Anda di halaman 1dari 97

METODE PELAKSANAAN

Nama Paket : PRESERVASI JALAN YETTI - SENGGI - MAMBERAMO


II (UMYC)
Tahun : 2020 - 2021
Nama Perusahaan : PT. RIDLATAMA BAHTERA CONSTRUCTION

Paket Pekerjaan Preservasi Jalan Yetti - Senggi - Mamberamo II (UMYC) yang


dibiayai dari SBSN Tahun Anggaran 2020 - 2021.
Uraian Pekerjaan : penanganan ruas jalan Yetti - Senggi - Mamberamo di mulai dari KM.
258+480 sampai dengan KM. 276+480 di Kabupaten Keerom Propinsi Papua dengan total
panjang jalan 18,00 km dan jembatan 256 m yang meliputi lingkup: X

No Lingkup Penanganan Panjang


1 Preservasi Rekonstruksi Jalan 18,00 KM
2 Preservasi Pemeliharaan Rutin Jalan 18,00 KM
3 Preservasi Rutin Jembatan 256,0 M
Total Panjang Jalan 18,00 KM
Total Panjang Jembatan 256,0 M

A. GARIS BESAR TAHAPAN PEKERJAAN


Pada dasarnya pekerjaan Long Segment dalam paket pekerjaan Preservasi Jalan
Yetti - Senggi - Mamberamo II (UMYC) merupakan salah satu penanganan
pembangunan jalan yang dilaksanakan di program dalam ruas jalan Nasional dan
merupakan pendukung utama dalam akses jalan menuju daerah pegunungan di
Kabupaten Yalimo melalui Kabupaten Keerom. Sehingga akses jalan dari Jayapura
menuju Elelim menjadi lancar. Adapun terinci sebagai berikut :
 Pekerjaan Preservasi Rekonstruksi Jalan

 Pekerjaan Preservasi Pemeliharaan Rutin Jalan

 Pekerjaan Preservasi Pemeliharaan Rutin Jembatan


Metode Pelaksanaan Preservasi Jalan Yetti - Senggi - Mamberamo II (UMYC)
Akan menjadi catatan kami untuk :
Melakukan survey lapangan yang cukup detail selama periode mobilisasi agar dapat
melaksanakan revisi minor dan menyelesaikan detail pelaksanaan pekerjaan sebelum operasi
pelaksanaan pekerjaan. Memperbaiki cacat mutu selama priode kontrak yang harus
diselesaikan sebelum berakhirnya waktu yang diberikan, termasuk pemeliharaan rutin.
Sebelum pekerjaan survey dimulai dilakukan mempelajari Gambar untuk dikonsultasikan
dengan Pengawas Pekerjaan.

Lingkup pekerjaan termasuk, tidak terbatas, seluruh pekerjaan terkait dengan :


a. Fasilitas dan Pelayanan Pengujian
b. Manajemendan Keselamatan Lalu Lintas
c. Penanganan Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) Konstruksi (termasuk penyuluhan
HIV/AIDS, jika disebutkan dalam Kontrak) yang dituangkan dalam RK3K (Rencana
Keselamatan dan Kesehatan Kerja Konstruksi)
d. Pengamanan Lingkungan Hidup
e. Manajemen Mutu

Administrasi dan Pelaporan

Pada Paket Pekerjaan Preservasi Jalan Yetti - Senggi - Mamberamo II (UMYC)


selain kondisi fisik dilapangan dilaksanakan dengan baik tetapi juga harus didukung dengan
Administrasi yang tertib, antara lain :

1. Pengajuan Request untuk masing-masing item pekerjaan yang diajukan sebelum memulai
pekerjaan tersebut.
2. Pembuatan Laporan Harian yang berisi kondisi pelaksanaan pekerjaan, tenaga dan
peralatan serta material yang dibutuhkan, pantauan cuaca dan kendala di lapangan apabila
ada.
3. Penyediaan Buku Tamu
4. Pembuatan Laporan mingguan yang menyebutkan progres pekerjaan untuk bisa memantau
keterlambatan atau percepatan pekerjaan yang dilaksanakan

Metode Pelaksanaan Preservasi Jalan Yetti - Senggi - Mamberamo II (UMYC)


LINGKUP PEKERJAAN

Item Pekerjaan
Adapun item pekerjaan yang akan dilaksanakan pada paket pekerjaan Preservasi
Jalan Yetti - Senggi - Mamberamo II (UMYC) meliputi :

DIVISI 1. UMUM
1.2 Mobilisasi
1.2 Mobilisasi LS
1.8 Manajemen dan Keselamatan Lalu Lintas
1.8.(1) Manajemen dan Keselamatan Lalu Lintas LS
1.17 Pengamanan Lingkungan Hidup
1.17.(1a) Pengujian pH Buah
1.17.(1b) Pengujian Oksigen Terlarut (DO) Buah
1.17.(1c) Pengujian Zat Padat Terlarut (TDS) Buah
1.17.(1d) Pengujian Zat Tersuspensi (TSS) Buah
1.17.(1e) Pengujian Biological Oxygen Demand (BOD) Buah
1.17.(1f) Pengujian Chemical Oxygen Demand (COD) Buah
1.17.(1g) Pengujian Coliform Buah
1.17.(1h) Pengujian E. Coli Buah
1.17.(1i) Pengujian Destruksi Cu, Pb, Cd, Ni, Fe, Zn, Ag, Co, Mn Buah
1.17.(1j) Pengujian Temperatur (Suhu) Buah
1.17.(2a) Pengujian Vibrasi Lingkungan untuk Kenyamanan dan Kesehatan
Buah
1.17.(2b) Pengujian tingkat getaran kendaraan bermotor Buah
1.17.(2c) Pengujian Parameter Kebisingan dan/atau Getaran Lainnya ………
Buah
1.17.(3b) Pengujian Sulfurdioksida (SO2) Buah
1.17.(3c) Pengujian Karbondioksida (CO2) Buah
1.17.(3d) Pengujian Hidro Carbon (HC)-CH4 Buah
1.17.(3f) Pengujian Total Partikulat (TSP) - Debu Buah
Metode Pelaksanaan Preservasi Jalan Yetti - Senggi - Mamberamo II (UMYC)
1.17.(3g) Pengujian Timah Hitam (Pb) Buah
1.19 Keselamatan dan Kesehatan Kerja
1.19 Keselamatan dan Kesehatan Kerja LS
1.21 Manajemen Mutu
1.21 Manajemen Mutu LS
DIVISI 2. DRAINASE
2.1.(1) Galian untuk Selokan Drainase dan Saluran Air M3
2.2.(1) Pasangan Batu dengan Mortar M3

DIVISI 3. PEKERJAAN TANAH DAN GEOSINTETIK


3.1.(1) Galian Biasa M3
3.2.(1a) Timbunan Biasa dari sumber galian M3
3.2.(2a) Timbunan Pilihan dari sumber galian M3
3.3.(1) Penyiapan Badan Jalan M2

DIVISI 5. PERKERASAN BERBUTIR


5.1.(1) Lapis Pondasi Agregat Kelas A M3
5.1.(2) Lapis Pondasi Agregat Kelas B M3

DIVISI 6. PERKERASAN ASPAL


6.1 (1) Lapis Resap Pengikat - Aspal Cair/Emulsi Liter
6.3(3) Lataston Lapis Aus (HRS-WC) Ton
6.3.(8) Bahan anti pengelupasan Kg

DIVISI 7. STRUKTUR
7.1 (7a) Beton strukur, fc’20 MPa M3
7.1 (10) Beton, fc’10 Mpa M3
7.3 (1) Baja Tulangan Polos-BjTP 280 Kg
7.9.(1) Pasangan Batu M3

DIVISI 9. PEKERJAAN HARIAN & PEKERJAAN LAIN-LAIN


9.1.(11) Alat Penggali (Excavator) 80 - 140 PK Jam
Metode Pelaksanaan Preservasi Jalan Yetti - Senggi - Mamberamo II (UMYC)
9.2.(1) Marka Jalan Termoplastik M2
9.2.(3a) Rambu Jalan Tunggal dengan Permukaan Pemantul Engineering Grade
Buah
9.2.(3b) Rambu Jalan Ganda dengan Permukaan Pemantul Engineering Grade
Buah
9.2.(5) Patok Pengarah Buah
9.2.(6a) Patok Kilometer Buah

DIVISI 10. PEKERJAAN PEMELIHARAAN KINERJA


10.1.(22) Pengendalian Tanaman M2
10.2. Pemeliharaan Kinerja Jembatan Yetti - Senggi - Mamberamo II Ls

Semua item-item pekerjaan tersebut diatas akan dilaksanakan sesuai spesifikasi teknis dan
menurut volume pekerjaan yang tersedia dalam Daftar Kuantitas dan Harga (BQ)

Perlu diperhatikan pada 60 hari pertama sejak SPMK.

Metode Pelaksanaan Preservasi Jalan Yetti - Senggi - Mamberamo II (UMYC)


PERSIAPAN PEKERJAAN

Persiapan pekerjaan yang akan kami laksanakan berupa:

1. Kegiatan Mobilisasi, dimulai setelah rapat PCM dengan jadual kegiatan telah disetujui oleh
Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) setelah dikoreksi/diperiksa oleh konsultan supervisi.
2. Mobilisasi Personil
3. Mobilisasi peralatan dan fasilitas lapangan (Direksi Keet/Barak kerja)
4. Selain memobilisasi personil, peralatan dan fasilitas lapangan juga kegiatan kaji ulang
untuk menyesuaikan kondisi lapangan dengan kontrak juga melakukan pengujian-
pengujian antara lain: Test karakteristik bahan, pembuatan JMD oleh bidang uji yang akan
ditindak lanjuti dengan pembuatan JMF
5. Kegiatan lain menurunkan team survey kaji ulang sesuai kondisi kebutuhan lapangan
untuk menyusun MC 0 dengan periode 30 hari setelah diterima SPMK dan dilanjutkan
evaluasi kajian dan Judgemant Engineer yang akan dituangkan dalam Draft Justifikasi
Teknis periode 45 hari terhitung tanggal SPMK
a. Pekerjaan Padat Karya
Pekerjaan Padat Karya sesuai edaran Dirjen Bina Marga dengan sistem bantuan tunai
kepada masyarakat yang mengganggur dan setengah menganggur dengan cara
pembayaran tunai setiap minggu yang termasuk kegiatan padat yaitu:
- Pengendalian tanaman
- Pembersihan Saluran
- Pengecatan Kerb
Untuk pekerjaan pengendalian tanaman sesuai persyaratan indikator sesuai persyaratan
indikator kerja tidak boleh lebih tinggi dari 10 cm dan untuk pembersihan saluran sesuai
indikator harus selalu bersih
b. Pekerjaan Pemeliharaan Rutin Perkerasan yang meliputi:
Penambalan lubang/patching, penanganan pada lokasi yang terjadi deformasi atau
penurunan dengan rekondisi bila perlu sampai dengan penggantian pondasi dan
penanganan retak tidak boleh ada retakan > 3 mm
c. Pekerjaan Pemeliharaan Rutin Bahu Jalan yang meliputi:

Metode Pelaksanaan Preservasi Jalan Yetti - Senggi - Mamberamo II (UMYC)


Penambalan lubang, perataan/penambahan material tidak boleh ada beda tinggi 10 cm
antara perkerasan dengan bahu jalan dan tidak boleh ada penurunan
d. Pekerjaan Pemeliharaan Rutin Drainase/Saluran, Perbaikan Struktur saluran yang
Rusak

1.1. Kegiatan Umum


Pekerjaan persiapan menyangkut persiapan pelaksanaan pekerjaan di lapangan seperti
pembuatan fasilitas bangunan direksi dan kantor lapangan, pagar pengaman, papan nama
proyek dan perlengkapan fasilitas kantor serta mobilisasi peralatan dan personil yang
dibutuhkan di lapangan. Lamanya mobilisasi ini akan disesuaikan dengan kebutuhan peralatan
berat di lapangan dan persyaratan yang ditunjukan dalam spesifikasi.
a. Mobilisasi dan Demobilisasi
Pekerjaan Mobilisasi dan demobilisasi mencakup 2 tahap yaitu :
Tahap pertama yaitu mobilisasi Personil yang terdiri dari :
1. General Superintendent : 1 Orang
2. Site Manager : 1 Orang
3. Manager Kendali mutu (QCM) : 1 Orang
4. Quantity Engineer : 1 Orang
5. Ahli K3 : 2 Orang
6. Pelaksana Jalan : 3 Orang
7. Pelaksana Jembatan : 1 Orang

Tahap Kedua yaitu mobilisasi Alat berat


a. Peralatan Pekerjaan terdiri dari :
1. ASPHALT MIXING PLANT 60 T/Jam............................. 1 unit
2. ASPHALT FINISHER......................................................1 unit
3. COMPRESSOR….......................................................... 1 unit
4. CONCRETE MIXER………………………………………. 4 unit
5 DUMP TRUCK……………………………………………. 20 unit
6 EXCAVATOR……………………………………………… 5 unit
7. GENERATOR SET……...………………………………… 2 unit
8 MOTOR GRADER………………………………………… 1 unit
Metode Pelaksanaan Preservasi Jalan Yetti - Senggi - Mamberamo II (UMYC)
9 WHEEL LOADER…………………………………………. 3 unit
10 TANDEM ROLLER........................................................ 1 unit
11 P TYRE ROLLER.......................................................... 1 unit
12 VIBRATORY ROLLER……………………………........... 2 unit
13 CONCRETE VIBARTOR…………………………………. 2 unit
14 STONE CRUSHER.………………………………………..1 unit
15 WATER TANKER…………………………………………. 2 unit
16 TAMPER………………….. 1 unit
17 ………………………………...
TRONTON…………………………………………………..1 unit
18 ASPHALT SPRAYER................................................... 1 unit
19 BLENDING EQUIPMENT1 unit
20 ASPHALT…………………………………
CUTTER....................................................... 1 unit
21 FLAT BED TRUCK W1 unit
22 C……………………………………
JACK HAMMER..............................................................1 unit
23 BABY VIBRATORY ROLLER………...…………………. 1 unit
24 WATER JET BLASTING…………………………………. 1 unit

b. Pekerjaan Pengukuran dan Staking Out


Pekerjaan pengukuran ini termasuk pada pekerjaan persiapan dikarenakan awal
kegiatan di lapangan adalah pengecekan posisi-posisi BM di lapangan dan kemudian dipakai
pengecekan posisi-posisi bowplank yang akan dibangun. Adapun pelaksanaan kegiatan
tersebut sebagai berikut :

1. Pengukuran titik kontrol horisontal


Pengukuran berupa pengecekan BM-BM di lapangan akan dilakukan dengan metode
poligon. Demikian juga halnya pengecekan untuk titik-titik ukur bantu yang disebar dari BM
referensi akan dicek dengan metode diatas.

2. Pengukuran titik kontrol vertikal


Dari titik-titik BM dan titik bantu yang ditentukan diatas, pengukuran titik kontrol vertikal
akan dilakukan dengan metode water passing.

Metode Pelaksanaan Preservasi Jalan Yetti - Senggi - Mamberamo II (UMYC)


Pekerjaan pengukuran dan pengecekan survey akan dilaksanakan selama minggu-
minggu pertama sampai reportase survey mendapatkan approval dari engineer lapangan.
Pada saat pengukuran peta situasi, selalu melakukan koordinasi dengan pihak direksi. Hasil
dari pengukuran ini kemudian Kami dokumentasikan.

c. Manajemen dan Keselamatan Lalu Lintas


Manajemen Lalu Lintas selama Pekerjaan Konstruksi dimaksudkan agar pelaksanaan
konstruksi berlangsung dengan efisien tanpa menghambat sirkulasi arus lalu lintas di lokasi
tersebut.

Manajemen Lalu Lintas Masa Konstruksi bertujuan :


1. Menjamin arus lalu lintas lancar
2. Mencegah kecelakaan lalu lintas internal
3. Mencegah kemacetan lalu lintas karena terhambatnya arus sirkulasi lalu lintas
4. Memudahkan mobilisasi dan pelaksanaan pekerjaan alat – alat berat

MANAJEMEN LALU LINTAS

Metode Pelaksanaan Preservasi Jalan Yetti - Senggi - Mamberamo II (UMYC)


Traffic management pada saat pekerjaan siang hari :
1. Rambu-rambu yang harus ada : Hati-hati ada kendaraan keluar masuk proyek, Awas ada
pekerjaan, Hati-hati.
2. Petugas / flagman menggunakan Bendera Merah dan Hijau.
3. Rubber Cone ditempatkan untuk mengarahkan arah traffic yang dikendalikan.

Traffic management pada saat pekerjaan malam hari :


1. Lampu rotator di arah jalan yang memasuki lokasi proyek
2. Petugas / flagman menggunakan rompi (spot-light) dan flash light (merah dan hijau)
3. Rubber cone dipasang untuk mengarahkan arah traffic yang dikendalikan,
4. Rambu-rambu yang harus ada : Hati-hati ada kendaraan keluar masuk proyek, awas ada
pekerjaan, hati-hati.

RAMBU MASA PELAKSANAAN

RAMBU DARURAT
Metode Pelaksanaan Preservasi Jalan Yetti - Senggi - Mamberamo II (UMYC)
Metode Pelaksanaan Preservasi Jalan Yetti - Senggi - Mamberamo II (UMYC)
Metode Pelaksanaan Preservasi Jalan Yetti - Senggi - Mamberamo II (UMYC)
Metode Pelaksanaan Preservasi Jalan Yetti - Senggi - Mamberamo II (UMYC)
Metode Pelaksanaan Preservasi Jalan Yetti - Senggi - Mamberamo II (UMYC)
Metode Pelaksanaan Preservasi Jalan Yetti - Senggi - Mamberamo II (UMYC)
Metode Pelaksanaan Preservasi Jalan Yetti - Senggi - Mamberamo II (UMYC)
Pekerjaan Fisik

Pada Pelaksanaan paket pekerjaan Preservasi Jalan Yetti - Senggi - Mamberamo


II (UMYC) sumber pendanaan SBSN Tahun Anggaran 2020 - 2021, kami atas nama PT.
RIDLATAMA BAHTERA CONSTRUCTION apabila ditunjuk sebagai pemenang lelang akan
menerapkan sistem koordinasi yang terencana dan matang dengan semua pihak yang terkait
dengan pelaksanaan Kegiatan ini terutama dengan pihak Satuan Kerja Pelaksanaan Jalan
Nasional Wilayah I Provinsi Papua (Jayapura) selaku pemilik kegiatan.

Adapun tahapan yang akan kami laksanakan adalah sebagai berikut :


- Pekerjaan Persiapan

Metode Pelaksanaan Preservasi Jalan Yetti - Senggi - Mamberamo II (UMYC)


Setelah Surat Perintah Mulai Kerja (SPMK) kami terima, akan segera kami tindak lanjuti
dengan mempersiapkan kelengkapan baik administrasi maupun fisik di lapangan.
Dalam hal ini persiapan administrasi yang akan kami laksanakan yaitu pengurusan Surat
Pemberitahuan dan Perijinan kepada pihak-pihak terkait perihal akan dilaksanakannya
pekerjaan Preservasi Jalan Yetti - Senggi - Mamberamo II (UMYC)
Adapun Pihak yang kami maksud antara lain :
 Pengguna Jasa/ Pengguna Anggaran
Berupa pemberitahuan untuk segera melaksanakan Rapat Persiapan Pelaksanaan (Pre
Constructions Meeting) guna membahas Sinkronisasi Struktur Organisasi dan
Permasalahan yang ada di lapangan serta Rencana Kerja yang akan kami laksanakan;
 Direksi Pekerjaan
Pemberitahuan Kepada Direksi Pekerjaan selain untuk segera melaksanakan Rapat
Persiapan Pelaksanaan (Pre Constructions Meeting) juga Pemberitahuan untuk memulai
Pekerjaan, Pengajuan MC-0%, Request Pekerjaan dan Penyiapan Laporan-laporan
pelaksanaan pekerjaan.
 Aparatur Pemerintahan
Pemberitahuan kepada pejabat pemerintahan baik Desa, Kecamatan maupun Dinas terkait
terutama Kepolisian demi kelancaran Pekerjaan Persiapan

1.2. Mobilisasi

Mobilisasi diselesaikan dalam jangka waktu 60 hari terhitung mulai tanggal mulai
kerja, kecuali penyediaan Fasilitas dan Pelayanan Pengendalian Mutu yang terdiri dari
tenaga ahli, tenaga terampil, dan sumber daya uji mutu lainnya yang siap operasional, harus
diselesaikan dalam waktu paling lama 45 hari

Selama 30 hari pertama sejak periode mobilisasi harus mengerahkan personil


tekniknya untuk melakukan survey lapangan dan membuat laporan tentang kondisi fisik
dan struktur dari perkerasan, drainase selokan, gorong-gorong, jembatan dan struktur lainnya
dan perlengkapan jalan lainnya seperti rambu jalan, patok kilometer dan pagar pengaman
Metode Pelaksanaan Preservasi Jalan Yetti - Senggi - Mamberamo II (UMYC)
Dalam waktu paling lambat 7 hari setelah SPMK, Penyedia Jasa harus melaksanakan
Rapat Persiapan Pelaksanaan (PCM) yang dihadiri Pengguna Jasa, Direksi Pekerjaan,
Direksi Teknik (bila ada), dan Penyedia Jasa untuk membahas semua hal baik yang teknis
maupun yang non teknis dalam kegiatan ini:
 Pendahuluan
 Sinkronisasi Struktur Organisasi
o Struktur Organisasi Pengguna Jasa
o Struktur Organisasi Penyedia Jasa
 Struktur Organisasi Direksi Pekerjaan
 Masalah-masalah Lapangan
o Ruang Milik Jalan (RUMIJA)
o Sumber-sumber Bahan
o Lokasi Base Camp
 Wakil Penyedia Jasa
 Pengajuan
 Persetujuan
 Dokumen Penyelesaian Pekerjaan/Penyerahan Pertama Pekerjaan Selesai
 Rencana Kerja
o Bagan Jadwal Pelaksanaan kontrak yang menunjukkan waktu dan urutan kegiatan
utama
o Rencana Mobilisasi
o Rencana Relokasi
o Rencana Keselamatan dan Kesehatan Kerja Konstruksi (RK3K)
o Program Mutu dalam bentuk Rencana Mutu Kontrak (RMK)
o Rencana Manajemen dan Keselamatan Lalu Lintas (RMKL)
o Rencana Inspeksi dan Pengujian
o Dokumen Rencana Pengelolaan dan Pemantauan Lingkungan (jika ada), Dokumen
Upaya Pengelolaan dan Pemantauan Lingkungan (jika ada), atau sekurang-
kurangnya standar dan prosedur pengelolaan lingkungan yang berlaku khusus untuk
kegiatan tersebut.
Metode Pelaksanaan Preservasi Jalan Yetti - Senggi - Mamberamo II (UMYC)
 Komunikasi dan Korespondensi
 Rapat Pelaksanaan dan Jadwal Pelaksanaan Pekerjaan
 Pelaporan dan Pemantauan
 Dalam waktu 7 hari setelah PCM, Penyedia Jasa harus menyerahkan Program
Mobilisasi (termasuk program perkuatan bangunan pelengkap antara lain jembatan, bila
ada) dan Jadwal Kemajuan Pelaksanaan kepada Direksi Pekerjaan untuk dimintakan
persetujuannya.
 Program mobilisasi harus menetapkan waktu untuk semua kegiatan mobilisasi yang
disyaratkan dan harus mencakup informasi tambahan berikut:
 Lokasi base camp Penyedia Jasa dengan denah lokasi umum dan denah detil di
lapangan yang menunjukkan lokasi kantor Penyedia Jasa, bengkel, gudang, mesin
pemecah batu, instalasi pencampur aspal, atau instalasi pencampur mortar beton, dan
laboratorium bilamana fasilitas tersebut termasuk dalam Lingkup Kontrak
 Jadwal pengiriman peralatan yang menunjukkan lokasi asal dari semua peralatan yang
tercantum dalam Daftar Peralatan yang diusulkan dalam Penawaran, bersama dengan
usulan cara pengangkutan dan jadwal kedatangan peralatan di lapangan
 Setiap perubahan pada peralatan maupun personil yang diusulkan dalam Penawaran
harus memperoleh persetujuan dari Direksi Pekerjaan.
 Suatu daftar detil yang menunjukkan struktur yang memerlukan perkuatan agar aman
dilewati alat-alat berat, usulan metodologi pelaksanaan dan jadwal tanggal mulai dan
tanggal selesai untuk perkuatan setiap struktur.
 Suatu jadwal kemajuan yang lengkap dalam format bagan balok (bar chart) yang
menunjukkan tiap kegiatan mobilisasi utama dan suatu kurva kemajuan untuk
menyatakan persentase kemajuan mobilisasi.
 Pekerjaan mobilisasi ini berkaitan dengan persiapan fisik di lapangan yang meliputi
kegiatan-kegiatan pendahuluan untuk mendukung permulaan proyek meliputi :

 Pembuatan Job Mix Design


Sebelum pekerjaan bersama dengan direksi pekerjaan dan konsultan supervisi
dilaksanakan terlebih dahulu dilaksakan pengambilan sampel bahan dari quary yang berada di
lokasi yang telah kami persiapkan, diantanya: batu, pasir, bahan Timbunan, Aspal serta

Metode Pelaksanaan Preservasi Jalan Yetti - Senggi - Mamberamo II (UMYC)


material pendukung yang dibutuhkan lainnya selanjutnya dibawa ke laboratorium job Mix
Formula/Job Mix Design yang akan dipakai sebagai acuan kerja dalam pelaksanaan proyek.

 Kantor Lapangan dan Fasilitasnya


Tahap berikutnya penentuan lokasi basecamp dan kantor pendukung yang akan
digunakan untuk keperluan sendiri pada jarak 50 km atau lebih dari kantor utama di
lapangan menyediakan, memelihara dan melengkapi satu ruangan pada setiap kantor
pendukung dengan ukuran sekitar 12 m2 yang digunakan staff direksi pekerjaan untuk setiap
kantor pendukung dan fasilitasnya, dilokasi proyek dan kemudian dilanjutkan dengan
mobilisasi peralatan yang diperlukan sesuai dengan tahapan pelaksaan pekerjaan. Fasilitas
yang diperlukan dalam kantor Lapangan di antaranya
 Meja Besar beserta kursi untuk rapat koordinasi lapangan;
 Seperangkat Komputer lengkap dengan Printer;
 Papan Tulis lengkap beserta alat tulis yang dibutuhkan;
 Papan untuk memasang Time Schedule dan informasi yang dibutuhkan dalam
pelaksanaan pekerjaan;
 Gambar Rencana (Shop Drawing);
 Buku Tamu dan Buku Direksi;
 Buku Laporan/Pantauan Cuaca;
 Kotak P3K.

 Direksi Keet
Menyediakan kantor lapangan untuk para pelaksana lapangan dan gudang material
tempat menyimpan bahan material serta alat-alat yang akan dan sedang dipakai selama
pelaksanaan pekerjaan.
Barak kerja dan gudang material harus dipelihara dan dijaga sehingga bahan material yang
akan dipakai tidak rusak saat akan digunakan.
Semua administrasi pendukung untuk pelaksanaan pekerjaan seperti gambar-gambar
kerja,buku laporan kemajuan phisik, data cuaca, buku saran direksi, buku tamu, Foto-Foto
pelaksanaan dan lain sebagainya harus selalu ada dan dipelihara serta disimpan secara baik
dikantor lapangan.

Metode Pelaksanaan Preservasi Jalan Yetti - Senggi - Mamberamo II (UMYC)


 Papan Nama Proyek.
Papan Nama ini digunakan sebagai identitas dan informasi mengenai proyek dan memenuhi
persyaratan antara lain :
 Papan nama proyek dibuat dengan ukuran atas persetujuan Direksi pekerjaan
 Papan nama dipelihara selama pelaksanaan proyek.
 Papan Nama Proyek memuat Informasi yang berkaitan dengan Paket Pekerjaan terkait
diwajibkan membuat papan nama kegiatan proyek yang dilaksanakan dan dipasang
dilokasi yang bisa dengan mudah terbaca umum, ukuran papan nama 1.20 m x 1.80 m,
sesuai petunjuk Direksi Pekerjaan.
 Sejak dikeluarkannya Surat Perintah Mulai Kerja dari PPK sampai selesainya pelaksanaan
pekerjaan, Kami membuat antara Lain :
- Laporan harian prestasi pelaksanaan pekerjaan;
- Laporan mingguan prestasi pelaksanaan pekerjaan;
- Laporan bulanan prestasi pelaksanaan pekerjaan;
- Laporan dan perhitungan hasil test laboratorium/quality control.
- Data pendukung perhitungan volume hasil pekerjaan.

 Fasilitas Laboratorium dan Pengujian


Tempat Kerja:
 Laboratorium haruslah merupakan bangunan terpisah
 Bangunan harus dilengkapi dengan lantai beton beserta fasilitas pembuangan
air kotor, dan dilengkapi dengan 2 buah AC masing-masing berkapasitas minimum 1,5
PK.
 Perlengkapan di dalam ruangan bangunan terdiri dari meja kerja, lemari, ruang
penyimpan yang dapat dikunci, tangki perawatan, laci arsip (filing cabinet), meja dan
kursi dengan mutu standar dan jumlah yang mencukupi kebutuhan.

Peralatan dan Perlengkapan:

Metode Pelaksanaan Preservasi Jalan Yetti - Senggi - Mamberamo II (UMYC)


 Peralatan dan perlengkapan laboratorium yang terdaftar dalam Spesifikasi harus
sudah disediakan dalam waktu paling lama 30 hari terhitung sejak Tanggal Mulai Kerja,
sehingga pengujian sumber bahan dapat dimulai sesegera mungkin.
 Alat-alat ukur seperti timbangan, proving ring, pengukur suhu, dan lainnya harus
dikalibrasi oleh instansi yang berwenang yang disetujui oleh Direksi Pekerjaan dengan
menunjukkan sertifikat kalibrasi yang masih berlaku.

Penyediaan dan pemeliharaan laboratorium lapangan harus memenuhi ketentuan


yang disyaratkan dalam Spesifikasi ini bersama dengan peralatan laboratorium lapangan,

Kajian Teknis Lapangan


Dengan petunjuk Direksi Teknis survey lapangan dilaksanakan untuk menentukan
kondisi fisik dan strucktural dari pekerjaan dan fasilitas yang ada dilokasi pekerjaan, sehingga
dimungkinkan untuk mengadakan peninjauan ulang terhadap rancangan kerja yang  telah
diberikan, Pada tahapan ini, hal yang akan kami siapkan antara lain :
 Survey Lapangan untuk peninjauan kembali rancangan
Selama 30 hari pertama sejak periode mobilisasi kami melakukan survey lapangan dan
membuat laporan tentang kondisi fisik dan struktur dari perkerasan, Drainase selokan,
gorong- gorong, jembatan dan struktur lainnya, dan perlengkapan jalan lainnya seperti
rambu jalan, patok kilometer, pagar pengaman. Survey menggunakan peralatan GPS untuk
ketepatan koordinat ( garis lintang-garis bujur)
 Mempersiapkan gambar
 Survey kondisi perkerasan, bahu jalan dan drainase eksisting
 Survey Detail Jembatan Eksisting.
2. Mengerjakan survey pelaksanaan rutin jalan dan jembatan
3. Penetapan titik pengukuran dan pekerjaan (setting out of work)
4. Tenaga Ahli Kajian teknis lapangan
5. Pengendalian Mutu bahan

1.8 Manajemen dan Keselamatan Lalu Lintas

Metode Pelaksanaan Preservasi Jalan Yetti - Senggi - Mamberamo II (UMYC)


Menyediakan perlengkapan jalan dan jembatan sementara dan Tenaga Manajemen
Keselamatan Lalu Lintas untuk mengendalikan dan melindungi para pekerja – pekerja, dan
pengguna jalan yang melalui daerah konstruksi. Menyediakan petugas bendera (flagmen)
dan/atau alat pengaman pemakai jalan sementara sepanjang Zona kerja saat diperlukan
selama masa pelaksanaan.penganturan lalu lintas selama masa konstruksi dalam rencana.
Pengaturan lalu lintas yang disediakan dan dipasang di kaji dan disetujui oleh pengawas
pekerjaan agar sesuai dengan ukuran, lokasi, reflektivitas (daya pantul), Visibilitas (daya
Penglihatan), kecocokan, dan Penggunaan yang sebagaimana mestinya sesuai dengan
kondisi kerja yang khusus.

Tujuan
Manajemen dan Keselamatan Lalu Lintas atau pengendalian lalu lintas atau kegiatan
pengaturan lalu lintas dalam pelaksanaan suatu proyek, dimaksudkan untuk mengatur dan
mengupayakan pengamanan lalu lintas kendaraan di Jalan pada area yang sedangdikerjakan
atau sekitar area tersebut pada saat pelaksanaan pekerjaan berlangsung. Hal ini dilakukan
dengan cara merencanakan, mempersiapkan, menyusun tata pemasangan sarana
pengamanan lalu lintas dengan segala perlengkapan untuk dipakai sepanjang berlangsungnya
pekerjaan/proyek. Berdasarkan kondisi lapangan dan jenis kegiatan yang akan dilaksanakan,
berikut ini disampaikan rencana pengaturan lalu lintas yang akan diterapkan.

Rencana Manajemen Dan Keselamatan Lalu lintas


Menjaga seluruh kegiatan pekerjaan sepanjang jalan dalam kondisi sedemikian agar
lalu lintas dapat terbuka dengan selamat dan seluruh pekerja, dan pengguna jalan terlindungi.
Menyiapkan dan mengajukan kepada pengawas pekerjaan, Rencana manajemen dan
Keselamatan Lalu lintas (RMKL) untuk kegiatannya selama masa pelaksanaan.
Pembagian Zona Pekerjaan jalan
Zona pekerjaan jalan di bagi menjadi empat zona berdasarkan fungsinnya (sesuai
dengan Instruksi Dirjen Bina Marga No. 02/IN/Db/2012 atau perubahannya. Bilamana
pekerjaan belum selesai, memasang marka sementara (pre marking), dan rambu sementara
atau perlengkapan jalan lainnya yang di butuhkan untuk menjamin keselamatan pengguna
jalan sebagaimana

Metode Pelaksanaan Preservasi Jalan Yetti - Senggi - Mamberamo II (UMYC)


Semua tenaga kerja paling sedikit berusia 18 tahun, dan tenaga kerja mengenakan
baju yang reflektif, sepatu boot dan helm kerja pada setiap saat selama jam kerja di dalam
daerah kerja.menyediakan petugas bendera (flagman)dan atau perlengkapan jalan sementara
pada setiap titik lokasi konflik antara lalu lintas umum dengan kendaraan dan/atau kegiatan
proyek

Pelaksanaan
Pengendalian lalu lintas dilaksanakan oleh suatu Tim yang bukan hanya menguasai
masalah lalu lintas saja tapi juga masalah teknik serta langsung bertanggungjawab pada
General Superintendent. Bagian ini juga melakukan koordinasi aktif kepada Konsultan dan
pihak pemberi tugas tentang waktu, perubahan jalur dan lainnya sehingga dapat diperkecil
segala kemungkinan buruk yang akan terjadi.

Pengaturan lalu-lintas ini terdiri dari :


 Penyediaan alat-alat pengatur lalu-lintas
 Pengecekan, perawatan dan perlindungan sepanjang area konstruksi
 Pemasangan alat-alat lalu lintas selama konstruksi

Pelaksanaannya akan dikonfirmasikan dengan pihak yang berwenang. Kontraktor


akanmemelihara jalan yang berpengaruh kepada area operasional dengan kondisi yang
baikyang tentunya bekerja sama dengan badan yang berwenang untuk mengatur

Metode Pelaksanaan Preservasi Jalan Yetti - Senggi - Mamberamo II (UMYC)


kelancaranlalu lintas agar terhindar dari kemacetan, seperti dengan Dinas Perhubungan dan
Kepolisian.
Dalam menyiapkan fasilitas pengaturan lalu lintas, maka sepanjang area kerja, alat-
alatpengatur lalu lintas akan dipasang, yaitu pada titik-titik tertentu sesuai dengan kebutuhan.

Pengaturan lalu lintas merupakan salah satu hal terpenting dalam pekerjaan pemasangan
Trash Rack Selama masa konstruksi, lalu lintas diatur dan dikontrol terus untuk mencegah
terjadinya kemacetan lalu lintas terutama pada saat siang hari dengan volume lalu lintas yang
padat. Pihak-pihak yang terkait dalam hal koordinasi adalah Polres/Polsek untuk pengaturan
lalu lintas dan DLLAJ untuk pengaturan parkir dan pengalihan arus lalu lintas.
Penanganan lalu lintas untuk kontrol dan pengaturan selama masa konstruksi sebagai berikut:
1. Jalan tidak boleh ditutup tanpa ijin dari pihak yang berwajib, dalam hal ini Polda/Poltabes
dan DLLAJ
2. Jika jalan terpaksa harus ditutup, lalu lintas harus dialihkan ke jalur lain

Metode Pelaksanaan Preservasi Jalan Yetti - Senggi - Mamberamo II (UMYC)


3. Lalu lintas harus dikontrol oleh petugas khusus atau Plug man Rambu-rambu lalu lintas
tidak boleh dalam ukuran kecil, harus jelas dan ditempatkan di posisi yang benar
4. Lampu penerangan kerja dan lampu isyarat/putar (rotary lamp) harus disiapkan saat waktu
malam
5. Kecelakaan akibat pekerjaan harus segera mungkin ditangani dan dilaporkan pada instansi
terkait
Untuk jalan dengan lalu lintas padat, konstruksi harus dikontrol lebih khusus sebagai berikut :
1. Konstruksi di siang hari jika pelaksanaan di malam hari tidak memungkinkan
2. Koordinasi dengan polisi lalu lintas untuk mengatur lalu lintas
3. Tidak menggunakan alat-alat berat yang besar jika tidak memungkinkan
4. Lalu lintas akan dialihkan ke jalur lain jika memungkinkan penduduk harus merasa
aman baik di trotoar maupun di dalam rumah, jembatan sementara akan disediakan
untuk akses sementara ke rumah

PERALATAN KESELAMATAN LALU LINTAS :


a. Rambu- rambu tetap
b. Rabu Portable
c. Rambu Elektronik

TENAGA / PERSONIL
1. Pekerja (Flagman)
2. Koordinator / Pengatur
Selain itu juga dilakukan pemasangan tolo- tolo atau Cone sebagai pengaman pekerja dan
kelancaran alat waktu pengerjaan berlangsung.

Metode Pelaksanaan Preservasi Jalan Yetti - Senggi - Mamberamo II (UMYC)


Lalu Lintas melewati Area Kerja

1.17 . Pengamanan Lingkungan


Setelah peralatan dan personil yang dibutuhkan sudah berada di lokasi pekerjaan, hal
pertama yang akan kami laksanakan adalah pembersihan lokasi pekerjaan. Pekerjaan ini
bertujuan untuk meyiapkan lokasi pekerjaan agar bersih dari semak belukar maupun material
yang mengganggu jalannya proses pelaksanaan pekerjaan. Pekerjaan Pembersihan
dilaksanakan setiap akan memulai pekerjaan dan selesai melakukan pekerjaan agar lebih
lancar. Pekerjaan ini dilakukan dengan membersihkan lokasi pekerjaan dari akar-akaran yang
melintasi jalan, sisa material yang akan digunakan maupun yang sudah tidak terpakai juga
harus dibersihkan dan dirapikan agar tidak mengganggu proses penyelesaian pekerjaan.
Pengaman terhadap pohon yang ada di kawasan pekerjaan.

Penanganan Dampak Lingkungan :


• Ketersediaan Dokumen Lingkungan AMDAL/UKL-UPL /SPPL
• Penyiapan RKPPL dan diserahkan saat rapat PCM.
• Pengelolaan lingkungan dilakukan diluar maupun di dalam lapangan termasuk
basecamp, jalan akses, dan instalasi lain.
• Pengangkutan dan kegiatan dilokasi sumber bahan dilaksanakan dengan cara yang
berwawasan lingkungan.
• Semua pekerjaan konstruksi dan pengangkutan harus dibatasi sesuai jam
pengoperasian
• Pengawasan pelaksanaan RKPPL oleh konsultan pengawas
Metode Pelaksanaan Preservasi Jalan Yetti - Senggi - Mamberamo II (UMYC)
1.2.1. Manajemen Mutu (Pengendalian Kualitas/Quality Control)
Program mutu di dalam manajemen mutu mempunyai dua komponen. Tiap komponen
dari program di alamatkan pada bahan, proses, kecakapan – kerja, produk dan dokumentasi
yang di tuangkan kedalam Rencana Mutu Kontrak (RMK). RMK disusun dan kemudian di
sajikan pada saat di adakan rapat persiapan pelaksanaan (PCM).

Rencana Kendali Mutu (QC Plan)


Pengendalian Mutu QC termasuk memantau menginspeksi dan menguji cara,metoda,
bahan . kecakapan kerja, proses produk dari semua aspek pekerjaan sebagaimana di
perlukan untuk memastikan kesesuaian dengan persyratan kontrak. Menyiapkan Rencana
Kendali Mutu (QC Plan) sesuai dengan Ketentuan - ketentuan kontrak dan menyerahkan
Rencana Pengendalian Mutu (QC Plan). Rencana Pengedalian Mutu (Qc Plan) tersusun
sebagaiman program ISO dan komitmen terhadap tujuh prinsip manajemen mutu dari ISO
Rencana Jaminan Mutu (QA plan) mencakup pekerjaan secara keseluruhannya,
termasuk tanpa pembatasan terhadap semua bahan yang di pasok, dan semua jenis dan
tahap pelaksana pada kegiatan.
Rencana itu dapat di jalankan seluruhnya atau sebagian oleh Sub-Penyedia Jasa atau
badan Organisasi mandiri yang memenuhi syarat (qualified). Program Pengendalian Mutu
Pekerjaan dilaksanakan sesuai dengan Rencan Pengendalian Mutu (QC plan) dan dikelola
dengan baik, dengan hasil pengujian yang memakili pelaksaan yang aktual. Hasil-hasil
tersebut akan dinlaporkan dengan akurat dan dalam suatu waktu tertentu.

b. Data dan Asumsi


i. Tidak ada pengadaan peralatan pengujian mutu dan perlengkapan perangkat alat tulis
kantor
ii. Hanya Jasa Pengendalian Mutu pekerjaan dilapangan selama masa pelaksanaan
pekerjaan
iii. Personil melakukan pengendalian mutu berdasarkan spesifikasi pekerjaan dan membuat
laporan mutu pekerjaan
iv. Manajemen Mutu sesuai ketentuan Ditjen Bina Marga

Metode Pelaksanaan Preservasi Jalan Yetti - Senggi - Mamberamo II (UMYC)


c. Urutan kerja
i. Penyedia setelah menerima SPMK mengusulkan personil Tenaga Ahli Mutu Pekerjaan
sbg Manajer Kendali Mutu
ii. Tenaga Ahli dibantu oleh Asisten Kendali Mutu yang berpengalaman dibidangnya dan
tenaga pendukung
iii. Melakukan Pengendalian Mutu semua pekerjaan dan membuat laporan secara berkala

d. Tenaga Personil
Masa Pelaksanaan Pekerjaan 18 Bulan
i. Ahli Kendali Mutu 19 Bulan
ii. Petugas Pengendali Mutu 19 Bulan
iii. Laporan Kendali Mutu 19 Bulan

Untuk menjamin agar diperoleh hasil kerja yang baik sesuai dengan mutu yang
disyaratkan, perlu dilakukan pengendalian mutu (quality control) terhadap pelaksanaan
pekerjaan yang antara lain sebagai kontrol terhadap :
 Seluruh material yang digunakan
 Pemilihan tenaga kerja
 Perawatan alat
 Test material di laboratorium dan lapangan

Melakukan pemeriksaan secara teratur, baik terhadap bahan-bahan yang digunakan


dalam pelaksanaanpekerjaan, maupun terhadap cara pelaksanaan pekerjaan sendiri.
Meskipun untuk hal-hal tersebut di atassudah ada penanggungjawabnya langsung, kiranya
perlu ditunjuk petugas khusus quality control yangdikoordinasikan oleh bagian Teknik dan
melakukan proses Quality Control dan prosedurnya yang telah berlaku diproyek yang
dilaksanakan.
Manajemen mutu di proyek akan melaksanakan semua kegiatan sistematik dan
terencana yang diterapkansebagai bagian dari sistem mutu perusahaan untuk menjamin
bahwa proses pelaksanaan di proyek secara simultan.
Metode Pelaksanaan Preservasi Jalan Yetti - Senggi - Mamberamo II (UMYC)
Manajemen Mutu memiliki tiga aspek;
a. Perencanaan Mutu
b. Kendali Mutu
c. Pemastian Mutu

Dalam Perencanaan Mutu mendefinisikan apa yang mereprentasikan kualitas dan


bagaimana kualitas itu akan di ukur (Dalam sistem Manajemen mutu di Bina Marga
perencanaan mutu ini adalah Rencana mutu Proyek dan Rencana Mutu kontrak) Kendali
mutu memeriksa output aktual untuk mengevaluasi kesesuaiannya dengan standar yang
telah ditetapkan dalam rencana. Dalam pemastian mutu (Quality Assurance), seluruh kualitas
proyek untuk melihat apakah standarnya telah dipenuhi.

Pekerjaan Persiapan
Pada awal pelaksanaan perlu dipersiapkan sarana dan prasarana kantor lapangan dan
fasilitasnya maupun kebutuhan yang lain diantaranya sebagai berikut :
 Base Camp Kontraktor dan Direksi Keet.
- Rencana kantor kontraktor dan fasilitanya yang akan ditentukan di kemudian hari.
- Gudang dan lain-lain , di buat juga berdekatan degan Base camp dan kantor, dengan
posisi dan detail gambar akan ditentukan kemudian.
- Barak Pekerja.
 Mobilisasi Peralatan Kerja
Untuk pelaksanaan dan penyelesaian pekerjaan, akan dimobilisasikan secara bertahap
peralatan-peralatan yang dibutuhkan, seperti Excavator dan sebagainya
 Perijinan-perijinan
Untuk kelancaran pelaksanaan, maka sejak dikeluarkannya Surat Perintah Mulai Kerja
(SPMK), akan segera mengurus perijinan - perijinan,a.l :
- Perijinan tinggal sementara
- Perijinan-perijinan lain yang dibutuhkan.
 Pengenalan Lokasi Pekerjaan
Hal-hal yang perlu diketahui antara lain :
a. Lokasi atau status jalan di dalam kota atau luar kota

Metode Pelaksanaan Preservasi Jalan Yetti - Senggi - Mamberamo II (UMYC)


b. Jarak tempuh dari AMP ke lokasi
c. Kepadatan, jenis dan karakteristik lalu lintas
d. Kondisi lapis pondasi perkerasan yang siap digelar lapis permukaan.

PENGUKURAN
a. Pengukuran dengan menggunakan alat waterpass maupun theodolit untuk Gambar
Rencana dan Gambar Kerja Dokumen yang mengatur tentang : tebal dan lebar
perkerasan, profil melintang dan memanjang, elevasi, kelandaian dan plan

b. Garis pedoman tersebut ditarik sekurang-kurangnya 200 m dan atau dipatok setiap 25 m
atau pada jalan lurus atau setiap 5 m pada tikungan (curve). Selain garis pedoman yang
ditentukan sebelumnya, juga kerb atau tepi perkerasan bias juga dijadikan pedoman bagi
operator mesin penghampar sesuai dengan gambar rencana

Metode Pelaksanaan Preservasi Jalan Yetti - Senggi - Mamberamo II (UMYC)


c. Pengukuran, Penggambaran dan perhitungan MC O %
Sebelum dimulai pekerjaan phisik maka dilakukan pengukuran untuk menentukan
Mutual Check Awal (MC 0%) yang sesuai dengan petunjuk direksi dan berdasarkan design
dan BM yang ada.
Peralatan yang akan digunakan meliputi :
I. Waterpass : 1 Unit
II. Total Station : 1 Unit
III. Bak / rambu Ukur : 1 Unit
IV. Tripod / Statif (kaki tiga) : 1 Unit
V. Roll Meter panjang 50 M : 2 Unit
VI. Meteran pendek : 1 Unit

 Gambar Rencana dan Gambar Kerja


Dokumen yang mengatur tentang tebal dan lebar perkerasan, profil melintang dan
memanjang, elevasi, kelandaian dan plan

 Spesifikasi Umum dan Khusus


Dokumen yang mengatur tentang lingkup pekerjaan dan pekerjaan-pekerjaan yang
terkait, tolerensi, standar rujukan, bahan dan persyaratannya, metoda (campuran,
produksi dan pelaksanaan), pengujian mutu, pengukurn dan pembayaran
Metode Pelaksanaan Preservasi Jalan Yetti - Senggi - Mamberamo II (UMYC)
 Syarat-syarat Umum Kontrak
Dokumen yang mengatur tentang : kewajiban dan tanggung jawab kontraktor, prosedur
dan mekanisme pemberian instruksi, pengaturan lalu lintas, masalahtenaga kerja,
hubungan dengan pihak ketiga dan lain-lain.

LOKASI PEKERJAAN

Metode Pelaksanaan Preservasi Jalan Yetti - Senggi - Mamberamo II (UMYC)


STRIPMAP PEKERJAAN

GAMBAR TYPIKAL PENANGANAN


Metode Pelaksanaan Preservasi Jalan Yetti - Senggi - Mamberamo II (UMYC)
TAHAPAN PEKERJAAN DALAM BENTUK BAR CHART

Metode Pelaksanaan Preservasi Jalan Yetti - Senggi - Mamberamo II (UMYC)


URUTAN PEKERJAAN DALAM BENTUK BARCHART
PRESERVASI JALAN YETTI - SENGGI - MAMBERAMO II (MYC)
PROVINSI PAPUA
2020 -2021
PT.RIDLATAMA BAHTERA CONSTRUCTION
Pekerjaan Rekonstruksi, Runtin kondisi Pemeliharaan Rutin Jalan dan Jembatan 540 HK
WAKTU PELAKSANAAN

M
AS
A
Minggu Ke

P
E
Pay Item Deskripsi Sat. Quantity

LAK
2020 2021

SAN
AAN
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37 38 39 40 41 42 43 44 45 46 47 48 49 50 51 52 53 54 55 56 57 58 59 60 61 62 63 64 65 66 67 68 69 70 71 72 73 74 75 76 77 1 hr

P
EK
Rekonstruksi Jalan Yetti - Senggi - Mamberamo II

E
RJA
AN
DIVISI 1. UMUM

5
40H
1.2 Mobilisasi

AR
LS

I
1.2 Mobilisasi 1,00
1.8 Manajemen dan Keselamatan Lalu Lintas
1.8.(1) Manajemen dan Keselamatan Lalu Lintas LS 1,00
1.17 Pengamanan Lingkungan Hidup
1.17.(1a) Pengujian pH Buah 9,00
1.17.(1b) Pengujian Oksigen Terlarut (DO) Buah 9,00
1.17.(1c) Pengujian Zat Padat Terlarut (TDS) Buah 9,00
1.17.(1d) Pengujian Zat Tersuspensi (TSS) Buah 9,00
1.17.(1e) Pengujian Biological Oxygen Demand (BOD) Buah 9,00
1.17.(1f) Pengujian Chemical Oxygen Demand (COD) Buah 9,00
1.17.(1g) Pengujian Colif orm Buah 9,00
1.17.(1h) Pengujian E. Coli Buah 9,00
1.17.(1i) Pengujian Destruksi Cu, Pb, Cd, Ni, Fe, Zn, Ag, Co, Mn Buah 9,00
1.17.(1j) Pengujian Temperatur (Suhu) Buah 9,00
1.17.(2a) Pengujian Vibrasi Lingkungan untuk Kenyamanan dan Kesehatan Buah 9,00
1.17.(2b) Pengujian tingkat getaran kendaraan bermotor Buah 9,00
1.17.(2c) Pengujian Parameter Kebisingan dan/atau Getaran Lainnya ……… Buah 9,00
1.17.(3b) Pengujian Sulfurdioksida (SO2) Buah 9,00
1.17.(3c) Pengujian Karbondioksida (CO2) Buah 9,00
1.17.(3d) Pengujian Hidro Carbon (HC)-CH4 Buah 9,00
1.17.(3f) Pengujian Total Partikulat (TSP) - Debu Buah 9,00
1.17.(3g) Pengujian Timah Hit am (Pb) Buah 9,00
1.19 Keselamatan dan Kesehatan Kerja
1.19 Keselamatan dan Kesehatan Kerja LS 1,00
1.21 Manajemen Mutu
1.21 Manajemen Mutu LS 1,00
DIVISI 2. DRAINASE
2.1.(1) Galian untuk Selokan Drainase dan Saluran Air M3 15.305,39
2.2.(1) Pasangan Batu dengan Mortar M3 5.197,50
DIVISI 3. PEKERJAAN TANAH DAN GEOSINTETIK
3.1.(1) Galian Biasa M3 12.222,90
3.2.(1a) Timbunan Biasa dari sumber galian M3 16.542,00
3.2.(2a) Timbunan Pilihan dari sumber galian M3 32.400,00
3.3.(1) Penyiapan Badan Jalan M2 108.000,00
DIVISI 5. PERKERASAN BERBUTIR
5.1.(1) Lapis Pondasi Agregat Kelas A M3 16.200,00
5.1.(2) Lapis Pondasi Agregat Kelas B M3 21.600,00
DIVISI 6. PERKERASAN ASPAL
6.1 (1) Lapis Resap Pengikat - Aspal Cair/Emulsi Liter 91.800,00
6.3(3) Lataston Lapis Aus (HRS-WC) Ton 12.339,00
6.3.(8) Bahan anti pengelupasan Kg 2.406,11
DIVISI 7. STRUKTUR
7.1 (7a) Beton strukur, fc’20 MPa M3 2.100,03
7.1 (10) Beton, fc’10 Mpa M3 148,15
7.3 (1) Baja Tulangan Polos-BjTP 280 Kg 81.251,81
7.9.(1) Pasangan Batu M3 5.860,39
DIVISI 9. PEKERJAAN HARIAN & PEKERJAAN LAIN-LAIN
9.1.(11) Alat Penggali (Excavator) 80 - 140 PK Jam 630,00
9.2.(1) Marka Jalan Termoplastik M2 5.130,00
9.2.(3a) Rambu Jalan Tunggal dengan Permukaan Pemantul Engineering Grade Buah 95,00
9.2.(3b) Rambu Jalan Ganda dengan Permukaan Pemantul Engineering Grade Buah 57,00
9.2.(5) Patok Pengarah Buah 2.000,00
9.2.(6a) Patok Kilometer Buah 19,00
Pemeliharaan Rutin Jalan Yetti - Senggi - Mamberamo II

DIVISI 10. PEKERJAAN PEMELIHARAAN KINERJA


10.1.(22) Pengendalian Tanaman M2 720.000,00 Pemeriksaan dan Pelaksanaan IndikatorJalan Pemeriksaan dan Pelaksanaan IndikatorJalan
Pemeliharaan Rutin Jembatan Yetti - Senggi - Memberamo I

DIVISI 10. PEKERJAAN PEMELIHARAAN KINERJA


10.2. Pemeliharaan Kinerja Jembatan Yetti - Senggi - Mamberamo II Ls 1,00 Pemeriksaan dan Pelaksanaan IndikatorJembatan Pemeriksaan dan Pelaksanaan IndikatorJembatan

JUMLAH KOMULATIF

PEKERJAAN UTAMA
Metode Pelaksanaan Preservasi Jalan Yetti - Senggi - Mamberamo II (UMYC)
1. Galian Biasa

Pengamanan Pekerjaan Galian


Selama pelaksanaan pekerjaan galian, lereng galian dijaga tetap stabil sehingga
mampu menahan pekerjaan, struktur atau mesin di sekitarnya, dipertahankan sepanjang
waktu, penyokong (shoring) dan pengaku (bracing) yang memadai dipasang bilamana
permukaan lereng galian mungkin tidak stabil. Bilamana diperlukan, menyokong atau
mendukung struktur di sekitarnya, yang jika tidak dilaksanakan dapat menjadi tidak stabil
atau rusak oleh pekerjaan galian tersebut. Untuk menjaga stabilitas lereng galian dan
keselamatan pekerja maka galian tanah > 5 m dibuat bertangga dengan teras selebar 1
meter atau yang diperintahkan Direksi Pekerjaan
Peralatan berat tidak diijinkan berada ≤ 1,5 m dari tepi galian parit, terkecuali
bilamana pipa atau struktur lainnya yang telah terpasang dan galian tersebut telah ditimbun
kembali dengan bahan yang disetujui dan telah dipadatkan. Semua galian terbuka diberi
rambu peringatan dan penghalang (barikade) yang cukup untuk mencegah pekerja atau
orang lain terjatuh ke dalamnya.

Peralatan
- Excavator untuk menggali
- Dump Truck untuk memuat,
- Disposal Area akan ditentukan disekitar lokasi pekerjaan atau pada daerah lain atas
persetujuan Direksi. Lokasi yang diambil diusahakan tidak mengganggu lingkungan
Tahapan Pekerjaan Galian Biasa sebagai berikut :
1. Pekerjaan persiapan
 Mengajukan request kepada Direksi Pekerjaan untuk mendapat persetujuan serta
arahan nantinya dilapangan.
 Pengukuran dan pemasangan bowplank atau menentukan kedalaman galian.
Pengukuran dilaksanakan dengan menggunakan alat ukur theodolit dengan
mempedomani hasil rekayasa yang telah ditentukan oleh Pengawas Pekerjaan.
Pemasangan bowplank dilakukan setelah hasil dari pengukuran dan Request
Pekerjaan disetujui oleh pihak Pengawas Pekerjaan.

Metode Pelaksanaan Preservasi Jalan Yetti - Senggi - Mamberamo II (UMYC)


 Mempersiapkan alat bantu kerja, baik peralatan yang digunakan secara (termasuk
alat ukur dan alat pelindung diri) atau peralatan bermesin (alat berat) yang perlu
digunakan untuk menyelesaikan pekerjaan galian.
 Lakukan pemeriksaan pada kondisi lingkungan di sekitar lokasi penggalian mengenai
kemungkinan adanya jaringan pipa, kabel, dan kemungkinan adanya lokasi-lokasi
yang memerlukan penanganan khusus contohnya daerah yang rawan longsor atau
terendam air.
2. Pelaksanaan 
 Tanah digali menggunakan alat excavator dengan ukuran dan kedalaman sesuai
gambar kerja atau petunjuk Pengawas pekerjaan
 Rapikan dasar galian secara manual dengan alat bantu seperti cangkul, sekop, dan
alat bantu lain yang diperlukan.
 Kalau tidak ada ketentuan lain, maka besarnya kemiringan yang dimaksud
disesuaikan dengan keadaan jenis tanah setempat dan galian .
 Dasar dan sisi galian, dimana akan didirikan bangunan selesai dengan rapi menurut
duga / tingkat dan dimensi yang dikehendaki Pengawas Pekerjaan
 Apabila waktu penggalian material yang digali melampaui garis dan tingkat yang telah
ditentukan, maka galian yang melampaui batas tadi ditimbuni lagi seluruhnya dengan
material yang terpilih kemudian ditumbuk atau digilas lapis demi lapis yang tebalnya
lebih dari 15 cm
 Pasang rambu peringatan dan barikade di sekitar lokasi pekerjaan agar tidak
membahayakan para pengguna jalan 
 Menjaga agar galian bebas dari air selama masa pembangunan. Cara menjaga galian
bebas dari air, pengeringan dan pembuangan air dengan cara yang disetujui oleh
Pengawas Pekerjaan
 Tanah yang digali dikumpulkan umumnya berada disisi jalan atau di sekitar galian

Produktifitas alat pada lingkup pekerjaan Galian Biasa


Lingkup Pekerjaan Volume Alat Produktivitas alat
per hari
(Rekonstruksi Jalan) 12.222,90 M3 Dumptruck, Excavator dan alat 242,94 M3
Metode Pelaksanaan Preservasi Jalan Yetti - Senggi - Mamberamo II (UMYC)
Pekerjaan Tanah bantu

2. Timbunan Pilihan dari sumber galian

Toleransi dimensi
a) Elevasi dan kelandaian akhir setelah pemadatan tidak lebih tinggi atau lebih rendah 2 cm
dari yang ditentukan atau disetujui.
b) Seluruh permukaan akhir timbunan yang terekspos cukup rata dan memiliki kelandaian
yang cukup untuk menjamin aliran air permukaan yang bebas.
c) Permukaan akhir lereng timbunan tidak boleh bervariasi lebih dari 10 cm dari garis profil
yang ditentukan.
d) Timbunan tidak boleh dihampar dalam lapisan dengan tebal padat lebih dari 20 cm atau
dalam lapisan dengan tebal padat kurang dari 10 cm.

Alat :
Motor Grader, Wheel loader, Dump Truck, Vibratorry Roller dan alat bantu.
Bahan timbunan pilihan
• Timbunan pilihan terdiri dari bahan tanah atau batu yang memenuhi ketentuan, bila diuji
sesuai dengan SNI 03-1744-1989, timbunan pilihan memiliki CBR paling sedikit 10 %
setelah 4 hari perendaman bila dipadatkan sampai 100 % kepadatan kering maksimum
sesuai dengan SNI 03-1742-1989.
• Bahan timbunan pilihan dapat berupa pasir atau kerikil atau bahan berbutir bersih lainnya
dengan Indeks Plastisitas maksimum 6 %.

Metode Pekerjaan timbunan pilihan dari sumber galian sebagai berikut :


Persiapan

1. Mengirim (workplan) termasuk peralatan, personil kerja dan gambar kerja yang akan
digunakan, untuk memperoleh persetujuan dari Direksi Pekerjaan sebelum pekerjaan
dimulai
2. Meyiapkan peralatan berat yang dalam kondisi baik.
3. Melakukan request material dan pekerjaan kepada direksi, konsultan dan pengawas.
4. Melakukan persiapan lokasi pekerjaan berupa : pengukuran dan pemasangan marking
pada area pekerjaan, pembersihan lokasi pekerjaan, dimana bebas dari material organik
dan anorganik.
Metode Pelaksanaan Preservasi Jalan Yetti - Senggi - Mamberamo II (UMYC)
Penghamparan timbunan
a) Timbunan ditempatkan ke permukaan yang telah disiapkan dan disebar dalam lapisan
yang merata yang bila dipadatkan akan memenuhi toleransi tebal lapisan yang
disyaratkan.
b) Tanah timbunan diangkut langsung oleh Dump Truck dari lokasi sumber galian (quarry)
ke permukaan yang telah disiapkan pada saat cuaca cerah dan disebarkan.
c) Bahan timbunan dihampar dengan motor grader sesuai dengan patok pembatas / koridor
rencana kontruksi bangunan (misalnya tanggul badan jalan dan lain-lain) sesuai dengan
Gambar Desain.

Pemadatan timbunan
a) Hasil hamparan timbunan pilihan disiram air dengan menggunakan Water Tanker lalu
dipadatkan dengan Vibratory Roller sampai mencapai ketabalan dan kepadatan sesuai
dengan spesifikasi teknik.
b) Apabila diperlukan selama hamparan, dilakukan pembersihan kotoran (misalnya akar dan
lain-lain), dari bahan timbunan dengan tenaga kerja khusus.
c) Pemadatan timbunan tanah dilaksanakan hanya bilamana kadar air bahan berada dalam
rentang 3 % di bawah kadar air optimum sampai 1 % di atas kadar air optimum.
d) Seluruh timbunan batu ditutup dengan satu lapisan atau lebih setebal 20 cm dari bahan
bergradasi menerus dan tidak mengandung batu yang lebih besar dari 5 cm serta mampu
mengisi rongga-rongga batu pada bagian atas timbunan batu tersebut
e) Setiap lapisan timbunan yang dipadatkan seperti yang disyaratkan, diuji kepadatannya
sebelum lapisan berikutnya dihampar.
f) Timbunan dipadatkan mulai dari tepi luar dan bergerak menuju ke arah sumbu jalan
sedemikian rupa sehingga setiap ruas akan menerima jumlah usaha pemadatan yang
sama.
g) Bilamana bahan timbunan dihampar pada kedua sisi pipa atau drainase beton atau struktur,
maka dilakukan sedemikian rupa agar timbunan pada kedua sisi selalu mempunyai elevasi
yang hampir sama.
h) Bilamana bahan timbunan dapat ditempatkan hanya pada satu sisi abutment, tembok
sayap, pilar, tembok penahan atau tembok kepala gorong-gorong, maka tempat-tempat

Metode Pelaksanaan Preservasi Jalan Yetti - Senggi - Mamberamo II (UMYC)


yang bersebelahan dengan struktur tidak boleh dipadatkan secara berlebihan karena dapat
menyebabkan bergesernya struktur atau tekanan yang berlebihan pada struktur.
i) Timbunan yang bersebelahan dengan ujung jembatan tidak boleh ditempatkan lebih tinggi
dari dasar dinding belakang abutment sampai struktur bangunan atas telah terpasang.
j) Timbunan pada lokasi yang tidak dapat dicapai dengan peralatan pemadat mesin gilas,
dihampar dalam lapisan horizontal dengan tebal gembur tidak lebih dari 15 cm dan
dipadatkan dengan penumbuk loncat mekanis atau timbris (tamper) manual dengan berat
minimum 10 kg.
k) Timbunan pilihan di atas tanah rawa mulai dipadatkan pada batas permukaan air dimana
timbunan terendam, dengan peralatan yang disetujui.

Pengendalian mutu di lapangan


1. Timbunan tidak boleh ditempatkan, dihampar atau dipadatkan sewaktu hujan, dan
pemadatan tidak boleh dilaksanakan setelah hujan atau bilamana kadar air bahan berada
di luar rentang yang disyaratkan.
2. Jumlah pengujian yang diperlukan untuk persetujuan awal mutu bahan paling sedikit 3
contoh yang mewakili sumber bahan yang diusulkan, yang dipilih mewakili rentang mutu
bahan yang mungkin terdapat pada sumber bahan.
3. Uji tes Sandcone dan CBR

Produktifitas alat pada lingkup pekerjaan Timbunan Pilihan dari sumber galian
Lingkup Pekerjaan Volume Alat Produktivita
s alat per
hari
(Rekonstruksi Jalan) 32.400,00 M3 Dumptruck, Motor grader, 330,61 M3
Pekerjaan Tanah Vibratory roller, water tanker dan
alat bantu

3. Lapis Pondasi Agregat Kelas A

Metode Pelaksanaan Pekerjaan Lapis Pondasi Agregat Kelas A sebagai berikut :

Persiapan
1. Menyiapkan paling sedikit 21 hari sebelum tanggal yang diusulkan dalam penggunaan
setiap bahan untuk pertama kalinya sebagai lapis pondasi agregat :
o Dua contoh masing-masing 50 kg bahan.

Metode Pelaksanaan Preservasi Jalan Yetti - Senggi - Mamberamo II (UMYC)


o Pernyataan perihal asal dan komposisi setiap bahan yang diusulkan untuk lapis
pondasi agregat, dan hasil pengujian laboratorium yang membuktikan bahwa sifat-sifat
bahan yang ditentukan.
2. Melaksanakan pengambilan contoh material (sampling) pada beberapa titik untuk dites di
laboratorium. Jenis tes yang dilaksanakan meliputi dan tidak terbatas pada:
1. Batas Cair dengan Alat Casagrande ( SNI 03-1967-1990)
2. Pengunjian Batas Plastis ( SNI 03-1966-1990)
3. Keausan Agregat dengan Mesin LA (SNI 03-1966-1990)
4. Kepadatan Berat Untuk Tanah (SNI 03-1743 1989)
5. Gumpalan Lempung dan Butir-Butir Mudah Pecah dalam Agregat (SK SNI M –01- 1994-
03)
6. Kepadatan Lapangan dg Konus Pasir ( SNI 03-2827-1992)
7. Kepadatan Berat Untuk Tanah ( SNI 03-1743-1989)
8. Pengujian CBR Laboratorium ( SNI 03-1744-1989)

Selanjutnya dilakukan pembuatan Job Mix Formula, sehingga didapat komposisi material
yang akan dipergunakan. Berikutnya juga dilakukan Trial Compaction, guna mengetahui
berapa jumlah lintasan masing - masing alat yang akan digunakan, untuk mendapatkan nilai
kepadatan sesuai dengan Spesifikasi.
Cuaca
Lapis pondasi agregat tidak boleh ditempatkan, dihampar, atau dipadatkan sewaktu
turun hujan, dan pemadatan tidak boleh dilakukan setelah hujan atau bila kadar air bahan jadi
tidak berada dalam rentang yang ditentukan.
Bahan
1. Sumber bahan
2. Fraksi agregat kasar
3. Fraksi agregat halus
4. Sifat-sifat bahan yang disyaratkan
5. Pencampuran bahan untuk lapis pondasi agregat
Pencampuran bahan untuk memenuhi ketentuan yang disyaratkan dikerjakan di lokasi
crushing plant atau pencampur yang disetujui, dengan menggunakan cara mekanis yang

Metode Pelaksanaan Preservasi Jalan Yetti - Senggi - Mamberamo II (UMYC)


telah dikalibrasi untuk memperoleh campuran dengan proporsi yang benar. Tidak
dibenarkan melakukan pencampuran di lapangan.
Penyiapan penghamparan
a. Bilamana lapis pondasi agregat akan dihampar pada perkerasan atau bahu jalan lama,
semua kerusakan yang terjadi pada perkerasan atau bahu jalan lama diperbaiki terlebih
dahulu.
b. Lokasi yang telah disediakan untuk pekerjaan lapisan pondasi agregat disiapkan dan
mendapatkan persetujuan terlebih dahulu.
c. Bilamana lapis pondasi agregat akan dihampar langsung di atas permukaan perkerasan
aspal lama, maka harus diperlukan penggaruan atau pengaluran pada permukaan
perkerasan aspal lama agar diperoleh tahanan geser yang lebih baik.
Penghamparan
a. Lapis pondasi agregat dibawa ke badan jalan sebagai campuran yang merata dan
dihampar pada kadar air dalam rentang yang disyaratkan
b. Setiap lapis dihampar pada suatu operasi dengan takaran yang merata agar menghasilkan
tebal padat yang diperlukan dalam toleransi yang disyaratkan. Bilamana akan dihampar
lebih dari satu lapis, maka lapisan-lapisan tersebut diusahakan sama tebalnya.
c. Lapis pondasi agregat dihampar dan dibentuk dengan salah satu metode yang disetujui
yang tidak meyebabkan segregasi pada partikel agregat kasar dan halus. Bahan yang
bersegregasi diperbaiki atau dibuang dan diganti dengan bahan yang bergradasi baik.
d. Tebal padat minimum untuk pelaksanaan setiap lapisan 2 kali ukuran terbesar agregat
lapis pondasi. Tebal padat maksimum tidak boleh melebihi 20 cm.

Pemadatan
a. Segera setelah pencampuran dan pembentukan akhir, setiap lapis dipadatkan menyeluruh
dengan alat pemadat yang cocok dan memadai dan disetujui, hingga kepadatan paling
sedikit 100 % dari kepadatan kering maksimum (modified) seperti yang ditentukan oleh SNI
03-1743-1989, metode D.
b. Pemadatan dilakukan hanya bila kadar air dari bahan berada dalam rentang 3 % di bawah
kadar air optimum sampai 1 % di atas kadar air optimum, dimana kadar air optimum adalah
seperti yang ditetapkan oleh kepadatan kering maksimum (modified) yang ditentukan oleh
SNI 03-1743-1989, metode D.
Metode Pelaksanaan Preservasi Jalan Yetti - Senggi - Mamberamo II (UMYC)
c. Operasi penggilasan dimulai dari sepanjang tepi dan bergerak sedikit demi sedikit ke arah
sumbu jalan, dalam arah memanjang. Pada bagian yang ber ”superelevasi”, penggilasan
dimulai dari bagian yang rendah dan bergerak sedikit demi sedikit ke bagian yang lebih
tinggi. Operasi penggilasan harus dilanjutkan sampai seluruh bekas roda mesin gilas hilang
dan lapis tersebut terpadatkan secara merata.
d. Bahan sepanjang kerb, tembok, dan tempat- tempat yang tak terjangkau mesin gilas
dipadatkan dengan timbris mekanis atau alat pemadat lainnya yang disetujui.

Pengujian
1. Jumlah data pendukung pengujian bahan yang diperlukan untuk persetujuan awal
mencakup seluruh jenis pengujian yang disyaratkan minimum 3 contoh yang mewakili
sumber bahan yang diusulkan.
2. Setelah persetujuan mutu bahan lapis pondasi agregat yang diusulkan, seluruh jenis
pengujian bahan akan diulangi lagi, bila terdapat perubahan mutu bahan atau metode
produksinya.
3. Suatu program pengujian rutin pengendalian mutu bahan dilaksanakan untuk
mengendalikan ketidakseragaman bahan yang dibawa ke lokasi pekerjaan. Pengujian lebih
lanjut dilakukan untuk setiap 1.000 m3 bahan yang diproduksi paling sedikit meliputi tidak
kurang dari 5 pengujian indeks plastisitas, 5 pengujian gradasi partikel, dan 1 penentuan
kepadatan kering maksimum menggunakan SNI 03-1743-1989, metode D. Pengujian CBR
harus dilakukan dari waktu ke waktu sesuai kebutuhan.
4. Kepadatan dan kadar air bahan yang dipadatkan secara rutin diperiksa, menggunakan SNI
03-2827-1992. Pengujian dilakukan sampai seluruh kedalaman lapis tersebut pada lokasi
yang ditetapkan, tetapi tidak boleh berselang lebih dari 200 m.

Metode Pelaksanaan Preservasi Jalan Yetti - Senggi - Mamberamo II (UMYC)


a. Pada permukaan semua lapis pondasi agregat tidak boleh terdapat ketidak rataan
yang dapat menampung air dan semua punggung (camber) permukaan itu sesuai
dengan yang ditunjukkan dalam Gambar.
b. Tebal total minimum lapis pondasi agregat kelas A tidak boleh kurang 1 cm dari tebal
yang disyaratkan.
c. Pada permukaan lapis pondasi agregat kelas A yang disiapkan untuk lapisan resap
pengikat atau pelaburan permukaan, bilamana semua bahan yang terlepas dibuang
dengan sikat yang keras, maka penyimpangan maksimum pada kerataan permukaan
yang diukur dengan mistar lurus sepanjang 3 m, diletakkan sejajar atau melintang
sumbu jalan, maksimum 1 cm.
5. Untuk bahu jalan tanpa laburan aspal, permukaan akhir yang telah dipadatkan tidak boleh
berbeda lebih dari 1,5 cm di bawah atau di atas elevasi rancangan, pada setiap titik.
Permukaan akhir bahu jalan, tidak boleh lebih tinggi maupun lebih rendah 1 cm terhadap
tepi jalur lalu-lintas yang bersebelahan. Lereng melintang tidak boleh bervariasi lebih dari 1
% dari lereng melintang rancangan

Produktifitas alat pada lingkup pekerjaan Lapis pondasi Agregat Kelas A


Lingkup Pekerjaan Volume Alat Produktivitas
alat per hari
Rekonstruksi Jalan) 16.200,00 M3 Dumptruck,Wheel Loader ,Motor 192,86 M3
Pekerjaan Perkerasan Grader, Vibratory roller, water
Berbutir tanker dan alat bantu

Metode Pelaksanaan Preservasi Jalan Yetti - Senggi - Mamberamo II (UMYC)


4. Lapis Pondasi Agregat Kelas B

Gradasi untuk Lapis Pondasi Agregat harus memenuhi seperti table dibawah ini

Tabel : Gradasi Lapis Pondasi Agregat


Ukuran Ayakan Persen Berat Yang Lolos
ASTM (mm) Kelas B
2” 50 100
1 ½” 37,5 88 - 95
1“ 25,0 70 - 85
3/8” 9,50 30 - 65
No.4 4,75 25 - 55
No.10 2,0 15 - 40
No.40 0,425 8 - 20
No.200 0,075 2-8

Tabel : Sifat – sifat Lapis Pondasi Agregat


Sifat – sifat Kelas B
Abrasi dari Agregat Kasar (SNI 2417:2008) 0 - 40 %
Indek Plastisitas (SNI 1966:2008) 0 - 10
Hasil kali Indek Plastisitas dng. % Lolos Ayakan -
No.200
Batas Cair (SNI 1967:2008) 0 - 35
Bagian Yang Lunak (SNI 03-4141-1996) 0-5%
CBR (SNI 03-1744-1989) min.60 %
Metode Pelaksanaan Pekerjaan Lapis Pondasi Aggregat Kelas B sebagai berikut:
Persiapan
1. Sebelum melakukan pekerjaan membuat request dan diserahkan kepada Pengawas
pekerjaan untuk disetujui.
2. Pencampuran bahan dikerjakan di instalasi di lokasi pemecah batu atau tempat yang
disetujui dengan komposisi yang benar / sesuai dengan JMF.
3. Sebelum dilakukan penghamparan terlebih dahulu penyiapan tanah dasar atau perbaikan -
perbaiakan yang diperlukan
4. Lokasi yang disiapkan untuk pekerjaan Lapis Pondasi Agregat mendapat persetujuan
terlebih dahulu dari Direksi Pekerjaan paling sedikit 100 M

Penghamparan
a. Lapis pondasi agregat dibawa ke badan jalan sebagai campuran yang merata dan
dihampar pada kadar air dalam rentang.

Metode Pelaksanaan Preservasi Jalan Yetti - Senggi - Mamberamo II (UMYC)


b. Setiap lapis dihampar pada suatu operasi dengan takaran yang merata agar
menghasilkan tebal padat yang diperlukan dalam toleransi yang disyaratkan. Bilamana
akan dihampar lebih dari satu lapis, maka lapisan-lapisan tersebut diusahakan sama
tebalnya.
c. Lapis pondasi agregat dihampar dan dibentuk dengan salah satu metode yang disetujui
yang tidak meyebabkan segregasi pada partikel agregat kasar dan halus. Bahan yang
bersegregasi diperbaiki atau dibuang dan diganti dengan bahan yang bergradasi baik.
d. Tebal padat minimum untuk pelaksanaan setiap lapisan 2 kali ukuran terbesar agregat
lapis pondasi. Tebal padat maksimum tidak boleh melebihi 20 cm.

Pemadatan
a. Setiap lapis dipadatkan menyeluruh dengan alat pemadat yang cocok dan memadai dan
disetujui,
b. Kepadatan paling sedikit 100 % dari kepadatan kering maksimum (modified) seperti yang
ditentukan oleh SNI 03-1743-1989, metode D.
c. Pemadatan dilakukan hanya bila kadar air dari bahan berada dalam rentang 3 % di bawah
kadar air optimum sampai 1 % di atas kadar air optimum, dimana kadar air optimum
ditentukan oleh SNI 03-1743-1989, metode D.
d. Penggilasan dimulai dari sepanjang tepi dan bergerak sedikit demi sedikit ke arah sumbu
jalan, dalam arah memanjang. Pada bagian yang ber ”superelevasi”.
e. Penggilasan dimulai dari bagian yang rendah dan bergerak sedikit demi sedikit ke bagian
yang lebih tinggi.
f. Penggilasan dilanjutkan sampai seluruh bekas roda mesin gilas hilang dan lapis tersebut
terpadatkan secara merata.
g. Bahan sepanjang kerb, tembok, dan tempat-tempat yang tak terjangkau mesin gilas
dipadatkan dengan timbris mekanis atau alat pemadat lainnya yang disetujui oleh direksi/
pengawas pekerjaan.

Pengendalian Mutu di Lapangan


Pengendalian mutu dilapangan dilakukan dengan pengujian sebagai berikut :
1. Uji CBR

Metode Pelaksanaan Preservasi Jalan Yetti - Senggi - Mamberamo II (UMYC)


Uji CBR adalah perbandingan antara beban penetrasi suatu bahan terhadap bahan standard
dengan kedalaman dan kecepatan penetrasi yang sama cara umum.
Perkerasan jalan harus memenuhi 2 syarat, yaitu
 Secara keseluruhan perkerasan jalan harus cukup kuat untuk Memikul berat kendaraan
yang akan memakainya.
 Permukaan jalan dapat menahan gaya gesekan dan keausan dari roda-roda kendaraan,
juga terhadap air dan hujan.
2. Uji Sand Cone
Sand cone test adalah pemeriksaan kepadatan tanah di lapangan dengan menggunakan
pasir Ottawa sebagai parameter kepadatan yang mempunyai sifat kering, bersih, keras,
tidak memiliki bahan pengikat sehingga dapat mengalir bersama

Produktifitas alat pada lingkup pekerjaan Lapis pondasi Agregat Kelas B


Lingkup Pekerjaan Volume Alat Produktivitas
alat per hari
Rekonstruksi Jalan) 21.600,00 M3 Dumptruck,Wheel Loader ,Motor 308,57 M3
Pekerjaan Perkerasan Grader, Vibratory roller, water
Berbutir tanker dan alat bantu

5. Lataston Lapis Aus (HRS-WC)

Pekerjaan Hotmix dilaksanakan sesuai dengan tahapan berikut :

1. Persiapan material
Material yang akan dipakai untuk pekerjaan Hotmix terlebih dahulu dilakukan pengujian
properties masing-masing material dan kombinasinya. Dari hasil pengujian ini akan dijadikan
dasar untuk komposisi campuran Hotmix yang akan digunakan sesuai dengan persyaratan.

2. Pemeriksaan Peralatan
o Mesin Penghampar (asphalt finisher) meliputi :
 Kebersihan alat
 Berfungsi atau tidak berfungsinya setiap bagian penting
 Pemeliharaan dilakukan juga pada saat menghentikan suatu operasi
o Alat penggilas roda besi (tandem roller), meliputi pemeriksaan :

Metode Pelaksanaan Preservasi Jalan Yetti - Senggi - Mamberamo II (UMYC)


 Permukaan roda besi
 Keausan atau goresan-goresan
 Scapeers
 Sistim transmisi, rem kemudi
o Alat penggilas roda karet (pneumatic tire roller), meliputi pemeriksaan :
 Sistim transmisi, rem dan kemudi
 Tekanan angin roda, apakah sudah sesuai dengan spesifikasi
 Jumlah roda dan ukuran serta konstruksinya
o Asphalt Sprayer, meliputi pemeriksaan :
 Pompa dan pemanas aspal
 Batang penyemprot aspal
o Dump truck, meliputi pemeriksaan :
 Bak pengangkut
 Harus bersih, rata, halus

3. Trial Mix dan Trial Compaction


Trial Mix dilaksanakan berdasarkan analisa dari hasil tes material yaitu dari Design Mix
Formula (DMF). Trial mix dilaksanakan untuk mengadakan Trial Compaction.
Dimana dari Trial Compaction akan didapat gambaran mengenai pelaksanaan yang
sebenarnya yaitu berupa :
 jenis alat pemadat dan kapasitasnya
 suhu hotmix pada saat pengamparan dan pemadatan
 Tebal gembur pada saat pemadatan
 jumlah lintasan yang diperlukan untuk memadatkan material

Metode Pelaksanaan Preservasi Jalan Yetti - Senggi - Mamberamo II (UMYC)


4. Staking Out
Melaksanakan staking out di lapangan untuk menentukan :
1. Patok Referensi. (elevasi dan koordinat)
2. Patok Centre Line.
3. Patok Batas Penggelaran Hotmix.

5. Penghamparan
Penyiapan lahan penghamparan
Segera setelah dilakukan perbaikan-perbaikan permukaan yang akan digelar dengan lapis
aspal beton dibersihkan dari bahan-bahan lepas (debu, pasir), tanah liat yang melekat, kotoran
dengan sapu, mesin pembersih atau penghembus bermesin sebelum dilakukan pelapisan
dengan lapis pengikat (tack coat).

Pelaksanaan Penghamparan Hotmix


Hotmix dari Asphalt Mixing Plan (AMP) diangkut dengan dump truck dengan suhu 135
o
C – 150 oC ke lokasi pekerjaan. Pada saat pengangkutan temperatur Hotmix dijaga dengan
jalan menutupinya dengan terpal. Penghamparan Hotmix dilakukan dengan cara menuangkan
Hotmix dari dump truck ke asphalt finisher dengan suhu 130 oC – 150 oC, selanjutnya asphalt
finisher tersebut melakukan penggelaran Hot Mix.
Apabila cuaca tidak memungkinkan (hujan) maka penghamparan akan dihentikan dan
dilanjutkan kembali setelah cuaca memungkinkan. Garis pedoman tersebut ditarik sekurang-
kurangnya 200 m dan atau dipatok setiap 25 m atau pada jalan lurus atau setiap 5 m pada
Metode Pelaksanaan Preservasi Jalan Yetti - Senggi - Mamberamo II (UMYC)
tikungan (curve). Selain garis pedoman yang ditentukan sebelumnya, juga kerb atau tepi
perkerasan biasa juga dijadikan pedoman bagi operator mesin penghampar sesuai dengan
gambar rencana

Tebal Lapisan Hamparan :


 Penentuan tebal lapisan dilakukan dengan mengatur ketinggian batang perata
sedemikian rupa sehingga tebal campuran lepas diperoleh dengan mengalikan tebal yang
diinginkan dalam desain dengan angka 1.25
 Pada pelapisan ulang jalan lama (overlay) sering ditemui keadaan yang tidak rata dari
jalan lama yang dapat menyebabkan performance dari hasil pelapisan juga tidak begitu
rata
 Dalam keadaan yang demikian maka biasanya dalam desain telah ditentukan perlu
adanya upaya mengadakan lapis aspal beton untuk meratakan permukaan jalan lama
sebelum digelar lapis aspal beton diatasnya
 Pada penghamparan Lapis Aspal Beton ini, penyesuaian ketebalan hamparan dengan
memutar ulir pengatur ketebalan dilakukan seminimum mungkin dan sangat perlu
memperhatikan keadaan kerataan lapis perkerasan lama yang ada didepannya sehingga
jika ada perubahan kerataan tidak perlu dilakukan secara mendadak
 Jika operator mesin penghampar bekerja dengan baik sekali mengikuti garis pedoman,
tidak ada kerusakan mekanis pada alat tersebut dan tidak ada cacat pada campuran

Metode Pelaksanaan Preservasi Jalan Yetti - Senggi - Mamberamo II (UMYC)


maka dapat diharapkan tidak diperlukannya pekerjaan hand raking dibelakang mesin
tersebut

Kerataan Melintang
Bilamana diukur dengan mistar lurus sepanjang 3 m yang diletakkan tepat di atas
permukaan jalan tidak boleh melampaui 5 mm untuk lapis aus dan lapis antara atau 10 mm
untuk lapis pondasi. Perbedaan setiap dua titik pada setiap penampang melintang tidak boleh
melampaui 5 mm dari elevasi yang dihitung dari penampang melintang yang ditunjukkan dalam
gambar rencana.

Kerataan Memanjang
Setiap ketidakrataan individu bila diukur dengan Roll Profilometer tidak boleh melampaui
5 mm. Bilamana campuran beraspal dihamparkan sebagai lapis perata maka tebal lapisan
tidak boleh melebihi 2,5 kali tebal nominal yang diberikan dalam Tabel dan tidak boleh kurang
dari diameter maksimum partikel yang digunakan.

Tabel : tebal minimum nominal campuran beraspal

Kemiringan melintang :
 Kemiringan melintang dapat dilakukan dengan mengatur screed sedemikian rupa sesuai
dengan kemiringan yang dikehendaki dalam desain

Metode Pelaksanaan Preservasi Jalan Yetti - Senggi - Mamberamo II (UMYC)


 Pada jalan dimana lapis aspal beton digelar diatas lapis pondasi berbutir, pembentukan
kemiringan telah dibuat sebelumnya pada lapis pondasi sehinggga bentuk kemiringan
telah terbentuk sebelumnya
 Pada lapisan ulang (overlay) jalan lama, maka perlu sekali diberi perhatian karena sering
kemiringan jalan lama tidak sesuai dengan kemiringan yang di kehendaki dalam desain
 Pengaturan kemiringan screed dilakukan dengan hati-hati agar diperoleh performance
lapisan baru yang baik
 Pada sambungan memanjang dengan lapisan telah padat (cold joint), perlu dilakukan
teknik penghamparan untuk memperoleh sambungan yang rata dan tidak kasar
 Material hamparan diletakkan sampai terjadi tumpang tindih dengan lapisan yang telah
dipadatkan dengan lebar 2.5 – 3 cm dengan ketebalan 0.25 dari tebal lapisan yang
diinginkan
 Untuk menghindari sambungan kasar dan tidak rata maka material kasar(coarse
aggregate) dikeluarkan dari lapisan overlap tadi dengan hati-hati
 Kemudian material overlap ini ditarik kembali dan diletakan persis disepanjang sambungan
memanjang pada sisi material yang akan dipadatkan, lalu pemadatan dimulai dengan
sambungan memanjang ini
 Teknik lain yang sering digunakan adalah seperti gambar di bawah ini, yaitu memotong
dengan sekop yang ujungnya persegi dan rata material overlap yang tercecer diatas
lapisan yang telah dipadatkan persis dibelakang paver
 Pada sambungan hot joint yaitu penghamparan yang dilakukan oleh dua paver bergerak
maju secara simultan dalam jarak yang dekat, sangat perlu diperhatikan ketebalan material
hamparan dengan tepat karena tidk akan dilakukan overlap
Sambungan
o Sambungan memanjang maupun melintang pada lapisan yang berurutan diatur
sedemikian rupa agar sambungan pada lapis satu tidak terletak segaris yang lainnya.
Sambungan memanjang diatur sedemikian rupa agar sambungan pada lapisan teratas
berada di pemisah jalur atau pemisah lajur lalu lintas.
o Campuran aspal tidak boleh dihampar di samping campuran aspal yang telah dipadatkan
sebelumnya kecuali bilamana tepinya telah tegak lurus. Sapuan aspal sebagai lapis

Metode Pelaksanaan Preservasi Jalan Yetti - Senggi - Mamberamo II (UMYC)


perekat untuk melekatkan permukaan lama dan baru harus diberikan sesaat sebelum
campuran aspal dihampar di sebelah campuran aspal yang telah digilas sebelumnya.

6. Pemadatan Hotmix
Pemadatan Hotmix Lataston Lapis Aus ( HRS- WC) terbagi dalam 3 tahap yaitu :
1. Pemadatan pertama dilaksanakan pada saat temperatur mencapai 125 oC s/d 145 oC
atau sekitar 0 - 10 menit sejak Hotmix digelar. Pemadatan ini menggunakan tandem
roller dengan jumlah lintasan sesuai dengan trial compaction.
2. Pemadatan antara dilaksanakan pada saat temperatur mencapai 100 oC s/d 125 oC
atau sekitar 10 - 20 menit sejak Hotmix digelar. Pemadatan ini menggunakan
pneumatic tire roller dengan jumlah lintasan sesuai dengan trial compaction.
3. Pemadatan terakhir dilaksanakan pada saat temperatur mencapai >95 oC atau sekitar
20 - 45 menit sejak Hotmix digelar. Penggelaran ini menggunakan tandem roller
dengan jumlah lintasan sesuai dengan trial compaction.

Metode Pelaksanaan Preservasi Jalan Yetti - Senggi - Mamberamo II (UMYC)


Hal-hal yang perlu diperhatikan pada saat pemadatan adalah :
a. Lapis Hotmix paling atas setiap section pemadatannya dibuat sedemikian rupa sehingga
memiliki kemiringan sesuai Design.
b. Patok referensi elevasi Hotmix, centre line, batas-batas Hotmix dan patok kemiringan agar
dibuat dengan jelas, diupdate sesuai dengan elevasi Hotmix yang telah diselesaikan dan
dijaga keberadaannya untuk memudahkan pemeriksaan dan pengontrolan pekerjaan.
c. Pemadatan pada jalan lurus dimulai dari tepi perkerasan sejajar as jalan menuju ke
tengah. Pada tikungan, pemadatan dimulai dari bagian yang rendah sejajar as jalan
menuju ke bagian lebih tinggi. Pada bagian tanjakan dan turunan dimulai dari bagian yang
rendah sejajar as jalan menuju ke bagian yang tinggi.
d. Tandem Roller pada lintasan pertama ditempatkan di muka.
e. Pada waktu pemadatan roda Tandem Roller dibasahi (dilap) dengan air.

7. Pengendalian Mutu dan Pemeriksaan di Lapangan


1. Kerataan Permukaan Perkerasan
Permukaan perkerasan diperiksa dengan mistar lurus sepanjang 3 m, dilaksanakan
tegak lurus dan sejajar dengan sumbu jalan. Toleransi sesuai dengan ketentuan/spesifikasi.
Pengujian untuk memeriksa toleransi kerataan yang disyaratkan dilaksanakan segera setelah
pemadatan awal, penyimpangan yang terjadi akan diperbaiki dengan membuang atau
menambah bahan sebagaimana diperlukan.

Metode Pelaksanaan Preservasi Jalan Yetti - Senggi - Mamberamo II (UMYC)


Selanjutnya pemadatan dilanjutkan seperti yang dibutuhkan dan setelah penggilasan
akhir, kerataan lapisan ini akan diperiksa kembali dan setiap ketidakrataan permukaan yang
melampaui batas-batas yang disyaratkan dan setiap lokasi yang cacat dalam tektur,
pemadatan atau komposisi akan diperbaiki sebagaimana mestinya.
2. Ketentuan Kepadatan
a. Kepadatan semua jenis campuran aspal yang telah dipadatkan, seperti yang ditentukan
dalam AASHTO T 166, tidak boleh kurang dari 97% Kepadatan Standar Kerja ( Job
Standard Density )
b. Cara pengambilan benda uji campuran aspal dan pemadatan benda uji di laboratorium
masing-masing sesuai dengan AASHTO T 168 dan SNI 06-2489- 1991 untuk ukuran
butir maksimum 25 mm atau ASTM D 5581 untuk ukuran maksimum 50 mm.
3. Jumlah Pengambilan Benda Uji Campuran Aspal
a. Pengambilan Benda Uji Campuran Aspal
Pengambilan benda uji dilakukan di instalasi pencampuran aspal dan di
lokasi pekerjaan, sesuai dengan jumlah produktifitas dari AMP.
b. Pengendalian Proses
Frekuensi pengujian yang diperlukan sebagai berikut :
 Aspal drum setiap 3√dari jumlah drum.
 Aspal curah setiap tangki aspal.
 Abrasi agregat setiap 5000 m3.
 Gradasi agregat setiap 1.000 m3.
 Gradasi hotbin setiap 250 m3 .
 Suhu hotmix setiap pengiriman.
 Kepadatan, stabilitas, pelelehan, Marshall Quotientv (untuk HRS),rongga dalam
campuran Stabilitas Marshall Sisa atau Indirect Tensile Strength Ratio (ITSR). setiap
200 ton/hari.
 Gradasi dan kadar aspal ( ekstaksi ) setiap 200 ton/hari.
 Marshall Test setiap 200 ton/hari.
 VIM pada kepadatan membal setiap 3.000 ton.
 Benda inti Core Drill setiap 100 m atau dipilih secara acak.
 Elevasi permukaan minimal tiga titik.

Metode Pelaksanaan Preservasi Jalan Yetti - Senggi - Mamberamo II (UMYC)


c. Pemeriksaan dan Pengujian Rutin
Pemeriksaan dan pengujian rutin akan dilaksanakan untuk pekerjaan yang sudah
diselesaikan sesuai toleransi dimensi, mutu bahan dan kepadatan.
d. Pengambilan Benda Uji Inti Lapisan beraspal
Pengambilan benda uji inti dilaksanakan dengan menggunakan mesin bor (Core Drill
Machine) sesuai ketentuan yang disyaratkan

Produktifitas alat pada pekerjaan Lataston Lapis Aus (HRS-WC)


Lingkup Volume Alat Produktivitas
Pekerjaan alat per hari
(Rekonstruksi 12.339,00 ton Dumptruck, Compressor, 176,27 ton
Jalan) Pekerjaan Asphat sprayer, Asphalt Finisher
Perkerasan Aspal , Asphalt Mixing Plant,
Pneumatic Tire Roller, Tandem
Roller alat bantu

6. Beton strukur, fc’20 Mpa

Tahapan pelaksanaannya sebagai berikut :


Pengajuan Kesiapan Kerja
a. Mengirimkan contoh semua bahan yang akan digunakan dan dilengkapi dengan data
pengujian seluruh sifat bahan
b. Mengirimkan rancangan campuran untuk masing-masing mutu beton 30 hari sebelum
dilaksanakan untuk kemudian dilakukan pembuatan trial mix dalam langkah membuat job
mix.
c. Menyerahkan secara tertulis hasil pengujian pengendalian mutu
d. Untuk pengujian kuat tekan beton dengan umur 3 hari, 7 hari, 14 hari dan 28 hari setelah
tanggal pencampuran, yang kemudian dibandingkan dengan hasil trial mix agar didapat
jobmix yang sesuai dengan desain mix.
e. Mengirim detail gambar dan perhitungan rinci untuk perancah yang digunakan
f. Memberitahu Direksi Pekerjaan minimal 24 jam sebelum dilakukan pencampuran,
pengecoran setiap jenis beton disertai metode pelaksanaannya, kapasitas alat yang
digunakan, personil, jadwal pelaksanaan untuk mendapat persetujuan dari Direksi
Pekerjaan.

Metode Pelaksanaan Preservasi Jalan Yetti - Senggi - Mamberamo II (UMYC)


Bahan dan Tempat kerja
Penyimpanan dan perlindungan bahan
Untuk penyimpanan semen, menyediakan tempat yang terlindung, lantai kayu yang lebih
tinggi 30 cm dari permukaan tanah dan ditutup dengan plastik dan tidak lebih dari 3 bulan
sejak tanggal penyimpanan di lokasi pekerjaan.
Agregat terlindung dan tidak langsung terkena matahari dan hujan sepanjang waktu
pengecoran.
Kondisi tempat kerja
Pengecoran bangunan atas jembatan terlindung dari sinar matahari secara langsung.
Pengecoran tidak boleh dilaksanakan apabila tingkat penguapan melampaui 1,0 kg/m2/jam
dan selama turun hujan, udara penuh debu atau tercemar.

Pelaksanaan
Pelaksanaan Beton di lapangan secara umum mencakup pekerjaan sebagai berikut:
Acuan
 Acuan tanah, dipastikan bahwa semua tebing dalam kondisi stabil dan tidak ada tanah
yang lepas
 Acuan kayu, baja pastikan semua sambungan tidak bocor dan kaku sehingga posisinya
tetap selama pengecoran, pemadatan dan perawatan. Acuan kayu yang permukaannya
tidak diserut dapat digunakan untuk bagian yang tidak ekspos dapat dibongkar tanpa
merusak permukaan struktur, perlu diberi oil form
 Seluruh sudut acuan dibulatkan atau tidak ada sudut acuan yang tajam
 Acuan dibuat sedemikian rupa sehingga mudah dibongkar tanpa merusak beton

Pengecoran
a) Memberitahu Direksi pekerjaan minimal 24 jam sebelum pekerjaan dimulai dan meliputi
lokasi, kondisi pekerjaan, mutu beton dan tanggal serta waktu pencampuran dimulai atau
adanya penundaan pengecoran > 6 jam
b) Membuat request untuk di setujui Direksi/ pengawas pekerjaan
c) Pengecoran tidak boleh dilaksanakan apabila, Direksi pekerjaan atau wakilnya tidak
menyaksikan, walau sudah ada persetujuan pengecoran
d) Acuan diolesi minyak atau oilform sebelum pekerjaan pengecoran dimulai
Metode Pelaksanaan Preservasi Jalan Yetti - Senggi - Mamberamo II (UMYC)
e) Beton yang dicorkan tidak boleh berumur lebih dari 1 jam setelah pencampuran, dan
berdasarkan waktu pengerasan semen, apabila terjadi maka campuran beton ditambah
retarder
f) Pengecoran berkesinambungan sampai lokasi sambungan pelaksanaan
g) Pengecoran sedemikian sehingga tidak menimbulkan segregasi
h) Untuk bagian yang rumit dan tulangan yang rapat beton dicor dalam lapisan yang tidak
lebih dari 15 cm. Untuk dinding tinggi boleh 30 cm
i) Tinggi jatuh beton ke dalam cetakan tidak lebih dari 150 cm
j) kecepatan pengecoran sedemikian rupa sehingga beton masih dalam kondisi plastis
k) Beton lama yang akan disambung dengan beton baru dikasarkan, dibersihkan dan
dilapisi dengan bonding agent
l) Perawatan beton dimulai segera setelah terjadinya pengikatan akhir (final setting)
m) Apabila digunakan ready mix, perhatikan kapasitas, daya pemompaan, kelecakan beton
Pemadatan
a. Pemadatan menggunakan alat penggetar mekanis
b. Alat penggetar tidak boleh digunakan untuk memindahkan campuran beton dari satu titik
ke titik yang lain
c. Pemadatan pada daerah antar tulangan hati-hati sehingga tulangan tidak bergeser
d. Waktu penggetaran dibatasi untuk mengihidari terjadinya segregasi
e. Putaran alat penggetar minimum 5000/menit dengan berat efektif 0,25 kg
f. Jarak antar alat pengetar 45 cm dan waktu penggetaran maksimum 15 detik atau sampai
permukaan beton mengkilap
g. Alat penggetar h vertikal hingga dapat penetrasi sampai 10 cm dari dasar beton
Sambungan Pelaksanaan
a. Lokasi sambungan pelaksanaan ditunjukkan dalam gambar rencana, dan tidak
ditenpatkan pada pertemuan elemen struktur
b. Tidak boleh ada sambungan konstruksi pada tembok sayap
c. Sambungan konstruksi tegak lurus terhadap sumbu memanjang dan diletakkan pada
gaya geser minimum
d. Pada sambungan vertikal, baja tulangan menerus melewati sambungan agar struktur
tetap monolit

Metode Pelaksanaan Preservasi Jalan Yetti - Senggi - Mamberamo II (UMYC)


e. Untuk pelat, untuk luas pelat minimum 40 m2 boleh diletakkan sambungan konstruksi
dengan dimensi maksimum tidak lebih dari 1,2 x dimensi yang lebih kecil.
f. Boleh digunakan bonding agent untuk pelekatan sambungan konstruksi seiizin Direksi
Pekerjaan
g. Tidak diperkenankan adanya sambungan konstruksi pada daerah air asin pada tempat
75 cm di bawah muka air tertinggi atau 75 cm di atas muka air terendah
Pembongkaran Acuan
a. Pembongkaran acuan minimal dilaksanakan 30 jam setelah pengecoran
b. Acuan yang ditopang dengan perancah (pelat, balok, struktur lain) baru boleh dibongkar
apabila kekuatan beton sudah mencapai 85% terhadap kekuatan rancangan.
Permukaan (Pengerjaan Akhir Biasa)
a. Permukaan akhir dirapihkan setelah pembongkaran acuan. Semua kawat atau logam
yang digunakan untuk memegang acuan dipotong paling tidak 2,5 cm di bawah
permukaan
b. Tidak ada tonjolan akibat sambungan acuan
c. Penambalan hanya boleh dilaksanakan pada bagian struktur minor
d. Akibat adanya keropos pada beton, maka harus dilakukan perbaikan sesuai dengan
pedoman perbaikan beton dengan bahan polymer semen yang tidak menyusut

Permukaan (Pengerjaan Akhir Khusus)


Untuk bagian atas pelat, trotoir yang horizontal digaru untuk memberikan bentuk dan
ketinggian sesuai perancangan segera setelah terjadinya final set. Permukaan horizontal
dikasarkan sebelum selimut beton mengeras

Perawatan dan Perlindungan Beton :


- Setelah penyelesaian akhir selesai dan lapisan air menguap dari permukaan atau segera
setelah pelekatan dengan beton tidak terjadi maka seluruh permukaan beton segera
ditutup dan dirawat sesuai dengan metode yang disetujui.Permukaan dan bidang tegak
beton harus seluruhnya ditutup dengan lembar goni / terpal. Sebelum ditutup, lembar
penutup dibuat jenuh air.Lembar penutup diletakkan sedemikian rupa sehingga menempel
dengan permukaan beton, tetapi tidak boleh diletakkan sebelum beton cukup mengeras

Metode Pelaksanaan Preservasi Jalan Yetti - Senggi - Mamberamo II (UMYC)


guna mencegah pelekatan. Selama masa perawatan, lembar penutup tetap dalam
keadaan basah dan tetap pada tempatnya.
- Setelah selesai pembetonan suatu konstruksi, selama 7 hari berturut-turut konstruksi beton
yang sudah jadi selalu dibasahi guna meredam panas hidrasi yang timbul yang bias
menyebabkan retak-retak.

Pengendalian Mutu Beton


Penerimaan Bahan

Bahan yang diterima (air, semen, agregat dan bahan tambahan bila diperlukan)
diperiksa oleh pengawas penerimaan bahan dengan mengecek/memeriksa bukti tertulis yang
menunjukkan bahwa bahan-bahan tersebut telah sesuai. Apabila bahan-bahan yang
dibutuhkan jumlahnya cukup banyak dengan pengiriman yang terus menerus, maka untuk
agregat kasar dan agregat halus akan dilakukan pengujian bahan secara berkala selama
pelaksanaan dengan interval maksimum 1000 m 3 untuk gradasi dan maksimum 5000 m3
untuk abrasi, sedangkan untuk bahan semen dengan interval setiap maksimum pengiriman
300 ton. Tetapi apabila menurut Direksi Pekerjaan terdapat indikasi perubahan mutu atau sifat
bahan yang akan digunakan, maka harus segera melakukan pengujian bahan kembali
sebelum bahan tersebut digunakan .

Pengujian Untuk Kelecakan (Workability)

Satu pengujian "slump", atau lebih sebagaimana yang diperintahkan oleh Direksi
Pekerjaan, dilaksanakan pada setiap adukan beton yang dihasilkan dan dilakukan sesaat
sebelum pengecoran, dan pengujian harus dianggap belum dikerjakan terkecuali disaksikan
oleh Direksi Pekerjaan atau wakilnya. Campuran beton yang tidak memenuhi ketentuan
kelecakan seperti yang diusulkan tidak boleh digunakan pada pekerjaan, terkecuali bila
Direksi Pekerjaan dalam beberapa hal menyetujui penggunaannya secara terbatas dan
secara teknis mutu beton tetap bisa dijaga. Kelecakan (workability) dan tekstur campuran
sedemikian rupa sehingga beton dapat dicor pada pekerjaan tanpa membentuk rongga, celah,
gelembung udara atau gelembung air, dan sedemikian rupa sehingga pada saat
pembongkaran acuan diperoleh permukaan yang rata, halus dan padat.

Pengujian Kuat Tekan

Hasil pengujian kuat tekan benda uji beton dari pekerjaan beton yang dilaksanakan.
Metode Pelaksanaan Preservasi Jalan Yetti - Senggi - Mamberamo II (UMYC)
Setiap hasil adalah nilai rata-rata dari dua nilai kuat tekan benda uji dalam satu set benda uji
(1 set = 3 buah benda uji ), yang selisih nilai antara keduanya 5% untuk satu umur, untuk
setiap kuat tekan beton dan untuk setiap jenis komponen struktur yang dicor terpisah pada
tiap hari pengecoran.
Benda uji beton berupa silinder dengan diameter 150 mm dan tinggi 300 mm atau
kubus 150 x 150 x 150 mm, dan dirawat sesuai dengan SNI 03-4810-1998. Benda uji tersebut
dicetak bersamaan dan diambil dari beton yang akan dicorkan, dan kemudian dirawat sesuai
dengan perawatan yang dilakukan di laboratorium. Evaluasi mutu beton sebagai dasar
pembayaran menggunakan data hasil uji kuat tekan beton sesuai dengan umur yang
ditetapkan dalam Kontrak. Nilai-nilai perbandingan kekuatan yang digunakan untuk keperluan
ini disesuaikan dengan grafik perkembangan kuat tekan campuran sebagai fungsi waktu

Produktifitas alat pada pekerjaan Beton struktur fc’20 MPa


Lingkup Pekerjaan Volume Alat Produktivitas
alat per hari
(Rekonstruksi Jalan) 2.100,03 M3 Compressor, Concrete Mixer 25,00 M3
Pekerjaan Struktur (baching Plant), Concrete
VibratorWater tanker dan alat bantu

7. Baja Tulangan Polos-BjTP 280

Pekerjaan ini meliputi penyiapan dan pemasangan baja tulangan, untuk beton yang
sesuai dengan Spesifikasi Teknik dan Gambar Rencana atau Petunjuk Pengguna
Barang/Jasa.
Bahan
 Besi Beton
 Kawat Bendrat
 Besi tulangan Polos BjTP 280

Pelaksanaan Pekerjaan Baja Tulangan Polos BJTP 280 Sebagai berikut :


Penyimpanan dan Penanganan

a) Mengangkut tulangan ke tempat kerja dalam ikatan, diberi label, dan ditandai dengan
label logam yang menunjukkan ukuran batang, panjang dan informasi lainnya
sehubungan dengan tanda yang ditunjukkan pada diagram tulangan.

Metode Pelaksanaan Preservasi Jalan Yetti - Senggi - Mamberamo II (UMYC)


b) Menangani serta menyimpan seluruh baja tulangan sedemikian untuk mencegah
distorsi, kontaminasi, korosi, atau kerusakan.

Pengajuan Kesiapan Kerja

a) Sebelum memesan bahan, seluruh daftar pesanan dan diagram pembengkokan


disediakan untuk mendapatkan persetujuan dari Direksi Pekerjaan, dan tidak ada bahan
yang boleh dipesan sebelum daftar tersebut serta diagram pembengkokan disetujui.
b) Sebelum memulai pekerjaan baja tulangan Terlebih dahulu menyerahkan kepada Direksi
Pekerjaan daftar yang disahkan pabrik baja yang memberikan berat satuan nominal
dalam kilogram untuk setiap ukuran dan mutu baja tulangan yang akan digunakan dalam
pekerjaan.

Penggantian Ukuran Batang


Penggantian batang dari ukuran berbeda akan hanya diijinkan bila secara jelas
disahkan oleh Direksi Pekerjaan. Bilamana baja diganti dengan luas penampang yang sama
dengan ukuran rancangan awal, atau lebih besar.

Pembuatan Dan Penempatan

Pembengkokan
a) Seluruh baja tulangan dibengkokkan secara dingin dan sesuai dengan prosedur SNI 03-
6816-2002, menggunakan batang yang pada awalnya lurus dan bebas dari lekukan-
lekukan, bengkokan-bengkokan atau kerusakan. Bila pembengkokan secara panas di
lapangan disetujui oleh Direksi Pekerjaan, tindakan pengamanan harus diambil untuk
menjamin bahwa sifat-sifat fisik baja tidak terlalu berubah banyak.
b) Batang tulangan dengan diameter 2 cm dan yang lebih besar dibengkokkan dengan mesin
pembengkok atau bar bending.

Penempatan dan Pengikatan


a. Tulangan dibersihkan sesaat sebelum pemasangan untuk menghilangkan kotoran, lumpur,
oli, cat, karat dan kerak, percikan adukan atau lapisan lain yang dapat mengurangi atau
merusak pelekatan dengan beton.

Metode Pelaksanaan Preservasi Jalan Yetti - Senggi - Mamberamo II (UMYC)


b. Tulangan ditempatkan akurat sesuai dengan Gambar dan dengan kebu- tuhan selimut
beton minimum yang seperti yang diperintahkan oleh Direksi Pekerjaan.
c. Batang tulangan diikat kencang dengan menggunakan kawat pengikat sehingga tidak
tergeser pada saat pengecoran. Pengelasan tulangan pembagi atau pengikat (stirrup)
terhadap tulangan baja tarik utama tidak diperkenankan.
d. Seluruh tulangan disediakan sesuai dengan panjang total yang ditunjukkan pada Gambar.
Penyambungan (splicing) batang tulangan, terkecuali ditunjukkan pada Gambar, tidak
akan diijinkan tanpa persetujuan tertulis dari Direksi Pekerjaan. Setiap penyambungan
yang dapat disetujui dibuat sedemikian hingga penyambungan setiap batang tidak terjadi
pada penampang beton yang sama dan diletakkan pada titik dengan tegangan tarik
minimum.
e. Bilamana penyambungan dengan tumpang tindih disetujui, maka panjang tumpang tindih
minimum 40 diameter batang dan batang tersebut harus diberikan kait pada ujungnya.
f. Pengelasan pada baja tulangan tidak diperkenankan, terkecuali terinci dalam Gambar atau
secara khusus diijinkan oleh Direksi Pekerjaan secara tertulis. Bilamana Direksi Pekerjaan
menyetujui pengelasan untuk sambungan, maka sambungan dalam hal ini adalah
sambungan dengan panjang penyaluran penuh yang memenuhi ketentuan dari AWS D
2.0. Pendinginan terhadap pengelasan dengan air tidak diperkenankan.
g. Simpul dari kawat pengikat diarahkan membelakangi permukaan beton sehingga tidak
akan terekspos.
h. Bilamana baja tulangan tetap dibiarkan terekspos untuk suatu waktu yang cukup lama,
maka seluruh baja tulangan dibersihkan dan diolesi dengan adukan semen acian (semen
dan air saja).
i. Tidak boleh ada bagian baja tulangan yang telah dipasang boleh digunakan untuk memikul
perlengkapan pemasok beton, jalan kerja, lantai untuk kegiatan bekerja atau beban
konstruksi lainnya.
Produktifitas alat pada pekerjaan Baja tulangan Polos BjTP 280
Lingkup Pekerjaan Volume Alat Produktivitas alat
per hari
(Rekonstruksi Jalan) 81.251,81 Kg Alat bantu 967,28 Kg
Pekerjaan Struktur

Metode Pelaksanaan Preservasi Jalan Yetti - Senggi - Mamberamo II (UMYC)


PEKERJAAN LAINNYA/PENUNJANG

 Galian untuk Selokan Drainase dan Saluran Air

Pengajuan Lokasi Pembuangan Material.


Lokasi pembungan bekas galian memperhatikan masalah safety, misalnya
kemungkinan adanya longsoran material buangan yang akan mengakibatkan
terganggunya/rusaknya konstruksi atau lainnya.

Pemindahan atau Perlindungan Utilitas.


Apabila di lapangan dijumpai adanya utilitas yang akan terkena pekerjaan,
maka dapat dilakukan pemindahan atau perlindungan sebelum dimulai pekerjaan.
Utilitas yang dimaksud seperti : kabel telpon. Kabel listrik, pipa gas, pipa air
bersih/kotor, tiang listrik dan lain-lain.
Staking Out
Pemasangan patok dilapangan bertujuan untuk menentukan batas-batas,
center line dan elevasi galian, sehingga pada pelaksanaan tidak terjadi penyimpangan
dari gambar kerja.
Patok yang diperlukan adalah :
1. Patok Referensi. (elevasi dan koordinat)
2. Patok centre line saluran dan jalan.
3. Patok batas galian.
Peralatan yang digunakan :
 Excavator
 Dump truck
 Alat bantu
Pelaksanaan Pekerjaan
Pekerjaan Galian untuk Selokan Drainase dan Saluran Air dilaksanakan di
laksanakan di sisi luar kanan dan/ kiri bahu jalan sesuai dengan gambar
perencanaan.
Adapun urutannya dapat kami gambarkan berikut ini :
 Melakukan Pengukuran elevasi untuk penentuan arah aliran dan kemiringan
saluran yang di kehendaki sesuai persetujuan pihak direksi pekerjaan.

Metode Pelaksanaan Preservasi Jalan Yetti - Senggi - Mamberamo II (UMYC)


 Memperhatikan dan menghindari utilitas yang ada di area pekerjaan.
 Pemasangan rambu-rambu adanya pekerjaan tersebut 50 m sebelum titik lokasi
pekerjaan dan di area lokasi pekerjaan.
 Penggalian dilakukan dengan menggunakan alat gali (excavator) yang diijinkan
Direksi/ Pengawas, dengan kedalaman sesuai Gambar Rencana atau atas
persetujuan Direksi/ Pengawas.
 Pelaksanaan galian dengan menggunakan excavator. Penggalian dilakukan dari
atas ke bawah lapis demi lapis searah potongan melintang.
 Selanjutnya material hasil galian diangkut kedalam Dump Truck.
 Dump Truck membuang material hasil galian keluar lokasi jalan sejauh yang
diperkenankan Direksi/ Pengawas.
 Setelah kotoran/sisa galian terangkut kemudian pekerja merapikan hasil galian
sampai diperoleh hasil galian yang rapi sesuai perencanaan.

Menggali.

Penggalian dibuat sedemikian rupa agar pada saat hujan, air tidak menggenang
di tempat galian, sehingga aktifitas penggalian tidak terganggu. Pengamanan ini bisa
digunakan degan menggunakan pompa dan atau drainase sehingga pembuangan air
lancar. Selama dilaksanakan penggalian diperhatikan elevasi dan kemiringan galian
agar sesuai dengan gambar kerja, disamping itu diperhatikan pula sarana utilitas agar
tidak rusak.

Produktifitas alat pada lingkup pekerjaan Galian untuk Selokan Drainase dan Saluran
Air
Lingkup Pekerjaan Volume Alat Produktivitas alat
per hari

Metode Pelaksanaan Preservasi Jalan Yetti - Senggi - Mamberamo II (UMYC)


(Rekonstruksi Jalan) 15.305,39 M3 Dumptruck,Excavator dan alat 198,77 M3
Pekerjaan Drainase bantu

 Pasangan Batu dengan Mortar

Bahan
1. Batu
Batu terdiri dari batu alam atau batu dari sumber bahan yang tidak terbelah,
yang utuh (sound), keras, awet, padat, tahan terhadap udara dan air, dan cocok dalam
segala hal untuk fungsi yang dimaksud.
Mutu dan ukuran batu disetujui oleh Pengawas Pekerjaan sebelum digunakan.
Batu untuk pelapisan selokan dan saluran air sedapat mungkin berbentuk persegi.
Kecuali ditentukan lain oleh Gambar atau Spesifikasi, maka semua batu yang
digunakan untuk pasangan batu dengan mortar tertahan ayakan 10 cm.

2. Mortar
Mortar merupakan adukan semen yang memenuhi ketentuan Spesifikasi ini.

3. Drainase Porous
Bahan yang digunakan untuk membentuk landasan, lubang sulingan atau
kantung saringan untuk pekerjaan pasangan batu dengan mortar memenuhi ketentuan
Drainase Porous dari Spesifikasi.

Metode Pelaksanaan Pekerjaan Pasangan Batu dengan Mortar sebagai berikut :


Persiapan
a. Mengirim program kerja (workplan) termasuk metoda kerja, schedule,
perlatan, personil kerja dan gambar kerja yang akan digunakan, untuk
memperoleh persetujuan dari Konsultan dan Direksi sebelum pekerjaan dimulai.
b. Mengajukan persetujuan penggunaan bahan - bahan material.

Pelaksanaan
1. Pemasangan pasangan batu mortar pada daerah yang sebelumnya telah digali
dengan typical dan dimensi yang ditentukan Direksi Pekerjaan sesuai spesifikasi
dan gambar rencana.
2. Dipastikan dahulu bahwa tanah dasar telah padat dan elevasi sesuai dengan yang
ditentukan (Melakukan pengukuran sesuai gambar rencana / shop drawing) .

Metode Pelaksanaan Preservasi Jalan Yetti - Senggi - Mamberamo II (UMYC)


3. Pasang benang pada sisi luar profil untuk setiap beda tinggi 25 cm dari
permukaan urugan pasir
4. Dihampar adukan campuran sebelum pelaksanaan pemasangan batu tersebut
dimulai.
5. Pekerjaan dimulai dari dasar lereng menuju ke atas, dan permukaan segera
diselesaikan setelah pengerasan awal (initial setting) dari adukan dengan cara
menyapunya dengan sapu yang kaku.
6. Batu diletakkan dengan tangan dan diusahakan tidak terdapat celah- celah,
permukaan batu dan halus. Pada celah antara batu diisi dan dipadatkan dengan
mortar, penggunaan mortar dikerjakan dari bawah sampai atas.
7. Semen, pasir, dan air dicampur dan diaduk menjadi Mortar dengan menggunakan
Concrete Mixer.
8. Batu dibersihkan dan dibasahi seluruh permukaannya sebelum dipasang
kemudian dilakukan pemasangan batu dan penyelesaian serta perapian.
9. Landasan dari adukan baru paling sedikit 3 cm tebalnya dipasang pada pondasi
yang disiapkan sesaat sebelum penempatan masing-masing batu pada lapisan
pertama.
10. Batu besar pilihan digunakan untuk lapis dasar dan pada sudut-sudut. Perhatian
diberikan untuk menghindarkan pengelompokkan batu yang berukuran sama.
11. Batu dipasang dengan muka yang terpanjang mendatar dan muka yang tampak
dipasang sejajar dengan muka dinding dari batu yang terpasang.
12. Batu ditangani sedemikian hingga tidak menggeser atau memindahkan batu yang
telah terpasang. Peralatan yang cocok disediakan untuk memasang batu yang
lebih besar dari ukuran yang dapat ditangani oleh dua orang.
13. Naikkan benang pada 25 cm berikutnya dan pasang batu dengan adukan, sesuai
ketinggian benang. Usahakan bidang luar pasangan tersebut rata
14. Tidak diperkenankan Menggelindingkan atau menggulingkan batu pada pekejaan
yang baru dipasang
15. Dinding dari pasangan batu dilengkapi dengan Pipa berlubang banyak (Perfoarted
Pipe) lubang sulingan. Kecuali ditunjukkan lain pada Gambar atau diperintahkan
oleh Direksi Pekerjaan, lubang sulingan ditempatkan dengan jarak antara tidak
lebih dari 2 m dari sumbu satu ke sumbu lainnya dan berdiameter 50 mm.
16. Pekerja merapihkan tepi saluran, lalu memasang mal dari papan, yang selanjutnya
semen, pasir dan air dicampurkan menjadi mortar dengan alat concrete mixer dan
dituang ke dalam mal, Lalu dilanjutkan dengan pemasangan batu.

Metode Pelaksanaan Preservasi Jalan Yetti - Senggi - Mamberamo II (UMYC)


17. Cek elevasi pekerjaan pasangan batu dengan mortar apakah sudah sesuai
rencana.
18. Melakukan penyelesaian dan perapian serta pelesteran dengan mortar setelah
pemasanganpondasi bahu saluran.

Produktifitas alat pada lingkup pekerjaan Pasangan batu dengan Mortar


Lingkup Pekerjaan Volume Alat Produktivitas
alat per hari
(Rekonstruksi Jalan) 5.197,50 M3 concrete mixer dan alat bantu 67,50 M3
Pekerjaan Drainase

 Timbunan Biasa dari Sumber Galian

Metode pelaksanaan Pekerjaan Timbunan Biasa dari Sumber Galian sebagai Berikut :
Persiapan Pekerjaan
1. Mengirim (workplan) termasuk metode kerja, schedule, peralatan, personil
kerja dan gambar kerja yang akan digunakan, untuk memperoleh persetujuan dari
Pengawas Pekerjaan sebelum pekerjaan dimulai.
2. Menyiapkan bahan material timbunan biasa sesuai kebutuhan yang telah di setujui
oleh pengawas pekerjaan
3. Dilakukan Trial Embankment untuk patokan pelaksanaan pekerjaan timbunan
biasa dari sumber galian

Pelaksanaan
1. Pekerjaan Pengukuran
• Ukur elevasi permukaan tanah sebelum dilakukan pekerjaan kupasan (kondisi
0%)
• Ukur elevasi permukaan tanah setelah dilakukan kupasan.
• Ukur elevasi top permukaan tanah setelah pekerjaan timbunan selesai kondisi
100%
• Dilakukan monitoring pekerjaan timbunan layer demi layer (Max 30 cm)
2. Memuat material timbunan biasa dari sumber galian/quarry pada lokasi pekerjaan
dengan dump truk, dan ditumpuk dengan jarak tertentu pada lokasi pekerjaan.
3. Bahan timbunan dihampar dengan motor grader sesuai dengan patok pembatas /
koridor rencana kontruksi) sesuai dengan Design Drawing (Gambar Desain).
4. Maximum tebalnya hamparan sesuai dengan ketentuan.
5. Padatkan hamparan timbunan yang sudah rata dengan Vibratory roller (apabila
diperlukan permukaan tanah disiram dengan water tanker)

Metode Pelaksanaan Preservasi Jalan Yetti - Senggi - Mamberamo II (UMYC)


6. Apabila diperlukan selama hamparan, dilakukan pembersihan kotoran (misalnya
akar dan lain-lain), dari bahan timbunan dengan tenaga kerja khusus.
7. Diadakan test kepadatan timbunan di lapangan dengan acuan data dari test
kepadatan laboratorium
8. Dilakukan penimbunan kembali (setelah tes kepadatan memenuhi syarat) layer
demi layer, sampai didapat top elevasi permukaan tanah yang ditentukan.
9. Kombinasi dan spesifikasi peralatan yang dipakai (Motor Grader, Excavator,
Dump Truck, Vibrator roller dan Water tanker ) berpengaruh pada kecepatan
penyelesaian pekerjaan tersebut. Pengecekan/Pengukuran selama pelaksanaan
pekerjaan mutlak diperlukan.
10. Perapihan hasil pekerjaan, setiap material sisa diangkut utuk dibuang pada area
yang telah ditentukan.

Pengendalian Mutu
 Tes uji sandcone
 Tes uji CBR
Produktifitas alat pada lingkup pekerjaan Timbunan Biasa Dari sumber galian
Lingkup Pekerjaan Volume Alat Produktivitas
alat per hari
(Rekonstruksi Jalan) 16.542,00 M3 Dumptruck, Excavator, Motor 168,80 M3
Pekerjaan Tanah grader ,Vibratory roller, water
tanker dan alat bantu

 Penyiapan Badan Jalan

Pengendalian Lalu Lintas


1. Pengendalian Lalu Lintas memenuhi ketentuan dalam Manajemen dan
Keselamatan Lalu Lintas.
2. Menyediakan sebuah jalan alih (detour) atau dengan pelaksanaan setengah lebar
jalan.(jika di butuhkan)

Metode Pelaksanaan pekerjaan Penyiapan Badan Jalan sebagai berikut :


Persiapan

1. Pengajuan yang berhubungan dengan Galian, dan Timbunan, dibuat masing-


masing untuk seluruh Galian dan Timbunan yang dilaksanakan untuk Penyiapan
Badan Jalan.
2. Mengajukan Request Work kepada Pengawas Pekerjaan setelah selesainya
suatu ruas pekerjaan dan sebelum setiap persetujuan yang dapat diberikan untuk
penghamparan bahan lain di atas
3. Penyiapan Tempat Kerja
Metode Pelaksanaan Preservasi Jalan Yetti - Senggi - Mamberamo II (UMYC)
4. Penyiapan tanah dasar ini juga termasuk bagian dari pekerjaan yang
dipersiapkan untuk dasar lapis fondasi bawah (sub-base) perkerasan di daerah
galian. sebagaimana ditunjukkan dalam Gambar.
5. Untuk jalan kerikil, mencakup perataan berat dengan motor grader/excavator
untuk perbaikan bentuk dengan atau tanpa penggaruan dan tanpa penambahan
bahan baru.
6. Pekerjaan galian yang diperlukan untuk membentuk tanah dasar dilaksanakan
sesuai dengan spesifikasi
7. Seluruh Timbunan yang diperlukan dihampar sesuai dengan Pasal spesifikasi.
8. Tanah dasar dipadatkan sesuai dengan ketentuan yang relevan dari spesifikasi.
9. Ketentuan pemadatan dan jaminan mutu untuk tanah dasar diberikan dalam
Spesifikasi. Ketinggian akhir setelah pemadatan tidak boleh lebih tinggi atau lebih
rendah 1 cm dari yang disyaratkan atau disetujui.
10. Seluruh permukaan akhir cukup halus dan rata serta memiliki kelandaian yang
cukup, untuk menjamin berlakunya aliran bebas dari air permukaan.

Pelaksanaan

1. Motor Grader/Excavator meratakan permukaan badan jalan


2. Badan jalan yang telah diratakan disiram air dengan Water Tank (sebelum
pelaksanaan pemadatan)
3. Vibro Roller memadatkan permukaan yang telah dipotong/diratakan oleh Motor
Grader
4. Selama pemadatan sekelompok pekerja akan merapikan tepi badan jalan dan
level permukaan dengan menggunakan alat bantu
Jaminan Mutu
Daya Dukung Tanah Dasar di Daerah Galian
Tanah Dasar pada setiap tempat haruslah mempunyai daya dukung minimum
sebagaimana yang diberikan dalam Gambar, atau sekurang-kurangnya mempunyai
CBR minimum 6 % jika tidak disebutkan. Pekerjaan penyiapan tanah dasar baru
dilaksanakan bila pekerjaan lapis fondasi agregat atau perkerasan sudah akan segera
dilaksanakan.
Produktifitas alat pada lingkup pekerjaan Penyiapan badan Jalan
Lingkup Pekerjaan Volume Alat Produktivitas alat
per hari
(Rekonstruksi Jalan) 108.000,00 M2 Dumptruck,Excavator,Motor 2.571,43 M2
Pekerjaan Tanah Grader, Vibratory roller, water
tanker dan alat bantu

Metode Pelaksanaan Preservasi Jalan Yetti - Senggi - Mamberamo II (UMYC)


 Lapis Resap Perekat - Aspal Cair/Emulsi
Bahan aspal untuk Lapis Resap Pengikat salah satu dari berikut ini :
1. Aspal emulsi reaksi sedang (medium setting) atau reaksi lambat (slow setting)
yang memenuhi SNI 03-4798-1998.
2. Aspal semen Pen.80/100 atau Pen.60/70, memenuhi AASHTO M20, diencerkan
dengan minyak tanah (kerosen)., perbandingan pemakaian minyak tanah pada
percobaan pertama harus dari 80 – 85 bagian minyak per 100 bagian aspal semen
(80 pph – 85 pph).
3. Takaran pemakaian Lapis Resap Pengikat : 0,4 sampai 1,3 ltr per m2
4. Peralatan Penyemprot Aspal Tangan (Hand Sprayer). Perlengkapan utama
peralatan penyemprot aspal tangan selalu dijaga dalam kondisi baik, terdiri dari :
 Tangki aspal dengan alat pemanas;
 Pompa yang memberikan tekanan ke dalam tangki aspal sehingga aspal
dapat tersemprot keluar.
 Batang semprot yang dilengkapi dengan lubang pengatur keluarnya aspal
(nosel).

Metode Pelaksanaan Pekerjaan


Penyiapan Permukaan Yang Akan Disemprot Aspal
a) Apabila pekerjaan Lapis Resap Pengikat akan dilaksanakan pada permukaan
perkerasan jalan yang ada, semua kerusakan perkerasan diperbaiki.
b) Apabila pekerjaan Lapis Resap Pengikat akan dilaksanakan pada perkerasan
jalan baru, perkerasan itu telah selesai dikerjakan sepenuhnya.
c) Permukaan yang akan disemprot itu dipelihara menurut standar.
d) Sebelum penyemprotan aspal dimulai, permukaan dibersihkan dengan memakai
sikat mekanis atau kompresor atau kombinasi keduanya. Bilamana peralatan ini
belum dapat memberikan permukaan yang benar-benar bersih, penyapuan
tambahan dikerjakan manual dengan sikat yang kaku.
e) Pembersihan dilaksanakan melebihi 20 cm dari tepi bidang yang akan disemprot.
f) Tonjolan yang disebabkan oleh benda-benda asing lainnya disingkirkan dari
permukaan dengan memakai penggaru baja atau dengan cara lainnya yang telah
disetujui atau sesuai dengan perintah Direksi Pekerjaan dan bagian yang telah
digaru tersebut dicuci dengan air dan disapu.
g) Pelaksanaan Lapis Resap Pengikat di atas Lapis Pondasi Agregat Kelas A,
permukaan akhir yang telah disapu rata, rapat, bermosaik agregat kasar dan
halus, permukaan yang hanya mengandung agregat halus tidak akan diterima.
Metode Pelaksanaan Preservasi Jalan Yetti - Senggi - Mamberamo II (UMYC)
h) Pekerjaan penyemprotan aspal tidak boleh dimulai sebelum perkerasan telah
disiapkan dapat diterima oleh Direksi Pekerjaan.
Pelaksanaan Penyemprotan
a. Batas permukaan yang akan disemprot oleh setiap lintasan penyemprotan diukur
dan ditandai. Khususnya untuk Lapis Resap Pengikat, batas-batas lokasi yang
disemprot ditandai dengan cat atau benang.
b. Agar bahan aspal dapat merata pada setiap titik maka bahan aspal disemprotkan
dengan batang penyemprot dengan kadar aspal yang diperintahkan, kecuali jika
penyemprotan dengan distributor tidaklah praktis untuk lokasi yang sempit, Direksi
Pekerjaan dapat menyetujui pemakaian penyemprot aspal tangan (hand sprayer).
c. Alat penyemprot aspal dioperasikan sesuai grafik penyemprotan yang telah
disetujui. Kecepatan pompa, kecepatan kendaraan, ketinggian batang semprot dan
penempatan nosel disetel sesuai ketentuan grafik tersebut sebelum dan selama
pelaksanaan penyemprotan.
d. Bila diperintahkan, bahwa lintasan penyemprotan bahan aspal satu lajur atau
setengah lebar jalan dan ada bagian yang tumpang tindih (overlap) selebar 20 cm
sepanjang sisi-sisi lajur yang bersebelahan. Sambungan memanjang selebar 20 cm
ini dibiarkan terbuka dan tidak boleh ditutup oleh lapisan berikutnya sampai lintasan
penyemprotan di lajur yang bersebelahan telah selesai dilaksanakan. Demikian pula
lebar yang telah disemprot lebih besar dari pada lebar yang ditetapkan, hal ini
dimaksudkan agar tepi permukaan yang ditetapkan tetap mendapat semprotan dari
tiga nosel, sama seperti permukaan yang lain.
e. Lokasi awal dan akhir penyemprotan dilindungi dengan bahan yang cukup kedap.
Penyemprotan dimulai dan dihentikan sampai seluruh batas bahan pelindung
tersemprot.
f. Jumlah pemakaian bahan aspal pada setiap kali lintasan penyemprotan segera
diukur dari volume sisa dalam tangki dengan meteran tongkat celup.
g. Takaran pemakaian rata-rata bahan aspal pada setiap lintasan penyemprotan,
dihitung sebagai volume bahan aspal yang telah dipakai dibagi luas bidang yang
disemprot.
h. Penyemprotan segera dihentikan jika ternyata ada ketidak sempurnaan peralatan
semprot pada saat beroperasi.
i. Setelah pelaksanaan penyemprotan, bahan aspal yang berlebihan dan tergenang di
atas permukaan yang telah disemprot diratakan dengan menggunakan alat
pemadat roda karet, sikat ijuk atau alat penyapu dari karet.

Metode Pelaksanaan Preservasi Jalan Yetti - Senggi - Mamberamo II (UMYC)


j. Tempat-tempat yang disemprot dengan Lapis Resap Pengikat yang menunjukkan
adanya bahan aspal berlebihan ditutup dengan bahan penyerap (blotter material)
yang memenuhi Spesifikasi ini sebelum penghamparan lapis berikutnya. Bahan
penyerap (blotter material) hanya boleh dihampar 4 jam setelah penyemprotan
Lapis Resap Pengikat.
k. Tempat-tempat bekas kertas resap untuk pengujian kadar bahan aspal dilabur
kembali dengan bahan aspal yang sejenis secara manual dengan kadar yang
hampir sama dengan kadar di sekitarnya.
Pengendalian mutu
a. Contoh aspal dan sertifikatnya, seperti disyaratkan dari Spesifikasi ini disediakan
pada setiap pengangkutan aspal ke lapangan pekerjaan.
b. Dua liter contoh bahan aspal yang akan dihampar diambil , masing-masing pada
saat awal penyemprotan dan pada saat menjelang akhir penyemprotan.
c. Aspal diperiksa dan diuji, sesuai dengan ketentuan dari Spesifikasi ini sebagai
berikut : Sebelum pelaksanaan pekerjaan penyemprotan pada Kontrak tersebut;
i. Setiap 6 bl / setiap penyemprotan bahan aspal 150.000 liter, dipilih yg lebih
dulu tercapai;
ii. Apabila mengalami kerusakan atau modifikasi, perlu dilakukan pemeriksaan
ulang
d. Gradasi agregat penutup (blotter material) diajukan untuk mendapatkan persetujuan
sebelum agregat tersebut digunakan.
e. Catatan harian yang terinci mengenai pelaksanaan penyemprotan permukaan,
termasuk pemakaian bahan aspal pada setiap lintasan penyemprotan dan takaran
pemakaian yang dicapai, harus dibuat dalam formulir standar seperti terdapat pada
Gambar.
Produktifitas alat pada pekerjaan Lapis Resap Perekat
Lingkup Pekerjaan Volume Alat Produktivitas
alat per hari
(Rekonstruksi Jalan) 91.800,00 Liter Dumptruck, Compressor, 1.311,43 liter
Pekerjaan Perkerasan Asphat sprayer, alat
Aspal bantu

 Bahan anti pengelupasan

Metode Pelaksanaan bahan anti pengelupasan sebagai berikut :


a. Aditif kelekatan dan anti pengelupasan (anti striping agent) ditambahkan dalam
bentuk cairan kedalam campuran agregat dengan mengunakan pompa penakar

Metode Pelaksanaan Preservasi Jalan Yetti - Senggi - Mamberamo II (UMYC)


(dozing pump) pada saat proses pencampuran basah di pugmil. Kuantitas
pemakaian aditif anti striping dalam rentang 0,2% - 0,4 % terhadap berat aspal.
b. Anti striping digunakan untuk semua jenis aspal tetapi tidak boleh tidak
digunakan pada aspal modifikasi yang bermuatan positif.
c. Jenis aditif yang digunakan yang disetujui Direksi Pekerjaan. Penyediaan aditif
dibayar terpisah dari pekerjaan aspal.
d. Setelah selesai pekerjaan tersebut kemudian diadakan pengukuran mutual
check bersama.

Pengendalian Mutu
Bahan anti pengeluasan yang memenuhi pesyaratan di pada tabel berikut :

Produktifitas alat pada pekerjaan Bahan Anti Pengelupasan


Lingkup Pekerjaan Volume Alat Produktivitas
alat per hari
(Rekonstruksi Jalan) 2.406,11 Kg alat bantu 34,37 Kg
Pekerjaan Perkerasan Aspal

 Beton fc’10 Mpa


Metode pelaksaan Pekerjaan Beton fc 10 Mpa sebagai berikut :
Persiapan
1. Pembuatan atau pengajuan request dan gambar shop drawing pekerjaan
kepada pengawas pekerjaan untuk di setujui..
2. Mempersiapan material kerja, antara lain : semen PC, pasir, split dan air.
Metode Pelaksanaan Preservasi Jalan Yetti - Senggi - Mamberamo II (UMYC)
3. Persiapan alat bantu kerja, antara lain : concrete mixer, meteran, waterpass,
cangkul, talang cor, ember, sendok semen, raskam, benang, selang air, dll.
4. Terlebih dahulu juru ukur (surveyor) melakukan pengukuran dengan theodolith
5. Tandai hasil pengukuran dengan menggunakan patok kayu yang diberi warna
cat. Acuan tanah, dipastikan bahwa semua tebing dalam kondisi stabil dan tidak
ada tanah yang lepas
6. Acuan kayu, baja pastikan semua sambungan tidak bocor dan kaku sehingga
posisinya tetap selama pengecoran, pemadatan dan perawatan. Acuan kayu yang
permukaannya tidak diserut dapat digunakan untuk bagian yang tidak ekspos
dapat dibongkar tanpa merusak permukaan struktur, perlu diberi oil form
7. Seluruh sudut acuan dibulatkan atau tidak ada sudut acuan yang tajam. Acuan
dibuat sedemikian rupa sehingga mudah dibongkar tanpa merusak beton
8. Dilakukan Trial mix untuk menentukan komposisi yang digunakan
Pelaksanaan
1. Memberitahu Direksi pekerjaan minimal 24 jam sebelum pekerjaan dimulai dan
meliputi lokasi, kondisi pekerjaan, mutu beton dan tanggal serta waktu
pencampuran dimulai atau adanya penundaan pengecoran > 6 jam
2. Buat adukan beton pada concrete mixer untuk dengan campuran adukan yang
telah di tentukan komposisinya oleh direksi dan pengawas pekerjaan
3. Bersihkan lokasi yang akan dipasang dari sampah atau kotoran dengan alat
compressor.
4. Pasang patok dan benang yang diperlukan sebagai acuan untuk menentukan
ketebalan..
5. Tuangkan adukan beton ke area melalui talang cor atau ember.
6. Adukan diratakan dengan menggunakan cangkul maupun sendok adukan/raskam
sampai ketinggian yang telah ditentukan dengan cara melakukan tarikan benang
dari patok level satu dengan yang lainnya.
7. Padatkan Beton dengan Vibrator concerete
8. Pembongkaran acuan minimal dilaksanakan 30 jam setelah pengecoran
9. Acuan yang ditopang dengan perancah (pelat, balok, struktur lain) baru boleh
dibongkar apabila kekuatan beton sudah mencapai 85% terhadap kekuatan
rancangan
10. Permukaan akhir dirapihkan setelah pembongkaran acuan. Tidak ada tonjolan
akibat sambungan acuan
11. Penambalan hanya boleh dilaksanakan pada bagian struktur minor

Metode Pelaksanaan Preservasi Jalan Yetti - Senggi - Mamberamo II (UMYC)


12. Akibat adanya keropos pada beton, maka dilakukan perbaikan sesuai dengan
pedoman perbaikan beton dengan bahan polymer semen yang tidak menyusut
Perawatan dan Perlindungan Beton
- Pada kondisi berair, lokasi rencana yang akan dibeton dikeringkan atau
dihindarkan dari pengaruh air.
- Setelah selesai pembetonan suatu konstruksi, selama 7 hari berturut-turut
konstruksi beton yang sudah jadi selalu dibasahi (curing) guna meredam panas
hidrasi yang timbul yang bias menyebabkan retak-retak.
Pengendalian Mutu Beton
Penerimaan Bahan

- Bahan yang diterima (air, semen, agregat dan bahan tambahan bila diperlukan)
diperiksa oleh pengawas penerimaan bahan dengan mengecek/memeriksa bukti
tertulis yang menunjukkan bahwa bahan-bahan tersebut telah sesuai. Apabila
bahan-bahan yang dibutuhkan jumlahnya cukup banyak dengan pengiriman yang
terus menerus, maka untuk agregat kasar dan agregat halus akan dilakukan
pengujian bahan secara berkala selama pelaksanaan dengan interval maksimum
1000 m3 untuk gradasi dan maksimum 5000 m3 untuk abrasi, sedangkan untuk
bahan semen dengan interval setiap maksimum pengiriman 300 ton. Tetapi
apabila menurut Direksi Pekerjaan terdapat indikasi perubahan mutu atau sifat
bahan yang akan digunakan, maka segera melakukan pengujian bahan kembali
sebelum bahan tersebut digunakan .

Pengujian Untuk Kelecakan (Workability)

- Satu pengujian "slump", atau lebih sebagaimana yang diperintahkan oleh Direksi
Pekerjaan, dilaksanakan pada setiap adukan beton yang dihasilkan dan
dilakukan sesaat sebelum pengecoran, dan pengujian dianggap belum dikerjakan
terkecuali disaksikan oleh Direksi Pekerjaan atau wakilnya. Campuran beton
yang tidak memenuhi ketentuan kelecakan seperti yang diusulkan tidak boleh
digunakan pada pekerjaan, terkecuali bila Direksi Pekerjaan dalam beberapa hal
menyetujui penggunaannya secara terbatas dan secara teknis mutu beton tetap
bisa dijaga. Kelecakan (workability) dan tekstur campuran sedemikian rupa
sehingga beton dapat dicor pada pekerjaan tanpa membentuk rongga, celah,
gelembung udara atau gelembung air, dan sedemikian rupa sehingga pada saat
pembongkaran acuan diperoleh permukaan yang rata, halus dan padat.

Pengujian Kuat Tekan

- Hasil pengujian kuat tekan benda uji beton dari pekerjaan beton yang
Metode Pelaksanaan Preservasi Jalan Yetti - Senggi - Mamberamo II (UMYC)
dilaksanakan. Setiap hasil adalah nilai rata-rata dari dua nilai kuat tekan benda uji
dalam satu set benda uji (1 set = 3 buah benda uji ), yang selisih nilai antara
keduanya 5% untuk satu umur, untuk setiap kuat tekan beton dan untuk setiap
jenis komponen struktur yang dicor terpisah pada tiap hari pengecoran.
- Benda uji beton berupa silinder dengan diameter 150 mm dan tinggi 300 mm atau
kubus 150 x 150 x 150 mm, dan dirawat sesuai dengan SNI 03-4810-1998. Benda
uji tersebut dicetak bersamaan dan diambil dari beton yang akan dicorkan, dan
kemudian dirawat sesuai dengan perawatan yang dilakukan di laboratorium.
Evaluasi mutu beton sebagai dasar pembayaran menggunakan data hasil uji kuat
tekan beton sesuai dengan umur yang ditetapkan dalam Kontrak. Nilai-nilai
perbandingan kekuatan yang digunakan untuk keperluan ini harus disesuaikan
dengan grafik perkembangan kuat tekan campuran sebagai fungsi waktu

Produktifitas alat pada pekerjaan Beton fc’10 MPa


Lingkup Pekerjaan Volume Alat Produktivitas alat
per hari
(Rekonstruksi Jalan) 148,15 M3 Concrete Mixer,water tanker, 1,51 M3
Pekerjaan Struktur concrete vibrator alat bantu

 Pasangan Batu

Metode pelaksaan pasangan batu sebagai berikut :


Persiapan
1. Mengajukan request dan gambar rencana kepada Direksi atau pengawas
Pekerjaan untuk mendapat persetujuan serta arahan nantinya dilapangan.
2. Melakukan request material untuk di setujui kepada direksi, konsultan dan
pengawas/ direksi pekerjaan
3. Menyiapkan semua alat dan bahan yang dibutuhkan.

Pelaksanaan

1. Gali tanah dengan manual maupun mekanik sesuai gambar rencana.


2. Siapkan adukan beton untuk melekatkan batu-batu tersebut
3. Susun batu-batu dengan tinggi sesuai gambar dan isikan pasir dalam celah-
celah batu tersebut sehingga tak ada rongga antar batu kemudian siramlah
pasangan batu tersebut dengan air.
4. Naikkan benang berikutnya dan pasang batu dengan adukan, sesuai ketinggian
benang. Usahakan bagian luar pasangan batu tersebut rata.

Metode Pelaksanaan Preservasi Jalan Yetti - Senggi - Mamberamo II (UMYC)


5. Batu disusun sedemikian rupa sehingga pasangan batu tidak mudah retak/patah
dan berongga besar.
6. Pembuatan profil tiap jarak 10 m kecuali pada tempat-tempat tertentu sesuai
petunjuk Direksi/ pengawas pekerjaan.
7. Pemasangan lubang-lubang pembuang (drain/ Weep Hole) untuk mengurangi
tekanan air setiap luas 2 M2 yang terbuat dari pipa PVC Ø 2" (dua inchi) dan
pada ujung pipa PVC (drain pipe) yang tertanam di tanah dibungkus dengan ijuk
dan di luar sisi ijuk dipasang kerikil yang berfungsi sebagai saringan air sehingga
tidak terjadi penggerusan tanah pada bagian dalam tanggul atau pasangan batu.
8. Cek elevasi pekerjaan pasangan batu apakah sudah sesuai rencana.
9. Setelah beton di curing dan kering selanjutnya dilakukan plesteran dan acian
10. Permukaan muka batu di lakukan pekerjaan siaran
11. Mendokumentasi hasil pekerjaan sebagai bahan laporan

Produktifitas alat pada pekerjaan Pasangan batu


Lingkup Pekerjaan Volume Alat Produktivitas
alat per hari
(Rekonstruksi Jalan) 5.860,39 M3 Concrete Mixer, water tanker 59,80 M3
Pekerjaan Struktur dan alat bantu

 Marka Jalan Termoplastik

Penerbitan Gambar Penempatan dan Detil Pelaksanaan


Gambar penempatan yang menunjukkan lokasi marka jalan dan detil
pelaksanaan semua bentuk marka jalan yang tidak terdapat di dalam Dokumen
Kontrak pada saat pelelangan akan disediakan oleh Direksi Pekerjaan setelah
menyelesaikan laporan hasil survei lapangan
Bahan
Cat untuk Marka Jalan Pada pasal ini kata “cat” sering dikonotasikan sebagai
bahan marka jalan jenis termoplastik sebagai cat. Cat bewarna putih atau kuning
seperti yang ditunjukkan dalam Gambar dan memenuhi Spesifikasi berikut ini :
 Marka Jalan Termoplastik : SNI 06-4826-1998 (jenis padat, bukan serbuk)
 Butiran Kaca, Butiran Kaca yang memenuhi Spesifikasi sesuai SNI 15-4839-1998

Metode Pelaksanaan Preservasi Jalan Yetti - Senggi - Mamberamo II (UMYC)


Tabel : Spesifikasi bahan marka termoplastik

Metode pelaksanaan pekerjaan marka jalan sebagai berikut :


a. Persiapan
Sebelum penandaan marka jalan atau pengecatan dilaksanakan, menjamin
bahwa permukaan perkerasan jalan yang akan diberi marka jalan bersih, kering dan
bebas dari bahan yang bergemuk dan debu. menghilangkan dengan grit blasting
(pengausan dengan bahan berbutir halus) setiap marka jalan lama baik termoplastis
maupun bukan, yang akan menghalangi kelekatan lapisan cat bar

b. Pelaksanaan Pengecatan Marka Jalan


1. Pengecatan tidak boleh dilaksanakan pada suatu permukaan yang baru diaspal
kurang dari 3 bulan setelah pelaksanaan lapis permukaan, kecuali
diperintahkan lain oleh Direksi Pekerjaan Selama masa tunggu yang disebutkan
di atas, pengecatan marka jalan sementara (pre-marking) pada permukaan
beraspal dilaksanakan segera setelah pelapisan
2. Mengatur dan menandai semua marka jalan pada permukaan perkerasan
dengan dimensi dan penempatan yang presisi sebelum pelaksanaan
pengecatan marka jalan
3. Pengecatan marka jalan dilaksanakan pada garis sumbu, garis lajur, garis tepi
dan zebra cross dengan bantuan sebuah mesin mekanis yang disetujui,
bergerak dengan mesin sendiri, jenis penyemprotan atau penghamparan
otomatis dengan katup mekanis yang mampu membuat garis putus-putus
dalam pengoperasian yang menerus (tanpa berhenti dan mulai berjalan lagi)
dengan hasil yang dapat diterima Direksi Pekerjaan.
4. Mesin yang digunakan tersebut menghasilkan suatu lapisan yang rata dan
seragam dengan tebal basah minimum 1,50 mm untuk “cat termoplastik” belum
termasuk butiran kaca yang juga ditaburkan secara mekanis, dengan garis tepi

Metode Pelaksanaan Preservasi Jalan Yetti - Senggi - Mamberamo II (UMYC)


yang bersih (tidak bergerigi) pada lebar rancangan yang sesuai. Bilamana tidak
disyaratkan oleh pabrik pembuatnya, maka cat termoplastik dilaksanakan pada
temperatur 204°C - 218°C.
5. Bila mana penggunaan mesin tak memungkinkan, maka dapat meminta izin
Direksi Pekerjaan pengecatan marka jalan dengan cara manual, dikuas,
disemprot dan dicetak dengan sesuai dengan konfigurasi marka jalan dan jenis
cat yang disetujui untuk penggunaannya
6. Butiran kaca ditaburkan di atas permukaan cat segera setelah pelaksanaan
penyemprotan atau penghamparan cat. Butiran kaca ditaburkan dengan kadar
450 gram/m2 untuk semua jenis cat,
7. Semua marka jalan dilindungi dari lalu lintas sampai marka jalan ini dapat dilalui
oleh lalu lintas tanpa adanya bintik-bintik atau bekas jejak roda serta
kerusakannya lainnya
8. Semua marka jalan yang tidak menampilkan hasil yang merata dan memenuhi
ketentuan baik siang maupun malam hari harus diperbaiki.
9. Pengaturan Lalu Lintas diikuti sedemikian sehingga menjamin keamanan umum
ketika pengecatan marka jalan sedang dilaksanakan
10. Semua pemakaian cat secara dingin diaduk di lapangan menurut
ketentuan pabrik pembuat sesaat sebelum dipakai agar menjaga bahan
pewarna tercampur merata di dalam suspens.
Produktifitas alat pada pekerjaan Marka termoplastik
Lingkup Pekerjaan Volume Alat Produktivitas alat
per hari
(Rekonstruksi Jalan) 5.130,00 M2 Dump truck dan alat bantu 183,21 M2
Pekerjaan Harian dan
pekerjaan lain - lain

 Rambu Jalan Tunggal dengan Permukaan Pemantul Engineering


Grade

Bahan
Plat Rambu Jalan
 Dari bahan logam campuran aluminium. Lembar plat, logam campuran keras
5052-H 34 yang memenuhi ASTM B 221, dan mempunyai ketebalan minimum 2
mm, bebas gemuk, digravir, dinetralisir dan diproses terlebih dahulu sebelum
digunakan.

Metode Pelaksanaan Preservasi Jalan Yetti - Senggi - Mamberamo II (UMYC)


 Dari bahan logam campuran alumunium berbentuk potongan-potongan dengan
No. 6063-T-6 sesuai persyaratan ASTM B 221. Penguat plat rambu lalu lintas
dilaksanakan bila ukurannya melebihi 1,00 meter.

Patok Rambu
Dari pipa baja digalvanisir secara panas, sesuai persyaratan ASTM A 120 dengan
diameter dalam minimum 40 mm. Bahan yang sama dipakai juga untuk pelengkap
penutup tiang rambu. Semua bagian akhir yang terbuka harus ditutup untuk
mencegah masuknya air.
Perangkat keras, sekrup, mur, baut dan cincin
Dari bahan alumunium atau baja tahan karat berkualitas tinggi untuk tiang rambu
dan rel pengaman yang digalvanisir.
Pekerjaan ini meliputi Pengadaan, pengangkutan, dan pemasangan Rambu Jalan
Tunggal adapun tahapan sebagai Berikut :

 Membuat shop drawing, metode pelaksanaan dan membuat request  Rambu


Jalan Tunggal dan ganda yang di tujukan kepada pengawas pekerjaan
 Pengadaan Rambu Jalan Tunggal sesuai gambar shop drawing yang disetujui
 Plat untuk rambu jalan merupakan lembaran rata dari campuran alumunium
keras dan harus mempunyai ketebalan minimum 2 mm. Lembaran tersebut bebas
dari gemuk, dikasarkan permukaannya (dietsa), dinetralisir dan diproses sebelum
digunakan sebagai Pelat Rambu Jalan.
 Kerangka dan pengaku merupakan bagian-bagian campuran alumunium alloy
yang diekstrusi dari campuran logam. Pelat Rambu Jalan diberi tambahan rangka
pengaku bila ukuran melebihi 1 meter.
 Tiang Rambu merupakan pipa baja berdiameter dalam minimum 40 mm,
digalvanisir dengan proses celupan panas, semua ujung yang terbuka diberi tutup
untuk mencegah masuknya air.
 Siapkan bekisting dan galian tanah pondasi untuk tiang rambu jalan tunggal
 Pemasangan Rambu Jalan Tunggal pada lokasi dan jumlah sesuai dengan
shop drawing yang disetujui
 Apabila Pelat/Tiang Rambu Jalan Tunggal ada yang cacat pengecatannya
akibat pemasangan ataupun handling, maka perlu dicat/difinish kembali dengan
material cat yang sama seperti semula.
Jaminan Mutu dilapangan

Metode Pelaksanaan Preservasi Jalan Yetti - Senggi - Mamberamo II (UMYC)


 Bahan material yang diterima akan diperiksa oleh pengawas penerimaan bahan
dengan mengecek atau memeriksa bukti tertulis yang menunjukkan bahwa bahan-
bahan tersebut telah sesuai dengan ketentuan persyaratan bahan pada spesifikasi
teknis pekerjaan.
 Barang material di simpan di gudang penyimpanan atau tempat yang aman dan
agar tidak rusak
Produktifitas alat pada pekerjaan Rambu Jalan Tunggal dengan Permukaan Pemantul
Engineering Grade
Lingkup Pekerjaan Volume Alat Produktivitas
alat per hari
(Rekonstruksi Jalan) Pekerjaan 95,00 Buah alat bantu 3,39 Buah
Harian dan pekerjaan lain – lain

 Rambu Jalan Ganda dengan Permukaan Pemantul Engineering


Grade

Pekerjaan ini meliputi Pengadaan, pengangkutan, dan pemasangan Rambu Jalan


Ganda adapun tahapan sebagai Berikut :

 Membuat shop drawing, metode pelaksanaan dan membuat request  Rambu


Jalan Tunggal yang di tujukan kepada pengawas pekerjaan
 Pengadaan Rambu Jalan Ganda sesuai gambar shop drawing yang disetujui
 Plat untuk rambu jalan merupakan lembaran rata dari campuran alumunium
keras dan harus mempunyai ketebalan minimum 2 mm. Lembaran tersebut bebas
dari gemuk, dikasarkan permukaannya (dietsa), dinetralisir dan diproses sebelum
digunakan sebagai Pelat Rambu Jalan.
 Kerangka dan pengaku merupakan bagian-bagian campuran alumunium alloy
yang diekstrusi dari campuran logam. Pelat Rambu Jalan Ganda diberi tambahan
rangka pengaku bila ukuran melebihi 1 meter.
 Tiang Rambu merupakan pipa baja berdiameter dalam minimum 40 mm,
digalvanisir dengan proses celupan panas, semua ujung yang terbuka diberi tutup
untuk mencegah masuknya air.
 Siapkan bekisting dan galian tanah pondasi untuk tiang rambu jalan tunggal
 Pemasangan Rambu Jalan Ganda pada lokasi dan jumlah sesuai dengan shop
drawing yang disetujui
 Apabila Pelat/Tiang Rambu Jalan Ganda ada yang cacat pengecatannya akibat
pemasangan ataupun handling, maka perlu dicat/difinish kembali dengan material
cat yang sama seperti semula.

Metode Pelaksanaan Preservasi Jalan Yetti - Senggi - Mamberamo II (UMYC)


Jaminan Mutu dilapangan
 Bahan material yang diterima akan diperiksa oleh pengawas penerimaan bahan
dengan mengecek atau memeriksa bukti tertulis yang menunjukkan bahwa bahan-
bahan tersebut telah sesuai dengan ketentuan persyaratan bahan pada spesifikasi
teknis pekerjaan.
 Barang material di simpan di gudang penyimpanan atau tempat yang aman dan
agar tidak rusak
Produktifitas alat pada pekerjaan Rambu Jalan Ganda dengan Permukaan Pemantul
Engineering Grade
Lingkup Pekerjaan Volume Alat Produktivitas
alat per hari
(Rekonstruksi Jalan) Pekerjaan 57,00 Buah alat bantu 2,04 Buah
Harian dan pekerjaan lain – lain

 Patok Pengarah

Material
1. Kerangka dan pengaku merupakan bagian-bagian campuran aluminium alloy
yang diekstrusi dari campuran logam No. 6063-T6 sesuai dengan ASTM B221.
Pelat Rambu Jalan diberi tambahan rangka pengaku bila ukuran melebihi 1,0
meter.
2. Tiang rambu merupakan pipa baja berdiameter dalam minimum 40 mm,
digalvanisir dengan proses celupan panas, sesuai dengan SNI 07-0242.1-2000..
3. Bentuk dan ukuran tanda patok tikungan (delineator) sebagaimana dalam
gambar
4. Lokasi dan jarak pengulangan penempatan patok hektometer disesuaikan
dengan hasil manajemen dan rekayasa lalu lintas.

Pelaksanaan
1. Sebelum melakukan pekerjaan dibuat request dan diserahkan kepada direksi
untuk disetujui.
2. Area patok yang diberada di tanah di gali sampai kedalaman tertentu sesuai
dengan rencana kedalaman patok.
3. Di pasang besi dan di cor untuk pondasi patok, di atasnya di pasang angkur
untuk penghubung tiang patok
4. Patok yang telah jadi dan diterima dilokasi pekerjaan, untuk pemasangannya
dilakukan dengan memasang tiang patok pada angkur yang telah disiapkan
5. Patok yang berada pada besi pemasangannya dengan cara di beri lempengan
yang di beri mur untuk nanti di pasang pada besi yang akan di tempel patok
Metode Pelaksanaan Preservasi Jalan Yetti - Senggi - Mamberamo II (UMYC)
6. Pengecatan patok dapat dilakukan sebelum atau sesudah patok -patok
dipasang
7. Penyelesaian dan perapihan setelah pemasangan
8. Mutu pondasi beton sekurang-kurangnya fc 10 Mpa
Produktifitas alat pada pekerjaan Patok Pengarah
Lingkup Pekerjaan Volume Alat Produktivitas
alat per hari
(Rekonstruksi Jalan) Pekerjaan 2.000,00 Buah alat bantu 40,82 Buah
Harian dan pekerjaan lain – lain
 Patok Kilometer

Metode pelaksanaan pekerjaan Patok Kilometer sebagai berikut :

1 Sebelum melakukan pekerjaan dibuat request dan diserahkan kepada direksi


untuk disetujui.
2 Patok beton di cetak dilokasi pembuatan, kemudian diangkut ke lokasi pekerjaan
menggunakan bantuan dump truck atau alat transportasi lain.
3 Area patok yang diberada di tanah di gali sampai kedalaman tertentu sesuai
dengan rencana kedalaman patok.
4 Patok dipasang di lokasi yang telah digali dengan jarak sesuai dengan
ketentuan gambar kerja
5 Di pasang besi dan di cor untuk pondasi patok, di atasnya di pasang angkur
untuk penghubung tiang patok
6 Patok yang telah jadi dan diterima dilokasi pekerjaan, untuk pemasangannya
dilakukan dengan memasang tiang patok pada angkur yang telah disiapkan
7 Patok yang berada pada besi pemasangannya dengan cara di beri lempengan
yang di beri mur untuk nanti di pasang pada besi yang akan di tempel patok
8 Semua patok dipasang secara tepat pada lokasi dari ketinggian dengan cara
yang menjamin kuat pada tempatnya, terutama sewaktu mengeraskan adukan
beton
9 Pengecatan patok dapat dilakukan sebelum atau sesudah patok -patok
dipasang
10 Penyelesaian dan perapihan setelah pemasangan
11 Mutu pondasi beton sekurang-kurangnya fc 10 Mpa

Produktifitas alat pada pekerjaan Patok Kilo meter


Lingkup Pekerjaan Volume Alat Produktivitas
alat per hari
(Rekonstruksi Jalan) Pekerjaan 19,00 Buah alat bantu 0,68 Buah
Harian dan pekerjaan lain – lain

Metode Pelaksanaan Preservasi Jalan Yetti - Senggi - Mamberamo II (UMYC)


 Pengendalian Tanaman

Metode pelaksanaan Pengendalin tanaman sebagai berikut :

1. Sebelum melakukan pekerjaan membuat request dan diserahkan kepada direksi


pekerjaan untuk disetujui.
2. Mensurvey lokasi yang akan dikerjakan
3. Melaksanakan pengendalian tanaman atau tumbuh-tumbuhan disepanjang ruang
milik jalan, yang kiranya dapat mengganggu jarak pandang bagi pengguna jalan
untuk keselamatan dalam berlalu-lintas selama periode pelaksanaan
4. Potong Rumput dilaksanakan sepanjang ruas jalan dengan jarak minimum 2 (dua)
meter dari tepi perkerasan. Tinggi tanaman yang diijinkan maksimum 10 cm
dipotong dengan alat potong mekanis atau sabit diangkut dengan gerobak dan
dibuang ke area yang diijinkan
5. Lokasi untuk penanaman bebas dari tanaman di sekitar gorong – gorong, saluran
air yang dilapisi, kerb, sekitar rambu, guardrail, patok Pengarah, tiang Lampu,
bahu jalan, seluruh permukaan yang di laboratorium
Produktifitas alat pada pekerjaan Pengendalian Tanaman
Lingkup Pekerjaan Volume Alat Produktivitas alat
per hari
(Rutin Jalan) Pekerjaan 720.000 M2 Alat bantu 1.389,96 M2
Pemeliharaan kinerja

 Pemeliharaan Kinerja Jembatan Yetti - Senggi - Mamberamo II

Metode pelaksanaan Pemeliharaan Kinerja Jembatan sebagai berikut :


a. Sebelum melakukan pekerjaan membuat request dan diserahkan kepada direksi
pekerjaan untuk disetujui.
b. Mensurvey lokasi dan menandai tempat atau komponen yang akan dikerjakan
c. Melakukan pembersihan saluran dan lubang drainase, pembuangan kotoran dan
sampah pada sambungan ekspansi, pengecatan sederhana, dan pembuangan
akumulasi sampah dan / atau tanah sedimen / endapan yang diakibatkan oleh
banjir pada sungai,
d. penggantian siar muai, penggantian perletakkan kerusakan beton berupa patching
dan grouting, serta perbaikan elemen baja seperti perbaikan akibat korosi, cover
plate, dan perbaikan daerah aliran sungai, bangunan pengaman scouring dan
daerah timbunan.

Metode Pelaksanaan Preservasi Jalan Yetti - Senggi - Mamberamo II (UMYC)


e. Pemeliharaan kinerja jembatan yang menggunakan peralatan sederhana dapat
dilaksanakan melalui padat karya yaitu pekerjaan pembersihan jembatan dan
pengecatan sederhana
Produktifitas alat pada pekerjaan Pemeliharaan Kinerja Jembatan Yetti - Senggi -
Mamberamo II
Lingkup Pekerjaan Volume Alat Produktivitas alat
per hari
(Rutin Pemeliharaan Jembatan) 1,00 LS Alat bantu 0,00 LS
Pekerjaan Pemeliharaan kinerja

No. Indikator Kinerja Jalan Waktu Tanggap


Perbaikan
1 Perkerasan Jalan
a. Lubang :
Tidak boleh ada lubang dengan diameter lebih dari Harus selesai diperbaiki
10 cm dan kedalaman lebuh dari 4 cm pada bagian dalam waktu maksimum
jalan 7 (tujuh) hari
b
Retakan: Harus selesai ditutup
Tidak boleh ada retakan lebih lebar 3 mm dan/atau dalam waktu maksimum
luas retakan lebuh besar 5% setiap 100m panjang 14 (empat belas) hari
lajur (lane) jalan

c Amblas : Harus sesuai diperbaiki


Tidak boleh ada bagian yang amblas lebih dari 3 cm dalam waktu maksimum
dengan luasan permukaan yang amblas lebih besar 14 (empat belas) hari
d. 5 % setiap 100 m jalur jalan

Patahan : Harus sesuai diperbaiki


Tidak boleh ada bagian jalan yang mengalami dalam waktu maksimum
e. patahan (faulting) 14 (empat belas) hari

Joint Sealant (untuk Rigid): Harus sesuai diperbaiki


Dalam kondisi baik tidak boleh rusak atau hilang dalam waktu maksimum
f. disemua slab joint 14 (empat belas) hari

Ketidakrataan (untuk perkerasan yang Harus sesuai diperbaiki


dilaksanakan pelapisan ulang/overlay) dalam waktu maksimum
Nilai IRI rata-rata setiap segmen lajur (lane) jalan 90 (90) hari
g. dalam kondisi mantap, maksimum 4 mm/m

Amplitudo Keriting/Corrugation (untuk jalan Harus selesai diperbaiki


tanpa penutup aspal) dalam waktu maksimum
h. Tidak boleh ada yang melampaui 3.5 cm 7 (tujuh) hari

Kedalaman Alur/Rutting (untuk jalan tanpa Harus selesai diperbaiki


penutup aspal) dalam waktu maksimum
Tidak boleh ada yang melampaui 7 cm 7 (tujuh) hari

2 Bahu Jalan
a. Lubang :
Tidak boleh ada lubang dengan diameter 20 cm dan Harus sesuai diperbaiki
kedalaman lebih dari 10 cm dalam waktu maksimum
7 (tujuh) hari
Metode Pelaksanaan Preservasi Jalan Yetti - Senggi - Mamberamo II (UMYC)
b. Elevasi/Ketinggian :
Tidak boleh ada beda tinggi bahu jalan dengan tepi Harus sesuai diperbaiki
perkerasan jalan lebih dari 5 cm dalam waktu maksimum
14 (empat belas) hari
c. Amblas :
Tidak boleh ada bagian yang amblas lebih dari 10 Harus sesuai diperbaiki
cm dengan luasan permukaan yang amblas lebih dalam waktu maksimum
dari 3% setiap 100 meter bahu jalan 7 (tujuh) hari

d. Joint Sealant (untuk perkerasan Beton semen): Harus sesuai diperbaiki


Dalam kondisi baik, tidak boleh rusak atau hilang dalam waktu maksimum
disemua slab joint 14 (empat belas) hari

e. Kebersihan permukaan bahu jalan (untuk jalur Harus sesuai diperbaiki


lalin tanpa penutup) terhadap : dalam waktu maksimum
Tanah, puing, sampah, dan bahan lainnya 7 (tujuh) hari

3 Drainase :
Semua jenis saluran: Kerusakan harus
a Harus bersih dan tidak mengalami kerusakan diperbaiki dalam waktu
struktur. maksimal 21 (dua puluh
satu) hari untuk struktur
Tidak boleh ada penyumbatan lebih besar 10% dari dan 7 (tujuh) hari untuk
kapasitas saluran penyumbatan

b Lereng Timbunan dan Galian : Deformasi dan selesai


Pada lereng timbunan tidak ada deformasi dan erosi diperbaiki dalam waktu
serta dapat berfungsi dengan baik maksimum 14 (empat
belas) hari
Pada lereng galian harus stabil, kuat untuk
menahan erosi dan berfungsi dengan baik
4 Perlengkapan Jalan
a Rambu peringatan dan Rambu Petunjuk
Terpasang dengan benar sesuai ketentuan, secara Kekurangan, kerusakan
struktur kokoh dan tiang tidak bengkok dan kecacatan harus
selesai diperbaiki
selambat-lambatnya 21
(dua puluh satu) hari
Pemasangan rambu sementara untuk pencegahan Pemasangan rambu
kecelakaan lalu lintas yang disebabkan kerusakan sementara paling lambat
jalan yang belum dapat diperbaiki 24 (dua pukuh
empat)jam
Pemisah Horisontal pada median dan trotoar :
b Pemisah harus kokoh dan berfungsi dengan baik
Kekurangan, kerusakan
Permukaanya dapat dilihat dengan jelas pada dan kecacatan harus
malam hari selesai diperbaiki
selambat-lambatnya 21
Guadrails / Rel Pengaman (dua puluh satu) hari
C Secara stuktur kokoh, terpasang dengan baik dan
benar dan tidak terjadi kerusakan Kekurangan, kerusakan
dan kecacatan harus
selesai diperbaiki
selambat-lambatnya 21
(dua puluh satu) hari

Metode Pelaksanaan Preservasi Jalan Yetti - Senggi - Mamberamo II (UMYC)


5 Bangunan pelengkap
a Jalan Pendekat (oprit) :
Tidak terjadi penurunan lebih dari 5 cm dari elevasi Kecacatan harus selesai
rencana permukaan pendekat diperbaiki selambat-
lambatnya 14 (empat
belas) hari

b Dinding Penahan Tanah :


Tidak ada kerusakan struktur dan berfungsi dengan Kecacatan harus selesai
baik diperbaiki selambat-
lambatnya 28 (dua puluh
Tidak ada keretakan pada dinding dan pondasi delapan) hari

Tidak terjadi patahan struktur bangunan yang


mengakibatkan kerusakan struktur bangunan

6 Pengendalian Tanaman
a Bebas dari tumbuh-tumbuhan disekitar ujung Pengendalian tanaman
gorong-gorong, saluran airyang diperkeras, kerb, harus selesai dirapikan
sekitar rambu lalu lintas, guadrails, patok pengarah, atau dipotong sesuai
tiang lampu, bahu jalan, seluruh permukaan yang ketentuan
dilabur (balck top), pulau lalu lintas, bangunan selambatlambatnya
bawah jembatan dan tepi deck jembatan 7 (tujuh) hari.

b Tumbuh-tumbuhan yang diijinkan mempunyai tinggi


minimal 2,5cm dan maksimum 10cm pada lokasi Pengendalian tanaman
median jalan yang direndahkan, tebing tepi jalan (di harus selesai dirapikan
luar ruang manfaat jalan), tanaman di tempat atau dipotong sesuai
istirahat (termasuk taman) di Ruang Milik Jalan) ketentuan
kecuali selambatlambatnya
terhadap taman yang sudah ada namun tidak 7 (tujuh) hari.
mengganggu jarak pandang untuk keselamatan
pengguna jalan.

No Indikator Kinerja Elemen Pengukuran Waktu Tanggap Perbaikan


Jembatan
1 Bangunan Bawah
i) Bangunan bawah bersih dari Inspeksi visual Selesai diperbaiki dalam
kotoran waktu maksimum 7 (tujuh)
hari
ii) Tidak boleh ada retakan atau Inspeksi visual Selesai diperbaiki dalam
pecah pada beton waktu maksimum 14
(empat belas) hari
iii) Tidak boleh ada kerusakan Inspeksi visual Selesai diperbaiki dalam
pada pasangan batu waktu maksimum 7 (tujuh)
hari
2 Bangunan Atas
i) Bangunan atas termasuk lantai Inspeksi visual Selesai diperbaiki dalam
jembatan bersih dari kotoran waktu maksimum 7 (tujuh)
dan tanaman liar hari
ii) Tidak boleh ada retakan dan / Inspeksi visual Selesai diperbaiki dalam
atau pecah pada beton waktu maksimum 28 (dua
puluh delapan) hari
iii) Tidak boleh ada korosi pada Inspeksi visual Selesai diperbaiki dalam
seluruh struktur baja waktu maksimum 28 (dua
puluh delapan) hari
Metode Pelaksanaan Preservasi Jalan Yetti - Senggi - Mamberamo II (UMYC)
iv) Tidak boleh ada terkelupasnya Inspeksi visualSelesai diperbaiki dalam
lapisan galvanis pada seluruh waktu maksimum 28 (dua
struktur baja puluh delapan) hari
v) Baut, paku keling yang tidak Inspeksi dengan Selesai diperbaiki dalam
longgar dan pen tidak aus torsimeter waktu maksimum 28 (dua
serta terpelihara dengan baik puluh delapan) hari
vi) Sambungan siar muai Inspeksi visual Selesai diperbaiki dalam
terpasanga dengan benar dan waktu maksimum 7 (tujuh)
tidak boleh tersumbat hari
vii) Drainase dan pipa cucuran Inspeksi visual Selesai diperbaiki dalam
bebas dari kotoran waktu maksimum 7 (tujuh)
hari
viii) Sandaran dan tiang sandaran Inspeksi Visual Selesai diperbaiki dalam
harus berfungsi dan lengkap waktu 14 (empat belas) hari
ix) Cat pada sandaran dan tiang Inspeksi visual Selesai diperbaiki dalam
sandaran tidak boleh ada yang waktu maksimum 14 (dua
terkelupas puluh delapan) hari
3 Bangunan pelengkap jembatan
i) Bangunan parapet bersih dari Inspeksi visual Selesai diperbaiki dalam
kotoran dan terlihat dengan waktu maksimum 14
jelas (empat belas) hari
ii) Rambu dan marka terpasang Inspeksi visual Selesai diperbaiki dalam
dengan benar dan terlihat jelas waktu maksimum 7 (tujuh)
hari
4 Daerah aliran sungai / daerah timbunan
i) DAS dan daerah timbunan Inspeksi visual Selesai diperbaiki dalam
jalan pendekat jembatan bersih waktu maksimum 14(empat
dari kotoran / debris belas) hari
ii) Tidak ada kerusakan pada Inspeksi visual Selesai diperbaiki dalam
bangunan pengaman jembatan waktu maksimum 28 (dua
puluh delapan) hari
iii) Elevasi permukaan jalan Inspeksi visual Selesai diperbaiki dalam
pendekat jembatan (oprit) waktu maksimum 28 (dua
sesuai dengan elevasi lantai puluh delapan) hari
jembatan
iv) Pipa cucuran dan drainase Inspeksi visual Selesai diperbaiki dalam
jalan pendekat jembatan (oprit) waktu maksimum 7 (tujuh)
tidak boleh tersumbat hari

HAL YANG DI SIAPAKAN UNTUK PELAKSANAAN PADAT KARYA

1. Mekanisme Pelaporan

Pelaporan pelaksaan padat karya di sampaikan secara periodic dalam laporan


mingguan. Beberapa hal yang perlu disampaikan, antara lain :
a) Foto dokumentasi pelaksanaan
b) Absensi/ daftar hadir pekerja
c) Daftar penyerapan tenaga kerja riil
d) Tanda bukti pembayaran upah tenaga mingguan, yang besarnya tidak boleh
kurang dari UMR
2. Format Formulir Pelaporan
Metode Pelaksanaan Preservasi Jalan Yetti - Senggi - Mamberamo II (UMYC)
a) Laporan daftar hadir pekerja
b) Laporan daftar upah
c) Laporan penyerapan tenaga kerja

Metode Pelaksanaan Preservasi Jalan Yetti - Senggi - Mamberamo II (UMYC)


Demikian metode pekerjaan proyek Paket pekerjaan

Preservasi Jalan Yetti - Senggi - Mamberamo II (UMYC)


ini dibuat dengan memperhitungkan volume lalu lintas, kondisi existing jalan,
kondisi cuaca sehingga tercapai tujuan tepat mutu, efisiensi waktu
dan bisa memberikan kondisi pelayanan yang mantab
Terima Kasih.

Metode Pelaksanaan Preservasi Jalan Yetti - Senggi - Mamberamo II (UMYC)


JANGKA WAKTU PELAKSAAN PEKERJAAN

Dalam Dokumen Pengadaan, Paket Pekerjaan Preservasi Jalan Yetti - Senggi -


Mamberamo II (UMYC) memiliki Masa/jangka waktu keseluruhan pelaksanaan pekerjaan
(total) : 540 ( Lima Ratus Empat Puluh ) hari kalender, dihitung sejak Tanggal Mulai Kerja
sebagaimana ditetapkan dalam Surat Perintah Mulai Kerja (SPMK). Waktu yang disediakan
untuk menyelesaikan pekerjaan untuk masing-masing lingkup selambat lambatnya :

No Lingkup Pekerjaan Hari Kalender


1. Preservasi Rekonstruksi Jalan 540 HK
2. Preservasi Pemeliharaan Rutin Jalan 540 HK
3. Preservasi Pemeliharaan Rutin Jembatan 540 HK

Metode Pelaksanaan Preservasi Jalan Yetti - Senggi - Mamberamo II (UMYC)


JADWAL PELAKSANAAN
URUTAN PEKERJAAN DALAM BENTUK BARCHART
PRESERVASI JALAN YETTI - SENGGI - MAMBERAMO II (MYC)
PROVINSI PAPUA
120,00%
2020 -2021
PT.RIDLATAMA BAHTERA CONSTRUCTION
Pekerjaan Rekonstruksi, Runtin kondisi Pemeliharaan Rutin Jalan dan Jembatan 540 HK
WAKTU PELAKSANAAN

MASAPELAKSANAANPEKERJAAN540HARI
Harga
Minggu Ke
Pay Item Deskripsi Sat. Quantity Bobot
Satuan Jumlah Harga 2020 2021
Harga 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37 38 39 40 41 42 43 44 45 46 47 48 49 50 51 52 53 54 55 56 57 58 59 60 61 62 63 64 65 66 67 68 69 70 71 72 73 74 75 76 77 1 hr

Rekonstruksi Jalan Yetti - Senggi - Mamberamo II


DIVISI 1. UMUM
1.2 Mobilisasi
100,00%
1.2 Mobilisasi LS 1,00 953.166.400,00 953.166.400,00 0,79% 0,10% 0,10% 0,10% 0,10% 0,10% 0,10% 0,10% 0,10%

1.8 Manajemen dan Keselamatan Lalu Lintas -


1.8.(1) Manajemen dan Keselamatan Lalu Lintas LS 1,00 250.261.200,00 250.261.200,00 0,21% 0,003% 0,003% 0,003% 0,003% 0,003% 0,003% 0,003% 0,003% 0,003% 0,003% 0,003% 0,003% 0,003% 0,003% 0,003% 0,003% 0,003% 0,003% 0,003% 0,003% 0,003% 0,003% 0,003% 0,003% 0,003% 0,003% 0,003% 0,003% 0,003% 0,003% 0,003% 0,003% 0,003% 0,003% 0,003% 0,003% 0,003% 0,003% 0,003% 0,003% 0,003% 0,003% 0,003% 0,003% 0,003% 0,003% 0,003% 0,003% 0,003% 0,003% 0,003% 0,003% 0,003% 0,003% 0,003% 0,003% 0,003% 0,003% 0,003% 0,003% 0,003% 0,003% 0,003% 0,003% 0,003% 0,003% 0,003% 0,003% 0,003%

1.17 Pengamanan Lingkungan Hidup - -


1.17.(1a) Pengujian pH Buah 9,00 284.400,00 2.559.600,00 0,00% 0,000% 0,00% 0,00% 0,00% 0,00% 0,00% 0,00% 0,00% 0,00%

1.17.(1b) Pengujian Oksigen Terlarut (DO) Buah 9,00 297.840,00 2.680.560,00 0,00% 0,000% 0,00% 0,00% 0,00% 0,00% 0,00% 0,00% 0,00% 0,00%

1.17.(1c) Pengujian Zat Padat Terlarut (TDS) Buah 9,00 304.560,00 2.741.040,00 0,00% 0,000% 0,00% 0,00% 0,00% 0,00% 0,00% 0,00% 0,00% 0,00%

1.17.(1d) Pengujian Zat Tersuspensi (TSS) Buah 9,00 311.700,00 2.805.300,00 0,00% 0,000% 0,00% 0,00% 0,00% 0,00% 0,00% 0,00% 0,00% 0,00%

1.17.(1e) Pengujian Biological Oxygen Demand (BOD) Buah 9,00 351.600,00 3.164.400,00 0,00% 0,000% 0,00% 0,00% 0,00% 0,00% 0,00% 0,00% 0,00% 0,00%

1.17.(1f) Pengujian Chemical Oxygen Demand (COD) Buah 9,00 315.480,00 2.839.320,00 0,00% 0,000% 0,00% 0,00% 0,00% 0,00% 0,00% 0,00% 0,00% 0,00%

1.17.(1g) Pengujian Coliform Buah 9,00 360.000,00 3.240.000,00 0,00% 0,000% 0,00% 0,00% 0,00% 0,00% 0,00% 0,00% 0,00% 0,00%

1.17.(1h) Pengujian E. Coli Buah 9,00 336.480,00 3.028.320,00 0,00% 0,000% 0,00% 0,00% 0,00% 0,00% 0,00% 0,00% 0,00% 0,00%
80,00%
1.17.(1i) Pengujian Destruksi Cu, Pb, Cd, Ni, Fe, Zn, Ag, Co, Mn Buah 9,00 448.200,00 4.033.800,00 0,00% 0,000% 0,00% 0,00% 0,00% 0,00% 0,00% 0,00% 0,00% 0,00%

1.17.(1j) Pengujian Temperatur (Suhu) Buah 9,00 284.400,00 2.559.600,00 0,00% 0,000% 0,00% 0,00% 0,00% 0,00% 0,00% 0,00% 0,00% 0,00%

1.17.(2a) Pengujian Vibrasi Lingkungan untuk Kenyamanan dan Kesehatan Buah 9,00 763.200,00 6.868.800,00 0,01% 0,001% 0,00% 0,00% 0,00% 0,00% 0,00% 0,00% 0,00% 0,00%

1.17.(2b) Pengujian tingkat getaran kendaraan bermotor Buah 9,00 553.200,00 4.978.800,00 0,00% 0,000% 0,00% 0,00% 0,00% 0,00% 0,00% 0,00% 0,00% 0,00%

1.17.(2c) Pengujian Parameter Kebisingan dan/atau Getaran Lainnya ……… Buah 9,00 553.200,00 4.978.800,00 0,00% 0,000% 0,00% 0,00% 0,00% 0,00% 0,00% 0,00% 0,00% 0,00%

1.17.(3b) Pengujian Sulfurdioksida (SO2) Buah 9,00 362.100,00 3.258.900,00 0,00% 0,000% 0,00% 0,00% 0,00% 0,00% 0,00% 0,00% 0,00% 0,00%

1.17.(3c) Pengujian Karbondioksida (CO2) Buah 9,00 390.660,00 3.515.940,00 0,00% 0,000% 0,00% 0,00% 0,00% 0,00% 0,00% 0,00% 0,00% 0,00%

1.17.(3d) Pengujian Hidro Carbon (HC)-CH4 Buah 9,00 377.220,00 3.394.980,00 0,00% 0,000% 0,00% 0,00% 0,00% 0,00% 0,00% 0,00% 0,00% 0,00%

1.17.(3f) Pengujian Total Partikulat (TSP) - Debu Buah 9,00 374.280,00 3.368.520,00 0,00% 0,000% 0,00% 0,00% 0,00% 0,00% 0,00% 0,00% 0,00% 0,00%

1.17.(3g) Pengujian Timah Hitam (Pb) Buah 9,00 301.200,00 2.710.800,00 0,00% 0,000% 0,00% 0,00% 0,00% 0,00% 0,00% 0,00% 0,00% 0,00%

1.19 Keselamatan dan Kesehatan Kerja - -


1.19 Keselamatan dan Kesehatan Kerja LS 1,00 425.386.391,00 425.386.391,00 0,35% 0,01% 0,01% 0,01% 0,01% 0,01% 0,01% 0,01% 0,01% 0,01% 0,01% 0,01% 0,01% 0,01% 0,01% 0,01% 0,01% 0,01% 0,01% 0,01% 0,01% 0,01% 0,01% 0,01% 0,01% 0,01% 0,01% 0,01% 0,01% 0,01% 0,01% 0,01% 0,01% 0,01% 0,01% 0,01% 0,01% 0,01% 0,01% 0,01% 0,01% 0,01% 0,01% 0,01% 0,01% 0,01% 0,01% 0,01% 0,01% 0,01% 0,01% 0,01% 0,01% 0,01% 0,01% 0,01% 0,01% 0,01% 0,01% 0,01% 0,01% 0,01% 0,01% 0,01% 0,01% 0,01%
60,00%
1.21 Manajemen Mutu - -
1.21 Manajemen Mutu LS 1,00 331.839.900,00 331.839.900,00 0,27% 0,00% 0,00% 0,00% 0,00% 0,00% 0,00% 0,00% 0,00% 0,00% 0,00% 0,00% 0,00% 0,00% 0,00% 0,00% 0,00% 0,00% 0,00% 0,00% 0,00% 0,00% 0,00% 0,00% 0,00% 0,00% 0,00% 0,00% 0,00% 0,00% 0,00% 0,00% 0,00% 0,00% 0,00% 0,00% 0,00% 0,00% 0,00% 0,00% 0,00% 0,00% 0,00% 0,00% 0,00% 0,00% 0,00% 0,00% 0,00% 0,00% 0,00% 0,00% 0,00% 0,00% 0,00% 0,00% 0,00% 0,00% 0,00% 0,00% 0,00% 0,00% 0,00% 0,00% 0,00% 0,00%

DIVISI 2. DRAINASE
2.1.(1) Galian untuk Selokan Drainase dan Saluran Air M3 15.305,39 59.650,00 912.966.513,50 0,75% 0,07% 0,07% 0,07% 0,07% 0,07% 0,07% 0,07% 0,07% 0,07% 0,07% 0,07%

2.2.(1) Pasangan Batu dengan Mortar M3 5.197,50 1.574.400,00 8.182.944.000,00 6,75% 0,61% 0,61% 0,61% 0,61% 0,61% 0,61% 0,61% 0,61% 0,61% 0,61% 0,61%

DIVISI 3. PEKERJAAN TANAH DAN GEOSINTETIK


3.1.(1) Galian Biasa M3 12.222,90 71.820,00 877.848.678,00 0,72% 0,08% 0,08% 0,08% 0,08% 0,08% 0,08% 0,08% 0,08% 0,08%

3.2.(1a) Timbunan Biasa dari sumber galian M3 16.542,00 209.330,00 3.462.736.860,00 2,86% 0,20% 0,20% 0,20% 0,20% 0,20% 0,20% 0,20% 0,20% 0,20% 0,20% 0,20% 0,20% 0,20% 0,20%

3.2.(2a) Timbunan Pilihan dari sumber galian M3 32.400,00 275.940,00 8.940.456.000,00 7,37% 0,53% 0,53% 0,53% 0,53% 0,53% 0,53% 0,53% 0,53% 0,53% 0,53% 0,53% 0,53% 0,53% 0,53%

3.3.(1) Penyiapan Badan Jalan M2 108.000,00 2.500,00 270.000.000,00 0,22% 0,04% 0,04% 0,04% 0,04% 0,04% 0,04%

DIVISI 5. PERKERASAN BERBUTIR


5.1.(1) Lapis Pondasi Agregat Kelas A M3 16.200,00 900.650,00 14.590.530.000,00 12,03% 1,00% 1,00% 1,00% 1,00% 1,00% 1,00% 1,00% 1,00% 1,00% 1,00% 1,00% 1,00%
40,00%
5.1.(2) Lapis Pondasi Agregat Kelas B M3 21.600,00 850.740,00 18.375.984.000,00 15,15% 1,52% 1,52% 1,52% 1,52% 1,52% 1,52% 1,52% 1,52% 1,52% 1,52%

DIVISI 6. PERKERASAN ASPAL


6.1 (1) Lapis Resap Pengikat - Aspal Cair/Emulsi Liter 91.800,00 17.600,00 1.615.680.000,00 1,33% 0,13% 0,13% 0,13% 0,13% 0,13% 0,13% 0,13% 0,13% 0,13% 0,13%

6.3(3) Lataston Lapis Aus (HRS-WC) Ton 12.339,00 3.151.850,00 38.890.677.150,00 32,07% 3,21% 3,21% 3,21% 3,21% 3,21% 3,21% 3,21% 3,21% 3,21% 3,21%

6.3.(8) Bahan anti pengelupasan Kg 2.406,11 100.000,00 240.611.000,00 0,20% 0,02% 0,02% 0,02% 0,02% 0,02% 0,02% 0,02% 0,02% 0,02% 0,02%

DIVISI 7. STRUKTUR
7.1 (7a) Beton strukur, fc’20 MPa M3 2.100,03 2.491.500,00 5.232.214.779,00 4,31% 0,36% 0,36% 0,36% 0,36% 0,36% 0,36% 0,36% 0,36% 0,36% 0,36% 0,36% 0,36%

7.1 (10) Beton, fc’10 Mpa M3 148,15 1.505.960,00 223.107.974,00 0,18% 0,01% 0,01% 0,01% 0,01% 0,01% 0,01% 0,01% 0,01% 0,01% 0,01% 0,01% 0,01% 0,01% 0,01%

7.3 (1) Baja Tulangan Polos-BjTP 280 Kg 81.251,81 28.810,00 2.340.864.646,10 1,93% 0,16% 0,16% 0,16% 0,16% 0,16% 0,16% 0,16% 0,16% 0,16% 0,16% 0,16% 0,16%

7.9.(1) Pasangan Batu M3 5.860,39 1.777.300,00 10.415.671.147,00 8,59% 0,61% 0,61% 0,61% 0,61% 0,61% 0,61% 0,61% 0,61% 0,61% 0,61% 0,61% 0,61% 0,61% 0,61%

DIVISI 9. PEKERJAAN HARIAN & PEKERJAAN LAIN-LAIN


9.1.(11) Alat Penggali (Excavator) 80 - 140 PK Jam 630,00 626.920,00 394.959.600,00 0,33% 0,01% 0,01% 0,01% 0,01% 0,01% 0,01% 0,01% 0,01% 0,01% 0,01% 0,01% 0,01% 0,01% 0,01% 0,01% 0,01% 0,01% 0,01% 0,01% 0,01% 0,01% 0,01% 0,01% 0,01% 0,01% 0,01% 0,01% 0,01% 0,01% 0,01% 0,01% 0,01% 0,01% 0,01% 0,01% 0,01% 0,01% 0,01% 0,01% 0,01% 0,01% 0,01% 0,01% 0,01% 0,01% 0,01% 0,01% 0,01% 0,01% 0,01% 0,01% 0,01% 0,01% 0,01% 0,01% 0,01% 0,01% 0,01% 0,01% 0,01% 0,01% 0,01% 0,01% 0,01% 0,01%
20,00%
9.2.(1) Marka Jalan Termoplastik M2 5.130,00 211.400,00 1.084.482.000,00 0,89% 0,22% 0,22% 0,22% 0,22%

9.2.(3a) Rambu Jalan Tunggal dengan Permukaan Pemantul Engineering Grade Buah 95,00 674.840,00 64.109.800,00 0,05% 0,01% 0,01% 0,01% 0,01%

9.2.(3b) Rambu Jalan Ganda dengan Permukaan Pemantul Engineering Grade Buah 57,00 1.027.500,00 58.567.500,00 0,05% 0,01% 0,01% 0,01% 0,01%

9.2.(5) Patok Pengarah Buah 2.000,00 237.700,00 475.400.000,00 0,39% 0,06% 0,06% 0,06% 0,06% 0,06% 0,06% 0,06%

9.2.(6a) Patok Kilometer Buah 19,00 757.400,00 14.390.600,00 0,01% 0,00% 0,00% 0,00% 0,00%

Pemeliharaan Rutin Jalan Yetti - Senggi - Mamberamo II

DIVISI 10. PEKERJAAN PEMELIHARAAN KINERJA


10.1.(22) Pengendalian Tanaman M2 720.000,00 1.841,51 1.325.888.089,89 1,09% 0,01% 0,01% 0,01% 0,01% 0,01% 0,01% 0,01% 0,01% 0,01% 0,01% 0,01% 0,01% 0,01% 0,01% 0,01% 0,01% 0,01% 0,01% 0,01%
Pengamatan 0,01% 0,01%
dan Pelaksanaan Indikator Jalan0,01% 0,01% 0,01% 0,01% 0,01% 0,01% 0,01% 0,01% 0,01% 0,01% 0,01% 0,01% 0,01% 0,01% 0,01% 0,01% 0,01% 0,01%
0,01% 0,01% 0,01% 0,01% 0,01% 0,01% 0,01% 0,01% 0,01% 0,01% 0,01% Pengamatan
0,01% 0,01%dan0,01% 0,01% Indikator
Pelaksanaan 0,01% Jalan
0,01% 0,01% 0,01% 0,01% 0,01% 0,01% 0,01% 0,01% 0,01% 0,01% 0,01% 0,01% 0,01% 0,01% 0,01% 0,01% 0,01% 0,01% 0,01%

Pemeliharaan Rutin Jembatan Yetti - Senggi - Memberamo II

DIVISI 10. PEKERJAAN PEMELIHARAAN KINERJA


10.2. Pemeliharaan Kinerja Jembatan Yetti - Senggi - Mamberamo II Ls 1,00 1.260.154.690,00 1.260.154.690,00 1,04% 0,014% 0,014% 0,014% 0,014% 0,014% 0,014% 0,014% 0,014% 0,014% 0,014% 0,014% 0,014% 0,014% 0,014% 0,014% 0,014% 0,014% 0,014%dan0,014%
Pengamatan 0,014% Indikator
Pelaksanaan 0,014% 0,014% 0,014% 0,014% 0,014% 0,014% 0,014% 0,014% 0,014% 0,014% 0,014% 0,014% 0,014% 0,014% 0,014% 0,014% 0,014% 0,014% 0,014% 0,014% 0,014% 0,014% 0,014% 0,014% 0,014%
Jembatan 0,014% 0,014% 0,014% 0,014% 0,014% 0,014% 0,014%dan0,014%
Pengamatan 0,014% Indikator
Pelaksanaan 0,014% 0,014% 0,014% 0,014% 0,014% 0,014% 0,014% 0,014% 0,014% 0,014% 0,014% 0,014% 0,014% 0,014% 0,014% 0,014% 0,014% 0,014% 0,014% 0,014%
Jembatan
0,00% 0,14% 0,14% 0,14% 0,14% 0,14% 0,14% 0,76% 0,76% 0,78% 1,40% 1,44% 3,47% 2,86% 3,92% 3,29% 2,30% 1,78% 3,93% 3,99% 0,88% 0,88% 0,05% 0,05% 0,05% 0,05% 0,05% 0,05% 0,05% 0,05% 0,08% 0,08% 0,08% 0,08% 0,73% 0,73% 1,34% 1,34% 1,34% 1,34% 1,37% 1,37% 0,66% 0,66% 0,67% 0,66% 0,00% 0,00% 0,00% 0,00% 2,30% 2,30% 3,29% 2,77% 2,77% 2,77% 1,78% 1,78% 1,78% 1,78% 3,94% 3,93% 3,93% 3,93% 3,41% 3,41% 3,46% 3,46% 0,36% 0,35% 0,03% 0,03% 0,03% 0,03% 0,03% 0,03% 0,03% 0,03% 0,03%
121.273.626.398,49 100,00%
JUMLAH KOMULATIF 0,14% 0,29% 0,43% 0,58% 0,72% 0,87% 1,63% 2,38% 3,16% 4,56% 6,00% 9,47% 12,32% 16,24% 19,53% 21,83% 23,61% 27,55% 31,54% 32,42% 33,30% 33,35% 33,40% 33,44% 33,49% 33,53% 33,58% 33,63% 33,67% 33,76% 33,84% 33,92% 34,01% 34,74% 35,47% 36,81% 38,15% 39,50% 40,84% 42,21% 43,58% 44,24% 44,90% 45,56% 46,22% 46,23% 46,23% 46,23% 46,24% 48,54% 50,84% 54,13% 56,90% 59,67% 62,43% 64,21% 65,99% 67,77% 69,55% 73,49% 77,42% 81,36% 85,29% 88,70% 92,10% 95,56% 99,03% 99,39% 99,74% 99,77% 99,80% 99,83% 99,86% 99,88% 99,91% 99,94% 99,97% 100,00%

Metode Pelaksanaan Preservasi Jalan Yetti - Senggi - Mamberamo II (UMYC)


Skema Pelaksanaan Lingkup Pekerjaan
Pelebaran dan Rekonstruksi/Rehabilitasi Jalan

TMK BA Penyelesaian Pekerjaan PHO


Tanggal Mulai Kerja (SSKK Pemenuhan TLJ) (SSUK Psl.31)

Periode Pelaksanaan Pekerjaan

Masa pengembalian Kondisi


(spek Seksi 10..1,SSKK Pemenuhan TLJ) Masa Pemenuhan Tingkat Layanan Jalan
(spek Seksi 10.1 SSKK Pemenuhan TLJ)

≤ 90 hk

Masa Pelaksanaan

Metode Pelaksanaan Preservasi Jalan Yetti - Senggi - Mamberamo II (UMYC)


Skema Pelaksanaan Lingkup Pekerjaan
Pemeliharaan Rutin

TMK PHO
Tanggal Mulai Kerja (SSUK Psl.31)

Periode Pelaksanaan Pekerjaan Pemeliharaan Rutin

Masa pengembalian Kondisi


(spek Seksi 10..1,SSKK Pemenuhan TLJ) Masa Pemenuhan Tingkat Layanan Jalan
(spek Seksi 10.1 SSKK Pemenuhan TLJ)

≤ 90 hk

Masa Pelaksanaan

Metode Pelaksanaan Preservasi Jalan Yetti - Senggi - Mamberamo II (UMYC)

Anda mungkin juga menyukai