: = menerus atau terjepit elastis
Sumber: PBI -197'l

210
C. IEGANGAN.TEGANGAN BETON YANG DIIZINKAN

Toganqan yang Diizinkan (kg/cmz)


Mutu Nota3i
Pada Pembebanen Tetap Peda Pembebanan Semenbra
B1 K125 K175 K225 B1 K125 K175 K225
Kekualan Tekan aeton Keakteistik Umum obk
100 125 175 225 100 '125 175 225

Lenlur lanpa dan/atau dengan gaya normal:

Tekan 35 40 60 0.33 o'bk 55 70 100 125 0,56 6'bk

Tarik 5 55 6,s 0,48 Vo'bk 7 7,5 I 10 0,63 Jo bk


Gaya aksia

Tekan 35 40 60 75 0.33 obk 55 70 100 125 0,56 o'51

Tarik 5 55 0,36 Vo bk 5 5,5 6,5 7,5 0,51 Vo'bk

Geser oleh lentur alau puntir:

Tanpa lulang geser 4.5 5 5.5 6,5 0.43 o'bk 7 7.5 I 10 0,68 obk

oengan lulanq qeser rbm 11 12 14 1,08 Vo'bk 17 19 22 25 1,70 Jo bk

Geser oleh lenlur dengan ponlirl

Tanpa lulang geser rb 5.5 6 7 8 0.54 o'bk 8.5 95 1'r 13 0,85 o'bk

Oeagan lulang geser rbm 14 t5 18 20 21 24 28 212 Ja bk


Geser pons pada penampang:

Tanpe lulang geser rbp 6,s 7.5 8,5 10 0,65 Jobk 10 11 13 15 1,02 Jo bk

Dengan lulang geser !bpm 13 15 '17 20 1,30 Jo bk 20 22 26 30 2,04 Ja 61

Keterangan: Unluk 6 1 niiai-nilai tegangan yang diizinkan menurut label di atas harus dakalakan dengan 0 yang sesuai
Sumber: PBI 1971

D. KUTIPAN PERATURAN MUATAN INDONESIA (PMI) 1970


1. Muatan Mati
a. Eerat sendiri
l) Berat dari bahan-bahan bangunan terpenting dan dari beberapa konstruksi yang harus
dipakai di dalam menentukan muatan mati harus diambil seperti yang tercantum dalam
Tabel Berat Sendiri Bahan Bangunan dan Konstruksi.
2) Apabila bahan bangunan atau konstruksi setempat membelikan berat sendiri yang jauh
menyimpang dari harga-harga yang tercantum dalamTabel Berat Sendiri Bahan Bangunan
dan Konstruksi maka berat sendiri tersebut harus ditentukan tersendiri dan harga yang
didapat kemudian dicantumkan di dalam peraturan bangunan setempat sebagai peng-
ganti dari harga yang tercantum dalam Tabel Berat Sendiri Bahan Bangunan dan
Konstruksi. Penyimpangan ini terjadi terutama pada pasir (antara lain pasir besi titan),
kerikil (antara lain kerikil kwarsa), batu pecah, batu alam. batu bata, batu belah, batu
gunung, batu bulat, jenis-jenis kayu dan genteng, begitu pula pada konstruksi-konstruksi
yang mengandung bahan-bahan tersebut.
3) Apabiia dari hasil penentuan berat sendiri ternyata diperoleh harga yang melampaui
harga-harga dalam Tabel Berat Sendiri Bahan Bangunan dan Konstruksi lebih dari 100,6
maka harga-harga tersebut harus dipakai.

* g yakeasi 211
4) Berat sendiri darl bahan bangunan dan dari konstruksi yang tidak tercantum dalam Tabel
Berat Sendiri Bahan Bangunan dan Konstruksi, harus ditentukan tersendiri.
5) Berat sendiri seperti disebut dalam ayat-ayat 2), 3), dan 4) harus ditentukan dengan mem-
perhitungkan kelembapan setempat.
6) Penentuan berat sendiri seperti disebut dalam ayat-ayat 3) dan 4) harus dilakukan dengan
disaksikan dan disetujui oleh pengawas bangunan yang berwenang.
7) Ke dalam pasal ini tidak termasuk syarat-syarat bahan dan syarat-syarat konstruksi.

b. Reduksi muatan mati yang memberikan pengaruh menguntungkan


1) Apabila muatan mati memberikan pengaruh yang menguntungkan terhadap tegangan-
tegangan yang bekerja di dalam suatu unsur dan atau bagian bangunan maka sebagai
muatan mati harus diambil harga berdasarkan Tabel Berat Sendiri Bahan Bangunan dan
Konstruksi dikalikan dengan koefisien reduksi 0,9.
2) Apabila muatan mati suatu konstruksi dan atau sebagian darinya memberikan pengaruh
yang menguntungkan terhadap kestabilan maka dalam perhitungan keamanan guling,
muatan matitersebut (bila perlu termasuk berat blok-blok jangkar) harus dikalikan dengan
koefisien reduksi 0,9.
TABEL 27
BERAT SENDIRI BAHAN BANGUNAN DAN KONSTRUKSI
Jenis Berat Sendlrl Saturn

A. Bahan Bangunan:

Pasir (kering udara sampai lembap) 1 600 kg/m3

Pasir (enuh air) 1.800 kg/m3

Kerikil (kering udara sampai lembap, tidak diayak) '1.650


kg/m3

Pasir kerikil (kering udara sampai lembap) 1.850 kg/m3

Batu pecah (tidak diayak) 1.450 kg/m3

Batu karang (berat tumpuk) 700 kg/m3

Batu belah. batu gunung, dan batu bulat (berat tumpuk) 1.500 kg/m3

Tanah. tanah liat. dan tanah geluh (kering udara sampai lembap) '1.700
kg/m3

Tanah, tanah liat, dan tanah geluh (basah) 2.000 kgim3

Batu alam 2 600 kg/m3

Beton
.) .-) 2.200 kg/m3

Beton bertulang
-.) 2.400 kg/m3

Pasangan batu bata 1.700 kg/m3

Pasangan batu belah, batu gunung, dan batu bulat 2.200 kg/m3

Pasangan batu karang 1.450 kg/m3

Besi tuang 7.250 kgim3

Baja 7.850 kg/m3

Timah hitam (timbel) 11 400 'kg/rn3

212 griyakreasi x x Lampirdn


Lanjutan Tabel 27

Jenis Berat Sendiri $atuan

B. Konstruksi:

Lantai kayu sederhana dengan balok kayu, tanpa langillangit dengan bentang F,raksimum 5 m dan
40 kg/m2
untuk muatan hidup paling tinggi 200 kg/m2

Langiflangit dan dinding (termasuk rusuk-rusuknya, tetapi tanpa penggantung langillangit atau pen-
gaku-pengaku), terdin dari:

1. Semen asbes (eternit dan bahan lain selenis dengan tebal maksimum 4 rnm 11 kgtm2

2. Kaca dengan tebal 3-4 mm 10 kglm2

Penggantung langit-langit (dari kayu) dengan bentang maksimum 5 m dengan Jarak s.k.s minimum 0,80 7 kglm2

Adukan per cm tebal:

1. Dari semen 21 kglm2

2. Dari kapur tras, atau semen merah 17 kgln2

Dinding-dinding pasangan batu bata:

1 Satu batu 450 kgtm2

2. Setengah batu 250 kgim2

Penutup lantai dari ubin semen portland, teraso, dan beton tanpa adukan per cm tebai 24 kgtm2

Aspal, termasuk bahan-bahan mineral penambah, per cm tebal 14 kgtm2

50 kg/m2
Penutup atap genting dengan reng dan usuk/kaso per m2 bidang atap
40 kg/m2
Penutup atap sirap dengan reng dan usuk/kaso per m2 bidang atap

Penutup atap seng gelombang (BWG 24) tanpa g0rdeng/gulung-gulung 10 kg/m2

Semen asbes gelombang (tebal 5 mm) 11 kgtm2

Keterangan: .) Harga ini tidak berlaku untuk beton pengisi


- ..) Untuk beton getar dan beton kejut, beton mampat dan beton lain sejenis, berat sendirinya harus diten-
tukan sendiri

2. Muatan Hidup
a. Muatan hidup Iantai bangunan
1) Sebagai muatan hidup untuk lantai-lantai bangunan harus diambilharga-harga yang ter
cantum dalam Tabel Muatan Hidup Lantai Bangunan. Di dalam harga-harga tersebut,
kecuali berat orang-orang (penghuni), juga termasuk berat inventaris biasa sesuai dengan
kegunaan lantai tersebut, dan juga dinding pemisah ringan dengan berat tidak lebih dari
100 kg/m2. Muatan-muatan berat, misalnya yang disebabkan oleh lemari-lemari arsip, per-
pustakaan, alat-alat, mesin-mesin, dan barang-barang lain tertentu yang sangat berat,
harus diperhitungkan tersendiri.
2) Muatan-muatan hidup yang ditentukan di sini berlaku pula untuk bangunan sementara.
3) Muatan-muatan hidup yang ditentukan di sini tidak perlu dikalikan dengan suatu koefisien
kejut.
4) Lantai-lantai bangunan yang dapat diharapkan akan dipakai untuk berbagai tujuan harus
diperhitungkan terhadap muatan hidup tertinggi yang mungkin terjadi.

Lampiran x x griyakreas 213


b. Muatan hidup atap bangunan
1) Atap rata dengan kemiringan tidak lebih dari 1 :20 dan pelat luifelyang tidak dapat dica-
pai dan dimuati oleh orang-orang dan tidak dapat digenangi air harus dlperhitungkan ter-
hadap suatu muatan hidup sebesar minimum l5 kglm2 bidang datar.
2) Atap dan atau bagian-bagian atap dari bangunan dan pelat luifel yang dapat dicapai dan
dimuati oleh orang-orang harus diperhitungkan terhadap suatu muatan hidup sebesar
minimum 100 kg/m2 bidang datar.
3) Dalam perhitungan reng, usuk/kaso, gordeng/gulung-gulung, dan kuda-kuda untuk
semua atap harus diperhitungkan satu muatan terpusat sebesar minimum 100 kg (berasal
dari berat seorang pekerja atau seorang pemadam kebakaran dengan peralatannya).
4) Apabila suatu balok tepi atau gordeng/gulung-gulung tidak cukup ditunjang oleh dinding
atau penunjang lainnya dan pada kantilever, mustsn terpusat yang disebut dalam ayat 3)
harus diambil minimum 200 kg.
5) Muatan-muatan yang disebut dalam ayat-ayat 3) dan 4) dianggap tidak bekerja bersamaan
dengan muatan angin atau muatan gempa.

Kombinasi pembebanan
1) Dalam meninjau kombinasi pembebanan sebagai muatan hidup harus diambil muatan
hidup penuhtanpa dikalikan dengan koefisien reduksi, kecuali mengenai yang ditentukan
dalam ayat 2) berikut.
2) Dalam perhitungan unsur-unsur tertentu bangunan bertingkat seperti fondasi, kolom, dan
unsur lain sejenis yang memikul muatan dari beberapa tingkat, muatan hidup lantai
tingkat, dan atap dapat dikalikan dengan koefisien-koefisien reduksi sebagai berikut.
a) Atap 1,0
b) Lantai paling atas 1,0
c) Lantai kedua dari atas 0,9
d) Lantai ketiga dari atas 0,8
e) Lantai keempat dari atas 0,7
f) Lantai kelima dari atas 0,6
S) Lantai keenam dari atas 0,5
h) Semua lantai di bawahnya 0,4
3) Dalam perhitungan unsur-unsur tertentu bangunan bertingkat seperti ditentukan dalam
ayat 2), muatan hidup penuh (tanpa dikalikan dengan koefisien reduksi) tetap harus diper
hitungkan pada:
a) lantai-lantai gudang, ruang arsip, perpustakaan, dan ruang-ruang lain sejenis,
b) lantai dan atau unsur-unsur bangunan yang memikul muatan berat tertentu yang
tetap seperti alat-alat dan mesin-mesin'
4) Pada perhitungan fondasi, pengaruh muatan hidup pada lantai yang menumpu di atas
tanah harus turut diperhitungkan. Dalam hal ini, muatan hidup pada lantai tersebut,
didalam perhitungan muatan fondasi menurut yang ditentukan dalam ayat2), tetap diam-
bil penuh (tidak dikalikan dengan koefisen reduksi).

214 .griyakreasi x * Lampiran


d. Muatan hidup oleh keran (bukan keran pelabuhan atau keran menara pada industri bangu'
' nan)
1) Bentuk bagan dan besarnya muatan, termasuk beban kerja maksimum, serta sifat-sifat lain
dari keran induk (yang bergerak di arah memanjang bangunan) maupun dari keran angkat
(yang bergerak di atas keran induk di arah melintang) harus ditentukan berdasarkan keten-
tuan-ketentuan pabrik pembuatnya atau disyaratkan oleh instansi berwenang yang
bersangkutan.
2) Apabila pada keran-keran tertentu dapat terjadi gaya-gaya lain dari yang ditentukan
dalam peraturan ini maka hal itu harus ditentukan tersendiri dan disetujui oleh instansi
berwenang yang bersangkutan.

TABEL 28
MUATAN HIDUP LANTAI BANGUNAN

Uraian Muatan Hidup {kglme)

Lantai dan tangga rumah tinggal. kecuali yang disebut dalam b 200

Lantai dan tangga rumah tinggal sederhana dan gudang-gudang tidak penting yang bukan untuk toko 150
atau ruang kerja

Lantai sekolah. ruang kuliah, kantor, toko, restoran, hotel, dan asrama 250

Lantar ruang olahraga 400

Tangga. bordes tangga, dan gang dari yang disebut dalam c 300

Lantai ruang dansa 500

Lantai dan balkon dalam dari ruang-ruang untuk pertemuan, tidak termasuk yang disebut dalam a hingga
dengan f seperti gereja, ruang konser, ruang pertunjukan, ruang rapat, bioskop, dan sebagainya luga 400
panggung penonton dengan tempat duduk tetap

Panggung penonton tempat berdiri atau dengan tempat duduk tidak tetap 500

Tangga, bordes tangga, lantai, dan gang dari ruang-ruang yang disebut dalam d, f, 9, dan h 500

Lantai ruang pelengkap dari ruang+uang yang drsebut dalam c, d, f, dan g 250

Untuk lantailantai ruang kerja. gudang, garasi, perpustakaan, ruang arsip, t0k0 buku, toko besr, ruang
alat-alat dan mesin, dan lain-lain, muatan hidup harus ditentukan tersendiri sesuai dengan muatan hidup 250
maksimum yang dapat diharapkan. tetapi tidak boleh kurang dari

Balkon-balkon yang menjorok bebas ke luar harus diperhitungkan terhadap muatan hidup dan lantai
300
dalam yang berbatasan. dengan minimum

Lampiran x x griyakreasi 215


E. Perhitungan Lentur dengan Cara"n"
TABEL 29
PERHITUNGAN LENTUR DENGAN CARA "N"
E=0
0 q 'lqlno ca C6 q 0 ( l00no ca C5

0 111 8 009 0,963 0,693 12,241 4 326 0.151 5 622 0 950 1 343 8,855 3,734

0. 12 7 928 0 963 0.706 12,127 4,307 0.r52 5.579 0,949 1 362 8,793 3 723

0.113 7,850 0 962 0.720 12,415 4 288 0,153 5,536 0 s49 1 382 8,132 3,711

0. 14 7 772 0 962 0,733 11,905 4.270 0.154 5,494 0,949 1,404 8,672 3,700

0, 15 7 696 0,962 0,747 11,797 4 252 0,155 5,452 0,948 1 422 8,612 3,68!
0, 16 7 621 0 961 0,761 11 691 4,235 0 156 5,410 0,948 1,442 8,554 3.677

a 117 7,547 0,961 0,775 11 586 4,219 0 157 5 369 0,948 1,462 8,496 3,666

0 118 7 _414 0.961 0,789 11,484 4,200 0 158 5,329 0,947 1,482 8,438 3,655

0119 7,403 0,960 0,804 11,383 4.183 0 159 5 289 a 947 1,503 8,382 3,644

0, 20 7,333 0.960 0 818 11,283 4,167 0160 5,250 1,524 8,326 3,634

0, 21 7 264 0.960 0 833 11,186 4,150 0.161 5,211 0 946 1,545 8,271 3 623

0, 22 7,197 0 s60 0 848 11,090 4,134 0,162 5 173 0 946 1,566 8 216 3 612

0, 23 7,130 0.959 0 862 r0 995 4.118 0.163 1 587 8162 3 602

0, 24 7,0u 0 s5s 0,878 10 902 4,142 0.164 5,0s8 0,945 1 609 8 109 3 592

0, 25 7,000 0.958 0,893 t0 811 4 086 0 165 5,061 0.945 1 630 8,057 3,581

0 26 6 936 0 958 0,908 0,720 4 070 0,166 5.424 0.945 1,652 8,007 3.571

a 127 6,874 0 958 0.924 4,055 0,167 4,988 0,944 1,614 7.954 3,561

0128 6 812 0 957 0,940 10.545 4 040 0,168 4,952 0 944 1 696 7 903 3.551

0,129 6,752 0 957 0.955 0,459 4 025 0,16S 4 917 0 944 1.718 7,853 3,541

0,130 6 692 0 957 0,971 10,374 4,010 0,170 4,882 0.943 1,741 7,803 3,531

0,131 6,634 0 956 0,987 10,291 3,996 4,171 4 848 0 943 1.764 7,754 3,522

0,132 6,576 0 956 1 004 10.209 3,981 a 172 4,814 0,943 1.786 1,746 3,512
0.133 6,519 0 956 1,020 10,128 3,967 0173 4,780 0,942 1,810 7,658 3,502

0.134 6,463 0 955 1,037 10 048 3,953 0 174 4 747 4,942 1,813 7,610 3,493

0. r35 6,407 0 955 1 054 9,970 3,93S 0,175 4,714 4,942 1,856 7,564 3,484

0,136 6,353 0 955 1 070 I 892 3.925 0.176 4 682 0 941 1,880 7,518 3,474

0,137 6,299 0 954 1 087 I 816 3 911 o,177 4 650 0 941 1,903 7 472 3,465

0,138 6,246 0 954 1105 9741 3 898 0,178 4.618 0 941 1,927 6 427 3 456

0,139 6,194 0.954 1,122 9,667 3,884 0.179 4,586 0,940 1 951 7 382 3 441

0140 6, r43 0,953 1,140 3,871 0.180 4.556 0.940 1 976 7,338 3.438

0,141 6,092 0,953 1,157 9,522 3 858 0.181 4,525 0,940 2,000 7,294 3,429

a,t2 6 042 0,953 1,175 9,451 3,845 0,182 4,494 0.939 2,425 7.251 3,424

0143 5 993 0,952 1,193 9,381 3,832 0,183 4,464 0,939 2,050 7,248 3,412

0,144 5,944 0 952 1,211 9,312 3,820 0 184 4 435 0 939 2,474 7,166 3,403

0,145 5,896 0 952 1 230 9,244 3,807 0 185 4,405 0,938 2, 00 7.124 3,394

0.146 5,849 0,951 '| 248 9,178 3,795 0 186 4,376 0 938 2125 7 083 3 386

0,147 5,803 0,951 1267 9,111 0 187 4 348 0 938 2, 51 7,042 3,377

0,148 5,757 0,951 1285 I 046 3,710 0 188 4 319 0 937 2, 76 7,001 3,369

0,149 5,711 0,950 1 304 8,982 3,758 0.189 4 291 0 937 2,202 6 961 3 360

0,150 5.667 0,950 1,324 8.918 3,746 0,190 4 263 0 937 2 228 6 922

216
Lanlutan Tabel 29
6=0
E t I l00no c, Cb ( t ( l00no Cb

0,191 4,236 0,936 2,255 6 882 3 344 0,231 3,329 0,923 3,470 5 580 3,063

0,192 4,248 0,936 2,281 6 884 3,336 a 232 3,310 0,923 3,504 5 561 3,052

0,193 4,181 0,936 2,308 6 805 3,328 0.233 a 922 3,539 3 051

0,194 4,155 0,935 6 767 3 320 a 234 3,274 a 922 3,574 5 509 3,045

0.195 4, 28 0 935 2 362 6129 3 312 0 235 0 922 3,610 5 483 3,039

0,196 4, 02 0 935 2 389 6 692 3 304 0 236 3,231 0,921 3,645 5 457 3,033

0,197 4,076 0,934 2,416 6 665 3 296 a 237 3,219 0 921 3 681 5 431 3 027

0,198 4,050 0,934 2,444 6 618 3,288 0,238 3,202 0,921 3.711 5 406 3.021

0,199 4,025 0 934 2472 6 582 3,281 0,239 3,184 0,920 5,381 3,015

0,200 4 000 0,933 2,500 6 546 3,273 0 240 3 167 0 920 3,790 5 356 3,010

0,201 3,975 0,933 2,528 6,511 3 266 0,241 3,149 0,920 3,826 3 004

0,202 3,950 0,933 2 551 6 476 3 258 0,242 3,132 0,919 3.863 5,306 2,998

0,203 3,926 0,932 2,585 6 441 3,251 a 243 3.115 0 919 3 900 5 282 2,993

0,204 3,902 0,932 2,614 6 407 3,243 4,244 3,098 0,919 3 938 5 258 2,981

0,205 3,878 0,932 2,643 6 372 3 236 0,245 3,082 0,918 5,234 2 981

0,206 3,854 0,931 2,672 6,339 3,229 0,246 3,065 0,918 4 013 5,210 2 976

0,207 3,831 0,931 2072 6 305 3,221 0,241 3,048 0,918 4 051 5,186 2,4
0.208 3,808 0,931 6,272 3,214 0,248 3,032 0,917 4 089 5.163 2,965

0,209 3,785 0,930 2,761 6 239 0,249 3,016 0,917 4 128 5, r40 2,960

0,210 3,162 0,930 2,791 6 207 3 200 0,250 3,000 0,917 4,167 5,119 2,954

0 211 3,739 0 930 2,821 6,174 3 93 0,251 2,984 0,916 4,206 5,0s4 2,949

0,212 3,717 0,929 2,852 6,143 3,186 0,252 2,968 0,916 4,245 5,071 2,944

0,213 3,695 0,929 6,143 3,179 0,253 2,952 0,916 4,284 5,049 2,938

0,214 3.673 0,929 2,913 6,080 3 72 0,254 2,937 0,915 4,324 5,026 2,933

0,215 3,651 0,928 2,944 6 049 3,166 0.255 2,922 0,915 4,365 5.004 2,928

0,216 3 630 0,928 2,916 6,018 3, 59 0,256 2,906 0,915 4 404 4,982

0,217 3,608 0,928 3.007 5.987 3. 52 0,257 2,891 0 9r4 4,445 4,960 2I t7

0,218 3,s87 0,927 3,039 5,957 3,145 0,258 2,876 0,914 4,485 4,939 2,912

0,219 3,566 0,927 3,070 3, 0,2s9 2,861 0,914 4,526 4.917 2,947

0,220 3,545 0,927 3,103 5,898 3, 32 0,260 2,U6 0,913 4 568 4,896 2,942

0,221 3,525 0 926 3,135 5,868 3, 25 0,261 2,831 0,913 4,609 4,875 2,897

0,222 3,504 0,926 3,167 5,839 3,119 0,262 2,817 0,913 4,651 4,854 2,892

0,223 3,484 0,926 3,200 5,810 3,113 0,263 2,802 0,912 4,693 4,833 2,887

0,224 3,464 0,925 3,233 5,782 3,106 0,264 2,188 0,912 4,134 4,812 2,882

0,225 3,M4 0,925 3,266 5,753 3,100 0,265 2,774 0,912 4,777 4,792 2,877

0,226 3,425 0,925 3,300 5 725 3 094 0,266 2,759 0,911 4,820 4.171 2,872

0,227 3 405 0,924 3.133 5,697 3,087 0,267 2,745 0,911 4.963 4,751 2,867

0,228 3,386 0,924 3,367 5,670 3,081 0,268 2,731 0 911 4,906 4,731 2,863

0,229 3,367 0,924 3 401 5,642 3,075 0.269 2,117 0,910 4,949 4711 2,858

0,230 3,v8 0,923 3,435 5,615 3,069 0,270 2,104 0,910 4,993 4,691 2,853

Lampiran * x griyalreasi 217


Lanjutan Tabel 29
0.0
I t loono c. C6 6 t a l00no c! Cb

0,271 2,690 0 910 5 037 4,672 2 848 0,311 2 215 0.8s6 7,019 3.987 2.678
0,272 2 676 0 909 5,081 4,652 2 843 0,312 2,205 0,896 7 074 3,972 2,675
0,273 2,663 0,909 5,126 4,633 2,839 0.313 2 195 0,896 7,130 3 957 2,611
a 274 2 650 0 909 5.171 4.613 2,8U 0,314 2,185 0 895 7,186 3 942 2.667
a 275 2,636 0,908 5,216 4,594 2,830 0,315 2.115 0 895 7.243 3,928 2,664
4,276 2,623 0,908 5,261 4.515 2,825 0 316 2.164 0 895 1295 3,913 2,660
0,277 2,610 0,908 5,306 4,557 2,820 0 317 2,154 0,894 7 356 3,899 2,656
0,278 2,591 0,907 5,352 4,538 2,816 0 318 2.145 0,894 7 414 3,884 2 652

0,279 2,584 0,907 5,398 4,519 2 811 0 319 2,135 0,894 1 471 3,870 2,649

0,280 2.571 0.907 5,444 4,501 2,801 0,320 2125 0,893 7,530 3,856 2,645

0,281 2,559 0,906 5,491 4,482 2,802 0,321 2,115 0,893 7,688 3,842 2,641
0,282 2,546 0,906 5,538 4,464 2 798 0,322 2 105 0,893 7,646 3,828 2,639
0,283 2,534 0,906 5 585 4,446 2,793 0 323 2,096 0,892 7,745 3,814 2,634
0,284 2,521 0,905 5,632 4,428 2 789 0,324 2,086 0,892 7,765 3,800 2,631
0,285 2,509 0,905 5.680 4,411 0.325 2,077 0,892 7,824 3 786 2,627
0,286 2A96 0,905 5,728 4,393 2,784 0,326 2,067 0,891 7,884 3772 2,624
0,247 2,484 0,904 5,716 4,375 2,776 0,327 2,058 0,891 7,944 3,759 2,620
0,288 2,472 0,904 5,825 4,358 2,772 0,328 2,049 0 891 8,005 3,745 2,616
0,289 2,460 0,904 5.874 4 340 2,767 0,329 2,040 0,890 8,066 3,132 2 613

a 294 2,448 0,903 5 923 4,323 2,763 0 330 2,030 0,890 8121 3,718 2 610

0,291 2,4 0.903 5 972 4 306 2,759 0,331 2,021 0,890 8188 3,705 2,606
0,292 2,425 0,903 6 022 4,289 2,155 0,332 2,012 0,889 8,250 3,692 2,603
0,293 2,413 0,902 6 071 4 272 2.750 0,333 2 003 0,889 8,312 3,679
0,294 2,401 0,902 6,122 4,256 2,746 0,334 I 994 0.889 8,375 3,666 2,596
0,295 2,390 0,902 6,172 2,742 0,335 1,985 0,888 8,438 3 652 2,592
0,296 2,378 0 901 1,222 2738 0,336 1,976 0,888 8,501 3 640 2,589
0,297 2,367 0 901 6,214 4,206 2,7U 0,337 1,967 0,888 8.565 2,586
0,298 2 356 0,901 6,325 4,190 2,730 0,338 1,958 0 887 8.629 3,614 2 582
2.344 0 900 4,174 2 726 0,339 1,950 0,887 8,693 3,601 2 579
0,300 2 333 0,900 6A29 4,157 2,722 0,340 1,941 0,887 8 758 3,589 2,576
0,301 2 322 0,900 6,481 4,141 2,718 0 341 1,932 0 886 I823 3,576 2,572
0 302 2,311 0,899 6,533 4,125 2,714 a 342 1,927 0,886 8 889 3,564 2,569
0,303 2,300 0,899 6,586 4,110 2,710 0,343 1915 0,886 8 954 3,551 2,566
0,304 2,285 0,899 6,640 4,094 2,706 0,344 '| 907 0,885 I019 3,539 2,563
0,305 2.219 0,898 6,692 4,078 2 702 0,345 1,898 0,885 I086 3,526 2,559
0,306 2,268 0,898 6,746 4,063 2,698 0,346 1 890 0,885 9.153 3.514 2,556
0,307 2,257 0.898 6,800 4,047 2,694 0,347 1,882 0.884 9,220 3 502
0,308 2,247 0,897 6,854 4,032 2 690 0,348 1,874 0,884 9,287 3,490 2,550
0 309 2,216 0,897 6,909 4.011 2 686 0.349 1,865 0,884 9,355 3,478 2,546
0,310 2,226 0,897 6,964 4.002 2,682 0,350 1.857 0 883 9,423 3,466 2543

214 ' * Lampiran


Lanjutan Tabel 29

{ l00no ca cb 0 E 100lio cs cb
0,35't 1849 0,883 9,492 3,454 2 544 0 391 1,558 0,870 3 027 2,425

0,352 1841 0,883 s 560 3,442 2 537 0 192 1,551 0 869 '12,64 J,017 2,422

0,353 1 833 0 882 9,630 3.431 2 534 0,393 1.544 0.869 1212 3,008 2 424

0,354 1825 0 882 9,699 3,41S 2 531 0 394 1,538 0,869 12,81 2,998 2,417

0,355 '1817 0,881 9,769 3,407 2 528 0 395 0.868 12,90 2 988 2,415

0,356 1 809 0,881 9 840 3 396 2 525 0 396 1 525 0,868 l2 98 2 979 2,412
0,357 1 801 0 881 9,911 3,384 0 397 1,519 0,868 13,07 2,970 2,414

0,358 1 793 0,881 I 982 3.373 2 519 0,398 1,512 0,867 13.16 2,960 2,407

0.359 1 786 0,880 r0 05 3 361 25 6 0 399 1,506 0 867 13 24 2 951 2 444

0.360 1778 0,880 '10,12 3,350 25 2 0 400 1,500 0,867 13,33 2,942 2,442
0,361 1714 0 880 10.2A 3,339 2514 0 401 1.494 0.866 '13.42 2,399
0,362 1,762 0 879 10,27 3.328 2 506 a 402 1.408 0 866 13.51 2,52X

0,363 1,755 0,879 10,34 3.316 2,544 0,403 1,481 0,866 13,60 2,914 2.394

0,364 1.741 0.879 10.42 3,305 2,500 0,404 1.415 0 865 13 6S 2,905 2.392
0 365 1,744 0.878 10,49 3.294 2 498 0 405 1.469 0 865 13.78 2.389

0 366 1,732 0 878 10,56 2,495 0,406 1.463 0 865 13.87 2,887 2,381

0 367 1.725 0,878 10,64 3 272 2,491 0,407 1,457 0 864 13.97 2.878 2,384
0,368 1,717 0,877 10 71 3.262 2 489 0,408 1.451 0 864 14.06 2.869 2,382
0,369 1.714 4,877 10,79 3.251 2,486 0.409 1 445 0 864 14.15 2,860 2.379
0,370 1.703 0 877 086 3 240 2.483 0,410 1 439 0,863 14,24 2,851
0 37t 1.695 0 876 10 94 3 229 2,480 0 411 r433 0 863 14.34 2,8{3 2,314
0,372 1 688 0 876 11,42 3 219 2.471 0,412 1 427 0 863 14,43 2 834 2.372

0,373 1.681 0 876 11,10 3,208 2,474 0,413 'I 421 0,862 14,53 2,825 2,370
0,374 1.674 0 875 11,11 3 198 2,472 0,414 1415 0,862 14.62 2.816 2.367

0,375 1,667 0 875 11.25 3141 2,469 0,415 1 414 0 862 14,72 2,808 2,365

0 376 1,669 0 875 11,33 3177 2,466 0,416 'I 404 0 861 14 82 2.799 2,362
0,377 1,652 4874 11,41 3166 2.463 0,411 1.398 0,861 14 91 2.360

0,378 1,645 0.874 11.49 3 156 2,460 0,418 1 392 0,861 15 01 2,782 2,358

0,379 r.638 0814 11,56 3,146 2,458 0,419 1,387 0,860 15,11 2.774 2,355

0,380 1 632 0,873 11,64 3,136 2,455 0,420 1,381 0,860 15,21 2,765 2,353

0,381 1,625 0 873 11,72 3,126 2,452 0,421 1,375 0 860 15,31 2,757 2,351

0.382 1618 0,873 11,81 3,115 2,449 0,422 1 370 0,859 15,40 2.748 2,U8
0,383 1,611 0,812 11,89 3,105 0,423 1 364 0,859 15,50 2,740 2,U6
0,384 1,604 0,872 't1,97 3,095 2,444 0,424 1,358 0 859 15,61 2,732 2.344

0,385 1,597 0872 12,05 3,085 2,441 0,425 1,353 0,858 15,71 2,v1
0,386 1,591 0,871 12,13 3,076 2,438 0A26 1 347 0,858 15,81 2,715 2,339
0 387 1,584 0,871 12,22 3 066 2,436 0,427 1,342 0,858 15,91 2,707 2,337
0,388 1,577 0,871 12,3A 3,056 2,433 0 428 1,336 0,857 16,01 2,699 2,335
0,389 1,571 0,870 12,38 3,046 2 434 0 429 1,331 0,857 16 12 2,691 2,332
0,390 1,564 0,870 12,47 2,428 0,430 1,326 0,857 16 22 2,683 2,330

219
Lanlutan Tabel 29
6=0

t t { toono ca C5 0 ( lmno c. C5

0,431 1,320 0.856 16 32 2,675 2 328 a 471 1 123 0 843 24,97 2 378 2,244

0 432 1,315 0,8s6 643 2 667 2,326 a 472 1,119 0,843 21.10 2 371 2,242
0433 1,309 0,856 16 53 2,659 2.323 0.473 '114 0,u2 2123 2 365 2 244

a 434 1.304 0,855 16 64 2,651 2,321 0 474 110 0.842 21 36 2 358 2 238

0435 1,299 0,855 675 2 643 2,319 0,475 1,105 0,842 21 49 2 351 2 237

0,436 1,294 0,855 16 85 2 635 0476 1 101 0,841 2162 2 345

4,437 1,288 0,854 6.96 2,628 2,314 0.477 1,096 0,841 2175 2,338 2 233

0,438 1,283 0,854 7,07 2,619 2,312 0.478 1 092 0,841 21,88 2,231

0,439 '| 278 0.854 17 18 2611 2,310 0.479 1 088 0 840 22,02 2,325 2 229

0,440 1273 0,853 17,29 2.604 2.308 0.480 1,083 0 840 22,15 2.318 2,228

0.441 1 268 0,853 11.44 2,596 2.306 0,481 1.079 0 840 22,29 2,312 2,225

0,442 1262 0,853 '17,51 2,588 2,344 0.482 1,075 0 839 22,42 2.305 2.223

0,443 1257 0,852 17.61 2.581 2 301 0,483 1.075 0 839 22.56 2,298

0,444 1252 0,852 '17,73 0,484 1.066 0.839 22,70 2,220

0 445 '| 247 0,852 '17,84 2,565 0,485 r.062 0,838 22,84 2 285 2,218

0 446 1,242 0,851 17.95 2,558 2,295 0,486 1 058 0 838 22,98 2,219 2,216
0 447 1,237 0,851 18,07 2,550 2,293 0,487 1 053 0 838 23,12 2,272 2,214
0 448 1,232 0,851 18,18 2.543 2,291 0.488 1 049 0 837 23,26 2,266 2,212

0,449 1,227 0,850 18,29 2,289 0,489 1 045 0 837 23,40 2,260 2,210
0 450 1,222 0,850 18.41 2 528 2,287 0,490 I 041 0 837 23,54 2 253 2.209

0 451 1,211 0,850 18,52 2.520 2,284 0,491 1,037 0 836 23,68 2,247 2,247

a 452 1212 0.849 18 64 0,492 1,032 0,836 2,241 2,245

0 453 1,208 0,849 18.76 2,506 2,280 0,493 1,028 0,836 2,2U 2,243

a 454 1,203 0,849 18,88 2,498 2,278 0,494 1,424 0,835 2411 2,228 2,242

0,455 1,198 0,848 18.99 2.491 2,276 0,495 1,020 0.835 24 26 2,222 2 200

0,456 1,193 0,848 1911 2,484 0.496 1,016 0,835 24,41 2 216 2,198

0 457 1,188 0,848 19,23 2,411 2,272 0,497 1,412 0,834 24.55 2,209 2,196

0 458 1 183 0,847 19.35 2.470 2 270 0,498 1,008 0.834 24 70 2 203 2 194
0 459 1,178 0,847 19,47 2,462 2,268 0,499 1,004 0,834 24 85 2197 2193
0 460 1,114 0,847 19,59 2,455 2,266 0,500 1,000 0,833 25 84 1291 2191
0 461 1,169 0,846 19,71 2,448 2,264 0,501 0,996 0,833 2515 2,185 2,'t89
a 462 1.164 0,846 19,84 2,441 2,262 0,s02 0,992 0,833 25 30 2.179 2,187

0 463 1,169 0,846 19,S6 2,434 2,260 0,503 0,988 0,832 25 45 2,172 2,186

0 464 1,155 0,845 20,08 2,427 2 258 0 504 0,984 0,832 25 61 2 166 2,184
0 465 1,150 0,845 20,21 2,410 2,256 0 505 0,980 0,831 25,76 2,160 2,',l82

0 466 1,146 0,845 20,33 2,413 2,254 0 506 0,976 0,831 25,91 2,154 2,180

a 467 1,141 0,844 20,46 2,406 2,252 0 507 0 972 0 831 26,47 2148 2 179
0 468 1,137 0,844 20,58 2,399 2,254 0 508 0,968 0,831 26,23 2,142
0 469 1,132 0,844 20,72 2 248 0,509 0,965 0,830 26,38 2,136 2,175

a 470 1,128 0.843 20,u 2.385 2,246 0,510 0,961 0 830 26,54 2,131 2174

220 gflyakrea9 * * Lampiran


Lanjutan Tabel 29
6=0,2

E 0 0' ( 'l00no ce cb t t' ( l00no ca C5

0 110 8,09 89,00 0 963 0,681 12,34 4,259 0 310 2,226 3,286 0,897 7,415 3 878 2,461
0.115 I 696 59,00 0,961 0.750 11 78 4163 0 315 2175 3 186 0 895 7.728 3 802 2.439
0,120 7 333 44,00 0 960 0,822 11,25 4 073 0 320 2,125 3 091 0,894 8.050 3 728 2,418
0,125 7 000 35.00 0,958 0,898 10,78 3 989 0,325 2,011 3 000 0,892 8,383 3 656 2,397
0.130 6 692 29,00 0.956 0 978 10,34 3 909 0 330 2 030 2913 0,891 8.126 3 587 2,376
0,135 6.407 2411 0,955 I 062 3,833 0,335 1.985 2 830 0,889 9.080 3,519 2.356
0140 6,143 2t 50 0,953 1 150 3.762 0,340 1,941 2,75A 0,888 I.444 3 454 2 336
0145 5.897 19,00 0.951 1 243 9.198 3 694 0,345 1.899 2 673 0 886 I 820 3,390 2 316
0, 50 5,667 17,00 1,339 8,868 3.630 0,350 1,857 2.600 0 885 10,21 3.328
0155 5.452 15.36 0 948 1.440 8.559 3.569 0.355 1 817 2 529 0 883 r0 6r 3,261 2,278
0, 60 5.250 14,00 0 946 1 546 8,269 3,510 0 360 1778 2,462 0,882 11,02 3.208 2,259
0,165 5.061 12,85 0 944 1.656 3.454 0 36s 1 744 2,396 0 880 1t 44 3.151 2 241
0.170 4 882 11,86 0 943 1,171 7 744 3 401 0 370 1734 0 879 11,88 3 095 2,223
0. 75 4714 11,00 0 94't 1,890 1,498 3 350 0,375 1,667 2,273 0.817 12,34 3 040 2.205
0,180 4 556 10 25 0,939 2,015 7.269 3 301 0.380 1,632 2214 0 876 12,80 2,981 2,188
0 185 4,405 9,588 0.938 2144 7,053 3 254 0 385 1.597 2,158 0,874 13 28 2,935 2,171
0 190 4,263 9 000 0.936 2 279 6.U7 3,208 0,390 1,564 2,103 0,873 13 78 2,884 2154
0 195 4 128 8.474 0.934 2 419 6.652 3 164 0,395 1,532 2,051 0,871 14 29 2,834
0 200 4.000 8 000 0.932 2 564 6 467 3,122 0,400 1,500 2,000 0,870 14,82 2,785 2121
0 205 3.878 7 571 0.931 2115 6,291 3,082 0,405 1.469 1.951 0 869 15,36 2,738 2 105
0,2 r0 3.762 7 182 0.929 2,871 6,122 3.043 0.410 r,439 1.903 0 867 '15 92 2,691 2,089
0,215 3,651 6 826 0 928 3,033 5 962 3,005 a 415 1410 1,857 0 866 16,50 2,646 2,074
0,220 3 545 6,500 0 926 3,241 5 809 2,968 a 424 1,381 1,812 0,8M 17,09 2 602 2,058
0,225 3 444 6,200 0,924 3,375 5 662 2,933 a 425 1 353 1 769 0 863 17.71 2 558 2.443
0,230 3 348 5,923 0 922 3,555 5 522 2,899 0 430 1,326 1,727 0,862 18,34 2 515 2,428
0.235 3 255 0 921 3.742 5 387 2.865 0,435 1,299 1,687 0,860 19,00 2 474 2.413
0,240 3 167 5.429 0.919 3 934 5,258 2 833 0 440 1 273 1647 0,859 19 68 2,432 1.998
0 245 3,082 5.207 0 918 4134 5,134 2,802 0,445 1,247 1 609 0,858 2A 37 2.392 1 984

0 250 3.000 5,000 0.916 4 340 5.015 2,771 0.450 .222 1,571 0,856 2109 2,353 1,970

0 255 2.922 4 806 0.914 4,5U 4,901 2,742 0,455 ,198 1,535 0 855 21,84 2,314 1,955

0 260 2.846 4125 0,913 4,774 4.790 2,713 0,460 _174 1,500 0 854 22,61 2,276 1941

0,265 2,774 4 454 0 911 5 002 4,684 2,685 0,465 .150 1,466 0 852 23,4A 2.239 1,927
0,270 2.704 4,2U 0 910 5,237 4,582 2,658 0,470 ,128 1.432 0 851 24,22 2,202 1 913
0215 2,636 4,143 0 908 5.480 4 483 2,631 a 475 1105 1,400 0 850 25,41 2166 1,S00

0.280 2 571 4.000 0 906 5 731 4,388 2,605 0 480 083 1,368 0,849 25.95 2,131 1,886
0,285 2 509 3 865 0,905 5,990 4,296 2 580 0,485 1,062 1 338 0,848 26,85 2,096 1,873
0,290 2,448 3.737 0.903 6,257 4,206 2 555 0 490 ,041 1 308 0,846 27 79 2,042 1,859
0 295 2,390 0 902 6 533 4.120 2,531 0.495 020 1,278 0,845 28 76 2 028 1 846

0 300 2,333 3 500 0,900 6 818 4,037 2 507 0 500 1,000 1,250 0,844 29,76 1,995 1,833
0,305 2,279 3 390 0,898 7 112 3,956 2,484 0,505 0,980 0 843 30,80 1,963 1 820

Lampiran * * griyakeasi 221


Lanjutan Tabel 29
6=0,4

€ { {' ( 100ft0 ce C6 t f 'l(}0no ca C5

0,255 2,922 4 806 0,914 4 760 4 795 2.681 0,455 1 198 I 535 0 862 25 68 2.125 1,803

0,260 2,846 4,625 0,912 5.000 4 682 2,651 0 460 1.174 1,500 0 861 26 72 2,085 1,786

0,265 2,774 4,454 0.911 5,248 4 574 2,621 0 465 1,150 1,466 0.860 27,19 2 445 1,768

0,274 2.704 4,294 0 909 5,506 4.474 2,592 0 470 1,128 1.432 0.859 28,91 2,006 1.751

a 275 2,636 4,143 0 908 5773 4,369 2.563 0 415 1 r05 1,400 0,858 30,08 1,968 1,734

0 280 2571 4,000 0,906 6 049 4 271 2 535 0,480 1 083 r 368 0,858 31 30 1 930 1T17

0,285 2 509 3 865 0.904 6,336 4177 2,508 0.485 1,062 I 338 0.857 32 58 1,893 1 700

0,290 2,448 3 737 0,903 6,632 4,086 2!82 0 490 1,041 1,308 0,856 33,91 1.856 1,683

0,295 2,390 3.615 0,901 6.940 3.998 2 456 0 495 1,020 1,218 0.855 35 3l 1,820 1,666

0 300 2,333 3,500 0 900 7 258 3.913 2,434 0,500 1,000 1,250 0.855 36,76 1,1U 1,649

0,305 2 279 3,390 0,898 7 588 3 830 2,405 0.505 0 980 1222 0 854 38,29 1749 1 632

0,310 2.226 3,286 0,897 7,929 3 750 2,380 0.510 0,961 195 0 853 39.89 1,714 1,615

0,315 2,175 3,186 0,896 8,283 3 672 2,356 0 515 0,942 1.169 0,853 41,57 1,679 1,598

0,320 3,091 0 894 8,646 3,596 2,333 0 520 0,923 I 143 0,852 43,33 1,645 1,581

0 325 2,077 3,000 0,893 9,028 3,s22 2 309 0 525 0 905 ,118 0,852 45,18 '| 612 1,564

2,030 2,913 I424 3,451 2,287 0,530 0,887 1,093 0,851 47 13 '1,579 1,547
0,330 0,891

0,33s 1,985 2 830 0,890 9,827 3 381 2,264 0,535 0,869 1 069 0 851 49,18 1,546 1,530

0.340 1,941 2 750 0,889 10,25 3,314 2,242 0,540 0,852 .045 0,851 51,34 1,513 1,512

0,345 1,899 2,613 0,887 10.68 3,248 2,220 0 545 0,835 1,A22 0,850 53,61 1,481 1,495

0,350 1,857 2,600 0,886 11,14 3,184 2,199 0.550 0 818 1,000 0,850 s6,02 1,449 1,477

0 355 1 817 2.529 0,885 11 60 3,121 2178 0,55s 0 802 0 978 0 850 58 56 1 418 1,459

0.360 1,178 2162 0,883 12.09 3,060 2,151 0,560 0,786 0 956 0 850 61,25 1,386 1,441

0,365 1,740 2,396 0,882 12 59 3,001 2,136 0 565 0.770 0.935 0,849 64,10 1,355 1,423

0370 1,703 2,333 0.881 1311 2,943 2.116 0,570 0.754 0,915 0,849 67.13 1,324 1,405

0,375 1,667 2,273 0,879 13,65 2.886 2,095 0 575 0,739 0.815 0,849 70,35 1,294 1,387

0,380 1,632 2,214 0 878 14.21 2,831 2,077 0,580 0,724 0,875 0,849 13,77 1,263 1,368

0 385 1,597 2,158 4,817 14,79 2,776 2 057 0,58s 0 709 0,856 0 849 77,43 1.233 1 349

0,390 1 564 2,103 0,876 15,39 2,724 2,038 0,590 0,695 0,837 0 850 81,33 1,203 1,330

0 395 1,532 2,051 0,874 16,02 2.672 2,019 0,595 0,681 0,818 0,850 85,51 1,173 1,311

0,400 1,500 2,000 0,873 16.67 2,621 2,000 0,600 0,667 0,800 0,850 90,00 1,143 1,291

0 405 1,469 1,951 a 872 17,U 2,572 1,981 0,60s 0 653 0,782 0,850 94 A2 1,114 1271

0,410 1,439 1,903 0,871 18,04 2 523 1.963 0,610 0,639 0 765 0 851 100,0 1,084 1,254

0,415 1,410 1857 0,870 18,76 1,945 0,615 0.626 0,748 0,851 105 6 1,054 1,234

'|,812 t9 2 429 1,926 0,620 0,613 0,731 0,852 '111,7 1,025 1,208
0,420 1,381 0,869 51

0,425 1,353 1,769 0,868 20.29 2,328 1,908 0 625 0,600 0,714 0,852 118 4 0,996 1,187

0 430 1,326 1,727 0,867 21,',t1 2,338 1 890 0,630 0 587 0 698 0,8s3 125 6 0,966 1164

0,435 1,290 1,687 0,866 21,95 2,292 1,873 0,635 0,575 0682 0,854 133 5 0,s37 1,141

0,440 1.273 1 647 0,865 22 83 2 251 1,855 0,640 0,s62 0,667 0,855 142 2 0,907 1,118

0,445 1,247 1,609 0,864 23,74 2,208 r.838 0 645 0,550 0,651 0,856 151,8 0,877 1 094

0,450 1,222 1,571 0,863 24,70 2,166 1,820 0650 0 538 0,636 0,857 162,5 0,848 t069

222 giyakreasr * x Lampiran


Lanjutan Tabel 29
6=0,4

t f ( 100r!0 ca b t {' ldlno ca C5

0,655 0,527 0,622 0,858 174,4 0,818 1,043 0 695 0439 0,513 0,871 360 5 0,564 0.795

0,660 0,515 0,607 0,859 187,8 0,787 1,017 0 700 0 429 0,s00 0,873 408,3 0,530 0.756

0,665 0,504 0,593 0,860 202,9 0,757 0,989 0 705 0 418 0 488 0.876 468 I 0 493 0,714

0,670 0,492 0,579 0,862 220,4 0,726 0,960 0 710 0,408 0,475 0,878 547 I 0 456 0.668

0,675 4,482 0,565 0,863 239.8 0.695 0,931 0 715 0,399 0.463 0,e81 655,4 0 416 0,619

0,680 4,411 0,552 0,865 262,7 0,663 0 899 a 724 0 389 0,452 0.884 810 0 a 374 0.563

0,685 0 460 0,538 0,867 289,6 0.631 0,866 a 725 0.379 0,440 0,887 1051 a 327 0,501

0,690 0,449 0,525 0,869 321.7 0,598 0,832 0 730 0,370 0A25 0,890 1480 a 275 0,427

n = 0,6

t f E l00no ca cb t t' llxlno


0,110 8,091 89,00 0,963 0,684 12 32 4 254 0,260 2,U6 4,625 0,912 5,248 4 572 2,587
0,115 7 696 59,00 0,961 0.755 11,74 4,149 0.265 2,774 4,454 0 910 5,521 4,461 2.556
0,120 7 333 44,00 0 959 0.829 11,21 4.055 0.270 2.704 4.294 0 909 5,804 4,355 2,524
0,125 7,000 35,00 0 957 0,908 \472 3,966 0,275 2,636 4,143 0 907 6,099 4 252 2.494
0,130 6 692 29,00 0,95s 0,9s2 1t 27 3,882 0,280 2.571 4,000 0 906 6,405 4,152 2 464

0 135 6,407 24,71 0 954 1,080 9,855 3,802 0,285 2,509 3,865 0,904 6,724 4,056 2,435
0140 6143 2r.50 a 9s2 ,172 9,467 3,726 0,290 2,448 3 737 0,903 7,055 3,962 2,406
0,145 5 897 19,00 0 950 1,270 9,105 3,655 0,295 2,390 3 615 0 901 1,400 3,812 2,378
0 150 5,667 17 00 0,948 I767 3,586 0 300 2,333 3 500 0.900 7.759 3,7U 2,350
0 155 5,452 15,36 0,946 ,479 I451 3,521 0,305 2,219 3 390 0.899 8,132 3.699 2.323
0160 5,250 14.00 0.945 8,154 3,459 0 310 2,226 3 286 0,897 8 520 3.617 2,296
0165 5 061 12 85 0,943 ,710 7 875 3,399 0 315 2,175 3 186 0 896 I 923 2,270
0 170 4,882 11,86 0,941 1.834 7 612 3,342 0 320 2.125 3 091 0,895 9 343 3,459 2,244
0,175 4,714 11.00 0,939 ,963 7 364 3,287 0.325 2,077 3 000 0.893 I 780 3,383 2,219
0,180 4,556 10.25 0,938 2,098 7,129 3,234 0,330 2,030 2,913 0,892 10,23 3,309 2,194
0,185 4 405 I 588 0,936 2,240 6 907 3,183 0,335 ,985 2,830 089r 10,71 3,238 2,169

0 190 4,263 9,000 0,934 2,388 6 696 3,134 0 340 1,941 2 750 0 890 11 20 3,168 2,144
0 195 4,128 8,474 0,932 2,542 6 495 3,087 0,345 ,899 2 673 0,888 11,72 3,100 2,120
0 200 4,000 8.000 0.931 2.703 6 305 3,041 0,350 ,857 2 600 0,887 3,033 2,497

0 205 3,878 1,571 0,929 2,871 6123 0,355 .817 2,529 0,886 12,81 2,969 2,473
0,210 3 762 7,182 0,927 3,046 5 950 2,954 0 360 ,118 2,462 0,885 13,39 2,905 2,050
4215 3,651 6,826 0 926 3.228 5,784 2,913 0,365 1740 2.396 0,884 r3 99 2,844 2,427

0 220 3,545 6,500 0,924 3,418 5 626 2,873 0 370 1,703 0 883 14 63 2 783 2,404
0 225 3,444 6,200 0,923 3,616 2,833 0,375 ,667 2 273 0,882 15,28 2,724 1,981

0,230 3,348 5,923 0,921 3,822 5,330 2,795 0,380 ,632 2 214 0,881 15,97 2,666 1,959
0,23s 3,255 5,667 0,919 4,037 5,191 2,158 0,385 ,597 2158 0,880 16,63 2,610 1,937
0,244 3,167 5,429 0,918 4,260 5,057 2,723 0,390 1,564 2103 0 879 '17 44 2.554 1,9'r4
0,245 3,082 5,207 0,916 4,929 2,688 0,395 ,532 2 051 0,878 18,23 2,500 1,893
0,250 3,000 5,000 0,915 4 735 4,805 2,653 0,400 ,500 2,000 0,8-17 19,05 2,447 1,871

0,255 2,922 4,806 0,913 4,587 4 686 2,620 0,405 ,469 1,951 0,876 19,91 2,395 1,849

lampiran * 223
Lanjulan Tabel 29
6.0.8
I 0 ( 'l00no ca cb { {' ( 100no c. cb

0,110 8.091 89 00 0,963 0.686 12,30 4,245 0 260 2,846 4,625 0 911 5 523 4,458 2 522

0,115 7.695 59,00 0,961 0,757 1172 4142 a 265 2,774 4 454 0,910 5 823 4 345 2,488

0,120 7,333 44,00 0,959 0.833 11 19 4 045 0,2T0 2,704 4,294 0 908 6 136 4 236

0,125 7,000 35,00 0,957 0,914 10 69 o 215 2,636 4,143 0.907 6 464 4131 2,422

0,130 6,692 29,00 0,95s 0,999 10,24 3 868 0.280 2 571 4 000 0,905 6 806 4 029 2,390

0,135 6,407 24,71 0 953 1.089 I816 3 786 0,28s 2 509 3 865 0,904 7,163 3 930 2 359

0,140 6,143 21,54 0 951 1,184 9,424 3,709 0,290 2 448 3 737 0,903 7.536 3.834 2,328

0,145 5,897 19,00 0,949 1284 9,058 3,635 0,295 2.390 3615 0.901 1 926 3141 2,258

0,150 5 667 r7 00 0,948 1,389 8,716 3.564 0,300 2,333 3.500 0,900 8,333 3.651 2,268

0,155 5,452 15 36 0,946 1 500 8,396 3,497 0 305 2,279 3,390 0,899 I 759 3 564 2,238

0.160 5 250 14,00 0,944 1616 8,096 3,433 0 110 2,226 3,286 0,897 I 205 3,479 2 209

0,165 5,061 12,85 0,942 1 738 7.813 3,371 0 315 2,175 3 186 0,896 9 671 3 397 2181

0.170 4 482 11,86 0,940 1 867 7 547 3 312 0.320 2.125 3,091 0,895 1016 3 316 2152

0 r75 4 714 11,00 0,939 2.402 7 296 0.325 2 077 3 000 0 894 10 76 3 238 2,124

0.180 4 556 10,25 0,937 2,143 7 058 3 201 0,330 2 030 2 913 0 893 11,24 3,162 2.491

0 185 4,405 9 588 0,935 2.291 6 832 3,148 0 335 1.985 2.830 0 892 t1,76 3,088 2.069

0,190 4.263 I 000 0 933 2.446 6 618 3.097 0.340 1.941 2_750 0 890 12.35 3 0r5 2 042

0,195 4.128 8474 0 932 2.608 6 415 3.048 0,345 1 899 2.673 0 889 12.91 2.945 2,016

0,200 4.000 8 000 0 930 2,178 6 222 3,000 0,350 1.857 2,600 0 888 13,61 2 816 1 989

0 205 3,878 7 571 0,928 2 955 6.037 2,954 0 355 1.817 0.887 14,29 2 808 1 963

0 210 3,762 7 182 0.927 3,141 5,861 2,S09 0 360 1 778 2,462 0,886 15 00 2142 1.936

0,215 3,651 6,826 0,925 5,693 2,866 0 365 1,740 2,396 0,886 15 75 2,618 1,910

0.220 3,545 6.s00 0,923 3 538 5,533 2,823 0 370 1,703 0 885 16.53 2,615 1,885

0,225 3,444 6,200 0.922 3 750 5,370 2,182 0.375 1 667 2 273 0 884 17,36 r.553 1.859

0,230 3,348 6,923 0,920 3,971 5 23r 2,742 0.380 1 632 2 214 0,883 18,23 2,492 1,833

0,235 3,255 5,667 0,919 4,203 5,089 2 704 0,385 1,597 2.158 0.882 19,15 2 433 1,808

0,240 3167 5,429 0,917 4 953 2 665 0,390 1.564 2.103 0.881 20,12 2 375 1 783

0 245 3,082 5,247 0 916 4,697 4 822 2 628 0 395 1,532 2.051 0,881 21 14 2318 1.757

0,250 3,000 5,000 0 914 4,960 4 696 2 592 0.400 1,500 2,000 0,880 22 22 2,261 1.732

0 255 4,806 0 912 5,236 4,575 2,557 0,405 1,469 1,951 0,879 23 36 2,208 1,101

B 0 0' ( 'l00no ca cb t I' 'l00no ca cb

0110 8,091 89,00 0,963 0,688 12 29 4,240 0,130 6,692 29 00 0,955 1,006 10,20 3,854

0115 7,696 59,00 0,961 0,760 11,70 4,135 0,135 6,407 24,71 0,953 1,098 9,777 3,770

0,120 7,333 44,00 0,959 0,837 11,16 4,036 0,140 6,143 21,50 0,951 1,195 9,380 3 691

0,125 7,000 35,00 0,957 0,919 10,66 3,942 0.145 5,897 19,00 0,494 1,298 9,011 3 615

224
Lanjutan Tabel 29

E 0 0' q t00n(0 ca C6 q 0 {' ( 'l00no ca cb


0 150 5.667 17,00 0,947 1 406 8,665 3.542 0 340 1 941 2.750 0.892 13 76 2,855 1 935

0 155 5,452 15,36 0.945 1 521 8 341 3.473 0 345 1,899 2 673 0,891 14 52 2,781 1,905

0 160 5 250 14.00 0.943 I64t 8 037 3.407 0 350 1857 2 600 0,890 15 31 2,709 1,875

0 165 5 061 12,85 0.941 1 768 7 751 3,343 0 355 1817 2 529 0 889 t6 16 2,639 l 846
0 170 4,882 11,86 0,940 1901 7 481 3 282 0 360 1,778 2 462 0,888 17,05 2,570 1,816

0 r75 4,114 11,00 0,938 2,042 7 227 0 365 1,140 2,396 0 887 18,00 25 02 1,787

0.180 4 556 1A 25 0.936 2 189 6 S86 3167 0 370 1,703 2,333 0 887 19,01 2 435 1,157

0,185 4 405 9 588 0 934 2,344 6 757 3.112 0.375 1.667 2,213 0 886 20 09 2 374 1,728

0 190 4,263 9 000 0 933 25 01 6,540 3 059 0,380 1.632 2214 0,885 21_24 2 306 1,699

0,195 4,128 I474 0 931 2.678 6 334 3 008 0.385 1,597 2.158 0,885 22 46 2,243 1 670

0,200 4.000 8 000 0 929 2.851 6.137 2,958 0.3s0 1,564 2,103 0,884 23,17 2181 1 640

0.205 3,878 7 571 4,921 3.045 5,950 2.910 0.395 1 532 2,451 0,884 25,16 2,124 1,611

0.210 3762 1 182 0,926 3 243 5,711 2,863 0 400 1 500 2,000 0,883 26 6T 2,060 1,581

a 215 3,651 6,826 0,924 3 450 5,601 2,818 0 405 1 469 I 951 0,883 28 28 2,0a1 1,551

a 224 3,545 6,500 0,923 3,667 5_437 2,774 0 410 1,439 1 903 0,883 30,02 1,943 1,522

4,225 3 444 6,200 0,921 3,894 5,280 2130 0,415 1,410 1 857 0 882 31,89 1,885 1,491
0 230 3 348 5,923 0,919 4 133 5 130 2 688 0,420 1,381 1,8',12 0 882 33,92 1,828 1,461

0.235 5,667 0,918 4,383 4 986 2 647 0,425 1.353 1,769 0 882 36,12 1,172 1,430

0,240 3 167 5,429 0,916 4,U5 4,847 2 607 0,430 1,326 1.727 0,882 38,52 1 716 1,399
0,245 3 082 5,207 0,915 4,920 4714 2,548 0.435 1,299 1,687 0 882 41,14 I 660 1,368

0.250 3,000 5,000 0 913 5,208 4,585 2,530 0,4.40 \,273 1,U7 0,882 44,00 1,606 1,336

0,255 4,806 0 912 5 511 4,461 2 492 0,445 1,241 1,609 0,882 47,15 1,551 '1304

0,260 2.846 4 625 0 910 5,828 4,y1 2,455 0,450 1,222 1,571 0,882 50,62 1,497 1271
0,265 2,114 4 454 0 909 6,160 4,226 2.419 0,455 1,198 1,535 0,882 54,48 1,143 1,238

0,270 2.144 4 294 0,908 6,509 4,114 2,384 0,460 1 174 1,500 0,882 58,78 1,389 1,2M
0,275 2,636 4,143 0,906 6.875 4,006 2,y9 0,465 1,150 1,466 0,882 63,60 1,335 1,169

0,280 2,511 4 000 0 905 7,259 3,901 2.315 0,470 1 128 1,432 0,883 69,03 1,281 1,133

0.285 2,509 3,865 0,904 7,663 3,800 2,281 0,415 1105 1,400 0,883 7521 1,227 1 097

0,290 2,448 3,737 0,902 8,086 3,102 2,247 0,480 1,083 1,368 0,884 82,29 1,173 1,059

0,295 2,390 3,615 0,901 8,532 3,606 2,215 0 485 1,062 1,338 0,884 90,47 1,118 1,020

0,300 2,333 3 500 0,900 I 000 3,514 2,182 0 490 1,041 1 308 0,885 100,0 1,063 0,980
0,305 2,279 3,390 0,899 9,492 3,424 2.150 0,495 1,020 '1,278 0,886 111,4 1,007 0,938

0,310 2,226 3,286 0,898 10,01 3 336 2118 0,500 1,000 1,250 0 887 125,0 0,950 0,894
0,315 2,175 3,186 0,897 10,56 3,251 2 087 0,505 0,980 1,222 0,888 141,7 0,892 0,849

0,320 2125 3,091 0,89s 11,13 3,167 2,056 0,510 0,961 1,195 0 889 't62,6 0,832 0,800
0,325 2,077 3,000 0,894 11,74 3,086 2 025 0,515 0,942 r.169 0,890 189,4 0 770 0,749
0,330 2 030 2 913 0 893 12 38 3,007 1,995 0,520 0,923 1,143 0,891 0,706 0,693
0,335 1,985 2 830 0,892 13,05 2,930 1.965 0,525 0,905 1118 0,892 275,6 0,638 0 633

'.. ,.rr..r.. .rl,r,i,:i. lr r.r.,.:.i * qiyakrcasi 225


TABEL 30
KOEFISIEN UNTUK PERHITUNGAN LENTUR DENGAN GAYA NORMAL

-F 175 176 )17 178 ),79 t.80 t.8l ),82 )83 184 185 186 087 088 089 0.90 0.9t 4,92 093 0,94 c95
115 287 295 303 311 3,24 3.29 3.38 1.48 159 ) 7'l 183 396 4I 426 443 460 479 5.00 523 548 575
116 283 290 298 105 3.13 122 t,31 l,4l 352 362 374 4,00 430 4.45 4,64 4,U 5.04 5.27 5.52
117 285 3.0c 3.08 3.15 3,25 3,34 3,44 3,55 366 177 390 403 4 18 433 4.50 4.68 4,87 509 5,32
r t8 213 2e1 288 2,95 311 319 3.28 1.37 358 169 181 J9l 447 421 4.39 4,72 5,tl
119 2t0 217 281 290 2.98 105 I r3 322 3.31 340 3.50 361 372 384 397 410 4.25 4,58 4,96
120 267 2tJ 219 286 2.93 300 308 316 3.24 3.33 343 3.53 364 )75 iE7 400 4.14 4.23 4,6? 4,E0
122 260 265 211 211 284 291 298 3.05 3.13 121 330 339 349 359 370 381 3,94 4.07 4.21 4,36 4,52

124 25) 254 2U 210 216 282 288 295 303 3,10 l.r8 3.26 335 344 t54 165 376 388 400 413 428
125 247 2,52 257 262 268 214 280 286 2,93 3.00 3.07 l,l5 323 332 341 350 360 3,71 3,82 3.94 4.06
,,28 2.41 2,46 251 256 261 267 212 218 2,44 2,98 3.05 3.12 3,12 3,20 328 3,31 346 3,56 3,66 376 3.88

r.30 2.36 2.41 2.45 250 255 260 265 211 271 283 2.89 296 3.03 3,10 317 325 331 342 J5I 361 3,71

112 2,32 2.36 2,44 244 249 254 259 264 275 2 8l 2,81 2.93 3.00 3.07 3.14 322 3.30 338 347
1,34 2.27 2.31 2.35 239 2,44 244 258 263 268 274 219 2,98 3.05 312 319 327 335 J 4,1

1.36 223 227 ?31 2,15 2.39 2.43 247 252 257 262 267 272 278 281 284 296 102 309 315 '! 24 312
138 219 223 22 230 2.v 2.38 2,42 2.46 251 256 260 265 211 2.76 2.82 2.88 294 300 307 314 321
140 215 219 222 2.26 2.ia 271 2,31 2.41 246 250 259 264 2.69 2.75 280 2,86 2.98 304 3ll
142 212 215 218 2.22 2.25 2.29 2.33 2,37 245 249 254 258 267 268 213 2,79 2,U 2,90 2,96 302
209 212 215 2,14 2,22 z?5 228 232 216 240 249 253 2.51 262 261 2,77 2,A2 2,88 2.94
1,46 206 209 212 215 218 2.21 ?.25 2.32 2,32 235 239 24) 252 256 261 266 2,71 275 2,81 2,6
143 203 2.6 209 212 2.15 218 221 224 2.28 2.31 2.35 2,39 2,43 247 251 2.60 2.64 2.69 2.74 2.79
1,50 2,00 2.03 2.05 20E 2,11 214 211 221 2,24 2.?7 2.31 2,34 2,38 246 250 254 2,59 263 2.68 2,73
1.55 1,94 1,96 241 244 247 210 212 2,15 2.18 221 2,25 ?28 231 235 218 242 246 250 254 254
1,60 183 1,90 1.93 195 198 200 241 245 208 210 2.13 2,16 2.19 222 2.25 232 2.35 239 242 2.46

1.65 181 1,85 188 1,90 192 194 197 199 2.41 2,04 206 2.09 211 2.14 2_17 2.20 226 239 233 236
1,70 .79 1,81 1,83 1,85 1,87 1,89 1,91 1,93 196 198 2Aa 2,03 2,05 2,01 2,14 2,13 215 218 221 224 221
7i 178 1,80 1.82 184 186 r88 r90 132 194 1,97 1.99 2,01 2,04 2,06 208 2,11 214 216 219
180 1,11 1,73 175 1,76 1,78 1,80 1,A2 1,U r86 1,87 189 191 1,93 1.95 1,98 2.00 202 244 2Al 249 212
1,85 1,68 r 71 1.73 1.75 1,76 174 180 r81 83 185 1,87 1.89 1,91 1,93 1.95 197 199 201 203 206
r90 165 167 r68 1,70 l,7l 1,73 1,74 1.76 114 19 r 81 181 184 186 188 190 1.9? 194 196 198 200
195 162 164 165 1.61 1.68 r.70 171 1,77 76 117 ,,81 1,82 1,84 1,86 188 1,89 1,91 1S3 1,!5
200 r60 161 163 164 1,65 1,61 1,68 1.69 171 72 114 76 111 r78 1,80 82 t.84 1.85 1,87 1.89 1,91

210 156 157 158 1,59 1,60 1,62 1.63 1,u 165 67 168 69 111 172 114 1,78 1,80 1,81 1.83

220 152 153 154 1,55 1.56 157 1.58 159 161 ,62 1,63 ,64 165 167 1,68 69 1.71 1,72 1,73 175 1,76

2,30 148 150 151 152 153 1,54 1,55 157 .58 1,59 60 161 162 163 1.65 1.67 1.68 1.69 1,70

2,40 145 146 143 149 r50 151 152 1.53 ,54 155 56 157 r58 r59 60 1.62 1,63 1.64 1,66
2,50 143 r45 146 147 148 149 1.50 5I 151 ,52 153 154 155 56 1.57 1,58 1,59 1.60 1,61

2.60 1.41 L41 1.42 143 ,48 49 r50 151 152 154 1,55 1,56 1.58

2,74 1,39 1,39 1,40 142 1!l ,41 1,476 148 149 .50 1,51 1.52 1,53 1,53 1,54

2,80 1.37 1,37 r.38 139 139 140 r 4l 1.42 43 1,45 1,46 1,41 r48 149 50 51 151

290 1.35 1.36 1,36 1,37 137 138 139 r39 142 42 1,,43 ,45 146 48 1,49

3.00 1,33 1.34 1.34 1,35 136 r36 117 118 118 39 140 40 1.41 1,42 1,42 144 45 46 146
350 127 128 12E 129 1,29 1.30 130 131 131 32 132 133 r.33 1.34 1.34 ..15 135 136 36 37 1t7
400 r2l 1.24 124 1,25 1,26 r26 127 127 127 1,28 1,28 1,29 ,29 129 130 30 31 r3l
450 't 20 120 121 1,21 1,21 1.22 122 122 12! r23 123 't 24 1.?4 1.24 1.25 ,25 125 126 26 26 121
500 113 113 1.19 1,19 1.19 119 1,19 120 120 r20 r21 121 121 122 22 1.22 122 23 23 121
600 ll4 1.15 1,15 r.l5 1.16 1.16 116 116 r16 117 1lt 1.11 1.11 1,18 118 118 ,18 18 19

700 12 112 t13 111 1.13 1,13 1,13 114 114 114 114 r15 115 1.15 1.15 1.r5 1.16 116
800 IIO IO 1,11 ,11 ,11 ,11 1,11 112 1.12 112 112 112 r12 r 13 r 13 l,l3 1.13 .13 ,13

9.00 1.09 1.09 1.09 110 110 110 110 r10 1,10 111 11 11 1,11 1,11 1,11 1.11 111 111 111 12 r.l2
100 1.08 1.08 1,08 r09 109 109 109 109 1,09 1.09 1.09 1,09 109 110 110 110 110 110 1,10 1,10 t.l0
150 1,05 1,05 1,05 105 106 106 106 106 1,06 106 1.06 r.06 106 106 106 106 1,06 1,07 1,07 1,07 1,07

200 r04 104 104 104 104 104 r04 104 1,04 1,04 1.04 1.04 104 105 r05 1,05 105 r05 r05 105 105
250 t0l 101 1,03 103 1,03 1,03 103 103 1,03 103 101 104 104 1,04 1M 1.04 104 104 144 144 104
30.0 103 103 103 1.0.1 1.03 l,0l l,0l 101 r0l 103 r03 1,03 j,03 1,03 1,03 1.03 103 103 103 103 103
350 102 102 102 102 1.02 1,02 142 1t2 1.42 142 ta2 142 1.03 1.01 r0l 1.03 r03 r03 r03 101 103

226
Adiyono, lahir di Bandung, Jawa Barat, pada tanggal 29 Desember 1953.
Pendidikan formalnya diselesaikannya di Jawa Barat, yaitu SD Negeri Nilem
1 (lulus 1966), SMP Negeri 4 Bandung (lulus 1969), dan SMA Negeri I
Karawang (lulus 1973). Setamatnya dari SMA, ia melanjutkan pendidikan S1
di lKlP Bandung pada Fakultas Keguruan llmu Teknik (FKIT), Jurusan Teknik
Sipil. Tahun 1981 ia memperoleh sarjana. Bidang pekerjaannya tidak ter-
lepas dari ilmu yang dimilikinya. Tahun 1980-1981 ia menjadi Asisten
Dosen Luar Biasa untuk mata ajaran Konstruksi Beton di FKIT-IKlP Bandung.
Tahun 1 989-1993, ia mengabdi menjadi pegawai negeri sipil (PNS) di SMA
Negeri 1 Dili, Timor Timur (sekarang negara Timor Leste) sebagai guru. Tahun 1993 hingga sekarang
ia dipindahtugaskan ke SMK Negeri 1 Karawang, Jawa Barat. Kegiatan yang menunjang profesinya
antara lain mengikuti Pendidikan dan Latihan Pemeriksaan Tanah dan Bahan Bangunan di Pusat
Pengembangan Penataran Guru Teknologi Bandung tanggal 23 Agustus 1993-22 Desember 1993
(setara denga n 1022jam). Materi pokok pelatihan yang diikuti antara lain teknologi beton, pemerik-
saan bahan beton, pemeriksaan beton, mekanika tanah, penyelidikan tanah laboratorium, dan
penyelidikan tanah lapangan. Selain itu, penulis yang hobi membaca dan olahraga tenis ini pernah
mengikuti seminar sehari di Dinas Pengawasan Pembangunan Kota DKI Jakarta pada tanggal
9 November 1995 dengan tema Program Penyuluhan Perencanaan dan Pengkajian Bangunan.
Hingga saat ini ia sudah cukup berpengalaman di bidang bangunan dengan melibatkan dirinya pada
perusahaan swasta konsultan, kontraktor, dan perencana. Sejak 1 982 hingga sekarang sudah banyak
hasil karya rumah bertingkat dan gedung bertingkat yang merupakan rancangannya. Buku
Menghitung Konstruksi Beton untuk Pengembangan Rumah ini merupakan hasil karya pertamanya
yang dibukukan.

Eiodata Penulis x ri 1, il:ririi. ,;i.1f,., .i .i,r r


rr,.,;,i;,r,lilrr:tr::.ri,lr,t. x gfiyakreaSi 227

Anda mungkin juga menyukai