Anda di halaman 1dari 11

BAB 3

GEOMETRI

A. SEGITIGA
Segitiga merupakan sebuah bangun datar yang dibatasi oleh tiga buah garis.
Segitiga terbentuk dari tiga sisi yang berupa garis lurus dan memiliki tiga sudut.Segitiga
adalah poligon dengan tiga ujung dan tiga simpul. Bangun ini adalah salah satu bentuk
dasar dalam geometri. Segitiga dengan simpul A, B, dan C dilambangkan △ A B C.

Macam-macam garis pada segitiga :


a. Garis bagi
Definisi garis bagi dalam sebuah segitiga adalah garis lurus yang menghubungkan
satu titik sudut segitiga ke sisi dihadapannya dan membagi sudut tersebut menjadi
dua sama besar. Perhatikan segitiga ABC pada gambar. Garis AD adalah garis
bagi. Garis AD menghubungkan titik sudut A dengan sisi BC pada titik D
sedemikian hingga sudut BAD sama dengan sudut DAC yaitu setengah dari sudut
BAC.

b. Garis tinggi
Definisi garis tinggi dalam sebuah segitiga adalah garis lurus yang
menghubungkan satu titik sudut ke sisi dihadapannya secara tegak lurus
(membentuk sudut siku-siku). Perhatikan segitiga HIJ pada gambar. Garis HK
adalah garis tinggi. Garis HK menghubungkan titik sudut H dengan sisi IJ pada
titik K sedemikian hingga sudut HKI dan sudut HKJ tepat 90 derajat (sudut siku-
siku/sudut tegak lurus).

c. Garis berat

Definisi garis berat dalam sebuah segitiga adalah garis lurus yang
menghubungkan satu titik sudut ke sisi di hadapannya dan membagi sisi tersebut
menjadi dua bagian sama panjang. Perhatikan segitiga PQR pada gambar. Garis
PS adalah garis berat. Garis PS menghubungkan titik sudut P dengan sisi QR pada
titik S sedemikian hingga panjang sisi QS sama dengan panjang sisi SR yaitu
setengah dari panjang sisi QR.

d. Garis sumbu

Definisi garis sumbu dalam sebuah segitiga adalah garis lurus yang
menghubungkan satu titik pada segitiga dengan sisi dihadapannya dan membagi
sisi tersebut menjadi dua bagian sama panjang secara tegak lurus. Perhatikan
segitiga UVW pada gambar. Garis XY adalah garis sumbu. Garis XY
menghubungkan titik X pada sisi segitiga dengan sisi VW pada titik Y sedemikian
hingga panjang sisi VY sama dengan panjang sisi YW dan sudut XYV juga sudut
XYW tepat 90 derajat (sudut siku-siku/sudut tegak lurus).

Luas segitiga

Contoh :

Diketahui sebuah segitiga seperti gambar di bawah ini, dimana panjang sisi DE =
9 cm, panjang sisi AD = 12 cm, panjang sisi AB = 14 cm, panjang sisi CD = 24
cm.Mencari luas dari segitiga banyak

Hitungalah luas segitiga :

Hitunglah: Luas Δ ABD

Luas Δ BCD
Luas Δ ABCD

Pembahasan:

Untuk Luas Δ ABD alas = panjang sisi AB = 14 cm tinggi = panjang DE = 9 cm


(karena tinggi segitiga adalah garis yang tegak lurus dengan alasnya)

1
Luas Δ ABD = x alas x tinggi
2

1
Luas Δ ABD = x 14 x 9
2

Luas Δ ABD = 63cm 2

Untuk Luas Δ BCD

alas = panjang sisi CD = 24 cm

tinggi = panjang DE = 9 cm (karena tinggi segitiga adalah garis yang tegak lurus
dengan alasnya)

1
Luas Δ BCD = x alas x tinggi
2

1
Luas Δ BCD = x 24 x 9
2

Luas Δ BCD = 108 cm2

Untuk Luas Δ ABCD

Luas Δ ABCD = Luas ΔABD + Luas ΔBCD

Luas Δ ABCD = 63 cm 2+ 108 cm 2

Luas Δ ABCD = 171 cm2


B. TEOREMA PHYTAGORAS

Teorema Pythagoras, adalah hubungan mendasar dalam geometri Euclidean di


antara tiga sisi segitiga siku-siku. Ini menyatakan bahwa luas kotak yang sisinya adalah
sisi miring (sisi yang berlawanan dengan sudut kanan) sama dengan jumlah area kotak di
dua sisi lainnya. Teorema ini dapat ditulis sebagai persamaan yang menghubungkan
panjang sisi a, b dan c, sering disebut "persamaan Pythagoras":

C. KESEBANGUNAN SEGITIGA

Secara umum dua buah bangun datar dikatakan sebangun (similar) jika sisi-sisi
yang bersesuaian mempunyai perbandingan yang sama. Khusus untu segitiga sebagai
bangun datar poligon dengan jumlah sisi paling sedikit, asal dua buah segitiga sudut-
sudutnya sama besar maka sudah sebangun. Kita perhatikan dua buah segitiga sebangun
berikut :

Contoh 1 : Diketahui dua segitiga ΔKLM dan ΔTUV berikut sebangun,


Tentukan panjang sisi TV !

Jawab : Dua segitiga tersebut diketahui sebangun maka dari gambar dapat kita
lihat dan simpulkan bahwa tentunya sudut dan Begitu juga Yang dihadapi adalah sisi LM
= 10 cm dan yang dihadapi adalah UV= 8 cm,Yang dihadapi adalah KM = 7 cm dan yang
dihadapi adalah TV yang akan kita cari.Peritungannya adalah :.Jadi TV=5,6 cm .

D. LINGKARAN

Lingkaran adalah kumpulan titik yang mempunyai jarak sama terhadap suatu titik
tertentu (disebut titik pusat). Jarak tertentu tersebut dinamakan jari-jari.

Secara Matematika (geometri) Gambar lingkaran seperti berikut.

Lingkaran sebagai kumpulan titik-titik yang banyak.

Titik-titik yang sangat banyak sehingga tampak seperti garis.


Sehingga lingkaran disajikan seperti gambar di samping.
Unsur-Unsur Lingkaran

1. Jari-jari: jarak dari pusat lingkaran ke titik pada lingkaran. PA, PB, PC, dan PD
merupakan jari-jari lingkaran P.

2. Tali busur: ruas garis yang menghubungkan dua titik pada lingkaran. AB merupakan
tali busur lingkaran P.

3. Diameter: tali busur yang melalui pusat lingkaran. AC merupakan diameter dan tali
busur terpanjang pada lingkaran P.

4. Apotema: jarak tali busur ke pusat lingkaran. EP merupakan apotema lingkaran P.

5. Busur: garis lengkung yang menghubungkan dua titik pada lingkaran. Busur
merupakan bagian dari keliling lingkaran. Garis lengkung AB merupakan busur lingkaran
P.

6. Juring: daerah yang dibatasi oleh dua jari-jari dan sebuah busur. Juring merupakan
bagian dari luas lingkaran. Daerah PCD merupakan juring lingkaran P.

7. Tembereng: daerah yang dibatasi oleh sebuah tali busur dan busurnya. Daerah AFB
merupakan sebuah tembereng.

Keliling dan Luas Lingkaran


Keliling = 2 x π x r

Luas = π x r x r

¿ π r 2Dengan nilai Phi = 22/7 atau 3,14

Sudut Pusat dan Sudut Keliling

∠APB merupakan sudut pusat.

∠ADB dan ∠ACB merupakan sudut keliling.

1. Jika menghadap busur yang sama, besar sudut pusat sama dengan dua kali besar sudut
keliling. ∠APB = 2 × ∠ACB.

2. Sudut keliling yang menghadap busur yang sama besarnya sama.

∠ADB = ∠ACB.

3. Sudut keliling yang menghadap diameter besarnya 90°.

Panjang Busur, Luas Juring, dan Luas Tembereng


Panjang busur, luas juring dan luas tembereng yang dibentuk oleh
dua jari-jari dan sudut pusat tertentu dapat dihitung dengan rumus berikut. Misalkan jari-
jari lingkaran dinyatakan dengan r.

Contoh

Diketahui lingkaran O dengan jari-jari 70 cm dan sudut pusat AOB = 72o. Tentukan:

a. Panjang busur AB

b. Luas Juring AOB.


Jawaban :

Jadi,panjang busur AB = 88 cm.

Latihan soal:

Anda mungkin juga menyukai