Disusun Oleh :
UNIVERSITAS DIPONEGORO
PROVINSI JAWA TENGAH
KOTA SEMARANG
2023
DAFTAR GAMBAR
DENAH LANTAI 1
DENAH LANTAI 1
SANITASI LANTAI 1
SANITASI LANTAI 1
RENCANA ATAP
DENAH PONDASI
DETAIL PONDASI
DETAIL PENULANGAN
DETAIL KUDA-KUDA
A. Latar Belakang
Sebuah konstruksi dengan ide “hijau” atau Green Building Idea
adalah sebuah terobosan yang menjadi alih dari sebuah permasalahan
kerusakan bumi seperti pemanasan global, perubahan iklim global serta
berbagai macam isu penggunaan bahan baku yang terbatas dan tak
terbaharukan.
Kondisi saat ini, terutama pada kota-kota besar dengan
kependudukan yang sangat tinggi terjadinya sebuah hal apatisme kepada
sebuah lingkungan mereka dengan tidak memikirkan apa dampak yang
terjadi dari hal tersebut. Seperti pembangunan yang tidak dilandasi dengan
konsep futuristic atau tidak memperhatikan lingkungan, penghisapan
bahan baku berlebihan dan sebagainya.
Dengan ini konsep konstruksi harus sangat ditekankan pada
sebuah tujuan efisiensi yang kompleks seperti efisiensi material bangunan,
desain, penggunaan air, energi bahkan pemeliharaan pada pasca
konstruksi. Oleh karena demikian, sebuah ide dan konsep pada
perancangan bangunan rumah oleh kami mendukung penuh atas hal
tersebut.
Penjunjungan tinggi akan rumah bervegetasi tinggi adalah sebuah
hal paling utama dari project “Buitenzorg Asrep House”, perancangan
rumah tentunya bukan sekedar hanya rumah itu besar dan megah. Namun,
perancangan perlu dengan pemikiran bagaimana bangunan rumah dapat
menjunjung tinggi akan kehidupan yang berkelanjutan, bukan hanya untuk
manusia saja tetapi semua makhluk hidup yang ada.
B. Ide dan Konsep Rumah
a. Ide
b. Konsep Rumah
ii. Pondasi :
iii. Tangga :
iv. Genteng :
v. Lantai :
b. Material Eksterior
i. Concrete Wood, adalah material yang terbuat dari semen
dan serat daur ulang. Concrete Wood digunakan pada lantai
karena sifatnya yang kokoh, berdaya tahan tinggi, juga
memiliki kemampuan menyerap air.
ii. Wood Plastic Composite, adalah material pengganti kayu
yang terbuat dari serbuk kayu dan serat plastuk. Pada
eksterior digunakan sebagai decking.
iii. Husk Plastic Composite, diaplikasikan sebagai finishing
fasad bangunan. Penggunaan material ini merupakan
sebagai salah satu upaya pelestarian karena memanfaatkan
sampah daur ulang.
c. Material Interior
i. Kayu jati, untuk furniture dan kusen
ii. Baja kanal C, untuk penyanggah plafon
iii. Besi, untuk railing tangga
BAB II
c. Kebutuhan Keluarga
d. Organisasi Ruang
2. Site Plan
a. Lokasi Site Plan
v. Topography Analysis
Dari analisis menggunakan google street dan earth
view, daerah tertera masih masuk kategori tanah datar.
vi. Vegetation Analysis
Vegetasi atau Vegetation adalah kumpulan macam
tumbuhan dan makhluk hidup pada suatu tempat. Mengacu
pada lokasi tapak yang ditentukan, tanah tapak berjenis
tanah latosol. Namun, hasil analisis vegetasi dari tapak
yaitu kura ngnya pohon tumbuhan ataupun tanaman yang
berada pada tapak.
Dengan ini, solusi yang diberikan adalah menambah
vegetasi pada tapak, guna memecah angin, meredam suara
kebisingan, menghasilkan O2 dan sebagai fungsi estitka.
c. Penggunaan Lahan
TAMPAK RUMAH
1. Tampak Depan
2. Tampak Belakang
3. Tampak Kiri
4. Tampak Kanan
BAB IV
DENAH
1. Denah Lantai 1
2. Denah Lantai 2
ii. Sloof
(2 x 16) + (1 x pijakan) = 65
32 + (1 x pijakan) = 65
1 x pijakan = 65 - 32
1 x pijakan = 33 cm (m)
AC = h = 380 cm
- Mencari AB
BC = arctan AC/AB
= arctan 380/396
= arctan 0.959
b. Denah
BAB IV
KESIMPULAN
Berdasarkan rancangan rumah yang dibuat, terlihat ruang bebas hijau lebih
luas dibandingkan ruang bangunan itu sendiri. Dengan ini, rumah ini sesuai
dengan konsep dan ide yang dicurahkan. Demi perbaikan konstruksi rumah yang
lebih baik lagi, yang memikirkan tentang alam dan makhluk hidup, yang
memikirkan sebuah vegetasi dan tetap dapat berjangka panjang.