Anda di halaman 1dari 9

IDENTIFIKASI DISTRIBUSI SALURAN PEMASARAN

KERIPIK TEMPE DI DESA PASIR AGUNG KECAMATAN


BANGUN PURBA KABUPATEN ROKAN HULU
(Studi Kasus Usaha Keripik Tempe Ibu Pur)

Naskah Publikasi

Oleh

ABDUL RAHIM
NIM. 0926027

PROGRAM STUDI AGRIBISNIS


FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS PASIR PENGARAIAN
ROKAN HULU

2016

1
2
3
IDENTIFIKASI DISTRIBUSI SALURAN PEMASARAN KERIPIK TEMPE DI
DESA PASIR AGUNG KECAMATAN BANGUN PURBA
KABUPATEN ROKAN HULU
(Studi Kasus Usaha Keripik Tempe Ibu Pur)

Abdul Rahim1), Ikhsan Gunawan2), Defidelwina2)


Mahasiswa Fakultas Pertanian Pasir Pengaraian, 2) Dosen Fakultas Pertanian Universitas Pasir
Pengaraian

Abstrak

Pemasaran produk yang baik memerlukan distribusi pemasaran yang tepat agar
industry/usaha dapat tetap berjalan dan berkembang. Metode Pengumpulan data yang digunakan
adalah metode survey.Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat tiga saluran pemasaran
keripik tempe di lokasi penelitian, yaitu saluran I: pengusaha keripik tempe - mini market -
konsumen; II: pengusaha keripik tempe - warung – konsumen; III: pengusaha keripik tempe -
pedagang pengecer - konsumen.Tingkat efisiensi saluran distribusi pemasaran saluran Idan II lebih
efisien dengan marjin pemasaran sebesar Rp 1.000 dibandingkan saluran pemasaran III dengan
marjin pemasaran sebesar Rp 950.

Kata Kunci: Saluran Pemasaran, MarjinPemasaran, Efisiensi Pemasaran

ABSTRACT

A good marketing product requires proper marketing distribution so that business


can keep going and growing. Data collection method used was survey. The results showed
that there are three marketing channels tempeh chips at the study site, the channel I:
employers tempeh chips - mini market - consumers; II: businessman tempeh chips - shop -
consumers; III: businessman tempeh chips - retailers - consumers. The level of efficiency
of distribution channels marketing channels I and II is more efficient with a marketing
margin of Rp 1,000 compared with the third marketing channel marketing margin of Rp
950.

Key Word: Marketing Channel, Marketing Margin, Efficiency of Marketing

1.PENDAHULUAN krisis ekonomi, dan dalam jangka panjang


Sektor pertanian merupakan sektor yang mampu menghadapi globalisasi dengan sistem
paling penting baik dalam jangka panjang pertanian yang berkelanjutan, dalam sistem
pembangunan ekonomi maupun untuk ekonomi yang demokratis dan dalam
pemulihan ekonomi jangka pendek.Sekarang pemerintahan yang terdesentralisasi
merupakan saat yang tepat untuk menggali (Sumodiningrat dalam Angipta 2011).
pemikiran-pemikiran mengenai reorientasi
kebijakan pembangunan pertanian. Kebijakan Pemasaran memiliki fungsi yang sangat
pembangunan pertanian tersebut diarahkan penting dalam menghubungkan produsen
agar pertanian menjadi sektor yang tangguh, dengan konsumen dan memberikan nilai
dalam jangka pendek mampu menghadapi tambah yang besar dalam perekonomian.

4
Sebagai perusahaan, pemasaran sama Menurut Buchari Alma (2005),
pentingnya dengan kegiatan produksi karena distribusi merupakan sekumpulan lembaga
tanpa bantuan sistem pemasaran perusahaan yang saling terhubung antara satu dengan
akan merugi akibat barang-barang hasil lainnya untuk melakukan kengiatan
produksi tidak dapat dijual. Sistem distribusi penyaluran barang atau jasa sehingga tersedia
dari produsen ke konsumen dapat terdiri dari untuk dipergunakan oleh para konsumen
berbagai rantai pemasaran dimana masing- (pembeli). Sedangkan menurut Tjiptono
masing pelaku pasar memberikan jasa yang (2007), distribusi merupakan suatu proses
berbeda. Besar keuntungan setiap pelaku kegiatan pemasaran yang bertujuan untuk
tergantung pada struktur pasar disetiap mempermudah kegiatan penyaluran barang
tingkatan, posisi tawar dan efisiensi usaha atau jasa dari pihak produsen kepihak
masing-masing pelaku (Agus, 2012). konsumen. Selanjutnya menurut Daniel
Kebanyakan industri kecil dan rumah distribusi adalah suatu kegiatan dari sebuah
tangga di Indonesia menghadapi berbagai organisasi yang bertujuan untuk memperlancar
permasalahan, sebagaimana halnya juga kegiatan penyaluran barang atau jasa dari
dihadapi industri keripik tempe Ibu Pur Desa produsen ke konsumen (Dilihatya, 2014).
Pasir Agung Kecamatan Bangun Purba Menurut Swastha dan Irawan
Kabupaten Rokan Hulu. Diantara terdapat berbagai macam saluran distribusi
permasalahan yang sering ditemukan adalah barang konsumsi, diantaranya:(1)
sisi permodalan yang berkaitan dengan Produsen – Konsumen, bentuk saluran
transportasi kurang layak, sehingga para
distribusi ini merupakan yang paling
pengusaha tidak dapat memasarkan produk
pendek dan sederhana karena tanpa
lebih jauh lagi. Segi promosi yang diterapkan
menggunakan perantara. Produsen dapat
pengusaha keripik tempe juga sangat kurang,
menjual barang yang dihasilkannya melalui
dengan jarang adanya merek serta kemasan
pos atau langsung mendatangi rumah
yang baik. Industri rumah tangga keripik
konsumen (dari rumah ke rumah). Oleh karena
tempe dapat menjadi industri andalan di
itu saluran ini disebut saluran distribusi
Kecamatan Bangun Purba. Pemasaran produk
langsung; (2) Produsen – Pengecer –
yang baik memerlukan distribusi pemasaran
Konsumen, produsen hanya melayani
yang tepat agar industri rumah tangga keripik
penjualan dalam jumlah besar kepada
tempe dapat berkembang, sehingga penelitian
pedagang besar saja, tidak menjual kepada
tentang distribusi saluran pemasaran keripik
pengecer. Pembelian oleh pengecer dilayani
tempe penting dilakukan.
oleh pedagang besar, dan pembelian oleh
Pemasaran merupakan faktor yang
konsumen dilayani pengecer saja; (3)
sangat mempengaruhi dan menjadi dasar untuk
Produsen – Pedagang Besar – Pengecer –
mencapai kesuksesan bagi setiap usaha yang
Konsumen, saluran distribusi ini banyak
dilakukan baik oleh setiap organisasi atau
digunakan oleh produsen, dan dinamakan
perusahaan maupun juga setiap individu.
saluran distribusi tradisional. Di sini, produsen
Sehingga dapat diartikan maju mundurnya
hanya melayani penjualan dalam jumlah besar
organisasi atau perusahaan sangat ditentukan
kepada pedagang besar saja, tidak menjual
kemampuannya dalam memasarkan produknya
kepada pengecer. Pembelian oleh pengecer
(Didik, 2008).
dilayani pedagang besar, dan pembelian oleh
Sedangkan menurut Philip dan Duncan
konsumen dilayani pengecer saja; (4)
pemasaran adalah sesuatu yang meliputi
Produsen – Agen – Pengecer – Konsumen, di
semua langkah yang dipakai atau yang
sini, produsen memilih agen sebagai
dibutuhkan untuk menempatkan barang yang
penyalurnya. Ia menjalankan kegiatan
bersifat tangible ketangan konsumen. Selain
perdagangan besar dalam saluran distribusi
itu menurut Wy Stanton (2007) pemasaran
yang ada. Sasaran penjualannya terutama
adalah sesuatu yang meliputi seluruh sistem
ditujukan kepada para pengecer besar; (5)
yang berhubungan dengan tujuan untuk
Produsen – Agen – Pedagang Besar –
merencanakan dan menentukan harga sampai
Pengecer – Konsumen, dalam saluran
dengan mempromosikan dan mendistribusikan
distribusi, produsen sering menggunakan agen
barang dan jasa yang bisa memuaskan
sebagai perantara untuk menyalurkan
kebutuhan pembeli aktual maupun potensial
barangnya kepada pedagang besar yang
(Imam, 2011).

5
kemudian menjualnya kepada toko-toko kecil. hasil produksi kepada mini market, warung
Agen yang terlihat dalam saluran distribusi ini dan pedagang pengecer untuk disalurkan ke
terutama agen penjualan(Bagus, 2009). konsumen akhir.
Analisis margin pemasaran dilakukan
untuk mengetahui tingkat kompetisi dari para 2.METODE PENELITIAN
pelaku pemasaran yang terlibat dalam Tempat dan Waktu Penelitian
pemasaran/distribusi pangan Margin Penelitian ini dilaksanakan di Desa
pemasaran merupakan selisih antara harga Pasir Agung Kecamatan Bangun Purba
yang diterima produsen dengan harga yang Kabupaten Rokan Hulu mulai dari bulan
dibayar oleh konsumen (Tomeck dan Oktober 2014 sampai Januari 2015.
Robinson dalam Henny, 2009). Pertimbangan pemilihan usaha ini adalah
Margin pemasaran menunjukkan selisih usaha keripik tempe ini sudah berjalan 2 tahun
harga dari dua tingkat rantai pemasaran. sehingga telah dapat mengidentifiksi distribusi
Margin pemasaran adalah perubahan antara saluran pemasarannya.
harga produsen dan harga pedagang pengecer.
Margin pemasaran hanya mempresentasikan Metode Pengumpulan Data
perbedaan harga yang dibayarkan konsumen Data yang dikumpulkan berupa data
dengan harga yang diterima oleh produsen, primer dan data sekunder. Data primer yaitu
tetapi tidak menunjukkan jumlah kuantitas hasil wawancara langsung dengan pengusaha
produk yang di pasarkan (Agus, 2012). responden dengan menggunakan kuisioner.
Efisiensi pemasaran diartikan sebagai Data sekunder diperoleh dari dokumen yang
nisbah antara total biaya pemasaran dengan berupa catatan tentang usaha keripik tempe Ibu
total nilai produk yang dipasarkan. Lembaga Pur.
pemasaran dikatakan efisien apabila nilainya
kurang dari satu atau 100 % dan lebih besar Teknik Pengambilan Sampel
dari nol (0<Ep<1) artinya total biaya
pemasaran lebih kecil dibandingkan total nilai Teknik pengambilan sampel yang
produk yang dijual lembaga tersebut (Henny, digunakan adalah dengan cara snowball, yaitu
2009). menelusuri penjualan dan pembelian keripik
Seokartawi (dalam Agus, 2012) tempe Ibu Pur mulai dari produsen sampai
mengemukakan bahwa efisiensi pemasaran pedagang eceran. Adapun sampel dalam
akan terjadi jika: (1). Biaya pemasaran bisa penelitian ini adalah pedagang pengecer.
ditekan sehingga ada keuntungan; (2).
Pemasaran dapat lebih tinggi; (3). Perbedaan Metode Analisis Data
harga yang dibayarkan konsumen dan
produsen tidak terlalu tinggi; (4). Tersedianya Untuk menjawab permasalah yang
fasilitas fisik pemasaran. pertama dari penelitian ini, yaitu
mengidentifikasi saluran pemasaran keripik
Kerangka Pemikiran tempe dengan cara menelusuri saluran
Distribusi pemasaran sangat penting pemasaran keripik tempe yang dilakukan Ibu
bagi produsen, sebab produsen tidak akan Pur di Kecamatan Bangun Purba. Kemudian
sanggup menyalurkan hasil produksinya untuk menjawab tentang margin pemasaran
sampai ketangan konsumen. Distribusi produk dan efisiensi digunakan perhitungan dengan
dalam hal ini akan melihat keterkaitan rumus (Henny, 2009) :
organisasi yang terlibat dalam proses Mpi = Hji - Hbi
pembuatan produk hingga ketersediaan produk Keterangan :Mpi = Margin pemasaran
untuk tujuan konsumsi akhir atau diproses lembaga pemasaran ke-i
lebih lanjut. Upaya ini dapat ditempuh Hji = Harga jual lembaga
perusahaan dengan cara menyampaikan pemasaran ke- i (Rp/kg)
langsung atau perusahaan dapat juga Hbi = Harga pembelian lembaga
menggunakan mediator atau perantara dalam pemasaran ke-i (Rp/kg).
membantu menyampaikan produk pada Rasio Biaya Keuntungan=
jangkauan wilayah yang lebih luas. dimana :πi : keutungan yang diterima oleh
Saluran pemasaran yang dilakukan di tempat lembaga ke-i
penelitian ini yaitu, Produsen mengantarkan

6
Ci : biaya yang dikeluarkan oleh merupakan pihak pertama dalam penyaluran
lembaga ke-i keripik tempe. Mini market dan warung adalah
Persentase keuntungan terhadap biaya perantara yang menjual keripik tempe kepada
pemasaran pada masing-masing lembaga konsumen akhir. Proses penyaluran hasil
pemasaran digunakan untuk mengetahui produksi merupakan bagian yang tidak
penyebaran marjin. Perhitungan tersebut dapat terpisahkan dalam pasca produksi barang oleh
dilakukan dengan menggunakan rumus : suatu perusahaan atau industri.
Rumus perhitungan efisiensi pemasaran : Saluran pemasaran yang digunakan
Ibu Pur dalam memasarkan produknya ada 3,
yaitu 1)Produsen – Mini Market – Konsumen;
2) Produsen – Warung – Konsumen; 3)
Produsen – pedagang pengecer - Konsumen.
a. Pengusaha keripikTempe - Mini Market
-Konsumen
Dengan kaidah keputusan: Bentuk saluran ini adalah bentuk
a. 0 – 33% = efisisen saluran yang mengunakan jasa mini market
b. 34 – 67% = kurang efisien dalam memasarkan produknya agar sampai
c. 68 – 100% =tidak efisien ketangan konsumen akhir. Saluran pemasaran
ini dilakukan oleh pengusaha yang datang
3. DESKRIPSI UMUM USAHA mengantarkan keripik tempe ke mini market.
Ibu Purwantini atau yang lebih dikenal Selanjutnya, mini market yang menjual keripik
dengan Ibu Pur ketika mencoba mengiris tempe langsung kepada konsumen. Dengan
tempe menjadi keping-kepingan tempe dan harga beli sebesar Rp. 5.500 dan harga jual
ditambahkan tepung serta bumbu lalu sebesar Rp. 6.500.
menggorengnya, setelah irisan tempe digoreng b. Pengusaha keripik tempe - warung -
maka menjadi keripik tempe. Keripik tempe konsumen
ini disajikan kepada teman-teman Ibu Pur. Bentuk saluran ini adalah bentuk
kemudian teman ibu Pur menyampaikan saluaran yang mengunakan jasa warung dalam
bahwa keripik tempe buatan ibu Pur sangat memasarkan produknya agar sampai ketangan
enak dan gurih, lalu Ibu Pur memiliki ide dan konsumen akhir. Saluran pemasaran ini juga
inovasi untuk memulai usaha pembuatan dilakukan oleh pengusaha yang datang
keripik tempe di rumahnya, dan dipasarkan. mengantarkan keripik tempe ke pemilik
warung. Selanjutnya, pemilik warung yang
4. HASIL DAN PEMBAHASAN menjual keripik tempe langsung kepada
konsumen. Dengan harga beli sebesar Rp.
Saluran Pemasaran 5.500 dan harga jual sebesar Rp. 6.500.
Saluran pemasaran keripik tempe yang c. Pengusaha keripik tempe - pengecer -
ada di Desa Pasir Agung melalui beberapa konsumen
lembaga diantaranya petani/produsen keripik Pengecer merupakan produk dari
tempe, pengecer (mini market dan warung). produsen yang sudah mempunyai kerja sama
Keripik Tempe ini dipasarkan dalam satuan dengan produsen dalam menyampaikan
rupiah/ons. Untuk memperluas dan produknya ketangan konsumen. Saluran
memperlancar pemasaran keripik tempe sangat pemasaran ini juga dilakukan karena pedagang
dibutuhkan peran lembaga pemasaran untuk pengecer langsung datang ke tempat usaha
menyalurkan keripik tempe dari produsen keripik tempe untuk membeli keripik tempe
hingga sampai ketangan konsumen. Dengan untuk dijual langsung kepada konsumen.
adanya beberapa saluran pemasaran yang Dengan harga beli sebesar Rp. 5.000 dan harga
digunakan akan menyebabkan tingkat marjin, jual sebesar Rp. 6.000.
biaya pemasaran dan keuntungan yang Saluran pemasaran keripik tempe
berbeda, pembagian keuntungan yang adil berdasarkan hasil penelitian di lapangan
antara pelaku dalam pemasaran sangat menunjukkan bahwa pegusaha keripik tempe
ditentukan oleh efisiensi pemasaran. memasarkan produknya dengan mengunakan
Pengusaha dalam pemasaran keripik jasa mini market, warung dan pedagang
tempe bertindak sebagai produsen dan pengecer.
Analisis Marjin Pemasaran

7
Marjin pemasaran sering digunakan Keuntungan 481
sebagai indikator efisiensi pemasaran. III Pedagang
Besarnya marjin pemasaran pada berbagai pengecer 83,33 18,81
saluran pemasaran dapat berbeda, karena Harga beli 5.000
tergantung pada panjang pendeknya saluran Transportasi 50
pemasaran dan aktivitas yang telah Harga jual 6.000 15,83
dilaksanakan serta keuntungan yang Keuntungan 950
diharapkan oleh lembaga pemasaran yang Margin 1.000
terlibat dalam pemasaran. Sumber: Data Primer, 2015
Efisiensi pemasaran keripik tempe Ibu Dari Tabel 5.4 diatas dapat dilihat
Pur di Desa Pasir Agung Kecamatan Bangun marjin pemasaran yang diterima oleh
Purba Kabupaten Rokan Hulu dapat dilihat pengusaha keripik tempe adalah sebesar
dari Marjin pemasaran, bagian/harga yang Rp.1000/Ons. Dengan demikian dapat
diterima produsen/pengusaha, share disimpulkan, semakin panjang saluran
pengusaha dan rasio keuntungan biaya. pemasaran, semakin besar marjinnya. Oleh
Analisis marjin pemasaran keripik tempe Ibu karena itu harga di tingkat konsumen akan
Pur pada setiap saluran pemasaran dapat lebih mahal jika saluran pemasarannya
dilihat pada tabel berikut: semakin panjang.
Dari Tabel 5.4 di atas dapat dilihat
share harga yang diterima pengusaha yaitu
sebesar 83,33 persen. Sehingga dapat
Tabel 5.4. Marjin pemasaran, bagian harga
dikatakan keripik tempe diproduksikan secara
yang diterima
efisien, hal ini menyebabkan akan merangsang
produsen/pengusaha, share
peningkatan produksi lebih lanjut.
harga dan rasio keuntungan
Dari Tabel 5.4 rasio keuntungan biaya
biaya dalam pemasaran keripik
yang diperoleh pengusaha adalah sebesar
tempe.
21,71 persen. Sedangkan rasio keuntungan
No Uraian Harga Share Rasio biaya yang diperoleh Mini Market adalah
Rp/Ons Harga sebesar 18,81 persen.Dapat disimpulkan rasio
(%) keuntungan biaya yang diperoleh pengusaha
Pengusaha lebih besar dari pada Mini Market.
keripik Dari Tabel 5.4 diatas dapat dilihat
Total biaya 4.519 84,61 21,71 marjin pemasaran yang diterima oleh
Harga jual 5.500 pengusaha keripik tempe adalah sebesar
Keuntungan 981 15,09 Rp.1000/Ons. Dengan demikian dapat
I Mini disimpulkan, semakin panjang saluran
market 84,61 18,18 pemasaran, semakin besar marjinnya. Oleh
Harga beli 5.500 karena itu harga di tingkat konsumen akan
Harga jual 6.500 15,39 lebih mahal jika saluran pemasarannya
Keuntungan 1.000 semakin panjang.
Margin 1.000 Dari Tabel 5.4 di atas dapat dilihat
Pengusaha share pengusaha yang diterima pengusaha
keripik 4.519 84,61 21,71 yaitu sebesar 83,33 persen. Sehingga dapat
Total biaya 5.500 dikatakan keripik tempediproduksikan secara
Harga jual 981 15,09 efisien, hal ini menyebabkan akan merangsang
Keuntungan peningkatan produksi lebih lanjut.
II Warung Dari Tabel 5.4 rasio keuntungan biaya
Harga beli 5.500 84,61 18,18 yang diperoleh pengusaha adalah sebesar
Harga jual 6.500 21,71 persen. Sedangkan rasio keuntungan
Keuntungan 1.000 15,39 biaya yang diperoleh warung adalah sebesar
Margin 1.000 18,81 persen. Dapat disimpulkan rasio
Pengusaha keuntungan biaya yang diperoleh pengusaha
keripik 83,33 10,64 lebih besar dari pada warung.
Total biaya 4.519 Dari Tabel 5.4 diatas dapat dilihat
Harga jual 5.000 8,02 marjin pemasaran yang diterima oleh

8
pengusaha keripik tempe adalah sebesar DAFTAR PUSTAKA
Rp.1000/Ons. Dengan demikian dapat Agusmangulo. 2012.
disimpulkan, semakin panjang saluran AnalisisMarginPemasaran Gabah/
pemasaran, semakin besar marjinnya. Oleh Beras.
karena itu harga di tingkat konsumen akan http://agumangulo.blongspot.in/2012/11
lebih mahal jika saluran pemasarannya . diakses 19 November 2014.
semakin panjang.
Dari Tabel 5.4 di atas dapat dilihat Agus Nurafiyanto. 2012. Pemasaran.
share harga yang diterima pengusaha yaitu http://agusnurafianto.blogspot.in/2012/0
sebesar 83,33 persen. Sehingga dapat 6Diakses 19 November 2014.
dikatakan keripik tempe diproduksikan secara
efisien, hal ini menyebabkan akan merangsang Angipta Soma Nugraha. 2011. Strategi
peningkatan produksi lebih lanjut. Pemasaran Keripik Tempe pada
Pada Tabel 5.4 ratio keuntungan biaya Industri Rumah Tangga.
pemasaran yang peroleh pengusaha adalah Skripsi.http://jurnal-online.um.ac.id.
sebesar 10,64 perssen. Sedangkan rasio yang diakses29 Oktober 2014.
diperoleh pedagang adalah sebesar 18,81 Buchari Alma. 2005. Manajemen Pemasaran
persen. Rasio keuntungan biaya pedagang dan Pemasaran Jasa. Cetakan keenam
pengecer lebih besar, karena pedagang (Edisi Revisi). Alfabeta: Bandung.
pengecer tidak banyak mengeluarkan biaya
pemasaran. Deny Bagus. 2009. Pengertian saluran
distribusi.http://jurnal-
5. KESIMPULAN DAN SARAN sdm.blogspot.com.in/2009/11/saluran-
Kesimpulan distribusi-defenisi-fungsi -
Berdasarkan pembahasan penelitian dan.html?m=1. Diakses 29 oktober
ini dapat ditarik beberapa kesimpulannya 2014.
adalah sebagai berikut:
1. Terdapat tiga saluran pemasaran keripik Didik Agung Permono. 2008. Saluran
tempe di lokasi penelitian, yaitu saluran I: Distribusi dalam Upaya Meningkatkan
pengusaha keripik tempe - mini market - Penjualan (studi pada perusahaan
konsumen yang ke II: pengusaha keripik Agar-agar PT. Srigunting Singosari-
tempe - warung - konsumen yang ke III: Malang).
pengusaha keripik tempe - pedagang http://elibrary.ub.ac.id/bitstream/12345
pengecer - konsumen. 6789/20726/1/diakses 13 November
2.Tingkat efisiensi saluran distribusi 2014.
pemasaran saluran Idan II berada pada
kategori efisien dan marjin pemasaran Dilihatya. 2014. Pengrtian distribusi menurut
sebesar Rp 1.000. Sedangkan saluran ke III para Ahli.http://dilihatya.com/1216.
berada pada kategori efisien dan marjin diakses 10 november 2014.
pemasaran sebesar Rp 950. Henny Rosmawati. 2009. Analisis Surplus dan
3. Berdasarkan analisis efisiensi pemasaran Distribusi Pemasaran Beras Produksi
keripik tempe di Desa Pasir Agung Petani Kecamatan Buay Madang
Kecamatan Bangun Purba sudah efisien. Kabupaten OKU Timur.
http://agronobisunbara.files.wordpress.c
Saran om/2012/11/13-hal-99-116 henny.pdf.
Adapun saran-saran dari peneliti antara lain: diakses 14 November 2014
1. Pengusaha keripik tempe perlu melakukan
inovasi rasa dan kemasan keripik tempe Imam Narendra. 2011. Fungsi pemasaran.
yang lebih enak dan menarik sehingga http://imamnarendra.blogspot.in/
dapat bersaing dipasaran. 2011/12/fungsi-pemasaran.html?m=1. Diakses
2.Produsen diharapkan menjalankan kerjasama 9 November 2014.
dengan pedagang perantara yang lebih
banyak lagi supaya dapat memasarkan
keripik tempe lebih luas lagi.

Anda mungkin juga menyukai