I. Skenario
Tn. K berusia 22 tahun, saat melaju dengan kecepatan tinggi di Jembatan Musi IV, dari arah
berlawanan muncul mobil pick up. Karena dia gagal menghindar, terjadi tabrakan dengan
mobil tersebut dan Tn. K terhempas ke sisi jalan. Korban langsung ditolong oleh warga yang
kebetulan melintas dan saat ditolong pasien masih dapat berkomunikasi, tidak muntah,
namun terlihat lemas, menahan nyeri dan kesadaran mulai menurun. Korban langsung dibawa
ke Puskesmas terdekat, tempat saudara bekerja. Pada saat tiba di Puskesmas pasien mengeluh
nyeri pada perut dan paha kanan. Pada pemeriksaan di tempat kejadian ditemukan:
Pasien mengeluh nyeri pada bagian perut dan terdapat jejas abdomen
Luka lecet pada dahi
Terlihat konjungtiva anemis, kulit pucat, tangan dan kaki berkeringat dingin
Terlihat deformitas di paha kanan berupa angulasi, shortening dan discrepancy
Tanda vital: frekuensi napas 30x/menit, denyut nadi 118x/menit; lemah, tekanan
darah 70/50 mmHg
GCS : 13 (E=3, V=5, M=6), ISS score 40
Hb: 5 gr/dL, Lactat: 4
Kepala:
Thoraks:
Auskultasi : Vesikular pada kedua hemithoraks, bunyi jantung jelas dan batas normal.
Abdomen:
Istilah Klarifikasi
Konjungtiva An unhealthy pale appearance to the palpebral conjunctiva that
anemis can be a sign of anemia (All About Vision)
Angulasi An angular position, formation, or shape (Meriam Webster
Dictionary)
Shortening A decrease in the length of a contracting muscle fiber (Medical
Dictionary)
Discrepancy Abnormality in size and/or position relative to body structure
(NCBI)
Deformitas Perubahan bentuk tubuh atau bagian tubuh secara umum
(Dorland)
GCS (Glasgow Scoring system used to describe the level of consciousness
Coma Scale) (NCBI)
ISS (Injury The injury severity score is an anatomical scoring system that
Severity Score) provides an overall score for patient with multiple injuries
(Trauma Org)
Jejas abdomen An abnormal change in abdominal structure due to injury of
(Abdominal disease (Meriam Webster Dictionary)
Lesion)
Kepala:
Inspeksi : Eskoriasi pada dahi, konjungtiva anemis. Lain-lain dalam batas normal.
Thoraks:
Inspeksi : Gerakan dinding dada simetris pada kedua sisi thoraks
Auskultasi : Vesikular pada kedua hemithoraks, bunyi jantung jelas dan batas normal.
Perkusi : Sonor di kedua sisi thoraks
Abdomen:
Inspeksi : Dinding perut datar, jejas pada flank sinistra
Auskultasi : Bising usus melemah
Palpasi : nyeri tekan (+), defans muscular (+)
Perkusi : Nyeri ketok perut kiri atas (+)
Ekstremitas:
Inspeksi : Deformitas, shortening, discrepancy, memar, hematom, kulit pucat, tangan dan
kaki berkeringat dingin
Palpasi : Nyeri tekan (+), krepitasi (+)
Range of Motion (ROM): Limitasi gerakan pasif dan aktif
Kepala:
Inspeksi : Eskoriasi pada dahi, konjungtiva anemis. Lain-lain dalam batas normal.
Thoraks:
Inspeksi : Gerakan dinding dada simetris pada kedua sisi thoraks
Auskultasi : Vesikular pada kedua hemithoraks, bunyi jantung jelas dan batas normal.
Perkusi : Sonor di kedua sisi thoraks
Abdomen:
Inspeksi : Dinding perut datar, jejas pada flank sinistra
Auskultasi : Bising usus melemah
Palpasi : nyeri tekan (+), defans muscular (+)
Perkusi : Nyeri ketok perut kiri atas (+)
Ekstremitas:
Inspeksi : Deformitas, shortening, discrepancy, memar, hematom, kulit pucat, tangan dan
kaki berkeringat dingin
Palpasi : Nyeri tekan (+), krepitasi (+)
Range of Motion (ROM): Limitasi gerakan pasif dan aktif
a. Apa interpretasi pada hasil pemeriksaan Tn. K?( Maya, Putri)
b. Bagaimana mekanisme terjadinya nyeri pada bagian perut dan jejas abdomen dari
pemeriksaan Tn. K?( Putri, Regita)
c. Bagaimana mekanisme terjadinya konjungtiva anemis, kulit pucat, tangan dan kaki
berkeringat dingin dari pemeriksaan Tn. K?( Regita, Togi)
d. Bagaimana mekanisme terjadinya deformitas di paha kanan berupa angulasi,
shortening dan discrepancy dari pemeriksaan Tn. K? ( Togi, Nadella)
e. Bagaimana mekanisme dari pemeriksaan tanda vital yang abnormal?(Nadella, Ully)
f. Bagaimana mekanisme terjadinya penurunan Hb?( Ully, Biaggi)
g. Bagaimana mekanisme terjadinya peningkatan Laktat?( Biaggi, Iza)
h. Berdasarkan pemeriksaan diatas, apakah ada tanda-tanda syok? Jika ada, derajat
berapa?(Iza, Vezi)
VI. Hipotesis