1. Pengajuan Request untuk masing-masing item pekerjaan yang diajukan sebelum memulai
pekerjaan tersebut.
2. Pembuatan Laporan Harian yang berisi kondisi pelaksanaan pekerjaan, tenaga dan
peralatan serta material yang dibutuhkan, pantauan cuaca dan kendala di lapangan apabila
ada.
3. Penyediaan Buku Tamu
4. Pembuatan Laporan mingguan yang menyebutkan progres pekerjaan untuk bisa memantau
keterlambatan atau percepatan pekerjaan yang dilaksanakan
Item Pekerjaan
Adapun item pekerjaan yang akan dilaksanakan pada paket pekerjaan Preservasi
Jalan Yetti - Senggi - Mamberamo II (UMYC) meliputi :
DIVISI 1. UMUM
1.2 Mobilisasi
1.2 Mobilisasi LS
1.8 Manajemen dan Keselamatan Lalu Lintas
1.8.(1) Manajemen dan Keselamatan Lalu Lintas LS
1.17 Pengamanan Lingkungan Hidup
1.17.(1a) Pengujian pH Buah
1.17.(1b) Pengujian Oksigen Terlarut (DO) Buah
1.17.(1c) Pengujian Zat Padat Terlarut (TDS) Buah
1.17.(1d) Pengujian Zat Tersuspensi (TSS) Buah
1.17.(1e) Pengujian Biological Oxygen Demand (BOD) Buah
1.17.(1f) Pengujian Chemical Oxygen Demand (COD) Buah
1.17.(1g) Pengujian Coliform Buah
1.17.(1h) Pengujian E. Coli Buah
1.17.(1i) Pengujian Destruksi Cu, Pb, Cd, Ni, Fe, Zn, Ag, Co, Mn Buah
1.17.(1j) Pengujian Temperatur (Suhu) Buah
1.17.(2a) Pengujian Vibrasi Lingkungan untuk Kenyamanan dan Kesehatan
Buah
1.17.(2b) Pengujian tingkat getaran kendaraan bermotor Buah
1.17.(2c) Pengujian Parameter Kebisingan dan/atau Getaran Lainnya ………
Buah
1.17.(3b) Pengujian Sulfurdioksida (SO2) Buah
1.17.(3c) Pengujian Karbondioksida (CO2) Buah
1.17.(3d) Pengujian Hidro Carbon (HC)-CH4 Buah
1.17.(3f) Pengujian Total Partikulat (TSP) - Debu Buah
Metode Pelaksanaan Preservasi Jalan Yetti - Senggi - Mamberamo II (UMYC)
1.17.(3g) Pengujian Timah Hitam (Pb) Buah
1.19 Keselamatan dan Kesehatan Kerja
1.19 Keselamatan dan Kesehatan Kerja LS
1.21 Manajemen Mutu
1.21 Manajemen Mutu LS
DIVISI 2. DRAINASE
2.1.(1) Galian untuk Selokan Drainase dan Saluran Air M3
2.2.(1) Pasangan Batu dengan Mortar M3
DIVISI 7. STRUKTUR
7.1 (7a) Beton strukur, fc’20 MPa M3
7.1 (10) Beton, fc’10 Mpa M3
7.3 (1) Baja Tulangan Polos-BjTP 280 Kg
7.9.(1) Pasangan Batu M3
Semua item-item pekerjaan tersebut diatas akan dilaksanakan sesuai spesifikasi teknis dan
menurut volume pekerjaan yang tersedia dalam Daftar Kuantitas dan Harga (BQ)
1. Kegiatan Mobilisasi, dimulai setelah rapat PCM dengan jadual kegiatan telah disetujui oleh
Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) setelah dikoreksi/diperiksa oleh konsultan supervisi.
2. Mobilisasi Personil
3. Mobilisasi peralatan dan fasilitas lapangan (Direksi Keet/Barak kerja)
4. Selain memobilisasi personil, peralatan dan fasilitas lapangan juga kegiatan kaji ulang
untuk menyesuaikan kondisi lapangan dengan kontrak juga melakukan pengujian-
pengujian antara lain: Test karakteristik bahan, pembuatan JMD oleh bidang uji yang akan
ditindak lanjuti dengan pembuatan JMF
5. Kegiatan lain menurunkan team survey kaji ulang sesuai kondisi kebutuhan lapangan
untuk menyusun MC 0 dengan periode 30 hari setelah diterima SPMK dan dilanjutkan
evaluasi kajian dan Judgemant Engineer yang akan dituangkan dalam Draft Justifikasi
Teknis periode 45 hari terhitung tanggal SPMK
a. Pekerjaan Padat Karya
Pekerjaan Padat Karya sesuai edaran Dirjen Bina Marga dengan sistem bantuan tunai
kepada masyarakat yang mengganggur dan setengah menganggur dengan cara
pembayaran tunai setiap minggu yang termasuk kegiatan padat yaitu:
- Pengendalian tanaman
- Pembersihan Saluran
- Pengecatan Kerb
Untuk pekerjaan pengendalian tanaman sesuai persyaratan indikator sesuai persyaratan
indikator kerja tidak boleh lebih tinggi dari 10 cm dan untuk pembersihan saluran sesuai
indikator harus selalu bersih
b. Pekerjaan Pemeliharaan Rutin Perkerasan yang meliputi:
Penambalan lubang/patching, penanganan pada lokasi yang terjadi deformasi atau
penurunan dengan rekondisi bila perlu sampai dengan penggantian pondasi dan
penanganan retak tidak boleh ada retakan > 3 mm
c. Pekerjaan Pemeliharaan Rutin Bahu Jalan yang meliputi:
RAMBU DARURAT
Metode Pelaksanaan Preservasi Jalan Yetti - Senggi - Mamberamo II (UMYC)
Metode Pelaksanaan Preservasi Jalan Yetti - Senggi - Mamberamo II (UMYC)
Metode Pelaksanaan Preservasi Jalan Yetti - Senggi - Mamberamo II (UMYC)
Metode Pelaksanaan Preservasi Jalan Yetti - Senggi - Mamberamo II (UMYC)
Metode Pelaksanaan Preservasi Jalan Yetti - Senggi - Mamberamo II (UMYC)
Metode Pelaksanaan Preservasi Jalan Yetti - Senggi - Mamberamo II (UMYC)
Metode Pelaksanaan Preservasi Jalan Yetti - Senggi - Mamberamo II (UMYC)
Pekerjaan Fisik
1.2. Mobilisasi
Mobilisasi diselesaikan dalam jangka waktu 60 hari terhitung mulai tanggal mulai
kerja, kecuali penyediaan Fasilitas dan Pelayanan Pengendalian Mutu yang terdiri dari
tenaga ahli, tenaga terampil, dan sumber daya uji mutu lainnya yang siap operasional, harus
diselesaikan dalam waktu paling lama 45 hari
Direksi Keet
Menyediakan kantor lapangan untuk para pelaksana lapangan dan gudang material
tempat menyimpan bahan material serta alat-alat yang akan dan sedang dipakai selama
pelaksanaan pekerjaan.
Barak kerja dan gudang material harus dipelihara dan dijaga sehingga bahan material yang
akan dipakai tidak rusak saat akan digunakan.
Semua administrasi pendukung untuk pelaksanaan pekerjaan seperti gambar-gambar
kerja,buku laporan kemajuan phisik, data cuaca, buku saran direksi, buku tamu, Foto-Foto
pelaksanaan dan lain sebagainya harus selalu ada dan dipelihara serta disimpan secara baik
dikantor lapangan.
Tujuan
Manajemen dan Keselamatan Lalu Lintas atau pengendalian lalu lintas atau kegiatan
pengaturan lalu lintas dalam pelaksanaan suatu proyek, dimaksudkan untuk mengatur dan
mengupayakan pengamanan lalu lintas kendaraan di Jalan pada area yang sedangdikerjakan
atau sekitar area tersebut pada saat pelaksanaan pekerjaan berlangsung. Hal ini dilakukan
dengan cara merencanakan, mempersiapkan, menyusun tata pemasangan sarana
pengamanan lalu lintas dengan segala perlengkapan untuk dipakai sepanjang berlangsungnya
pekerjaan/proyek. Berdasarkan kondisi lapangan dan jenis kegiatan yang akan dilaksanakan,
berikut ini disampaikan rencana pengaturan lalu lintas yang akan diterapkan.
Pelaksanaan
Pengendalian lalu lintas dilaksanakan oleh suatu Tim yang bukan hanya menguasai
masalah lalu lintas saja tapi juga masalah teknik serta langsung bertanggungjawab pada
General Superintendent. Bagian ini juga melakukan koordinasi aktif kepada Konsultan dan
pihak pemberi tugas tentang waktu, perubahan jalur dan lainnya sehingga dapat diperkecil
segala kemungkinan buruk yang akan terjadi.
Pengaturan lalu lintas merupakan salah satu hal terpenting dalam pekerjaan pemasangan
Trash Rack Selama masa konstruksi, lalu lintas diatur dan dikontrol terus untuk mencegah
terjadinya kemacetan lalu lintas terutama pada saat siang hari dengan volume lalu lintas yang
padat. Pihak-pihak yang terkait dalam hal koordinasi adalah Polres/Polsek untuk pengaturan
lalu lintas dan DLLAJ untuk pengaturan parkir dan pengalihan arus lalu lintas.
Penanganan lalu lintas untuk kontrol dan pengaturan selama masa konstruksi sebagai berikut:
1. Jalan tidak boleh ditutup tanpa ijin dari pihak yang berwajib, dalam hal ini Polda/Poltabes
dan DLLAJ
2. Jika jalan terpaksa harus ditutup, lalu lintas harus dialihkan ke jalur lain
TENAGA / PERSONIL
1. Pekerja (Flagman)
2. Koordinator / Pengatur
Selain itu juga dilakukan pemasangan tolo- tolo atau Cone sebagai pengaman pekerja dan
kelancaran alat waktu pengerjaan berlangsung.
d. Tenaga Personil
Masa Pelaksanaan Pekerjaan 18 Bulan
i. Ahli Kendali Mutu 19 Bulan
ii. Petugas Pengendali Mutu 19 Bulan
iii. Laporan Kendali Mutu 19 Bulan
Untuk menjamin agar diperoleh hasil kerja yang baik sesuai dengan mutu yang
disyaratkan, perlu dilakukan pengendalian mutu (quality control) terhadap pelaksanaan
pekerjaan yang antara lain sebagai kontrol terhadap :
Seluruh material yang digunakan
Pemilihan tenaga kerja
Perawatan alat
Test material di laboratorium dan lapangan
Pekerjaan Persiapan
Pada awal pelaksanaan perlu dipersiapkan sarana dan prasarana kantor lapangan dan
fasilitasnya maupun kebutuhan yang lain diantaranya sebagai berikut :
Base Camp Kontraktor dan Direksi Keet.
- Rencana kantor kontraktor dan fasilitanya yang akan ditentukan di kemudian hari.
- Gudang dan lain-lain , di buat juga berdekatan degan Base camp dan kantor, dengan
posisi dan detail gambar akan ditentukan kemudian.
- Barak Pekerja.
Mobilisasi Peralatan Kerja
Untuk pelaksanaan dan penyelesaian pekerjaan, akan dimobilisasikan secara bertahap
peralatan-peralatan yang dibutuhkan, seperti Excavator dan sebagainya
Perijinan-perijinan
Untuk kelancaran pelaksanaan, maka sejak dikeluarkannya Surat Perintah Mulai Kerja
(SPMK), akan segera mengurus perijinan - perijinan,a.l :
- Perijinan tinggal sementara
- Perijinan-perijinan lain yang dibutuhkan.
Pengenalan Lokasi Pekerjaan
Hal-hal yang perlu diketahui antara lain :
a. Lokasi atau status jalan di dalam kota atau luar kota
PENGUKURAN
a. Pengukuran dengan menggunakan alat waterpass maupun theodolit untuk Gambar
Rencana dan Gambar Kerja Dokumen yang mengatur tentang : tebal dan lebar
perkerasan, profil melintang dan memanjang, elevasi, kelandaian dan plan
b. Garis pedoman tersebut ditarik sekurang-kurangnya 200 m dan atau dipatok setiap 25 m
atau pada jalan lurus atau setiap 5 m pada tikungan (curve). Selain garis pedoman yang
ditentukan sebelumnya, juga kerb atau tepi perkerasan bias juga dijadikan pedoman bagi
operator mesin penghampar sesuai dengan gambar rencana
LOKASI PEKERJAAN
M
AS
A
Minggu Ke
P
E
Pay Item Deskripsi Sat. Quantity
LAK
2020 2021
SAN
AAN
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37 38 39 40 41 42 43 44 45 46 47 48 49 50 51 52 53 54 55 56 57 58 59 60 61 62 63 64 65 66 67 68 69 70 71 72 73 74 75 76 77 1 hr
P
EK
Rekonstruksi Jalan Yetti - Senggi - Mamberamo II
E
RJA
AN
DIVISI 1. UMUM
5
40H
1.2 Mobilisasi
AR
LS
I
1.2 Mobilisasi 1,00
1.8 Manajemen dan Keselamatan Lalu Lintas
1.8.(1) Manajemen dan Keselamatan Lalu Lintas LS 1,00
1.17 Pengamanan Lingkungan Hidup
1.17.(1a) Pengujian pH Buah 9,00
1.17.(1b) Pengujian Oksigen Terlarut (DO) Buah 9,00
1.17.(1c) Pengujian Zat Padat Terlarut (TDS) Buah 9,00
1.17.(1d) Pengujian Zat Tersuspensi (TSS) Buah 9,00
1.17.(1e) Pengujian Biological Oxygen Demand (BOD) Buah 9,00
1.17.(1f) Pengujian Chemical Oxygen Demand (COD) Buah 9,00
1.17.(1g) Pengujian Colif orm Buah 9,00
1.17.(1h) Pengujian E. Coli Buah 9,00
1.17.(1i) Pengujian Destruksi Cu, Pb, Cd, Ni, Fe, Zn, Ag, Co, Mn Buah 9,00
1.17.(1j) Pengujian Temperatur (Suhu) Buah 9,00
1.17.(2a) Pengujian Vibrasi Lingkungan untuk Kenyamanan dan Kesehatan Buah 9,00
1.17.(2b) Pengujian tingkat getaran kendaraan bermotor Buah 9,00
1.17.(2c) Pengujian Parameter Kebisingan dan/atau Getaran Lainnya ……… Buah 9,00
1.17.(3b) Pengujian Sulfurdioksida (SO2) Buah 9,00
1.17.(3c) Pengujian Karbondioksida (CO2) Buah 9,00
1.17.(3d) Pengujian Hidro Carbon (HC)-CH4 Buah 9,00
1.17.(3f) Pengujian Total Partikulat (TSP) - Debu Buah 9,00
1.17.(3g) Pengujian Timah Hit am (Pb) Buah 9,00
1.19 Keselamatan dan Kesehatan Kerja
1.19 Keselamatan dan Kesehatan Kerja LS 1,00
1.21 Manajemen Mutu
1.21 Manajemen Mutu LS 1,00
DIVISI 2. DRAINASE
2.1.(1) Galian untuk Selokan Drainase dan Saluran Air M3 15.305,39
2.2.(1) Pasangan Batu dengan Mortar M3 5.197,50
DIVISI 3. PEKERJAAN TANAH DAN GEOSINTETIK
3.1.(1) Galian Biasa M3 12.222,90
3.2.(1a) Timbunan Biasa dari sumber galian M3 16.542,00
3.2.(2a) Timbunan Pilihan dari sumber galian M3 32.400,00
3.3.(1) Penyiapan Badan Jalan M2 108.000,00
DIVISI 5. PERKERASAN BERBUTIR
5.1.(1) Lapis Pondasi Agregat Kelas A M3 16.200,00
5.1.(2) Lapis Pondasi Agregat Kelas B M3 21.600,00
DIVISI 6. PERKERASAN ASPAL
6.1 (1) Lapis Resap Pengikat - Aspal Cair/Emulsi Liter 91.800,00
6.3(3) Lataston Lapis Aus (HRS-WC) Ton 12.339,00
6.3.(8) Bahan anti pengelupasan Kg 2.406,11
DIVISI 7. STRUKTUR
7.1 (7a) Beton strukur, fc’20 MPa M3 2.100,03
7.1 (10) Beton, fc’10 Mpa M3 148,15
7.3 (1) Baja Tulangan Polos-BjTP 280 Kg 81.251,81
7.9.(1) Pasangan Batu M3 5.860,39
DIVISI 9. PEKERJAAN HARIAN & PEKERJAAN LAIN-LAIN
9.1.(11) Alat Penggali (Excavator) 80 - 140 PK Jam 630,00
9.2.(1) Marka Jalan Termoplastik M2 5.130,00
9.2.(3a) Rambu Jalan Tunggal dengan Permukaan Pemantul Engineering Grade Buah 95,00
9.2.(3b) Rambu Jalan Ganda dengan Permukaan Pemantul Engineering Grade Buah 57,00
9.2.(5) Patok Pengarah Buah 2.000,00
9.2.(6a) Patok Kilometer Buah 19,00
Pemeliharaan Rutin Jalan Yetti - Senggi - Mamberamo II
JUMLAH KOMULATIF
PEKERJAAN UTAMA
Metode Pelaksanaan Preservasi Jalan Yetti - Senggi - Mamberamo II (UMYC)
1. Galian Biasa
Peralatan
- Excavator untuk menggali
- Dump Truck untuk memuat,
- Disposal Area akan ditentukan disekitar lokasi pekerjaan atau pada daerah lain atas
persetujuan Direksi. Lokasi yang diambil diusahakan tidak mengganggu lingkungan
Tahapan Pekerjaan Galian Biasa sebagai berikut :
1. Pekerjaan persiapan
Mengajukan request kepada Direksi Pekerjaan untuk mendapat persetujuan serta
arahan nantinya dilapangan.
Pengukuran dan pemasangan bowplank atau menentukan kedalaman galian.
Pengukuran dilaksanakan dengan menggunakan alat ukur theodolit dengan
mempedomani hasil rekayasa yang telah ditentukan oleh Pengawas Pekerjaan.
Pemasangan bowplank dilakukan setelah hasil dari pengukuran dan Request
Pekerjaan disetujui oleh pihak Pengawas Pekerjaan.
Toleransi dimensi
a) Elevasi dan kelandaian akhir setelah pemadatan tidak lebih tinggi atau lebih rendah 2 cm
dari yang ditentukan atau disetujui.
b) Seluruh permukaan akhir timbunan yang terekspos cukup rata dan memiliki kelandaian
yang cukup untuk menjamin aliran air permukaan yang bebas.
c) Permukaan akhir lereng timbunan tidak boleh bervariasi lebih dari 10 cm dari garis profil
yang ditentukan.
d) Timbunan tidak boleh dihampar dalam lapisan dengan tebal padat lebih dari 20 cm atau
dalam lapisan dengan tebal padat kurang dari 10 cm.
Alat :
Motor Grader, Wheel loader, Dump Truck, Vibratorry Roller dan alat bantu.
Bahan timbunan pilihan
• Timbunan pilihan terdiri dari bahan tanah atau batu yang memenuhi ketentuan, bila diuji
sesuai dengan SNI 03-1744-1989, timbunan pilihan memiliki CBR paling sedikit 10 %
setelah 4 hari perendaman bila dipadatkan sampai 100 % kepadatan kering maksimum
sesuai dengan SNI 03-1742-1989.
• Bahan timbunan pilihan dapat berupa pasir atau kerikil atau bahan berbutir bersih lainnya
dengan Indeks Plastisitas maksimum 6 %.
1. Mengirim (workplan) termasuk peralatan, personil kerja dan gambar kerja yang akan
digunakan, untuk memperoleh persetujuan dari Direksi Pekerjaan sebelum pekerjaan
dimulai
2. Meyiapkan peralatan berat yang dalam kondisi baik.
3. Melakukan request material dan pekerjaan kepada direksi, konsultan dan pengawas.
4. Melakukan persiapan lokasi pekerjaan berupa : pengukuran dan pemasangan marking
pada area pekerjaan, pembersihan lokasi pekerjaan, dimana bebas dari material organik
dan anorganik.
Metode Pelaksanaan Preservasi Jalan Yetti - Senggi - Mamberamo II (UMYC)
Penghamparan timbunan
a) Timbunan ditempatkan ke permukaan yang telah disiapkan dan disebar dalam lapisan
yang merata yang bila dipadatkan akan memenuhi toleransi tebal lapisan yang
disyaratkan.
b) Tanah timbunan diangkut langsung oleh Dump Truck dari lokasi sumber galian (quarry)
ke permukaan yang telah disiapkan pada saat cuaca cerah dan disebarkan.
c) Bahan timbunan dihampar dengan motor grader sesuai dengan patok pembatas / koridor
rencana kontruksi bangunan (misalnya tanggul badan jalan dan lain-lain) sesuai dengan
Gambar Desain.
Pemadatan timbunan
a) Hasil hamparan timbunan pilihan disiram air dengan menggunakan Water Tanker lalu
dipadatkan dengan Vibratory Roller sampai mencapai ketabalan dan kepadatan sesuai
dengan spesifikasi teknik.
b) Apabila diperlukan selama hamparan, dilakukan pembersihan kotoran (misalnya akar dan
lain-lain), dari bahan timbunan dengan tenaga kerja khusus.
c) Pemadatan timbunan tanah dilaksanakan hanya bilamana kadar air bahan berada dalam
rentang 3 % di bawah kadar air optimum sampai 1 % di atas kadar air optimum.
d) Seluruh timbunan batu ditutup dengan satu lapisan atau lebih setebal 20 cm dari bahan
bergradasi menerus dan tidak mengandung batu yang lebih besar dari 5 cm serta mampu
mengisi rongga-rongga batu pada bagian atas timbunan batu tersebut
e) Setiap lapisan timbunan yang dipadatkan seperti yang disyaratkan, diuji kepadatannya
sebelum lapisan berikutnya dihampar.
f) Timbunan dipadatkan mulai dari tepi luar dan bergerak menuju ke arah sumbu jalan
sedemikian rupa sehingga setiap ruas akan menerima jumlah usaha pemadatan yang
sama.
g) Bilamana bahan timbunan dihampar pada kedua sisi pipa atau drainase beton atau struktur,
maka dilakukan sedemikian rupa agar timbunan pada kedua sisi selalu mempunyai elevasi
yang hampir sama.
h) Bilamana bahan timbunan dapat ditempatkan hanya pada satu sisi abutment, tembok
sayap, pilar, tembok penahan atau tembok kepala gorong-gorong, maka tempat-tempat
Produktifitas alat pada lingkup pekerjaan Timbunan Pilihan dari sumber galian
Lingkup Pekerjaan Volume Alat Produktivita
s alat per
hari
(Rekonstruksi Jalan) 32.400,00 M3 Dumptruck, Motor grader, 330,61 M3
Pekerjaan Tanah Vibratory roller, water tanker dan
alat bantu
Persiapan
1. Menyiapkan paling sedikit 21 hari sebelum tanggal yang diusulkan dalam penggunaan
setiap bahan untuk pertama kalinya sebagai lapis pondasi agregat :
o Dua contoh masing-masing 50 kg bahan.
Selanjutnya dilakukan pembuatan Job Mix Formula, sehingga didapat komposisi material
yang akan dipergunakan. Berikutnya juga dilakukan Trial Compaction, guna mengetahui
berapa jumlah lintasan masing - masing alat yang akan digunakan, untuk mendapatkan nilai
kepadatan sesuai dengan Spesifikasi.
Cuaca
Lapis pondasi agregat tidak boleh ditempatkan, dihampar, atau dipadatkan sewaktu
turun hujan, dan pemadatan tidak boleh dilakukan setelah hujan atau bila kadar air bahan jadi
tidak berada dalam rentang yang ditentukan.
Bahan
1. Sumber bahan
2. Fraksi agregat kasar
3. Fraksi agregat halus
4. Sifat-sifat bahan yang disyaratkan
5. Pencampuran bahan untuk lapis pondasi agregat
Pencampuran bahan untuk memenuhi ketentuan yang disyaratkan dikerjakan di lokasi
crushing plant atau pencampur yang disetujui, dengan menggunakan cara mekanis yang
Pemadatan
a. Segera setelah pencampuran dan pembentukan akhir, setiap lapis dipadatkan menyeluruh
dengan alat pemadat yang cocok dan memadai dan disetujui, hingga kepadatan paling
sedikit 100 % dari kepadatan kering maksimum (modified) seperti yang ditentukan oleh SNI
03-1743-1989, metode D.
b. Pemadatan dilakukan hanya bila kadar air dari bahan berada dalam rentang 3 % di bawah
kadar air optimum sampai 1 % di atas kadar air optimum, dimana kadar air optimum adalah
seperti yang ditetapkan oleh kepadatan kering maksimum (modified) yang ditentukan oleh
SNI 03-1743-1989, metode D.
Metode Pelaksanaan Preservasi Jalan Yetti - Senggi - Mamberamo II (UMYC)
c. Operasi penggilasan dimulai dari sepanjang tepi dan bergerak sedikit demi sedikit ke arah
sumbu jalan, dalam arah memanjang. Pada bagian yang ber ”superelevasi”, penggilasan
dimulai dari bagian yang rendah dan bergerak sedikit demi sedikit ke bagian yang lebih
tinggi. Operasi penggilasan harus dilanjutkan sampai seluruh bekas roda mesin gilas hilang
dan lapis tersebut terpadatkan secara merata.
d. Bahan sepanjang kerb, tembok, dan tempat- tempat yang tak terjangkau mesin gilas
dipadatkan dengan timbris mekanis atau alat pemadat lainnya yang disetujui.
Pengujian
1. Jumlah data pendukung pengujian bahan yang diperlukan untuk persetujuan awal
mencakup seluruh jenis pengujian yang disyaratkan minimum 3 contoh yang mewakili
sumber bahan yang diusulkan.
2. Setelah persetujuan mutu bahan lapis pondasi agregat yang diusulkan, seluruh jenis
pengujian bahan akan diulangi lagi, bila terdapat perubahan mutu bahan atau metode
produksinya.
3. Suatu program pengujian rutin pengendalian mutu bahan dilaksanakan untuk
mengendalikan ketidakseragaman bahan yang dibawa ke lokasi pekerjaan. Pengujian lebih
lanjut dilakukan untuk setiap 1.000 m3 bahan yang diproduksi paling sedikit meliputi tidak
kurang dari 5 pengujian indeks plastisitas, 5 pengujian gradasi partikel, dan 1 penentuan
kepadatan kering maksimum menggunakan SNI 03-1743-1989, metode D. Pengujian CBR
harus dilakukan dari waktu ke waktu sesuai kebutuhan.
4. Kepadatan dan kadar air bahan yang dipadatkan secara rutin diperiksa, menggunakan SNI
03-2827-1992. Pengujian dilakukan sampai seluruh kedalaman lapis tersebut pada lokasi
yang ditetapkan, tetapi tidak boleh berselang lebih dari 200 m.
Gradasi untuk Lapis Pondasi Agregat harus memenuhi seperti table dibawah ini
Penghamparan
a. Lapis pondasi agregat dibawa ke badan jalan sebagai campuran yang merata dan
dihampar pada kadar air dalam rentang.
Pemadatan
a. Setiap lapis dipadatkan menyeluruh dengan alat pemadat yang cocok dan memadai dan
disetujui,
b. Kepadatan paling sedikit 100 % dari kepadatan kering maksimum (modified) seperti yang
ditentukan oleh SNI 03-1743-1989, metode D.
c. Pemadatan dilakukan hanya bila kadar air dari bahan berada dalam rentang 3 % di bawah
kadar air optimum sampai 1 % di atas kadar air optimum, dimana kadar air optimum
ditentukan oleh SNI 03-1743-1989, metode D.
d. Penggilasan dimulai dari sepanjang tepi dan bergerak sedikit demi sedikit ke arah sumbu
jalan, dalam arah memanjang. Pada bagian yang ber ”superelevasi”.
e. Penggilasan dimulai dari bagian yang rendah dan bergerak sedikit demi sedikit ke bagian
yang lebih tinggi.
f. Penggilasan dilanjutkan sampai seluruh bekas roda mesin gilas hilang dan lapis tersebut
terpadatkan secara merata.
g. Bahan sepanjang kerb, tembok, dan tempat-tempat yang tak terjangkau mesin gilas
dipadatkan dengan timbris mekanis atau alat pemadat lainnya yang disetujui oleh direksi/
pengawas pekerjaan.
1. Persiapan material
Material yang akan dipakai untuk pekerjaan Hotmix terlebih dahulu dilakukan pengujian
properties masing-masing material dan kombinasinya. Dari hasil pengujian ini akan dijadikan
dasar untuk komposisi campuran Hotmix yang akan digunakan sesuai dengan persyaratan.
2. Pemeriksaan Peralatan
o Mesin Penghampar (asphalt finisher) meliputi :
Kebersihan alat
Berfungsi atau tidak berfungsinya setiap bagian penting
Pemeliharaan dilakukan juga pada saat menghentikan suatu operasi
o Alat penggilas roda besi (tandem roller), meliputi pemeriksaan :
5. Penghamparan
Penyiapan lahan penghamparan
Segera setelah dilakukan perbaikan-perbaikan permukaan yang akan digelar dengan lapis
aspal beton dibersihkan dari bahan-bahan lepas (debu, pasir), tanah liat yang melekat, kotoran
dengan sapu, mesin pembersih atau penghembus bermesin sebelum dilakukan pelapisan
dengan lapis pengikat (tack coat).
Kerataan Melintang
Bilamana diukur dengan mistar lurus sepanjang 3 m yang diletakkan tepat di atas
permukaan jalan tidak boleh melampaui 5 mm untuk lapis aus dan lapis antara atau 10 mm
untuk lapis pondasi. Perbedaan setiap dua titik pada setiap penampang melintang tidak boleh
melampaui 5 mm dari elevasi yang dihitung dari penampang melintang yang ditunjukkan dalam
gambar rencana.
Kerataan Memanjang
Setiap ketidakrataan individu bila diukur dengan Roll Profilometer tidak boleh melampaui
5 mm. Bilamana campuran beraspal dihamparkan sebagai lapis perata maka tebal lapisan
tidak boleh melebihi 2,5 kali tebal nominal yang diberikan dalam Tabel dan tidak boleh kurang
dari diameter maksimum partikel yang digunakan.
Kemiringan melintang :
Kemiringan melintang dapat dilakukan dengan mengatur screed sedemikian rupa sesuai
dengan kemiringan yang dikehendaki dalam desain
6. Pemadatan Hotmix
Pemadatan Hotmix Lataston Lapis Aus ( HRS- WC) terbagi dalam 3 tahap yaitu :
1. Pemadatan pertama dilaksanakan pada saat temperatur mencapai 125 oC s/d 145 oC
atau sekitar 0 - 10 menit sejak Hotmix digelar. Pemadatan ini menggunakan tandem
roller dengan jumlah lintasan sesuai dengan trial compaction.
2. Pemadatan antara dilaksanakan pada saat temperatur mencapai 100 oC s/d 125 oC
atau sekitar 10 - 20 menit sejak Hotmix digelar. Pemadatan ini menggunakan
pneumatic tire roller dengan jumlah lintasan sesuai dengan trial compaction.
3. Pemadatan terakhir dilaksanakan pada saat temperatur mencapai >95 oC atau sekitar
20 - 45 menit sejak Hotmix digelar. Penggelaran ini menggunakan tandem roller
dengan jumlah lintasan sesuai dengan trial compaction.
Pelaksanaan
Pelaksanaan Beton di lapangan secara umum mencakup pekerjaan sebagai berikut:
Acuan
Acuan tanah, dipastikan bahwa semua tebing dalam kondisi stabil dan tidak ada tanah
yang lepas
Acuan kayu, baja pastikan semua sambungan tidak bocor dan kaku sehingga posisinya
tetap selama pengecoran, pemadatan dan perawatan. Acuan kayu yang permukaannya
tidak diserut dapat digunakan untuk bagian yang tidak ekspos dapat dibongkar tanpa
merusak permukaan struktur, perlu diberi oil form
Seluruh sudut acuan dibulatkan atau tidak ada sudut acuan yang tajam
Acuan dibuat sedemikian rupa sehingga mudah dibongkar tanpa merusak beton
Pengecoran
a) Memberitahu Direksi pekerjaan minimal 24 jam sebelum pekerjaan dimulai dan meliputi
lokasi, kondisi pekerjaan, mutu beton dan tanggal serta waktu pencampuran dimulai atau
adanya penundaan pengecoran > 6 jam
b) Membuat request untuk di setujui Direksi/ pengawas pekerjaan
c) Pengecoran tidak boleh dilaksanakan apabila, Direksi pekerjaan atau wakilnya tidak
menyaksikan, walau sudah ada persetujuan pengecoran
d) Acuan diolesi minyak atau oilform sebelum pekerjaan pengecoran dimulai
Metode Pelaksanaan Preservasi Jalan Yetti - Senggi - Mamberamo II (UMYC)
e) Beton yang dicorkan tidak boleh berumur lebih dari 1 jam setelah pencampuran, dan
berdasarkan waktu pengerasan semen, apabila terjadi maka campuran beton ditambah
retarder
f) Pengecoran berkesinambungan sampai lokasi sambungan pelaksanaan
g) Pengecoran sedemikian sehingga tidak menimbulkan segregasi
h) Untuk bagian yang rumit dan tulangan yang rapat beton dicor dalam lapisan yang tidak
lebih dari 15 cm. Untuk dinding tinggi boleh 30 cm
i) Tinggi jatuh beton ke dalam cetakan tidak lebih dari 150 cm
j) kecepatan pengecoran sedemikian rupa sehingga beton masih dalam kondisi plastis
k) Beton lama yang akan disambung dengan beton baru dikasarkan, dibersihkan dan
dilapisi dengan bonding agent
l) Perawatan beton dimulai segera setelah terjadinya pengikatan akhir (final setting)
m) Apabila digunakan ready mix, perhatikan kapasitas, daya pemompaan, kelecakan beton
Pemadatan
a. Pemadatan menggunakan alat penggetar mekanis
b. Alat penggetar tidak boleh digunakan untuk memindahkan campuran beton dari satu titik
ke titik yang lain
c. Pemadatan pada daerah antar tulangan hati-hati sehingga tulangan tidak bergeser
d. Waktu penggetaran dibatasi untuk mengihidari terjadinya segregasi
e. Putaran alat penggetar minimum 5000/menit dengan berat efektif 0,25 kg
f. Jarak antar alat pengetar 45 cm dan waktu penggetaran maksimum 15 detik atau sampai
permukaan beton mengkilap
g. Alat penggetar h vertikal hingga dapat penetrasi sampai 10 cm dari dasar beton
Sambungan Pelaksanaan
a. Lokasi sambungan pelaksanaan ditunjukkan dalam gambar rencana, dan tidak
ditenpatkan pada pertemuan elemen struktur
b. Tidak boleh ada sambungan konstruksi pada tembok sayap
c. Sambungan konstruksi tegak lurus terhadap sumbu memanjang dan diletakkan pada
gaya geser minimum
d. Pada sambungan vertikal, baja tulangan menerus melewati sambungan agar struktur
tetap monolit
Bahan yang diterima (air, semen, agregat dan bahan tambahan bila diperlukan)
diperiksa oleh pengawas penerimaan bahan dengan mengecek/memeriksa bukti tertulis yang
menunjukkan bahwa bahan-bahan tersebut telah sesuai. Apabila bahan-bahan yang
dibutuhkan jumlahnya cukup banyak dengan pengiriman yang terus menerus, maka untuk
agregat kasar dan agregat halus akan dilakukan pengujian bahan secara berkala selama
pelaksanaan dengan interval maksimum 1000 m 3 untuk gradasi dan maksimum 5000 m3
untuk abrasi, sedangkan untuk bahan semen dengan interval setiap maksimum pengiriman
300 ton. Tetapi apabila menurut Direksi Pekerjaan terdapat indikasi perubahan mutu atau sifat
bahan yang akan digunakan, maka harus segera melakukan pengujian bahan kembali
sebelum bahan tersebut digunakan .
Satu pengujian "slump", atau lebih sebagaimana yang diperintahkan oleh Direksi
Pekerjaan, dilaksanakan pada setiap adukan beton yang dihasilkan dan dilakukan sesaat
sebelum pengecoran, dan pengujian harus dianggap belum dikerjakan terkecuali disaksikan
oleh Direksi Pekerjaan atau wakilnya. Campuran beton yang tidak memenuhi ketentuan
kelecakan seperti yang diusulkan tidak boleh digunakan pada pekerjaan, terkecuali bila
Direksi Pekerjaan dalam beberapa hal menyetujui penggunaannya secara terbatas dan
secara teknis mutu beton tetap bisa dijaga. Kelecakan (workability) dan tekstur campuran
sedemikian rupa sehingga beton dapat dicor pada pekerjaan tanpa membentuk rongga, celah,
gelembung udara atau gelembung air, dan sedemikian rupa sehingga pada saat
pembongkaran acuan diperoleh permukaan yang rata, halus dan padat.
Hasil pengujian kuat tekan benda uji beton dari pekerjaan beton yang dilaksanakan.
Metode Pelaksanaan Preservasi Jalan Yetti - Senggi - Mamberamo II (UMYC)
Setiap hasil adalah nilai rata-rata dari dua nilai kuat tekan benda uji dalam satu set benda uji
(1 set = 3 buah benda uji ), yang selisih nilai antara keduanya 5% untuk satu umur, untuk
setiap kuat tekan beton dan untuk setiap jenis komponen struktur yang dicor terpisah pada
tiap hari pengecoran.
Benda uji beton berupa silinder dengan diameter 150 mm dan tinggi 300 mm atau
kubus 150 x 150 x 150 mm, dan dirawat sesuai dengan SNI 03-4810-1998. Benda uji tersebut
dicetak bersamaan dan diambil dari beton yang akan dicorkan, dan kemudian dirawat sesuai
dengan perawatan yang dilakukan di laboratorium. Evaluasi mutu beton sebagai dasar
pembayaran menggunakan data hasil uji kuat tekan beton sesuai dengan umur yang
ditetapkan dalam Kontrak. Nilai-nilai perbandingan kekuatan yang digunakan untuk keperluan
ini disesuaikan dengan grafik perkembangan kuat tekan campuran sebagai fungsi waktu
Pekerjaan ini meliputi penyiapan dan pemasangan baja tulangan, untuk beton yang
sesuai dengan Spesifikasi Teknik dan Gambar Rencana atau Petunjuk Pengguna
Barang/Jasa.
Bahan
Besi Beton
Kawat Bendrat
Besi tulangan Polos BjTP 280
a) Mengangkut tulangan ke tempat kerja dalam ikatan, diberi label, dan ditandai dengan
label logam yang menunjukkan ukuran batang, panjang dan informasi lainnya
sehubungan dengan tanda yang ditunjukkan pada diagram tulangan.
Pembengkokan
a) Seluruh baja tulangan dibengkokkan secara dingin dan sesuai dengan prosedur SNI 03-
6816-2002, menggunakan batang yang pada awalnya lurus dan bebas dari lekukan-
lekukan, bengkokan-bengkokan atau kerusakan. Bila pembengkokan secara panas di
lapangan disetujui oleh Direksi Pekerjaan, tindakan pengamanan harus diambil untuk
menjamin bahwa sifat-sifat fisik baja tidak terlalu berubah banyak.
b) Batang tulangan dengan diameter 2 cm dan yang lebih besar dibengkokkan dengan mesin
pembengkok atau bar bending.
Menggali.
Penggalian dibuat sedemikian rupa agar pada saat hujan, air tidak menggenang
di tempat galian, sehingga aktifitas penggalian tidak terganggu. Pengamanan ini bisa
digunakan degan menggunakan pompa dan atau drainase sehingga pembuangan air
lancar. Selama dilaksanakan penggalian diperhatikan elevasi dan kemiringan galian
agar sesuai dengan gambar kerja, disamping itu diperhatikan pula sarana utilitas agar
tidak rusak.
Produktifitas alat pada lingkup pekerjaan Galian untuk Selokan Drainase dan Saluran
Air
Lingkup Pekerjaan Volume Alat Produktivitas alat
per hari
Bahan
1. Batu
Batu terdiri dari batu alam atau batu dari sumber bahan yang tidak terbelah,
yang utuh (sound), keras, awet, padat, tahan terhadap udara dan air, dan cocok dalam
segala hal untuk fungsi yang dimaksud.
Mutu dan ukuran batu disetujui oleh Pengawas Pekerjaan sebelum digunakan.
Batu untuk pelapisan selokan dan saluran air sedapat mungkin berbentuk persegi.
Kecuali ditentukan lain oleh Gambar atau Spesifikasi, maka semua batu yang
digunakan untuk pasangan batu dengan mortar tertahan ayakan 10 cm.
2. Mortar
Mortar merupakan adukan semen yang memenuhi ketentuan Spesifikasi ini.
3. Drainase Porous
Bahan yang digunakan untuk membentuk landasan, lubang sulingan atau
kantung saringan untuk pekerjaan pasangan batu dengan mortar memenuhi ketentuan
Drainase Porous dari Spesifikasi.
Pelaksanaan
1. Pemasangan pasangan batu mortar pada daerah yang sebelumnya telah digali
dengan typical dan dimensi yang ditentukan Direksi Pekerjaan sesuai spesifikasi
dan gambar rencana.
2. Dipastikan dahulu bahwa tanah dasar telah padat dan elevasi sesuai dengan yang
ditentukan (Melakukan pengukuran sesuai gambar rencana / shop drawing) .
Metode pelaksanaan Pekerjaan Timbunan Biasa dari Sumber Galian sebagai Berikut :
Persiapan Pekerjaan
1. Mengirim (workplan) termasuk metode kerja, schedule, peralatan, personil
kerja dan gambar kerja yang akan digunakan, untuk memperoleh persetujuan dari
Pengawas Pekerjaan sebelum pekerjaan dimulai.
2. Menyiapkan bahan material timbunan biasa sesuai kebutuhan yang telah di setujui
oleh pengawas pekerjaan
3. Dilakukan Trial Embankment untuk patokan pelaksanaan pekerjaan timbunan
biasa dari sumber galian
Pelaksanaan
1. Pekerjaan Pengukuran
• Ukur elevasi permukaan tanah sebelum dilakukan pekerjaan kupasan (kondisi
0%)
• Ukur elevasi permukaan tanah setelah dilakukan kupasan.
• Ukur elevasi top permukaan tanah setelah pekerjaan timbunan selesai kondisi
100%
• Dilakukan monitoring pekerjaan timbunan layer demi layer (Max 30 cm)
2. Memuat material timbunan biasa dari sumber galian/quarry pada lokasi pekerjaan
dengan dump truk, dan ditumpuk dengan jarak tertentu pada lokasi pekerjaan.
3. Bahan timbunan dihampar dengan motor grader sesuai dengan patok pembatas /
koridor rencana kontruksi) sesuai dengan Design Drawing (Gambar Desain).
4. Maximum tebalnya hamparan sesuai dengan ketentuan.
5. Padatkan hamparan timbunan yang sudah rata dengan Vibratory roller (apabila
diperlukan permukaan tanah disiram dengan water tanker)
Pengendalian Mutu
Tes uji sandcone
Tes uji CBR
Produktifitas alat pada lingkup pekerjaan Timbunan Biasa Dari sumber galian
Lingkup Pekerjaan Volume Alat Produktivitas
alat per hari
(Rekonstruksi Jalan) 16.542,00 M3 Dumptruck, Excavator, Motor 168,80 M3
Pekerjaan Tanah grader ,Vibratory roller, water
tanker dan alat bantu
Pelaksanaan
Pengendalian Mutu
Bahan anti pengeluasan yang memenuhi pesyaratan di pada tabel berikut :
- Bahan yang diterima (air, semen, agregat dan bahan tambahan bila diperlukan)
diperiksa oleh pengawas penerimaan bahan dengan mengecek/memeriksa bukti
tertulis yang menunjukkan bahwa bahan-bahan tersebut telah sesuai. Apabila
bahan-bahan yang dibutuhkan jumlahnya cukup banyak dengan pengiriman yang
terus menerus, maka untuk agregat kasar dan agregat halus akan dilakukan
pengujian bahan secara berkala selama pelaksanaan dengan interval maksimum
1000 m3 untuk gradasi dan maksimum 5000 m3 untuk abrasi, sedangkan untuk
bahan semen dengan interval setiap maksimum pengiriman 300 ton. Tetapi
apabila menurut Direksi Pekerjaan terdapat indikasi perubahan mutu atau sifat
bahan yang akan digunakan, maka segera melakukan pengujian bahan kembali
sebelum bahan tersebut digunakan .
- Satu pengujian "slump", atau lebih sebagaimana yang diperintahkan oleh Direksi
Pekerjaan, dilaksanakan pada setiap adukan beton yang dihasilkan dan
dilakukan sesaat sebelum pengecoran, dan pengujian dianggap belum dikerjakan
terkecuali disaksikan oleh Direksi Pekerjaan atau wakilnya. Campuran beton
yang tidak memenuhi ketentuan kelecakan seperti yang diusulkan tidak boleh
digunakan pada pekerjaan, terkecuali bila Direksi Pekerjaan dalam beberapa hal
menyetujui penggunaannya secara terbatas dan secara teknis mutu beton tetap
bisa dijaga. Kelecakan (workability) dan tekstur campuran sedemikian rupa
sehingga beton dapat dicor pada pekerjaan tanpa membentuk rongga, celah,
gelembung udara atau gelembung air, dan sedemikian rupa sehingga pada saat
pembongkaran acuan diperoleh permukaan yang rata, halus dan padat.
- Hasil pengujian kuat tekan benda uji beton dari pekerjaan beton yang
Metode Pelaksanaan Preservasi Jalan Yetti - Senggi - Mamberamo II (UMYC)
dilaksanakan. Setiap hasil adalah nilai rata-rata dari dua nilai kuat tekan benda uji
dalam satu set benda uji (1 set = 3 buah benda uji ), yang selisih nilai antara
keduanya 5% untuk satu umur, untuk setiap kuat tekan beton dan untuk setiap
jenis komponen struktur yang dicor terpisah pada tiap hari pengecoran.
- Benda uji beton berupa silinder dengan diameter 150 mm dan tinggi 300 mm atau
kubus 150 x 150 x 150 mm, dan dirawat sesuai dengan SNI 03-4810-1998. Benda
uji tersebut dicetak bersamaan dan diambil dari beton yang akan dicorkan, dan
kemudian dirawat sesuai dengan perawatan yang dilakukan di laboratorium.
Evaluasi mutu beton sebagai dasar pembayaran menggunakan data hasil uji kuat
tekan beton sesuai dengan umur yang ditetapkan dalam Kontrak. Nilai-nilai
perbandingan kekuatan yang digunakan untuk keperluan ini harus disesuaikan
dengan grafik perkembangan kuat tekan campuran sebagai fungsi waktu
Pasangan Batu
Pelaksanaan
Bahan
Plat Rambu Jalan
Dari bahan logam campuran aluminium. Lembar plat, logam campuran keras
5052-H 34 yang memenuhi ASTM B 221, dan mempunyai ketebalan minimum 2
mm, bebas gemuk, digravir, dinetralisir dan diproses terlebih dahulu sebelum
digunakan.
Patok Rambu
Dari pipa baja digalvanisir secara panas, sesuai persyaratan ASTM A 120 dengan
diameter dalam minimum 40 mm. Bahan yang sama dipakai juga untuk pelengkap
penutup tiang rambu. Semua bagian akhir yang terbuka harus ditutup untuk
mencegah masuknya air.
Perangkat keras, sekrup, mur, baut dan cincin
Dari bahan alumunium atau baja tahan karat berkualitas tinggi untuk tiang rambu
dan rel pengaman yang digalvanisir.
Pekerjaan ini meliputi Pengadaan, pengangkutan, dan pemasangan Rambu Jalan
Tunggal adapun tahapan sebagai Berikut :
Patok Pengarah
Material
1. Kerangka dan pengaku merupakan bagian-bagian campuran aluminium alloy
yang diekstrusi dari campuran logam No. 6063-T6 sesuai dengan ASTM B221.
Pelat Rambu Jalan diberi tambahan rangka pengaku bila ukuran melebihi 1,0
meter.
2. Tiang rambu merupakan pipa baja berdiameter dalam minimum 40 mm,
digalvanisir dengan proses celupan panas, sesuai dengan SNI 07-0242.1-2000..
3. Bentuk dan ukuran tanda patok tikungan (delineator) sebagaimana dalam
gambar
4. Lokasi dan jarak pengulangan penempatan patok hektometer disesuaikan
dengan hasil manajemen dan rekayasa lalu lintas.
Pelaksanaan
1. Sebelum melakukan pekerjaan dibuat request dan diserahkan kepada direksi
untuk disetujui.
2. Area patok yang diberada di tanah di gali sampai kedalaman tertentu sesuai
dengan rencana kedalaman patok.
3. Di pasang besi dan di cor untuk pondasi patok, di atasnya di pasang angkur
untuk penghubung tiang patok
4. Patok yang telah jadi dan diterima dilokasi pekerjaan, untuk pemasangannya
dilakukan dengan memasang tiang patok pada angkur yang telah disiapkan
5. Patok yang berada pada besi pemasangannya dengan cara di beri lempengan
yang di beri mur untuk nanti di pasang pada besi yang akan di tempel patok
Metode Pelaksanaan Preservasi Jalan Yetti - Senggi - Mamberamo II (UMYC)
6. Pengecatan patok dapat dilakukan sebelum atau sesudah patok -patok
dipasang
7. Penyelesaian dan perapihan setelah pemasangan
8. Mutu pondasi beton sekurang-kurangnya fc 10 Mpa
Produktifitas alat pada pekerjaan Patok Pengarah
Lingkup Pekerjaan Volume Alat Produktivitas
alat per hari
(Rekonstruksi Jalan) Pekerjaan 2.000,00 Buah alat bantu 40,82 Buah
Harian dan pekerjaan lain – lain
Patok Kilometer
2 Bahu Jalan
a. Lubang :
Tidak boleh ada lubang dengan diameter 20 cm dan Harus sesuai diperbaiki
kedalaman lebih dari 10 cm dalam waktu maksimum
7 (tujuh) hari
Metode Pelaksanaan Preservasi Jalan Yetti - Senggi - Mamberamo II (UMYC)
b. Elevasi/Ketinggian :
Tidak boleh ada beda tinggi bahu jalan dengan tepi Harus sesuai diperbaiki
perkerasan jalan lebih dari 5 cm dalam waktu maksimum
14 (empat belas) hari
c. Amblas :
Tidak boleh ada bagian yang amblas lebih dari 10 Harus sesuai diperbaiki
cm dengan luasan permukaan yang amblas lebih dalam waktu maksimum
dari 3% setiap 100 meter bahu jalan 7 (tujuh) hari
3 Drainase :
Semua jenis saluran: Kerusakan harus
a Harus bersih dan tidak mengalami kerusakan diperbaiki dalam waktu
struktur. maksimal 21 (dua puluh
satu) hari untuk struktur
Tidak boleh ada penyumbatan lebih besar 10% dari dan 7 (tujuh) hari untuk
kapasitas saluran penyumbatan
6 Pengendalian Tanaman
a Bebas dari tumbuh-tumbuhan disekitar ujung Pengendalian tanaman
gorong-gorong, saluran airyang diperkeras, kerb, harus selesai dirapikan
sekitar rambu lalu lintas, guadrails, patok pengarah, atau dipotong sesuai
tiang lampu, bahu jalan, seluruh permukaan yang ketentuan
dilabur (balck top), pulau lalu lintas, bangunan selambatlambatnya
bawah jembatan dan tepi deck jembatan 7 (tujuh) hari.
1. Mekanisme Pelaporan
MASAPELAKSANAANPEKERJAAN540HARI
Harga
Minggu Ke
Pay Item Deskripsi Sat. Quantity Bobot
Satuan Jumlah Harga 2020 2021
Harga 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37 38 39 40 41 42 43 44 45 46 47 48 49 50 51 52 53 54 55 56 57 58 59 60 61 62 63 64 65 66 67 68 69 70 71 72 73 74 75 76 77 1 hr
1.17.(1b) Pengujian Oksigen Terlarut (DO) Buah 9,00 297.840,00 2.680.560,00 0,00% 0,000% 0,00% 0,00% 0,00% 0,00% 0,00% 0,00% 0,00% 0,00%
1.17.(1c) Pengujian Zat Padat Terlarut (TDS) Buah 9,00 304.560,00 2.741.040,00 0,00% 0,000% 0,00% 0,00% 0,00% 0,00% 0,00% 0,00% 0,00% 0,00%
1.17.(1d) Pengujian Zat Tersuspensi (TSS) Buah 9,00 311.700,00 2.805.300,00 0,00% 0,000% 0,00% 0,00% 0,00% 0,00% 0,00% 0,00% 0,00% 0,00%
1.17.(1e) Pengujian Biological Oxygen Demand (BOD) Buah 9,00 351.600,00 3.164.400,00 0,00% 0,000% 0,00% 0,00% 0,00% 0,00% 0,00% 0,00% 0,00% 0,00%
1.17.(1f) Pengujian Chemical Oxygen Demand (COD) Buah 9,00 315.480,00 2.839.320,00 0,00% 0,000% 0,00% 0,00% 0,00% 0,00% 0,00% 0,00% 0,00% 0,00%
1.17.(1g) Pengujian Coliform Buah 9,00 360.000,00 3.240.000,00 0,00% 0,000% 0,00% 0,00% 0,00% 0,00% 0,00% 0,00% 0,00% 0,00%
1.17.(1h) Pengujian E. Coli Buah 9,00 336.480,00 3.028.320,00 0,00% 0,000% 0,00% 0,00% 0,00% 0,00% 0,00% 0,00% 0,00% 0,00%
80,00%
1.17.(1i) Pengujian Destruksi Cu, Pb, Cd, Ni, Fe, Zn, Ag, Co, Mn Buah 9,00 448.200,00 4.033.800,00 0,00% 0,000% 0,00% 0,00% 0,00% 0,00% 0,00% 0,00% 0,00% 0,00%
1.17.(1j) Pengujian Temperatur (Suhu) Buah 9,00 284.400,00 2.559.600,00 0,00% 0,000% 0,00% 0,00% 0,00% 0,00% 0,00% 0,00% 0,00% 0,00%
1.17.(2a) Pengujian Vibrasi Lingkungan untuk Kenyamanan dan Kesehatan Buah 9,00 763.200,00 6.868.800,00 0,01% 0,001% 0,00% 0,00% 0,00% 0,00% 0,00% 0,00% 0,00% 0,00%
1.17.(2b) Pengujian tingkat getaran kendaraan bermotor Buah 9,00 553.200,00 4.978.800,00 0,00% 0,000% 0,00% 0,00% 0,00% 0,00% 0,00% 0,00% 0,00% 0,00%
1.17.(2c) Pengujian Parameter Kebisingan dan/atau Getaran Lainnya ……… Buah 9,00 553.200,00 4.978.800,00 0,00% 0,000% 0,00% 0,00% 0,00% 0,00% 0,00% 0,00% 0,00% 0,00%
1.17.(3b) Pengujian Sulfurdioksida (SO2) Buah 9,00 362.100,00 3.258.900,00 0,00% 0,000% 0,00% 0,00% 0,00% 0,00% 0,00% 0,00% 0,00% 0,00%
1.17.(3c) Pengujian Karbondioksida (CO2) Buah 9,00 390.660,00 3.515.940,00 0,00% 0,000% 0,00% 0,00% 0,00% 0,00% 0,00% 0,00% 0,00% 0,00%
1.17.(3d) Pengujian Hidro Carbon (HC)-CH4 Buah 9,00 377.220,00 3.394.980,00 0,00% 0,000% 0,00% 0,00% 0,00% 0,00% 0,00% 0,00% 0,00% 0,00%
1.17.(3f) Pengujian Total Partikulat (TSP) - Debu Buah 9,00 374.280,00 3.368.520,00 0,00% 0,000% 0,00% 0,00% 0,00% 0,00% 0,00% 0,00% 0,00% 0,00%
1.17.(3g) Pengujian Timah Hitam (Pb) Buah 9,00 301.200,00 2.710.800,00 0,00% 0,000% 0,00% 0,00% 0,00% 0,00% 0,00% 0,00% 0,00% 0,00%
DIVISI 2. DRAINASE
2.1.(1) Galian untuk Selokan Drainase dan Saluran Air M3 15.305,39 59.650,00 912.966.513,50 0,75% 0,07% 0,07% 0,07% 0,07% 0,07% 0,07% 0,07% 0,07% 0,07% 0,07% 0,07%
2.2.(1) Pasangan Batu dengan Mortar M3 5.197,50 1.574.400,00 8.182.944.000,00 6,75% 0,61% 0,61% 0,61% 0,61% 0,61% 0,61% 0,61% 0,61% 0,61% 0,61% 0,61%
3.2.(1a) Timbunan Biasa dari sumber galian M3 16.542,00 209.330,00 3.462.736.860,00 2,86% 0,20% 0,20% 0,20% 0,20% 0,20% 0,20% 0,20% 0,20% 0,20% 0,20% 0,20% 0,20% 0,20% 0,20%
3.2.(2a) Timbunan Pilihan dari sumber galian M3 32.400,00 275.940,00 8.940.456.000,00 7,37% 0,53% 0,53% 0,53% 0,53% 0,53% 0,53% 0,53% 0,53% 0,53% 0,53% 0,53% 0,53% 0,53% 0,53%
3.3.(1) Penyiapan Badan Jalan M2 108.000,00 2.500,00 270.000.000,00 0,22% 0,04% 0,04% 0,04% 0,04% 0,04% 0,04%
6.3(3) Lataston Lapis Aus (HRS-WC) Ton 12.339,00 3.151.850,00 38.890.677.150,00 32,07% 3,21% 3,21% 3,21% 3,21% 3,21% 3,21% 3,21% 3,21% 3,21% 3,21%
6.3.(8) Bahan anti pengelupasan Kg 2.406,11 100.000,00 240.611.000,00 0,20% 0,02% 0,02% 0,02% 0,02% 0,02% 0,02% 0,02% 0,02% 0,02% 0,02%
DIVISI 7. STRUKTUR
7.1 (7a) Beton strukur, fc’20 MPa M3 2.100,03 2.491.500,00 5.232.214.779,00 4,31% 0,36% 0,36% 0,36% 0,36% 0,36% 0,36% 0,36% 0,36% 0,36% 0,36% 0,36% 0,36%
7.1 (10) Beton, fc’10 Mpa M3 148,15 1.505.960,00 223.107.974,00 0,18% 0,01% 0,01% 0,01% 0,01% 0,01% 0,01% 0,01% 0,01% 0,01% 0,01% 0,01% 0,01% 0,01% 0,01%
7.3 (1) Baja Tulangan Polos-BjTP 280 Kg 81.251,81 28.810,00 2.340.864.646,10 1,93% 0,16% 0,16% 0,16% 0,16% 0,16% 0,16% 0,16% 0,16% 0,16% 0,16% 0,16% 0,16%
7.9.(1) Pasangan Batu M3 5.860,39 1.777.300,00 10.415.671.147,00 8,59% 0,61% 0,61% 0,61% 0,61% 0,61% 0,61% 0,61% 0,61% 0,61% 0,61% 0,61% 0,61% 0,61% 0,61%
9.2.(3a) Rambu Jalan Tunggal dengan Permukaan Pemantul Engineering Grade Buah 95,00 674.840,00 64.109.800,00 0,05% 0,01% 0,01% 0,01% 0,01%
9.2.(3b) Rambu Jalan Ganda dengan Permukaan Pemantul Engineering Grade Buah 57,00 1.027.500,00 58.567.500,00 0,05% 0,01% 0,01% 0,01% 0,01%
9.2.(5) Patok Pengarah Buah 2.000,00 237.700,00 475.400.000,00 0,39% 0,06% 0,06% 0,06% 0,06% 0,06% 0,06% 0,06%
9.2.(6a) Patok Kilometer Buah 19,00 757.400,00 14.390.600,00 0,01% 0,00% 0,00% 0,00% 0,00%
≤ 90 hk
Masa Pelaksanaan
TMK PHO
Tanggal Mulai Kerja (SSUK Psl.31)
≤ 90 hk
Masa Pelaksanaan