Anda di halaman 1dari 2

KETENTUAN BANGUNAN

Rumah atau bangunan yang kita miliki pasti memiliki batas –


batas fisik yang mudah di kenali sebagai batas luas.Tapi perlu
dipahami bahwa semua bagian ruang yang mempunyai
perkerasanlantai itu didak sama perhitungan luasnya. Misalnya
luas sebuah ruang tidur ukuran 3 X 4 m2 tidak dihitung sama
dengan sebuah teras yang berukuran 3 X 4 m2.walaupun secara
matematik keduanya mempunyai luas arel yang sama,yaitu 12
m2.
Demikian juga apabila kita memiliki ruang- ruang lain yang
sejeni teras tadi,seperti balkon, selasar, atau mungkin mesanin.
Kita ambil contoh dibeberapa kota besar,seperti
Jakarta,Surabaya dan kota lainnya.Kota ini mempunyai
ketentuan tentang cara menghitung luas bangunan. Beberapa hal
yang juga mungkin setiap pemilik bangunan harus tahu
diantaranya, adalah sebagai berikut:
1. Dalam menghitung jumlah luas lantai suatu
ruangan,perhitungannya dilakukan sampai batas dinding
terluar.Tentunya bila ada ruang atau lebih yang berhimpitan
dan dibatasi dindingm,maka perhitungannya adalah dari as
( tengah- tengah) dinding sampai dinding berikutnya.
2. Ruangan tertutup atap yang dindingnya lebih tinggi dari 1,20
m2 dari lantai atas,dihitung penuh ( 100 % ). Misal ruang
ukuran tersebut 3 X 4 m2,maka luas adalah 12 m2. Apabila
dinding pembatas ruang tadi tingginya kurang dari 1,20
m2,maka luas ruang itu hanya diperhitungkan separuhnya.
Semua itu diperkenankan dari KDB yang ditentuakn oleh
daerah tsb.
3. Overstek seperti balkon dengan dinding pagar tidak tinggi
lebih dari 1,20 m2,tidak diperhitungkan luasnya.
4. Teras beratap dengan sebagian dindingnya memiliki
ketinggian  lebih dari 1,20 m2 ,diperhitungkan 60 %
Ruang bawah tanah, luas tanahnya dihitung 100 %

Anda mungkin juga menyukai