Anda di halaman 1dari 3

Sinopsis Tabuh Kreasi

“MANDUKA”
Manduka dalam bahasa “Sanskrit” yang memiliki arti yakni Katak. Tabuh kreasi Manduka
merupakan reinterpretasi dari bunyi katak yang saling bersautan. Penafsiran bunyi katak di
visualisasikan dengan pola gegedig gangsa, reyong, dan melodi yang masing-masing berbeda
menganalogikan bunyi katak yang saling mengisi satu sama lain. Komposisi ini terdiri dari
pengawit, kebyar, gegenderan, bapang dan pekaad. Penata mencoba mengolah unsur-unsur
musikal seperti, melodi, dinamika, tempo, ritme, dan harmoni.
Penata Tabuh : I Ketut Yudi Adnyana
Penanggung Jawab : Dr. Drs. I Putu Gede Parmajaya, M.Pd.
Kadek Anggara Rismandika, M.Sn
Penyaji Karya : UKM Tabuh Maha Widya Gurnitha, STAH N MPU KUTURAN
SINGARAJA
Sinopsis Tari
“ Panji Semirang”
Tari Panji Semirang adalah tarian yang diperkenalkan pertama kali oleh I Nyoman Kaler pada
1942. Kemudian tarian ini dilestarikan oleh para muridnya.
Tarian ini mengisahkan tentang seorang putri bernama Galuh Candrakirana yang mencari
pasangan hidupnya dengan cara menyamar sebagai laki-laki, dengan nama Raden Panji.Tari
tradisional ini menceritakan pengembaraan yang dilakukan Galuh Candrakirana usai kehilangan
kekasihnya, yang bernama Galuh Inu Kertapaji. Dalam babad Bali, dikisahkan bahwa keduanya
masih menjalin hubungan.
Galuh Candrakirana itu sendiri merupakan putri raja Kediri. Sedangkan Pangeran Inu adalah
putra Raja Jenggala. Saat pangeran Inu akan melamar pujaan hatinya, seseorang bernama Galuh
Liku memberitahukan bahwa Galuh Candrakirana sedang jatuh sakit dan menghilang secara tiba-
tiba.
Kebohongan tersebut dilontarkan, karena Galuh Liku menyimpan perasaan kepada Galuh Inu
Kertapaji dan ingin menikahinya. Namun, Galuh Inu Kertapaji berhasil lolos dari rencana Galuh
Liku dan menghilang. Galuh Candrakirana kemudian memutuskan mengembara untuk mencari
Galuh Inu Kertapaji.
Pembina Tari : I Gusti Ayu Desy Wahyuni, S.Sn., M.Pd. H
Pembina Tabuh : Kadek Friday Nata & Bena Arya Ananta Wijaya
Penanggung Jawab : Dr. Drs. I Putu Gede Parmajaya, M.Pd.
Kadek Anggara Rismandika, M.Sn
Penari : UKM Tari STAH N MPU KUTURAN SINGARAJA
Sinopsis Tari
“Sekar Ibing”
Tarian Sekar ibing merupakan ciptaan bersama antara I Nyoman Suarsa (penata tari) dan I Ketut
Gede Asnawa (penata iringan) yang mendapat kepercayaan dari pemerintah Kabupaten Badung
untuk menciptakan sebuah tarian baru yang ditampilkan dalam Festival Gong Kebyar se-Bali
pada tahun 1983. Perubahan nama ke Sekar Ibing terjadi ketika tarian ini dikembangkan di
SMKI Denpasar, setelah tarian ini mendapat sambutan yang cukup baik dari penonton. Sekar
Ibing merupakan tari pergaulan yang sangat popular di Bali, tari ini memiliki pola gerak yang
agak bebas,lincah, dan dinamis, yang diambil dari Legong maupun Kekebyaran dan dibawakan
secara improvisatif. Semula tarian yang menggambarkan kehidupan yang penuh keakraban dan
suka ria ini lahir sebagai tari ibing-ibingan. Tarian yang ditarikan oleh 10 penari (5 laki-laki dan
5 perempuan) diihami oleh tari joged. Ngibing adalah tarian bebas dalam tari Joged Bumbung
(tari pergaulan) yang dilakukan bersama-sama penari joged.
Pembina Tabuh : Kadek Anggara Rismandika M.Sn
Penanggung Jawab : Drs, Putu Parmajaya
Kadek Anggara Rismandika, M.Sn
Penari : UKM Tari STAH N MPU KUTURAN SINGARAJA

Anda mungkin juga menyukai