Anda di halaman 1dari 3

PETUNJUK TEKNIS PEMBUATAN VIDEO OSCA

1. PEMBUATAN VIDEO OSCA MANAJEMEN DILAKUKAN MAKSIMAL 3


ORANG MAHASISWA, (PENGECUALIAN BAGI SUDAH TERLANJUR
DIBUAT), APABILA TIDAK MEMUNGKINKAN BOLEH MELIBATKAN
ANGGOTA KELUARGA/TEMAN DISEKITAR TEMPAT TINGGAL.
2. DURASI MAKSIMAL VIDEO 14 MENIT.
3. SELAMA PEMBUATAN VIDEO MAHASISWA WAJIB MEMAKAI
SERAGAM PERKULIAHAN.
4. UNTUK TEMPAT PEMBUATAN VIDEO BOLEH DILAKUKAN DI LAB
MINI HOSPITAL DENGAN TERLEBIH DAHULU MEMINTA IJIN
KEPADA PETUGAS LAB DAN TETAP MEMPERHATIKAN PROTOKOL
KESEHATAN.
5. PEMBUTAN VIDEO DISESUAIKAN DENGAN TRIGGER CASE.
6. PEMBUATAN VIDEO RONDE DAN TIMBANG TERIMA DISESUAIKAN
DENGAN PERAN MASING-MASING (CONTOH KEPALA RUANG,
KETUA TIM, PERAWAT PELAKSANA, PASIEN DAN KELUARGA
PASIEN)
7. UNTUK TRIGGER CASE BOLEH DIKEMBANGKAN SENDIRI SESUAI
DENGAN KEBUTUHAN.
TRIGGER CASE RONDE KEPERAWATAN
Seorang pasien laki-laki Tn. A umur 50 tahun, pendidikan SMP,
bekerja sebagai sopir, dirawat di ruang penyakit dalam sejak 2 hari
yang lalu dengan diagnosa medis CHF. Klien datang ke IGD dengan
keluhan sesak nafas, dada terasa sakit dengan skala nyeri 5. Klien
mengatakan sering mengalami sesak seperti ini terutama bila
kelelahan saat beraktifitas atau bekerja.
Dari hasil pemeriksaan fisik tanggal 18 Mei 2020, didapatkan
data : hasil pemeriksaan jantung terdapat bunyi S3 gallop, suara
nafas ronchi basah pada lapang paru, acites, edema pada kaki ++, JVP
4 cm, terdapat retraksi otot interkostal, nafas cepat dan dangkal, RR
30 x/menit, HR 90 x/menit, Suhu 38 °C, TD 180/90 mmHg, kulit pucat
dan lembab, klien sianosis, jumlah urine 400 ml/24. Saat ini klien
terpasang oksigen sebanyak 4 L/menit.
Hasil pemeriksaan Penunjang : Pemeriksaan Rontgen terdapat
edema paru dan hasil EKG terdapat fibrilasi atrial dan elevasi segmen
ST.
Selama di rumah sakit penanggung jawab klien adalah istrinya Ny. S
umur 45 tahun dengan pendidikan SD, pekerjaan sebagai ibu rumah
tangga. Menurut pengakuan klien di dalam anggota keluarganya
tidak ada yang mengalami penyakit serupa. Klien mengeluh sesak
yang dialaminya sering membuat cemas karena khawatir tidak bisa
beraktifitas normal terutama saat bekerja. Menurut Ny. S, semalam
klien tidak bisa tidur karena sesak nya kambuh. Sejak dirawat klien
belum pernah BAB, BAK 1x sehari dengan warna urin kuning keruh.
Klien mengatakan tidak nafsu makan dan hanya menghabiskan ½
porsi. Selama dirawat pasien tidak mandi dan menggosok gigi,
rambut tampak berminyak dan tidak rapi, dan gigi tampak kotor.
Lakukan ronde keperawatan sesuai dengan peran anda!

TRIGGER CASE TIMBANG TERIMA


Ruang Melati Rumah Sakit “JADI SEHAT “ adalah ruang
perawatan untuk klien Bedah dengan kapasitas tempat tidur
sebanyak 15 klien. Pada suatu hari, shift pagi jumlah pasien
dideskripsikan sebagai berikut:
a. Tn W, Dx Medis Post laparatomi, Tk. Ketergantungan Total
Care
b. Tn. F, Dx. Apendikstomi hari ke 3, Tk. Ketergantungan Sefl
Care
c. Tn. B, Dx Medis Post Ileostomi hari k2 3, Tk.Ketergantungan
Partial Care
d. Ny. C, Dx. Medis post Fraktur Humerus, Tk. Ketergantungan
Total Care
e. Ny. A, Dx Medis persiapan operasi apendiktomi, cemas ,
Tk.Ketergantungan Partial Care
f. Ny.D, Dx.Medis post apendiktomi 1 jam pertama,
Tk.Ketergantungan Total care
g. Ny. Z, Dx. Medis post laparatomi hari ke 7, persiapan
pulang, tk ketergantungan self care
h. Tn. B, Dx. Medis persiapan colonostomi, tk. Ketergantungan
total care
i. Tn. M, Dx. Medis persipan apendiktomi, tk ketergantungan
partial care
j. Tn F, Dx Medis post pemasangan WSD, tk ketergantungan
totalcare
k. Tn. Ku, Dx. Medis Pre pemasangan WSD, tk ketergantungan
Total care

Lakukan proses timbang terima sesuai dengan peran anda !

Anda mungkin juga menyukai