Disusun oleh :
Fauzan abimanyu Ahmad taufik maulana
2022201013 2022201022
Dosen Pembimbing :
2023
KATA PENGANTAR
Puji syukur kita panjatkan kehadirat Allah SWT karna atas rahmat dan hidayah-Nya
sehingga laporan ini dengan judul :
ANALISA STRUKTUR DAN RAB RUMAH TINGGAL TIGA LANTAI DESA
PABUARAN WETAN KECAMATAN PABUARAN KABUPATEN CIREBON.
Penyusunan laporan ini dilakukan guna memenuhi Tugas Mata Kuliah Perencanaan
Sipil pada Program Studi Teknik Sipil di Sekolah Tinggi Teknologi Cirebon (STTC)
program Sarjana.
Penulis menyadari bahwa dalam penyusunan laporan ini banyak mengalami
hambatan yang dihadapi, akan tetapi terkait berkat bantuan berbagai pihak akhirnya
hambatan tersebut dapat diatasi.
Sehingga pada kesempatan ini penyusun mengucapkan terimakasih yang sebesar-
besarnya atas segala perhatian dan bantuanya, kepada Yth,:
1. Bapak Dr. Adam Safitri, S.T.,M.T selaku Ketua Sekolah Tinggi Teknologi Cirebon.
2. Bapak Nono Carsono, S.T.,M.T selaku Ketua Prodi Teknik Sipil Sekolah Tinggi
Teknologi Cirebon.
3. Bapak IR. Asep Saepudin S.T.,M.T selaku Dosen Pembimbing di Sekolah Tinggi
Teknologi Cirebon.
4. Orang Tua serta keluarga besar kami yang senantiasa mendoakan agar kami selalu diberi
kekuatan dan kesabaran.
5. Teman - temanku di program studi teknik sipil khususnya angatan 2020.
6. Serta semua pihak dengan segala kerendahan hati membantu kami dalam penyelesain
laporan ini.
Tak lupa pula kami ucapkan maaf kepada seluruh pihak yang berhubungan dengan
laporan ini jika terdapat kekeliruan dan kesalahan yang kami perbuat, baik tutur kata maupun
tingkah laku yang tidak berkena.
Kami berharap semoga laporan ini dapat bermanfaat, walaupun kami sadari bahwa
laporan ini masih memiliki banyak kekurangan. Kami mengharapkan koreksi dan saran atas
kekurangan dari laporan kami guna menyempurnakan.
Akhir kata semoga semua bantuan dan amal baik tersebut mendapatkan limpahan
berkah dan anugrah dari Allah SWT Aamiin.
Hormat kami,
penyusun
PENDAHULUAN
Dapat dilihat pada Gambar 1.1 Perum Citra Utama Blok BK 2 mempunyai deret rumah yang
membujur dari timur ke barat yang mana berada di tanah yang merata.
STANDARISASI
1. Standar Peraturan
Persyaratan Beton Struktural untuk Bangunan Gedung (SNI 287:2019)
Tata Cara Perencanaan Pembebanan untuk Rumah dan Gedung (SNI 1727:2013)
Tata Cara Perencanaan Ketahanan Gempa untuk Bangunan Gedung (SNI 1726:2019).
Tata Cara Perencanaan Struktur Baja Untuk Bangunan Gedung (SNI 1729-2020)
Peraturan Perencanaan Bangunan Baja Indonesia ( PPBBI 1984)
B. Beban Hidup
Beban hidup merupakan beban yang dapat berpindah tempat, misalnya beban hunian, lalu lintas orang.
Pada bangunan Rumah Tinggal 3 Lantai ( Pembebanan untuk Rumah dan Gedung (SNI 1727:2013) )
Pada plat Lantai = 250 kg/m2
Pada plat atap = 100 kg/m2
Mutu Bahan
Mutu beton ( f'c ) K 300 24,9 MPa
Mutu baja ( fy ) --> tulangan polos = 240 MPa = 2400 kg/cm2 ( U 24 )
Mutu baja ( fy ) --> tulangan ulir = 320 MPa = 3200 kg/cm3 ( U 32 )
2
Mutu baja ( fy ) --> tulangan ulir = 400 MPa = 4000 kg/cm ( U 39 )
Mutu baja Profil BJ 37
3. Faktor Keamanan dan Kombinasi pembebanan
Faktor keamanan yang digunakan untuk kombinasi beban beban, sesuai SKSNI-1991 dan SNI 2847-2013,
dan juga AISC-LRFD-93, untuk beban mati ( D ), beban hidup ( L ), beban angin ( W ), beban Gempa ( E )
Kombinasi 1 = 1,4 D
Kombinasi 2 = 1,2 D + 1,6 L
Kombinasi 3 = 0,5 D + 1,2 L + 1,3 W
Kombinasi 4 = 0,5 D + 1,2 L - 1,3 W
Kombinasi 5 = 0,9 D + 1 E
Kombinasi 6 = 0,9 D - 1 E
fb = 102,957143 kg/cm2
10296 KN/m2 ≤ 15000 KN/m2
b. Tahanan Ujung
Qb = Ab.fb
= 1/4 π (60)2 . fb
= 290956,886 kg
2909,56886 KN 2909,5689
c. Tahanan Gesek
Qs = As . fs
As = π . d . L (dimana L= 6,00 m)
= 11,304 m2
fs = kf . qf
nilai kf = 0,9
dan qfdiambil
= dari rata-rata tabel sondir = 0,37
fs = 0,9 x 0,37 kg/cm2
= 0,333 kg/cm2
= 33,3 kN/m2
Qs = As . fs
376,4232 kN
Jadi :
P ijin < P beban
119,320 < 236,606 ton --> ( Not OK )
Gunakan
10 D 19 ( jarak antara tulangan = O rangka / n = 14,13 cm
As = 28,339 cm2 Luas total tulangan = n x 1/4 x p x D tul.2
AD' = 39,6 cm2 Luas lingkaran dari D'
Rasio Tulangan
Rasio = As / ( 1/4 p D' 2 ) dc
= 0,0131 10 D 19
= 1,31 > 1 % --> OK
D D' f 8 - 150
Jarak sengkang ( s )
direncanakan sengkang Æ = 8 mm ; Tulangan polos
* s = 16 x diameter tulangan memanjang = 256 mm
* s = 48 x diameter sengkang = 384 mm
* s = ukuran kolom terkecil = 400 mm
--> pilih terkecil
s= 256 mm ~ 250 mm
10 D 16
Gunakan jarak sengkang di tumpuan
8 - 150
400
Jarak sengkang di tengah bentang 8 - 150
8 - 150
400
Check Tekuk
Data-data di atas :
M1
( k*Lu ) / r = 34 - 12 ( M 1/M 2 )
29,17 > 22,00
Jadi :
( k*Lu ) / r > 34 - 12 ( M 1/M 2 ) ; maka efek kelangsingan harus diperhitungkan
Hitung E I
Ec = 4700 ( f'c 0,5 ) ; modulus elastisitas beton
= 21.410 N/mm2
I g = 1/12 b x h3 ; momen inersia beton kotor (penulangan diabaikan)
= 2.133.333.333 mm4
b d = (1,2 PD ) / ( 1,2PD +1,6PL )
= 0,816
EI = ( 0,40 Ec Ig ) / ( 1 + b d )
= 10.060.284.127.255 N mm2
Jarak sengkang ( s )
direncanakan sengkang Æ = 8 mm ; Tulangan polos
* s = 16 x diameter tulangan memanjang = 256 mm
* s = 48 x diameter sengkang = 384 mm
* s = ukuran kolom terkecil = 600 mm
--> pilih terkecil
s= 256 mm ~ 250 mm
12 16
D
Gunakan jarak sengkang di tumpuan
8 - 150
600
Jarak sengkang di tengah bentang 8-
150
8 - 150
230
Check Tekuk
Data-data di atas :
M1
( k*Lu ) / r = 34 - 12 ( M 1/M 2 )
22,22 > 22,00
Jadi :
( k*Lu ) / r > 34 - 12 ( M 1/M 2 ) ; maka efek kelangsingan harus diperhitungkan
Hitung E I
Ec = 4700 ( f'c 0,5 ) ; modulus elastisitas beton
= 21.410 N/mm2
I g = 1/12 b x h3 ; momen inersia beton kotor (penulangan diabaikan)
= 4.140.000.000 mm4
b d = (1,2 PD ) / ( 1,2PD +1,6PL )
= 0,799
EI = ( 0,40 Ec Ig ) / ( 1 + b d )
= 19.710.829.352.157 N mm2
6.75
4.84
4.66
4.07
2.32
1.24
5.00 3.75 6.26
6.25 5.00 6.25
1.93
2.19
5.70
2.19
2.32
6.00
6.62
5.68
6.62
17.68
7.00
15.68
6.00
5.25
8.88
6.88
4.98
3.68
4.63
2.00
10.00 5.00 5.00 5.00 10.00 5.00 5.00 7.50 2.00 7.50 5.00 5.00 10.00 5.00 5.00 5.00 10.00
6.75
4.84
4.66
4.07
2.32
1.24
f. Kolom Lantai 3
- berat sendiri Kolom b x h x H x bj beton
Tinggi ( H ) = 3,50 m 0,40 m x 0,40 m x 3,50 m x 2400 kg/m3 1.344
Ukuran ( b x h ) = 40 x 40
Beban hidup
Untuk gedung pada bangunan pada dak atap Luas beban x beban hidup per m2
100 kg/m 2 32,10 m2 x 100 kg/m2 3.210
( Peraturan pembeban Indonesia, NI-18 )
Beban yang diterima kolom lantai 3 18.185 3.210
II Beban Kolom Lantai 2
Beban akibat Kolom Lantai 3 18.185 3.210
1 Beban mati
a. Plat Lantai
- berat plat lantai ; (t=12 cm) t= 12 cm Luas beban x t plat lantai x g beton bertulang
48,00 m2 x 0,12 m x 2400 kg/m3 13.824
- berat finishing(adukan+keramik),t=5cm Luas beban x t finishing x g beton tumbuk
48,00 m2 x 0,05 m x 2200 kg/m3 5.280
2
- berat plafond + ME 36 kg/m Luas beban x berat plafond
48,00 m2 x 36 kg/m2 1.728
b. Balok induk
balok induk arah x, = Lx = 6,00 m lebar x tinggi x panjang x bj beton
ukuran ( b x h ) = 25 x 400 0,25 m x 4,00 m x 6,00 m x 2400 kg/m3 14.400
balok induk arah y, = Ly = 8,00 m lebar x tinggi x panjang x bj beton
ukuran ( b x h ) = 25 x 400 0,25 m x 4,00 m x 8,00 m x 2400 kg/m3 19.200
c. Balok anak
balok anak arah x, = Lx = 0,00 m lebar x tinggi x panjang x bj beton
ukuran ( b x h ) = 25 x 40 0,25 m x 0,40 m x 0,00 m x 2400 kg/m3 0
balok anak arah y, = Ly = 8,00 m lebar x tinggi x panjang x bj beton
ukuran ( b x h ) = 25 x 40 0,25 m x 0,40 m x 8,00 m x 2400 kg/m3 1.920
25 x 40 0,25 m x 0,40 m x 8,00 m x 2400 kg/m3 1.920
d. Berat Dinding bata
- Berat Dinding bata arah x jendela + kaca , anggap dinding bata
panjang dinding ( Lx ) = 6,00 m Luas dinding x t dinding x g pasangan bata
tinggi dinding ( H ) = 4,00 m 24,00 m2 x 0,15 m x 1700 kg/m3 6.120
2
Luas = 24,00 m
- Berat Dinding bata arah y, ( dinding double t = 30 cm
panjang dinding ( Ly ) = 8,00 m Luas dinding x t dinding double x g pasangan bata
tinggi dinding ( H ) = 3,50 m 28,00 x 0,30 m x 1700 kg/m3 14.280
Luas = 28,00 m2
e. Kolom Lantai 2
- berat sendiri Kolom b x h x H x bj beton
Tinggi ( H ) = 3,50 m 0,40 m x 0,40 m x 3,50 m x 2400 kg/m3 1.344
Ukuran ( b x h ) = 40 x 40
Beban hidup
Untuk gedung pada bangunan RUKO Luas beban x beban hidup per m2
250 kg/m 2 48,00 m2 x 250 kg/m2 12.000
( Peraturan pembeban Indonesia, NI-18 )
Beban yang diterima kolom lantai 2 98.201 15.210
II Beban Kolom Lantai 1
Beban akibat Kolom Lantai 2 98.201 15.210
1 Beban mati
a. Plat Lantai
- berat plat lantai ; (t=12 cm) t= 12 cm Luas beban x t plat lantai x g beton bertulang
48,00 m2 x 0,12 m x 2400 kg/m3 13.824
- berat finishing(adukan+keramik),t=5cm Luas beban x t finishing x g beton tumbuk
48,00 m2 x 0,05 m x 2200 kg/m3 5.280
2
- berat plafond + ME 36 kg/m Luas beban x berat plafond
48,00 m2 x 36 kg/m2 1.728
b. Balok induk
balok induk arah x, = Lx = 6,00 m lebar x tinggi x panjang x bj beton
ukuran ( b x h ) = 25 x 400 0,25 m x 4,00 m x 6,00 m x 2400 kg/m3 14.400
balok induk arah y, = Ly = mx m lebar x tinggi x panjang x bj beton
ukuran ( b x h ) = 20 x 50 0,20 m x 0,50 m x 6,00 m x 2400 kg/m3 1.440
c. Balok anak
balok anak arah x, = Lx = 8,00 m lebar x tinggi x panjang x bj beton
ukuran ( b x h ) = 25 x 40 0,25 m x 0,40 m x 8,00 m x 2400 kg/m3 1.920
balok anak arah y, = Ly = 2,25 m lebar x tinggi x panjang x bj beton
ukuran ( b x h ) = 25 x 40 0,25 m x 0,40 m x 2,25 m x 2400 kg/m3 540
3
25 x 40 0,25 m x 0,40 m x 2,25 m x 2400 kg/m 540
d. Berat Dinding bata
- Berat Dinding bata arah x jendela + kaca , anggap dinding bata
panjang dinding ( Lx ) = 6,00 m Luas dinding x t dinding x g pasangan bata
tinggi dinding ( H ) = 3,50 m 21,00 m2 x 0,15 m x 1700 kg/m3 5.355
2
Luas = 21,00 m
- Berat Dinding bata arah y, ( dinding double t = 30 cm
panjang dinding ( Ly ) = 8,00 m Luas dinding x t dinding double x g pasangan bata
tinggi dinding ( H ) = 4,00 m 32,00 x 0,30 m x 1700 kg/m3 16.320
2
Luas = 32,00 m
e. Kolom Lantai 1
- berat sendiri Kolom b x h x H x bj beton
Tinggi ( H ) = 3,50 m 0,40 m x 0,40 m x 3,50 m x 2400 kg/m3 1.344
Ukuran ( b x h ) = 40 x 40
Beban hidup
Untuk gedung pada bangunan RUKO Luas beban x beban hidup per m2
2
250 kg/m 48,00 m2 x 250 kg/m2 12.000
( Peraturan pembeban Indonesia, NI-18 )
Beban yang diterima kolom lantai 1 160.892 27.210
BEBAN KOLOM LANTAI 1
PU = PD + P L
= 160.892 + 27.210
= 188.102 kg
BEBAN KOLOM ULTIMITE ( TERFAKTOR )
PU = 1,2 P D + 1,6 P L ; Faktor keamanan ( FK ) ; beban mati 1,2 dan beban hidup 1,6
= 1,2 x 160.892 + 1,6 x 27.210
= 236.606 kg
Mutu bahan
Mutu beton K 250
= 250 kg/cm2
Kuat tekan beton , f' c ( K / 10 ) * 0,83 ) f'c = 20,75 MPa ( N/mm 2)
Mutu baja tulangan Tegangan leleh baja fy = 400 MPa ( N/mm 2)
= 4000 kg/cm2
; mutu baja tulangan ulir BJTD 40
Pembebanan
Beban mati (W D )
Berat sendiri sloof
1. Berat sendiri teabeam / sloof 25 25 = ( b * h * L * g beton ) / L
( 0,25 x 0,25 x 5,00 X 2400 ) / 5,00 = 150,00 kg/m
4. Berat dinding (tebal = 15 cm)m , Dinding tidak ada ( h dinding * t bata*g bata ) = 0 kg/m
tinggi H = 0,00 0,00 x 0,15 x 1700
WD = 150 kg/m
karena ditahan oleh tanah, dianggap 1/2 bagian WD = 75 kg/m
fy 2
= 7711 MPa ( N/mm 2)
Rasio tulangan yang dibutuhkan, ff'c'c
2
Mu
0,8fy - ( 0,8fy )2 - 4( 0,4704 fy ) ( 2 )
f'c bd = 0,0006
=
fy 2
2 x ( 0,4704 )
f 'c
Rasio tulangan minimum " ro min " r min = 1,4 / fy = 0,0035
Jika digunakan satu baris tulangan; maka didapat jarak kosong antar
( b -tulangan
2*dc-2*sengk.
= ) / (n-1) - tul
73 mm < 25 mm ( OK )
As' = As karena bisa terjadi daerah tarik dibagian atas/bawah sloof ( tekanan bolak-balik)
atau :
As' = As ( tulangan tekan )
= 179
2 2
; Gunakan tulangan 3 D 14 ( As = 462 mm ) > 179 mm ( OK )
8 - 150 8 -150
250 2 10 250 2 10 sebagai tulangan pinggang/samping
3 D 14 3 D 14
250 250
Mutu bahan
Mutu beton K 250
= 250 kg/cm2
2
Kuat tekan beton , f' c ( K / 10 ) * 0,83 ) f'c = 20,75 MPa ( N/mm )
2
Mutu baja tulangan Tegangan leleh baja fy = 400 MPa ( N/mm )
= 4000 kg/cm2
; mutu baja tulangan ulir BJTD 40
Pembebanan
Beban mati (W D )
Berat sendiri sloof
1. Berat sendiri teabeam / sloof 25 25 = ( b * h * L * g beton ) / L
( 0,25 x 0,25 x 4,00 X 2400 ) / 4,00 = 150,00 kg/m
4. Berat dinding (tebal = 15 cm)m , Dinding tidak ada ( h dinding * t bata *g bata ) = 0 kg/m
tinggi H = 0,00 0,00 x 0,15 x 1700
WD = 150 kg/m
karena ditahan oleh tanah, dianggap 1/2 bagian WD = 75 kg/m
2
M maksimum = 1/12 Wu L = 120,00 kgm
( ditumpuan )
= 1.200.000 Nmm
Perhitungan Tulangan
Momen ultimite maksimum, Mu Mu = 1.200.000 Nmm
Mu 2
= 0,114 N/mm
bd2
fy 2 2
= 7711 MPa ( N/mm )
Rasio tulangan yang dibutuhkan, ff'c'c
2
Mu
0,8fy - ( 0,8fy ) - 4( 0,4704 fy ) ( 2 )
2
f'c bd = 0,0004
=
fy 2
2 x ( 0,4704 )
f 'c
Rasio tulangan minimum " ro min " r min = 1,4 / fy = 0,0035
Jika digunakan satu baris tulangan; maka didapat jarak kosong antar
( b -tulangan
2*dc-2*sengk.
= ) / (n-1) - tul
73 mm < 25 mm ( OK )
As' = As karena bisa terjadi daerah tarik dibagian atas/bawah sloof ( tekanan bolak-balik)
atau :
As' = As ( tulangan tekan )
= 179
2 2
; Gunakan tulangan 3 D 14 ( As = 462 mm ) > 179 mm ( OK )
Pengecekan / Analisis Sloof
Tinggi blok tegangan tekan beton ekivalen a = ( As . fy ) / ( 0,85 f'c . b ) = 41,87 mm
Momen nominal Mn = Cc . ( d - 1/2 a )
= Mn = 0,85 f'c . a . b ( d - 1/2 a ) = 33.984.049 N mm
f = 0,8 ; f Mn = 27.187.239 N mm
Mu < f Mn
1.200.000 < 27.187.239 ( OK )
Perhitungan Sengkang
8 - 150 8 -150
250 2 10 250 2 10 sebagai tulangan pinggang/samping
3 D 14 3 D 14
250 250
Mutu bahan
Mutu beton K 250
= 250 kg/cm2
2
Kuat tekan beton , f' c ( K / 10 ) * 0,83 ) f'c = 20,75 MPa ( N/mm )
2
Mutu baja tulangan Tegangan leleh baja fy = 400 MPa ( N/mm )
= 4000 kg/cm2
; mutu baja tulangan ulir BJTD 40
Pembebanan
Beban mati (W D )
Berat sendiri sloof
1. Berat sendiri teabeam / sloof 25 25 = ( b * h * L * g beton ) / L
( 0,25 x 0,25 x 3,80 X 2400 ) / 3,80 = 150,00 kg/m
4. Berat dinding (tebal = 15 cm)m , Dinding tidak ada ( h dinding * t bata*g bata ) = 0 kg/m
tinggi H = 0,00 0,00 x 0,15 x 1700
WD = 150 kg/m
karena ditahan oleh tanah, dianggap 1/2 bagian WD = 75 kg/m
2
M maksimum = 1/12 Wu L = 108,30 kgm
( ditumpuan )
= 1.083.000 Nmm
Perhitungan Tulangan
Momen ultimite maksimum, Mu Mu = 1.083.000 Nmm
Mu 2
= 0,103 N/mm
bd2
fy 2 2
= 7711 MPa ( N/mm )
Rasio tulangan yang dibutuhkan, ff'c'c
2
Mu
0,8fy - ( 0,8fy )2 - 4( 0,4704 fy ) ( 2 )
f'c bd = 0,0003
=
fy 2
2 x ( 0,4704 )
f 'c
Rasio tulangan minimum " ro min " r min = 1,4 / fy = 0,0035
Jika digunakan satu baris tulangan; maka didapat jarak kosong antar
( b -tulangan
2*dc-2*sengk.
= ) / (n-1) - tul
73 mm < 25 mm ( OK )
As' = As karena bisa terjadi daerah tarik dibagian atas/bawah sloof ( tekanan bolak-balik)
atau :
As' = As ( tulangan tekan )
= 179
2 2
; Gunakan tulangan 3 D 14 ( As = 462 mm ) > 179 mm ( OK )
Pengecekan / Analisis Sloof
Tinggi blok tegangan tekan beton ekivalen a = ( As . fy ) / ( 0,85 f'c . b ) = 41,87 mm
Momen nominal Mn = Cc . ( d - 1/2 a )
= Mn = 0,85 f'c . a . b ( d - 1/2 a ) = 33.984.049 N mm
f = 0,8 ; f Mn = 27.187.239 N mm
Mu < f Mn
1.083.000 < 27.187.239 ( OK )
Perhitungan Sengkang
8 - 150 8 -150
250 2 10 250 2 10 sebagai tulangan pinggang/samping
3 D 14 3 D 14
250 250
Gambar 1.5.7 Perhitungan Analisa struktur Sloof S3
Sumber: tugas Fauzan Abimanyu / Ahmad Taufik Maulana
TEABEAM / SLOOF
TEABEAM / SLOOF S4
BENTANG L = 3,00 M
Dimensi Teabeam/sloof diperkirakan :
Tingg sloof h min = 1/21 L = 142,9 mm h = 250 mm
Lebar sloof b = 1/2 s/d 2/3 h = 125 mm b = 250 mm
Penutup beton ( beton decking ) dc = 30 mm
Diameter tulangan yang diperkirakan tul. = 14 mm
Diameter sengkang 1 sengk. = 8 mm
Tinggi efektif sloof d = h - dc - 1/2 tul. - seng. d = 205 mm
Mutu bahan
Mutu beton K 250
= 250 kg/cm2
2
Kuat tekan beton , f' c ( K / 10 ) * 0,83 ) f'c = 20,75 MPa ( N/mm )
2
Mutu baja tulangan Tegangan leleh baja fy = 400 MPa ( N/mm )
= 4000 kg/cm2
; mutu baja tulangan ulir BJTD 40
Pembebanan
Beban mati (W D )
Berat sendiri sloof
1. Berat sendiri teabeam / sloof 25 25 = ( b * h * L * g beton ) / L
( 0,25 x 0,25 x 3,00 X 2400 ) / 3,00 = 150,00 kg/m
4. Berat dinding (tebal = 15 cm)m , Dinding tidak ada ( h dinding * t bata *g bata ) = 0 kg/m
tinggi H = 0,00 0,00 x 0,15 x 1700
WD = 150 kg/m
karena ditahan oleh tanah, dianggap 1/2 bagian WD = 75 kg/m
fy 2 2
= 7711 MPa ( N/mm )
Rasio tulangan yang dibutuhkan, ff'c'c
2
Mu
0,8fy - ( 0,8fy )2 - 4( 0,4704 fy ) ( 2 )
f'c bd = 0,0002
=
fy 2
2 x ( 0,4704 )
f 'c
Rasio tulangan minimum " ro min " r min = 1,4 / fy = 0,0035
Jika digunakan satu baris tulangan; maka didapat jarak kosong antar
( b -tulangan
2*dc-2*sengk.
= ) / (n-1) - tul
73 mm < 25 mm ( OK )
As' = As karena bisa terjadi daerah tarik dibagian atas/bawah sloof ( tekanan bolak-balik)
atau :
As' = As ( tulangan tekan )
= 179
2 2
; Gunakan tulangan 3 D 14 ( As = 462 mm ) > 179 mm ( OK )
Pengecekan / Analisis Sloof
Tinggi blok tegangan tekan beton ekivalen a = ( As . fy ) / ( 0,85 f'c . b ) = 41,87 mm
Momen nominal Mn = Cc . ( d - 1/2 a )
= Mn = 0,85 f'c . a . b ( d - 1/2 a ) = 33.984.049 N mm
f = 0,8 ; f Mn = 27.187.239 N mm
Mu < f Mn
675.000 < 27.187.239 ( OK )
Perhitungan Sengkang
8 - 150 8 -150
250 2 10 250 2 10 sebagai tulangan pinggang/samping
3 D 14 3 D 14
250 250
Mutu bahan
Mutu beton K 250
= 250 kg/cm2
2
Kuat tekan beton , f' c ( K / 10 ) * 0,83 ) f'c = 20,75 MPa ( N/mm )
2
Mutu baja tulangan Tegangan leleh baja fy = 400 MPa ( N/mm )
= 4000 kg/cm2
; mutu baja tulangan ulir BJTD 40
Pembebanan
Beban mati (W D )
Berat sendiri sloof
1. Berat sendiri teabeam / sloof 25 25 = ( b * h * L * g beton ) / L
( 0,25 x 0,25 x 2,70 X 2400 ) / 2,70 = 150,00 kg/m
4. Berat dinding (tebal = 15 cm)m , Dinding tidak ada ( h dinding * t bata *g bata ) = 0 kg/m
tinggi H = 0,00 0,00 x 0,15 x 1700
WD = 150 kg/m
karena ditahan oleh tanah, dianggap 1/2 bagian WD = 75 kg/m
2
M maksimum = 1/12 Wu L = 54,68 kgm
( ditumpuan )
= 546.750 Nmm
Perhitungan Tulangan
Momen ultimite maksimum, Mu Mu = 546.750 Nmm
Mu 2
= 0,052 N/mm
bd2
fy 2 2
= 7711 MPa ( N/mm )
Rasio tulangan yang dibutuhkan, ff'c'c
2
Mu
0,8fy - ( 0,8fy )2 - 4( 0,4704 fy ) ( 2 )
f'c bd = 0,0002
=
fy 2
2 x ( 0,4704 )
f 'c
Rasio tulangan minimum " ro min " r min = 1,4 / fy = 0,0035
Jika digunakan satu baris tulangan; maka didapat jarak kosong antar
( b -tulangan
2*dc-2*sengk.
= ) / (n-1) - tul
73 mm < 25 mm ( OK )
As' = As karena bisa terjadi daerah tarik dibagian atas/bawah sloof ( tekanan bolak-balik)
atau :
As' = As ( tulangan tekan )
= 179
2 2
; Gunakan tulangan 3 D 14 ( As = 462 mm ) > 179 mm ( OK )
Perhitungan Sengkang
8 - 150 8 -150
250
2 10 250 2 10 sebagai tulangan pinggang/samping
3 D 14 3 D 14
250 250
= 16,28 m2
W U=1,2 WD +1,6 WL
L = 5,30 M
Beban Merata :
Beban mati (W D )
1. Berat pelat , tebal 12 cm = (Luas beban * t * g beton ) / L
( 16,28 x 0,12 x 2400 ) / 5,30 = 884,38 kg/m
2. Berat finishing lantai = (Luas beban * t * g beton tumb) / L
(keramik/granit+adukan) t = 5 cm ( 16,28 x 0,05 x 2200 ) / 5,30 = 337,78 kg/m
3. Berat plafond + ME , 36 kg/m2 = (Luas beban * berat plafond ) / L =
( 16,28 x 36 ) / 5,30 = 110,547 kg/m
4. Berat dinding (tebal = 15 cm) = (Luas dinding * t * g bata ) / L
tinggi H = 0,00 m , Dinding tidak ada ( 5,30 x 0,00 x 0,15 x 1700 ) / 5,30 = 0,00 kg/m
5. Berat akibat balok
/ anak 20/ 40 = ( b * h * L * g beton ) / L
jumlah 4 unit panjang 5,30 m 4 x ( 0,2 x 0,28 x 5,30 X 2400 ) / 5,30) = 768,00 kg/m
6. Berat sendiri balok induk 25/ 40 = ( b * h * L * g beton ) / L
Catatan : untuk h sudah termasuk tebal plat ( 0,25 x 0,28 x 5,30 X 2400 ) / 5,30 = 240,00 kg/m
jadi untuk hitung berat balok, h dikurangi tebal plat WD = 2.340,71 kg/m
Beban hidup (WL) ; Untuk bangunan perkantoran/ruko 250 =kg/m2
( Peraturan Pembebanan Indonesia )
WL = (Luas beban * WL ) / L
( 16,28 x 250 ) / 5,30 = 768 kg/m
Beban ultimite terfaktor ( WU ) merata
WU = 1,2 WD + 1,6 WL
= 4.037,15 kg/m
Wu = 1,2 WD + 1,6 WL
h
b
L= 5,30 M
M maks = 1/12 Wu L2 ( Momen ditumpuan )
= 9.450,298 kg m
= 94.502.975 N mm
Perhitungan Tulangan
Mu = 94.502.975 Nmm ; momen ultimite maksimum
2
Mu
0,8fy - ( 0,8fy )2 - 4( 0,4704 fy ) ( 2 )
f'c bd
=
fy2
2 x ( 0,4704 )
Mu = 4,874 MPa ( N/mm
f 'c
f 'c 2)
bd2
r min = 1,4 / fy
= 0,0035
Gunakan tulangan 5 D 19
( As = 1416,93 mm ) 2 > 1362,72 mm2 ( OK )
Jika digunakan satu baris(lapis) tulangan; maka didapat jarak kosong antar tulangan :
Jumlah lapis pertama ( n ) = 5
,
( b - 2*dc-2*Æsengk. ) / (n-1) - Æ tul = 23 mm <
> 25
25mm
mm ( not OK )
Jika digunakan dua baris tulangan; maka didapat jarak kosong antar tulangan =
Jumlah lapis kedua ( n ) = 3 Jumlah lapis keudakedua ( n ) = 2
As' = Tulangan tekan secara teoritis / hasil hitungan ini tidak perlu, tetapi
gunakan minimal 2 buah tulangan sebagai pengikat sengkang -->
atau :
As' = 0,4 As ( tulangan tekan )
= 545,09 mm2
Gunakan tulangan 2 D 19
( As' = 566,77 2
mm ) > 545,09 mm2 ( OK )
Perhitungan Sengkang
Vu = 10.698 kg ; gaya geser ultimite ; Vu=1/2 Wu L
= 106.985 N ( gaya geser maksimum pada tumpuan )
Vn = Vu / f ; gaya geser nominal, f =0,6
= 178.308 N
Vc = 0.5
1/6*f'c *b*d ; gaya geser yang disumbangkan oleh beton
= 66.146 N
Vs = Vn - Vc ; gaya geser yang disumbangkan oleh baja
= 112.162 N
s = (Av*fyv*d)/Vs ; jarak sengkang
; Av =luas sengkang ; 2 x ( 1/4 p dia.sengk.2 )
= 169 mm ~ 150 fyv = 240 MPa ( tulangan polos --> sengkang
gunakan jarak sengkang per 150 mm
s maks= 1/2 d ; jarak sengkang maksimum yang disyaratkan
= 174 mm
5 D 19 2 D 19
12 150 12
150
400 2 D13 400 2 D 13
2 D 19 5 D 19
250 250
Daerah Tumpuan Daerah Lapangan/tengah bentang
= 16,28 m2
W U=1,2 WD +1,6 WL
L = 4,00 M
Beban Merata :
Beban mati (W D )
1. Berat pelat , tebal 12 cm = (Luas beban * t * g beton ) / L
( 16,28 x 0,12 x 2400 ) / 4,00 = 1.171,80 kg/m
2. Berat finishing lantai = (Luas beban * t * g beton tumb) / L
(keramik/granit+adukan) t = 5 cm ( 16,28 x 0,05 x 2200 ) / 4,00 = 447,56 kg/m
3. Berat plafond + ME , 36 kg/m2 = (Luas beban * berat plafond ) / L =
( 16,28 x 36 ) / 4,00 = 146,475 kg/m
4. Berat dinding (tebal = 15 cm) = (Luas dinding * t * g bata ) / L
tinggi H = 0,00 m , Dinding tidak ada ( 4,00 x 0,00 x 0,15 x 1700 ) / 4,00 = 0,00 kg/m
5. Berat akibat balok
/ anak 20 /40 = ( b * h * L * g beton ) / L
jumlah 2 unit panjang 4,00 m 2 x ( 0,2 x 0,28 x 4,00 X 2400 ) / 4,00) = 384,00 kg/m
6. Berat sendiri balok induk 25 /40 = ( b * h * L * g beton ) / L
Catatan : untuk h sudah termasuk tebal plat ( 0,25 x 0,28 x 4,00 X 2400 ) / 4,00 = 240,00 kg/m
jadi untuk hitung berat balok, h dikurangi tebal plat WD = 2.389,84 kg/m
Beban hidup (WL) ; Untuk bangunan perkantoran/ruko
250 kg/m =2
( Peraturan Pembebanan Indonesia )
WL = (Luas beban * WL ) / L
( 16,28 x 250 ) / 4,00 = 1.017 kg/m
Beban ultimite terfaktor ( WU ) merata
WU = 1,2 WD + 1,6 WL
= 4.495,31 kg/m
Wu = 1,2 WD + 1,6 WL
h
b
L= 4,00 M
M maks = 1/12 Wu L2 ( Momen ditumpuan )
= 5.993,740 kg m
= 59.937.400 N mm
Perhitungan Tulangan
Mu = 59.937.400 Nmm ; momen ultimite maksimum
2
Mu
0,8fy - ( 0,8fy )2 - 4( 0,4704 fy ) ( 2 )
f'c bd
=
fy2
2 x ( 0,4704 )
Mu = 2,822 MPa ( N/mm
f 'c
f '2c)
bd2
r min = 1,4 / fy
= 0,0035
Gunakan tulangan 5 D 16
( As = 1004,80 mm2 ) > 724,11 mm2( OK )
Jika digunakan satu baris(lapis) tulangan; maka didapat jarak kosong antar tulangan :
Jumlah lapis pertama ( n ) = 5
,
( b - 2*dc-2*Æsengk. ) / (n-1) - Æ tul = 27 mm > 25
25mm
mm ( OK )
Jika digunakan dua baris tulangan; maka didapat jarak kosong antar tulangan =
Jumlah lapis kedua ( n ) = 3 Jumlah lapis keudakedua ( n ) = 2
As' = Tulangan tekan secara teoritis / hasil hitungan ini tidak perlu, tetapi
gunakan minimal 2 buah tulangan sebagai pengikat sengkang -->
atau :
As' = 0,4 As ( tulangan tekan )
= 289,64 mm2
Gunakan tulangan 2 D 16
( As' = 401,92 mm )2 > 289,64 mm2 ( OK )
Pengecekan / Analisis Balok
a = ( As . fy ) / ( 0,85 f'c . b ) ; Tinggi blok tegangan tekan beton ekivalen
= 91,15 mm
Mn = Cc . ( d - 1/2 a ) ; Momen nominal
= 0,85 f'c . a . b ( d - 1/2 a )
= 123.158.087 N mm
f Mn = 98.526.469 N mm ; f = 0,8
Mu = 59.937.400 N mm
Mu > f Mn ( OK )
Perhitungan Sengkang
Vu = 8.991 kg ; gaya geser ultimite ; Vu=1/2 Wu L
= 89.906 N ( gaya geser maksimum pada tumpuan )
Vn = Vu / f ; gaya geser nominal
, f =0,6
= 149.844 N
Vc = 1/6*f'c 0.5 *b*d ; gaya geser yang disumbangkan oleh beton
= 66.810 N
Vs = Vn - Vc ; gaya geser yang disumbangkan oleh baja
= 83.034 N
s = (Av*fyv*d)/Vs ; jarak sengkang
; Av =luas sengkang ; 2 x ( 1/4 p dia.sengk.2 )
= 160 mm ~ 150 fyv = 240 MPa ( tulangan polos --> sengkang
gunakan jarak sengkang per 150 mm
s maks= 1/2 d ; jarak sengkang maksimum yang disyaratkan
= 176 mm
5 D 16 2 D 16
250 250
Daerah Tumpuan Daerah Lapangan/tengah bentang
= 16,28 m2
W U=1,2 WD +1,6 WL
L = 3,80 M
Beban Merata :
Beban mati (W D )
1. Berat pelat , tebal 12 cm = (Luas beban * t * g beton ) / L
( 16,28 x 0,12 x 2400 ) / 3,80 = 1.233,47 kg/m
2. Berat finishing lantai = (Luas beban * t * g beton tumb) / L
(keramik/granit+adukan) t = 5 cm ( 16,28 x 0,05 x 2200 ) / 3,80 = 471,12 kg/m
3. Berat plafond + ME , 36 kg/m2 = (Luas beban * berat plafond ) / L =
( 16,28 x 36 ) / 3,80 = 154,184 kg/m
4. Berat dinding (tebal = 15 cm) = (Luas dinding * t * g bata ) / L
tinggi H = 0,00 m , Dinding tidak ada ( 3,80 x 0,00 x 0,15 x 1700 ) / 3,80 = 0,00 kg/m
5. Berat akibat balok
/ anak 20 /40 = ( b * h * L * g beton ) / L
jumlah 2 unit panjang 3,80 m 2 x ( 0,2 x 0,28 x 3,80 X 2400 ) / 3,80) = 384,00 kg/m
6. Berat sendiri balok induk 25 /40 = ( b * h * L * g beton ) / L
Catatan : untuk h sudah termasuk tebal plat ( 0,25 x 0,28 x 3,80 X 2400 ) / 3,80 = 240,00 kg/m
jadi untuk hitung berat balok, h dikurangi tebal plat WD = 2.482,78 kg/m
Beban hidup (WL) ; Untuk bangunan perkantoran/ruko250 kg/m =2
( Peraturan Pembebanan Indonesia )
WL = (Luas beban * WL ) / L
( 16,28 x 250 ) / 3,80 = 1.071 kg/m
Beban ultimite terfaktor ( WU ) merata
WU = 1,2 WD + 1,6 WL
= 4.692,49 kg/m
Wu = 1,2 WD + 1,6 WL
h
b
L= 3,80 M
M maks = 1/12 Wu L2 ( Momen ditumpuan )
= 5.646,629 kg m
= 56.466.290 N mm
Perhitungan Tulangan
Mu = 56.466.290 Nmm ; momen ultimite maksimum
2
Mu
0,8fy - ( 0,8fy )2 - 4( 0,4704 fy ) ( 2 )
f'c bd
=
fy2
2 x ( 0,4704 )
Mu = 2,658 MPa ( N/mm
f 'c
f '2c)
bd2
r min = 1,4 / fy
= 0,0035
Gunakan tulangan 5 D 16
( As = 1004,80 mm ) > 676,53
2
mm2 ( OK )
Jika digunakan satu baris(lapis) tulangan; maka didapat jarak kosong antar tulangan :
Jumlah lapis pertama ( n ) = 5
,
( b - 2*dc-2*Æsengk. ) / (n-1) - Æ tul = 27 mm > 25
25mm
mm ( OK )
Jika digunakan dua baris tulangan; maka didapat jarak kosong antar tulangan =
Jumlah lapis kedua ( n ) = 3 Jumlah lapis keudakedua ( n ) = 2
As' = Tulangan tekan secara teoritis / hasil hitungan ini tidak perlu, tetapi
gunakan minimal 2 buah tulangan sebagai pengikat sengkang -->
atau :
As' = 0,4 As ( tulangan tekan )
= 270,61 mm2
Gunakan tulangan 2 D 16
( As' = 401,92 mm )2 > 270,61 mm2 ( OK )
Pengecekan / Analisis Balok
a = ( As . fy ) / ( 0,85 f'c . b ) ; Tinggi blok tegangan tekan beton ekivalen
= 91,15 mm
Mn = Cc . ( d - 1/2 a ) ; Momen nominal
= 0,85 f'c . a . b ( d - 1/2 a )
= 123.158.087 N mm
f Mn = 98.526.469 N mm ; f = 0,8
Mu = 56.466.290 N mm
Mu > f Mn ( OK )
Perhitungan Sengkang
Vu = 8.916 kg ; gaya geser ultimite ; Vu=1/2 Wu L
= 89.157 N ( gaya geser maksimum pada tumpuan )
Vn = Vu / f ; gaya geser nominal, f =0,6
= 148.596 N
Vc = 1/6*f'c 0.5 *b*d ; gaya geser yang disumbangkan oleh beton
= 66.810 N
Vs = Vn - Vc ; gaya geser yang disumbangkan oleh baja
= 81.786 N
s = (Av*fyv*d)/Vs ; jarak sengkang
; Av =luas sengkang ; 2 x ( 1/4 p dia.sengk.2 )
= 162 mm ~ 150 fyv = 240 MPa ( tulangan polos --> sengkang
gunakan jarak sengkang per 150 mm
s maks= 1/2 d ; jarak sengkang maksimum yang disyaratkan
= 176 mm
5 D 16 2 D 16
250 250
Daerah Tumpuan Daerah Lapangan/tengah bentang
= 16,28 m2
W U=1,2 WD +1,6 WL
L = 3,00 M
Beban Merata :
Beban mati (W D )
1. Berat pelat , tebal 12 cm = (Luas beban * t * g beton ) / L
( 16,28 x 0,12 x 2400 ) / 3,00 = 1.562,40 kg/m
2. Berat finishing lantai = (Luas beban * t * g beton tumb) / L
(keramik/granit+adukan) t = 5 cm ( 16,28 x 0,05 x 2200 ) / 3,00 = 596,75 kg/m
3. Berat plafond + ME , 36 kg/m2 = (Luas beban * berat plafond ) / L =
( 16,28 x 36 ) / 3,00 = 195,300 kg/m
4. Berat dinding (tebal = 15 cm) = (Luas dinding * t * g bata ) / L
tinggi H = 0,00 m , Dinding tidak ada ( 3,00 x 0,00 x 0,15 x 1700 ) / 3,00 = 0,00 kg/m
5. Berat akibat balok
/ anak 20 /40 = ( b * h * L * g beton ) / L
jumlah 5 unit panjang 3,00 m 5 x ( 0,2 x 0,28 x 3,00 X 2400 ) / 3,00) = 960,00 kg/m
6. Berat sendiri balok induk 25 /40 = ( b * h * L * g beton ) / L
Catatan : untuk h sudah termasuk tebal plat ( 0,25 x 0,28 x 3,00 X 2400 ) / 3,00 = 240,00 kg/m
jadi untuk hitung berat balok, h dikurangi tebal plat WD = 3.554,45 kg/m
Beban hidup (WL) ; Untuk bangunan perkantoran/ruko
250 kg/m =2
( Peraturan Pembebanan Indonesia )
WL = (Luas beban * WL ) / L
( 16,28 x 250 ) / 3,00 = 1.356 kg/m
Beban ultimite terfaktor ( WU ) merata
WU = 1,2 WD + 1,6 WL
= 6.435,34 kg/m
Wu = 1,2 WD + 1,6 WL
h
b
L= 3,00 M
M maks = 1/12 Wu L2 ( Momen ditumpuan )
= 4.826,505 kg m
= 48.265.050 N mm
Perhitungan Tulangan
Mu = 48.265.050 Nmm ; momen ultimite maksimum
2
Mu
0,8fy - ( 0,8fy )2 - 4( 0,4704 fy ) ( 2 )
f'c bd
=
fy2
2 x ( 0,4704
)
Mu = 2,272 MPa ( N/mm
f 'c
f 2'c)
bd2
r min = 1,4 / fy
= 0,0035
Gunakan tulangan 5 D 16
( As = 1004,80 mm ) > 567,52
2
mm2( OK )
Jika digunakan satu baris(lapis) tulangan; maka didapat jarak kosong antar tulangan :
Jumlah lapis pertama ( n ) = 5
,
( b - 2*dc-2*Æsengk. ) / (n-1) - Æ tul = 27 mm > 25
25mm
mm ( OK )
Jika digunakan dua baris tulangan; maka didapat jarak kosong antar tulangan =
Jumlah lapis kedua ( n ) = 3 Jumlah lapis keudakedua ( n ) = 2
As' = Tulangan tekan secara teoritis / hasil hitungan ini tidak perlu, tetapi
gunakan minimal 2 buah tulangan sebagai pengikat sengkang -->
atau :
As' = 0,4 As ( tulangan tekan )
= 227,01 mm2
Gunakan tulangan 2 D 16
( As' = 401,92 mm )2 > 227,01 mm2 ( OK )
Pengecekan / Analisis Balok
a = ( As . fy ) / ( 0,85 f'c . b ) ; Tinggi blok tegangan tekan beton ekivalen
= 91,15 mm
Mn = Cc . ( d - 1/2 a ) ; Momen nominal
= 0,85 f'c . a . b ( d - 1/2 a )
= 123.158.087 N mm
f Mn = 98.526.469 N mm ; f = 0,8
Mu = 48.265.050 N mm
Mu > f Mn ( OK )
Perhitungan Sengkang
Vu = 9.653 kg ; gaya geser ultimite ; Vu=1/2 Wu L
= 96.530 N ( gaya geser maksimum pada tumpuan )
Vn = Vu / f ; gaya geser nominal
, f =0,6
= 160.884 N
Vc = 1/6*f'c0.5*b*d ; gaya geser yang disumbangkan oleh beton
= 66.810 N
Vs = Vn - Vc ; gaya geser yang disumbangkan oleh baja
= 94.074 N
s = (Av*fyv*d)/Vs ; jarak sengkang
; Av =luas sengkang ; 2 x ( 1/4 p dia.sengk.2 )
= 141 mm ~ 100 fyv = 240 MPa ( tulangan polos --> sengkang
gunakan jarak sengkang per 150 mm
s maks= 1/2 d ; jarak sengkang maksimum yang disyaratkan
= 176 mm
5 D 16 2 D 16
250 250
Daerah Tumpuan Daerah Lapangan/tengah bentang
= 16,28 m2
W U=1,2 WD +1,6 WL
L = 2,70 M
Beban Merata :
Beban mati (W D )
1. Berat pelat , tebal 12 cm = (Luas beban * t * g beton ) / L
( 16,28 x 0,12 x 2400 ) / 2,70 = 1.736,00 kg/m
2. Berat finishing lantai = (Luas beban * t * g beton tumb) / L
(keramik/granit+adukan) t = 5 cm ( 16,28 x 0,05 x 2200 ) / 2,70 = 663,06 kg/m
3. Berat plafond + ME , 36 kg/m2 = (Luas beban * berat plafond ) / L =
( 16,28 x 36 ) / 2,70 = 217,000 kg/m
4. Berat dinding (tebal = 15 cm) = (Luas dinding * t * g bata ) / L
tinggi H = 0,00 m , Dinding tidak ada ( 2,70 x 0,00 x 0,15 x 1700 ) / 2,70 = 0,00 kg/m
5. Berat akibat balok
/ anak 20 / 40 = ( b * h * L * g beton ) / L
jumlah 2 unit panjang 2,70 m 2 x ( 0,2 x 0,28 x 2,70 X 2400 ) / 2,70) = 384,00 kg/m
6. Berat sendiri balok induk 25 /40 = ( b * h * L * g beton ) / L
Catatan : untuk h sudah termasuk tebal plat ( 0,25 x 0,28 x 2,70 X 2400 ) / 2,70 = 240,00 kg/m
jadi untuk hitung berat balok, h dikurangi tebal plat WD = 3.240,06 kg/m
Beban hidup (WL) ; Untuk bangunan perkantoran/ruko 250 =
kg/m 2
Wu = 1,2 WD + 1,6 WL
h
b
L= 2,70 M
M maks = 1/12 Wu L2 ( Momen ditumpuan )
= 3.826,751 kg m
= 38.267.505 N mm
Perhitungan Tulangan
Mu = 38.267.505 Nmm ; momen ultimite maksimum
2
Mu
0,8fy - ( 0,8fy )2 - 4( 0,4704 fy ) ( 2 )
f'c bd
=
fy 2
2 x ( 0,4704 )
f 'c
r min = 1,4 / fy
= 0,0035
Gunakan tulangan 5 D 16
( As = 1004,80 mm ) 2 > 440,41 mm2 ( OK )
Jika digunakan satu baris(lapis) tulangan; maka didapat jarak kosong antar tulangan :
Jumlah lapis pertama ( n ) = 5
,
( b - 2*dc-2*Æsengk. ) / (n-1) - Æ tul = 27 mm > 25
25mm
mm ( OK )
Jika digunakan dua baris tulangan; maka didapat jarak kosong antar tulangan =
Jumlah lapis kedua ( n ) = 3 Jumlah lapis keudakedua ( n ) = 2
As' = Tulangan tekan secara teoritis / hasil hitungan ini tidak perlu, tetapi
gunakan minimal 2 buah tulangan sebagai pengikat sengkang -->
atau :
As' = 0,4 As ( tulangan tekan )
= 176,16 mm2
Gunakan tulangan 2 D 16
( As' = 401,92 mm )2 > 176,16 mm2 ( OK )
Pengecekan / Analisis Balok
a = ( As . fy ) / ( 0,85 f'c . b ) ; Tinggi blok tegangan tekan beton ekivalen
= 91,15 mm
Mn = Cc . ( d - 1/2 a ) ; Momen nominal
= 0,85 f'c . a . b ( d - 1/2 a )
= 123.158.087 N mm
f Mn = 98.526.469 N mm ; f = 0,8
Mu = 38.267.505 N mm
Mu > f Mn ( OK )
Perhitungan Sengkang
Vu = 8.504 kg ; gaya geser ultimite ; Vu=1/2 Wu L
= 85.039 N ( gaya geser maksimum pada tumpuan )
Vn = Vu / f ; gaya geser nominal, f =0,6
= 141.732 N
Vc = 1/6*f'c0.5 *b*d ; gaya geser yang disumbangkan oleh beton
= 66.810 N
Vs = Vn - Vc ; gaya geser yang disumbangkan oleh baja
= 74.922 N
s = (Av*fyv*d)/Vs ; jarak sengkang
; Av =luas sengkang ; 2 x ( 1/4 p dia.sengk.2 )
= 177 mm ~ 150 fyv = 240 MPa ( tulangan polos --> sengkang
gunakan jarak sengkang per 150 mm
s maks= 1/2 d ; jarak sengkang maksimum yang disyaratkan
= 176 mm
5 D 16 2 D 16
250 250
Daerah Tumpuan Daerah Lapangan/tengah bentang
PLAT LANTAI
3,00 m 3,00 m
4,00 m
balok induk balok anak
balok anak
4,00 m
balok induk
balok induk
2,00 m
6,00 m
Manfaat Rab :
Dapat Memperbaiki Pembiayaan
Perencanaan ini bisa dibuat sejak awal pembangunan atau sebelum operasional
proyek atau pembisnis. Selanjutnya dokumen tersebut bisa dijadikan sebagai acuan dalam
operasional dan proses pembiayaannya.
Mengefektifkan Waktu
Waktu yang Anda miliki untuk menjalankan sebuah bisnis maupun proyek
bisa lebih efektif dan juga efisien. Anda bisa melakukan proses operasional dengan
mengacu pada susunan perencanaan biaya yang sudah dibuat.
Setiap kebutuhan yang bisa lebih terencana sehingga Anda bisa segera
melakukan realisasi. Hal ini tentu sangat mengefektifkan waktu yang Anda miliki sehingga
waktu yang dimiliki tidak hanya habis untuk melakukan banyak pertimbangan.
Mempermudah Proses Evaluasi
RAB juga dapat membantu Anda dalam melakukan evaluasi dari setiap
aktivitas yang dijalankan pada bisnis maupun proyek tersebut.Berdasarkan biaya yang
sudah direncanakan Anda bisa melihat aktivitas mana yang menguntungkan maupun
merugikan.Besaran nominal yang dikeluarkan akan disesuaikan dengan kondisi riil di
lapangan sehingga bisa terlihat apakah aktivitas tersebut efektif ataupun tidak.Contohnya
jika menelan biaya yang terlalu banyak namun hasilnya tidak begitu nyata maka aktivitas
tersebut bisa dihilangkan.
Mempermudah Menentukan Kebijakan
Dengan mengacu pada contoh rencana anggaran biaya yang sudah Anda buat maka
pengambilan keputusan atau kebijakan bisa lebih sesuai. Kebijakan tersebut bisa lebih
relevan berdasarkan kapasitas pembiayaan yang sudah direncanakan.
Setiap rencana yang ditentukan memiliki peluang yang lebih besar mencapai titik
keberhasilan sesuai ekspektasi bersama. Bahkan jika memungkinkan biayanya bisa lebih
ditekan dan disesuaikan dengan sebijak mungkin.
Nama = TUGAS BESAR PEMBANGUNAN RUMAH TIGA LANTAI
Tempat = CIREBON
Tahun = 2023
PERHITUNGAN VOLUME PEKERJAAN
I Pekerjaan Pembersihan da Pengukuran
2
1 Pengukuran dan Pembersihan lahan PxL 9,3 x 6 = 55,8 M
2 Pengukuran dan Pemasangan Bouwplank M' 2 x (P + L) 2 x 15,3 = 30,6 M'
3 Pengadaan K3 = 1 Ls
2
4 Pembuatan Gudang Semen dan Peralatan 3 x 3 = 9 M
5 Pembuatan Kotak Adukan = 1 Ls
II Pekerjaan Galian
2 3
1 Pekerjaan Pondasi Bore Pile πxr xT 3,14 x 0,3 x 10 = 2,8 M
V Pondasi Bore Pile x Jumlah Bor pile 2,8 x 9 = 25,4 M3
> Besi Utama
Jumlah Tul.Pd Pondasi Bor Pile x
Jumlah Pondasi Bor Pile + 10 x 1 x 10 = 106,4 M'
Besi D19 ( 26,80 kg) Sambungan
Jumlah Tul. Pondasi Bor Pile x
106,4 x 8 = 851,2 M'
Jumlah kolom
Jumlah Batang Panjang Besi/12 851,2 / 12 = 70,9 batang
Berat Besi Tul Utama Jumlah Batang x 26,80 70,93 x 26,8 = 1901,0 kg
> Besi Sengkang
Panjang 1 Sengkang 2πxr 2 x 3,14 x 0,3 = 1,9 M'
2 2
Besi D8-150 (0,395 kg/m') L = SQRT (( 3,14 x (10/0,2) x 1,9) + 103,14 x 10 / 0,2 = 123,6 bh
123,6 x 8 = 988,9 M'
988,9 x 0,395 = 390,6 kg
3
2 Pekerjaan Galian Tanah sedalam 1 M (a +b) x T x P 0,12 + 0,8 x 1 x 71,6 = 32,9 M
2
3
3 Pekerjaan Urugan Kembali V Galian -V pek pondasi 71,6 - 36,874 = 34,7 M
3
4 Pekerjaan Urugan Baru PxLxT 18,6 x 6 x 0,2 = 22,3 M
III Pekerjaan Pondasi
3
1 Pekerjaan Pasir Urug PxLxT 71,6 x 0,8 x 0,05 = 2,9 M
3
2 Pekerjaan Batu Kosong PxLxT 71,6 x 0,8 x 0,2 = 11,5 M
3
3 Pekerjaan Pasangan Batu Kosong (a +b) x T x P 0,45 x 0,7 x 71,6 = 22,6 M
2
III Pekerjaan Beton
1 Sloof (K250)
3
V. Beton 71,6 x 0,25 x 0,25 = 4,5 M
> Besi Utama
Besi D14 (14,5 kg) Jumlah Tulangan Sloof x Panjang 6 x 71,6 = 429,6 M'
4 Balok
3
V. Beton PxLxT 57,2 x 0,25 x 0,4 = 5,72 M
> Besi Utama
4 Tangga
2
V. Bekisting Anak Tangga T x L x Jumlah Anak Tangga 0,2 x 1,06 x 19 = 4,0 M
2
V. Bekisting Plat Tangga (L x P) + (T x P) x 2 1,06 x 6,75 + 0,2 x 2 = 9,9 M
2
V. Bekisting Plat Bordes PxL 1,06 x 1,06 x 2 = 2,2 M
= 16,1 M2
1 3
V. 1 Anak Tangga Beton /2 x Tinggi x L Anak Tangga x L Tangga0,5 x 0,2 x 0,3 x 1,06 = 0,03 M
V. Total Anak Tangga Jumlah Anak Tangga x V. 1 Anak Tangga19 x 0,03 = 0,60 M3
IV Pekerjaan Dinding
Pas. Dinding bata merah uk(5 x 11 x 22) cm tebal ½ bata, camp.1Pc : 5Ps
2
Panjang x Tinggi Dinding 118,6 x 3,5 = 415,1 M
Luas Kusen
2
Kusen Pintu 1 P x L x Jumlah Pintu 1 2,3 x 1,3 x 1 = 3,0 M
2
Kusen Pintu 2 P x L x Jumlah Pintu 2 2,3 x 0,9 x 6 = 12,4 M
2
Kunsen Jendela P x L X Jumlah Jendela 2,1 x 0,6 x 22 = 27,7 M
2
Kusen Boven P x L x Jumlah Boven 0,95 x 0,65 x 1 = 0,62 M
2
P x L X Jumlah Boven 1,15 x 0,9 x 1 = 1,0 M
2
Total = 44,8 M
370,3 2
Luas Pasangan Bata - Luas Kusen 415,1 - 44,8 = M
Pek. Plesteran dinding 1Pc : 5Ps tebal 20 mm
7,4 2
2 x Luas Pasangan Dindiing Bata 0,02 x 370,3 = M
Pek . Acian
7,4 2
2 x Luas Pasangan Dindiing Bata 0,02 x 370,3 = M
V Pekerjaan Kusen dan Daun
Kusen
Pintu 1 (2 x P) + L 2 x 2,3 + 1,5 = 6,1 M'
L x Jumlah Pintu 6,1 x 1 = 6,1 M'
2
Kusen Ukuruan 5/10 PxL 0,05 x 0,1 = 0,005 M
3
Luas Kusen x Panjang Kayu 0,005 x 6,1 = 0,0305 M
Panjang Kayu per Batang ( 5cm) Panjang Kayu / Tebal Kayu 6,1 / 3 = 2,03 batang
Pintu 2 (2 x P) + L 2 x 2,3 + 0,9 = 5,5 M'
L x Jumlah Pintu 5,5 x 22 = 121 M'
2
Kusen Ukuruan 5/10 PxL 0,05 x 0,1 = 0,005 M
3
Luas Kusen x Panjang Kayu 0,005 x 121 = 0,605 M
Panjang Kayu per Batang ( 5cm) Panjang Kayu / Tebal Kayu 121 / 3 = 40,33 batang
Jendela 2 x (P x L) 2 x 2,1 + 0,6 = 5,4 M'
2
Kusen Ukuruan 5/10 PxL 0,05 x 0,1 = 0,005 M
3
Luas Kusen x Panjang Kayu 0,005 x 5,4 = 0,027 M
Panjang Kayu per Batang ( 5cm) Panjang Kayu / Tebal Kayu 5,4 / 3 = 1,80 batang
Boven 1 2 x 0,9 + 0,65 = 3,1 M'
2
L x Jumlah Boven 3,1 x 1 = 3,1 M
2
Kusen Ukuruan 5/10 PxL 0,05 x 0,1 = 0,005 M
3
Luas Kusen x Panjang Kayu 0,005 x 3,1 = 0,0155 M
Panjang Kayu per Batang ( 5cm) Panjang Kayu / Tebal Kayu 3,1 / 3 = 1,03 batang
Boven 2 2 x (P x L) 2 x 1,15 + 0,9 = 4,1 M'
2
L x Jumlah Boven 4,1 x 1 = 4,1 M
2
Kusen Ukuruan 5/10 PxL 0,05 x 0,1 = 0,005 M
3
Luas Kusen x Panjang Kayu 0,005 x 4,1 = 0,0205 M
Panjang Kayu per Batang ( 5cm) Panjang Kayu / Tebal Kayu 4,1 / 3 = 1,37 batang
Daun Pintu
Pintu 1 PxL 2,22 x 1,38 = 3,0636 M'
3
V Daun (3cm) L Daun x Ketebalan Daun 3,0636 x 3 = 9,1908 M
2
Lembar Papan 2,5cm PxL 2,5 x 0,2 = 0,5 M
Kebutuhan L Daun / Lembar Papan 9,1908 / 0,5 = 18,3816 batang
Pintu 2 PxL 2,22 x 0,78 = 1,7316 M'
V Daun (3cm) L Daun x Ketebalan Daun 1,7316 x 3 = 5,1948 M3
2
Lembar Papan 2,5cm PxL 2,5 x 0,2 = 0,5 M
Kebutuhan L Daun / Lembar Papan 5,1948 / 0,5 = 10,3896 batang
Jendela 2 x (P + L) 2 x 1,98 + 0,5 = 4,96 M'
Luas Penampang Kayu PxL 0,03 x 0,12 = 0,0036 M2
V Daun (3cm) Keliling x Luas Penampang Kayu 4,96 x 0,0036 = 0,01786 M3
Kebutuhan Keliling x / Ketebalan 3cm 4,96 / 3 = 1,65333 batang
Boven 1 2 x (P + L) 2 x 0,8 + 0,5 = 2,6 M'
Luas Penampang Kayu PxL 0,03 x 0,12 = 0,0036 M2
V Daun (3cm) Keliling x Luas Penampang Kayu 2,6 x 0,0036 = 0,00936 M3
Kebutuhan Keliling x / Ketebalan 3cm 2,6 / 3 = 0,86667 batang
Boven 2 2 x (P + L) 2 x 1,03 + 0,78 = 3,62 M'
Luas Penampang Kayu PxL 0,03 x 0,12 = 0,0036 M2
V Daun (3cm) Keliling x Luas Penampang Kayu 3,62 x 0,0036 = 0,01303 M3
Kebutuhan Keliling x / Ketebalan 3cm 3,62 / 3 = 1,20667 batang
Jumlah 25.485.895,84
II PEKERJAAN TANAH
3
1 Penggalian 1 M Tanah Biasa Sedalam 1 M 32,94 m³ A. 1.5.1.1 122.500,00 4.034.660,00
3
2 Pengurugan Kembali 1 M Tanah Biasa Sedalam 1 M 34,73 m³ A. 1.5.1.10 49.000,00 1.701.574,00
3 Pemadatan 1 M3 tanah Per 20cm 22,32 m³ A. 1.5.1.9 88.200,00 1.968.624,00
Jumlah 7.704.858,00
III PEKERJAAN PONDASI
3
Pengurugan 1 M dengan pasir urug 2,86 m³ A.1.5.1.10 346.830,40
3
1 Pemasangan 1 M Pondasi Batu Belah Campuran 1SP : 5PP 22,55 m³ A.3.1.1.3 1.270.444,00 28.653.593,98
3
2 Pemasangan 1 M Batu Kosong Untuk Pondasi 11,46 m³ A.3.1.1.19 776.090,78 8.890.896,02
Jumlah 37.544.490,00
IV PEKERJAAN BETON BERTULANG
1 Pekerjaan Bekisting(Asumsi 2x pakai)
3
Pemasangan 1 M Bekisting Untuk Sloof 35,80 m² A.4.1.1.19 358.747,20 12.843.149,76
3
Pemasangan 1M Bekisting Kolom 67,20 m² A.4.1.1.20 703.570,56 47.279.941,63
3
Pemasangan 1M Bekisting Balok 59,47 m² A.4.1.1.21 722.789,76 42.985.752,61
3
Pemasangan 1M Bekisting Pelat 59,47 m² A.4.1.1.22 1.067.346,56 63.477.234,62
2
Pemasangan 1M Bekisting Tangga 16,13 m² A.4.1.1.24 655.667,04 10.576.040,49
Pemasangan 1M' Kolom Praktis 2,10 m² A.4.1.1.26 131.543,33 276.240,99
2 Pekerjaan Beton/Pembesian
SLOOF
Pembesian 10 Kg engan Besi Polos atau Besi Ulir 519,10 kg A.4.1.1.15 197.261,12 102.398.247,39
3
Pembuatan 1M Beton Mutu F'c=21,7 (K250) 4,48 m³ A.4.1.1.1.8 1.530.534,45 6.849.141,68
KOLOM
Pembesian 10 Kg engan Besi Polos atau Besi Ulir 1.571,54 kg A.4.1.1.15 197.261,12 310.004.529,57
3
Pembuatan 1M Beton Mutu F'c=21,7 (K250) 13,44 m³ A.4.1.1.1.8 1.530.534,45 20.570.383,05
BALOK
Pembesian 10 Kg engan Besi Polos atau Besi Ulir 491,55 kg A.4.1.1.15 197.261,12 96.963.703,54
3
Pembuatan 1M Beton Mutu F'c=21,7 (K250) 5,72 m³ A.4.1.1.1.8 1.530.534,45 8.754.657,07
PLAT LANTAI
Pembesian 10 Kg engan Besi Polos atau Besi Ulir 688,20 kg A.4.1.1.15 197.261,12 135.755.102,78
3
Pembuatan 1M Beton Mutu F'c=21,7 (K250) 6,70 m³ A.4.1.1.1.8 1.530.534,45 10.248.458,70
TANGGA
3
Pembuatan 1M Beton Mutu F'c=21,7 (K250) 0,60 m³ A.4.1.1.1.8 1.530.534,45 924.748,92
Jumlah 869.907.332,79
V PEKERJAAN DINDING
2
1 Pemasangan 1M Dinding Bata Merah (5x11x22) cm Tebal ½ Batu Campuran 1SP : 5PP 370,32 m² A. 4.4.1.10 170.414,23 63.107.371,62
2
2 Pemasangan 1 M Plesteran 1SP : 5PP Tebal 20 mm 7,41 m² A.4.4.2.16 128.328,03 950.442,32
2
3 Pemasangan Finishing 1M Dinding Siar 7,41 m² A.4.4.2.27 59.001,60 436.986,50
Jumlah 64.494.800,44
Jumlah 68.136.250,66
VII PEKERJAAN KONSTRUKSI ATAP DAN PENUTUP ATAP
2
1 Pemasangan 1M Atap Jurai Rangka Atap Baja Ringan Profil C75 67,90 m² A.4.2.1.12 355.463,36 24.135.387,49
2
2 Pemasangan 1M Atap Genteng Metal 67,90 m² A.4.2.1.34 197.405,60 13.403.521,11
3 Pemasangan Nok Genteng Metal 12,47 m² A.4.5.2.38 147.711,75 1.841.965,52
4 1M' Pasangan Lisplank Woodplank 22,70 m' A.4.6.1.21 rob 79.923,20 1.814.256,64
5 Pemasangan 1M' Talang Datar/ Jurai Seng bjls 28 Lebar 90 cm 12,00 m' A.4.2.1.18 217.769,89 2.613.238,66
Jumlah 43.808.369,42
VIII PEKERJAAN PLAPOND
2
1 1M Pasang Plafond Rangka Holo dan Dengan Penutup Gypsum dan List Gypsum 10cm Berikut Pengecatan 126,90 m² - 178.502,24 22.651.934,26
Jumlah 22.651.934,26
IX PEKERJAAN PENUTUP LANTAI
2
1 Pemasangan 1 M Lantai Ubin Granit Ukuran 40 cm x 40 cm 114,90 m² A.4.4.3.9 463.688,96 53.277.861,50
2
2 Pemasangan 1M Lantai Keramik Mozaik Ukuran 30 cm x 30 cm 6,00 m² A.4.4.3.37 251.640,48 1.509.842,88
2
3 Pemasangan 1 M Dinding Batu Paras 26,25 m² A.4.4.3.56 223.139,84
4 Pemasangan 1 M' Plint Vynil 15cm x 30cm 64,30 m² A.4.4.3.61 64.086,40
Jumlah 54.787.704,38
X PEKERJAAN SANITASI
1 A.5.1.1.1 Pemasangan 1 Buah Closet Duduk/Monoblok 2,00 unit A.5.1.1 2. 2.233.418,88 4.466.837,76
2 A.5.1.1 25 Pemasangan 1 M’ Pipa PVC Tipe AW Diameter ½ ” 29,00 m' A.5.1.1 25. 29.218,29 847.330,42
3 A.5.1.1 31 Pemasangan 1 M’ Pipa PVC Tipe AW Diameter 3” 9,00 m' A.5.1.1 31. 138.027,30 1.242.245,66
4 A.5.1.1 19 Pemasangan 1 Buah Kran Diameter ½” atau ¾ ” 6,00 bh A.5.1.1 19. 111.230,70 667.384,20
5 A.5.1.1 14 Pemasangan 1 Buah Floor Drain 4,00 bh A.5.1.1 14. 143.309,60 573.238,40
Jumlah 7.797.036,44
XI PEKERJAAN KUNCI DAN KACA
1 Pemasangan 1 Buah Kunci Tanam Biasa 3,00 bh A.4.6.2.2 235.284,00 705.852,00
2 Pemasangan 1 Buah Engsel Pintu 30,00 bh A.4.6.2.5 108.035,20 3.241.056,00
3 Pemasangan 1 Buah Engsel Jendela Kupu-kupu 50,00 bh A.4.6.2.6 52.827,60 2.641.380,00
4 Pemasangan 1 Buah Kait Angin 50,00 bh A.4.6.2.9 43.702,40 2.185.120,00
5 Pemasangan 1 Buah Kunci Slot (Grendel) 50,00 bh A.4.6.2.11 73.623,20 3.681.160,00
6 Pemaangan 1 Buah Grendel Pintu 5,00 bh A.4.6.2.5 108.074,40 540.372,00
2
7 Pemasangan 1 M Kaca Tebal 5 mm 22,20 m² A.4.6.2.16 155.618,40 3.454.728,48
Jumlah 16.449.668,48
XII PEKERJAAN INSTALASI LISTRIK
1 Titik Pekerjaan Instalasi Lampu dan Stop Kontak 2,00 Titik 6.2.1.1.2 1 225.559,04 451.118,08
2 Pekerjaan Stop Kontak 11,00 bh 6.2.1.1.3 1 57.769,60 635.465,60
3 Buah Pekerjaan Lampu SL 18 Watt + Fitting 21,00 bh 6.2.1.1.4 1 84.873,60 1.782.345,60
4 Buah Pekerjaan Saklar Ganda 7,00 bh 6.2.1.1.6 1 97.955,20 685.686,40
5 Buah Pekerjaan Saklar Tunggal 7,00 bh 6.2.1.1.7 1 94.147,20 659.030,40
Buah Pekerjaan MCB Box 2,00 bh 6.1.1.1.2 1 77.145,60 154.291,20
Jumlah 4.367.937,28
Jumlah 17.546.661,11
JUMLAH 1.240.682.939,10
PPN 124.068.293,91
JUMLAH TOTAL 1.364.751.233,01
DIBULATKAN 1.364.751.000,00
Satu Milyar Tiga Ratus Enam Puluh Empat Juta Tujuh Ratus Lima Puluh Satu Ribu Rupiah
Nama
Jabatan
Gambar 1.6.3 Perhitungan Rekapitulasi
Sumber: tugas Fauzan Abimanyu / Ahmad Taufik Maulana
PR OGR ES PEKER JA
Nama = TUGAS BESAR PEMBANGUNAN RUMAH TIGA LANTAI
Jenis = RUMAH TYPE 48
Tempat = CIREBON
Tahun = 2023
NO URAIAN JUMLAH (Rp) BOBOT % DURASI 1
(Minggu)
1 2 3 4 5 1 2
I PEKERJAAN PERSIAPAN 25.485.895,84 2% 1 2%
II PEKERJAAN TANAH 7.704.858,00 1% 1 1%
III PEKERJAAN PONDASI 37.544.490,00 3% 4 1%
IV PEKERJAAN BETON 869.907.332,79 70% 6
V PEKERJAAN DINDING 64.494.800,44 5% 3
VI PEKERJAAN KUSEN PINTU, JENDELA, DAUN PINTU, dan DAUN JENDELA 68.136.250,66 5% 3
VII PEKERJAAN KONSTRUKSI ATAP DAN PENUTUP ATAP 43.808.369,42 4% 2
VIII PEKERJAAN PLAPOND 22.651.934,26 2% 3
IX PEKERJAAN PENUTUP LANTAI 54.787.704,38 4% 3
X PEKERJAAN SANITASI 7.797.036,44 1% 2
XI PEKERJAAN KUNCI DAN KACA 16.449.668,48 1% 1
XII PEKERJAAN INSTALASI LISTRIK 4.367.937,28 0,4% 1
XIII PEKERJAAN PENGECATAN 17.546.661,11 1% 3 2% 3%
JUMLAH 1.240.682.939,10 100% 2% 1%
PROGRES KUMULATIF 2% 3%
PROGRES AKTUAL
KUMULATIF PROGRES AKTUAL