Anda di halaman 1dari 2

Kesan-Kesan Menonton Drama Musikal “SANGKURIANG” dalam

Rangka 50 Tahun Universitas Katolik Parahyangan


Oleh: Adriel Reyimer Samuel Hutagalung
NPM: 2016200250
Mata Kuliah: Estetika
Kelas: EF

Drama musikal “Sangkuriang” merupakan drama musikal yang menceritakan legenda yang

terkenal di jawa barat yaitu, “Sangkuriang”. Sangkuriang adalah legenda yang berasal

dari Jawa Barat. Legenda tersebut berkisah tentang terciptanya danau Bandung,

Gunung Tangkuban Parahu, Gunung Burangrang, dan Gunung Bukit Tunggul.

Dari legenda tersebut, kita dapat menentukan sudah berapa lama orang Sunda hidup di

dataran tinggi Bandung. Dari legenda tersebut yang didukung dengan fakta geologi,

diperkirakan bahwa orang Sunda telah hidup di dataran ini sejak beribu tahun sebelum

Masehi.

Legenda Sangkuriang awalnya merupakan tradisi lisan. Rujukan tertulis mengenai legenda

ini ada pada naskah Bujangga Manik yang ditulis pada daun lontar yang berasal dari akhir

abad ke-15 atau awal abad ke-16 Masehi. Dalam naskah tersebut ditulis bahwa Pangeran Jaya

Pakuan alias Pangeran Bujangga Manik atau Ameng Layaran mengunjungi tempat-tempat

suci agama Hindu di pulau Jawa dan pulau Bali pada akhir abad ke-15.

Melihat latar belakang yang “kental” dengan Bandung, maka Paduan Suara Mahasiswa

Universitas Katolik Parahyangan (UNPAR) mempersembahkan suatu karya drama musikal

yang menceritakan tentang “Sangkuriang” tersebut.

Menurut saya pribadi, saya terkesan dengan berbagai aspek yang terlihat dalam drama

musikal tersebut. Yang pertama yaitu opening dari drama musikal tersebut. Diawali dengan
lagu yang bertempo pelan sehingga memudahkan orang yang melihatnya “masuk” kedalam

cerita “sangkuriang” itu sendiri. Walaupun sebenarnya menurut saya pribadi akan lebih

diresapi jika lagu diawal menggunakan bahasa Sunda, namun lagu pertama yang ditampilkan

cukup baik untuk membuka suatu cerita.

Yang kedua adalah hebatnya pemeran-pemeran yang melakoni drama namun tidak merubah

Teknik vokal yang mereka gunakan. Para pemeran dapat menyampaikan cerita dengan jelas

disertai dengan indahnya suara yang mereka keluarkan. Hal ini tentunya bukan hal yang

gampang mengingat “berperan” dan “bernyanyi” memiliki tingkat fokus dan kesulitan yang

jauh berbeda. Namun dalam drama musikal tersebut, hal itu dapat dilakukan secara bersama-

sama oleh para pemeran.

Yang terakhir adalah di keografi yang begitu indah dipandang. Dari cerita ke cerita lainnya,

koreografinyanya sangat menarik untuk dilihat. Berbagai tokoh dan watak pun dapat kita

temukan mulai dari manusia, sampai dengan tokoh yang berperan sebagai mahluk ghaib. Hal

ini lagi-lagi ditambah dengan indahnya suara yang dikeluarkan oleh semua pemerannya.

Anda mungkin juga menyukai