Anda di halaman 1dari 21

MAKALAH

MENDESKRIPSIKAN GAMBAR, PETA DAN GRAFIK

Oleh : Kelompok 5
Kintan Putri Kusumawardhini 43218210004
Reyfira Putrianti 4321821000
Michael Vernando 43218210018

JURUSAN AKUNTANSI
FAKULTAS EKONOMI BISNIS
2018
KATA PENGANTAR

Dengan menyebut nama Allah SWT yang Maha Pengasih lagi Maha
Penyayang, Kami penjatkan puja dan puji syukur atas kehadirat-Nya, yang telah
melimpahkan rahmat, hidayah, dan inayah-Nya kepada kami sehingga kami dapat
menyelesaikan makalah ini yang merupakan tugas kuliah yang deskripsi mengenai
gambar, peta dan grafik.

Makalah ini telah kami susun dengan maksimal dan mendapatkan bantuan dari
berbagai pihak sehingga dapat memperlancar pembuatan makalah ini. Untuk itu kami
menyampaikan banyak terima kasih kepada semua pihak yang telah berkontribusi
dalam pembuatan makalah ini.

Terlepas dari semua itu, kami menyadari sepenuhnya bahwa masih ada
kekurangan baik dari segi susunan kalimat maupun tata bahasanya. Oleh karena itu
dengan tangan terbuka kami menerima segala saran dan kritik dari pembaca agar kami
dapat memperbaiki makalah ini.

Akhir kata kami berharap semoga makalah tentang Mendeskripsikan Gambar,


Peta dan Grafik tersusun rapih dengan sebaik-baik nya.

Bekasi, 10 November 2018


DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan
BAB II PEMBAHASAN
1. GAMBAR
1.1 Manfaat Gambar
1.2 Macam-Macam Gambar
1.3 Contoh Gambar
1.4 Contoh Cara Membaca Gambar Lambang Burung Garuda

2. PETA

3. GRAFIK

3.1 Macam-macam Grafik

3.2 Manfaat Grafik

3.3 Langkah-Langkah Membaca Grafik

BAB III PENUTUP


Kesimpulan

DAFTAR PUSTAKA
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Dalam memahami suatu karya atau lambang biasanya kita dituntut untuk dapat
mendeskripsikan atau mengartikan makna yang tertera di dalamnya. Bentuk-bentuk yang ada
dalam suatu karya atau lambang tersebut biasanya berupa simbol-simbol yang sulit untuk
dipahami. Oleh karenanya kita perlu mempelajari bagaimana cara mendeskripsikan gambar
atau simbol-simbol baik berupa angka, gambaran atau tulisan yang tertera di dalamnya.
Sebelum kita mempelajarinya alangkah baiknya jika kita pelajari terlebih dahulu yang
dimaksud dengan gambar, peta dan grafik.

Gambar menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia adalah tiruan barang (orang,
binatang, tumbuhan dan sebagainya) yang dibuat dengan coretan pensil dan sebagainya pada
kertas. Sementara pengertian peta menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia adalah gambar
atau lukisan pada kertas yang menunjukan letak tanah. Laut, sungai, gunung dan sebagainya
melalui gambar yang menyatakan sifat seperti batas daerah. Grafik adalah gambaran pasang
surutnya suatu keadaan atau data yang ada dengan garis atau gambar. Grafik dibedakan
menjadi tiga macam, yaitu grafik batang, grafik garis, dan grafik lingkaran. 

B. Rumusan Masalah

Masalah yang dapat dirumuskan dalam makalah ini adalah sebagai berikut :

1. Apa yang dimaksud gambar, peta dan grafik?


2. Apa fungsi dari gambar, peta dan grafik?
3. Bagaimana contoh cara membaca gambar, peta dan grafik?
C. Tujuan Makalah

1. Untuk mengetahui dan memahami apa itu gambar, peta dan grafik.
2. Untuk mengetahui fungsi gambar, peta dan grafik.
3. Untuk dapat membaca dan mengartikan makna simbol-simbol didalamnya.
BAB II

PEMBAHASAN

1. GAMBAR

Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia, gambar adalah tiruan barang (orang, binatang,
tumbuhan dan sebagainya) yang dibuat dengan coretan pensil dan sebagainya pada kertas,
kayu dan sebagainya seperti lukisan, foto, poster dan lain-lain. Jadi, dapat disimpulkan bahwa
gambar adalah sarana atau prasarana yang diwujudkan secara visual dalam bentuk dua
dimensi yang dipergunakan untuk membantu tercapainya tujuan belajar dan penggunaan
lambang-lambang.

Adapun fungsi media gambar yaitu sebagai alat bantu dalam kegiatan belajar yang
memberikan pengalaman visual pada seseorang guna mendorong motivasi belajar dan
mempermudah konsep yang kompleks dan abstrak menjadi lebih sederhana, konkret dan
mudah dipahami.

1.1 Manfaat Gambar

Menurut Subana (1998:322) manfaat gambar sebagai media pembelajaran yaitu:

 Meningkatkan daya tarik belajar.


 Mempermudah pengertian atau pemahaman.
 Mempermudah pemahaman yang sifatnya abstrak.
 Memperjelas dan memperbesar bagian yang penting atau bagian kecil sehingga dapat
diamati.
 Menyingkat suatu uraian. Informasi yang diperjelas dengan kata-kata mungkin
membutukan uraian panjang.
1.2 Macam-macam Gambar

 Poster 

Poster adalah media gambar dalam berbentuk ilustrasi yang disederhanakan,


ini dibuat dengan ukuran besar agar bisa dilihat dengan jelas, tujuannya menarik
perhatian dan kandungannya berupa bujukan, memotivasi, dan lain sebagainya.

Contoh gambar poster :


 Kartun 

Kartun dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia adalah film yang menciptakan khayalan
gerak sebagai hasil pemotretan rangkaian gambar yang melukiskan perubahan posisi.

Contoh gambar kartun :

 Komik

Komik dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia adalah cerita bergambar (dalam


majalah, surat kabar atau bentuk buku) yang umumnya mudah dicerna dan lucu.
Contoh gambar komik:

 Gambar Fotografi 

Yaitu media gambar yang dihasilkan dengan cara diambil gambarnya dengan suatu
alat digital seperti kamera foto dan lainnya. Contoh gambar fotografi :
 Gambar Lambang

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, pengertian Lambang adalah sesuatu seperti
tanda (Lukisan, Lencana dan sebagainya) yang menyatakan suatu hal atau
mengandung maksud tertentu. Contoh gabar lambang yaitu lambang negara Indonesia
:

Burung Garuda Pancasila merupakan lambang negara Indonesia yang memiliki


semboyan Bhinneka Tunggal Ika (meskipun berbeda-beda tetapi tetap satu jiwa). Lambang
negara Indonesia berbentuk burung Garuda dengan kepala menghadap ke sebelah kanan (dari
sudut pandang Garuda) dan mempunyai perisai berbentuk seperti jantung yang digantung
menggunakan rantai pada leher Garuda, dan terdapat semboyan Bhinneka Tunggal Ika yang
bermakna "meskipun berbeda-beda tetapi tetap satu jiwa" tertulis di atas pita yang
dicengkeram oleh Garuda. Sultan Hamid II lah yang merancang lambang ini, namun
kemudian disempurnakan oleh Bung Karno, setelah itu diresmikan pemakaiannya sebagai
lambang negara pertama kali pada tanggal 11 Februari 1950 dalam Sidang Kabinet Republik
Indonesia Serikat. Lambang negara Indonesia, Garuda Pancasila penggunaannya diatur dalam
Peraturan Pemerintah No. 43/1958.

Deskripsi dan Arti Filosofi Burung Garuda


a. Garuda
 Garuda Pancasila merupakan burung yang sudah dikenal melalui mitologi kuno di
sejarah Nusantara (Indonesia), yaitu tunggangan Dewa Wishnu yang berwujud seperti
burung elang rajawali. Garuda dipakai sebagai Simbol Negara untuk menggambarkan
Negara Indonesia merupakan bangsa yang kuat dan besar.
 Warna keemasan di burung Garuda mengambarkan kejayaan dan keagungan.
 Garuda memiliki sayap, paruh, cakar dan ekor yang melambangkan tenaga dan
kekuatan pembangunan.
 Jumlah bulu Garuda Pancasila mengambarkan hari / tanggal proklamasi kemerdekaan
Bangsa Indonesia, yaitu tanggal 17 Agustus 1945, antara lain: jumlah bulu pada
masing-masing sayap berjumlah 17, jumlah bulu pada ekor berjumlah 8, jumlah bulu
di bawah perisai/pangkal ekor berjumlah 19, jumlah bulu di leher berjumlah 45.

b. Perisai
 Perisai merupakan tameng yang telah lama dikenal dalam budaya dan peradaban
Nusantara sebagai senjata yang melambangkan perlindungan, pertahanan dan
perjuangan diri untuk mencapai tujuan.
 Di tengah perisai terdapat sebuah garis hitam tebal yang menggambarkan garis
khatulistiwa hal tersebut mencerminkan lokasi / Letak Indonesia, yaitu indonesia
sebagai negara tropis yang dilintasi garis khatulistiwa.
 Pada perisai terdapat lima buah ruang yang mewujudkan dasar negara Pancasila.
 Warna dasar pada ruang perisai merupakan warna bendera Indonesia (merah-putih).
dan pada bagian tengahnya memiliki warna dasar hitam.

Berikut adalah Pembagian dan penjelasan lambang pada ruang perisai:


Makna Sila 1, Ketuhanan Yang Maha Esa
dilambangkan dengan Perisai hitam dengan
sebuah bintang emas berkepala lima (bersudut
lima), bintang emas sendiri dapat diartikan
sebagai sebuah cahaya seperti layaknya Tuhan
yang menjadi cahaya kerohanian bagi setiap
manusia.

Makna Sila 2, Kemanusiaan yang Adil dan


Beradab dilambangkan Rantai yang disusun
atas gelang-gelang kecil ini menandakan
hubungan manusia satu sama lain yang saling
membantu, gelang yang persegi
menggambarkan pria sedangkan gelang yang
lingkaran menggambarkan wanita.

Makna Sila 3, Persatuan Indonesia


dilambangkan dengan pohon beringin (Ficus
benjamina) di bagian kiri atas perisai berlatar
putih, Pohon beringin merupakan sebuah
pohon Indonesia yang berakar tunjang -
sebuah akar tunggal panjang yang menunjang
pohon yang besar ini dengan tumbuh sangat
dalam ke dalam tanah. Hal ini mencerminkan
kesatuan dan persatuan Indonesia.
Makna Sila 4, Kerakyatan yang Dipimpin oleh
Hikmat Kebijaksanaan dalam
Permusyawaratan / Perwakilan. yang
disimbolkan dengan kepala banteng pada
bagian kanan atas perisai berlatar merah.
Lembu liar atau Banteng merupakan binatang
sosial yang suka berkumpul, sama halnya
dengan manusia dimana dalam pengambilan
keputusan harus dilakukan secara musyawarah salah satunya dengan cara berkumpul
untuk mendiskusikan sesuatu.

Makna Sila 5, Keadilan Sosial bagi Seluruh Rakyat Indonesia dilambangkan dengan
padi dan kapas di bagian kanan bawah perisai
yang berlatar putih. kapas dan padi
(mencerminkan pangan dan sandang)
merupakan kebutuhan pokok semua
masyarakat Indonesia tanpa melihat status
maupun kedudukannya. ini mencerminkan
persamaan sosial dimana tidak adanya
kesenjangan sosial anatara satu dan yang
lainnya.

c. Pita yang bertulis semboyan "Bhinneka Tunggal Ika"


 Sehelai pita putih dengan tulisan "Bhinneka Tunggal Ika" berwarna hitam
dicengkeram oleh Kedua cakar Garuda Pancasila.
 Semboyan Bhinneka Tunggal Ika merupakan kutipan dari Kakawin Sutasoma karya
Mpu Tantular. Kata "bhinneka" memiliki arti beraneka ragam atau berbeda-beda,
sedang kata "tunggal" berarti satu, dan kata "ika" bermakna itu. Secara harfiah
Bhinneka Tunggal Ika diartikan "Beraneka Satu Itu", yang bermakna meskipun
berbeda beda tapi pada hakikatnya tetap satu kesatuan. Semboyan ini digunakan untuk
melambangkan kesatuan dan persatuan Bangsa Indonesia yang terdiri dari beraneka
ragam ras, budaya, bahasa daerah, agama, suku bangsa dan kepercayaan.

2. PETA
Peta merupakan hasil potretan dari obyek yang dituangkan dalam bentuk
gambar, garis, simbol-simbol maupungambaran dari obyek tertentu. Peta dalam
pembelajaran pengatahuan sosial berfungsi untuk penyamapaian materi agar lebih
mudah diterima mahasiswa sehingga dapat membantu kelancaran efektivitas dan
efesiensi dalam mancapai tujuan materi pembelajaran. 
Menurut Suharyono peta adalah gambaran permukaan bumi yang
digambarkan dalam suatu bidang datar (Afrid, 2002). Dilihat dari keunggulan
menggunakan peta dalam media pembelajaran khusunya pada topik lingkungan
sekitar dapat memberi pengetahuan dan pengalaman pada mahasiswa baik tentang
posis geografis, keadaan alam serta persebaran penduduk didaerah / lokasi tertentu.
Demikian pula dilihat dari keefektifan bagi dosen dengan menggunakan media peta
dapat membantu dalam menyampaikan pesan materi secara lebih mudah kepada
mahasiswa.
Dapat disimpulkan bahwa peta merupakan gambar yang menunjukan letak
suatu tempat. Pada peta terdapat ukuran atau skala. Peta digunakan untuk
menggambarkan daerah yang lebih luas seperti Desa, Provinsi dan Negara. Adapun
yang disebut dengan Denah, dimana denah adalah gambar lokasi suatu tempat yang
sempit tanpa diukur secara langsung, ukuran pada denah biasanya hanya
menggunakan perkiraan.

2.1 Tujuan Pembuatan Peta


Peta dibuat dengan tujuan-tujuan untuk memberikan manfaat dalam kegiatan
pembelajaran. Adapun tujuan-tujuan dari pembuatan peta antara laian adalah sebagai
berikut:
1.    Menyimpan data-data yang ada di permukaan bumi.
2.    Menganalisis data spasial seperti perhitungan volum.
3.   Memberikan informasi dalam perencanaan tata kota dan pemukiman 4.   
Memberikan informasi tentang ruang yang bersifat alami, baik manusia maupun
budaya 

2.2 Fungsi Peta


Peta berfungsi untuk menyajikan data-data lokasi, sebagai alat peraga, sebagai
catatan visual permanen, memberikan pengetahuan relatif dan tetap tentang posisi
suatu wilayah, sebagai alat komunikasi dan alat analisis serta sebagai media
pembelajaran, tetapi secara khusus peta tersebut memberikan informasi tentang
keadaan permukaan bumi, tempat, arah, jarak, data-data budaya, informasi tentang
permukaan bumi, dapat melengkapi pengetahuan dan informasi tentang arah, jarak,
bentuk dan ukuran suatu wilayah, dapat menambah arti dari suatu bahan deskriptif,
dapat memperlihatkan bentuk bumi yang mendekati kebenarannya, dapat
mendemontrasikan gerakan rotasi bumi dari barat ke timur dan menunjukan suatu
lokasi walaupun tidak sedetail peta, serta mengumpulkan dan menyeleksi data-data
atau keterangan dari suatu daerah yang akan disajikan pada peta dengan bentuk
simbol yang konvensional.

2.3 Unsur Peta

a.  Judul peta

Judul peta menunjukkan nama peta. Judul peta ditulis di bagian atas dengan huruf  yang
menonjol. Misalnya, PETA JAWA  BARAT, PETA KALIMANTAN, PETA INDONESIA,
PETA JAWA TIMUR, dan  sebagainya

b.  Garis tepi peta

Garis  tepi  peta adalah batas-batas pinggir gambar peta. Fungsi garis  tepi  untuk  menulis
angka-angka derajat astronomis.

c. Legenda

Legenda adalah keterangan-keterangan yang menjelaskan simbol-simbol pada peta.


d.  Warna

Arti warna-warna dalam peta sebagai berikut.

 Warna hijau  menunjukkan dataran rendah.


 Warna kuning menunjukkan dataran tinggi.
 Warna cokelat menunjukkan daerah pegunungan.
 Warna putih menunjukkan puncak pegunungan yang tertutup salju.
 Warna biru menunjukkan daerah perairan (laut, sungai, danau). Warna biru untuk
laut, dibedakan ketajamannya. Gunanya untuk menunjukkan kedalaman laut.  Warna
biru  tua  untuk  laut  dalam dan  biru  muda untuk  laut  dangkal.

e. Garis

Arti simbol-simbol garis  pada peta sebagai berikut.

3\.   Gambar

Ada banyak gambar simbol dalam peta. Arti gambar-gambar simbol dalam peta sebagai
berikut.
d.  Skala
Skala  adalah perbandingan jarak  pada peta dengan jarak  yang sesungguhnya. Ada  dua
macam jenis  skala,  yaitu  :

1.   Skala  angka  (skala  numerik)

Skala  angka disebut juga  skala  perbandingan.

Contoh  Skala 1:10.000 (dibaca 1 berbanding 10.000). Ini berarti bahwa jarak  1 cm  pada
peta sama dengan 10.000  cm  di per- mukaan bumi. Atau 1 cm pada peta sama dengan 100
m atau  0,1 km jarak  yang sebenarnya.

Misalnya, jarak antara kota A ke kota B di peta adalah 5 cm. Ini berarti jarak yang
sebenarnya dari kota  A ke kota  B adalah

5 cm X 10.000  cm = 50.000  cm. Kalau dinyatakan dalam meter berarti 500 meter. Kalau
dinyatakan dalam kilometer berarti 0,5 km.
2.   Skala  garis

Skala ini ditunjukkan oleh garis lurus yang dibagi dalam bagian- bagian yang sama. Panjang
masing-masing ruas  = 1 cm.  Mari kita pelajari contoh skala  garis  berikut ini.

Skala garis  di atas berarti bahwa 1 cm di peta sama dengan 1 km di tempat sebenarnya.

2.4 Contoh Peta

1. Peta Provinsi Bali

2. Contoh denah Universitas Mercubuana

2.5 Denah
Denah merupakan gambaran lokasi suatu tempat yang sempit tanpa diukur secara
langsung, ukuran pada denah hanya menggunakan perkiraan. Denah juga tidak memiliki
skala. Berikut adalah contoh denah :

3. GRAFIK

Grafik adalah gambaran pasang surutnya suatu keadaan atau data yang ada dengan
garis atau gambar. Grafik dibedakan menjadi tiga macam, yaitu grafik batang, grafik garis,
dan grafik lingkaran. 

3.1 Macam-Macam Grafik

a. Grafik Batang 
Yaitu lukisan naik turunnya data berupa batang atau balok dan dipakai untuk menekan kan
adanya perbedaan tingkatan atau nilai berupa aspek. 

 
b. Grafik Garis 
Adalah lukisan naik turunnya data berupa garis yang di hubungkan dari titik-titik data secara
berurutan. Grafik ini di gunakan untuk menggambarkan perkembangan atau perubahan dari
waktu ke waktu. 

c. Grafik Lingkaran 

Adalah gambaran naik turunnya data berupa lingkaran untuk menggambarkan persentase dari
nilai total atau seluruhnya.
3.2 Manfaat Grafik
1.      Menunjukkan fakta dengan jelas dan mudah dipahami
2.      Menjadikan proses komunikasi lebih cepat dan menarik

3.3 Langkah – Langkah Membaca Grafik


1.      Amati judul grafik,
2.      Amati lajur kanan, kiri, dan bawah,
3.      Temukan benda yang mencolok pada data tersebut, dan
4.      Tarik kesimpulan dari data yang disampaikan.
BAB III

PENUTUP

Kesimpulan

Anda mungkin juga menyukai